“EVALUASI POTENSI BAHAYA KEBAKARAN dan LEDAKAN PADA TANGKI PENYIMPANAN HIDROGEN MENGGUNAKAN METODE DOW’S FIRE & EXPLOSION INDEX (D-F&EI) serta LIKELY LOSS FIRE & EXPLOSION INDEX (LL-F&EI)” (STUDI KASUS PT. IPMOMI PLTU PAITON)
Mengevaluasi bahaya potensial yang dapat menyebabkan kebakaran dan peledakan pada Tangki Penyimpanan Hidrogen PT. IPMOMI dengan menggunakan metode Dow’s Fire and Explosion Index (D-F&EI) serta Likely Loss Fire and Explosion Index (LL-F&EI). Menentukan besarnya resiko terhadap terjadinya kebakaran maupun peledakan pada Tangki Penyimpanan Hidrogen PT. IPMOMI.
ini dilakukan pada unit hydrogen storage PT. IPMOMI. Perhitungan dengan metode LL-F&EI sampai dengan penentuan level resiko Human error factor pada proses operasi tidak didefinisikan pada penelitian ini. Faktor keandalan pada komponen safety device tidak dibahas pada penelitian ini. Penelitian
MULAI
METODE PENELITIAN Identifikasi Masalah
Tahap Identifikasi Awal Studi Pustaka / Studi Literatur : - Hydrogen Storage - Dow Fire and Explosion Index - Likely Loss Fire and Explosion Index
Tahap Pengumpulan Data
Data Primer : - Kuisioner wawancara dengan engineer - Bahaya Hydrogen Storage
Tahap Pengolahan Data
Tahap Analisa dan Kesimpulan
Studi Lapangan & Wawancara : - Bahaya Hydrogen Storage - Wawancara dengan engineer
Pengumpulan data :
Evaluasi Bahaya dengan metode Dow Fire & Explosion Index (D-F&EI) dan Likely Loss Fire Explosion Index (LL-F&EI)
Analisa dan Rekomendasi
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Data Sekunder : - Plot Plant - MSDS dan SOP Unloading H2 - HIRA - Asset perusahaan
Penentuan Unit Proses Hidrogen storage
METODE PENELITIAN
Penentuan Material Factor (MF) Hidrogen = 21
Penentuan F1 General Process Hazard Factor
Penentuan F2 Special Process Hazard Factor
Penentuan Process Unit Hazards Factor F3 = F1 x F2 Penentuan Loss Control Credit Factor C1 x C2 x C3
Penentuan Damage Factor See grafik (MF, F3)
Penentuan F&EI F&EI = F3 x MF
Penentuan Radius Of Exposure ROE = 0,84 x F&EI (ft) Penentuan LL-F&EI 0,453805 x (SQRT (LCCF x DF)) x F&EI Penentuan Area Of Exposure AOE = 3,14 x ROE2 (ft2)
Penentuan Replacement Value in Exposure Area Original cost x 0,82 x Escalation Factor
Penentuan Base MPPD DF x Value of the area exposure
Penentuan Actual MPPD LCCF x Base MPPD
Penentuan MPDO See grafik (MPPD, MPDO)
Penentuan Business Interuption (BI) MPDO / 30 x VPM x 0,70
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.1 Overview Hydrogen Storage Tabel 4.1 Detail Rincian 18 Hydrogen Vessel
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.2 Pemilihan Unit Proses
Form Dow Fire and Explosion Index
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.3 MF & F1
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.4 F2, F3 dan F&EI
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.5 LCCF (C1 dan C2)
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.5 LCCF
BAB IV Pengumpulan & Analisa Data 4.6 Risk Analysis Summary
BAB V Kesimpulan & Saran 5.1 Kesimpulan
1. Perhitungan D-F&EI memiliki nilai Fire and Explosion Index (F&EI) sebesar 180,6 bahaya paling berat (Severe). Perhitungan dengan LL-F&EI nilai indeksnya sebesar 65,65 bahaya berat (Heavy). 2. Radius of Exposure sebesar 46,23 m dengan luas area paparan (Area of Exposure) sebesar 6.710,85 m2. 3. Besarnya nilai ganti rugi untuk peralatan yang berada di area of exposure yaitu sebesar Rp 78.476.255.000. 4. Besarnya kerugian finansial yang diterima akibat kerusakan peralatan produksi jika mengabaikan sistem proteksi yang telah ada (Base MPPD) adalah sebesar Rp 65.135.291.650. Sedangkan besarnya kerugian finansial walaupun sistem proteksi dan pencegahan kebakaran maupun peledakan telah tersedia (actual MPPD) adalah sebesar Rp 44.943.351.238. 5. Besarnya kerugian gangguan Bisnis (Business Interuption) yang diterima karena terganggunya proses produksi selama 126 hari adalah sebesar Rp 1.197.685.440.000.
BAB V Kesimpulan & Saran 5.2 Saran 1. Pemilihan lokasi suatu unit diawali dengan identifikasi dan penilaian resiko terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat bahaya dari suatu unit. Sehingga pertimbangan jarak letak dari unit harus disesuaikan dengan tingkat bahaya untuk menghindari efek domino, jika terjadi kebakaran dan ledakan. 2. Pihak manajemen PT. IPMOMI melakukan penilaian resiko yang lebih spesifik untuk mengetahui tingkat bahaya yang ada di unit proses. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai parameter oleh pihak Manajemen untuk melakukan tindakan perbaikan, pengendalian seperti menambah sistem proteksi fire protection maupun tindakan pengambilan keputusan untuk memindahkan unit proses jika memungkinkan mengingat tingginya resiko bahaya jika terjadi kebakaran dan ledakan di tangki penyimpanan hidrogen. 4. Untuk penelitian selanjutnya, agar mengkritisi setiap langkah dalam penentuan penalti yang digunakan baik untuk menentukan item F1, F2 maupun LCCF. Kurangnya pendalaman dalam menentukan faktor penalti dapat mengakibatkan kesalahan penaksiran resiko bahaya.