ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH
Pengantar
Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun analisis ragam meliputi:
Jumlah kuadrat untuk setiap komponen dalam model Derajat bebas untuk setiap komponen dalam model Uji statistik, yang diturunkan berdasarkan Nilai harapan kuadrat tengah
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat
Aturan 1
Komponen error dalam model, ijk…m, dituliskan (ijk…)m, dimana m merupakan indeks ulangan. Misal dalam rancangan dua faktor, komponen error dituliskan (ij)k.
Aturan 2
Disamping komponen rataan umum (µ) dan error ((ijk…)m), model juga memuat semua pengaruh utama dan semua interaksi yang diasumsikan ada oleh peneliti. Jika semua interaksi yang mungkin diantara k faktor ada maka ada sebanyak C52 interaksi dua faktor, sebanyak C53 interaksi tiga faktor, …., 1 interaksi k faktor. Jika ada komponen dalam tanda kurung maka tidak ada interaksi antara faktor tersebut dengan faktor yang lain dalam konteks tersebut.
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat (Lanjutan)
Aturan 3
Untuk setiap komponen dalam model dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: Indeks Hidup, yaitu indeks yang ada dalam suatu komponen dan ditulis bukan dalam tanda kurung Indeks Mati, yaitu indeks yang ada dalam suatu komponen dan ditulis dalam tanda kurung Absen, yaitu indeks yang tidak ada dalam suatu komponen
Contoh ()ij, i dan j termasuk indeks hidup dan k absen; (ij)k, k adalah indeks hidup sedangkan i dan j indeks mati
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat (Lanjutan)
Aturan 4 Derajat bebas untuk setiap komponen dalam model adalah hasil kali dari jumlah taraf setiap indeks mati dan jumlah taraf minus satu setiap indeks hidup. Contoh derajat bebas dari komponen()ij adalah (a1)(b-1); derajat bebas dari (ij)k adalah ab(r-1)
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat (Lanjutan)
Aturan 5
Untuk memperoleh jumlah kuadrat untuk setiap pengaruh, pertama jabarkan derajat bebasnya. Misal untuk pengaruh j derajat bebasnya b-1. Setiap komponen dalam besaran tersebut merupakan bentuk simbolik dari jumlah kuadrat tidak terkoreksi. Selanjutnya lakukan prosedur berikut:
Simbol 1 merepresentasikan faktor koreksi, yaitu: a
1
b
r
( ... y(ijk ...)m ) 2 i 1 j 1
m 1
ab...r
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat (Lanjutan)
Susun notasi penjumlahan sehingga huruf yang diinginkan (misal dalam konteks ini adalah b) ditulis paling pertama, selanjutnya diikuti oleh komponen yang lain dalam tanda kurung. Sehingga untuk b diperoleh: Jumlah dalam tanda kurung tulis dalam notasi “indeks titik (dot subscript)”, dimana titik menggantikan jumlah dari indeks yang digantikan. Sehingga
a r y(ij ) k j 1 i 1 k 1 b
y b
j 1
. j.
Aturan Penurunan Jumlah Kuadrat (Lanjutan)
Selanjutnya kuadratkan komponen dalam tanda kurung dan dibagi dengan hasil kali dari jumlah taraf dari indeks “titik”. Misal simbol b menjadi
Dengan demikian jumlah kuadrat untuk pengaruh j yaitu gantikan simbol b-1 dengan bentuk jumlah kuadratnya, sebagai berikut:
b
y.2j .
j 1
ar
y.2j.
y...2 JKB abr j 1 ar b
Carilah jumlah kuadrat interaksi ()ij, derajat bebas, (a-1)(b-1)=ab-a-b+1
Simbol 1, Simbol a Simbol b
2
a b r yijk y...2 i 1 j 1 k 1 1 abr abr 2
b r yijk i 1 j 1 k 1 a br a
2
a r yijk j 1 i 1 k 1 b ar b
Simbol ab
Jumlah kuadrat interaksi A dan B (JKAB)
i 1
JKAB
b
yij2. i 1 j 1
r
2 i ..
br b
y
2 . j.
j 1
ar
2
b
a
y
r yijk i 1 j 1 k 1 ab r a
a
a
b
y i 1 j 1
r b
a
y i 1
br
2 ij .
2 i ..
y j 1
ar
2 . j.
y...2 abr
Latihan
Perhatikan percobaan Faktorial RAL yang melibatkan 3 faktor dan r ulangan. Tuliskan model liniernya Uraikan derajat bebas untuk setiap pengaruh yang ada dalam model Uraikan jumlah kuadrat untuk setiap pengaruh yang ada dalam model
Aturan Nilai Harapan Kuadrat Tengah
Nilai harapan kuadrat tengah memainkan peranan penting dalam analisis ragam Nilai harapan kuadrat tengah menentukan statistik uji untuk menguji hipotesis setiap parameter dalam model Uji statistik merupakan rasio nilai harapan kuadrat tengah pembilang (numerator) dengan nilai harapan kuadrat tengah penyebut (denominator)
Aturan Nilai Harapan Kuadrat Tengah (Lanjutan)
Aturan 1
Hubungkan setiap pengaruh dengan suatu komponen ragam (pengaruh acak) atau suatu faktor tetap (pengaruh tetap). Jika interaksi mengandung minimal satu pengaruh acak maka interaksi dianggap acak. Misal untuk model campuran dengan A tetap dan B acak, maka komponen ragam dari B adalah 2, komponen ragam dari interaksi AB adalah 2, sedangkan untuk faktor tetap A direpresentasikan sebagai jumlah kuadrat pengaruh dibagi dengan derajat bebas i2/(a-1).
Aturan Nilai Harapan Kuadrat Tengah (Lanjutan)
Aturan 2
Buat tabel dua arah, barisnya adalah komponen-komponen dalam model sedangkan kolomnya adalah sifat masingmasing faktor (F faktor tetap dan R faktor acak), jumlah taraf setiap faktor dan indeksnya. Ulangan selalu dianggap acak. Perhatikan model campuran sebelumnya A tetap dan B Acak
i j ()ij (ij)k
F
R
R
a
b
r
i
j
k
Nilai harapan kuadrat tengah dapat dicari sebagai berikut:
Pada setiap baris, tulis angka 1 untuk setiap indeks mati pada setiap kolom yang indeksnya berpadanan. Pada setiap baris, jika indeks pada komponen baris berpadanan dengan indeks kolom, tulis 0 jika kolomnya merupakan faktor tetap dan tulis 1 jika kolomnya merupakan faktor acak Pada setiap baris yang kosong, tulis jumlah taraf sesuai dengan judul kolom yang bersesuaian. Nilai harapan kuadrat tengah untuk setiap komponen dalam model, langkah pertama perhatikan semua kolom yang berindeks hidup. Selanjutnya, untuk setiap baris yang berisi paling sedikit satu indeks yang bersesuaian, ambil hasil kali unsur sel yang visible dengan faktor acak atau tetap menurut aturan 1. Jumlah besaran ini merupakan nilai harapan kuadrat tengah dari komponen model.
Kita kembali lihat ilustrasi sebelumnya, A tetap dan B acak
i j ()ij (ij)k
F a i 0 a 0 1
R b j b 1 1 1
R r k r r r 1
Ilustrasi carilah:
E(KTA) perhatikan indeks i ada pada baris i, ()ij dan (ij)k. Sedangkan hasil kali bilangan visible –nya adalah br, r dan 1. Dengan demikian nilai harapannya adalah:
a
2 E ( KTA) 2 r br
2 i i 1
a 1
Nilai Harapan Kuadrat Tengah – A Tetap dan B Acak—Tabel 1 F
R
R
Nilai Harapan Kuadrat Tengah
a
b
r
i
j
k
i
0
b
r
j
a
1
r
2 ar 2
()ij
0
1
r
2 r 2
(ij)k
1
1
1
2
r 2
2
br i2 a 1
Pendekatan Lain: Aturan NHKT
Aturan 1
Perhatikan Model linearnya.
Yijk i j ij (ij ) k , i 1,2...a, j 1,2...b, k 1,2..n Yijk pengamatan pada petak dengan kombinasi faktor A yang ke - i, B yang ke - j dan ulangan ke - k
parameter nilai tengah parameter faktor A yang ke - i j parameter faktor B yang ke j
ij parameter interaksi faktor A yang ke - i dengan faktor B yang ke - j
ij(k) parameter acak atau galat di petak dengan kombinasi faktor A yang ke - i, B yang ke - j dan ulangan ke - k
Komponen galat selalu diasumsikan komponen acak.
Aturan NHKT (Lanjutan)
Aturan 2 Interaksi antara dua faktor/pengaruh atau lebih: jika interaksi mengandung minimal satu pengaruh/faktor acak maka interaksi dianggap acak. Misal untuk model campuran dengan A tetap dan B acak, maka
faktor B, acak, 2, interaksi AB, acak, salah satunya acak, 2 sedangkan untuk faktor tetap A direpresentasikan sebagai jumlah kuadrat pengaruh dibagi dengan derajat bebas i2/(a-1).
Aturan NHKT (Lanjutan)
Aturan 3
NHKT dari setiap komponen mengandung unsur: 1. 2.
3.
Ragam galat Ragam „diri‟ bila faktornya acak atau jumlah kuadrat „diri‟ bila faktornya tetap Ragam interaksi „diri‟ dengan faktor-faktor lain yang acak
Dari model pada Aturan 1, misalkan faktor A tetap, faktor B acak, maka
NHKT untuk komponen A akan mengandung: 1. 2. 3.
Ragam Galat Jumlah kuadrat A, karena faktor A tetap Ragam interaksi AB, karena faktor B acak
NHKT untuk komponen B akan mengandung: 1. 2.
Ragam Galat Ragam B
Aturan NHKT (Lanjutan)
Aturan 4
Koefisien Unsur NHKT dari setiap komponen 1. 2.
Untuk contoh di aturan 3, maka koefisennya sbb: 1. 2. 3.
Koefisien Unsur ragam galat selalu 1. Koefisien Unsur lainnya didapatkan dari hasil perkalian setiap taraf dari indek absen Unsur Ragam Galat, 1 Unsur Jumlah Kuadrat A, i , indeks absen jk, jadi bn Unsur Ragam interaksi AB, ,ij indeks absen k, jadi n
Jadi NHKT komponen A atau NHKT(A) atau E(KTA) adalah 2 bn i2 2 n
a 1
Latihan
Susunlah E(KT) untuk : Dua Faktor : A dan B merupakan faktor tetap Dua Faktor : A dan B merupakan faktor acak Dua Faktor : A faktor acak dan B faktor tetap
Nilai Harapan Kuadrat Tengah – A dan B Faktor Tetap—Tabel 2 F
F
R
Nilai Harapan Kuadrat Tengah
a
b
r
i
j
k
i
0
b
r
br i2
j
a
0
r
ar i2
()ij
0
0
r
(ij)k
1
1
1
2
2
2
a 1
b 1
r ( ) 2ij (a 1)(b 1)
2
Nilai Harapan Kuadrat Tengah – A dan B Faktor Acak—Tabel 3 F
R
R
Nilai Harapan Kuadrat Tengah
a
b
r
i
j
k
i
1
b
r
2 r 2 br 2
j
a
1
r
2 r 2 ar 2
()ij
1
1
r
2 r 2
(ij)k
1
1
1
2
F Tests
Dalam menentukan statistika uji F menyesuaikan dengan struktur nilai harapan kuadrat tengahnya. Sebagai contoh : percobaan dua faktor dengan A adalah faktor tetap dan B adalah faktor acak. Maka untuk menguji pengaruh faktor A, Fhit merupakan rasio antara KTA/KTAB Sedangkan untuk menguji keragaman dari faktor B, Fhit merupakan rasio antara KTB/KTG
ANOVA Percobaan 2 faktor A Tetap dan B Acak – Tabel 4 Sumber keragaman
db
JK
KT
i
a-1
j
b-1
JKB
KTB
ij
(a-1)(b-1)
JKAB
KTAB
(ij)k
ab(r-1)
JKG
KTG
y(ij)k
abr-1
JKT
JKA
KTA
E(KT)
r 2
2
br i2
KTA/KTAB
a 1
2 ar 2 2 r 2
2
Fhit
KTB/KTG KTAB/KTG
Pendugaan Parameter Pendugaan bagi ˆ: 2 diduga dengan KTG E(KTB) = 2 + ar 2 ˆ = (KTB – KTG) / ar 2
2
Pendugaan bagi ˆ E(KTAB) = 2 + r 2 ˆ = (KTAB – KTG)/r 2
2
Percobaan Tiga Faktor
Dalam percobaan mixed model atau random model untuk tiga faktor memerlukan penguraian komponen interaksi yang lebih kompleks Misalkan percobaan acak tiga faktor
Faktor
E(KT)
i
2 + cn2 + bn2 + n2 + bcn2
j
2 + cn2 + an2 + n2 + acn2
k
2 + bn2 + an2 + n2 + abn2
ij
2 + n2 + cn2
ik
2 + n2 + bn2
jk
2 + n2 + an2
ijk
2 + n2
ijkl
2
Approximate F test Menggunakan Metode Satterthwaite merupakan kombinasi linear dari kuadrat tengah Misal : KT‟ = KTr + … + KTs KT‟‟ = KTu + … + KTv Fhit = KT‟ / KT‟‟ dengan db (p,q) ( KTr ... KTs ) p KTr / dbr ... KTs / dbs 2
( KTu ... KTv ) 2 q KTu / dbu ... KTv / dbv
Misal dilakukan pengujian terhadap : H0 : 2 = 0
KT „ = KTA + KTABC KT‟‟ = KTAB + KTAC Fhit = (KTA + KTABC)/(KTAB + KTAC) dengan db1 = p dan db2 = q
Latihan
Carilah pendekatan ujinya untuk menguji hipotesis berikut:
H0 : 2 = 0 H0 : 2 = 0 H0 : 2 = 0 H0 : 2 = 0
Carilah E(KT) dan pendekatan ujinya dari percobaan berikut:
Tiga faktor: A dan B acak serta C tetap Tiga faktor: A dan B tetap serta C acak