ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN DALAM MEMILIH MEREK MOBIL STUDI KASUS TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA DI WILAYAH KABUPATEN KARAWANG Wandani, Uus Md Fadli, Eman Sulaeman ABSTRAK Pada zaman globalisasi sekarang sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini di karenakan transportasi sarana utama bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ketempat lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi konsumen dalam memilih merek mobil. Dengan membandingkan dua merek mobil yaitu Toyota Avansza dan Daihatsu Xenia di wilayah Kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu : untuk menjelaskan dan menganalisis, serta membuat kesimpulan dan saran. Dari hasil analisis data penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas, Kedua mobil mempunyai persamaan mengenai tampilan yang sangat menarik dan bagus, Kinerja mobil yang irit bahan bakar dan nyaman digunakan, daya tahan mesin yang bagus dan kuat sehingga daya tahan mesin ini menyebabkan umur mobil lebih panjang, perawatan mobil mudah, ketersediaan onderdil yang mudah didapatkan. Perbedaan mobil Toyota Avanza dan Daihatu Xenia mempunyai perbedaan yaitu, Daihatsu Xenia memiliki desain yang lebih variatif dan banyak pilihan aksesoris yang lebih unggul dari pada Toyota Avanza. Dan Daihatsu Xenia harganya lebih murah dari pada mobil Toyota Avanza. 2. Manfaat, mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menunjukan bahwa keduanya memiliki persamaan yaitu mencakup untuk kebutuhan mobil keluarga karena kedua mobil ini dapat mengangkut banyak sampai delapan orang penumpang sampai pada kebutuhan untuk berniaga seperti mengangkut banyak barang dagang, dan bisa untuk aktivitas lain-lain nya seperti kerja atau bisnis dengan nyaman dan bahan bakar yang irit. Perbedaan dari mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu hanya dalam harga yang sedikit lebih mahal Toyota Avanza dari pada Daihatsu Xenia. Dan nilai harga jual dari mobil Toyota Avanza saat dijual kembali harganya masih tetap tinggi dan stabil. 3. Fungsi merek mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menunjukan bahwa keduanya memiliki persamaan yaitu identisas yang sudah dikenal di pasaran Indonesia dengan pangsa pasar kalangan masyarakat menengah dan mempunyai fungsi kenyamanan bagi mobil keluarga dan bisa buat keperluan lainnya. Jaminan yang memberikan garansi dalam perbaiakan servis gratis selama tiga tahun dan suku cadang yang murah. Perbedaan Fungsi Merek Mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu mengenai merek dan image yaitu merek mobil Toyota Avanza dipersepsikan merek yang lebih unggul dan terkenal di banding Daihtsu Xenia. Kata kunci : Persepsi Konsumen, Kualitas Merek, Manfaat Merek, Fungsi Merek Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. A. PENDAHULUAN Mobil merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi darat yang sudah banyak di miliki oleh masyarakat. Para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil terus melakukan inovasi terhadap produknya. Hal ini terlihat dari semakin beranekaragamnya merek dan jenis mobil di Indonesia. Akibatnya konsumen semakin selektif dalam memilih produk yang akan dibeli. Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk yaitu faktor nilai atau manfaat yang akan diperoleh konsumen dari suatu produk. Selain itu, konsumen juga mempertimbangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.
1512
B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Perilaku Konsumen Schiffman dan kanuk dalam Ujang Sumarwan (2011:4) perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Ujang Sumarwan (2011:5) menyatakan perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan menghabiskan, produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. 2.
Pengertian Persepsi Konsumen Kotler & Armstrong (2008:174). Persepsi adalah proses di mana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Schiffman & Kanuk dikutip Ujang Sumarwan (2011:96).“perception is defined as the process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the word” Persepsi sebagai proses dimana seorang individu memilih, mengatur, dan menafsirkan rangsangan menjadi sebuah gambar yang menyeluruh. Kotler & Keller (2008:179) menyatakan Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang objek yang sama karena tiga proses pemahaman yaitu : 1.
2.
3.
Atensi Selektif Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap beberapa rangsangan. Atensi sukarela adalah sesuatu yang bermakna; tak sukarela disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Sebuah proses menyortir sebagian besar rangsangan yang disebut atensi selektif. Distori selektif Distori selektif (selective distortion) adalah kecenderungan untuk menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai dengan konsep awal kita. Konsumen sering mendistorsi informasi agar konsisten dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk yang sudah ada sebelumnya. Retensi selektif Sebagian besar dari kita tidak mengingat kebanyakan informasi yang dipaparkan kepada kita, tetapi kita mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan kita. Karena retensi selektif (selective retention), kita akan mengingat poin bagus tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk pesaing. Retensi selektif ini Bekerja untuk keunggulan merek-merek kuat.
3.
Pengertian Merek Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambing atau desain atau kombinasi dari semuanya, yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa tersebut dari produk-produk pesaing (Herry dan H. Djaslim, 2010:130). Merek adalah janji penjualan untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. (Thamrin Abdullah Dan Francis Tantri, 2012 : 161) Sedangkan Kotler dan Keller (2008:14) menyatakan Merek (Brand) adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui. Maka Merek adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari sebuah produk. Pemikiran Teoritis merupakan Jaringan hubungan pemikiran logis dan hasil tinjauan literatur untuk memberi jawaban atas masalah penelitian secara teoritis. Kerangka teoritis tersebut diwujudkan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
1513
Manajemen Pemasaran
Perilaku Konsumen Ujang Sumarwan( 2010)
Persepsi Konsumen Merek
Kualitas 1. Penampilan atau kinerja 2. Karakteristik atau fiturfitur produk 3. Pelayanan 4. Penampilan desain dan gaya 5. Daya tahan 6. Dapat diandalkan 7. Dapat diperbaiki Sumber : Surachman (2008)
Nila Manfaat 1. Manfaat Ekonomi 2. Manfaat Fungsionl 3. Manfaat Emosional Sumber : Ambre (2000) dalam Fandy Tjiptono (2005)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Fungsi Fungsi Identifikasi Fungsi Praktikalitas Fungsi Jaminan/Garansi Fungsi Optimalisasi Fungsi Karakterisasi Fungsi Kontinuitas Fungsi Hedonistik Fungsi Etis
Sumber : Kaferer (1997) dalam Fandy Tjiptono (2005)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Dikaji dari beberapa sumber, 2013 C. METODE PENELITIAN 1. Metode dan Prosedur Penelitian 1.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Lexy J. Moleong, 2007:6). Metode yang digunakan, adalah sesuai dengan jenis penelitian, yaitu dengan studi kasus (casestudy). Menurut Sukmadinata (2006:77) studi kasus merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, masalah dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilan. Penelitian ini dilakukan tentang apa yang terjadi di lapangan (field research), yaitu penelitian kualitatif dengan metode penelitian bahwa peneliti berangkat ke “lapangan” untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatun keadaan alamiah. (Lexy J. Moleong, 2007:26). 1.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian kualitatif ini bersifat siklus, yaitu mengacu pada proses penelitian kualitatif dengan tiga tahap (Sugiyono, 2011:19-20), yaitu : 1. Tahap orientasi (grand tour question), yaitu peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan.
1514
2.
Tahap reduksi/focus : peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama. Peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. 3. Tahap seleksi (selection), yaitu peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang sampai dengan mencapai titik jenuh dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Dan tergambar sebagai berikut :
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Kualitatif Sumber:Mike Weed (2005) dalam, Uus MD Fadli (2013) 2.
Data dan Sumber Data 2.1 Data Primer Data yang diperoleh untuk mengetahui gambaraan penjelasan yang sebenarnya mengenai persepsi konsumen dalam memilih merek mobil, sesuai dengan hal ini peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, terhadap 5 responden mobil Toyota Avanza dan 5 responden mobil Daihatsu Xenia yaitu pembeli/pemilik/pengguna mobil Toyota Avanza dan mobil Daihatsu Xenia dengan melakukan tanya jawab untuk mendapatkan informasi mengenai data-data yang dibutuhkan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian. 2.2 Data Sekunder Data yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan secara tidak langsung dalam bentuk yang sudah jadi, dala hal ini peneliti menggunakan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau data yang diperoleh dari pihak lain melalui media internet, buku-buku bacaan dan dokumentasi lainnya yang berhubungan dengan kajian penelitian dan melengkapi serta mendukung data primer. 2.3 Sumber Data Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Variabel penelitian merupakan konsep utama dari kajian yang diteliti. Untuk lebih jelasnya maka variabel harus disederhanakan dalam dimensi kajian yang sesuai teori yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya variabel harus dapat diukur dengan indikatorindikator agar dapat teridentifikasi lebih detail sesuai teori. Adapun uraian lebih jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
1515
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Sub focus Indikator Teknik Pengumpulan Data 1. Penampilan atau kinerja - Pedoman 2. Karakteristik atau fitur-fitur produk wawancara 3. Pelayanan - Tape Recorder 4. Penampilan desain dan gaya - Dokumentasi Kualitas Wawancara 5. Daya tahan 6. Dapat diandalkan 7. Dapat diperbaiki Sumber : Surachman (2008) 1. Manfaat Ekonomis - Pedoman 2. Manfaat Fungsional wawancara Manfaat 3. Manfaat Emosional Wawancara - Tape Recorder Sumber :Ambre (2000)dalam Fandy - Dokumentasi Tjiptono (2005) Sub focus Indikator Teknik Pengumpulan Data 1. Fungsi Identifikasi 2. Fungsi Praktikalitas - Pedoman 3. Fungsi Jaminan/Garansi wawancara 4. Fungsi Optimalisasi - Tape Recorder 5. Fungsi Karakterisasi - Dokumentasi Fungsi Wawancara 6. Fungsi Kontinuitas 7. Fungsi Hedonistik 8. Fungsi Etis Sumber : Kaferer (1997) dalam Fandy Tjiptono (2005) Sumber : Kajian, 2013 2.4 Prosedur Analisis Data Prosedur analisis data dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi peneliti selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang “grounded”.(Nasution dalam Sugiyono, 2011:245). Dalam penelitian yang dikerjakan penulis saat ini, prosedur data yang digunakan terdiri dari dua analisis yaitu : 1. Analisis Sebelum di Lapangan. Dalam hal ini penelitian kualitatif sebenarnya telah melakukan analisis data sebelum penelitian memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian. (Sugiyono, 2011:245) 2. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. (Sugiyono, 2011:246) Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya sudah jenuh. Aktivitas itu meliputi, yaitu : 3. Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum.Memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada halhal yang penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mencarinya bila diperlukan. (Sugiyono, 2011:247)
1516
4.
5.
Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya.Namun yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. (Sugiyono, 2011:249). Conclusion Drawing/Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan ini sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data lain yang luas, akan dapat menjadi teori.
2.5 Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Perbadaan tersebut dapat ditabulasikan sebagai berikut : Table 3.2 Perbedaan istilah pengujian keabsahan data Aspek Metode Kuantitatif Metode Kualitatif Nilai Kebenaran Validitas Internal Credibility (Derajat Kepercayaan) Penerapan Validitas Ekternal Tranferability (Keteralihan) Konsisten Reliabilitas Dependability (Kebergantungan) Naturalisasi Obyektivitas Confirmability (dapat dikomfirmasi) Sumber : Sugiono (2011:269) Jadi untuk uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini, adalah meliputi :
1. Credibility Bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan : 1. Perpanjang pengamatan : peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru, sehingga terbentuk rapport, maka telah terjadikewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi menggunakan perilaku yang dipelajari, sehingga semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Rapport is a relationship of mutual trust and emotional affinity between two or more people (Susan Stainback, 1988) 2. Meningkatkan ketekunan : peneliti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketentuan, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang ditemukn itu salah atau tidak. 3. Traingulasi :Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (Wiliam Wiersma, 1986). Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecakan data yang terdiri dari : 1) Triangulasi Sumber untuk menguji dari atasan, bawahan dan teman kerja. Data tersebut tidak bisa di rata-ratakan seperti dalam kuantitatif melainkan dideskripsikan, dikategorisasikan, dan spesifik dari data tersebut. 2) Triangulasi Teknik untuk menguji kredibilitas data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi atau kuesioner. 3) Triangulasi Waktu data yang dikumpulkan dengan teknik di pagi hari dengan cara melakukan pengecekan wawancara, obeservasi atau teknik dalam waktu atau situasi yang berbeda sampai ditemukan kepastian datanya.
1517
4.
Analisis Kasus Negatif : Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Dalam hal ini penelitian mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan, apabila tidak ada lagi perbedaan atau tidak bertentangan yang ditemukan, berarti data yang ditumukan sudah dapat dipercaya. 5. Menggunakan bahan referensi : adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. 6. Mengadakan Membercheck : adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data, dan apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel/dipercaya. Pelaksanaan membercheck dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai atau setelah mendapat temuan. 2. Transferability Merupakan validitas ekternal dalam penelitian kualitatif yang menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut di ambil. Bagi peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung pada pemekaian hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi social lain. Peneliti tidak menjamin “validitas eksternal” ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas (Sanafiah Faisal, 1990) dalam Sugiono (2011:277). 3. Dependability Suatu penelitian yang reliable apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Penelitian dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian, oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam mulai menentukan masalah/focus, memasuki lapangan, menentukan sumber data melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan yang ditunjukan oleh peneliti. Jika tak mempunyai dan tak dapat menunjukan “jejak aktivitas lapangannya”, maka depenabilitas penelitiannya patut diragukan (Sanafiah Faisal, 1990) dalam Sugiono (2011:277). 4. Konfirmabilitay Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan obyektivitas penelitian. Dalam kualitatif mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersama, bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.
1518
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kualitas Merek Mobil Yang Dipersepsikan Respon konsumen tentang kualitas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Indicator
Tabel 4.1 Respon Konsumen Tentang Kualitas Merek Mobil Toyota Avanza Mobil Daihatsu Xenia
1. Penampilan
Bagus, simpel dan praktis.
Bagus, simpel dan dinamis
2. Kinerja
Bagus, gesit, irit bahan bakar dan nyaman dikendarai
Bagus, tidak rewel, irit bahan bakar dan nyaman dikendarai.
3. Karakteristik
Bagus, model dinamis, sporty dan irit bahan bakar.
Bagus, simpel dan irit bahan bakar.
4. Pelayanan
Baik, sangat cepat tanggap.
Cukup baik, ramah dan sopan
5. Desain
Banyak tampilan-tampilan baru Bagus, sangat menarik menyesuaikan dengan jaman.
Banyak kalsifikasi, lebih variatif dan banyak pilihan aksesoris.
Bagus, sangat nyaman dan lembut.
Bagus, mesin berdaya tahan kuat dan tahan lama.
Cukup kuat, sangat bandel dengan system injeksen.
Performa mesin bagus, kuat dan awet.
Mudah, suku cadang awet.
Sangat mudah dan perawatannya yang tidak susah.
Sangat mudah terdapat dimana-mana.
Sangat mudah terdapat dimanamana.
6. Daya tahan 7. Kehandalan 8. Perawatan 9. Ketersediaan Onderdil
Sumber : Peneliti, 2013 Dari table jawaban responden kedua jenis mobil diatas mengidentifikasi menunjukan bahwa kualitas merek kedua jenis mobil memliiki kualitas merek yang hampir sama tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua mobil tersebut, berikut persamaan dan perbedaan kedua mobil : a.
Persamaan Responden meberikan respon yang sama untuk kedua mobil dilihat dari kualitas merek pada indicator : 1) Penampilan, kedua mobil memiliki penampilan yang bagus, simpel dan peraktis. 2) Kinerja, kedua mobil mempunyai kinerja yang bagus, nyaman dan gesit. 3) Karakteristik fitur, kedua mobil mempunyai karakteristik yang bagus, model dinamis, dan irit bahan bakar. 4) Pelayanan, kedua mobil memberikan pelayanan yang baik, sangat tanggap, ramah dan sopan. 5) Desain gaya, kedua mobil mempunyai desain gaya yang bagus dan menarik, bervariatif dan banyak klasifikasi pilihan. 6) Daya tahan, kedua mobil mempunyai daya tahan yang bagus, nyaman dan mesin yang lembut. 7) Kehandalan, kedua mobil memiliki kehandalan mesin yang sangat kuat dan performa mesin yang bandel.
1519
b.
2.
8) Perawatan, kedua mobil memiliki perawatan yang mudah dan suku cadang yang awet. 9) Ketersedian onderdil, kedua mobil ketersedian onderdil yang sudah terdapat dimanamana Perbedaan Perbedaan dari kedua mobil hanya terdapat pada indicator : 1) Desain, Daihatsu Xenia memiliki desain yang lebih variatif dan banyak pilihan aksesoris yang lebih unggul dari pada Toyota Avanza.
Manfaat Merek Mobil Yang Dipersepsikan
Respon konsumen tentang Manfaat mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Indicator
Tabel 4.2 Respon Konsumen Tentang Manfaat Merek Mobil Toyota Avanza Mobil Daihatsu Xenia
1.
Manfaat Ekonomis
Harga lumayan terjangkau, Cukup Murah, bahan bakar yang irit dan harga jual stabil.
Harga relatif murah, terjangkau bagi kalangan menengah, dan irit bahan bakar.
2.
Manfaat Fungsional
Mobil keluarga, buat aktivitas seharihari dan bisnis.
Mobil keluarga dengan Harga yang murah kualitas yang sama dengan mobil lain.
3.
Manfaat Emosional
Nyaman dikendarai bahan bakar irit, Mempunyai image yang baik, dan terkenal.
Mobil terbaik nyaman buat keluarga, bahan bakar lebih irit dari mobil lain.
Sumber : Peneliti, 2013 Dari table tersebut maka jawaban responden dari manfaat merek kedua jenis mobil memiiki persamaan dan perbedaan sebagai berikut : a. Persamaan Responden meberikan respon yang sama untuk kedua mobil dilihat dari manfaat merek pada indicator : 1) Manfaat Ekonomis, kedua mobil memiliki manfaat ekonomis sama mengenai harga yang ditawarkan kedua mobil yang relatif murah, terjangkau dan bahan bakar yang irit. 2) Manfaat Fungsional, Mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu mencakup untuk kebutuhan mobil keluarga, kedua mobil ini dapat mengangkut banyak sampai delapan orang penumpang sampai pada kebutuhan untuk berniaga seperti mengangkut banyak barang dagang, dan bisa untuk aktivitas lain-lain nya seperti kerja atau bisnis dengan nyaman dan bahan bakar yang irit 3) Manfaat Emosional, kedua mobil ini yang nyaman dikendarai buat keluarga dan bahan bakar yang irit dibandingkan dengan mobil yang lainnya. b. Perbedaan Mengenai perbedaan kedua mobil ini terdapat pada indicator : 1) Manfaat Ekonomis, Toyota Avanza memiliki harga jual yang tetap tinggi dan stabil dari pada Daihatsu Xenia yang harga nilai jualnya menurun. 2) Manfaat Emosional, Toyota Avanza lebih unggul dari pada Daihatsu Xenia. Dibenak konsumen Toyota memiliki image terbaik dan terkenal dibandingkan dengan Daihatsu.
1520
3.
Fungsi Merek Mobil Yang Dipersepsikan
Dibawah ini akan dijelaskan respon konsumen tentang Fungsi mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Indicator
Tabel 4.3 Respon Konsumen Tentang Fungsi Merek Mobil Toyota Avanza Mobil Daihatsu Xenia
1.
Identitas
Memiliki ciri khas Sudah terkenal. Sangat Mudah, pihak lain (lising) berlomba-lomba membiayai pembelian. Pelayanan servis mesin dengan suku cadang murah
2.
Pembelian Ulang
3.
Jaminan Produk
4.
Garansi Pembelian
Garansi servis gratis selama tiga tahun dan suku cadang yang murah.
5.
Optimalisasi Produk
6.
Image/citra Terbaik
7.
Kepuasan Keluarga
Lumayan cukup baik, tidak pernah ada keluhan, dan mobil nyaman dikendarai. Memberikan citra terbaik bagi pemilik. Lumayan puas dan nyaman untuk keluarga beraktivitas
8.
Daya Tarik Merek
9.
Jalinanan Relasi Produsen dengan konsumen Sumber : Peneliti, 2013
Merek berkualitas, Merek terkenal, Mudah suku cadang, Harga jual stabil. Bagus, pelayanannya baik, Produsen bertanggung jawab mengenai keluhan konsumen.
Sangat mudah dikenal. Mudah pembelian ulang, Dealer meberi fasiltas pembelian ulang. Jaminan Garansi asuransi mesin tiga tahun dari deler dan lising. Garansi yang di berikan servis gratis selama tiga tahun dan dalam perbaikan ada keringanan harga. Lumayan cukup baik, dalam artian yang terbaik bagi kalangan menengah. Lumayan baik. Merasa puas muaatannya lebih banyak dan nyaman untuk keluarga. Daya tarik konsumen yang loyal, Merek berkualitas, Harga lebih murah. Baik, produsen selalu memberikan informasi promo penjualan produk.
Dari table tersebut maka jawaban responden dari fugsi merek kedua jenis mobil memiiki persamaan dan perbedaan sebagai berikut : a.
Persamaan Responden meberikan respon yang sama untuk kedua mobil dilihat dari fungsi merek pada indicator : 1) Identitas, identitas kedua mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang mempunyai ciri khas dan sudah dikenal dimana-mana di pasaran Indonesia 2) Pembelian Ulang, kedua mobil dalam pembelian ulang sangat mudah dimana dealer dan lising memberikan fasilitas dalam pembelian kedua mobil tersebut. 3) Jaminan Produk, kedua mobil memberikan jaminan produk dengan pelayanan servis mesin dengan suku cadang yang murah. 4) Garansi Pembelian, keduan mobil memberikan garansi servis garatis dan keringanan harga dalam perbaikan mesin. 5) Optimalisasi produk, kedua mobil memiliki optimalisasi produk yang lumayan baik, tidak pernah ada keluhan dan mobil nyaman dikendarai.
1521
b.
6) Kepuasan Keluarga, kedua mobil memberikan kepuasan terhadapa keluarga dengan kapasitas penumpang yang banyak dan nyaman dikendarai. 7) Jalinan relasi, kedua mobil memberikan jalinan relasi produsen dengan konsumen yang baik, memberi informasi mengenai penjualan produk dan pelayanan yang sangat cepat. Perbedaan Responden meberikan respon yang berbeda untuk kedua mobil dilihat dari fungsi merek pada indicator : 1) Image, dimana image Toyota lebih tinggi dibanding Daihatsu, terutama dalalm hal gengsi dalam benak bahwa Toyota Avanza lebih unggul dan lebih sukses dari Daihatsu Xenia. 2) Daya tarik merek, Toyota Avanza memiliki daya tarik merek bahwa konsumen berpersepsi Toyota merek yang berkualitas, terkenal dan harga yang stabil dibandingkan dengan Daihatsu Xenia memiliki daya tarik merek yang murah tetapi memiliki kualitas yang sama dengan merek lain.
E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian mengenai persepsi konsumen dalam memilih merek mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menunjukan bahwa : 1. Kualitas merek Mobil Toyota Avanza dan Daihatu Xenia mempunyai persamaan mengenai tampilan yang sangat menarik dan bagus, Kinerja mobil yang irit bahan bakar dan nyaman digunakan, daya tahan mesin yang bagus dan kuat sehingga daya tahan mesin ini menyebabkan umur mobil lebih panjang, perawatan mobil mudah, ketersediaan onderdil yang mudah didapatkan. Adapun perbedaan mobil Toyota Avanza dan Daihatu Xenia mempunyai perbedaan yaitu, Daihatsu Xenia memiliki desain yang lebih variatif dan banyak pilihan aksesoris yang lebih unggul dari pada Toyota Avanza. Dan Daihatsu Xenia harganya lebih murah dari pada mobil Toyota Avanza. 2. Manfaat merek mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menunjukan bahwa keduanya memiliki persamaan yaitu mencakup untuk kebutuhan mobil keluarga karena kedua mobil ini dapat mengangkut banyak sampai delapan orang penumpang sampai pada kebutuhan untuk berniaga seperti mengangkut banyak barang dagang, dan bisa untuk aktivitas lain-lain nya seperti kerja atau bisnis dengan nyaman dan bahan bakar yang irit. Adapun Perbedaan dari mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu hanya dalam harga Toyota Avanza sedikit lebih mahal dari pada Daihatsu Xenia. Dan nilai harga jual dari mobil Toyota Avanza saat dijual kembali harganya masih tetap tinggi dan stabil. 3. Fungsi merek mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menunjukan bahwa keduanya memiliki persamaan yaitu identisas yang sudah dikenal di pasaran Indonesia dengan pangsa pasar kalangan masyarakat menengah dan mempunyai fungsi kenyamanan bagi mobil keluarga dan bisa buat keperluan lainnya. Jaminan yang memberikan garansi dalam perbaiakan servis gratis selama tiga tahun dan suku cadang yang murah. Adapun Perbedaan Fungsi Merek Mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu mengenai merek dan image yaitu merek mobil Toyota Avanza dipersepsikan merek yang lebih unggul dan terkenal di banding Daihtsu Xenia. 2.
Saran Adapun saran dari peneliti terhadap pihak produsen yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kualitas merek, mobil Toyota Avanza memiliki kekurangan dari aksesoris mobil. Maka dari itu, produsen diharapakan menambah aksesoris pada mobil agar mampu menarik konsumen lebih banyak. 2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kualitas merek, mobil Daihatsu Xenia memiliki kekurangan pada perawatan. Hal ini dikarenakan kurangnya bengkel resmi sehingga
1522
3.
4.
menyulitkan konsumen dalam melakukan perawatan pada mobil. Maka dari itu, produsen diharapakan menyediakan bengkel-bengkel resmi untuk melayani konsumen dalam melakukan perawatan pada mobil. Berdasarkan hasil penelitian mengenai manfaat merek, mobil Daihatsu Xenia memiliki kekurangan pada harga nilai jual. Hal ini di karenakan masyarakat mempersepsikan bahwa mobil Xenia adalah mobil yang memiliki kualitas yang kurang baik karena harganya murah. Maka dari itu, produsen diharapakan memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai keunggulan dan kualitas produk melalui promosi. Untuk dapat meningkatkan citra mobil Daihatsu. Berdasarkan hasil penelitian dari fungsi merek, mobil Daihatsu Xenia memiliki daya tarik merek yang kurang. Maka dari itu, produsen diharapkan dapat menarik konsumen melalui event, promosi, pelayanan sebelum dan sesudah pembelian.
F. DAFTAR PUSTAKA Basu Swastha & Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Fandy Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa Edisi Pertama, Bayumedia Publishing, Jawa Timur. . 2005. Brand Management & Strategy, Andi, Yogyakarta. . 2008. Strategi Pemasaran, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Herry Achmad Buchory & Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran, CV Linda Karya, Bandung. Supranto & Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Kotler dan Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi dua belas, Jilid Pertama, PT Indeks Gramedia, Jakarta. dan Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Lexy J. Moleong. 2007. Metode Penelitian Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Ririn Tri Ratnasari & Mastuti H. Aksa. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa, Ghalia Indonesia. Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel, Andi, Yogyakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, CV Alfabeta, Bandung. Surachman S. A. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek Alat Pemasran untuk Memenangkan Persaingan, Bayu Media Publishing, Jawa Timur. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung. Thamrin Abdullah & Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Ujang Sumarwan, dkk. 2010. Pemasaran Strategik Cetakan Pertama, IPB Press, Bogor. . 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran Sdisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor. Uus MD Fadli. 2013. Workshop Tugas Akhir mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang.
1523