ANALISIS STRATIGRAFI SEKUEN FORMASI TARAKAN, KAITANNYA DENGAN DISTRIBUSI DAN KUALITAS RESERVOIR DI SUB-CEKUNGAN TARAKAN KALIMANTAN TIMUR
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
PRIATIN HADI WIJAYA NIM: 22007004 Program Magister Teknik Geologi
SEKOLAH PASCASARJANA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009
ANALISIS STRATIGRAFI SEKUEN FORMASI TARAKAN, KAITANNYA DENGAN DISTRIBUSI DAN KUALITAS RESERVOIR DI SUB-CEKUNGAN TARAKAN KALIMANTAN TIMUR
Oleh
Priatin Hadi Wijaya NIM: 22007004
Program Magister Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung
Menyetujui setelah diadakan sidang tesis pada tanggal 25 Juni 2009 Tim Pembimbing Tanggal, 28 Juni 2009
Ketua
___________________ (Dr. Ir. Dardji Noeradi)
Anggota
Anggota
_______________ (Dr. Ir. Djuhaeni)
_____________________ (Dr. Ir. Asep K. Permadi)
ABSTRAK ANALISIS STRATIGRAFI SEKUEN FORMASI TARAKAN, KAITANNYA DENGAN DISTRIBUSI DAN KUALITAS RESERVOIR DI SUB-CEKUNGAN TARAKAN KALIMANTAN TIMUR Oleh
Priatin Hadi Wijaya NIM: 22007004 Penelitian geologi migas di Cekungan Tarakan relatif sangat kurang dibandingkan dengan Cekungan Kutai, diantaranya mengenai analisis stratigrafi sekuen yang lebih detil dan komprehensif, tingkat variasi lapisan sedimen di daerah transisi dengan laut dangkal sampai sedang dan keterkaitan system tract dengan distribusi dan kualitas batuan
reservoir.
Padahal eksplorasi minyak dan gas bumi
di Cekungan Tarakan, Kalimantan Timur telah mengalami proses waktu yang sangat panjang bahkan termasuk salah satu eksplorasi tertua di Indonesia. Namun eksplorasi di wilayah lepas pantai termasuk di timur Pulau Tarakan masih belum ditemukan lapangan migas yang bernilai ekonomis. Ini sangat berbeda dengan hasil eksplorasi Cekungan Kutai di lepas pantai dan laut-dalam yang telah mengalami kemajuan signifikan dalam 10 tahun terakhir setelah ditemukan beberapa lapangan migas laut-dalam seperti West Seno dan Gendalo. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pola kumpulan parasekuen, tipe system-tract, fasies dan model sedimentasi pada Formasi Tarakan yang berumur Pliosen di wilayah timur dari Pulau Tarakan dan lepas pantainya, kemudian dihubungkan dengan aspek reservoir khususnya distribusi dan kualitas batuan reservoir. Dengan permasalahan tersebut, untuk mengawali penelitian, kami melakukan kajian pustaka dari kerangka geologi regional, tektonostratigrafi, sistem petroleum di Sub-Cekungan Tarakan dan konsep serta pemahaman stratigrafi sekuen juga distribusi dan kualitas reservoir. Berdasarkan pada pemerolehan data yang terdiri dari penampang seismik 2D, log sumur, rangkuman data biostratigrafi dan data check-shot, penelitian dilakukan
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
i
secara bertahap mulai dari analisis sekuen dan korelasi log sumur, interpretasi dan analisis seismik stratigrafi, pemetaan bawah permukaan, analisis distribusi dan kualitas reservoir sampai pemodelan 3D untuk distribusi volume serpih (Vsh) dan porositas efektif. Tahapan metodologi penelitian ini menggunakan beberapa perangkat lunak yang diproses secara integratif mulai dari Microsoft Excell, Surfer, LogPlot sampai Petrel Schlumberger. Hasil akhir penelitian, pada Formasi Tarakan dari analisis sekuen dibagi menjadi dua sekuen T1 dan sekuen T2 yang kedua sekuen memiliki pola system-tract lengkap yaitu dari LST, TST dan HST. Pada kedua sekuen adalah tipe-1 yang dialasi oleh paket sedimen LST karena terjadi forced regression yang masingmasing sekuen mengalami perubahan arah sedimentasi (switching), proses pergeseran batas luar intertidal yang sangat variatif dan perubahan geometri dan posisi unit pengendapan berlangsung intensif. Untuk distribusi dan kualitas reservoir, Pada sekuen T2 yang lebih muda, distribusi dan kualitas reservoir lebih luas dan tinggi daripada sekuen T1. Dari komparasi
setiap system-tract, paket HST pada sekuen T2 di lokasi yang sama cenderung memiliki distribusi dan kualitas lebih baik daripada paket LST dan TST. Antara analisis stratigrafi sekuen dengan distribusi dan kualitas reservoir memiliki kaitan erat terutama di wilayah barat dan tengah yang lebih dekat ke landward. Pada sekuen T2 yang lebih muda memiliki distribusi dan kualitas reservoir lebih tinggi daripada sekuen T1 disebabkan fase regresi semakin dominan pada sekuen T2. Pada sekuen T2, P2-HST umumnya memiliki net-reservoir paling tebal dan kualitas reservoir paling tinggi daripada parasekuen P2-TST dan P2-LST. Dari pemodelan 3D, distribusi dan kualitas reservoir dicerminkan oleh posisi batas luar intertidal dan pergeseran pada area luar dari endapan gosong pasir (sand bar deposit). Kata kunci: Formasi Tarakan, stratigrafi sekuen, fasies seismik, distribusi, kualitas reservoir
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
ii
ABSTRACT SEQUENCE STRATIGRAPHY ANALYSIS OF TARAKAN FORMATION, RELATED WITH RESERVOIR DISTRIBUTION AND QUALITY IN TARAKAN SUB-BASIN, EAST KALIMANTAN By
Priatin Hadi Wijaya NIM: 22007004 Petroleum geological research in Tarakan Basin is relatively less than Kutai Basin such as detailed and comprehensively sequence stratigraphy, variation of sediment layering from transition to outer-neritic zone and its related to reservoir distribution and quality. Actually oil and gas exploration in Tarakan Basin, East Kalimantan, has been carried out since almost a hundred years ago and its include as the oldest basin in Indonesia. Unfortunately, offshore exploration in eastern part of offshore Tarakan Island has not yet been discovered oil and gas field significantly. This fact is contrary with offshore and deep-water of Kutai Basin that has discovered significant oil and gas fields i.e. West Seno and Gendalo Fields. The problem of this research are how to determine parasequence set, system-tract type, sedimentation facies and modeling of Tarakan Formation in eastern part of onshore and offshore Tarakan Island and then related with the reservoir rock distribution and quality. To solve the problem, I started from reference studies such as regional geology framework, tectonostratigraphy, petroleum system of Tarakan Sub-Basin and concept as well as basic understanding of sequence stratigraphy and reservoir aspects. Based on data available i.e. 2D seismic in SEGY-files, well log in LAS-file, biostratigraphy data summary and check-shot data, steps of research are sequence analysis and wells correlation, interpretation and analysis of seismic stratigraphy, subsurface mapping, reservoir distribution and quality analysis and finally 3D properties modeling for Vsh and effective porosity of net-reservoirs.
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
iii
This research methodology is to use several integrative softwares such as Microsoft Excell, Surfer, LogPlot and Petrel Schlumberger. The result of this research is Tarakan Formation can be divided into two sequences; T1 and T2 sequences. Both sequence has completely system-tract i.e. Lowstand System Tract (LST), Transgressive System Tract (TST) and Highstand System Tract (HST). The sequences include as
type-1 sequence
that lower
sequence boundary is an erosion base due to forced regression. Each of sequence has variety of sedimentation, switching direction complex and intensively changing of geometry and position of sedimentation environmental unit. T2 sequence, younger than T1, has more expansive distribution and higher quality of reservoir than T1 sequence. Based on system-tract analysis, HST package of T2 sequence in the same location is generally better than LST dan TST package. There is a relationsip between sequence stratigraphy analysis and reservoir distribution and quality, especially in western and centre part of research location. T2 sequence that has higher reservoir quality is due to regressive phase increasingly dominant.
Based on result of 3D properties modeling, rate of
reservoir distribution and quality is to be had influence over basinward changing of lower intertidal borders and sand bar deposits of intertidal area.
Key words: Tarakan Formation, sequence stratigraphy, seismic facies, distribution, reservoir quality
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan dan peringkasan hanya dapat dilakukan dengan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
v
Siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? (QS.27:61) Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing-masing (QS.55:19-20)
Atas rahmat dan ridha-Nya, tesis ini dipersembahkan kepada Ibunda Siti Kudsiyah Soegito terkasih atas perjuangan yang tak kenal lelah sebagai orangtua tunggal selama 34 tahun. Ramanda H. Moch. Ali Husein (almarhum) yang telah mengasuh dan mendidik selama 12 tahun serta segenap tauladan dan kedermawanannya. Teruntuk Isteriku tercinta Juli Riauwati S.E., dan ananda tersayang Wahyu Perkasa Adhijaya yang senantiasa memberikan inspirasi, gelora cinta dan curahan sayang. Juga kepada keluarga besar Soegito yang selalu saling menopang untuk keberhasilan, terkhusus kepada mas Yunus SDP dan mbak Wiwik RTD, atas keikhlasannya membantu biaya pendidikan adiknya di rantau. Serta keluarga besar Drs. H. M. Ikhsan Suhardi yang memberikan tauladan pentingnya arti pendidikan
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
vi
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini tepat pada waktunya. Sesuai dengan subyek, obyek dan sasaran penelitian, tesis ini berjudul “Analisis Stratigrafi Sekuen Formasi Tarakan, Kaitannya dengan Distribusi dan Kualitas Reservoir di Sub-Cekungan Tarakan Kalimantan Timur”. Penelitian ini menggunakan pendekatan integratif antara analisis dan korelasi log sumur untuk sekuen stratigrafi, interpretasi stratigrafi seismik 2D, dan pemodelan 3D untuk distribusi dan kualitas batuan reservoir. Atas selesainya penyusunan tesis ini, selayaknya penulis menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada:
Dr. Ir. Dardji Noeradi, Dr. Ir. Djuhaeni dan Dr. Ir. Asep K. Permadi, sebagai tim pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan masukan, saran dan diskusi selama proses penyelesaian tesis. Ir. Subaktian Lubis, M.Sc., selaku Kepala Pusat, dan segenap pimpinan pejabat struktural dan pejabat fungsional di Puslitbang Geologi Kelautan. Juga kepada para pimpinan pengambil keputusan di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atas kepercayaannya untuk menyetujui tugas belajar dan memperoleh beasiswa DESDM selama dua tahun (2007 – 2009) Ketua Pascasarjana Teknik Geologi dan seluruh Staf Pengajar Program Magister FITB ITB, atas peran dan dedikasinya sehingga proses belajarmengajar selama perkuliahan telah berjalan tertib dan lancar. Segenap Pimpinan di Dirjen Migas DESDM, BP. Migas dan PT. Provident Indonesia Energy (PIE) yang telah membantu dan memberikan ijin pemakaian data untuk tesis. Rekan-rekan Angkatan 2007 atas kekompakan dan diskusinya selama ini, terkhusus kepada Sdr. Saifatur Rusli, Unggul P.W., dan Sonia Rijani yang selalu saling memberikan motivasi dan semangat. Rekan-rekan fungsional dan staf bidang afiliasi di Puslitbang Geologi Kelautan, juga kepada Sdr. Wahyu Arie dan Budi, ahli geologi di PIE, atas waktu dan tenaganya dalam berbagi ide dan pengalaman. Tiada gading yang tak retak, demikian juga dalam tulisan ini, oleh karena itu sumbang saran dan masukan sangat kami nantikan demi karya-karya ilmiah mendatang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya terutama dalam pengembangan khazanah ilmu pengetahuan. Bandung,
Juni 2009
Penulis
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
vii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT ........................................................................................................ iii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI .......................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ........................................ .......................................... 1 I.1
Subyek dan Obyek Penelitian ...................... .......................................... 1
I.2
Lokasi Daerah Penelitian ............................. .......................................... 1
I.3
Latar Belakang Permasalahan ...................... .......................................... 2
I.4
Masalah Penelitian ....................................... .......................................... 3
I.5
Ruang Lingkup dan Sasaran Penelitian ....... .......................................... 3
I.6
Hipotesa Kerja.............................................. .......................................... 4
I.7
Asumsi-asumsi ............................................. .......................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................. .......................................... 5 II.1 Kerangka Geologi Regional ........................... .......................................... 5 II.2 Tektonostratigrafi Sub-Cekungan Tarakan .... .......................................... 6 II.3 Sistem Petroleum Sub-Cekungan Tarakan .... .......................................... 9 II.4 Konsep dan Pemahaman Stratigrafi Sekuen .. ...........................................11 II.5 Pemahaman Distribusi dan Kualitas Reservoir ......................................... 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERSIAPAN DATA .......... 18 III.1 Metode Pembuktian ...................................... .......................................... 18 III.2 Metode Pemerolehan Data ............................ .......................................... 18 III.3 Metode Pemrosesan dan Analisis Data ......... .......................................... 19 III.4 Bagan Alir (Flow Chart) ............................... .......................................... 20 III.5 Ketersediaan Data ......................................... .......................................... 22 III.5.1 Data Sumur Sumur Pemboran.................... .......................................... 22
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
viii
III.5.2 Data Penampang Seismik........................... .......................................... 22 III.5.3 Data Check-Shot ......................................... .......................................... 25 III.5.4 Data Biostratigrafi ...................................... .......................................... 26 BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA............................ . 27 IV.1
Penentuan Batas Sekuen di Formasi Tarakan ....................................... 27
IV.1.1 Korelasi Sumur pada Batas Sekuen ........... .......................................... 28 IV.1.2 Interpretasi Seismik pada Batas Sekuen ... .......................................... 32 IV.2
Pengolahan dan Analisis Kecepatan untuk Konversi Waktu ke Kedalaman ................................................. .......................................... 35
IV.3
Pemetaan Bawah Permukaan ..................... .......................................... 37
IV.3.1 Peta Struktur Waktu dan Kedalaman ......... .......................................... 37 IV.3.2 Peta Isopach ............................................... .......................................... 41 IV.4
Penentuan Lapisan Reservoir ..................... .......................................... 42
BAB V ANALISIS STRATIGRAFI SEKUEN, DISTRIBUSI DAN KUALITAS RESERVOIR ...................... .......................................... 45 V.1.
Analisis Stratigrafi Sekuen dari Korelasi Sumur .................................. 45
V.1.1 Analisis System Tract pada Sekuen T-1 ..... .......................................... 46 V.1.2 Analisis System Tract pada Sekuen T-2 ..... .......................................... 48 V.2
Analisis dan Interpretasi Stratigrafi Seismik......................................... 53
V.3
Distribusi dan Kualitas Reservoir .............. .......................................... 55
V.3.1 Distribusi Reservoir ................................... .......................................... 60 V.3.2 Kualitas Reservoir ...................................... .......................................... 64 V.4
Keterkaitan Analisis Stratigrafi Sekuen dengan Distribusi dan Kualitas Reservoir ...................................... .......................................... 68
BAB VI DISKUSI DAN KESIMPULAN....... ........ .......................................... 70 VI.1
Diskusi ....................................................... .......................................... 70
VI.2
Kesimpulan ................................................ .......................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................ .......................................... 72 LAMPIRAN ............................................................... .......................................... 74
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I.1
A) Lokasi penelitian yang termasuk sub-Cekungan Tarakan terletak di bagian timur dan tenggara dari Pulau Tarakan. Pada gambar sisipan, lokasi ini termasuk bagian dari Cekungan Tarakan di Kalimantan Timur, B) Lokasi obyek pengamatan yang terdiri dari lintasan seismik 2D termigrasi dan sumur pemboran..........................................................................................2
Gambar II.1
A) Peta Struktur di Sub-Cekungan Tarakan (Hidayati, 2007) B) Cekungan Tarakan dapat dibagi menjadi empat sub-cekungan yaitu sub-Cekungan Tidung, Tarakan, Berau, dan Muara (Achmad dan Samuel, 1984)...................................................................................5
Gambar II.2
A) Peta struktur regional Cekungan Tarakan, B) Hasil analisis struktur dan proses sedimentasi, sub-Cekungan Tarakan dapat dipilah lagi menjadi lima wilayah geologi (Biantoro, dkk., 1996) ....................................................................6
Gambar II.3
Tektonostratigrafi regional termasuk litostratigrafi dan kronostratigrafi termasuk umur ketidakselarasan utama di Cekungan Tarakan (Ellen, 2008) ....................................................7
Gambar II.4
Kejadian tektonik di sub-Cekungan Tarakan yang dimulai dari proses rifting sampai kompresi yang menghasilkan patahan inversi (dimodifikasi dari Ellen, 2008 dan Biantoro, dkk., 1996) .......................................................................................8
Gambar II.5
Penentuan batas sekuen dan sub-sekuen regional di Sub Cekungan Tarakan. Formasi Tarakan sebagai Sekuen II terbagi menjadi tiga sub-sukuen IIA, IIB dan IIC (Noon, dkk. 2003).........9
Gambar II.6
A) Peta area penghasil hidrokarbon di Sub-Cekungan Tarakan, B) Penampang melewati lapangan Sesanip yang memprediksi migrasi hidrokarbon ke Formasi Santul dan Tarakan....................10
Gambar II.7
Konsep stratigrafi sekuen dari classic slug Exxon Model: batas sekuen, Mfs dan system tract (Van Wagoner, dkk., 1988 dari model Vail, 1977) ..........................................................................11
Gambar II.8
Konsep system tract pada stratigrafi sekuen yang mencerminkan tipe set-parasekuen (Van Wagoner dkk, 1988) .............................12
Gambar II.9
Model stratigrafi sekuen dari sistem tract ke lingkungan pengendapan (Van Wagoner dkk, 1988) .......................................13
Gambar II.10 Karakter log sumur Gamma Ray (GR) untuk variasi ukuran butir yang dibedakan dalam lima bentuk yaitu silindris, corong, bel, simetris dan gerigi. Masing-masing bentuk log mencerminkan tipe dan lingkungan pengendapan (Kendall, 2005) .......................14
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
x
Gambar II.11 Bentuk karakter log sumur yang mengindikasikan lingkungan pengendapan dari daerah transisi, laut dangkal sampai laut dalam (Kendall, 2005) ...................................................................14 Gambar II.12 Contoh hasil analisis stratigrafi sekuen dari karakter log sumur dengan menentukan batas sekuen, maximum flooding surface dan system tract (Vail dan Wornardt, 1991) .................................15 Gambar III.1 Bagan alir penelitian dari studi pustaka, pemerolehan, pengolahan, interpretasi dan analisis data sampai penarikan kesimpulan.....................................................................................21 Gambar III.2 Data dasar penampang seismik dan sumur pemboran. Lima lintasan berwarna dari A-A’ sampai E-E’ menjadi penampang seismik utama untuk pengikatan data sumur dengan penampang seismik........................................................................23 Gambar III.3 Dua penampang seismik dengan kualitas berbeda. Penampang 107 berkualitas buruk di lokasi Pulau Tarakan dibuat sebelum tahun 1980. Penampang 1439-S88 memiliki kualitas bagus diakuisisi tahun 1980 di wilayah offshore sebelah timur Pulau Tarakan.................................................................................24 Gambar III.4 Grafik data check-shot antara waktu (ms-TWT) dengan kedalaman (m) pada sumur Bayan A1, Mengatal-1 dan Selipi-1. Sisipan gambar adalah lokasi ketiga sumur di Pulau Tarakan.......25 Gambar IV.1 Penentuan batas sekuen di Formasi Tarakan yang berumur Pliosen berdasarkan respon log V-Shale dan lingkungan purba (paleoenvironment) dari data biostratigrafi. Hasilnya terbagi menjadi dua paket sekuen, Sekuen T1 dan T2.. Maximum flooding surface (mfs) ditafsirkan pada setiap sekuen........................................................28 Gambar IV.2 Korelasi sumur Kantil-1, Iris-1 dan Dahlia-1 dengan ketinggian muka air laut saat ini. gambar adalah adalah lokasi lintasan (warna merah)............................................................................ ...............30 Gambar IV.3 Korelasi antar sumur di bagian utara lokasi penelitian dengan sisipan gambar merupakan lokasi lintasan dari barat ke timur (warna biru) ............................................................................ ......31 Gambar IV.4 Interpretasi seismik dari pengikatan sumur Kantil-1 dan Bayan A-1 dipandu oleh data check-shot. Horizon SB-T1, SB-T2 dan SB-T3 adalah mewakili tiga batas sekuen. Horizon Top Pleistosen awal ditarik pada lintasan ini untuk memandu batas sekuen di bawahnya. Di bagian timur yang lebih dalam, nampak indikasi toplap lapisan di bawah dari di SB-T1, SB-T2 dan SB-T3 (ditandai dengan garis kuning putus-putus). Pada Sekuen T1 di sebelah timur Sumur Kantil-1 terlihat reflektor kuat.......................................................33
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
xi
Gambar IV.5 Interpretasi seismik gabungan arah selatan-tenggara ke utara dengan pengikatan sumur Iris-1 dipandu oleh data check-shot. Horizon SB-T1, SB-T2 dan SB-T3 adalah mewakili tiga batas sekuen. Secara umum, sekuen T1 memiliki reflektor lebih kuat dan kontinyu daripada sekuen T2. Patahan naik terjadi di sebelah baratlaut dari sumur Iris-1 karena efek dari sesar geser sinistral Maratua yang membentuk perangkat mono-antiklin. Sisipan gambar adalah lokasi lintasan seismik....................................................................34 Gambar IV.6 Grafik kecepatan interval dengan kedalaman dari tiga data check-shot....................................................... ...............................35 Gambar IV.7 Distribusi rata-rata kecepatan interval dari dari mean sea level (MSL) sampai SB-T2..................................... ..............................36 Gambar IV.8 Distribusi rata-rata kecepatan interval dari dari mean sea level (MSL) sampai SB-T1..................................... ..............................36 Gambar IV.9 A. Peta isokron SB-T3 dan B. Peta isokron SB-T2.......................37 Gambar IV.10 Peta Isokron SB-T1. Pola kontur juga relatif sama dengan SB-T2 dan SB-T3, ke arah timur - tenggara semakin dalam dari 950 – 4200 ms. Struktur geologi dikontrol oleh thrust –fold di bagian barat (Pulau Tarakan) ........................................ .........................38 Gambar IV.11 A. Peta struktur kedalaman SB-T3 dan B. Peta struktur kedalaman SB-T2. Nampak pola kontur relatif tidak banyak mengalami perubahan. Pengaruh struktur geologi pada kedua batas sekuen relatif sama, thrust–fold di wilayah bagian barat atau di Pulau Tarakan...........................................................................39 Gambar III.12 Peta struktur kedalaman SB-T1. Pola kontur juga relatif sama dengan SB-T2 dan SB-T3, ke arah timur - tenggara semakin dalam. Struktur geologi dikontrol oleh thrust –fold di bagian barat (Pulau Tarakan). Puncak antiklin berarah tenggara – barat laut, patahan naik dan beberapa patahan normal relatif berarah NNW – SSE dan NNE – SSW...................................................................39 Gambar IV.13 Kenampakan tiga dimensi horizon SB-T3, SB-T2 dan T1 yang ditampilkan dari 3D-Window Petrel............................................40 Gambar IV.14 Peta Isopach pada Sekuen T2 dan Sekuen-T1. Terjadi pergeseran ketebalan dari ketebalan relatif merata di wilayah tengah utara – selatan pada Sekuen T1 menjadi lebih menebal di bagian tenggara........................................................................................41 Gambar IV.15 Penentuan reservoir dari log Vsh dengan cut-off 50% dan porositas efektif 12% di Wilayah utara lokasi penelitian dari arah barat (Bayan A1) ke timur (Vanda-1) yang dikaitkan dengan korelasi batas sekuen....................................................................43
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
xii
Gambar IV.16 Penentuan reservoir dari log Vsh dengan cut-off 50% dan porositas efektif 12% di Wilayah selatan lokasi penelitian dari arah timur-tenggara (Dahlia-1) ke barat-barat daya (Sesanip-1) yang dikaitkan dengan korelasi batas sekuen...............................43 Gambar IV.17 Penentuan reservoir dari log Vsh dengan cut-off 50% dan porositas efektif 12% untuk lintasan dari selatan (Dahlia-1) ke utara (OB-B1) di wilayah offshore timur Pulau Tarakan yang dikaitkan dengan korelasi batas sekuen.......................................44 Gambar V.1
Analisis system-tract dan parasekuen pada Sekuen T1 dan T2 di wilayah utara lokasi penelitian dari arah barat (Bayan A1) ke timur (Vanda-1) sekuen................................................................50
Gambar V.2
Analisis system-tract dan parasekuen pada Sekuen T1 dan T2 di di wilayah selatan lokasi penelitian dari arah barat-barat daya (Sesanip-1) ke timur timur-tenggara (Dahlia-1)..........................51
Gambar V.3
Analisis system-tract dan parasekuen pada Sekuen T1 dan T2 di untuk lintasan dari selatan (Dahlia-1) ke utara (OB-B1) di wilayah offshore timur Pulau Tarakan.......................................................52
Gambar V.4
Analisis stratigrafi seismik pada empat penampang seismik di wilayah offshore timur Pulau Tarakan.........................................54
Gambar V.5
Integrasi hasil analisis stratigrafi sekuen dengan distribusi dan kualitas reservoir di wilayah utara lokasi penelitian dari arah barat (Bayan A1) ke timur (Vanda-1) ..................................................57
Gambar V.6
Integrasi hasil analisis stratigrafi sekuen dengan distribusi dan kualitas reservoir di wilayah selatan lokasi penelitian dari arah barat barat-daya (Sesanip-1) ke arah timur timur-tenggara.........58
Gambar V.7
Integrasi hasil analisis stratigrafi sekuen dengan distribusi dan kualitas reservoir di lintasan utara (OB-B1) – selatan (Dahlia-1) di wilayah bagian tengah lokasi penelitian..................................59
Gambar V.8
Kenampakan 3D untuk distribusi Vsh pada parasekuen P2-LST sekuen T1 (A), P2-LST sekuen T2 (B), P2-TST sekuen T2 (C) dan P2-HST pada sekuen T2 (D).................................................63
Gambar V.9
Kenampakan 3D untuk distribusi porositas-efektif pada parasekuen P2-LST sekuen T1 (A), P2-LST sekuen T2 (B), P2TST sekuen T2 (C) dan P2-HST pada sekuen T2 (D).................65
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1
Kategori porositas efektif terhadap evaluasi kualitatif reservoir (North, 1985) .......................................................................................8
Tabel III.1 Data sumur pemboran pada lokasi penelitian....................................22 Tabel IV.1 Posisi kedalaman batas sekuen SB-T3, SB-T2 dan SB-T1 dari analisis log
pada
sepuluh
sumur
untuk
koreksi
pemetaan
struktur
kedalaman..........................................................................................30 Tabel V.1
Hasil prosentase NTG dari Gross dan Net Reservoir pada setiap sekuen di sumur pemboran di tiga wilayah lokasi Penelitian............55
Tabel V.2
Hasil prosentase NTG dari Gross dan Net Reservoir pada setiap parasekuen di system-tract Sekuen T1 dan T2 di wilayah barat dari lokasi Penelitian.................................................................................61
Tabel V.3
Hasil prosentase NTG dari Gross dan Net Reservoir pada setiap parasekuen di system-tract Sekuen T1 dan T2 di wilayah tengah dan timur lokasi Penelitian........................................................................62
Tabel V.4
Hasil rata-rata nilai Vsh dan porositas efektif pada setiap parasekuen di system-tract pada sekuen T1 dan T2 di tiga wilayah lokasi penelitian............................................................................................65
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran-1
Data check-shot pada Sumur Bayan A1, Mengatal-1, Selipi-1....75
Lampiran-2a
Bagan Rangkuman Biostratigrafi pada Sumur Bayan A1 termasuk Lingkungan Pengendapan Purba dan Estimasi Batimetri ......................................................................................76
Lampiran-2b
Data Rangkuman Sumur Kantil-1 termasuk Penafsiran Lingkungan Pengendapan dari biostratigrafi ..............................77
Lampiran-2c
Data Rangkuman Sumur Iris-1 termasuk Penafsiran Lingkungan Pengendapan dari biostratigrafi .............................78
Lampiran-2d
Data Rangkuman Sumur OB-B1 termasuk Penafsiran Lingkungan Pengendapan dari biostratigrafi ..............................79
Lampiran-2e
Data Rangkuman Sumur Dahlia-1 termasuk Penafsiran Lingkungan Pengendapan dari biostratigrafi ..............................80
Lampiran-2f
Data Rangkuman Sumur Vanda-1 termasuk Penafsiran Lingkungan Pengendapan dari biostratigrafi ..............................81
Lampiran-3a
Log V-sh pada enam sumur di Pulau Tarakan sebagai hasil olahan dari log GR .......................... .............. ............................82
Lampiran-3b
Log V-sh pada enam sumur di lepas pantai timur Pulau Tarakan sebagai hasil olahan dari log GR ...................................83
Lampiran-4
Posisi Kedalaman (m) untuk Batas Sekuen, MFS, System Tract dan Parasekuen Setiap Sumur .......................... .................84
Lampiran-5a
Log V-sh (cut-off 50%) dan Porositas Efektif (cut-off 12%) pada enam sumur di Pulau Tarakan ............................................88
Lampiran-5b
Log V-sh (cut-off 50%) dan Porositas Efektif (cut-off 12%) pada enam sumur di lepas pantai timur Pulau Tarakan ..............89
Lampiran-6a
Intepretasi Penampang Seismik Komposit yang diikat dengan sumur Iris-1 dan Sumur lainnya yang berarah barat – timur di wilayah selatan lokasi penelitian (Lintasan C-C’) dan Penampang Lintasan E-E’.......................... .................................90
Lampiran-6b
Intepretasi Penampang Seismik Komposit pada lintasan D-D’ dan B-B’ (sisipan, lokasi penelitian) ...........................................91
Tesis oleh Priatin Hadi Wijaya, NIM: 22007004
xv