Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ABC PADA BENGKEL PIRAMIDA MOTOR TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen
OLEH :
BAYU WIYONO NPM : 11.1.02.02.0124
PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 1
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 2
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 3
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ABC PADA BENGKEL PIRAMIDA MOTOR TULUNGAGUNG
Oleh : Bayu Wiyono 11.1.02.02.0124 Fakultas Ekonomi, program Studi Manajemen
[email protected] Dr.Sri Aliami dan Lilia Pasca Riani, SE., M.Sc UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Persediaan merupakan bagian vital dari bisnis terutama bagi perusahaan kecil atau perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa maupun barang. Perusahaan kecil atau baru kebanyakan belum memahami mengenai pentingnya pengendalian pada persediaannya. Dalam pengadaan persediaan pun kebanyakan dilakukan setelah barang yang diinginkan konsumen telah habis kemudiaan perusahaan baru menyediakan lagi.Bengkel Piramida Motor adalah perusahaan kecil dan baru yang bergerak dalam bidang usaha jasa servis kendaraan sepeda motor dan usaha dagang onderdil sepeda motor. Bengkel Piramida Motor sampai saat ini belum pernah menggunakan analisis ABC untuk mengklasifikasi kebijakan pengadaan spare part, sehingga penulis ingin meneliti klasifikasi antara spare part yang satudengan spare part yang lain, dimulai dari yang berharga mahal dan harga yang paling rendah, serta jumlah pemakaiannya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengelompokkan persediaan spare part jenis(1)oil, (2)ban dalam, (3)laker,(4)bola lampu, (5)kampas rem depan, dan (6) kampas rem belakang. Tempat penelitian dilakukan di Bengkel Piramida Motor yang terletak di Desa Boro, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Dalam pengambilan data terdapat beberapa teknik yang dilakukukan,yaitu: wawancara, pengamatan,dokumentasi dan studi pustaka. Penelitian ini mengambil 6 jenisspare part dengan 46 tipe yang berbeda dengan alasan 46tipe spare part tersebut dianggap spare part yang mempunyai prioritas penjualan tinggi dibandingkan dengan spare part yang lain. Sehingga spare part ini bisa dikategorikan spare part yang mempunyai pengaruh besar terhadap operasi bengkel. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat 21 spare part pada golongan A, 14 spare part pada golongan B dan 10 spare part pada golongan C. Kata Kunci: Pesediaan, Metode ABC LATAR BELAKANG Persediaan merupakan bagian vital
seringkali terjadi dalam perusahaan kecil
dari bisnis terutama bagi perusahaan kecil
atau
atau perusahaan baru yang bergerak di
persediaan
adalah
bidang jasa maupun barang. Hal yang
kekurangan
stok
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
baru
yang
belum
memahami
kelebihan persediaan
dan dalam
simki.unpkediri.ac.id Halaman 4
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kegiatan usahanya. Kedua hal tersebut
total
adalah masalah yang sering dihadapi oleh
merupakan ersediaan yang nilai volume
perusahaan. Selain kedua hal itu,perusahan
tahunan rupiahnya rendah, yang hanya
kecil atau baru sebagian besar juga belum
sekitar 10% dari total nilai persediaan.
memahami
Dalam
tentang
golongan-golongan
persediaan).
kelas
Ketiga,
ini
kelas
diperlukan
C
teknik
persediaan yang dimiliki sehingga dalam
pengendalian yang sederhana, pemeriksaan
pengadaannya
efektif.
dilakukan sekali-kali. Dengan mengetahui
penyebab
kelas-kelas tersebut, dapat diketahui item
Menurut
kurang
Baroto
begitu
(2002:53),
timbulnya persediaan ada tiga,
yaitu
persediaan tertentu yang harus mendapat
mekanisme pemenuhan atas permintaan,
perhatian
keinginan
dibandingkan item lain.
untuk
mengantisipasi
ketidakpastian dan keinginan melakukan spekulasi. Sedangkan metode perhitungan persediaan secara garis besar terdapat tiga metode, yaitu metode EOQ, metode ABC dan metode persediaan tunggal.
lebih
intensif
atau
Bengkel Piramida Motor
serius
adalah
perusahaan kecil dan baru yang bergerak dalam bidang usaha jasa servis kendaraan sepeda motor dan usaha dagang onderdil sepeda motor. Bengkel Piramida Motor
Analisis ABC membagi persediaan
sampai
saat
ini
belum
dalam tiga kelas berdasarkan atas nilai
menggunakan
(volume) persediaan. Kriteria masing-
mengklasifikasi kebijakan pengadaanspare
masing kelas dalam analisis ABC adalah
part, sehingga penulis ingin meneliti
kelas A yang memiliki nilai volume
klasifikasi
tahunan
yaitu
satudengan spare part yang lain, dimulai
persediaan yang mempunyai nilai tahunan
dari yang berhargamahal dan harga yang
0-70% dari total persediaan(70% dari total
paling rendah, serta jumlah pemakaiannya.
rupiah
persediaan).
yang
tinggi
analisis
antara
ABC
pernah
spare
part
untuk
yang
Persediaan yang termasuk
Berdasarkan uraian diatas, maka
kelas ini memerlukan perhatian yang tinggi
penulis menulis sebagai kajian penelitian
dalam pengadaannya karena berdampak
berjudul:
pada biaya yang tinggi dan pemeriksaan
Persediaan
dilakukan secara intensif. Kedua,kelas B
MotorMenggunakan
merupakan persediaan dengan nilai volume
Bengkel Piramida Motor Tulungagung”.
tahunan
rupiah
yan
menengah
“Analisis Spare
Pengendalian Part
Sepeda
MetodeABCpada
yaitu
persediaan yang mempunyai nilai tahunan 71%-90% dari total persediaan(20% dari BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 5
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
1. Persediaan yang dianalisis adalah spare
1. Pengelompokkan persediaan spare part
part sepeda motor.
jenis oil pada bengkel Piramida Motor
2. Spare part yang dianalisis adalah spare part
jenis
menggunakan analisis ABC.
oil,bandalam,laker,lampu
2. Pengelompokkan persediaan spare part
depan,kampas rem depan, dan kampas
jenis ban dalam pada bengkel Piramida
rem belakang.
Motor menggunakan analisis ABC.
3. Analisis
yang
digunakan
dengan
menggunakan metode analisis ABC. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengelompokkan persediaan spare partoil di bengkel piramida motor dengan analisis ABC?.” 2. Bagaimana pengelompokkan persediaan spare part jenis ban dalamdi bengkel piramida motor dengan analisis ABC?. 3. Bagaimana pengelompokkan persediaan spare part jenis laker di bengkel piramida motor dengan analisis ABC?. 4. Bagaimana pengelompokkan persediaan spare part jenis lampu depan di bengkel piramida motor dengan analisis ABC?. 5. Bagaimana pengelompokkan persediaan spare part jenis kampas rem depan di bengkel piramida motor dengan analisis ABC?.
3. Pengelompokkan persediaan spare part jenis laker pada bengkel Piramida Motor menggunakan analisis ABC. 4. Pengelompokkan persediaan spare part jenis
lampu
depan
pada
bengkel
Piramida Motor menggunakan analisis ABC. 5. Pengelompokkan persediaan spare part jenis kampas rem depan pada bengkel Piramida Motor menggunakan analisis ABC. 6. Pengelompokkan persediaan spare part jenis
kampas
rem
belakang
pada
bengkel Piramida Motor menggunakan analisis ABC. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Manfaat
bagi
bengkel
piramida
motor
6. Bagaimana pengelompokkan persediaan
Manfaat yang didapat oleh bengkel
spare part jenis kampas rem belakangdi
piramida motor pada penelitian ini
bengkel piramida motor dengan analisis
yaitu ” Memberikan solusi pada
ABC?.
bengkel Piramida motor mengenai persediaan suku cadang jenis oil yang menjadi prioritas utama.”
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 6
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Manfaat bagi peneliti Manfaat
yang
inventory adalah bahan baku atau
didapat
pada
komponen yang sudah mengalami
penelitian ini yaitu “Memberikan
beberapa perubahan tetapi belum
pengalaman pada peneliti mengenai
selesai,
pengendalian persediaan.”
3. Persediaan/perbaikan/operasi/mainte
2. Manfaat Teoritis Manfaat
yang
pengetahuan gambaran
nance-repair-operating-MRO, didapat yaitu
kepada
bagi
ilmu
“Memberikan seseorang
yang
mempunyai keinginan berwira usaha di bidang jasa bengkel terutama dalam mengembangkan
teori
pengendalian
persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan
untuk
menjaga
agar
permesinan dan proses produksi tetap produktif. 4. Persediaan
barang
jadi/finished
goods inventory, adalah produk yang
persediaan dengan menggunakan teori
sudah
selesai
ABC.”
pengiriman.
dan
menunggu
Persediaan dapat melayani beberapa KAJIAN TEORI
fungsi yang menambah flesibilitas bagi
Kajian Teori
operasi perusahaan.
Keempat
fungsi
persediaan tersebut enurut Hazer dan
Persediaan Menurut
Suyadi
(2009:65),
Render (2010:82),adalah sebagai berikut :
persediaan adalah kekayaan lancar yang
a. Decouple atau memisahkan beberapa
terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan
bahan
mentah
(bahan
tahapan dari proses produksi. b. Melakukan
“decouple”
baku/raw material), barang setengah jadi
dari
(work in process), dan barang jadi (
menyediakan
finished goods ).
barang yang akan memberikan pilihan
Menurut
Haizer
dan
Render
(2010:82), jenis persediaan ada empat,
fluktuasi
perusahaan
pemrintaan persediaan
dan
barang-
bagi pelanggan. c. Mengambil keuntungan dari diskon
meliputi:
kuantitas karena pembelian dalam
1. Persediaan bahan baku/raw material
jumlah besar dapat mengurangi biaya
inventory, dibeli tetapi tidak di proses. 2. Persediaan
pengiriman barang. d. Melindungi
barang
setengah
terhadap
inflasi
dan
kenaikan harga.
jadi/working-in-process-WIP BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 7
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut Stevenson dan Chuong (2014:184),
sistem
perhitungan
Metode Membagi Pesediaan Menurut Ruslan (2003:24) metode
persediaan dapat bersifat periodik atau
merupakan
terus menerus. Sistem periodik (periodic
berkaitan
system) merupakan perhitungan secara
(sistematis)
fisik terhadap barang dalam persediaan
subjek atau objek penelitian, sebagai
yang dilakukan pada interval periodik
upaya untuk menemukan jawaban yang
(mingguan dan bulanan). Keuntungan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah
dari sistem ini adalah pesanan untuk
dan termasuk keabsahannya. Jadi secara
banyak
garis besar metode membagi persediaan
barang
terjadi
pada
saat
kegiatan dengan
ilmiah
suatu
untuk
cara
kerja
memahami
suatu
bersamaan, sehingga dapat menghemat
adalah
biaya pengiriman. Sistem persediaan
membagi persediaan kedalam sebuah
terus-menerus
kelompok persedioaan baik
(perpetual
invetory
cara-yang
yang
digunakan
untuk
menurut
system) merupak sistem yang melacak
kualitas, harga dan hal-hal lain yang
pengambilan
membedakan persediaan.
dari
persediaan
secara
kontinu, dengan demikian memantau tingkat
terkini
Keuntungan
dari
dari
setiap
sistem
(2010:84),
Hazer analisis
dan ABC
Render merupakan
adalah
sebuah metode membagi persediaan yang
kendali yang diberikan oleh pemantauan
ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan
kontinu
pengambilan
volume uang tahunan. Analisis ABC
persediaan, keuntungan lainnya adalah
adalah sebuah aplikasi persediaan dari
kuantitas
prinsip
terhadap
pesanan
ini
barang.
Menurut
tetap.
Sedangkan
pareto.
Prinsip
pareto
kerugian dari sistem ini adalah biaya
menyatakan terdapat “sedikit hal yang
tambahan dari pemeliharaan catatan.
kritis
Perhitungan fisik terhadap persediaan
Gagasannya
harus tetap dilakukan secara periodik
kebijakan-kebijakan
untuk
karena
bagian-bagian persediaan kritis yang
pencurian,
sedikit dan tidak banyak pada yang
kerusakan, dan faktor-faktor lainnya yang
sepele. Barang kelas adalah barang-
dapat mengurangi jumlah efektif dalam
barang yang volume uang tahunannya
persediaan.
tinggi 15% dari barang-barang persediaan
memverivikasi
kemungkinan
catatan
kesalahan,
dan
banyak adalah
yang untuk
sepele”. membuat
persediaan
pada
total tetapi nilai uangnya 70% sampai 80%. Barang kelas B adalah barangBAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 8
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
barang persedian dengan volume uang
Persentase
nilai
uang
yang
akan
tahunan yang sedang 30% dari barang-
menggunakan analisis ABC dan hasilnya
barang persediaan total dan 15% sampai
akan berupa output yang menggunakan
25% nilai uangnya. Barang kelas C
kebijakan pengendalian persediaan bahan
adalah barang-barang dengan volume
baku dengan hasil berupa persediaan
uang tahunan yang kecil 5% dari volume
spare part yang optimal.
uang tahunan tetapi bernilai 55% nilai investainya.
METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian Terdahulu 1. Meilani (2009) melakukan penelitian dengan
judul
Persediaan
“Pengendalian
Spare
Part
dan
Pengembangan dengan Konsep 80-20 (Analisis
ABC) pada AUTO2000
dengan
melakukan penelitian judul
“Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Kain Grey dengan Metode Analisis ABC pada
3. Mulyanti (2009) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan
Buah
Segar
pada
Hipermarket
Giant
Poins
Lebak
konsep
dapat
dijelaskan yaitu spare part sebelumnya di evaluasi dahulu dalam data kebutuhan sebelum menggunakan metode yang akan
merupakan
volume penjualan. Harga dan volume penjualan
Persediaan kebutuhan
tersebut
selanjutnya
akan
dianalisis guna ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang
digunakan
adalah
deskriptif.
Menurut
(2006:72)
menjelaskan
penelitian Sukmadinata penelitian
yang ditujukan untuk mendiskripsikan fenomena-fenomena
yang
ada,
baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa aktivitas,
karakteristik
perubahan, hubungan, kesamaan dan
Kerangka Konsep
digunakan.
penelitian ini adalah harga spare part dan
berbentuk
Bulus”.
kerangka
digunakan dalam
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
PT. Primissima Yogyakarta”.
Dari
yang
Teknik dan Pendekatan Penelitian
Cabang Sutoyo Malang”. 2. Sari (2009)
Variabel
spare utama
part dalam
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.
proses usaha dagang pada bengkel. BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 9
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sebelum dilakukan analisis spare part
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat
penelitian
dilakukan
di
harus
diidentifikasi
Bengkel Piramida Motor yang terletak di
berkelompok
Desa
masing-masing spare part.
Boro,
Kecamatan
Karangrejo,
Kabupaten Tutungagung. Waktu
2. Menghitung
pelakasanaan
penelitian
dilakukan bulan April – September 2015.
sesuai
nilai
secara
dengan
rupiah
tipe
masing-
masing persediaan Tahap
kedua
dalam
melakukan
analisis ABC adalah menghitung nilai
Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan sebagai pengambilan data adalah bengkel Piramida Motor yang terletak di Desa Boro, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung.
rupiah pada masing-masing spare part, yaitu dengan cara: Nilai Rupiah = Harga X Volume Penjualan 3. Mengurutkan data dari nilai rupiah yang paling besar sampai yang paling
Teknik Pengumpulan Data
kecil
Teknik pengumpulan data dalam
Tahapan yang ketiga pada analisis
penelitian ini yaitu dengan wawancara,
ABC adalah mengurutkan data harga
pengamatan,
spare part yang telah dihitung nilai
dokumentasi,
dan studi
pustaka.
rupiahnya pada tahapan kedua. Urutan
Teknik Analisis Data
data nilai rupiah pada tahap ini adalah
Teknik
yang
menganalisis
digunakan
dalam
dari data yang mempunyai nilai rupiah
adalalah
analisis
paling besar sampai nilai rupiah paling
data
deskriptif kuantitatif. Analisis kuntitatif digunakan untuk besar
volume
analisis
mengetahui
penjualan.
kuantitatif
mencari
prosentase
berapa
Selain
digunakan harga
kecil. 4. Menghitung nilai kumulatif
itu
Tahapan keempat pada analisis Abc
untuk
adalah mencari nilai kumulatif pada
yang
masing-masing
spare
part.
Nilai
selanjutnya akan digunakan menganalisis
kumulatif nantinya akan digunakan
berdasarkan
untuk mencari prosentase masing-
analisis
ABC
dengan
langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi
masing-masing
spare part
masing spare part. 5. Menghitung prosentase nilai kumulatif Tahapan kelima pada analisis ABC adalah menghitung prosentase nilai
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 10
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kumulatif masing-masing spare part.
sehingga
Perhitungan prosentase nilai kumulatif
diperoleh nilai rupiah sepertipada tabel
dihitung dengan cara:
diatas. Hasil Perhitungan nilai rupiah
Prosentase Nilai Kumulatif =
per item dapat dilihat pada kolom nilai
item
Nilai Kumulatif x 100%
rupiah per juni 2015 pada masing-
Total Nilai Kumulatif
masing tabel diatas. Dari nilai rupiah
6. Menggolongkan persediaan ke dalam
tersebut selanjutnya akan diurutkan
kelompok A,B,C
dari
Tahap yang terakhir pada analisis
terendah.
ABC adalah mengelompokkan spare part
masing-masing
kedalam
kelompok-kelompok
nilai
tertinggi
sampai
nilai
2. Mengurutkan data dari yang nilai rupiah tertingi menuju terendah
pesediaan dengan ketentuan 0-70%
Setelah tahap pertama menghitung
merupakan spare part kelompok A,
nilai rupiah,maka tahap kedua adalah
71-90% masuk pada kelompok B dan
mengurutkan
yang terakhir 91-100% merupakan
mempunyai nilai tertinggi sampai
spare part pada kelompok C.
yang mempunyai nilai terendah pada
dari
masimng-masing HASIL
PENELITIAN
DAN
item
tipe
spare
yang
part.
Kemudian dapat diketahui urutan item yang memiliki nilai rupiah tertinggi
PEMBAHASAN
sampai nilai rupiah terendah. Dimana
Analisi Data Untuk menganalisis data yang telah
urutan nilai tertinggi sampai nilai
terdapat
terendah pada masing-masing tabel
sesuai
dapat dilihat pada kolom nilai rupiah
dengan metode analisis activity based
per juni 2015. Dari urutan tersebut
diperoleh
dari
beberapa
tahap
costing
penelitian
(ABC).
perhitungan
Tahapan
–tahapan
tahapan
selan jutnya akan dihitung
tersebut adalah sebagai berikut:
nilai kumulatif setiap item spare part
1. Menghitung nilai rupiah
pada masing-masing tabel jenis spare
Tahapan melakukan
yang analisis
pertama
dalam
ABC
adalah
menghitung nilai rupiah pada masing
part. 3. Menghitung
nilai
kumulatif
pada
masing-masing item spare part.
masing spare part. Untuk mengetahui
Tahapan yang ketiga pada metode
perhitungan nilai rupiah dengan cara
anailisis ABC adalah menghitung nilai
mengalikan harga dengan volume
kumulatif. Kemudian dapat diketahui
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 11
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
data
perhitungan
nilai
kumulatif
analisis
ABC
adalah
menentukan
masing-masing item. Masing – masing
kelompok dengan ketentuan 0-70%
item pada setiap tabel diatas telah
masuk pada kelompok A, 71-90%
dihitung nilai kumulatifnya. Nilai
masuk kelompok B sedangkan 91-100
kumulatif setiap item dapat dilihat
masuk pada kelompok C. Kemudian
pada kolom nilai kumulatif pada
dapat diketahui pengelompokan item
masing-masing tabel.
persediaan sesuai nilai prosentase
4. Menghitung persentase nilai kumulatif pada masing-masing item spare part. Setelah
masing-masing
item
menurut analisa ABC,dimana pada golongan
A
adalah
item
yang
mempunyai prosentase antara 0-70%
persediaan sudah mempunyai nilai
,golongan
kumulatif,
maka
yang
mempunyai prosentase 71-90% dan
selanjutnya
adalah
mengitung
yang terakir golongan C yaitu item
masing
yang mempunyai prosentase 91-100%
tahap
persentase nilai kumulatif
B
adalah
spare part. Prosentase nilai kumulatif
dimana
dihitung untuk mencari kelompok
dilihat pada tabel.
masing-masing item sesuai kaidah metodeABC.
Kemudian
dapat
item
pengelompokannya
yang
dapat
Pembahasan Dari
analisisa
pengendalian
diketahui perhitungan prosentase nilai
persediaan suku cadang sepeda motor di
kumulatif
bengkel
masing-masing
persediaan,dimana item
dihitung
kumulatifnya
item
masing-masing prosentase
untuk
Prosentase
nilai
menggunakan
Motor
analisa
dengan
ABC
telah
nilai
diperoleh seperti diperoleh kelompok
diperoleh
persediaan seperti yang terlihat pada
pengelompokan item sesuai analisa ABC.
Piramida
tabel-tabel analisa data.
kumulatif
Kelompok item persediaan tersebut
masing-masing item dapat dilihat pada
sangatlah penting bagi perusahaan dalam
kolom prosentase nilai kumulatif pada
pengendaliaan persediaan sparepart yang
tabel.
dimiliki demi melayani konsumen.
5. Menentukan golongan atau kelompok
Kelompok A merupakan kelompok
persediaan masing-masing item spare
yang
part.
daripada kelompok persediaan yang lain
Setelah prosentase nilai kumulatif
karena
dihitung,tahap
persediaan yang mempunyai nilai rupiah
yamg terakhir
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
dari
harus
diprioritaskan
kelompok
A
pertama
merupakan
simki.unpkediri.ac.id Halaman 12
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain sehingga sangat berpengaruh bagi perusahaan. Kelompok B merupakan kelompok
menengah,
pengadaan
persediaan kelompok B dilakukan setelah kelompok
A
terpenuhi.
ban dalam
lampu stop
aspira 2.25
thailand
ban dalam
kampas
IRC 2.75
depan choho
Sedangkan
kelompok C merupakan prioritas terakhir setelah kelompok A dan kelompok B
laker nikon 6204
terpenuhi. Untuk lebih jelasnya pembagian kelompok persediaan spare part dapat
laker nikon 6203
dilihat pada tabel : laker thailand Tabel 1
6204
Tabel Kelompok Persediaan Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Top One
Yamalube
Castrol activ
Enduro Supersyn
Castrol Power1
Evalube GGI
ban dalam
ban dalam
FDR 2.50
IRC 2.50
ban dalam
laker ASB
aspira 2.50
6200
laker thailand
laker ASB
6201
6201
ban dalam
laker thailand
lampu depan
FDR 2.75
6203
bina part
ban dalam
laker nikon
lampu stop
aspira 2.75
6203
bina part
Federal Oil
Mesran
ban dalam
lampu stop
IRC 2.25
aspira
belakang SGP
kampas depan indopart kampas belakang thailand kampas belakang aspira 'Z'
lampu depan aspira lampu depan
SGO
Ahm Mpx
kampas
kampas depan aspira Z
thailand kampas depan aspira Y kampas depan federal kampas depan aspira H kampas belakang YGP kampas belakang HGP Sumber : Data primer,Diolah,Tahun 2015
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan data pada tabel 1, tabel diatas
menunjukkan
pembagian
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
kelompok persediaan spare part yaitu pada kelompok A terdapat
Top One,
Enduro, Supersyn, Ahm Mpx, Federal Oil, Mesran, Ban Dalam FDR 2.75, Ban Dalam Aspira 2.75, Ban Dalam IRC 2.25,
Dari analisis menggunakan metode ABC yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelompokkan
Tabel 2
2.75, Laker Nikon 6204, Laker Nikon
Depan Aspira, Lampu Depan Thailand, Kampas Depan Aspira Y, Kampas Depan Federal,
Kampas Depan Aspira
Kampas
Belakang
YGP,
Belakang
HGP.
Sementara
H,
Pengelompokkan Tipe Oil Kelompok
Kelompok
Kelompok
A
B
C
Top One
Yamalube
Kampas pada
Castrol
Enduro
Power1
kelompok B terdapat Yamalube, Castrol Power 1, SGO, Ban Dalam FDR 2.50, Ban Dalam Aspira 2.50, Laker Thailand
spare
part jenis oil :
Ban Dalam Aspira 2.25, Ban Dalam IRC
6203, Laker Thailand 6204, Lampu
persediaan
Supersyn
SGO
Castrol activ Evalube GGI
Ahm Mpx
6201, Laker Thailand 6203, Laker Nikon 6203, Lampu Stop Aspira, Lampu Stop Thailand, Kampas
Kampas Depan
Depan
Choho,
Indopart,
Kampas
Belakang Thailand, Kampas Belakang Aspira ‘Z’. Dan pada kelompok C terdapat Castrol Activ, Evalube, GGI, Ban Dalam IRC 2.50, Laker ASB 6200, Laker ASB 6201, Lampu Depan Bina Part, Lampu Stop Bina Part, Kampas Depan Aspra Z, Kampas Belakang SGP.
Berdasarkan data pada tabel 2, kesimpulan
pengelompokkan
persediaan spare part jenis oil pada kelompok A yaitu Top One, Enduro, Supersyn, Ahm Mpx, Federal Oil, Mesran. Sementara kelompok B yaitu Yamalube, Castrol Power1, SGO. Dan kelompok C yaitu Castrol Activ, Evalube, GGI 2. Pengelompokkan spare part tipe ban dalam
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 14
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 3
laker
laker nikon
Pengelompokkan Tipe Ban Dalam Kelompok
Kelompok
Kelompok
A
B
C
laker ASB
thailand
6203
6201
6203
laker
ban dalam
ban dalam
ban dalam
thailand
FDR 2.75
FDR 2.50
IRC 2.50
6204
ban dalam
ban dalam
aspira 2.75
aspira 2.50
laker nikon 6203
Berdasarkan data pada tabel 4,
ban dalam
kesimpulan
IRC 2.25
pengelompokkan
persediaan tipe laker pada kelompok
ban dalam
A yaitu Laker Nikon 6204, Laker
aspira 2.25
Nikon 6203, Laker Thailand 6204.
ban dalam
Sementara kelompok B yaitu Laker
IRC 2.75
Thailand 6201, Laker Thailand 6203, Laker Nikon 6203. Dan kelompok C
Berdasarkan data pada tabel 3, kesimpulan persediaan
pengelompokkan tipe
ban dalam
yaitu Laker ASB 6200, Laker ASB 6201.
pada
kelompok A. Ban Dalam FDR 2.75, Ban Dalam Aspira 2.75, Ban Dalam
4. Pengelompokkan
Dalam Aspira 2.50. Dan kelompok C yaitu Ban Dalam IRC 2.50. 3. Pengelompokkan spare part tipe laker
Pengelompokkan Tipe Lampu Depan Kelompok
Kelompok
A
B
lampu
aspira
Pengelompokkan Tipe Laker
lampu
Kelompok A Kelompok B Kelompok C laker nikon 6204
laker thailand 6201
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
tipe
Tabel 5
depan Tabel 4
part
lampu depan
IRC 2.25. Sementara kelompok B yaitu Ban Dalam FDR 2.50, Ban
spare
depan thailand
Kelompok C
lampu stop
lampu depan
aspira
bina part
lampu stop
lampu stop
thailand
bina part
laker ASB 6200 simki.unpkediri.ac.id Halaman 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan data pada tabel 5, kesimpulan
pengelompokkan
persediaan tipe lampu lampu depan pada kelompok A yaitu Lampu Depan Aspira,
Lampu
Depan
Thailand.
Indopart. Dan kelompok C yaitu Kampas Depan Aspira Z. 6. Pengelompokkan
part
tipe
kampas belakang Tabel 7
Sementara kelompok B yaitu Lampu Stop Aspira, Lampu Stop Thailand.
spare
Pengelompokkan Tipe Kampas Belakang
Dan kelompok C yaitu Lampu Depan
kelompok A
kelompok B
kelompok C
Bina Part.
kampas
kampas
kampas
belakang
belakang
belakang
thailand
thailand
SGP
kampas
kampas
belakang
belakang
aspira 'Z'
aspira 'Z'
5. Pengelompokan
spare
part
tipe
kampas depan Tabel 6 Pengelompokkan Tipe Kampas Depan kelompok A
kelompok B kelompok C
kampas
kampas
depan aspira
depan
Y
choho
kampas depan aspira Z
depan federal
kesimpulan
pengelompokkan
persediaan tipe kampas belakang pada
kampas
kampas
Berdasarkan data pada tabel 7,
kelompok A yaitu Kampas Belakang
depan
Thailand, Kampas Belakang Aspira
indopart
‘Z’. Sementara kelompok B yaitu
kampas
Kampas Belakang Thailand, Kampas
depan aspira
Belakang Aspira 'Z'. Dan kelompok C
H
yaitu Kampas Belakang SGP. Saran Berdasarkan data pada tabel 6, kesimpulan
pengelompokkan
1. Untuk Bengkel Piramida Motor
persediaan spare part tipe kampas
Untuk pengadaan persediaan
depan pada kelompok A yaitu Kampas
spare part selanjutnya hendaknya
Depan Aspira Y, Kampas Depan
bengkel Piramida Motor melihat
Federal, Kampas Depan Aspira H.
pada
Sementara kelompok B yaitu Kampas
mempertimbangkan
Depan
kelompok
Choho,
Kampas
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
Depan
penelitian
ini
persediaan
dengan ketiga tersebut.
simki.unpkediri.ac.id Halaman 16
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Karena walaupun sekilas terlihat tidak penting sebenarnya prioritas tersebut sangatlah penting sehingga
Kumalaningrum, M.P, Kusumawati, H. & Hardani, R.P. 2011. Manajemen Operasi. Yokyakarta: UPP STIM YKPN.
patut di pertimbangkan. 2. Untuk Lembaga Universitas Nusantara PGRI Kediri Saya berharapkepada dosen di UNP untuk kedepan mendukung penelitian
yang
dibuat
oleh
mahasiswa di UNP tidak bertumpu pada
pemasaran
ataupun
Stevenson, W.J. & Chee Chuong, Sum. 2014. Operations Management An Asia Perspective. Terjemahan oleh Diana Angelica, David Wijaya dan Hirson Kurnia. Edisi 9. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
sdm.
Prawirosentono, Suyadi. 2009. Manajemen Operasi. Edisi Keempat. PT Bumi aksara.
Melainkan juga mengembangkan penelitian pada menejemen operasi maupun kewirausahaan, sehingga
Handoko, T Hani, 2011. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.
penelitian/karya ilmiah yang ada di UNPKediri lebih beraneka ragam dan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Heizer, Jay & Render, Barry. 2005. Operations Management. Terjemahan oleh Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. Operations Management. Terjemahan oleh Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat. BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Wibisono, Arief. 2009. Penerapan Analisis ABC Dalam Pengendalian Persediaan Produk Furniture Pada Java Furniture, Wonosari, Klaten, (online). tersedia: http://core.ac.uk/download/pdf1234 6858.pdf, diunduh 24 Mei 2015. Prakoso, K Yuli, 2012. Penerapan Metode Activity Based Costing (ABC) Dengan Pendekatan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Di P.T Kawan Sejati Akurasi (KSA YOGYA), (online). tersedia: http://digilib.uinsuka.ac.id/8085/, diunduh 24 Mei 2015. Meilani, 2010.Pengendalian Persediaan Spare Part dan Pengembangan dengan Konsep 80-20 (Analisis simki.unpkediri.ac.id Halaman 17
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABC) pada AUTO2000 Cabang Sutoyo Malang. Sari,
2010. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Grey dengan Metode Analisis ABC pada PT. Primissima Yogyakarta.
Mulyanti, 2011. Analisis Pengendalian Persediaan
Buah
Segar
pada
Hipermarket Giant Poins Lebak Bulus.
BAYU WIYONO I 11.1.02.02.0124 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 18