ANALISIS PENGIMAJIAN DALAM KUMPULAN PUISI MANGKUTAK DI NEGERI PROSALIRIS KARYA RUSLI MARZUKI SARIA Tuti Yulianti¹,Endut Ahadiat²,Aimifrina² ¹ Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Bung Hatta ² Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ________________________________________________________________________ Abstract Imagination Analysis in Mangkutak di Negeri Prosaliris Poetry Collection By Rusli Marzuki Saria This thesis discusses about imagination analysis in Mangkutak di Negeri Prosaliris collection of poetry by Rusli Marzuki Saria. Poetry is litterature that compressed, shortened, and given a coherent rhyme with imaginative word choosing. There are two parts to understand poetry, poetry language characteristic and poet expression. Imagination contain in poetry language characteristic (Waluyo, 2002:10). Imagination is word or wordings that clarify what poet want to exppresed. Imagination divided into three part; visual image, audio image, and sense image. The research purposes to describe visual image, audio image, sense image and meaning in in this poetry collection. There are four problems in this research, what are visual image, audio image, sense image, and meaning. This research use descriptive method and used theory by Waluyo. The results of this research are (1) there are 120 visual images, (2) there are 29 audio images, (3) there are 69 sense images. The most image use by poet is visual image. Meanwhile meaning of this poetry collection is a man has to responsible with his family and face reality life. Key word: Poetry, Imagination, Collection _________________________________________________________________________ kata khas; (3) kata konkrit (4) pengimajian;
Pendahuluan Puisi adalah karya sastra dengan
(5) irama (ritme); (6) tata wajah.
bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
Sedangkan hal yang diungkapkan penyair
diberi irama dengan bunyi yang padu dan
terbagi menjadi empat bagian, yaitu (1) tema
pemilihan
puisi; (2) nada dan suasana puisi; (3)
kata-kata
kias
(imajinatif).
Waluyo (2002:1)
perasaan dalam puisi; (4) amanat puisi
Dalam memahami puisi terdapat dua bagian, yaitu ciri-ciri kebahasaan puisi dan hal yang diungkapkan penyair.
(Waluyo, 2002:2-40). Dalam kumpulan puisi Mangkutak di
Ciri-ciri
Negeri Prosaliris karya Rusli Marzuki Saria
kebahasaan puisi terbagi menjadi enam
terdapat ciri-ciri kebahasaan puisi, yaitu
bagian (1) pemadatan bahasa; (2) pemilihan
pengimajian. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas
atau memperkonkret apa yang dinyatakan
Rusli Marzuki Saria? Sementara itu, ada
oleh penyair. Pengimajian yang terdapat
empat tujuan pada penelitian ini yaitu, (1)
dalam kumpulan puisi Mangkutak di Negeri
mendeskripsikan imaji visual bagian puisi
Prosaliris ini ada tiga macam, yaitu imaji
Mangkutak dan Di Negeri Prosaliris Karya
visual, imaji auditif, imaji taktil (Waluyo,
Rusli Marzuki Saria (2) mendeskripsikan
2010:10).
imaji auditif bagian pada puisi Mangkutak
Kumpulan puisi Mangkutak di Negeri
dan Di Negeri Prosaliris Karya Rusli
Prosaliris belum pernah dianalisis oleh
Marzuki Saria (3) mendeskripsikan imaji
peneliti
tentang
taktil bagian puisi Mangkutak dan Di Negeri
Negeri
Prosaliris Karya Rusli Marzuki Saria (4)
pernah
mendeskrisikan
lain.
kumpulan
Namun,
puisi
Prosaliris
diskusi
Mangkuta
tersebut
di
sudah
makna
perpuisi
puisi
dilaksanakan. Diskusi tersebut dilaksanakan
Mangkutak dan Di Negeri Prosaliris Karya
di Taman Budaya Sumbar, pada hari Minggu
Rusli Marzuki Saria.
tanggal 8 Agustus 2010. Pembicaranya
Metodologi
adalah Dedy Arsya. Dedi Arsya mengatakan bahwa
tokoh
Mangkutak
bermaknakan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Penelitian
kualitatif
adalah
bujang Minang yang tidak patut dicontoh.
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
lambang kecengan lelaki yang tidak punya
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
sikap bertanggung jawab.
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
Ada
empat
permasalahan
dalam
(Taylor dalam Moleong 2007:4)
penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah imaji
Metode
yang
digunakan
metode
visual pada bagian puisi Mangkutak dan Di
deskriftif.
Negeri Prosaliris Karya Rusli Marzuki
yang
Saria? (2) Bagaimanakah imaji auditif dalam
gambar, dan bukan angka-angka. Laporan
puisi Mangkutak dan Di Negeri Prosaliris
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
Karya
untuk
Rusli
Marzuki
Saria?
(3)
Metode deskriptif adalah data
dikumpulkan
berupa
kata-kata,
memberikan gambaran penyajian
Bagaimanakah imaji taktil dalam puisi
laporan
tersebut
(Moleong,
2007:11).
Mangkutak dan Di Negeri Prosaliris Karya
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
Rusli Marzuki Saria? (4) Bagaimanakah
dokumentasi. Teknik analisi data dilakukan
makna perpuisi berdasarkan
pada puisi
dengan cara (1) menganalisis data imaji
Mangkutak dan Di Negeri Prosaliris Karya
visual, imaji auditif, dan imaji taktil, (2)
mencari makna perpuisi berdasarkan ketiga pengimajian
yang
dimiliki
oleh
puisi
tersebut, dan (3) mengambill kesimpulan dari hasil analisis. Sumber data dalam penelitian ini berupa data tertulis, yaitu kumpulan
puisi
Mangkutak
Prosaliris
karya
Rusli
di
Negeri
Marzuki
Saria.
Kumpulan puisi ini terdiri dari tujuh bagian, yaitu (1) Aku Tulis Namamu, (2) Belajar Duduk Seperti Alif Bata, (3) Mangkutak, (4) Aku Ingin Seperti Adam, (5) Di Negeri
Aku kenal kamu di benteng terakhir perang saudara Ketika peluru bazooka memecah panser di lembah itu Rel kereta api mendaki menurun di balik bukit Lewat padang gembala impian musim menuai hati iba Selamat bercinta orang muda kau pertaruhkan jiwamu Palugodam zamanmu yang keras pengangguran yang ganas Aku tulis namamu dalam simbolik zamanku yang berat Di penghujung abad ke-20 sebentar lagi tamat
Prosaliris, (6) Multatuli Pacaran, (7) Sajak Imaji visual yang terdapat pada puisi
Sajak Haritua. Kumpulan puisi Mangkutak Di Negeri Prosaliris ini berjumlah 124 puisi dan terdiri dari 135 halaman. Kumpulan puisi Mangkutak di Negeri Prosaliris ini diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Grasindo, Anggota IKAPI pada tahun 2002.
Aku Tulis Namamu adalah rel kereta api mendaki menurun di balik bukit. Rel kereta api mendaki menurun di balik bukit adalah kereta api yang sedang berjalan menaiki sebuah
bukit
menuruni
bukit
Palugodam
pengimajian
tinggi
itu
kemudian
secara
zamanmu
yang
pelahan. keras
pengangguran yang ganas adalah seperti
Hasil dan Pembahasan Tiga
yang
yang
terdapat
padakumpulan puisi Mangkutak di Negeri Prosaliris Karya Rusli Marzuki Saria. 1. Bagian Puisi Mangkutak 1.2 Aku Tulis Namamu Aku tulis namamu dalam simbolik zamanku yang berat Dipenghujung abad ke-20 sebentar lagi tamat Denyut jantung erangan nafas dan mata pemberontak Terbeliak di tapal batas kehidupan sehari hari yang berat
melihat lapangan pekerjaan yang cukup banyak di sekitar mereka dengan harapan mereka
dapat
bekerja
dan
tidak
menimbulkan pengangguran. Imaji auditif yang terdapat pada puisi di atas adalah denyut jantung. denyut jantung adalah suara debaran jantung atau pemompa darah yang digambarkan penyair dagdigdug
seperti
seseorang
dalam
kecemasan. Erangan nafas adalah suara erangan atau keluh yang digambarkan oleh
penyair seperti suara rintihan yang sedang dialami seseorang sedang terluka. Imaji taktil pada puisi di atas adalah
Imaji visual yang terdapat pada puisi Mangkutak adalah aku simangkutak pulang petang,
setelah
bermain
layang-layang
denyut jantung. Denyut jantung adalah
seharian. Aku simnagkutak pulang petang,
merasakan debaran jantung dan kembang
setelah
kempisnya
dalam kecemasan.
memperlihatkan bujang pemalas yang hanya
Erangan nafas adalah merasakan rintihan
bermain layang-layang saja. Awan kelabu
dari nafas.
terbang rendah di kaki perbukitan nu di
seperti
bermain
layang-layang
adalah
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
sana adalah kata awan kelabu merupakan
makna dari puisi Aku Tulis Namamu adalah
gelap seperti mendung yang akan turun
jasa pahlawan itu takkan dilupakan oleh
hujan, kata awan kelabu memiliki makna
siapapun dan namanya akan selalu dikenang.
yang beduka. Di siang hari terik adalah
Nama pahlawan akan selalu tertulis di hati
memiliki makna siang hari yang sangat
sanubari, pengalaman pahlawan dikehidupan
panas akibat sengatan matahari. Hijau
militer yang keras medan pertempuran dan
rerumputan
pahitnya dalam perjuangan akan selalu
adalah tumbuhan yang hijau hidup di tanah
diingat.
lapangan yang bergoyang akibat tiupan oleh
1.2 Mangkutak
angin. Imaji auditif yang terdapat pada puisi
Aku simangkutak pulang petang. Setelah bermain layang layang seharian .Awan hitam kelabu terbang rendah di kaki perbukitan nun di sana. Lama kucarijejak di pematang gelanggang alangkah ramai Semusim tuak tua semusim aduayam silangkaneh Alangkah ganasnya Sabai..sabai…sabai Aku mabuk kuda melajang halaman panjang. Di siang hariterik Hujan rerumputan padang ilalang bergoyang Bapak…bapak…bapaaak.. Dalam hati siapa tahu maha agung duka bersarang Aku simangkutak pulang petang. Bermain layang layang Raja nan panjang. Raja berbanding di bunuh orang
di atas adalah semusim aduayam. semusim aduayam
padang
adalah
ilalang
suara
bergoyang
ayam
sedang
bertarung yang digambarkan oleh penyair seperti suara ayam yang bertelur selalu berkokok. Imaji taktil pada puisi di atas adalah duka bersarang. Duka bersarang adalah
perasaan
yang
sedih
dan
kesedihannya terpendam di dalam hati. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makna puisi Mangkutak adalah bujang pemalas yang tidak mau bekerja dengan kehidupan yang bersenangsenang dan hari-harinya. Dapat dilihat dari
data aku simangkutak pulang petang, setelah
menyala-nyala membakar hutan dengan
bermain layang-layang seharian. Padahal
seketika. Abu berterbangan di terpa angin
seorang laki-laki itu harus bertanggung
kemarau adalah sisa pembakaran dari hutan
jawab terhadap keluarganya dan wajib
itu terbang diterpa oleh angin yang sedang
menafkahi keluargany. Kemudian apa yang
berhembus. Imaji auditif yang terdapat pada
dirasakannya berrubah menjadi kesedihan,
puisi di atas adalah tiba kokok ayam
dapat dilihat dari data awan kelabu terbang
bersahutan. Tiba kokok ayam bersahutan
rendah di kaki perbukitan nun di sana.
adalah kokok ayam jantan yang tidak
1.3. Realitas yang Keras
berhenti-henti
Realitas yang keras membuatmu jadi tua Negeri yang kau sayangi dalam seluruh hidupmu Bulang menghilang faja rtiba kokokayam bersahutan Lengguh kerbau cericau cucakwara berabah hutan gembira Sandarkan kepalamu kepangkuanku kita terlepas dari mimpi Gelisah menyerah kita bagai dulu menguras hidup fana Tikungan hutan terbakar api menyala-nyala Abu berterbangan diterpa angin kemarau, wau! Realitas yang keras membuatmu jadi tua negeri yang kau sayangi dalam seluruh hidup Imaji visual yang terdapat pada puisi
digambarkan oleh penyair seperti suara
yang keras membuatmu jadi tua adalah memperlihatkan kehidupan yang sangat keras membuat cepat tua. Bulan menghilang fajar adalah memperlihat rembulan pada malam hari yang bersinar dengan terang kemudian berganti dengan fajar, kata fajar memiliki makna pagi. Tikungan hutan terbakar api menyala nyala adalah api yang
bersahutan
yang
ayam ketika pagi hari. Lenguh kerbau adalah suara
yang dihasilkan dari pernafasan
binatang
berkaki
empat
yaitu
kerbau.
Cericau cucakwara adalah suara kicauankicauan burung yang merdu. Imaji taktil pada puisi kepalamu
di ke
atas adalah
Sandarkan
pangkuanku.
Sandarkan
kepalamu ke pangkuanku adalah merasakan sesuatu
yang
yang
sedang berada
di
pangkuannya yaitu anggota tubuh dari bawah keatas yaitu kepala. Berdasarkan uraiannya diatas, makna
Realitas yang Keras di atas adalah Realitas yang keras membuatmu jadi tua. Realitas
saling
puisi Realitas yang Keras adalah kehidupan yang keras hingga membuat usia seseorang warga
tidak sesuai
dengan kenyataan.
Pergantian waktupun terlalu cepat dirasakan oleh warga ketika telah pagi, dapat dilihat dari data bulang menghilang fajar tiba. Hutanpun
ramai
dengan
suara-suara
binatang yang ada di sana, hal tersebut tergambar dari data tiba kokok ayam
bersahutan,
lengguh
cericau
bertubi tubi tubi tikungan jalan. Halilintar
cucakwara. Pagipun membangunkan mimpi-
datang bertubi tubi tubi tikungan jalan
mimpi gelisah yang tidak pernah kekal atau
adalah petir yang menyambar-nyambar di
fana, dapat dilihat dari data sandarkan
tikungan jalan dengan tidak berhenti-henti
kepalamu
yang menyatakan akan turun hujan. serigala
ke
kerbau
pangkuanku
dan
mimpi
gelisah.
serigala berkeliaran halaman rumah tua
1.4
adalah memperlihatkan binatang buas yang
Halilintar Datang
Halilintar datang bertubi tubi tikungan jalan Kehidupan mahaberat di akhir abad ini, katamu Suatu hari Serigala serigala berkeliaran halaman rumah tua Aku sedia penggada kau juga. Waspada di penghujung Senja Ah, lama! Dulu bersiteguh dalam moral penuh etika Manusia berrumah di bawah langit hijau kerbau mengisak Kambing membembek itik berciloteh masuk kandang Malam hitam Paman hitam, paman hitam, paman hitam Jelaga berjuntai di dinding harimu kelabu Jalanan kota pedalaman hirukpikuk pasar ternak Di seberang Tugu tugu menatap langit menadah terik Hujan sudah lama tak datang Kami shalat istiqak tengahhari Minta hujan menolak bala Kumat kamit tuhanku Kumat kamit tuhanku Seperti patung menangis
sedang berkeliaran di sekeliling rumah
Petir datang mencabik cabik lambung Malam tersungkur Pagi hari rinai menangis
adalah suara itik yang sedang bersuara.
warga yang sudah lama tidak dihuni. manusia berrumah di bawah langit hijau adalah manusia yang tinggal di bawah langit yang cerah. Tugu tugu menatap langit menadah terik adalah memperlihatkan panas akibat sengatan matahari. Hujan sudah lama tak datang kami sholat istiqak tengah hari adalah
hujan
memiliki
sudah
makna
lama
tak
datang
kemarau,
dan
warga
melakukan sholat istiqak agar turun hujan. Pagi hari rinai menangis adalah hujan rintik-rintik turun ketika pagi. Imaji auditif pada puisi di atas adalah kerbau mengisak. Kerbau mengisak adalah suara binatang ternak berkaki empat
mengisak yang
digambarkan oleh penyair dan penyair menggambarkan suara mengisak seperti suara yang tertahan tahan.
Hirukpikuk
pasar
ternak
Itik berciloteh
adalah
suara
keramaian pasar dengan lalu lalang angkutan Imaji visual yang terdapat pada puisi
dan keramaian penjual maupun pembelinya.
Halilintar Datang adalah Halilintar datang
Imaji taktil pada puisi di atas adalah kumat
kamit tuhanku. Kumat kamit tuhanku adalah
Hingga subuh
merasakan gerakan-gerakan pada mulut yang berdoa kepada tuhan.
Gerimis
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makna puisi Halilintar Datang adalah petir yang datang secara tiba-tiba dan berharap selalu waspada dan selalu berhatihati karena semua kejadian datang dengan tiba-tiba saja dan kemarau panjang membuat kehidupan selalu
semakin
dalam
tergambar
membuat
kecemasan.
dari
data
Imaji visual yang terdapat pada puisi
Hal
susahdan tersebut
serigala-serigala
berkeliaranan di halaman rumah tua dan hujan sudah lama tak datang kami sholat istiqak tengah hari. Warga berdoa bersama meminta agar segala kejadian yang tidak diinginkan tidak datang secara tiba-tiba. Hal tersebut trgambar dari data kumat kamit tuhanku seperti patung menangis. 1.5 Gerimis November Gerimis November berlari ketika senja menutup pintu Lama kemarau kau di sana sipongang yang rancu Hari-hari berani menapaki perbatasan terjal Akan melambaimu petualang, cewang di langit menemui ajal! Gerimis reda hujan malam lebatnya dentangdenting di atap Gelagah padang ilalang tungkai hujan menyimak musim Jarring lawa merentang serasa diriku di dalamnya Terjaring dan kusut masai lebat jambangnya
November
adalah
Gerimis
November berlari ketika senja menutup pintu. Gerimis November berlari ketika senja menutup pintu adalah hujan yang rintik-rintik turun ketika akan malam. lama kemarau adalah cuaca panas yang tidak pernah hujan. Hujan semalam hingga subuh adalah hujan yang tak kunjung reda hingga pagi. Imaji auditif pada puisi di atas adalah hujan malam lebatnya dentang denting di atap.
Hujan
malam
lebatnya
dentang
denting di atap adalah suara titik-titik air yang berjatuhan dari udara ke atas atap rumah. Katak-katak bernyanyi riang adalah suara binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang kaki depan, pandai melompat dan berenang setelah turun hujan seperti sedang bahagia. Imaji taktil pada puisi di atas adalah hujan
semalam
hingga
subuh.
semalam hingga subuh adalah merasakan dingin akibat dari air yang berjatuhan dari langit tidak berhenti-henti sampai pagi. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa makna puisi Gerimis November adalah hujan yang datang di bulan November dan
Katak-katakbernyanyi riang tanah kerontang Hujan semalaman
Hujan
kebahagian yang dirasakan oleh warga
karena sekian lama kemarau kini telah hujan. Hal tersebut tergambar dari data gerimis berlari ketika senja menutup pintu. Katakkatak terlihat bahagia setelah turun hujan.
selenggok dan senyuman tergelai pagi hari. Ah, labia aku rindu di balik sajadah yang menipis gerimis Anjingku tua terlihat pada rona. Hutan Perburuan menantiku lagi. Sangsaiii
Hal tersebut tergambar dari data katak-katak bernyanyi riang. Kesimpulan
Imaji visual pada puisi Di Negeri Prosaliris
dan
sawan
industry. Ladang dan sawan industry adalah
adalah
memperlihatkan ladang dan sawah yang
contoh pahlawan tidak akan dilupakan
sudah banyak berganti dengan industri.
karena tokoh mangkutak yang menjadi
Sentimentil pada saluang dan rabab adalah
pahalawan disini adalah seseorang yang
keriduannya melihat alat music saluang dan
tidak bertanggung jawab. Bisa diingat jika
rabab alat music dari minang. Senyuman
atas nama pahlawan tentunya seseorang
tergelai pagi hari adalah memperlihatkan
yang selalu bertanggung jawab meskipun
senyuman indah yang tak bersuara di pagi
dalam
hari yang memiliki makna sedang bahagia.
secara
keluarga
bagian
ladang
puisi
Mangkutak
dari
adalah
keseluruhan
dan
selalu
berani
menghadapi kehidupan.
Gerimis adalah hujan rintik-rintik sedang
2. Bagian Puisi di Negeri Prosaliris
turun dari atas langit. Imaji auditif yang
2.1 Di Negeri Prosaliris
terdapat pada puisi di atas adalah aku
Di negeri prosaliris aku bergumam enam puluh tiga tahun dan kata Kata terbungkuk membawa beban pengertian Nenek moyangku
bergumam
Teruka ladang dan sawah industri entah di mana. Lalu engkau menghafal buku-buku ekonomi Negara maju dalam semalam acara Global masuk kamar lewat televise. Kamar sumpek bagai Sarang kepuyuk seperti ratusan juta penduduk negeri ini.Barangkali tuan maltus saja tersenyum Di negeriprosaliris aku bercinta dengan seksama lalu jadi Sentimentil pada saluang dan rabab.ah, sititi ada lag itik pulang petang. Aku ingin
anampuluhtiga
tahun.
Aku
bergumam anampuluhtiga tahun adalah pembicaraan
suara
pelan
dan
tertahan
dimulut. Imaji taktil pada puisi di atas adalah kamar kamar sumpek bagai sarang kepuyuk. Kamar kamar sumpek bagai sarang kepuyuk adalah merasakan kamar-kamar yang kecil sempit dan penuh dengan barang bagaikan sarang
tempat
membuat
sesak
tinggal
kecoak
pernapasan.
hingga
Senyuman
tergelai pagi hari adalah merasakan gelak tawa yang tidak bersuara memperlihatakan kesenangan terlihat ketika pagi. Gerimis
adalah merasakan hujan rintik-rintik yang
meja makan adalah akuarium kecil tempat
berjatuhan tidak deras.
ikan yang berada di sudut meja. Gerimis
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
melambai kita terpanas adalah hujan yang
makna puisi Di Negeri Prosaliris adalah di
tidak begitu deras dengan cuaca panas.
tanah
ini
Imaji auditif yang terdapat pada puisi di atas
dibanggakan kini telah berubah. Seseorang
adalah suara tertekan. Suara tertekan adalah
yang kesal karena selama enam puluh tiga
suara yang sangat pelan dan lirih seperti
tahun hanya membawa beban pengertian.
suara orang yang sedang berbisik.
Hal tersebut tergambar dari data di negeri
Imaji taktil pada puisi di atas adalah aku
Semuanya sejenak hilang seperti ladang,
demam gigil badanku sekujur/ panas tinggi
sawah dan hutan terganti oleh industri.
barometer
Kemajuan itu masuk secara pelan dan
badanku sekujur/ panas tinggi barometer
perlahan. Hal tersebut tergambar dari data
tertekan adalah merasakan suhu tubuh yang
global masuk kamar lewat televise.
panas tinggi dan gemetaran seluruh tubuh
2.2 Mata Ikan Itu Menggerling Jujur
akibat dari demam. Aku mimpi kamu kita
Mata ikan itu menggerling jujur Di sudut akuarium kecil tepi meja makan Aku demam gigil badanku sekujur Panas tinggi barometer tertekan Aku mimpi kamu kita berpisah Cedera mencederai di malam fana Langit malam bulan juni ai, aku dan kamu Berbasah basah Gerimis melambai kita terpana Suara tertekan saling memandang jauh Lambaian purbani sentakn libido kuda jantan Kau berpelung Aku berpeluh Semalaman
berpisah
kelahirannya
yang
selama
Imaji visual yang terdapat pada puisi Mata Ikan Itu Menggerling Jujur adalah Mata ikan itu menggerling jujur adalah dua mata ikan yang yang memandang dengan tatapan yang tajam seakan ada yang ingin disampaikan. Disudut akuarium kecil tepi
tertekan.
adalah
Aku
demam
merasakan
gigil
sebuah
kesedihan. Gerimis adalah merasakan air yang berjatuhan dari atas langit akibat dari pendinginan yang tidak deras. Dari uraian di atas dapat disimpulkan makna puisi Mata Ikan Itu Menggerling Jujur adalah tatapan mata yang penuh dengan nafsu yang membuat nafsu birahi bangkit. Suara lirih seakan pelan Sali berhadapan. Dapat dilihat dari data suara tertekan purbani sentakan libido kuda jantan. 2.3 Aku Senang Dengarkan Kau Membaca Aku senang dengarkan kau membaca Riwayat yang suka menyayat nyayat Jantungku. Sebuah panorama usia Di bulan desember berhujan sambil Membayangkan wajahmu. Kerutmerut guratan dahi
Bagai kulit limaukering Sebuah robekan almanac isak usia Dirmbang petang. Kau suka berpura pura Aku tergoda ingin masul kedalam pusara Hatimu. Ketika usia senja begini… Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah kerutmu guratan dahi bagai kulit limau kering. Kerutmu guratan dahi bagai kulit limau kering adalah kerutan pada kening yang sudah tua dan terlihat bagaikan kulit jeruk yang sudah terkena panas maka akan keriput. Sebuah robekan alamanak isak usia adalah kalender yang sudah tidak
membayangkan asmara. aku
wajahnya
dan
terbuai
Hal tersebut tergambar dari data
senang
dengarkan
kau
membaca
kerutmu guratan dahi bagai kulit limau kering. 2.4 Rindu Membawaku Lagi Rindu membawaku lagi pada kota ini Setelah limapuluh tahun berlalu Membuat perhitungan kehilangan tahu Wajah wajah yang tak kukenal lagi Dauh daun ketaping yang luruh tidak ada lagi Pendakian lama ditinggalkan Derau batang agam yang memilu Dan musim saling berganti
terpakai lagi robek di akhir tahun. Imaji auditif pada puisi di atas adalah Aku senang dengarkan kau membaca. Aku senang dengarkan kau membaca adalah suara seseorang yang sedang membaca. Imaji taktil pada puisi di atas adalah riwayat yang suka menyayat nyayat jatungku adalah merasakan yang
terasa
segala sesuatu yang dialami melukai
jantung
tempat
pemompa darah manusia. Kerutmu guratan dahi bagai kulit limau kering adalah merasakan kerutan di wajah karena sudah tua seperti goresan luka yang banyak diibaratkan bagai kulit jeruk yang sudah
Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah wajah-wajah yang tak kukenal. Daun daun ketaping yang luruh adalah daun yang luruh pada tangkainya. Imaji auditif yang terdapat pada puisi di atas adalah derau batang agam yang memilu. Derau batang agam yang memilu adalah suara gelombang dari batang agam yang tidak teratur. Imaji taktil pada puisi di atas adalah Rindu membawaku lagi pada kota ini. Rindu membawaku lagi pada kota ini adalah merasakan kerinduan pada suatu tempat dan ingin mendatanginnya lagi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
kering. Dari uraian di atas dapat disimpulkan makna puisi Aku Senang Dengarkan Kau Membaca adalah selalu terbayang dengan seseorang yang membuatnya selalu ingin
makna puisi Rindu Membawaku Lagi adalah kerinduan pada suatu kota namun semua sudah berbeda. Hal tersebut tergambar dari data rindu membawaku lagi pada kota ini.
Banyak penduduk-penduduk baru yang tak
dipermulaan
dikenalinya. Hal tersebut terlihat pada data
dipermulaan
wajah-wajah yang tak kukenal.
gemetaran yang dihasilkan dari mengigil di
2.5 Aku Ingin Benar Melupakanmu
awal kemarau suara mengigil itu seperti
Aku ingin benar melupakanmu. Di gelap
orang sedang kedinginan. Imaji taktil pada
cahaya
puisi di atas adalah menusuk lambungku
Dan angin menusuk lambungku ngilu.
ngilu. Menusuk lambungku ngilu adalah
Sebuah drama
merasakan nyerinya lambung akibat dari
Tragik aku ingin lusuh
tusukan.
bersamanya.tempohari aku
Imaji visual yang terdapat pada puisi Aku Ingin Benar Melupakanmu adalah di gelap cahaya. Di gelap cahaya
adalah
sesuatu yang tidak memiliki sinar cahaya meneranginya.
Selambai
kemarau
Menggigil adalah
suara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Betul rapat denganmu seperti daging dengan kuku Lalu kita berbenah dan berrumah di pantai sana Membuat sebaris kenangan selama hayat kita Sebaris kenangan Cuma selambai daunan menggaritkan Tangkainya lalu kita tidak acuh senyum pasimu Aku menggigil di permulaan kemarau. Adakah kau ingat Sebuah pengambaran yang lama hadir dalam riwayat Kita masing-masing. Lipatlah halaman pertama Dan selamat jalan kasihku…
untuk
kemarau.
daunan
bahwa kenangan indah akan dilupakan. Hal tersebut tergambar pada data aku ingin benar melupakanmu. Gelap membuat luluh dalam kenangan masa lalu. Hal tersebut tergambar pada data gelap cahaya. Kenangan itu begitu sulit
dilupakan
karena
hidup
bersama
memiliki banyak kenangan. Hal tersebut tergambar pada data menusuk lambungku ngilu. 2.6 Menjarah Riak dalam Serak Menjarah riak dalam serak aku cinta padamu Abu di atas bedul terkurung angin limbubu Onak bersarang dalam benak musim gulana berkelana Cinta platonic menghiba kurangkul dalam buhul sentak Rapatlah pada Ku bagai akau menggetah burung balam Ikutlah bersamaku gerammalam Saling beranggukan terkutu kutu tu tu Menjarah riak dalam serak
menggarikan tangkainnya adalah melihat tangkai dan daun yang bergoyan akibat
Imaji Visual pada puisi Di atas
hembusan angin. Imaji auditif yang terdapat
adalah abu di atas bendul terkurung angin
pada
limbubu. Abu di atas bendul terkurung angin
puisi
di
atas
adalah
menggigil
limbubu adalah asap di atas lubang angin
pintu ke jendela. Gabak hitam berkisar dari
pintu. aku menggetah burung balam adalah
pintu ke jendela adalah melihat awan hitam
seseorang yang sedang memikat burung
seperti tanda-tanda akan turun hujan terlihat
dengan cara menggetah. Imaji auditif yang
jelas dari pintu. Tergerai rambutmu panjang
terdapat pada puisi di atas adalah saling
lalu jatuh adalah rambutnya yang tergerai
beranggukan terkutu kutu tu tu. Saling
dengan indah dan panjang.
beranggukan terkutu kutu tu tu adalah suara
pada puisi di atas adalah nyanyian musim.
yang terkutu kutu tu tu. Imaji taktil pada
Nyanyian musim adalah suara komponen
puisi di atas adalah abu di atas bendul
musik pendek yang terdiri atas lirik dan
terkurung angin limbubu. Abu di atas bendul
lagu. Imaji taktil pada puisi di atas adalah
terkurung angin limbubu adalah merasakan
aku rindu kamu terbakar rasanya. Aku rindu
angin yang bertiup menerpa abu sisa
kamu terbakar rasanya adalah merasakan
pembakaran di atas atau di bawah pintu
atau terpengaruh perasaannya dengan sebuah
berputar-putar
kerinduan yang terpendam dalam hati dan
karena
udara
yang
berhembus.
Imaji
auditif
begitu sangat sakit. Padang ilalang di hati
Dapat disimpulkan makna dari uraian
yang kerontang adalah merasakan kesepian
di atas adalah rasa suka yang bersarang di
dalam hati bagai padang ilalang yang
otak dan menjadi pengganggu pikiran. Hal
kerontang.
tersebut tergambar pada data abu di atas bedul terkurung angin limbubu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan makna dari puisi Kaki Kaki Hujan adalah sisa-sisa kerinduan yang membuat hati sepi
2.7 Kaki-Kaki Hujan
dan rasa rindu yang tak akan pernah ketemu.
Kaki kaki hujan menghujam jauh ke dalam gua tanah. Gabak hitam angin berkisar dari pintu Ke jendela. Aku rindu kamu terbakar rasanya padang ilalang di hati yang kerontang Nyanyian musim tergerai rambutmu panjang lalu jatuh Ke pangkuan hutan di mana kita tidak akan pernah ketemu
Hal tersebut tergambar dari data rindu kamu
Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah gabak hitam berkisar dari
terbakar rasanya. 2.8 Sukmaku Mengitari Bantalmu Malam Hari Sukmaku mengitarimu malamhari. Ke sini Kurangkul kau angin mnyinggi. Transparan wajahmu Lekokliku tubuhmu pinggangmu genting kerangga Aku lusuh di malam begini usia senja begini Jangan lengah. Katamu, diluar angin berkisar
Antara 10/12 km/jam Sebelum kau melambai aku sudah tahu. Kita berpisah Di jalan suram abadku. Sebentar lagi Kalender bakal dilipat. Aku kanak-kanak kembali Menyusuri halaman tua dan bandul rumah berdebu Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah transparan wajahmu lekokliku tubuhmu pinggangmu genting kerangga. transparan wajahmu lekokliku tubuhmu pinggangmu
genting
kerangga
adalah
melihat sebuah postur tubuh yang seksi dan pinggangnya yang genting keras. Halaman tua bandul rumah berdebu adalah halaman rumah yang sudah lama tidak dihuni dan dengan loncengan diatas pintu sudah terlihat kotor karena debu.
Imaji
auditif
yang
terdapat pada puisi di atas adalah angin berkisar
antara
10/12km/jam/.
Angin
berkisar antara 10/12km/jam/ adalah suara hembusan
angin
yang
berputar
lebih
kencang seperti suara badai. Imaji taktil pada puisi di atas adalah Sukmaku mengitari bantalmu malamhari. Sukmaku mengitari bantalmu malamhari adalah merasakan jiwa yang melayang-layang berputar-putar di atas bantalmu pada malam hari. Angin menyigi adalah
merasakan
sebuah
udara
yang
berhembus dan terasa begitu adem. Dari uraian di atas makna puisi di atas adalah jiwa yang membayangkan wajah
seseorang yang sedang dirindukan. Jiwa seakan berkelana akibat perpisahan yang membuat kesedihan. Hal tersebut tergambar pada data kita berpisah dijalan suram dan sukmaku mengitari bantalmu malam hari. 2.9 Aku Jadi Masalalu karena Titik Aku jadi masa lalu karena titik. Putik tinggalkan tangkai digoyang angin lalu. Sebuah perpisahan Datang silih berganti. Di simpang jalan kami berbagi Dia memilih kanan aku memilih kiri. ahai, perpisahan! Jangan tinggalkan aku, katanya Matanya basah setelah mengambil udhuk Aku purapura tidak melihat sambil menggumam senyum Kuhitung degup jantung kudengar detik arloji sunyi Imaji vsisual yang terdapat pada puisi di atas adalah matanya basah setelah mengambil wudhuk. Matanya basah setelah mengambil wudhuk adalah sebuah bola mata yang basah setelah mencuci sholat. Senyum adalah melihat gelak tawa tanpa suara. Imaji auditif yang terdapat pada puisi di atas adalah sambil menggumam senyum. Imaji taktil pada puisi di atas adalah angin lalu. Angin lalu adalah merasakan sesuatu hal itu dianggap dan bersifat sementara. matanya basah adalah merasakan bola mata untuk melihat basah akibat dari cuci muka atau karena air mata.
Dari uraian di atas makna Aku Jadi
dirinya sebagai seekor kijang dan rusa. Hal
Masa Lalu karena Titik adalah masalalu
tersebut tergambar pada data aku kijang kau
yang menjadikannya karena sebuah titik dan
rusa. Kemudian perpisahan dan kekecewan
perpisahan itu membuat kesedihan dan
yang membuat tak ingin diganggu.
tangisan. Hal tersebut tergambar pada data
2.11 Tangis Gerimis
aku jadi masa lalu karena titik, sebuah
Tangis gerimis di wajahmu Kuseka dengan saputangan ganih Perlahan Matamu bahamu Ke pangkuan dulu Yang kukuh Sipenghiba hati Dan pserajuk Di hari hari garang Musimku Belajar nenyimak Kata kata arif Kuda jantan yang tua Padang sangat luasnya Ringkikmu ditelan udara Kita tidak akan pernah bersua.
erpisahan dan angin lalu. 2.10 Kau Kijang Aku Rusa Kau kijang Aku rusa Dalam belantara hatimu Badai serta limbubu Memisah kita Dari perjalanan sulit Ketika kalender Kulipat dua Deru angin Hatimu terluka Jangan ganggu Suaramu mendesah Ah! Aku belajar hidup dari dua mejan
Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah tangisan yang kecil pada wajahnya seperti hujan rintik-rintik yang
Imaji visual yang terdapat pada puisi di atas adalah Kau kijang aku rusa. Kau kijang aku rusa adalah mengumpamakan dirinya sebagai seekor kijang dan rusa. Kalender kulipat dua adalah kalender. Suaramu mendesah ah adalah suara seperti nafas orang yang sedang memiliki penyakit bengek. Imaji taktil pada puisi di atas adalah deru angin. Deru angin adalah merasakan sejuknya karena dari hembusan angin. Dari uraian di atas makna Kau Kijang Aku Rusa adalah yang mengibratkan
tidak begitu deras. Imaji auditif pada puisi di atas adalah tangis gerimis di wajahmu. Imaji taktil pada puisi di atas adalah tangis gerimis di wajahmu. Tangis gerimis di wajahmu adalah merasakan tangisan kecil seperti hujan yang rintik-rintik turun namun tidak deras. Gelai bahumu ke pangkuanku dulu adalah merasakan pangkuan yang dulu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan makna puisi Tangis Gerimis adalah tangisan kecil. Hal tersebut tergambar pada data tangis gerimis di wajahmu. Kesedihan yang
terlihat di bola mata karena perpisahan yang
Chulsum, Umu & Windy Novia. 2006.
takkan pernah bertemu lagi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Surabaya: Yoshiko Perss
Makna
keseluruhan
dari
puisi
Moleong, Lexi J. 2005. Metode Penelitian
Mangkutak adalah pahlawan yang tidak akan
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
dilupakan karena tokoh mangkutak yang
Rosdakarya.
menjadi pahalawan disini adalah seseorang
Pradopo. Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian
yang tidak bertanggung jawab. Bisa diingat
Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
jika atas nama pahlawan tentunya seseorang
University Pers
yang selalu bertanggung jawab.
Saria, Rusli Marzuki. 2010. Mangkutak di
Makna keseluruhan dari bagian puisi
Negeri Prosaliris. Jakarta: Kompas
di Negeri Prosaliris adalah negeri yang selalu dibanggakan berubah akibat dari
Gramedia. Semi, M Atar. 1984. Anatomi Sastra.
kemajuan jaman dan semuanya semuannya
Padang: FPBS IKIP Padang.
berrubah seakan tak ada nafsu bangkit.
Usman, Husaini & Akbar , Purnomo
Kerinduan pada negeri yang lama. Kenangan
Setiady. 1996. Metodologi Penelitian
dikota dulu dan kini takkan bertemu lagi.
Sosial. Jakarta: Bumi Angkasa.
Makna keseluruhan dari dua bagian puisi
Waluyo, J Herman. 1987. Teori dan
Mangkutak dan di Negeri Prosaliris adalah
Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Seorang laki-laki harus bertanggung jawab terhadap keluarga dan selalu berani menghadapi kenyatan hidup walaupun itu pahit. DAFTAR PUSTAKA
______. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka.