Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007-2011 Emi Nuraini dan Kirwani Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
Abstrak Kota Mojokerto pada tahun 2009-2011 mengalami pertumbuhan yang positif namun pertumbuhan tersebut menjadi problematika dengan tingginya besaran inflasi yang melebihi pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 7,57 %. Disamping itu pada tahun 2007-2011 Kota Mojokerto tetap bertahan pada peringkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tiga terendah Sejawa Timur. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui sektor basis dan nonbasis, pergeseran dan perubahan struktur perekonomian, serta sektor potensial Kota Mojokerto. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor basis Kota Mojokerto yaitu sektor listrik, gas dan air bersih;sector perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sector keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor nonbasis Kota Mojokerto adalah sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan serta sektor bangunan dan konstruksi. Perekonomian Kota Mojokerto tidak mengalami perubahan dan pergeseran struktur yang berarti yakni tetap didominasi oleh sektor tersier. Berdasarkan analisis diketahui bahwa sektor yang berpotensi untuk dikembangkan adalah sektor bangunan dan konstruksi. Kata Kunci: sektor potensial, bangunan dan konstruksi. Abstract During periods between 2009 and 2011, economic growth in Mojokerto has been increased. However, it had problematic on the number of inflation over the economic growth exactly 7,57%. Besides that, in that periods this city has existancy on Gross Domestic Product (GDP) with third lowest rank in East Java. The aims of this research are knowing the basis and nonbasis sectors, shift and changed on economic structure, and potential sector in Mojokerto. The results of this research show that basis sectors of Mojokerto City on electricity, gas and water supply; trading, hotel and restaurant; transportation and communication; financial, rent and company service; and services sector. On the other hand, nonbasis sector in Mojokerto are agriculture; mining and quarrying; manufacturing; and building and construction sectors. The economic on Mojokerto has not shift and change significantly because dominancy on tersier sector. Base on analysis, the potential sectors have developed are building and construction sector. Keywords: potential sectors, building and construction
Pembangunan ekonomi suatu daerah merupakan
PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha
untuk
mengembangkan
perwujudan
perekonomian
penentuan
dari
asas
kebijakan
desentralisasi, dan
pertanggungjawaban
sehingga menimbulkan perubahan pada struktur
pembiayaan
perekonomian. Sebagai implikasi dari perkembangan
sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Kebijakan
ini diharapkan kesempatan kerja akan bertambah,
pemerintah daerah menekankan pada peran serta
tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran
masyarakat,
masyarakat menjadi semakin tinggi (Sukirno: 2010).
memperhatikan potensi dan keragaman daerah.
1
maupun
dimana
pemerataan
pengelolaan
dan
dilakukan
keadilan,
serta
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
Pemanfaatan sumber daya yang ada menjadi kurang
Domestik Regional Bruto (PDRB) berarti meningkat
optimal apabila pelaksanaan prioritas pembangunan
pula kesejahteraan dan kemakmuran penduduk.
daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki
Sejalan
dengan
paradigma
tersebut,
maka
oleh daerah tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan
pembangunan Kota Mojokerto merupakan bagian
lambatnya proses pertumbuhan ekonomi.
yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
dalam
pembangunan
menentukan
ekonomi.
keberhasilan
ekonomi Kota Mojokerto diperlukan suatu metode
ekonomi
yang digunakan untuk mengkaji dan memproyeksi
menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan
pertumbuhan ekonomi wilayah. Untuk selanjutnya
pembangunan
digunakan sebagai pedoman dalam mengambil
yang
Pertumbuhan
yang berkelanjutan. Untuk mengetahui potensi
dilaksanakan
khususnya
dibidang ekonomi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
kebijakan-kebijakan
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi saat ini
pertumbuhan ekonomi yang progresif. Pertumbuhan
masih menjadi target utama dalam penyusunan
ekonomi Kota Mojokerto pada tahun 2007-2011
rencana
daerah
berturut-turut sebesar 5,98%, 5,27%, 5,14%, 6,09%,
disamping pembangunan fisik dan sosial. Sedangkan
6,62%. Pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto
target
menunjukkan penurunan pada tahun 2007-2009 dan
pembangunan
pertumbuhan
nasional
ekonomi
dan
tersebut
sangat
tercapainya
tahun
dimiliki oleh masing-masing wilayah. Oleh karena
Pertumbuhan yang positif tersebut bisa menjadi titik
itu, pembahasan tentang struktur dan faktor penentu
harapan bagi perbaikan ekonomi Kota Mojokerto,
pertumbuhan ekonomi daerah akan sangat penting
namun pertumbuhan tersebut menjadi problematika
artinya bagi pemerintah daerah dalam menentukan
dengan tingginya besaran inflasi yang melebihi
kebijakan dan upaya yang dapat dilakukan untuk
pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 7,57 %.
mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya
Disamping
masing-masing (Sjafrizal: 2012).
Mojokerto tetap bertahan pada peringkat Produk
pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah
ditunjukkan melalui tingkat pertambahan Produk
itu
pada
mengalami
laju
bervariasi sesuai dengan potensi ekonomi yang
Laju
2010-2011
demi
tahun
peningkatan.
2007-2011
Kota
Domestik Regional Bruto (PDRB) tiga terendah Sejawa Timur.
Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara makro
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
pertumbuhan dan peningkatan PDRB dari tahun ke
muncul beberapa pertanyaan: (1) Sektor-sektor
tahun
apakah yang menjadi sektor basis dan non basis
merupakan
indikator
dari
keberhasilan
pembangunan wilayah yang dikategorikan dalam
dalam
berbagai
Pertanian,
Bagaimanakah perubahan dan pergeseran struktur
Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan,
perekonomian Kota Mojokerto? (3) Sektor-sektor
Listrik, gas, dan air bersih, Bangunan, Perdagangan,
apakah yang menjadi sektor potensial dalam
Perhotelan
perekonomian Kota Mojokerto?
sektor
komunikasi,
dan
ekonomi
restoran,
Keuangan,
yaitu:
Pengangkutan
Persewaan
dan
dan
perekonomian
Kota
Mojokerto?
(2)
jasa
Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam
perusahaan, Sektor jasa lainnya. Menigkatnya
penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui sektor-
pertumbuhan ekonomi melalui indikator Produk
sektor apakah yang menjadi sektor basis dan non
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
basis dalam perekonomian Kota Mojokerto. (2)
Pembangunan ekonomi daerah berorentasi
untuk mengetahui perubahan dan pergeseran struktur
pada proses dimana pemerintah dan masyarakat
perekonomian
mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan
Kota
Mojokerto.
(3)
untuk
mengetahui sektor-sektor apakah yang menjadi
membentuk
sektor
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
potensial
dalam
perekonomian
Kota
suatu
pola
kemitraan
antara
Mojokerto.
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
Kajian Teori
merangsang
pertumbuhan
ekonomi
dalam
wilayah tersebut (Arsyad: 2010).
Pembangunan Ekonomi Daerah Pembangunan ekonomi diartikan sebagai
Pembangunan ekonomi daerah merupakan
peningkatan pendapatan per kapita masyarakat
fungsi dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja
yaitu tingkat pertambahan Gross Domestic
dan sumberdaya manusia, investasi, modal,
Product (GDP) pada satu tahun tertentu melebihi
prasarana dan sarana pembangunan, transportasi
tingkat pertambahan penduduk. Perkembangan
dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,
GDP yang berlaku dalam satu masyarakat yang
situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah,
dibarengi oleh perubahan dan modernisasi dalam
kemampuan
struktur ekonomi yang umumnya tradisional
pembangunan
(Sukirno dalam Prishardoyo: 2008).
kelembagaan
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu
serangkaian
usaha
dalam
pendanaan
dan
daerah, daerah
pembiayaan kewirausahaan,
dan
lingkungan
pembangunan secara luas.
suatu
Gambaran
secara
luas
tentang
teori
perekonomian untuk mengembangkan kegiatan
pembangunan ekonomi membahas tentang
ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak
hal-hal, seperti moneter, fiskal perpajakan,
tersedia,
import
perusahaan
semakin
banyak
dan
semakin berkembang, taraf pendidikan semakin
dan
pertumbuhan,
tinggi dan teknologi semakin menigkat.
eksport, dan
tahap-tahap
berbabagai
kebijakan
makro lainnya. Dalam hal ini objek dari
Sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan
pembangunan ekonomi, mencangkup seluruh
suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan
wilayah dari suatu negara sehingga ruang
perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun
gerak dari pembangunan ekonomi dibatasi
sebelumnya.
selalu
oleh wilayah satu negara. Dalam ilmu
dinyatakan dalan bentuk persentase perubahan
ekonomi pembangunan dapat menjelaskan
pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu
daerah maju dengan daerah terbelakang atau
dibandingkan
hubungan
Perubahan
dengan
tersebut
tahun
sebelumnya
antar
kota
dengan
daerah
(Sukirno: 2010). Perencanaan pembangunan
belakangnya. Akan tetapi, sifat analisisnya
ekonomi
bersifat general, artinya berlaku umum tidak
suatu
daerah
pertama-tama
perlu
mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik
seluruh hubungan, tidak peduli di mana
daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan
tempat (negara) hubungan itu terjadiBerikut
daerah lain.
3
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
merupakan beberapa teori pertumbuhan ekonomi
sektor-sektor
daerah diantaranya adalah (1) Teori ekonomi
mendukung. Misalnya, usaha perkebunan
klasik. Adam Smith merupakan ekonomon yang
yang
dijuluki sebagai nabi ekonomi. Dialah orang
peternakan.
pertama yang membahas pertumbuhan ekonomi secara sistematis. Smith memiliki pemikiran bahwa Teori ekonomi klasik menciptakan sistem ekonomi pasar bebas yang akan menciptakan efisiensi, membawa ekonomi kepada kondisi full
dibuat
saling
terkait
bersinergi
dan
saling
dengan
Rumput/limbah
usaha
perkebunan
dapat dijadikan makanan ternak, sedangkan teletong/kotoran ternak bisa dijadikan pupuk untuk
tanaman
perkebunan.
Dengan
demikian, pertumbuhan sektor yang satu
employment dan menjamin pertumbuhan ekonomi
mendorong sektor yang lain, begitu juga
sampai tercapai posisi stasioner. Pemerintah tidak
sebaliknya. Menggabungkan kebijakan jalur
perlu telalu mencampuri urusan perekonomian.
cepat
(2) Teori Harrod-Domar. Dalam teori ini
dengan sektor lain yang terkait akan mampu
disebutkan
tumbuh,
membuat perekonomian tumbuh cepat. (5)
dan
Teori basis ekspor murni dikembangkan dalam
menginvestasikan suatu proporsi tertentu dari
kerangka ilmu ekonomi regional. Pencetus teori
output totalnya. Semakin banyak tabungan dan
ini adalah Tiebout. Dasar pemikiran teori basis
kemudian di investasikan, maka semakin cepat
adalah karena industri basis menghasilkan barang
perekonomian itu akan tumbuh. (3) Teori
dan jasa baik untuk pasar di dalam maupun di
pertumbuhan jalur cepat yang disinergikan
luar daerah, maka penjualan hasil keluar daerah
diperkenalkan
itu akan mendatangkan arus pendapatan ke dalam
bahwa,
perekonomian
jika
harus
oleh
ingin menabung
Samuelson.
Teori
(turnpike),
dan
mensinergikannya
pertumbuhan jalur cepat yang disinergikan
daerah
mengemukakan bahwa setiap daerah perlu
menyebabkan kenaikan konsumsi dan kenaikan
melihat sektor yang potensial besar dan dapat
investasi di daerah tersebut yang pada gilirannya
dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi
akan menaikkan pendapatan dan kesempatan
alam
kerja.
maupun
karena
sektor
itu
memiliki
keunggulan kompetitif untuk dikembangkan. (4) Teori pertumbuhan Neoklasik dikembangkan oleh Robert M. Solow dari Amerika Serikat dan T. W. Swan dari Australia. Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi, dan
tersebut.
Teori
Arus
ini
pendapatan
membagi
ini
kegiatan
produksi/jenis pekerjaan yang terdapat di dalam satu wilayah atas: basis dan nonbasis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat exogenous artinya tidak terikat dengan kondisi internal perekonomian wilayah dan
besarnya output yang saling berinteraksi. Selain
sekaligus berfungsi mendorong tumbuhnya
itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi
jenis pekerjaan lainnya. Itulah sebabnya
produksi yang memungkinkan adanya substitusi
dikatakan basis, sedangkan nonbasis adalah
antar
kegiatan
kapital
(K)
dan
tenaga
kerja
(L).
Mensinergikan sektor-sektor adalah membuat
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat di daerah itu sendiri. Oleh karena
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
itu, pertumbuhannya tergantung pada kondisi
Secara tidak langsung hal ini berarti diluar
umum
pertambahan alamiah, hanya peningkatan
perekonomian
wilayah
tersebut.
Artinya sektor ini bersifat endogenous (tidak
ekspor
bebas tumbuh). Pertumbuhannya tergantung
peningkatan
kepada
sektor-sektor lain terikat peningkatannya oleh
kondisi
perekonomian
secara
keseluruhan.
yang
dapat
pendapatan
mendorong
daerah
karena
peningkatan pendapatan daerah. Sektor lain
Pada mulanya teori basis ekspor hanya memasukkan
saja
ekspor
dalam
secara keseluruhan meningkat. Jadi, satu-
pengertian ekspor. Akan tetapi, kemudian
satunya yang bisa meningkatkan secara bebas
dibuat definisi ekspor yang lebih luas. Ekspor
adalah ekspor. Ekspor tidak terkait didalam
tidak hanya mencakup barang/jasa yang
siklus pendapatan daerah. Asumsi kedua
dijual ke luar termasuk juga di dalamnya
ialah bahwa fungsi pengeluaran dan fungsi
barang atau jasa yang dibeli orang dari luar
impor bertolak dari titik nol sehingga tidak
daerah meskipun transaksi terjadi di dalam
akan berpotongan (intercept).
daerah
Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah
tersebut.
murni
Kegiatan
ke
hanya meningkat apabila pendapatan daerah
lokal
yang
melayani pariwisata adalah pekerjaan basis
Kebijakan pembangunan ekonomi daerah
karena mendatangkan uang dari luar daerah.
merupakan keputusan dan intervensi pemerintah
Demikian pula kegiatan lokal di perkotaan
baik secarah nasional maupun regional untuk
seperti restoran, bengkel, usaha grosir dan
mendorong proses pembangunan daerah secara
swalayan yang melayani orang dari luar
keseluruhan. Melalui kebijakan tersebut akan
daerah adalah pekerjaan basis. Jadi pada
tercipta suatu kondisi sosial yang diharapkan sehingga
pokoknya kegiatan yang hasilnya dijual ke
mampu
mendorong
proses
pembangunan kearah yang diinginkan baik pada
luar daerah atau mendatangkan uang dari luar
masa sekarang maupun periode berikutnya di
daerah adalah kegiatan basis sedangkan
masa mendatang.
kegiatan service (nonbasis) adalah kegiatan
Kebijakan pada tingkat daerah diperlukan
yang melayani kebutuhan masyarakat di
karena
daerah iru sendiri, baik pembeli maupun
pembangunan yang dimiliki oleh setiap daerah
sumber uangnya berasal dari daerah itu
umumnya berbeda sehingga kebijakan yang
sendiri.
diperlukan juga berbeda pula. Oleh karena itu
kondisi,
permasalahan
dan
potensi
kebijakan yang diberlakukan secara umum pada
Teori basis ekspor membuat asumsi pokok bahwa ekspor adalah satu-satunya unsur
tingkat
nasional
tidak
sesuai
untuk
eksogen (independent) dalam pengeluaran.
menanggulangi permasalahan pembangunan pada masing-masing daerah. Untuk memaksimalkan
Artinya. Semua unsur pengeluaran lain
hasil
terkait (dependent) terhadap pendapatan.
5
pembangunan
ekonomi
daerah
maka
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
diperlukan keterpaduan penerapan kebijakan
bermaksud menciptakan kondisi fisik daerah
daerah yang saling terkait sehingga tercipta
yang maju meliputi sarana dan prasarana,
kesinergian dalam proses pembanguan ekonomi
perumahan dan lingkungan pemukiman, kegiatan
daerah (Sjafrizal: 2012).
ekonomi masyarakat, fasilitas layanan sosial, dan
Kebijakan pembangunan ekonomi daerah
lain-lainya. Dengan kondisi yang seperti ini maka
merupakan keputusan dan intervensi pemerintah
besar kemungkinan pertumbuhan ekonomi daerah
baik secarah nasional maupun regional untuk
akan meningkat pesat karena dukungan kondisi
mendorong proses pembangunan daerah secara
daerah yang kondusif sehingga penanaman modal
keseluruhan. Melalui kebijakan tersebut akan
meningkat dengan daya tarik daerah dalam
tercipta suatu kondisi sosial yang diharapkan
bentuk
sehingga
proses
memanjakan investor bila melakukan investasi
pembangunan kearah yang diinginkan baik pada
pada daerah tersebut. Dengan besaran modal yang
masa sekarang maupun periode berikutnya di
semakin mengalir maka akan menciptakan
masa mendatang. Kebijakan pada tingkat daerah
lapangan kerja baru yang mampu menarik
diperlukan karena kondisi, permasalahan dan
imigran dari daerah lain. (2) Kemakmuran
potensi pembangunan yang dimiliki oleh setiap
Masyarakat.
daerah umumnya berbeda sehingga kebijakan
merupakan sasaran utama dalam pembangunan
yang diperlukan juga berbeda pula. Antara satu
ekonomi
daerah dengan daerah lainnya terdapat berbagai
pembangunan
kaitan sosial ekonomi sehingga kondisi dan
pembangunan kualitas sumber daya manusia
perkembangan
dalam
mampu
pada
mendorong
daerah
tertentu
akan
keuntungan
eksternal
Bila
kemakmuran
daerah
maka
akan
bentuk
yang mampu
tekanan
lebih
diarahkan
pengembangan
utama pada
pendidikan,
berpengaruh pada kondisi dan pembangunan pada
peningkatan
daerah terkait. Oleh karena itu kebijakan yang
peningkatan penerapan teknologi tepat guna.
diberlakukan secara umum pada tingkat nasional
Selain itu perhatian juga akan diarahkan pada
tidak sesuai untuk menanggulangi permasalahan
peningkatan
pembangunan pada masing-masing daerah. Untuk
Dalam kaitan dengan hal ini biasanya laju
memaksimalkan hasil pembangunan ekonomi
pertumbuhan
daerah maka diperlukan keterpaduan penerapan
lapangan kerja akan bergerak melambat karena
kebijakan daerah yang saling terkait sehingga
pembangunan terfokus pada peningkatan kualitas
tercipta kesinergian dalam proses pembanguan
sumber daya manusia dan yang memerlukan
ekonomi daerah (Sjafrizal: 2012).
jangka waktu yang lama.
Sasaran atau target utama dari kebijakan
pelayanan
masyarakat
kegiatan
ekonomi
masyarakat
produksi
dan
dan
masyarakat.
pertumbuhan
Evaluasi Kebijakan Ekonomi Daerah
pembangunan ekonomi daerah ada dua meliputi:
Evaluasi kebijakan ekonomi daerah sangat
(1) Kemakmuran Wilayah. Salah satu sasaran
penting dilakukan dalam kerangka perekonomian
utama pembangunan ekonomi daerah adalah
untuk dapat mengetahui seberapa berpengaruh
untuk
kebijakan
mewujudkan
kemakmuran
wilayah
bersangkutan. Hal ini berarti bahwa pemerintah
yang
telah
dilaksanakan
oleh
pemerintah daerah dapat memberikan dampak
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
positif sesuai titik tujuan utama yang telah
dengan pengendalian jumlah uang yang beredar
ditetapkan. Dengan adanya evaluasi ini dapat pula
di
diketahui
menyebabkan
Kebijakan fiscal lebih memungkinkan untuk
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
diterapkan di tingkat daerah karena dapat
kebijakan regional tersebut sehingga dapat
dikendalikan pada batas daerah bersangkutan
dirumuskan kebijakan yang perlu diterapkan pada
dibandingkan dengan kebijakan moneter yang
periode mendatang.
lebih bersifat makro.
factor-faktor
yang
Evaluasi kebijakan pembangunan ekonomi
masyarakat
termasuk
lembaga
terkait.
Sektor Potensial
daerah dapat dilakukan dengan dua cara meliputi:
Potensi
ekonomi
suatu
daerah
adalah
(1) Evaluasi Komprehensif (Makro). Evaluasi
kemampuan ekonomi yang ada di daerah yang
komprehensif
mungkin dan layak dikembangkan sehingga
dilakukan
dengan
cara
membandingkan kondisi pembangunan sesudah
akan
dan sebelum dilakukannya kebijakan tersebut.
penghidupan rakyat setempat, bahkan dapat
Kebijakan tersebut dapat dikatakan berhasil jika
menolong
kinerja pembangunan dalam wilayah cakupan
keseluruhan
setelah kebijakan dilakukan ternyata lebih baik
sendirinya dan berkesinambungan (Soeparmoko:
dibandingkan kondisi sebelum kebijakan diambil
2002).
demikian pula sebaliknya. (2) Evaluasi Parsial.
terus
Secara
berkembang
perekonomian untuk
harfiah
menjadi
sumber
daerah
secara
dikembangkan
dengan
potensi
ekonomi
dalam
Evaluasi pelaksanaan kebijakan secara parsial
kerangka pembangunan daerah dapat diartikan
dilakukan
keberhasilan
sebagai kesanggupan, kekuatan dan kemampuan
pelaksanaan pembangunan pada tingkat program
di bidang ekonomi yang dimiliki oleh suatu
atau proyek. Evaluasi ini dikatakan parsial karena
daerahnya
hanya
kegiatan
dapat berupa sumberdaya alam, sumberdaya
pembangunan daerah yang belum tentu mampu
manusia, letak geografis daerah yang dekat
mewakili
dengan sarana dan prasarana serta pendukung
dengan
meninjau
menilai
pada
kondisi
sebagian
pembangunan
secara
keseluruhan. Oleh karena itu dilakukan penilaian
masing-masing.
Potensi
ekonomi
lainnya.
terhadap program atau proyek berskala besar
Pada dasarnya terdapat beberapa ukuran
yang mampu memberikan dampak yang cukup
pertumbuhan ekonomi yang pada dasarnya
signifikan terhadap pembangunan perekonomian
dapat
daerah bersangkutan.
perekonomian daerah dengan lingkungan
Pada dasarnya kebijakan ekonomi daerah
kebijakan
moneter.
Kebijakan
pengeluaran
daerah
sehingga
antara
pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan,
fiscal
yaitu: (1) Analisis Location Quotient (LQ).
bersangkut paut dengan pengendalian penerimaan dan
hubungan
sekitarnya sebagai sektor yang mendukung
dapat dilakukan dalam bentuk kebijakan fiskal dan
menggambarkan
Location Quotient atau disingkat LQ adalah
arah
pembangunan menjadi lebih focus dan optimal.
suatu perbandingan tentang besarnya peranan
Sedangkan
suatu sektor/industri di suatu daerah terhadap
kebijakan
moneter
berhubungan
7
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
besarnya peranan sektor/industri tersebut
kurun
secara nasional. Ada banyak variabel yang
berikutnya. Hal ini meliputi penguraian
bisa diperbandingkan, tetapi yang umum
faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor
adalah nilai tambah (tingkat pendapatan) dan
di suatu daerah tetapi dalam kaitannya
jumlah lapangan kerja. Analisis LQ sangat
dengan ekonomi nasional. Hasil analisis shift
menarik jika dilakukan dalam bentuk time-
share akan menggambarkan kinerja sektor-
series/trend. Perkembangan LQ bisa dilihat
sektor
untuk suatu sektor tertentu pada kurun waktu
Provinsi/Nasional. (3) Analisis Model Rasio
yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau
Pertumbuhan (MRP) dilakukan untuk melihat
penurunan. Hal ini dapat memancing analisis
deskripsi kegiatan ekonomi, terutama struktur
lebih
yang
ekonomi yang lebih menekankan pada
membuat daerah tersebut tumbuh lebih cepat
kriteria pertumbuhan. Analisis ini digunakan
atau lebih lambat dari rata-rata nasional. Hal
untuk
ini bisa menggambarkan kekuatan/kelemahan
unggulan dari sisi pertumbuhan sehingga
wilayah dibandingkan secara relatif dengan
diharapkan
wilayah yang lebih luas. Potensi yang positif
unggulan, baik dari sisi kontribusi maupun
digunakan dalam strategi pengembangan
sisi pertumbuhan. MRP adalah kegiatan
wilayah
yang
membandingkan pertumbuhan suatu kegiatan
membuat potensi sektor di suatu wilayah
baik dalam skala yang lebih kecil maupun
lemah,
dalam skala yang lebih luas (Atmanti: 2009).
lanjut
apakah
sedangkan
perlu
faktor-faktor
faktor-faktor
ditindaklanjuti
untuk
waktu
ke
dalam
kurun
PDRB
mengidentifikasi
dapat
waktu
yang
dibandingkan
sektor-sektor
teridentifikasi
sektor
ditanggulangi agar lebih berkembang atau dianggap
tidak
prioritas.
(2)
Untuk
METODE
melengkapi analisis LQ maka digunakan juga
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
analisis Shift Share yang akan menunjukkan
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif
kemampuan sektor basis yang dimiliki oleh suatu daerah sehingga akan mempermudah daerah tersebut untuk mengembangkan lebih jauh potensi yang dimilikinya. Anlisis Shift Share digunakan untuk mengetahui faktor
ini
menggambarkan
fakta-fakta
tentang
suatu
permasalahan yang diteliti sehingga perlu pemusatan perhatian pada masalah-masalah yang actual dengan prosedur penelitian yang menghasilkan data statistik berupa angka-angka dari dokumentasi BPS. Data merupakan komponen terpenting dalam
penyebab perubahan atas beberapa variabel.
sebuah
Analisis
metode
membantu peneliti dalam menjawab permasalahan
yang
yang diangkat dalam penelitian. Data tersebut
menyebabkan perubahan struktur industri
diperoleh peneliti dengan menggunakan beberapa
suatu daerah dalam pertumbuhannya dari satu
teknik pengumpulan data yaitu dengan studi
ini
pengisolasian
menggunakan berbagai
faktor
penelitian
karena
data
tersebut
akan
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
kepustakaan pdan dokumentasi. Studi kepustakaan
LQ = 1 artinya peranan sektor i di daerah Kota
merupakan pengumpulan data dengan mempelajari
Mojokerto adalah sama dengan sektor yang
bacaan-bacaan yang berkaitan dan mendukung
sama dalam perekonomian Propinsi Jawa
penelitian
Timur.
yang
dilakukan
sedangkan
metode
dokumentasi, yaitu suatu cara memperoleh data atau
Analisis shif share
informasi tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan
Melalui analisis shift share, maka perubahan dan
penelitian dengan jalan melihat kembali laporan
pergeseran struktural perekonomian wilayah Kota
tertulis yang lalu baik berupa angka maupun
Mojokerto ditentukan oleh tiga komponen. Berikut
keterangan (Arikunto: 2006).
notasi analisis shift share (Tarigan: 2009):
Penelitian ini mengggunakan analisis sebagai berikut:
Provincial share (Psi) (2)
Analisis location quotient Analisis LQ digunakan untuk mengetahui sektor
Proportional shift (Pr,i)
basis dan nonbasis suatu daerah tertentu. Berikut
(3)
rumus yang menggunakan nilai tambah (Tarigan:
Differential shift (Dr,i)
2009):
(4)
(1) Dari perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa Dimana:
bila:
vi
= Pendapatan sektor i suatu daerah
Pr,i <
vt
= Total pendapatan daerah tersebut
tersebut
Vi
= Pendapatan sektor i secara nasional
propinsi
Vt
= Total pendapatan secara nasional
Pr,i >
Kriterianya adalah:
tersebut
LQ > 1 artinya peranan sektor tersebut di daerah
Jawa
akan
produk
sektor
i
pertumbuhan
maka pertumbuhan produksi di daerah cenderung
menghambat
pertumbuhan
di tingkat kota
Timur.
Ps,i > 0 maka sektor tersebut tumbuh relatif cepat di
Menunjukkan bahwa daerah Kota Mojokerto surplus
mendorong
Ps,i < 0 maka sektor tersebut tumbuh relatif lambat
peranan sektor sektor yang sama dalam Propinsi
cenderung
propinsi
Kota Mojokerto lebih menonjol daripada
perekonomian
maka pertumbuhan produksi di daerah
tingkat kota
dan
Dr,i < 0 maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan
mengekspornya ke daerah lain.
yang lebih lambat dibandingkan sektor yang sama di
LQ < 1 artinya peranan sektor tesebut di daerah
daerah lain atau dengan kata lain sektor tersebut
Kota Mojokerto lebih kecil daripada peranan
tidak memiliki keuntungan lokasional yang baik.
sektor yang sama dalam perekonomian
Dr,i > 0 maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan
Propinsi Jawa Timur.
yang lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di
9
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
daerah lain atau dengan kata lain sektor tersebut
Klasifikasi 1, yaitu nilai (+) dan (+) berarti sektor
memiliki keuntungan lokasional yang baik.
tersebut memiliki pertumbuhan yang menonjol baik
Analisis model rasio pertumbuhan (MRP)
di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota.
Rasio pertumbuhan wilayah referensi (RPR)
Klasifikasi 2, yaitu nilai (+) dan (-) berarti sektor
Dalam
hal
ini
RPR
membandingkan
tersebut memiliki pertumbuhan yang menonjol di
pertumbuhan masing-masing sektor dalam konteks
tingkat propinsi namun belum menonjol di tingkat
propinsi Jawa Timur dengan PDRB Kota Mojokerto.
kabupaten/kota.
Rumus untuk menghitung RPR adalah sebagai
Klasifikasi 3, yaitu (-) dan (+) berarti sektor
berikut:
tersebut memiliki pertumbuhan yang tidak menonjol di tingkat propinsi, dan menonjol di tingkat (5)
kabupaten/kota. Klasifikasi 4, yaitu (-) dan (-) berarti sektor tersebut
Keterangan:
tidak memiliki pertumbuhan yang menonjol baik di
∆EiR
tingkat propinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.
= perubahan PDRB sektor i di wilayah
referensi ∆ER
= perubahan PDRB di wilayah referensi
HASIL DAN PEMBAHASAN
EiR
= PDRB sektor i di wilayah referensi
Analisis Location Quotient (LQ)
ER
= PDRB di wilayah referensi
Tabel 1 Analisis Location Quotient (LQ)
Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPS) Dalam hal ini RPS membandingkan pertumbuhan masing-masing
sektor
dalam
konteks
Kota
No 1
Mojokerto dengan pertumbuhan sektor propinsi Jawa Timur. Rumus untuk menghitung RPS adalah sebagai berikut:
3 (6)
Keterangan: ∆EiJ
2
= perubahan PDRB sektor i di
4 5 6
wilayah studi ∆EJ
= perubahan PDRB di wilayah
7
studi EiJ
= PDRB sektor i di wilayah
8
studi EJ
= PDRB di wilayah studi
Kriteria pengukuran Model Rasio Pertumbuhan (MRP)
9
Sektor Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
Ratarata
Tanda
0.082
-
0
-
0.62
-
2.52
+
0.268
-
1.196
+
2.156
+
1.442
+
2.148
+
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
Berdasarkan analisis Location Quotient (LQ)
2011 layanan jaringan gas Kota Mojokerto belum
sebagaimana terlihat pada tabel menunjukkan bahwa
tersedia sehingga sub sektor ini tidak memberikan
rata-rata LQ dari sembilan sektor tersebut adalah
kontribusi
sebagai berikut:
Mojokerto. Sedangkan untuk sub sektor air bersih
LQ > 1 terdiri dari sektor listrik, gas dan air
dalam
pembentukan
pula pada tahun 2011.
sektor
Analisis Shift Share
dan
komunikasi;
Kota
pertumbuhannya melambat pada tahun 2007, begitu
bersih; sektor perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan
PDRB
sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta
Tabel 2 Analisis Shift Share
sektor jasa-jasa. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis. Artinya peranan sektor-sektor tersebut No
di Kota Mojokerto lebih menonjol daripada peranan
Sektor
Ps,i
Pr,i
Dri
3,926.22
-2149.6318
-1,152.45
0.00
0
0.00
sektor-sektor yang sama dalam perekonomian Jawa 1
Pertanian
2
Pertambangan
3
Industri
49,895.27
-15652.79
pertambangan dan penggalian; sektor industri
4
Listrik
9,975.25
-2783.4952
2,336.37
pengolahan; serta sektor bangunan dan konstruksi
5
Bangunan
2,409.17
-233.74226
757.45
yang mengindikasikan bahwa peranan sektor-sektor
6
Perdagangan
103,668.75 43450.9966
peranan sektor yang sama dalam perekonomian Jawa
7
Pengangkutan
39,456.02
34447.1487
-7,975.45
Timur. Berarti sektor tersebut merupakan sektor
8
Keuangan
21,779.01
3828.53
-2,847.79
nonbasis yang belum mampu melayani pasar di luar
9
Jasa-jasa
53,939.62
-7861.8873
6,012.82
Timur. hal ini menunjukkan bahwa Kota Mojokerto surplus akan produk sektor-sektor tersebut dan mampu mengekspornya ke daerah lain. LQ
<
1
yaitu
sektor pertanian; sektor
tersebut di Kota Mojokerto lebih kecil daripada
Kota Mojokerto dan hanya cukup untuk memenuhi
Total
285,049.31 53045.1286
kebutuhan dalam daerah tersebut. Peranan sektor
21,549.15
50,047.77
74,465.97
nonbasis tersebut adalah sebagai sektor penunjang
Berdasarkan komponen Ps,i di atas dapat
dari sektor basis. Dengan demikian keterpaduan antara sektor basis dan nonbasis merupakan unsur
diketahui
penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan paling cepat di Kota Mojokerto
Kota Mojokerto.
bila dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata
Dari
kelima
sektor
basis
di
atas,
yang
bahwa
sektor
yang
memiliki
nasional adalah sektor Perdagangan, Hotel dan
memberikan kontribusi terbesar adalah sektor listrik,
Restoran yang memiliki komponen Ps,i paling
gas dan air bersih. Apabila dilihat lebih jauh
tinggi yaitu sebesar 103,668.75 menyusul
terhadap sub sektornya, selama tahun 2007-2011 sub
kemudian sektor Jasa-jasa sebesar 53,939.62
sektor yang berperan dominan adalah sektor listrik
dan
dimana sepanjang tahun tersebut selalu mengalami
sektor
industri
pengolahan
sebesar
49,895.27. Namun secara keseluruhan sektor-
pertumbuhan yang positif. Sampai dengan tahun
11
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
sektor yang ada di Kota Mojokerto memiliki
Apabila
nilai
provincial
share
dan
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan
differential shift positif maka sektor yang
dengan pertumbuhan rata-rata nasional. Dapat
bersangkutan
dikatakan bahwa untuk memacu pertumbuhan
menempati posisi yang baik untuk daerah yang
ekonomi regional Kota Mojokerto yang lebih
bersangkutan. Beberapa sektor yang memiliki
tinggi di masa mendatang adalah dengan
nilai provincial share dan differential shift
mendorong sektor perdagangan, hotel dan
positif adalah sektor listrik, gas dan air bersih,
restoran untuk tumbuh lebih besar lagi dari
sektor bangunan dan konstruksi serta sektor
sekarang.
jasa-jasa. Hal ini membuktikan bahwa ketiga
Sementara berdasarkan komponen Pr,i dapat diketahui bahwa sektor yang maju adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (43450.9966),
dalam
perekonomian
daerah
sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dibandingkan daerah lain. Struktur perekonomian Kota Mojokerto tidak
komunikasi
mengalami perubahan dan pergeseran yang
(34447.1487), dan sektor keuangan, persewaan,
berarti yakni tetap didominasi oleh sektor
dan jasa perusahaan (3828.53). Sedangkan
tersier. Beberapa sektor yang mendominasi
sektor yang lain termasuk sektor yang belum
perekonomian Kota Mojokerto adalah sektor
maju. Oleh karena itu untuk memajukan sektor
perdagangan,
yang belum maju perlu membenahi dan
pengangkutan dan komunikasi; serta sektor jasa-
memperkuat sistem pada beberapa sektor
jasa. sedangkan sektor pengangkutan dan
tersebut
meningkatkan
komunikasi memberikan kontribusi yang lebih
mempercepat
kecil dari ketiga sektor tersebut. Sektor tersier
terjadinya pembangunan ekonomi di Kota
memiliki nilai proportional shift yang positif
Mojokerto, dimana nantinya dapat digunakan
yang menandakan bahwa Kota Mojokerto
sebagai wadah untuk perbaikan kesejahteraan
berspesialisasi pada sektor tersebut dan secara
masyarakat Kota Mojokerto.
nasional
sektor
pengangkutan
dalam
pendapatan
dan
rangka
daerah
guna
hotel
tumbuh
dan
lebih
restoran;
cepat.
sektor
Sedangkan
Di sisi lain, berdasarkan komponen Dr,i
differential shift memiliki nilai negatif sehingga
diketahui bahwa sektor jasa-jasa (6,012.82),
dapat diartikan bahwa sektor tersier tidak
sektor listrik, gas dan air bersih (2,336.37), dan
memiliki keunggulan kompetitif dan mengalami
sektor
pertumbuhan yang lambat di Kota Mojokerto
bangunan
memiliki
dan
pertumbuhan
konstruksi yang
(757.45)
lebih
cepat
atau dengan kata lain sektor tersebut tidak
dibandingkan sektor yang sama di daerah lain
memiliki keuntungan lokasional yang baik.
atau dengan kata lain sektor tersebut memiliki
Disamping itu perkembangan PDRB Kota
keuntungan lokasional yang baik.
Mojokerto pada tahun 2007-2011 menunjukkan kontribusi yang lebih besar dari sektor tersier
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
dibangdingkan
sektor
lainnya.
Hal
dan air bersih; sektor bangunan dan konstruksi; serta
ini
sektor jasa-jasa.
menggambarkan bahwa struktur perekonomian
Selain itu, analisis MRP memperlihatkan bahwa
Kota Mojokerto didominasi oleh sektor tersier.
hampir seluruh sektor di Propinsi Jawa Timur
Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Tabel 3 Analisis Model Rasio Pertumbuhan
memiliki nilai RPS lebih dari satu kecuali sektor
(MRP)
pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; serta sektor industri pengolahan. Kondisi ini
No 1 2 3 4 5 6
7
Sektor Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih
RPR Nilai
RPS
menggambarkan
Tanda Nilai Tanda
0.45
-
0.17
-
0.00
-
0.00
-
tersebut
merupakan kegiatan ekonomi yang menonjol di
Sementara di Propinsi Jawa Timur hampir semua sektor memiliki pertumbuhan yang rendah kecuali
0.69
-
0.28
-
0.72
-
1.03
+
tiga sektor yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Bangunan/Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi
0.90
-
1.32
+
1.42
+
1.01
+
1.87
+
1.81
+
Dari ketiga analisis di atas dapat diketahui sektor yang potensial sebagai berikut: Berdasarkan analisis LQ diketahui bahwa sektor basis Kota Mojokerto adalah sektor listrik, gas dan air bersih; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor
Persewaan dan Jasa
1.18
+
1.13
Jasa-jasa
pengangkutan
dan
komunikasi;
sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta
+
sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor nonbasis Kota
Perusahaan 9
sektor-sektor
Kota Mojokerto berdasarkan kriteria pertumbuhan.
Keuangan, 8
bahwa
0.85
-
1.04
Mojokerto
+
adalah
sektor
pertania;
sektor
pertambangan dan penggalian; sektor industri Berdasarkan
hasil
analisis
Model
pengolahan serta sektor bangunan dan konstruksi
Rasio
Pertumbuhan (MRP) menunjukkan bahwa sektor-
Berdasarkan analisis Shift Share diketahui bahwa
sektor yang menonjol di tingkat Propinsi Jawa Timur
sektor yang menempati posisi yang baik di Kota
maupun Kota Mojokerto adalah sektor perdagangan,
Mojokerto adalah sektor listrik, gas dan air bersih;
hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan
sektor bangunan dan konstruksi; dan sektor jasa-jasa.
komunikasi; dan sektor keuangan, persewaan dan
Berdasarkan analisis MRP diketahui bahwa
jasa perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga
sektor yang potensial Kota Mojokerto adalah sektor
sektor tersebut merupakan sektor yang potensial
perdagangan,
berdasarkan kriteria pertumbuhan. Sedangkan sektor
pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan,
yang menonjol di Kota Mojokerto dan rendah di
persewaan dan jasa perusahaan.
hotel
dan
restoran;
sektor
Jika ditarik garis besar sektor potensial di Kota
tingkat Propinsi Jawa Timur adalah sektor listrik, gas
Mojokerto adalah sektor bangunan dan konstruksi
13
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0 - 216
karena sektor tersebut bukan termasuk sektor yang
mengabaikan sektor-sektor lain terutama sektor
unggul
industri
(basis)
namun
di
Kota
Mojokerto
yang
memiliki
kontribusi
besar
menempati posisi yang baik dengan nilai provincial
terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota
share dan differential shift positif. Sektor bangunan
Mojokerto.
dan konstruksi termasuk sektor yang tumbuh cepat
2. Perlu dikembangkan kerjasama secara intensif
dibandingkan rata-rata nasional maupun sector yang
dan berkelanjutan dengan daerah sekitar Kota
sama di daerah lain. Disamping itu jika melihat hasil
Mojokerto terutama daerah yang berbatasan
analisis MRP diketahui bahwa sektor bangunan dan
langsung
konstruksi
memiliki
Kabupaten Mojokerto dengan mensinergikan
pertumbuhan menonjol di Kota Mojokerto namun
program-program atau kegiatan-kegiatan guna
rendah di Provinsi Jawa Timur sehingga sektor
mencapai hasil pembangunan yang optimal
tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi
tanpa mengabaikan kerjasama dengan daerah
motor penggerak perekonomian Kota Mojokerto.
lain.
merupakan
sektor
yang
dengan
Seperti
Kota
program
Mojokerto
pembangunan
yaitu
kota
industri. PENUTUP Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan analisis di atas maka dapat disimpulka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
(1) Sektor basis yang mendominasi perekonomian Kota Mojokerto adalah sektor listrik, gas dan air bersih; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor
pengangkutan
dan
komunikasi;
sektor
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan (Edisi Revisi 5). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor nonbasis Kota Mojokerto
adalah
sektor
pertania;
sektor
pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan serta sektor bangunan dan konstruksi. (2) Struktur perekonomian Kota Mojokerto tidak mengalami perubahan dan pergeseran yang berarti
Atmanti, Hastarini D. 2009. Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Media Ekonomi dan Manajemen vol 19, No 1.
Prishardoyo, Bambang. 2008. Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dan Potensi Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pati Tahun 2002-2005. Jurnal Ekonomi Vol 1, No. 1.
yakni tetap didominasi oleh sektor tersier. (3) Sektor yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai motor
Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: Rajawali Pers.
penggerak perekonomian Kota Mojokerto adalah Soeparmoko. 2002. Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Andi.
sektor bangunan dan konstruksi. Saran 1. Kota Mojokerto harus memberikan prioritas terhadap sektor bangunan dan konstruksi untuk dikembangkan
sebagai
penggerak
perekonomian Kota Mojokerto tanpa harus
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Analisis Sektor Potensial di Kota Mojokerto Tahun 2007-2011
Sukirno, Sadono. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
15