ANALISIS POSITIONING PRODUK IM3: STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Edi Suswardji, SE., MM Nelly Martini, SE., MM Karina Angelia, SE. Abstrak Perkembangan perekonomian global dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat, positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Kunci utama dari keberhasilan positioning adalah terletak pada persepsi yang diciptakan. Selain ditentukan oleh persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka. Bisnis operator seluler merupakan bisnis yang paling menguntungkan sehingga para pemasar berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dan untuk memposisikan produk mereka di pasaran agar menjadi pemimpin pasar dan bersaing dengan perusahaan lain. Produk IM3 adalah merek operator seluler yang dimiliki oleh PT Indosat Tbk dengan total pelanggan sekitar 39,1 juta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan serta menganalisis positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS dengan cara membagikan kuisioner kepada responden yang berisi pernyataan tentang positioning produk IM3. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang berdasarkan hasil kuisioner dengan uji validitas dan uji reliabilitas diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,918 yang artinya indikator-indikator tersebut mempengaruhi terhadap positioning produk IM3. Selain itu, berdasarkan hasil kuisioner dengan uji normalitas diperoleh angka signifikansi sebesar 0,318 yang artinya semua indikator positioning produk IM3 terdistribusi normal karena angka signifikansi > 0,05. Positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang berdasarkan hasil kuisioner dengan analisis deskriptif dan rentang skala secara umum, responden menjawab setuju bahwa sub variabel atribut dengan rata-rata total skor sebesar 888,7, sub variabel nilai dengan rata-rata total skor sebesar 888,5, sub variabel pemakai produk dengan rata-rata total skor sebesar 854, sub variabel kelas produk dengan rata-rata total skor sebesar 917,6, sub variabel pesaing dengan rata-rata total skor sebesar 878, sub variabel manfaat dengan rata-rata total skor sebesar 885 sehingga diperoleh grand rata-rata sebesar 887,9 yang artinya positioning produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk operator seluler pesaing. Hal lain yang dapat diinformasikan yaitu produk IM3 memiliki keunggulan pada kemudahan dalam mendapatkan produk, namun demikian terdapat kelemahan pada kepemimpinan produk dan kualitas sinyal. Kata Kunci: Positioning, Analisis Deskriptif A. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian global dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat sehingga mendorong pemasar untuk mengembangkan produknya. Pemasar dituntut untuk berinovasi terhadap produk yang akan dihasilkan. Perkembangan dan peranan industri yang semakin besar ini didorong kemajuan pesat dalam teknologi khususnya teknologi pengolahan dan teknologi informasi. Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
745
kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Bisnis operator selular merupakan bisnis yang paling menguntungkan sehingga para pemasar berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan pasar dan untuk memposisikan produk mereka di pasaran agar menjadi pemimpin pasar dan bersaing dengan perusahaan lain. Pemasar operator selular melihat peluang yang sangat bagus dengan mengembangkan produknya untuk ditawarkan kepada para konsumen. Terdapat banyak operator-operator yang telah merajai pasar di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo untuk GSM sedangkan untuk CDMA seperti Esia, Smartfren, dan Flexi. Operator-operator seluler ini banyak diminati dan digunakan oleh konsumen. Jumlah konsumen yang menggunakan seluler tahun 2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan atau mencapai 80% dari jumlah penduduk. Dari 180 juta pelanggan seluler itu, sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), pelanggan Telkomsel hingga bulan Juni 2010 mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta, Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya merupakan pelanggan Axis dan Three. Tapi tidak semua merek operator selular digunakan dan diminati oleh para konsumen. Dari beberapa operator selular yang ada, terdapat operator seluler yang saat ini sangat diminati dan digunakan oleh konsumen yaitu operator selular dari Indosat. PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero). PT Indosat Tbk adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa selular. Per Juni 2011, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah Qtel Asia sebesar 65%, Pemerintah Republik Indonesia sebesar 14,29%, Skagen AS sebesar 5,57%, dan publik sebesar 15,14%. Berdasarkan data tahun 2009, Indosat menguasai 22,7% pasar operator telepon selular GSM yakni Mentari, IM3 dan Matrix. IM3 adalah salah satu produk dari Indosat yang saat ini sangat gencar dengan iklan-iklan yang bersaing dengan operator selular lain. IM3 pun terkenal sebagai raja operator seluler di kalangan pelajar dan juga IM3 menguasai 2 dari 3 total pelanggan Indosat. Indosat memfokuskan pasarnya untuk kalangan pelajar. Menurut www.seputar-indonesia.com, pada Desember 2011 jumlah pengguna kartu Indosat di Jawa Barat mencapai 5,7 juta pelanggan. Dari jumlah itu, sekitar 70% adalah pengguna IM3 dan 20% pengguna Mentari serta 10% pengguna Indosat Mobile. Dari 70% pengguna IM3, 60%-nya adalah kalangan pelajar. Mulai dari pelajar SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang salah satunya. Mereka banyak menggunakan produk IM3 untuk berkomunikasi, selain komunikasi seperti telepon dan sms juga untuk internet di handphone. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2012 diperoleh data pengguna operator seluler di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang sebagai berikut:
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
746
Tabel 1 Data Observasi Pengguna Operator Seluler di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang No 1
2
3
B.
Angkatan
Jurusan
IM3 Manajemen 82 2009 Akuntansi S1 29 Akuntansi D3 30 Manajemen 96 2010 Akuntansi S1 34 Akuntansi D3 89 Manajemen 156 2011 Akuntansi S1 49 Akuntansi D3 116 Jumlah 681 Sumber : Hasil observasi peneliti, 2012
Operator Seluler yang Digunakan Mentari XL 3 Axis Simpati 10 5 3 2 13 6 8 4 4 3 3 4 22 19 9 16 28 9 10 8 6 2 3 6 12 5 55 5 9 5 6 18 4 11 67 89 23 21 133
KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Positioning Menurut Kotler dan Armstrong (2003:311), Positioning adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting---tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing. 2. Pendekatan Positioning Menurut Fandy Tjiptono (2008:110), paling tidak ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu: 1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan pada 7 kriteria berikut: a. Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar pelanggan. b. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya. c. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. d. Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya. e. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing. f. Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan nilai tambahnya. g. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut. 2. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/aplication positioning). Misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
747
4. 5. 6. 7.
3.
Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning). Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning), artinya positioning produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas maka penulis membuat kerangka pemikiran yang tertuang dalam gambar-gambar yang tertuang sebagai berikut:
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Positioning
Atribut Nilai
Teori Acuan
Pemakai produk
Ali Hasan, th 2009
Kelas produk
Fandy Tjiptono, th 2008
Pesaing Manfaat Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber : Hasil Olah Penulis, 2012
C.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, memerlukan data dan informasi data yang tepat dan akurat. Untuk itu diperlukan beberapa metode penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, menguraikan satu variabel saja, jika ada beberapa variabel yang akan diuraikan, dilakukan satu persatu. Dan variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan terhadap variabel. Sedangkan rancangan penelitian yang akan digunakan dibagi menjadi:
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
748
1.
Desain Penelitian a. Berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuannya penelitian ini merupakan penelitian terapan yang ditujukan untuk memecahkan masalah kehidupan praktis. Penelitian terapan ini untuk menganalisis positioning produk IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. b. Berdasarkan metodenya. Berdasarkan metode penelitian merupakan penelitian survey karena membutuhkan beberapa sampel dari populasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dengan cara menyebar kuisioner. c. Berdasarkan tingkat eksplanasinya. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk menjelaskan variabel atau beberapa variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan tabel, gambar dan kurva. d. Berdasarkan jenis datanya. Berdasarkan jenis datanya dan analisisnya, penelitian ini termasuk analisis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif dianalisis dengan tidak mengutamakan analisis statistik. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel penelitian dapat dijelaskan menurut definisi konseptual, definisi operasional dan instrumen yaitu sebagai berikut: 3.2.1 Definisi Konseptual Menurut Gain (1997) dalam buku yang dikutip oleh Ali Hasan (2009:200), Positioning merupakan penempatan sebuah merek di bagian pasar dimana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produk-produk saingan. 3.2.2 Definisi Operasional Menurut Fandy Tjiptono (2008:110), paling tidak ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu: 8.
Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan pada 7 kriteria berikut: h. Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar pelanggan. i. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya. j. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. k. Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya. l. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
749
m.
Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan nilai tambahnya. n. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut. 9. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 10. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/aplication positioning). Misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. 11. Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. 12. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning). 13. Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. 14. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning), artinya positioning produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. 3.2.3 Instrumen Penelitian Terdapat satu variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Variabel tersebut adalah Variabel Positioning. Adapun variabel penelitian dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 3 Variabel Penelitian Variabel
Sub Variabel 1. Atribut
2.
Nilai
3. 4.
Pemakai produk Kelas Produk
5.
Pesaing
6.
Manfaat
Positioning
Indikator 1. Importance 2. Desain produk 3. Keunikan produk 4. Superioritas 5. Dapat dikomunikasikan 6. Preemptive/ciri khas 7. Warna produk 8. Merek produk 9. Logo produk 10. Harga terjangkau 11. Kebanggaan 12. Kepercayaan diri 13. Status sosial konsumen pengguna produk 14. Kemudahan dalam menggunakan produk 15. Kemudahan dalam mendapatkan produk 16. Pemimpin produk 17. Digemari 18. Sinyal kuat 19. Suara lebih jernih 20. Akses internet lebih cepat 21. Harga produk lebih murah 22. Tarif sms dan telepon murah 23. Biaya akses internet murah 24. Bonus sms dan bonus telepon Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
750
Sumber: Fandy Tjiptono (2008:110)
1.
Metode Pengumpulan Data a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang pengguna produk IM3 sebanyak 681 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan, digunakan rumus Issac dan Michael (Sugiyono, 2007:98) sebagai berikut:
ג (
)
ג
ג² dengan dk=1
c.
d.
e.
f.
Tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% P = Q = 0.5 d = 0.05 s = jumlah sampel Menurut data mahasiswa aktif pengguna produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang sebanyak 681 orang, maka sampel yang diambil sebanyak 233 orang dengan tingkat kesalahan 5% dari populasi sebanyak 681 orang. Teknik yang digunakan adalah teknik acak sederhana atau simple random sampling. Teknik Sampling Setelah ukuran sampel diketahui, hal selanjutnya adalah menentukan teknik sampling. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simple random sampling. Simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:82). Sumber Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan teknik pengambilan data yaitu : 1. Wawancara (interview) 2. Kuesioner (angket) 3. Observasi 4. Studi Kepustakaan Metode Analisis Data Data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuesioner akan diolah sesuai dengan kebutuhan dan dihitung statistik menggunakan bantuan SPSS. Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 2. Uji Normalitas Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
751
3. 4.
Metode Analisis Deskriptif Teknik Analisis Data Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:93). Untuk pengolahan hasil kuesioner digunakan analisis rentang skala, setelah dihitung menggunakan rumus analisis rentang skala, maka didapatkan skala terendah sebesar 233 dan skala tertinggi sebesar 1165, dengan rentang skala sebesar 186,4. Sehingga dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Analisis Rentang Skala
Skala skor 1 2 3 4 5
Rentang skala
Respon Konsumen Positioning 233 – 419,4 Sangat Tidak Setuju 419,5 – 605,9 Tidak Setuju 606 – 792,4 Ragu-Ragu 792,5 – 978,9 Setuju 979 – 1165 Sangat Setuju Sumber : Hasil Analisis Data, 2012
Bar scale
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju 233
419,4
606
Ragu-Ragu
Setuj u 792,4
Sangat Setuju
978,9
1165
Gambar 2 Bar Scale Positioning Produk IM3 D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Atribut Tabel 28 Rekapitulasi Sub Variabel Atribut No Atribut Skor
Keterangan
1 Importance 888 Setuju 2 Desain Produk 871 Setuju 3 Keunikan Produk 880 Setuju 4 Superioritas 856 Setuju 5 Dapat Dikomunikasikan 920 Setuju 6 Preemptive/ciri khas 847 Setuju 7 Merek produk 922 Setuju 8 Logo produk 926 Setuju Total 7110 Rata-rata 888,7 Setuju Sumber: Hasil Analisis Data,2012 Berdasarkan tabel 28 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 888,7 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel atribut produk IM3 lebih baik dibanding dengan produk pesaing.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
752
2.
Nilai Tabel 33 Rekapitulasi Sub Variabel Nilai No Nilai Skor 1 Harga Terjangkau 920 2 Kebanggaan 857 Total 1777 Rata-rata 888,5 Sumber: Hasil Analisis Data,2012
Keterangan Setuju Setuju Setuju
Berdasarkan tabel 33 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 888,5 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel Nilai produk IM3 lebih baik dibanding produk pesaing. 3.
Pemakai Produk
Tabel 41 Rekapitulasi Sub Variabel Pemakai Produk No Pemakai Produk Skor Keterangan 1 Kepercayaan Diri 854 Setuju Total 854 Rata-Rata 854 Setuju Sumber: Hasil Analisis Data,2012 Berdasarkan tabel 41 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 854 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel pemakai produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. 4.
Kelas Produk
Tabel 48 Rekapitulasi Sub Variabel Kelas Produk No Kelas Produk Skor Keterangan 1 Status Sosial Pengguna Produk 845 Setuju 2 Kemudahan menggunakan produk 950 Setuju 3 Kemudahan mendapatkan produk 958 Setuju Total 2753 Rata-Rata 917,6 Setuju Sumber: Hasil Analisis Data,2012 Berdasarkan tabel 48 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 917,6 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel kelas produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. 5.
Pesaing Tabel 53 Rekapitulasi Sub Variabel Pesaing No Pesaing Skor 1 Pemimpin Produk 836 2 Digemari 920 Total 1756 Rata-Rata 878 Sumber: Hasil Analisis Data,2012
Keterangan Setuju Setuju Setuju
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
753
Berdasarkan tabel 53 diatas, diperoleh nilai rata-rata 878 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel pesaing produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk lainnya.
6.
Manfaat
Tabel 68 Rekapitulasi Sub Variabel Manfaat No Manfaat Skor Keterangan 1 Sinyal Kuat 840 Setuju 2 Suara lebih jernih 841 Setuju 3 Akses Internet lebih cepat 861 Setuju 4 Harga produk lebih murah 918 Setuju 5 Tarif sms dan telepon murah 878 Setuju 6 Biaya akses internet murah 916 Setuju 7 Bonus sms dan bonus telepon 941 Setuju Total 6195 Rata-Rata 885 Setuju Sumber: Hasil Analisis Data,2012 Berdasarkan tabel 68 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 885 yang artinya responden setuju bahwa ada sub variabel manfaat sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. Rekapitulasi Indikator Positioning
No 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14
Sub Variabel
Atribut
Nilai Pemakai Produk
Kelas Produk
15 16 17 18 19 20 21 22
Pesaing
Manfaat
Tabel 64 Rekapitulasi Indikator Positioning Produk IM3 Indikator Variabel Positioning Total Skor Importance 888 Desain Produk 871 Keunikan Produk 880 Superioritas 856 Dapat Dikomunikasikan 920 Preemptive/Ciri Khas 847 Merek Produk 922 Logo Produk 926 Harga Terjangkau 845 Kebanggaan 950 Kepercayaan Diri 854 Status Sosial Konsumen 920 Pengguna Produk Kemudahan dalam 857 menggunakan produk Kemudahan dalam 958 mendapatkan produk Pemimpin produk 836 Digemari 920 Sinyal Kuat 840 Suara lebih jernih 841 Akses internet lebih cepat 861 Harga produk lebih murah 918 Tarif sms dan telepon murah 878
Ratarata
888,7
888,5 854
917,6
Keterangan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
878
885
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
754
23 Biaya akses internet murah 24 Bonus sms dan bonus telepon Grand Rata-Rata Sumber: Hasil Analisis Data,2012
916 941 888,9
Setuju Setuju Setuju
Berdasarkan tabel 64 diatas, diperoleh grand rata-rata sebesar 888,9 yang artinya responden setuju bahwa variabel positioning sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. E.
SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis mengenai positioning produk IM3 (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang) diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 888,7 pada sub variabel atribut yang artinya responden setuju bahwa sub variabel atribut yang meliputi importance, desain produk, keunikan produk, superioritas, dapat dikomunikasikan, preemptive/ciri khas, merek produk dan logo produk pada produk IM3 sudah baik dibandingkan dengan produk pesaing. Pada sub variabel nilai diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 888,5 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel nilai yang meliputi harga terjangkau, dan kebanggaan pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel pemakai produk diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 854 yang artinya responden setuju bahwa kepercayaan diri produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel kelas produk diperoleh nilai skor ratarata sebesar 917,6 yang artinya responden setuju bahwa status sosial pengguna produk, kemudahan menggunakan produk dan kemudahan mendapatkan produk pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel pesaing diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 878 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel pesaing yang meliputi pemimpin produk dan digemari pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel manfaat diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 885 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel manfaat yang meliputi sinyal kuat, suara lebih jernih, akses internet lebih cepat dengan nilai skor sebesar 861, harga produk lebih murah, tarif sms dan telepon murah, biaya akses internet lebih murah dan bonus sms dan telepon pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Hal lain yang dapat diinformasikan yaitu produk IM3 memiliki keunggulan pada kemudahan dalam mendapatkan produk, namun demikian terdapat kelemahan pada kualitas sinyal dan kepemimpinan produk.
2.
F.
Saran Berdasarkan kepada hasil penelitian, pembahasan dan analisis, maka diperoleh skor indikator positioning produk IM3 adalah sebesar 888,9 yang artinya positioning produk IM3 sudah baik menurut persepsi pemakai dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Namun terdapat kelemahan yaitu pada kepemimpinan produk dan sinyal kuat produk IM3 sehingga penulis menyarankan agar produk IM3 membuat suatu inovasi terbaru dengan meningkatkan promo-promo agar produk IM3 menjadi pemimpin produk sejenis serta memperluas jaringan produk IM3, karena didalam penelitian hal tersebut memperoleh nilai terendah (sebesar 836 dan 840) pada positioning produk IM3.
DAFTAR PUSTAKA Ali Hasan, 2009. Marketing. Media Presindo. Yogyakarta. Basu Swastha dan Hani Handoko, 2012. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Bpfe Yogyakarta. Yogyakarta.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
755
Eva Lisnawati, 2011. Skripsi : Analisis Positioning Produk Laptop Acer Pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Universitas Singaperbangsa Karawang. Karawang. Fajar Laksana, 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Graha Ilmu. Yogyakarta. Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta. ------------- dkk, 2008. Pemasaran Strategik. Andi. Yogyakarta. H. Bahrul Kirom, 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen. Pustaka Reka Cipta. Bandung. J. Supranto dan Nandan Limakrisna, 2011. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.Edisi 2. Mitra Wacana Media.Jakarta Majalah Ilmiah Solusi Vol. 10 No. 20, September-November 2011. LPPM Unsika. Karawang. Philip Kotler et all, 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa Drs Alexander Sindoro edisi kesembilan jilid I. Indeks. Jakarta. ----------------------, 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Bob Sabran, MM. Edisi ketiga belas jilid 1. Erlangga. Jakarta. Rama Darmawan.2011. Skripsi : Analisis Citra Merek Produk IM3: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Singaperbangsa Karawang. Karawang.
Universitas
Sofjan Assauri, 2007. Manajemen Pemasaran. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke lima. CV Alfabeta. Bandung. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke12. Alfabeta. Bandung. Ujang Sumarwan dkk, 2009. Pemasaran Strategik : Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan. Inti Prima. Jakarta. Internet : http://etd.eprints.ums.ac.id/5813/ http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/491404/ http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi_seluler_di_Indonesia http://id.wikipedia.org/ www.indosat.com
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012
756