ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA KUMPULAN PANTUN NEGERI PANTUN KARYA YOAN SUTRISNA NUGRAHA
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh MAYA PURNAMA SARI NIM 090388201196
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Analisis Penggunaan Diksi Pada Kumpulan Pantun Negeri Pantun Karya Yoan Sutrisna Nugraha oleh Maya Purnamasari. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing 1 Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Dosen Pembimbing 2 Erwin Pohan, M.Pd.
[email protected].
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan diksi dalam kumpulan pantun negerti pantun karya yoan sutrisna nugraha. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif analisis isi. Teknik penggumpulan data menggunakan teknik telaah dokumen untuk diambil data dan dianalisis. Sedangkan hasil penelitian ini yaitu masih ditemukan kesalahan/ketidaktepatan penggunaan diksi dalam teks kumpulan pantun negeri pantun karya Yoan Sutrisna Nugraha. Kata kunci: Diksi, kumpulan pantun
Abstract This study aims to determine the use of diction in a collection of poems county by Yoan Sutrisna Nugraha. The method used is descriptive qualitative in nature. Data collection technique was document analysis. The data were analyzed through ready clasifition interprentatif. The results of this study are still found errors / inaccuracies in the text collection.
Keywords: Diction, a collection of poems
1. Pendahuluan Di sehari-hari selalu menggunakan bahasa untuk berbicara. Hampir tidak pernah terjadi misalnya ketika kita berbicara dengan cara menulis di kertas, saling bernyanyi. Oleh karena itu bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting, komunikasi ini terjadi apabila ada proses interaksi antar manusia untuk menyampaikan ide, pikiran, gagasan kepada pihak lain dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu nsastra lisan yangtelah mentradisi di Indonesia adalah pantun. Pantun merupakan salah satu karya melayu yang sampai sekarang masih dikembangkan sekarang banyak juga di temui pantun yang di tulis dalam bentuk tulisan Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi ialah teks kumpulan pantun negeri pantun karya Yoan Sutrisna Nugraha sebanyak 18 judul 322 bait pantun, sampel diambil 15% dari populasi yaitu 48 bait pantun. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan diksi dalam kumpulan pantun negeri pantun karya Yoan Sutrisna Nugraha.
2. Pembahasan Jabaran Pembuka Kota gurindam negeri pantun Pasarnya banyak menjual kunyit Yoan sutrisna bersopan santun Dahulu bergelar dengan hang penyet Pantun diatas bersajak a-b-a-b. Berdasarkan bait ( jumlah kata dalam setiap baris) pantun yang ada di teks pada baris keempat memiliki 5 kata. Menurut Tusiran suseno (2008:64) sebuah pantun yang baik, suku akhir kata kedua sampiran pertama bersajak dengan suku akhir kata kedua dari isi yang pertama. Apalagi suku akhir kata keempat dari sampiran pertama seharusnya bersajak dengan suku akhir kata keempat isi pertama, karena disinilah nilai persajakan dalam pantun yaitu baris pertama sama dengan baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat. Kalau pun sulit untuk mencari kata yang bersuku akhir pah yaitu dengan membuang huruf P nya menjadi ah seperti pantun di atas pada suku akhir kata pada baris kedua yit dan pada baris keempat suku akhir katanya yet, jika dilihat dari persajakan nya penggunaan diksi pada kata kunyit kurang tepat. Keraf (2006: 89) dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa menjelaskan salah satu ketepatan diksi hendaknya memperhatikan kelangsungan pilihan kata. Berkaitan dengan hal tersebut pada pantun diatas penggunaan diksi pada kata kunyit kurang tepat, seharusnya kata yang digunakan songket. hal ini juga berkaitan dengan syaratsyarat pantun yang baik. Demikian pantun yang benar :
Kota gurindam negeri pantun Pasarnya banyak menjual songket Yoan sutrisna bersopan santun Dahulu bergelar hang penyet
Jabaran Penuntun Hidup Kota gurindam negeri pantun Sirih disusun tampaknya rapi Anak yang salah mari dituntun Jangan dimarah, jangan dimaki Pantun diatas bersajak a-b-a-b. Berdasarkan jumlah bait( jumlah kata dalam setiap larik/baris) pada pantun ini terdapat 5 kata yaitu pada baris ketiga. Persajakan pada suku akhir kata yaitu rapi dan maki pada baris kedua dan keempat, menurut Suseno pantun yang baik persajakan nya. Keraf (2006:89) menyebutkan salah satu ketepatan diksi ialah memperhatikan kelangsungan pilihan kata yang digunakan. Kota gurindam negeri pantun Sirih disusun tampaknya mendaki Anak salah mari dituntun Jangan dimarah, jangan dimaki
Kota gurindam negeri pantun Gunung bintan berlekuk rapi Cepatlah sadar dan minta ampun Tak malukah hidup dari korupsi Pantun diatas bersajak a-b-a-b. Berdasarkan jumlah bait( jumlah kata dalam setiap baris) pada baris ketiga dan keempat terdapat 5 suku kata. Tusiran suseno (2008:64) sebuah pantun yang baik, suku akhir kata kedua sampiran pertama bersajak dengan suku akhir kata kedua dari isi yang pertama. Apalagi suku akhir kata keempat dari sampiran pertama seharusnya bersajak dengan suku akhir kata
keempat isi pertama, karena disinilah nilai persajakan dalam pantun yaitu baris pertama sama dengan baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat. Kalau pun sulit untuk mencari kata yang bersuku akhir pah yaitu dengan membuang huruf P nya menjadi ah seperti pantun di atas pada suku akhir kata pada baris kedua rapi dan pada baris keempat suku akhir katanya korupsi, jika dilihat dari persajakan nya penggunaan diksi pada kata korupsi kurang tepat.
Kota gurindam negeri pantun Gunung bintan berlekuk rapi Cepatlah sadar minta ampun Tak malukah hidup dari napi 3. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa teks pantun kumpulan pantun negeri pantun karya Yoan Sutrisna Nugraha masih terdapat kesalahan/ketidaktepatan penggunaan diksi. yang tidak tepat. Kesalahan yang dijumpai seperti kata-kata yang hampir mirip dengan ejaan 2 kesalahan, tidak memperhatikan kelangsungan pilihan kata, penggunaan akhiran asing, persajakan atau rima terdiri dari 5 kata yang digunakan serta ketidaksamaan suku kata akhir pada tiap baris terdapat 21 kesalahan dalam teks kumpulan pantun negeri pantun karya Yoan Sutrisna Nugraha Daftar Pustaka Arikunto, Sumarsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta: Renika Cipta. Alisjahbana, Sultan Takdir.2004. Puisi Lama. Jakarta : Dian Rakyat. Budianta, Melani,dkk.2008. Membaca Sastra: Indonesia Tera Darmawan Rahmat.(2011). “Analisis Diksi dan Kontruksi Kalimat dalam Terjemahan Syair Ta’lim al-Muta’allim.” Jakarta : Program Studi Tarjamah, Program gelas sastra Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatul Jakarta.
E.waridah, S.S.2010. Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa, Bandung : PT. Kawan Pustaka. Hajar, Encik Abdul. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: UNRI Press. Jami’ah, 2012. “ Peranan Pantun dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Daik Lingga”. Tanjungpinang. Program Studi Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kurniawan,Muhammad . 2012. “ Kemampuan Menulis Pantun Berdasarkan Bait dan Irama Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bintan”. Tanjungpinang: Program Studi Bahasa Indonesia. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Lestari Sri.2011.“Analisis Diksi dan Ejaan pada Tajuk Rencana Harian Tanjungpinang Pos”. Tanjungpinang: Program Studi Bahasa Indonesia. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori pengkajian fiksi, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak. Nugraha, Yoan Sutrisna. 2011. Negeri Pantun. Depok: Yayasan Panggung Melayu Suhardi.2011. Sastra Kita,Kritik, dan Lokalitas.Tanjungpinang:PT KOMODO BOOKS Suseno,Tusiran.2008. Mari Berpantun. Yayasan Panggung Melayu :CV Data Makmur Setia. Sugiarto,Eko.2012. Pantun dan Puisi Lama Melayu. Sleman:Khitah Publishing Yogjakarta Sugiyono.2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung :Alfabeta Bandung Sarumpaet, Risikk Toba. 2002. Sastra Masuk Sekolah. Magelang: Indonesia Tera. Tim,2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka