ANALISIS RELEVANSI SUBYEK DOKUMEN YANG MENYITIR DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA JOURNAL OF TECHNOLOGY EDUCATION TAHUN 2006-2007
Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi
Oleh :
EVY SOFIA MANURUNG NIM : 050709006
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN 2009 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi
: Analisis Relevansi Subyek Dokumen yang Menyitir Dengan Dokumen yang Disitir pada Journal of Technology Education Tahun 2006-2007
Oleh
: Evy Sofia Manurung
NIM
: 050709006
Pembimbing I
: Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
Pembimbing II : Ishak, S.S, M.Hum
Tanda Tangan
:
Tanggal
:
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi
: Analisis Relevansi Subyek Dokumen yang Menyitir Dengan Dokumen yang Disitir pada Journal of Technology Education Tahun 2006-2007
Oleh
: Evy Sofia Manurung
NIM
: 050709006
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua
: Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan :
Tanggal
:
FAKULTAS SASTRA
DEKAN
: Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D.
Tanda Tangan :
Tanggal
:
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, Juni 2009
Evy Sofia Manurung
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ABSTRACT Manurung, Evy Sofia. 2009. Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Terhadap Subyek Dokumen Yang Disitir pada Journal of Technology Education Tahun 2006-2007. The activity of research is to produce new innovations which are expected to be able to increase the quality and productivity of a scientific journal. The scientific journal usually consists of many scientific articles which are systematic, explanatory, objective and rational. Therefore, it needs the library materials as references which will be scientific foundation to support the description of the scientific paper and be scientific folder to decrease subjectivity, in order to increase objectivity. The fact that in the activity of writing scientific papers, found the irrelevance between cited subjects and citing subjects (researched articles). Cited documents are only used to make the references list full without thinking of the contribution and relevance from them. Documents which become the objects of this research are scientific articles in Journal of Technology Education 2006-2007. Method used in this research is descriptive method. The tools to prepare the data are Dewey Decimal Classification (DDC) and Library of Congress Subject Headings (LCSH) by using the approach of subject analysis. Determining samples is done with total sampling (20 articles). The whole articles prepared/worked by doing procedures as follows: identifying data, calculating data, collecting data, preparing and discussing data to get the final conclusion of the discussed data above. The result of this research shows that there is only 35% of the average of relevant cited subjects to citing subjects which shows a development of deeper and more specific research. There is 23% of the average of cited subjects which are at marginal relevance shows that there is communication among the subjects in the same department namely Educational Technology. There is 42% of the average of irrelevant cited subjects or not suitable to citing subject shows that the subject of articles research in Journal of Technology Education (JTE) 20062007 are multidiscipline.
i Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
KATA PENGANTAR
Penulis menghanturkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih anugrah dan penyertaan-NYA penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir terhadap Subyek Dokumen Yang Disitir pada Journal of Technology Education Tahun 2006-2007” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam bidang perpustakaan dan informasi pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Penulis juga tidak dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik tanpa bantuan, dorongan dan keterlibatan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menghanturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Drs. Syaifuddin, MA.Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si., selaku Ketua Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dan sebagai Pembimbing I yang senantiasa memberikan motivasi, waktu dan saran-saran yang membangun selama penulis mengikuti program perkuliahan akademik dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi. 3. Bapak
Ishak,
SS.,
M.Hum.,
selaku
Sekretaris
Jurusan
Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dan sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan semangat dan waktu bagi penulis. 4. For my beloved parents, Mr. M. Manurung and Mrs. R. Pasaribu, my lovely sisters namely ncik Lenny, Amel, Echie and the unforgettable one is my only brother Jack, I’m deeply indebted in all of you and I love you so much. 5. Staf Pengajar pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra USU dan rekan-rekan kolega ’05 S1 Reguler. I’m so thankful to Rosita (love you 4ever), Juli best ii Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Friend aq banget (thanks untuk semua waktu-waktu indah yang uda qt jalani bersama), Bella Bier, Endang Moore, Harly Gie, Bina, Ganda, Newin, Get, buat CGLq tercinta Karinting Perwind’wind and all of my friends yang tidak bisa Q sebutkan one by one 6. Special thanks to Mrs. Zaslina who had lent me the DDC for about one week. Bang Yudi, senior-seniorku : Kak Valen, Kak Yanti, Kak Sopina Etc 7. Warga perpustakaan USU dan seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. DSPI IS THE BEST. Semoga Tuhan senantiasa melindungi dan memberikan berkatNYA berlipat kali ganda atas apa yang telah mereka pebuat bagi penulis karena Barang siapa menabur benih yang baik hendaklah ia menuai hasil yang baik pula. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan di kemudian hari.
Medan, Juni 2009
Evy Sofia Manurung
iii Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I.
PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 6
BAB II. TINJAUAN LITERATUR .............................................................. 7 2.1. Sitiran ....................................................................................... 7 2.2. Sumber-sumber Sitiran ........................................................... 10 2.3. Analisis Sitiran ....................................................................... 11 2.4. Kriteria Penilaian Dokumen yang Disitir ................................ 12 2.5. Relevansi ................................................................................ 13 2.6. Metode Relevansi Subyek ....................................................... 17
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 19 3.1. Jenis dan Metode Penelitian ................................................... 19 3.2. Populasi dan Sampel .............................................................. 19 3.2.1. Populasi ....................................................................... 19 3.2.2. Sampel ......................................................................... 20 3.3. Instrumen Penelitian .............................................................. 20 3.4. Alat Pengolahan Data ............................................................ 21 3.5. Prosedur Penelitian ................................................................ 22 3.6. Teknik Analisis Data ............................................................. 23 3.6.1. Pengolahan Data ......................................................... 23 3.7. Interpretasi Data .................................................................... 23 iv Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
3.7.1. Penyajian Data ............................................................ 24
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 26 4.1. Deskripsi Data ....................................................................... 26 4.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi ............................................. 27 4.2.1. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel A dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 27 4.2.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel B dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 29 4.2.3. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel C dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 30 4.2.4. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel D dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 31 4.2.5. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel E dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 33 4.2.6. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel F dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 34 4.2.7. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel G dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 36 4.2.8. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel H dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 37 4.2.9. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel I dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 39 4.2.10. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel J dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 41 4.2.11. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel K dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 42 4.2.12. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel L dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 44 4.2.13. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel M dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 45 4.2.14. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel N v Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 47 4.2.15. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel O dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 48 4.2.16. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 50 4.2.17. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel Q dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 51 4.2.18. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel R dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 53 4.2.19. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel S dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 54 4.2.20. Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Artikel T dan Sitiran serta Relevansinya ...................................... 56 4.3. Rekapitulasi Analisi Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya ............................................... 57 4.4. Rata-rata Tingkat Relevansi (MEAN) .................................... 59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 61 5.1. Kesimpulan ........................................................................... 61 5.2. Saran ..................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63 DAFTAR LAMPIRAN 1 ............................................................................. 65 DAFTAR LAMPIRAN 2 ............................................................................. 89
vi Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel -1 : Tingkat Relevansi, Definisi dan Contohnya ................................... 17 Tabel -2 : Jumlah Sitiran dan Kode Artikel .................................................... 26 Tabel -3 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel A dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 27 Tabel -4 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel B dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 29 Tabel -5 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel C dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 31 Tabel -6 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel D dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 32 Tabel -7 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel E dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 34 Tabel -8 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel F dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 35 Tabel -9 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel G dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 37 Tabel -10 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel H dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 38 Tabel -11 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel I dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 40 Tabel -12 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel J dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 42 Tabel -13 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel K dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 43 Tabel -14 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel L dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 45 Tabel -15 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel M dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 46 Tabel -16 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel N dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 48 vii Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel -17 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel O dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 49 Tabel -18 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel P dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 51 Tabel -19 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel Q dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 52 Tabel -20 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel R dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 54 Tabel -21 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel S dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 55 Tabel -22 : Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel T dan Sitiran serta Relevansinya .......................................................................... 57 Tabel -23 : Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya ...................................................... 58 Tabel -24 : Rata-Rata Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya ...................................................... 60
viii Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan penelitian bertujuan untuk menghasilkan temuan-temuan baru (inovasi) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas suatu jurnal ilmiah. Untuk itu dalam menyusun rencana penelitian, para peneliti membutuhkan dukungan berbagai macam sumber bahan perpustakaan yang relevan dengan bidang yang ditelitinya. Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan berbagai sumber bahan perpustakaan sebagai kutipan atau sitiran. Bahan perpustakaan itu digunakan untuk mendukung uraian penulisan, analisis atau sekurang-kurangnya dirangkaikan dengan buah pikiran penulis menjadi suatu bangunan uraian teoritis. Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan (Firman, 2004:1). Penulisan karya ilmiah biasanya sistematik, eksplanasi, objektif (berdasarkan kondisi faktual), up to date (yang ditulis merupakan perkembangan ilmu paling akhir), rasional (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik timbalbalik), reserved (tidak statis, jujur, lugas dan tidak bermotif pribadi), efektif dan efisien (tulisan sebagai alat komunikasi yang berdaya tarik tinggi). Oleh karena itu, dibutuhkan bahan perpustakaan sebagai referensi yang menjadi fondasi ilmiah 1 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
untuk mendukung uraian penulisan dan sandaran ilmiah untuk mengurangi subyektivitas sehingga tingkat obyektivitasnya tinggi. Kegiatan menyitir atau mengutip pendapat atau teori dari hasil karya pengarang lain sudah merupakan kebiasaan umum dalam dunia penulisan karya ilmiah. Latar Belakang dari kegiatan menyitir atau mengutip adalah bahwa ditemukannya hubungan linear yang signifikan antara variabel-variabel dari suatu karya (yang menyitir) dengan karya lain (yang disitir). Peneliti membutuhkan banyak dokumen (bahan perpustakaan) untuk dijadikan sebagai rujukan dalam rangka mengkaji teori yang berkaitan dengan topik yang akan dikaji (Hasugian, 2005:2). Setiap pengarang memiliki alasan tersendiri mengapa ia menyitir suatu dokumen. Pada umumnya, ada banyak alasan yang berbeda-beda dari pengarang yang melakukan penyitiran dokumen. Grafield dalam Hartinah (2002:2) menyatakan bahwa: Seorang penulis menyitir penulis lain karena alasan untuk memberikan penghormatan kepada penulis atau karya di bidangnya, mengidentifikasi metode atau pendekatan teori, memberikan latar belakang bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang sudah ditulis, mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain, memberikan kritik terhadap karya yang telah terbit sebelumnya, memperkuat klaim suatu temuan, dan sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik tulisan yang disitir.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada relevansi antara dokumen yang menyitir dengan yang disitir. Relevansi diantara keduanya mengakibatkan seorang pengarang melakukan kegiatan menyitir. Hal tersebut berfungsi sebagai bahan untuk dapat mempertanggungjawabkan hasil karyanya. Green dalam Andriani (2003:10) menyatakan bahwa: ”relevansi adalah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam 2 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
memecahkan kebutuhan akan informasi”. Topik (topicality) juga merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat relevansi dokumen. Froelich dalam Andriani (2003:10) menyatakan bahwa: “inti dari relevansi (relevance) adalah topik (topicality). Topik yang sama antara dokumen yang menyitir dengan yang disitir cendrung bernilai relevan. Harahap (2002:2) berpendapat bahwa: “relevansi secara intrinsik berhubungan dengan proses sikap mental atau perilaku selektif dalam menilai suatu kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi suatu dokumen. Relevansi merupakan sesuatu yang dipahami pengguna pada saat mereka memilih dokumen.” Kenyataannya, dalam kegiatan penulisan karya ilmiah ditemukan ketidakrelevanan antara sitiran dengan subyek yang diteliti. Sitiran hanya digunakan untuk sekedar memperbanyak cantuman daftar pustaka tanpa menghiraukan kontribusi dan bobot (relevansi) dari dokumen yang disitir. Disamping itu, ada juga beberapa penulis yang melakukan sitiran terhadap suatu dokumen yang tingkat relevansi/hubungan subyeknya rendah dan bahkan tidak relevan sama sekali dengan subyek dokumen yang akan ditulisnya. Untuk mengetahui tingkat relevansi subyek dokumen yang disitir dengan subyek yang diteliti maka dilakukan pendekatan sistem
klasifikasi subyek
(Subject
Classification System Approach) dengan penggunaan notasi klasifikasi. Pendekatan inilah yang disebut dengan analisis sitiran. Strohls dalam Hasugian (2005:3) merumuskan definisi analisis sitiran adalah: ”sebagai suatu studi terhadap kutipan yang berupa daftar pustaka dari sebuah buku teks, artikel jurnal,
3 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
disertasi mahasiswa, atau sumber lainnya dengan melakukan pemeriksaan terhadap bagian tersebut”. Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal dapat dijadikan objek analisis sitiran. Menurut Siregar (2001:3) menyatakan bahwa: ”jurnal adalah kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh penulis/penyumbang naskah yang berupa hasil-hsil penelitian mereka, dan merupakan bagian penting didalam penyusunan literatur dibidangnya masing-masing”. Journal of Technology Education (JTE) dipublikasikan 2 (dua) kali dalam setahun oleh Digital Library Archives. JTE menyediakan sebuah forum atau wadah untuk diskusi/pembahasan ilmiah terhadap topik-topik yang berkaitan dengan pendidikan teknologi. Semua naskah harus berfokus pada penelitian pendidikan teknologi, filsafat dan teori. Sebagai tambahannya, jurnal tersebut juga menerbitkan ulasan-ulasan buku,
editorial, artikel tamu, ulasan literatur
komprehensif dan reaksi-reaksi terhadap artikel yang dipublikasikan sebelumnya. Untuk proses editorial, JTE telah membentuk dewan editorial yang bertugas menentukan subyek semua naskah yang masuk ke bagian artikel. Proses tersebut umumnya dapat menghabiskan waktu 6 sampai dengan 8 minggu. Untuk ulasanulasan buku, karya editor yang disunting oleh editor dan anggotanya, pada umumnya hanya menghabiskan waktu sekitar 2 (dua) minggu. Semua artikel dalam JTE dapat diakses ke http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/about_jte.html. Kecenderungan menyitir suatu dokumen dalam kegiatan penulisan karyakarya ilmiah dalam suatu jurnal menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Melalui penelitian sitiran subyek dokumen ini dapat diketahui bagaimana tingkat relevansi subyek dari artikel-artikel yang termuat dalam Journal of Technology Education (JTE) dengan artikel yang disitirnya. Sepengetahuan penulis tingkat relevansi 4 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
sitiran pada jurnal ini belum pernah diteliti. Penulis mengestimasikan tingkat relevansi sitiran pada jurnal ini cendrung tinggi mengingat jurnal ini memuat artikel ilmiah dalam beberapa disiplin ilmu. Keadaan tersebut mendorong penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap cantuman daftar pustaka dari artikelartikel yang terdapat pada JTE dengan analisis sitiran melalui pendekatan sistem klasifikasi subyek menggunakan angka decimal DDC (Dewey Decimal Clssification). Sesuai dengan hal tersebut maka judul penelitian ini adalah :” ANALISIS RELEVANSI SUBYEK DENGAN
DOKUMEN
YANG
DOKUMEN YANG MENYITIR
DISITIR
PADA
JOURNAL
OF
TECHNOLOGY EDUCATION (JTE) TAHUN 2006-2007”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan keadaan yang ditemukan oleh penulis dan telah dipaparkan pada penjelasan di atas maka masalah penelitian ini adalah:” bagaimanakah tingkat relevansi subyek dokumen yang menyitir terhadap subyek dokumen yang disitir pada Journal of Technology Education (JTE) Tahun 2006-2007? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang sedang dikaji. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat relevansi subyek dokumen yang menyitir terhadap subyek dokumen yang disitir pada Journal of Technology Education (JTE) Tahun 2006-2007. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Penulis Penelitian
ini
memberikan
banyak
masukan
dan
tambahan
pengetahuan bagi penulis tentang bidang analisis sitiran dan kajian 5 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
mendalam tentang relevansi cantuman daftar pustaka dari dokumen yang disitir terhadap yang menyitir. 2. Program Studi Perpustakaan dan Informasi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu perpustakaan khususnya dalam hal analisis sitiran. 3. Pembaca Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya pembaca yang merupakan mahasiswa Program Studi ilmu Perpustakaan dan Informasi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian bibliometrika yang secara khusus mengkaji tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen. Ruang lingkup analisis sitiran dalam penelitian ini adalah menganalisis tingkat relevansi subyek dokumen yang menyitir dengan yang disitir. Pendekatan yang digunakan adalah notasi klasifikasi Dewey Decimal Classification dengan membandingkan kesamaan notasi klasifikasi subyek yang menyitir dengan yang disitir. Berpedoman dari cantuman daftar pustaka yang terdapat pada setiap artikel dalam Journal of Technology Education Tahun 2006-2007, penulis akan melakukan analisis dan hasil analisis tersebut akan dipresentasikan dalam bentuk persentase.
6 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Sitiran Sitiran atau sitasi dalam bahasa Inggris disebut dengan citation, yang berarti penyebutan suatu dokumen dalam dokumen lain. Sitiran dapat terletak dalam catatan akhir, catatan kaki, daftar referensi, teks ataupun bibliografi. Adakalanya istilah sitiran dianggap sinonim dengan referensi, sehingga perlu diberi batasan pengertian mengenai kedua hal tersebut. Referensi berarti menunjuk pada suatu dokumen, referensi tersebut dapat berupa catatan kaki dan ada pula yang disusun sebagai daftar bibliografi. Sedangkan pengertian sitiran menurut ALA Glossary of Library Information Science (1983:43) adalah suatu catatan yang menunjuk pada suatu karya yang dikutip atau beberapa sumber yang memiliki otoritas atau kewenangan atas suatu pernyataan atau masalah. Sulistyo-Basuki (1983:12) mendefinisikan sitiran sebagai karya yang dirujuk atau digunakan sebagai bibliografi pada sebuah artikel atau buku. Purnomowati (2005:3) menyatakan bahwa: “sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi”. Definisi citation atau sitiran dalam Harrod’s Librarian Glossary and Reference Book dalam Hasugian (2006:3) adalah suatu rujukan pada suatu teks atau bagian dari suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu dimuat. Dari ketiga pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa sitiran adalah dokumen atau bahan perpustakaan yang dijadikan rujukan dalam menghasilkan
7 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
sebuah karya baru, dan sumber-sumber sitiran dapat dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan tentang suatu karya yang diciptakan tersebut. Pengertian istilah citation atau sitasi menurut Sophia (2002) adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Action of citing any word or written passage, quotation A reference to a passage in a book To cite (a book, author etc.) for a particular statement or passage To copy or repeat (a passage, statement, etc.) from book, document, speech, etc. with some indication that one is giving a word of another. Yang artinya bahwa: Sitasi adalah kegiatan mengutip pernyataan pengarang lain, alat penunjuk tentang sumber suatu kutipan, menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap menyatakan bahwa kutipan tersebut adalah pernyataan orang lain.
Latar belakang sitiran itu sendiri adalah adanya hubungan koheren antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Sebagai contoh, artikel Jurnal Perpustakaan Pertanian tahun 2002 yang berjudul Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen: Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pascasarjana IPB karya Juznia Andriani ternyata tercantum pada daftar pustaka skripsi Yosefa Silaen tahun 2005 yang berjudul Analisis Relevansi Sitiran Terhadap Tesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya diketahui pula bahwa artikel ilmiah karya Juznia Andriani juga telah tercantum pada daftar pustaka skripsi Ainur Ridha Harahap tahun 2006 yang berjudul Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada A Journal Of Culture And African Women Studies (JENDA) Tahun 2004-2005. Hal ini menunjukkan bahwa karya Juznia Andriani telah mendapat dua sitiran. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa karya Yosefa Silaen dan Ainur Ridha 8 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Harahap merujuk karya Juznia Andriani karena adanya subyek yang saling berhubungan di antara karya mereka. Untuk deskripsi yang lebih jelas, maka karya Juznia Andriani dianggap sebagai dokumen satu, disingkat dengan D1 sedangkan karya Yosefa Silaen dan Ainur Ridha Harahap dianggap sebagai dokumen x dan dokumen y, disingkat Dx dan Dy. Maka dalam istilah bibliometrika D1 disebut sebagai cited document (dokumen yang disitir), Dx dan Dy disebut sebagai citing document (dokumen yang menyitir). Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari penjelasan di atas. D1 D1
= sitiran = = dokumen yang menyitir = menyitir
Dx Dx
Dy Dy
= disitir
Dari ilustrasi di atas penulis dapat merumuskan bahwa antara dokumen yang menyitir dan dokumen yang disitir terdapat hubungan subyek pada tingkat tertentu. Menurut Weinstock dalam Harahap (2006:8), seorang peneliti akan menyitir karya orang lain, karena: 1. Memberikan penghargaan terhadap karya sebelumnya 2. Memberikan penghormatan pada karya yang berkaitan 3. Mengidentifikasi metode, peralatan dan sebagainya 4. Memberikan bahan bacaan sebagai latar belakang 5. Mengoreksi karya sendiri 6. Mengoreksi karya orang lain 7. Memberikan kritik atas karya sebelumnya 8. Mendukung klaim sebuah temuan 9. Memberitahukan kepada pembaca tentang karya yang akan terbit 10. Memberikan petunjuk kepada karya yang penyebarannya terbatas, tidak diindeks atau jarang dikutip oleh orang lain 11. Membuktikan keaslian data dan serangkaian fakta 9 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
12. Mengidentifikasi terbitan asli, dimana suatu ide atau konsepnya dibahas 13. Mengidentifikasi publikasi original (asli) yang mendeskripsikan sebuah istilah atau konsep 14. Menyangkal karya atau gagasan orang lain 15. Memperdebatkan karya atau gagasan orang lain Pada dasarnya, artikel yang disitir oleh peneliti atau penulis sebagai bahan referensi dapat dipakai sebagai dasar untuk mengukur tingkat keterpakaian artikel dalam suatu majalah atau jurnal. Semakin tinggi frekuensi suatu artikel yang dirujuk, semakin besar pula dampaknya bagi ilmu pengetahuan dan teknologi. 2.2. Sumber-Sumber Sitiran Untuk memperoleh informasi yang akurat, penulis atau peneliti perlu melakukan studi penelitian pada literatur primer dan sekunder. Sulistyo-Basuki (1993:161) mendefinisikan literatur primer sebagai berikut: Literatur primer adalah literatur yang memuat hasil penelitian asli, kajian mengenai sebuah teori baru, atau penjelasan sebuah gagasan dalam semua bidang. Yang termasuk literatur primer adalah majalah ilmiah (selanjutnya disebut majalah), laporan penelitian, jurnal, disertasi, tesis, paten, kertas kerja lokakarya, dan kartu informasi. Perkembangan literatur primer berjalan begitu dinamis. Pertumbuhannya yang sangat pesat disebabkan karena rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia dalam meneliti suatu bidang ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu seseorang muncul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya sedangkan dikarenakan kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan dan bagaimana cara memecahkan masalah tersebut.
10 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Hasil penelitian juga telah dikemas dalam beragam bentuk, tidak hanya dalam bentuk tercetak tetapi dewasa ini sudah banyak yang dalam bentuk elektronik dan dipublikasikan melalui media internet. Literatur sekunder hanya sebagai alat untuk menelusuri lebih lanjut keberadaan informasi primer. Contohnya, informasi yang tersimpan dalam buku atau majalah sari (abstrak), majalah indeks atau indeks artikel yang dibukukan, kartu katalog, file bibliografi, terjemahan, kamus dan ensiklopedia. 2.3. Analisis Sitiran Untuk mengetahui jenis dan sumber literatur yang dibutuhkan para peneliti, dapat dilakukan dengan suatu kegiatan analisis tentang kebutuhan. Salah satu bentuk analisis yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan para peneliti adalah dengan melakukan analisis sitiran pada setiap tulisan hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan rujukan atau daftar pustaka/referensi. Analisis sitiran didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir dapat ditelusuri melalui motivasi, tujuan, dan fungsi sitiran (Mustikasari, 2002:13). Menurut Brittain dan Line dalam Sutarji (2003:15), analisis sitiran merupakan jenis penelitian yang dimaksudkan: 1. Mengidentifikasi literatur atau judul inti 2. Mengelompokkan sumber-sumber menurut literatur yang disitir yang memiliki kesamaan 3. Melihat cakupan bahan-bahan dalam jasa sekunder 4. Mengetahui ukuran dan struktur literatur menurut bahasa, usia, Negara asal, subyek, bentuk atau gabungan dari parameter ini 5. Mengetahui pemakaian literatur yang lainnya oleh para penulis menurut bahasa, usia, dsb. 6. Mengetahui rata-rata pertumbuhan literatur 7. Mengetahui penyebaran pengetahuan terekam 8. Mengetahui kegiatan penyitiran 11 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Analisis sitiran merupakan bagian dari bibliometrika dimana metode bibliometrika tersebut dapat dilakukan dengan cara penghitungan analisis sitiran langsung
(direct
citation
counting).
Pritchard
dalam
Beny
(1999:18)
mendefinisikan bahwa: “Bibliometrika adalah aplikasi metode statistik dan matematika terhadap informasi terekam”. Hal yang diselidiki dalam analisis sitiran mencakup subyek, pengarang, sumber-sumber dokumen dan tahun dokumen. Sulistyo-Basuki (1998:6) menyatakan bahwa: Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi.
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis merumuskan bahwa analisis sitiran adalah kajian atas sejumlah sitiran atau sejumlah rujukan yang terdapat dalam karya ilmiah yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. 2.4. Kriteria Penilaian Dokumen yang Disitir Suatu karya ilmiah merupakan suatu karya/tulisan yang proses penulisannya tidak terlepas dari dokumen lain sebagai referensi. Penulis harus mengetahui dengan benar kriteria-kriteria dalam menyitir suatu dokumen yang akan dijadikan bahan referensi untuk tulisannya Wang dan Soergel dalam Andriani (2003:11) menyatakan: “ beberapa kriteria dalam menyitir suatu dokumen adalah : 1. Topik 2. Orientasi 3. Disiplin ilmu atau subyek area 4. Keklasikan/kepeloporan 5. Nama jurnal dan tipe dokumen 6. Pengarang 12 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
7. Novelty/kebaruan 8. Penerbit 9. Recency/kemutakhiran Dari pendapat tersebut di atas, maka penulis merumuskan suatu uraian secara umum/universal tentang kriteria penilaian tersebut di atas, yakni bahwa seorang peneliti harus memahami objek yang akan ditelitinya dengan baik dan menggunakan bahan referensi yang relevan dengan topik yang akan diteliti, bahan pustaka yang digunakan memiliki karakter yang khas (sejalan dengan penelitian yang dilakukan), menentukan jurnal yang mendukung penelitian yang akan dilakukan, mencari artikel-artikel yang ditulis oleh penulis yang popular dan berkualitas dan masih memiliki nilai informasi yang baru (up-to-date). Penelitian tersebut juga harus berorientasi, serta mengutip informasi yang bersifat mutakhir. 2.5. Relevansi Kegiatan sitir-menyitir (sitiran) dilatarbelakangi oleh adanya hubungan yang berarti antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Hubungan tersebut dapat terjalin dikarenakan adanya relevansi yang koheren. Secara umum, definisi relevansi adalah kecocokan atau kesesuaian. Artikel dalam suatu dokumen akan disitir apabila relevan/memiliki korelasi dengan kegiatan penelitian yang dilakukan seorang peneliti. Paisley dalam andriani (2003:10) menyatakan bahwa: “perceived relevance (adanya hubungan) dan utility (kegunaan) sebagai variabel terpenting bagi pengarang dalam menilai suatu dokumen yang disitir”. Nilai kegunaan suatu dokumen dapat dilihat dari beberapa hal, salah satu diantaranya adalah: “Functional values, yakni kegunaan suatu dokumen karena memberi kontribusi pada tugas atau penelitian yan dilakukan. Dokumen akan berguna karena berisi teori, data pendukung empiris, atau 13 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
metodologi”, (Wang dan Soergel dalam Andriani, 2003:10). Sedangkan Froelich dalam Green yang dikutip oleh Andriani (2003:10) menyebutkan bahwa: “inti dari relevance (relevansi) adalah topicality (topic yang dibahas). Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa seorang penulis/pengarang akan menyitir beberapa dokumen yang berbeda dan beragam, dengan syarat bahwa dokumen yang akan disitirnya berisi informasi yang relevan dan dapat digunakan untuk mempertanggungjawabkan serta mengkomunikasikan hasil kegiatan penulisannya. Dang dalam Andriani (2002:29) berpendapat bahwa: “sistem sitiran adalah suatu bentuk integrasi informasi dokumen yang mencakup hubungan intern antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir”. Jadi dapat disimpulkan bahwa relevansi atau kecocokan/kesesuaian antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir sangat diperlukan sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Park dalam andriani (2003:11) menyatakan bahwa: “relevansi secara intrinsik berhubungan dengan proses mental sikap atau perilaku selektif dalam menilai suatu kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi suatu dokumen”. Hal ini dilihat dari sisi pengguna yang secara langsung memilih dokumen yang akan disitirnya. Sifat selektif pengguna dalam menilai informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen juga memegang peranan penting dalam memutuskan dokumen apa yang akan disitirnya. Menurut pendapat Green dalam Andriani (2003:10) bahwa: “relevansi adalah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang memecahkan kebutuhan akan informasi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa apabila seorang penulis memutuskan untuk menyitir suatu dokumen, maka 14 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
terlebih dahulu penulis tersebut membaca dan memahami isi dokumen tersebut. Disamping itu, disiplin ilmu dari dokumen yang akan disitirnya harus berada pada satu garis linear yang sama (saling berhubungan dan mengikat). Jadi secara singkat pengertian relevansi menurut Harahap (2006:13) adalah hubungan berarti antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir berdasarkan kesamaan subyek. Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari penjelasan di atas. = dokumen yang menyitir Dx
= sitiran = menyitir = disitir
x1
y1
x2
y2
x3
x4
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa sebuah dokumen D bersubyek x, hanya menyitir dokumen yang bersubyek sama dengan dokumen D yaitu: x1, x2, x3 dan x4. Untuk mengetahui tingkat relevansi suatu subyek dokumen, seorang penulis dapat melakukan pendekatan sistem klasifikasi subyek (subject classification system) yaitu dengan melakukan pengklasifikasian terhadap setiap judul yang terdapat di daftar pustaka dari doumen yang disitirnya. Penulis dapat menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) sebagai bahan notasi klasifikasi dan Library of Congress Subject Heading (LCSH) sebagai daftar tajuk subyek untuk menetapkan subyek yang disitirnya. Harter dalam Mustangimah (1998:31) menyatakan bahwa: tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain karakteristik penilai, karakterisitk pertanyaan, karakteristik dokumen, 15 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
karakterisitk sistem temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi. Berbeda dengan Burgin dalam Mustangimah (1998:31) yang membagi tingkat relevansi menjadi tiga bagian dan mendefinisikannya sebagai berikut: a) Sangat relevan (highly relevant), yaitu bahwa makalah adalah respon langsung bagi pertanyan. b) Relevan marginal (marginally relevant), yaitu bahwa topik makalah relevan tapi bukan respon langsung bagi pertanyaan. c) Tidak relevan (not relevant), yaitu bahwa makalah tidak relevan dengan pertanyaaan. Silaen (2005:17) menetapkan batas relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek yang menyitir sebagai berikut: a) Relevan (R) Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subyek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subyek dokumen yang menyitir. b) Relevan Marginal (RM) Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subyek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subyek dokumen yang menyitir. c) Noise (N) Apabila notasi klasifikasi subyek sitiran berada di luar notasi klasifikasi subyek dokumen yang menyitir. Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan relevansi subyek sesuai dengan pendapat silaen di atas. Oleh sebab itu, untuk mengetahui adanya sesuatu kesesuaian antara subyek yang disitir dengan subyek yang menyitir, maka penulis melakukan pengklasifikasian terhadap dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir. Penulis akan memberikan gambaran singkat tentang definisi batas relevansi yang tersebut di atas melalui tabel-1 di bawah ini.
16 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel-1: Tingkat relevansi, definisi dan contohnya Kategori Relevansi Relevan
Definisi
Contoh
3 (tiga) digit pertama notasi Subyek klasifikasi
subyek
sitiran
subyek dokumen yang menyitir
sitiran
(Young
= People : 305.23) = subyek dokumen
yang
menyitir
(Women : 305.400) Relevan Marginal
2 (dua) digit pertama notasi Subyek sitiran (Interracial klasifikasi
subyek
sitiran
subyek dokumen yang menyitir
= Marriages subyek
:
306.846)
dokumen
=
yang
menyitir (Women : 305.400) Noise
Notasi klasifikasi subyek sitiran Subyek sitiran (Sociological #
subyek
dokumen
yang Jurisprudence : 340.115) #
menyitir
subyek
dokumen
yang
menyitir (Women : 305.400
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis memutuskan untuk menggunakan pendapat Silaen sebagai dasar teori untuk melakukan penelitian tentang tingkat relevansi. Pendapat Silaen dianggap berhubungan langsung dengan subyek klasifikasi yang dibahas oleh penulis. 2.6. Metode Relevansi Subyek Untuk mengetahui subyek suatu dokumen maka dilakukan analisis subyek. Hasil analisis subyek tersebut dapat memberikan gambaran apakah dokumen yang disitir tersebut memiliki subyek yang relevan dengan dokumen yang menyitir. “Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang 17 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, teori yang dijadikan sebagai bahan pijakan karya yang menyitirnya” (Andriani, 2002:30). Ketentuan-ketentuan secara ilmiah dalam menulis sangat diperlukan agar subyek karya ilmiah yang menyitir relevan dengan subyek dokumen yang akan disitir sehingga menghasilkan karya ilmiah yang baik. Menurut Sundari dalam Putra (2007:14) menyatakan bahwa: “Ada empat (4) langkah dalam penulisan relevansi subyek yakni: tentukan subyek bahan pustaka, terjemahkan subyek, pelajari bagan utama, dan penggunaan indeks subyek”. Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa : 1. Sebelum menentukan notasi klas suatu bahan perpustakaan, terlebih dahulu dilakukan analisis subyek untuk menentukan subyek. Karena penelitian ini menggunakan jurnal ilmiah sebagai unit analisis, maka seluruh judul artikel dari daftar bibliografi yang akan dianalisis subyeknya. Judul artikel seringkali mewaliki seluruh isi pokok tulisan didalamnya sehingga melalui judul dapat ditentukan subyek dari artikel tersebut. 2. Setelah subyek artikel tersebut sudah ditentukan, terjemahkan ke dalam bahasa Inggris sesuai dengan bahasa yang digunakan DDC edisi-22. Apabila dokumen yang dikaji merupakan karya ilmiah berbahasa Inggris maka tidak perlu melakukan terjemahan. 3. Untuk menentukan nomor klasifikasi, subyek yang telah diketahui dicari pada indeks subyek/indeks relative. Jika telah paham, maka notasi klas dapat dicari secara langsung pada bagan utama. 4. Penggunaan indeks subyek merupakan alat pencarian notasi klas yang berisikan daftar subyek verbal dalam bahasa Inggris dan disusun menurut abjad dan menunjuk kepada notasi klas yang dapat membantu dalam pencarian nomor klas. 18 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Dengan cara yang ilmiah itu, diharapkan data yang akan didapatkan adalah data yang obyektif (semua orang akan memberikan penafsiran yang sama). Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dikarenakan penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (1998:6) bahwa: “metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Selain itu, Nazir (1998:63) menyatakan tujuan dari penelitian deskriptif adalah: “untuk membuat deskripsi, gambar-gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. 3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Penulis harus menetapkan populasi penelitiannya sebelum melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (1998:57) populasi adalah: “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pendapat tersebut, penulis menyimpulkan secara sederhana bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain, 19 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang terdapat dalam jurna JTE yang diterbitkan pada tahun 2006-2007. Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal ini pada tahun 2006-2007 adalah sebanyak 20 artikel dengan rincian sebagai berikut: a. Tahun 2007 (Fall, Volume 19) sebanyak 5 artikel b. Tahun 2007 (Spring, Volume 18) sebanyak 5 artikel c. Tahun 2006 (Fall, Volume 18) sebanyak 5 artikel d. Tahun 2006 (Spring, Volume 17) sebanyak 5 artikel Berdasarkan data di atas maka total populasi adalah sebanyak 20 artikel yang terdiri dari 515 judul referensi/sitiran. 3.2.2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah: “representasi atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu suatu bagian dari keseluruhan yang dipilih, dan representatif sifatnya dari keseluruhannya” (Kartono, 1998:129). Karena populasi penelitian yang tidak terlalu besar, hanya berjumlah 20 artikel, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian, penelitian ini menganut sampel total (total sampling). 3.3. Instrumen Penelitian Menurut Nazir (1998:211) bahwa: “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Instrumen penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah check list (√) karena 20 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
sesuai dengan masalah penelitian yakni membahas analisis relevansi subyek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada jurnal JTE tahun 2006-2007. Berdasarkan pendapat Sugiyono (1998:84) bahwa: “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Semua fenomena ini disebut variabel”. Pengumpulan data penelitian akan dilaksanakan melalui metode dokumentasi (menyelidiki bendabenda tertulis) yakni dengan mendownload dan mencetak artikel jurnal JTE tahun 2006-2007 yaitu berupa lembaran judul dan daftar pustaka setiap judul artikel yang telah ditetapkan. Tabel-2. Contoh Instrumen Penelitian Berbentuk Check list (√) Judul
Subyek No.
Artikel A
No. Judul
Klasifikasi A1
111
Subyek No.
Sitiran
Relevan Relevan
Non
Klasifikasi
Marginal Relevan
1
B
A2
112
√
2
Ba
A2
112
√
3
Bb
A3
123
4
Bc
A1
111
√ √
3.4. Alat Pengolahan Data Dalam mengolah data penelitian, penulis akan menggunakan dua alat pengolah data, yaitu: 1. Dewey Decimal Classification (DDC)
21 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Sulistyo-Basuki (1993:402) menyatakan bahwa: “DDC adalah klasifikasi pengetahuan untuk menyusun buku di perpustakaan”. DDC terdiri atas 4 bagian buku, buku 1 merupakan tabel subdivisi standar, buku 2 merupakan bagan nomor klasifikasi 000-500, buku 3 merupakan bagan dari nomor klasifikasi 600-900 dan buku 4 merupakan indeks. Alat ini digunakan untuk menentukan nomor klasifikasi subyek dokumen. 2. Library of Congress Subject Heading (LCSH) LCSH adalah daftar tajuk subyek yang berisi kosa kata subyek yang terkendali (controlled vocabulary)dan digunakan untuk menentukan subyek dokumen. 3.5. Prosedur Penelitian Beberapa langkah penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi jumlah populasi yaitu artikel jurnal JTE yang diterbitkan pada tahun 2006-2007. Hal ini dilakukan dengan mendownload artikel tersebut dari alamat situsnya di internet. 2) Menetapkan sampel dari jumlah populasi yang sudah didapatkan. 3) Pengumpulan data, dilakukan dengan memprint (mencetak) lembar judul dan daftar pustaka dari setiap, artikel jurnal yang sudah ditetapkan. 4) Pengolahan data. Menurut Harahap (2006:18) langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan tajuk subyek setiap judul artikel dan setiap judul bahan pustaka yang disitirnya dengan menggunakan Library of Congress Subject Heading (LCSH) sebagai daftar tajuk subyek. b. Melakukan pengklasifikasian terhadap setiap judul artikel dan setiap judul bahan pustaka yang disitirnya dengan menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) sebagai bagan notasi klasifikasi. c. Menentukan tingkat relevansi notasi klasifikasi sitiran terhadap notasi klasifikasi judul artikel yang menyitirnya.
22 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
d. Memasukkan data tersebut ke dalam tabel per artikel jurnal yang sudah dibuat sedemikian rupa, dan memberikan tanda cek pada tiap tingkat relevansi. e. Perhitungan persentase tiap tingkat relevansi notasi klasifikasi dengan rumus sebagai berikut: jumlah cek pada tingkat x % tingkat x = x 100% Jumlah sitiran artikel tersebut Keterangan:
% = persentase Tingkat x = tingkat relvansi notasi klasifikasi f. Memasukkan hasil persentase dari tabel per artikel ke dalam table rekapitulasi. g. Menghitung total persentase setiap tingkat relevansi dari seluruh rtikel jurnal. Simbol untuk total setiap tingkat relevansi adalah ∑. h. Menghitung rata-rata persentase dengan rumus sebagai berikut: tingkat x M tingkat x = Jumlah sampel Keterangan: ∑ = sigma (total) M = rata-rata Tingkat x = tingkat relevansi notasi klasifikasi i. Memasukkan hasil ke dalam tabel rata-rata atau table mean 5. Membahas data yang sudah diolah. 6. Membuat kesimpulan dari data yang sudah dibahas. 3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Pengolahan Data Seluruh data yang diperoleh melalui metode dokumentasi, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan pendekatan analisis subyek. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan alat Bantu LCSH untuk menentukan subyek, sedangkan untuk menentukan notasi klasifikasi dari setiap judul artikel dan setiap dokumen yang sitir oleh masing-masing judul digunakan DDC. 3.7. Interpretasi Data Interpretasi data dilakukan setelah tahap pengumpulan data. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang 23 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
telah disajikan. Kegiatan tersebut akan menghasilkan hasil akhir yakni kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Silaen (2005:17) menyatakan bahwa: “interpretasi data dimaksudkan untuk menentukan batas relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek yang menyitir”. DDC merupakan alat yang digunakan untuk menentukan batas relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek yang menyitir. Sistem DDC memungkinkan pembagian subdivisi lebih spesifik dan terinci dengan menambahkan notasi desimal. Pembubuhan titik desimal dilakukan pada digit ketiga, selanjutnya tidak perlu dibubuhi titik. 3.7.1. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dengan mempergunakan tabel yang telah dibuat sedemikian rupa guna mempermudah mengerti hasil data. Konsep tabel tesebut adalah sebagai berikut : 1. Contoh Tabel Kode Judul Artikel Tabel 1. Jumlah Sitiran dan Kode Artikel No
Judul Artikel
Jumlah Sitiran
Kode
1
Investigating the Relationship between High School Technology Education and test Scores for Algebra 1 and Geometry Productivism and the Product Paradigm in Technological Education Dst.
29
A
44
B
-
C
2 3
24 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
2. Contoh Tabel per Artikel Tabel 2. Analisis Subyek dan Klasifikasi per Artikel dan Sitirannya Jumlah Subyek No. No. Judul Subyek No. Relevansi Artikel Klasifikasi Sitiran Klasifikasi R RM N
3. Contoh Tabel Rekapitulasi Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya No.
Kode Artikel
∑ Artikel =
R (%)
Relevansi RM (%)
N (%)
∑R= %
∑RM= %
∑N= %
4. Contoh Tabel Mean Tabel 4. Rata-rata Analisis Subyek dan Klasifikasi Terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya Jumlah Sampel
mR
Relevansi m RM
mN
25 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Data Penelitian ini menggunakan jurnal ilmiah, Journal of Technology Education tahun 2006-2007 sebagai unit analisis. Ada sebanyak 10 artikel pada terbitan tahun 2006 dan 10 artikel pada terbitan tahun 2007, sehingga total keseluruhan adalah 20 artikel. Sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pada metode penelitian, maka masing-masing artikel diberikan kode untuk keperluan penyajian data pada tabel yang telah disediakan. Hasil penghitungan terhadap jumlah sitiran pada masing-masing artikel dan pengkodeannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Jumlah Referensi dan Kode Artikel Jurnal Tahun 2006
2007
No.Artikel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Referensi 29 44 26 13 23 38 30 33 8 15 12 31 26 24 20 11 41 19 35 37
Kode Artikel A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
26 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
4.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi Kegiatan analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi terhadap setiap artikel dan sitirannya dilakukan dengan menggunakan alat penelitian yang telah dijabarkan secara jelas pada Bab III Metode Penelitian. Library of Congress Subject Heading (LCSH) merupakan alat bantu untuk menentukan subyek masing-masing artikel dan sitirannya, sedangkan untuk penentuan notasi klasifikasi masing-masing artikel dan sitirannya dilakukan dengan menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) edisi 22 sebagai bagan notasi klasifikasi. Banyaknya jumlah referensi yang dicantumkan oleh penulis dalam tabel analisis subyek dan klasifikasi serta sitirannya adalah sebanyak delapan. Hal ini dilakukan guna penyederhanaan pengolahan data. Data cantuman referensi yang lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman belakang. 4.2.1. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel A dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel A serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 4. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel A dan Sitiran serta Relevansinya Tahun 2006 Kode Artikel
A
No. Klasifikas i 371.3 3
No. Refe rensi 1 2 3 4 5 6
7 8
Subyek
1.SCIENCE PROJECTS IN SCHOOLS 1.BENCH-MARKS 1.CURRICULUMS 1.TEACHING METHODS 1.ENVIRONMENTAL IMPACT STUDIES 1.LEARNING EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.PROJECT METHOD OF TEACHING TECHNOLOGYSOCIAL EFFECTS
No. Relevansi KlaR R N sifikasi M √
307.8 526.32 375 371.3
√
√
333.71 4 370.15 23 371.36
√
√
√ √
303.48 3 27
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel A. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel A yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 8 x 100% = 27,58% 29
2. % Relevan Marginal (RM)
=
14 x 100% = 48,27% 29
3. % Noise (N)
=
7 x 100% = 24,13% 29
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 27,58% atau sebanyak 8 sitiran dari 29 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 48,27% atau sebanyak 14 sitiran dari 29 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 24,13% atau sebanyak 7 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang mneyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel A lebih banyak dokumen yang relevan/relevan marginal dari yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat dengan jelas adanya penyimpangan klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap subyek dokumen yang menyitir. Pada tabel-3 artikel A notasi klasifikasi subyek berada pada posisi 371.33 yaitu mengenai teknologi pendidikan,tetapi ada juga terdapat notasi klasifikasi subyek sitiran 153.154, yaitu mengenai transfer pembelajaran psikologi. Hal tersebut menunjukkan bahwa subyek penelitian artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin.
28 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
4.2.2. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel B dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel B serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 4. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel B dan Sitiran serta Relevansinya Tahun 2006 Kode Artikel
Subye k
B
EDUCATIONAL TECH NOLO -GY
No. Klasifikas i 371.33
No. Refe rensi 1 2
3
4 5
6
Subyek
1.PRODUCTION EFFICIENCY 1.LIFE SKILLS – ELEMENTARY EDUCATION 1.COMMERCIALS TELEVISION PERFORMANCES 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.DOMESTIC SYSTEM ECONO MICS 1.TECHNOLOGY
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
√
338.16 √
372.82
√
791.453
371.33
N
√
338.634
√
303.483
√
1.OIL PUBLIC 363.6 UTILITIES 1.DRAG 629.132 AERONAU 34 TICS
√
SOCIAL EFFECTS 7 8
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel B. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran 29 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
terhadap notasi klasifikasi subyek artikel B yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 7 x 100% = 15,90%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
4 x 100% = 9,09% 44
3. % Noise (N)
=
33 x 100% = 75% 44
44
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 15,90% atau sebanyak 7 sitiran dari 44 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 9,09% atau sebanyak 4 sitiran dari 44 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 75% atau sebanyak 33 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang mneyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel B lebih banyak dokumen yang tidak relevan dari yang relevan/ relevan marginal. Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat dengan jelas adanya penyimpangan klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap subyek dokumen yang menyitir. Pada tabel-4 artikel B notasi klasifikasi subyek berada pada posisi 371.33 yaitu mengenai teknologi pendidikan (educational technology), tetapi ada juga notasi klasifikasi subyek sitiran 303.483 3, yaitu mengenai teknologi informasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa subyek penelitian artikel ini melakukan komunikasi dengan disiplin ilmu lain. 4.2.3. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel C dan Sitiran serta Relevansinya Hasil analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel C serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: 30 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 5. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel C dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
Subyek
C
EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
2 3
4 5 6 7 8
Subyek
No. Klasifika si
Relevansi R
R N M
1. SIMULATION – 371.397 INSTRUCTIONAL USE 1. THERMODY536.7 NAMICS 1. LITERATURE – 372.64 ELEMENTARY EDUCATION 1. SURVEYING 526.9
√
1.DISTANCE EDUCATION 1. STRATEGY
371.35
√
355.02
√
1.OPTOELECTRONICS 1.DISTANCE EDUCATION
621.381 045 371.35
√
√ √ √
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel C. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel C yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 12 x 100% = 46,15%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
7 x 100% = 24,13% 26
3. % Noise (N)
=
7 x 100% = 24,13% 26
26
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 46,15% atau sebanyak 12 sitiran dari 26 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 24,13% atau sebanyak 7 sitiran dari 26 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 24,13% atau sebanyak 7 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan 31 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel C lebih banyak dokumen yang relevan/relevan marginal dari yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat dengan jelas adanya pengembangan penelitian yang lebih mendalam dengan subyek yang lebih spesifik. Pada tabel-5 artikel C notasi klasifikasi subyek berada pada posisi 371.33 yaitu mengenai teknologi pendidikan, tetapi ada juga terdapat notasi klasifikasi subyek sitiran 378.175, yaitu mengenai pendidikan jarak jauh. Hal tersebut menunjukkan bahwa subyek penelitian yang diambil oleh artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin.
4.2.4. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel D dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel D serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 6. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel D dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel D
Subyek
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
N √
1. BIOTECHNOLOGY 1. EDUCATIONAL GUIDANCE
620.82
3
1. ROTATIONAL MOTION
531.113
√
4
1. BIOTECHNOLOGY 1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY
620.82
√
2
5
6
7
8
371.422
371.33
1. CURRICU- 375.001 LUM DEVELOPMENT 1. TECHNOLO- 808.803 52 GY – LITERATURE 1. RESEARCH
√
√
√
√
√
001.4
32 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel D. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel D yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 6 x 100% = 46,15%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
1 x 100% = 7,69% 13
3. % Noise (N)
=
6 x 100% = 46,15% 13
13
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 46,15% atau sebanyak 6 sitiran dari 13 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 7,69% atau sebanyak 1 sitiran dari 13 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 46,15% atau sebanyak 6 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel D memiliki jumlah dokumen yang tidak relevan sama dengan jumlah dokumen yang relevan. Tingkat persentase yang sama antara Relevan dengan Noise (tidak relevan) menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang kurang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.5. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel E dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel E serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: 33 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 7. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel E dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel E
Subyek
1 EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
2 3 4 5 6
7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.SOCIAL SCIENCE –STATISTICAL METHODS 1. ASSOCIATION 1.EDUCATIONAL TECHOLOGY 1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1. RESEARCH METHODS 1. CORRELATION ANALYSIS STANDARDS 1. EDUCATIONAL RESEARCH 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS
300.072 7
302.3 371.33
√
371.33
√
R N M √ √
001.42
√
519.537 021 8
√
370.72 303.483
√ √
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel E. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel E yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 5 x 100% = 21,73%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
4 x 100% = 17,39% 23
3. % Noise (N)
=
14 x 100% = 60,86% 23
23
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 21,73% atau sebanyak 5 sitiran dari 23 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 17,39% atau sebanyak 4 sitiran dari 23 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu 34 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
terdapat 60,86% atau sebanyak 14 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel E lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan/relevan marginal. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya penyimpangan klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap subyek dokumen yang menyitir. Tingginya persentase Noise menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang kurang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.6. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel F dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel F serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 8. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel F dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel F
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY 2. IRELAND
No. Klasifikasi 371.334 15
No. Referensi 1 2
3
4
5
6 7
8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1. EDUCATIONAL 2. FINLAND 1. TECHNOLOGY – ELEMENTARY EDUCATION 1. TEACHING – HIGHER EDUCATION 1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY – WESTERN EUROPE 1. TECHNOLOGY – ELEMENTARY EDUCATION 1. TECHNOLOGY – SYLLABI 1. SC-HOOLS PRINCIPALS – ROLE AND FUNCTION 1. REPORTS – OFFICE RECORDS
371.334 879
√
R N M
372.358
√
378.125
√
371.334
√
√
372.358
√
600.020 2 371.201 2
651.78
√ √
35 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel F. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel F yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 16 x 100% = 42,10%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
8 x 100% = 21,10% 38
3. % Noise (N)
=
14 x 100% = 36,84% 38
38
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 42,10% atau sebanyak 16 sitiran dari 38 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 21,10% atau sebanyak 8 sitiran dari 38 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 36,84% atau sebanyak 14 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel F lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya penyimpangan antara subyek dokumen yang disitir terhadap dokumen yang menyitir. Walaupun demikian, data diatas menunjukkan tingginya tingkat persentase relevan menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang lebih mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik.
36 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
4.2.7. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel G dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel G serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 9. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel G dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel G
Subyek
1.TEACHER EDUCATION
No. Klasifikasi
No. Referensi
370.711
1 2 3 4 5 6 7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1. BOUNDARIES 1. TECHNOLOGY 1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1. EDUCATION OF EMPLOYEES 1. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1. TECHNOLOGY TRANSFER 1.TEACHER EDUCATION 1. TEACHING – SPECIAL EDUCATION
320.12 600 371.33 370.113
R M √
√ √
338.926
371.904 3
√ √
√
371.33
370.711
N
√ √
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel G. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel G yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 4 x 100% = 13,33% 30
2. % Relevan Marginal (RM)
=
15 x 100% = 50% 30
3. % Noise (N)
=
11 x 100% = 36,66% 30
37 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 13,33% atau sebanyak 4 sitiran dari 30 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 50% atau sebanyak 15 sitiran dari 30 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 36,66% atau sebanyak 11 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel G lebih banyak dokumen yang relevan marginal/relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya komunikasi terhadap disiplin ilmu lain pada subyek penelitian artikel ini. 4.2.8. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel H dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel H serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 10. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel H dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel H
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1
2 3
4
5 6
7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.PROJECT MANAGEMENT – PUBLIC ADMINISTRATION 1. SELF-ESTEEM – RESEARCH 1.ASSESSMENT TESTS– EDUCATION 1.ASSESSMENT TESTS – EDUCATION 1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.LEARNING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1. TECHNOLOGY – SOCIAL EFECTS 1.VIEWER ACCESSCOMMUNICATIONS SERVICES
R M
N
352.365
√
155.207 2
√
371.262
√
371.262
√
370.72 370.152 3
√ √
303.483
√
384.555 3
√
38 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel H. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran H. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel H yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 8 x 100% = 24,24%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
9 x 100% = 27,27% 33
3. % Noise (N)
=
16 x 100% = 48,48% 33
33
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 24,24% atau sebanyak 8 sitiran dari 33 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 27,27% atau sebanyak 9 sitiran dari 33 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 48,48% atau sebanyak 16 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel H lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya penyimpangan klasifikasi subyek dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Pada tabel-10 artikel H terdapat notasi 153.420 1 tentang Metodologi Berpikir (yang tidak berada pada posisi yang sama dengan notasi klasifikasi subyek artikel H), menunjukkan subyek penelitian artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin.
39 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
4.2.9. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel I dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel I serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 11. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel I dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel I
Subyek
1.STUDY METHODS
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.302 81
1
2 3
4
5 6
7
8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
N
1.POWER (SOCIAL SCIENCES) 1. RESEARCH
303.3
√
001.4
√
1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1.PROJECT MANAGEMENT –PUBLIC ADMINISTRATION
372.52
1.RESEARCHERS 1.WRITING SKILLS– ELEMENTARY EDUCATION 1.SCHOOL IMPROVEMENT PROGRAMS 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION
√ √
352.365
001.409 2 372.623
371.207
372.52
√
√
√ √
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel I. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel I yang menyitir. Penghitungan tingkat
40 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 1 x 100% = 12,5%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
3 x 100% = 37,5% 8
3. % Noise (N)
=
4 x 100% = 50% 8
8
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 12,5% atau sebanyak 1 sitiran dari 8 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 37,5% atau sebanyak 3 sitiran dari 8 sitiran relevan marginal. Sementara itu terdapat 50% atau sebanyak 4 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel I lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan. Berdasarkan uraian di atas, tingginya persentase Noise dibanding dengan dokumen relevan/relevan marginal, menunjukkan adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir dan pengembangan penelitian yang kurang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.10. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel J dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel J serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut:
41 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 12. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel J dan Sitiran serta Relevansinya Judul Artikel J
Subyek
1. CURRICULA – SPECI AL EDUCATION
No. Klasifikasi 371.904 4
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1
1.EDUCATIONAL RESEARCH
371.904 4
√
2
1.CURRICULA– SPECIAL EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.904 4
√
371.33
√
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TESTS 1.TECHNOLOGY – HIGHER EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
371.33
√
371.26
√
378
√
371.33
√
3 4 5 6 7
8
R N M
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel J. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel J yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 12 x 100% = 80% 15
2. % Relevan Marginal (RM)
=
1 x 100% = 6,66% 15
3. % Noise (N)
=
2 x 100% = 13,33% 15
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 80% atau sebanyak 12 sitiran dari 15 sitiran bersifat relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 6,66% atau sebanyak 1 sitiran dari 15 sitiran bersifat relevan marginal. Sementara itu terdapat 13,33% atau sebanyak 2 sitiran yang bersifat tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel J 42 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat dengan jelas tingkat persentase relevan yang menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang lebih mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.11. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel K dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel K serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 13. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel K dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel K
Subyek
1.TECHNOLOGY 2.TAIWAN 3.AMERICAN
No. Klasifikasi
No. Referensi
600.512 491 3
1
1.REPORTS – OFFICE RECORDS
651.78
R N M √
2
1.LITERACY PROGRAM
379.24
√
3
1.PUBLIC OPINION
303.38
√
4
1. YEAR-BOOKS
050
√
5
1. TECHNOLOGY
600
6
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2. TAIWAN 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2. TAIWAN 1. YEAR-BOOKS
371.335 129
√
371.335 129
√
050
√
7
8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel K. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel K yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 3 x 100% = 25% 12
2. % Relevan Marginal (RM)
=
0 x 100% = 0% 12
43 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
3. % Noise (N)
=
9 x 100% = 75% 12
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 25% atau sebanyak 3 sitiran dari 12 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 0% atau tidak ada sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 75% atau sebanyak 9 sitiran dari 9 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel K lebih banyak dokumen yang tidak
relevan daripada dokumen yang relevan. Tingginya tingkat persentase
Noise menunjukan adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek yang disitir terhadap dokumen yang menyitir dan adanya komunikasi terhadap disiplin ilmu lain. 4.2.12. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel L dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel L serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 14. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel L dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel L
Subyek
1. EDUCATIONAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1
1.EDUCATIONAL RESEARCH
370.72
2
1.TEACHER CERTIFICATION
371.12
3
1.WRITING SKILLS – ELEMENTARY EDUCATION 1.EDUCATIONAL TESTS
372.623
371.26
√
5
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
6
1. PROSE POEMS
808.81
7
1. EDU-CATIONAL TESTS 1. EDU-CATIONAL TESTS
371.26
√
371.26
√
4
8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R N M √
√ √
√
44 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel L. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel L yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 22 x 100% = 70,96%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
7 x 100% = 22,58% 31
3. % Noise (N)
=
2 x 100% = 6,45% 31
31
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 70,96% atau sebanyak 22 sitiran dari 31 sitiran relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 22,58% atau sebanyak 7 sitiran dari 31 sitiran relevan marginal. Sementara itu terdapat 6,45% atau sebanyak 2 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel L lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Pada tabel-14 artikel L terdapat notasi 153.122 (tidak berada pada posisi yang sama dengan notasi klasifikasi subyek artikel L), menunjukkan subyek penelitian yang diambil artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin. 4.2.13. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel M dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel M serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: 45 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 15. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel M dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel M
Subyek
1. STUDY SKILLS
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.302 81
1
1.ENGINEERS
2
1.CURRICULA SECONDARY EDUCATION 1. EDUCATION
3
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
620.009 2 –
R N M √
373.19
√
370
√ √
4
1.CURRICULUM DEVELOPMENT
375.001
5
1. THINKING
153.42
6
1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
7 8
1. STUDY SKILLS 1.TEACHING METHODS
371.302 81 371.33
√ √
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel M. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel M yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 9 x 100% = 34,61%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
6 x 100% = 23,07% 26
3. % Noise (N)
=
11 x 100% = 42,30% 26
26
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 34,61% atau sebanyak 9 sitiran dari 26 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 23,07% atau sebanyak 6 sitiran dari 26 sitiran yang relevan marginal. Sementara 46 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
itu terdapat 42,30% atau sebanyak 11 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel M lebih banyak dokumen yang relevan/relevan marginal dari dokumen yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap dokumen yang menyitir. Disamping itu, tingginya tingkat persentase Noise menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang kurang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.14. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel N dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel N serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 16. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel N dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel N
Subyek
1. ENGINEERING DRAWING
No. Klasifikasi 604.2
No. Referensi 1
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R N M √
1.SOCIAL ATTITUDES - THEORY 1.ENGINEERING GRAPHICS 1.TECHNICAL DRAWING
303.380 1
4
1. PROBLEM SOLVING
153.43
√
5
1LIFE SKILL ELEMENTARY EDUCATION 1.FACTORY OPERATIONS ENGINEERING 1.LEARNING DISABILITIES
372.82
√
670.42
√
371.9
√
621.399 6
√
2 3
6
7 8
1.COMPUTER GRAPHICS – ENGINEERING
–
604.2
√
604.2
√
47 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel N. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel N yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 3 x 100% = 12,5%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
0 x 100% = 0% 24
3. % Noise (N)
=
21 x 100% = 87,5% 24
24
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 12,5% atau sebanyak 3 sitiran dari 24 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 0% atau tidak ada sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 87,5% atau sebanyak 21 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel N lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya komunikasi yang dilakukan dengan disiplin ilmu lain. Disamping itu, terdapat juga penyimpangan notasi klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap dokumen yang menyitir. 4.2.15. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel O dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel O serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut:
48 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 17. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel O dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel O
Subyek
1. TEACHER EDUCATION – UNITED STATES
No. Klasifikasi
No. Referensi
370.711 73
1 2 3
4 5 6 7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.TEACHER EDUCATION 1. PRACTICE TEACHING 1.DIFFERENTIAL PSYCHOLOGY – EDUCATION 1. LEARNING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL RE-SEARCH 1.SCHOOL BUILDING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
370.711
√
370.71
√
370.151
√
153.151 371.33 370.72
R N M
√
√
√
371.6
√
371.33
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel O. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel O yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 5 x 100% = 25% 20
2. % Relevan Marginal (RM)
=
9 x 100% = 45% 20
3. % Noise (N)
=
6 x 100% = 30% 20
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 25% atau sebanyak 5 sitiran dari 20 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 45% atau sebanyak 9 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 30% atau 49 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
sebanyak 6 sitiran dari 20 sitiran tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel O terdapat lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Tingginya tingkat persentase relevan marginal dari pada relevan dan Noise menunjukan adanya komunikasi yang dilakukan dengan disiplin ilmu yang sama dengan topik yan tidak terlalu berbeda dengan topik dari subyek dokumen yang menyitir. 4.2.16. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel P dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel P serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 18. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel P dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel P
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1 2 3 4 5 6
7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1. TECHNOLOGY 1.PROBLEM SOLVING 1. TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS 1. TECHNOLOGY – LITERATURE 1.TECHNOLOGICAL INNOVATIONS – CAUSE OF SOCIAL CHANGE 1. TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
R N M
600 153.43
√ √
303.483
√
808.803 56
√
303.483
√
600 371.33
√
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel P. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. 50 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel P yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 4 x 100% = 36,36%
2. % Relevan Marginal (RM)
=
0 x 100% = 0% 11
3. % Noise (N)
=
7 x 100% = 63,63% 11
11
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 36,36% atau sebanyak 4 sitiran dari 11 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 0% atau tidak ada sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 63,63% atau sebanyak 7 sitiran dari 11 sitiran yang
tidak relevan (Noise) dengan
dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel P terdapat lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat dengan jelas adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap dokumen yang menyitir. Pada tabel-18 artikel P terdapat notasi 620.004 2 (tidak berada pada posisi yang sama dengan notasi klasifikasi subyek artikel P), menunjukkan subyek penelitian artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin. 4.2.17. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel Q dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel Q serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: 51 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 19. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel Q dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel Q
Subyek
1. DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION
No. Klasifikasi
No. Referensi
372.52
1
1. SCIENCE
2
1.DESIGN ELEMENTARY EDUCATION 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1. CLASSROOMS
3
4 5 6 7 8
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.ENGINEERING DESIGN 1.ENGINEERING DESIGN 1.ENGINEERING DESIGN 1.ENGINEERING DESIGN
R M
001 372.52
√
372.52
√
371.621 620.004 2
√
620.004 2
√
620.004 2
√
620.004 2
√
referensi pada artikel Q. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel Q yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: = 10 x 100% = 24,39% 41
2. % Relevan Marginal (RM)
=
18 x 100% = 43,90% 41
3. % Noise (N)
=
13 x 100% = 31,70% 41
√
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan
1. % Relevan (R)
N
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 24,39% atau sebanyak 10 sitiran dari 41 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 43,90% atau sebanyak 18 sitiran dari 41 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 31,70% atau sebanyak 13 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan 52 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel Q terdapat lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek notasi dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. 4.2.18. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel R dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel R serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 20. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel R dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel R
Subyek
1.LITERACY PROGRAMS
No. Klasifikasi
No. Referensi
379.24
1
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R √
1. LITERACY PROGRAMS 1. BENCHMARKS
379.24
3
1. LITERACY PROGRAMS
379.24
√
4
1. LITERACY PROGRAMS 1.TEACHER EDUCATION
379.24
√
2
5 6 7
8
1. LITERACY PROGRAMS 1. LITERACY PROGRAM – ADULT EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
R M
√
526.24
√
370.711 379.24
√
379.012 4
√
371.33
N
√
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel R. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel R yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 9 x 100% = 47,36% 19
2. % Relevan Marginal (RM)
=
7 x 100% = 36,84% 19
53 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
3. % Noise (N)
=
3 x 100% = 15,78% 19
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 47,36% atau sebanyak 9 sitiran dari 19 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 36,84% atau sebanyak 7 sitiran dari 19 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 15,78% atau sebanyak 3 yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel R terdapat lebih banyak dokumen yang relevan dari dokumen yang tidak relevan. Tingginya tingkat persentase relevan daripada Noise menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang lebih spesifik. Disamping itu, terdapatnya notasi klasifikasi yang tidak berada pada posisi yang sama dengan notasi klasifikasi subyek artikel R (seperti 600 mengenai teknologi) menunjukkan subyek penelitian artikel ini merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin. 4.2.19. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel S dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel S serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut: Tabel 21. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel S dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel S
Subyek
1.ENGINEERING DESIGN
No. Klasifikasi
No. Referensi
620.004 2
1
1. HUMAN ENGINEERING
2
1. SCIENCE
3 4
5
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
620.82
√
R M
N
500
√
1. INTERNET
004.678
√
1.ENGINEERING ANALYSIS – STRUCTURES 1.ENGINEERING DESIGN
624.17
620.004 2
√ √
309.2
√
1. MATHEMATICS
510
√
1.MATHEMATICAL MODELS SYSTEM
003
√
6
1. SCIENTIST
7 8
–
54 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel S. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel S yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 8 x 100% = 22,85% 35
2. % Relevan Marginal (RM)
=
4 x 100% = 11,42% 35
3. % Noise (N)
=
23 x 100% = 65,71% 35
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 22,85% atau sebanyak 8 sitiran dari 35 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 11,42% atau sebanyak 4 sitiran dari 35 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 65,71% atau sebanyak 23 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel S terdapat lebih banyak dokumen yang tidak relevan daripada dokumen yang relevan. Tingginya tingkat persentase Noise menunjukkan adanya penyimpangan notasi klasifikasi subyek dokumen yang disitir terhadap dokumen yang menyitir dan adanya pengembangan penelitian yang kurang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik. 4.2.20. Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Artikel T dan Sitiran serta Relevansinya Hasil Analisis subyek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada artikel T serta relevansi subyeknya dengan judul artikel yang menyitir adalah sebagai berikut:
55 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 22. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel T dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
T
Subyek
1. TEACHERS
No. Klasifikasi 371.1
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
1
1.TEACHING – PROFESSIONAL EDUCATION
370.711
2
1. RESEARCH METHODS 1. TEACHERS 1.TEACHER QUALIFICATIONS
001.42
5
1. LEADERSHIP
303.34
6
1.SCHOOL FACILITIES
371.6
7
1. LEADERSHIP
303.34
8
1.PUBLIC SCHOOL
371.01
3 4
371.1 371.12
Relevansi R
R M √
N
√ √ √ √ √ √ √
Data diatas merupakan delapan referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada artikel T. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat relevansi dari masing-masing notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel T yang menyitir. Penghitungan tingkat relevansi berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. % Relevan (R)
= 26 x 100% = 70,27% 37
2. % Relevan Marginal (RM)
=
5 x 100% = 13,51% 37
3. % Noise (N)
=
6 x 100% = 16,21% 37
Dari hasil yang diperoleh di atas terdapat 70,27% atau sebanyak 26 sitiran dari 37 sitiran yang relevan dengan dokumen yang menyitir, selain itu terdapat 13,51% atau sebanyak 5 sitiran dari 37 sitiran yang relevan marginal. Sementara itu terdapat 16,21% atau sebanyak 6 sitiran yang tidak relevan (Noise) dengan dokumen yang menyitir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada artikel T terdapat lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak 56 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
relevan. Tingginya tingkat persentase relevan dibanding dengan Noise menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang mendalam terhadap subyek yang lebih spesifik 4.3. Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel Dan Sitirannya Untuk melihat secara rinci hasil keseluruhan dari tabel 3 sampai tabel 22, maka selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi data menggunakan tabel. Hasil rekapitulasi analisis subyek dan klasifikasi terhadap seluruh artikel dan sitirannya dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini : Tabel. 23 Rekapitulasi Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya No
Kode Artikel
R (%)
RM (%)
N (%)
1
A
27,58%
48,27%
24,13%
2
B
15,90%
9,09%
75%
3
C
46,15%
24,13%
24,13%
4
D
46,15%
7,69%
46,15%
5
E
21,73%
17,39%
60,86%
6
F
42,10%
21,10%
36,84%
7
G
13,33%
50%
36,66%
8
H
24,24%
27,27%
48,48%
9
I
12,5%
37,5%
50%
10
J
80%
6,66%
13,33%
11
K
25%
0%
75%
12
L
70,96%
22,58%
6,45%
13
M
34,61%
23,07%
42,30%
14
N
12,5%
0%
87,5%
15
O
25%
45%
30%
16
P
36,36%
0%
63,63%
17
Q
24,39%
43,90%
31,70%
18
R
47,36%
36,84%
15,78%
19
S
22,85%
11,42%
65,71%
20
T
70,27%
13,51%
16,21%
∑R = 698,98%
∑RM = 445,42%
∑N = 825,73%
57 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan jumlah persentase terbesar berada pada tingkat Tidak Relevan sebanyak 825,73%, pada posisi selanjutnya yakni Relevan sebanyak 698,98% dan yang paling kecil adalah persentase pada tingkat Relevan Marginal sebanyak 445,42%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar artikel yang diteliti menyertakan sitiran yang subyek dan notasi klasifikasinya tidak relevan terhadap subyek dan notasi klasifikasi artikel tersebut. Banyaknya persentase tidak relevan menunjukkan bahwa subyek penelitian yang diambil oleh artikel merupakan subyek penelitian yang bersifat multidisiplin dan juga melakukan komunikasi pada topik lain dalam disiplin ilmu yang sama (educational technology), yang tampak pada data jumlah persentase relevan marginal. Pada tingkat relevansi tiap-tiap artikel, ditemukan adanya artikel yang memiliki jumlah persentase relevannya lebih besar daripada jumlah persentase tidak relevannya yaitu pada artikel A, C, F, J, L, R, dan T. Artikel yang memiliki jumlah persentase relevan terkecil adalah artikel I dan N yaitu hanya sebesar 12,5%, jumlah persentase tidak relevannya 37,5% (artikel I), 0% (artikel N), jumlah persentase relevan marginalnya 50% (artikel I) dan 87,5% (artikel N). Dari tabel di atas juga dapat dilihat artikel yang memiliki jumlah persentase tidak relevan terbesar dan terkecil serta jumlah persentase relevan marginal terbesar dan terkecil. Artikel yang jumlah persentase tidak relevannya terbesar adalah artikel N dan juga merupakan artikel yang memiliki jumlah persentase relevan marginal terkecil (selain artikel K) yakni 0%. Sebaliknya artikel yang jumlah persentase tidak relevannya terkecil adalah artikel L. Pada
58 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
artikel L jumlah persentase tidak relevannya 6,45%, persentase relevan marginalnya 22,58%, dan persentase relevannya 70,96%. 4.4. Rata-rata Tingkat Relevansi (Mean) Sesuai dengan data yang terdapat pada tabel.23, maka selanjutnya dilakukan penghitungan mean (rata-rata). Mean dihitung berdasarkan rumus yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan mean adalah sebagai berikut: 1. m Relevan (mR)
=
698,98 = 34,949% = 35% 20
2. m Relevan Marginal (mRM)
=
445,42 = 22,271 % = 23% 20
3. m Tidak Relevan (mN)
=
825,73 = 41,286 % = 42% 20
Untuk dapat melihat dengan jelas, maka hasil tersebut di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 24. Rata-rata Analisis Subyek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Artikel dan Sitirannya Jumlah Sampel 20
mR 35%
Mean Relevansi mRM 23%
mN 42%
Dari hasil rata-rata analisis subyek tersebut dapat diketahui bahwa pada artikel Journal of Technology Education tahun 2006-2007 banyak terdapat subyek sitiran yang tidak sesuai dengan subyek kelompok artikel yang bersangkutan. Tabel di atas menunjukkan bahwa ada sebanyak 35% rata-rata subyek sitiran yang relevan dengan subyek artikel yang menunjukkan adanya pengembangan penelitian yang lebih mendalam dan lebih spesifik. Ada sebanyak 23% rata-rata 59 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
subyek sitiran yang berada pada tingkat relevan marginal, menunjukkan adanya komunikasi antar subyek pada satu disiplin ilmu yang sama yaitu ilmu teknologi pendidikan (Educational Technology). Sedangkan sebanyak 42% rata-rata subyek sitiran yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan subyek artikel yang menunjukkan bahwa subyek penelitian pada artikel Journal of Technology Education tahun 2006-2007 bersifat multidisiplin.
60 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini akan dipaparkan dalam poin-poin berikut: 1. Dari persentase hasil analisis rata-rata artikel dapat diketahui bahwa rata-rata persentase notasi klasifikasi subyek sitiran yang relevan terhadap notasi klasifikasi subyek sitiran adalah sebanyak 35%. Ratarata persentase notasi klasifikasi subyek sitiran yang relevan marginal terhadap notasi klasifikasi subyek artikel adalah sebanyak 23%. Ratarata persentase notasi klasifikasi subyek sitiran yang berada di luar notasi klasifikasi subyek artikel (tidak relevan) adalah sebanyak 42%. 2.
Dari persentase hasil analisis setiap artikel dapat diketahui bahwa adanya variasi persentase relevansi notasi klasifikasi subyek sitiran terhadap notasi klasifikasi subyek artikel pada masing-masing artikel yang diteliti. Persentase relevan notasi klasifikasi subyek sitiran yang tertinggi terhadap notasi klasifikasi subyek artikel adalah sebanyak 70,27% terdapat pada artikel T. Persentase relevan notasi klasifikasi subyek sitiran yang terendah terhadap notasi klasifikasi subyek artikel adalah sebanyak 12,5% terdapat pada artikel I dan N. Persentase relevan marginal notasi klasifikasi subyek sitiran yang tertinggi terhadap notasi klasifikasi subyek artikel adalah sebanyak 50% terdapat pada artikel G. Persentase relevan marginal notasi klasifikasi subyek sitiran yang terendah terhadap notasi klasifikasi subyek artikel adalah sebanyak 0% terdapat pada artikel K, N dan P. Sedangkan 61
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
untuk notasi klasifikasi subyek sitiran yang berada di luar notasi klasifiksai subyek artikel (idak relevan), persentase yang tertinggi adalah sebanyak 87,5% dan yang terendah adalah sebanyak 6,45% terdapat pada artikel L. 5.2. Saran Diharapkan kepada peneliti lanjutan untuk memperjelas alat representasi data sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat secara jelas dan terinci. Penelitian lanjutan untuk penegembangan kajian bibliometrika bidang analisis sitiran sangat dibutuhkan, hal ini dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang mengkaji tentang pengujian analisis sitiran pada tesis mahasiswa. Sehingga untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang kajian analisis sitiran, peneliti lanjutan harus benar-benar paham dalam teori sitir-menyitir. Untuk penelitian selanjutnya perlu ditambahkan dalam metode penelitian tentang representasi data yang lebih luas, akurat, jelas dan terperinci.
62 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
DAFTAR PUSTAKA American Library Association (1983). ALA Glossary of Library and Information Science. Chicago: ALA. Andriani, Juznia. 2002. Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen: Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.11 No.2 Edisi Juli. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Beni, Romanus. 1999. Analisis Sitiran Literatur Kependudukan: 1990-1998. Tesis Program Studi Ilmu Perpustakaan Bidang Ilmu Informatika Program Pascasarjana UI. Firman,
Harry.
2004.
Menulis
Karya
Ilmiah.
(20/10/2008)
Harahap, Ainur Ridha. 2006. Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada A Journal Of Culture and African Women Studies (JENDA) tahun 2004-2005. Skripsi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU. Hasugian, Jonner. 2005. Analisi Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.2, Desember 2005. Hartinah, Sri.2002. Analisis Sitiran =Citation Analysis. Depok: Masyarakat Informatika Indonesia. Kartono, Katini. 1998. Pengantar Metodologi Penelitian Riset Sosial. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Mustangimah. 1998. Efektifitas Sistem Temu-Kembali Informasi dan Analisa Bibliometrik: Aplikasi Pada Dokumen Bidang Nuklir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.
63 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Mustikasari,R.Funny. 2008. Pendekatan Bibliometrik dalam Komunikasi Ilmiah. Http://funnymustikasari.Wordpress.com/2008/10/09/bibliometrik/ (09/10/2008)
Nasir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Purnomowati, Sri. 2005. Cara Penulisan Sitasi dan Refrensi.: Perbandingan dari 5 Buku Panduan. http://enewsblog.com/purnomowati/post/ (4/11/2008) Silaen, Yosefa. 2005. Analisis Relevansi Sitiran Terhadap Tesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara tahun 2004. Skripsi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU. Siregar, Belling. 2001. Terbitan Berseri. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU. Sophia, Sulastuti. 2002. Petunjuk Sitasi serta Cantuman Daftar Pustaka Bahan Pustaka Online. Bogor: Pusat Perpustakan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. http://www.pustaka-deptan.go.id/librarian/juknis25.pdf (4/11/2008) Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
64 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LAMPIRAN 1 DATA ANALISIS SUBYEK DAN KLASIFIKASI ARTKEL A – T dan SITIRAN serta RELEVANSINYA Tabel 3. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel A dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
Subyek
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
1.SCIENCE PROJECTS IN SCHOOLS 1.BENCHMARKS 1.CURRICULUMS 1.TEACHING METHODS 1.ENVIRONMENTAL IM-PACT STUDIES 1.LEARNING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.PROJECT METHOD OF TEACHING 1.TECHNOLOGY SOCIAL EFFECTS
307.8
1.TEACHING ELE-MENTARY EDUCATION 1.TEACHING - ELEMENTA-RY EDUCATION 1.TRANSFER OF LEAR-NING PSYCHOLOGY 1.TEACHING METHODS 1.EDUCATIONAL TEST 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 2.ENGLAND EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.INTEGRATION IN EDUCATION 1. ACHIEVEMENT TEST 1. CURRICULUMS 1.INTEGRATION IN EDUCATION 1.EDUCATIONAL EXCHANGES
372.7
√
372.7
√
1. RESEARCH METHODS
001.4
1. EDUCATION TECHNOLOGY 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 2.ENGLAND 1.CAREER DEVELOPMENT 1.CAREER DEVELOPMENT 1.CAREER DEVELOPMENT 1.CAREER DEVELOPMENT 1.PUBLIC SCHOOL – VIRGINIA 1.LINKAGE EDITOR – VIRGINIA Jumlah
526.32 375 371.3 333.714
√
√ √
√
153.154 371.3 371.26 375.001 42
√ √
371.33
√
√
√
379.263 √
√ √ √
370.116
371.33
√ √
303.483
371.262 375 379.263
√
√
370.152 3 371.36
√
N
√ √
375.001
√
370.113 370.113 370.113 370.113 371.017 55 005.437 55
√ √ √ √
√
8
√ 14
65 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
7
Tabel 4. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel B dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
B
Subyek
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
N √
1.PRODUCTION EFFICIENCY 1. LIFE SKILLS – ELEMENTARY EDUCATION 1.COMMERCIALS TELEVISION PERFORMANCES 1.EDU-CATI-ONAL TECH-NOLO-GY
338.16
1.DOMESTIC SYSTEM - ECONO MICS 1.TECHNOLOGY SOCIAL EFFECTS
338.634
√
303.483
√
7
1. OIL – UTILITIES
363.6
√
8
1. DRAG AERONAUTICS
629.132 34
√
9
1. LIFE EXPECTANCY
304.645
√
10
1. PROBLEM SOLVING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.PSYCHOLO GICAL WARFARE
370.152 4
355.343 4
√
12
1.CONSUMPTION
339.47
√
13
1.TIPPING ETIQUETTE
-
395.5
√
14
1. REVOLUTION SOCIAL CHANGE
–
303.4
√
15
1. CAPITALISM
330.122
√
16
1.NATURE STUDY
372.357
17
1.CULTURAL PLURALISM
305.8
√
18
1. CLIMA TE CHANGES
577.22
√
19
1. TECHNOLOGY LITERATURE
808.803 56
√
20
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
21
1.EDUCATIONAL RESEARCH
370.72
2
3
4 5
6
11
PUBLIC –
√
372.82
√
791.453
371.33
√
√
√
√ √
66 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
√
22
1.SELF INSTRUCTIONS
371.394 3
23
1.SENSE KNOWLEDGE
121.35
√
24
1. CAPITALISM
330.122
√
25
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
26
1. RIVER GEOGRAPHY
910.916 93
√
27
1.VALUES – SOCIAL CONTROL
303.372
√
28
1.TECHNOLOGYSOCIAL EFFECTS
303.483
√
29
1.PROBLEM SOLVINGPSYCHOLOGY 1. CLIMATE CHANGES – EFFECT ON NATURAL ECOLOGY 1.DESIGN – PHYLOSOPHY
153.43
√
577.22
√
124
√
32
1.SUSTAINABLE DEVELOPMENT
338.927
√
33
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
34
1.STUDY METHODS
371.302 81
√
35
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2.BRITISH COLOMBIA 1.COMPUTER AIDED DESIGN
371.337 11
√
30
31
36
√
√
–
620.004 851 658.827
√
38
1.BRAND NAME PRODUCTS – SALE PROMOTIONS 1.ENVIRONMENT
333.7
√
39
1. BUSTS
731.74
√
40
1. PARADOXES LOGIC
165
√
41
1.POPULATION ECOLOGY
577.88
√
42 43
1. MYTH 1.INFORMATION TECHNOLOGY SOCIAL EFFECTS 1. ECO-SYS-TEMS
398.2 303.483 3
√ √
577
√
37
44 Jumlah
-
202
–
7
4
33
67 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 5. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel C dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel C
Subyek
EDUCATIO NAL TECHNOLOGY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1. SIMULATION – INSTRUCTIONAL USE 1.THERMODYNAMICS 1. LITERATURE – ELEMENTARY EDUCATION 1. SURVEYING 1.DISTANCE EDUCATION 1. STRATEGY 1.OPTOELECTRONICS 1.DISTANCE EDUCATION 1.EDUCATIONAL RESEARCH
371.397
1.PROGRAM EVALUATION TECHNIQUES 1.TEACHING METHODS 1.TEACHING METHODS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
658.403 2
1. LABORATORIES 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.LABORATORY METHOD 1.DISTANCE EDUCATION 1.DISTANCE EDUCATION 1.DISTANCE EDUCATION 1.DISTANCE EDUCATION – HIGHER EDUCATION 1.DISTANCE EDUCATION – HIGHER EDUCATION
√
R N M
√
536.7 √
372.64
526.9 371.35
√
√
√ √
355.02 621.381 045 371.35
√ √
370.72
√
371.3
√
371.3
√
371.33
√
001.4 371.33
√
371.382
√
371.35
√
371.35
√
371.35
√
√
378.175
√
378.175
√
68 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
22
1.DISTANCE EDUCATION – HIGHER EDUCATION 23 1. TEACHING – PROFESSIONAL EDUCATION 24 1.DISTANCE EDUCATION – HIGHER EDUCATION 25 1. RESEARCH METHODS 26 1. TEACHERS – WORKLOAD Jumlah
378.175
√
370.711
√
378.175
√
√
001.42 371.141 2
√ 12
7 7
Tabel 6. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel D dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel D
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
N √
1
1.BIOTECHNOLOGY
620.82
2
1.EDUCATIONAL GUIDANCE 1.ROTATIONAL MOTION
371.422 531.113
√
4
1.BIOTECHNOLOGY
620.82
√
5
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
6
1.CURRICULUM DEVELOPMENT
375.001
7
1.TECHNOLOGY – LITERATURE
808.803 52
8 9
1. RESEARCH 1.TEACHERS – TECHNICAL EDUCATION 1.TEACHING AIDS 1. GUIDANCE – EDUCATION
001.4 371.107 1
√
371.33 371.4
√ √
3
10 11 12
1.BUSINESS SUCCESS 13 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY Jumlah
√
√ √ √ √
√
650.1 371.33
√ 6
1
6
69 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 7. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel E dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
E
Subyek
1 EDUCATIONAL TECHNOLOGY
No. Klasifikasi 371.33
No. Referensi 1
2 3 4 5 6
7 8 9 10
11 12 13 14
15 16
17 18 19 20 21 22
23
Jumlah
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.SOCIAL SCIENCE – STATISTICAL METHODS 1. ASSOCIATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHOLOGY 1.RESEARCH METHODS 1.CORRELATION ANALYSIS – STANDARDS 1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1.TECHNOLOGI-CAL INNOVATIONS – CAUSE OF SOCIAL CHANGE 1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.ORGANIZATION 1. STUDY SKILLS 1.CAREER – TECHNICAL EDUCATION 1.ADVERTISING – ILLUSTRATION 1.CAREER – TECHNICAL EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.GUIDANCE – EDUCATION 1. ASSOCIATION 1. ASSOCIATION 1. RESEARCH METHODS 1.CORRELATION ANALYSIS – STANDARDS 1.CORRELATION ANALYSIS – STANDARD
300.072 7
302.3 371.33
√
371.33
√
R N M √ √
001.42
√
519.537 021 8
√ √
370.72 303.483
√
808.803 56
√
303.483
√
√
370.72 658.1 371.302 81 370.113 071
√
√ √ √
741.67 √
370.113 071
371.33
√
371.4
√
302.3 302.3 001.42
√ √ √
519.537 021 8
√
519.537 021 8
√
5
4
14
70 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 8. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel F dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel F
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY 2. IRELAND
No. Klasifikasi 371.334 15
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R √
R N M
1
1. EDUCATIONAL 2. FINLAND
371.334 879
2
1.TECHNOLOGY – ELEMENTARY EDUCATION 1.TEACHING – HIGHER EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY – WESTERN EUROPE 1.TECH-NOLOGY – ELEMENTARY EDUCATION 1.TECHNOLOGY SYLLABI 1. SCHOOLS PRINCIPALS – ROLE AND FUNCTION 1.REPORTS – OFFICE RECORDS 1.REPORTS – OFFICE RECORDS 1.EDUCATION – HISTORY AND CRITISIM 2. IRISH 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY EUROPE 1.EDUCATION PLANNING 2. IRELAND 1. EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1. IRELAND 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
372.358
√
378.125
√
3
4
5
6 7
8 9 10
11
12
13 14 15 16 17 18 19
20
371.334
√
√
372.358
√
600.020 2 371.201 2
√
651.78
√
651.78
√
809.933 557 916 2
√
371.334
√
371.207 417
√
370 371.33
√
√
375.001 371.33
√
√ √
808.803 56 941.7 372.52
371.33
√
√
√
71 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
21
22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
36 37
38
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2. FINLAND 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY SYLLABI 1.CURRICULA – ELEMENTARY EDUCATION 1.TECHNOLOGY SYLLABI 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.GRAPHICS DESIGN - ARTS 1.GRAPHICS DESIGN - ARTS 1.GRAPHICS DESIGN - ARTS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TESTS 1. EDU-CATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2. IRELAND 1.CURRICULUM CHANGE 1.SERVICE DISTRICT – LOCAL PUBLIC ADMINISTRATIONS 1. TECHNOLOGY
Jumlah
371.334 897
√
371.33
√ √
600.020 2 √
372.19
√
600.020 2 371.33
√
371.33
√
741.6
√
741.6
√
741.6
√
371.33
√
371.26
√
371.33
√ √
303.483 371.334 15
√ √
375.006 352.19
√
600
√ 16
8 14
72 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 9. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel G dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
G
Subyek
1. TEACHER EDUCATION
No. Klasifikasi 370.711
No. Referensi 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
Subyek
No. Klasifikasi
1. BOUNDARIES 1. TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1. EDUCATION OF EMPLOYEES 1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.TECHNOLOGY TRANSFER 1.TEACHER EDUCATION 1.TEACHING – SPECIAL EDUCATION 1. PREPOSITION – LOGIC 1. TECHNOLOGY 1.CURRICULUM CHANGE 1.TEACHER EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.PROJECT METHOD OF TEA-CHING 1.CURRICULUMS 1.TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY SOCIAL EFFECTS 1.TEACHER QUALIFICATIONS 1.TEACHER EDUCATION 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TEACHER EDUCATION 1.SCHOOL SYSTEMS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
Relevansi R
320.12 600 371.33 370.113
R M √
√ √
338.926 √ √
371.904 3
√
160 600 375.006 370.711
√ √
√
371.33
370.711
N
√
√
√ √
371.33
√
808.803 56 371.33
√
371.33
√
371.36
√
375 600 600 303.483
√
371.102
√
√ √ √
370.001 375.001
√
371.33
√
370.001
√
371
√
371.33
√
600 371.33
√ 4
15
√
11
73 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 10. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel H dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel H
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1
1.PROJECT MANAGEMENT – PUBLIC ADMINISTRATION
352.365
√
2
1. SELF-ESTEEM – RESEARCH
155.207 2
√
3
1.ASSESSMENT TESTS – EDUCATION 1.ASSESSMENT TESTS – EDUCATION 1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.LEARNING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFECTS 1.VIEWER ACCESS – COMMUNICATIONS SERVICES 1. EDUCATIONAL POLICY 1. TEACHING 1. LITERACY 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 1.LEARNING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS 1.TECHNOLOGY INNOVATION – CAUSE OF SOCIAL CHANGE 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1. LEARNING 1. TEACHING 1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.TEACHER QUALIFICATION 2. MARYLAND
371.262
√
371.262
√
4
5 6
7 8
9 10 11 12 13
14 15 16 17
18 19 20 21 22
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R M
N
√
370.72
√
370.152 3
303.483
√
384.555 3
√ √
379 371.102 302.22 4 375.001
√ √
√
√
370.152 3
371.26
√
371.33
√
303.483
√
303.483
√
808.803 52
√
153.15 371.102 370.72
√
371.127 52
√
√ √
74 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
23
24 25 26
27 28 29
30 31 32 33
1. PROBLEM SOLVING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.DEVELOPMENT – SOCIOLOGY 1.TEACHER QUALIFICATION 1.CURRICULA – HIGHER EDUCATION 1. TEAM MANAGEMENT 1. RESEARCH 1.LABORATORIES – INTERIOR DECORATION 1.ELECTRONICS PHYSICS 1.SOFTWARE ENGEERING 1.THINKING – METHODOLOGY 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION
√
370.152 4
√
303.4 371.12
√ √
378.199
658.402 2
√
001.4 747.875
√ √
537.5
√
005.1
√
153.420 1
√ √
372.52
Jumlah
8
9
16
Tabel 11. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel I dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel I
Subyek
1. STUDY METHODS
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.302 81
1 2 3
4
5 6
7
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.POWER (SOCIAL SCIENCES) 1. RESEARCH 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1.PROJECT MANAGEMENT – PUBLIC ADMINISTRATION 1. RESEARCHERS 1.WRITING SKILLS – ELEMENTARY EDUCATION
1.SCHOOL IMPROVEMENT PROGRAMS 8 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATON Jumlah
R M
303.3 001.4 372.52
√
√ √
√
352.365
001.409 2 372.623
371.207
N
√
√
√ √
372.52
1
3
4
75 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 12. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel J dan Sitiran serta Relevansinya Judul Artikel J
Subyek
1. CURRICULA – SPECIAL EDUCATION
No. Klasifikasi 371.904 4
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1
1.EDUCATIONAL RESEARCH
371.904 4
√
2
1. CURRICULA – SPECIAL EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.904 4
√
371.33
√
371.33
√
3 4 5
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
6
1.EDUCATIONAL TESTS 1.TECHNOLOGY – HIGHER EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.VIEWER ACCESS –COMMUNICATIONS SERVICES 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.26
√
378
√
371.33
√
7
8 9
10 11
371.33
√
371.33
√ √
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
13
1.HIGH SCHOOL TEACHERS
373.11
14
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
1.INDUSTRIAL SURVEYS Jumlah
√
384.555 3
12
15
R N M
√ √ √
338.09 12
1
2
76 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 13. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel K dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
K
Subyek
1. TECHNOLOGY 2. TAIWAN 3.AMERICAN
No. Klasifikasi
No. Referensi
600.512 491 3
1
1.REPORTS – OFFICE RECORDS
651.78
R N M √
2
379.24
√
303.38 050 600 371.335 129
√ √
8
1. LITERACY PROGRAM 1.PUBLIC OPINION 1. YEAR-BOOKS 1. TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2.TAIWAN 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2. TAIWAN 1. YEAR-BOOKS
9
1. TECHNOLOGY
10
1.REPORTS – OFFICE RECORDS 1. TECHNOLOGY
3 4 5 6
7
11
Subyek
No. Klasifikasi
12
1.TEACHERS’ COLLEGES Jumlah
Relevansi R
√
√
371.335 129
√
050
√
600
√ √
651.78 600
√ √
370.711 3
-
9
Tabel 14. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel L dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel L
Subyek
1. EDUCATIONAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1
1.EDUCATIONAL RESEARCH
370.72
2
1.TEACHER CERTIFICATION
371.12
3
1.WRITING SKILLS – ELEMENTARY EDUCATION
372.623
4
1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
371.26
√
6
1. PROSE POEMS
808.81
7
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
5
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
R N M √
√ √
√ √
77 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
371.26
√
10
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
11 12
1. STUDY SKILLS 1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS
371.302 81 371.26
√ √
371.26
√
1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
371.26
√
371.26
√
1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS 1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
371.26
√
371.26
√
20
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
21
1.TEACHERS WORKLOAD
371.141 2
√
22
1.TEACHER TRAINING
370.711
23
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
24
1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY
370.15
25
1.EDUCATIONAL TESTS
371.26
√
26
1.TEACHING THODS
371.3
√
27
1.TEACHER QUALIFICATION
371.12
√
28
1.RETENTION
153.122
29
1.ECOLOGY ELEMENTARY
–
372.357
√
30
1.EDUCATION – LOCAL CONTROL
379.153
√
31
1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY
370.15
√
8 9
13 14 15 16 17 18 19
Jumlah
–
ME-
√ √ √
√
22
7
2
78 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 15. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel M dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel M
Subyek
1. STUDY SKILLS
No. Klasifikasi 371.302 81
No. Referensi 1 2
Subyek
No. Klasifikasi
R 1.ENGINEERS 1.CURRICULA – SECONDARY EDUCATION 1. EDUCATION 1.CURRICULUM DEVELOPMENT 1.THINKING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.STUDY SKILLS 1. TEACHING METHODS 1.COMPUTER MODELING
3 4 5 6 7 8 9
Relevansi
620.009 2 373.19
√ √
370 375.001 153.42 371.33
√
371.302 81 371.33
√ √ √
153.15
√
808.803 56
√
1. LEARNING
11
1.TECHNOLOGY LITERATURE
12
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY
371.33
√
371.33
√
15
1.EDUCATIONAL RESEARCH
370.72
16
1.DATA PROCESSING 1.LEARNING – COMPARATIVE PSYCHOLOGY 1.RESEARCH METHODS 1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.MODELING TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TECHNOLOGY – SCIENCE
13 14
17
18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah
1.TEACHING 1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY
√
003.3
10
–
R N M √ √
√
600 √
004
√
156.315
√
001.42
√ √
370.15 371.33
√
371.33
√ √
666.442 371.33
√ √
600.015 371.102 370.15
√
9
√ 6
11
79 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 16. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel N dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
N
Subyek
1. ENGINEERING DRAWING
No. Klasifikasi 604.2
No. Referensi
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1
1.SOCIAL ATTITUDES - THEORY
303.380 1
2
1.ENGINEERING GRAPHICS
604.2
√
3
1.TECHNICAL DRAWING 1.PROBLEM SOLVING 1LIFE SKILL – ELEMENTARY EDUCATION 1.FACTORY OPERATIONS ENGINEERING 1.LEARNING DISABILITIES
604.2
√
R N M √
153.43
√
372.82
√
670.42
√
371.9
√
1.COMPUTER GRAPHICS – ENGINEERING 1.COMPUTER PROGRAM
621.399 6
√
005.3
√
10
1.SPATIAL BEHAVIOUR – HUMAN ECOLO-GY
304.23
√
11
1.SPATIAL BEHAVIOUR – HUMAN ECOLO-GY
304.23
√
12
1.PSYCHOMETRICS 1.DRAWING TECHNOLOGY 1.ABILITY TESTING – EDUCATION 1.ABILITY TESTING – EDUCATION 1.LEARNING – TECHNICAL EDUCATION 1.COGNITIVE PSYCHOLOGY – EDUCATION
150.151 99
√
1. PROBLEM SOLVING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1.ABILITY TESTING – EDUCATION
4 5
6
7 8
9
13 14 15 16
17
18
19
604.2
√
371.262
√
371.262
√
153.150 71
√
370.452
√
370.152 4
√
371.262
√
80 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
20 21 22 23
24 Jumlah
1.ACHIEVEMENT TEST 1.GENDER IDENTITY 1.GENDER IDENTITY 1.MATHEMATICS – ELEMENTARY EDUCATION 1. GEOMETRY
371.262
√
305.3
√
305.3
√
372.7
√ √ 21
516 3
-
Tabel 17. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel O dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
O
Subyek
1. TEACHER EDUCATION – UNITED STATES
No. Klasifikasi 370.711 73
No. Referensi 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20
Jumlah
Subyek
No.
Relevansi
Klasifikasi
R
1.TEACHER EDUCATION 1.PRACTICE TEACHING 1.DIFFERENTIAL PSYCHOLOGY – EDUCATION 1. LEARNING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
370.711
√
370.71
√
370.151
√
1.EDUCATIONAL RESEARCH 1.SCHOOL BUILDING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.TEACHING METHODS 1.TEACHER QUALIFICATION 1.STRUCTURES 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.SOCIOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.PSYCHOLOGY 1.VOCABULARY 1.TEACHING METHODS 1.TEACHER EDUCATION 2.UNITED STATES 1.TEACHER – COMMUNITY RELATIONS – EDUCATION
370.72
153.151 371.33
R N M
√ √
371.6
√
371.33
√
371.3
√
371.12
√ √ √
511.33 808.803 56 371.33
√
301 371.33
√
√ √ √
150 401.4 371.3 370.711 73
√
√ √ √
371.19
5
9
6
81 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 18. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel P dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel P
Subyek
1. EDUCATIO NAL TECHNOLO GY
No. Klasifikasi
No. Referensi
371.33
1
1. EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
2 3
1. TECHNOLOGY 1.PROBLEM SOLVING 1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1.TECHNOLOGICAL INNOVATIONS – CAUSE OF SOCIAL CHANGE 1. TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
600 153.43
√ √
303.483
√
808.803 56
√
303.483
√
4 5 6
7 8 9 10
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.DESIGN – ENGINEERING
11
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY Jumlah
√
600 371.33
√
371.33
√
R N M
√
√
620.004 2 371.33
√ 4
-
7
Tabel 19. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel Q dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel Q
Subyek
1. DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION
No. Klasifikasi
No. Referensi
372.52
1 2
3
4 5 6 7
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1. SCIENCE 1. DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1. DESIGN – ELE MENTARY EDUCATION 1. CLASSROOMS 1.ENGINEERING DESIGN 1.ENGINEERING DESIGN 1.ENGINEERING DESIGN
001 372.52
√
372.52
√
371.621 620.004 2
R M
√
N √
√
620.004 2
√
620.004 2
√
82 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
8
1.ENGINEERING DESIGN
9
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1.DRAWING TECHNOLOGY 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1.PROBLEM SOLVING 1.ELEMENTARY EDUCATION 2. CANADA 3. ENGLAND 1.ELEMENTARY EDUCATION 2. CANADA 3. ENGLAND 1.TEACHING METHODS – ELEMENTARY EDUCATION 1.EDUCATIONAL TESTS 1.MANAGEMENT 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
10
11 12
13 14
15
16
17 18 19 20 21
22 23 24 25 26
27 28 29 30
31
1.CURRICULUM DEVELOPMENT 1.DRAWING – ELEMENTARY EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1. CLASSROOMS 1. TEACHERS 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1. STUDY SKILLS 1. ARCHITECTS 1.PROBLEM STUDENTS 1.DESIGN – ELEMENTARY EDUCATION 1. CLASSROOMS
√
620.004 2 √
371.33 372.52
√ √
604.2 372.52
√ √
153.43 372.714 2
√
372.714 2
√
372.13
√
371.26
√
658 371.33
√
375.01
√
372.52
√
371.33
√
371.33
√
371.621 371.1 372.52
√ √
√
371.302 81
√
720.92 371.93
√
372.52
371.621
√
√
√ √
83 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
32
1.DESIGN ENGINEERING
√
–
620.004 2
1.LEARNING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 34 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 35 1.STUDY SKILS 36 1. SOCIETY 37 1. TEACHING 38 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 39 1.CURRICULUMS 40 1.SOCIAL LEARNING 41 1.PROBLEM SOLVING – EDUCATIONAL PSYCHOLOGY Jumlah
370.152 3
√
371.33
√
371.302 81 301 371.33 371.33
√
375 303.32
√
370.152 4
√
33
√
√
10
√
18
13
Tabel 20. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel R dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
R
Subyek
1.LITERACY PROGRAM S
No. Klasifikasi
No. Referensi
379.24
1 2 3 4 5 6 7
8
Subyek
No.
Relevansi
Klasifikasi
R
1. LITERACY PROGRAMS
379.24
√
1.BENCHMARKS 1.LITERACY PROGRAMS 1.LITERACY PROGRAMS 1.TEACHER EDUCATION 1.LITERACY PROGRAMS 1.LITERACY PROGRAM – ADULT EDUCATION 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
526.24 379.24
√
379.24
√
379.24
√
379.012 4
√
379.24
10
1.TECHNOLOGY – SOCIAL EFFECTS
303.483
11
1.LITERACY PROGRAMS
379.24
√
√
371.33
1. LITERACY PROGRAMS
N
√
370.711
9
R M
√ √ √
84 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
12
1.LITERACY PROGRAMS
379.24
√
13 14
1.CURRICULUMS 1.LITERACY PROGRAMS
375 379.24
√
15 16
1.TECHNOLOGY 1.MATHEMATICS –ELEMENTARY EDUCATION
600 372.7
√
17
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
371.33
√
371.33
√
18 19
Jumlah
9
√
√
7
3
Tabel 21. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel S dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
S
Subyek
1. ENGINEERING DESIGN
No. Klasifikasi 620.004 2
No. Referensi 1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
12
13 14
Subyek
1.HUMAN ENGINEERING 1. SCIENCE 1. INTERNET 1.ENGINEERING ANALYSIS – STRUCTURES 1.ENGINEERING DESIGN 1.SCIENTIST 1.MATHEMATICS 1.MATHEMATICAL MODELS – SYSTEM 1.MATHEMATICAL MODELS 1. ENGINEERING 1.ECOLOGY – ELEMENTARY EDUCATION 1.BIOLOGICAL CONTROL SYSTEMS 1.ENGINEERING DESIGN 1.MODELING TECHNOLOGY
No.
Relevansi
Klasifikasi
R
620.82
√
500 004.678 624.17
620.004 2
R M
√
N
√ √
√
309.2 510 003
√ √ √
511.8
√
620 372.357
√
√
571.7
620.004 2 666.442
√
√ √
85 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
15
16 17 18 19 20 21 22 23
1.BIOLOGICAL CONTROL SYSTEMS 1. LIFE SCIENCES 1.TECHNOLOGY – LITERATURE 1. COMPUTERS 1.COMPUTER VIRUSES 1.COMPUTER VIRUSES
571.7
√
570 808.803 56
√
004 005.84
√ √
005.84
√ √
1. LIFE SCIENCES 1. ENGINEERS 1.COMPUTER SYSTEMS – ENGINEERING 1. ENGINEERING
570 620.009 2 621.39
√
620
√
25
1.MATHEMATICS – ELEMENTARY EDUCATION
372.7
√
26
1.EDUCATIONAL PSYCHOLOGY 1. ENGINEERING 1. ENGINEERING
370.15
√
1.FEEDBACK CONTROL SYSTEMS 1. THINKING 1. DISEASES – HUMANS 1.GRAPHICS – ENGINEERING
629.83
24
27 28 29 30 31 32 33 34
1.MODEL THEORY 1.COMPUTER GRAPHICS 35 1.COMPUTER VIRUSES Jumlah
620 620
√
√ √ √ √ √
153.42 362.1 √
621.399 6 511.34 006.6
√ √
005.84
√ 8
4
23
86 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Tabel 22. Analisis Subyek dan Klasifikasi Artikel T dan Sitiran serta Relevansinya Kode Artikel
T
Subyek
1. TEACHERS
No. Klasifikasi 371.1
No. Referensi 1
Subyek
No. Klasifikasi
Relevansi R
1.TEACHING – PROFESSIONAL EDUCATION 1.RESEARCH METHODS 1.TEACHERS 1.TEACHER QUALIFICATIONS 1. LEADERSHIP
370.711
6
1.SCHOOL FACILITIES
371.6
√
7 8 9
1. LEADERSHIP 1.PUBLIC SCHOOL 1.TEACHER TURNOVER
303.34 371.01 371.14
√ √
10
1. TEACHERS
371.1
√
11
1.TEACHING PROFESSIONAL EDUCATION
12 13
1.TEACHING 1.TEACHERS
14 15
1.TEACHERS 1.TEACHER EDUCATION 2. TEXAS 1.TEACHERS 1.TEACHERS 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2.UNITED STATES 1.TEACHERS 1.TEACHER EVALUATION 1.WORKFORCE – TEACHING
2 3 4 5
16 17 18
19 20 21 22 23 24 25 26
–
R M √
N
√
001.42 371.1 371.12
√ √ √
303.34
√
√
370.711
371.102 371.1
√ √
371.1 370.711 76 4
√
371.1 371.1 371.337 3
√ √ √
371.1 370.711
√
√
√ √
331.110 71
1.EDUCATIONAL PLANNING 1.EDUCATIONAL PLANNING 1. TEACHING
371.207
√
371.207
√
371.102
√
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 2.UNITED STATES
371.33
√
371.337 3
√
87 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
27
28 29 30 31
1.SCHOOL IMPROVEMENT PROGRAMS 1.SURVEYING 1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY 1.SURVEYING 1.TEACHERS
371.207
√
526.9 371.33
√
526.9 371.1
√
√
32
1.TEACHER MORALE
371.100 19
√
33
1.TEACHERS
371.1
√
34
1. TEACHERS
371.1
√
35
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
36
1.EDUCATIONAL TECHNOLOGY
371.33
√
37
1.TEACHING PROFESSIONAL EDUCATION Jumlah
–
√
√
370.711
26
5
6
88 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
LAMPIRAN 2 DATA JUDUL ARTIKEL A - T DAN REFERENSINYA TAHUN 2006-2007
Spring 2006 Volume 17, Number 2 ARTIKEL A Investigating the Relationship between High School Technology Education and Test Scores for Algebra 1 and Geometry References: American Association for the Advancement of Science. (1990). Science for all Americans: Project 2061. New York: Oxford University Press. American Association for the Advancement of Science. (1993). Benchmarks for science literacy: Project 2061. New York: Oxford University Press. Beane, J. (1996). On the shoulders of giants! The case for curriculum integration. Middle School Journal, 28(1). 6-11. Berry, R. Q. & Ritz, J. M. (2004). Technology education - A resource for teaching mathematics. The Technology Teacher, 63(8), 20-24. Bjork, R.A. & Richardson-Klavhen, A.(1989). On the puzzling relationship between environmental context and human memory. In C. Izana (Ed.) Current Issues in Cognitive Processes: The Tulane Floweree Symposium on Cognition (pp. 313-344). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Bransford, J. D., Brown, A. L., and Cocking, R. R. (Eds). (1999). How people learn: Brain, mind, experience, and school. Washington, DC: National Academy Press. Burghardt, M. D. & Hacker, M. (2002). Large-scale teacher enhancement projects focusing on technology education. Journal of Industrial Teacher Education, 39(3). 88-103. Childress, V. W. (1996). Does integrating technology, science, and mathematics improve technological problem solving? A quasi-experiment. Journal of Technology Education, 8(1), 1626. Center for Occupation Research and Development. (1999a). Teaching mathematics contextually. Retrieved April 8, 2004, from http://www.cord.org/lev2.cfm/87 Note: The url provided above returned invalid results. Visit the homepage at: http://www.cord.org/ Center for Occupation Research and Development. (1999b). Teaching science contextually. Retrieved April 8, 2004, from http://www.cord.org/lev2.cfm/87 Note: The url provided above returned invalid results.
89 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Visit the homepage at: http://www.cord.org/ Cormier, S. & Hagman, J. (1987). Transfer of learning. San Diego, CA: Academic Press. Crawford, Michael L. (2001). Teaching contextually: Research, rationale, and techniques for improving student motivation and achievement in mathematics and science. Waco, TX: CCI Publishing, Inc. Dyer, R. R. (2004). The relationship of high school mathematics standard test scores and illustration and design technology courses. Unpublished graduate research paper. Norfolk, VA: Department of Occupational and Technical Studies, Old Dominion University. Harris, M. and Wilson, V. (2003). Designs on the curriculum? A review of the literature on the impact of Design and Technology in schools in England. Retrieved September 29, 2005 from http://www.dfes.gov.uk/rsgateway/DB/RRP/u013797/index.shtml International Technology Education Association. (1985). Technology education: A perspective on implementation. Reston, VA: Author. LaPorte, J. and Sanders, M. (1993). Integrating technology, science, and mathematics in the middle school. The Technology Teacher, 52(6), 17-21. Lee, J. & Wong, K. K. (2004). The impact of accountability on racial and socioeconomic equity: Considering both school resources and achievement outcomes. American Educational Research Journal, 41(4), 797-832. Loepp, F. L. (1999). Models of curriculum integration. The Journal of Technology Studies, 25(2), 21-25. Merrill, C. (2001). Integrated technology, mathematics, and science education: A quasiexperiment. Journal of Industrial Teacher Education, 38(3), 45-61. National Commission on Excellence in Education. (1983). A Nation at risk: The imperative for educational reform. Washington, DC: United States Department of Education. National Research Council. (2002). Investigating the influence of standards: A framework for research in mathematics, science, and technology education. Committee on understanding the influence of standards in K-12 Science, Mathematics, and Technology Education. Washington, DC: National Academy Press. Sanders, M. E. (1999). New paradigm or old wine? The status of technology education practice within the United States. Journal of Technology Education, 12(2). 35-55. Satchwell, R. E. & Loepp, F. L. (2002). Designing and implementing an integrated mathematics, science, and technology curriculum for the middle school. Journal of Industrial Teacher Education, 39(3). 41-66. Virginia Department of Education. (2003). Career and technical education statewide annual performance report. Retrieved June 9, 2005, from http://www.pen.k12.va.us/VDOE/Instruction/CTE/cters/2003apr/aprssr.pdf Virginia Department of Education. (2002). Career and technical education statewide annual performance report. Retrieved June 9, 2005, from http://www.pen.k12.va.us/VDOE/Instruction/CTE/cters/2002apr/aprssr.pdf
90 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Virginia Department of Education. (2001). Career and technical education statewide annual performance report. Retrieved June 9, 2005, from http://www.pen.k12.va.us/VDOE/Instruction/CTE/cters/2001apr/aprssr.pdf Virginia Department of Education. (2000). Career and technical education statewide annual performance report. Retrieved June 9, 2005, from http://www.pen.k12.va.us/VDOE/Instruction/CTE/cters/2000apr/aprssr.pdf Virginia Department of Education. (1995). Standards of learning for Virginia public schools. Retrieved June 9, 2005 from http://www.pen.k12.va.us/VDOE/Superintendent/Sols/ Virginia Department of Education. (n.d.). Virginia Linkages. Retrieved June 9, 2005, from http://www.valinkages.net/
91 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL B Productivism and the Product Paradigm in Technological Education References: Anderson, D. (2004). From productivism to ecologism. UNESCO-UNEVOC Bulletin, 9(3). UNEVOC International Centre for Technical and Vocational Education and Training. Retrieved January 2005, from http://www.unevoc.unesco.org Borgmann, A. (1984). Technology and the character of contemporary life. Chicago: University of Chicago Press. Buchanan, R. (2001). The problem of character in design education: Liberal arts and professional specialization. International Journal of Technology and Design Education, 11(1), 13-26. Canadian Broadcasting Corporation, Staff Writer (2005, January 5). Ford SUV televisions commercial aired on CBC National News. Toronto: Canada. Conway, R. (2000). Ethical judgments in genetic engineering: The implications for technology education. International Journal of Technology and Design Education, 10, 239-254. Csikszentmihalyi, M. & Rochberg-Halton, E. (1995). The meaning of things, domestic symbols and the self. Cambridge: Cambridge University Press. De Vries, M. (1997). Science, technology and society: A methodological perspective. International Journal of Technology and Design Education, 7, 21-32. Deffeyes, K. S. (2005). Beyond oil. New York: Hill & Wang. Doucet, C. (2005, May 23). Cultural lag, a lethal drag. Globe and Mail. Retrieved May 24, 2005, from http://globeandmail.ca Durning, A. T. & Ryan, J. C. (1997). Stuff, the secret life of everday things. Seattle: Northwest Environment Watch. Flowers, J. (1998). Problem solving in technology education: A Taoist perspective. Journal of Technology Education, 10(1), 20-26. Furby, L. (1991). Understanding the psychology of possessions and ownership. Journal of Social Behaviour and Personality, 6, 457-467. Gardner, G., Assadourin, E., & Sarin, R. (2004). The state of consumption today. In L. Starke (Ed.), State of the World 2004 (pp. 3-21). New York: W.W. Norton. Gladwell, M. (2000). The tipping point: How little things can make a big difference. Boston: Little Brown & Company. Guber, D. L. (2003). The grassroots of a green revolution. London: The MIT Press. Hawken, P., Lovins, A. B., & Lovins, H. L. (1999). Natural capitalism. Boston: Little, Brown and Company.
92 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Higgs, E. (2003). Nature by design. London: MIT Press. Ihde, D. (1985). Technology and cultural variations. In C. Mitcham (Ed.), Research in philosophy and technology, Volume 8 (pp. 17-33). Greenwich Connecticut : JAI Press. Intergovernmental Panel on Climate Change (2001). Climate change 2001: The scientific basis. Cambridge: Cambridge University Press. International Technology Education Association. (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: Author. Jones, A. (1997). An analysis of student existing technological capability: Developing an initial framework. International Journal of Technology and Design Education, 7, 241–258. Jones, A. (1997). Recent research in learning technological concepts and processes. International Journal of Technology and Design Education, 7, 83-96. Kanner, A. D. & Gomes, M. E. (1995). The all-consuming self. In T. Roszak, M. Gomes, & A. Kanner, (Eds.) Ecopsychology, restoring the earth, healing the mind (pp 77-91). San Francisco: Sierra Club. Krippendorff, K. (1996). On the essential contexts of artifacts or on the proposition that 'design is making sense of things.' In V. Margolin & R. Buchanan (Eds), The idea of design (pp. 156-184). Cambridge: MIT Press. Lankshear, C.; Gee, J. P.; & Hull, G. (1996). The new work order behind the language of the new capitalism. Boulder Colorado: Westview Press. Layton, D. (1993). Technology's challenge to science education. Buckingham: Open University Press. Leopold, A. (1993). Round River. New York: Oxford University Press, pp. 145-146. McDonough, W. & Braungart, M. (2002). Cradle to cradle. New York: North Point Press. McLaren, S. V. (1997). Value judgements: Evaluating design - A Scottish perspective on a global issue. International Journal of Technology and Design Education, 7, 259–278. McLaughlin, L. (2005, March 15). Hobbit houses. Time Magazine Canadian Edition. Retrieved March 30, 2005, from http://global.factiva.com Mitcham, C. (1994). Thinking through technology: The path between engineering and philosophy. Chicago: University of Chicago Press. Mitcham, C. (2001). Dasein versus design: The problematics of turning making into thinking. International Journal of Technology and Design Education, 11(1), 27-36. Monbiot, G. (2005, Tuesday February 15). Mocking our dreams: The reality of climate change is that the engines of progress have merely accelerated our rush to the brink. The Guardian. Retrieved February 15, 2005, from http://www.guardian.co.uk. Norman, D. A. (2004). Emotional design. New York: Basic Books.
93 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
National Research Council. (1999). Our common journey: A transition toward sustainability. Washington, D.C: National Academy Press. Paquet, L. B. (2003). The urge to splurge. Toronto: ECW Press. Petrina, S. (1998). Multidisciplinary technology education. International Journal of Technology and Design Education, 8, 103-138. Petrina, S. (2000). The political ecology of design and technology education: An inquiry into methods. International Journal of Technology and Design Education, 10, 207–237. Petrina, S, & Dalley, S. (2003). The politics of curriculum reform in Canada: The case of technology education in British Columbia. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology Education, 3(1), 117-144. Petrina, S. (2003). Two cultures of technical courses and discourses: The case of computer aided design. International Journal of Technology and Design Education, 13, 47–73. Quart, A. (2004). Branded: The buying and selling of teenagers. New York: Basic Books. Sachs, W. (2003). Environment and human rights. Wuppertal, Germany: Wuppertal Institute. Sanders, L. (2005). No boom, but '06 will be better than a bust. Advertising Age, 76(50): 10. Schor, J. (2004). Born to buy. New York: Scribner. Schwartz, B. (2004). The paradox of choice: Why more is less. New York: Harper Collins. Smil, V. (1997). Global population and the nitrogen cycle. Scientific American, 277(1), 76-81. Smith, T. M. (1998). The myth of green marketing. Toronto: University of Toronto Press. Stein, S. J.; Docherty, M.; & Hannam, R. (2003). Making the processes of designing explicit within an information technology environment. International Journal of Technology and Design Education, 13, 145–170. World Resources Institute. (2005). Millennium ecosystem assessment synthesis report. Washington, DC.: Author.
94 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL C The Use of Innovative Methods to Deliver Technology Education Laboratory Courses via Distance Learning: A Strategy to Increase Enrollment References: Alessandro, F. Milano, P. & Vincenzo, P. (1999). Simulation tool for virtual laboratory experiments in a WWW environment. Transactions on Instrumentation and Measurements, 48(3), 741-746. Baher, J. (1999). Articulate virtual labs in thermodynamics education: A multiple case study. Journal of Engineering Education, 88(4), 429-431. Bernard, R.M., Abrami, P.C., Lou, Y., Borokhovski, E., Wade, A. Wozney, L. et al. (2004). How does distance education compare with classroom instruction? A meta-analysis of the empirical literature. Review of Educational Research 74(3), 379-439. Carlson, S. (2004 November, 26). Online education survey finds unexpectedly high enrollment growth. The Chronicle of Higher Education, 51(14), p. A30. Dahl, J. (2003). Evaluating distance education in the 21st century. Distance Education Report, 7(8), 4-5. Daugherty, M.K.(1998). A recruitment crisis: Strategies for affecting change. The Technology teacher, 57(7), 21-26. Dunne, J., Farrel, T. McDonald, D. & O'Dowd, R. (1999). Introducing optoelectronics through automated characterization of devices and virtual measurement software. Transactions on Education, 42(4), 367 –371. Flowers, J. (2003). Under Review: Handbook on distance education. Journal of Industrial Teacher Education, 40(4), 64-72. Fraenkle, J.R. and Wallen, N.E. (1993). How to design and evaluate research in education (Revised). New York: McGraw-Hill. Gayle, W.B., Cook, P. & Kwanghee, D. (2003). RN to BSN program from traditional to online delivery. Nurse Educator, 28 (3),121-126. Griffioen, J., Seales, W.B. & Lumpp, Jr. J. E (1999). Teaching in real-time wireless classrooms. Journal of Engineering Education, 88(4), 397-400. Gustafsson, P. (2002). Physics teaching at a distance. European Journal of Physics, 23(5), 469474. Hill, C.E. (1999). Signs of distress in technology education programs. The Technology Teacher, 58 (7), 21-25. Hodge, H. Hinton, H.S. & Lightner, M. (2001). Virtual circuit laboratory. Journal of Engineering Education. 90(4), 507-509.
95 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Isbell, C.H. & Lovedahl, G.G. (1989). A survey of recruitment techniques used in industrial arts/technology education programs. The Journal of Epsilon Pi Tau, 15 (1), 37-41. Joler, M. & Christodoulou, C.G. (2001). Laboratories accessible through the internet. Microwave Magazine, 2(4), 99-103. Laughlin, J. (1997). Serving new audiences with a master of science degree through distance education, Journal of Family and Consumer Sciences, 98, 11-15. Liou, S. P., Soelaeman, H., & Leung, P. (1999). Distance learning engineering laboratory. Computer Applications in Power, 12(1), 6-12. Mann, C.C. (1998). Quality assurance in distance education: the survey MA (TESOL) experience. Distance Education, 19(1), 7-22. McIsaac, M.S. & Craft, E.H. (2003). Faculty development: Using distance education effectively in the classroom. Computers in the Schools, 20(3), 41-49. Ndahi, H. B. & Ritz, J.M. (2002). Distance learning in industrial teacher education programs. The Journal of Technology Studies, 18(1), 64-69. Newman, S. D. (1997). Applying total quality management to interactive distance learning. Education at a Distance, 11(2), 17-20. Ritz, J.M. (1999). Addressing the shortage of technology education teaching professionals: Everyone's business. The Technology Teacher, 59(1), 8-12. Smaldino, S. (1996). Effective techniques for distance education instruction. Proceedings of Annual Conference on Frontiers in Education. Salt Lake City Stainback, S & Stainback, W. (1988). Understanding and conducting qualitative research. Reston, VA: The Council for Exceptional Children Weston, S. (1997). Teacher shortage-supply and demand. The Technology Teacher, 57(1), 6-9.
96 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL D A Delphi Study to Identify Recommended Biotechnology Competencies for First-Year/Initially Certified Technology Education Teachers References: California State University Program for Education and Research in Biotechnology (2001). The current and future workforce needs of California's biotechnology industry: A study and summary of public hearings. Retrieved August 22, 2003, from http://www.csuchico.edu/csuperb/WkFcSurvResults_CA_Needs.html Clayton, M. J. (1997). Delphi: A technique to harness expert opinion for critical decision-making tasks in education. Educational Psychology, 17(4), 373-386. Custer, R. L., Scarcella, J. A., & Stewart, B. R. (1999). The modified Delphi technique: A rotational modification. Journal of Vocational and Technical Education, 15(2), 50-58. De Miranda, M. A. (2004). Ethical issues in biotechnology. In R. B. Hill (Ed.) Council on Technology Teacher Education Yearbook: Vol. 53. Ethics for Citizenship in a Technological World (pp. 60-81). Peoria, IL: Glencoe/McGraw Hill. Dunham, T., Wells, J., & White, K. (2002). Biotechnology education: A multiple instructional strategies approach. Journal of Technology Education 14(1), 65-78. Finch, C. R., & Crunkilton, J. R. (5th ed.). (1999). Curriculum development in vocational and technical education. Needham Heights, MA: Allyn and Bacon. International Technology Education Association. (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: Author. Isaac, S., & Michael, W. B. (1981). Handbook in research and evaluation (2nd ed.). San Diego, CA: EDITS. Rogers, G. E. (1996). The technical content of industrial/technology teacher education. Journal of Technology Education, 8(1), 40-49. Russell, J. (2003). The assessment of student learning is a pivotal component of effective teaching and learning. The Technology Teacher, 63(2), 28-32. Sharp, D., Liebenau, A., Stocks, N., Bennewith, O., Evans, M., Jones, W. B. et al. (2003). Locally developed guidelines for the aftercare of deliberate self-harm patients in general practice. Primary Healthcare Research and Development, 4(1), 21-28. Walker, J. P., & Echternacht, L. (1992), Desktop competencies needed in a business world. Paper presented at the Delta Pi Epsilon National Research Conference, Los Angeles, California. Wells, J. G. (1994). Establishing a taxonometric structure for the study of biotechnology in secondary school technology education. Journal of Technology Education, 6(1), 58-75.
97 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL E Student Perceptions of Selected Technology Student Association Activities References: Agresti, A., & Finlay, B. (1997). Statistical methods for the social sciences (3rd edition). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, Inc. Betts R. & Van Dyke A.W. (Eds.). (1989) Technology Student Associations. Mission Hills, CA: Glencoe. Busby, J. (1999). Measuring Clark's quality characteristics for technology education for a relationship with student achievement. Unpublished doctoral dissertation, North Carolina State University, Raleigh, NC. Clark, A. C. (1997). Identification of quality characteristics for technology education programs in North Carolina. Unpublished doctoral dissertation, North Carolina State University, Raleigh, NC. Creswell, J. W. (2003). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications. Dugger, W. E. (2001). Standards Correlation. In Technology Student Association (Eds.), Middle school technology activities: The official TSA competitive events guide 2002-2003. Reston, VA: Author Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. (1996). Educational research: An introduction (6th edition.). White Plains, NY: Longman Publishers. International Technology Education Association (1996). Technology for all Americans: A rationale and structure for the study of technology. Reston, VA: Author. International Technology Education Association (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: Author. International Technology Education Association (2003). Advancing excellence in technological literacy: Student assessment, professional development, and program standards. Reston, VA: Author. Lewis, T. (1999). Research in technology education – Some areas of need. Journal of Technology Education, 10(2), 41-56. Loepp, F. (1989). Why student organizations? In M. Betts & A. Van Dyke (Eds.), Technology student organizations (pp. 3-14). Mission Hills, CA: Glencoe. National Academy of Engineers & National Research Council (2002). Technically speaking. Washington, D.C: National Research Council. North Carolina Department of Public Instruction (2003). Career and technical student organization. Retrieved June 12, 2003, from http://www.ncpublicschools.org/workforce_development/vso/ Peterson, R. E. (2001). TECH-know [Brochure]. Raleigh: North Carolina State University.
98 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Scott, J. & M. Sarrkees-Wircenski (2001). Overview of Career and Technical Education. (2nd edition). Homewood, IL: American Technical Publishers. Taylor, J. S. (2004). An analysis of the variables that affect technological literacy as related to selected Technology Student Association activities. Unpublished doctoral dissertation, North Carolina State University. Technology Student Association (2000). The TSA chapter startup kit. Reston, VA: The author. Technology Student Association (2001). About TSA. Retrieved January 18, 2003, from http://www.tsaweb.org/about/. Note: The url provided above returned invalid results. Relevant information may be found at the following link: http://www.tsaweb.org/content.asp?contentid=406 Technology Student Association (2001). Mission of TSA. Retrieved January 18, 2003, from http://www.tsaweb.org/about/mission.html . Note: The url provided above returned invalid results. Relevant information may be found at the following link: http://tsa.timberlakepublishing.com/content.asp?contentid=410 Thomas, R. M. (2003). Blending qualitative and quantitative research methods in theses and dissertations. Thousand Oaks, CA: Sage Publications. Willcox, G. (2003). Standards Correlation. In Technology Student Association (Ed.), Middle school technology activities: The official TSA competitive events guide 2004-2005. Reston, VA: Editor. Wright, M. (2002). Standards Correlation. In Technology Student Association (Ed.), Middle school technology activities: The official TSA competitive events guide 2003-2004. Reston, VA: Editor.
99 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Volume 18, Number 1 Fall 2006 ARTIKEL F The Nature and Provision of Technology Education in Ireland References: Alamäki, A. (2000). Current trends in technology education in Finland. Journal of Technology Studies, 26(1), 19-23. Black, P., & Harrison, G. (1986). Technological capability. In A. Cross & R. McCormick (Eds.), Technology in schools: A reader (pp. 137-147). Milton Keynes: Open University Press. Connolly, R. (1986). Developments in the teaching of engineering in schools in Ireland. In J. Heywood & P. Matthews (Eds.), Technology, society and the school curriculum: Practice and theory in Europe (pp. 197-219). Manchester: Roundthorn Publishing Ltd. de Vries, M. J. (1994). Technology education in Western Europe. In D. Layton, (Ed.), Innovations in science and technology educationn (Vol. V) (pp. 31- 44). Paris: Unesco. Darmody, M., & E. Smyth. (2005). Gender and subject choice: Take-up of technological subjects in second-level education. Dublin: Liffey Press. Department of Education and Science. (1989). The junior certificate: Technology syllabus. Dublin: Stationary Office. Department of Education and Science. (2002). Rules and programmes for secondary schools. Dublin: The Stationary Office. Department of Education and Science. (2006a). Chief examiner's reports. Retrieved February 16, 2006, from http://www.examinations.ie/index.php?l=en&mc=en&sc=cr Department of Education and Science. (2006b). Statistics Reports, Retrieved February 16, 2006, from http://www.education.ie/home/home.jsp?pcategory=17216&ecategory=17325&language=E N. Durcan, T. J. (1972). History of Irish education from 1800. Bala: Dragon Books. Eurydice. (2006). The information network on education in Europe 2005. Retrieved February 16, 2006, from http://www.eurydice.org/Eurybase/frameset_eurybase.html. Note: The url provided above returned invalid results. Visit the homepage at: http://www.eurydice.org/portal/page/portal/Eurydice Gleeson, J. (2004). Concurrent teacher education (post-primary) in the Republic of Ireland: Some issues and trends. In A. Burke (Ed.), Standing conference on teacher education North and South (SCOTENS), teacher education in the Republic of Ireland: Retrospect and prospect (pp. 43-53). Belfast: Centre For Cross Border Studies. Government of Ireland. (2000). Education (Welfare) Act 2000. Retrieved February 16, 2006, from http://www.irishstatutebook.ie/2000_22.html
100 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Note: The url provided above returned invalid results. Visit the homepage at: http://www.irishstatutebook.ie/ Harding, J. (2002). Gender and design and technology education. In G. Owen- Jackson (Ed.), Teaching design and technology in secondary schools: A reader (pp. 237- 248). London: Routledge Falmer Hargreaves, A. (1989). Curriculum and assessment reform. Milton Keynes: Open University Press Hennessy, L. ( 2000.). The future of technological educations in developing 21st century. ETTA, 1, 48-57. Heywood, J. (1986). Toward technological literacy in Ireland: An opportunity for an inclusive approach. In J. Heywood & P. Matthews (Eds.), Technology in the curriculum. Technology, society and the school curriculum: practice and theory in Europe (p. 221-256). Manchester: Roundthorne. Irish Business and Employers Confederation. (2006). ICT Ireland. Retrieved February 16, 2006, from http://www.ibec.ie/ibecweb.nsf/wvBusinessSectors/ICT_Ireland?OpenDocument. Kimbell, R. (1982). Design education: The foundation years. London: Routledge & Kegan Paul. Lattu, M. (2000). The nature of Finnish technology education. Retrieved February 16, 2006, from http://www.malux.edu.helsinki.fi/malu/people/lattu/oulu2000/Lattu_Oulu_00.rtf Lavonen, J. & Autio, O. (2003). Technology education in Finland. Department of Teacher Education. Retrieved February 16, 2006, from http://www.mirror4u.net/dokumentit/Mirror_tuotokset/OKL_technology_education_in_finla nd.pdf. Layton, D. (Ed.). (1994). Innovations in science and technology education (Vol. V). Paris: Unesco. Lynch, B. (2004). Revised Leaving Certificate syllabuses in technology subjects. Dublin: NCCA. McGuiness, S.; Corcoran, L. & O'Regan, F. (1997). An evaluation of the implementation of technology in the junior cycle curriculum. Dublin: Trinity College. National Council for Curriculum and Assessment. (1989). Junior certificate technology syllabus. Dublin: Author National Council for Curriculum and Assessment (2003). Consultation document: Technology education in the junior cycle, a framework for provision. Dublin: NCCA. National Council for Curriculum and Assessment. (2004a). Board of studies for the review of technology education in the junior cycle, final report. Dublin: NCCA. National Council for Curriculum and Assessment. (2004b). Leaving Certificate design and communication graphics syllabus. Retrieved February 16, 2006, from http://www.ncca.ie/uploadedfiles/publications/LC%20Design%20and%20Communication% 20Graphics%20Syllabus(1).pdf National Council for Curriculum and Assessment. (2006a). Leaving Certificate engineering technology syllabus. Retrieved February 16, 2006,
101 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
from http://www.ncca.ie/uploadedfiles/publications/LC%20Engineering%20Technology%20Sylla bus.pdf National Council for Curriculum and Assessment. (2006b). Leaving Certificate technology syllabus. Retrieved February 16, 2006, from http://www.education.ie/servlet/blobservlet/lc_tech_draft_sy.pdf?language=EN Rasinen, A. (2003). An analysis of the technology education curriculum of six countries. Journal of Technology Education, 15(1), 31-47. Reen, M. A. (1984). Marking-out and the general test : A study of a problem in school metalwork. Galway : Galway Regional Technical College. Savage, E., & L. Sterry. (1990). A conceptual framework for technology education. Reston: International Technology Education Association. Sayers, S. (2002). Is gender still on the agenda as an issue for Design and Technology (pp. 169188). In S. Sayers, B. Barnes, & J. Morley, (Eds.), Issues in design and technology teaching. London: Routledge. Steffens, H. (1991). Re-training teachers for the new technology education programmes in Ireland. International Journal of Technology and Design Education (Historical Archive) 2, 3-35. The Women's Studies Association of Ireland. (1985). Towards a new curriculum: Gender and schooling. (report to the Curriculum and Examinations Board). Dublin: author. UCAS. (2006). Universities & Colleges Admissions Service, Retrieved February 16, 2006, from http://www.ucas.ac.uk/ Williams, P. J. (n.d.). Processes of technology. Retrieved February 16, 2006, from http://www.heia.com.au/heia_graphics/JHEIA72-4.pdf
102 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL G Integrating the Study of Technology into the Curriculum: A Consulting Teacher Model References: Custer, R. L. (2000). Blurring the boundaries. In Martin, G. E. (ed) Technology education for the 21st century. 49th Yearbook. Council on Technology Teacher Education, Peoria, IL: Glencoe/McGraw-Hill. DeVore, P. W. (1965). Technology: An intellectual discipline. Washington, DC: American Industrial Arts Association Erekson, T. L. (1992). Technology education from the academic rationalist theoretical perspective. Journal of Technology Education, 3(2), 7-16. Erekson, T. L., and Johnson, S. D. (April, 1989). Conceptions of vocational teachers: A view through the lens of a disciplined-oriented program redesign effort. Paper presented at the American Research Education Association, San Francisco, CA. Erekson, T. L., and Shumway, S. A. (March, 2002). Technology education as college prep. The Technology Teacher, 61 (6), 10-15. Gagel, C. W. (1997). Literacy and technology: Reflections and insights for technological literacy. Journal of Industrial Teacher Education, 34(3), 6- 34. Glen, C. S. (1994). How elementary special education teachers adapted to collaborative consultation. (Doctoral dissertation, Brigham Young University, 1994), Dissertation Abstracts International, 55(02). Hallahan, D. P., and Kauffman, J. M. (1997). Exceptional learners: Introduction to special education, 7th edition. Boston: Allyn and Bacon. Herschbach, D. A. (1996). Supporting the proposition. Journal of Technology Studies, 22(2), 4-8. Herschbach, D. A. (1995). Technology as knowledge: Implications for instruction. Journal of Technology Education, 7(1), 31-42. Herschbach, D. A. (1992). Curriculum change in technology education: Differing theoretical perspectives. Journal of Technology Education, 3(2), 4-6. Hoepfl, M. C. (2001). Testing, testing . . . Journal of Industrial Teacher Education, 38(2), LaPorte, J. E., & Sanders, M. E. (1995). Integrating technology, science, and mathematics education. In Martin, G. E. (ed) Foundations of technology education, 44th Yearbook, Council on Technology Teacher Education, Peoria, IL: Glencoe/McGraw-Hill. Liao, T. T. (1998). Technological literacy: Beyond mathematics, science, and technology (MST) integration. Journal of Technology Studies, 24(2), 52-54. Loepp, F. (1991). Science, mathematics, and technology education. Paper presented at the Mississippi Valley Industrial Teacher Education Conference, Nashville, TN.
103 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Maley, D. A. (1989). Interfacing technology education, mathematics, and science. The Technology Teacher, 44(11), 7-10. McHaney, L. J., & Bernhardt, L. J. (1989). The central project model: A practical approach to interdisciplinary education. Proceedings: Symposium XI: Technology Education An Interdisciplinary Endeavor. Champaign, IL: University of Illinois, Department of Vocational and Technical Education. Palmer, J. M. (1995). Interdisciplinary curriculum – again. Chapter in Beane, J. A. Toward a coherent curriculum. Alexandria, VA: 1995 Yearbook of the Association for Supervision and Curriculum Development. Pearson, G., & Young, A. T. (Eds). (2002). Technically speaking: Why all Americans need to know more about technology. Washington, DC: National Academy Press. Sanders, M. A. (1996). Scenarios for the "Technology Standard." Journal of Technology Education, 7(2), 2-4. Satchwell, R. E., & Dugger, W. E., Jr. (1996). A united vision: Technology for all Americans. Journal of Technology Education, 7(2), 5-12. Stadt, R. W., and Kenneke, L. J. (1970). Teacher competencies for the cybernated age. Monograph 3. American Council on Industrial Arts Teacher Education. Thode, B, & Thode, T. (1997). TECH-ing it to the limit. The Technology Teacher, 56(8), 24-25. Welty, K. D. (1989). ACT: An interdisciplinary curriculum for applied academics, career exploration, and technological literacy. Proceedings: Symposium XI: Technology Education An Interdisciplinary Endeavor. Champaign, IL: University of Illinois, Department of Vocational and Technical Education. Wiens, A. E. (1995). Technology and liberal education. In Martin, G. E. (ed) Foundations of technology education, 44th Yearbook, Council on Technology Teacher Education, Peoria, IL: Glencoe/McGraw-Hill. Wilber, M. M. J. (1990). Consultation skills for special education teachers. (Doctoral dissertation, University of Wisconsin-Madison, 1990), Dissertation Abstracts International, 51(05). Wright, M., & Miller, L. (1997). An articulated whole-school approach. In Kirkwood, J. J., and Foster, P. N. (Eds.) Elementary school technology education. 46th Yearbook, Council on Technology Teacher Education, Peoria, IL: Glencoe/McGraw-Hill. Wright, R. T. (1995). Technology education curriculum development efforts. In Martin, G. E. (Ed.) Foundations of technology education, 44th Yearbook, Council on Technology Teacher Education, Peoria, IL: Glencoe/McGraw- Hill. Wulf, W. A. (2000). The standards for technological literacy: A national academies perspective. The Technology Teacher, 59(6), 10-12. Zuga, K. F. (1989). Relating technology education goals to curriculum planning. Journal of Technology Education, 1(1), 34-58.
104 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL H Project-Based Technology: Instructional Strategy for Developing Technological Literacy References: American Association for the Advancement of Science (1989). Science for all Americans: Project 2061. New York: Oxford University Press. Battle, J. (1991). Self-Esteem Research: A Summary of Relevant Findings. Edmonton, Canada: James Battle & Associate. Birenbaum, M. (1997). Alternatives in Assessment. Tel Aviv: Ramot. Black, P., & William, D. (1998). Assessment and classroom learning, Assessment in Education, 5(1), 7-74. Blasie, C. & Palladino, G. (2005). Implementing the professional development standards: A research department's master's degree program for high school chemistry teachers. Journal of Chemical Education, 82(4), 567-571. Retrieved July 21, 2006 from ERIC database http://www.eric.ed.gov Bonwell, C.C., & Eison, J.A. (1991). Active learning: Creating excitement in the classroom. (ASHEERIC Higher Education Report No. 1). Washington, DC: George Washington University. Bybee, R.W. (2000). Achieving technological literacy: A national imperative. The Technology Teacher, 60(1), 23-28. BUCK Institute for Education (1999). PBL overview. Retrieved December 15, 2006 from http://www.bie.org/pbl. Center for Science, Mathematics, and Engineering Education (1996). National science education standards for professional development for teachers of science. Retrieved July 21, 2006, from http://www.nap.edu/readingroom/books/nses/4.html Chicago Public Schools. (2000). Analytical vs. holistic rubric . Retrieved December 15, 2006 from http://intranet.cps.k12.il.us/Assessment Elwood, J. & Klenowski, V. (2002). Creating communities of shared practice: The challenges of assessment use in learning and teaching. Assessment and Evaluation in Higher Education, 27(3), 243-256. Frank, M. (2005). A systems approach for developing technological literacy. Journal of Technology
Education, 17(1), 19-34. Frank, M. (2002). Characteristics of engineering systems thinking – A 3-D approach for curriculum content. IEEE Transaction on Systems, Man, and Cybernetics, 32 (3), Part C, 203-214. Green, A. M. (1998). Project-Based-Learning: Moving students toward meaningful learning. (ERIC No. ED 422 466). Hake, R., (1998). Interactive-engagement vs. traditional methods: A six- thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics, 66(1), 6465.
105 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Hill, A. M., & Smith, H. A. (1998) Practices meets theory in technological education: A case of authentic learning in the high school setting. Journal of Technology Education, 9(2), 29-41. International Technology Education Association (2003a). Technology for all Americans: A Rationale and structure for the study of technology .Reston, Virginia: Author. International Technology Education Association (2003b). Advancing excellence in technological literacy: Students assessment, professional development, and program standards. Reston, Virginia: Author. International Technology Education Association (2003c). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, Virginia: Author. Johnson, D,. Johnson, R., & Smith, K. (1998). Cooperative learning returns to college: What evidence is there that it works? Change, 30(4), 26-35. Krajcik, J., Czerniak, C., & Berger, C. (1999). Teaching science: A project- based approach. New York: McGraw-Hill College. Laws, P., Sokoloff, D., & Thornton, R. (1999). Promoting active learning using the results of physics education research. UniServe Science News, 13. Maryland Department of Education (2006). Maryland teacher professional development standards. Retrieved December 28, 2006 from http://mdk12.org/instruction/professional_development/teachers_standards.html Mioduser, D. (1998). Framework for the study of cognitive and curricular issues of technological problem solving. International Journal of Technology and Design Education, 8(2), 167-184. National Staff Development Council (2001). NSDC Standards for Staff Development. Retrieved July 21, 2006, from http://www.nsdc.org/standards/index.cfm New Jersey Department of Education (2006). New Jersey Department of Education standards for required professional development of teachers. Retrieved July 21, 2006 from http://www.state.nj.us/njded/profdev/standards.htm Norman, G., & Schmidt, H. (2000). Effectiveness of problem-based learning curricula: Theory, practice and paper darts. Medical Education, 34, 721- 728. Parker, M.G. (1990). Team players and team work. New York: Prentice-Hall. Prince, M. (2004). Does active learning works? A review of the research. Journal of Engineering Education, 93(3), 223-231. Redish, E., Saul, J., & Steinberg, R. (1997). On the effectiveness of active- engagement microcomputer-based laboratories. American Journal of Physics, 65(1), 45-46. Sabag, N. (2002), Characteristics of projects-based learning in electronics. Unpublished Ph.D. thesis, Department of Education in Technology and Science, Technion - Israel Institute of Technology (in Hebrew, abstract in English), Haifa, Israel. Sage, A.P. (1995). Systems Management for Information Technology and Software Engineering. New York: Wiley. Shepherd, H. G. (1998). The probe method: A project-based learning model's effect on critical thinking skills. Dissertation Abstracts International,, 59 (3A), 779-780. Verner, I., & Hershko, E. (2003). School graduation project in robot design: A case study of team learning experiences and outcomes. Journal of Technology Education, 14(2), 40-55.
106 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL I Engineering a Poem: An Action Research Study References: Burnaford, G., Fischer, J. & Hobson, D. (2001). Teachers doing research: The power of action through inquiry. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Assoc. Johnson, A. (2005). A short guide to action research. Boston, MA: Pearson Allyn and Bacon. Koch, J. & Burghardt, D.(2002). Design technology in the elementary school - A study of teacher action research. Journal of Technology Education 13(2), 21-33. Migdol, D. & Chapman, K. (Jan/Feb. 2001). It's not just the project. Ties Magazine, 13(4), 14-18. Mills, G. (2000). Action research: A guide for the teacher researcher. Upper Saddle River, NJ: Merrill Prentice Hall. Routman, R. (August, 1990). Everyone succeeds with poetry writing. Instructor, 111, 26-31. Sagor, R. (2000). Guiding school improvement with action research. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development. Yocom de Romero, N., Slater, P. & DeCristofano, C. (2006). Design challenges are ELLEmentary. Science and Children, 43(4), 34-37.
107 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL J The Effectiveness of Project Lead the Way Curricula in Developing Preengineering Competencies as Perceived by Indiana Teachers References: Borg, W. R., & Gall, M. D. (2002). Educational research: An introduction. New York: Longman. Bottoms, G., & Anthony, K. (2005). Project Lead the Way: A pre-engineering curriculum that works. Atlanta, GA: Southern Regional Educational Board. Dearing, B. M., & Daugherty, M. K. (2004). Delivering engineering content in technology education. The Technology Teacher, 64(3), 8-11. Grimsley. R. (2002). Engineering and technology education. Paper presented at the annual meeting of the Mississippi Valley Technology Teacher Education Conference, St. Louis, MO. Lewis, T. (2004). A turn to engineering: The continuing struggle of technology education for legitimization as a school subject. Journal of Technology Education, 16(1), 21-39. McCall, C. H. (2001). An empirical examination of the Likert scale: Some assumptions, development and cautions. Paper presented at the annual meeting of the CERA Conference, South Lake Tahoe, CA. McVearry, R. D. (2003, April). High-tech high schools build bridges to college. Engineering Times. Alexandria, VA: National Society of Professional Engineers. Retrieved from http://www.nspe.org Pearson, G. (2003). Engineering and technology education: Collaboration conundrum. Paper presented at the annual meeting of the Mississippi Valley Technology Teacher Education Conference, Nashville, TN. Project Lead The Way. (2005). About Project Lead The Way: An overview. Clifton Park, NY: Author. Retrieved on June 18, 2006 from http://www.pltw.org Rogers, G.E. (2005). Pre-engineering's place in technology education and its effect on technological literacy as perceived by technology education teachers. Journal of Industrial Teacher Education, 41(3), 6-22. Rogers, S., & Rogers, G.E. (2005). Technology education benefits from the inclusion of preengineering education. Journal of Industrial Teacher Education, 41(3), 88-95. Rogers, G. E. (1992). Industrial arts/technology education: Have Omaha teachers accepted the change? Journal of Industrial Teacher Education, 30(1), 46-58. Schroll, M. (2002). Pre-engineering at the high school level: A teacher's perspective. Paper presented at the annual meeting of the Mississippi Valley Technology Teacher Education Conference, St. Louis, MO. Thilmany, J. (2003, May). Catching them younger. Mechanical Engineering. New York, NY: Zargari, A. (1996). Survey results guide total quality management (TQM) course development in industrial technology. Journal of Technological Studies, 22(1), 60-61.
108 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Volume 18, Number 2 Spring 2007 ARTIKEL K How Taiwanese and Americans Think About Technology References: Directorate-General of Budget, Accounting and Statistics, Executive Yuan (2000). The population census report [Data file]. Available from http://www.stat.gov.tw Dugger, W. E. (2001). Standards for technological literacy. Phi Delta Kappan. 82(7), 513-517. Election Study Center of National Chengchi University (Ed.) (2001). Public opinion polls. Taipei: Wu-nan. International Institute for Management Development (IMD) (2005). World competitiveness yearbook (WCY). Retrieved May 12, 2005, from http://www01.imd.ch/wcy/ranking Note: The url provided above returned invalid results. Visit the homepage at: http://www.imd.ch/index.cfm ITEA. (2001/2004). What Americans think about technology. Retrieved September 10, 2004, from http://www.iteawww.org/TAA/GallupPollsMainPage.htm Note: The url provided above returned invalid results. Relevant information may be found at the following link: http://www.iteaconnect.org/TAA/Publications/TAA_Gallup.html
Lee, L. S. (2004). The challenge and perspectives of technology education in Taiwan. Paper delivered at the 2004 International Conference on Industrial and Technology Education for the 21st Century in East Asia, Cheonan, Korea. Lee, L. S. (Ed.)(2004). A brief introduction to technology education in Taiwan. Retrieved September 1, 2004, from http://lee.ite.ntnu.edu.tw/. Note: The url provided above returned invalid results. Visit the homepage at: http://www.ntnu.edu.tw/ntnu-eng.html Ministry of the Internal, Department of Population (2004). The Demographical Yearbook [Data file]. Available from http://www.ris.gov.tw/ch4/static/st20-0.html Rose, L. & Dugger, W. (2002). ITEA/Gallup poll reveals what Americans think about technology. Reston, VA: International Technology Education Association. Retrieved from: http://www.iteaconnect.org/TAA/PDFs/Gallupreport.pdf Rose, L.; Gallup, A.; Dugger, W.; & Starkweather, K. (2004). A report of the second survey conducted by the Gallup Organization for the International Technology Education Association. Reston,VA: ITEA. Retrieved from: http://www.iteaconnect.org/TAA/PDFs/GallupPoll2004.pdf Volk, K.S., & Dugger, W. (2005). East meets West: What Americans and Hong Kong people think about technology. Journal of Technology Education. 17(1). 53-68 Zhang, Y. H. (1999). The survey of teachers college students’ technological attitude - Take national Hualien Teachers College as an example. NHLTC Magazine, 8, 297-31.
109 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL L Effects of Test Taking on Retention Learning in Technology Education: A Meta-Analysis References: Borg, W. R., & Gall, M. D. (1989). Educational Research: An Introduction. 5th ed. New York: Longman. Burdin, J. L. (1982). Teacher certification. In H. E. Mitzel (Ed.), Encyclopedia of education research (5th ed.) New York: Free Press. Carter, K. (1984). Do teachers understand the principles for writing tests? Journal of Teacher Education, 35(6), 57-60. Denny, J. D., Paterson, G. R., & Feldhusen, J. F. (1964). Anxiety and achievement as functions of daily testing. Journal of Educational Measurement, 1, 143-147. Duchastel, P. (1981). Retention of prose following testing with different types of test. Contemporary Educational Psychology, 6, 217-226. Faw, H. W., & Waller, T. G. (1976). Mathemagenic behaviors and efficiency in learning from prose. Review of Educational Research, 46, 691-720. Fleming, M., & Chambers, B. (1983). Teacher-made tests: Windows on the classroom. In W. E. Hathaway (Ed.), Testing in the schools: New directions for testing and measurement, No. 19 (pp.29-38). San Francisco: Jossey-Bass. Gay, L., & Gallagher, P., (1976). The comparative effectiveness of tests versus written exercises. Journal of Educational Research, 70, 59-61. Gullickson, A. R., & Ellwein, M. C. (1985). Post hoc analysis of teacher-made tests: The goodness-of-fit between prescription and practice. Educational Measurement: Issues and Practice, 4(1), 15-18. Haynie, W. J. (2004). Effects of pre-tests and post tests on delayed retention learning in technology education. North Carolina Journal of Technology Teacher Education, VI, 14-21. Haynie, W. J. (2003a). Effects of multiple-choice and matching tests on delayed retention learning. Journal of Industrial Teacher Education, 40(2), 7-22. Haynie, W. J. (2003b). Effects of take-home tests and study questions on delayed retention learning. Journal of Technology Education, 14(2), 6-18. Haynie, W. J. (1997a). Effects of anticipation of tests on delayed retention learning. Journal of Technology Education, 9(1), 20-46. Haynie, W. J. (1997b). An analysis of tests authored by technology education teachers. Journal of the North Carolina Council of Technology Teacher Education, 2(1), 1-15. Haynie, W. J. (1995). In-class tests and posttest reviews: Effects on delayed-retention learning. North Carolina Journal of Teacher Education. 8(1), 78-93.
110 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Haynie, W. J. (1994). Effects of multiple-choice and short-answer tests on delayed retention learning acquired via individualized, self-paced instructional texts. Journal of Technology Education. 6(1), 32-44. Haynie, W. J. (1992). Post hoc analysis of test items written by technology education teachers. Journal of Technology Education. 4(1), 27-40. Haynie, W. J. (1991). Effects of take-home and in-class tests on delayed retention learning acquired via individualized, self-paced instructional texts. Journal of Industrial Teacher Education, 28(4), 52-63. Haynie, W. J. (1990a). Anticipation of tests and open space laboratories as learning variables in technology education. Journal of the North Carolina Council of Technology Teacher Education, 1(1), 2-19. Haynie, W. J. (1990b). Effects of tests and anticipation of tests on learning via videotaped materials. Journal of Industrial Teacher Education, 27(4), 18-30. Haynie, W. J. (1983). Student evaluation: The teacher's most difficult job. Monograph Series of the Virginia Industrial Arts Teacher Education Council, Monograph Number 11. Herman, J., & Dorr-Bremme, D. W. (1982). Assessing students: Teachers' routine practices and reasoning. Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association, New York. Marsh, R. (1984). A comparison of take-home versus in-class exams. Journal of Educational Research, 78(2), 111-113. Mayer, R. E., & Moreno, R. (2002). Animation as an aid to multimedia learning. Educational Psychology Review, 14(1), 87-99. Mehrens, W. A. (1987). "Educational Tests: Blessing or Curse?" Unpublished manuscript, 1987. Mehrens, W. A., & Lehmann, I. J. (1987). Using teacher-made measurement devices. NASSP Bulletin, 71(496), 36-44. Newman, D. C., & Stallings, W. M. (1982). Teacher Competency in Classroom Testing, Measurement Preparation, and Classroom Testing Practices. Paper presented at the Annual Meeting of the National Council on measurement in Education, March. (In Mehrens & Lehmann, 1987). Nungester, R. J., & Duchastel, P. C. (1982). Testing versus review: Effects on retention. Journal of Educational Psychology, 74(1), 18-22. Stiggins, R. J., & Bridgeford, N. J., (1985). The ecology of classroom assessment. Journal of Educational Measurement, 22(4), 271-286. Stiggins, R. J., Conklin, N. F., & Bridgeford, N. J. (1986). Classroom assessment: A key to effective education. Educational Measurement: Issues and Practice, 5(2), 5-17. Thorndike, R. L., & Hagen, E. P. (1977). Measurement and evaluation in psychology and education. New York: Wiley.
111 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL M Children as Innovators in Action – A Study of Microcontrollers in Finnish Comprehensive Schools References: Adams, J.L. (1991). Flying buttresses, entropy, and O-rings. The world of an engineer. Cambridge , MA: Harvard University Press. Barlex, D. & Pitt, J. (2000). Interaction: The relationship between science and design and technology in the secondary school curriculum. London: Engineering Council. Biesta, G. (1994). Education as intersubjectivity. Educational Theory, 44, 299- 317. Black, P. & Harrison, G. (1985). In place of confusion: Technology and science in the school curriculum. Nuffield-Chelsea Curriculum Trust and the National Centre for School Technology. London: Trent Polytechnic. Chen, D. (1996). Reflections on technological thinking. In: D. Mioduser & I. Zilberstein (Eds.), The second Jerusalem international science and technology education conference on technology education for a changing future: Theory, policy and practice (p. S3 – 5-6). Book of abstracts. Tel Aviv: Center for Educational Technology. Dugger, W. E. Jr. & Yung, J. E. (1995). Technology education today. Bloomington, IL: Phi Delta Kappa Educational Foundation. Edwards, D. & Mercer, N. (1987). Common knowledge: The development of understanding in the classroom. London: Metheuen. Erickson, F. (1986). Qualitative methods in research on teaching. In: M.C. Wittrock (Ed.), Handbook of research on teaching; Third Edition (p. 119- 161). New York, NY: Macmillan. Futschek, G. (1995). Starting learning with computer controlled models. In Tinsley, J. D. & van Weert, T. J. (Eds.), Proceedings of the 6th World Conference on Computers in Education. Birmingham, UK: Chapman & Hall. Honebein P. C., Duffy T. M., & Fishman B. J. (1993). Constructivism and the design of learning environments: Context and authentic activities for learning. In T. M. Duffy, J. Lowyck, & D. H. Jonassen (Eds.), Designing environments for constructive learning. Berlin: Springer-Verlag. International Technology Education Association (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Author: Reston, VA Järvinen, E-M. (2001). Education about and through technology. In search of more appropriate pedagogical approaches to technology education. Acta Universitatis Ouluensis: Scientiae Rerum Socialium E50. Oulu, Finland: Oulu University Press. (http://herkules.oulu.fi/isbn9514264878/) Järvinen, E-M. & Hiltunen, J. (2000). Automation technology in elementary technology education. Journal of Industrial Teacher Education. 37(4). Layton, D. (1993). Technology’s challenge to science education. Buckingham, England: Open University Press.
112 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
McCormick, R.; Murphy, P.; Hennessy, S.; & Davidson, M. (1996). Research on student learning of designing and problem solving in technology activity in schools in England. Paper presented to the American Research Association Annual Meeting, New York, April, 1996. Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis. Thousand Oaks, CA: Sage Publications. Papert, S. (1980). Mindstorms: Children, computers, and powerful ideas. Brighton, England: Harvester. Patton, M.Q. (1990). Qualitative evaluation and research methods. Newbury Park, CA: Sage Publications. Piaget, J. (1970). Science of education and the psychology of the child. New York: Orion. Ritchie, S.M & Hampson, B. (1996). Learning in the making: A case study of science and technology projects in a year six classroom. Research in Science Education, 26(4), 391-407. Savage, E. & Sterry, L. (1990). A conceptual framework for technology education. Reston, VA: International Technology Education Association. Savery, J. R. & Duffy, T. M. (1995). Problem based learning: an instructional model and its constructivist framework. Educational Technology, 35, 31- 38. Schwartz, A. (1996). Principles of logic- A learning module for the understanding and implementation of logic at the junior high school level. In Mioduser, D. & Zilberstein, I. (Eds.), The second Jerusalem international science and technology education conference on technology education for a changing future: Theory, policy and practice. Book of abstracts. Tel Aviv: Center for Educational Technology. Sparkes, J. (1993). Some differences between science and technology. In R. McCormick, C. Newey, & J. Sparkes (Eds.), Technology for technology education. London: Addison-Wesley Publishing Company. von Glasersfeld, E. (1995). A constructivist approach to teaching. In: P.L. Steffe. & J. Gale (Eds), Constructivism in education (p. 3-15). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates. Vygotsky, L.S. (1997). Educational psychology. Boca Raton, FL: St. Lucie Press
113 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL N The Relationships of Spatial Experience, Previous Mathematics Achievement, and Gender with Perceived Ability in Learning Engineering Drawing References:
Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. Barr, R.E. (2004). The current status of graphical communication in engineering education. Proceedings of ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 20-23, Savannah, GA. Retrieved May 15, 2005 from http://fie.engrng.pitt.edu/fie2004/papers/1107.pdf. Bertoline, G.; & Wiebe, E. (2002). Technical graphics communication (3rd ed.). New York:McGraw-Hill. Custer, R. L., Valesey B. G., & Burke B. N. (2001). An assessment model for a design approach to technological problem solving. Journal of Technology Education, 12(2), 5-20. Gurian, M., & Stevens, K. (2005). The minds of boys: Saving our sons from falling behind in school and life. San Francisco: Jossey-Bass. Hutchison, M. A., Follman, D. K., Sumpter, M., & Bodner G.M. (2006). Factors influencing the self-efficacy beliefs of first-year engineering students. Journal of Engineering Education, 95, 3948. Ismail, M (2002). Masalah pembelajaran pelajar terhadap mata pelajaran Lukisan Kejuruteraan di Sekolah Menengah Teknik di Negeri Melaka, Kertas Projek Sarjana Muda teknologi serta Pendidikan (Kejuruteraan Awam), UTM, Malaysia. Jayasree, J. (2003). Keberkesanan grafik computer dan latihan kemahran spatial ke atas pelajar Lukisan Kejuruteraan-Satu kajian kes. Unpublished Master’s dissertation, UTM, Malaysia. Khairul A. S. & Azniah, I. (2004). The improvement of mental rotation through computer-based multimedia tutor. Malaysian Online Journal of Instructional Technology, 1(2). Retrieved March 11, 2005, from http://pppjj.usm.my/mojit/articles/V1N2-final/MOJIT-Khairul.htm Laporan Post-Mortem Keputusan SPM 1997 (1998). Lukisan Kejuruteraan (LPMK: LK-1998). Jabatan Pendidikan Negeri Johor. Unpublished report. Linn, M.C., & Petersen, A.C. (1985). Emergence and characterization of sex differences in spatial ability: A meta-analysis. Child Development, 56, 1479-1498. McDaniel, E., Guay, R., Ball, L., & Kolloff, M. (1978). A spatial experience questionnaire and some preliminary findings. Annual Meeting of the American Psychological Association, Toronto, Canada. Nor Fadila, M.A. & Widad, O. (1999). Cabaran pelaksanaan mata pelajaran elektif kbsm lukisan kejuruteraan di Sekolah Menengah Atas. Proceedings of Malaysia Educational Research Association (MERA) Conference, Malaysia.
114 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Nunnaly, J. (1978). Psychometric theory. New York: McGraw-Hill. Olkun, Sinan (2003). Making connections: Improving spatial abilities with engineering drawing activities. International Journal of Mathematics Teaching and Learning. Retrieved April 17, 2005 from http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/sinanolkun.pdf. Pallrand, G., & Seeber, F. (1984). Spatial ability and achievement in introductory physics. Journal of Research in Science Teaching, 21(5), 507-516. Rafi, A., Khairul, A.S., Abdul, S., Maizatul, H., & Mazlan, M. (2004). Improving spatial ability using a Web-based Virtual Environment (WbVE). Automation in Construction, 14(6), 707-715. Scales, A. Y. (2000). The effect of learning style, major, and gender on learning computer-aided drawing in an introductory engineering/technical graphics course. Unpublished doctoral dissertation, North Carolina State University. Siemankowski, G. & MacKnight, F. (1971). Spatial cognition: Success prognosticator in college science courses. Journal of College Science Teaching, 1(1), 56-59. Tartre, L. (1990). Spatial orientation skill and mathematical problem solving. Journal for Research in Mathematics Education, 21(3), 216-229. Towle, E., Mann, J., Kinsey, B., O’Brien, E. J., Bauer, C. F., & Champoux, R. (2005). Assessing the self-efficacy and spatial ability of engineering students from multiple disciplines. Proceedings of ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 19-22, Indianapolis, IN. Retrieved January 23, 2006 from http://fie.engrng.pitt.edu/fie2005/papers/1257.pdf. Tuan Zaidi, R. I. (2002). Faktor yang mempengaruhi prestasi mata pelajaran lukisan kejuruteraan di 3 buah harian biasa dalam daerah Johor Bahru. Kertas Projek Sarjana Muda Teknologi serta Pendidikan (Kemahiran Hidup), UTM, Malaysia. Turos, J. & Ervin, A. (2000), Training and gender differences on a Web-Based mental rotation task. The Penn State Behrend Psychology Journal, 4(2), 3- 12. Retrieved January 22, 2005 from http://viz.bd.psu.edu/viz/conferences/Training-and-Gender.pdf Voyer, D., Nolan, C., & Voyer, S. (2000). The relation between experience and spatial performance in men and women. Sex Roles: A Journal of Research, 43, 891 – 915. Widad, O. & Hatta, I. (2001). Aplikasi Konsep Dan Kaedah Lukisan Kejuruteraan Dalam Matematik Oleh Guru–Guru Matematik Di Sekolah Menengah Teknik Seluruh Negeri Kelantan. Jurnal Pendidikan, UTM: 35, 1-10. Yusri, K. (1997). Mengenal pasti Kefahaman konsep Geometri Satah di kalangan pelajar dalam matapelajaran Lukisan Kejuruteraan, UTM: Thesis Sarjana Muda,Malaysia.
115 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL O Identifying the Paradigm of Design Faculty in Undergraduate Technology Teacher Education in the United States References: American Heritage Dictionary of the English Language (4th ed.). (2000). Paradigm. Retrieved November 14, 2004, from http://www.thefreedictionary.com/paradigm Bell, T. (Ed.). (2002). Industrial teacher education directory (41st ed.). Millersville, PA: Millersville University of Pennsylvania, Department of Industry and Technology, CTTE and NAITTE. Britzman, D. (1991). Practice makes practice: A critical study of learning to teach. Albany, NY: State University of New York Press. California State University, Los Angles (n.d.). What is the difference between our B.A. and B.S. degrees?. Retrieved July 12, 2006, from http://www.calstatela.edu/univ/advise/bb/Advisement_process/dgr7.htm Davis, M., Hawley, P., Mcmullan, B. & Spilka, G. (1997). Design as a catalyst for learning. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development. Foster, W.T. (1996). A research agenda for technology education. The Technology Teacher, 56(1), 31-33. Foster, W.T. (1992). Topics and methods of recent graduate student research in industrial education and related fields. Journal of Industrial Teacher Education, 30(1), 59-72. Goodlad, J. (1984). A place called school: Prospects for the future. New York: Mcgraw-Hill. Hansen, R. (1995). Teacher socialization in technology education. Journal of Technology Education, 6(2), 34-45. Hooper, T. (n.d.). P.E. teachers teach the way they were taught: Asset or handicap? Retrieved October 31, 2004, from http://www.educ.uvic.ca/Faculty/thopper/Cupr/Archived\waytaught.htm Kennedy, R. (2004). Influential teachers: Never underestimate a teacher’s influence. Retrieved on October 31, 2004, from http://privateschool.about.com/library/weekly/aa042400a.htm Kuhn, T. (1962). The structure of scientific revolutions. Chicago: University of Chicago Press. International Technology Education Association (ITEA). (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: Author. Lewis, T. (1999, Spring). Research in technology education – Some areas of need. Journal of Technology Education, 10(2), 41-56. Lortie, D. (1975). School teacher: A sociological study. Chicago: University of Chicago Press. Reed, P. (2002). Research in technology education: Back to the future. Journal of Technology Education, 13(2), 68-72.
116 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Rossman, J. (1964). Industrial creativity: The psychology of the inventor (3rd ed.). Hyde Park, NY: University Books. Salo, T. (1999, Fall). Brother, can you paradigm? Trendy vocabulary word makes editors cringe (National Crosstalk, The National Center for Public Policy and Higher Education). Retrieved November 14, 2004, from http://www.highereducation.org/crosstalk/ct1099/voices1099sallo.shtml Warner, S. (2003, December/January). Teaching design: Taking the first steps. The Technology Teacher, 62(4), 7-10. Warner, S., & Morford, L. (2004). The status of design in technology teacher education in the United States. Journal of Technology Education, 15(2), 33-45. Wikipedia (2004). Paradigm. Retrieved November 14, 2004, from http://en.wikipedia.org/wiki/Paradigm Zeichner, K., & Gore, J. (1990). Teacher socialization. In W. Robert Houston (Ed.), Handbook of research on teacher education, (pp. 329-348). New York: Macmillan.
117 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Volume 19, Number 1 Fall 2007 ARTIKEL P Curricular Value and Instructional Needs for Infusing Engineering Design into K-12 Technology Education References: Dearing, B.M. & Daugherty, M.K. (2004). Delivering engineering content in technology education. The Technology Teacher, 64(3), 8-11 DeVore, P. (1964). Technology: An intellectual discipline. Washington, D.C.: American Industrial Arts Association. Eide, A.R., Jenison, R.D., Mashaw, L.H., Northrup, L. (2001). Engineering fundamentals and problem solving (4th ed.). Boston: McGraw-Hill. International Technology Education Association, (1996). Technology for all America: A rationale and structure for the study of technology. Reston, VA International Technology Education Association, (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA. International Technology Education Association, (2003). Advancing excellence in technological literacy: Student assessment, professional development, and program standards. Reston, VA. National Science Board (2003). The Science and Engineering Workforce Realizing America’s Potential. The National Science Foundation, NSB 03- 69. Phillips, K. (1985). A progression of technology in industrial arts education in technology education: A perspective on implementation. (pp.15-18). Reston, VA: International Technology Education Association. Savage, E. & Sterry, L. (1990). A conceptual framework for technology education. International Technology Education Association. Reston, VA. Ullman, D.G. (2003). The mechanical design process, (3rd ed.) Boston: McGraw-Hill. Wicklein, R.C. (2006). 5 Good reasons for engineering design as the focus for technology education. The Technology Teacher, 65(7), 25-29.
118 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL Q Using Talking and Drawing to Design: Elementary Children Collaborating With University Industrial Design Students References: AAAS (1967). Science: A process approach. Washington, DC: American Association for the Advancement of Science. Anning, A. (1997a). Drawing out ideas: Graphicacy and young children. International Journal of Technology and Design Education, 7, 219-239. Anning, A. (1997b). Teaching and learning how to design in schools. Journal of Design and Technology Education, 2(1), 50-52. Bennett, N., & Dunne, E. (1991). The nature and quality of talk in cooperative classroom groups. Learning and Instruction, 1, 103-118. Cross, N. (1989). Engineering design methods. New York: Wiley and Sons. Cross, N., & Cross, A.C. (1998). Expertise in engineering design. Research in Engineering Design, 10, 141-149. Darke, J. (1979). The primary generator and the design process. Design Studies, 1(1), 36-44. Davies, D. (1996). Professional design and primary children. International Journal of Technology and Design Education, 6(1), 45-59. Fleer, M. (2000). Interactive technology: Can children construct their own technological design briefs? Research in Science Education, 30(2), 241- 253. Garner, S. (1992). The undervalued role of drawing in design. In D. Thistlewood (Ed.), Drawing Research and Development (pp. 98-109). Burnt Mill, UK: Longman. Garner, S. (1994). Drawing and design exploration and manipulation through two-dimensional modeling. In J. Smith (Ed.), National Conference in Design Technology Research and Curriculum Development (DATER 89) (pp. 43-50). Loughborough, UK: Loughborough University. Gustafson, B.J., & MacDonald, D. (2004). Talk as a tool for thinking: Using professional discourse practices to frame children’s design technology talk. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology Education, 4(3), 331-351. Hennessy, S., & Murphy, P. (1999). The potential for collaborative problem solving in design and technology. International Journal of Technology and Design Education, 9(1), 1-36. Hill, A. M., & Anning, A. (2001a). Comparisons and contrasts between elementary/primary ‘school situated design’ and ‘workplace design’ in Canada and England. International Journal of Technology and Design Education, 11(2), 111-136. Hill, A. M., & Anning, A. (2001b). Primary teachers’ and students’ understanding of school situated design in Canada and England. Research in Science Education, 31, 117-135.
119 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Hodson, D. (1998). Teaching and learning science: Towards a personalized approach. Buckingham: Open University. Hope, G. (2000). Beyond their capability? Drawing, designing and the young child. Journal of Design and Technology Education, 5(2), 105-114. Huberman, A. M., & Miles, M. B. (1994). Data management and analysis methods. In N.K. Denzin & Y.S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (pp. 428-444). Thousand Oaks, CA: Sage. Kimbell, R., Stables, K., & Green, R. (1996). Understanding practice in design and technology. Buckingham, UK: Open University Press. Kolodner, J.L., Crismond, D., Fasse, B., Gray, J., Holbrook, J., & Puntambekar, S. (2003). Putting a student-centered Learning by Design curriculum into practice: Lessons learned. Journal of the Learning Sciences, 12,, 485-547. MacDonald, D., & Gustafson, B. J. (2004). The role of design drawing among children engaged in a parachute building activity. Journal of Technology Education, 16(1), 53-69. MacDonald, D., Gustafson, B. J., & Gentilini, S. (2007). Enhancing children's drawing in design technology planning and making. Research in Science and Technological Education, 25(1), 59-75. Medway, P. (1994). The language component of technological capability: Lessons from architecture. International Journal of Technology and Design Education, 4(10), 85-107. Orsolini, M., & Pontecorvo, C. (1992). Children’s talk in classroom discussions. Cognition and Instruction, 9(2), 113-136. Parker, L. (1992). Language in science education: implications for teachers. Australian Science Teachers Journal, 38(2), 26-32. Puntambekar, S., & Kolodner, J. L. (2005). Toward implementing distributed scaffolding: Helping students learn science from design. Research in Science Teaching, 42(2), 185-217. Rath, A., & Brown, D. E. (1996). Modes of engagement in science inquiry: A microanalysis of elementary students’ orientations toward phenomena at a ummer science camp. Journal of Research in Science Teaching, 33(10), 1083-1097. Robbins, E. (1994). Why architects draw. Cambridge, MA: MIT Press. Roden, C. (1999). How children’s problem solving strategies develop at Key Stage 1. Journal of Design and Technology Education, 4(1), 21-27. Rogers, G. (1998). The designing stage of design, make, and appraise: A case study involving young children designing. Paper presented at the Australasian Science Education Research Association, Darwin, Australia, July 9-12. Roth, W. -M. (1995). Inventors, copycats, and everyone else: The emergence of shared resources and practices as defining aspects of classroom communities. Science Education, 79(5), 475-502. Roth, W. -M. (1997). Interactional structures during a Grade 4-5 open-design engineering unit. Journal of Research in Science Teaching, 43(3), 273-302.
120 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Shepardson, D. P. (1996). Social interactions and the mediation of science learning in two small groups of first-graders. Journal of Research in Science Teaching, 33(2), 159-178. Smith, J. (2001). The current and future role of modeling in design and technology. Journal of Design and Technology Education, 6(1), 5-15. Smith, J., Brochocka, K., & Baynes, K. (2001). A pilot study into the value of 3D sketch modeling at Key Stage 3. Journal of Design and Technology Education, 6(2), 125-138. Vygotsky, L. (1968). Mind in society. Cambridge, MA: Harvard University Press. Walshe, R. (Ed.) (1981). Donald Graves in Australia – “Children want to write...”. Rozelle, NSW: Primary English Teaching Association. Welch, M. (1998). Students’ use of three-dimensional modeling while designing and making a solution to a technological problem. International Journal of Technology and Design Education, 8, 241-260. Wells, G. (1995). Language and the inquiry-oriented curriculum. Curriculum Inquiry, 25(3), 233269. Wertsch, J. V. (1985). Vygotsky and the social formation of the mind. Cambridge, MA: Harvard University Press. Wood, D., Bruner, J. S., & Ross, G. (1976). The role of tutoring in problem solving. Journal of Child Psychology and Psychiatry and Allied Disciplines, 17, 89-100.
121 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL R Perceptions of Technological Literacy among Science, Technology, Engineering, and Mathematics Leaders References: AAAS (American Association for the Advancement of Sciences). (1989). Science for all Americans: A Project 2061 report on literacy goals in science, mathematics and technology. Washington DC: Author. AAAS (American Association for the Advancement of Sciences). (1993). Benchmarks for science literacy. New York: Oxford University Press. Bybee, R. W. (1997). Achieving scientific literacy: From purposes to practices. Portsmouth, NH: Heinemann. Cajas, F. (2001). The science/technology interaction: Implications for science literacy. Journal of Research in Science Teaching, 38(7), 715-729. Daugherty, M. K. (2005). A changing role for technology teacher education. Journal of Industrial Teacher Education, 42(1), 41-53. Government Accounting Office, U.S. (2005). Federal science, technology, engineering, and mathematics programs and related trends (No. GAO-06-114). Hale, J. A. (1972). Essential determinants of technological literacy for high school graduates. Unpublished doctoral dissertation, West Virginia University, Morgantown. ISTE (International Society for Technology in Education). (1998). National educational technology standards for students. Eugene, OR: Author. ITEA (International Technology Education Association, Technology for All Americans Project). (2000). Standards for technological literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: Author. ITEA (International Technology Education Association, Technology for All Americans Project). (1996). Technology for all Americans: A rationale and structure for the study of technology. Reston, VA: Author. Krupczak, Jr., J., & Ollis, D. F. (2005, April). Improving the technological literacy of undergraduates: Identifying the research issues. Workshop sponsored by The National Science Foundation. National Academy of Engineering, Washington, DC. Lewis, T., & Gagel, C. (1992). Technological literacy: A critical analysis. Journal of Curriculum Studies, 24(2), 117-138. Massachusetts Department of Education. (2001). Science and technology/engineering curriculum framework. Retrieved July 10, 2007, from http://www.doe.mass.edu/frameworks/scitech/2001/standards/strand4.html NAE & NRC (National Academy of Engineering & National Research Council). (2006). Tech Tally: Approaches to assessing technological literacy. Washington, DC: National Academies Press.
122 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
NAE & NRC (National Academy of Engineering & National Research Council). (2002). Technically speaking: Why all Americans need to know more about technology. Washington, DC: National Academy Press. NCTM (National Council of Teachers of Mathematics). (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: Author. NRC (National Research Council). (1996). National science education standards. Washington, DC: National Academy Press. Rose, L.C., Gallup, A.M., Dugger, W.E., & Starkweather, K.N. (2004). The second installment of the ITEA/Gallup poll and what it reveals as to how Americans think about technology: A report of the second survey conducted by the Gallup organization for the International Technology Education Association. The Technology Teacher, 64(1), (Insert). Zuga, K. F. (1989). Relating technology education goals to curriculum planning. Journal of Technology Education, 1(1), 34-58.
123 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL S Engineering Modeling Using a Design Paradigm: A Graphical Programming-Based Example References: Anderson, R. M., & May, R. M. (1991). Infectious Diseases of Humans Dynamics and Control. New York, NY: Oxford University Press. Best of What's New 2005. (2005). Popular Science, 267(6), 29. Chang, D. B., & Young, C. S. (2005). Infection dynamics on the Internet. Computers & Security, 24(4), 280-286. Coughanowr, D. R., & Koppel, L. B. (1965). Process Systems Analysis and Control. New York: Mc-Graw Hill Book Company. Eggert, R. J. (2004). Engineering design. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall. Feynman, R. P. (1998). The meaning of it all: Thoughts of a citizen-scientist. New York, NY: Basic Books. Fisher, D. M. (2005a). Lessons in mathematics: A dynamic approach. Lebanon, NH: ISEE Systems. Fisher, D. M. (2005b). Modeling dynamic systems: Lessons for a first course. Lebanon, NH: ISEE Systems. Frauenthal, J. C. (1980). Mathematical modeling in epidemiology. New York, NY: SpringerVerlag. Gomez, A. G., Oakes, W. C., & Leone, L. L. (2004). Engineering your future: a project-based introduction to engineering. Wildwood, MO: Great Lakes Press. Gotelli, N. J. (1998). A Primer of Ecology (Second ed.). Sunderland, MA: Sinauer Associates, Inc. Haefner, J. W. (1996). Modeling biological systems: Principles and applications. New York, NY: Chapman & Hall. Haik, Y. (2003). Engineering design process. [South Melbourne, Victoria], Australia ; Pacific Grove, CA: Thomson/Brooks/Cole. Hannon, B. M., & Ruth, M. (1994). Dynamic modeling. New York: Springer-Verlag. Hannon, B. M., & Ruth, M. (1997). Modeling dynamic biological systems. New York: Springer. Hoppensteadt, F. C., & Perkin, C. S. (2002). Modeling and simulation in medicine and the life sciences (2nd ed.). New York, NY: Springer-Verlag. International Technology Education Association, & Technology for All Americans Project. (2000). Standards for Technological Literacy: Content for the study of technology. Reston, VA: International Technology Education Association.
124 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Kephart, J. O., Chess, D. M., & White, S. R. (1993). Computers and epidemiology. IEEE Spectrum(May), 20-26. Kephart, J. O., Sorkin, G. B., Chess, D. M., & White, S. R. (1997). Fighting computer viruses: Biological metaphors offer insight into many aspects of computer viruses and can inspire defenses against them. Scientific American(November), 88-93. Kephart, J. O., & White, S. R. (1991). Directed-graph epidemiological models of computer viruses. Paper presented at the IEEE Computer Society Symposium on Research in Security and Privacy, Oakland, CA. Kim, K.-J., & Cho, S.-B. (2006). A comprehensive view of artificial life. Artificial Life, 12(1), 153-182. Koen, B. V. (2003). Discussion of the method: conducting the engineer's approach to problem solving. New York: Oxford University Press. Kurzweil, R. (1999). The age of spiritual machines: when computers exceed human intelligence. New York: Viking. Lewis, P. H., & Yang, C. (1997). Basic control systems engineering. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. National Council of Teachers of Mathematics. (1989). Principles and standards for school mathematics. Retrieved February 15, 2006, from standards.nctm.org/document/appendix/alg.htm National Research Council (U.S.). (1996). National Science Education Standards: observe, interact, change, learn. Washington, DC: National Academy Press. Oakes, W. C., Leone, L. L., & Gunn, C. J. (2004). Engineering your future: a comprehensive approach (4th ed.). Wildwood, MO: Great Lakes Press. OED Online. (2004, August 1). Retrieved December 22, 2006, from http://dictionary.oed.com Ogata, K. (1997). Modern control engineering (3rd ed.). Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall. Phillips, C. L., & Harbor, R. D. (1996). Feedback control systems (3rd ed.). Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Project Lead the Way. (2006). General FAQ's. Retrieved January 1, 2007 Richmond, B. (2004). An introduction to systems thinking. Lebanon, NH: ISEE Systems. ROBO Pro. (2005). (2005). Erbes-Büdesheim, Germany: Fischertechnik GmbH. Robolab. (2004). (2004). Medford, MA: Tufts University. Schneeberger, A., Mercer, C. H., Gregson, S. A., Ferguson, N. M., Nyamukapa, C. A., Anderson, R. M., et al. (2004). Scale-free networks and sexually transmitted diseases: a description of observed patterns of sexual contacts in Britain and Zimbabwe. Sexually Transmitted Diseases, 31(6), 380-387.
125 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Simulink. (2005). [Graphical Modeling]. Natick, MA: Mathworks, Inc. Stella. (2005). [Systems Modeling]. Hanover, NH: ISEE Systems, Inc. Tamaki, J. (2006, February 3). EA profit slides 31% as gamers opt to wait. Los Angeles Times. Terzopoulos, D. (1999). Artificial life for computer graphics. Communications of the ACM, 42(8), 33-42. Thimbleby, H., Anderson, S., & Cairns, P. (1999). A framework for modeling trojans and computer virus infection. Computer Journal, 41(7), 444-459. Zahnley, T. (2006). Berkeley Madonna (Version 8.3). Berkeley, CA: Berkeley Madonna.
126 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
ARTIKEL T Why Should I Stay? Factors Influencing Technology Education Teachers to Stay in Teaching Positions References: Barrows, D. and Wesson, T. (2000). A comparative analysis of job satisfaction among public and private sector professionals. The Innovation Journal, 5(1). [Online]. Available: http://www.innovation.cc/peer-reviewed/jobsatisfaction2.htm Babbie, E. (2001). Survey research methods (9th ed.). Belmont, CA: Wadsworth. Brown, S. (2003). Working models: Why mentoring programs may be the key to teacher retention. Techniques: Connecting Education & Careers, 78(5), 18-23. Darling-Hammond, L. (1999). Solving the demands of teacher supply, demand, and standards: How we can ensure a competent, caring, and qualified teacher for every child. Columbia University: National Commission on Teaching and America’s Future. Darling-Hammond, L. (2003). Keeping good teachers: Why it matters, what leaders can do? Educational Leadership, 60(8), 6-13. Fulton, k. P. (2003). Redesigning schools to meet 21st century learning needs. T.H.E. Journal, 30(9), 30-32, 34, 36. Hare, D. and Heap, J. (2001). Effective teacher recruitment and retention strategies in the Midwest: Who is making use of them? Naperville, IL: North Central Regional Educational Laboratory. Hanushek, E. A., Kain, J. F., and Rivkin, S. G. (2001). Why public schools lose teachers. Greensboro, NC: Smith Richardson Foundation, Inc. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 482901). Ingersoll, R. M. (2001). Teacher turnover, teacher shortages, and the organization of schools. Seattle, WA: Center for the Study of Teacher and Policy. Kuenzi, J. J. (2004). [Online]. Teacher recruitment and retention: Current Programs and Legislation in the 108th congress. Congressional Research Service: The Library of Congress. Available: http://hutchison.senate.gov/RL32050.pdf [2005, March 3]. Note: The url provided above returned invalid results. Relevant information may be found at the following link: http://digital.library.unt.edu/govdocs/crs/permalink/meta-crs-5865:1 Ladwig, S. A. (1994). A teacher’s decision to stay or leave the teaching profession within the first five years and ethnicity, socioeconomic status of the teacher’s parents, gender, level of educational attainment, level of educational assignment, intrinsic or extrinsic motivation, and the teacher’s perception of support from the principal. Unpublished doctoral dissertation. University of La Verne. Lee, J. B., Clery, S. B., & Presley, J. B. (2001). Paths to teaching. Edwardsville, IL: Southern Illinois University Edwardsville. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 464056)
127 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Lemke, L. C. (1995). Attracting and retaining special educators in rural and small schools: Issues and solutions. Rural and Special Education Quarterly, 17(20), 25-30. Marlow, L., Inman, D., and Betancourt-Smith, M. (1996). Teacher job satisfaction. Natchitoches, LA: Northwestern State University. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 393802). Marquez, M. (2002). Factors influencing the recruitment and retention of bilingual education teachers as perceived by elementary principals in selected school districts in Texas. Unpublished doctoral dissertation. Texas A&M University. Marso, R. N. and Pigge, F. L. (1997). Teacher recruitment effectiveness: A comparative study of the affective attributes of teacher candidates of the 1980's and the 1990's. The Teacher Education Quarterly, 24(2), 83-91. McCreight, C. (2000). Teacher attrition, shortage, and strategies for teacher retention. College Station, TX: Texas A&M University. (Eric Document Reproduction Service No. ED 444986). Meade, S. and Dugger, W. (2004). Reporting the status of technology education in the U.S. The Technology Teacher, 64(2), 29-36. Merrow, J. (1999). The teacher shortage: Wrong diagnosis, phony cures. Education Week, 19(6), 64-66. Minarik, M., Thornton, B., Perreault, G. (2003). Systems thinking can improve teacher retention. Clearing House, 76(5), 230-234. National Association of State Boards of Education. (1998). The numbers game: Ensuring quantity and quality in the teaching workforce. Alexandria, VA: Author. National Center for Education Statistics (1998). Pocket projections 1985-86 to 2007-2008. Washington, DC: U.S. Department of Education, Office of Educational Research and Improvement. National Center for Education Statistics (2003). Projections of education statistics to 2013. Washington, DC: U.S. Department of Education, Office of Educational Research and Improvement. National Commission on Teaching and American’s Future (NCTAF). (1996). What matters most: Teaching for America’s future. New York: Author. Ndahi, H. B. and Ritz, J. M. (2003). Technology education teacher demand, 2002-2005. The Technology Teacher, 62(7), 27-31. Newberry, P. (2001). Technology education in the U.S.: A status report. The Technology Teacher, 61(1), 8-12. Odden, K. and Kelley, C. (2002). Paying teachers for what they know and do: New and smarter compensation strategies to improve schools. Thousand Oaks, CA: Corwin Press. Puget Sound Educational Service District (2003). Recruitment and retention issues: An analysis of survey results: First, second, and third-year certificated staff survey. Burien, WA: Author. Ritz, J. M. (1999). Addressing the shortage of technology education teaching professionals: Everyone’s business. The Technology Teacher, 59(1), 8-12.
128 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
Spector, P. E. (1985). Measurement of human service staff satisfaction: Development of the job satisfaction survey. American Journal of Community Psychology, 13(6), 693-713. Stansbury, K. and Zimmerman, J. (2000). Lifelines to the classroom: Designing support for beginning teachers. Knowledge brief. Washington, DC: U.S. Department of Education, Office of Educational Research and Improvement. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 447104). Weiss, E. M. (1999). Perceived workplace conditions and first-year teachers’ morale, career choice commitment, and planned retention: a secondary analysis. Teaching and Teacher Education, 15, 861-879. Weston, S. (1997). Teacher shortage – supply and demand. The Technology Teacher, 57(1), 6-10. Whitener, S., Gruber, K., Rohr, C., Fondelier, S. (1998). Teacher Followup Survey, 1994-1995: Data File User's Manual, Public-Use Version. Schools and Staffing Survey (NCES 98-232). Washington, DC: National Center for Education Statistics, U.S. Department of Education. Wicklein, R. C. (2005). Critical issues and problems in technology education. The Technology Teacher, 64(4), 6-12. Wright, M. D. (1991). Retaining teachers in technology education: Probable causes, possible solutions. The Journal of Technology Education, 3(1), 55- 69. Wright, M. D. and Custer, R. L. (1998). Why they want to teach: Factors influencing students to become technology education teachers. The Journal of Technology Education, 10(1), 58-70.
129 Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.