PRESENTASI UJIAN TUGAS AKHIR MARINE RELIABILITY, AVAILABILITY, MAINTENABILITY & SAFETY
ANALISIS PROFIL RISIKO KAPAL TANKER PADA DAERAH PELAYARAN TERBATAS
HARRY 4209100015 Marine Reliability and Safety Laboratory
[email protected]
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Regulasi
Profit
4 Marine Reliability and Safety Laboratory
I. PENDAHULUAN
2. Perumusan Masalah
a)
b)
c)
Bagaimana menentukan profil risiko kapal tanker yang terjadi pada daerah pelayaran terbatas. Bagaimana menganalisa frekuensi dan konsekuensi dari profil risiko kapal tanker. Bagaimana menganalisis pebandingan nilai manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk kapal berlambung tunggal dan kapal berlambung ganda.
5 Marine Reliability and Safety Laboratory
I. PENDAHULUAN
3. Batasan masalah
a)
b)
c)
Analisis profil risiko dilakukan pada daerah pelayaran terbatas yaitu selat Madura. Kapal yang dipakai sebagai studi kasus adalah kapal MV. Pelita dengan 17.706 DWT Analisis perbandingan nilai manfaat dan biaya (benefit-cost ratio) menggunakan studi kasus 1 kapal tanker.
6 Marine Reliability and Safety Laboratory
I. PENDAHULUAN
4. Tujuan Skripsi
a)
b) c)
Mengidentifikasi risiko kapal tanker pada daerah pelayaran terbatas di selat Madura. Menganalisis profil risiko kapal pada point pertama. Menganalisis nilai perbandingan nilai manfaat (benefit-cost ratio) antara kapal berlambung tunggal dan kapal berlambung ganda dengan studi kasus satu kapal tanker.
7 Marine Reliability and Safety Laboratory
I. PENDAHULUAN
5. Manfaat Skripsi
a)
b)
c)
Mendapatkan gambaran profil risiko kapal tanker yang terjadi di selat madura. Mendapatkan perbandingan analisis ekonomis mengenai hasil dari analisis profil risiko. Menjadi acuan perlu tidaknya kapal kapal tanker berlambung ganda yang beroperasional di serat madura.
8 Marine Reliability and Safety Laboratory
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. UMUM
A. Kargo / Muatan berbahaya
BaganMuatan yang berbahaya dalam transportasi lautSumber : (Rodrigue, 2013)
10 Marine Reliability and Safety Laboratory
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. UMUM
B. Selat Madura
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. KECELAKAAN TRANSPOSTASI LAUT
• Tabrakan (Collision) • • Kandas (Grunding) • Persinggungan (Contact) • • Kebakaran / ledakan • (Fire / explosion) • • Kegagalan struktur (Hull failure) • Kegagalan permesinan (Machinery failure)
Kerusakan kapal / perlengkapanya (Demage to ship or equipment) Terbalik (capsizing) Hilang (missing) Kecelakaan lainya (other)
12 Marine Reliability and Safety Laboratory
II. TINJAUAN PUSTAKA
3. PENILAIAN RISIKO
13 Marine Reliability and Safety Laboratory
a)rs
GyAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
3. PENILAIAN RISIKO
14 Marine Reliability and Safety Laboratory
II. TINJAUAN PUSTAKA
4. BENEFIT – COST RATIO
15 Marine Reliability and Safety Laboratory
II. METODOLOGI
METODOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
17
IV. ANALISIS DATA
1. Identifikasi kecelakaan kapal tanker
Gambar yang menunjukan persenatse risiko kecelakaan pada kapal tanker yang dapat menimbulkan pencemaran.
Sumber : (Hijer, 2003) 19 Marine Reliability and Safety Laboratory
IV. ANALISIS DATA
2. Penggolongan kecelakaan kapal tanker yang terjadi di selat madura
Risiko kecelakaan kapal tanker yang terjadi di alur pelayaran selat madura (yang berhubugan dengan kerusakan lambung): • • • •
Kandas (Grounding) Tabrakan antar kapal (collision) Kebakarn / ledakan (fire / explosion) Kegagalan struktur (hull failure)
20 Marine Reliability and Safety Laboratory
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko
A. Analisis Konsekuensi Perhitungan yang digunakan untuk konsekuensi risiko kecelakaan kapal tanker yang menimbulkan pencemaran adalah : C(r) = (P(r) / Nt) * Se Dimana : C(r) = konsekuensi pencemaran terjadinya suatu kecelakaan P(r) = Estimasi risiko kecelakaan pada kapal tanker N(t) = jumlah kunjungan kapla pertahun S(e) = Estimasi maksimal pencemaran kapal 21
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (konsekuensi)
Nilai P(r) yang digunakan dalam menghitung konsekuensi kecelakaan kapal tanker yang dan menimbulkan pencemaran adalah:
22
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (konsekuensi) Hasil akhir dari perhitungan konsekuensi kecelakaan kapal tanker dan menimbulklan pencemaran:
23 Marine Reliability and Safety Laboratory
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (konsekuensi) hasil analisis konsekuesi kecelakaan kapal tanker karena drift grounding yang menimbulkan pencemaran
24
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (konsekuensi) hasil analisis konsekuesi kecelakaan kapal tanker karena powered grounding yang menimbulkan pencemaran
25
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (konsekuensi) hasil analisis konsekuesi kecelakaan kapal tanker karena kebakaran dan ledakan grounding yang menimbulkan pencemaran
26
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko
B. Analisis Frekuensi Perhitungan yang digunakan untuk konsekuensi risiko kecelakaan kapal tanker yang menimbulkan pencemaran adalah : C(r) = (P(r) / Nt) * Se Dimana : C(r) = konsekuensi pencemaran terjadinya suatu kecelakaan P(r) = Estimasi risiko kecelakaan pada kapal tanker N(t) = jumlah kunjungan kapla pertahun S(e) = Estimasi maksimal pencemaran kapal 27
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B. Analisis Frekuensi
• • • •
Perhitungan yang digunakan untuk peluang kecelakaan kapal tanker : Grounding : Traffic based model Collision : Traffice based model Kebakaran : pedekatan standar teknis ABS Ledakan : pendekatan standar teknis ABS.
28
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.1 Analisis Frekuensi kecelakaan kapal tanker karena grounding dan menimbulkan pencemaran: Dimana : • Pa = peluang terjadinya kecelakaan kandas pada suatu wilayah perairan. • Pc= peluang terjadinya kecelakaan karena kegagalan navigasi. • di = lebar benturan dari suatu objek. (m) • W = lebar alur pelayaran (m) • Nt = jumlah kunjungan kapal dalam setahun
29 Marine Reliability and Safety Laboratory
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.1 hasil dari risiko kecelakaan kapal tanker karena Drift grounding pada selat madura.
30
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.2 peluang risiko kecelakaan kapal tanker karena collision terdapat tiga permodelan yaitu : • Head on Collsion
31
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.2 hasil dari risiko kecelakaan kapal tanker karena head on collision pada selat madura.
32
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.3 Frekuensi risiko kecelakaan kapal tanker karena fire and explosion dan menimbulkan pencemaran :
33
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko (frekuensi)
B.3 Hasil perhitungan Frekuensi risiko kecelakaan kapal tanker karena fire and explosion dan menimbulkan pencemaran :
34
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko
GyAN
ABCDE
a)rs
penilaian Profil risiko grounding kecelakaan kecelakaan kapal tanker
35
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko penilaian Profil risiko collision kecelakaan kecelakaan kapal tanker
36
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko penilaian Profil risiko fire & explosion kecelakaan kecelakaan kapal tanker
37
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis risiko penilaian Profil risiko hull failure kecelakaan kecelakaan kapal tanker
38
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis benefit cost-ratio
39
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis benefit cost-ratio
Komponen Biaya
Komponen Manfaat
• Biaya investasi • Biaya operasional • Muatan yang menyusut
• Mengurangi biaya pembersihan akibat pencemaran • Mengurangi muatan yang hilang
40 Marine Reliability and Safety Laboratory
IV. ANALISIS DATA
2. Analisis benefit cost-ratio
benefit cost ratio:
41
IV. kesimpulan
1. Kesimpulan
1. Profil risiko kecelakaan kapal tanker yang dapat menimbulkan pencemaran pada selat Madura adalah: – Tubrukan – Kandas – Kebakaran dan ledakan – Kegagalan struktur 2. Profil risiko untuk masing-masik kecelakaan kapal tanker yang terjadi di alur pelayaran selat Madura ditunjukan dalam risk matriks 3 x 5 menunjukan operasional single hull masih dalam kategori risiko rendah.
43
IV. kesimpulan
1. Kesimpulan 3. Berdasarkan hasil analisis ekonomis perbandingan antara kapal tanker berlambung tunggal (single hull) dan kapal tanker berlambung ganda (double hull) dengan ukuran kapal tanker 17.706 DWT menggunakan metode cost and benefit, menunjukan bahwa kapal tanker berlambung ganda memiliki nilai manfaat negatif yaitu nilai dengan rasio kurang dari satu. Hal ini menunjukan single hull lebih ekonomis dibandingkan dengan kapal double hull 4. Lebar alur pelayaran sangat mempengarui tingkat kecelakan, semakin sempit suatu alur pelayaran makan tingat kecelakaan juga semakin tinggi.
44
IV. kesimpulan
2. Saran 1. Penelitian ini hanya dilakukan menggunakan pendekatan saja, akan lebih baik lagi jika menggunakan data kecelakaan kapal yang ada sehingga estimasi kecelakaan dapat lebih akurat. 2. Kapal tanker single hull yang beropersi di selat Madura memiliki risiko rendah terhadap pencemaran sehingga aplikasi double hull kurang disarankan.
45
PRESENTASI UJIAN P3 MARINE RELIABILITY, AVAILABILITY, MAINTENABILITY & SAFETY
TERIMA KASIH
46 Marine Reliability and Safety Laboratory
[email protected]