Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen
OLEH :
INDRISWARI PUSPA RATRI NPM: 12.1.02.02.0082
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA Indriswari Puspa Ratri 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
[email protected] Dr. Lilia Pasca Riani, S.E., M.Sc dan Dhiyan Septa Wihara,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Indriswari Puspa Ratri: Analisi Pengendalian Persediaan Bahan baku tepung Terigu Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Home Industry Roti Prima, Skripsi, Manajemen, FE UN PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi oleh Biaya Penyimpanan dan Biaya Pemesanan bahan baku Tepung Terigu yang dikeluarkan Home industry roti Prima frekuensinya cukup sering sehingga juga dapat menambah beban biaya pada saat operasionalnya. Selain itu Home industry roti Prima sebelumnya belum pernah mencoba menghitung efisiensi pengendalian persediaan bahan baku dengan mengunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Tujuan dari penelitian adalah (1) Untuk mengetahui kebijakaan nyata untuk pengendalian bahan bahan baku yang dilakukan oleh home industry roti Prima pada saat ini. (2) Untuk mengetahui dan menentukan kuantitas pemesanan bahan baku yang optimal dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). (3) Untuk mengetahui besar nilai Total Biaya Persediaan bahan baku sebelum dan sesudah menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif berupa data persediaan bahan baku, pembelian bahan baku, biaya pembelian, dan biaya penyimpanan bahan baku. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitiian ini, pengolahan data menggunakan perhitunngan metode EOQ. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah total biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) bahan baku tepung pada tahun 2015 yang dilakukan oleh Home industry roti Prima sebesar Rp. 1.076.631,704,-. Sedangkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan total biaya persediaan bahan baku sebesar Rp.654.922,479,-. Sehingga efisiensi dan penghematan total biaya persediaan yang dapat diperoleh dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebesar Rp. 424.709.225,Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian disarankan Home industry roti Prima dapat menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) sebagai metode dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku tepung tepung, karena dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) diperoleh total biaya persediaan yang lebih rendah dibandingkan dengan total biaya persediaan yang harus dikeluarka perusahaan selama ini Kata kunci: Pengendalian Persediaan Bahan baku, Economic Order Quantity
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Home industry roti Prima merupakan
usaha
bisnis
menjualnya di sejumlah toko dan
kuliner
pasar tradisional. Sehingga sangat
tahun
mudah untuk mencari produk roti
2010 oleh Bapak Sumadi di Dusun
dan kue tradisional di wilayah
Karang
kecamatan Tanjunganom dan sekitar
pribadi yang dirintis
Tengah
pada
Desa
Sidoharjo
Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
serta
Nganjuk. Melayani pembelian dan
berkualitas.
pesanan
berbagai
roti
dan
menjamin
produk
yang
kue
Pada awal berdirinya home
tradisional yang banyak pilihannya
industry roti Prima berada di rumah
dan sesuai permintaan konsumen,
Bapak
untuk berbagai acara dan pada saat
produksinya
lebaran juga menyediakan berbagai
mesin
kue untuk lebaran. Selain itu produk
memproduksi
roti
karyawan yang
masih sedikit.
industry roti Prima juga di ambil
Dengan
berkembangnya
oleh distributor untuk dijual kembali
usaha, home industry roti Prima
dan home industry roti Prima juga
dapat membangun sendiri tempat
memasarkan
usaha
dan kue tradisional,
produknya
home
dengan
di samping rumah Bapak Sumadi,
selain
menggunakan
itu
juga
mesin
Sumadi.
Dalam
masih
yang
proses
menggunakan
sederhana roti
semakin
dalam
dan
membantu
jumlah
perekonomian
mulai
masyarakat di Dusun Karang Tengah
dalam
dan sekitar yang menjadi karyawan.
produksinya sehingga lebih efektif
Memproduksi
berbagai
dalam memproduksi roti, serta dapat
macam
menambah banyak karyawan pada
dengan bahan baku utama yang
bagian produksi maupun pada bagian
digunakan dalam proses produksi
pemasarannya. Home industry roti
adalah
Prima juga menjadi salah satu usaha
mentega. Dalam pelaksanaan proses
home
produksinya
industryyang
lapangan kebanyakan karyawannya
membuka
pekerjaan
karena
yang
menjadi
adalah
masyarakat
roti dan kue tradisional
tepung,
persediaan
telur
telah bahan
dan
diadakan
baku.
Namun
persediaan bahan baku tepung terigu masih
perlu
Dusun karang tengah dan sekitar.
memperoleh
Home industry roti Prima ini sangat
optimal.
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
gula,
acuan
agar
persediaan
dapat yang
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Perkembangan industri semakin
bisnis
dunia kuliner
maju
yang
Untuk mencegah terjadinya kelebihan
maupun
kekurangan
dan kompetitif
persediaan bahan baku di dalam
menyebabkan industri bisnis kuliner
industri bisnis kuliner perlu adanya
pada tingkat persaingan yang sangat
pengendalian terhadap persediaan
tinggi. Tingkat persaingan inilah
bahan baku yang dilakukan secara
yang
terus menerus dan teratur.
memacu
industri
setiap
kuliner
strategi
pengusaha
untuk
memiliki
bersaing
meningkatkan
usahanya
dalam dan
memaksimalkan keuntungan.
Tujuannya, persediaan
agar
bahan
disesuaikan
jumlah
baku
dengan
dapat
kebutuhan
produksi dan sesuai dengan biaya
Tujuan industri bisnis kuliner
yang telah dianggarkan. Apabila
pada umumnya adalah mencari laba.
jumlah
Adapun
tujuan
dengan kebutuhan, maka perusahaan
tersebut dapat dilakukan dengan
dapat berproduksi secara optimal.
berbagai cara, salah satunya adalah
Dengan demikian perusahaan dapat
dengan
memperoleh laba yang optimal dari
untuk
mencapai
menekan
biaya
pokok
persediaan
sudah
produksi. Dalam menekan biaya
proses
pokok produksi ini pun ada beberapa
perusahaan
cara salah satunya dengan cara
besar kecilnya jumlah persediaan
efisiensi persediaan bahan baku,
bahan baku yang sesuai dengan
artinya tidak terlalu banyak atau
kebutuhan, maka perusahaan akan
sedikit dalam menyediakan bahan
mengalami
baku.
terjadi Persediaan bahan baku dalam
jumlah besar akan menimbulkan
produksi.
sesuai
Namun
tidak
jika
memperhatikan
kendala-kendala
peningkatan
bila
permintaan
terhadap produk yang dihasilkan. Pada
saat
permintaan
biaya penyimpanan yang besar pula
terhadap produk meningkat secara
ditambah
resiko
mendadak dan jumlah persediaan
kerusakan bahan baku. Tetapi jika
bahan baku tidak mencukupi serta
perusahaan menyediakan bahan baku
tidak tersedia di pasar dengan jumlah
yang terlalu kecil, pada suatu saat
yang memadai, maka yang terjadi
perusahaan akan mengalami kendala
proses produksi perusahaan akan
dalam proses produksi.
terhenti,
lagi
dengan
dan
konsumen
atau
pelanggan perusahaan akan beralih Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada
produk
dari
perusahaan
pesaing.
keberhasilan
dalam
pemenuhan
permintaan pelanggan akan menjadi
Oleh menjaga
karena
itu
kemungkinan
untuk
lebih optimal, kinerja
penjualan
terjadinya
meningkat sehingga dapat meraih
hal-hal yang tidak diinginkan dalam
keuntungan perusahaan yang lebih
proses
besar.
produksi
menyebabkan perusahaan,
yang
dapat
kerugian
bagi
Penelitian ini dilakukan di
peranan
home industry roti Prima yang
maka
pengendalian persediaan bahan baku
terletak
bagi perusahaan merupakan salah
Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
satu faktor yang penting. Dengan
Nganjuk. Fokus yang ingin dikaji
adanya
persediaan
dalam penelitian ini lebih diarahkan
bahan baku, perusahaan akan dapat
pada pengendalian persediaan bahan
berproduksi sesuai rencana yang
baku-bahan baku pembuatan roti
telah ditentukan.
terutama tepung terigu sebagai bahan
pengendalian
Maka sangat penting bagi
di
Desa
Sidoharjo
baku utama.
home industry roti Prima untuk melakukan
pengendalian
persediaan
dan
pemesanan bahan
menentukan baku
yang
II. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
optimal. Model Economic Order
pendekatan
Quantity (EOQ) merupakan model
deskriptif
yaitu
matematik
penelitian
yang disusun dalam
yang
menentukan
kuantitatif.
Metode
suatu metode
jumlah barang yang harus dipesan
rangka memberikan gambaran secara
untuk memenuhi permintaan yang
sistematis tentang informasi ilmiah
diproyeksikan
yang berasal dari subjek atau objek
dan
adanya
permintaan yang meningkat pada
penelitian.
hari-hari
biaya
berfokus pada penjelesan sistematis
yang diminimalkan.
tentang fakta yang diperoleh saat
raya,
persediaan Diharapkan pengendalian
dengan
dengan
adanya
persediaan
dan
Penelitian deskriptif
penelitian dilakukan. Tujuan
dari
penelitian
penentuan bahan baku yang optimal
deskriptif
dengan
metode
deskripsi, gambaran, atau lukisan
Economic Order Quantity (EOQ),
secara sistematis, faktual, dan akurat
menggunakan
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
adalah untuk membuat
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
menggunakan instrumen penelitian,
hubungan
analisis data bersifat kuantitatif atau
antar fenomena yang
diselidiki. Sedangkan kuantitatif
analisis
digunakan
dalam
penelitian ini untuk mengetahui hasil
statistik
dengan
menguji
hipotesis
tujuan yang
telah
ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). Adapun teknik analisis data yang
perhitungan biaya total persediaan
digunakan
bahan baku yang minimum (Anwar
pengolahan
Sanusi, 2011:13)
perhitunngan metode EOQ.
Metode penelitian kuantitatif
untuk
dalam penelitiian ini, data
menggunakan
1. Mendeskripsikan
biaya
merupakan salah satu jenis penelitian
pembelian, biaya penggunaan,
yang
biaya
spesifikasinya
adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain
penelitiannya.
pemesanan
dan
penyimpanan. 2. Kemudian mengolah data dan menghitung
dengan
Definisi lain menyebutkan penelitian
menggunakan
kuantitatif adalah penelitian yang
untuk
banyak menuntut penggunaan angka,
pemesanan yang optimal.
mulai
dari
pengumpulan
data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan
Demikian
pula
dari
hasilnya.
pada
tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar,
table, grafik, atau tampilan lainnya.
metode
mengetahui
jumlah
tunggu (Lead time) 4. Selanjutnya
menghitung
pengamanan (Safety Stock) 5. Kemudian pemesanan
menghitung kembali
(Reorder
Point). itu
menghitung
Metode penelitian kuantitatif
persediaan
diartikan
(maximum inventory).
sebagai
metode
penelitian yang berlandaskan pada
EOQ
3. Setelah itu menghitung waktu
6. Setelah
dapat
biaya
maksimum
7. Selanjutnya Tahap terakhir yaitu
filsafat positivisme, digunakan untuk
menghitung
total
biaya
meneliti pada populasi atau sampel
persediaan bahan baku (TIC)
tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
data simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Perbedaan yang terdapat antara
III. HASIL DAN KESIMPULAN Pembahasa Berdasarkan
hasil
perhitungan Total Inventory cost
penelitian dan hasil perhitungan
(TIC)
perusahaan
yang dilakukan, maka diketahui
Inventory cost (TIC) menggunakan
pemakaian bahan baku tepung terigu
metode Economic Order Quantity
pada Home industry roti Prima
(EOQ) dapat dilihat pada Tabel 4.8.
masih berfluktuasi karena adanya
Pada
kelebihan dan kekurangan bahan
persediaan
baku Tepung Terigu pada saat
home industry roti Prima sebesar Rp.
produksi. Dengan demikian penting
1.076.631,704,- sedangkan menurut
bagi perusahaan untuk melaksanakan
metode Economic Order Quantity
suatu metode pembelian persediaan
(EOQ) pada tahun 2015 adalah
yang lebih efisien, sehingga biaya
sebesar Rp. 654.922.479,-.
tahun
2015
bahan
dengan
Total baku
Total
biaya
menurut
yang dikeluarkan untuk persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Sehingga terjadi penghematan total biaya persediaan bahan baku
Metode pengendalian persediaan
sebesar
Rp.
Rp.
424.709.225,-
bahan baku yang biasa dikenal
Karena total biaya persediaan yang
dengan Economic Order Quantity
dihitung menurut home industry roti
(EOQ)
Prima lebih besar dari pada Total
dapat
digunakan
untuk
mengatasi pembelian bahan baku
biaya
yang berfluktuasi tersebut. Dengan
menurut Economic Order Quantity
Asumsi-asumsi dalam perhitungan
(EOQ).
metode
ini
beberapa hal,
yang
dihitung
mempertimbangkan antara lain tidak
diperbolehkan terjadinya kehabisan persediaan,
persediaan
tingkat
permintaan
datang secara konstan, berulangulang dan diketahui, bahan yang dipesan dan diproduksi pada satu waktu, biaya pemesanan setiap unit konstan dan barang yang dipesan tunggal.
Waktu tunggu atau Lead time untuk
pemesanan
ulang
dengan
menggunakan metode EOQ yaitu setiap 2 hari sekali. Persediaan Pengamanan atau Safety stock yang harus ada pada Home Industry roti prima adalah sebesar 153,28 Kg. Pemesanan bahan baku kembali atau Reorder point yang harus dilakukan oleh Home industry roti Prima adalah pada saat persediaan bahan
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
baku sebesar 252,28 Kg. Sedangkan
dibandingkan
untuk persediaan maksimum atau
pembelian
Maximum
dilakukan oleh Home industry roti
inventory
yang
di
perlukan oleh Home Indusrty roti
dengan bahan
rata-rata
baku
yang
Prima yaitu sebesar 1.366,67 kg.
Prima adalah sebesar 1.283,78 kg. Home industry roti Prima harus Tetapi perlu diingat juga bahwa metode
persediaan
tepung terigu pada saat persediaan
bahan baku dengan menggunakan
sebesar 252,28 kg. Dengan demikian
metode EOQ juga memiliki banyak
saat pemesanan bahan baku tepung
keterbatasan
dan
terigu yang diterima dengan waktu
yang
dipenuhi,
tentang
pengendalian
melakukan pembelian bahan baku
harus
kondisi-kondisi
perubahan
misalnya yang
tersisa masih 153,28 kg. Home
maka
industry roti Prima tidak boleh
juga
melakukan pembelian bahan baku
perubahan
tepung terigu melebihi persediaan
menentukan
maksimum yaitu sebesar 1.283,78 kg
pengendalian persediaan bahan baku.
agar tidak terjadi pemborosan modal
kemungkinan hendaknya
terjadi, perusahaan
memperhatikan harga
harga
tunggu 2 hari, persediaan yang
faktor
dalam
kerja. Selain itu, dalam penggunaan metode
EOQ
terdapat
beberapa
asumsi yang harus dipenuhi, antara lain permintaan akan produk, harga per unit produk, biaya penyimpanan produk per unit per tahun, biaya pemesanan, waktu antara pemesanan dilakukan sampai dengan barang diterima, dan ketersediaan
bahan
baku di pasar.
Berdasarkan
penelitian
yang
telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kuantitas pemesanan bahan baku yang optimal menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) pada
tahun
2015
di
Home
industry roti Prima lebih kecil dari kebijakan yang selama ini digunakan oleh Home industry
Pembeliaan bahan baku yang
roti
Prima.
Kebijakan
yang
menggunakan
dilakukan oleh Home industry
metode Eonomic Order Quantity
roti Prima sebesar 1.366,67 Kg.
(EOQ) yaitu sebesar 1.130,43 kg,
Sedangkan dengan menggunakan
jumlah
metode
optimal
dengan
ini
lebih
sedikit
Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
bila
Economic
Order
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Quantity
(EOQ)
kuantitas
Heizer Jay dan Barry Render. 2015.
pemesanan bahan baku tepung
Manajemen
Operasi.
terigu sebesar 1.130,43 Kg
Salemba Empat
Jakarta:
2. Besarnya total biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) bahan baku tepung pada tahun 2015 yang dilakukan oleh Home industry roti Prima sebesar Rp. 1.076.631,704,-. dengan
Sedangkan
menggunakan
metode
Indrayati, 2007. Analisis persediaan metode
pengendalian
bahan
baku
dengan
EOQ (Economic Order
Quantity). Semarang: Unsem Ishak, Aulia, 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan
total
biaya
Kusumastuti , 2012. Model Kompetensi
persediaan bahan baku sebesar
Manajerial
Rp.654.922,479,-.
Kebutuhan
Sehingga
dan
Teknis
dan
Pelatihan
Bagi
efisiensi dan penghematan total
Pengusaha Kuliner Yang Sukses
biaya persediaan yang dapat
Universitas Widyatama.
diperoleh dengan menggunakan metode
Economic
Order
Quantity (EOQ) adalah sebesar
Rangkuti,
Freddy,
Persediaan
2014.
Manajemen
Aplikasi
di
Bidang
Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Rp. 424.709.225,Rauuw, Evverson, 2011. Analisis Persediaan Bahan Baku pada Usaha MikroKecil
IV. DAFTAR PUSTAKA
Menengah (UMKM) (Studi kasus Penerbit
Fakultas
Ekonomi Universitas
Indonesia.
Malalayang.
Darmawan, Gede Agus, Wayan, Cipta dan Ni
Nyoman,
Yulianthini.
2013.
Penerapan Economic Order Quantity (EOQ)
Usaha Grenda Bakery Lianli Bahu
dalam
Pengelolaan
Ratulangi,
Universitas Fakultas
Sam
Pertanian
Manado. Jurnal. Ristono,
Agus,
2009.
Manajemen
Persediaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Persediaan Bahan Baku Tepung pada usaha
Pia
Ariawan
di
Banyuning.
Jurusan
Universitas
Pendidikan
Desa
manajemen. Ganesha
Singaraja. Bali. Jurnal. Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
Saragi, Gema Lestari dan Retno Setyorini. 2014.
Analisi
Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Daging dan Ayam dengan Menggunakan Metode simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Economic Order Quantity (EOQ) pada
Restoran
Steak
Ranjang
Bandung. Jurnal.
http://bisnis.tempo.co/read/news/2012/11/20 /090442924/industri-kecil-di-jawatimur-tumbuh-pesat di akses pada hari 30 Maret 2016 jam 15.30.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian mix metode
Pendekatan
Kualitatif, dan
Kuantitatif,
R&D. Bandung:
Alfabeta Sutrisno,
2010.
Manajemen
Keuangan.Yogyakarta: Ekonisia. Taufiq, Ahmad dan Achmad Slamet. 2014. Pengendalian
Persediaan
Bahan
Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Salsa Bakary Jepara. Jurnal. Yamit,
Zulian,
2008.
Manajemen
Persediaan. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. https://prezi.com/pcs7mm6v6rk5/pertumbuh an-industri-kecil-menengah-diindonesia/ di akses pada hari minggu 17 Januari 2016 jam 19.57. https://mohyusupharis.wordpress.com/2014/ 06/11/berkembangnya-industri-kecilterhadap-perekonomian-indonesia/di akses pada hari senin 25 Januari 2016 jam 12.50. http://sundriesofworld.blogspot.co.id/2012/0 1/perkembangan-industri-diindonesia.html di akses pada hari rabu 21 Februari 2016 jam 16.45. Indriswari Puspa Ratri | 12.1.02.02.0082 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||