ANALISIS STRATEGI FUNGSI PRODUKSI PADA UKM DAUN AGEL HANDICRAFT DI BANGKALAN Wenny Istigfarini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, selain karena berperan dalam pertu mbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Salah satunya Ukm Daun Agel handicraft, usaha kecil menengah yang berlokasi di Kabupaten Bangkalan ini memp roduksi kera jinan dari serat daun agel. Masalah utama UKM tampaknya men jadi rendahnya kualitas produk mereka dan meningkatnya ko mpetisi di pasar. Untuk berdiri d i pasar, maka perlu bagi UKM untuk menghadapi tantangan baru dengan mengadopsi strategi yang tepat. Dari analisis strtaegi yang dilakukan terdapat dua strategi yang dapat dijalan kan oleh UKM Daun Agel Handicraft Strategi jangka pendek yang dapat dijalankan o leh UKM Daun Agel Handicraft adalah stretegi diversifikasi terkait yaitu dengan mengganti bahan baku yang terdapat di daerah tersebut, salah satunya dengan mengganti bahan baku daun agel dengan eceng gondok, daun pandan. Strategi untuk jangka menengah yang dapat dijalankan o leh UKM Daun Agel Handicraft adalah dengan cara memperluas jaringan pemasok bahan baku yang berada di luar Bangkalan. Kata Kunci: Strategi Fungsi Produksi, SWOT Small and Medium Enterprises (SMEs) have a strategic role in national economic development, in addition to the role in economic growth and employment also play a role in the distribution of development outcomes. One of them leaves Agel handicraft SMEs, small and medium businesses located in Bangkalan produces leaves agel fiber craft. The main problem seems to be lack of SME quality of their products and increased competition in the market. To stand in the market, it is necessary for SMEs to face the new challenges by adopting the right strategy. From the analysis conducted strtaegi there are two strategies that can be implemented by SMEs Leaves Agel Handicraft short-term strategies that can be implemented by SMEs are Leaves Agel Handicraft stretegi related diversification is to replace raw materials contained in the area, one of them by changing the raw material leaves agel with water hyacinth, pandanus leaves. The strategy for the medium term that can be run by SMEs Leaves Agel Handicraft is to expand the network of raw material suppliers that are outside Bangkalan. Key Words: Production Function Strategy, SWOT.
1
Dalam pembangunan ekonomi di
khusus lagi, dengan jumlah UMKM sebesar
Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai
itu, telah memberikan kontribusi yang cukup
sector yang mempunyai peranan yang
signifikan dan menjanjikan terhadap Produk
penting karena
jumlah
Domestik Bruto (PDB) Jatim. Maka kedepan
penduduknya berpendidikan rendah dan
sektor UMKM dipastikan akan menjadi
hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di
penopang perekonomian Jatim. Karena itu,
sektor tradisional maupun modern. Peranan
kepedulian dan keberpihakan pada UMKM
UKM
ini harus
sebagian besar
tersebut
diutamakan
menjadi
dalam
yang
tetap dan terus digalakkan.
perencanaan
Sedangkan jumlah usaha yang terdapat di
terhadap pembangunan yang dikelola oleh
bangkalan yaitu 60 usaha yang terdiri atas
dua
usaha
departemen
setiap
bagian
yaitu
Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Departemen
mikro,
usaha
kecil dan
usaha
menengah.
Koperasi dan UKM.
Secara makro, Menteri Koperasi dan
Semakin terbukanya pasar di dalam
UKM Syarief Hasan mengakui kinerja
negeri, merupakan ancaman bagi UKM
Kemenkop dan UKM masih memiliki
dengan semakin banyaknya barang dan jasa
Kelemahan sehingga dari sisi mikro perlu
yang masuk dari luar akibat dampak
dievaluasi melalu sistem SWOT. “Meski ada
globalisasi. Oleh karena itu pembinaan dan
kelemahan, melalui system analisis strengths,
pengembangan UKM saat ini dirasakan
weaknesses,
semakin mendesak dan sangat strategis
(SWOT) kondisinya akan lebih membaik,”
untuk mengangkat perekonomian rakyat,
ujar Syarief Hasan pada rapat Koordinasi
maka kemandirian UKM diharapkan dapat
Nasional
tercapai
dimasa
berkembangnya
opportunities,
Pemberdayaan
dan
threats
Koperasi
dan
mendatang.
Dengan
UMKM di Hotel Mercure. Jakarta Utara.
perekonomian
rakyat
(Sumber : www.rakyatmerdekaonline.com).
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
Tidak
masyarakat, membuka kesempatan kerja dan
Handicraft yang juga akan menganalisis
memakmurkan
usaha nya menggunakan SWOT.
masyarakat
secara
keseluruhan.
terkecuali
UKM
Daun
Agel
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Saat ini di Jatim terdapat kurang lebih
mempunyai peran yang strategis dalam
4,2 juta unit UMKM, di mana 3,5 juta unit
pembangunan ekonomi nasional, selain
usaha masuk kategori mikro. Dengan jumlah
karena
cukup besar ini, memiliki potensi yang besar
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga
dan menjanjikan bagi perkembangan dan
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Lebih
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang 2
berperan
dalam
pertumbuhan
terjadi di negara kita sejak beberapa waktu
operasional, ukm daun agel handicraft
yang lalu, di mana banyak usaha berskala
belum bisa memaksimalkan permintaan
besar yang mengalami stagnasi bahkan
yang ada dikarenakan minimnya bahan baku.
berhenti aktivitasnya, sektor Usaha Kecil dan
Di
Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh
kerajinan ini sangat baik, namun bahan baku
dalam
pembuatan kerajinan tidak bisa mencukupi.
menghadapi
krisis
tersebut.
sayangkan
jika
permintaan
akan
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi
Yang nantinya
oleh Indonesia selama krisis, tidak berlebihan
berimbas pada volume penjualan, terutama
apabila
swasta
volume penjualan di pasar ekspor karena
difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
yang tadinya Ukm daun agel ini mampu
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena
mengekspor hingga 1000 buah kerajian tas,
hasil produksinya dalam skala kecil dan
sekarang
belum mampu bersaing dengan unit usaha
dibawah 500.
lainnya.
pengembangan
sektor
Pengembangan
hanya
mampu
mengekspor
perlu
Dalam hal ini UKM Daun Agel
mendapatkan perhatian yang besar baik dari
Handicraft memiliki permasalahan dalam
pemerintah maupun masyarakat agar dapat
bidang produksi sehingga UKM Daun Agel
berkembang lebih kompetitif bersama pelaku
ini tidak dapat memenuhi permintaan yang
ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke
ada dengan strategi yang selama ini mereka
depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi
jalankan, sehingga untuk saat ini UKM ini
tumbuh
UKM.
membutuhkan strategi baru dalam bidang
Pemerintah perlu meningkatkan perannya
produksi dengan menggunakan analisis
dalam memberdayakan UKM disamping
SWOT.
dan
UKM
permasalahan ini akan
berkembangnya
mengembangkan kemitraan usaha
yang
saling menguntungkan antara pengusaha besar
dengan
meningkatkan
pengusaha kualitas
kecil,
sumber
Manajemen Strategis
dan
Menurut David (2010:5), manajemen
daya
strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan
manusianya.
pengetahuan
dalam
merumuskan,
Ukm Daun Agel handicraft adalah
mengimplementasikan, serta mengevaluasi
usaha kecil menengah yang berlokasi di
keputusan-keputusan lintas fungsional yang
Kabupaten Bangkalan. Ukm daun agel
memampukan sebuah organisasi mencapai
handicraft sendiri memproduksi kerajinan
tujuannya. Sebagaimana disiratkan oleh
dari serat daun agel yang berupa tas, dompet,
definisi ini, manajemen strategi ini berfokus
dan souvenir lainnya, dengan segmen pasar
pada
masyarakat menengah ke atas. Dari segi
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, 3
usaha
untuk
mengintegrasikan
produksi/operasi,
penelitian
pengembangan komputer
serta
untuk
system
dan
Peluang
informasi
Peluang adalah situasi penting yang
mencapai keberhasilan
menguntungkan
organisasional. Menurut
dan
manajemen
Robinson
penting merupakan salah satu sumber
strategik
peluang. Identifikasi segmen yang tadinya
didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan
terabaikan,
dan tindakan yang menghasilkan perumusan
persaingan
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)
teknologi, serta
rencana-rencana
dengan
yang
dirancang
untuk
mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dari
lingkungan
perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan Pearce
(1997:20),
dalam
beberapa
definisi
perubahan atau
pada
situasi
peraturan,
perubahan
membaiknya
hubungan
pembeli
atau
pemasok
dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
diatas,
Ancaman
manajemen strategik dapat diartikan sebagai
Ancaman adalah situasi penting yang
tindakan yang menghasilkan perumusan dan
tidak menguntungkan dalam lingkungan
implementasi strategi yang dirancang untuk
perusahaan.
mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.
pengganggu utama bagi posisi sekarang atau
Ancaman
merupakan
yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar,
Analisis SWOT Menurut Pearce. Robinson (1997:229)
meningkatnya tawar-menawar pembeli atau
SWOT adalah singkatan dari (Strengths)
pemasok penting, perubahan teknologi serta
Kekuatan dan (Weaknesses) Kelemahan
peraturan baru atau yang direvisi dapat
intern
menjadi
perusahaan
serta
(Opportunities)
ancaman
Peluang dan (Threats) Ancaman dalam
perusahaan.
lingkungan
Kekuatan
yang
dihadapi
perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara sistematik
Kekuatan
bagi
adalah
keberhasilan
sumber
daya,
untuk mengidentifikasi factor-faktor ini dan
keterampilan, atau keunggulan-keunggulan
strategi yang menggambarkan kecocokan
lain relative terhadap pesaing dan kebutuhan
paling baik di antara mereka. Analisis ini
pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh
didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi
perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi
yang efektif akan memaksimalkan kekuatan
khusus
dan peluang meminimalkan kelemahan dan
memberi
ancaman.
perusahaan
(distinctive
competence)
yang
komparatif
bagi
Kekuatan
dapat
keunggulan di
pasar.
terkandung dalam sumberdaya keuangan, citra, 4
kepemimpinan
pasar,
hubungan
pembeli-pemasok, dan factor-faktor lain.
operasional yang penting adalah kegiatan
Kelemahan
produksi.
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam
sumber
Kegiatan
produksi
akan
menghasilkan barang-barang yang telah
daya,
direncanakan dan diinginkan, kemudian
keterampilan dan kapabilitas yang secara
barang tersebut akan dipasarkan atau dijual
serius
efektif
dalan skala kecil. Kegiatan penjualan akan
perusahaan. Fasilitas sumber daya keuangan,
memberikan beberapa keuntungan tertentu,
kapabilitas
manajemen,
sehingga
pemasaran,
dan
menghambat
kinerja
citra
keterampilan merek
dapat
akan
berpengaruh
terhadap
kelancaran operasional perusahaan.
merupakan sumber kelemahan.
Produksi adalah
Analisis SWOT dapat digunakan dengan
proses
koordinasi
berbagai faktor produksi atau sumber daya
berbagai cara untuk membantu analisis
untuk
strategi. Cara yang paling lazim adalah
produk (barang) atau jasa untuk memenuhi
memanfaatkannya sebagai kerangka acuan
kebutuhan konsumen, (Manulang, 2002:179).
logis
yang
pembahasan
mentransformasi
bahan
menjadi
menjadi
pedoman
untuk
Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan
sistematik
tentang
situasi
operasi tidak hanya menyangkut pemrosesan
perusahaan dan alternative-alternatif pokok
(Manufacturing)
yang mungkin dipertimbangkan perusahaan.
Manajemen produksi dan operasi merupakan
Alisis
SWOT
dilakukan
yang
di
berbagai
barang.
sistematik
dapat
usaha-usaha pengelolaan secara optimal
aspek
situasi
penggunaan sumber daya - sumber daya
semua
perusahaan.
(atau sering disebut dengan faktor-faktor produksi)
yaitu
tenaga
kerja,
mesin,
peralatan, bahan mentah, dan sebagainya
Manajemen Operasional Fungsi produksi berkaitan langsung
dalam proses
transformasi dari bahan
dengan pengolahan barang input menjadi
mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai
output. Untuk dapat melaksanakan kegiatan
macam produk atau jasa dan barang jadi
tersebut diperlukan adanya
(Handoko, 1987:3).
serangkaian
kegiatan yang merupakan keterkaitan dan
Berikut merupakan hal-hal yang perlu
menyatu serta menyeluruh dan konsisten.
diperhatikan dalam manajemen produksi,
Aspek
diataranya:
produksi
berpengaruh
secara
Sumber
bahan
baku
dan
langsung terhadap kegiatan operasional
perolehan; Jenis barang yang disimpan
perusahaan terutama perusahaan bergerak
dalam stock.
dalam bidang industri atau manufaktur. Pada perusahaan industri, salah satu kegiatan 5
salah
Peran Manajemen Produksi Strategis Setiap
perusahaan
menjalankan
satu
upaya
adalah
peningkatan
produktivitas.
kegiatan usaha dengan mrnghasilkan barang atau jasa. Perusahaan tersebut melakukan
Manajemen Produksi Strategis
kegiatan produksi. Yang dimaksud dengan produksi
adalah
dengan
perkembangan
transformasi
pemikiran tentang manajemen strategis,
masukan (input) menjadi keluaran (output).
maka dalam bidang produksi berkembanglah
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di
pemikiran-pemikiran manajemen produksi
bidang
strategis.
produksi,
kegiatan
sejalan
perusahaan-perusahaan
Dengan
manajemen
produksi
tersebut melakukan kegiatan manajemen
strategis ini dimaksudkan adalah rangkaian
produksi.
proses
Menurut Sofjan Assauri (1999:228),
pengambilan
keputusan
yang
mempunyai dampak jangka panjang.
peranan manajemen produksi sangat penting
Menurut Sofjan Assauri (1999:229)
dalam perusahaan, disebabkan oleh dua hal
dalam
antara lain: Bidang produksi merupakan
membedakan 2 (dua) jenis keputusan yang
salah satu dari dari empat fungsi bisnis
menyangkut
perusahaan,
pemasaran,
manajemen unit produksi, yaitu : Keputusan
keuangan dan personalia (sumber daya
jangka panjang, yang umumnya terkait
manusia). Bidang produksi bersama-sama
dengan kemampuan penyiapan (set-up)
dengan pemasaran merupakan dua fungsi
sistem produksi, meliputi : Teknologi yang
penunjang utama dalam bisnis perusahaan.
digunakan; Kapasitas yang akan dicapai;
Oleh
pengelolaan/manajemen
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
produksi akan menentukan keberhasilan
Implikasinya : investasi dan biaya tetap dan
suatu usaha perusahaan dan bidang produksi
Keputusan jangka pendek, yang umumnya
merupakan bidang yang menentukan atau
terkait dengan kemampuan pengoperasian
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
sistem produksi, meliputi : Kuantitas dan
biaya produksi dari suatu barang, dan
waktu
akhirnya menentukan harga pokok penjualan
minimum;Kelancaran operasi. Implikasinya :
suatu
modal kerja dan biaya variabel
di
samping
karenanya
barang
serta
menentukan
atau
manajemen dalam
produksi;
produksi
strategis
pengelolaan
Kualitas;
atau
Biaya
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
Pengambilan keputusan strategis dalam
tingakat keuntungan yang dapat diperoleh
manajemen produksi harus didasarkan pada
perusahaan.
Oleh
dalam
penganalisisan yang dilakukan terhadap
peningkatan
efisiensi
yang
faktor-faktor luar atau lingkungan yang
diutamakan adalah bidang produksi, dengan
mempengaruhi bidang produksi. Dengan
karenanya terutama
6
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut
lingkup.
maka dapat diharapkan keputusan strategi yang diambil ada lah alternatif yang pa ling
Widya yudha ningtias (2009). Dalam jurnal
baik.
penelitian
yang
“Strategi
berjudul
pengembangan
usaha
Kecil"waroeng
Penelitian Terdahulu
cokelat (kasus usaha kecil dan menengah di
Kalpande & Gupta, dkk. (2010). dalam
kecamatan bogor utara, kota bogor, jawa
Jurnal penelitian yang berjudul “A SWOT
barat)”. Berdasarkan hasil dari pengolahan
analysis of
small and
QSPM, diperoleh prioritas strategi yang
enterprises
implementing
medium scale total
quality
dapat
dijalankan
"Waroeng
management”. Studi ini menunjukkan bahwa
berdasarkan
"Kompetisi" dan "Kenaikan dalam harapan
terbesar.
Pelanggan" adalah utama eksternal masalah
diterapkan oleh "Waroeng Cokelat" saat ini
untuk UKM daerah ini. Ancaman utama yang
yaitu mengoptimalkan promosi dengan nilai
diamati adalah persaingan dari usaha besar &
TAS tertinggi yaitu sebesar 8.438.
multinasional,
keuangan
keketatan
penjumlahan
Cokelat"
Prioritas
TAS
yang
strategi yang
dapat
dan
keusangan teknologi. Hal itu ditemukan dari
Agus
analisis SWOT yang miskin informasi
penelitian
tentang TQM, rendah tingkat kesadaran dan
pengembangan bisnis usaha kecil menengah
pemahaman, dan ketersediaan model non
(studi
TQM khusus dikembangkan yang memandu
cikarawang
TQM
Kabupaten bogor, jawa barat”.
yang
implementasi
ditemukan
santoso
(2008).
yang
kasus
di
Dalam
berjudul
ukm
“Strategi
kambing
kecamatan
jurnal
desa
darmaga,
hambatan utama dalam proses adopsi filsafat
alternatif
TQM di UKM dan manfaat potensial dapat
melakukan promosi, dan strategi melakukan
diperoleh dari keberhasilan pelaksanaan
pencatatan
TQM tersebut.
Kedua strategi ini memiliki skor WAS yang
Terlepas
lacunas, dirasakan bahwa
dari berbagai dengan ada
strategi yang terpilih adalah keuangan
dan
administrasi.
sama besar yaitu 6,177.
teknologi dan tenaga kerja, UKM dapat melakukan mukjizat dengan mengadopsi
METODE PENELITIAN
filosofi perbaikan terus-menerus (TQM). Hal
Penelitian ini menggunakan jenis
ini penting untuk membayar perhatian
penelitian deskriptif dengan pendekatan
terhadap studi penilaian dan penghargaan diri
kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah
yang ada model berkualitas yang sesuai
yang diteliti dengan menggunakan cara
dengan kebutuhan UKM sebagai masa depan
memaparkan data yang diperoleh dari hasil 7
teori dan pengamatan lapangan,kemudian di analisa
dan
diinterpretasikan.
Analisis lingkungan Internal
Menurut
Bodgan dan Taylor (dalam Moleong 2009:4) pendekatan
kualitatif
adalah
prosedur
Matriks EFE
Strategi produksi Ukm daun agel handicraft
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang digambarkan dengan kata-kata tertulis dari
Alternati f strategi produksi Analisis Lingkungan Eksternal
orang-orang dan perilaku yang diamati. Kalkr dan Mailer (dalam Moleong 2005:4)
Pemilihan strategi produksi sesuai dengan perumusan strategi produksi
Matriks EFI
menyatakan bahwa “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental Subjek atau Sumber Penelitian
bergantung dan pengamatan kepada manusia
Subyek atau sumber informasi dalam
baik dalam kawasan nya ataupun dalam
penelitian kualitatif adalah informan dan
peristirahatan nya.
dalam penelitian ini informan tersebut terdiri dari: Pemilik UKM Daun Agel Handicraft
Rancangan Penelitian
di Desa Mlajeh Kecamatan Bangkalan
Rancangan penelitian menggambarkan variabel-variabel dalam suatu penelitian agar
Kabupaten
pola pikir peneliti dapat dipahami oleh
dalam UKM Daun Agel
pembaca. Pada dasarnya penelitian ini
Konsumen
berupaya mengembangkan konsep dan fakta
Handicraft.
secara
mendalam
untuk
menjawab
Dari
pertanyaan bagaimanakah pengembangan
Bangkalan; dari
Para
UKM
beberapa
Karyawan Handicraft;
Daun
informan
Agel
tersebut,
terdapat informan kunci atau biasa disebut
strategi produksi pada UKM UKM Daun
key informant. Adapun key informant dalam
Agel Handicraft di Bangkalan Madura yang
penelitian ini adalah pemilik UKM itu
dikembangkan dengan analisis SWOT.
sendiri.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif
, peneliti adalah
pengumpul data utama. Peneliti lah yang mengadakan observasi atau wawancara tak terstruktur
8
dengan
menggunakan
buku
catatan
serta
menggunakan
daftar
Observasi
merupakan
suatu
pengumpulan
kegiatan
pertanyaan atau kuisioner. Peneliti sebagai
pengamatan
data
yang
pengumpul data utama dapat mengenali
dilakukan dengan cara mengamati dan
seluruh gejala sebagai objek penelitian
mencatat secara sistematik gejala-gejala
dengan dibantu beberapa alat penelitian ,dan
yang di selidiki.
penelusuran data secara online.
Dokumentasi Cara pengumpulan data dengan cara mencari,mengenai hal-hal atau variabel yang
Teknik Pengumpulan Data Dalam
suatu
penelitian
perlu
berupa catatan,transkip,surat kabar,majalah,
menggunakan metode pengumpulan data
prasati, notulen rapat, legger,agenda.
yang tepat. Hal ini dilakukan,agar data yang
Kuisioner
diperoleh objektif. Metode pengumpulan data
merupakan teknik pengambilan data
yang digunakan dalam penelitian
ini,yaitu
dengan
yang digunakan untuk mengambil ata
metode
mengenai analisis SWOT,yang dilakukan
wawancara,observasi dan dokumentasi.
dengan cara mebagikan daftar pertanyaan
Wawancara
kepada
Cara
pengumpulan
percakapan
yang
data
dilakukan
melalui
tersebut yang kemudian masing-masing
dua
diberikan rating dimana skala nya mulai dari
pihak,yaitu pewawancara(interviewer) yang
4(sangat kuat) sampai dengan 1(lemah).
mengajukan
yang
Sedangkan kepada konsumen dibagikan
yang
daftar pertanyaan kemudian diberikan bobot
pertanyaan
oleh
pemimpin dan karyawan ukm
dengan
diwawancarai(interviewee)
memberikan jawaban dari pertanyaan itu.
pada skala Guttman,yaitu:
Metode wawancara dalam penelitian ini
Skor 2 untuk jawaban ya
berupa
Skor 1 untuk jawaban tidak
interview
Wawancara
terhadap
dilakukan
untuk
informan. mencari
data-data yang ada di UKM Daun Agel
HASIL PENELITIAN
Handicraft mengenai bahan baku,strategi
Analisis
pemasaran,permodalan
Fungsi Produksi
serta
pelatihan
faktor
lingkungan
internal
penunjang UKM daun Agel di Bangkalan. Faktor
Observasi
dan
dengan melakukan kegiatan pengamatan dan
pada
objek
merupakan
kelemahan
yang
dimiliki
UKM.
Aspek-aspek ditinjau untuk mengidentifikas i
pencatatan secara sistematis terhadap gejala tampak
UKM
lingkungan bisnis yang terdiri dari kekuatan
Cara pengumpulan data yang dilakukan
yang
internal
kekuatan dan kelemahan internal UKM,
penelitian. 9
antara lain peralatan, perlengkapan, tenaga
berada dekat dengan lokasi pembelian bahan
kerja, energy, layout, bahan baku.
baku sehingga tidak membutuhkan biaya
Peralatan
yang cukup mahal untuk menyuplai bahan
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap
baku karena jarak tempuh yang tidak jauh
peralatan yang digunakan UKM daun agel
antara lokasi bahan baku dan rumah
handicraft menunjukkan bahwa UKM daun
produksi.
agel tidak menggunakan mesin untuk mmenghasilkan produk, peralatan yang digunakan
berupa
alat
rajut
Bahan Baku
manual,
Berdasarkan identifikasi bahan baku tali
sehingga produk yang dihasilkan adalah
agel yang merupakan bahan baku utama dari
produk handmade. Dan produk ini tidak
UKM Daun Agel Handicraft sangat minim
akan sama antara produk yang satu dengan
untuk diperoleh. Sehingga UKM ini tidak
yang lain, baik itu ukuran maupun corak
mampu melayani semua permintaan pasar.
nya.
Bahan baku yang digunakan adalah tali rajut
Tenaga Kerja
agel yang memiliki kualitas yang baik, yaitu
Berdasarkan hasil identifikasi tenaga
tidak mudah patah.
kerja yang dimiliki oleh UKM DaunAgel Handicraf yang memiliki status tenaga kerja
Analisis Matriks IFE
tetap berjumlah 16 orang, dengan rincian 10 Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor
orang sebagai tenaga rajut agel, 3 orang
strategi internal UKM berupa kekuatan dan
sebagai tenaga menjahit puring, dan 3 orang
kelemahan yang telah diberi bobot dan
sebagai tenaga pengrajin manik. Dan tenaga
rating memperoleh skor pada matriks IFE
ini belum mampu menangani permintaan
sebesar 2,55. UKM ini berada pada kondisi
konsumen terhadap produk kerajinan tali
atau kemampuan iternal yang rata-rata nya
rajut agel. Sehingga membutuhkan tenaga
memanfaatkan kekuatan dan kelemahan
lebih untuk memaksimalkan permintaan yang
ada.
Kurangnya
tenaga
usaha yang ada.
kerja
Matriks
berdampak pada kapasitas produksi yang
Agel
Layout
Handicraft
adalah
produk
yang
dengan skor tertinggi 0,8. Sehingga setiap
Daun Agel Handicraft, UKM ini berada di Bangkalan
bahwa
dihasilkan merupakan produk handmade
Berdasarkan identifikasi layout UKM
kota
menunjukkan
kekuatan utama yang dimiliki UKM Daun
tidak maksimal.
pusat
IFE
produk yang dihasilkan tidak akan sama
sebagai kantor
baik dalam segi ukuran dan corak sehingga
pemasarannya. Dan letak lokasi produksi 10
produk yang dihasilkan menjadi produk 3
yang limited atau terbatas, sehingga mampu menarik
minat
para
Kualitas
bahan
baku
calon
konsumen.
yang
digunakan
4
menjadi salah satu kekuatan dari UKM
1
Daun Agel Handicraft dengan skor 0,6.
2
UKM
Daun
Agel
Handicraft
selalu
menggunakan bahan baku yang berkualitas,
3
salah satu cirri nya adalah tidak mudah patah bahan yang digunakan. Kemudian pada peringkat ketiga diikuti oleh tenaga kerja
berkualitas Memiliki tenaga keja ahli Letak UKM yang strategis Kelemahan Terbatasnya bahan baku Kapasitas produksi yang belum maksimal Terbatasnya tenaga kerja yang dimiliki UKM Daun Agel Handicraft Total
0,10
3
0,3
0,05
3
0,15
0,20
1
0,2
0,10
2
0,2
0,15
2
0,3
1
2,55
ahli yang dimiliki oleh UKM Daun Agel Handicraft dengan skor 0,3. Tenaga ahli yang ada mampu menghasilkan produk yang
Kelemahan utama yang dihadapi oleh
berkualitas. Dan kekuatan yang terakhir
UKM
yang dimiliki UKM Daun Agel Handicraft
ditunjukkan dengan skor terendah dari
adalah letak UKM yang strategis dengan
matriks IFE diatas . faktor yang menjadi
skor 0,15. Letak UKM yang strategis dari
kelemahan
segi pemasaran dan produksi memberikan
minimnya ketersediaan bahan baku dengan
keuntungan yang lebih bagi UKM tersebut
skor 0,2 . pada peringkat kedua yaitu
yang berdekatan dengan pasar dan bahan
kapasitas produksi yang belum maksimal
baku.
dengan skor 0,2. Dan pada peringkat
Daun
Agel
utama
Handicraft
bagi
UKM,
yaitu
yaitu
terakhir adalah terbatasnya jumlah tenaga Table 1
kerja yang ada pada UKM Daun Agel
Matriks IFE (Internal Factor
Handicraft dengan skor 0,3.
Evaluation) UKM Daun Agel Handicraft
Analisis Faktor Lingkungan Eksternal Fungsi Produksi
No 1
2
Faktor Internal Kekuatan Produk yang dihailkan adalah produk handmade Menggunakan bahan baku yang
Bobot
Rating
Skor
Kondisis lingkungan eksternal yang
0,20
4
0,8
turut mempengaruhi kondisi UKM Daun Agel Handicraft di bangkalan, yaitu sosio ekonomi, teknologi, pemasok, pesaing,
0,20
3
0,6
11
pemerintah.
dan
Sosio ekonomi Sektor sosio ekonomi terdiri dari faktor ekonomi,
demografi
dan
sosial
kegiatan
produksi
akan
tetap
berlangsung.
yang
Pemasok
mebantu atau menghambat perkembangan
Bahan baku utama untuk membuat
UKM dalam mencapai tujuannya.
kerajianan tali rajut agel, UKM Daun Agel Handicraft mengandalkan bahan baku utama
Ekonomi Dari hasil identifikasi terhadap
dan pelengkap kepada para pemasok, oleh
UKM daun Agel Handicraft, segmen
sebab itu UKM Daun Agel Handicraft
yang dimasuki oleh UKM ini adalah
sangat bergantung pada pemasok. Pemilik
kalangan menengah keatas sehingga
akan memasok bahan baku satu minggu
daya
sebelum persedian habis.
beli konsumen sangat tinggi
terhadap produk kerajinan daun agel ini.
Pesaing
Sosial
Ancaman pendatang baru
Perubahan pola hidup dan gaya hidup
masyarakat
perlu
Ancaman pendatang baru kedalam
mendapat
industry
sangat
bargantung
pada
perhatian yang serius dalam sudut
hambatan-hambatan yang mungkin ada
pandang pengaruh terhadap operasional
untuk memasuki industry tersebut. Daun
atau produksi.
Agel
Produk kerajinan tali
Handicraft
merupakan
UKM
ketengah.
Skla
rajut daun agel mamiliki nilai estetika,
berskala
dan
kebutuhan
ekonomi bukan merupakan faktor vital
pelengkap seperti hal nya pakaian dan
dalam memasuki industry kerajinan ini.
alas kaki. Kerajinan tali rajut ini tidak
Untuk memasuki pasar tingkatan modal
hanya dapat digunakan oleh orang
yang dibutuhkan tidak harus berjumlah
dewasa saja, remaja dan anak kecil pun
besar namun bergantung dari kelas yang
dapat menggunakan kerajinan ini. Trend
dimasuki pengusaha. Sedangkan dalam
masyarakat yang berubah-ubah bisa
hal
menjadikan hal tersebut
memberikan hambatan berarti bagi para
juga
merupakan
peluang bagi
UKM Daun Agel Handicraft.
merintis
regulasi,
pemerintah
tidak
UKM untuk memasuki bisnis ini
Teknologi
Persaingan dalan industry
Perkembangan teknologi yang pesat
Persaingan
dalam
industry
dapat memudahkan UKM Daun Agel
merupakan hal yang harus diperhatikan
Handicraft
jaringan
oleh setiap industry. Persingan yang
pemasok bahan baku tali rajut daun agel,
terjadi dapat berupa pangsa pasar, mutu,
sehingga bahan baku akan selalu tersedia,
dan
untuk
menemukan
12
harga.
Setiap
industry
telah
memiliki
pangsa
pasar,
namun
Table 2
persaingan untuk menguasai pasar tidak
Matriks EFE (external factor evaluation) UKM Daun Agel Handicraft
dihindarkan, maka mutu produk menjadi salah satu faktor yang dapat digunakan untuk
memenangkan
persaingan
No
di
dalam industry. 1
Pemerintah 2
Adanya dukungan pemerintah yang di berikan berupa mempromosikan produk ini
3
ke dalam dan luar negeri dengan mengikut
4
sertakan kerajinan ini ke dalam pameran itu merupakan salah satu peluang bagi UKM Daun Agel Handicraft. Adanya kebijakan
1
pemerintah yang memperbolehkan adanya perdagan bebas merupakan aturan yang
2
dapat merugikan keberlangsungan hidup
3
para pemilik usaha kecil mengenah.
Analisis Matriks EFE Identifikasi
terhadap
Faktor-faktor Eksternal Peluang Daya beli konsumen Perubahan trend/gaya hidup Kemajuan teknologi Dukungan dari pemerintah Ancaman Minimnya pasokan bahan baku Adanya pesaing Kebijakan pemerintah yang kurang efektif Total
Bobo t
Ratin g
Sko r
0,20
3
0,6
0,15
3
0,45
0,15
2
0,3
0,10
2
0,2
0,20
3
0,6
0,15
2
0,3
0,05
2
0,1
1
2,55
Peluang utama bagi UKM berdasarkan
faktor-faktor berupa
matriks EFE yaitu daya beli konsumen
peluang dan ancaman yang berpengaruh
pada kerajinan Daun Agel Handicraft yang
terhadap
Setelah
ditunjukkan dengan skor tertinggi 0,6.
pemberian bobot dan nilai rating. Maka
Faktor ekternal ini menjadi sangat penting
diperoleh hasil analisis dri matriks EFE yang
karena berhubungan dengan kelangsungan
ditunjukkan pada table 4.5. berdasarkan
hidup UKM daun Agel Handicraft.
matriks EFE tersebut dapat diketahui bahwa
peluang berikutnya adalah perubahan trend
kondisi atau kemampuan ekternal UKM
dan
berada diatas rata-rata dalam memanfaatkan
ditunjukkan dengan skor 0,45 faktor ini
peluang
menghindari
berkaitan langsung dengan pelanggan dan
ancaman, yang ditunjukkan dengan total
keberlangsungan produksi pada UKM ini.
skor 2,55.
Faktor peluang lainnya adalah kemajuan
strategis
eksternal
strategi
yang
ada
perusahaan
perusahaan.
serta
gaya
hidup
masyarakat
Faktor
yang
teknologi dan dukungan pemerintah yang masing-masing ditunjukkan dengan skor 0,3 13
dan
0,2.
Faktor
teknologi
ini dapat
depan, integrasi ke
dimanfaatkan oleh pemilik untuk menjalin
horisontal.
jaringan kerjasama dengan para pemasok yang berada di luar
kota
belakang integrasi
Dalam hal ini strategi yang cocok untuk
Bangkalan,
UKM Daun Agel Handicraft adalah :
sedangkan dukungan dari pemerintah berupa
Strategi pengembangan produk
diikutsertakan dalam pameran baik yang
Strategi ini dapat dilakukan dengan
diselenggarakan di dalam negeri maupun di
cara menambah variasi produk, strategi
uar negeri.
ini sebagai strategi alternative untuk
Ancaman utama yang dihadapi oleh UKM
Daun
minimnya
Agel
pasokan
Handicraft bahan
baku
menghindari kebosanan konsumen, dan
adalah
sebagai
yang
trik
meningkatkan
volume
penjualan.
ditunjukkan dengan skor 0,6 ancaman ini
Strategi diversifikasi terkait
sangat mengancam keberlangsungan usaha
Strategi
dimana
perusahaan
UKM Daun Agel Handicraft. Ancaman
menghasilkan produk atau layanan baru
kedua UKM ini adalah adanya pesaing yang
tetapi berhubungan terkait dengan yang
ditunjukkan dengan skor 0,3. Dan ancaman
telah ada. Strategi diversifikasi terkait
berikutnya adalah kebijakan pemerintah
dapat dilakukan oleh UKM Daun Agel
yang kurang efektif
yang ditunjukkan
Handicraft yaitu dengan menambah
dengan skor 0,1 Ancaman ini berupa adanya
produk kerajinan dengan bahan yang
kebijakan
adanya
berbeda dari serat daun agel, misalnya
adanya
menggunakan bahan enceng gondok
perdagangan
yang
mengizinkan
bebas,
perdagangan bebas
dengan maka
yang paling
ataupun rotan.
terancam keberlangsungan hidupnya adalah Gamabar 1
para UKM.
Matriks Strategi Besar
Analisis Strategi Matriks Besar
Pertumbuhan pasar yang cepat
UKM Daun Agel Handicraft berada pada posisi kuadran satu lebih tepatnya berada pada titik 2,55 dimana kuadran 1
2,55
berada pada posisi pertumbuhan pasar yang cepat dan pada posisi kompetitif yang kuat.
Posisi kompetitif yang lemah
Di dalam kuadran 1 terdapat beberapa strategi yaitu pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, intergrasi ke 14
2,55
2,55
Posisi kompetitif yang kuat
Tabel 3 Matriks SWOT
Analisis Matriks SWOT Analisis
matriks
SWOT
memberikan
berbagai alternatif seperti hal nya matriks strategi besar. Matriks SWOT memformu lasikan strategi IFE Strenghs (S) 1. Handmade 2. Kualitas bahan baku yang digunakan EFE 3. Memiliki tenaga kerja ahli 4. Letak UKM yang strategis Opportunities Strategi (O) SO 1. Banyaknya 1. Mempertahan investor kan produk yang Handmade berinvestasi 2. Memperluas pada UKM usaha dengan Daun Agel menambah Handicraft varian produk 2. Perubahan 3. Melakukan trend/gaya inovasi hidup produk 3. Kemajuan 4. Memanfaatka teknologi n dukugan 4. Dukungan dari dari pemerintah pemerintah Threats (T) Strategi ST 1. Minimnya 1. Memperluas pasokan jaringan bahan baku supplier atau 2. Adanya pemasok pesaing bahan baku 3. Kebijakan pemerintah yang kurang efektif
berdasarkan gabungan antara faktor eksteral dan internal. Empat strategi utama yang digunakan adalah
menggunakan
memanfaatkan
kekuatan
peluang
(strategi
untuk SO),
memperkecil kelemahan dengan me manfaatkan peluang (strategi WO), memperkecil kelemahan sekaligus ancaman (strategi WT), memanfaatkan kekuatan untuk memperkecil ancaman (strategi ST).analisis yang digunakan menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Matriks
SW OT
disusun
berdasarkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh UKM yang dibandingkan secara sistematis serta terstruktur bertujuan untuk membentuk empat macam strategi, yaitu strategi SO, ST, W O, WT yang dirinci seperti d ibawah ini :
Weaknesesses (W) 1. Terbatasnya tenaga kerja 2. Kapasitas produksi 3. Minimnya persediaan bahan baku
Strategi WO 1. 2.
3.
Menambah tenaga kerja Memanfaatkan teknologi guna mencari jaringan supplier atau pemasok Menambah kapasitas produk
Strategi WT 1. Memperluas jaringan suplier atau pemasok bahan baku 2. Membudidaya kan tanaman agel
Strategi SO Strategi
SO
atau
strategi
kekuatan-peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan UKM untuk
15
memanfaatkan
peluang
yang
ada.
Strategi WO
Alternatif strategi SO UKM Daun Agel
Strategi
WO
Handicraft yang dihasilkan antara lain :
kelemahan-peluang
Mempertahankan
memperkecil
produk
handmade,
atau
strategi
adalah
strategi
kelamahan
dengan
untuk saat ini banyak sekali masyarakat
memanfaatkan peluang UKM yang ada.
yang
handmade
Alternatif strategi WO UKM daun Agel
karena produk hanmde punya nilai lebih
Handicraft antara lain : Menambah tenaga
dibandingkan produk buatan mesin;
kerja atau pengrajin tali rajut agel
Memperluas usaha dengan menambah
sehingga
varian produk, varian produk ini tidak
dimaksimalkan;
hanya menggunakan bahan baku tali
kemajuan teknologi untuk menjalin
agel saja melainkan dapat menggunakan
kerjama dengan jaringan suplier atau
hasil alam lainnya misalnya, pelepah
pemasok bahan baku tali agel yang
pisang, daun pandan, enceng gondok
berada
sebagai
Menambah kapasitas produk setelah
menyukai
bahan
Melakukan produk
produk
baku
utamanya;
diproduksi
produksi
dapat
Memanfaatkan
diluar
kota
bangkalan;
tenaga kerja dan bahan baku tersedia.
inovasi terhadap semua
yang
kapasitas
Strategi WT
dengan
menyesuaikan permintaan konsumen
Strategi WT atau strategi atau
dan trend yang tengah berlangsung;
strategi kelemahan-ancaman merupakan
Memanfaatkan dukungan pemerintah
strategi
dengan selalu mengikutsertakan produk
kelemahan internal UKM sekaligus
yang telah dihasilkan dalam acara
ancaman yang datang dari luar. Strategi
pameran baik yang diselenggarakan di
WT UKM Daun Agel Handicraft yang
dalam maupun luar negeri.
dihasilkan antara
Strategi ST
jaringan suplier atau pemasok bahan
untuk
meminimalakan
lain: Memperluas
strategi
baku yang berada di luar kota bangkalan
kekuatan-ancaman adalah strategi yang
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
memanfaatkan kekuatan UKM untuk
pembuatan
mengatasi atau meminimalisir ancaman
Membudidayakan tanaman saun agel
dari luar. Alternatif strategi ST UKM
startegi
Daun Agel Handicraft antara lain :
panjang.
Strategi
Memperluas
ST
jaringan
atau
suplier
atau
pemasok bahan baku tali rajut agel yang berada diluar kota bangkalan. 16
ini
tali untuk
rajut strategi
agel; jangka
Sistem produksi yang ada pada ukm daun
Pembahasan
agel handicraft belum terlaksana dengan baik
Dari hasil analisis data yang diperoleh
karena jam kerjanya tidak ditetapkan, kapasitas
dari UKM Daun Agel Handicraft didapat
yang dihasilkan masih sedikit karena kurangnya
beberapa strategi untuk fungsi produksi
tenaga kerja serta minimnya bahan baku. Produk
UKM tersebut, strategi tersebut di peroleh
yang dihasilkan selama ini adalah tas , dompet,
dengan menggunakan analisis strategi besar
topi, dan interior produk rajut dengan segmen
dan analisis matrik SWOT. Dari semua
pasar masyarakat
kalangan
menengah
dan
masyarakat yang menyukai kerjinan tangan.
strategi yang ada hanya beberapa strategi
Dimana wilayah pemasarannya di dalam negeri
yang dapat dijalankan oleh UKM tersebut
yang meliputi : Bangkalan, Surabaya, Jakarta,
karena strategi tersebut telah disesuaikan
Bali dan Kalimantan. Untuk wilayah pemasaran
dengan keadaan UKM tersebut.
di luar negeri meliputi : Jepang, Hongkong,
Strategi-strategi yang dapat digunakan
Thailand, A merika, Singapore. Ukm Daun Agel
adalah strategi jangka pendek dan jangka
Handicraft
menengah. Strategi jangka pendek yang
permintaan setiap tahunnya, namun karena
dapat dijalankan oleh UKM Daun Agel
permasalahan produksi, Ukm Daun Agel tidak
Handicraft
mampu memenuhi permintaan yang ada.
adalah
stretegi diversifikasi
selalu
Dari hasil
terkait yaitu dengan mengganti bahan baku
meningkat
dalam
identifikasi terhadap
hal
faktor
internal Ukm Daun Agel Handicraft didapatkan
yang terdapat di daerah tersebut, salah
kekuatan
satunya dengan mengganti bahan baku daun
yang
dimiliki
Ukm Daun
Agel
Handicraft, yaitu: (1) han made, (2) Kualitas
agel dengan eceng gondok, daun pandan.
bahan baku yang digunakan, (3) Memiliki tenaga
Strategi untuk jangka menengah yang dapat
kerja ah li, (4) letak UKM yang strategis. Adapun
dijalankan oleh UKM Daun Agel Handicraft
faktor kelemahan Ukm Daun Agel Handicraft
adalah dengan cara memperluas jaringan
adalah: (1)
pemasok bahan baku yang berada di luar
kapasitas produksi, (3) minimnya persediaan
Bangkalan.
bahan baku. Sedangkan dari identifikasi faktor
Terbatasnya
tenaga
kerja, (2)
eksternal Ukm Daun Agel Handicraft, maka yang
SIMPULAN DAN SARAN
men jadi peluang Ukm Daun Agel yang dapat
Simpulan
dimanfaatkan yaitu: (1) daya beli konsumen, (2)
Beradasarkan
hasil
penelitian
perubahan trend/gaya hidup, (3) kemajuan
dan
pembahasan yang telah di uraikan pada bab
teknologi,
empat terhadap analisis strategi fungsi produksi
Sedangkan faktor-faktor yang menjad i ancaman
pada Ukm Daun Agel dapat diamb il kesimpulan
bagi Ukm Daun Agel Handicraft adalah: (1)
sebagai berikut :
Minimnya pasokan bahan baku, (2) adanya
17
(4)
dukungan
dari
pemerintah.
pesaing, (3) Kebijakan pemerintah yang kurang
Daun Agel Handicraft adalah dengan cara
efektif.
memperluas jaringan pemasok bahan baku yang
Berdasarkan analisis strategi matriks besar
berada di luar Bangkalan.
Ukm Daun Agel handicraft berada pada posisi kuadran I dimana Ukm Daun Agel Handicraft
DAFTAR PUSTAKA
memiliki strategi yang sempurna. Dan pada saat
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekono mi Universitas Indonesia
ini Ukm daun Agel berpatokan dengan satu produk tertentu, strategi utama yaitu dengan melakukan diversifikasi terkait sehingga dapat
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekono mi Universitas Indonesia
membantu mengurangi risiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh alternat if-alternatif
Boyd dkk. 2000, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Oriental Global. Jakarta: Erlangga.
strategi antaralain: strategi SO yaitu: (1) mempertahankan
produk
handmade,
(2)
memperluas usaha dengan menambah varia
Bungin, B. 2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo
produk, (3) melakukan inovasi produk, (4) memanfaatkan
dukungan
dari
pemerintah. David, Fred R. 2010. Manajemen St rategi konsep. Edisi 12. Selemba Empat. Jakarta
Strategi WO yaitu: (1) menambah tenaga kerja, (2) memanfaatkan kemajuan teknologi guna mencari jaringan supplier atau pemasok bahan
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE
baku, (3) menambah kapasitas produksi. Strategi ST yaitu: (1) memperluas jaringan supplier atau pemasok bahan baku. Strategi WT yaitu: (1)
Kasali,
memperluas jaringan supplier atau pe masok bahan baku, (2) membudidayakan tanaman agel.
Saran UKM
Daun
Agel
Handicraft
Rhenald.2005. Membidik Pasar Indonesia: Segmenting,Targeting, Positioning. Jakarta: Gramed ia Pustaka Utama.
Kementrian Koperasi dan UKM , presentasi menteri koperasi dan UKM (online), (http://www.depkop.go.id/ diakses 15 februari 2011)
dapat
melaksanakan strategi jangka pendek dan strategi jangka menengah. Strategi jangka pendek yang dapat
dijalankan
oleh
UKM
Daun
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat.
Agel
Handicraft adalah stretegi diversifikasi terkait yaitu dengan mengganti bahan baku yang
Manullang, Marihot AMH. 2006. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gadjah Med ia University Press.
terdapat di daerah tersebut, salah satunya dengan mengganti bahan baku daun agel dengan eceng gondok, daun pandan. Strategi untuk jangka menengah yang dapat dijalan kan oleh UKM 18
Moleong,
LJ.b2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moleong,
LJ.b2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mubarok, Zaki. 22 Desember 2011. Syarif Hasan : Jumlah Koperasi dan UMKM Terus Meningkat (online), (www.rakyat merdekaonline.co m diakses 15 februari 2012) Mubarok, Zaki.08 Desember 2011. Menteri Syarif Hasan Dorong Pelaku Koperasi dan KUKM Terus Diberdayakan (online), (www.rakyat merdekaonline.co m diakses 15 Februari 2012) Robinson. Pearce. 1997. Manajemen Strategik. Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta Barat S. D. Kalpande, R. C. Gupta dkk. 2010. A S WOT analysis of small and medium scale enterprises implementing total quality management. International Journal o f Business, Management and Social Sciences, (online), Vo l. 1, No. 1, 2010, pp. 59-64, (www.ijb mss-ng.com, diakses 11 maret 2012) Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bandung: Alfabeta
Bisnis.
Sumarni, Murt i dan Soeprihanto John. 1998. Pengantar Bisnis Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Ed isi Kelima. Yogyakarta : Liberty. Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Salemba Empat
19