ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH SEMANGKA MERAH BERBIJI DI KABUPATEN SRAGEN Ady Wulansari, Sugiharti Mulya H., dan Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) 637457 E-mail :
[email protected], Hp. 085647235779 Abstrak : Penelitian bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut buah semangka merah berbiji (harga, kesegaran, rasa, ukuran, dan warna) apakah sudah memenuhi sifat ideal konsumen serta sikap konsumen terhadap buah tersebut di Kabupaten Sragen. Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Lokasi penelitian adalah di Pasar Gemolong, Pasar Gondang, Pasar Bunder, Pasar Buah Gawan, Pasar Sukodono, dan Pasar Buah Masaran Kabupaten Sragen karena berdasarkan pertimbangan lokasi yang mampu mewakili populasi konsumen buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan Analisis Sikap Angka Ideal (The Ideal-Point Model). Hasil penelitian menunjukkan responden wanita sebanyak 73 orang dan mayoritas merupakan kelompok umur 26-35 tahun dengan anggota keluarga lebih dari 4 orang. Menurut pendidikan, sebagian besar responden merupakan lulusan SMA/K. Mayoritas responden merupakan wiraswasta dengan pendapatan Rp 1.000.000,00Rp 2.000.000,00. Berdasarkan analisis, atribut buah semangka merah berbiji yang sudah memenuhi sifat ideal konsumen adalah ukuran. Untuk atribut rasa dan warna buah semangka merah berbiji sudah mendekati sifat ideal konsumen, tetapi atribut kesegaran dan harga belum memenuhi sifat ideal konsumen. Sikap konsumen terhadap buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen adalah baik. Kata Kunci : Semangka Merah Berbiji, Sikap Konsumen, Atribut Produk, The Ideal-Point Model Abstract : This research aims to know attributes of seed red watermelon (price, freshness, taste, size, and color) if it has been ideal for consumer and the attitude of consumer toward the fruit in Sragen regency. Basic method of the research used is descriptive method with technique of survey. Locations of the survey are market of Gemolong, market of Gondang, market of Bunder, fruit market of Gawan, market of Sukodono, and fruit market of Masaran of Sragen regency because based on the consideration of location which can be representative population of seed red watermelon is Sragen regency. Data used in this research are primary and secondary data. The Ideal –Point Model is used as method of data analysis. The results of the research showed that female respondent is 73 peoples whose age stretched in majority between 26 up to 35 year with family member more than 4 peoples. According to their education, most of the respondents graduated from general or vocational high school. Majority of respondents are entrepreneurs with income about Rp 1.000.000,00 up to Rp 2.000.00,00. Based on the analysis, attributes of seed red watermelon which is ideal for consumer is size. For attributes of taste and color of the fruit, it is nearly ideal for consumer, but attributes of freshness and price have not yet been ideal for consumer. Attitude of the consumer toward seed red watermelon in Sragen regency is showed with score of attitude (Ab) in amount 7.28, it is inclusive in good criteria, that is 6,888≤Ab<13.776. Keywords: Seed Red Watermelon, Consumer Attitude, Attribute of Product, The Ideal-Point Model
PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan penggerak utama bagi perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian pula yang mampu menyediakan keragaman menu pangan dimana pangan memiliki beragam kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu kandungan gizi yang diperlukan adalah vitamin. Kandungan vitamin salah satunya terdapat pada buah-buahan. Buah-buahan biasanya juga mengandung air yang mentransportasi zat-zat gizi sehingga baik untuk tubuh. Buah-buahan memiliki karakteristik fisik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, seperti warna buah. Padmiari (2010:3) mengatakan bahwa buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen yang berguna untuk tubuh. Antosianin berguna untuk mencegah infeksi dan kanker kandung kemih, sedangkan likopen menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar tidak mudah pikun serta mencegah bermacam-macam penyakit kanker. Salah satu buah berwarna merah adalah semangka. Buah semangka merupakan salah satu potensi unggulan produk pertanian di Kabupaten Sragen. Salah satu jenis buah semangka yang sering dijumpai dan dikenali masyarakat umum adalah buah semangka merah berbiji. Buah tersebut mudah dijumpai di berbagai tempat, seperti di pasar umum (pasar tradisional), pasar buah, maupun di pasar modern (pasar swalayan). Di pasar, pemasar dan konsumen saling bertemu untuk melakukan transaksi jual beli. Pada umumnya, konsumen memiliki keinginan atas suatu produk berdasarkan seleranya masing-masing. Oleh karena itu, pemasar hendaknya memahami dan mengetahui hal-hal apa saja yang
diinginkan konsumen terhadap buah semangka merah berbiji agar diminati oleh konsumen. Hal ini dikarenakan sebelum konsumen memutuskan untuk membeli buah semangka, konsumen akan mempertimbangkan atribut-atribut seperti harga, kesegaran, rasa, ukuran, warna, dan sebagainya yang terdapat pada buah semangka merah berbiji. Pada dasarnya konsumen mempunyai pengetahuan yang akan diungkapkan konsumen melalui bagaimana perasaannya terhadap atribut-atribut yang terdapat pada buah semangka merah berbiji. Perasaan yang dimaksud berupa rasa suka atau tidak suka. Apabila konsumen tidak suka dengan sebagian atau seluruh atribut maka tidak akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Apabila sikap konsumen terhadap produk adalah buruk, maka pemasar dapat mengubah atau memperbaiki atribut-atribut produk agar sikap konsumen menjadi lebih baik terhadap produk yang bersangkutan. Produksi buah semangka di Kabupaten Sragen pada tahun 2012 mencapai 24.472 kuintal (BPS Jawa Tengah 2013:218), akan tetapi lokasi produksinya terpencar-pencar, sehingga mempengaruhi kesegaran buah semangka. Hal ini dikarenakan untuk memasarkannya membutuhkan pengangkutan dari lahan sampai pasar. Apabila ditinjau dari faktor musim, musim penghujan berpengaruh terhadap rasa dan warna buah semangka merah berbiji, dimana rasanya menjadi tidak manis dan warnanya kurang menarik (merah keputihan). Di samping faktor musim, perlakuan budidaya yang kurang tepat mampu mempengaruhi besar kecilnya ukuran buah semangka. Ukuran buah yang kecil biasanya kurang diminati konsumen. Kenyataan demikian mampu menyebabkan turunnya harga
buah semangka merah berbiji. Perubahan kondisi atribut-atribut seperti kesegaran, rasa, warna, ukuran, dan harga buah semangka merah berbiji tersebut menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian Setiap konsumen memiliki keinginan atau harapan atas suatu produk. Keinginan atau harapan tersebut dianggap sebagai sifat ideal bagi konsumen. Konsumen akan membandingkan keinginan atau harapannya (yang ideal) dengan kenyataan yang ada (yang sesungguhnya dirasakan) pada suatu produk. Apabila sebagian besar atribut buah semangka merah berbiji sesuai dengan keinginan atau harapan konsumen (mendekati sifat ideal konsumen), maka buah semangka merah berbiji memiliki posisi yang baik di mata konsumen sehingga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengetahui atribut-atribut buah semangka merah berbiji (harga, kesegaran, rasa, ukuran, dan warna) apakah sudah memenuhi sifat ideal sesuai keinginan konsumen di Kabupaten Sragen, (2) mengetahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut buah semangka merah berbiji (harga, kesegaran, rasa, ukuran, dan warna) di Kabupaten Sragen. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik penelitian survei. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan lokasi yang mampu mewakili populasi konsumen buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen, yaitu mengambil lokasi pada masing-masing wilayah bagian agar seluruh konsumen buah semangka merah berbiji dapat terwakili.
Dengan demikian, lokasi penelitian yang dipilih yaitu wilayah barat di Pasar Gemolong (Kecamatan Gemolong); wilayah timur di Pasar Gondang (Kecamatan Gondang); wilayah tengah di Pasar Bunder (Kota Sragen) dan Pasar Buah Gawan (Kecamatan Tanon); wilayah utara di Pasar Sukodono (Kecamatan Sukodono); serta wilayah selatan di Pasar Buah Masaran (Kecamatan Masaran). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari suatu populasi yang diharapkan dapat memenuhi tujuan riset, sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Churchill 2005:13), sehingga sampelnya adalah konsumen Sragen yang membeli buah semangka merah berbiji di lokasi penelitian. Metode penentuan jumlah sampel dengan estimasi proporsi populasi dan confident level yang digunakan adalah 95% (Djarwanto dan Pangestu 1996:158-159) serta kesalahan (error) yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,1, sehingga jumlah sampel yang akan dijadikan responden penelitian sebanyak 96 orang. Pembagian responden untuk masingmasing pasar dilakukan secara quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono 2001:77), sehingga jumlah responden untuk masing-masing pasar sebanyak 16 orang. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Sikap Angka Ideal (The IdealPoint Model) (Simamora 2004:209) dengan rumus: ∑ | |......................(1) Dimana Ab adalah sikap keseluruhan terhadap kepentingan yang diberikan responden terhadap atribut i, Wi adalah tingkat kepentingan yang diberikan
responden terhadap atribut i, Ii adalah performansi ideal konsumen terhadap atribut i, Xi adalah kepercayaan konsumen terhadap performans produk yang diukur pada atribut ke-i, n adalah jumlah atribut yang dievaluasi oleh konsumen. Kriteria sikap konsumen menggunakan skala linear numerik dengan rumus : ∑
(
)
...................................(2) Dimana x adalah sikap konsumen, 1 adalah skor minimal, 5 adalah jumlah kelas skala yaitu 0≤Ab<x adalah Sangat Baik, x≤Ab<2x adalah Baik, 2x≤Ab<3x adalah Netral, 3x≤Ab<4x adalah Buruk, 4x≤Ab<5x adalah Sangat Buruk. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin wanita. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran wanita dalam keluarga adalah sebagai ibu rumah tangga yang dituntut untuk berbelanja dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan bagi keluarganya. Dari segi umur, mayoritas responden merupakan kelompok umur 26-35 tahun, tetapi buah semangka merah berbiji dapat dinikmati oleh konsumen pada berbagai usia. Hal ini dikarenakan buah tersebut memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dari segi jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden memiliki anggota keluarga >4 orang. Banyaknya anggota keluarga akan mempengaruhi konsumsi buah semangka merah berbiji. Biasanya responden yang memiliki anggota keluarga >4 orang lebih menyukai buah semangka merah berbiji berukuran sedang sampai besar karena disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
Sebagian besar responden merupakan lulusan SMA/K. Pendidikan SMA/K tergolong pendidikan taraf menengah, dan biasanya pengetahuan yang dimiliki cukup luas. Pendidikan juga mencerminkan pendapatan seseorang yang akan berimbas pada pola konsumsinya. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola pikir responden untuk menanggapi kenyataan yang ada terkait dengan atribut-atribut yang melekat pada buah semangka merah berbiji. Apabila dilihat dari pekerjaan, pekerjaan responden sangat beragam. Ragam pekerjaan responden mencerminkan tinggi rendahnya pendapatan, namun pekerjaan yang beragam tidak berpengaruh besar bagi konsumen untuk membeli buah semangka merah berbiji. Hal ini dikarenakan harga buah semangka merah berbiji terbilang lebih terjangkau dibandingkan dengan buah semangka jenis lainnya. Pekerjaan erat kaitannya dengan pendapatan. Mayoritas responden memiliki pendapatan Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00, namun buah semangka merah berbiji dapat dijangkau konsumen dengan berbagai tingkat pendapatan. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa mayoritas responden membeli buah semangka merah berbiji karena lokasi yang dekat, sehingga akan menghemat biaya transportasi konsumen. Sebagian besar responden memilih buah semangka merah berbiji karena harganya yang lebih murah. Harga buah semangka merah berbiji per kg adalah Rp 3.500,00 (harga pada bulan Januari-Februari 2014). Berbeda dengan buah semangka merah non biji, yaitu sebesar Rp 5.000,00 per kg. Untuk buah semangka kuning berbiji memiliki harga
yang sama dengan semangka inul, yaitu sebesar Rp 4.000,00 per kg dan buah semangka kuning non biji memiliki harga paling mahal, yaitu sebesar Rp 6.000,00 per kg. Selain harga buah semangka merah berbiji paling murah, pada kenyataannya buah tersebut mudah ditemui di pasar, sedangkan buah semangka jenis lainnya terkadang sulit ditemui di pasar. Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki frekuensi pembelian tidak tentu. Hal ini dikarenakan buah semangka sangat segar dikonsumsi ketika musim kemarau, dimana cuaca sangat panas sehingga buah tersebut mampu menyegarkan tubuh. Ditinjau dari jarak pasar, sebagian besar jarak pasar dari rumah responden adalah dekat (< 5 km), yaitu sebanyak 64 orang. Jarak pasar yang dekat akan menghemat biaya transportasi dan kemungkinan kerusakan fisik buah akibat perjalanan dapat diminimalisir. Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen (Wi) terhadap Masingmasing Atribut Buah Semangka Merah Berbiji Berdasarkan Tabel 3, atribut buah semangka merah berbiji yang paling dipertimbangkan responden adalah rasa dengan total skor 452 atau Wi sebesar 4,71. Atribut rasa sangat penting dipertimbangkan karena buah semangka merah berbiji biasanya dikonsumsi langsung, sehingga rasa menjadi sangat penting. Atribut selanjutnya yang dipertimbangkan oleh responden setelah atribut rasa adalah warna, kesegaran, harga, dan ukuran. Atribut warna merupakan atribut terpenting kedua karena warna daging buah semangka merah berbiji menggambarkan rasa dari buah tersebut. Kesegaran merupakan
atribut ketiga yang dipertimbangkan oleh responden. Buah yang segar akan mempengaruhi rasa dari buah tersebut. Harga merupakan atribut keempat yang dipertimbangkan responden. Hal ini dikarenakan responden cukup fleksibel mengikuti perkembangan harga. Responden memaklumi harga buah semangka merah berbiji di musim hujan yang terbilang cukup mahal (Rp 3.500,00 per kg), walaupun tidak sedikit pula responden yang menyatakan bahwa harganya terjangkau. Harga buah semangka merah berbiji yang murah biasanya hanya Rp 2.500,00 per kg. Harga tersebut biasanya ditemukan pada saat musim kemarau/saat bulan puasa sampai hari raya. Atribut terakhir yang dipertimbangkan responden adalah atribut ukuran buah semangka merah berbiji. Atribut ukuran tidak terlalu dipertimbangkan karena biasanya responden membeli buah semangka merah berbiji yang tersedia. Analisis Performansi Ideal (Ii) dan Kepercayaan (Xi) Konsumen terhadap Masing-masing Atribut Buah Semangka Merah Berbiji Berdaarkan Tabel 4, semua responden menginginkan harga yang murah, namun kenyataannya sebagian responden menilai harganya agak mahal, bahkan mahal. Terdapat kesenjangan sebesar 0,90 antara ideal konsumen dengan kepercayaan konsumen. Adanya kesenjangan yang cukup besar ini menunjukkan bahwa atribut harga buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen belum memenuhi ideal konsumen. Sebagian responden (sebanyak 53 orang) menilai bahwa buah semangka merah berbiji dalam keadaan segar. Hal ini dikarenakan kebanyakan buah semangka merah berbiji bukan
merupakan stok lama. Buah semangka merah berbiji lebih laku dibandingkan buah semangka non biji, namun masih terdapat kesenjangan antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen terhadap atribut kesegaran buah semangka merah berbiji sebesar 0,50. Hal ini menandakan bahwa atribut kesegaran buah semangka merah berbiji belum mendekati ideal konsumen. Semua responden menginginkan rasa yang manis, namun pada kenyataannya masih terdapat sebagian responden yang menilai bahwa rasa buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen agak manis, bahkan tidak manis. Berbalik dari hal tersebut, sebagian besar responden (sebanyak 73 orang) mengatakan bahwa rasa buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen adalah manis. Rasa buah yang manis disebabkan oleh faktor genetik, apabila menggunakan benih unggul rasanya lebih manis. Ditinjau dari faktor lingkungan, rasa manis dapat dikarenakan kondisi geografis yang mendukung. Berbeda halnya dengan rasa buah semangka merah berbiji pada saat musim penghujan. Kadar gula yang berkurang di musim penghujan hanya mengurangi tingkat ekstrim rasa manis pada buah, karena benih yang digunakan unggul dan kondisi geografisnya mendukung. Terdapat kesenjangan antara ideal konsumen dengan kepercayaan konsumen sebesar 0,27. Dengan demikian, atribut rasa sudah mendekati ideal konsumen, karena nilai kesenjangannya kecil. Sebagian responden menginginkan ukuran yang sedang (sebanyak 71 orang) dan sebagian besar responden (sebanyak 70 orang) berpendapat bahwa ukuran buah semangka merah berbiji yang ada adalah ukuran sedang (2-4 kg). Kesenjangan yang ada sangat kecil yaitu
sebesar 0,01. Hal ini berarti bahwa atribut ukuran buah semangka merah berbiji sudah memenuhi ideal konsumen. Responden yang menyukai ukuran buah sedang biasanya kurang tertarik dengan ukuran buah yang besar karena takut tidak habis. Jika ukuran buah terlalu besar dan tidak habis pada hari yang sama maka dikhawatirkan akan mengalami penyimpangan rasa, tekstur, maupun kesegaran. Dalam memilih ukuran buah biasanya responden juga menyesuaikan dengan kebutuhan, seperti jumlah anggota keluarga. Semua responden menyukai warna daging buah semangka merah berbiji yang merah menyala. Kenyataannya, sebagian responden masih merasa bahwa warna buah semangka merah berbiji adalah merah muda kemerahan sampai merah keputihan, meskipun demikian hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menilai warna daging buah semangka merah berbiji cenderung merah menyala. Terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya dirasakan konsumen sebesar 0,31. Kesenjangan tersebut terbilang kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa atribut warna buah semangka merah berbiji sudah mendekati ideal konsumen. Hal ini sesuai dengan atribut rasa yang cenderung manis pada kenyataannya. Rasa buah semangka merah berbiji biasanya tercermin pada warna daging buah semangka merah berbiji. Analisis Kualitas Ideal Konsumen terhadap Masing-masing Atribut Buah Semangka Merah Berbiji Berdasarkan analisis kualitas ideal pada Tabel 5, dapat diketahui bahwa atribut ukuran pada buah semangka merah berbiji merupakan atribut yang paling ideal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya selisih antara performansi ideal
konsumen (Ii) dan kepercayaan konsumen (Xi) yang terbilang hampir bernilai 0, yaitu sebesar 0,01. Sesuai dengan pendapat Simamora (2004:209) bahwa semakin kecil gap (kesenjangan), maka perbedaan antara apa yang diharapkan (yang ideal) dengan yang sesungguhnya dirasakan konsumen semakin dekat, dengan demikian produk disukai konsumen. Hal ini terlihat pada kenyataannya, yaitu tersedianya buah semangka merah berbiji dalam berbagai ukuran sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan apa yang diharapkannya. Sebagian responden menyukai ukuran buah yang sedang (2-4 kg) dan pemasar buah semangka menyediakan ukuran yang sesuai. Atribut rasa dan warna dari buah semangka merah berbiji termasuk atribut yang mendekati sifat ideal konsumen. Hal ini tercermin pada nilai kualitas ideal atribut rasa (sebesar 0,27) dan atribut warna (sebesar 0,31). Nilai kualitas ideal tersebut dikatakan mendekati ideal karena mendekati angka 0 (nol), sehingga atribut rasa dan warna buah semangka merah berbiji sudah mendekati apa yang diharapkan/ diinginkan oleh konsumen. Atribut rasa buah semangka merah berbiji erat kaitannya dengan atribut warna daging buah semangka merah berbiji. Apabila warna daging buahnya merah menyala, maka secara langsung rasa dari buah semangka merah berbiji adalah manis. Responden berpendapat bahwa kebanyakan warna buah semangka merah berbiji adalah merah menyala, namun sebagian responden juga berpendapat bahwa warnanya merah muda kemerahan atau bahkan merah keputihan. Oleh karena hal tersebut, atribut warna hanya mendekati apa yang diharapkan, belum sesuai dengan harapan konsumen.
Atribut kesegaran dan harga menunjukkan belum memenuhi sifat ideal konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kualitas ideal atribut kesegaran (sebesar 0,50) dan atribut harga (sebesar 0,90). Kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang sesungguhnya dirasakan konsumen cukup besar. Atribut kesegaran belum memenuhi apa yang diharapkan karena sebagian responden mengatakan bahwa buah semangka merah berbiji yang ada tidak terlalu segar (agak segar), bahkan terdapat responden yang menilai bahwa buahnya tidak segar. Atribut harga juga belum memenuhi sifat ideal konsumen. Hal ini dikarenakan sebagian responden menilai bahwa harga buah semangka merah berbiji saat ini cenderung agak mahal atau bahkan mahal. Responden yang mengatakan harganya mahal dikarenakan sedang tidak musim, sehingga harganya lebih mahal dibandingkan pada musimnya. Harga buah semangka merah berbiji adalah Rp 3.500,00-Rp 4.000,00 per kg, sedangkan saat musim kemarau harganya hanya Rp 2.500,00 per kg. Analisis Sikap Konsumen terhadap Buah Semangka Merah Berbiji Kriteria sikap konsumen terhadap buah semangka merah berbiji dinilai dengan menggunakan skala linear numerik dengan rumus sebagai berikut: ∑ ( ) (
) (
( )
) (
( )
)
Skala linear numerik : 0≤Ab<6,888 adalah Sangat Baik, 6,888≤Ab<13,776 adalah Baik, 13,776≤Ab<20,664 adalah
Netral, 20,664≤Ab<27,552 adalah Buruk, 27,552≤Ab<34,44 adalah Sangat Buruk. Hasil analisis pada Tabel 6 menunjukkan bahwa skor sikap (Ab) adalah sebesar 7,28. Dengan demikian berdasarkan skala linear numerik kriteria sikap konsumen, skor tersebut tergolong baik. Sikap konsumen belum menunjukkan sangat baik karena masih terdapat atribut yang belum memenuhi sifat ideal konsumen. Atribut-atribut tersebut adalah harga dan kesegaran buah semangka merah berbiji. Untuk atribut rasa dan warna sudah mendekati sifat ideal konsumen serta atribut ukuran sudah memenuhi sifat ideal konsumen. Sikap konsumen terhadap buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen adalah baik. Hal ini dikarenakan rasa dan warna buah semangka merah berbiji cukup sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu rasanya yang manis dan warnanya merah menyala. Terkait dengan ukuran buah semangka merah berbiji, hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran buah yang ada sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini terbukti dengan tersedianya buah semangka merah berbiji dengan ukuran yang bervariasi di pasar, sehingga dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Melalui Model Angka Ideal (The Ideal Point Model) dapat diketahui harapan-harapan atau keinginan konsumen terhadap suatu produk dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada (apa yang sesungguhnya dirasakan) oleh konsumen. Apabila harapan atau keinginan konsumen sesuai dengan yang dirasakan konsumen, maka posisi suatu produk adalah baik di mata konsumen. Melalui analisis Model Angka Ideal dapat membantu pemasar buah semangka merah berbiji untuk
menyediakan produk yang baik (sesuai harapan konsumen). Suatu atribut yang belum memenuhi harapan konsumen dapat diperbaiki agar mampu memenuhi harapan, sehingga sikap konsumen terhadap atribut yang bersangkutan menjadi lebih baik. Pada akhirnya, dapat mengurangi tingkat kerugian bagi pemasar buah semangka merah berbiji. Atribut yang sudah memenuhi sifat ideal konsumen diusahakan agar dapat dipertahankan posisinya dan atribut yang belum memenuhi sifat ideal dapat diperbaiki dengan menyesuaikan keinginan konsumen. Pemasar dapat bekerja sama dengan produsen buah semangka merah berbiji untuk mendapatkan buah semangka merah berbiji yang sesuai dengan harapan atau keinginan konsumen. Atribut harga dan kesegaran buah semangka merah berbiji belum memenuhi sifat ideal konsumen. Konsumen menginginkan harga yang murah dan buah yang segar. Oleh karena itu, pemasar dapat menyesuaikan harga sesuai dengan kesegaran buah semangka merah berbiji. Hal ini dilakukan agar konsumen mendapatkan buah semangka dengan harga yang sebanding dengan kualitas. Kualitas buah semangka merah berbiji tidak cukup hanya dengan memperhatikan rasa dan warna daging buah saja, namun kesegaran tidak kalah penting. Produsen dan pemasar dapat mensiasati agar buah semangka merah berbiji dapat dipertahankan kesegarannya sama seperti saat dipanen. Untuk mempertahankan kesegaran buah, dapat dilakukan dengan menjaga kelembaban ruang penyimpanan dengan memberi alas dari jerami kering. Atribut rasa dan warna sudah mendekati sifat ideal konsumen, tetapi kedua atribut ini masih bisa diperbaiki agar sesuai dengan harapan konsumen.
Bagi pemasar buah semangka merah berbiji, hendaknya lebih jeli ketika memilih dan membeli buah dari produsen agar mendapatkan rasa dan warna yang sesuai harapan konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan yaitu (1) Atribut buah semangka merah berbiji yang sudah memenuhi sifat ideal konsumen adalah atribut ukuran. Atribut rasa dan warna sudah mendekati sifat ideal konsumen. Atribut kesegaran dan harga buah semangka merah berbiji belum memenuhi sifat ideal konsumen. (2) Sikap konsumen terhadap buah semangka merah berbiji di Kabupaten Sragen adalah baik. Saran Saran yang diberikan yaitu (1) Sebaiknya pemasar dapat memilih buah semangka merah berbiji yang berukuran sedang sampai besar, namun benar-benar dalam kondisi tua agar rasa dan warna
daging buah sesuai dengan keinginan konsumen, dan (2) Pemasar hendaknya memperhatikan kesegaran buah semangka merah berbiji dan menetapkan harga yang pantas, yaitu harga yang sesuai dengan kondisi buah semangka merah berbiji. DAFTAR PUSTAKA BPS Jawa Tengah 2013. Jawa Tengah dalam Angka 2013. Jawa Tengah. Churchill G 2005. Dasar-Dasar Riset Pemasaran Edisi 4 jilid 2. (Diterjemahkan oleh: Dwi Kartini Yahya). Jakarta: Erlangga. Djarwanto, Pangestu S 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE. Padmiari I 2010. Manfaat Buah-buahan dan Sayur-sayuran. Denpasar: Politeknik Kesehatan Depkes RI. Simamora B 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
LAMPIRAN Tabel 1. Karakteristik Responden Buah Semangka Merah Berbiji No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karakteristik responden Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita Umur (tahun) a. 15-25 b. 26-35 c. 36-45 d. ≥46 Jumlah Anggota Keluarga (orang) a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. >4 Tingkat Pendidikan a. Tidak Tamat SD b. SD c. SMP d. SMA/K e. Diploma f. Sarjana (S1) g. Pasca Sarjana (S2/23) Pekerjaan a. Pegawai Negeri b. Pegawai Swasta c. TNI/POLRI d. Pelajar/Mahasiswa e. Ibu Rumah Tangga f. Wiraswasta g. Guru/Dosen h. Lain-lain Tingkat Pendapatan/Bulan (rupiah) a. <1.000.000 b. 1.000.000-2.000.000 c. 2.000.001-5.000.000 d. >5.000.000
Sumber : Analisis Data Primer 2014
Jumlah Responden (orang) 23 73 9 43 22 22 6 32 24 34 2 24 25 32 4 8 1 2 11 4 3 21 34 5 16 8 47 35 6
Tabel 2. Perilaku Pembelian Responden Buah Semangka Merah Berbiji No. 1.
2.
3.
4.
Perilaku Pembelian Alasan pembelian di pasar tradisional/buah a. Lokasi yang dekat dan mudah dijangkau b. Harganya lebih terjangkau dan mudah ditawar c. Tersedia banyak penjual d. Buahnya lebih segar e. Sudah berlangganan f. Keinginan g. Mampir dan sekalian belanja h. Terjamin kualitasnya Alasan pembelian semangka merah berbiji a. Mampu menyegarkan tubuh b. Harganya yang murah c. Sebagai pelengkap sajian menu d. Kesenangan e. Rasanya lebih manis f. Lain-lain Frekuensi Pembelian a. Seminggu sekali b. Dua minggu sekali c. Sebulan sekali d. Tidak tentu Jarak Pasar dari Rumah Responden (km) a. <5 (dekat) b. 5-10 (agak jauh) c. >10 (jauh)
Banyaknya (orang) 27 21 18 1 21 2 5 1 9 46 4 11 9 17 12 22 21 41 64 21 11
Sumber : Analisis Data Primer 2014 Tabel 3. Tingkat Kepentingan Konsumen terhadap Atribut Buah Semangka Merah Berbiji No. 1. 2. 3. 4. 5.
Atribut Harga Kesegaran Rasa Ukuran Warna
STP (1)
TP (2)
N (3)
P (4)
SP (5)
Total
n
Wi
Ranking
11 1 6 -
16 16 2 33 8
11 22 1 25 10
42 52 20 29 66
16 5 73 3 12
326 332 452 278 370
96 96 96 96 96
3,40 3,46 4,71 2,90 3,85
4 3 1 5 2
Sumber : Analisis Data Primer 2014 Keterangan: STP adalah Sangat Tidak Penting, TP adalah Tidak Penting, N adalah Netral, P adalah Penting, SP adalah Sangat Penting, n adalah jumlah responden, Wi adalah rerata tingkat kepentingan atribut-i (Total/n)
Tabel 4. Performansi Ideal dan Kepercayaan Konsumen terhadap Atribut Buah Semangka Merah Berbiji di Kabupaten Sragen Atribut
Skor
Kategori
Harga
3 2 1
Murah Agak mahal mahal
3 2 1
Segar Agak segar Tidak segar
3 2 1
Manis Agak manis Tidak manis
3 2 1
Kecil/<2kg Sedang/2-4kg Besar/>4kg
3 2 1
Merah menyala Merah muda kemerahan Merah keputihan
Total Rerata Kesegaran Total Rerata Rasa Total Rerata Ukuran Total Rerata Warna Total Rerata
Ideal (Ii) 96 288 3,00 96 288 3,00 96 288 3,00 24 71 1 215 2,24 96 288 3,00
Kepercayaan (Xi) 37 32 27 202 2,10 53 38 5 240 2,50 73 20 3 262 2,73 24 70 2 214 2,23 71 20 5 258 2,69
(Ii-Xi)
0,90
0,50
0,27
0,01
0,31
Sumber : Analisis Data Primer 2014 Tabel 5. Kualitas Ideal Konsumen terhadap Atribut Buah Semangka Merah Berbiji di Kabupaten Sragen Atribut Ideal (Ii) Kepercayaan (Xi) (Ii-Xi) Ranking Harga 3,00 2,10 0,90 5 Kesegaran 3,00 2,50 0,50 4 Rasa 3,00 2,73 0,27 2 Ukuran 2,24 2,23 0,01 1 Warna 3,00 2,69 0,31 3 Sumber : Analisis Data Primer 2014 Tabel 6. Sikap Konsumen terhadap Buah Semangka Merah Berbiji di Kabupaten Sragen Atribut Tingkat Kepentingan (Wi) (Ii-Xi) Wi(Ii-Xi) 3,40 Harga 0,90 3,06 3,46 Kesegaran 0,50 1,73 4,71 Rasa 0,27 1,27 2,90 Ukuran 0,01 0,03 3,85 Warna 0,31 1,19 Sikap (Ab) 7,28 Sumber : Analisis Data Primer 2014