Analisis Statistika Mengenai Kepuasan Pendengar Radio Terhadap Radio Istara di Surabaya Gresi Riztanti Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS (1306 100 025) Muhammad Sjahid Akbar, S.Si, M.Si Dosen Jurusan Statistika FMIPA-ITS Selaku Pembimbing TA
Abstrak Radio Istara merupakan radio swasta yang berada di Surabaya dan tereknal sebagai radio dugem karena acara-acara off air yang diadakan. Namun, dua tahun terakhir Radio Istara berusaha mengubah image tersebut menjadi radio anak muda dengan programprogram yang bervariasi dan kreatif.selain merubah program acara, Radio Istara juga terus meningkatkan layanan lain seperti kualitas penyiar, kejernihan suara, kemudahan menelepon dll. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai kepuasan pendengar Radio Istara terhadap layanan yang diberikan radi istara. Analisis yang dilakukan yaitu dengan statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik pendengar istara sedangkan analisis harapan serta kepuasan pendengar Radio Istara dengan menggunakan diagram kartesius dan analisis faktor. Hasil analisa menunjukkan bahwa pendengar radio di Surabaya pada penelitian ini sebagian besar mendengarkan Radio EBS, Istara dan Mradio. Mayoritas pendengar untuk ketiga radio tersebut menurut intensitas dalam mendengarkan Radio berturut-turut adalah 18-20 tahun (EBS), 24-26 tahun (Istara), 18-20 tahun (Mradio). Kelebihan Radio Istara menurut pendengar pada penelitian ini adalah penyiar memiliki ciri khas dan berwawasan luas, sedangkan atribut yang perlu ditingkatkan adalah jumlah lagu pop diperbanyak serta up to date. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar adalah kualitas penyiar, program musik yang ditawarkan kreatif dan menarik, informasi yang disiarkan lengkap dan aktual. Kata kunci : Diagram Kartesius, Analisis Faktor 1.
Pendahuluan Di era multimedia saat ini, eksistensi radio seolah terpinggirkan karena kehadiran media televisi, internet, hingga telepon selular (mobile media). Namun demikian, berkat beberapa inovasi dan strategi kreatif yang dilakukan oleh para pegiat radio, media ini kini mampu eksis kembali menyapa pendengarnya yang masih tersisa. Mengacu pada hasil survei MARS Indonesia di 8 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang) yang termuat dalam “Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009” maka jumlah pendengar radio secara total masih sekitar 37% dan Surabaya menempati peringkat ketiga untuk jumlah pendengar radio (Anonim_a, 2009). Sedangkan Data lembaga penelitian media internasional, Nielsen Media Research, menyebutkan pendengar radio di Surabaya pada 2005 tercatat masih 77,44%, tapi tahun 2007 sudah berkurang menjadi 63,41% (Anonim_b, 2008). Istara merupakan salah satu radio swasta di Surabaya yang pada mulanya dikenal sebagai radio dugem karena acara-acara off-air diadakan pada malam hari dengan aktifitas dekat dengan dunia gemerlap, namun dua tahuh terakhir telah mengubah image tersebut dengan melakukan perubahan-perubahan program acara yang sesuai dengan anak muda. Perubahan-perubahan itu dilakukan agar masyarakat tidak jenuh dengan program yang sama dan monoton. Sehingga penyelenggara lembaga penyiaran harus inovatif dalam membuat program siaran dan menjaga profesionalitas. Selain merubah program-program acara, perusahaan juga harus terus meningkatkan kualitas pelayanan radio seperti kualitas penyiar, kualitas waktu siaran, kualitas signal dll sehingga bisa menjadi radio yang diharapkan oleh pendengar. Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang perlu dilakukan agar istara bisa menjadi radio yang bisa
1
dinikmati dan diminati semua kalangan dilakukan penelitian tentang kepuasan pendengar Radio Istara di Surabaya. Penelitian mengenai Radio Istara pernah dilakukan oleh Putri (2008). Putri (2008) meneliti profil sosio-demografis pendengar program acara siaran Hip To The Hop di Radio Istara FM Surabaya dengan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dan tipe penelitian deskriptif. Pada penelitian ini akan menggunakan statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik pendengar Radio Istara di surabaya dan tingkat kepuasan pendengar Radio Istara akan dianalisis menggunakan diagram kartesius dan analisis faktor sehingga didapatkan usulan strategi pemasaran Radio Istara. 2. Tinjauan Pustaka Statistika Deskriptif Analisis ini berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga dapat memberikan informasi yang berguna (Walpole, 1995). Tentunya dapat pula diketahui besarnya frekuensi dan prosentase dari tiap-tiap kategori pada masing-masing variabel yang diteliti. Salah satu tujuan dari analisis ini adalah dapat menggambarkan bagaimana karakteristik profil pendengar Radio Istara di Surabaya. Penyampaian metode ini dapat berupa tabel, diagram dan grafik. Diagram Kartesius Diagram cartesius digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan pelayanan menurut konsumen dan tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan suatu perusahaan (Supranto, J., 2002). Diagram cartesius bisa digambarkan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Cartesius Keterangan: Y : tingkat kepentingan konsumen akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan X : tingkat kepuasan konsumen akan pelayanan yang didberikan oleh perusahaan 𝑋 : rata-rata tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh dari rata-rata hasil hitungan tingkat kepuasan konsumen 𝑌 : rata-rata tingkat kepentingan konsumen yang diperoleh dari rata-rata hasil hitungan tingkat kepentinga konsumen 𝑋 : rata-rata kedua, yang diperoleh dari jumlah rata-rata tingkat kepuasan dibagi dengan jumlah komponen yang berkaitan dengan pelayanan 𝑌 : rata-rata kedua, yang diperoleh dari jumlah rata-rata tingkat kepentingan dibagi dengan jumlah komponen yang berkaitan dengan pelayanan Rumus yang dipergunakan untuk menghitung nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut: 𝑋 𝑋= 𝑛𝑖 (2) 𝑌= 𝑋=
𝑌𝑖 𝑛
(3)
𝑖=1 𝑋𝑖 𝐾 𝑖=1 𝑌𝑖 𝐾
(4)
𝑌= n = Jumlah responden K = Jumlah atribut yang mempengaruhi kepuasan atau kepentingan konsumen. 2
(5)
Hasil perhitungan nilai rata-rata tingkat kepuasan (𝑋), atau tingkat kepuasan konsumen terhadap setiap dimensi faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, dikatakan baik bila nilai rata-rata jawaban yang diperoleh berkisar antara 3,5 sampai dengan 4,5. Kriteria hipotesis : Di kuadran I : Atribut ini dianggap sangat penting oleh konsumen dan pelayanannya sangat memuaskan, sehingga perusahaan harus mempertahankan kualitas pelayanannya. Di kuadran II : Atribut ini dianggap sangat penting oleh pelanggan tetapi pelayanannya tidak memuaskan sehingga perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga atribut tersebut akan bergeser dari kuadran II menuju kuadran I. Di kuadran III : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh pelanggan dan pelayanannya kurang memuaskan. Di kuadran IV : Atribut ini dianggap kurang atau tidak penting oleh pelanggan tetapi pelayanannya sangat memuaskan. Jika hasil penelitian berada di kuadran III dan IV, maka perusahaan bisa mengabaikan karena pelayanan tersebut bisa dianggap kurang atau tidak penting oleh konsumen. Analisis faktor Analisis faktor mengasumsikan suatu struktur spesifik tertentu dalam sebuah model untuk variabel-varabel random. Johnson & Wichern (1998) mengatakan bahwa tujuan dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor. Secara khusus analisis faktor dapat ditulis sebagai berikut :
X1 1 l11F1 l12F2 ... l1m Fm 1 X 2 2 l21F1 l22F2 ... l2m Fm 2 :
:
:
:
(6)
X p p l p1F1 l p 2 F2 ... l pmFm p Dengan :
F j Common factor ke-j
l ij = Loading factor ke-j dan variabel ke-i
i = Spesific factor ke-i dimana : i = 1, 2, ..., p dan j = 1, 2, ..., m Dalam notasi matriks persamaan dapat ditulis sebagai :
X p1 p1 L pm Fm1 p1 1. 2. 3. 4.
(7)
Secara garis besar tahapan-tahapan dalam melakukan analisis faktor adalah Membentuk matrik korelasi dari ma-triks X yang berukuran n p Menghitung nilai eigenvalue dan eigenvector dari matrik korelasi Mengambil nilai eigenvalue Membentuk matriks yang berupa matriks loading factor , dengan rumus L
1e1 ... p e p ,
eigen-value dan e eigen vector. Jasa Jasa adalah sebuah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. (Kotler dalam Tjiptono, 1996). Ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik itu meliputi : 1.) Intangibility, yaitu jasa tidak dapat dilihat, dirasa,diraba,dicium, atau didengar.
3
2.) Inseparability, yaitu jasa tidak dapat dipisahkan dimana kegiatan pemasaran dan produksi sangat interaktif 3.) Variability, yaitu jasa memiliki banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4.) Perishability, yaitu jasa tidak dapat disimpan
Kualitas Jasa Menurut Wyckof (dalam Tjiptono, 1996), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulantersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service (Pasuraman, et al dalam Tjiptono, 1996). Terdapat lima dimensi yang menjadi acuan pengukuran yang dilakuakn costumer terhadap pelayanan yaitu : a. Tangibles : aspek yang terlihat secara fisik b. Reliability : kemampuan untuk memiliki performa yang bisa diandalan dan akurat c. Responsiveness : suatu kemauan dari personel merespon keinginan/kebutuhan pelanggan akan bantuan serta pelayanan yang cepat d. Assurance : kemampuan para personel menimbulkan rasa percaya dan aman kepada pelanggan e. Empathy : kemauan personel peduli dan memperhatikan setiap pelanggan Kualitas pelayanan diukur dari masing-masing dimensi di atas dengan menghitung selisih/gap antara persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan dengan harapannya. Kesadaran Merek (Brand Awarness) Kesadaran merek adalah kesanggupan pembeli dalam mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu (Durianto, 2004). Tingkat kesadaran merk dibagi menjadi : 1. Unaware of Brand ( tidak menyadari merek) Merupakan tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek. 2. Brand Recognition (pengenalan merk) Tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan. 3. Brand Recall (Pengingatan kembali pada merek) Merupakan pengingatan kembali merek tanpa bantuan. 4. Top of Mind (puncak pikiran) Adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Penelitian sebelumnya Ada beberapa penelitian yang digunakan sebagai dasar penelitian ini. Tugas Akhir Yok Marga Dewantoro mahasiswa S1 jurusan Statistika FMIPA ITS, Tugas Akhir Diwang Widya Putri mahasiswa S1. Kedua penelitian tersebut menghasilkan positioning lima radio di Surabaya termasuk istara dan karakteristik pendengar Radio Istara. Karakteristik pendengar Radio Istara menurut besar pengeluaran tergolong pad pengeluaran yang relatif rendah. 3.
Metodologi
Data penelitian adalah data primer yang diambil melaui survey pendengar Radio Istara di Surabaya pada bulan Mei 2010. Responden pada penelitian ini berusia 15-25 tahun dan aktif mendengarkan Radio Istara dalam satu bulan terakhir. Variabel pada kuesioner ini terbagi atas dua yaitu (1) karakteristik pendengar; (2) penilaian kepuasan dan harapan terhadap siaran Radio Istara. Pengukuran penilaian kepuasan dan harapan terhadap siaran menggunakan skala likert. Teknik skala likert yang dipergunakan menggunakan 5 (lima) tingkatan kategori penilaian. Jika responden memberikan apresiasi paling negatif maka diberikan penilaian 1 (satu), sedangkan apresiasi paling positif diberikan penilaian 5 (lima). Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian adalah karakteristik responden dan Tingkat kepentingan dan kepuasan pendengar Radio Istara 4
Kriteria pendengar yang nantinya terpilih menjadi responden adalah pendengar Radio Istara yang aktif mendengarkan Radio Istara dalam satu bulan terakhir dan minimal tiga kali dalam seminggu.Metode Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Multistage sampling. Metode ini menggunakan cluster sampling dan stratified random sampling. 31 kecamatan di Surabaya akan dipilih secara acak kecamatan-kecamatan yang akan dijadikan sampel. Kecamatan-kecamatan terpilih akan diambil secara acak kelurahan yang akan dijadikan target sampel. Kelurahan yang terpilih akan distratifikasikan berdasarkan umur 15-29 tahun dengan proporsi responden yang telah ditentukan. Penggunaan metode ini dikarenakan tidak adanya data yang tepat mengenai jumlah pendengar radio di Surabaya. Dengan kata lain bisa disebutkan bahwa populasi pendengar radio tidak diketahui. Berdasarkan dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan terhadap 30 responden, maka didapatkan hasil sebagai berikut : Poprorsi responden yang mendengarkan radio lebih dari 3 jam sehari (p): Dari 30 responden diketahui 27 responden mendengarkan radio lebih dari 3 jam sehari, sehingga didapatkan nilai p = 0.9, dan (1-p) = 0.1. Digunakan = 0.05 dan d = 0,05. Sehingga diperoleh n (jumlah sampel minimum yang harus diambil) :
n
(3,84)(0.9)(0.1) 0,052
= 150 Jumlah sampel minimum yang harus diambil adalah sebanyak 150 responden, namun pada penelitian ini diambil sampel sebesar 172 untuk mengatasi masalah jika ada data yang kurang lengkap. Pembagian jumlah sampel untuk masing-masing daerah adalah sebagai berikut : Tabel 1 Proporsi responden di Surabaya Wilayah
Kecamatan
Kelurahan
Responden
Surabaya Pusat
Simokerto
Simokerto
24
Kenjeran
8
Surabaya Utara
Bulak Bulak
26
Mulyorejo
24
Rungkut
21
Jagir
32
Ngagel
14
Lakar Santri
24
Surabaya Timur
Surabaya Selatan Surabaya Barat
Sukolilo
Wonokromo Lakar Santri
Total
172
4. Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi pearson (Umar ,2003) dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel penilaian kepentingan dan kepuasan setiap dimensi valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutanya. Ini dapat dibuktikan dengan nilai korelasi semua variabel lebih besar dari nilai r(0,05;172) sebesar 0.150. Begitu juga dengan uji reliabilitas, semua variabel penilaian kepentingan dan kepuasan setiap dimensi sudah reliabilitas dengan nilai Cronbach yang lebih besar dari nilai kritisnya 0.6 (Saifuddin, 1997).
5
Statistika Deskriptif Analisis deskriptif memberikan informasi bahwa pendengar Radio Istara sebagian berprofesi sebagai pekerja (38,9%). Pendengar Radio Istara sebagian besar berpendidikan diploma (60,47%). Pengeluaran sebagian besar pendengar Radio Istara adalah antara Rp. 900.000-Rp. 1.250.000. Radio yang paling sering didengarkan adalah EBS (29,7%). Alasan terbesar pendengar dalam pemilihan radio adalah program musik yang menarik (23,8%). Kesadaran pendengar radio terhadap Radio Istara adalah sebesar 19% pendengar yang secara spontan pertama kali menyebutkan radio yang sering didengarkan, 69% pendengar menyebutkan Radio Istara sebagai radio yang sering didengarkan namun tidak secara spontan, 12% pendengar memerlukan bantuan dalam mengingat Radio Istara. Analisis Harapan dan Kepuasan Pendengar Radio Istara Setelah didapatkan karakteristik pendengar Radio Istara, analisis selanjutnya adalah menganalisis kesenjangan antara harapan dan kepuasan pendengar Radio Istara terhadap layanan yang diberikan dengan menggunakan metode diagram kartesius. Hasil yang didapat ada pada Gambar 2. 3,439
4,0
16
17 7 15
Tingkat kepentingan
3,8 23
3,6
26
4
11
10
6 12
20
3,4
2 1 8 22 21
9
3,456
28 3 5 14
3,2
13
3,0
18
27
24
2,8
25
19
2,6 2,6
2,8
3,0
3,2 3,4 tingkat kepuasan
3,6
3,8
4,0
Gambar 2 Diagram kartesius antara harapan dan kepuasan pendengar
Keterangan 1. Penyiar memiliki ciri khas 11. Banyak jumlah line telepon 21. Informasi aktual 2. Penyiar memiliki 12. Stasiun radio populer 22. Lagu indonesia banyak pengetahuan 13. Lokasi 23. Banyak lagu pop 3. Penyiar terkenal 14. Tampilan web 24. Banyak lagu rock 4. Penyiar friendly 15. Program kreatif 25. Banyak lagu R & B 5. Penampilan penyiar 16. Program bervariasi 26. Lagu-lagu selalu up to date 6. Keramahan penyiar 17. Untuk semua golongan 27. Banyak acara off air 7. Suara jernih usia 28. Banyak melakukan 8. Posisi channel bagus 18. Waktu siaran lama wawancara 9. Radio anak muda 19. Banyak kuis 10. Kemudahan menelepon 20. Informasi lengkap Penjelasan mengenai kuadran-kuadran tersebut adalahsebagai berikut: 1. Kuadran I (Pertahankan prestasi) Pada kuadran I seriap posisi atribut menunjukkan bahwa harapan konsumen terhadap atribut produk berbeda pada tingkat tinggi. Dan pada tingkat pelaksanaannya juga tinggi atau pada kenyataannya faktor-faktor ini sudah sesuai seperti yang konsumen harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh sangat tinggi), sehingga atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I harus tetap dipertahankan posisinya oleh perusahaan karena atribut-atribut inilah yang telah menjadikan produk atau jasa tersebut unggul di mata konsumen. Atribut-atribut tersebut diantaranya (1) penyiar memiliki ciri khas, (2) penyiar memiliki pengetahuan pengetahuan dan wawasan luas, (3) penyiar friendly, (4) keramahan penyiar, kejernihan suara, (5) posisi channel bagus, radio anak muda, 6
(6)stasiun radio populer, (7) program kreatif, (8) siaran yang diberikan sesuain untuk semua golongan usia, (9) informasi aktual, dan (10) banyak lagu Indonesia yang sisiarkan. 2. Kuadran II (Prioritas rendah) Pada kuadran II setiap atribut produk menunjukkan bahwa harapan konsumen terhadap terhadap atribut produk berbeda pada tingkat tinggi. Sedangkan pada tingkat pelaksanaanya dinilai masih rendah atau pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang konsumen harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah), sehingga konsumen menuntut adanya perbaikan. Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini meliputi (1) kemudahan menelepon, (2) banyak line telepon yang disediakan, (3) program bervariasi, (4) banyak lagu pop yang disiarkan, (5) lagu-lagu selalu up to date. 3. Kuadran III Kuadran ini menunjukkan bahwa harapan konsumen terhadap atribut pelayanan Radio Istara masih kurang, sedangkan tingkat pelaksanaannya oleh produsen juga kurang baik. Atribut-atribut yang masuk pada kuadran ini meliputi (1) penyiar terkenal, (2) penampilan penyiar, (3) lokasi Radio Istara, (4) tampilan web Radio Istara, (5) banyaknya kuis yang diberikan, (6) informasi yang diberikan lengkap, (7) banyak lagu rock, dan (8) banyak acara off air yang diadakan. 4. Kuadran IV Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV, jika dilihat dari kepentingan responden berada pada harapan yang rendah, tetapi jika dilihat dari kepuasan responden berada pada tingkat kepuasan yang tinggi. Atribut yang masuk dalam kuadran ini adalah waktu siaran yang lama dan banyak melakukan wawancara dengan artis. Setelah diketahui gap antara harapan dan kepuasan pendengar, analisis yang dilakukan selanjutny adalah mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pendengar dengan menggunakan analisis faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pendengar Radio Istara terbentuk menjadi 13 faktor. Tabel 2 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pendengar Faktor 1
2
3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13
Atribut Kepentingan Penyiar memiliki pengetahuan dan wawasan luas Penyiar friendly Keramahan penyiar Informasi lengkap Lagu-lagu selalu up to date Program kreatif Program bervariasi Informasi aktual Kemudahan menelepon Banyak jumlah line telepon Radio anak muda Stasiun radio populer Penyiar memiliki ciri khas Penyiar terkenal Lagu indonesia banyak Banyak lagu pop Suara jernih Posisi channel bagus Lokasi Tampilan web Banyak lagu rock Banyak acara of f air Banyak melakukan wawancara dengan artis Penampilan penyiar Banyak kuis Waktu siaran lama Banyak lagu R & B Untuk semua golongan usia
Faktor 1
2
3 4 5 6 7
8 9 10 11
12 13
7
Atribut Kepuasan Program kreatif Informasi lengkap Informasi aktual Suara jernih Posisi channel bagus Radio anak muda Lagu-lagu selalu up to date Banyak kuis Banyak lagu rock Banyak melakukan wawancara dengan artis Waktu siaran lama Banyak lagu pop Untuk semua golongan usia Lagu indonesia banyak penyiar friendly penampilan penyiar keramahan penyiar kemudahan menelepon banyak jumlah line telepon tampilan web banyak acara off air banyak lagu R & B penyiar memiliki pengetahuan dan wawasan luas penyiar terkenal penyiar memiliki ciri khas stasiun radio populer lokasi
5.
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data yang dilakukan, didapatkan kesimpulan mengenai karakteristik pendengar istara trebesar yaitu berusia 15-29 tahun 86,6%. Pendengar istara sebagian besar berprofesi sebagai pekerja (38,9%). Pendengar istara sebagian besar memiliki jumlah pengeluarannyang relatif rendah yaitu Rp. 900.000 – Rp. 1.250.000. sebagian besar pendidikan terakhir pendengar istara adalah Diploma (60,47%). Radio yang paling sering didengarkan adalah EBS (29,7%), Istara(21,5%), Mradio(18%). Alasan pendengar mendengarkan radio adalah program musik menarik (28,3%), acara kreatif (21,7%) dan lagunya bervariasi (15,2%). Analisis dengan menggunakan metode diagram kartesius menghasilkan atribut-atribut yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal kemudahan menelepon, variasi program yang disiarkan, lagu pop yang disiarkan serta lagu up to date. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pendengar istara terbagi menjadi 13 faktor yang berisi semua atribut-atribut pelayanan. Faktor-faktor tersebut meliputi, (1) Program yang kreatif dan informasi yang lengkap dan aktual, (2) Posisi channel yang bagus denga kejernihan suara dan lagu yang disiarkan up to date, (3) Banyaknya kuis dan lagu rock yang disiarkan, (4) Banyaknya melakukan wawancra dengan artis, (5) waktu siaran yang lama dan banyaknya lagu pop yang ditawarkan, (6) Radio yang cocok untusemua golongan umur dan banyak lagu Indonesia yang disiarkan, (7) Keramahan dan penampilan penyiar, (8) Kemudahan dalam menelepon, (9) Tampilan web dan adanya acara off air, (10) Banyaknya lagu R & B yang disiarkan, (11) Popularitas penyiar dan pengetahuan penyiar yang luas, (12) Penyiar yang memiliki ciri khas, (13) Lokasi yang strategis dan popularitas radio. Rekomendasi strategi yang bisa diberikan pada Radio Istara untuk meningkatkan kepuasan pendengar meliputi, peningkatan kualitas penyiar dengan adanya variasi dalam menyiarkan acara, variasi program dan lagu yang diberikan, peningkatan layanan telepon dengan meningkatkan jumlah line telepon dan perluasan media promosi untuk meningkatkan jumlah pendengar. Atribut-atribut yang harus tetap dipertahankan adalah program-program siaran yang kreatif serta informasiinformasi yang disiarkan lengkap. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Pendengar Setia Radio Capai 37 Persen,
. Azwar , Saifuddin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Dewantara. 2007. “Analisis Statistik Terhadap Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Colors dengan Metode Pengelompokkan dan Positioning Radio Colors Terhadap Lima Radio Lain di Wilayah Surabaya”. Skripsi , Mahasiswa Jurusan Statistikia ITS. Surabaya Durianto, D, dkk. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Equitas dan Perilaku Merek. Cetakan Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Johnson, R,A. and Wichern, D.W. 1998. Applied Multivariate Statistical Analysis. University of Wisconsin, New Jersey : Prentice Hall Inc Kapanlagi. 2008. Dari 2000 Radio di Jawa Timur Hanya 79 Memiliki Ijin, < http://www.kapanlagi.com/h/0000213380.html, tanggal akses : 3 Maret 2010>. Malholtra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi keempat, jilid 2. PT Indeks Kelompok Gramedia. Mendenhall, W., “Elementary Survey Sampling”, Boston : Duxbury Press, 1990 Putri, Diwang Widya. 2008. “Profil Sosio-Demografis Pendengar Program Acara Siaran Hip To The Hop di Radio Istara FM Surabaya”. Skripsi, Mahasiswa Universitas Airlangga. Surabaya. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Jakarta : Salemba Empat. Supranto, J. 2002. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Rineka Cipta. Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Walpole, R.E. (Eds). (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
8