1 BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1. PLTU Muara Karang. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai Teluk Jakarta, di Muara Karan...
3.1. PLTU Muara Karang. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai Teluk Jakarta, di Muara Karang. Kapasitas terpasang total PLTU Muara Karang sebesar 700 MW ( Mega Watt ), yang terdiri dari 5 unit, dengan masing-masing unit 1, 2 dan 3 berkapasitas 100 MW yang mulai beroperasi pada tahun 1979 dan unit 4, 5 masing-masing 200 MW yang mulai beroperasi pada tahun 1982. Energi Listrik yang dihasilkan PLTU Muara Karang disalurkan melaui kabel udara tegangan tinggi berpenghatar 150 kV kedalam sistem interkoneksi seJawa Bali melalui gardu induk Angke, Petukangan dan Duri Kosambi, sedangkan yang disalurkan melaui kabel tanah 150 kV ke gardu Budi Kemuliaan diteruskan untuk pemakaian di Istana Presiden dan sekitarnya. Tempat penting yang mendapat aliran dari PLTU Muara Karang ialah Bandara Soekarno Hatta, Gedung DPR dan sekitarnya.
22
3.1.1. Saluran pipa bawah laut. Dari kapal tanker yang berlabuh di pelabuhan minyak PLTU Muara Karang sejauh +/- 4 Km, dari pantai melalui saluran pipa dasar laut ( Submarine Pipe Line ). Sistem ini dilengkapi dengan dua buah ketel uap kecil untuk pemasangan pipa dasar sebelum pemompaan bahan bakar minyak residu. Untuk keperluaan penyediaan bahan bakar utama PLTU Muara Karang ini, disediakan empat buah tangki penimbun dengan kapasitas 2 x 19.000 kl ( kiloliter ) dan 2 x 250 kl ( kiloliter ). Minyak solar sebagai bahan bakar untuk peralatan bantu disupply dengan mobil tangki. Untuk bahan bakar ini disediakan 2 buah tangki penimbun dengan kapasitas : 2 x 250 kl ( kiloliter ).
3.1.2. Desalination Plant. Air penambahan atau pengisi ketel untuk kebutuhan PLTU Muara Karang unit 1 sampai dengan unit 5 diperoleh dari hasil destilasi air laut dengan menggunakan desalination plant seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1, yang mempunyai kapasitas 40 ton/jam. Selain dari hasil desalination, PLTU Muara Karang juga menampung air PAM dengan debit 83 m³/jam dan diolah/dimurnikan pada Demi plant 2 yang berkapasitas 600 ton/hari dan hasilnya ditampung dalam tangki-tangki Make-Up bersama-sama dengan hasil desalination dengan kapasitas 2 x 565 ton dan 2 x 760 ton.
23
Gambar 3.1 Desalination Plant Air dari Make-Up Ini diolah lagi dalam Demi plant 1 yang mempunyai kapasitas 864 ton/hari dan ditampung dalam tangki Demin dan tangki kondensat dengan kapasitas 2 x 380 ton dan 1 x 760 ton.
3.1.3. Debris Plant Untuk kebutuhan air pendingin kondensor PLTU Muara Karang dibuat saluran air masuk ( kanal ) sepanjang 500 m yang cukup dan bersih. Air ini disaring dengan saringan kasar dan saringan halus yang kemudian dipompa kedalam kondesor, dimana sebelum masuk kondensor air tersebut disaring lagi dengan debris filter. Untuk memenuhi kebutuhan air pendingin seluruh kondensor dipasang 3 buah pompa untuk unit 1, 2 dan 3 ditambah 1 buah untuk cadangan dengan kapasitas 19.680 ton/jam dan 4 buah pompa untuk unit 4 dan 5 ditambah 1 buah untuk cadangan dengan kapasitas 33.600 ton/jam. 24
3.1.4. Hydrogen Plant Gas Hydrogen ( H 2 ) untuk pendingin generator, diperoleh dari hasil elekrolisa air pada hydrogen plant yang dari 4 sel dengan kapasitas 0,7 m³/jam tiap sel dengan kemurniaan 90% hydrogen.
3.1.5. Hypoclorite Plant Peralatan untuk membuat gas cair dengan sistem elektrolisa berfungsi untuk mematikan plankton-plankton dan jasad renik yang terbawa dan berkembang biak maka akan menghambat perpindahan panas pada alat pendingin ( kondensor ) bahkan bila jumlahnya banyak akan membuat buntu dan akan mematikan unit. Kapasitas dari peralatan tersebut 220 m³/jam per unit dan terpasang sebanyak 4 buah.
3.1.6. Bola Taprogge dan Penyaring. Alat Bantu kondensor untuk menyaring sampah-sampah yang masih terbawa dalam air laut digunakan debris filter yang bekerja menurut prinsip pemisahan air kotor dan bersih melalui katup dan putaran. Katup membuang kotoran yang masuk dengan cara mengatur bukaan sehingga terdapat efek turbulensi ( aliran balik ) yang menyapu kotoran kesaluran buang dari debris filter. Bila kotoran/sampah yang lebih halus tetap lewat dan menempel pada tube-tube kondensor untuk itu bola taprogge untuk membersihkan, karena bila tidak dibersihkan, maka peralatan tersebut akan menurun kemampuannya .
25
3.1.7. Sistem Pengendali Debu. Peralatan ini dikendalikan secara elektronik untuk mengumpulkan debudebu dan sisa pembakaran sebelum dibuang melalui cerobong unit 1 sampai dengan unit 5 unit yang bekerja secara berurutan.
Gambar 3.2 Diagram alir PLTU Muara Karang Unit 4 dan 5
3.2 Data Teknis Ketel Uap Unit 4 dan 5 PLTU Muara Karang.
- Pabrik
: Mitsubishi CE Combustion Engineering
- Tipe
: Natural Circulation Boiler RR PF
- Sistem Penyalaan
: light Oil dengan 16 buah burner
- Tekanan Kerja
: 1404,34 N/cm²
- Tekanan Keluar Super heater
: 1358,3 N/cm²
- Suhu Uap Keluar Super heater
: 540 0C
- Kapasitas Produksi Uap
: 680 ton/jam
26
- Luas Permukaan efek ruang bakar : 1650 m² - Kipas Resirkulasi
: 1190 m³/menit
- Tekanan Air Pengisi
: 1499,4 N/cm²
- Bahan Bakar
: Residu
- Tekanan Perencanaan
: 1587,6 N/cm²
- Permukaan Konveksi Ketel
: 810 m²
Tabel 3.1 Data Teknis Ketel Uap Unit 4 dan 5 PLTU Muara Karang