Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. BAROKAH DI KEDIRI TAHUN 2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Manajemen
OLEH: Laila Nur Ramadhani NPM: 12.1.02.02.0097
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bawang Merah Menggunakan Metode EOQ pada UD. Barokah di Kediri Tahun 2015
Laila Nur Ramadhani 12.1.02.02.0097 Ekonomi - Manajemen Email:
[email protected] Dosen Pembimbing 1 : Prof. Dr. Sugiono., S.Pd., M.M Dosen Pembimbing 2 : Dhiyan Septa Wihara., M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengamatan peneliti tentang persaingan bisnis. Untuk dapat bersaing didunia bisnis perusahaan harus memperhatikan bidang produksi untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Dalam memperlancar proses produksi, diperlukan pengendalian persediaan bahan baku. Dan untuk mengendalikan persediaan bahan baku serta mendapatkan biaya persediaan yang optimal dapat dilakukan dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui cara pengendaliaan persediaan bahan baku yang diterapkan di UD. Barokah. (2) Untuk mengetahui jumlah pemesanan yang ekonomis terhadap bahan baku bawang merah dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity).(3) Untuk mengetahui perbedaan antara pengendaliaan persediaan bahan baku yang telah diterapkan sebelumnya dengan pengendalian persediaan perhitungan EOQ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian deskriptif kasus. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan data perusahaan, pengamatan dan wawancara. Teknik analisis pembelian bahan baku, analisis total biaya persediaan bahan baku, analisis reorder point, analisis safety stock, dan analisis maximum inventory. Hasil penelitian ini adalah (1) penggunaan bahan baku selama tahun 2015 konstan. (2) setelah dibandingkan antara perhitungan perusahaan dengan perhitungan EOQ memiliki selisih yang tinggi, yaitu perhitungan EOQ, safety stock, reorder point, maximum inventory, dan total biaya persediaan (3) Selisih total biaya persediaan antara kebijakan perusahaan dengan perhitungan metode EOQ sebesar Rp 11.504.624, jauh lebih besar total biaya persediaan kebijakan perusahaan. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan perusahaan kedepannya dalam mengendalikan persediaan bahan baku menggunakan metode EOQ. Untuk lebih menghemat biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Kata Kunci : EOQ, Safety Stock, ROP, Maximum Inventory, Total Biaya Persediaan.
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Agar kegiatan produksi dapat memperoleh
LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di Indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja
dengan
lebih
efisien
dalam
menghadapi persaingan yang lebih ketat demi
menjaga
kelangsungan
terpenuhi.
Sehingga
didalam
suatu
proses
produksi
perusahaan
akan
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: Modal, Tekhnologi, Persediaan Bahan dan
Tenaga
Kerja.
Persediaan
(inventory) sebagai elemen modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam berputar.
perlu
bahan baku. Menurut
Sofyan
pengawasan
Asssauri persediaan
merupakan salah satu kegiatan dan urutan kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat satu sama lain dari seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuatu dengan apa yang telah direncanakan terlebih dahulu baik waktu, jumlah, kuantitas maupun biayanya.
juga
Mengendalikan persediaan yang
merupakan elemen-elemen aktiva lancar
tepat bukanlah hal yang mudah. Apabila
yang selalu dianggap likuid dibandingkan
jumlah
dengan elemen-elemen aktiva yang lain
mengakibatkan
misalnya, kas, piutang.
menganggur yang besar (yang tertanam
Persediaan barang
yang
digunakan
Persediaan
perusahaan
melakukan adanya pengendalian persedian
(1998:229)
Kelangsungan
keadaan
maka kebutuhan akan bahan baku harus
operasi
perusahaan.
Baku
hasil yang sesuai dengan yang diinginkan,
adalah
disimpan
untuk
bahan
atau
yang
akan
memenuhi
tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi dan perikatan, untuk dijial kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, bahan dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang Eddy herjanto(2006:236).
Nama | NPM Fak - Prodi
persediaan
terlalu
timbulnya
besar dana
dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu
sedikit
mengakibatkan
risiko
terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena seringkali bahan/barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar
yang
dibutuhkan,
yang
menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Secara
umum
dapat
dikatakan
maksimum
kuantitas
bahan
dalam
bahwa tujuan dari pengendalian adalah
persediaan agar dana yang ditahan tidak
untuk menekan biaya-biaya operasional
berlebihan.
seminimal
mungkin
sehingga
akan Seharusnya
mengoptimalisasikan kinerja perusahaan, untuk
melaksanakan
persediaanyang
dapat
pengendalian diandalkan
dan
dipercaya tersebut maka harus diperhatikan berbagai
faktor
yang
terkait
dengan
adanya
kebijakan persediaan bahan baku yang diterapkan
dalam
perusahaan,
biaya
persediaan tersebut dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk meminimumkan biaya persediaan
persediaan.
dengan
tersebut
dapat
digunakan
analisis “ Economic Order Quantity ” Pada dasarnya semua perusahaan mengadakan
perencanaan
dan
(EOQ). EOQ adalah jumlah dimana setiap kali pembelian akan memperoleh total
pengendalian bahan dengan tujuan pokok
biaya persediaan
menekan atau (meminimumkan) biaya dan
Sukamdiyo
untuk memaksimumkan laba dalam waktu
berusaha mencapai tingkat persediaan yang
tertentu.
dan
seminimum mungkin, biaya rendah dan
pengendalian bahan baku yang terjadi
mutu yang lebih baik. Perencanaa metode
masalah utama adalah menyelenggarakan
EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu
persediaan bahan yang paling tepat agar
meminimalisasi terjadinya out of stock
kegiatan produksi tidak terganggu dan
sehingga tidak menggangu proses dalam
dana yang ditanam dalam persediaan
perusahaan dan mampu menghemat biaya
bahan tidak berlebihan. Masalah tersebut
persediaan
yang
berpengaruuh dalam (1) berapa kuantitas
perusahaan
karena
yang akan dibeli dalam periode tertentu,
persediaan bahan baku di dalam perushaan
(2) berapa jumlah atau kuantitas yang akan
yang bersangkutan. Selain itu dengan
dibeli
danya penerapan metode EOQ perusahaan
Dalam
dalam
perencanaan
setiap
kali
dilakukan
yang paling murah
(2004:113).
dikeluarkan adanya
EOQ
oleh
efisiensi
pembelian, (3) kapan pemesanan bahan
akan
baku harus dilakukan, (4) berapa jumlah
pennyimpanan, penghematan ruang, baik
minimum kuantitas bahan yang harus
untuk ruangan gudang dan ruangan kerja,
selalu ada dalam persediaan pengaman
menyelesaikan
(safety stock) agar perusahaan terhindar
timbuul dari banyaknya persediaan yang
dari
menumpuk sehingga menguurangi resiko
kemacetan
produksi
akibat
keterlambatan bahan, dan berapa jumlah
Nama | NPM Fak - Prodi
mampu
Metode
yang dapat
mengurangibiaya
masalah-masalah
yang
tiimbul karrena persediaan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang ada digudang seperti bbawang merah
proses produksi bawang goreng adalah
yang rentan membusuk. Analisis EOQ ini
bawang merah dan dalam pelaksanaan
dapat digunakan dengan mudah dan praktis
proses proses produksinya bahan baku
untuk merencanakan berapa kali suatu
tersebut selalu tersedia untuk kelancaran
bahan dibeli dan dalam kuuantitas berapa
proses produksi. Oleh sebab itu perlu
kali pembelian.
diilaksanakan
perencanaan
dan
penggendalian persediaan bahan baku. Selain
mententukkan
EOQ
perusahaan juga perlu mentukan waktu
Dari latar belakang di atas maka
pemesana kembali bahan baku yang akan
penulis tertarik uuntuk mengangkat topik
digunakan atau Reorder Point (ROP) agar
dalam skripsi mengenai pengendaliaan
pembelian bahan yang sudah ditetapkan
bahan baku di perusahaan tersebut dengan
dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran
“ANALISIS
kegiatan produksi. Yang dimaksud dengan
PERSEDIAAN
ROP
jumlah
BAWANG MERAH MENGGUNAKAN
persediaan menunjukkan waktunya untuk
METODE EOQ UD. BAROKAH DI
mengadakan pesanan kembali.
KEDIRI TAHUN 2015”.
dapat
adalah
titik
dimana
PENGENDALIAN BAHAN
BAKU
Dari perhitunggan EOQ dan ROP
II.
ditentukan
A. Identifikasi Variabel Penelitian
maksimum
titik
minimum
persediaan
bakan
dan baku.
METODE
1. Identifikasi Variabel Penelitian
Persediaan yang diselenggarakan paling
Menurut Freddy Rankuti (2000:256)
banyak sebesar titik maksium adalah agar
pengertian variabel adalah sebuah konsep
dana yang tertanam dalam persediaan
yang memiliki nilai yang bervariasi, maka
bahan tidak berlebihan sehinngga tidak
nilai variabel dapat dibedakan menjadi
terjadi pemborosan. Karena pada saat
empat tingkatan skala, yaitu rasio, ordinal,
bahan yang dibeli dating besarnya bahan
nominal dan internal.
digudang
perusahaan
sama
dengan
persediaan atau safety stock.
Secara
teoritis
variabel
dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang,
UD. Barokah merupakan usaha
atau obyek yang mempunyai “variasi”
dagang rumahan yang bergerak dalam
antara salah satu orang dengan yang lain
bidang
atau satu obyek dengan obyek lain Hatch
manufaktur,
yang
kegiatan
utamanya adalah memproduksi bawang
dan Forhady (1981:165)
goreng. Bahan baku yang digunakan dalam Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut Sugiyono (2009 : 60),
Biaya
yang
dikeluarkan
untuk
variabel penelitian pada dasarnya adalah
memesan dan mendatangkan bahan
segala sesuatu yang berbentuk apa saja
baku sampai ke perusahaan yang akan
yang
untuk
disimpan
dipelajari sehingga diperoleh informasi
langsung.
ditetapkan
oleh
peneliti
tentang hal tersebut, kemudian ditarik
atau
diproduksi
secara
d. ROP (Reorder Point)
kesimpulannya.
Titik dimana perusahaan harus
Variabel penelitian adalah objek
memesan
bahan
baku
agar
penelitian yang menjadi titik perhatian
kedatangannya tepat waktu dan
penelitian.
tidak
Dalam
peelitian
ini
yang
menjadi variabel adalah: Pemakaian
menghambat
operasional
perusahaan. bahan
baku
e. Safety Stock
sesungguhnya, dihitung dalam satuan Kg
Persediaan
Persediaan bahan baku, dihitung
diadakan
tambahan untuk
yang
berjaga-jaga
dalam satuan Kg.
kemungkinan terjadi kekurangan
EOQ (Economic Order Quantity):
bahan
a)
bertujuan
Biaya penyimpanan
b) Biaya pemesanan c)
d) Persediaan pengaman (Safety stock) 2. Definisi Operasional Variabel
Biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan persediaan. persediaan
meliputi
biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. b. Biaya Penyimpanan
dikeluarkan
untuk
perawatan dan penyimpanan bahan baku
yang
telah
dibeli
untuk
diproduksi di waktu yang akan datang. c. Biaya Pemesanan
melancarkan
ini
menggunakan
metode deskriptif kasus yang bersifat karena
penelitian
ini
berkaitan dengan objek penelitian yaitu pada perusahaan dengan kurun waktu tertentu dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan perusahaan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dan prosedur yang dilakukan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi
adanya
permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
Nama | NPM Fak - Prodi
untuk
Penelitian
kuantitatif
a. Total Biaya Persediaan
yang
stock
B. Jenis Penelitian
Point)
Biaya
Safety
produksi.
Titik pemesanan kembali (Reorder
Biaya
baku.
melalui
metode
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
deskriptif
kasus
yang
bersifat
kuantitatif.
1) Informasi
tentang
sejarah
berdirinya UD. Barokah.
2) Membatasi
dan
merumuskan
permasalahan secara jelas
2) Legalitas UD. Barokah 3) Cara produksi bawang goreng
3) Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
pada UD. Barokah 2. Sumber Data
4) Melakukan
studi
pustaka
yang
berkaitan dengan permasalahan
Yaitu data yang diperoleh secara
5) Menentukan kerangka pemikiran dan pertanyaan penelitian
langsung dari sumbernya, ataupun diperoleh
6) Pengumpulan data 7) Perhitungan
a) Data primer
langsung
dengan
melakukan observasi.
menggunakan
rumus
EOQ
b) Data sekunder Yaitu data yang diperoleh secara
8) Membuat laporan
tidak langsung atau data yang
C. Jenis dan Sumber Data
diperoleh dari catatan dan arsip
1. Jenis Data
usaha yang berhubungan dengan
a) Data kuantitatif adalah data yang
penelitian UD. Barokah.
berupa
angka
nominal
dari
perusahaan yang diteliti. Adapun
D. Tempat Penelitian Penelitian
dilakukan
di
UD.
data yang diperoleh:
BAROKAH yang terletak di Dusun
1) Data kebutuhan jumlah bahan
Suukorejo RT: 01 RW: 01 Desa Grogol
baku bawang merah tahun 2015 UD. Barokah
Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. E. Subjek dan Objek Peneltian
2) Data biaya pemesanan tahun 2015 UD. Barokah
1. Subjek Penelitian Subjek penelitian menurut
3) Data penyimpanan bahan baku
Kerlinger (1978:372) bahwa subjek
bawang merah tahun 2015 UD.
penelitian itu adalah responden,
Barokah
yaitu orang yang member respon
b) Data kualitatif adalah data yang
atas suatu perlakuan yang dibeikan
dijelaskan secara deskriptif atau
kepadanya.
beberapa
responden ini hanya tepat pada
penjelasan
tentang
Menurut
beliau
gambaran usaha.
penelitian
Adapun data yang diperoleh, yaitu:
dilakukan bukan atas manusia.
Nama | NPM Fak - Prodi
eksperimen
yang
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dan
dalam
b. Observasi
adalah
suatu
proses
penelitian ini adalah “bahan baku
memahami,
mencari
utama dari produk bawang goreng
mendalami
suatu
yaitu
Peneliti
peristiwa secara detail dengan cara
memilih subjek tersebut dengan
terjun langsung dalam peristiwa atau
alasan estimasi tentang fluktuasi
menekan pada objek.
harga
2.
subjek
bawang
merah”.
bahan
mentah
tahu,
dan
objek
yang
c. Dokumentasi
bersangkutan diwaktu-waktu yang
pengumpulan
akan datang.
penyelidikannya
Objek Penelitian
penguraiandan penjelasan, melalui
Objek dalam penelitian ini adalah hasil
observasi,
dokumentasi
dan
yaitu
atau
metode
data
yang
ditunjukan
pada
sumber – sumber dokumen. Data yang didapat berupa data biaya
wawancara yang dilakukan di UD.
simpanan,
BAROKAH yang terletak di Dusun
kebutuhan sediaan selama satu tahun
Suukorejo RT: 01 RW: 01 Desa Grogol
dan lead time.
Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.
Dalam menghimpun data yang
analisis
setelah
penulis menggunakan beberapa metode
langkah-langkah
pengumpulan data sebagai berikut:
tersebut sebagai berikut:
a. Metode interview atau wawancara
1. Teknik Persiapan
suatu
yang
data-data
terkumpul
maka
pengolahan
data
untuk
Dalam penelitian ini tahap awal yang
dengan
dilakukan adalah teknik persiapan.
wawancara langsung pada bagian
Peneliti melakukan wawancara awal
perusahaan khususnya pada bagian
terhadap
operasional yang kompeten. Dari
persediaan perusahaan, serta masalah
metode
yang dihadapi perusahaan berkaitan
mengumpulkan
ini
cara
data
digunakan dalam penelitian ini adalah
dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
yaitu
pemesanan,
G. Teknik Analisis Data Teknik
F. Teknik Pengumpulan Data
biaya
data
diharapkan
dapat
sistem
pengendalian
memperoleh data tentang gambaran
dengan
umum perusahaan, serta sejumlah
persediaan.
informasi terkait, lengkap dan akurat
data-data yang berkaitan dengan
yang berhubungan dengan penelitian
sistem pengendalian persediaan.
ini.
Nama | NPM Fak - Prodi
sistem
pengendalian
Dan
mengumpulkan
2. Teknik Pelaksanaan
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tahap
selanjutnya
adalah
teknik
menghitung kapan pesanan akan
pelaksanaan, dalam penelitian ini
dilakukan kembali.
adalah:
ROP = d x Lead time + SS
a. Perhitungan biaya riel berdasarkan
Keterangan:
kebijakan perusahaan
d
1) Menghitung biaya pesanan
L= waktu tunggu pesanan baru
2) Menghitung biaya simpanan
dalam hari
3) Menghitung frekuensi pemesanan b. Perhitungan metode EOQ Memasukkan berkaitan
data-data
dengan
yang
EOQ
seperti
kebutuhan satu tahun, biaya pesanan dan
biaya
simpananke
dalam
formulasi EOQ, untuk menghitung
= permintaan per hari
d. Membandingkan
perhitungan
kebijakan
sistem
persediaan
yang
BAROKAH
pengendalian ada
dengan
di
UD.
perhitungan
EOQ. H. Metode Analisis Data 1. Analisis Pembelian Bahan Baku
pesanan yang paling ekonomis.
Untuk dapat menentukan jumlah
1) EOQ = √
pemesanan atau pembelian yang
H 2) Biaya total persediaan optimum =
optimal tiap kali pemesanan perlu ada perhitungan kuantitas pembelian
(TOC + TCC) 3) frekuensi pesanan optimum = (D) EOQ EOQ = jumlah optimal barang per *
pemesanan (Q ) D
=
pemesanan
= biaya pemasangan atau
=
biaya
penahan
berkaian
data-data
dengan
ROP
H Jay
Heizer
dan
Barry
Render
(2005:563) Keteranngan:
atau
penyimpanan per unit per tahun c. memasukkan
berikut: EOQ = √
pemesanan setiap pesanan H
Ada pun langkah-langkahnya sebagai
tahunan
barang persediaan dalam unititungan S
optimal yang ekonomis atau EOQ:
EOQ
= jumlah optimal barang per
pemesanan (Q*) yang
seperti
penggunaan kebutuhan dalam harian dan lead time ke dalam formulasi perhitungan matematis ROP untuk
D
=
pemesanan
tahunan
barang persediaan dalam unititungan S=
biaya
pemasangan
atau
pemesanan setiap pesanan H
=
biaya
penahan
atau
penyimpanan per unit per tahun Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Analisis Total Biaya Persediaan
statistik,
yaitu
dengan
Bahan Baku
mempertimbangkan penyimpangan-
Analisis ini mengetahui berapa total
penyimpangan yang telah terjadi
persediaan yang terdiri dari biaya
antara perkiraan pemakaian bahan
pembelian
baku dengan pemakaian sebenarnya,
bahan
baku,
biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan.
sehingga diketahui standar deviasi.
Adapun rumusnya yaitu:
Adapun rumus standar deviasi adalah
TIC
=√
sebagai berikut:
Keterangan:
√
SD =
Yamit (1999: 49) TIC = total biaya persediaan per
Keterangan : Rangkuti (2000:92)
tahun D = jumlah kebutuhan barang dalam
SD
= Standar deviasi
unit
X
= Pemakaian sesungguhnya
H = biaya penyimpanan (unit per
Y
= Perkiraan pemakaian = Jumlah data
periode) S = biaya pemesanan tiap kali pesan
dengan
point
dapat
menetapkan
=
jumlah
standar
deviasi x 1,65
3. Analisis Reorder Point Reorder
Safety Stock
diketahui penggunaan
5. Analisis Maximum Inventory Maximum iinventory dapat dihitung
selama lead time dan ditambah
melalui rumus:
dengan penggunaan selama periode
Maximum inventory
tertentu sebagai safety stock, dengan
stock + EO
=
safety
menggunakan rumus: Reorder point
= d x L + safety
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Deskripsi Hasil Penelitian
stock d
=
D Jumlah hari
kerja dalam satu tahun Jay
Heizer
1. Pembelian Bahan Baku Home industry bu Anik melakukan
dan
Barry
baku supplier
Render (2005:567)
pembelian
bawang di
merah
Desa
bahan dari
Sukomoro
Kabupaten Nganjuk yang telah
4. Analisis Safety Stock Dalam menentukan biaya persediaan
menjadi rekanan selama ini.
penyelamat
Data
Nama | NPM Fak - Prodi
digunakan
analisa
yang
diperoleh
dari
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perusahaan
tersebut
tentang
yang signifikan. Hal ini terjadi karena UD.
pembelian bahan baku, biaya
Barokah telah memiliki pelanggan. Untuk
pemesanan
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.
dan
biaya
penyimpanan secara detail dapat
Gambar 4.1
dilihat pada lampiran 1.
Hubungan jumlah kuantitas dengan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Dan disini dapat dilihat data pembelian bahan baku, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan pada table 4.1 Table 4.1
home industri bu anik Rp800,000.00 Rp600,000.00
Pembelian Bahan Baku, 2015
Rp400,000.00 Rp200,000.00
Bulan Pembelian Kuantitas Januari 4055 Kg Februari 4152 Kg Maret 4139 Kg April 4140 Kg Mei 4250 Kg Juni 4230 Kg Juli 4200 Kg Agustus 4354 Kg September 4238 Kg Oktober 4203 Kg November 4278 Kg Desember 4310 Kg Jumlah 50549 Kg Rata-rata 4212.417 Kg (Sumber: data sekunder UD. Barokah,
Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Series1
Dari
bahwa home industry bu Anik dalam 1 tahun mengeluarkan biaya untuk membeli bahan baku sebanyak 50.549 Kg. Dan
diatas
telihat
terlihat konstan, tidak terjadi penurunan maupun kenaikan pembelian bahan baku yang signifikan. 2.
Pengunaan Bahan Baku Bahan
baku
yang
tersedia
di
gudang sebagaian besar digunakan untuk proses produksi dan sebagian disimpan
maupun Dari tabel diatas dapat diketahui
gambar
Series3
pembelian bahan baku pada UD. Barokah
untuk
2015)
Series2
cadangan
produksi
sebagai
sewaktu-waktu
berikutnya
cadangan
kesulitan
apabila
mendapatkan
bahan baku di pasaran. Data tentang penggunaan bahan baku di UD. Barokah dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
dapat dilihat pada table 4.1 jumlah kuantitas yang dibeli oleh home industry bu Anik konstan, tidak terjadi kenaikan maupun penurunan pembelian bahan baku
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Biaya pemesanan terdiri atas
Bulan
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Rata-rata
Penggunaan 4147 Kg 4101 Kg 4123 Kg 4112 Kg 4173 Kg 4111 Kg 4152 Kg 4227 Kg 4218 Kg 4217 Kg 4242 Kg 4297 Kg 50120 Kg 4176.667 Kg
+/-92 Kg 51 Kg 16 Kg 28 Kg 77 Kg 119 Kg 48 Kg 127 Kg 20 Kg -14 Kg 36 Kg 13 Kg 429 Kg 35.75 Kg
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
Jenis Biaya Biaya Biaya Telepon Transportasi Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 80,000 Rp 440,000 Rp 960,000 Rp 5,280,000
Total Biaya Pemesanan Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 6,240,000
biaya telephone dan biaya transportasi. Lebih jelasnya data tentang biaya pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Rincian biaya pemesanan
Tabel 4.2 Penggunaan Bahan Baku Tahun 2015 (dalam satuan Kg)
(Sumber : data sekunder UD. Barokah, 2015)
(Sumber : data sekunder UD. Barokah,
terlihat bahwa biaya pemesanan untuk
2015)
biaya telepon dalam 1 tahun sebesar Rp Terlihat dari tabel 4.2 diatas, rata-
rata penggunaan bahan baku pada tahun 2015
mencapai
4176,667
Kg.
dan
kelebihan bahan baku yang telah dibelli oleh UD. Barokah sebanyak 35,75 Kg diarahkan ke pengusaha bawang goreng yang masih 1 lingkungan dengan UD. Barokah yaitu home industri pak Ali. 3. Biaya Pemesanan
Terlihat dari tabel diatas 4.3
950.000 dan untuk biaya transportasi sebesar Rp 5.280.000 dan dengan total biaya pemesanan selama tahun 2015 sebesar Rp 6.240.000 4.
Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan terdiri atas biaya tenaga kerja langsung untuk perawatan bahan baku dan biaya listrik untuk memberikan udara yang stabil untuk bahan baku. Lebih jelasnya data
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tentang biaya pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Rincian Biaya Penyimpanan
Tahun % Harga (Rp) Biaya Per Unit Simpan 2015 10% Rp. 5.000 ditetapkan oleh perusahaan 10%
dari
nilai
Biaya Penyimpanan Rp. 150.000 sebesar
persediaan.
Data
tentang biaya penyimpanan dapat dilihat pada tabel 4.5 Bulan
Total Biaya Penyimpanan
Januari Februari
Jenis Biaya Biaya Biaya Telepon Transportasi Rp 400,000 Rp 200,000 Rp 400,000 Rp 200,000
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 4,800,000
Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 7,200,000
(sumber:
Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 2,400,000
data
Tabel 4.5 Prosentase Biaya Simpan, Harga Per Unit dan Biaya Penyimpanan (sumber : data sekunder UD.
Rp 600,000 Rp 600,000
sekunder
UD.
Barokah. B. Hasil Analisis Data 1. Peritungan EOQ Jumlah pemakaian bahan baku, harga bahan baku per unit, besarnya biaya
Barokah,2015) 5.
pemesanan
dan
biaya
penyimpanan pada home industry bu Anik selama periode tahun 2015 dapat
Presentasi Biaya Penyimpanan
dilihat pada tabel 4.6 berikut: Biaya
penyimpanan
yang
dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut, diperhintungkan
dalam
bentuk
prosentase yaitu prosentase dari nilai
Table 4.6 Pemakaian bahan baku, harga per unit, total biaya, biaya pemesanan, biaya penyimpanan tahun 2015
persediaan. Adapun besarnya nilai persediaan adalah jumlah bahan baku yang dipesan setiap pesan dan harga bahan baku merupakan biaya variabel yang besarnya tergantung dari jumlah bahan baku setiap kali pesan. Besarnya biaya penyimpanan bahan baku bawang merah yang
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EOQ =
√ Table 4.6 Pemakaian bahan baku, harga per unit, total biaya, biaya pemesanan, biaya penyimpanan tahun 2015 Bulan ( Januari S Februari Maret u April Mei m Juni Juli ( Agustus September s Oktober November u Desember Jumlah m
=√
Pemakaian Jumlah Harga Total Biaya 4055 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4152 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4139 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4140 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4250 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4230 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4200 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4354 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4238 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4203 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4278 Rp 5,000 Rp 20,275,000 4310 Rp 5,000 Rp 20,275,000 50549 Rp 60,000 Rp 252,745,000
Biaya Pemesanan Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 6,240,000
Biaya Penyimpanan Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 7,200,000
ber: data sekunder UD. Barokah, 2015) Dari tabel 4.6 dapat dihitung
= 6.791,5Kg Jumlah
pembelian
bahan
kuantitas pembelian optimal dengan menggunakan rumus:
baku yang optimal setiap kali
EOQ = √
pesan pada tahun 2015 adalah H 6.791,5 Kg. Dengan frekuensi
a. Penentuan Kuantitas Pembelian pembelian
bahan
baku
yang
Optimal Tahun 2015 diperlukan oleh perusahaan yaitu: = 7,4 dibulatkan menjadi 7
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dengan daur pemesanan ulang
hubungan biaya pesan, simp jumlah biaya
360/7 = 51 hari
Rp30,000,000
Tercantum pada tabel 4.7 Rp25,000,000
biaya
Rp20,000,000 Rp15,000,000 Rp10,000,000
Tabel 4.7 Rp5,000,000
Perhitungan EOQ tahun Rata-rata
50549 252274,5 12637,25 6318,63 3159,31 1579,66 789,83 394,91 197,46
252274,5 12637,25 6318,63 3159,31 1579,66 789,83 394,91 197,46 98,73
Biaya pemesanan Rp 130,000 Rp 260,000 Rp 390,000 Rp 520,000 Rp 650,000 Rp 780,000 Rp 910,000 Rp 1,040,000 Rp 1,170,000
Rp-
Biaya simpan
Total biaya
Rp12,637,250 Rp 6,318,625 Rp 3,159,312 Rp 1,579,656 Rp 789,828 Rp 394,913 Rp 197,456 Rp 987,828 Rp 49,364
Rp 12,767,250 Rp 6,578,625 Rp 3,549,312 Rp 2,099,656 Rp 1,439,828 Rp 1,174,913 Rp 1,107,456 Rp 2,027,828 Rp 1,219,364
kuantitas
Grafik 4.2
2015
(sumber: data yang diolah, 2015) Terlihat
pada
tabel
4.7
bahwa pembelian bahhan baku Hubungan antara biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya selama tahun 2015
yang optimal dilakukan dengan frekuensi pembelian 7x.
b. Penentuan
Persediaan
Pengaman (Safety Stock) Persediaan (safety
stock)
pengaman berguna
untuk
melindungi perusahaan dari resiko Nama | NPM Fak - Prodi
1579,66
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Unit
50549
Frekuensi
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kehabisan bahan baku (stock out)
menggunakan 2 standar deviasi
dan
dengan
keterlambatan
penerimaan
nilai
1,65.
Untuk
bahan baku yang dipesan. Safety
perhitungan standar deviasi dapat
stock
dilihat pada tabel 4.8 tedapat pada
diperlukan
mengurangi
untuk
kerugiaan
ditimbulkan
karena
yang
lampiran 2.
terjadinya
σ
=√
stock out, tetapi pada tingkat persediaan
dapat
ditekan
=√
seminimal mungkin, oleh karena = 66,26 Kg
itu perusahaan perlu mengadakan perhitungan untuk menentukan
Adapun cara untuk menghitung
safety stock besarnya pengaman
safety stock sebagai berikut:
digunakan
analisis
Dengan
statistik.
melihat
dan
Safety Stock = =1,65 x 66,26
mempertimbangkan penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi
antara
dengan pemakain bahan baku yang
= 109,33 Kg
perkiraan
sesungguhnya
dapat
Jadi safety stock yang harus disediakan adalah 109,33 Kg Dari
diketahui besarnya penyimpangan stock
tersebut. Setelah
diketahui
berapa
besarnya standar deviasi dalam satu tahun maka akan ditetapkan besarnya standar deviasi maka akan ditetapkan besarnya analisis penyimpangan.
Dalam
penyimpangan
ini
analisis
perusahaan
menentukan seberapa jauh bahan baku yang masih bias diterima. Pada umumnya batas toleransi yang digunakan adalah 5% diatas perkiraan
dan
5%
dibawah
perkiraan. UD. Barokah sepakat Nama | NPM Fak - Prodi
perhitungan
diatas,
dapat
safety
diketahui
jumlah persediaan yang dapat dicadangkan sebagai pengaman kelangsungan
proses
produksi
dari resiko kehabisan bahan baku (stock out). Persediaan pengaman sejumlah unit ini akan tetap dipertahankan walaupun bahan bakunya dapat diganti dengan baru. c. Penentuan Pemesanan Kembali (Reorder Point) Saat
pemesanan
kembali
atau reorder point (ROP) adalah simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
saat dimana perusahaan harus melakukan bakunya
pemesanan kembali,
bahan
d. Penentuan Maksimum
(Maximum
sehingga
penerimaan bahan baku yang
Inventory)
dipesan dapat tepat waktu. Karena dalam
Persediaan
melakukan
pemesanan
Persediaan
maksimum
diperlukan oleh perusahaan agar
bahan baku tidak dapat diterima
jumlah
pada hari itu juga. Besarnya sisa
digudang
bahan baku yang masih tersisa
sehingga tidak terjadi pemborosan
hingga
modal
perusahaan
harus
persediaan
yang
tidak
kerja.
ada
berlebihan
Adapun
untuk
melakukan pemesanan kembali
mengetahui besarnya persediaan
adalah
maksimum
sebesar
ROP
yang
dihitung. Yang dimaksud dengan lead time dalam penelitian ini adalah
tenggang
waktu
yang
dapat
rumus : Maximum Inventory =
baku
= 109,33 Kg + 6.791,5Kg
yang
= 6900,83 Kg
dipesan. Dengan demikian dapat dihitung
ROP-nya
mellalui
Jadi
jumlah
rumus:
maksimum
ROP = Safety Stok + ( Lead Time
sebesar 6900,83 Kg. Untuk
x Kebutuhan Per Hari) = 109,33 Kg + ( 2 x ) = 109,33 Kg + 280,83 Kg = 390,16 Kg Sehingga dapat diketahui home industry bu Anik harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku sebesar 390,16 Kg.
Nama | NPM Fak - Prodi
+
EOQ
bahan baku dilakukan dengan bahan
Safety
Stock
diperlukan antara saat pemesanan
datangnya
digunakan
jelas
pada
persediaan tahun
2015
mengetahui
lebih
mengenai
perhitungan
persediaan bahan baku pada UD. Barokah dengan menggunakan metode EOQ pada tahun 2015 dapat diliihhat pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Besarnya EOQ, Safety Stock, ROP dan Maximum Inventory Bahan Baku pada Tahun 2015
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(sumber: data primer yang diolah,2015 e.
Tahun
EOQ
2015
6.791,5 Kg
Perhitungan Total Biaya Persediaan
Safety Stock 109,33 Kg
ROP 390,16 Kg
Maximum Inventory 6900,83 Kg
Sedangkan perhitungan total Bahan Baku/ Total Inventory Cost
biaya persediaan menurut perusahaan
(TIC)
akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk memperoleh total biaya persediaan bahan baku yang minimal, diperlukan
adanya
TIC
= TCC + TOC
perbandingan Keterangan
antara perhitungan biaya persediaan bahan baku menurut EOQ dengan
:
TCC (Total Carrying Cost)
perhitungan biaya persediaan bahan
=total
biaya penyimpanan
baku yang selama ini dilakukan oleh TOC (Total Ordering Cost)
perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui
berapa
total biaya pemesanan
besar
penghematan biaya persediaan total
Sedangkan
dalam perusahaan. Perhitungan
=
data
dari
perusahaan terdapat pada tabel 4.10 total
biaya
sebagai berikut:
persediaan menurut metode EOQ akan dihitung
dengan
rumus
Tabel 4.10
Total
Biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan kuantitas bahan baku tahun 2015
Inventory Cost (TIC) dalam rupiah sebagai berikut: =√
TIC
Bulan
=√ =√ = Rp 1.935.376 Total biaya persediaan yang dikeluarkan
perusahaan
menurut
metode EOQ pada tahun 2015 adalah
Biaya Penyimpanan Rp 600,000
Kuantitas
Januari
Biaya Pemesanan Rp 520,000
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 520,000 Rp 6,240,000
Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000 Rp7,200,000
4152 4139 4140 4250 4230 4200 4354 4238 4203 4278 4310 50549
sebesar Rp 1.935.376
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 20||
4055
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(sumber:
data
sekunder
UD.
5) UD. Barokah menetapkan safety stock sebesar 200 Kg.
Barokah,2015)
6) UD. Barokah menetapkan safety Sehingga TIC menurut perusahaan
b. Pembahasan
sebagai berikut: TIC
stock sebesar 415 Kg. pengendalian
persediaan menurut perhitungan EOQ
= TCC + TOC
1) Menurut
perhitungan
EOQ
= Rp 7.200.000 + Rp 6.240.000
bahan baku yang harus dibeli
=Rp. 13.440.000
UD. Barokah dalam 1 periode sebesar 47.540,5 Kg.
Jadi biaya persediaan yang dikeluarkan
2) Menurut
perhitungan
EOQ
oleh perusahaan pada tahun 2015 sebesar
pembelian bahan baku dalam 1
Rp. 13.440.000
kali pembelian yang harus dibeli
1.
UD. Barokah sebesar 6.791,5
Pembahasan Hasil Penelitian
Kg. a. Pembahasan persediaan
pengendalian menurut
perhitungan
dan kebijakan UD. Barokah
sebesar
50.549
bahan
baku
Kg
untuk
memenuhi kebutuhan produksi. 2) UD.
Barokah
melakukan
pembelian bahan baku dalam 1 kali pembelian sebesar 1.053 Kg. 3) UD.
EOQ
melakukan
pembelian
bahan baku sebanyak 7x. 4) Menurut perhitunga EOQ total biaya
persediaan
dikeluarkan
UD.
yang Barokah
sebesar Rp. 1.935.376 5) Menurut safety
perhitungan stock
yang
EOQ harus
disediakan oleh UD. Barokah Barokah
melakukan
pembelian bahan baku dalam 1 periode dengan frekuensi 48 x. 4) Total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh UD. Barokah dalam 1 periode sebesar Rp. 13.440.000
Nama | NPM Fak - Prodi
perhitungan
dalam 1 periode UD. Barokah harus
1) Dalam 1 periode UD. Barokah membutuhkan
3) Menurut
sebesar 90,67 Kg. 6) Menurut
perhitungan
pemesanan
kembali
EOQ harus
dilakukan pada saat persediaan bahan baku sebesar 390,16 Kg. c. Selisih
perhitungan
antara
pengendalian persediaan bahan baku simki.unpkediri.ac.id || 21||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menurut
perhitungan
perusahaan
EOQ
dengan
dengan
pengendalian
persediaan
persediaan
total
bahan
baku
biaya yang
bahan baku menurut perhitungan
dijalankan oleh perusahaan dan
EOQ
penghematan
1) Selisih pembelian bahan baku
pada tahun 2015 dapat dilihat
dalam 1 periode antara kebijakan
Tabel 4.11 Total Biaya Persediaan Bahhan Baku Menurut EOQ Dan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Yang Dijalankan Perusahaan Serta Penghematan Yang Diperoleh Selama Tahun 2015 Perusaha EOQ Selisih
EOQ sebesar 3.008,5 Kg. 2) Selisih pembelian bahan baku dalam 1 kali pembeliaan antara perusahaan
dengan
perhitungan EOQ sebesar 5.738,5 Kg. 3) Selisih frekuensi pembelian antara kebijakan
perusahaan
dengan No
perhitungan EOQ sebanyak 41 1. kali. 4) Selisih total biaya persediaan 2.
bahan baku dalam 1 periode antara
perhitungan
perusahaan 3.
dengan perhitungan EOQ sebesar 4. Rp. 11.504.624 5) Selisih safety stock antara 5. kebijakan
perusahaan
dihasilkan
pada tabel 4.11
perusahaan dengan perhitungan
kebijakan
yang
6.
Biaya Pembeliaan Bahan Baku Optimal 1 tahun Pembelian Bahan Baku 1 kali pembelian Frekuensi Pembelian Total Biaya Persediaan Safety Stock Reorder Point
an 50.549 Kg
47.540,5 Kg
3.008,5 Kg
1.053 Kg
6.791,5 Kg
5.738,5 Kg
48x
7x
41x
Rp. 13.440.0 000 200 Kg 415 Kg
Rp. 1. 935.376
Rp. 11.504.624
109,33 Kg 390,16 Kg
90,67 Kg 24,84 Kg
dengan perhitungan EOQ (sumber : data primer yang diolah)
sebesar 90,67 Kg. 6) Selisih reorder point antara kebijakan
perusahaan
dengan perhitungan EOQ sebesar 24,84 Kg. Untuk perbandingan
bahwa pembelian bahan baku yyang optimal dari perusahaan yaitu 50.549 Kg dan
mengetahui
dari
perhitungan
EOQ
sebesar
47..540,5 jadi menurut peritungan EOQ
biaya
pembelian bahan baku lebih optimal
persediaan bahan baku menurut
karena dapat menghemat pembelian bahan
Nama | NPM Fak - Prodi
total
Dari tabel 4.11 dapat diketahui
simki.unpkediri.ac.id || 22||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
baku sebesar 3.008,5 selama 1 periode.
c. UD.
Barokah
melakukan
Dan hal ini dapat mengurangi pengeluaran
pembelian bahan baku dalam 1
perusahaan sebesar Rp 15.042.500 untuk
periode dengan frekuensi 48 x.
pembeliaan bahan baku yan harga per Kg
d. Total biaya persediaan yang
nya adalah Rp 5.000. yang kedua frekuensi
dikeluarkan oleh UD. Barokah
pembelian
dalam 1 periode sebesar Rp.
bahan
baku
menurut
perhitungan EOQ lebih sedikit, hal ini
13.440.000
dapat berdampak positif untuk perusahaan
e. UD. Barokah
karena dapat menghemat biaya pemesanan dan penyimpanan. Biaya total persediaan bahan
baku
yang
harus
dikeluarkan
perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan
total
biaya
persediaan
yang
dihitung menurut EOQ, yang mempuunyai selisih sebesar Rp 11.504.624
menetapkan
safety stock sebesar 200 Kg f. UD. Barokah
menetapkan
safety stock sebesar 415 Kg 2. Pengendalian persediaan menurut perhitungan EOQ a. Menurut
perhitungan
EOQ
bahan baku yang harus dibeli UD. Barokah dalam 1 periode sebesar 47.540,5 Kg.
Kesimpulan Dari
hasil
sebelumnya,
b. Menurut penelitian dapat
pada
diambil
perhitungan
EOQ
bab
pembelian bahan baku dalam 1
suatu
kali pembelian yang harus
simpulan sebagai berikut:
dibeli UD. Barokah sebesar
1. pengendalian persediaan menurut perhitungan dan kebijakan UD.
6.791,5 Kg. c. Menurut
perhitungan
EOQ
Barokah
dalam 1 periode UD. Barokah
a. Dalam 1 periode UD. Barokah
harus melakukan pembelian
membutuhkan sebesar
50.549
bahan
baku
Kg
untuk
memenuhi kebutuhan produksi. b. UD.
Barokah
melakukan
pembelian bahan baku dalam 1 kali pembelian sebesar 1.053 Kg.
bahan baku sebanyak 7x. d. Menurut perhitunga EOQ total biaya
persediaan
dikeluarkan
UD.
yang Barokah
sebesar Rp. 1.935.376 e. Menurut safety
perhitungan stock
yang
EOQ harus
disediakan oleh UD. Barokah sebesar 90,67 Kg. Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 23||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
f. Menurut
perhitungan
pemesanan
kembali
EOQ
f. Selisih reorder point antara
harus
kebijakan perusahaan dengan
dilakukan pada saat persediaan
perhitungan
bahan baku sebesar 390,16 Kg.
24,84 Kg.
3. Selisih
perhitungan
antara
4. Kelebihan
EOQ
dari
sebesar
penggunaan
pengendalian persediaan bahan
metode EOQ dalam pengendalian
baku
persediaan
menurut
perhitungan
yaitu
dapat
perusahaan dengan pengendalian
menghemat biaya pemesanan dan
persediaan bahan baku menurut
penyimpanan.
perhitungan EOQ
5. Kekurangan
a. Selisih pembelian bahan baku dalam
1
periode
dari
penggunaan
metode EOQ yaitu perusahaan
antara
harus memliki dana yang lebih
kebijakan perusahaan dengan
untuk membeli dan menampung
perhitungan
bahan baku.
EOQ
sebesar
3.008,5 Kg. b. Selisih pembelian bahan baku dalam 1 kali pembeliaan antara kebijakan perusahaan dengan perhitungan
EOQ
sebesar
5.738,5 Kg. c. Selisih
frekuensi
pembelian
antara kebijakan perusahaan dengan
perhitungan
EOQ
sebanyak 41 kali. d. Selisih total biaya persediaan bahan baku dalam 1 periode antara perhitungan perusahaan dengan
perhitungan
EOQ
sebesar Rp. 11.504.624 e. Selisih
safety
stock
antara
kebijakan perusahaan dengan perhitungan 90,67 Kg.
Nama | NPM Fak - Prodi
EOQ
sebesar
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 1995. Efisiensi Persediaan Bahan. Yogyakarta: BPFE Asdjudiredja,Lili. 1999. Manajemen Produksi. Bandung: Armiko Heizer, Joy,dkk. 2005. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba 4 Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Alih bahasa Benyamin Molan.Jakarta:Erlangga Mowen & Hansen.2001.Manajemen Biaya, edisi bahasa Indonesia,buku dua,edisi pertama.Jakarta: Salemba Empat Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, edisi ke-6.Yogyakarta: STIE YKPN
simki.unpkediri.ac.id || 24||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Simamora. 2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Suadi, Arif. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BP STIE YKPN Sukamdiyo. 2004. Manajemen Koperasi. Erlangga: Jakarta Supriyono.1999. Akuntansi Biaya, buku 1,edisi dua.Yogyakarta:BPFE Syamsudin, Lukman.2001. Manajemen Keuangan Perusahan. Jakarta : Raja grafindo persada Rangkuti, Freddy. 2000. Manajemen Persediaan. Jakarta: Raja grafindo pustaka Yamit, Zulian. 1999. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonomi FE UI
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 25||