ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS PLTU (PUSAT LISTRIK TENAGA UAP) PAITON DI KECAMATAN PAITON KABUPATEN PROBOLINGGO 1
Mustofa dan 1Raden Dino Bayu Sagara 1 Dosen STIE Mandala Jember
[email protected]
ABSTRACT The existence of the area around the power plant (Power Plant Steam) Paiton in District Paiton Probolinggo power plant has been the object of activity, which is carried by Paiton has caused its own problems for society. On the one hand Paiton activity has become one of the economic sources for some people, but this activity has many negative impacts in the form of environmental degradation and changes in people's behavior around Paiton. To lift the local community economy still has enormous economic potential to be developed, namely agriculture, especially tobacco and fishing (fishing) as well as the beach and nature tourism activities . The method used is descriptive qualitative analysis. Data were collected by observation techniques and interviews with structured questions that supported the informant questionnaire enclosed in hearing about the existence of Paiton region, using snowball sampling method. To find a solution in order to lift the local economy both for the existence region directly or indirectly benefit the local community, especially people Paiton districts. As the region closest to the location of the power plant, industry development opportunities based SMEs Supporting local communities to determine the strategy and policy in the development of Supporting Industries conducted a SWOT analysis approach. Keywords : Economic Development, Perception Analysis (AdiSasmita,2010:172), disamping BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang lingkungan yangaman serta Kesejahteraan masyarakat aksesibilitas terjangkau.Dalam hal ini menjadi salah satu tujuan pembangunan peran pemerintah sebagai mobilisator itu sendiri.Dimana secara sederhana pembangunan sangat strategis dalam pembangunan di mendukung peningkatan kesejahteraan mata rakyat lebih dimaknai cukup masyarakat serta pertumbuhan ekonomi pangan, sandang, papan, kesehatan, negaranya.Dalamkonteks pendidikanbaik bagi anak-anak mereka 33
pembangunan partisipasi bukan hanya peran
pemerintah
saja
mampu bersaing.
yang
Upaya tersebut secara umum
dibutuhkan, semua berperan termasuk
dapat
masyarakat itu sendiri baik secara
Social Responsibility (CSR)
atau
privat maupunpublik.
corporate
dan
Seiring
dengan
perkembangan
sektor
pesatnya dunia
usaha
disebut
sebagaiCorporate
citizenship
dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan
sebagai akibat liberalisasi ekonomi,
aktivitasnya
berbagai kalangan swasta, organisasi
berpengaruh atau berdampak buruk
masyarakat,
pada
berupaya
dan
dunia
merumuskan
pendidikan dan
agar
masyarakat
dan
tidak
lingkungan
mem-
hidupnya, sehingga pada akhirnya
promosikan tanggung jawab sosial
dunia usaha akan dapat bertahan
sektor usaha dalam hubungannya dengan
secara berkelanjutan.
masyarakat dan lingkungan. Namun saat ini, saat perubahan sedang melanda
1.2.Rumusan Masalah
dunia, kalangan usaha juga tengah
Untuk
memperoleh
gambaran
dihimpit
yang komprehensif tentang kondisi
oleh berbagai tekanan, mulai dari
sosial dan ekonomi
kepentingan untuk meningkatkan daya
sekitar lokasi operasi PLTU Paiton,
saing,
maka
tuntutan
untuk
menerapkan
perumusan
corporate governance, hingga masalah
sebagai berikut:
kepentingan
1. Bagaimana
masyarakat di
masalah
karakteristik
adalah
demografis,
stakeholder yang makin meningkat.
sosial (social capital), ekonomi dan
Oleh karena itu, dunia usaha perlu
budaya masyarakat di sekitar
mencari
lokasi
pola-pola
kemitraan
(partnership)
dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan
dalam
pembangunan,
sekaligus
meningkatkan
kinerjanya
kegiatan
Paiton
khususnya di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. 2. Bagaimana kelompok
hubungan pemangku
agar tetap dapat bertahan dan bahkan
(Stakeholders)
berkembang menjadi perusahaan yang
lembaga
34
PLTU
yaitu
pemerintah,
diantara kepentingan
masyarakat, lembaga
swasta, dan lembaga masyarakat
jugamerupakankajianstakeholdersmappi
sehubungan
keberadaan
ng.Hal ini terkait dengan kebutuhan
PLTU Paiton sekaligus pemetaan
untuk menjawab tujuan bahwa studi
masyarakat.
tidak hanya memberikan deskripsi
dengan
3. Bagaimana pendapat masyarakat
mengenai proses interaksi timbal balik
tentang kegiatan PLTU Paiton
antara kawasan PLTU Paiton terhadap
selama ini.
lingkungan
strategisnya,
yakni
masyarakat dan stakeholders baik di BAB 2. METODE PENELITIAN
Kawasan
2.1 Jenis Penelitian
Studi juga meminta peneliti dapat
Studi ini merupakan penelitian
diring I Kecamatan Paiton.
menjawab
“seberapa
jauh”
dan
evaluasi kualitatif bersifat persepsi, di
bagaimana perubahan persepsi serta
manapeneliti
memahami
pola patron-klein masyarakat di sekitar
makna kejadian dan interaksi yang
kawasan terhadap keberadaan operasi
terjadi pada orang-orang di dalam
PLTU Paiton dalam berbagai konteks.
satu komunitas dalam situasi tertentu.
Artinya konsultan perlu melakukan
Perspektif yang digunakan adalah
analisis
perspektifverstehen, yakni pemahaman
serta analisis kebutuhan masyarakat di
menurut tafsiran atas interaksi orang-
lingkungan kawasan kegiatan operasi
orang.
PLTU Paiton.
berusaha
persepsi,
pola
patron-klien
Sebagaimana telah disampaikan di
Lebih jauh dari itu, fokus studi
bab sebelumnya bahwa dalam ranah
ini juga ditarik hingga ke persoalan
studi sosial kemasyarakatan, studi ini
hubungan
pada
stakeholders
dasarnya
dapat
digolongkan
antara
masyarakat
dengan
pihak
dan PLTU
sebagai suatu bentuk kegiatan evaluasi
Paiton.
terhadap persepsi komunitas masyarakat
karenanya,evaluasipersepsimasyarakatte
terhadap kegiatan PLTU Paiton di
rsebut
Kecamatan
Kabupaten
beberapa simpul yang berkaitan secara
Probolinggo. Komunitas disini berarti
formal maupun informal. Kajian ini
stakeholders
di
berjenis deskripsi eksplorasi, artinya
artinya studi ini
mencoba memahami secara mendalam
Paiton
dan
Kecamatan Paiton,
jejaringnya
Dan
juga
dilakukan
terhadap
35
karakteristik
demografis,
ekonomi
dan
masyarakatdisekitar operasi
sosial,
PLTU
budaya
kawasan
Paiton
lokasi
di
Kecamatan
Paiton
KabupatenProbolinggo meng-gunakan teknik
purposivesampling.
Lokasi
Kecamatan
yang dipilih tersebut diharapkan dapat
Kabupaten
mewakili karakteristik sosial ekonomi
Probolinggo.Disamping itu juga untuk
masyarakat yang berkaitan langsung
mendeskripsikan pola hubungan antar
atau
pemangku
kegiatan PLTU Paiton.
Paiton
kepentingan
keberadaan kegiatan tersebut,
dengan
PLTU
mendeskripsikan
serta
pendapat
masyarakat
analisis
langsung
dengan
Paiton 2.3 Populasi dan Sampel
masyarakat tentang kegiatan PLTU Paiton
tidak
kebutuhan
sehubungan
dengan
Pengambilan sampel melalui dua tahap yakni yakni sampel wilayahdan Sampel
Rumah
Tangga
serta
program pengembangan masyarakat
stakeholders. Di tataran sampel rumah
yang dilakukan pihak PLTU.
tangga dan stakeholders dilakukan
Unit analisis dalam kajian ini adalah persepsi rumah tangga pemangku
kepentingan
secara
”snowball sampling” atau
dan
metode bola salju yang digulirkan dari
pada
atas bukit, di mana ibarat informasi saat
masyarakat di sekitar lokasi operasi
digulirkan
PLTU Paiton. Dalam hal ini adalah
kemudian saat digulirkan ke bawah
rumah
akan membesar, demikian
tangga
dan
kepentingan pada Kecamatan Probolinggo. analisis
masyarakat
Paiton
yang
di
Kabupaten
Berdasarkan
tersebut
pelaku
unit
yang
masih
dibutuhkan
sedikit (kecil),
informasi
dimulai
dengan
referensi ”simpul” awal setelah simpul awal
tersebut
selesai,
lalu
minta
menjadi
referensi simpul lanjutan yang bisa
populasi adalah seluruh rumah tangga
dihubungan dan dilakukan wawancara
dan seluruh pemangku kepentingan
mendalam lagi hingga dirasa
cukup,
di Kecamatan Paiton.
kemudian
ketiga
2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi
36
untuk
simpul
diambil
berdasarkan
referensisebelumnya.
Wawancara
dihentikan hingga dirasa informasi
cukup.
Kemudian
Secara
teoritis,
data
yang
diambil simpul lain sebagai simpul awal
diperlukan di dalam studi ini terdiri dari
pula, kemudian proses berulang.
data
primer
dan
sekunder,
kualitatif maupun kuantitatif.
data
Data
primer yang diperlukan antara lain data
2.4 Jenis dan Sumber Data Sumber
baik
penelitian
ini
tentang
kondisi
fisik
tidak saja menggunakan satu sumber
(physical
data lapangan atau data primer, tetapi
budaya, dan environment) kawasan di
juga menggunakan data sekunder.
sekitar kawasan PLTU Paiton.
Menurut Marzuki (2000: 55), sumber
geography,
lapangan
Kecamatan
Paiton
demografis,
Kabupaten
data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Probolinggo, kegiatan sosial ekonomi,
1.Data primer
serta hubungan antar lembaga di
Data primer, yaitu data yang
lapangan dan atau hubunganpatron-
diperoleh langsung dari sumbernya.
klien
Data
kaitan dengan hal di atas, persepsi
tersebut
diperoleh
dari
para
dan
patron-patron.
responden dalam penelitian ini. Untuk
masyarakat
itu
metode
kawasan PLTU Paiton di ring I
terkait dengan
misalnya, juga akan menjadi perhatian
akan
digunakan
“snowballsampling” tujuan penelitian.
keberadaan
studi ini. Data sekunder yang diperlukan
2.Data sekunder Data sekunder, yaitu data yang bukan
terhadap
Dalam
diusahakan
oleh
seperti: Rencana Tata Ruang Wilayah,
peneliti.Data tersebut diperoleh dari
Pembangunan Jangka Panjang, dan
Data, Desa, Potensi Desa, Kabupaten
Rencana Jangka Pendek Kabupaten
Dalam Angka, Badan Pusat Statistik
Probolinggo
(BPS), perpustakaan, majalah, internet,
Paiton, Kabupaten Probolinggo Dalam
artikel atau jurnalyang berhubungan
Angka, Laporan Tahunan dari Dinas-
dengan
Data
Dinas
Daerah,
dibutuhkan
Studi,
serta
obyek
sekunder adalahekonomi,
sendiri
antara lain berbagai jenis pustaka,
penelitian.
yang sosial
politik/hukum, dan teknologi.
budaya,
khususnya
dokumen-dokumen
Kecamatan
Laporan-laporan buku-buku yang
dan
berkaitan
dengan kawasan disekitar PLTU Paiton.
37
lapangan
2.5 Teknik Pengumpulan Data Sementara
itu,
teknik
(site visit) dan wawancara mendalam
merupakan
melalui metode “Snowball Sampling”.
prosedur untuk memperoleh data-data
Penelitiandilakukan secara hati-hati dan
yang
bebas
pengumpulan
data
diperlukan
Teknik
dalam
pengumpulan
penelitian. data
dapat
dilakukan dengan:
nilai
responden penting melalui simpul
1. Observasi,
yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
mengadakan
pengamatan
secara
terhadap
beberapa beberapa
kemudian
bergulir
berdasarkan
referensi
simpulsebelumnya, hingga dipandang informasi
cukup.
Disamping
itu
langsung terhadap obyek penelitian
dilakukan pula pengamatan lapangan
yang kemudian dilakukan penelitian
melalui pengambilan gambar atau foto
secara sistematis;
(ground truthing) yang
2. Wawancara,
yaitu
teknik
kemudian
akan dikonfirmasi-kan dengan
peta-
pengumpulan data dengan jalan
peta yang tersedia. Data primer juga
tanya jawab sepihak yang dikerjakan
akan dikumpulkan melalui berbagai
secara sistematis dan berlandaskan
bentuk
pada tujuan penelitian;
pemangku
wawancara
dengan
para
kepentingan.Wawancara
3. Dokumentasi, yaitu teknik yang
dapat dilakukan secara sambil lalu
digunakan dengan cara peminjaman
pada waktu kunjungan lapangan atau
terhadap
perusahaan.
dengan cara langsung person to person
Khususnya yang berkaitan dengan
dan atau melalui konsultasi,focus group
masalah-masalah yang diteliti;
discussion sederhana.
4. Studi
arsip-arsip
pustaka,
pengumpulan
yaitu data
teknik dengan
dengan
studi
kepustakaan
dan
melakukan studi literatur terhadap
penelusuran
buku-buku
surat
pengumpulan data primer dan sekunder
kabar, majalah, dan tulisan-tulisan
dapat dikonfirmasikan kebenarannya
ilmiah.
melalui
yang
relevan,
Data primer akan dikumpulkan dengan
38
Data sekunder akan dilakukan
cara
melalui
kunjungan
dokumen.Hasil
verifikasi
dengan
jalan
konsultasi. Instrumen
yang
digunakan
dalam penelitian ini berupa studi
2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis
deskriptif melalui survei kepustakaan
Data
dan survei lapangan melalui kegiatan
2.6.1 Teknik Pengolahan Data
pengamatan mendalam dengan metode
Data
kualitatif
merupakan
snowball sampling. Wawancara yang
sumber dari deskripsi yang luas dan
dilaku-kan
berlandasan
ended
bersifat
terbuka (open-
kokoh
serta
memuat
questions). Wawancara yang
penjelasan tentang proses-proses yang
bersifat terbuka hanya digunakan untuk
terjadi dalam lingkup setempat. Dengan
tahapan
data kualitatif kita dapat mengikuti dan
awal
ditujukan
penelitian,
untuk
gambaran
umum
yang
menangkap
alur
peristiwa
secara
sosial
kronologis, menilai sebab-sebab dalam
Wawancara
lingkup pikiran orang-orang setempat.
dilakukan pada masyarakat (termasuk
Data mentah dan data kasar (catatan
tokoh masyarakat) di
sampel
lapangan yang belum tersusun, pita
snowball sampling.
rekaman hasil dikte, rekaman langsung)
bertujuan
untuk
sebelum dianalisis.
gambaran
yang
ekonomi
kondisi
memahami
masyarakat.
melalui
metode
Metode
ini
memperoleh menyeluruh
desa
tentang
2.6.2 Analisis Data
karakteristik
Menurut
Miles&
Huberman
sosial ekonomi masyarakat, persepsi
(2002:305) analisis terdiri dari tiga alur
masyarakat
kegiatan yang terjadi secara bersamaan
terhadap
persepsi
masyarakat mengenai PLTU Paiton. Wawancara
juga
dilakukan pada
pemangku pengambil keputusan baik
yaitu: A.Reduksi data Reduksi
data
adalah
proses
di level informal maupun formal baik
pemilihan,
di tingkat RT, RW, Desa, Kecamatan,
pengabstrakan, dan transformasi data
hingga mungkin Kabupaten dengan
“kasar” yang muncul dari catatan tertulis
tujuan
di lapangan. Pilihan peneliti tentang
untuk
menangkap persepsi
terkait dengan keberadaan PLTU Paiton
penyerderhanaan,
bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas tersebar,
sejumlah cerita-cerita
bagian
yang
apa
yang 39
sedang berkembang.
kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu
B.Penyajian data
yang jalin-menjalin pada saat sebelum,
Penyajian informasi
sebagai
tersusun
kemungkinan
sekumpulan
yang
adanya
memberi penarikan
selama data
dan
dalam
sesudah bentuk
pengumpulan yang
sejajar,
untuk membangun wawasan umum
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
yang disebut analisis.
Dengan melihat penyajian-penyajian
Untuk memberikan alur pemikiran serta
kita akan dapat memahami apa yang
gambaran yang lebih jelas tentang alur
sedang terjadi dan apa yang harus
proses analisis data yang dilakukan
dilakukan lebih jauh menganalisis atau
adalah dengan skema yang tertuang
mengambil
pada Gambar 3.1 sebagaimana gambar
berdasarkan didapat
tindakan atas dari
pemahaman
yang
berikut
penyajian-penyajian
tersebut.
Penyajian Data
Pengumpulan Data Reduksi Data
C.Menarik kesimpulan / verifikasi Dari
permulaan
pengumpulan
data seorang penganalisis kualitatif
Kesimpulan – kesimpulan :
dimulai dari mencari arti benda-benda, mencatat
keteraturan,
Penarikan / Verifikasi
pola-pola
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.
Kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Maknamakna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan
kecocokannya
merupakan
yakni
yang
validitasnya. Reduksi
data, pengujian data dan penarikan
40
Gambar 2.1 Model Analisis Interaktif Miles & Huberman Tiga
jenis
kegiatan
kegiatan
analisis
pengumpulan
data
merupakan proses siklus Peneliti sumbu
dan data
interaktif.
bergerak diantara empat kumparan
itu
selama
pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik kegiatanreduksi,penyajian,
diantara dan
penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil analisis
akan
dibahas
pertanian,pesisir dan nelayan.
dengan
mempergunakan beberapa pendekatan, antara lain:
D. Pencarian alternatif tindakan. Hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan perbaikan perkonomian
A. Pendekatan kelembagaan. Hal
ini
masyarakat setempat dengan melihat
dilakukankarenastakeholdersKawasan
dan memberdayakan potensi wilayah
di sekitar lokasi PLTU Paiton Ring I
sebagai solusi alternatif terhadap
terdiri dari masyarakat dan lembaga-
permasalahan
lembaga, yaitu lembaga pemerintah,
menggunakan
lembaga
(Strength;
swasta,
dan
lembaga
masyarakat yang saling berhubungan
yang terjadi dengan Analisis
Weakness;
SWOT
Opportunity;
Threath).
satu sama lain. 2.7 Definisi Operasional B. Pendekatan perbandingan. Halini dilakukan untuk dapat
1. Persepsi
adalah
suatu
yang
menyangkut
proses
masuknya
memperoleh gambaran yang jelas
pesan atau informasi ke dalam otak
tentang situasi dan kondisi kawasan di
manusia.
sekitar lokasi PLTU Paiton dengan
keadaan
cara
misalnya,
terhadap stimulus yang diterimanya.
antara fenomena lingkungan yang satu
Apa yang ada dalam diri individu,
dengan fenomena lingkungan lainnya.
pikiran,
C. Pendekatan sebab akibat.
pengalaman
membandingkan,
Hal
ini
dilakukan
Persepsi
merupakan
integrasidari
perasaan, individu
individu
pengalamanakan
ikut
berpengaruh dalam proses persepsi.
untukmengetahuibahwaterjadinya
Sebagaimana dikemukakan John M.
sesuatu di kawasan di Sekitar ring I
Ivancevich, dkk(2008:57) Persepsi
merupakan akibat dari sesuatu sebab
adalah
tertentu, misalnya keberadaan lokasi
dipergunakan
PLTU Paiton terhadap
untuk
khususnya dan
secara sosial,
budaya,
bahkan
masyarakat ekonomi keberadaan
proses
memahami
kognitif oleh
individu
menafsirkan dunia
yang
dan
sekitarnya
terhadap obyek. Dari pendapat
41
tersebut dapat disimpulkan bahwa
tersebut dipaparkan uraian daerah
persepsi merupakan suatu proses
penelitian, hal ini disebabkan suatu
penginderaan,
persepsi yang dimiliki masyarakat
dapat
stimulus
diterima
melalui
alat
oleh
yang individu
indera
sebagai
obyek
penelitian
tidak
yang
terbentuk begitu saja, akan tetapi
diinterpretasikan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
sehingga individu dapat memahami
lingkungan serta pengalaman hidup
danmengerti tentang stimulus yang
dari masyarakat sasaran penelitian.
diterimanya
Adapun
kemudian
tersebut.
Proses
paparan
menginterpretasikan stimulus ini
penelitian
biasanya dipengaruhi pula oleh
penjelasan berikut.
uraian
adalah
daerah
sebagaimana
pengalaman dan proses belajar individu.
3.1.2 Kondisi Geografis.
2. Masyarakat, yang dimaksud dengan
Lokasi penelitian dilakukan di
masyarakat dalam penelitian ini
PLTU
adalah
Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa
kumpulan orang yang tinggal dan
Timur. Yaitu sebuah kawasan pesisir
memiliki
dalam
terletak di
lokasi
yang posisinya berada pada wilayah
wilayah
kepentingan yang
menjadi
penelitian .
Paiton
Kecamatan
Paiton
Kabupaten Probolinggo
Timur Utara kabupaten Probolinggo. Secara geografis PLTU Paiton terletak
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian
Timur (BT) dan 7’40’-8’10’ Lintang
3.1.1 Uraian Daerah Penelitian Untuk penelitian
memperoleh yang
menimbulkan pemahaman
jelas
serta
kesalahan tentang
obyek
Selatan (LS). Kawasan PLTU Paiton hasil tidak dalam dari
penelitian, maka diperlukan sebuah paparan secara jelas terhadap obyek penelitian. Maka untuk kepentingan
42
pada posisi 112’50’ – 113’30’ Bujur
letaknya cukup dekat dengan ibukota Probolinggo yaitu Kota sekitar
10
km.
Kraksaan
Semenjak
terjadi
pemekaran wilayah di mana kota Probolinggo
terpisah
sendiri
dari
kabupaten, maka ibukota kabupaten di pindah ke Kota Kraksaan. Adapun
batas administratif wilayah Kabupaten
kegiatan yang bersifat non ekonomi,
Probolinggo
selat
akan tetapi sampai pada kegiatan
selatan
ekonomi, khususnya dalam kehidupan
Madura,
sebelah
batas
utara
wilayah
kabupaten Lumajang dan Kabupaten
nelayan dan pertanian.
Malang,
barat
kehidupan nelayan pola kegiatan
Kabupaten Pasuruan, batas wilayah
gotong royong dalam perekonomian
timur
adalah dalam wujud kerjasama saling
batas
wilayah
Kabupaten
Kabupaten
Jember
Situbondo
dan
(wikipedia
Kabupaten Probolinggo).
tolong
menolong
Dalam
dalam
bentuk
pembiayaan dan kepemilikan perahu serta peralatan tangkap ikan maupun
3.1.3 Kehidupan Sebelum Kegiatan
biaya operasional penangkapan ikan,
PLTU Paiton
yang sering para pemilik modal yang
Untuk
gambaran
membiayai
kehidupan
disebut
dengan
Pengambak
atau
masyarakat di Kecamatan
Paiton
Juragan
Darat,
sedangkan
yang
sebelum
PLTU
memimpin kegiatan di laut disebut
dan
memberikan
perbandingan
adanya
Paiton
perlu
kegiatan diuraikan
kondisi
kehidupan sosial masyarakat sebelum
operasional
nelayan
dengan Juragan Laut. Dalam
mekanismenya
era PLTU Paiton di Kecamatan Paiton
operasionalpara nelayan dibiayai para
Kabupaten
Kehidupan
Pengambak yang merupakan hutang yang
masyarakat Kecamatan Paiton secara
tidak harus dibayar dengan catatan hasil
umum hidup dari kegiatan pertanian
tangkapanakan
dan
pengambak. Demikian
Probolinggo.
nelayan
Sebagaimana pedesaan
di
laut
utara.
umumnyamasyarakat
yang
hutang
dijual
melalui pula
para dengan
di luar kegiatan operasional
dalam
kehidupan
penangkapan ikan, akan menimbulkan
diwarnai
dengan
keterikatan penjualanhasil tangkapan
kerukunan serta sifat gotong royong
ikan melalui para pengambak sampai
dalam memecahkan berbagai persoalan
hutang piutang tersebut terlunasi.
sehari-hari
kehidupan bersama dalam kelompok. Sifat
atau
bentuk
Sistem
pembagian
hasil
kegotong-
tangkapan yang dianut oleh masyarakat
royonganini tidak hanya dalam bentuk
Kecamatan Paiton dan sudah menjadi
43
kesepakatan serta perjanjian umum
Seluruh bentuk kerjasama dengan aturan main yang disepakati ini bersifat
yang tidak tertulis adalah sebagai
saling
berikut:
suatu bentuk modal sosial berlandaskan
a.
b.
Pemilik
perahu
yang
sekaligus
berlaku
Nakhoda
Paiton.
Juragan
Laut
mendapat 7 bagian,
merupakan
pada rasa saling percaya (trust) yang
mendapat 50% dari hasil tangkapan, atau
menguntungkan
di
masyarakat
Kecamatan
3.2.1 PLTU Paiton
c.
Bagian Mesin 2 bagian,
Kecamatan
d.
Bagian Setir mendapat 2 bagian,
selain memiliki sumber daya alam
e.
Tarik pelampung 1,25 bagian,
tanah
f.
Bagian Tarik Timah mendapat 2
persawahan dan kebun, hutan, juga
bagian,
memiliki perbukitan yang menjorong ke
g.
Bagian Tarik Jaring 1 bagian,
laut yang di belah oleh jalur jalan raya
h.
Bagian Tarik Slerek 1,25 bagian.
lintas utara Anyer-Panarukan. Dengan
datar
Paiton
untuk
Kabupaten
pemukiman,
Pada sektor pertanian, juga terjadi
adanya potensi potensi letak yang
kerjasama antara petani pemilik lahan
strategi ini pemerintah pada saat itu
dengan petani penggarap, yang polanya
memberikan pilihan untuk membangun
adalah petani pemilik lahan membiayai
lokasi PLTU di Kecamatan Paiton
seluruh kegiatan atau pengadaan bahan
Kabupaten Probolinggo.
yang
terkait
dengan
masalah
penanaman hingga saat panen tiba,
3.2.2 Dampak PLTU Paiton di
sedangkan hasil yang diperoleh dibagi
Kecamatan Paiton
diantara Petani pemilik lahan dengan
Persepsi
yang
muncul
di
Penggarap sesuai dengan kesepakatan
masyarakat
yang berlaku secara umum. Demikian
tidak hanya disebabkan oleh peristiwa
pula kegiatan pada sektor peternakan,
tersebut saja. Akan tetapi disebabkan
yang dilakukan dengan cara bagi hasil
oleh
antara
yang akan membentuk pola pikir
peternak
peternak
pemilik
pemelihara
dengan
yang
disebut dengan istilah ”Gaduhan”.
44
sering
masyarakat peristiwa.
akan suatu peristiwa,
banyak
akan
terjadinya
hal
suatu
Demikian
pula
halnya
dengan
masyarakat di sekitar PLTU Paiton di Kecamatan
Paiton
yang
Paiton. 1) Pemukiman Penduduk
menjadi
Walaupun tapak proyek jauh
lokasi PLTU, terbentuknya persepsi
dari
mereka
pemukiman
sangat
berkaitan
erat
permasalahan
dengan
terdekat
dan
berjarak
beberapa kilometer, namun kegiatan PLTU Paiton iniakan menimbulkan
menimpa mereka selama ini, baik
dampak terhadap masyarakat sekitar.
persoalan yang terkait secara langsung
Pemukiman penduduk yang berada di
dengan kegiatan penambangan maupun
sekitar tapak proyek meliputi seluruh
persoalan yang tidak terkait secara
Kecamatan
langsung.
tersebut akan terkena dampak tidak
berbagai
dihadapi
penduduk
serta
Untuk
yang
berbagai
pemukiman
dapat
persepsi
memahami yang
muncul
dimasyarakat sekitar PLTU Paiton
Paiton.
Pemukiman
langsung akibat dari kegiatan yang dilakukan oleh PLTU Paiton. Hasil
observasi
di
daerah
Kecamatan Paiton, perlu dipahami
pemukiman sekitar PLTU masyarakat
terlebih
memang
dahulu berbagai
persoalan
belum
diketahui
dampak
yang ada, khususnya yang memiliki
negatif yang ditimbulkan dari kegiatan
kaitan
PLTU
PLTU Paiton. Dampak yang dirasakan
Paiton yang dilakukan oleh berbagai
saat ini adalah dampak positif walaupun
pengelola atau operator PLTU Paiton.
bernilai
langsungdengan
kecil
yang
dirasakan
masyarakat di daerah hulu, seperti a. Kegiatan Operasional PLTU
berkurangnya pengangguran karena
Paiton
PLTU merekrut tenaga kerja dari
Berdasarkan
pengamatan
penduduk sekitar dengan sistem kerja
langsung di lapangan PLTU Paiton
pegawai tetap dan buruh kontrak.
mengalami
2) Sawah dan Ladang Penduduk
pengembangan
terus
menerus pembangkitnya mulai dari
Sawah dan ladang penduduk yang
PLTU I sampai PLTU IV. Saat ini
berada di sekitar proyek PLTU Paiton
sedang dalam proses pembangunan
selama ini tidak ada masalah semenjak
pembangkit listrik baru di lokasi PLTU
adanya PLTU Paiton dengan tanaman
45
padi, palawija, dan pada saat musim
pendapatan penduduk.Pada akhirnya
kemarau ditanami tanaman Tembakau
terjadi keresahan yang diwujudkan
yang merupakan tanaman unggulan
dalam
dalam
terhadap proyek PLTU Paiton.
sistem
pertanian
penduduk
bentuk
persepsi
setempat.
3.2.3
3) Nelayan
Ekonomi Masyarakat
Para nelayan yang melakukan
negatif
Dampak Sosial
Berdasarkan wawancara dengan
kegiatan sehari harinya di sekitar
beberapa
tapak proyek oleh PLTU Paiton yaitu
dengan
nelayan perahu motor tempel dengan
dilapangan dapat diketahui dampak
alat tangkap mempergunakan pancing
sosial ekonomi yang terjadi dengan
dan jala. Dampak PLTU Paiton mulai
adanya kegiatan PLTU Paiton di
di rasakan dulu kawasan pantai utara
Kecamatan
paiton adalah sentra penghasil ikan laut
Probolinggo sebagai berikut:
tangkapan sekarang sudah tidak lagi
1) Dampak Positif
dengan menurunnya hasil tangkapan
Dampak positif pada aspek sosial
seiring mulai adanya PLTU Paiton para
eknomi
nelayan mengungkapkan mereka tidak
PLTU Paiton dirasakan oleh sebagian
tahu sebabnya. Dengan pembuangan
masyarakat di Kecamatan Paitonadalah
limbah PLTU langsung kelaut ini bisa
sebagai berikut:
menimbulkan pencemaran laut sekitar
a) Dampak bagi masyarakat yang
sehingga keberadaan ikan dan biota
direkrut
bekerja
laut
(1)
Berkurangnya
di
terganggu,
sekitar yang
kawasan artinya
PLTU kegiatan
informan
yang
didukung
pengamatan
Paiton
dengan
pengangguran
langsung
Kabupaten
adanya
di
PLTU
karena
kegiatan
Paiton: jumlah sebagian
nelayan di sekitar kawasan areal PLTU
masyarakat
tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan
kerja di PLTU Paiton. Kegiatan PLTU
akibat pencemaran lingkungan yang
telah
terjadi. Gangguan terhadapaktivitas
kerja baru khususnya bagi masyarakat
melaut akan
sekitar PLTU. Selain bekerjasebagai
tangkapan
merupakan
mampu menciptakan lapangan
mata
karyawan tidak tetap, ada sebagian
pencaharian pokok sebagai sumber
yang menjadi karyawan tetap PLTU
46
yang
memengaruhi hasil
bekerja menjadi tenaga
serta
ada
juga
aktivitas
yang
kerja
melakukan
oleh meningkatnya pendapatan dari
menjual
sektor informal, seperti tumbuhnya
dengan
kebutuhan konsumsi. Sebagian besar
sejumlah
pengangguran yang berkurang karena
warung
menjadi tenaga kerja di PLTU Paiton
kebutuhan konsumsi.
adalah tenaga kerja laki-laki. Adanya
(2)
kegiatan
telah
perusahaan
yang
pembangunan sarana dan prasarana
PLTU
menciptakan
Paiton
lapangan
kerja
makan,
Adanya
dan toko barang
bantuan
dana
dari
penambangan
cukup besar bagi sebagian masyarakat
kepentingan
Kecamatan
pembangunan kantor dan balai desa,
Paiton
dan
disekitar
umum
bagi
seperti
wilayah Kabupaten Probolinggo.
masjid, gapuro batas, penerangan jalan,
(2)
papan
Adanya peningkatan penghasilan
masyarakat
Desa
menjadi
yang
dahulunya
buruh
tani
2) Dampak Negatif Dampak
Berdasarkan wawancara,
sewaktu
menjadi
buruh
dan
lain sebagainya.
/nelayan/makelar/pedagang.
mereka
pengumuman
sosial
negatif
ekonomi
pada
karena
aspek adanya
kegiatan PLTU Paiton dirasakan oleh
tani/nelayan/makelar/pedagang
karyawan PLTU Paiton dan juga
penghasilan
masyarakat umum sebagai berikut :
yang
didapatkan tidak
pasti dan kecilnilainya, namun setelah
(1)
bekerja
Paiton
keselamatan kerja, apabila luka yang
penghasilanmerekameningkat.Kegiatan
mereka derita termasuk berat, misalnya
PLTU
mengalami patah tulang dan cacat
di
Paiton
meningkatkan sebagian
PLTU
secara penghasilan
masyarakat
nyata dari
Kecamatan
Kurangnya
permanen
disiplin
dalam
maka mereka tidak bisa
bekerja kembali
dan
Paiton dan sekitar wilayah Kabupaten
pengangguran,
Probolinggo .
ekonomi tidak menguntungkan bagi
(b)
mereka. Secara sosial, timbul adanya
Dampak bagi masyarakat bukan
penambang: (1)
Peningkatan kesejahteraan
sehingga
menjadi secara
perasaan kurang berharga di mata bagi
masyarakat umum yang disebabkan
keluarga serta patah semangat karena tidak bisa bekerja lagi seperti semula.
47
(2) Menurunnya nilai moral serta
Untuk memperoleh informasi yang
kekeluargaan
sebagaian
seimbang dan lengkap, maka dalam
karyawan PLTU sebagai akibat dari
penelitian ini informan yang dipilih
meningkatnya
sebagai
pada
jumlah
penghasilan
simpul
informasi
dapat
telah merubah pola hidup mereka
dikelompokan
menjadi konsumtif.
menjadi 4 (empat) kelompok informan sebagaimana terlihat dalam tabel berikut
3.2.3 Persepsi Masyarakat
:
Kecamatan Paiton.
Tabel 3.1: Penyebaran kelompok informan
A. Persepsi Kualitatif Pengumpulan data yang yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara atau metode pengumpulan mengikuti diberikan
Snowballs,
data alur
oleh
yaitu
dengan
cara
informasi
yang
informan
diharapkan dengan mengikuti
yang alur
No Informan J umlah 1 Pemerintahan dan 4 Pendidikan 2 Tokoh Masyarakat 7 3 Masyarakat Bukan 5 Penambang 4 Masyarakat Penambang 8 JUMLAH 24 Sumber : Data Primer, diolah 2013
tersebut informasi yang diperoleh akan membesar
dan
saling
melengkapi
antara informasi yang diberikan oleh satu
informan
dengan
informan
B. Persepsi Kuantitatif Sebagai penyeimbang sekaligus sebagai
pelengkap
dari
hasil
lainnya. Pada penelitian ini jumlah
wawancara langsung yang bersifat
informan tidak menjadi batasan, akan
kualitatif dengan para informan, dalam
tetapi kedalaman informasi itulah
penelitian ini juga digunakan
yang
kuesioner
menjadi
fokus
dalam
tertutup
bagi
media
beberapa
pengumpulan data yang dilakukan
informan yang enggan dimunculkan
dengan wawancara serta pengisian
indentitasnya.
kuesioner, sehingga diharapkan bisa
dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
saling
melengkapi
diterima peneliti.
48
informasi
yang
Adapun
hasil
yang
lampiran, sedangkan ringkasan hasil perhitungan dari jawaban kuesioner tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.2: Penyebaran Informan Data Kuantitatif
1) Dari pertanyaan tentang bagaimana pendapat anda tentang adanya PLTU Paiton diperoeleh jawaban:
No Informan Jumlah 1 Tokoh 5 Masyarakat 2 Tokoh Agama 4 3 Masyarakat 5 Bukan Penambang 4 Masyarakat 5 Penambang Jumlah 19 Sumber: Data Primer diolah,2013
2)
1) Sangat Setuju
: 10 %
2) Setuju
: 30 %
3) Netral
: 40,5 %
4) Tidak Setuju
: 15 %
5) Sangat Tidak Setuju
: 4,5 %
Jawaban
bagiamana
pertanyaan
pula
tentang
tanggapan
anda
Dari hasil pendekatan yang
tentang adanya pengembangan PLTU
dilakukan kepada masyarakat terdapat
Paiton sampai ada PLTU Paiton IV,
sembilan belas informan yang tidak
diperoleh jawaban:
bersedia namun
disebutkan tetap
bersedia
indentitasnya
1) Sangat Setuju
: 15%
memberikan
2) Setuju
: 33 %
jawaban ataupun mengisi koesioner
3) Netral
: 40,52 %
dengan rincian pada Tabel5.2 di atas.
4) Tidak Setuju
Kuesioner yang peneliti persiapkan
5) Sangat Tidak Setuju : 4,48 %
berisi pertanyaan tentang halyang
3) Jawaban tentang dampak kegiatan
berhubungan dengan PLTU Paiton di
PLTU
Kecamatan
kerusakan
Paiton
Kabupaten
:7%
Paiton alam
mengakibatkan serta
pantai
Probolinggo dengan lima alternatif
kawasan Paiton adalah:
pilihan jawaban yaitu SS= Sangat
1) Sangat setuju
: 15 %
Setuju, S= Setuju, N= Netral, TS=
2) Setuju
: 22,63 %
Tidak Setuju, dan STS= Sangat Tidak
3) Netral
: 26,32 %
Setuju.
data
4) Tidak setuju
: 21 %
hasil
5) Sangat tidak setuju : 15%
dengan
Hasil
pengumpulan
media
ini
perhitungannya dapat dilihat pada
di
4) Dari pertanyaan tentang apakah
49
kegiatan
PLTU
menyebabkan rusaknya serta
keindahan
telah
dilakukan maka bila disusun
ekosistem
8) dalam bentuk matrik untuk
Paiton
alam
Paiton,
9) pembangunan di sekitar PLTU
diperoleh jawaban: 1) Sangat setuju
: 0%
Paiton nampak sebagaimana matrik
2) Setuju
: 33,16 %
Tabel 5.3 sebagai berikut
3) Netral
: 36,84 %
4) Tidak setuju
: 20 %
5) Sangat tidak setuju : 10 % 5) Jawaban tentang adanya dampak negatif social ekonomi sebagai akibat dari Kegiatan PLTU Paiton? (turunnya nilai moral, masyarakat terpecah belah, banyak warga pendatang yang tidak jelas
indentitasnya),
diperoleh
jawaban: 1) Sangat setuju
: 11,05 %
2) Setuju
: 27,36 %
3) Netral
: 31,59 %
4) Tidak setuju
: 10
5) Sangat tidak setuju : 20 %Dari berbagai potensi baik berupaKekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity)
6) maupun Ancaman (Threats) yang ada sebagaimana tersebut di atasserta untuk kepentingan analisis dalam penyusunan strategi
7) kebijakan yang mungkin untuk
50
menentukan strategi
Tabel 3. 3: Matrik SWOT Internal Factors
External Factors
Opportunity: 1. Program CSR masih sebatas infrastruktur. 2. Sebagai salah satu sentra penghasil tembakau terbaik di Jawa Timur. 3. Lahan pertanian masih cukup luas.
Threath: 1. Keinginan elit politik terhadap terhadap program CSR yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program CSR . 3. Belum adanya lembaga yang khusus untuk menjadi pengawas dari program.
Strength : Weakness: 1. Adanya perbaikan 1. Kurangnya kualitas Infrastruktur. SDM penduduk lokal 2. Potensi wisata untuk bekerja di kuliner sea food. PLTU. 3. Tumbuhnya usaha 2. Belum adanya yang mendukung lembaga yang keberadaan PLTU mengelola Program Paiton. CSR PLTU. 3. Persepsi masyarakat bahwa menjadi karyawan PLTU adalah terbaik. Strategi WO : Strategi SO : 1. Melakukan 1.Membangun koordinasi dan danmengembangka memberi tanggung n kegiatan usaha jawab yang jelas yang mendukung terhadaplembaga kebutuhan PLTU yang ditunjuk untuk yang berbasis mngembangkan UMKM. program CSR. 2.Memberdayakan 2. Memberikan masyarakat prioritas untuk putra setempat pada daerah. kegiatan PLTU. Strategi WT : Strategi ST : 1. Melakukan 1. Menyiapkan Sosialisasi program masyarakat lokal CSR dalam mensuplai 2. Mengembangkan kebutuhan tenaga kegiatan usaha kerja di PLTU Paiton. yang berbasis 2. Adanya koordinasi UMKM untuk dari berbagai fihak. mendukung kebutuhan PLTU.
51
BAB 4. KESIMPULAN 1. Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan
Paiton
Adi
Rahardjo,
2010,
terdiri dari masyarakat Madura dan
Pembangunan
Jawa, di mana mata pencaharian
dan
penduduk lebih dari 50% hidup
Yogyakarta, Graha Ilmu.
dari
bertani
selebihnya konstruksi,
dan
dari
nelayan,
perdagangan,
jasa,
Kawasan
Tata
Ruang,
Michael Huberman, Matthew B. Miles, 2002,
peternakan,
Qualitative
Researcher's
pegawai, dan karyawan PLTU .
Sage
2. Kondisi perekonomian masyarakat
Companion,
Publications
International
-
Educational
Kecamatan Paiton mengalami
Dan Professional Publisher,
perbedaan yang cukup kontras
Thousand Oaks, London
antara karyawan PLTU dan yang
John
M.
Ivancevich,Robert
bukan karyawan PLTU hal ini
Konopaske,Michael
sering menimbulkan kecemburuan
Matteson, 2008, Perilaku
sosial.
dan Manajemen Organisasi
3. Secara umum masyarakat sekitar Kecamatan PLTU Paiton menerima keberadaan PLTU Paiton akan tetapi
mereka
berharap atau
ada
hubungan
langsung
langsung
terhadap kesejahteraan
masyarakat sekitar PLTU.
52
Sasmita,
tidak
T.
(Jilid 1), Penerbit Erlangga, Jakarta