perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU POLYPROPYLENE DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA PT. SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Bisnis
Oleh: Triyanto Agus Nugroho NIM F3509080
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Karya ini kepada :
commit to user iv
dipersembahkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Polypropylene dengan Menggunakan Metode EOQ pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini : 1. Dr. Wisnu Untoro,MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Adnan Effendi, SE selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir 4. Bapak Ageng selaku pimpinan perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian. 5. Bapak Imam, Bapak Agus dan Mas Aji yang telah membantu dalam proses magang kerja di PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo. 6. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan.
Surakarta, 16 Juli 2012
Penulis
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 E. Metode PenilitiaN ..................................................................................... 7 F. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 13 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persediaan ............................................................................... 16 B. Pengendalian Persediaan .......................................................................... 22 C. Pengertian Bahan Baku ............................................................................ 23 D. Economic Order Quantity (EOQ) .............................................................
25
E. Persediaan Penyelamat ............................................................................. 29 F. Waktu Tunggu .......................................................................................... 31 G. Pemesanan Kembali ................................................................................. 31 H. Keuntungan dan Kelemahan Metode EOQ .............................................. 32 commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 34 B. Laporan Magang Kerja ............................................................................. 49 C. Pembahasan Masalah ................................................................................ 52 1. Kebijakan Perusahaan .......................................................................... 52 2. Analisis dengan Metode Economic Order Quantity ............................ 57 BAB IV. PENUTUP Kesimpulan .......................................................................................... 66 Saran ..................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman TABEL 3.1. Jadwal Kegiatan Magang ................................................................................ 52 3.2. Data Kebutuhan Bahan Baku tahun 2011 ....................................................... 53 3.3. Biaya Pemesanan Bahan Baku tahun 2011 ..................................................... 54 3.4. Biaya Penyimpanan tahun 2011 ...................................................................... 56 3.5. Perhitungan dengan menggunakan POM ........................................................ 60 3.6. Perhitungan Standar Deviasi ........................................................................... 61 3.6. Perbandingan Kebijakan Perusahaan dengan Metode EOQ ........................... 64
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
3.1. Struktur Organisasi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri .............................. 38 3.2. Proses Produksi ................................................................................................. 47 3.3. Grafik perhitungan pembelian yang optimal dengan menggunakan POM ....... 60
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengantar Lampiran 2. Nilai Magang
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU POLYPROPYLENE DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA PT. SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI TRIYANTO AGUS NUGROHO F3509080
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bahan baku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan bahan baku, mengetahui jumlah persediaan minimum dan mengetahui kapan dilakukan pemesanan kembali pada PT. sami Surya Indah Plastik Industri. Dalam penelitian ini kasus yang diteliti mengenai persediaan bahan baku polypropylene pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri. Data yang digunakan adalah data sekunder dimana data tersebut diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dari kepustakaan perusahaan. Metode yang digunakan dalam pengendalian bahan baku adalah metode EOQ(Economic Order Quantity) metode ini mempunyai asumsi yang mendasar pada permintaan terhadap suatu barang yang sudah diketahui dengan pasti dan bersifat konstan. Dengan penghitungan ini bisa didapatkan pembelian bahan baku yang optimal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah jumlah pembelian bahan baku yang optimal sebesar 32.117,61 kg dengan frekuensi pembelian 4 kali dalam setahun. Kebijakan perusahaan sendiri menetapkan sebesar 11.608,33 kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 12 kali dalam setahun. Total biaya persediaan bahan baku berdasarkan metode EOQ adalah sebesar Rp. 10.127.325,28 sedangkan perusahaan Rp. 15.840.173,32. Sehingga penghematan yang terjadi sebesar Rp. 5.712.848,04. Berdasarkan EOQ safety stock sebesar 451,65 kg dan re-order point bahan baku saat persediaan berada pada 1854,64 kg. Saran yang dapat penulis berikan pada perusahaan adalah hendaknya perusahaan menggunakan metode EOQ dalam kebijakan pengadaan bahan baku. Karena dengan menggunakan metode EOQ perusahaan akan mendapatkan kuantitas pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya yang minimum dibandingkan kebijakan perusahaan. Perusahaan juga menentukan besarnya safety stock dan reorder point dalam pengendalian persediaan bahan baku untuk melindungi atau menjaga kemungkinan kekurangan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan dan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan bahan baku yang dipesan.
Keyword : EOQ, Total Inventory Cost , Safety Stock, Re Order Point
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU POLYPROPYLENE DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA PT. SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI TRIYANTO AGUS NUGROHO F3509080
The purpose of this study was to determine the optimal amount of raw material, know the total inventory cost of raw materials, know the minimum amount of inventory and find out when done reordering at PT. Sami Surya Indah Plastics Industry. In the present study examined the case of polypropylene raw material inventory in PT. Sami Surya Indah Plastics Industry. The data used are secondary data where the data is obtained indirectly through the intermediary of the media company's literature. The method used in the control of raw materials is a method of EOQ (Economic Order Quantity) method is having a fundamental assumption on the demand for an item that is known with certainty and are constant. This calculation can be obtained with the purchase of raw materials are optimal. The results obtained are the optimal purchase of raw materials for the purchase of 32117.61 kg with a frequency of 4 times a year. Company's own policy of 11608.33 kg determine the frequency of ordering as many as 12 times a year. Total cost of raw materials inventory is based on the EOQ method is Rp. Rp 10,127,325.28 while the company. 15,840,173.32. So that the savings that occur at Rp. 5,712,848.04. Based on the EOQ safety stock of 451.65 kg and re-order point when the inventory of raw materials is at 1854.64 kg. Suggestions to the author gave the company the company should use the EOQ method in raw material procurement policy. Because using the EOQ quantity of the company will get the optimal purchase of raw materials with a minimum cost compared to company policy. The Company also determine the amount of safety stock and re-order point in inventory control of raw materials to protect or maintain the possibility of shortages of raw materials is larger than expected and to keep the possibility of delays in the raw materials are ordered.
Keyword : EOQ, Total Inventory Cost , Safety Stock, Re Order Point
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan salah satu aset terpenting dalam perekonomian suatu negara, karena dengan mendorong industri untuk berkembang maka suatu negara dapat memaksimalkan pendapatan dari sektor industri. Sektor industri lebih menguntungkan dan lebih mempunyai prospek yang besar dari pada bidang lainnya misalnya di bidang migas karena industri ini tidak bergantung pada alam tidak seperti migas yang hanya bergantung pada hasil sumber daya alam yang semakin lama semakin berkurang, oleh karena itu Indonesia sebagai negara berkembang harus memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat banyak dan kompeten. Selain itu sektor industri juga dapat menyerap tenaga kerja yang banyak dari pada sektor migas yang kebanyakan dari pekerja asing, pembukaan sektor industri inilah yang di harapkan untuk menyerap tenaga kerja yang sekarang ini banyak yang menjadi calon tenaga kerja mulai dari lulusan SMP, SMA, maupun diploma dan sarjana yang menunggu dibukanya lapangan pekerjaan yang baru oleh pemerintah. Seperti kita ketahui bahwa semua perusahaan memiliki kendala dalam bidang keuangan untuk modal produksi, sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mempunyai modal yang cukup kuat. Selain itu perusahaan saling berkompetisi untuk membuat barang yang lebih berkualitas commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan harga jual yang kompetitif sehingga sangat menyulitkan perusahaan kecil untuk bertahan dalam persaingan industri yang mulai maju dengan menggunakan alat-alat yang canggih dan lebih efisien dibanding dengan perusahaan yang relatif masih kecil. Dengan adanya perdagangan bebas antara Asean dengan Cina menambah beban perusahaan kecil semakin besar karena barang-barang dari Cina membanjiri pasar Indonesia tidak hanya harga yang murah akan tetapi kualitas barang tersebut juga bisa dibilang bagus. Meskipun berbagai masalah yang dialami perusahaan kecil tidak semua perusahaan gulung tikar karena di dukung dengan manajemen yang baik dan perencanaan yang matang. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, perencanaan produksi merupakan bagian yang penting dalam setiap usahanya. Diantara banyaknya perencanaan produksi yang berpengaruh besar terhadap suatu industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi adalah pengendalian persediaan bahan baku. Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal dibanyak perusahaan, mencerminkan 50 % total modal yang diinvestasikan (Render dan Heizer, 2005:60). Dengan melakukan pengendalian terhadap persediaan, maka perusahaan dapat meminimalkan biaya yang berhubungan dengan persediaan, sehingga perusahaan dapat mengurangi investasinya terhadap persediaan dan mengalokasikan investasinya kedalam pos-pos neraca lainnya. Dalam melakukan persediaan bahan baku perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda, mulai dari jumlah bahan baku, waktu kapan dibutuhkan commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahan baku maupun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Terlepas semua kebijakan yang diambil untuk melakukan persediaan bahan baku, manajemen harus bisa memilih kebijakan yang tepat untuk perencanaan persediaan. Perencanaan yang tepat akan dapat meminimalkan biaya pemesanan bahan baku serta biaya-biaya lain yang terkait. Apabila perusahaan kelebihan persediaan bahan baku atau over stock dapat menimbulkan
beban biaya yang terlalu tinggi untuk biaya simpan dan
memelihara bahan baku tersebut selama penyimpanan dalam gudang, selain itu akan mengalami penurunan kualitas dari bahan baku tersebut. Akan tetapi kalau persediaan bahan baku dalam gudang kurang berakibat berhentinya proses produksi karena kekurangan bahan baku. Sehingga manajemen dituntut untuk bisa melakukan kebijakan yang tepat untuk kelancaran proses produksi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengendalian persediaan bahan baku, metode tersebut antara lain : Economic Order Quantity(EOQ), Just In Time (JIT), dan JIT/EOQ. Economic Order Quantity adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang optimum yang dapat meminimumkan total biaya persediaan. Sedangkan Just In Time (JIT) adalah usaha-usaha untuk menghilangkan pemborosan dalam segala bidang produksi. JIT/EOQ merupakan proses pergantian dari metode EOQ ke JIT dengan menggunakan pergerakan yang pelan dan teratur dari pemesananan ukuran lot besar menjadi lebih kecil pada JIT. Metode EOQ sering diterapkan karena mudah untuk dilaksanakan dalam perusahaan dan mampu memberikan solusi yang terbaik dalam perusahaan. commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal ini dibuktikan dengan menggunakan metode EOQ tidak saja berapa jumlah persediaan yang paling efisien dalam perusahaan tetapi juga dapat diketahui biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dengan persediaan bahan baku yang dimilikinya dihitung dengan Total Inventory Cost dan waktu yang paling tepat untuk melakukan pembeliaan kembali dihitung dengan Re Order Point. PT. SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI yang terletak Jl Raya Solo–Wonogiri Km 9 Sukoharjo, bergerak di bidang industri manufaktur yang didedikasikan untuk tas PP Kain / kain, FIBC, Sling Bag, Tas Kotak, terpal PE dan produksi Geotextile. Selama ini belum menggunakan metode EOQ dalam melakukan pengadaan persediaan bahan baku. Sehingga berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
akan
PERSEDIAAN
mengambil
judul
BAHAN
BAKU
“ANALISIS
PENGENDALIAN
POLYPROPYLENE
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA PT. SAMI SURYA INDAH PLASTIK INDUSTRI”
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian adalah : 1. Berapakah jumlah pembelian kebutuhan bahan baku yang optimal dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri? 2. Berapakah Safety Stock dan Re-Order Point dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)? 3. Berapakah
total
biaya
persediaan
bahan
baku
dengan
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)? 4. Bagaimanakah perbandingan total biaya persediaan bahan baku menggunakan kebijakan perusahaan dibandingkan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian yang telah dilakukan hasilnya dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal dengan menggunakan metode Economic Order Quantity(EOQ). 2. Mengetahui
Safety
Stock
dan
Re-Order
Point
dengan
menggunakan Economic Order Quantity(EOQ). commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Mengetahui
total
biaya
persediaan
bahan
baku
dengan
menggunakan Economic Order QuantityI(EOQ). 4. Mengetahui perbandingan total biaya persediaan bahan baku menggunakan kebijakan perusahaan dengan metode Economic Order Quantity(EOQ).
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang berguna bagi berbagai pihak, adapun manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Bagi Perusahaan a. Dapat mengetahui tingkat efisiensi pada pengadaan bahan baku yang diterapkan perusahaan selama ini. b. Dapat digunakan sebagai evaluasi mengenai pengendalian persediaan bahan baku selama ini. c. Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai salah satu dasar perusahaan dalam menentukan keputusan dimasa yang akan datang khususnya masalah pengendalian persediaan bahan baku di perusahaan. 2. Bagi penulis a. Untuk
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan
tentang
pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) yang didapat pada waktu kuliah kedalam dunia kerja. commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Menambah pengetahuan gambaran tentang dunia kerja secara langsung
dari
perusahaan
terhadap
suatu
masalah
perekonomian di dalam perusahaan khususnya dalam masalah pengendalian persediaan bahan baku. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai masukan untuk peneliti lain yang akan mengambil topik permasalahan yang sama dan dapat menambah wawasan atau gambaran tentang pengendalian persediaan bahan baku pada sebuah perusahaan dengan metode yang tepat.
E. Metode Penelitian 1.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian (Kuncoro, 2006:8). Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Economic Order Quantity yang digunakan untuk mengetahui jumlah pembelian persediaan bahan baku yang optimal, total biaya persediaan bahan baku, jumlah persediaan pengaman yang dibutuhkan dan kapan melakukan pemesanan kembali bahan baku.
2.
Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini dilaksanakan di PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yang bergerak di bidang industri manufaktur pembuatan plastik. commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan beralamatkan di Jl Raya Solo–Wonogiri Km 9 Pandeyan, Grogol, Sukoharjo. 3.
Jenis dan Sumber Data a. Jenis data : 1) Data kuantitatif adalah data yang berupa angka nominal dari perusahaan yang di teliti. Adapun data yang diperoleh : a) Data jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2011. b) Data biaya pemesanan tahun 2011. c) Data penyimpanan bahan baku selama tahun 2011. 2) Data kualitatif adalah data yang dijelaskan secara deskriptif atau beberapa penjelasan tentang gambaran perusahaan. Adapun data yang diperoleh : a) Informasi tentang sejarah berdirinya PT. Sami Surya Indah Plastik Industri. b) Struktur organisasi perusahaan yang dimiliki oleh PT. Sami Surya Indah Plastik Industri. b. Sumber Data 1) Data Primer Data
primer adalah data yang diperoleh dengan survei
lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan original (Kuncoro, 2006:127).
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,2006:127). Data sekunder yang digunakan berupa : a) Data jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2011 b) Data biaya pemesanan tahun 2011 c) Data penyimpanan bahan baku selama tahun 2011 d) Informasi tentang sejarah berdirinya PT. Sami Surya Indah Plastik Industri e) Struktur organisasi perusahaan yang dimiliki oleh PT. Sami Surya Indah Plastik Industri 4.
Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode
Observasi
adalah
pengumpulan
data
yang
menggunakan panca indra, jadi tidak hanya dengan pengamatan mengunakan mata tetapi juga dengan mendengar, mencium, mengecap dan mencoba termasuk salah satu bentuk observasi instrument yang digunakan dalam observasi adalah pengamatan dan lembar observasi (Suliyanto,2006:139). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung kegiatan yang dilakukan pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri. commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah pengambilan data di mana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden (Suliyanto,2006:137). Dalam penelitian ini, peneliti melaukan wawancara dengan karyawan pendamping PT. Sami Surya Indah Plastik Industri mengenai proses produksi dan profil dari perusahaan ini. 5. Metode Analisis Data Metode analisis data yaitu metode yang digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai obyek yang akan diteliti. Metode analisis data yang digunakan sebagai berikut : a) Menentukan Economic Order Quantity (EOQ) EOQ adalah jumlah pesanan yang dapat digunakan untuk meminimalkan total biaya persediaan, sehingga perhitungan biaya didasarkan pada biaya yang mempengaruhi pemesanan dan pembelian yaitu total biaya pemesanan dan biaya pembelian. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q* =
Keterangan :
= Jumlah pesanan yang ekonomis D
= Jumlah kebutuhan dalam satuan (unit) per tahun commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
S
= Biaya pemesanan untuk sekali pesan
H
= Biaya penyimpanan per unit per tahun
b) Menentukan Total Biaya Persediaan Total biaya persediaan merupakan penjumlahan biaya simpan dan biaya pesan. Untuk menentukan total biaya ekonomis digunakan rumus sebagai berikut :
TC =
+
Keterangan : TC = Total biaya persediaan Q = Jumlah barang setiap pesan D = Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit S = Biaya pemesanan untuk setiap pesan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun c) Menentukan Biaya Persediaan Pengamanan (Safety Stock) Persediaan penyelamat adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (Assauri, 1998:198).
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun rumus standar deviasinya adalah sebagai berikut : SD = Keterangan : SD
= Standar Deviasi
X
= Pemakaian sesungguhnya = Perkiraan pemakaian
N
= Jumlah data
Dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan 5% penyimpanan serta menggunakan satu sisi dari kurva normal (nilai tabel standar = 1.65, maka perhitungan safety stock sebagai berikut : SS = 1.65 x SD Keterangan : SS
= safety stock
SD
= Standar Deviasi
d) Menentukan Titik Pemesanan Kembali (Re-Order Point) Pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pesanan harus dilakukan kembali (Assauri, 1998:209). Adapun rumus untuk menentukan pemesanan kembali adalah ROP = (d x L) + SS
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : ROP
= Re Order Point
d
= Tingkat kebutuhan
L
= Lead time
SS
= Standar Deviasi
F. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan alur pemikiran penelitian dalam menjawab masalah-masalah penelitian dan dinyatakan dalam bentuk skema yang memuat pokok-pokok unsur penelitian tersebut. Dengan demikian, akan diperoleh suatu hasil penelitian yang berupa jawaban atas masalah yang diteliti.
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebijakan Bahan Baku Perusahaan
Menentukan Q yang di dapat perusahaan dengan metode EOQ
Mengumpulkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan perusahaan
Menguraikan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan dengan metode EOQ
Perbandingan total biaya persediaan antara kebijakan perusahaan dengan metode EOQ
Kebijakan yang lebih baik
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
Metode
digilib.uns.ac.id
Economic
Order
Quantity
(EOQ)
digunakan
untuk
menentukan persediaan jumlah bahan baku yang optimal. Dimana dalam penerapannya mempengaruhi besar kecilnya total biaya persediaan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku maka perusahaan melakukan pembelian atau pemesanan bahan baku. Dengan penentuan biaya pemesanan dan penyimpanan yang dilakukan perusahaan dan Economic Order Quantity (EOQ) maka diperoleh perbandingan total biaya persediaan antara kebijakan perusahaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Selain itu perlu adanya persediaan pengaman (safety stock), dengan maksud untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan, disamping itu perusahaan pula menetapkan kapan akan mengadakan pembelian atau pemesanan kembali (re-order point).
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persediaan 1. Definisi Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur persediaan sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Selain itu tanpa adanya persediaan perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa suatu waktu
tidak
dapat
memenuhi
keinginan
konsumen.
Perusahaan
memerlukan persediaan karena memiliki tiga alasan yaitu adanya unsur ketidakpastian
permintaan
(permintaan
mendadak),
adanya
unsur
ketidakpastian tenggang waktu pemesanan. Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Baroto, 2002:52). Persediaan adalah barang yang menganggur (idle resource) yang menunggu proses lebih lanjut. Maksud dari proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan produksi pada system manufaktur kegiatan pemasaran pada system distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada system rumah tangga (Arman Hakim Nasution, 2003:103). Persediaan adalah sejumlah bahan-bahan yang disediakan dan bahanbahan dalam proses produksi serta barang-barang jadi atau pendukung commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang disediakan untuk memenuhi permintaan para konsumen setiap waktu. 2. Fungsi Persediaan Persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan. Persediaan sangat bermanfaat bagi proses produksi, karena dengan persediaan akan menjamin tersedianya bahan baku untuk menjamin kelangsungan proses produksi dan menjamin tersedianya barang yang dibutuhkan konsumen. Efisiensi operasional pada suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai peran penting dari fungsi persediaan. Fungsi persediaan dibedakan menjadi tiga yaitu (Handoko, 2000:335): a. Fungsi “Decoupling” Persediaan decoupling yaitu memungkinkan suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. b. Fungsi Economic Lot Sizing Persediaan Economic Lot Sizing yaitu dengan melakukan pembelian dengan jumlah tertentu perusahaan dalam melakukan penghematan potongan pembelian, biaya pengangkutan dan sebagainya. commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Fungsi Antisipasi Yaitu persediaan dapat digunakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dari data yang diperoleh dari masa lalu. 3. Jenis Persediaan Menurut jenis dan posisi bahan didalam urutan pengerjaan produk perusahaan, persediaan dikelompokan menjadi 5 (Handoko, 1999:334335). a. Persediaan bahan mentah (raw material). Persediaan barang-barang berujud (seperti : baja, kayu, tanah liat dan komponen-komponen lainnya) yang digunakan dalam proses produksi. b. Persediaan
komponen-komponen
rakitan
(Purchased
parts/component). Persediaan barang-barang yang terdiri dari komponenkomponen yang diperoleh dari perusahaan secara langsung dirakit menjadi suatu produk. c. Persediaan bahan Pembantu/Penolong (supplies). Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Persediaan barang dalam proses (work in process). Persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiaptiap bagian dalam proses produksi atau apa yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih lanjut menjadi barang jadi. e. Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses / diaolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan. 4. Biaya Persediaan Setiap perusahaan yang memiliki persediaan selalu diikuti dengan timbulnya resiko, salah satunya adalah resiko biaya. Biaya-biaya yang timbul karena adanya persediaan adalah (Arman Hakim Nasution, 2003:105) : a. Biaya Pembelian Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang. Besarnya biaya pembelian ini tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang. b. Biaya Pengadaan Biaya pengadaan dibedakan atas dua jenis sesuai dengan asal usul barang, yaitu biaya pemesanan (ordering cost) bila barang yang diperoleh berasal dari pihak luar (supplier) dan biaya pembuatan (set-up cost) bila barang diperoleh dari produksi sendiri.
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Biaya Pemesanan Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi untuk biaya menentukan pemasok (supplier), pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya penerimaan dan seterusnya. d. Biaya Pembuatan Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini timbul didalam pabrik yang meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan gambar kerja dan seterusnya. e. Biaya Penyimpanan Biaya simpan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, biaya ini meliputi : 1) Biaya memiliki persediaan (biaya modal) Penumpukan barang di gudang berarti penumpukan modal,
dimana
modal
perusahaan
memiliki
ongkos
(expense) yang dapat diukur melalui suku bunga bank. 2) Biaya gudang Barang
yang
penyimpanan kerusakan
disimpan
sehingga
dan
memerlukan
timbul
penyusutan.
biaya
Barang
tempat
gudang, yang
biaya
disimpan
mengalami kerusakan dan penyusutan karena beratnya berkurang atau jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ini biasanya diukur dari pengalaman sesuai dengan prosentasenya. f. Biaya Kadaluwarsa Barang yang disimpan biasanya mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi dan model seperti barang-barang elektronik.Biaya ini biasanya diukur dengan besarnya penurunan harga jual barang tersebut. g. Biaya Asuransi Barang yang disimpan diasumsikan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi tergantung pada jenis barang yang diasuransikan dan perjanjian dengan perusahaan asuransi. h. Biaya Administrasi Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasikan persediaan yang sudah ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang maupun penyimpanannya. Dalam manajemen persediaan, terutama yang berhubungan dengan masalah kuantitatif . Biaya simpan per unit diasumsikan linier terhadap jumlah barang yang disimpan (misalnya : Rp/unit/tahun ).
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pengendalian Persediaan 1. Pengertian Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting (Baroto, 2002:52). Bila persediaan dilebihkan, biaya penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah. Bila perusahaan menanam terlalu banyak modalnya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Kelebihan persediaan juga membuat modal menjadi berhenti, semestinya modal tersebut
bisa
diinvestasikan
pada
sektor
lain
yang
lebih
menguntungkan (opportunity cost). Sebaliknya, bila persediaan dikurangi suatu ketika bisa mengalami stock out (kehabisan barang). Bila perusahaan tidak memiliki persediaan yang tidak mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih mahal. Dampak lain, mungkin kosongnya barang dipasaran membuat konsumen kecewa dan lari ke merk lain. 2. Tujuan Pengendalian Persediaan Tujuan perusahaan menerapkan pengendalian persediaan adalah (Handoko, 2000:359) : a. Mengusahakan agar apa yang telah direncanakan bisa terjadi menjadi kenyataan. b. Mengusahakan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan. commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana. Dari
keterangan
pengendalian
diatas
persediaan
dapat
adalah
disimpulkan untuk
bahwa
menjamin
tujuan
terdapatnya
persediaan pada tingkat optimal agar produksi dapat berjalan dengan lancar dengan biaya persediaan yang minimal.
C. Pengertian Bahan Baku 1. Pengertian bahan baku Setiap perusahaan yang menghasilkan produk memerlukan bahan baku. Dimana bahan baku merupakan bahan integral produk jadi. Cara pengadaan bahan baku dapat diperoleh dari sumbersumber alam atau perusahaan lain yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan lain yang menggunakannya. Bahan baku merupakan sejumlah barang-barang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan untuk diolah menjadi produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Terdapat dua macam kelompok bahan baku, yaitu : a. Bahan baku langsung yaitu bahan baku yang membentuk dan merupakan bagian dari barang jadi yang biayanya dengan mudah ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Jumlah bahan baku langsung bersifat variabel artinya sangat tergantung atau commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi atau perubahan output. b. Bahan baku tidak langsung yaitu bahan- bahan yang dipakai pada saat proses produksi, tetapi sulit menentukan biayanya pada setiap barang jadi. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi bahan baku Faktor – faktor yang mempengaruhi terhadap persediaan bahan baku terdiri dari berbagai macam dan berkaitan dengan antara faktor yang satu dengan factor yang lain. Faktor yang menentukan besar kecilnya persediaan bahan baku atau penolong yaitu : a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan yaitu yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan atau kontinuitas proses produksi. b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya. c. Sifat bahan baku atau bahan penolong, apakah cepat rusak (durable good) atau tahan lama (undurable good). Barang yang tidak tahan lama tidak dapat disimpan lama, oleh karena itu bila bahan baku yang diperlukan tergolong barang yang tidak tahan lama maka tidak perlu disimpan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan untuk bahan baku yang mempunyai sifat tahan
lama,
maka
tidak
ada
salahnya
perusahaan
menyimpannya dalam jumlah yang besar. commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Economic Order Quantity (EOQ) a. Pengertian Economic Order Quantity (EOQ) Sehubungan dengan pengendalian persediaan dan pembelian bahan baku, maka perusahaan perlu untuk menentukan kuantitas pembelian yang paling optimal Economic Order Quantity (EOQ). Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pemesanan yang paling ekonomis yaitu jumlah pembelian barang, misalnya bahan baku atau bahan pembantu yang dapat meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan barang digudang dan biaya pemesanan tiap tahun (Subagyo, 2000:134). Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan terkenal
(Render dan
Heizer, 2005:320). Teknik relatif mudah digunakan, tetapi didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut : 1) Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan. 2) Lead Time diketahui dan bersifat konstan. 3) Persediaan diterima dan segera. 4) Tidak mungkin diberikan diskon. 5) Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan disepanjang waktu. 6) Keadaan kehabisan stok (kekurangan) dapat dihindari sama sekali bila pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Biaya dalam Economic Order Quantity (EOQ) Dalam menerapkan Economic Order Quantity (EOQ) ada beberapa biaya yang harus dipertimbangkan dalam penentuan jumlah pembelian atau keuntungan, diantaranya : 1) Biaya pemesanan Biaya pemesanan merupakan biaya yang akan langsung terkait dengan kegiatan pemesanan yang dilakukan perusahaan. Biaya pemesanan berfluktuasi bukan dengan jumlah yang dipesan, tetapi dengan frekuensi pesanan. Biaya pesan tidak hanya terdiri dari biaya yang eksplisit, tetapi juga biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai contoh, waktu yang terbuang untuk memproses pesanan, menjalankan administrasi pesanan dan sebagainya. Beberapa contoh biaya pemesanan antara lain : a) Biaya pemesanan b) Biaya telepon c) Biaya pengiriman d) Biaya pembuatan faktur Rumus biaya pemesanan menurut (Render dan Heizer, 2005:73) adalah sebagai berikut :
Biaya Pesan =
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Q = Jumlah barang tiap pesan. D = Permintaan barang persediaan, dalam unit. S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan. 2) Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan dalam perusahaan. Biaya simpan akan berfluktuasi dengan tingkat persediaan. Beberapa contoh biaya penyimpanan antara lain : a) Biaya pemeliharaan b) Biaya asuransi c) Biaya kerusakan dalam penyimpanan d) Biaya sewa gedung e) Biaya fasilitas sewa gedung Menurut (Render dan Heizer, 2005:71) biaya penyimpanan dirumuskan sebagai berikut :
Biaya penyimpanan =
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Q = jumlah barang setiap pemesanan H = biaya penyimpanan per unit per tahun Sehingga dalam menentukan biaya persediaan ada 2 jenis biaya yang berubah-ubah dan harus dipertimbangkan. Pertama berubahubah sesuai dengan frekuensi pesanan yaitu biaya pesan. Kedua biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya persediaan yaitu biaya penyimpanan. Selanjutnya menentukan total biaya persediaan (TC) dengan menjumlahkan biaya pesan dan biaya simpan. Adapun rumusnya sebagai berikut :
TC =
+
Keterangan : TC = Total biaya persediaan Q = Jumlah barang setiap pesan D = Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit S = Biaya pemesanan untuk setiap pesan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun Sedangkan untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah dengan rumus sebagai berikut : commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
=
Keterangan :
= Jumlah pesanan yang ekonomis D
= Jumlah kebutuhan dalam satuan (unit) per tahun
S
= Biaya pemesanan untuk sekali pesan
H
= Biaya penyimpanan per unit per tahun
E. Persediaan Penyelamat (safety stock) Persediaan penyelamat adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (Assauri, 1998:198). Akibat pengadaan persediaan penyelamat terhadap biaya pemisahan adalah mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock out, akan tetapi sebaliknya akan menambah besarnya carrying cost. Besarnya pengurangan biaya atau kerugian perusahaan adalah sebesar perkalian antar jumlah persediaan penyelamat yang diadakan untuk menghadapi stock out dengan biaya stock out per unit. Pengadaan persediaan penyelamat oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya kerugian yang ditimbulkan akibat stock out, tetapi pada saat itu juga diusahakan agar carrying cost serendah mungkin. Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan penyelamat yaitu penggunaan bahan baku, faktor waktu dan biaya-biaya yang digunakan. Untuk menentukan biaya persediaan penyelamat digunakan commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
analisa statistic
yaitu dengan mempertimbangkan penyimpangan-
penyimpangan yang telah terjadi antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan
pemakaian
yang
sebenarnya
sehingga
diketahui
standar
deviasinya. Adapun rumus untuk menentukan standar deviasinya adalah : SD = Keterangan : SD
= Standar Deviasi
X
= Pemakaian sesungguhnya = Perkiraan pemakaian
N
= Jumlah data
Dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan 5% penyimpanan serta menggunakan satu sisi dari kurva normal (nilai tabel standar = 1.65, maka perhitungan safety stock sebagai berikut :
SS = 1.65xSD Keterangan : SS : Safety Stock SD : Standar Deviasi
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Waktu Tunggu (Lead Time) Untuk menjamin kelancaran proses produksi perusahaan perlu memperhatikan jangka waktu antara saat mengadakan pemesanan dengan saat penerimaan barang-barang yang dipesan kemudian dimasukan kedalam gudang. Lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan dinamakan lead time. Bahan baku yang datang terlambat mengakibatkan kekurangan bahan baku. Sedangkan bahan baku yang dating lebih awal dari waktu yang telah ditentukan akan memaksa perusahaan memperbesar biaya penyimpanan bahan baku. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lead time adalah : a. Stock Out Cost Stock Out Cost adalah biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena keterlambatan datangnya bahan baku. b. Extra Carrying Cost Extra Carrying Cost adalah biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena keterlambatan bahan baku dating lebih awal. G. Pemesanan Kembali (Re Order Point ) Pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pesanan harus dilakukan kembali (Assauri, 1998:209). Titik ini menunjukan kepada bagian pembelian
untuk
mengadakan kembali commit to user
pemesanan
bahan-bahan 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
persediaan untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan. Titik pemesanan kembali yang optimal adalah jumlah persediaan dimana seharusnya EOQ mendapat tambahan persediaan. Titik ini merupakan titik dimana penggunaan bahan baku dengan toleransi kehabisan bahan baku tertentu, akan menghabiskan persediaan yang ada selama periode (lead time) yang diperlukan untuk memperoleh tambahan persediaan. Adapun rumus untuk menentukan pemesanan kembali adalah ROP = (d x L) + SS Keterangan : ROP
= Re Order Point
d
= Tingkat kebutuhan
L
= Lead time
SS
= Standar Deviasi
H. Keuntungan dan Kelemahan Metode EOQ Keuntungan penerapan EOQ adalah : a. Hubungan dengan supplier bahan baku dapat berkesinambungan atau continue. Hal ini akan menimbulkan ketepatan penyerahan bahan baku, dan mutu barang tidak diabaikan. b. Harga bahan yang dipesan dapat diusahakan lebih rendah dari pemesan-pemesan lain karena sifat kesinambungan yang terusmenerus atas pesanan tersebut akan menarik minat supplier untuk melayani meskipun dengan harga yang lebih rendah. commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Perusahaan dapat mengetahui jumlah pembelian yang paling ekonomis sehingga dapat mengetahui perkiraan anggaran yang harus dikeluarkan. d. Proses produksi tidak terganggu karena adanya persediaan pengaman
dan
perusahaan
dapat
mengetahui
kapan
saat
pemesanan kembali dilakukan. e. Investasi modal-modal yang terlalu besar dalam pengadaan persediaan bahan baku dapat dikurangi, sehingga investasi dapat dialihkan untuk hal yang lainnya. Kelemahan penerapan EOQ adalah : a. Permintaan diasumsikan konstan, sedangkan dalam banyak situasi yang nyata permintaan bervariasi secara substansial. b. Biaya unit diasumsikan menjadi konstan, tetapi dalam prakteknya sering adanya potongan kuantitas untuk pembelian yang lebih besar. c. Diasumsikan produk tunggal, tetapi kadang-kadang satuan-satuan beragam dibeli dari satu pemasok tunggal dan semuanya dikirim pada waktu yang sama. d. Biaya persiapan diasumsikan tetap meskipun pada kenyataannya, biaya ini sering dapat dikurangi.
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri pembuatan karung plastik. Perusahaan ini merupakan diversifikasi usaha dari PT. Sasami Motor. Dengan diversifikasi ini dimaksudkan seandainya ada penurunan hasil dari salah satu bidang usaha lain. Kegiatan dari PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah memproses bahan baku polypropylene menjadi produk jadi berupa karung plastik. Pendirian perusahaan ini didorong untuk meningkatkan kebutuhan karung plastik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan pendirian perusahaan karung plastik ini diharapkan akan mendatangkan laba yang besar. Perusahaan ini didirikan atas dasar Akta Notaris No. 98;/notaris Tjondro Santosa, di Surakarta pada tanggal 29 September
1989.
Perusahaan ini didirikan di sebidang tanah seluas 24.690 meter persegi dengan nilai sebesar Rp. 265.200.000 di Grogol, Sukoharjo. Pembangunan ini selesai pada bulan Februari 1989 dan mulai beroperasi pada bulan Maret 1989.
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alasan-alasan lain yang medorong berdirinya perusahaan ini adalah sebagai berikut : a. Adanya relasi bisnis yang sangat luas yang dimiliki oleh para pendiri yang merupakan kekayaan perusahaan yang sangat berharga dalam menunjang kegiatan pemasaran hasil produksi. b. Menghemat atau mengurangi devisa : karung plastik ini sangat dibutuhkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang akhirakhir ini meningkat kebutuhannya sehingga jika hasil produksi dijual ke luar negeri akan menghemat devisa karena mengurangi impor karung plastik, disisi lain jika hasil produksi dijual ke luar negeri akan menambah devisa. c. Adanya beban sosial untuk menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia pada umumnya dan di Sukoharjo pada khususnya. d. Merangsang ekspor non migas. Dengan berdirinya perusahaan ini diharapkan akan mendukung pada usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor non migas. 2. Lokasi Perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri berlokasi di Jl. Raya SoloWonogiri Km. 9 Grogol, Sukoharjo. Dalam pemilihan lokasi perusahaan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain :
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Tenaga kerja banyak sangat diperlukan di perusahaan besar seperti perusahaan ini di Sukoharjo dan sekitarnya banyak tersedia tenaga kerja yang bisa dimanfaatkan untuk kelancaran kegiatan produksi perusahaan ini. b. Transportasi Lokasi perusahaan sangat dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan para karyawan untuk menjangkau lokasi perusahaan dengan menggunakan alat transportasi umum. c. Tersedianya pembangkit tenaga listrik Perusahaan besar sangat membutuhkan tenaga listrik yang sangat besar yang dibutuhkan dalam menjalankan mesin produksi dan juga penerangan pabrik secara keseluruhan. d. Keadaan tanah yang stabil dan tersedianya sumber air akan menjamin keamanan bangunan pabrik dan mesin-mesin yang cukup besar, dan dengan adanya sumber air akan menunjang kegiatan proses produksi. e. Rencana pengembangan pabrik ini lebih mudah untuk mendapatkan tanah untuk perluasan dan dengan harga yang relative lebih murah. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran secara matematis tentang tugas dan tanggung jawab serta hubungan antara bagian-bagian di dalam perusahaan. Dengan struktur organisasi dapat diketahui wewenang dan tanggungjawab dari personal-personal yang memiliki jabatan dalam commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
organisasi, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi PT. Sami Surya Indah mengatur dari puncak pimpinan samapai kebawahan menurut garis lurus diatas kebawah secara bertingkat mulai dari direktur, kepala bagian, kepala seksi, mandor, sampai ke pekerja. Sedangkan tanggung jawab mengatur dari pekerja terbawah sampai kepuncak pimpinan. Setiap bawahan hanya memiliki satu atasan saja. Adapun alasan dipilihnya struktur organisasi karena mempunyai kelebihan sebagai berikut : a. Disiplin kerja terjamin, karena ada kesatuan tujuan. b. Sederhana, karena alur pemberian tugas dan wewenang langsung dari atasan kepada bawahan. c. Terdapat asas-asas utility of command (kesatuan perintah) sehingga tidak akan timbul kesimpangsiuran perintah, karena setiap bawahan hanya memiliki satu atasan saja. Disamping mempunyai kelebihan, struktur organisasi juga memiliki
kelemahan
yaitu
dibutuhkannya
pengawas
yang
luas
pengetahuannya, karena tanpa pembantu memungkinkan timbulnya birokrasi. Adapun gambar struktur organisasi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo adalah sebagai berikut : commit to user 37
DIREKTUR UTAMA
Ka. Bag Pemasaran
Akt Pajak
Ka.Bag Akuntansi
Akt. umum
Akt Biaya
Adm penjualan
Sales
Ka.Bag Produksi
Ka.Bag pembelian &pengadaa n
Adm. pembelian
Ka.Bag Keuangan
Penerim aan barang
Ka.Bag Personalia
guda ng
Pengiriman barang satpam
Piutang
Adm. produksi
Utang
Kasie. Extruder Dept I
Adm. Lomm
Adm,spare part
Kasie. Loom Dept II ( Potong/jahit)
umum
jurnal Penggajian
Kasie. Finishing I
Kasie. Finishing II
Dept III Dept IV (Printing/packaging)
Kas kecil
Kasie. Gudang
Bank
Mekanik
Kasir
QC
G.Rool G.Benati G.Afval G.Lepas G.barang jadi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Sami Surya Indah Plastik Industri Sumber departemen HRD 38
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dibawah ini adalah job desk bagian strutur organisasi : a. Direktur Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : 1)
Memimpin serta mengadakan pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
2)
Menyusun perencanaan dan menentukan kebijaksanaan agar perusahaan berjalan dengan efisien.
3)
Memberikan
keputusan
terakhir
yang
akan
dijalankan
perusahaan. 4)
Bertanggung jawab atas perusahaan secara kesuluruhan.
b. Sekretaris Mempunyai tugas mempersiapkan dan membantu kelancaran tugas direktur, terutama yang berhubungan dengan administrasi perusahaan. c. Kepala Bagian Pemasaran Mempunyai tugas sebagai berikut : 1)
Mengkoordinasi
karyawan
bagian
pemasaran
dalam
menjalankan tugas. 2)
Menentukan hasil penjualan dan menjalankan transaksitransaksi penjualan dengan mencari konsumen.
3)
Melaksanakan promosi
4)
Mengajukan pertimbangan mengenai produksi. commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
5)
digilib.uns.ac.id
Membuat laporan hasil kerja.
d. Kepala Bagian Akuntansi Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : 1)
Mengkoordinasi karyawan dibagian akuntansi.
2)
Mengurusi
dan
bertanggung
jawab
dengan
keuangan
perusahaan, baik peerimaan maupu pengeluaran serta biayabiaya yang dikeluarkan perusahaan. 3)
Membuat laporan akuntansi secara periodic.
4)
Melaksanakan tugas yang diberikan direktur.
e. Kepala Bagian Pembelian Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: 1)
Mengkoordinasi karyawan bagian pembelian.
2)
Menyiapkan semua dokumen yang diperlukan dalam proses produksi
3)
Mengawasi agar proses pembelian berjalan lancar dan barangbarang yang tersedia tepat pada waktunya sesuai dengan pesanan, baik kualitas maupun kuantitas.
4)
Membuat laporan mengenai semua kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan pembelian bahan.
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Kepala Bagian Keuangan Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: 1)
Mengkoordinasi
karyawan
bagian
keuangan
dalam
menjalankan tugas. 2)
Mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan keluar masuknya keuangan perusahaan.
3)
Menetapkan gaji dan melaksanakan pembagian gaji
4)
Membuat laporan hasil kerja.
4. Tugas dan Fungsi Perusahaan Untuk
mewujudkan
hak-hak
masyarakat
dalam
mencapai
kesejahteraan, seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 menyebutkan bahwa tiap warga Negara berhak atas pekerjaan, maka PT. Sami Surya Indah Plastik Industri sebagai warga Negara yang mampu berwiraswasta ikut serta dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Untuk itu PT. Sami Surya Indah Plastik Industri mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Tugas PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah : 1) Ikut serta mendukung usaha pemerintah untuk meningkatkan ekspor non migas. 2) Ikut serta dalam usaha meningkatkan kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia.
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Fungsi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah : 1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan produksi Negara Indonesia secara keseluruhan. 2) Megurangi tingkat pengangguran yang berarti menyerap tenaga kerja. 3) Meningkatkan keuntungan bagi kalangan perusahaan juga karyawan dan konsumen. 5. Personalia Perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo merupakan perusahaan industri yang banyak tenaga kerja, sehingga memerlukan penanganan serius yaitu harus ada pembagian tugas untuk setiap jabatan dengan kemampuan personal dan antar bagian harus ada koordinasi demi tercapainya hasil produksi yang diinginkan. Dalam upaya pemenuhan lapangan kerja baru, untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap tenaga kerja baru diharuskan training selama 3 bulan, sehingga diharapkan tenaga kerja yang profesional. a. Penggolongan Karyawan Karyawan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri dapat digolongkan menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1)
Berdasarkan pemberian upah atau gaji a) Karyawan bulanan yaitu gaji yang diberikan setiap satu bulan sekali. contohnya : gaji staff kantor dan satpam b) Karyawan harian, yaitu pemberian upah atau gaji besarnya didasarkan atas hasil kerja harian. contohnya : buruh pabrik
2)
Berdasarkan pekerjaan a) Bagian staff kantor b) Bagian produksi c) Bagian pemasaran d) Bagian potong e) Bagian jahit f) Bagian packing g) Satpam
b. Berdasarkan waktu kerja karyawan ada 2 macam yaitu : 1) Jam kerja tidak memerlukan shift yang diberlakukan pada staff kantor. Adapun waktu kerjanya adalah jam 08.00 – 16.00 WIB dan diantara jam kerja tersebut ada istirahatnya selama 1 jam yaitu di jam 12.00 – 13.00 WIB 2) Jam kerja yang memerlukan shift dalam satu hari dibagi menjadi 3 shift yang masing-masing bekerja selama 8 jam. Pembagian shift tersebut adalah : commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Shift I
: Jam 07.00 – 15.00
b) Shift II
: Jam 15.00 – 23.00
c) Shift III
: Jam 23.00 – 07.00
Untuk setiap shift ada waktu istirahat selama 1 jam. Khusus untuk staff kantor setiap hari libur nasional dan hari minggu libur sedangkan untuk karyawan shift tetap masuk kerja. c. Pengupahan karyawan Dalam pengupahan karyawan didasarkan pada golongan karyawan yang bersangkutan untuk meningkatkan semangat juga prestasi karyawan, perusahaan memberikan premi prestasi kepada karyawan yang berupa : 1) Premi atau uang kesejahteraan adalah premi yang diberikan kepada karyawan dengan alasan bahwa bagian kerja karyawan yang bersangkutan memerlukan perhatian khusus dibanding dengan bagian yang lain. 2) Premi hadir adalah premi yang diberikan kepada karyawan dalam 1 bulan masuk terus-terusan. 3) Premi prestasi adalah criteria prestasi karyawan yang bagus, kreatif dalam bekerja.
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Premi produksi adalah premi yang diberikan kepada karyawan untuk tiap-tiap bagian berbeda, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. d. Kesejahteraan Karyawan Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan perusahaan mempertahankan kesejahteraan karyawan dengan cara : 1) Penyediaan transportasi karyawan, merupakan transportasi yang disediakan perusahaan
untuk
menjemput
dan
mengantar karyawan pada saat pergi kerja dan pulang kerja. 2) Asuransi, untuk setiap karyawan semuanya dimasukkan terjamin keselamatannya apabila terjadi suatu kecelakaan, sehingga karyawan merasa aman. 6. Produksi PT. Sami Surya Indah Sukoharjo dalam proses produksinya menggunakan bahan sebagai berikut : a. Biji polypropylene, bahan baku untuk membuat karung plastik yang berupa butiran-butiran kecil. b. Pillet, yaitu bahan penolong hasil dari afval yang sudah diproses kembali c. Tekel, bahan penolong yang berupa butiran-butiran kecil yang berguna untuk menambah kelenturan atau elastic karung plastik. commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Benang Multifilamine, merupakan bahan penolong yang berupa benang berwarna putih digunakan untuk menjahit lembaran-lembaran plastik yang telah dianyam menjadi karung. Mesin – mesin yang digunakan untuk proses produksi adalah : a. Mesin pillet, yaitu mesin yang digunakan untuk mengolah produk rusak dan afval menjadi bahan pembantu berupa pillet b. Mesin Extruder, yaitu mesin yang digunakan untuk mengolah bahan baku dan bahan penolong menjadi benang plastik. c. Mesin Loom, yaitu mesin yang digunakan untuk menganyam benang plastik menjadi lembaran kain plastik. d. Mesin Potong, yaitu mesin yang digunakan untuk memotong lembaran kain plastic menjadi potongan kain. e. Mesin Jahit, yaitu mesin yang digunakan untuk menjahit potongan-potongan lembar kain plastic menjadi karung plastik. f. Mesin Packing, yaitu mesin yang digunakan untuk mengepak karung plastik menjadi bal-bal. Lebih jelasnya proses produksi dalam membuat karung plastik yang dihasilkan PT. Sami Surya Indah Sukoharjo dapat digambarkan sebagai berikut :
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Polypropylene
Pillet
Tekel
Extruder
Loom
Mesin Potong
Mesin Jahit
Packing
Gambar 3.2 Proses Produksi
Keterangan proses produksi : 1) Bahan baku polypropylene, bahan penolong pellet dan tekel diaduk di mixer. 2) Setelah itu dimasukkan di mesin extruder untuk proses produksi sehingga menjadi benang yang sudah di gulung. 3) Kemudian benang-benang plastik dianyam di mesin loom dan menjadi lembaran kain plastik. 4) Setelah itu lembaran kain plastik dipotong sesuai ukuran yang telah ditetapkan. 5) Kemudian potongan kain plastik dijahit untuk dijadikan kain plastik.
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Setelah itu kain plastik yang sudah jadi ke mesin printing untuk diberi gambar sesuai dengan pesanan pelanggan. 7) Kemudian karung plastik yang sudah diprinting, di packing per 500 lembar atau per 1000 lembar. 8) Setelah di packing dimasukkan ke gudang barang jadi. 7. Pemasaran Hasil Produksi Produk karung plastik PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo dipasarkan kepada perusahaan-perusahaan lain, perusahaan yang menjadi pelanggan perusahaan ini misalnya adalah perusahaan pupuk Pusri, perusahaan pupuk Petrokimia, Bulog dan Instansi pemerintah. Adapun daerah pemasaran PT. Sami Surya Indah Plastik Industri Sukoharjo meliputi : Solo, Semarang, Surabaya, Banjar, Yogyakarta, Kudus, Jakarta dan Medan. Selain di lingkup nasional perusahaan ini juga di ekspor ke Eropa, dan Asia. Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting, untuk itu perusahaan berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan konsumen dengan cara sebagai berikut : a. Menjaga kualitas produk b. Pengiriman barang tepat pada waktunya c. Jumlah dan ukuran produk benar-benar sesuai dengan keinginan konsumen. d. Melakukan promosi dan riset pasar. commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkulihan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung kedalam dunia kerja secara nyata dengan tujuan agar mahasiswa dapat meneliti secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang telah didapat pada saat perkuliahan. 2. Tujuan Magang Kerja Magang kerja mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Memperoleh pengalaman kerja dengan terjun secara langsung ke dalam dunia kerja secara kenyataan. b. Dapat menambah pengalaman dan ilmu yang digunakan kedalam dunia kerja secara kenyataan. c. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja secara kenyataan. d. Agar dapat bekerja secara berkelompok atau dapat berinteraksi terhadap masyarakat dalam dunia kerja. 3. Pelaksanaan Magang kerja a. Tempat kegiatan magang kerja Penulis melakukan magang kerja di PT. Sami Surya Indah Plastik Industri yang beralamatkan Jl. Raya Solo – Wonogiri Km 09, Pandeyan, Grogol, Sukoharjo. Magang dilaksanakan selama satu commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bulan, di mulai dari tanggal 13 Februari 2012 sampai dengan 13 Maret 2012. Sedangkan waktu pelaksanaannya adalah : Senin – Jumat
: Pukul 08.00 – 14.00 WIB
Istirahat
: Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Selama mengikuti kegiatan magang mahasiswa diwajibkan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : 1) Berpakaian rapi, sopan, memakai kemeja serta bersepatu. 2) Datang dan pulang sesuai jadwal yang telah ditentukan. 3) Tidak diperkenankan merokok selama bekerja dilokasi pabrik , karena bahan utamanya mudah terbakar. 4) Dilarang membawa minuman keras pada saat proses magang. 4. Kegiatan Magang Kerja Pelaksanaan magang kerja diarahkan untuk terjun ke lapangan secara langsung. Rincian kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis selama satu bulan adalah sebagai berikut : a. Minggu ke I tanggal 13 Februari sampai dengan tanggal 17 Februari 2012 1) Perusahaan memberikan peraturan dan tata cara magang di perusahaaan. 2) Pembimbing magang mengajak untuk mengelilingi perusahaan untuk mengenal lebih jauh.
commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Pembimbing magang mengenalkan mesin-mesin dalam proses produksi. 4) Pengenalan instansi perusahaan agar memudahkan dalam melakukan magang kerja. b. Minggu ke II tanggal 20 Februari sampai dengan tanggal 24 Februari 2012. 1) Pembimbing magang mengajak saya untuk mengamati proses bongkar muat bahan baku. 2) Pembimbing
magang
membimbing
saya
untuk
belajar
bagaimana cara cek list bongkar muat bahan baku inner. 3) Pembimbing magang mulai membiarkan saya agar mandiri dalam mengerjakan kerjaan saya. c. Minggu ke III tanggal 27 Februari sampai dengan tanggal 2 Maret 2012. 1) Melakukan cek list barang keluar masuk gudang inner karena saya ditempatkan dalam gudang inner. d. Minggu ke IV tanggal 5 Maret sampai dengan tanggal 9 Maret 2012 1) Melakukan cek list barang keluar masuk gudang inner. 2) Melakukan pengamatan proses produksi. e. Minggu ke V tanggal 12 Maret sampai dengan 13 Maret 2012. 1) Mengumpulkan data - data yang dibutuhkan untuk menyusun tugas akhir yang mengambil topik pengendalian bahan baku. commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan magang Waktu Minggu I
Kegiatan 1. Pengenalan layout perusahaan 2. Pengenalan instansi perusahaan yang terkait dalam proses magang 3. Pengenalan mesin-mesin produksi Minggu II 1. Mengamati proses bongkar muat bahan baku 2. Belajar cek list bongkar muat bahan baku inner 3. Melakukan cek list barang masuk/keluar gudang inner Minggu III 1. Melakukan cek list barang masuk/keluar gudang inner Minggu IV 1. Melakukan cek list barang masuk/keluar gudang inner 2. Melakukan pengamatan proses produksi 3. Pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menyusun Tugas Akhir. Sumber : data yang sudah diolah
C. Pembahasan Masalah 1. Kebijakan Perusahaan a. Kebutuhan bahan baku Selama ini untuk memenuhi persediaan bahan baku biji plastik perusahaan diperoleh dari berbagai supplier. Kebijakan perusahaan yang diterapkan selama ini adalah disesuaikan dengan permintaan produknya selain itu perusahaan juga menumpuk persediaan yang banyak ketika harga bahan baku sedang turun.
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.2 Data kebutuhan bahan baku tahun 2011 Data Kebutuhan Bahan Baku Polypropylene Tahun 2011 No Bulan Jumlah kebutuhan bahan baku (kg) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH
11700 12100 11500 11250 12000 11800 11300 11450 11750 11200 11550 11700 139300
Sumber : Bagian gudang PT. Sami Surya Indah Plastik Industri b. Pembelian rata-rata bahan baku biji plastik Untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku pada perusahaan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri dapat dihitung sebagai berikut :
Q=
= = 11608,33 kg
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jadi rata-rata jumlah pembelian bahan baku setiap pemesanan adalah 11.608,33 kg. c. Biaya pemesanan Biaya yang terkait dalam biaya pemesanan pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah : 1) Biaya Administrasi 2) Biaya telepon dan fax 3) Biaya pengiriman
Tabel 3.3 Biaya pemesanan bahan baku tahun 2011 Data pemesanan bahan baku tahun 2011 NO Jenis Biaya Jumlah Biaya 1 Biaya Administrasi 2 Biaya Telepon dan fax 3 Biaya Pengiriman JUMLAH
2310000 4250000 7450000 14010000
Sumber : Bagian akuntansi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk menghitung biaya pemesanan untuk sekali pesan adalah sebagai berikut :
S= = = Rp. 1167500
Jadi biaya untuk sekali pesan pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah Rp. 1.167.500,00 d. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan bahan baku. Berikut adalah biaya yang harus di tanggung perusahaan terkait dengan biaya penyimpanan, yaitu : 1) Biaya listrik gudang 2) Biaya pemeliharaan gudang 3) Biaya tenaga kerja
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.4 Biaya penyimpanan tahun 2011 Data penyimpanan bahan baku tahun 2011 NO Jenis Biaya Jumlah biaya 1 Biaya listrik gudang 2 Biaya pemeliharaan gudang 3 Biaya tenaga kerja JUMLAH
2255000 1350000 40320000 43925000
Sumber : Bagian akuntansi dan bagian personalia PT. Sami Surya Indah Plastik Industri
Besarnya biaya penyimpanan per unit bisa di hitung dengan rumus sebagai berikut :
H= = = Rp. 315,32 per Kg
Jadi biaya penyimpanan per unit pada PT. Sami Surya Indah Plastik Industri adalah Rp. 315,32 per Kg e. Total Biaya Persediaan Yaitu jumlah total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan bahan baku. Perhitungan total biaya persediaannya sebagai berikut : commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Total kebutuhan bahan baku (D)
139.300 kg
2) Pembelian rata-rata bahan baku (Q)
11.608,33 kg
3) Biaya pemesanan untuk sekali pesan (S)
Rp. 1.167.500
4) Biaya penyimpanan bahan baku per unit (H)
Rp. 315,32 per kg
Perhitungan Total Biaya Bersediaan (TIC) sebagai berikut :
TIC =
TIC =
TIC = Rp. 14.010.004,02 + Rp. 1.830.169,30 TIC = Rp. 15.840.173,32 Jadi total biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 15.840.173,32 2. Analisis dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Perhitungan dengan mengunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebagai berikut : a) Pembelian bahan baku ekonomis dengan berdasar kepada : 1) Total kebutuhan bahan baku (D)
139.300 kg
2) Biaya pemesanan untuk sekali pesan (S)
Rp. 1.167.500
3) Biaya penyimpanan bahan baku per unit (H)
Rp. 315,32 per kg
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Maka besarnya pembelian bahan baku yang ekonomis dapat dihitung dengan menggunakan metode EOQ sebagai berikut :
b. Frekuensi pemesanan bahan baku Frekuensi pemesanan (F) menurut metode EOQ dapat dihitung sebagai berikut :
F= F= F = 4,33 kali (Dibulatkan = 4 kali ) Jadi pemesanan bahan baku dilakukan 4 kali pemesanan per tahun.
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Total Biaya Persediaan Untuk menghitung total biaya persediaan, telah diketahui sebagai berikut : 1) Total kebutuhan bahan baku (D)
139.300 kg
2) Biaya pemesanan untuk sekali pesan (S)
Rp. 1.167.500
3) Biaya penyimpanan bahan baku per unit (H)
Rp. 315,32 per kg
4) Pembelian bahan baku yang ekonomis (
32.117,61 kg
Perhitungan Total Biaya Persediaan (TIC) adalah sebagai berikut :
TIC =
TIC =
TIC = 5.063.662,89 + 5.063.662,39 TIC = Rp. 10.127.325,28 Jadi total biaya persediaan yang telah dihitung dengan menggunakan metode EOQ adalah Rp. 10.127.325,28
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan untuk menghitung total biaya persediaan dengan menggunakan POM adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Perhitungan dengan menggunakan POM Perhitungan pembelian optimal dengan menggunakan metode EOQ pada bahan baku polypropylene Parameter Demand rate(D) Setup/Ordering cost(S) Holding cost(H) Unit cost
Value
Parameter
Value
139300
Optimal order quantity (Q*)
32117.61
1167500
Maximum Inventory Level (Imax)
32117.61
315.32
Average inventory
16058.81
0
Orders per period(year)
4.34
Annual Setup cost
5063663.0
Annual Holding cost
5063663.0
Unit costs (PD)
0
Total Cost
10127325
Sumber : POM-QM for Windows
Gambar 3.3 Grafik perhitungan Perhitungan pembelian optimal dengan menggunakan metode EOQ pada bahan baku polypropylene commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Penentuan persediaan pengaman Persediaan pengaman sangat diperlukan dalam perusahaan karena berfungsi untuk melindungi atau menjaga kemungkinan kekurangan bahan baku, sehingga memperlancar kegiatan produksi. Dalam penghitungan persediaan pengaman, rata-rata bahan baku dengan pemakaian bahan baku dibandingkan kemudian dicari penyimpangannya. Perhitungan standar deviasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Perhitungan standar deviasi Kebutuhan Bulan Bahan baku Januari 11700 11608.33 91.67 8403.38 Februari 12100 11608.33 491.67 241739.38 Maret 11500 11608.33 -108.33 11735.38 April 11250 11608.33 -358.33 128400.38 Mei 12000 11608.33 391.67 153405.38 Juni 11800 11608.33 191.67 36737.38 Juli 11300 11608.33 -308.33 95067.38 Agustus 11450 11608.33 -158.33 25068.38 September 11750 11608.33 141.67 20070.38 Oktober 11200 11608.33 -408.33 166733.38 November 11550 11608.33 -58.33 3402.38 Desember 11700 11608.33 91.67 8403.38 JUMLAH 139300 899166.66 Sumber : Data perusahaan yang sudah diolah tahun 2011
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SD =
SD =
SD = SD = 273,73
Dengan pemakaian asumsi bahwa perusahaan menerapkan persediaan yang memenuhi permintaan 95% dan persediaan cadangan 5 %, sehingga diperoleh Z dengan table normal sebesar 1.65 standar deviasi.
Safety stock = SD x Z = 273,73 x 1,65 = 451,65 kg
Jadi persediaan bahan baku yang harus disediakan perusahaan sebagai persediaan pengaman adalah sebesar 451,65 kg
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Pemesanan kembali (Re Order Point) Waktu tunggu (lead time) yang diperlukan perusahaan untuk menunggu datangnya bahan baku yang dipesan rata-rata 3 hari. Dengan rata-rata jumlah hari kerja (t) 300 hari dalam setahun. Sebelum menghitung besarnya ROP perlu dicari tingkat penggunaan bahan baku per hari. Untuk menghitung kebutuhan bahan baku per hari dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : U= U= U = 464,33 kg
Maka titik pemesanan kembali adalah ROP = (Lead time x d ) + SS ROP = ( 3 x 464,33) + 461, 65 ROP = 1854,64 kg
f.
Perbandingan kebijakan perusahaan dengan menggunakan metode EOQ Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
kebijakan
perusahaan dan menggunakan metode EOQ telah diketahui, sehingga dapat dibandingkan untuk memperoleh hasil yang paling efisien. commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
No 1 2 3 4 5
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.6 Perbandingan kebijakan perusahaan dengan metode EOQ Keterangan Kebijakan Metode EOQ perusahaan Pembelian rata-rata 11.608,33 kg 32.117,61 kg bahan baku Total biaya persediaan Rp. 15.840.173,32 Rp. 10.127.325,28 Frekuensi pemesanan 12 kali 4 kali Safety stock 451,65 kg Re Order Point 1854,64 kg
1.
Pembelian rata-rata bahan baku dengan metode EOQ lebih efisien dengan jumlah 32.117,61 kg dengan 4 kali melakukan pemesanan dalam satu tahun dan hanya menghabiskan biaya persediaan sebesar Rp. 10.127.325,28. Jika dibandingkan dengan kebijakan perusahaan yang melakukan pemesanan 12 kali dalam setahun dengan jumlah 11.608,33 kg dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 15.840.173,32, maka dengan metode EOQ perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 5.712.848,04.
2.
Perusahaan dalam kebijakannya tidak menerapkana adanya persediaan pengaman (safety stock). Sedangkan dalam analisis dengan metode EOQ perusahaan harus menyediakan persediaan pengaman sebesar 451,65 Kg untuk memperlancar proses produksi.
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
3.
digilib.uns.ac.id
Adanya titik pemesanan kembali (Re Order Point) dalam metode EOQ untuk mengantisipasi adanya keterlambatan bahan baku. Menurut analisis dengan metode EOQ perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku berada pada tingkat 1.854,64 kg.
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengadaan bahan baku yang dilakukan PT. Sami Surya Indah Plastik Industri selama ini belum optimal dan belum menunjukan biaya yang minimum artinya biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan masih relative lebih besar jika dibandingkan perusahaan menerapkan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ. Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbandingan kebijakan perusahaan tanpa menggunakan metode EOQ dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut : Menurut kebijakan perusahaan pembeliaan rata-rata bahan baku adalah sebanyak 11.608,33 kg, sedangkan menurut metode EOQ pembelian bahan baku yang optimal adalah sebanyak 32.117,61 kg. 2. Perbandingan total biaya persediaan antara kebijakan perusahaan tanpa menggunakan metode EOQ dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut : Menurut kebijakan perusahaan total biaya persediaan adalah Rp. 15.840.173,32 sedangkan dengan metode EOQ adalah Rp. Rp. commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10.127.325,28 Sehingga perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 5.712.848,04. 3. Perbandingan frekuensi pemesanan antara kebijakan perusahaan tanpa menggunakan metode EOQ dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut : Frekuensi pemesanan yang sebelumnya 12 kali pemesanan dalam setahun, dengan metode EOQ pemesanan jadi lebih efisien dengan 4 kali melakukan pemesanan dalam setahun. 4. Perusahaan tidak memperhitungkan besarnya persediaan pengaman. Sedangkan apabila perusahaan menerapkan metode EOQ maka jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah sebanyak 451,65 kg. 5. Dalam melaksanakan pembelian bahan baku, perusahaan harus selalu memperhatikan persediaan yang masih ada. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka perusahaan akan mengalami kelebihan atau kekurangan bahan baku. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan harus menggunakan metode EOQ untuk menghitung kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Re Order Point). Waktu pemesanan kembali (Re Order Point) yang dilakukan perusahaan menurut metode EOQ adalah saat persediaan pada tingkat 1.854,64 kg.
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Saran Setelah mengadakan perhitungan dan menganalisis masalah yang dihadapi PT. Sami Surya Indah Plastik Industri, maka saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan pengadaan bahan baku, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan
hendaknya
mempertimbangkan
menggunakan
kebijakan EOQ dalam kebijakan pengadaan bahan baku karena dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan kebijakan perusahaan. 2. PT. Sami Surya Indah Plastik Industri khususnya bagian gudang hendaknya perlu mengadakan persediaan pengaman (safety stock) untuk mencegah kekurangan bahan baku pada saat proses produksi berlangsung dan menentukan waktu dan jadwal yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali bahan baku guna menjamin kelancaran proses produksi. 3. Perusahaan hendaknya melakukan pemesanan kembali (Re Order Point)
sesuai
dengan
metode
EOQ
untuk
menghindari
keterlambatan pemesanan agar biaya penyimpanan digudang dapat optimal.
commit to user 68