STUDI KOMPARASI PEMBERIAN BUAH SEMANGKA DAN BUAH MELON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DUSUN PUNDUNG SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : ZURIATUN SOLIHAH 201110201135
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2015
i
STUDI KOMPARASI PEMBERIAN BUAH SEMANGKA DAN BUAH MELON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DUSUN PUNDUNG SLEMAN YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
Disusun oleh: ZURIATUN SOLIHAH 201110201139
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2015
ii
iii
A COMPARATIVE STUDY ABOUT THE EFFECT OF GIVING WATERMELON AND MELON ON BLOOD PRESSURE IN ELDERLY HYPERTENSION IN PUNDUNG VILLAGE SLEMAN YOGYAKARTA1 Zuriatun Solihah2, Wantonoro3, ABSTRACT Background: Hypertension is a condition characterized by an increase in blood pressure in the arteries. Someone said to hypertension and risk of health problems if it is done several times a measurement, the value of systolic blood pressure ≥140 mmHg or diastolic ≥90 mmHg. Methodology: This study was used quantitative method Quasi Experiment, with the one group pre-test - post test design. The subject is the elderly people who are ≥60 years old and living in Pundung village sleman Yogyakarta who suffer from hypertension, by the number of respondents who were divided into groups of watermelon and groups melon. The research instrument used is tensimeter and format of blood pressure measurement. Data were analyzed using paired t-test to know the difference before and after being treated, and independent sample t-test to determine the differences between the two treatment groups. Results: Result of Mann-Whittney test obtained Asymp.Sig value. (2-tailed 0941) for systolic blood pressure and 0.628 for diastolic blood pressure. Significant value obtained is greater than 0.05 so that Ho is accepted, or no difference effect of watermelon and melon in the reduction of blood pressure in elderly hypertensive Conclusion and Suggestions: Watermelon and melon together can lower blood pressure in elderly hypertensive. This study suggests that utilizing a watermelon and melon to lower blood pressure. Keywords : Hypertension, Elderly, Watermelon, Melon Bibliography : 25 books, 11 Journals, 5 internet website Number of Pages : i-xiv, 79 pages, 7 tables, 5 pictures, 9 appendices ____________________________________________________________________ 1 The Title of The Thesis 2 Students of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecturer of School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
iv
tertinggi di DIY dengan prevalensi
A. PENDAHULUAN Hipertensi atau tekanan darah tinggi
6.4% kematian pertahun (DIY, 2010).
adalah keadaan yang ditandai dengan
Fenomena ini disebabkan karena
terjadinya peningkatan tekanan darah
perubahan
didalam
secara
arteri
(Junaidi,
2010).
gaya
hidup
global,
masyarakat
seperti
semakin
Prevalensi hipertensi diseluruh dunia,
mudahnya mendapatkan makanan siap
diperkirakan
Dan
saji membuat konsumsi sayuran segar
jumlah penderita hipertensi akan terus
dan serat berkurang kemudian konsumsi
meningkat
garam, lemak, gula, dan kalori yang
sekitar
15-20%.
seiring
dengan
jumlah
penduduk yang membesar (Depkes RI,
terus
2003). Data Departemen Kesehatan
besar
Indonesia
kejadian hipertensi (Agrina, 2011).
menunjukkan
prevalensi
hipertensi di Indonesia mencapai 31.7%
meningkat dalam
Lanjut
sehingga
berperan
meningkatkan
usia
(lansia)
angka
adalah
dari populasi pada usia lebih dari 18
penduduk yang berusia 60 tahun keatas,
tahun. Sekitar 60% penderita hipertensi
baik pria maupun wanita (Hardiwinoto
berakhir pada stroke dan penyakit ini
dalam
hampir diderita sekitar 25% penduduk
merupakan usia yang berIsiko tinggi
dunia dewasa (Androgue & Madias,
terhadap penyakit-penyakit degeneratif,
2007). Untuk pria maupun wanita
seperti hipertensi, karena usia lanjut
terjadi peningkatan jumlah penderita,
akan mengalami proses yang disebut
dari 18% menjadi 31% dan 16 menjadi
proses penuaan. Proses penuaan akan
29% (Widiyani, 2013).
mengakibatkan perubahan pada semua
Data Riset Kesehatan Dasar (2007) menyebutkan
hipertensi
Setiono,
2014).
Lansia
sistem tubuh yaitu pada system sensori
sebagai
pengecapan dan sistem kardiovaskuler,
penyebab kematian nomor 3 setelah
setiap
stroke
mempengaruhi kualitas hidup klien
dan
tuberculosis,
jumlahnya
mencapai 6.8% dari proporsi penyebab
2009).
yang
berubah
akan
(Donlon, 2007)
kematian pada semua umur di Indonesia (Yoga,
sistem
Populasi usia lanjut, penyandang
Penyakit-penyakit
tekanan darah tinggi lebih banyak lagi,
kardiovaskuler seperti hipertensi atau
dialami oleh lebih dari separuh populasi
dikenal sebagai penyakit cardiovasculer
orang yang berusia diatas 60 tahun
disease (CVD) menempati urutan ke-10
dengan tekanan darah sistolik diatas 140
dari 10 penyakit penyebab kematian
mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg, akan meningkat sekitar 1.2 1
miliar
jiwa
pada
tahun
2025,
melalui pos pembinaan terpadu pada
diperkirakan mencapai 1.6 miliar orang
masyarakat yaitu menjelaskan perilaku
didunia (Palmer, 2007).
hidup sehat (tidak merokok, makan
Kebijakan kesehatan yang telah
makanan
yang
sehat,
melakukan
dibuat Pemerintah Indonesia sebagai
aktivitas yang sehat); (2) pengendalian
salah
terpadu
satu
cara
mencegah
dan
pada
faktor
risiko
NCD
mengendalikan penyakit tidak menular
(hipertensi, perokok, obesitas) melalui
atau
Disease
dokter keluarga dan puskesmas; (3)
(NCD) meliputi: (1) PP No 109 Tahun
rehabilitasi pada kasus NCD melalui
2012 tentang Pengamanan bahan yang
home care, monitoring & controlling
mengandung zat adiktif berupa produk
(Armiatin, 2013).
Non
Communicable
(2)
Hipertensi dikenal sebagai “sillent
Permenkes No 28 Tahun 2013 tentang
killer” karena terjadi tanpa tanda dan
pencantuman peringatan kesehatan dan
gejala.
informasi
kemasan
menerus tinggi dalam jangka waktu
produk tembakau. (3) Permenkes No 30
lama dapat jadi penyebab hipertensi.
Tahun
Penyakit
tembakau
bagi
kesehatan.
kesehatan
2013
pada
tentang
Pencantuman
Tekanan
darah
tekanan
terus
darah
tinggi
yang
ditakuti
informasi kandungan gula, garam dan
merupakan
lemak serta pesan kesehatan untuk
masyarakat. Selain karena penyakit ini
pangan olahan dan pangan siap saji
kadang-kadang tidak terdeteksi sejak
guna menekan konsumen dari penyakit
dini,
tidak menular. Indonesia melakukan
menyebabkan komplikasi atau penyakit
pencegahan dan pengendalian penyakit
lanjutan. Dampak yang sering terjadi
tidak menular atau NCD dengan multi
akibat
sektoral yaitu (1) mengurangi faktor
berlanjut dan tidak di tangani secara
risiko
cepat antara lain: Stroke, Serangan
yang
intervensi
dimodifikasi
yang
mengembangkan
melalui
cost-effective; dan
(2)
penyakit
yang
penyakit
tekanan
hipertensi
darah
tinggi
bisa
yang
jantung, Edema paru, Gagal ginjal,
memperkuat
Kebutaan,
kegiatan pelayanan kesehatan berbasis
Pendengaran
menurun
(Soeryoko, 2010).
masyarakat
untuk
meningkatkan
Cara mencegah agar hipertensi tidak
partisipasi
dan
pemberdayaan
menyebabkan komplikasi lebih lanjut
masyarakat dalam pengendalian faktor
maka diperlukan penanganan yang tepat
risiko
dan
NCD.
Program
NCD
yang
dilakukan seperti (1) promosi kesehatan
efisien.
Penanganan
hipertensi
secara umum dapat dilakukan dengan 2
cara
farmakologis
dan
non
daerah setengah gurun di Afrika bagian
farmakologis. Pengobatan farmakologis
selatan. Buah semangka mengandung
adalah pengobatan yang menggunakan
Asam Amino Sitrulin yang berperan
obat-obatan
dalam
modern.
Pengobatan
menurunkan
tekanan
darah,
farmakologis dilakukan pada hipertensi
selain itu kandungan karetenoid pada
dengan tekanan darah 140/90 mmHg
buah
atau
pengerasan
dinding
farmakologis, merupakan pengobatan
pembuluh
vena,
tanpa obat-obatan yang diterapkan pada
mengurangi tekanan darah (Ma‟mun,
hipertensi. Dengan cara pengobatan non
2012).
lebih.
Pengobatan
non-
semangka
dapat
mencegah
arteri sehingga
maupun dapat
farmakologi penurunan tekanan darah
Buah melon memiliki nama latin
diupayakan melalui pencegahan dengan
Cucumis melo dan termasuk ke dalam
menjalani
dan
suku labu-labuan atau Cucurbitaceae,
alami
buah melon juga mengandung segudang
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
(Junaidi, 2010).
Dalam 100 gram daging buah melon
pola
mengkonsumsi
hidup
sehat
bahan-bahan
Pengobatan dengan menggunakan
terdapat
zat
gizi
penting
seperti,
obat-obatan yang mengandung banyak
karbohidrat 14.8 gr, protein 1.55 gr,
bahan kimia secara berlebihan akan
lemak 0.5 gr, potassium 546.9 mg,
menimbulkan
dampak
lain
vitamin A5.706.5 IU (mencukupi 64%
dibandingkan
pengobatan
dengan
kebutuhan vitmain A harian), dan
menggunakan obat-obatan tradisional,
vitamin C 74.7 mg (mencukupi 12%
di samping biaya pengobatan tradisional
kebutuhan vitamin C harian). Buah
lebih murah dibandingkan dengan obat-
melon mengandung vitamin K yang
obat yang lain. Obat tradisional dapat
berpotensi mencegah penyakit serius
digunakan sebagai alternatif lain dalam
seperti penyakit jantung dan stroke
menurunkan tekanan darah penderita
karena efeknya mengurangi pengerasan
hipertensi
pembuluh
(Anggraini,
2012).
Diantaranya adalah buah semangka dan
seperti
buah melon.
(Atmarita,
darah
oleh
timbunan 2005).
faktor-faktor
plak Kalium
kalsium atau
Buah
Semangka
atau
tembikai
Potassium berfungsi untuk menurunkan
(Citrullus
lanatus,
suku
ketimun-
efek natrium sehingga tekanan darah
ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah
menurun
tanaman merambat yang berasal dari
2011). 3
(Astawan
dalam
Lestari,
Berdasarkan
hasil
studi
B. TUJUAN UMUM
pendahuluan yang dilakukan di Dusun
Tujuan umum dari penelitian ini
Pundung, Nogotirto, Gamping, Sleman,
yaitu untuk membandingkan efektifitas
Yogyakrta pada tanggal 20 september
antara
2014 didapatkan data Posyandu lansia
semangka dan buah melon terhadap
dari 70 orang lansia 45 (64.29%)
tekanan darah pada lansia hipertensi di
diantaranya
Dusun Pundung, Nogotirto, Gamping,
mengalami
penyakit
hipertensi dengan tekanan darah yang
pengaruh
pemberian
buah
Sleman, Yogyakarta tahun 2014.
terus meningkat dengan tekanan darah 140 mmHg. Hasil wawancara dengan
C. METODE PENELITIAN
15 lansia usaha yang dilakukan untuk
Penelitian ini menggunakan metode
mengatasi hipertensi dilakukan dengan
penelitian kuantitatif Quasi Experiment,
pemeriksaan tekanan darah secara rutin
yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan
pada
posyandu
mengkonsumsi
obat
lansia
dan
untuk mengetahui suatu gejaala atau
generik
dari
pengaruh
puskesmas atau rumah sakit. Namun
sebagai
pada
perlakuan
pengukuran
tekanan
darah
yang suatu
timbul akibat
atau
(hipertensi), dari
intervensi
tertentu
terhadap 15 orang lansia, 12 orang
(pemberian
lansia masih mengalami hipertensi.
Dengan rancangan one group pre-test –
Hasil wawancara dengan 15 lansia,
post
mereka
test
semangka
adanya
design
dan
yaitu
melon).
rancangan
belum
pernah
penelitian dengan cara melakukan satu
mengkonsumsi
buah
kali pengukuran di depan (pre-test)
semangka dan buah melon secar rutin
sebelum adanya perlakuan (treatment)
sebagai alternatif untuk menurunkan
dan setelah itu dilakukan pengukuran
tekanan darah atau hipertensi.
lagi (post-test) (Riwidikdo, 2013).
mengatakan
melakukan
Berdasarkan data tersebut peneliti
Dalam penelitian ini tidak ada
tertarik untuk melakukan penelitian
kelompok kontrol, hanya kelompok
tentang
yang
efektifitas
pemberian
buah
mendapat
eksperimen
atau
semangka dan buah melon terhadap
mendapat perlakuan yaitu pemberian
tekanan darah pada lansia penderita
buah
hipertensi di dusun Pundung, Sleman
Sebelum perlakuan diberikan, pada
Yogyakarta.
kedua kelompok diberikan observasi
semangka
dan
buah
melon.
terlebih dahulu (pretest), kemudian setelah perlakuan atau pemberian buah 4
semangka dan buah melon diberikan,
memastikan buah tersebut dikonsumsi
maka
oleh responden yang diberikan.
dilakukan
observasi
kembali
(postest) untuk mengetahui hasilnya. Hasil
observasi
dibandingkan
Pendataan
dari
darah
pengukuran
tekanan
dengan
meminta
dimulai
sebelum diberikan buah semangka dan
responden yang memenuhi syarat dan
buah melon dengan hasil observasi yang
menyatakan bersedia menjadi responden
sudah diberikan buah semangka dan
diminta untuk menandatangani lembar
buah melon.
persetujuan
atau
informed
consent.
Dalam penelitian ini menggunakan
Pengumpulan data dilakukan dengan
30 responden yang terbagi menjadi dua
cara kunjungan rumah oleh peneliti atau
kelompok
asisten
yaitu
15
orang
buah
peneliti
pada
siang
hari.
semangka dan 15 orang buah melon,
Kelompok eksperimen semangka akan
yang berada pada dusun Pundung.
diberikan sebanyak 200 gram selama 7
Teknik
hari.
pengambilan
sampel
yang
digunakan pada penelitian ini ialah
Pengukuran dan penjelasan kepada
secara non probality sampling, yaitu
reponden akan dilakukan pada malam
tehnik
hari
yang
tidak
memberikan
ke
0
dan
kemudian
akan
kesempatan yang sama bagi setiap
dilanjutkan pretest pada hari ke-1
anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampai hari ke-2 kemudian hari ke-3
sampel,
purposive
sampai hari ke-9 adalah pemberian
sampling yaitu tehnik penentuan sampel
intervensi dan posttest akan dilakukan
dengan pertimbangan tertentu yang
pada hari ke-10 sampai hari ke-11.
dengan
metode
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
Sebelum dilakukan uji statistik,
ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
dilakukan uji normalitas data untuk
diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,
mengetahui normal atau tidaknya data
2012).
tersebut, yaitu dengan menggunakan uji
Metode pengumpulan data akan
Shapiro-Wilk, karena jumlah sampelnya
dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh
kecil (<50). Untuk menentukan data
sebanyak 4 orang asisten. Sebelum
normal atau tidak maka Asymp. Sig
melakukan pengumpulan data terlebih
dibandingkan dengan 0.05 jika Asymp.
dahulu peneliti memberikan penjelasan
Sig lebih dari 0.05 maka data tersebut
kepada asisten penelitian tentang cara
normal dan jika Asymp. Sig kurang dari
mengukur tekanan darah pada hari
0.05 maka data tersebut tidak normal.
sebelum pretest, cara memberikan, dan 5
Kemudian dilakukan pengolahan data
menggunakan
uji
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
statistic
1. Tabel 4.1 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia Lansi yang mempunyai penyakit hipertensi. N Usia Sema Mel o ngka on F % F % 1 60-65 tahun 5 33.3 9 60.0 2 66-70 tahun 6 40.0 4 26.7 3 71-75 tahun 4 26.7 2 13.3 Total 15 100.0 15 100.0 Sumber : Data primer 2015
menggunakan tehnik Pired t Test bila data terdistribusi normal dan diterapkan pada
kelompok
semangka
dan
melon.Yaitu untuk melihat perbedaan rata-rata
pre-test
dan
post-test
pemberian semangka dan melon. Untuk semangka
mengetahui dan
pengaruh
melon
terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia Dapat
dengan hipertensi. Selanjutnya adilihat
kelompok
nilai Asym.Signya Apabila nilai p <
yang paling sedikit yaitu lansia yang
Jika Asymp.Sig kurang dari 0.05 maka
berusia antara 61- 75 tahun yaitu 4
data tidak normal, sehingga uji statistik
responden (26,7%). Pada kelompok
menggunakan teknik Wilxocon.
melon usia responden paling banyak
Apabila data terdistribusi normal
adalah lansia berusia antara 61 – 65
untuk membandingkan nilai rata-rata
tahun yaitu 9 responden (60.0%) dan
dari dua perlakuan yaitu digunakan uji t
digunakan
adalah
data
data
yang paling sedikit yaitu lansia yang
yang
berusia antara 71 – 75 tahun yaitu 2
interval.
reponden (13.3%).
Selanjutnya untuk menarik kesimpulan
2. Tabel
dari uji analisis tersebut, apabila t hitung
secara
signifikan
4.2
Sumber : Data primer 2015 N Jenis o kelamin
Apabila data terdistribusi tidak
tekanan semangka
untuk darah dan
menguji antara
perbedaan 1 Lakilaki 2 Peremp uan Total
kelompok
kelompok
responden
mempunyai penyakit hipertensi
antara
pemberian semangka dan melon.
normal
Deskripsi
berdasarkan jenis kelamin lansia yang
> t tabel maka Ho ditoalak artinya ada perbedaan
yang
70 tahun yaitu 6 responden (40%) dan
sesudah intervansi (Ridiwoko, 2013).
bila
responden
usia
adalah lansia yang berusia antara 66 -
yang berarti ada perbedaan sebelum dan
independent
bahwa
mengkonsumsi semangka paling banyak
0.05 maka Ha diterimadan Ho ditolak,
test
diketahui
melon
menggunakan uji Mann Whitney U-test 6
Seman gka F 4
% 26.7
Me lon F 5
% 33.3
11
73.3
10
66.7
15
100
15
100
Deskripsi data Mean Std. Deviation Minimum Maximun
Dapat diketahui bahwa jenis kelamin kelompok
responden
mengkonsumsi
yang
semangka
paling
banyak adalah perempuan yaitu 11 responden (73.3%). Pada kelompok melon jenis kelamin responden paling
Sistole pretest 167.00 11.307 39 150 195
Sistole posttest 147.33 13.042 06 130 180
Diastole pretest 91.33 3.5186
Diastole posttest 81.93 8.0130
90 100
70 90
Sumber : Data primer 2015
banyak adalah perempuan yaitu 10 5. Tabel 4.5 Deskripsi data pengukuran TD lansia yang mempunyai penyakit hipertensi kelompok melon Sistole Sistole Dias pretest posttes tole Deskripsi data t pret est Mean 166,00 147.00 91.3 3 Std. Deviation 12.421 11.129 3.51 18 11 866 Minimum 150 130 90 Maximun 190 170 100
responden (66.7%). 3. Tabel
4.3
Deskripsi
karakteristik
responden berdasarkan IMT Lansia yang mempunyai penyakit hipertensi N IMT o 1 BB kurang 2 BB ideal Total
Sema ngka F 0
% 0.0
Mel on F % 0 0.0
15
100.0
15
100.0
Sumber : Data primer 2015
15 100.0 15 100.0 Sumber : Data primer 2015
6. Tabel 4.6 Rangkuman hasil uji
Dapat diketahui bahwa BB kelompok responden semangka mempunyai
yang 15 BB
normalitas perbedaan tekanan
mengkonsumsi
responden ideal,
dan
darah (TD) kelompok semangka
(100%)
dan melon
pada
kelompok melon 15 responden (100%)
Deskripsi data Signifikan Keterangan Sistole pre 0.049 Tidak normal semangka Sistole post 0.052 Normal semangka Diastole pre 0.000 Tidak normal semangka Diastole post 0.009 Tidak normal semangka Sistole pre 0.154 Normal melon Sistole post 0.906 Normal melon Diastole pre 0.000 Tidak normal melon Diastole post 0.003 Tidaknormal melon Sumber : Data primer 2015
mempunyai BB ideal. 4. Tabel 4.4 Deskripsi data pengukuran TD lansia yang mempunyai penyakit hipertensi kelompok semangka.
7
Dias tole postt est 83.6 7 6.11 400 70 90
Berdasarkan hasil uji normalitas
mengetahui
data dengan menggunakan uji Saphiro
pada keseluruhan data variabel sistolik
signifikan 0,049 ( sig <0,05), tekanan
pre-test dan post test perlakuan buah
darah sistolik pre-test buah semangka
melon dengan menggunakan uji Saphiro
terdistribusi tidak normal. Hasil uji
Wilk, diperoleh nilai signifikan lebih
variabel tekanan darah
pos-test
buah
besar dari 0,05. Secara keseluruhan data
semangka
tekanan darah sistolik pre-test dan post-
diperoleh nilai signifikan 0,052 (sig
test perlakuan buah melon terdistribusi
>0,05). Tekanan darah sistolik post-test
normal. Oleh sebab itu analisis data yang
buah semangka terdistribusi normal.
digunakan menggunakan uji paired t-tst
Adanya inkonsistensi hasil uji normalitas
untuk mengetahui perbedaan sebelum
terhadap tekanan darah sistolik pre-test
dan sesudah perlakuan buah melon.
dan post-test buah semangka. Maka
Sedangkan hasil uji normalitas pada
secara keseluruhan data tekanan darah
keseluruhan data variabel diastolik pre-
sistolik pada perlakuan buah semangka
test dan post test perlakuan buah melon
terdistribusi tidak normal. Oleh sebab itu analisis
data
menggunakan mengetahui
yang
perbedaan
dengan menggunakan uji Saphiro Wilk,
digunakan
Wilxocon
Test sebelum
diperoleh nilai signifikan lebih kecil dari
untuk
0,05. Secara keseluruhan data tekanan
dan
darah diastolik pre-test dan post-test
sesudah perlakuan buah semangka. Hasil
perlakuan buah melon terdistribusi tidak
uji normalitas pada keseluruhan data
normal. Oleh sebab itu analisis data yang
variabel tekanan darah diastolik pre-test
digunakan menggunakan uji paired t-tst
dan post-test buah semangka dengan
untuk mengetahui perbedaan sebelum
menggunakan uji Saphiro Wilk diperoleh
dan sesudah perlakuan buah melon.
niali signifikan lebih kecil dari 0,05
Berdasarkan hasil uji normalitas data
maka dapat ditarik kesimpulan secara
tersebut diketahui adanya inkonsistensi
keseluruhan data tekanan darah diastolik pada
perlakuan
buah
hasil uji normalitas terhadap tekanan
semangka
darah sistolik pre-test, post-test, diastolik
terdistribusi tidak normal. Oleh sebab itu analisis
data
menggunakan
yang Wilxocon
pre-test,
digunakan Test
dan
Berdasarkan hasil uji normalitas
test buah semangka diperoleh nilai
sistolik
sebelum
sesudah perlakuan buah semangka.
Wilk variabel tekanan darah sistolik pre-
shapiro Wilk
perbedaan
post-test
perlakuan
buah
semangka dan sistolik pre-test, post-test,
untuk
diastolik pre-test, post-test perlakuan 8
buah melon. Maka untuk mengetahui
adalah 0,003 (sig. <0,05) sehingga Ho
perbedaan
ditolak. Ada perbedaan tekanan darah
dua
menggunakan
kelompok
perlakuan
uji independent t-test
sistolik
dan
tekanan
darah
diastolik
untuk data yang terdistribusi normal, dan
sebelum dan setelah pemberian buah
menggunakan uji Mann-Whitney t-test
semangka pada lansia hipertensi.
untuk
data
yang terdistribusi
tidak
8. Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis uji
normal. Hipotesis adalah
“Ada
dalam
penelitian
perbedaan
Paired t-test perbedaan tekanan darah
ini
(TD) kelompok melon
pengaruh
pemberian buah semangka dengan buah
Variabel
melon terhadap tekanan darah pada
N
Rera Signifi ta kan 19.0 0.000 0
Keteran gan signifika n
membandingkan nilai signifikan yang
Sistole pre 15 melon – sistole post melon Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
diperoleh dengan
nilai signifikan yang diperoleh antara
lansia hipertensi”. Untuk menerima atau menolak
adalah
hipotesis
menerima
dengan
0,05. Kriterianya Ho
apabila
nilai
sistole pre melon dan sistole post melon
signifikan yang diperoleh lebih besar dari
adalah 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak.
0.05.
Ada perbedaan tekanan darah sistole
7. Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis uji
sebelum dan setelah pemberian buah
Wilxocon Test perbedaan tekanan darah
melon pada lansia hipertensi di Dusun
(TD)
Pundung Sleman Yogyakarta.
pre-dan
post-test
kelompok
semangka di Dusun Pundung Sleman 9. Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis uji
Yogyakarta Variabel P value Interpretasi Sistolik pre dan 0.001 Ada beda nyata post-test buah semangka diastolik pre dan 0.003 Ada beda nyata post-test buah semangka Sumber : Data primer 2015
Wilxocon Test perbedaan tekanan darah (TD)
diastolik
pre-dan
post-test
kelompok melon. Variabel
P value Interpretasi
Diastolik pre dan 0.002 post-test
Ada beda nyata
buah
melon
Dari hasil tersebut dapat diketahui nilai
Nilai signifikan yang diperoleh antara
signifikan antara sistolik pre semangka dan
diastole pre melon dan diastole post melon
sistolik post semangka adalah 0,001 (sig. <
adalah 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak.
0,05), dan nilai signifikan antara diastolik
Ada perbedaan tekanan darah diastolik
pre semangka dan diastolik post semangka 9
sebelum dan setelah pemberian buah
diterima. Tidak ada perbedaan pengaruh
melon pada lansia hipertensi.
pemberian buah semangka dengan buah melon dalam penurunan tekanan darah
10. Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Analisis uji
diastole pada lansia hipertensi.
Independent sampel t-test perbedaan
Hal ini dikarenakan buah semangka
pengaruh pemberian buah semangka
dan buah melon sama-sama memiliki
dengan buah melon Variabel
N
kandungan
Sinifikan Keterangan
yang
mengontrol
sistole 15 0.941 Tidak semangka signifikan – sistole melon Nilai signifikan yang diperoleh
bermanfaat
tekanan
dalam
darah,
seperti
kalium, Air, vitamin C, Vitamin A (Karotenoid), Vitamin K dan Asam Amino sitrulin. Kandungan
antara tekanan darah sistole kelompok semangka dan kelompok melon adalah 0,941. Nilai signifikan yang diperoleh
kalium
semangka
dan
menurunkan
efek
pada
buah
melon
mampu
natrium
sehingga
tekanan darah menurun (Astawan dalam
lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima.
Lestari, 2011). kalium atau potassium
Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian
berfungsi untuk menjaga kekentalan dan
buah semangka dengan buah melon dalam
menstabilkan darah agar tetap stabil
penurunan tekanan darah sistole pada
(Ma‟mun, 2012). Pernyataan tersebut
lansia.
sesuai dengan hasil penelitian yang yang dilakukan oleh Gunawan (2005) yang
11. Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Analisis uji Mann-Whiteney Test perbedaan tekanan
berjudul
darah (TD) diastolik kelompok semangka
belimbing
dengan melon.
perubahan tekanan darah sistolik dan
Variabel Diastolik semangkadiastolikmelon
sig. (2- Interpretasi tailed) 0.628 Tidak signifikan
diastolic
“Pengaruh dan
pada
jus
pemberian tomat
pasien
jus
terhadap
hipertensi
di
Puskesmas dengan tempat perawatan (DPT) Tarogong Garut dan RS Al Islam Bandung” yang melakukan penelitian eksperimen pemberian diet tinggi kalium
nilai signifikan yang diperoleh antara tekanan
darah
diastole
selama 2 bulan dapat
menurunkan
kelompok
tekanan darah pada penderita hipertensi
semangka dan kelompok melon adalah
ringan. Begitu pula dengan penelitian
0,628. Nilai signifikan yang diperoleh
yang dilakukan oleh
lebih besar dari 0,05 sehingga Ho
jannah (2013) yang berjudul “Perbedaan 10
Sasaki
dalam
Asupan Natrium Dan Kalium Pada
penelitian tersebut berpengaruh secara
Penderita Hipertensi Dan Normotensi
signifikan terhadap penurunan tekanan
Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota
darah sistolik maupun diastolik. Ini
Padang”
berkaitan dengan peran kalium dalam
yang menemukan prevalensi
hipertensi
rendah
di
daerah
yang
mekanisme penurunan tekanan darah
masyarakatnya tinggi konsumsi kalium.
yaitu menyebabkan vasodilatasi yang
Penelitian Elis. (2007) yang berjudul
dapat
melebarkan
pembuluh
darah
“Pengaruh Pemberian Jus Pepaya, Jus
sehingga darah dapat mengalir dengan
Semangka Dan Jus Melon Terhadap
lebih lancar. Selain itu juga dapat
Penurunan Tekanan Darah Sistolik Dan
menghambat kerja enzim angiotensin
Diastolik”
tersebut
(angiotensin converting enzym inhibitor)
menunjukkan Penurunan tekanan darah
pemberian ACE-inhibitor memberikan
baik sistolik maupun diastolik pada
hasil
ketiga jenis perlakuan pada penelitian ini
disfungsi sistolik pada penyakit jantung
menurun secara signifikan (p<0,05). Hal
hipertensif (Vitahealth, 2005).
ini
hasil
penelitian
dikarenakan
adanya
hubungan
yang
baik
Kandungan
pada
air,
pengobatan
vitamin
C
dan
terbalik antara kalium dan natrium. Teori
Vitamin A ( karotenoid ), pada buah
mengemukakan bahwa tekanan darah
semangka dan buah melon juga sangat
berhubungan negatif
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
dengan asupan
air
kalium melalui hubungan fisiologisnya
merupakan komponen terbesar dalam
yang resiprokal dengan natrium. 24
tubuh sekitar 55% sampai 75% dari berat
Peranan
badan
kalium
penurunan belum
dalam
tekanan
begitu
menyebabkan
mekanisme
darah
jelas
meskipun
tetapi
berhubungan
kalium
Manfaat dengan
air
yang
tekanan
darah
adalah air sebagai pelarut dan membawa sampah
hasil
sehingga
natrium
Selain itu kalium menghambat proses
melalui
air
konversi pelepasan renin menjadi renin-
Sedangkan vitamin C befungsi sebagai
angiotensin
sehingga
peningkatan
tekanan
terjadi
vasodilatasi
tubuh.
penurunan
berfungsi
sebagai
sehingga
resistensi
perifer.
tidak
terjadi
antioksidan
darah.
Kalium
mencegah
natriuretik,
yaitu
peradangan
metabolisme dapat
seni
yang dan dan
tubuh
dikeluarkan
(Olivia,
berperan
2004).
untuk
mengobati
kanker,
penyakit
jantung
menyebabkan pengeluaran natrium dan
(Puspaningtyas, 2013). Vitamin C dapat
cairan meningkat. Dengan kata lain
memperkuat otot jantung dan vitamin C
pemberian kalium dari buah-buahan pada
berperan 11
penting
melalui
proses
metabolisme kolesterol, karena dalam
faktor seperti timbunan plak kalsium
proses metabolisme kolesterol, vitamin C
(Atmarita, 2005). Dapat disimpulkan
dapat meningkatkan laju kolesterol yang
bahwa
dibuang dalam bentuk asam empedu dan
melon tidak berbeda dan sama-sama
mengatur
kolesterol.
dapat menurunkan tekanan darah, untuk
Vitamin C juga dapat meningkatkan
itu lansia dapat memilih mana yang
kadar
paling
metabolisme
HDL
dan
berfungsi
sebagai
buah semangka maupun buah
disukai
dan
paling
mudah
pencahar sehingga dapat meningkatkan
didapatkan untuk menurunkan tekanan
pembuangan kotoran (Kusuma, 2010).
darah.
Kandungan
karotenoid
dapat
Kedua
memiliki
buah
efek
mencegah pengerasan dinding arteri
darah
pada
maupun pembuluh vena, sehingga dapat
hipertensi.
ini
sama-sama
menurunkan lansia
yang
tekanan memiliki
mengurangi tekanan darah Mol Aspects
Sedangkan kandungan Asam amino
Med dalam Puspaningtyas, ( 2013) juga
sitrulin pada buah semangka dan melon
menyebutkan karotenoid berpengaruh
dapat menurunkan tekanan darah. Asam
dalam pemeliharaan fungsi mata dan
amino sitrulin digunakan oleh tubuh
pencegahan
penyakit
degeneratif.
untuk memproduksi asam amino arginin.
Betakarotin
merupakan
salah
Setelah
satu
itu,
asam
sel-sel
pelapis
digunakan
semangka dan buah melon, betakarotin
pembuluh darah untuk membuat nitrat
berfungsi untuk membantu melemaskan
oksida. Nitrat oksida berfungsi untuk
otot-otot sekitar pembuluh darah arteri
melemaskan pembuluh darah sehingga
dan
dapat menurunkan tekanan darah dan
menormalkan
penyempitan pembuluh darah arteri yang
sel
arginin
karotenoid yang terdapat didalam buah
membantu
oleh
amino
mencegah terjadinya penyakit jantung.
dapat mereduksi hormone stress yang
penelitian yang dilakukanoleh Wu
dapat meningkatkan tekanan darah (
Guoyao
Puspaningtyas, 2013 ).
“Suplementasi diet dengan Semangka
Kandungan Vitamin K pada buah semangka
dan
yang
berjudul
Pomace Juice Meningkatkan Arginine
berfungsi
Ketersediaan dan ameliorates Sindrom
membantu proses pembekuan darah.
Metabolik di Zucker Diabetes Fatty
Vitamin
Rats1,2”
K
melon
(2007)
berpotensi
mencegah
Hasil
penelitian
ini
penyakit serius seperti penyakit jantung
membuktikan efek menguntungkan dari
dan stroke karena efeknya mengurangi
jus
pengerasan pembuluh darah oleh faktor-
fungsional 12
semangka
sebagai
untuk
makanan
meningkatkan
ketersediaan arginin dan mengurangi konsentrasi
serum
ada
perbedaan
risiko
pemberian buah semangka dan buah
Disimpulkan
bahwa
melon dalam penurunan tekanan
Asam amino sitrulin pada
darah pada lansia hipertensi di
semangka digunakan oleh tubuh untuk
Dusun
memproduksi
asam
amino
arginin.
Yogyakarta.
Setelah
asam
amino
arginin
sel-sel
pelapis
itu,
digunakan
pengaruh
faktor
kardiovaskular. kandungan
4. Tidak
oleh
sel
Pundung
Sleman
F. Keterbatasan Penelitian
pembuluh darah untuk membuat nitrat
Pada
penelitian
ini
didapatkan
oksida. Nitrat oksida berfungsi untuk
beberapa keterbatasan. Keterbatasan
melemaskan pembuluh darah sehingga
penelitian ini antara lain:
dapat menurunkan tekanan darah dan
1. Tidak dikendalikannya variabel stres
mencegah terjadinya penyakit jantung.
karena setiap reaksi abnormal dari
Sitrulin mudah diserap tubuh sehingga
tubuh terhadap tuntutan internal dan
konsentrasi maksimum di dalam darah
eksternal
lebih mudah dicapai.
berupa
akan stres.
berpengaruh
menjadi Hal
output
ini
diduga
terhadap
hasil
penelitian dimana stres merupakan
E. Kesimpulan 1. Ada perbedaan tekanan darah sistole
salah satu penyebab meningkatnya
dan diastole sebelum dan setelah
tekanan darah.
pemberian buah semangka pada
2. Tidak
dikendalikannya
variabel
lansia hipertensi di dusun pundung
kepatuhan
mengkonsumsi
garam
sleman yogyakarta.
karena setiap responden memiliki
2. Ada perbedaan tekanan darah sistole
kebiasaan makan yang berbeda. Hal
dan diastole sebelum dan setelah
ini diduga berpengaruh terhadap
pemberian buah melon pada lansia
hasil penelitian dimana konsumsi
hipertensi di dusun pundung sleman
garam
yogyakarta.
penyebab
3. Tidak ada perbedaan pemberian
merupakan
salah
meningkatnya
satu
tekanan
darah dan dapat berlanjut pada
buah semangka dengan buah melon
penyakit hipertensi.
dalam penurunan tekanan darah
3. Tidak
dikendalikannya
sistole dan diastole pada lansia
olahraga
hipertensi
memiliki kebiasaan olahraga yang
di
Dusun
Pundung
Sleman Yogyakarta.
karena
berbeda-beda. 13
Hal
setiap
variabel
ini
orang
diduga
berpengaruh
hasil
variabel yang lain yang terkait
penelitian dimana olahraga yang
dengan penggunaan terapi alternatif
dilakukan
secara
herbal
membantu
alam
tekanan
terhadap
darah
rutin
dapat
menurunkan
pada
dalam
mengatasi
suatu
penyakit atau variabel lain yang
penderita
belum diteliti.
hipertensi. 4. Tidak dilakukan kelompok kontrol.
H. DAFTAR PUSTAKA Agrina, R., Sunarti, Swastika., Hairitama,R. (2011). Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi dalam Pemenuhan Diet Hipertensi, Jurnal Keperawatan, Vol. 6 No. 1.Jogyakarta : Nuha Medika.
G. Saran 1. Bagi
Masyarakat
di
kelurahan
Pundung Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
memberikan salah satu alternatif pengobatan tekanan
untuk
darah
menurunkan
pada
penderita Androgue, HJ & Madias, Ne. (2007). Sodium and Potasium in the Pathogenesis of Hypertention, NEJM, 356:1966-1978
hipertensi. 2. Bagi Institusi STIKES „Aisyiyah Yogyakarta
Anggraeni, Yofina.(2012). Super komplet Pengobatan Darah Tinggi. Jogjakarta: Araska.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai
perpustakaan
wacana
hingga
dimanfaatkan
oleh
bagi dapat
Anggraini, (2009). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkenang, Skripsi Tidak di Publikasikan.
mahasiswa
sebagai tambahan wawasan atau ilmu pengetahuan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Arfiani, R. (2011). Pengaruh Pemberian Seduhan Rosella Dan Madu Terhadap Tekanan Darah Darah Pada Penderita Hipertensi Di RW 1 Keluraha Notoprajan Ngampilan Yogyakarta, Skripsi Tidak di Publikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES „Aisyiyah Yogyakarta.
bermanfaat sebagai pengetahuan dan masukan dalam pengembangan ilmu keperawatan
dimasa
yang
akan
datang, selain itu juga peneliti selanjutnya mampuMengembangkan penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Armiatin. (2013). Penelitian, Kebijakan dan aksi untuk menghadapi penyakit
peneliti saat ini untuk meneliti 14
tidak menular. Dalam http://mutupelayanankesehatan.net diperoleh pada tanggal 25 september 2014.
Guyton A.C. and Hall J.E.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC (Original book published 2006); EGC
Atmarita. (2005). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Persatuan Ahli Gizi Indonesia Jakarta.
Jannah, M. (2013). Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang. Jurnal of Health, Vol 2, No 3. http://jurnal.fk.unand.ac.id. Diakses pada tanggal 14 mei 2014.
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Nuha Medika. Yogyakarta Dalyoko, Dyah, Ayu, Pithaloka., Kusumawati, Yuli., Ambarwati. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kontrol Hipertensi Pada Lansia Di Pos Pelayanan Terpadu Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Boyolali. jurnal kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol.4, No 1 Juni 2011: 201-2014
Junaidi, I. (2010). Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan pengobatan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Khomsan, A. (2013). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kusumo, Romli., A. (2010). Sayur + Buah = Sehat. Yogyakarta: Pionir Media.
Depkes RI. (2003). Prevalensi hipertensi di dunia dalam http://depkes.go.id, diakses tanggal 23 September 2014.
Lebalado, Lovindy., P. ( 2014). Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada Penderita Hipertensi. Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 396-403. Dari http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jnc. Diakses pada tanggal 20 mei 2015
DIY. (2010). Sekilas Kesehatan Provinsi DIY dalam http://mpu.dinkesjatengprov.co.id Diakses pada tanggal 23 September 2014 Donlon, Barbara C. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, edisi 2, (hlm. 11-17). EGC, Jakarta.
Lestari, E. P. (2011). Regulasi Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer dengan Smoothie Pisang (Musa Paradisiaca). Jurnal Ners. No 2, Vol 6, 140-146.
Gallman, R., Verne, La dan Lucie S. Elvervig. (2007). Penuaan Pada Sistem Sensori. EGC. Jakarta Gunawan.IZ, Pramintarto G, Rahayu DY. Pengaruh pemberian jus belimbing dan jus tomat terhadap perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi di Puskesmas Tarogong dan RS AlIslam Bandung dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Dietetik II. Jawa Barat. Bandung : Asosiasi Dietisien Indonesia; 2005. hal.40511
Ma‟mun. D., Nurcholis. (2008) Manfaat Buah Semangka dari http://.blogspot.com diakses pada tanggal 23 September 2014 Mariani, E. (2007). Dalam http://eprints.undip.ac.id/26117/ diperoleh pada tanggal 17 oktober 2014
15
Martosudarmo, S. (2014). tekanan darah kembali normal dengan buah melon dari http://blogspot.com diakses pada tanggal 30 desember 2014
Ramli, Nurmiati. (2013). Diuretik. http://www.academia.edu.com Diakses pada tanggal 18 juni 2015
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Riwidikno, H. (2009). Statistika Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi Program R da SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Nursalam. (2003). Konsep&Penerapan Metedologi Penelitian Kesehatan Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Thesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Salemba Merdeka, Jakarta.
Rokhmana, E., S. (2012). Studi Komparasi Pengaruh Pemberian Jus Tomat dan Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Simbarejo Selomerto Wonosobo tahun 2012. Skripsi Tidak di Publikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes „Aisyiyah Yogyakarta.
Olivia, F. (2004). Seluk Beluk Food Suplement. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Palmer, Anna, dan Williams, Professor., Bryan. (2007). Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Setiono, W. (2014). Lanjut Usia (Lansia) dalam http://blogspot.com diakses pada tanggal 19 oktober 2014. Smeltzer, S., C. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Bruner & Suddarth. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Parwanti, F. (2010). Efektivitas Konsumsi Juice Wortel Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Gendongsari Wijirejo Pandak Bantul Yogyakarta tahun 2010. Skripsi Tdak di Publikasikan. Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes „Aisyiyah Yogyakarta.
Soeryoko, H. (2010). 20 Tanaman Obat Terpopuler Penurun Hipertensi. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan KRD. Alfabeta. Bandung.
Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Sulaksono, S. (2013). Cara khasiat manfaat. http://www.carakhasiatmanfaat.com. Diakses pada tanggal 14 mei 2015.
Prasetyaningrum,Yunita., Indah. (2014). Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti. Edisi 1. Jakarta: FMmedia.
Tuliat, M. (2015). Fungsi Beta Karoten, Manfaat Dan Efek Sampingnya Untuk Kesehatan. Dari http://www.tuliat.com. Diakses pada tanggal 20 mei 2015.
Pusat medis (2007) kalbe store. 2011. http://www.kalbestore.com. Diakses pada tanggal 14 Mei 2015 Puspaningtyas, Desty dan Ervira. (2013). The Miracle Of Fruits. Jakarta: Aromedia. 16
Vitahealth. (2005). Hipertensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. hal.12-53 Wibowo. (2010). Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Penurunan Teknan Darah Sistolik Dan Diastolik Pdenderita Hipertensi Esensial pada Lansia di PSTW Budi Luhur Yogyakarta 2010. Skripsi Tidak Tidak di Publikasikan. Program Studi Ilmu KeperawatanSTIKES „Aisyiyah Yogyakarta. Widiyani, R. (2013). Penderita Hipertensi Terus Meningkat dalam http://health.kompas.com, di akses pada tanggal 23 september 2014. Wirakusumah, Emma S. (2004). Buah dan Sayuran untuk Terapi. Penebar Swadaya. Jakarta. Wu, Guoyao,. Collins, Julie, K dan Perkins, Veazie. (2007). Dietary Supplementation with Watermelon Pomace Juice Enhances Arginine Availability and Ameliorates the Metabolic Syndrome in Zucker Diabetic Fatty Rats1,2. The Journal of Nutrition, ISSN 00223166, Volume: 137. http://search.proquest.com. Diakses pada tanggal 14 mei 2015 Wulandari, Y. (2014). Zicnk lactat. Dalam http://yunitawulandari.com diperoleh pada tangga 35 september 2014 Yoga, T. (2009). Hindari Hipertensi, Konsumsi Garam 1 sendok teh perhari dalam http://www.depkes.go.id diakses pada tanggal 19 oktober 2014
17