Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TASIKAGUNG, KARANGANYAR, DAN SARANG DI KABUPATEN REMBANG Listyo Rahayu*), Abdul Rosyid, dan Herry Boesono Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Tembalang (email :
[email protected]) ABSTRAK Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Rembang terbesar didapatkan dari nilai produksi perikanan yang didaratkan di TPI. TPI memegang peranan penting dalam suatu pelabuhan perikanan dan perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar dapat tercapai manfaat secara optimal. Tetapi belum tentu sarana dan prasarana yang tersedia bisa berfungsi secara optimal dan baik, sehingga akan berakibat pada efisiensi TPI tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana, menganalisis efisiensi dan membandingkan efisiensi TPI Tasikagung, Karanganyar, dan Sarang di Kabupaten Rembang. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sementara metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Metode analisis data adalah Data Eenvelopment Analysis (DEA) Banxia Fontier Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi sarana dan prasarana yang ada di 3 TPI di Kabupaten Rembang yaitu lantai lelang masih berlubang, fasilitas sanitasi dan tempat pembuangan sampah tidak berfungsi, dan tidak ada tempat penyimpanan ikan. Hasil analisis efisiensi TPI Tasikagung dan Sarang mendapatkan skor 100% , sementara TPI Karangnyar mendapatkan skor 97,93%. Untuk mencapai efisien maka diperlukan pengurangan atau penambahan input dan output sesuai dengan nilai potential improvement. Kata Kunci : Efisiensi; Tempat Pelelangan Ikan (TPI); Data Envelopmen Analysis (DEA) ABSTRACT The biggest source of District pure income in Rembang Regency was captured from fishery production value that landed in auction place, TPI has an important role in fishing port and should be managed as well to reach the optimum function. But, not all the facilites and infrastructure are well available and optimum, that cause TPI efficiency. The purpose of this study was to identify the facilites and infrastructure, analyze the efficiency, and efficiency comparison of Tasikagung, Karanganyar, and Sarang fish auctin place in Rembang Regency. The reseach method in this reseach was descriptive method, while the sampling method was purposive sampling. Data analysis methods are Data Envelopment Analysis (DEA) Banxia Fontier Analysis. The result show that the identificatin the existing the facilites and infrastructure of the third in Rembang Regency was the auction floor is perforated, sanitation facilities dan garbages were disfunction, and nothing fish storage. The result of anlilysis of TPI Tasikagung and Sarang were got scor 100 %, while TPI Karanganyar 97,93%. To achieve efficient so needed to be reduction or increase input and output according to the potential value improvement. Keywords : Efficiency; Fish Auction Places; Data Envelopment Analysis (DEA)
*)
Penulis Penanggung Jawab
77
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
penyeleggarakan
PENDAHULUAN
pemasaran
ikan
dan
menjaga stabilitas harga ikan. Perikanan
merupakan
sumberdaya
Pada tahun terakhir tahun 2011
ekonomi yang strategis untuk meningkatkan
produksi mengalami kenaikan. Hal ini
kesejahteraan rakyat Indonesia. Peraairan
kemungkinan
lautan seluas 5,8 juta km mencakup 0,3 km
padatnya kapal yang mendaratkan ikan di
laut territorial (Territorial Sea), 2,8 juta km
TPI di Kabupaten Rembang, namun banyak
perairan Nusantara (Archpelagic Waters)
nelayan
dan 2,7 juta Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
tangkapannya kepada konsumen melalui
(Saad, 2009). Dengan panjang pantai 62,5
cara barter atau dengan nilai uang tertentu.
km, maka Kabupaten Rembang mempunyai
Kegiatan ini tidak terorganisir dengan baik,
potensi laut yang dapat dikembangkan.
kurang efisien dan tidak produktif, karena
Untuk
mendukung
mutu ikan kurang terjaga sehingga harga
potensi
perikanan
pengoptimalisasian
menjual
sendiri
menurun.
disediakan sarana prasarana perikanan laut,
perikanan
yang
di antaranya Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
merupakan sumbangan terbesar terhadap
(Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh karena
Rembang, 2011).
itu TPI sangat berperan dalam menjaga dalam
Padahal
hasil
cenderung
hukum
tersebut,
yang
terjadinya
maka
Dasar
laut
disebabkan
didaratkan
produksi di
TPI
perikanan
kestabilan harga ikan di kabupaten Rembang
no 45
dan TPI harus dikelola secara optimal.
mengacu kepada undang-undang
tahun 2009 sebagai perubahan dari undang-
Efisiensi
undang no 31 tahun 2004 tentang perikanan,
memaksimalkan hasil dengan menggunakan
yang
modal (tenaga kerja, material dan alat) yang
menyatakan
bahwa
Pelabuhan
Perikanan adalah tempat yang terdiri atas
merupakan
tindakan
maksimal (Gilarso, 2004).
daratan dan perairan disekitarnya dengan
Salah satu sarana untuk mendukung
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pengembangan sektor perikanan khususnya
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
kegiatan penangkapan ikan adalah dengan
perikanan yang digunakan sebagai tempat
tersedianya Tempat Pelelangan Ikan (TPI),
kapal
berlabuh,
tetapi perkembangan aktivitas perikanan
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
yang ada di TPI dan tidak ditunjang dengan
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
pembangunan dan pemanfaatan sarana dan
kegiatan
Pada
prasarana yang ada, maka berakibat pada
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang no 4
efisiensi TPI tersebut (Sudaryanto, 2006).
tahun 2009 tentang pengelolaan tempat
TPI merupakan tempat pembongkaran hasil
pelelangan ikan, TPI dimaksudkan untuk
tangkapan (Pramitasari, 2005).
*)
perikanan
bersandar,
penunjang
perikanan.
Penulis Penanggung Jawab
78
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
Terdapat Rembang
10
yaitu
TPI
TPI
di
Kabupaten
Tunggulsari,
METODE PENELITIAN
TPI
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
Tanjungsari,
TPI
Tasikagung,
TPI
menggunakan metode deskriptif. Menurut
Pasarbanggi,
TPI
Pangkalan,
TPI
Arikunto (2003), Metode deskriptif adalah
Pandangan, TPI Bakung, TPI Karanglincak,
suatu metode yang bertujuan
untuk
TPI Karanganyar, TPI Sarang. Dalam
membuat
secara
pengelolaannya ke 10 TPI ini dikelola oleh
sistematis, faktual dan akurat mengenai
Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat II yang
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis
fenomena yang diselidiki. Jenis data yang
Pengelolaan
digunakan yaitu data primer dan data
dan
Pengembangan
Perikanan (UPT PPUP) Kelautan
dan
Rembang.
Dalam
membebankan
Kementerian
Perikanan
sebesar
gambaran
sekunder.
Kabupaten
pengelolaanya
retribusi
Usaha
deskripsi,
Data primer merupakan data yang
TPI
diambil secara langsung, data primer yang
3,50%
diperoleh dari:
dimana retribusi itu dibebankan kepada
a.
Wawancara dengan pegawai TPI yaitu
nelayan sebesar 2,10% dan kepada bakul
Kepala Tata Usaha TPI dan wawancara
sebesar
juru lelang;
1,40%
berdasarkan
Peraturan
Daerah Kabupaten Rembang nomor 4 tahun
b.
Observasi dan pencatatan kondisi dan
2009 tentang Pengelolaan tempat pelelangan
fisik sarana dan prasarana pada masing-
ikan.
masing TPI; Penelitian ini dilakukan di 3 tempat
pelelangan
ikan
(TPI)
di
c.
Kabupaten
Dokmentasi
kondisi
sarana
dan
prasarana masing-masing TPI berupa
Rembang selama bulan Maret 2012 yaitu
gambar-gambar.
TPI Tasikagung, TPI Karanganyar, TPI
Data sekunder dalam penelitian ini
Sarang (lampiran 1). Tujuan dari penelitian
diambil dari:
ini adalah untuk mengidentifikasi sarana dan
a. Data statistik masing-masing TPI;
prasarana TPI Tasikagung, Karanganyar,
b. Data dari Bappeda;
dan
c. KUD Mina setempat;
Sarang
menganalisis
di
Kabupaten
efisiensi
TPI
Rembang, Tasikagung,
d. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP);
Karanganyar, dan Sarang di Kabupaten
e. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Rembang dan membandingkan efisiensi TPI
Metode
pengumpulan
adalah
metode
data
yang
Tasikagung, Karanganyar, dan Sarang di
digunakan
observasi,
Kabupaten Rembang.
wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.. Sementara metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
*)
Penulis Penanggung Jawab
79
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
yaitu metode pengambilan sampel sumber
bahan pencuci tangan dan pengering
data
sekali pakai.
dengan
pertimbangan-pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2009). TPI yang menjadi sampel
untuk
penelitian
yaitu
4. Mempunyai penerangan yang cukup
TPI
unruk memudahkan pengawasan hasil
Tasikagung, TPI Karanganyar, dan TPI
perikanan.
Sarang, karena TPI tersebut merupakan TPI
5. Kendaraan yang mengeluarkan asap dan
terbesar di Kabupaten Rembang, TPI yang
binatang yang mempengaruhi mutu hasil
memiliki produksi dan nilai produksi tinggi,
perikanan tidak diperbolehkan berada
dan jumlah kapal yang masuk ke TPI paling
dalam
banyak, sedangkan sampel untuk pencarian
grosir.
data yaitu: Kepala Tata Usaha dan Juru
tempat
6. Dibersihkan
pelelangan
secara
teratur
minimal
Lelang. Alat analisis yang digunakan adalah:
setelah
1. Menganalisis
dibersihkan dan dibilas dengan air bersih
kondisi
sarana
dan
prasarana TPI yang ada di Kabupaten
Kelautan
Republik
dan
Indonesia
01/MEN/2007
tentang
jaminan
dan
mutu
perikanan
pada
pengolahan
dan
pelelangan
ikan,
7. Dilengkapi
Perikanan
nomor
hasil
peringatan
8. Mempunyai fasilitas pasokan air bersih
produksi,
dan air laut bersih yang cukup.
distribusi
tempat
9. Mempunyai wadah khusus yang tahan
Persyaratan
tempat
karat dan kedap air untuk menampung hasil perikanan yang tidak layak untuk
1. Terlindung dan mempunyai dinding yang mudah untuk dibersihkan.
dimakan. 2. Data Envelopment analysis (DEA) banxia
2. Mempunyai lantai yang kedap air yang dibersihkan
digunakan untuk mengukur efisiensi relatif
dilengkapi dengan saluran pembuangan
dari suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE)
air dan mempunyai sistem pembuangan
yang menggunakan banyak input dan output,
limbah cair yang higenis.
sementara penggabungan input dan output
dengan
dan
fontier analysis yaitu suatu prosedur yang
disanitasi,
3. Dilengkapi
fasilitas
sanitasi
tidak mungkin dilakukan. DEA bertujuan
seperti tempat cuci tangan dan toilet
untuk mengukur keragaan relatif (relative
dalam jumlah yang mencukupi. Tempat
performance) dari unit analisis pada kondisi
pencuci tangan harus dilengkapi dengan
keberadaan multiple inputs dan outputs (Cooper et al, 1990).
*)
tanda
mudah dilihat dengan jelas.
pelelangan ikan meliputi :
mudah
dengan
minum dan diletakkan di tempat yang
persyaratan
proses
harus
dilarang merokok, meludah, makan dan
Kep.
keamanan
wadah
atau air laut bersih.
Rembang. Berdasarkan pada keputusan menteri
penjualan,
ikan/pasar
Penulis Penanggung Jawab
80
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
DEA dapat mengatasi keterbatasan yang
Wilayah Kabupaten Rembang
terbagi
dimiliki analisis rasio parsial dan regresi
menjadi 2, yaitu wilayah non pesisir, yang
berganda untuk pengukuran efisiensi suatu
tidak berbatasan dengan laut (65.81 ha atau
organisasi atau unit kegiatan ekonomi yang
64.90% wilayah Rembang) dan wilayah
melibatkan banyak input dan banyak output.
pesisir (35.59 ha atau 35.09% wilayah
(Susilowati dkk, 2004).
Rembang).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi perikanan tangkap di Kabupaten
Letak geografis Kabupaten Rembang
Rembang
Secara geografis, Kabupaten Rembang
Kabupaten
Rembang
merupakan
berada pada koordinat 111o00’ - 111o30’ BT
daerah berpotensi di sektor perikanan. Pada
dan 06 30’ - 07 60’ LS. Batas administratif
tahun 2011, jumlah nelayan yang tersebar di
Kabupaten Rembang adalah:
Kabupaten Rembang yaitu sekitar 19.753
Sebelah Utara
: Laut Jawa
nelayan, yang menggunakan alat tangkap
Sebelah Timur
: Jawa Timur
yang terdiri dari mini purse seine 568 unit,
Sebelah Selatan
: Kabupaten Blora
dogol 1.368 unit, cantarng 246 unit, gill net
Sebelah Barat
: Kabupaten Pati
4.598 unit, trammel net 1.975 unit dan bubu
o
o
Rembang
405 unit. Armada penangkapan ikan yang
adalah 101.408 ha, terbagi menjadi 14
ada di kabupaten rembang sebanyak 4.670
kecamatan, 287 desa, dan 7 kelurahan.
buah (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011).
Luas
Analisis
wilayah
Kondisi
Kabupaten
Sarana
dan
Prasarana
TPI
di
Kabupaten
Rembang
Tabel 1. Kondisi sarana dan prasarana TPI yang ada di Kabupaten Rembang Kondisi indikator
TPI Tasikagung
TPI Karanganyar
TPI Sarang
1
√
√
√
2
+
+
+
3
+
+
+
4
√
+
√
5
+
√
√
6
√
√
√
7
+
-
+
8
+
+
+
9
-
-
-
Sumber : Hasil penelitian 2012
*)
Penulis Penanggung Jawab
81
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
Keterangan
kurang berfungsi, penyediaan air bersih
√
: sarana dan prasarana ada, kondisi
yang kurang serta tidak adanya wadah tahan
baik dan sesuai dengan indikator
karat dan kedap air untuk ikan yang rusak.
+
: sarana dan prasarana ada, kondisi kurang baik berdasarkan indikator
_
Analisis Efisiensi TPI
: sarana dan prasarana tidak ada
Pada
analisis
menggunakan
efisiensi
dengan
DEA (Data envelopment
Indikator:
analysis).
1:
terlindung dan mempunyai dinding
dengan
yang mudah dibersihkan
fontoer analysis, yaitu dengan melihat skor
mempunyai lantai yang kedap air,
efisiensi dari masing-masing UKE (unit
saluran pembuangan air dan limbah
kegiatan ekonomi), dalam hal ini adalah
3:
fasilitas sanitasi
TPI. bila skor yang didapatkan adalah 100%,
4:
penerangan yang cukup
maka TPI tersebut dikatakan efisien. Tetapi
5:
kendaraan yang mengeluarkan asap
apabila skor yang didapatkan kurang dari
dilarang masuk dalam TPI
100% maka TPI tersebut belum efisien.
6:
TPI dibersihkan secara teratur
Agar UKE yang belum efisien menjadi
7:
tanda
2:
peringatan
merokok,meludah
8:
9:
dan
menggunakan
data
dilakukan
software
banxia
dilarang
efisien, maka perlu perbaikan-perbaikan atau
membuang
merubah input dan output yang ada sesuai
sampah sembarangan
dengan nilai potential improvement yang
fasilitas pasokan air laut dan bersih
dihasilkan oleh hitungan DEA. Variabel
yang cukup
yang digunakan dalam penelitian ini ada 7
mempunyai wadah tahan karat dan
yang terbagi dalam variabel input dan
kedap air untuk ikan yang rusak
variabel output yaitu panjang dermaga,
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil
jumlah kapal bongkar, jumlah karyawan
bahwa
pada
kelengkapan
sarana
dan
TPI, jumlah nelayan, jumlah bakul, Produksi
prasarana untuk menjaga higenis dari TPI masih
Perhitungan
kekurangan,
Dari 3 TPI yang ada di Kabupaten
diantaranya kondisi lantai yang masih
Rembang didapatkan hasil bahwa hanya TPI
berlubang
saluran
Tasikagung dan TPI Sarang yang mencapai
pembuangan limbah cair yang higenis,
efisien yaitu mendapatkan skor 100%,
fasilitas sanitasi yang masih jelek meskipun
sementara itu TPI Karanganyar belum
masih bisa digunakan, tanda peringatan
mencapai efisien dengan masing-masing TPI
dilarang merokok, meludah dan membuang
mendapatkan skor 97,93%. Secara jelas akan
sampah sembarangan di kawasan TPI yang
diperlihatkan dalam tabel 2.
*)
terdapat
dan
beberapa
dan nilai produksi (lampiran 2).
tidak
Penulis Penanggung Jawab
adanya
82
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
Tabel 2. Skor efisiensi TPI di Kabupaten Rembang No. TPI Skor
artinya belum mencapai efisien, maka untuk bisa mendapatkan skor 100%, maka pada TPI Karanganyar tersebut perlu dilakukan
1.
Tasikagung
100%
2.
Sarang
100%
3.
Karanganyar
97,93%
beberapa pengurangan pada input dan
Sumber : Hasil penelitian, 2012
penanmbahan
output
diperlihatkan
pada
seperti nilai
yang potential
improvement-nya (lampiran 3). Berdasarkan Berdasarkan
tabel
2
nilai
TPI
potential
improvement
pada
TPI
efisien,
Karanganyar untuk bisa mencapai efisien,
dimana pada TPI tersebut belum mencapai
maka panjang dermaga 400 m dipertahankan
skor 100%. Meskipun TPI yang telah
nilainya,
mencapai skor 100 %, atau telah efisien
penggunaannya,
berdasarkan penelitian di lapangan, masih
panjang dermaga merupakan prasarana pasif
terdapat kemungkinan pengembangan di
yang
suatu TPI, terutama dari segi sarana maupun
dermaga tersebut supaya bisa mencapai
prasarana di TPI yang kurang berfungsi dan
efisien salah satu caranya adalah dengan
masih banyak yang rusak apalagi sarana-
memanfaatkan secara optimal yaitu berusaha
sarana
proses
menarik nelayan untuk mendaratkan kapal di
pelelangan ikan yang pada akhirnya hal ini
TPI, supaya dermaga yang tidak terpakai
akan
bisa dimanfaatkan secara optimal untuk
Karanganyar
yang
belum
digunakan
bertujuan
kesejahteraan
mencapai
dalam
untuk
nelayan,
meningkatkan
misalnya
tetapi
bersifat
mendaratkan
sarana
dioptimalkan
karena
statis
ikan.
dalam
hal
sehingga
Berusaha
ini
panjang
menarik
lantai lelang yang berlubang, sehingga
nelayan untuk mendaratkan kapal di TPI
banyak genangan air sisa dari air laut, sarana
dengan cara meningkatkan pelayanan TPI
untuk sanitasi, dari ketiga TPI tersebut
dan
sarana sanitasi itu ada tetapi kondisinya
penyelenggaraan
kurang baik sehingga tercium sangat bau.
jumlah kapal yang masuk banyak dan semua
Kemudian penambahan untuk jam lelang, ini
nelayan yang bongkar tidak menjual hasil
sangat diperlukan karena kadang-kadang ada
tangkapannya ke bakul langganan secara
kapal yang datang lewat dari jam kerja
langsung tetapi melalui lelang yang pada
lelang, sehingga kapal tersebut ikannya
akhirnya akan meningkatkan output TPI.
harus
Pengoptimalan pemakaian dermaga tersebut
disimpan
untuk
dilelang
besok
meningkatkan pelelangan,
akan
harganya turun.
bongkar unit/tahun dari 11068 unit akan bertambah
Selanjutnya untuk TPI Karanganyar
tersebut
yang hanya mencapai skor 97,93% yang Penulis Penanggung Jawab
83
pada
sehingga
sehingga nelayan menjadi rugi karena
*)
berpengaruh
operasional
jumlah
seiring seberapa meningkatkan
kapal
besar TPI
pelayanan
yang
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
diberikan, tetapi berdasarkan pengamatan di
bertambah maka output produksi juga akan
lapangan tidak semua kapal yang datang
mengalami
mendaftarkan hasil tangkapannya untuk
mencapai target untuk mancapai efisien dari
dilelangkan, tetapi langsung dijual ke bakul
7.751.555 kg menjadi lebih, dan kapal yang
setempat yang sudah menjadi langganannya.
bongkar juga harus melelangkan ikannya,
Jumlah karyawan dari 22 orang untuk
supaya tidak ada nelayan yang menjual hasil
mencapai efisien tidak perlu dilakukan
tangkapannya kepada bakul setempat.
peningkatan
sehingga
bisa
pengurangan ataupun penambahan, karena dalam
menjalankan
fungsi
TPI
itu
membutuhkan tenaga kerja yang profesional sehingga TPI bisa efisien dan berjalan dengan baik. Seiring bertambahnya jumlah kapal yang bongkar di TPI maka jumlah nelayan dari 4021 orang pada akhirnya akan ikut bertambah juga, karena nelayan tersebut akan
merasakan
pelayanan
TPI.
rasa
kepuasan
Karena
kapal
dari yang
Gambar 1. Grafik potential improvement
mendaratkan ikan diharapkan bertambah
pada TPI Karanganyar berdasarkan hasil
nantinya akan menambah jumlah produksi
penelitian, 2012
perikanan yang didaratkan di TPI, maka untuk mencapai efisien perlu mengundang
KESIMPULAN
bakul dari luar daerah untuk aktif mengikuti
Kesimpulan
lelang di TPI, sehingga jumlah bakul dari 60
yang
didapatkan
dalam
penelitian ini adalah :
orang akan bertambah, lagipula tidak perlu
1. Sarana dan prasarana yang ada di 3 TPI
mengundang bakul, kalau produksi yang
di Kabupaten Rembang berdasarkan
didaratkan banyak bakul-bakul akan datang
identifikasi di lapangan kelengkapan
dengan sendirinya. Tetapi tetap memberikan
sarana dan prasarana di TPI masih
ketentuan pada bakul yang boleh melakukan
terdapat
lelang,
diantaranya
jadi
tidak
semua
bakul
bisa
beberapa
kekurangan,
lantai lelang, fasilitas
melakukan lelang, misalnya bakul yang
sanitasi,
tanda
peringatan,
saluran
boleh melakukan lelang adalah bakul-bakul
pembuangan, penyediaan air bersih,
yang terlebih dahulu telah menitipkan uang
dan tempat penyimpanan;
di kasir, dan bakul yang masih punya hutang
2. Berdasarkan perhitungan dengan DEA
akan distop untuk tidak bisa mengikuti
banxia frontier analysis TPI Sarang dan
lelang. Jika diharapkan kapal yang bongkar
TPI Tasikagung
*)
Penulis Penanggung Jawab
84
mendapatkan skor
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
100%
dan
TPI
Karangnyar
UCAPAN TERIMA KASIH
mendapatkan skor 97,93%. 3. Perbandingan
efisiensi
Penulis berdasarkan
kepada
mengucapkan
Kepala
TPI
terimaksih
Tasikagung,
TPI
hasil analisis dengan DEA banxia
Karanganyar, dan TPI Sarang yang telah
frontier analysis menunjukan bahwa
memberikan
TPI Tasikagung dan Sarang sama-sama
penelitian disana.
izin
penulis
melakukan
telah efisien sedangkan TPI Karangnyar belum efisien karena belum mencapai
DAFTAR PUSTAKA
skor 100 % dimana pada kondisi tersebut antara pelaksanaan
Arikunto,Suharsini. 2003. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
(actual)
dan target tidak memiliki nilai yang sama, dalam hal ini input yang dimiliki tidak
sesuai
dengan
output
Cooper, William, Lawrence Seiford dan Kaoru Tone. 1999. Data Envelopment Analysis A Comprehensive Text With Models, Applications, References and DEA Solver Software. Kluwer Academic. Boston.
yang
diharapkan dan kurang sesuai dengan target yang diharapkan.
Dinas Kelautan dan Perikanan.2011. Laporan Tahunan Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah 2011. DKP. Rembang.
SARAN Dalam penelitian ini saran yang dapat diberikan adalah: 1. TPI yang sudah ada hendaknya dikelola
Gilarso,T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Kanisius. Yogyakarta.
lebih baik supaya bisa efisien dan dapat meningkatkan kesejahteraan Rembang
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. Kep.01/MEN/2007 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi.
secara umum dan khususnya masyarakat nelayan yang berhubungan langsung dengan TPI; 2. TPI yang belum efisien diperlukan pengoptimalan sumberdaya, baik dari
Pramitasari, Sulistiyani Dyah., Sutrisno. Anggoro dan Indah. Susilowati. 2006. Analisis efisiensi TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kelas 1,2 dan 3 di Jawa Tengah dan pengembanganya untuk Peningkatan Kesejahteraan Nelayan. Jurnal pasir laut, 1(2): 21-21.
sarana dan prasarana yang ada di TPI dan tingkat keberdayaan pengelola, sehingga diharapkan TPI dapat menarik minat nelayan dan bakul untuk datang; 3. Perlu
diadakanya
perbaikan
pada
Saad, Sudirman. 2009. Hak Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan Eksistensi dan Prospek Pengaturannya Di Indonesia. Lkis. Yogyakarta.
beberapa sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sudah rusak.
*)
Penulis Penanggung Jawab
85
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hlm 77-86 Online di : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt
Sudaryanto, Budi. 2006. Analisis Efisiensi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan Data Envelopment Analysis (DEA): studi di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Jurnal Empirika, 19(1): 35-46. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung Susilowati, Indah dan Muhamad Ikhwan. 2004. Petunjuk Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment Analysis (DEA). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
*)
Penulis Penanggung Jawab
86