ANALISIS PROSES PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO TAHUN 2017 ANALYSIS OF PROJECT MANAGEMENT AT BHAYANGKARA HOSPITAL LEVEL III MANADO YEAR 2017 Resaldi Suma *, Chreisye K.F Mandagi*, Febi K, Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan komponen penting dalam berbagai bentuk organisasi, baik pada skala kecil maupun organisasi besar dengan berbagai kompleksitasnya. SIMRS yang baik akan sangat membantu setiap tingkatan pengambilan keputusan berdasarkan data dan informasi yang tepat, benar dan lengkap. Belum semua rumah sakit termasuk RS Bhayangkara Tingkat III Manado menggunakan SIMRS dikarenakan beberapa kendala termasuk kurangnya SDM dan Sarana penunjang pelaksanaan SIMRS. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pelaksanaan sistem informasi manajemen di RS Bhayangkara Tingkat III Manado Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan bulan Februari-Maret tahun 2017 di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado dengan jumlah 3 responden yaitu wakil kepala rumah sakit, kepala bagian rekam medik dan staf bagian sistem informasi manajemen rumah sakit. Hasil penelitian ini adalah strategi dalam sistem informasi manajemen rumah sakit masih belum jelas sehingga mengakibatkan lambatnya pelayanan yang diberikan, Kurangnya tenaga dalam mengolah SIMRS sehingga tata kelola sistem informasi belum maksimal. Selain itu yang menjadi kendala dalam pelaksanaan SIMRS yaitu sarana penunjang seperti komputer masih terbatas karena untuk mengadakan sarana penunjang tersebut memerlukan anggaran yang cukup besar. Kesimpulan penelitian ini yaitu sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) Bhayangkara Tingkat III Manado masih dilakukan secara manual dan untuk SIMRS komputerisasi masih dalam proses perencanaan Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). ABSTRACT Management information system (MIS) is an important component in various forms of organization, both on a small scale and large organizations with various complexities. A good SIMRS will greatly assist each level of decision-making based on appropriate, correct and complete data and information. Not all hospitals including Bhayangkara Level III Manado Hospital use SIMRS due to several obstacles including lack of human resources and supporting facilities of SIMRS implementation. The Purposes of this Research that is to analyze management information system at Bhayangkara Hospital Level III Manado The research used descriptive research type using qualitative approach which was executed in February-March 2017 at Bhayangkara Hospital of Level III Manado with 3 respondents ie deputy head of hospital, Head of medical record and staff of hospital management information system. The result of this research is strategy in management information system of hospital still unclear so expected slow service, Lack of energy in processing SIMRS so information governance not maximal yet. In addition, the solution in the implementation of the SIMRS supporting facilities such as computers is still limited because for supporting facilities require a large budget. The conclusion of this research that is SIMRS Bhayangkara Level III Manado is still done manually and for computerized SIMRS still in the planning process. Keywords: Hospital Management Information System (SIMRS).
semakin
PENDAHULUAN Dewasa
ini
industri/perusahan
di
bertambah
sehingga
jumlah
mengakibatkan situasi yang semakin
Indonesia
kompetitif. Situasi yang semakin 1
kompetitif mengakibatkan timbulnya
organisasi besar dengan berbagai
persaingan
kompleksitasnya.
yang
semakin
sehingga
ketat,
menuntut
Melalui pengelolaan sistem
industri/perusahan harus mempunyai
informasi manajemen secara baik,
sumber
mulai
daya
berkualitas.
manusia
Begitu
yang
juga
dengan
dari
perencanaan,
implementasi hingga evaluasi, maka
industri kesehatan salah satunya
organisasi
rumah sakit, rumah sakit juga harus
kelembagaannya dari sudut pandang
mampu mempertahankan kinerjanya
internal maupun eksternal dengan
secara keseluruhan, baik kinerja
segala permasalahnya, SIM yang
rumah
baik akan sangat membantu setiap
sakit,
kelompok
individu
maupun
sehingga
dapat
tingkatan
memberikan layanan yang baik.
melihat
pengambilan
status
keputusan
untuk menentukan kebujakan terbaik
Semua hal yang baik itu akan meningkatkan
dapat
reputasi
organisasi
layanan
kesehatan
yang
bersangkutan
sehingga
organisasi
yang berdasar kepada data dan informasi
yang
dibangun
secara
tepat, akurat, benar dan lengkap (Permenkes RI, 2013)
layanan kesehatan itu akan selalu
Sistem Informasi Manajemen
menjadi pilihan bagi siapa saja yang
Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu
membutuhkan
sistem
layanan
kesehatan
teknologi
informasi
yang bermutu. Organisasi layanan
komunikasi yang memproses dan
kesehatan yang bermutu bukan saja
mengintegrasikan seluruh alur proses
menarik pasien, tetapi juga menarik
pelayanan rumah sakit dalam bentuk
bagi
jaringan koordinasi, pelaporan dan
profesi
layanan
kesehatan
sehingga menjadi tempat bekerja
prosedur
profesi
yang
memperoleh informasi secara tepat
mempunyai tensi dan perilaku yang
dan akurat, dan merupakan bagian
baik (Pohan, 2002).
dari Sistem Informasi Kesehatan
layanan
kesehatan
Sistem inforasi manajemen
administrasi
untuk
(Permenkes RI, 2013).
(SIM) merupakan komponen penting
Sistem Informasi Manajemen
dalam berbagai bentuk organisasi,
harus berjalan sesuai dengan cara
baik
kelola yang ada di rumah sakit
pada
skala
kecil
maupun
2
tersebut untuk mencapai suatu proses
dokumentasi, wawancara di lakukan
pelayanan yang baik dan benar, jika
secara langsung dan mendalam yaitu
sistem informasi manajemen tidak
dengan tanya jawab dan berhadapan
berjalan dengan baik maka akan
langsung dengan responden untuk
menimbulkan
pengumpulan
dampak
pelayanan
data
primer.
kepada pasien berupa pencatatan dan
Wawancara ini di dukung dengan
pengelolaan administrasi yang belum
perekam suara (voice recorder) dan
maksimal, penyampaian tidak cepat
alat tulis menulis.
dan tepat waktu serta itu akan menyebabkan manajemen
sistem di
Analisis data yang digunakan
informasi
rumah
dalam penelitian ini adalah deskriptif
sakit
naratif yaitu teknik yang selalu
Bhayangkara Tingkat III Manado
menggunakan
masih belum terintegrasi.
penyajian
reduksi
data
dan
data, penarikan
kesimpulan untuk menjaga kualitas METODE PENELITIAN
dan
Jenis
triagulasi
penelitian
yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dengan
keakuratan sumber
data
dilakukan
dan
triagulasi
metode.
menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memahami
HASIL DAN PEMBAHASAN
secara mendalam tentang Proses
Berdirinya rumah sakit berawal dari
Pelaksanaan
klinik Bhayangkara Manado pada
Manajemen
Sistem di
Informasi
Rumah
Sakit
tanggal
26 februari
resmikan
Penelitian ini di lakukan pada bulan
Bambang
februari-maret 2017. Informan dalam
Kapolda Sulut dimana pelayanan
penelitian ini berjumlah 3 orang
kesehatan yang di berikan masih
yaitu wakil kepala rumah sakit,
terbatas dalam pelayanan persalinan
kepala bagian rekam medik dan
normal yang melayani pasien umum
staf/operator bagian sistem informasi
dari lapisan masyarakat. Kemudian
manajemen.
berkembang perawatan
dilakukan dengan wawancara dan
Kolonel
yang
Bhayangkara Tingkat III Manado.
Metode pengumpulan data
oleh
1996
Hermawan
Drs. sebagai
menjadi
tempat
sementara
(TPS)
berdasarkan surat keputusan kepala
3
polri
Nomor
Skep/1549/X/2001.
Pol
:
yang selanjutnya disingkat SIMRS
Selanjutnya
adalah
suatu
sistem
teknologi
tanggal 30 oktober 2001 menjadi
informasi
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III
memproses dan mengintegrasikan
Manado
seluruh alur proses pelayanan rumah
yang
merupakan
satu-
komunikasi
satunya rumah sakit milik Polri
sakit
Sulawesi Utara (Sulut).
koordinasi, pelaporan dan prosedur
Berdasarkan Undang-Undang
dalam
administrasi
bentuk
yang
untuk
jaringan
memperoleh
Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
informasi secara tepat dan akurat,
sakit, setiap rumah sakit wajib
dan merupakan bagian dari Sistem
melakukan pencatatan dan pelaporan
Informasi
tentang
SIMRS
semua
kegiatan
Kesehatan. bertujuan
Pengaturan
meningkatkan
penyelenggaraan rumah sakit dalam
efisiensi,
bentuk sistem informasi rumah sakit
profesionalisme, kinerja, serta akses
(SIRS).
dan pelayanan rumah sakit. Dalam
Menurut
Permenkes
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang SIRS, pelaporan,
ada
dua
yaitu
efektivitas,
pasal 3, setiap rumah sakit wajib macam
menyelenggarakan
pelaporan
Penyelenggaraan
SIMRS. SIMRS
dapat
terbarukan dan pelaporan periodik.
menggunakan aplikasi dengan kode
Oleh karena itu, petugas rekam
sumber terbuka (open source) yang
medis harus mampu mengolah data-
disediakan
oleh
Kementerian
data yang ada secara cepat agar
Kesehatan
atau
menggunakan
menghasilkan informasi yang dapat
aplikasi yang dibuat oleh rumah
dipertanggung
sakit.
jawabkan
SIMRS
harus
kebenarannya. Kegiatan pengolahan
diintegrasikan
data-data tersebut akan lebih efektif
pemerintah dan pemerintah daerah
dan efisien apabila menggunakan
serta merupakan bagian dari Sistem
perangkat lunak komputer.
Informasi Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan
dengan
dapat program
Karakteristik Informan
No 82 Tentang Sistem Informasi
Pernyataan masing-masing informan
Manajemen Rumah Sakit. Sistem
diberi kode A.1 untuk wakil kepala
Informasi Manajemen Rumah Sakit
rumah sakit, A.2 untuk kepala bagian
4
rekam medik, A.3 untuk staf bagian
strategi sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen.
di rumah sakit erta pemahaman arsitektur data jika ditinjau dari pelaksanaan pelatihan khusus yang
Pengetahuan dan Evaluasi tentang Proses
Pelaksanaan
dibuat rumah sakit untuk petugas
Sistem
yang
Informasi Manajemen di Rumah
akan
informasi
Sakit Bhayangkara Tingkat III
tentang
Manado
mengelolah
manajemen, jaringan
sistem
khususnya
komputer
dan
arsitektur data. Dimana pihak rumah 1. Strategi
dalam
Sistem
sakit memakai tenaga kerja sebanyak
Informasi Manajemen di rumah
1-2 orang yang bertugas dalam
sakit
melaksanakan SIMRS namun tenaga
Strategi yang akan diterapkan oleh
yang di siapkan untuk menunjang
Rumah Sakit Bhayangkara lebih
pelaksanaan
kepada pelaksanaan SIMRS yang
pernah
harus sesuai standar yang berlaku
pelatihan, masih sebatas pengetahuan
dikarenaka
dasar
tuntutan
akreditasi
SIMRS
pun
diikutsertakan
yang
belum dalam
didapatkan
selama
rumah sakit, dimana kepala rumah
menekuni pekerjaan dalam ruang
sakit akan merencakanan sekitar 2-3
lingkup kerja SIMRS dan belum
bulan
terlatih.
kedepan
karena
tuntutan
Namun
sudah
disusun
akreditas paripurna pihak rumah
rencana untuk pelaksanaan pelatihan
sakit harus menggunakan aplikasi
bagi
sistem
manajemen,
Bhayangkara yang rencananya akan
meskipun terkendala biaya yang
melibatkan petugas dari Rumah Sakit
mahal
miliaran
Prof. DR. R. D. Kandou, dimana
rupiah namun pihak rumah sakin
pada awalnya petugas SIMRS dari
bertekad bahwa sistem informasi
Rumah Sakit Prof. DR. R. D.
manajemen ini harus tercapai sesuai
Kandou
dengan target, yakni selesai dan
pelaksanaan SIMRS di Rumah Sakit
berlaku paling lambat akhir tahun
Bhayangkara sembari mengadakan
ini.
pelatihan bagi para petugas SIMRS
informasi
yakni
mencapa
Selanjutnya mengenai peran
para
akan
tenaga
datang
SIMRS
membantu
Rumah Sakit Bhayangkara.
penting SDM dalam pengembangan 5
Berkaitan
dengan
untuk
dilatih petugas yang disediakan pada
menunjang kinerja petugas SIMRS di
saat itulah pihak rumah sakit dapat
Rumah
Bhayangkara,
mengetahui
menggunakan
melaksanakn SIMRS
Sakit
meskipun
masih
itu
secara
detail
dan
berdasarkan
sistem manual akan tetapi pihak
standar yang berlaku. Begitupun
rumah
menyediakan
dengan pengelolaan sumber daya
yang
dalam
sakit
beberapa
telah
fasilitas
bisa
mendukung
pelaksanaan
digunakan. Dari hasil pengamatan
sistem informasi di Rumah Sakit
dan observasi yang dilakukan selama
Bhayangkara, (tenaga, sarana dan
menjalani
prasarana,
masa
pepenelitian
di
dana)
dimana
rumah sakit, meskipun sistemnya
menggunakan 1-2 orang yang sangat
hanya
diutamakan
keuangan
rumah
untuk
bagian
mengerti komputer, karena komputer
sakit
namun
yang digunakan rumah sakit hanya
disediakan fasilitas yang digunakan
untuk
untuk
pelaksanaan
keuangan, misalnya menginput data
SIMRS yaitu tersedianya 1 buah
pasien, jumlah pasien masuk dan
printer dan 1 buah komputer yang
pasien keluar, tapi disini sistem
disediakan dibagian rekam medik
informasi
dengan
fasilitasnya pihak rumah sakit akan
menopang
belum
adanya
koneksi
jaringan internet. 2. Tata
Kelola
dalam
manajemen
billing
untuk
sistem informasi manajemen dari
Sistem
rumah sakit Prof. DR. R. D. Kandou untuk melatih kami kira-kira 2-3
sakit Penerapan
mekanisme
pengelolaan
sistem di
bulan kedepan. Selaras juga dengan
dalam
pelngelolaan sumber daya untuk
informasi
rumah
mendukung
sakit
informasi
bhayangkara memang masih belum
pelaksanaannya
pelaksanaa manajemen
sistem dimana
walaupun Rumah Sakit Bhayangkara
berjalan dengan optimal dikarenakan sistem
sistem
mendatangkan staf atau operator
Informasi Manajemen di rumah
manajemen
pemakaian
hanya ada 1-2 orang yang sangat
yang
mengerti komputer karna komputer
dilakukan masih secara manual, nanti
di Rumah Sakit Bhayangkara hanya
2-3 bulan kedepan sistem itu masuk
baru pakai sistem billing keuangan
setelah masuk kemudian di instal dan
6
dan
terbatasnya
tenaga
dimana
keakuratan memakan waktu yang
masih
lama jika dalam pelaksanaannya
karena
masih menggunakan pola manual,
kekurangan tenaga di bagian rekam
bayangkan jika setiap hari, sebuah
medik. Namun begitu pihak rumah
rumahsakit
sakit akan terus berusaha sebaik
metode
mungkin
waktu dan biaya yang dihabiskan
pengelolaan sumber belum
daya
berkembang
untuk
mengoptimalkan
penerapan SIMRS di Rumah Sakit
untuk
Bhayangkara.
kwitansi
Dalam
penerapan
masih
manual,
menggunakan berapa
menyelesaikan tagihan
banyak
1
(satu)
pasien,
dalam
SIMRS di rumah sakit perlu adanya
penerapannya sendiri SIMRS masih
aturan
mendukung
mengalami beberapa kendala begitu
pelaksanaannya, namun di Rumah
juga yang di dapati di Rumah Sakit
Sakit Bhayangkara belum ada aturan
Bhayangkara,
yang
manajemen rumah sakit yang masih
yang
dibuat
dikarenakan
sistem
penerapannya yang belum berjalan
menggunakan
sesuai
terkadang
standart
yang
berlaku,
sistem
informasi
sistem
manual
menghambat
jalannya
Administratif,
berikut
dikatakan bahwa aturannya akan
fungsi
dibuat dan diterapkan sejalan dengan
merupakan beberapa Kendala yang
rencana
pelaksanaan
sistemnya
terjadi dalam penerapan SIMRS di
aplikasikan
dan telah
Rumah Sakit Bhayangkara ; (1)
sudah di
berjalan dengan baik.
Sumber Daya Manusia (SDM) tidak siap. Seringkali ditemukan SDM Sitem
sebagai user SIMRS tidak siap ketika
Informasi Manajemen di rumah
tingginya intensitas kerja yang harus
sakit
dikerjakan
3. Kendala
dalam
sedangkan
sistem
Sistem informasi bertujuan untuk
pelaksanaannya masih manual di
meringankan
iringi
baik
dari
beban
administratif,
banyaknya
dengan
SDM
yang
di
tumpukan
pekerjakan merupakan SDM yang
kertas, lamanya proses dan sulitnya
belum expert dibidangnya terkadang
perhitungan. Sering kita rasakan
menghambat
jalannya
kerja.
dalam pembayaran
Software
tidak
memenuhi
biaya
pasien
pulang dimana kecepatan proses dan
requirement,
7
dimana
(2)
masih
terbatasnya fasilitas yang disediakan
dilain pihak harus beberapa orang
rumah
yang mengawaki sistem informasi
sakit
untuk
menjalankan
fungsi SIMRS, itu juga yang didapati
manajemen ini.
dimana ternyata fasilitas (Komputer) yang di gunakan menjalankan fungsi
KESIMPULAN
ganda yakni bukan hanya focus
Berdasarkan hasil penelitian, maka
menjalankan fungsi SIMRS tetapi
dapat di simpulkan bahwa:
juga
kerja
1. Strategi proses pelaksanaan sistem
keuangan. (3) Anggaran yang mahal,
informasi manajemen di Rumah
demi
optimalnya
Sakit Bhayangkara Tingkat III
pelaksanaan fungsi SIMRS di Rumah
manado belum jelas karena pihak
sakit Bhayangkara karena tuntutan
manajemen rumah sakit belum
akreditasi paripurna rumah sakit di
punya acuan yang jelas tentang
tuntut
bagaimana
menjalankan
fungsi
mewujudkan
harus
melakukan
mapping/perencanaan
untuk
proses
pelaksanaan
SIMRS.
optimalisasi fungsi SIMRS dan hal
2. Tata kelola SIMRS pada Rumah
tersebut membutuhkan biaya yang
Sakit Bhayangkara Tingkat III
tidak sedikit (mencapai miliaran
Manado belum maksimal karena
rupiah), (4) adanya aturan yang
terbatasnya sumber daya manusia
dibuat rumah sakit yang akhirnya
dalam hal ini tenaga kesehatan
menjadi kendala dalam penerapan
yang bertugas untuk mengelola
sistem
sistem informasi manajemen di
informasi
manajemen
di
Rumah Sakit Bhayangkara, aturan-
bagian rekam medik.
aturan misalnya pemanfaatan rumah
3. Kendala yang didapatkan dalam
sakit seharusnya 70-80 persen untuk
pelaksanaan SIMRS pada Rumah
perawatan pasien sedangkan sistem
Sakit Bhayangkara Tingkat III
informasi manajemen ini juga harus
Manado yaitu masih terbatasnya
memiliki ruang-ruang khusus dan
sarana pendukung dalam hal ini
sebagaimana baik juga, untuk aturan
komputer yang akan digunakan.
tenaga
Selain itu juga anggaran menjadi
manusia
mungkin kita
sumber dibatasi
daya jumlah
hambatan
personilnya sedangkan ada tuntutan
pada
proses
pelaksanaan SIMRS karena untuk
8
bisa
terlaksananya
SIMRS
pengadaan alat/sarana penunjang
tersebut membutuhkan anggaran
seperti
komputer
yang cukup besar agar dapat
pelaksanaan
menunjang pelaksanaan sistem
manajemen rumah sakit berbasis
informasi secara komputerisasi.
komputerisasi.
sistem
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Untuk strategi perencanaan sistem
Peraturan
Menteri
untuk informasi
Kesehatan
informasi manajemen rumah sakit
Republik Indonesia Nomor 82
sebaiknya
pada
Tahun 2013. Tentang Sistem
kesehatan
Informasi Manajemen Rumah
mengacu
peraturan nomor
menteri
82
tahun
2013
menerapkan
dan
Sakit.
strategi
(http://www.ebookinga.com.pd
pengembangan untuk SIMRS di
f). Diakses pada tanggal 22
Rumah
Agustus 2016.
Sakit
Bhayangkara
Tingkat III Manado sehingga pelaksanaan
SIMRS
Pohan
dapat
I,
2002.
Jaminan
Mutu
Layanan Kesehatan. Jakarta :
berjalan baik sesuai acuan dan
Penerbit buku kedokteran.
aturan yang berlaku pada seluruh
Peraturan Menteri Kesehatan RI
rumah sakit. 2. Dalam
Nomor
mengoptimalisasi
tata
1171/MENKES/PER/VI/2011.
kelola dalam sistem informasi
Tentang
manajemen rumah sakit perlu
Rumah
ditambahkan tenaga profesional
(http:ditjenpp.kemenkumham.g
yang handal dan terlatih dalam
o.id). Diakses pada tanggal 10
mengoperasikan SIMRS sehingga
september 2016.
dapat
berjalan
sebagaimana
Sistem
Informasi
Sakit,
Jakarta
Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun
mestinya.
2009. Tentang Rumah Sakit.
3. Perlu adanya koordinasi antara
Jakarta.
pihak manajemen rumah sakit
(http://binfar.kemkes.go.id). Di
dengan stakeholder terkait dalam
akses
perencanaan, penganggaran dan
september 2016.
9
pada
tanggal
10