ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGGABUNGAN USAHA PADA PERUSAAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: NINA SULARKO F0205016
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
1
Skripsi dengan Judul: ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGGABUNGAN USAHA PADA PERUSAAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbimg Pada tanggal 5 Januari 2010 Dosen Pembimbing
Dra. MAHASTUTI AGUNG, MSi NIP.19480622 197302 2 001
HALAMAN PENGESAHAN
2
Telah disetujui dan diterima baik oleh team penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas – tugas dan memenuhi syarat – syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Surakarta,…..Maret 2010
Tim Penguji Skripsi : 1. Prof.Dr.HARTONO, MS.
Sebagai
Ketua
(…………………..) NIP. 19531221 198003 1 004
2. Dra.MAHASTUTI AGUNG,M.Si.
Sebagai Pembimbing
(…………………..) NIP. 19480622 197302 2 001
3. BAMBANG
HADI
NUGROHO,
SE,M.Si
(…………………..) NIP. 19590508 198601 1 001
3
Sebagai
Anggota
MOTTO
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS.AL Insyirah : 6)
”Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil” (Mario Teguh)
”Jangan pernah berputus asa di tengah jalan, tetaplah bersemangat untuk meraih impian”. ”Life must go on” (Penulis)
”Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan dan saat rezeki melimpah”.
(Kahlil Gibran)
HALAMAN PERSEMBAHAN
4
Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Papi dan Mami tercinta 2. Keluargaku tersayang 3. Eyang (alm) putri dan kakung tercinta serta (alm) eyang buyut 4. Almamaterku tercinta 5. Semua sahabat dan temantemanku KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
5
tersayang
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, para sahabat serta pengikutnya hingga akhir jaman. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta. Berdasarkan persyaratan tersebut, maka penulis menyusun skripsi dengan judul “Analisis Reaksi Pasar Atas Penggabungan Usaha pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008”. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi yang telah selesai disusun ini masih jauh dari sempurna, karena begitu banyak keterbatasan yang penulis miliki. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang besar-besarnya kepada : 1. Prof. DR. Bambang Sutopo, M.Com,Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS dan Reza Rahardian S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FE UNS. 3. Dra. Mahastuti Agung, M.Si., selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen FE UNS yang telah memberikan bimbingannya selama penulis menimba ilmu di FE UNS. 5. Papi dan Mami tercinta yang selama ini telah membesarkan dan mendidik dengan cinta dan kasih sayang. Terimakasih atas dukungannya selama ini yang membuat penulis selalu bersemangat. 6. Kakak-kakak tercinta. Terimakasih buat semangat dan dukungan yang sangat berarti untuk penulis.
6
7. Mas Dheny: Terima kasih atas waktu, semangat, dukungan dan masukan kepada penulis yang sangat bermanfaat bagi penulis 8. Anto : Terimakasih atas kepercayaan, semangat, dukungan, kritik dan saran yang sangat penting dan bermanfaat bagi penulis 9. Sahabat-sahabat : Kiki, Rini, Bayu, Wawan, Catur, Ai, Gery, Fahmi, Mamet, Bebek, Andy, Edy, Nasta, Boy, Udjo, Ferdi dan Prima. Terimakasih atas semangat dan dukungan buat penulis. 10. Mas Dika dan Mas Yudho : Terima kasih atas semangat dan dukungannya. 11. Manajemen angkatan 2005. Penulis juga menyadari bahwa sebagai manusia tentu saja banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu koreksi dan saran yang membuat skripsi ini menjadi lebih baik akan penulis terima dengan lapang dada dan senang hati. Akhir kata, apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi pihak lain yang membutuhkan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, 9 Januari 2010 Penulis
(Nina Sularko) DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………. HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………... HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………… HALAMAN MOTTO…………………………………………………………… KATA PENGANTAR…………………………………………………………... DAFTAR ISI……………………………………………………………………. DAFTAR TABEL………………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. ABSTRAKSI…………………………………………………………………….
7
ii iii iv v vi viii x xi xii
ABSTRACT……………………………………………………………………..
xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... B. Perumusan Masalah………………………………………................. C. Pembatasan Masalah………………………………………………… D. Tujuan Penelitian……………………………………………………. E. Manfaat Penelitian…………………………………………………...
1 5 6 6 7
II.
III.
IV.
V.
TELAAH PUSTAKA A. Telaah Pustaka………………………………………………………. 1. Pasar Modal……………………………………………………. 2. Bursa Efek……………………………………………………… 3. Saham…………………………………………………………... 4. Return…………………………………………………………... 5. Merger dan Akuisisi……………………………………………. 6. Event Study…………………………………………………….. B. Penelitian Terdahulu………………………………………………… C. Kerangka Pemikiran…………………………………………………. D. Hipotesis……………………………………………………………..
9 9 10 10 11 20 30 32 33 36
METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel………………………………………………… B. Metode Pengambilan Data…………………………………………... C. Metode Analisis Data………………………………………………... E. Metode Analisis Hipotesis...................................................................
37 38 39 42
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian………………………………… B. Analisis Hasil Penelitian…………………………………………….. 1. Statistik Deskriptif………………………………………………... 2. Pengujian Hipotesis………………………………………………. C. Pembahasan..........................................................................................
46 47 47 47 52
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………………….. 54 B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………… 55 C. Saran…………………………………………………………………. 56 DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL TABEL 4.1
HAL Statistik Deskriptif
46
AAR…………………………………………… 4.2
Uji
47
Normalitas……………………………………………………… 4.3
CAAR, AAR, KSE, t-
48
hitung.............................................................. 4.4
Pengujian Paired Sample T-
51
9
test…………………………………….
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1
HAL Skema
21
Merger…………………………………………………… 2.2
Skema
22
Akuisisi…………………………………………………... 2.3
Kandungan Informasi Suatu
10
31
Pengumuman……………………… 2.4
Kerangka
35
Pemikiran……………………………………………... 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji-
44
t……………………..
ABSTRAKSI ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGGABUNGAN USAHA PADA PERUSAAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 Oleh : NINA SULARKO F0205016
11
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham pada perusahaan pengakuisisi periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi Sampel dari penelitian adalah perusahaan go public yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20052008. Penelitian tentang analisis pengumuman penggabungan usaha terhadap Reaksi Pasar pada perusahaan Go Public di bursa efek Indonesia menunjukkan bahwa pemegang perusahaan bidder tidak memperoleh tambahan kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Saran dalam penelitian ini antara lain : Emiten sebaiknya menggunakan atau memilih saham-saham yang aktif diperdagangkan serta sebaiknya mencari informasi yang lebih akurat karena dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui besarnya kemakmuran yang akan diperoleh. Pada penelitian yang akan datang sebaiknya lebih meningkatkan jangkauan penelitian serta dapat menggunakan metode alternatif model lain yaitu model pasar (market model) dan model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) sebagai pembanding dalam menghitung abnormal return.
Kata Kunci : Penggabungan Usaha, Merger, Akuisisi, Abnormal Return Saham, Perusahaan Go Public
ABSTRACT
ANALYSIS OF BUSINESS UNION ANNOUNCEMENT TO REACTION OF MARKET AT GO PUBLIC COMPANY IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE 2005-2008 PERIOD By: NINA SULARKO F0205016
12
The Objective in this research is to determine the level of abnormal mean stock return before and after merger and acquisition announcement at bidder company and to know are there any significance differences between abnormal mean stock return at bidder company before and after merger and acquisition announcement period. Sampel from this research is go public company conducting merger and acquisition which enlist in Indonesian Stock Exchange ( IDX ) 2005-2008 period. Research about The Effect of Business Union Announcement to Stock Return using Abnormal Return Method at Go Public Company in Indonesian Stock Exchange indicate that the holder of bidder company do not get prosperity addition from merger and acquisition activity. The result of research also indicate that statistically there are no significance difference between abnormal mean of stock return before and after merger and acquisition announcement. Suggestion in this research for example : Perpetrator capital market should analyse before hand how performance of bidder and target company performance, because target company with good performance will yield different prosperity level and need to analyse whether merger and acquisition activity conducted by the companies in the long term will create sinergy after merger and acquisition. In the future research shoud add perception period, to see the effect of merger and acquisition on a long term whether will give higher advantage level compared to before akuisisi and merger activity.
Keyword : Bussiness Union, Merger, Acquisition, Abnormal Stock Return, Go Public Company
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi, dunia usaha semakin lama semakin berkembang pesat serta persaingan bisnis makin tajam baik dalam jenis produk, mutu produk maupun pemasarannya. Perkembangan tersebut menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar perusahaan bisnis. Kondisi
13
demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan juga memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha untuk menjadikan peusahaan lebih besar dan kuat adalah dengan cara ekspansi baik internal maupun eksternal. Ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan badan usaha. Keputusan penggabungan suatu badan usaha mempunyai pengaruh yang besar dalam memperbaiki kondisi perusahaan, yaitu peningkatan kinerja perusahaan, serta peningkatan kondisi dan posisi keuangan mengalami perubahan. Perubahan ini akan tampak pada laporan keuangan baik berupa laba bersih, laba per saham, ataupun likuiditas sahamnya, terutama bagi perusahaan publik. Perubahan lain yang terjadi setelah perusahaan melakukan penggabungan usaha adalah pada kinerja perusahaan dan penampilan finansial perusahaan praktis membesar dan meningkat. Kondisi dan posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan, dan hal ini tercermin dalam pelaporan keuangan perusahaan. Perubahan ini mempengaruhi laporan finansial perusahaan di pasar modal. Melalui informasi tentang keuangan perusahaan yang cenderung naik dan mengalami perbaikan tersebut, dapat memacu investor untuk mencoba menanamkan
saham
pada
perusahaan
yang
bersangkutan,
sehingga
dimungkinkan adanya perubahan perdagangan saham pada perusahaan saham yang bersangkutan sebelum dan sesudah penggabungan usaha. Semakin besar
14
perdagangan saham perusahaan yang melakukan penggabungan usaha, maka akan semakin besar pula keuntungan saham yang akan diperoleh perusahaan. Jika didukung dengan membaiknya kinerja perusahaan setelah melakukan penggabungan usaha secara otomatis harga saham tersebut akan semakin naik harganya, sehingga keuntungan yang diambil dari perdagangan juga semakin besar jumlahnya. Penggabungan usaha ini pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger dan akuisisi. Penggabungan usaha (merger) adalah suatu kombinasi dua atau lebih perusahaan. Dimana setelah terjadi merger, maka perusahaan yang diambil alih akan dibubarkan atau dilikuidasi, sedangkan untuk perusahaan yang mengambil alih akan tetap beroperasi secara hukum sebagai satu badan usaha dan melanjutkan kegiatan perusahaan yang diambil alih (Foster, 1994). Sedangkan akuisisi adalah penggabungan usaha dengan salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquiring firm) yang memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang terakuisisi (target firm). Kegiatan merger dan akuisisi di Indonesia mulai berlangsung pada tahun 1970 yang dilakukan oleh bank-bank dengan harapan agar dapat memperkuat struktur modal dan memperoleh keringanan pajak. Kecenderungan yang terjadi di Indonesia pada akuisisi lebih banyak dilakukan. Hal ini disebabkan karena pemilik perusahaan lebih merasa nyaman dengan kepemilikan saham secara pribadi dalam jumlah besar (Payamta, 1997: Jurnal Penelitian Akuntansi – Bisnis dan Manajemen).
15
Praktik merger dan akuisisi merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Praktik tersebut dilakukan dengan cara perusahaan satu membeli atau menguasai perusahaan lainnya, dalam bentuk penguasaan terhadap aktiva atau saham-sahamnya. Kegiatan merger dan akuisisi antara perusahaan pengakuisisi ( aquiring firm ) dan perusahaan target ( target firm ) dapat diawali dengan bernegosiasi atau tawar menawar. Merger dan akuisisi menempatkan perusahaan target dalam posisi yang lemah. Pemilik perusahaan tidak akan menjual kepemilikannya jika tidak dihadapkan pada kesulitan. Keputusan merger dan akuisisi merupakan keputusan penting dan sangat mendasar karena dapat bersifat positif maupun dapat merugikan banyak orang. Adanya reaksi pasar, baik reaksi positif maupun negatif terhadap kejadian merger dan akuisisi tergantung dari ketersediaan informasi bagi investor pada waktu pengumuman merger dan akuisisi tersebut. Pasar modal yang efisien, harga pasar dari sekuritas yang diperdagangkan di pasar suatu saat selalu merefleksikan semua informasi yang diketahui secara umum dari sekuritas tersebut. Perilaku dan perubahan harga selama pengumuman merger dan akuisisi merefleksikan gabungan semua informasi dan pengaruh yang dikeluarkan dalam pengumuman merger dan akuisisi (Halpern, 1983). Oleh sebab itu pengumuman merger dan akuisisi (merger dan acquisition announcement) dalam suatu industri dikarenakan dua perusahaan menyatukan kekuatannya. Dengan demikian, pengumuman merger dan akuisisi sebagai suatu informasi dapat berpengaruh tidak hanya pada kedua perusahaan yang
16
melakukan merger dan akusisi yaitu perusahaan pengakuisisi (acquiring firm/ akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi (target firm), namun perusahaan lain yang menjadi pesaing yang berada dalam satu jenis industri yang sama dengan akuisitor dan target firm. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menguji
kandungan
informasi
(information content) dan transfer informasi intra industri dari suatu pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk melihat reaksi terhadap pengumuman tersebut yang diukur dengan menggunakan abnormal return saham perusahaan. Penelitian ini merupakan event study yang menggunakan abnormal return untuk menguji kandungan informasi. Berdasarkan uraian diatas, penelitian tentang pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan target kiranya cukup menarik untuk dilakukan di pasar modal Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini ditujukan untuk menguji secara empiris pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan target. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul : ”ANALISIS REAKSI
PASAR
ATAS
PENGGABUNGAN
USAHA
PADA
PERUSAAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008”.
B. Perumusan Masalah
17
Pasar modal yang efisien, semua investor akan menerima dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan harga saham pada waktu yang hampir sama. Dengan demikian, harga saham akan menyesuaikan dengan segera dan mencerminkan adanya informasi yang relevan. Penelitian ini akan menguji apakah informasi pengumuman penggabungan usaha mampu memberikan informasi yang relevan, sehingga dapat digunakan oleh para investor dalam pengambilan keputusan investasi dan adakah bukti empiris bahwa pengumuman merger dan akuisisi memberikan peranan penting di pasar modal yang tercemin lewat reaksi pasar berupa adanya return saham dan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penggabungan usaha. Dari latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan di seputar pengumuman merger dan akuisisi ? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi?
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang akan dibahas maka perlu diberikan pembatasan sebagai berikut : a. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode abnormal return untuk mengukur return saham yang go public sebelum adanya pengumuman
18
merger dan akuisisi, dan sesudah terjadi pengumuman merger dan akuisisi dalam kurun waktu 40 hari sesudah dan sebelum akuisisi. b. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange dengan menggunakan return harian pasar perusahaan go public periode 2005-2008.
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi . 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
E. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam ilmu
pengetahuan,
khususnya
menajemen
keuangan
tentang
penggabungan usaha dan metode yang digunakan. 2. Kegunaan Praktis a. Kegunaan Bagi UNS. Kegunaan bagi UNS adalah diharapkan hasil penelitian ini akan menambah perbendaharaan perpustakaan UNS khususnya di Fakultas
19
Ekonomi agar mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tambahan tentang pengaruh pengumuman penggabungan usaha terhadap return saham. b. Kegunaan Bagi Peneliti. Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan dengan teori yang ada. c. Kegunaan Bagi Perusahaan Publik yang akan Melakukan Merger. Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan publik yang melakukan merger dan akuisisi dapat mengambil metode yang sesuai untuk melakukan merger dan akuisisi.
d. Kegunaan Bagi Pembaca. Kegunaan bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan pembaca mengenai investasi pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.
20
BAB II TELAAH PUSTAKA
Bab
ini
bertujuan
untuk
menelusuri
literatur-literatur
untuk
menjelaskan tentang pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan target. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka dasar konseptual yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis dan pengembangan model penelitian.
21
A. Telaah Pustaka 1. Pasar modal Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yaitu kegiatan yang bersangkutan denagn penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Robert Ang (1997:3.3) mendefinisikan pasar modal sebagai situasi dimana penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau kelompok, dan komoditas yang dipertukarkan disini adalah modal. Modal terbagi menjadi modal utang (debt capital) dan modal ekuitas (equity capital). Pasar modal adalah perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun utang (bond), baik yang diterbitkan pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors) (Marzuki Usman,1997:11). 2. Bursa Efek Definisi bursa efek menurut Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.01/BEJ/IV/1995 adalah suatu sistem dan atau sarana untuk mempertemukan order jual dan order beli anggota bursa dengan tujuan memperdagangkan saham-saham tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri. 3. Saham
22
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan dan pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Robert Ang, 1997 : 6.2). a. Berdasarkan cara peralihan, hak jenis saham ini dibagi 2 yaitu : 1). Saham atas unjuk (bearer stock) Pada sertifikat saham tidak tertera nama pemiliknya, sehingga mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. 2). Saham atas nama (registered stock). Pada sertifikat saham tertera nama pemiliknya, sehingga peralihan saham harus melalui prosedur tertentu. b. Berdasarkan hak tagih 1). Saham biasa (common stock) Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. 2). Saham preferen (prefered stock) Saham preferensi adalah saham yang berbentuk gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham preferensi serupa dengan saham biasa karena mewakili pemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis diatas lembaran saham tersebut, serta membayar deviden.
23
4. Return a. Pengertian return saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa datang (Jogiyanto, 2000:107). b.
Jenis-jenis return saham Berdasarkan jenisnya, return saham dibagi 2, yaitu : (Jogiyanto, 2000) 1). Return realisasi (realized return) Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang. Terdapat beberapa pengukuran realisasi seperti return total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return (return kumulatif) dan return disesuaikan (adjusted return). Namun dalam penelitian ini poin-poin tersebut tidak diperdalam dan yang menjadi pokok dari return realisasi adalah bahwa return yang sesungguhnya terjadi dalam suatu investasi itu yang dinamakan return realisasi. 2). Return Ekspektasi (expected return)
24
Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Dalam melakukan investasi akan selalu terkandung resiko, dengan adanya risiko atau ketidakpastian, maka investor tidak dapat menentukan secara pasti besar keuntungan yang akan diperoleh dimasa depan. Robert Ang (1997:20.3)
mendefinisikan
expected
return
sebagi
return
(kembalian yang diharapkan) oleh seorang investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. 3). Komponen return saham Ada 2 komponen return saham, yaitu : a) Current income (Pendapatan Lancar) Keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, seperti: pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, deviden, dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah pendapatan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Yang setara kas lainnya adalah saham bonus atau deviden saham, yaitu dibayarkan dalam bentuk saham, yang dapat dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya. b) Capital gain (keuntungan selisih harga)
25
Keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain sangat tergantung dari pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar. Karena dengan adanya perdagangan, maka akan timbul perubahan suatu instrumen informasi. Instrumen yang dapat memberikan capital gain seperti obligasi dan saham, sedangkan yang tidak memberikan capital gain seperti sertifikat deposito dan tabungan. G = N (Pss-Psb) Dimana: G = Capital gain (loss) n = Jumlah saham Psb = harga pasar posisi beli Pss = Harga pasar posisi jual c) Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham Return saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini, antara lain : (1) Tingkat suku bunga Apabila tingkat suku bunga tinggi, para investor akan lebih tertarik menanamkan dananya untuk investasi. Hal ini mengakibatkan permintaan saham menurun sehingga harga saham akan cenderung turun, yang pada
26
akhirnya mengakibatkan return saham menjadi kecil atau turun, begitu pula sebaliknya. (2) Tingkat Inflasi Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga yang mengalami peningkatan secara umum dan terus menerus. Apabila tingkat inflasi yang fluktuatif akan menyebabkan harga saham cenderung fluktuatif juga. (misal: inflasi naik, harga naik, return saham juga naik). (3) Basic Earning power Basic Earning power (BEP) sendiri termasuk dalam rasio profitabilitas. BEP yang tinggi menunjukkan bahwa kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi juga tinggi, dengan demikian permintaan terhadap saham tersebut akan meningkat yang selanjutnya akan mendorong peningkatan harga saham. (4) Debt Rate Debt Rate (hutang) meliputi hutang lancar dan hutang jangka panjang. Semakin tinggi debt rate suatu perusahaan maka return saham perusahaan tersebut akan semakin rendah. Sebab semakin tinggi debt rate maka semakin banyak dana perusahaan untuk melunasi hutang perusahaan tersebut dan hanya sebagian kecil yang
27
dipergunakan untuk investasi sehingga akan mempengaruhi di perdagangan pasar modal. (5) Pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham Pengumuman
merger
dan
akusisi
dapat
mempengaruhi harga saham baik perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan target. Perubahan harga saham kedua perusahaan tersebut mengindikasikan besarnya tingkat kemakmuran yang diperoleh pemegang saham sebagai dampak dari pengumuman merger dan akuisisi. Disamping itu tingkat kemakmuran pemegang saham dalam konteks penelitian ini juga bisa diukur dari besarnya abnormal return yang diperoleh pemegang saham perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan target. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan teori ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini disebut
dengan
28
efisiensi
pasar
secara
informasi
(informationally efficient market) yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Penelitian ini berkaitan dengan teori keagenan, bahwa
manajer
mempunyai
kecenderungan
untuk
memperbesar skala perusahan agar posisinya semakin kuat dan memperoleh insentif tinggi. Motivasi yang demikian mendorong manajer untuk mengakuisisi perusahaan yang sedang tumbuh dengan konsekuensi membayar lebih tinggi kepada perusahaan target. Melalui posisi tawar menawar dalam proses tender, pemegang saham perusahaan target dapat meminta
harga
tinggi sampai batas
dimana
manajemen perusahaan pengakuisisi bersedia membayar. Pembayaran kepada pemegang saham perusahaan target pada dasarnya merupakan pemindahan kemakmuran dari pemegang
saham
perusahaan
pengakuisisi
kepada
pemegang saham perusahaan target. Dengan demikian, jumlah keuntungan pemegang saham perusahaan target berkorelasi negatif dengan jumlah keuntungan perusahaan saham pengakuisisi. Hal ini seperti penelitian yang diungkapkan oleh Morck dkk. (1990). Yang menyimpulkan bahwa motivasi manajer dalam mengakuisisi perusahaan target akan menghasilkan kinerja perusahaan pengakuisisi.
29
yang jelek bagi
Cara pembayaran akuisisi juga memberikan signal kepada pasar tentang perusahaan target maupun perusahaan pengakuisisi. Cara pembayaran dengan kas memberikan signal bahwa akuisisi akan memberikan sinergi yang tinggi, sedangkan jika manfaat sinergi rendah, maka biasanya perusahaan
pengakuisisi
akan
menerapkan
cara
pembayaran dengan saham (Fishman, 1989). Dengan demikian, pembayaran dengan kas akan menambah kemakmuran bagi perusahaan target. Penelitian tedahulu tentang merger dan akuisisi menemukan bukti bahwa abnormal return yang diterima oleh perusahaan target lebih tinggi dibanding perusahaan pengakuisisi, jika alat pembayaran akuisisi dengan kas menggunakan taktik merger dan akuisisi dengan hostile takeover. Kondisi lain yang memberikan abnormal return yang lebih tinggi bagi perusahaan target jika adanya persaingan antar perusahaan penawar (multi bidder contest) yang akan mengakuisisi perusahaan target. c. Abnormal Return Studi perisitiwa menganalisis return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
30
terjadi terhadap return
normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi (Jogiyanto, 2008: 549-550). Menurut Jogiyanto (1998) ada tiga model untuk mengestimasi abnormal return yaitu : a. Model rata-rata disesuaikan (mean adjusted model). b. Model Pasar (market model). c. Model pasar disesuaikan (market adjusted model). Penelitian ini menggunakan model pasar disesuaikan (market adjusted model). Market adjusted model menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.
Pertimbangan menggunakan model ini adalah: a. Model ini tidak memerlukan periode estimasi seperti pada model lain. b. Pasar modal di indonesia masih dalam tahap perkembangan (emerging market). Pada tahap tersebut pasar modal memiliki ciri sebagian besar saham yang diperdagangkan transaksinya tidak liquid sehingga saham tersebut jarang diperjual belikan. Akibatnya saham yang menghasilkan return nol selama tidak
31
terjadi transaksi, yang akan menimbulkan masalah dalam perhitungan koefisisen β. d. Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Kinerja perusahaan pasca-akuisisi atau merger bisa diidentifikasi melalui
laporan
penggabungan.
keuangan Namun
teori
dalam
beberapa
keuangan
tahun
modern
setelah
memberikan
justifikasi bahwa cara yang paling reliable dalam mengukur kinerja keuangan ekonomi perusahaan adalah dengan melacak harga sahamnya terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Dalam pasar yang efisien, nilai yang diharapkan dari sebuah akuisisi akan diestimasi dengan menganalisis perubahan pasar segera setelah pengumuman
transaksi
akuisisi.
Pengujian
seperti
ini
biasa
menggunakan abnormal return (Moin, 2004:298). Abnormal return sebenarnya merupakan sebuah metodologi untuk meneliti atau menguji pengaruh kandungan informasi terhadap reaksi pasar saham. Metodologi menggunakan "event study" bertujuan untuk menguji apakah suatu peristiwa (event) berpengaruh terhadap harga saham dengan mengambil waktu spesifik diseputar tanggal pengumuman tersebut. Jika pengumuman merger dan akuisisi berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham atau abnormal return berarti pengumuman tersebut mengandung informasi (informational
32
content). Apabila diperoleh abnormal return yang positif berarti terdapat peningkatan kemakmuran pemegang saham, dan sebaliknya jika abnormal return bernilai negatif berarti terjadi penurunan kemakmuran. Di sisi lain, apabila pengumuman merger dan akuisisi tersebut tidak menghasilkan abnormal return (abnormal return sama dengan nol) berarti akuisisi tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham. Perubahan kemakmuran pemegang saham inilah yang ingin diukur dengan menggunakan abnormal return yaitu dengan membandingkan antara keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dengan keuntungan yang diharapkan (expected return). 5. Merger dan Akuisisi a. Pengertian Merger Merger merupakan penggabungan usaha dengan cara kombinasi dua atau lebih perusahaan. Setelah terjadinya merger, perusahaan yang diambil alih dibubarkan atau dilikuidasi sedangkan perusahaan yang mengambil alih tetap beroperasi secara hukum sebagi suatu badan usaha dan melanjutkan kegiatan perusahaan yang diambil alih (Foster,1994). Dibawah ini adalah gambar skema merger.
33
PERUSAHAAN A PERUSAHAAN C PERUSAHAAN B
Gambar 2. 1 Skema Merger
Merger dapat dilakukan dalam 3 bentuk dibawah ini (kwik Kian Gie, Penilaian Kelayakan Investasi dalam Keputusan Merger dan Akuisisi : Desember 1997) : 1) Statury Merger adalah Merger dimana keseluruhan harta dan kewajiban dari target company akan diambil alih oleh acquiring company dan sebagai gantinya pemegang saham target company akan memperoleh saham dari acquiring company. 2) Subsidiary Merger adalah terjadi jika perusahaan anak dari acquiring company mengambil alih langsung harta dan kewajiban dari target company atau dengan kata lain, dalam susidiary merger perusahaan target akan bergabung dengan perusahaan anak dari acquiring company. 3) Reserve Triangular Merger adalah perusahaan anak dari acquiring yang disebut dengan holding company akan bergabung dengan target company. Holding company didirikan untuk tujuan khusus memiliki sebagian besar saham-saham perusahaan lain. Dengan
34
adanya penggabungan antara holding company dengan target company, maka berarti target company tadi selanjutnya telah menjadi anak perusahaan dari acquiring company. b. Pengertian Akuisisi Akuisisi merupakan penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquiring firm) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang terakuisisi (target firm) dengan cara memberikan aktiva neto tertentu mengakui adanya suatu kewajiban atau pengeluaran saham (Ataina,1999). Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan skema akuisisi:
PERUSAHAAN A
PERUSAHAAN A
PERUSAHAAN B
PERUSAHAAN B
Gambar 2. 2 Skema Akuisisi
c. Ditinjau dari struktur merger dan akuisisi dapat diklasifikasikan menjadi 3 (Kwik Kian Gie, 1992) yaitu : 1) Dalam bentuk penggabungan usaha, misalnya PT AA membeli semua assets dan liabilities PT AB. 2) Diciptakan sebuah holding company, misalnya PT AC didirikan untuk tujuan membeli PT AA dan PT AB.
35
3) Tidak melalui badan hukum yang merupakan holding, tetapi melalui perseorangan. d. Jika dilihat dari segi hubungan usaha perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dapat dibagi menjadi 3 macam : (Suparwoto, 1990) 1) Merger dan akuisisi horisontal terjadi antar perusahaan yang sejenis. Misalnya : Bank merger dengan bank yang lain atau hotel dengan hotel. Merger horisontal terutama untuk mengurangi persaingan, karena dengan cara demikian kendali atas keduanya berada pada orang yang sama. 2) Merger dan akuisisi vertikal : Terjadi antara perusahaan yang bergerak dalam tahap-tahap proses produksi yang berbeda. Misalnya : Penggabungan usaha perusahaan penerbangan dengan travel agen, perusahaan printing dengan perusahaan konveksi. 3) Merger dan akuisisi konglomerat : Terjadi jika perusahaan yang bergabung tidak mempunyai keterkaitan usaha sama sekali atau bergerak dibidang yang berbeda. e. Menurut Hitt (2000), strategi merger menjadi suatu keputusan investasi eksternal yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan investasi internal. 1) Kelebihan merger
36
a). Proses lebih cepat dan murah (misalnya dengan mendirikan perusahaan yang sama sekali baru dan belum menjalankan aktivitas utamanya). b). Lebih cepat mendatangkan keuntungan bagi bidder karena perusahaan target lebih beroperasi. c). Dapat memperkuat struktur modal perusahaan dalam waktu relatif singkat. d). Perusahaan dapat mengindari dari pembayaran pajak. e). Perusahaan yang terlambat dapat saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. 2) Kekurangan merger a). Merger horizontal (pada tingkat produksi yang sama) dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar perusahaan besar dan kuat dengan perusahaan kecil dan lemah. b). Merger yang tidak terencana secara matang dan mendalam sering membawa kerugian yang cukup besar bagi bidder yang kurang menguasai bidang usaha dari perusahaan targetnya. c). Merger yang dilakukan secara besar-besaran oleh bidder yang sama dapat menyebabkan pemusatan kekuatan eksternal pada satu tangan/kelompok. d). Membuka peluang terjadinya rekayasa informasi dan finansial. f. Tujuan merger dan akuisisi
37
Merger dan akuisisi merupakan salah satu strategi untuk mencapai keberhasilan bisnis. Tujuan merger dan akuisisi dapat dibagi menjadi 2 (Heru Sutoyo,1992), yaitu : 1) Tujuan ekonomis Berkaitan dengan usaha yang dilakukan perusahaan dalam jangka panjang terutama untuk meningkatkan profitabilitas dan menjaga kelangsungan hidupnya. Secara eksplisit tujuan ekonomi, misalnya: sebagai upaya memperluas jaringan distribusi dan pangsa pasar, memperoleh tim manajemen yang tangguh, memperoleh teknologi yang maju, meningkatkan diversifikasi produk, menyelamatkan perusahaan lain dari kebangkrutan dan lain sebagainya.
Dengan
kata
lain,
merger
dan akuisisi
dimaksudkan sebagai strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivivitas. 2) Tujuan non ekonomis Merger dan akuisisi juga dapat menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Bagi perusahaan yang kekuatan likuiditasnya terdesak oleh kreditur karena tak mampu lagi membayar cicilan uang dan bunganya, maka keputusan merger dan akuisisi dengan perusahaan yang kuat dibidang keuangan akan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan. Dalam era kredit macet, maka banyak kasus merger terjadi antar bank pemberi pinjaman dengan debiturnya yang hampir bangkrut.
38
g. Manfaat merger dan akuisisi Kwik Kian Gie (1992) manfaat merger dan akuisisi adalah : 1) Komplementaritas. Penggabungan dua perusahaan sejenis atau lebih secara horisontal dapat menimbulkan dampak secara sinergis yang ditimbulkan
karena
adanya
sifat
saling
melengkapi
(komplementaritas). Sedangkan bentuk sinergi penggabungan perusahaan dapat berupa perluasan produk, transfer tekhnologi, mempunyai SDM yang tangguh dan sebagainya. Sinergi terjadi jika 2 ditambah 2 tidak sama dengan 4 tetapi lebih besar dari 4. mengapa 2 + 2 > 4 ? karena adanya synergistic effect dari : a) Operating economies, artinya operating economies terjadi economic of scale pada manajemen, pemasaran, produksi dan distribusi. Economic of scale menyebabkan biaya-biaya yang ditanggung per unit produk dapat diturunkan. b) Financial economies, termasuk biaya transaksi keuangan lebih rendah, posisi keuangan yang lebih kuat dan rating yang lebih baik dari analisis sekuritas. c) Differential efficiency adalah kondisi dimana manajemen disuatu perusahaan tidak efisien, bila manajemen diganti setelah merger, perusahaan ini akan memiliki kinerja yang lebih baik.
39
d) Increased market power adalah meningkatnya kekuatan pasar suatu perusahaan setelah merger
karena berkurangnya
persaingan (jumlah perusahaan sejenis). Dengan adanya sinergistic effect tersebut menyebabkan perusahaan untuk melakukan restrukuturisasi. Adapun strategi yang
dipilih
yaitu
merger
dan
akuisisi
dengan
tujuan
merealisasikan sinergi yang menjanjikan itu. 2) Penggabungan kekuatan. Poling kekuatan terjadi jika perusahaan yang terlibat dalam merger dan akuisisi merupakan perusahaan yang terlampau kecil untuk punya fungsi-fungsi penting bagi perusahaannya. Misal : perusahaan yang mampu membangun fungsi Research and Development (R&D) akan lebih efektif jika bergabung dengan perusahaan lain yang memiliki fungsi tersebut. 3) Mengurangi persaingan. Penggabungan usaha ini dapat menimbulkan Economic of Scale atau skala ekonomis bagi perusahaan yang terlampau kecil, sehingga hasilnya optimal. Disamping efisiensi perusahaan terjaga, dengan
adanya
penggabungan
perusahaan
mengakibatkan
pemusatan pengendalian, sehingga dapat mengurangi pesaing. h. Penyalahgunaan merger dan akuisisi Merger dan akusisi dapat menimbulkan manfaat juga dapat dijadikan sebagai sarana penipuan perusahaan-perusahaan besar
40
terhadap perusahaan yang kecil dan lemah atau terhadap masyarakat publik. Bentuk penyalahgunaan merger dan akuisisi adalah sebagai berikut : 1) Sarana pencaplokan Dalam suatu negara yang belum mempunyai undangundang Anti Monopoli, seperti Indonesia, maka merger dan akuisisi menjadi alat bagi perusahaan besar dan kuat untuk mencaplok peusahaan kecil dan lemah. Akibat dari merger dan akuisisi adalah banyak perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh satu orang, yang dikenal dengan nama konglomerat. Dalam kondisi seperti ini, maka selanjutnya akan menimbulkan suatu oligopoli. 2) Sarana penipuan Penyembunyian dan pengelabuan terhadap publik. Bagi perusahaan konglomerat, merger dan akuisisi dapat dijadikan sarana penipuan oleh perusahaan terhadap publik. Praktek-praktek semacam dapat terungkap lewat pelaporan keuangan oleh perusahaan yang telah melakukan go public. Menjelang go public perusahaan mengkatrol penjualan atau labanya, dengan cara menjual ke perusahaan lain yang masih termasuk grupnya, dan bukan penjualan langsung untuk konsumen. Produk yang terjual sebenarnya masih menumpuk di perusahaan milik sendiri, tetapi publik sulit untuk melacak karena perusahaan penjual bukan perusahaan
publik,
sehingga
41
tidak
ada
kewajiban
untuk
mempublikasikan laporan keuangannya, kecuali untuk pemerintah dalam hal penetapan pajak. Pada saat dilakukan go public, masyarakat memborong securities yang ditawarkan dengan berani membayar mahal, karena melihat prospeknya yang baik, tetapi yang terjadi bahkan sebaliknya pada waktu berikutnya. 3) Penggelapan hasil go public Uang hasil dari go public dapat disalah gunakan oleh pemilik perusahaan, dengan berkedok merger dan akuisisi. Misalnya hasil go public dibelikan assets atau perusahaan dengan harga yang terlampaui tinggi. Tindakan ini bukan karena pemiliknya bodoh, tetapi bahkan terlalu pandai, sehingga penipunya pun sulit diungkap. Selisih harga yang besar menjadi milik pribadi. 4) Sarana untuk back door listing atau mendaftarkan lewat pintu belakang. Perusahaan yang akan go public seharusnya perusahaan yang betul-betul sehat, tetapi bagi negara-negara yang belum mempunyai aturan yang mengatur bahwa perusahaan yang dibeli perusahaan juga perusahaan terbuka telah go public, seperti Indonesia, maka sering terjadi perusahaan non public yang tidak sehat pun sedang listing di pasar modal dan tentu masyarakat yang dirugikan. 5) Sarana untuk income smooting dengan creative accounting
42
Income smooting adalah upaya manajemen untuk mengatur tingkat laba yang diinginkan dengan bermain pada kebijakan akuntansi
perusahaannya
atau
grupnya.
Bagi
perusahaan
konglomerat, pemilik dapat mengatur perusahaan tertentu laba atau dapat merugi, dan jika perusahaan tersebut termasuk perusahaan publik, dengan alasan merugi maka tidak membagikan deviden. Income smooting semacam ini dijadikan alat untuk menipu pemegang saham
(minoritas)
mencari alasan untuk tidak
membagikan deviden. 6. Event Study Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto 2003:410). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
43
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar seperti tampak di gambar 2.1 dibawah ini :
Peristiwa
Reaksi Pasar Terhadap Kandungan Informasi
Ada Abnormal Return
Hasil
ADA KANDUNGAN INFORMASI
Pengumu man Peristiwa Tidak Ada Abnormal Return
TIDAK ADA KANDUNGAN INFORMASI
Gambar 2. 3 Kandungan Informasi Suatu Pengumuman
B. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati dan Tandelilin (2001) meneliti bahwa pengumuman merger dan akuisisi mempunyai pengaruh terhadap return saham di seputar hari pengumuman
44
merger dan akuisisi yang menghasilkan return berbeda antara perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa abnormal return yang diterima oleh perusahaan target (target firm) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan abnormal return yang diterima oleh perusahaan pengakuisisi (acquiring firm). Sedangkan Wansley, Lane dan Yang (1983) menguji abnormal return pada perusahaan yang melakukan merger pada tanggal sekitar pengumuman merger. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata abnormal return sebelum dan sesudah merger. Weston dan Chung (1983) juga melakukan penelitian tentang abnormal return pada periode sebelum dan sesudah proses merger yang dilakukan pada saat tanggal pengumuman. Sutrisno dan Sumarsih (2004) melakukan penelitian pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan merger dan akuisisi terhadap kesejahteraan pemegang saham. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara CAAR dan AAR pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi secara internal maupun eksternal sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan oleh Kirchhoff, Schiereck dan Mentz (2006) pada lembaga keuangan real estat pada implikasi dari 69 nilai domestik dan lintas-batas merger dan akuisisi (M & A). Penelitian menunjukkan tidak ada yang signifikan dari abnormal return yang diperoleh para pemegang saham
45
dari bidder dalam interval yang dianalisis. CAR sedikit negatif di dua dari empat periode jendela, dan positif dalam sisa dua. Elango (2006) melakukan penelitian pada perusahaan AS di industri asuransi. Secara keseluruhan hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan akuisisi di luar negeri, return pasar negatif secara statistik tidak signifikan Mahmud, Dilip, Howard dan Xiaoli (2007) melakukan penelitian tentang merger dan akuisisi pada perusahaan Farmasi Amerika periode 1981-2004. Hasilnya proses akuisisi mempunyai dampak positif terhadap return saham perusahaan.
C. Kerangka Pemikiran Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan
informasi
(information content) dan transfer informasi intra industri dari suatu pengumuman merger dan akuisisi, selain itu riset ini melihat reaksi terhadap pengumuman tersebut yang diukur dengan menggunakan abnormal return saham perusahaan. Penelitian ini akan membandingkan return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perusahaan go public yang dijadikan sampel ini untuk masa sebelum dan sesudah adanya pengumuman merger dan akuisisi. Untuk mengamati pengaruh keputusan adanya merger dan akuisisi ini dengan mengamati return saham disekitar kejadian (40 hari sebelum dan sesudah adanya pengumuman merger dan akuisisi pada perusahaan akuisitor tersebut).
46
Untuk memperjelas pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap abnormal return dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran dibawah ini :
47
Likuiditas Saham
Pengumuman Merger dan Akuisisi
Perubahan Harga Saham
Abnormal Return
AR pada saat pengumuman
AR sebelum pengumuman (40 hari)
AR sesudah pengumuman (40 hari)
Paired t-test
Kesimpulan
Gambar 2. 4 Kerangka Pemikiran
48
D. Hipotesis Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan diatas dan mengacu pada hasil penelitian terdahulu maka penelitian ini menguji hipotesis sebagai berikut : H1
: Terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan di seputar pengumuman merger dan akuisisi.
H2
: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2008. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 1998). Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2008. Perusahaan yang dijadikan sampel meliputi sektor industri barang konsumsi, sektor aneka industri, dan sektor keuangan. Kriteria sampel penelitian adalah sebagai berikut : a. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi, serta sahamnya aktif diperdagangkan di BEI pada periode disekitar merger dan akuisisi.
50
b. Perusahaan melakukan aktivitas merger dan akuisisi dalam kurun waktu 2005-2008. c. Mengumumkan aktivitas merger dan akuisisi dalam kurun waktu 2005-2008. Berdasarkan kriteria diatas diperoleh 4 sampel perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi periode 2005-2008, yaitu : a. Akuisisi : 1) PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengakuisisi PT. Dankos Tbk. (DNKS) dan PT. Enseval Putra MegaTrading (EPMT) 2) PT Selamat Sempurna (SMSM) mengakuisisi PT. Adhichandra Automotive Product (ACAP). 3) PT. BAT INDONESIA (BATI) mengakuisisi PT. Rothmans of Pall Mall Indonesia b. Merger : 4) Bank Niaga dan Lippo Bank melakukan merger menjadi PT BANK CIMB NIAGA TBK.
B. Metode Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Daftar perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2005-2008 yang diperoleh dari IDX.
51
2. Return harian saham-saham yang melakukan merger dan akuisisi yaitu 40 hari sebelum dan 40 hari sesudah melakukan merger dan akuisisi yang diperoleh dari IDX Statistics. 3. Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2005-2008 diperoleh dari IDX Statistics.
C. Metode Analisis Data 1. Analisis Kualitatif Metode analisisi kualitatif adalah sebuah metodologi penelitian yang didalamnya mencakup pandangan-pandangan filsafah mengenai dicipline inquiry yang ada pada studi ilmu-ilmu sosial dan tingkah laku. Metode analisis ini dinyatakan dalam bentuk uraian dan tidak berupa angka-angka. Digunakan untuk menganalisis dengan menggunakan penjelasan sebagai pelengkap dan penyempurna dalam analisis (Saipah Faisal, 1990). Analisis kualitatif
menjelaskan
dan
menginterpretasikan
hasil
perhitungan
abnormal return saham sebelum dan sesudah adanya pengumuman penggabungan usaha. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif menurut Y.Slamet (1993) digunakan untuk menganalisis masalah yang dapat diwujudkan dalam jumlah tertentu. Alat analisis yang digunakan event study yang bertujuan untuk mengamati pergerakan di pasar modal akibat pengumuman merger dan akuisisi selama periode pengujian. Pergerakan harga saham tersebut dapat
52
digunakan untuk mencari abnormal return saham perusahaan akuisitor pada waktu sebelum pengumuman, saat pengumuman, dan setelah pengumuman merger dan akuisisi. Beberapa alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menghitung actual return dari masing-masing saham perusahaan akuisitor dalam kurun waktu 80 hari bursa yaitu 40 hari sebelum tanggal pengumuman dan 40 hari setelah tanggal pengumuman merger dan akuisisi dengan rumus : Rit =
P it P it 1 P it 1
Dimana : Rit
= return saham i pada hari t
Pit
= harga saham i pada hari t
Pit -1
= harga saham i pada hari t-1
b. Menghitung return pasar saham harian dengan rumus : Rmt =
IHSGt IHSGt 1 IHSGt 1
Dimana : Rmt
= return pasar
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t
IHSGt-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
53
c. Menghitung Abnormal Return (AR) dengan rumus : ARit = Rit - Rmt Dimana : ARit = Abnormal return saham i pada hari ke t Rit
= Actual return untuk saham i
Rmt = return saham pada hari ke t
d. Menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR) harian tiap-tiap saham selama periode kejadian. t 40
CARit =
AR
it
t 40
Dimana : CARit = Cummulative Abnormal Return saham i pada hari ke t ARit
= Abnormal Return saham i pada hari ke t
e. Menghitung rata-rata abnormal return saham pada hari ke t dengan rumus :
n
i ARit AR nt
i 1
n
Keterangan : ARnt = rata-rata jumlah abnormal return saham i pada
hari ke t n = jumlah seluruh saham perusahaan target yang diteliti
54
f. Menghitung Cummulative Average Abnormal Return portofolio (CAAR) dengan rumus : t 40
CAAR
ARit
t 40
D. Metode Analisis Hipotesis 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Singgih Santoso, 2000:72). Analisis ini digunakan untuk melihat apakah variabel abnormal return (AR) mempunyai distribusi normal atau tidak. 2. Untuk menguji hipotesis 1 menggunakan uji One Sample T-test. Uji One Sample T-test menggunakan taraf signifikan sebesar 5%, apabila dari pengukuran sampel diperoleh taraf signifikan α observasi dari statistik (t-test) yang kurang dari α, maka dinyatakan terdapat rata-rata abnormal return (AAR) yang signifikan di seputar pengumuman merger dan akuisisi 3. Untuk menguji hipotesis 2 menggunakan uji Paired Sample T-test. Analisis paired sample t-test digunakan untuk menguji apakah dua sampel berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda atau tidak (Singgih Santoso, 2001:161). Sampel berpasangan adalah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan dan pengukuran yang berbeda. Analisis ini digunakan untuk
55
mengetahui perbedaan rata-rata abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Uji Paired Sample T-test menggunakan taraf signifikan sebesar 5%, apabila dari pengukuran sampel diperoleh taraf signifikan α observasi dari statistik (t-test) yang kurang dari α, maka dinyatakan ada perbedaan rata-rata abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Adapun kriteria pengujian hipotesis pertama dan kedua adalah sebagai berikut : Buat Aturan Pengambilan Keputusan. Keputusan diambil dengan jalan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. a. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan
rata-rata
abnormal
return
sebelum
dan
sesudah
pengumuman merger dan akuisisi. b. Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Asumsi pengujian : a. Taraf signifikan (α) adalah 5% b. Derajat kebebasan (df) adalah (n-1) c. Uji dua sisi Pengambilan keputusan dapat dijelaskan pada gambar 3.1.
56
Daerah penerimaan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
t 0,025
t 0,025
Gambar 3. 1 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji–t
57
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga dikenal dengan nama Indonesia Stock Exchange (IDX). Sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham preferen (Preferred Stock), saham biasa (Common Stock), hak (Rights), dan obligasi konvertibel (Convertible Bonds). Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan bursa efek terbesar di Indonesia. Dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI diambil 4 perusahaan bidder yang melakukan Merger dan Akuisisi yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah dengan metode purposive sampling dan dianalisa menggunakan Market Adjusted Model. Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut, sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata abnormal return seluruh sekuritas secara crosssection untuk tiap-tiap hari di periode peristiwa (Jogiyanto, 2003:446).
58
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pengumuman merger dan akuisisi memiliki kandungan informasi yang berpengaruh terhadap perubaham return dan abnormal return saham di sekitar hari pengumuman. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif terlihat pada tabel Tabel 4. 1 Tabel 4. 1 Statistik Deskriptif AAR N AAR Valid N (listwise)
81 81
Range .077783552
Minimum -.028142049
Maximum .049641503
Mean -.00006357090
Std. Deviation .014164919198
Sumber : Data Yang diolah Terlihat dari tabel 4.1 mean dari Average Abnormal Return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi sebesar 0.00006357090, nilai minimum Average Abnormal Return (AAR) sebesar -0.028142049 dan nilai maximum Average Abnormal Return (AAR) sebesar 0.049641503 Sampel pada penelitian ini adalah 4 saham yang listing di BEI yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2005-2008. 2. Pengujian Hipotesis a. Uji normalitas
59
Uji Normalitas pada suatu data sangat diperlukan dalam penggunaan analisis parametrik. Untuk menguji normalitas distribusi populasi yang diajukan hipotesis sebagai berikut :
H0
= Data berasal dari populasi berdistribusi Normal
H1
= Data berasal dari populasi yang tidak terdistribusi Normal Tabel 4. 2 Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. .071 81 .200(*)
AAR * This is a lower bound of the true significance.
Shapiro-Wilk Statistic df Sig. .976 81 .128
a Lilliefors Significance Correction
Sumber : Data Yang diolah Dari Tabel 4.2 diperoleh Sig. pada uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200. Kriteria yang digunakan yaitu H0 apabila Sig. lebih dari tingkatan alpha yang ditentukan. Karena Sig. = 0,200 > 0,05 maka H0 diterima. Artinya data AAR merupakan data yang terdistribusi normal. b. Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian untuk hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu apakah terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan di seputar pengumuman merger dan akuisisi terlihat pada tabel 4.3 yang merupakan tabel perhitungan nilai CAAR, AAR, Kesalahan Standar Estimasi (KSE) dan t-hitung.
60
Tabel 4. 3 CAAR, AAR, KSE, t-hitung HARI KE-40 -39 -38 -37 -36 -35 -34 -33 -32 -31 -30 -29 -28 -27 -26 -25 -24 -23 -22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7
CAAR -0.030060664 -0.021217995 -0.030424214 0.044584798 0.000389845 -0.003959387 0.020192578 -0.024249665 0.088341696 -0.015379474 0.076435739 -0.009369372 -0.022407932 -0.086110573 0.031407945 -0.068397687 0.039982136 -0.028653814 -0.081977021 0.099887575 0.001916538 -0.034123904 -0.076185700 0.015728543 0.013494311 -0.082716719 0.026387638 -0.063808282 -0.080587483 0.069232196 -0.112568195 0.034732894 0.032338255 -0.085709640
AAR -0.007515166 -0.005304499 -0.007606054 0.0111462 9.74613E-05 -0.000989847 0.005048145 -0.006062416 0.022085424 -0.003844869 0.019108935 -0.002342343 -0.005601983 -0.021527643 0.007851986 -0.017099422 0.009995534 -0.007163454 -0.020494255 0.024971894 0.000479135 -0.008530976 -0.019046425 0.003932136 0.003373578 -0.02067918 0.00659691 -0.015952071 -0.020146871 0.017308049 -0.028142049 0.008683224 0.008084564 -0.02142741
61
KSE 0.004884077 0.006423055 0.002125042 0.003147883 0.004000813 0.005789913 0.005676342 0.010037263 0.006894392 0.005487892 0.015580053 0.010856831 0.004223074 0.017179153 0.009336885 0.006317284 0.009798042 0.006027426 0.017033846 0.013644034 0.003157898 0.005548767 0.008916294 0.00430675 0.006316653 0.012410573 0.002982224 0.013752901 0.010873798 0.019647312 0.009364217 0.007098683 0.008372507 0.009929572
thitung -1.333 -0.715 -3.100 3.066 0.021 -0.148 0.770 -0.523 2.774 -0.607 1.062 -0.187 -1.149 -1.085 0.728 -2.344 0.883 -1.029 -1.042 1.585 0.131 -1.331 -1.850 0.791 0.463 -1.443 1.916 -1.005 -1.605 0.763 -2.603 1.059 0.836 -1.869
Keterangan Tdk signifikan Tdk signifikan Signifikan Signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan
-6 0.070447935 0.017611984 -5 -0.029142840 -0.00728571 -4 0.051861962 0.012965491 -3 0.019163328 0.004790832 -2 0.028974688 0.007243672 -1 -0.016188184 -0.004047046 0 -0.056548180 -0.014137045 1 -0.028954868 -0.007238717 2 0.098767841 0.02469196 3 0.018172679 0.00454317 4 0.046378237 0.011594559 5 -0.003090195 -0.000772549 6 -0.062636140 -0.015659035 7 0.016669881 0.00416747 8 -0.038117078 -0.00952927 9 0.065147376 0.016286844 10 -0.025477093 -0.006369273 11 -0.036991340 -0.009247835 12 0.087243718 0.02181093 13 -0.077637854 -0.019409464 14 0.006812519 0.00170313 15 -0.007090806 -0.001772702 16 0.018043225 0.004510806 17 -0.029906561 -0.00747664 18 0.000975930 0.000243982 19 -0.020798799 -0.0051997 20 -0.026658660 -0.006664665 21 0.019068321 0.00476708 22 -0.000375261 -9.38153E-05 23 0.080851812 0.020212953 24 -0.069102171 -0.017275543 25 0.047977746 0.011994437 26 -0.001881879 -0.00047047 27 0.064720010 0.016180003 28 -0.042903319 -0.01072583 29 0.020840378 0.005210095 30 0.008139526 0.002034882 31 0.031478484 0.007869621 32 0.140113573 0.035028393 33 -0.056235559 -0.01405889 34 0.012188152 0.003047038 35 -0.042613824 -0.010653456 36 -0.006158448 -0.001539612 37 0.198566012 0.049641503 38 -0.108124217 -0.027031054 39 0.001279765 0.000319941 40 0.021441537 0.005360384 Keterangan : signifikan pada tingkat 5 %
62
0.018469341 0.006344172 0.003772776 0.009488258 0.01165429 0.003961637 0.021889536 0.007276125 0.016644992 0.004779677 0.022802038 0.003225951 0.007300458 0.003882366 0.009719452 0.016536484 0.004217538 0.008278604 0.016671516 0.012593902 0.02882427 0.004773785 0.005285037 0.005281692 0.005458914 0.008601472 0.005444453 0.004063468 0.007287602 0.01234796 0.01126027 0.015946881 0.006731917 0.008378514 0.017152663 0.005835097 0.007372277 0.010157584 0.027613202 0.012117027 0.014890449 0.007776591 0.004675466 0.030392413 0.011449373 0.006339003 0.001644375
0.826 -0.995 2.976 0.437 0.538 -0.885 -0.559 -0.862 1.285 0.823 0.440 -0.207 -1.858 0.930 -0.849 0.853 -1.308 -0.967 1.133 -1.335 0.051 -0.322 0.739 -1.226 0.039 -0.524 -1.060 1.016 -0.011 1.418 -1.329 0.651 -0.061 1.672 -0.542 0.773 0.239 0.671 1.099 -1.005 0.177 -1.186 -0.285 1.415 -2.045 0.044 2.823
Tdk signifikan Tdk signifikan Signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Tdk signifikan Signifikan
Pada tabel 4. 3 nilai rata-rata abnormal return (AAR) bertanda negatif lebih besar dibanding AAR bertanda positif. AAR bertanda negatif sebanyak 41 hari pengamatan yaitu 50,62% untuk periode pengamatan 81 hari, sedangkan sisanya 49,38 % memiliki tanda positif. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pemegang perusahaan akusitor tidak memperoleh keuntungan dari aktivitas merger dan akuisisi, atau rata-rata abnormal return (AAR) positif diperoleh pemegang
saham
perusahaan
akuisitor
diseputar
tanggal
pengumuman merger dan akuisisi. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa abnormal return muncul pada 81 hari perdagangan selama event period, tetapi tidak semuanya signifikan. Pada periode peristiwa terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan pada level 5%, yaitu pada hari t-38, t-37, t-32, t-10, t-4 dan t+40. Pada table 4.3 juga menunjukkan pada waktu merger dan akuisisi diumumkan (t=0), rata-rata abnormal return negatif tetapi tidak signifikan, hal ini menunjukkan pada hari tersebut investor atau pasar sudah tidak memberikan reaksi yang berlebihan terhadap saham perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.
63
64
c. Pengujian Hipotesis Kedua Pengujian hipotesis kedua yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return perusahaan bidder pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Paired Sample t-Test dengan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Langkah awal yaitu membagi rata-rata abnormal return perusahaan bidder ke dalam dua kelompok yaitu 40 hari sebelum pengumuman dan 40 hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi dengan menghilangkan hari ke nol atau pada saat pengumuman merger dan akuisisi. Tabel 4.4 berikut adalah hasil uji beda rata-rata dengan Paired Sample t-Test. Tabel 4. 4 Pengujian Paired Sample T-test Variabel
Jumlah
t-hitung
Taraf
sampel (N)
signifikansi
AAR Sebelum 40
Paired sample -1,187
AAR Sesudah
Keterangan
0,242
t-test
40 Sumber : Data Yang diolah
Dari tabel 4.3 diperoleh hasil nilai t-hitung sebesar -1,187 dan taraf signifikansi
observasinya
sebesar
65
0,242.
Berdasarkan
aturan
pengambilan keputusan maka hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi karena dari pengujian Paired Sample T-test diatas menghasilkan nilai t-hitung = -1,187 < ttabel = 2,024 serta taraf signifikansi observasinya = 0,242 > α = (0,05). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sutrisno dan Sumarsih (2004) yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan merger dan akuisisi terhadap kesejahteraan pemegang saham. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara CAAR dan AAR pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi secara internal maupun eksternal sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Serta mendukung penelitian Kirchhoff at.al (2006) juga menyatakan bahwa tidak ada yang signifikan dari abnormal return yang diperoleh para pemegang saham dari bidder dalam interval yang dianalisis.
C. Pembahasan Adapun hasil yang diperoleh dari analisis data yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan rata-rata abnormal return menunjukkan hasil bahwa perbandingan antara rata-rata abnormal return (AAR) positif dan negatif adalah 49,38% : 50,62% pada seputar pengumuman merger dan akuisisi. Hasil tersebut berarti bahwa pada periode seputar merger dan akuisisi, pemegang saham perusahaan bidder tidak memperoleh
66
keuntungan dari aktivitas merger dan akuisisi, atau rata-rata abnormal return (AAR) positif diperoleh pemegang saham perusahaan bidder diseputar tanggal pengumuman merger dan akuisisi. 2. Hasil perhitungan t-hitung untuk rata-rata abnormal return (AAR) menunjukkan hasil terdapat 6 hari dalam periode peristiwa dimana ratarata abnormal return (AAR) yang signifikan pada level 5%, yaitu pada hari t-38, t-37, t-32, t-10, t-4 dan t+40. Dengan hasil yang signifikan tersebut maka penelitian ini mendukung alternatif pertama yaitu : H1
: Terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan di seputar pengumuman merger dan akuisisi.
3. Adanya abnormal return yang signifikan berarti mengindikasikan bahwa merger dan akuisisi mengandung informasi. Sedangkan abnormal return yang tidak signifikan berarti abnormal return tersebut tidak mengandung muatan informasi. 4. Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan Paired Sample tTest, diperoleh nilai t-hitung (-1,187) lebih kecil dari t-tabel (2,024) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi yang diperoleh perusahaan bidder. Dengan hasil yang tidak signifikan maka penelitian ini tidak mendukung hipotesis alternatif kedua yaitu :
67
H2
: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini bertujuan memberikan kesimpulan terhadap hasil-hasil yang diperoleh yang diikuti dengan keterbatasan penelitian dan saran penelitian baik bagi peneliti yang akan datang maupun bagi perusahaan. Berikut ini adalah penjelasannya.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengujian hipotesis 1 (pertama) dengan menggunakan uji One Sample TTest menunjukkan hasil bahwa terdapat rata-rata abnormal return saham perusahaan bidder. Hal ini terbukti dengan adanya abnormal return negatif yang signifikan pada hari t-38 dan t-10 dan abnormal return positif yang signifikan pada hari t-37, t-32, t-4 dan t+40. Apabila diperoleh abnormal return yang positif berarti terdapat peningkatan kemakmuran pemegang saham dan sebaliknya jika abnormal return bernilai negatif berarti terjadi penurunan kemakmuran pemegang saham.
68
2. Rata-rata abnormal return (AAR) bertanda negatif lebih besar dibanding AAR bertanda positif. AAR bertanda negatif sebanyak 41 hari pengamatan yaitu 50,62% untuk periode pengamatan 81 hari, sedangkan sisanya 49,38% memiliki tanda positif. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pemegang perusahaan akusitor tidak memperoleh tambahan kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi, atau rata-rata abnormal return (AAR) positif diperoleh pemegang saham perusahaan akuisitor diseputar tanggal pengumuman merger dan akuisisi. 3. Hasil perhitungan uji beda rata-rata menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung < t-tabel, dan taraf signifikan observasinya > 5%, sehingga rata-rata abnormal return saham sebelum pengumuman merger dan akuisisi tidak berbeda dengan rata-rata abnormal return saham setelah pengumuman.
B. Keterbatasan Penelitian Berikut ini adalah penjelasan terhadap keterbatasan penelitian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang ruang lingkup penelitian yang berpotensi menurunkan derajat keyakinan terhadap keakuratan hasil penelitian : 1. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan penghitungan abnormal return dengan metode market adjusted model, dimana data yang digunakan
69
hanya data pada periode jendela dan tidak menggunakan data pada periode estimasi sehingga estimasi return suatu sekuritas hanya dihitung dari return indeks pasar. 2. Data primer yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange dengan menggunakan return harian pasar perusahaan go public periode 2005-2008 dimana pada periode tersebut kondisi pasar masih fluktuatif.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Emiten a. Dalam penelitian ini terdapat beberapa saham yang memiliki return nol yang berarti terdapat beberapa saham yang kurang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta jumlah sampel perusahaan bidder yang terbatas. Dengan adanya keterbatasan ini disarankan untuk menggunakan atau memilih saham-saham yang aktif diperdagangkan serta menambah jumlah tahun pengamatan . b. Bagi emiten informasi diseputar pengumuman sebelum dan sesudah merger dan akuisisi sangatlah penting, karena hal itu dapat mempengaruhi reaksi pasar yang timbul dan mempengaruhi perubahan harga saham serta seberapa besar return yang akan diperoleh perusahaan. Sehingga emiten sebaiknya mencari informasi yang akurat
70
karena dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui besarnya kemakmuran yang akan diperoleh. 2. Bagi Peneliti yang akan datang a. Dalam penelitian ini mengunakan market adjusted model dalam menghitung abnormal return. Oleh karena itu, sebagai pembanding dapat digunakan alternatif model lain yaitu model pasar (market model) dan model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model). b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih meningkatkan jangkauan penelitian dengan semakin meningkatkan periode penelitian dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi return saham perusahaan. Misalkan dengan periode penelitian lebih dari empat tahun supaya hasil yang didapatkan lebih akurat.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama, Jakarta, Media Soft Indonesia. Brigham, Eugene F., dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta. Erlanga.. Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory 2005. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory 2006. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory 2007. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory 2008. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. IDX Statistics 2005. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. IDX Statistics 2006. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. IDX Statistics 2007. Jakarta. Bursa Efek Indonesia. IDX Statistics 2008. Jakarta. Dajan, Anto. 1996. Pengantar Metode Statistik. Jilid 1. Jakarta. LP3ES. Elango, B. 2006. “When does cross-border acquisition of insurance firms lead to value creation?” Journal: The Journal of Risk Finance. Vol: 7, issue: 4, page: 402 – 414. Fishman, M.J., and Hagerty K M. 1989. “Disclosure Decisions by Firms and The Competitions for Price Efficiency”. Journal of Finance.Vol: 54, No.3 (july). Page: 633-646. Foster, George. 1994. Financial Statement Analysis 2nd Editions. New Jersey. Prentice Hall International. Halpern, P.J. 1983. Corporate Acquisitions : A Theory of Special Case? A Review of Studies Applied to Acquisitions. Hassan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta. Galia Indonesia. Hitt, Michael A., 2002. Merger dan Akuisisi : Panduan Meraih Laba Bagi Pemegang Saham. Rajagrafindo Persada. Jogiyanto H.M. 2000.Teori dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta. BPFE.
72
Jogiyanto H.M. 2008, Teori dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta. BPFE. Kian Gie, kwik. 1997. Penilaian Kelayakan Investasi dalam Keputusan Merger dan Akuisisi. Kirchhoff, Marc., Schiereck Dirk., and Mentz Markus. 2006. “Market valuation of real estate finance mergers: a note”. Journal; Journal of Property Investment & Finance. Vol: 24, issue: 1, page: 79 – 87. Mahmud, Hassan., K Patro Dilip., Tuckman Howard., and Wang Xiaoli. 2007. “Do merger and Aqcuisitions create shareholder wealth in the Pharmacetual Industry”. Journal: International journal of Pharmacetual and healthcare Marketing, Vol:1, issues:1 page: 58-78. Morck, R., Shleifer A., and Vishny R. 1990. “Do Managerial Objectives Drive Bad Acquisitions?”. Journal of Finance, Vol:45, No.1 pp.31-48. Payamta. Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Akuisisi, Merger dan Delisting: Perubahan Kinerja, Dampak Pertimbangan Strategis, dan Efek Intra Industri. SNA IV 2002. Rachmawati dan Tandelilin, Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan Target Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi, Vol.1, No.2, Agustus 2001: 153-170.
Sanapiah, Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar dan Aplikasi. Malang. Yayasan Asah Asih Asuh. Santosa, Singgih. 2000. Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Singarimbun, Masri. dan Sofyan Effendi. 2000. Survey Metodologi Penelitian. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Slamet, Y. 1993. Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial. Surakarta. Dabara Publisher. Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT Rineke Cipta. Suparwoto, L. 1990. Yogyakarta. BPFE. Sutoyo, Heru. 1997. Prinsib-prinsib Manajemen Keuangan Jilid 1. Jakarta. Salemba Empat.
73
Sutrisno dan Sumarsih. 2004. Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi Terhadap pemegang Saham di BEJ, Perbandingan Akuisisi Internal dan Eksternal. JAAI. Vol: 8, No 2. Usman, Marzuki. Singgih Riphat., dan Syahrir Eka. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta, Institut Bankir Indonesia. Wansley, James W., William R Lane., and Ho C Yang. 1983. Financial Management. Tampa: Autum, Vol. 12, Edisi 3; pg. 16 Weston, J Fred., and Thomas E Copeland. 1995. Manajemen Keuangan Terjemahan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Jakarta. Binarupa Aksara,. Weston, J Fred., and Kwang.S Chung. 1983. Mergers and Aqcuisitions. Vol:18 Edisi 3; pg. 40, 9 pgs. Philadelphia
74