ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang
Abstrak Dengan bertambah pesatnya perkembangan dalam usaha jasa konsultan AMDAL, maka akan diikuti dengan semakin bertambahnya jumlah proyek yang ditangani. Adapun dalam pembuatan laporan keuangan yang cukup rumit dengan jumlah data yang banyak dapat mengakibatkan penyajian laporan keuangan menjadi kurang terkontrol jika tidak di kelola dengan benar. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Analisis dengan menggunakan SAK ETAP (Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), digunakan untuk menganalisis pencatatan dalam laporan keuangan, dan rasio Common Size pada penelitian ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan secara vertical pada perusahaan,rasio keuangan ini banyak digunakan perusahaan dalam mengawasi kinerja keuangan suatu perusahaan, Di samping itu, sistem ini dapat memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan kesulitan keuangan dan operasional perusahaan di masa yang akan datang. Kata Kunci: Analisis Penyajian Laporan Keuangan, Analisis Kinerja Keuangan, Analisis SAK ETAP, Common Size, Modal, Rasio.
PENDAHULUAN
Perusahaan yang mempunyai daya saing yang tinggi adalah perusahaan yang dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dan mitra kerja dalam merencanakan, memberi masukan, pemecahan masalah dan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Semakin berkembangnya perusahaan maka kebutuhan informasi akan semakin besar pula. Informasi ini bisa berupa penyajian laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laba atau rugi, catatan atas laporan keungan yang disajikan kepada manajemen atau pihak intern perusahaan yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dalam jangka menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan dan mengambil suatu keputusan. Pihak eksternal juga memerlukan informasi keuangan terutama untuk menilai likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan harus selalu dipantau, hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Laporan neraca dan laba rugi ini bersifat saling berkaitan dan melengkapi. Neraca menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha laporan keuangan selama periode akuntansi. Laporan keuangan tersebut akan lebih informatif dan bermanfaat maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan harus juga melakukan analisis terlebih dahulu.
1
Oleh karena, melalui analisis penyajian laporan keuangan dapat diketahui kewajaran dari laporan keuangan yang merupakan dasar penilaian prestasi hasil kerja seluruh departemen atau bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan sebagai dasar dalam mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Tabel 1 Laporan Keuangan PT. Enviro Jaya Global Periode 2010 – 2012 Neraca Tahun 2010 2011 2012
Laba Bersih Rp 56.100.000,Rp 62.670.000,Rp 149.625.244,-
Total Aktiva
Total Kewajiban dan Ekuitas
Rp 256.100.000,Rp 318.770.000,Rp 443.803.356,-
Rp 256.100.000,Rp 318.770.000,Rp 443.803.356,-
Sumber data : PT. Enviro Jaya Global
LANDASAN TEORI
Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2008:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Winarni (2011 : 15), laporan keuangan adalah daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Irham (2011:22), laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Posisi Keuangan Posisi keuangan (SAK ETAP, 2009:4) suatu entitas terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu waktu tertentu. Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2008:10), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Menurut Rahardjo (2006:85) adalah untuk membantu pemakai dalam memperkirakan masa depan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis kecendrungan. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan lengkap biasanya meliputi: a.neraca; b.laporan laba rugi; c.laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan: i.seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
2
ii.perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; d.laporan arus kas; dan e.catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Berdasarkan pengertian diatas, ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah proses pengumpulan data yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan serta hasil yang dicapai dalam periode tertentu. Neraca Menurut Manurung (2011:2) neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu .
ANALISIS
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan penyajian laporan keuangan. Deskriptif Kuantitatif merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data mengunakan perhitungan angka-angka untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dalam menentukan simpulan. Menurut Harahap (2008:190) mendefinisikan analisis laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data deskriftif maupun data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada PT. Enviro Jaya Global, maka penulis akan membahas dan menganalisis data-data yang diperoleh dari penelitian tersebut. Berikut uraian penelitian pada PT. Enviro Jaya Global. Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan ETAP Berikut ini adalah Laporan Keuangan PT Enviro Jaya Global Palembang sebagai berikut:
periode
2010-2012
di
Tabe 2. Laporan Neraca Periode Tahun 2010-2011 PT Enviro Jaya Global Palembang
AKUN
2010
NERACA 2011
2012
212.100.000
275.450.000
399.079.000
-
-
-
12.500.000
15.320.000
18.600.000
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar
3
224.600.000
290.770.000
417.679.000
Peralatan Kantor
35.000.000
35.000.000
35.500.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan
(3.500.000)
(7.000.000)
(10.500.000)
Total Aktiva Tetap
31.500.000
28.000.000
25.000.000
TOTAL AKTIVA
256.100.000
318.770.000
442.679.000
200.000.000
200.000.000
200.000.000
56.100.000
118.770.000
242.179.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 256.100.000 Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang
318.770.000
442.179.000
AKTIVA TETAP
KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan Sebelum Pajak
Tabel 3. Laporan Laba/Rugi Periode Tahun 2010-2011 PT Enviro Jaya Global Palembang LAPORAN LABA RUGI 2012 2010 2011
AKUN PENDAPATAN Pendapatan Jasa Konsultan Amdal
460.000.000 2.098.500.000 2.131.500.000
Pendapatan Lainnya Total Pendapatan
-
- -
460.000.000 2.098.500.000 2.131.500.000
BEBAN – BEBAN Gaji Karyawan
28.800.000
72.000.000 72.000.000
Beban Listrik Air dan Telepon
14.300.000
15.400.000 15.063.000
Beban Sewa Beban Perlengkapan Kantor
15.000.000
15.000.000 15.000.000
4
Beban Survei dan Operasi Beban Penyusutan
13.250.000
17.200.000 20.225.000
128.350.000
277.198.000 290.370.000
3.500.000
3.500.000 3.500.000
Total Beban
203.200.000
400.298.000 416.158.000
LABA BERSIH
256.800.000 1.698.202.000 1.715.342.000
Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang
Berikut ini juga data tabel proyek periode tahun 2010 sampai 2011, yang menyangkut pencatatan laporan keuangan PT. Enviro Jaya Global Palembang Tabel 4. Kontrak kerja PT.Enviro Jaya Global Periode 2010-201
5
Tabel5. Jurnal Pendapatan PT Enviro Jaya Global Per 2010-2012 Tanggal
Nama Perusahaan
13/01/2010
Keterangan Kas
Debit
Rp 120.000.000 Pendapatan
30/03/2010 20/06/2010
PT. Berkat Sawit
Kas
Rp120.000.000 Rp
90.000.000
Pendapatan Kas
Rp 90.000.000 Rp
90.000.000
Pendapatan 20/11/2010
Kas
Rp 90.000.000 Rp 160.000.000
Pendapatan 02/01/2011 30/04/2011 10/01/2011 29/05/2011 30/07/2011 24/02/2011 29/05/2011 30/07/2011 16/03/2011 20/06/2011 30/08/2011 29/04/2011 27/07/2011
Kredit
Kas PT. Lion Power Energy Pendapatan Kas Pendapatan Kas Pendapatan PT. Golden Kas Blossom Pendapatan Sumatera Kas Pendapatan Kas Pendapatan PT. Sentosa Kas Kurnia Pendapatan Energy Kas Pendapatan Kas Pendapatan PT. Nusantara Kas Hijau Mas Pendapatan Kas Pendapatan Kas PT. Surya Pendapatan Bumi Agro Kas Langgeng Pendapatan
6
Rp160.000.000 Rp 120.000.000 Rp120.000.000 Rp 120.000.000 Rp120.000.000 Rp
80.000.000
Rp
60.000.000
Rp 80.000.000 Rp 60.000.000 Rp
60.000.000 Rp60.000.000
Rp152.000.000 Rp152.000.000 Rp114.000.000 Rp114.000.000 Rp114.000.000 Rp114.000.000 Rp160.000.000 Rp160.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp36.000.000 Rp36.000.000 Rp27.000.000 Rp27.000.000
30/01/2012
Kas
Rp27.000.000 Pendapatan
20/05/2011
Kas
Rp27.000.000 Rp150.000.000
Pendapatan 20/08/2011
PT. Era Energy Mandiri
30/02/2012
Kas
Rp150.000.000 Rp112.500.000
Pendapatan Kas
Rp112.500.000 Rp112.500.000
Pendapatan 25/06/2011
30/09/2011
Kas PT. Bukit Bara Alam
30/03/2012
Rp112.500.000 Rp160.000.000
Pendapatan Kas
Rp160.000.000 Rp120.000.000
Pendapatan Kas
Rp120.000.000 Rp120.000.000
Pendapatan 20/07/2011
Kas
Rp120.000.000 Rp156.000.000
Pendapatan 30/11/2011
PT. Bara Alam Utama
30/04/2012
Kas
Rp156.000.000 Rp117.000.000
Pendapatan Kas
Rp117.000.000 Rp117.000.000
Pendapatan 24/02/2012 29/05/2012 30/07/2012
Kas PT. PP London Sumatra Indonesia tbk
Rp117.000.000 Rp152.000.000
Pendapatan Kas
Rp152.000.000 Rp114.000.000
Pendapatan Kas
Rp114.000.000 Rp114.000.000
Pendapatan 16/03/2012
Kas
Rp114.000.000 Rp160.000.000
Pendapatan PT. Pertamina 20/06/2012 Kas Hulu Energi Pendapatan Metana 30/08/2012 Kas Pendapatan 10/05/2012 Kas Pendapatan PT. 30/08/2012 Kas Palembang Logo Coal Pendapatan 30/10/2012 Kas Pendapatan 16/06/2012 Kas PT. Semen Batu Raja Pendapatan
7
Rp160.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp120.000.000 Rp80.000.000 Rp80.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000 Rp60.000.000 Rp160.000.000 Rp160.000.000
(Persero)
20/09/2012
Kas
Rp120.000.000 Pendapatan
30/11/2012
Kas
Rp120.000.000 Rp120.000.000
Pendapatan 20/08/2012
Kas
Rp120.000.000 Rp150.000.000
Pendapatan 20/10/2012
PT. Putra Muba Coal
30/12/2012
Kas
Rp150.000.000 Rp112.500.000
Pendapatan Kas
Rp112.500.000 Rp112.500.000
Pendapatan Sumber : PT Enviro Jaya Global Palembang
Rp112.500.000
Kesalahan Dalam Menjurnal Dari data kontrak kerja periode tahun 2010 PT. Enviro Jaya Global Palembang, kasus pencatatan pada PT. Lion Power Energy:
2012
Bagan Alur Pencatatan Pendapatan PT. Lion Power Energy
Sumber : Olah Sendiri
Gambar 1. Bagan Alur Dalam pencatatan laporan keuangannya, PT. Enviro Jaya Global menggunakan metode Accrual Basis, namun pada kenyataanya setiap pencatatan jurnal dari penerimaan jasa amdal yang dilakukan, staf akunting PT. Enviro Jaya Global mencatat transaksi tersebut pada saat kas diterima bukan pada saat tanggal penagihan kontrak tersebut. Hal ini bertentangan dengan standar akuntansi yang diungkapkan oleh PT. Enviro Jaya Global, dimana mereka menyatakan bahwa standar akuntansi yang mereka gunakan adalah Accrual Basis. Hasil analisis yang di dapat dari pencatatan PT. Enviro Jaya Global atas kontrak kerja PT. Lion Power Energy yang mempengaruhi pelaporan keuan gan untuk periode 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut:
8
1.
20/11/2010
Kas Pendapatan
2.
02/01/2011
Kas Pendapatan
3.
30/04/2011
Kas Pendapatan
Rp. 160.000.000,Rp. 160.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,-
Berdasarkan jurnal pencatatan yang dilakukan, PT. Enviro Jaya Global mengakui pencatatan dengan menggunakan Accrual Basis, sedangkan dalam kesehariannya PT. Enviro Jaya Global Menggunakan pencatatan metode Cash Basis, dari data tabel 4.6, jurnal diatas menunjukkan nilai pendapatan PT. Lion Power Energy pada tahun 2010 sebesar Rp. 160.000.000,- . dan di tahun 2011 pendapatan di catat sebesar Rp. 240.000.000,-, PT. Surya Bumi Agro Langgeng pada tahun 2011 sebesar Rp. 63.000.000,- . dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 27.000.000,-, PT. Era Energy Mandiri pada tahun 2011 sebesar Rp. 262.500.000,- . dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 112.500.000,-, PT. Bukit Bara Alam pada tahun 2011 sebesar Rp. 160.000.000,- . dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 240.000.000,-, PT. Bara Alam Utama pada tahun 2011 sebesar Rp. 156.000.000,- . dan di tahun 2012 pendapatan di catat sebesar Rp. 234.000.000,-
Pemecahan Masalah Laporan Keuangan Dalam pencatatan pendapatan yang selesai dalam satu periode akuntansi tidak mengalami kendala atau perbedaan dalam pencatatan, kecuali pencatatan pendapatan yang terjadi dalam dua periode akuntansi atau dalam kata lain masih terhutang. Analisis jurnal transaksi pendapatan pada Laporan Keuangan PT. Enviro Jaya Global sebagai berikut : Kasus pencatatan pada PT. Lion Power Energy: Tahun 2010 a. 10/11/2010 20/11/2010
b.
20/12/2010
Tahun 2011 02/01/2011
Piutang Rp. 160.000.000,Pendapatan Rp. 160.000.000,Kas Rp. 160.000.000,Piutang Rp. 160.000.000,Piutang Rp. 120.000.000,Pendapatan Rp. 120.000.000,-
Kas Piutang
c.
20/04/2011 30/04/2011
Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,-
Piutang Rp. 120.000.000,Pendapatan Rp. 120.000.000,Kas Rp. 120.000.000,-
9
Piutang
Rp. 120.000.000,-
Berdasarkan perbaikan yang dibuat dapat kita lihat jumlah pendapatan dari PT. Lion Power Energy tahun 2010 sebesar Rp. 280.000.000,- berarti di tahun 2010 jumlah pendapatan di tambah Rp. 120.000.000,- dan di tahun 2011 sebesar Rp. 120.000.000,-. Berarti di tahun 2011 laporan laba rugi dikurangi Rp.120.000.000,-. Dari hasil pengamatan lain yang dilakukan oleh penulis ditemukan kesalahan pengklasifikasian dalam Beban survei dan operasi dimana pada dasarnya biaya survei dan operasi dalam hasil pengamatan merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan survei dan operasional di lapangan serta biaya yang berkaitan dengan tenaga ahli Sedangkan dalam praktiknya komponen-komponen yang ada dalam Biaya Survei dan Operasi pada PT. Enviro Jaya Global diantaranya adalah: 1. Biaya survei lapangan 2. Biaya tenaga ahli 3. Honor karyawan tidak tetap Yang menjadi permasalahan adalah terdapatnya honor karyawan tidak tetap yang dmasukkan ke dalam komponen biaya survei dan operasi, dimana seharusnya komponen tersebut merupakan salah satu komponen gaji karyawan. Berdasarkan hasil pengamatan didapat honor karyawan tidak tetap sebesar Rp. 36.000.000,- unuk tahun 2010, untuk tahun 2011 sebesar Rp. 42.000.000, dan honor karyawan tidak tetap tahun 2012 sebesar Rp. 48.500.000, harus dilakukan koreksi kedalam beban gaji, dimana jurnal yang diperlukan dalam koreksi ini adalah sebagai berikut 31/12/2010 Beban Gaji Rp. 36.000.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 36.000.000,31/12/2011 Beban Gaji Rp. 42.000.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 42.000.000,31/12/2012 Beban Gaji Rp. 48.500.000,Beban Survei dan Operasional Rp. 48.500.000,-
Analisis Kinerja Menggunakan Rasio Commen-Size Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan maka perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan Commen Size bertujuan agar dapat mengelola keuangan dengan baik dan mengendalikan jalannya kegiatan operasional perusahaan secara lebih efektif. Dengan menganalisi laporan keuangan akan didapat seberapa nilai persentase kenaikan atau penurunan secara vertikal kinerja keuangan yang dihasilkan.
10
Tabel 6. PT. Enviro Jaya Global Laporan Neraca Komparatif dan Rekonsiliasi Laba Ditahan Untuk Tahun yang Berakhiran Tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 Persentase Common-Size 2010 2011 2012
AKUN AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
56,4% 31,9% 3,3% 91,6%
39,6% 54,2% 2,2% 96,0%
90,2% 0,0% 4,2% 94,4%
9,3% -0,9% 8,4% 100,0%
5,0% -1,0% 4,0% 100,0%
8,0% -2,4% 5,6% 100,0%
53,2% 46,8%
28,8% 71,2%
45,2% 54,8%
100,0%
100,0%
100,0%
KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan Sebelum Pajak Total Kewajiban dan Ekuitas Sumber : Olahan data dari PT. Enviro Jaya Global
Berikut ini juga data penyajian lapran laba rugi 2010 sampai 2012, yang menyangkut analisis kinerja menggunakan rasio common size PT. Enviro Jaya Global Palembang. Tabel 7. PT. Enviro Jaya Global Laporan Neraca Komparatif dan Rekonsiliasi Laba Ditahan Untuk Tahun yang Berakhiran Tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 AKUN PENDAPATAN Pendapatan Jasa Konsultan Amdal Pendapatan Lainnya Total Pendapatan BEBAN – BEBAN Gaji Karyawan Beban Listrik Air dan Telepon
Persentase Common-Size 210 2011 2012 100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
11,2% 2,5%
4,8% 0,7%
6,9% 0,9%
11
Beban Sewa Beban Perlengkapan Kantor Beban Survei dan Operasi Beban Penyusutan Total Beban
2,6% 2,3% 15,9% 0,6% 35,0%
0,6% 0,7% 10,0% 0,1% 17,0%
0,9% 1,2% 13,8% 0,2% 23,7%
LABA BERSIH
65,0%
83,0%
76,3%
Sumber : Olahan data dari PT. Enviro Jaya Global
Laba bersih pada tahun 2011 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah proyek yang ditangani PT. Enviro Jaya Global, serta ketepatan waktu pengerjaan dan pembayaran yang mengakibatkan tidak adanya piutang di tahun 2012, serta keberhasilan perusahaan menagih piutang tahun 2010 yang menambah nilai pendapatan tahun 2011 dan mengurangi nilai piutang tahun 2010. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tabel 8. Laporan Perubahan Modal Kerja Periode 2011-1012 Pos-Pos Dalam Neraca
2010
Analisis Modal Kerja 2011 Kenaikan
Penurunan
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
212.100.000 275.450.000 120.000.000 376.500.000 12.500.000 15.320.000 344.600.000 667.270.000
35.000.000
35.000.000
3.500.000
7.000.000
31.500.000 28.000.000 376.100.000 695.270.000
63.350.000 256.500.000 2.820.000 322.670.000
63.350.000 256.500.000 2.820.000 322.670.000
3.500.000 319.170.000
3.500.000 319.170.000
319.170.000
319.170.000
KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan Total Kewajiban dan Ekuitas
200.000.000 200.000.000 176.100.000 495.270.000 376.100.000 695.270.000
12
Kenaikan Modal Kerja
1.287.180.000 1.287.180.000
Berikut data laporan penggunaan modal kerja perusahaan periode 2011-2012 PT. Enviro Jaya Global Palembang Tabel 9. Laporan Perubahan Modal Kerja Periode 2011-1012 Pos-Pos Dalam Neraca
2011
Perubahan Modal Kerja 2012 Kenaikan
Penurunan
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
275.450.000 376.500.000 15.320.000 667.270.000
399.079.000 18.600.000 417.679.000
123.629.000
35.000.000
35.500.000
500.000
7.000.000 28.000.000 695.270.000
10.500.000 25.000.000 442.679.000
3.500.000
200.000.000 495.270.000 695.270.000
200.000.000 242.679.000 442.679.000
3.280.000 249.591.000
123.629.000 376.500.000 3.280.000 249.591.000
3.000.000 252.591.000
KEWAJIBAN Utang Usaha EKUITAS Modal Laba Ditahan
252.591.000
252.591.000
633.091.000 1.261.182.000 628.091.000
Kenaikan Modal Kerja
1.261.182.000 1.261.182.000 Sumber : Data Olahan dari PT. Enviro Jaya Global
Berdasarkan perhitungan mengenai perubahan modal kerja periode tahun 2011-2012 mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp.628.091.000. kenaikan ini disebabkan meningkatnya berberapa pos diantaranya, Pos kas dan stara kas sebesar Rp. 123.629.000, pos perlengkapan kantor sebesar Rp. 3.280.000, pos aktiva lancar sebesar Rp.249.591.000, peralatan kantor sebesar Rp.500.000, pos akumulasi penyusustan peralatan sebesar Rp.3.500.000, pos laba ditahan sebesar Rp.252.591.000.
13
PENUTUP Berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis penyajian laporan keuangan pada PT. Enviro Jaya Global untuk tahun 2010-2012, maka dapat simpulankan sebagai berikut : 1. Berdasarkan SAK ETAP (Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), PT Enviro Jaya Global dalam pencatatan laporan keuangannya tidak sesuai dengan Standard Akuntansi. SAK ETAP cenderung mengakui pendapatan dan beban dengan menggunakan metode accrual basis. PT Enviro Jaya Global menerapkan metode Accrual Basis tapi dalam penerapannya menggunakan Cash Basis. Hal ini menyebabkan tidak adanya nilai piutang yang dapat mengakibatkan kurang terkontrolnya piutang yang belum tertagih di tahun berikutnya. 2. Perhitungan rasio common size selama tiga tahun secara keseluruhan menunjukan tidak stabilnya laporan keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena pengendalian efisiensi baik hutang-piutang yang kurang dikelola dengan baik oleh perusahaan, menyebabkan dampak yang berpengaruh besar pada pendapatan yang dihasilkan perusahaan. 3. Berdasarkan Sumber dan penggunaan modal kerja PT. Enviro Jaya Global Palembang periode 2010-2011 tidak mengalami kenaikan dan penurunan karna perusahaan baru berdiri, pada periode 2011-2012 sumber dan penggunaan modal kerja mengalami penurunan yang disebabkan karna modal kerja yang dimiliki perusahaan lebih diarahkan untuk pembelian aktiva tetap setiap tahunnya yang menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk melakukan ekspansi kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan perolehan laba yang diatasi dari tambahan modal pemilik ataupun pinjaman. DAFTAR PUSTAKA
Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo. Ikatan Akuntansi Indonesia SAK ETAP. 2009. Standard Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standard Akuntansi Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standard Akuntansi Indonesia. Jakarta : Salemba Empat
Irham Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-5, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. M. Hanafi Mamduh. 2005 . Analisis Laporan Keuangan . Edisi Dua .Yogyakarta: UPP AMP YKPN . Manurung.2011.Analisis Penerapan PSAK No. 16 dan No. 17 Atas Aktiva Tetap. Medan: PT Buana Estate Cabang Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty. .
14