Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 SERANG Lusi Seftiana Widjojoko1 Budhi Trystianto2 Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Perkembangan motorik pada seorang anak sangat penting untuk dilatih, hal ini karena akan memberikan kemudahan kepada anak dalam melaksanakan tugas perkembangan yang lainnya, finger painting merupakan salah satu kegiatan yang dapat melatih terhadap perkembangan motorik halus pada anak, hal inilah yang menjadi tujuan peneliti untuk mengetahui apakah kegiatan finger painting dapat melatih perkembangan motorik halus pada anak, penelitian ini dilakukan terhadap delapan anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama hasil analisis perkembangan motorik halus melalui kegiatan finger painting sebagaian besar anak belum mencapai batas ketuntasan belajar secara klasikal, sedangkan pada pertemuan kedua sebagian besar anak sudah mencapai batas ketuntasan secara klasikal, hal ini terlihat dari anak sudah mau menggoreskan bubur cat, membuat goresan beraturan dan tidak beraturan, mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya dan sudah mampu membuat gambar yang berbentuk pada saat kegiatan finger painting. Kata Kunci: Perkembangan Motorik Halus, Finger Painting
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
ABSTRACT Motor development in a child's very important to be trained, it is because it will provide convenience to the child in carrying out developmental tasks other, finger painting is one activity that can train the fine motor development in children, it is the primary goal of researchers to find out whether finger painting activities can train the fine motor development in children, the study was carried out on eight children in group B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang. This study was done twice meetings, at the first meeting the results of the analysis of fine motor development through finger painting large part of the child has not reached the limit complete learn classical, while the second meeting of the majority of children have reached the limits of completeness in the classical style, it is seen from a child already want to paint scraping porridge, making regular and irregular scratches, able to provide the appropriate color in the picture and has been able to create an image that is shaped during the times of finger painting. Key Words: Development of Motor Fine, Finger Painting
Anak usia dini merupakan anak
mencapai 50%, dan sampai 8 tahun
yang berada pada rentang usia nol sampai
mencapai 80%, dan
enam tahun, pada masa ini merupakan
berkembang sampai usia 18 tahun. Pada
masa keemasan (golden age) dimana
usia dini, anak juga memiliki sifat
pada usia inilah waktu yang sangat tepat
sebagai pembelajar aktif karena rasa
untuk
mengembangkan
ingin tahunya yang begitu tinggi, maka
berbagai potensi dan kecerdasan yang ada
dari itu sudah merupakan suatu keharusan
pada anak itu sendiri, tidak hanya itu
jika anak diberikan pedidikan yang layak,
perkembangan otak anak pada masa ini
karena pada masa inilah yang akan
juga berkembang sangat pesat. Menurut
menentukan
Gardner (dalam Mulyasa, 2012, hlm. 2)
pendidikan selanjutnya.
melatih
dan
mengemukakan bahwa anak usia dini memegang peranan sangat penting karena perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat pesat pada usia tersebut, yakni mencapai 80%, ketika lahir kedunia anak manusia telah mencapai
perkembangan
otak
25%,
sampai usia 4 tahun perkembangannya
yang selebihnya
keberhasilan
pada
Taman Kanak-Kanak merupakan jalur
formal
pada
penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini di Indonesia, setelah seorang anak memasuki Taman Kanak-Kanak
diharapkan
sekolah
tersebut mampu memfasilitasi peserta didik
untuk
bisa
mengembangkan
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
berbagai potensi yang dimiliki oleh anak
Berdasarkan hasil observasi yang
tersebut, baik aspek psikis maupun aspek
dilakukan oleh peneliti di TK Kemala
psikis. Sebagaimana yang tertuang dalam
Bhayangkari 1 Serang, khususnya di
hasil konferensi Genewa tahun 1979,
kelompok B, peneliti melihat adanya
bahwa
kegiatan yang sering diberikan oleh guru
aspek-aspek
yang
perlu
dikembangkan pada anak prasekolah,
terhadap
yaitu: motorik, bahasa, kognitif, emosi,
perkembangan motorik halusnya, seperti
sosial,
kegiatan menggambar dan mewarnai.
moralitas
dan
kepribadian
(Samsudin, 2008, hlm. 2).
aspek yang harus dikembangkan pada seorang anak yaitu aspek perkembangan perkembangan
motorik
ini
dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan motorik kasar yang menunjukan gerakan kasar, seperti berlari berjalan, melompat, naik turun tangga. Dan perkembangan motorik halus yang menunjukan gerakangerakan halus, biasanya ditandai dengan difungsikannya otot-otot kecil berada pada
daerah
keterampilan menulis,
tangan seorang
seperti anak
menggambar,
pada dalam,
melukis,
memotong, menggunting, meronce dll. Maka dari itu guru sebagai fasilitator disekolah yang mengajari anak-anak harus mempunyari berbagai kegiatan yang
dapat
melatih
dalam
melatih
Kegiatan ini diberikan lebih dari dua kali
Dari pernyataan diatas, salah satu
motorik,
anak
perkembangan
motorik, khusunya pada perkembangan motorik halus.
pertemuan dalam satu minggu, hal ini karena adanya waktu khusus pada satu kali pertemuan anak memasuki kelas coloring and drawing class dalam satu minggu dan selebihnya biasanya guru memberikan kegiatan menggambar dan mewarnai diluar kelas coloring and drawing class, sebetulnya dalam kegiatan menggambar
dan
mewarnai
dengan
menggunakan pensil warna atau crayon apabila
tidak
terampil
dalam
menggunakannya akan membuat gambar menjadi kotor dan kertas atau buku gambar menjadi kusut, karena pada kegiatan tersebut mempunyai aturan yang cukup rumit, seperti untuk memberikan warna jangan keluar dari garis dan pemberian gradasi warna yang tepat, hal inilah yang sering membuat anak merasa kesulitan dalam melaksanakannnya. Untuk
itu
guru
hendaknya
mempunyai kegiatan yang menarik dan 1
Penulis penanggung jawab
2
Penulis penanggung jawab
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
menyengakan yang sekiranya memiliki
Penelitian
ini
aturan yang lebih mudah agar memotivasi
pendekatan
anak
keterampilan
digunakan untuk meneliti kondisi objek
kegiatan
secara alamiah terhadap kegiatan finger
menggambar dan mewarnai, sehingga
painting untuk melatih perkembangan
mereka
motorik
dalam
motorik
halus
lebih
melatih selain
bersemangat
dalam
kualitatif,
menggunakan
halus
yang
yang
akan
dilakukan
di
melakukannya, salah satu kegiatan yang
kelompok B dan akan disajikan dalam
hampir sama namun memiliki aturan
bentuk kata-kata. Adapun metode yang
yang lebih mudah yaitu melalui kegiatan
digunakan pada penelitian ini adalah
Finger Painting.
metode deskriptif, yang mana metode ini
Menurut B.E.F Montolalu, dkk. (2014, hlm. 3.17), finger painting dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis
dengan
gerakan
tangan,
mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi,
melatih
otot-otot dan
tangan/jari,
akan digunakan untuk mendesripsikan hasil analisis dari kegiatan finger painting untuk
melatih
perkembangan
keterampilan motorik halus pada anak. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di TK Kemala
koordinasi
otot
mata,
melatih
Bhayangkari 1 Serang yang beralamatkan
kecakapan
mengombinasikan
warna,
di Jl. A. Yani No 64 Cipare Kota Serang
memupuk perasaan terhadap gerakan
Banten, adapun No Teleponnya (0254)
tangan, dan memupuk keindahan.
208181.
Melalui kegiatan tersebut peneliti merasa ingin menganalisis perkembangan motorik anak, khususnya kelompok B melalui kegiatan finger painting untuk melihat apakah kegiatan tersebut bisa menyenangkan dan bisa melatih pada perkembangan motorik halus anak. METODE
Sekolah
TK
Kemala
Bhayangkari TK Kemala Bhayangkari 01 Serang memiliki 5 kelas yang terdiri dari 2 kelas kelompok A yaitu A Garuda, A Cendrawasih pada rentang usia 4-5 tahun dan 3 kelas kelompok B yaitu B Merak, B Merpati dan B Nuri pada rentang usia 5-6 tahun, dengan jumlah siswa dalam keseluruhan adalah 62 anak. Dan yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah anak kelompok B Merpati
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
dengan jumlah 8 anak yang terdiri dari 5
dokumentasi berupa foto kegiatan serta
anak laki-laki dan 3 anak perempuan.
hasil karya anak berupa lukisan akan
Data
yang
diperoleh
pada
penelitian ini berasal dari hasil observasi
menjadi pelengkap dari semua data yang sudah diperoleh oleh peneliti.
partisipasif, wawancara tidak tersturktur,
Selanjutnya hasil data penelitian
dan analisis dokumen. Adapun data dari
yang sudah ada akan dianalisis dengan
observasi partisipasif diperoleh selama
menggunakan
kegiatan finger painting yang diberikan
(dalam
kepada anak selama dua kali pertemuan
memberi penjelasan bahwa data kualitatif
dengan tema yang sama yakni Alam
dari hasil penelitian dapat disusun dalam
Citaan Allah dan sub tema yang berbeda
bentuk tabel dan langsung ditafsirkan
yakni
untuk
pada
pertemuan
pertama
panduan
Dimyati,
2014,
menyusum
Sudjana
hlm.
105)
kesimpulan
penelitian.
kedua
ini
terhadap subjek penelitian menggunakan
dilakukan agar memudahkan peneliti
pedoman dari Dirjen Mandas Diknas
dalam melakukan analisis pada hasil
2010 dengan kategori sebagai berikut:
darat
hal
lukisan anak. Dan wawancara yang dilakukan kepada guru kelas sebagai data penguat
mengenai
perkembangan
motorik anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran perkembangan
yang
dapat
motoriknya
MB= Mulai Berkembang BSH= Berkembang Sesuai Harapan
melatih terutama
kegiatan ini lebih menyenangkan dari kegiatan yang lain hal ini karena pada kegiatannya anak tidak harus mengikuti banyak aturan, anak secara langsung bisa mencelupkan jari kedalam bubur cat yang sudah dibuat dan langsung sigoreskan keatas kerta lalu membentuk gambar lukisan yang diinginkan. 1 Penulis penanggung jawab Penulis penanggung jawab
pengukuran
BB= Belum Berkembang
BSB= Berkembang Sangat Baik
dalam kegitan finger painting yang mana
2
apabila
hasil
pemandangan laut dan pada pertemuan pemandangan
Dan
dari
dan
Maka dalam analisis data hasil penelitian tersebut akan dideskripsikan menggunakan tabel frekuensi dan persen, dengan
menggunakan
acuan
tingkat
ketuntasan hasil belajar anak secara klasikal sebesar 75-80%, kemudian data hasil analisis tersebut akan diperkuat dengan
data
hasil
wawancara
dan
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
dilengkapi dengan dokumen dari hasil
masing mangkuk lalu beri pewarna
karya anak.
sampai muncul warna yang diinginkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
pertemuan
pertama
dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 17 Mei
2016.
Perencanaan
penelitian
dimulai dengan cara menyusun Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) yang memfokuskan pada perkembangan dasar morotik halus dengan indikator melakukan gerak koordinasi mata tangan dan melukis dengan jari (finger painting). Setelah
itu
guru
menyiapkan
peralatan dan bahan-bahan untuk finger painting, yang terdiri dari kertas HVS A4, membuat tiga adonan bubur cat yang masing-masing diberi 1 gelas tepung terigu, ¾ gelas air putih, 1 sendok makan sunlight (sabun pencuci piring), satu sendok
makan
garam,
3
pewarna
makanan (merah, kuning dan hijau), kemudian campurakan air dan terigu kedalam sampai
mangkuk menghasilkan
secara
perlahan
adonan
yang
sesuai, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer, campurkan sunlight (cairan
melatih
keterampilan
motorik
halus
melalui finger panting di kelas B, guru terlebih dahulu mengondisikan anak agar duduk dengan rapi, membaca surat alfatihah, membaca do’a mau belajar dan surat-surat pendek. Selanjutnya guru menanyakan kabar anak, menanyakan hari dan tema yang akan dipelajari hari ini yaitu tema alam ciptaan Allah, dengan subtema pemandangan laut. Kemudian
guru
menjelaskan
bahwa kegiatan pembelajaran pada hari ini adalah finger panting (melukis dengan jari), adapun lukisan yang akan dibuat pada kegiatan pembelajaran kali ini adalah melukis ikan, rumput laut dan gelembung udara yang dihasilkan dari proses pernapasan ikan seperti pada pemandangan bawah laut, kemudian pada pelaksanaanya agar cat mudah untuk dibersihkan guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan diatas lantai dengan posisi melingkar.
pencuci piring) dan garam aduk-aduk
Setelah siap anak diberi kertas
sampai adonan bubur cat merata, setelah
satu persatu yang sudah diberi nama
semua adonan tercampur pada masing-
masing-masing anak, kemudian guru
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
mulai mencontohkan tata cara finger
mampu
panting, mulai dari mencelupkan selurut
berbentuk.
jari pada satu warna yaitu warna hijau
Pada Pertemuan Pertama
kemana-mana,
selanjutnya goreskan secara perlahan
No Perkembangan
bubur cat keatas kertas secara beraturan,
Motorik Halus
kemudian
Melalui Finger
beri
warna
merah
untuk
Painting
melukis bentuk ikan, dan warna orange untuk mata ikan dan gelembung ikan, setelah selesai mencontohkan anak mulai
1
adapun
untuk
anak
yang
Berkembang
2
Berkembang
keterampilan motoriknya sudah terlatih
Sesuai
dan
Harapan
memiliki
kreatifitasnya
tinggi
biasanya mereka ingin menambahkan hal yang
baru
pada
lukisannya
yang
3
4 Berikut ini akan disajikan tabel
analisis
hasil
observasi
pertemuan
Pertama f
%
2
25
3
37,5
Mulai
3
37,5
-
-
8
100
Berkembang
berkaitan dengan subtema pemandangan laut.
Pertemuan
Sangat Baik
berkreasi dengan kreatifitasnya masingmasing,
yang
Perkembangan Motorik Halus Anak
kedalam bubur cat secara perlahan agar berceceran
gambar
Tabel Analisis Deskripsi
untuk pemberian warna rumput laut
tidak
membuat
Belum Berkembang Jumlah
pertama pada perkembangan motorik halus
anak melalui
kegiatan
finger
painting terhadap delapan anak dilihat
Dari data hasil penelitian pada
dari kemauan anak menggoreskan bubur
tabel pertemuan pertama diatas, dapat
cat pada kertas, mampu membuat goresan
dideskripsikan anak yang berkembang
yang beraturan dan tidak beraturan,
sangat baik ada 2 anak atau 25 %,
mampu membuat sapuan cat dengan
berkembang sesuai harapan ada 3 anak
seluruh jarinya, mampu memberikan
atau 37,5 %, mulai berkembang 3 anak
warna yang sesuai pada gambarnya, dan 1 Penulis penanggung jawab
atau 37,5 % dan belum berkembang 0%,
2
Penulis penanggung jawab
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
dengan
demikian
pertemuan
semua adonan tercampur pada masing-
pertama anak belum mencapai batas
masing mangkuk lalu beri pewarna
ketuntasan secara klasikal.
sampai muncul warna yang diinginkan.
Sedangkan
pada
pertemuan
kedua
Dalam pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 24
melatih
Mei 2016. Seperti halnya di pertemuan
melalui finger panting di kelas B, seperti
pertama,
kedua
biasa guru terlebih dahulu mengondisikan
perencanaan penelitian dimulai dengan
anak agar duduk dengan rapi, membaca
menyusun
surat al-fatihah, do’a mau belajar dan
pada
pertemuan
Rencana
Pembelajaran
Harian
Program (RPPH)
yang
keterampilan
surat-surat
pendek,
motorik
selanjutnya
halus
guru
memfokuskan pada perkembangan dasar
menanyakan kabar anak, menanyakan
morotik
indikator
hari dan tema yang akan dipelajari hari
melakukan gerak koordinasi mata tangan
ini yaitu tema alam ciptaan Allah, dengan
dan melukis dengan jari (finger painting).
subtema pemandangan darat.
halus
dengan
Kemudian
guru
menyiapkan
Kemudian
guru
menjelaskan
peralatan dan bahan-bahan untuk finger
bahwa kegiatan pada hari ini adalah
painting, yang terdiri dari kertas HVS
finger panting, adapun lukisan yang akan
A4, membuat tiga adonan bubur cat yang
dibuat pada kegiatan pembelajaran kali
masing-masing diberi 1 gelas tepung
ini adalah melukis rumput dan bunga
terigu, ¾ gelas air putih, 1 sendok makan
layaknya seperti pada pemandangan yang
sunlight (sabun pencuci piring), satu
ada di darat, selanjutnya agar cat mudah
sendok
pewarna
untuk dibersihkan guru mengajak anak
makanan (merah, kuning dan hijau),
untuk melakukan kegiatan diatas lantai
kemudian campurakan air dan terigu
dengan posisi melingkar.
kedalam sampai
makan
garam,
mangkuk menghasilkan
3
secara
perlahan
adonan
yang
sesuai, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer, campurkan sunlight (cairan pencuci piring) dan garam aduk-aduk sampai adonan bubur cat merata, setelah
Setelah siap, anak diberi kertas satu persatu yang sudah diberi nama masing-masing anak, kemudian guru mulai mencontohkan tata cara finger panting, mulai dari mencelupkan selurut
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
jari pada satu warna yaitu warna hijau
Tabel Analisis Deskripsi
untuk pemberian warna rumput kedalam
Perkembangan Motorik Halus Anak
bubur cat secara perlahan agar tidak
Pada Pertemuan Kedua
berceceran
kemana-mana,
selanjutnya
goreskan secara perlahan bubur cat keatas kertas
secara
beraturan
dan
No Perkembangan Motorik Halus
tidak
Melalui Finger
beraturan agar nampak bentuk rumput
Painting
teriup angin, kemudian beri warna orange untuk tangkai bunga dan warna merah
1
untuk warna bunga, setelah selesai mencontohkan dengan
anak
mulai
kreatifitasnya
berkreasi
masing-masing,
sudah
terlatih
2
yang
berkaitan
%
6
75
Berkembang
2
25
-
-
-
-
8
100
Harapan 3
ingin menambahkan hal yang baru pada lukisannya
f
Sesuai
dan
kreatifitasnya tinggi biasanya mereka
Berkembang
Pertama
Sangat Baik
adapun untuk anak yang keterampilan motoriknya
Pertemuan
Mulai Berkembang
dengan
subtema pemandangan datat seperti kupu-
4
Belum Berkembang
kupu dll. Berikut ini akan disajikan tabel
Jumlah
analisis hasil observasi pertemuan kedua pada perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting terhadap delapan anak dilihat dari kemauan anak menggoreskan bubur cat pada kertas, mampu membuat goresan yang beraturan dan tidak beraturan, mampu membuat sapuan cat
dengan seluruh jarinya,
mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya, dan mampu membuat gambar yang berbentuk. 1 Penulis penanggung jawab 2
Penulis penanggung jawab
Dari data hasil penelitian pada tabel pertemuan kedua diatas, dapat dideskripsikan anak yang berkembang sangat baik ada 6 anak atau 75%, berkemban sesuai harapan ada 2 anak atau 25%, mulai berkembang tidak ada atau 0% dan belum berkembang tidak ada atau 0%. Maka dari itu dengan mengacu pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
dikemukakan
oleh
Sudjana
(dalam
setelah itu melalui bujukan dan motivasi
Dimyati, 2014, hlm. 107) menyatakan
agar anak mau mengerjakan kegiatannya.
batas ketuntasan secara klasikal dari hasil belajar anak ialah 75-80%, maka hasil pada
pertemuan
kedua
tingkat
keberhasilan perkembanga motorik anak melalui kegiatan finger painting sudah mencapai batas ketuntasan secara klasikal yakni 75% yang mana hasil tersebut berada diantara 75-80 persen. Deskripsikan
hasil
Pada mampu
umumnya
membuat
anak
goresan
sudah
beraturan
ataupun yang tidak beraturan pada sebuah lukisan sesuai yang diarahkan oleh guru, akan tetapi masih ada anak yang belum bisa mengikutinya dengan baik. Hal ini tergantung dengan tingkat konsentrasi dan keterampilan morotik, khususnya
analisis
wawancara dengan guru kelas B Merpati
motorik halus yang dimiliki oleh anak itu sendiri.
mengenai perkembangan motorik halus anak melalui finger painting.
Untuk pemberian warna yang sesuai pada lukisan, anak pada umumnya
Pada intinya dalam melakukan
sudah
mampu
terutama
anak
yang
suatu kegiatan semua anak sudah bisa
memiliki kreatifitas yang tinggi biasanya
mengikuti dengan baik terutama kegiatan
mereka sudah bisa memberikan warna
yang
finger
yang menarik pada lukisannya terlebih
painting. Hal ini karena dipengaruhi oleh
anak perempuan yang biasanya lebih
perkembangan anak yang berada pada
menyukai warna yang bermacam-macam.
menyenangkan
seperti
usia lima sampai enam tahun yang berada di kelompok B.
mau
anak
juga
sudah
mampu membuat satu bentuk pada
Kemudian apabila ada anak yang belum
Selanjutnya
mengerjakan
lukisannya walaupun masih ada anak
kegiatan
belum sempurna (abstrak) namun lama-
khususnya yang melatih keterampilan
kelamaan apabila sering dilatih anakpun
motorik halus seperti finger painting
mamapu membut satu bentuk lukisannya,
biasanya guru melakukan pendekatan
tetapi untuk anak yang kreatif dan
secara personal agar lebih dekat dengan
kemampuan motorik halusnya sudah
anak atau lebih fokus kepada anak,
terlatih mereka bisa membuat goresan-
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
goresan gambar pada lukisan dengan
yang awalnya masih banyak bertanya
lebih beragam bentuknya dari yang
ketika
dicontohkan oleh guru.
painting sekarang anak sudah banyak
Pembahasan mengenai hasil analisis keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting di
kelompok
B
TK
Kemala
Bhayangkari 1 Serang
melakukan
pertemuan
finger
yang mengatakan kalau kegiatan ini menyenangkan untuk mereka, anak sudah mampu membuat goresan yang beraturan dan tidak beraturan, sudah mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya, dan
Pada
kegiatan
hasil lukisan yang
pertama
mereka buat sudah berbentuk dengan
keterampilan motorik halus anak masih
polesan warna yang menarik, hal ini
belum semua terlatih, hal ini dapat
terjadi
terlihat dari hasil observasi pada kegiatan
mereka yang sudah lebih terlatih.
karena
keterampilan
motorik
finger painting berlangsung, masih ada anak yang enggan untuk mencelupkan
KESIMPULAN DAN SARAN
tangannya pada bubur cat, masih banyak yang
bertanya
cara
pembahasan yang sudah di uraikan diatas
menggoreskannya, akan tetapi ketika
maka keretampilan motorik pada anak
sudah
yang
kelompok B TK Kemala Bhayangkari 1
melakukan akhirnya semua anak bisa
Serang dapat dilatih dengan kegiatan
mengikuti, namum hasil lukisan pada
finger painting. Hal ini dapat dilihat pada
pertemuan pertama belum sepenuhnya
hasil analisis observasi yang dilakukan
berbentuk, dan masih ada anak yang
ketika kegiatan finger painting, hasil
belum bisa memberikan warna yang
penelitian mengalami perubahan dengan
sesuai pada gambar lukisannya, bahkan
mengacu pada batas ketuntasan secara
masih ada beberapa anak yang lukisannya
klasikal hasil belajar anak ialah 75-80%.
belum berbentuk atau abstrak.
Pada
melihat
mengenai
Berdasarkan hasil penelitian dan
banyak
Selanjutnya
pada
teman
pertemuan
kedua anak sudah bisa melakukannya dengan baik karena anak sudah terbiasa dan merekapun sangat berantusias, anak 1 Penulis penanggung jawab 2
Penulis penanggung jawab
pada pertemuan pertama hasil
terhadap
delapan
orang
anak
yang
berkembang sangat baik ada 2 anak atau 25 %, berkembang sesuai harapan ada 3 anak atau 37,5 %, mulai berkembang 3
Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang.
anak atau 37,5 % dan belum berkembang
perkembangan
tidak ada atau 0%, belum mencapai batas
satunya dengan kegiatan finger painting.
ketuntasan secara klasikal, namun pada pertemuan kedua anak yang berkembang
motorik
halus,
salah
BIBLIOGRAFI
sangat baik ada 6 anak atau 75%,
Mulyasa.
berkembang sesuai harapan ada 2 anak
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
atau 25%, mulai berkembang tidak ada atau 0% dan belum berkembang tidak ada
2012.
Manajemen
PAUD.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera.
atau 0%, dengan angka berkembang sangat baik sebesar 75% ini menunjukan
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik
bahwa
di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera.
perkembangan
motorik
halus
melalui kegiatan finger painting sudah memenuhi batas ketuntasan hasil belajar. Dengan demikian diharapkan bagi guru, khususnya guru pendidikan anak usia
dini
harus
memiliki
berbagai
kegiatan yang mudah dan menyenangkan pada pembelajaran yang akan melatih terhadap perkembangan motorik halus pada anak, hal ini agar anak lebih bersemangant dalam melakukan kegiatan tersebut sehingga anak tidak kesulitan dalam melakukannya, untuk orang tua atau orang dewasa lainnya diharapkan bisa memberikan kesempatan seluasluasnya
kepada
memfasilitasi
anak
ketika
dan anak
bisa ingin
melakukan berbagai kegiatan khususnya yang
akan
melatih
terhadap
Dimyati,
Johni.
2014.
Metodelogi
Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada
Pendidikan
Anak
(PAUD). Jakarta: Kencana.
Usia
Dini
Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
1
Penulis penanggung jawab
2
Penulis penanggung jawab