Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA USAHA KUE KERING ASIKIE MONDE KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen FE UN PGRI Kediri
OLEH: SEPTIA DWI WAHYUNI NPM : 12.01.02.02.0199
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
Simki.unpkediri.ac.i || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA USAHA KUE KERING ASIKIE MONDE KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK Septia Dwi Wahyuni 12.1.02.02.0199
[email protected] Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Dosen Pembimbing 1 : Dr. Lilia Pasca Riani Dosen Pembimbing 2: Ismayantika Dyah P S.E.,MBA. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Kemajuan teknologi memaksa dunia bisnis harus mampu mempertahankan usaha untuk mengantisipasi timbulnya persaingan atas kemajuan teknologi bisnis. Timbulnya persaingan telah mendorong setiap perusahaan maupun unit usaha kecil untuk mengelola sumber daya dan potensi yang dimiliki seoptimal mungkin, sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dan tetap tersedia saat dibutuhkan. Asikie Monde adalah salah satu unit usaha yang juga harus mampu mempertahankan keberlanjutan usaha dengan mengendalikan masalah yang ada. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan kondisi nyata usaha jika pengelolaan persediaan dihitung dengan satu metode khusus. Jenis penelitian ini termasuk jenis diskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta metode yang digunakan adalah EOQ (Economic Ordering Quantity). Subyek dalam penelitian ini adalah usaha Kue Kering Asikie Monde, dan obyeknya adalah persediaan bahan baku tepung terigu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga hal yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) jumlah pesanan bahan baku tepung Asikie Monde dengan metode EOQ sebanyak 41 kwintal dan Frekuensi pemesanan 14 kali dalam tahun 2015 (2) Safety stock (persediaan pengaman) sebanyak 11 kwintal (4) Reorder poin sebanyak 13 kwintal. Sedangkan total biaya persediaan menurut Asikie Monde sebesar Rp. 2.479.986 dan setelah perhitungan EOQ sebesar Rp. 864.365 sehingga selisih keduanya sebesar Rp. 1.615.621 . Jumlah ini dihitung lebih rendah dibandingkan dengan ketentuan usaha, dengan metode EOQ biaya persediaan yang harus dikeluarkan bisa lebih ekonomis dan optimal. Kata Kunci : Bahan baku tepung, EOQ, Safety stock, Reorder point.
persaingan atas kemajuan teknologi
A. PENDAHULUAN Seiring
dengan
perkembangan
bisnis. Timbulnya persaingan telah
ilmu pengetahuan yang semakin baik
mendorong setiap perusahaan maupun
telah mendorong adanya kemajuan
unit
dalam peningkatan teknologi aktivitas
sumber daya dan potensi yang dimiliki
manusia
industri.
seoptimal mungkin, sehingga dapat
Kemajuan teknologi memaksa dunia
menghasilkan produk dengan kualitas
bisnis harus mampu mempertahankan
yang tinggi dan tetap tersedia saat
usaha untuk mengantisipasi timbulnya
dibutuhkan. Perkembangan teknologi
dalam
sektor
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
usaha kecil
untuk
mengelola
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang semakin pesat juga memaksa
Monde
setiap daerah mampu memiliki ciri khas
utama yaitu tepung terigu yang dibeli
dan keunggulan untuk dapat bersaing
dari agen besar setiap satu minggu
dengan dunia luar, sehingga potensi-
sekali, Asikie tidak dapat menyediakan
potensi yang ada dari setiap daerah akan
bahan baku dengan jangka waktu lama
mendorong serta membantu daerah
dengan
tersebut menjadi daerah yang maju
kualitas bahan baku. Dalam pembuatan
melalui berbagi sentra usaha yang dapat
kue kering Asikie Monde menghadapi
mendongkrak keunggulan daerah.
beberapa
Salah
usaha
kecil
alasan
bahan
akan
baku
menurunkan
permasalahan
persediaan
di
seperti kehabisan stok, bahan baku
dengan
rusak, dan permintaan sering tidak
perkembangan usaha cukup baik adalah
terpenuhi. Melihat jumlah produksi
usaha kue kering “Asikie Monde”
yang cukup tinggi per harinya maka
merupakan sebuah usaha yang bergerak
Asikie Monde memilki prospek untuk
dibidang produksi kue kering dengan
mengembangkan usaha dimasa depan
dua jenis produk yaitu kue kering
dengan memperluas area pemasaran.
kacang dan kue kering kacang cokelat
Sedangkan untuk dapat melakukannya
dan dikemas ke dalam dua varian yaitu
Asikie Monde harus memperhitungkan
toples dan mika. Target produksi yang
tingkat persediaan yang optimal. Dalam
ditetapkan adalah pada toples sebesar
pengelolaan
persediaan
dibutuhkan
180 toples dan 550 untuk mika per hari
pengendalian
untuk
mengetahui
dan menghabiskan kurang lebih 1,5
kuantitas
kwintal bahan baku tepung terigu setiap
tentunya menghindari pemborosan.
Kabupaten
satu
menggunakan
Nganjuk
harinya.
persediaan
Menurut
optimal
Handoko
dan
(2011:333)
Keunggulan dari produk Asikie
Istilah persediaan (inventory) adalah
ini terletak pada kualitas dan ketepatan
suatu yang menunjukkan segala sesuatu
rasa
atau
pada
masing-masing
produk,
sumber
daya-sumber
sehingga Asikie memiliki pembeli tetap
organisasi
yaitu
antisipasinya
terhadap
permintaan.
Untuk
10
mengambil
sales
yang
produknya
setiap dan
hari
bahkan
yang
disimpan
daya dalam
pemenuhan menganalisis
sering kali Asikie tidak dapat memenuhi
perbandingan kondisi nyata perusahaan
permintaan yang ada. Berdirinya usaha
maka persediaan akan dihitung dengan
ini memberikan manfaat yang besar
metode EOQ. Menurut Heizer dan
bagi masyarakat sekitar usaha. Asikie
Render (2010: 92) menyatakan bahwa
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EOQ adalah sebuah teknik kontrol
penelitian yang dilakukan untuk
persediaan yang meminimalkan biaya
mengetahui nilai masing-masing
total dari pemesanan dan penyimpanan.
variabel, baik satu variabel atau
Adapun rumus yang digunakan adalah
lebih sifatnya independen tanpa membuat
hubungan
maupun
perbandigan dengan variabel yang lain.
(Heizer dan Render, 2010:94)
Penelitian diskriptif dalam
Setelah diketahui hasil dari EOQ maka
kemudian
dihitung
tingkat
penelitian
ini
adalah
persediaan pengaman (Safety stock),
mengggambarkan
dengan rumus :
situasi
pada
dengan
untuk
keadaan atau
objek
penelitian
melakukan
analisis
menggunakan suatu metode yang (Purwanto
dan
Suharyadi
dalam
Ramadhan, 2007:136)
yang belum memperhitungkan tingkat pengaman,
menunjukkan
pengelolaan
Asikie Monde adalah unit usaha
stok
akan
sehingga
sering
mengalami kekurangan bahan baku.
di
tingkat
satu
bidang
produksi. b. Pendekatan
Penelitian
Kuantitatif Penelitian ini menggunakan
Tahap selanjutnya adalah menghitung
pendekatan kuantitatif. Menurut
Reorder point, yaitu titik pemesanan
Kasiram
kembali, menurut Heizer dan Render
(2015:39) Penelitian kuantitatif
(2010:99) menyatakan bahwa ROP
adalah suatu proses menemukan
adalah tingkat persediaan dimana ketika
pengentahuan yang menggunakan
persediaan telah mencapai tersebut,
data berupa angka sebagai alat
pemesanan harus dilakukan.
menganalisis
dalam
mengenahi B. METODE PENELITIAN
ini
penelitian
Menurut Penelitian
apa
yang
Sujarweni
ingin
2. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
a. Jenis penelitian
jenis
keterangan
diketahui
1. Jenis dan pendekatan penelitian
Penelitian
Sujarweni
termasuk diskriptif.
Usaha
Kue
Kering
: “Asikie
Monde”
(2015:49)
deskriptif
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
adalah simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Obyek Penelitian
:
4
Persediaan Bahan Baku Tepung
Jenis Data a. Data Primer
Terigu.
Menurut
Suharsini
(2013:22), menyatakan bahwa
3. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
data primer adalah data dalam
Lokasi pada penelitian ini adalah
bentuk verbal atau kata-kata
di
Kecamatan
yang diucapkan secara lisan,
Ngronggot RT 01 RW 01 Dsn.
gerak gerik atau perilaku yang
Sonopinggir. Pemilihan lokasi
dilakukan
penelitian ini didasarkan pada
dapat dipercaya.
Desa
Juwet
oleh
subyek
yang
keunikan dari usaha yang dapat
Dalam penelitian ini data
mentargetkan jumlah produksi
primer merupakan data utama
setiap harinya dalam jumlah
yang
besar.
memenuhi kriteria data yang
2. Waktu
dibutuhkan
untuk
dapat dianalisa dengan metode
Berdasarkan
penelitian
EOQ serta data pelengkap untuk
yang telah dilaksanakan, berikut
menggambarkan
adalah jadwal kegiatan yang
Data tersebut adalah sebagai
telah berjalan untuk mendukung
berikut :
terselesaikannya penelitian ini.
1) Data kebutuhan bahan baku
Kegiatan penelitian dimulai pada
2) Frekuensi kebutuhan bahan
bulan dengan
Maret
2016
sampai
Juni
2016,
dengan
profil
usaha.
baku 3) Biaya-biaya pemesanan
masing-masing uraian kegiatan
4) Biaya-biaya penyimpanan
dari minggu ke satu hingga
5) Profil usaha
minggu ke empat. Penelitian ini
6) Sejarah
membutuhkan waktu selama 4
7) Produksi
bulan untuk memenuhi kriteri-
8) Area pemasaran, dan lainnya.
kriteria
yang
dibutuhkan
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. 4 bulan watu yang dibutuhkan
dimulai
dari
5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara : Menurut (2011:317),
observasi awal hingga analisis
digunakan
data terselesaikan.
pengumpulan
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
Sugioyo wawancara sebagai
teknik
data
apabila
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga
apabila
mengetahui
peneliti
6. Teknik Analisa Data a. Analisis pengelolaan bahan baku menurut perusahaan :
ingin
hal-hal
dari
Berdasarkan
hasil
wawancara yang telah dilakukan
responden yang lebih mendalam
oleh
dan jumlah respondennya sedikit.
menjelaskan
bahwa
dalam
1) Observasi
pengelolaan
persediaan
bahan
Menurut
Suharsini
peneliti
baku
perusahaan
tepung
perusahaan
(2013:172) Metode observasi
menerapkan kebijakan pemesanan
adalah suatu usaha sadar
setiap satu minggu sekali dengan
untuk mengumpulkan data
jumlah 16 sak tepung terigu atau 8
yang
kwintal per minggu untuk setiap
dilakukan
secara
sistematis, dengan prosedur
kali
yang terstandar.
pembelian bahan baku sebanyak
Metode
observasi
yang dilakukan peneliti untuk memperoleh diperlukan
data dalam
yang
pesan.
Sehingga
total
48 kali pada tahun 2015. 1) Analisa
EOQ
(Economic
Ordering Quantity)
analisis
Analisa ini digunakan
EOQ seperti data kebutuhan
untuk mengetahui kuantitas
bahan
frekuensi
pembelian bahan baku yang
kebutuhan bahan baku, biaya
ekonomis (setiap kali pesan).
penyimpanan,
Kuantitas pembelian bahan
baku,
dan
biaya
pembelian.
baku yang ekonomis dicapai
2) Dokumentasi
pada saat biaya pemesanan
Menurut (2013:240)
Sugiyono
tahunan sama dengan biaya
dokumen
penyimpanan tahunan.
merupakan catatan peristiwa
Q = Jumlah unit per pesanan
yang sudah berlalu. Dokumen
Q*= Jumlah optimum unitper
bisa gambar,
berbentuk atau
tulisan,
karya-karya
monumental dari seorang.
pesanan ( EOQ) D= dalam
Permintaan unit
untuk
tahunan barang
persediaan
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
S
H
= Biaya penyetelan
Penggunaan
nilai
atau pemesanan untuk
dengan penyimpangan
setiap pesanan
sebesar
= Biaya penyimpanan
semakin
kecil
atau penyimpanan per
penyimpangan
maka
unit tahun
makin besar koefisien
5%
kepercayaan interval (Heizer dan Render, 2010:94) 2) Safety Stock, digunakan untuk mengetahui
tingkat
stok
pengaman
α
karena
sehingga
kepercayaan
makin lebar. 3) Reoder Point Menentukan titik pemesanan ulang = ROP = d x L Di mana : d = Permintaan harian
(Purwanto
dan
Suharyadi
L = Waktu tunggu pesanam,
dalam Ramadhan, 2007:136)
atau jumlah hari kerja yang
Keterangan :
dibtuhkan
SD
=Standar deviasi
mengantarkan
X
=Pemakaian
pesanan.
untuk sebuah
sesungguhnya
Persamaan untuk ROP ini
x
=Perkiraan pemakaian
mengasumsikan
N
= Jumlah data
selama waktu tunggu dan
Setelah
diperoleh
total
standar
deviasi,
maka
selanjutnya
akan
dihitung
waktu
tunggu
permintaan
itu
sendiri
adalah konstan. 4) Frekuensi pemesanan
safety stock dengan rumus SS
=
= SD x Z Dimana :
Dimana :
SS
D
=Persediaan =
Permintaan
tahunan
barang persediaan dalam unit
pengaman Z
:
Nilai
α
dengan
penyimpangan sebesar 5 % yang dilihat pada tabel Z (kurva normal). Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
Q*: Jumlah optimal barang per pemesanan 5) Selisih
atau
perbandingan
antara kondisi nyata dengan
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perhitungan
menggunakan
metode EOQ dilakukan
maka
didapatkan
belum
memperhitungkan
persediaan bahan baku tepung secara
Setelah analisis
Monde
akan
perbandingan
optimal, Asikie hanya memesan bahan
baku
tepung
berdasarkan
berapa besar permintaan pesanan
antara kondisi usaha sebelum
tanpa
dihitung dengan EOQ dan
bahan baku yang telah dipesan
setelah
melebihi
dihitung
dengan
memperhitungkan
atau
apakah
bahkan
dapat
metode EOQ, dimana akan
kekurangan bahan baku jika ada
diketahui selisih biaya dari
permintaan
persediaan tersebut dengan
Asikie sering tidak bisa memenuhi
menghitung:
permintaan
Perhitungan sebelum EOQ -
Monde
Perhitungan sesudah EOQ.
memperhitungkan
dengan
1. Pengendalian bahan baku tepung
Sehingga
konsumen.
Asikie
juga
persediaan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
tambahan.
apakah
besarnya
belum biaya-biaya sudah produksi
sesuai per
harinya.
menurut Asikie Monde. Produk yang dihasilkan Asikie Monde adalah kue karing kacang dengan 2 varian yaitu kue kering kacang dan kue kering kacang cokelat. Produk tersebut dipasarkan ke
berbagai
permintaan
daerah yang
dengan
berfluktuasi,
sehingga diperlukan pengendalian khusus agar produksi dapat berjalan lancar
dan
bisa
memenuhi
permintaan konsumen. Bahan baku utama dari produk ini adalah tepung terigu yang memerlukan pengaman agar
tetap
tersedia
pada
masa
produksi. Kondisi nyata yang hingga saat ini yang ada bahwa Asikie Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Kebutuhan bahan baku tepung. Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Baku Tepung Tahun 2015 No
Bulan
Kebutuhan bahan baku (Kwintal) 1 Januari 56 2 Februari 56 3 Maret 56 4 April 42 5 Mei 42 6 Juni 42 7 Juli 42 8 Agustus 42 9 September 42 10 Oktober 42 11 November 56 12 Desember 56 574 Jumlah Sumber : Asikie Monde data primer diolah 2016
Berdasarkan
tabel
kebutuhan
Tabel 4.2 Biaya Pesan Selama Tahun 2015 No Jenis Biaya Jumlah/Tahun 1 Biaya Rp. 160.000 Administrasi 2 Biaya RP. 192.000 Telepon 3 Biaya Rp. 1.152.000 Pengiriman Total Rp. 1.504.000 Jadi besarnya biaya pesan untuk tiap kali pesan adalah sebagai berikut: Biaya pesan tiap kali pesan = = =
tahun
2015
dapat
dihitung sebagai berikut : Jumlah pembelian rata-rata : = Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Tepung Pembelian = 574 48 = 11,95 = 12 kwintal per minggu 3. Perhitungan
biaya
simpan
dan
p
Tabel 4.3 Biaya Penyimpanan selam tahun 2015
kebutuhan bahan baku tepung Asikie pada
p
b. Biaya penyimpanan
baku diatas, maka rata-rata jumlah
Monde
otal ia a Pesan rekuensi Pemesanan
No
Jenis Biaya
Jumlah/Tahun
1
Biaya Listrik
2
Biaya Rp. 7.200.000 Pemeliharaan Gudang
3
Penyusutan Gudang Total
Rp.
720.000
Rp. 4.000.000 Rp.11.920.000
biaya pesan a. Biaya pesan Melalui perhitungan masing-
Berdasarkan data diatas maka biaya simpan per unit adalah otal ia a impan
masing komponen biaya diperoleh
: umlah Ke
total biaya selama setahun
= Rp. 11.920.000 Rp. 574
utuhan ahan aku
= Rp. 20.766/unit
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Analisis
4. Analisa EOQ a. EOQ
Persediaan
Penyelamat
(Safety Stock). Dari
data
diuraikan, persediaan terigu
yang
maka bahan
yang
telah
besarnya baku
tepung
ekonomis
adalah
sebagai berikut: 1) Biaya pemesanan untuk sekali pesan (S)
=
Rp.
31.333 2) Biaya penyimpanan per unit (H)
=
Rp.
20.766 3) Permintaan
tahunan
Tabel 4.4 Standar Deviasi ̅ X- ̅ 47,83 8,17 47,83 8,17 47,83 8,17 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 -5,83 47,83 8,17 47,83 8,17
̅̅̅ 66,74 66,74 66,74 33,98 33,98 33,98 33,98 33,98 33,98 33,98 66,74 66,74 571,56
Bulan X Januari 56 Februari 56 Maret 56 April 42 Mei 42 Juni 42 Juli 42 Agustus 42 September 42 Oktober 42 November 56 Desember 56 Total 574 Sumber : Data Primer diolah 2016
dalam unit untuk barang
Untuk menentukan besarnya
persediaan (D) = Rp. 574
persediaan
kwintal
Stock) adalah dengan rumus :
Maka dapat dihitung dengan : EOQ
=√
SD = √
penyelamat
-
=√
n
(Safety
=√
=
6,90 disumsikan
=√
Monde
usaha
menggunakan
penyimpangan
=√
kue
5%
Asikie standar dan
menggunakan satu sisi normal ( =√
=√
= 41/kwintal/pesan b. Frekuensi Pembelian Ekonomis
dilihat dari tabel standar deviasi yaitu
1,65).
Kemudian
untuk
menghitung persediaan penyelamat
Setelah mengetahui hasil dari
dengan cara dikalikan dengan total
EOQ, maka selanjutnya dihitung
dari standar deviasi pada tabel
frekuensi pemesanan optimal untuk
diatas. Dihitung sebagai berikut :
tahun 2015. Dengan rumus sebagai
SS
= 1,65 x 6,90
berikut : =
= SD x Z
=
kali pesan
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
= 11,385 = 11 kwintal
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Reorder
Point
(pemesanan
p
melakukan
p
kembali). Asikie
Monde
pemesanan setiap satu minggu
= p
sekali dengan waktu tunggu (lead
= p
time) setelah pemesanan satu hari.
p
5. Selisih total biaya persediaan
Serta diasumsikan jumlah hari kerja
TC perusahaan – TC EOQ
yaitu 250 hari, maka dengan data
= Rp. 2.479.986 – Rp. 864.365
ini penggunaan rata-rata per hari dapat dihitung dengan cara : d=
= Rp. 1.615.621 6. Waktu
=
setelah
perhitungan EOQ
umlah ari Kerja etahun
=
pemesanan
Setelah diketahui seluruh total
= k intal per hari
biaya
persediaan,
maka
dapat
Sehingga besarnya ROP = d x L
diperoleh hasil bahwa dengan 14 kali
= (2 kwintal x 1 hari) + Safety
pesan dalam tahun 2015 diketahui
Stock
pemesanan dilakukan dengan 250 hari
= 2 + 11
kerja/14
= 13 kwintal
(pembulatan) 18 hari sekali.
e. Total biaya persediaan (TIC)
= p ia a pen impanan k intal
= p = p p /Thn.
2. Total biaya persediaan setelah dihitung
menggunakan
adalah sebagai berikut :
EOQ
Keterangan
Asikie Monde
EOQ
Pembelian bahan baku tepung Frekuensi pemesanan Biaya pemesanan Biaya penyimpanan Safety stock
12 kwintal/minggu
574 kwintal/tahun
48 kali pesan/tahun Rp. 1.503.984
14 kali pesan/tahun Rp. 438.662
Rp. 976.002
Rp. 425.703
-
11 kwintal
-
13 kwintal Rp. 864.365
ROP TIC
Rp.
Sumber : Data Primer diolah 2016 Tabel
=
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
17,857
Tabel 4.5 Perbandingan
p
= p
=
dengan perhitungan sesudah EOQ :
Menurut Asikie Monde
=
pesan
7. Perbandingan antara kondisi nyata
1. Total Biaya Persediaan (TIC)
= p
kali
diatas
menunjukkan
frekuensi yang lebih ekonomis dari 48
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menjadi 14 kali dalam tahun 2015. Serta pada biaya pemesanan dan penyimpanan yang bisa ditekan atau lebih
optimal
dari
perhitungan
menurut usaha. Dengan EOQ dan frekuensi ekonomis 14 kali pada tahun 2015, maka pemesanan dilakukan dengan 250 hari kerja/14 kali pesan diperoleh hasil 17,857 (pembulatan) atau 18 hari sekali untuk melakukan pemesanan bahan baku tepung terigu. 8. Hubungan
antara
EOQ,
Safety
stock, dan ROP Persediaan Q*41
ROP 13 kwintal L = 1 hari
Safety stock 11 kwintal 18 hari sekali
Waktu
Gambar 4.3 Hubungan EOQ,SS, dan ROP
Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa dengan Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
pemesanan
paling
optimal
sebesar
kwintal
dengan
41
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
waktu selama 18 hari sekali
safety stock 11 kwintal, dan reorder
dalam 14 kali pesan, dan ROP
point sebesar 13 kwintal. Hasil
13
tersebut dapat dibuktikan lebih
kwintal
pemesanan
adalah kembali
batas dengan
optimal.
batas stock pengaman sebesar 11 kwintal.
Sehingga
pemesanan
ekonomis dilakukan setiap 18 hari. 3.
Perbandingan antara kondisi nyata dengan perhitungan setelah EOQ didapatkan hasil dengan total biaya
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari analisis
persediaan bahan baku sebesar Rp.
data yang telah dilakukan diperoleh
864.365, hasil ini diketahui lebih
beberapa kesimpulan seperti dibawah
rendah dan ekonomis dibandingkan
ini :
ketentuan perusahaan yaitu sebesar
1.
Hasil
wawancara
menunjukkan
Rp. 2.479.986 . Sehingga selisih
bahwa Asikie Monde menetapkan
antara
satu kebijakan atas pengelolaan
dengan perhitungan EOQ yaitu
bahan baku tepung terigu dengan
sebesar Rp. 1.615.621. Hasil dari
melakukan
selisih yang ada dapat menekan
pembelian
pemesanan setiap
satu
atau minggu
ketentukan
perusahaan
pemborosan.
sekali. Sehingga total pembelian pada tahun 2015 sebanyak 48 kali pesan. Rata-rata pembelian bahan baku setiap minggu sebanyak 16
E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini.2013.Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta.
sak atau 8 kwintal tiap kali pesan/rata-rata
12
kwintal
per
minggu. 2.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui pengelolaan persediaan pada bahan baku lebih optimal dan ekonomis setelah
dihitung
menggunakan
EOQ. Analisis data menunjukkan perhitungan EOQ diperoleh hasil 41 kwintal bahan baku, frekuensi pemesanan 14 kali dalam setahun, Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
Adi,
Prayonne.2015.Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium.Surabaya: Jurnal GEMA AKTUALITA.Vol. 4 No. 1.
Darmawan, Gede Agus, dkk.2015.Penerapan economic order quantity (eoq) Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Tepung Pada Usaha Pia Ariawan di Desa Banyuning Tahun 2013.Singaraja: e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha.Volume 3. simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fahmi, Irham.2012.Manajemen Produksi Dan Operasi.Bandung: ALFABETA. Gunawan, Jie Andrew.2013. Implementasi Pengendalian Sediaan Dengan Model Eoq Pada Toko Cahaya Makmur Di Balikpapan.Surabaya: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.Vol. 2 No. 2. Heizer, Jaya dan Barry, Render.2010.Manajemen Operasi.Edisi 9.Jakarta: Salemba Empat.
Ramadhan Fahmi. Analisis pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode eoq (economic order quantity) pada cv. Sulawesi trans mandiri.Makasar: Skripsi. Sari,
Septi Pandan.Pengoptimalan Persediaan Bahan Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode Eoq (Economic Order Quantity) DI PT. DUA KELINCI PATI.Surakarta: Skripsi.
Sujarweni, Wiratna V.Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Heizer, Jay dan Render, Barry.2010.Manajemen Operasi.Edisi 2.Jakarta:Salemba Empat. Haming, Murdifin dan Nurnajamudin Mahfud.2007.Manajemen Produksi Modern.Jakarta:PT Bumi Aksara. Handoko T.Hani.2011.Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta:BPFE. Kumalaningrum, Pampa Maria, Kusumawati Heni,dkk.2010.Manajemen Operasi.Yogyakarta:Unit Penerbit dan STIM YKPN. Rusdiana.2014.Manajemen Operasi.Bandung: PUSTAKA SETIA.
CV
Robyanto, Chairul Bahtiar, dkk.2013.Analisis Persediaan Bahan Baku Tebu pada Pabrik Gula Pandji PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) Situbondo Jawa Timur.Denpasar Bali: EJurnal Agribisnis dan Agrowisata. ISSN: 2301-6523 Vol. 2, No. 1.
Septia Dwi Wahyuni| 12.1.02.02.0199 Ekonomi-Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 16||