ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh ATIK MASRUROH NIM 21310016
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i
ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ِالرِح ْي ِم ِِ ِبِ ْس ِِم َّ ِالر ْح َم ِن َّ ِالل Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Atik Masruroh
NIM
: 21310016
Jurusan
: Syari’ah dan Ekonomi Islam
Program Studi
: Perbankan Syari’ah S1
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutuip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 27 Januari 2015 Yang menyatakan,
Atik Masruroh
iv
MOTTO Awali dengan Bismillahirrohmanirrohim dan akhiri dengan Alhamdulillahi Robbilalamin.
Anda tidak bisa mengubah orang lain, Anda harus menjadi perubahan yang Anda harapkan dari orang lain. (Mahatma Gandhi)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai dari suatu urusan, Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al Insyirah : 6-8)
v
PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya persembahkan kepada: Allah SWT Kedua orang tuaku, Saudara dan seluruh keluarga besarku, Teman-teman seperjuangan PS S1 2010, Kopma Fatawa
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syari’ah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syari’ah. 4. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap Dosen Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam dan Program Studi Perbankan Syari’ah. 6. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 7. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada penulis.
vii
8. Tim Hore (Dian, Tukah, Handoyo dan Kotho/Ilham) terimakasih telah menjadi sahabat terbaik bagi penulis. 9. Sahabat PS A (Indra, Hanif, Umi, Nur/Lampung, Rahayu, Eva dan Mas Ray) yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis. 10. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 27 Januari 2015 Penulis
Atik Masruroh NIM: 21310016
viii
ABSTRAK Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposible Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, MSi Kata Kunci : Tingkat Religiusitas, Disposible Income, Minat Menabung Bank Syariah kini keberadaannya sangat menjamur di Indonesia. Bank Syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai Islam dalam menjalankan kegiatan ekonominya seperti, menjauhkan diri dari unsur riba dan memberikan pembiayaan untuk hal yang halal. STAIN Salatiga merupakan sekolah tinggi yang menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kegiatan akademiknya. Kesesuain nilai Islam yang dianut Bank Syariah membuat STAIN Salatiga untuk mempercayakan kegiatan ekonominya kepada Bank Syariah, salah satunya pembukaan rekening bagi mahasiswanya seperti pembayaran SPP dan penerimaan beasiswa bagi mahasiswa. Namun masih banyak mahasiswa yang belum memanfaatkan jasa perbankan syariah dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas dan disposible income mahasiswa terhadap minat menabung di Perbankan Syariah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa STAIN Salatiga dengan jumlah sampel sebanyak 98 mahasiswa dengan tekhnik aksidental. Sedangkan untuk tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, statistik dan asumsi klasik. Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa disposible income yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi disposible income maka semakin tinggi pula minat menabung mahasiswa yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... iv MOTTO.......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii ABSTRAK .................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8 E. Sistematika Penulisan............................................................ 9
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11 B. Kerangka Teori..................................................................... 12 1. Religiusitas a. Pengertian Religiusitas ............................................. 12
x
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas ...................... 13 c. Dimensi Religiusitas ................................................ 15 d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ..... 20 2. Disposible Income a. Pengertian Disposible Income .................................. 22 b. Fungsi Konsumsi ...................................................... 22 c. Hubungan Antara Pendapatan dan Konsumsi .......... 23 d. Hubungan Antara Pendapatan dan Tabungan .......... 24 e. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menabung .... 25 3. Minat a. Pengertian Minat....................................................... 25 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat ......................................................................... 27 4. Perbankan Syariah a. Pengertian perbankan Syariah .................................. 28 b. Fungsi dan Peran Perbankan Syariah ....................... 30 c. Produk-Produk Bank Syariah ................................... 31 5. Kerangka Pemikiran ....................................................... 36 6. Hipotesis Penelitian........................................................ 36 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................... 38 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 38 C. Populasi dan Sampel............................................................. 38 1. Populasi ......................................................................... 38 2. Sampel ........................................................................... 39 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 41 1. Pengertian Data .............................................................. 41 2. Sumber dan Jenis Data ................................................... 41 3. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 42 E. Skala Pengukuran ................................................................. 43
xi
F. Variabel Pengukuran ............................................................ 44 1. Variabel Bebas (Independent Variables) ........................ 44 2. Variabel Moderating ....................................................... 44 3. Variabel Terikat (Dependent Variables) ........................ 44 4. Pengertian Operasional Variabel .................................... 44 G. Metode Analisis .................................................................... 45 1. Uji Instrumen .................................................................. 46 2. Uji Statistik ..................................................................... 47 3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 50 H. Alat Analisis ......................................................................... 52 BAB IV : ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Umum STAIN Salatiga ...................................... 53 1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................... 53 2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga ............................. 54 3. Visi Misi STAIN Salatiga .............................................. 55 4. Struktur Organisasi......................................................... 56 B. Diskripsi Data Responden .................................................... 58 1. Jenis Kelamin ................................................................. 58 2. Jurusan............................................................................ 59 3. Semester ......................................................................... 60 4. Uang Saku ...................................................................... 61 C. Analisis Data ........................................................................ 62 1. Uji Reabilitas dan Validitas ........................................... 62 a. Uji Reabilitas ............................................................ 62 b. Uji Validitas .............................................................. 62 2. Uji Statistik..................................................................... 63 a. Uji t........................................................................... 63 b. Uji F ......................................................................... 66 c. Uji Determinan R2 .................................................... 67 d. Uji Regresi Linier Sederhana ................................... 68
xii
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69 a. Uji Multikolinearitas................................................. 69 b. Uji Heteroscedasticity............................................... 71 c. Uji Normalitas .......................................................... 72 d. Uji Linearitas ............................................................ 73 4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 74 a. Disposible Income Terhadap Minat Menabung ....... 74 b. Disposible Income dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Menabung....................................... 75 BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 77 B. Saran................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Perkembangan Lembaga Bank Syariah ........................................ 1 Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian .............................................. 45 Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .......................................................... 59 Tabel 4.2 : Jurusan Responden..................................................................... 59 Tabel 4.3 : Semester Responden .................................................................. 60 Tabel 4.4 : Uang Saku Responden ............................................................... 61 Tabel 4.5 : Uji Reabilitas ............................................................................. 62 Tabel 4.6 : Uji Validitas ............................................................................... 62 Tabel 4.7 : Cofficientsa................................................................................. 64 Tabel 4.8 : Hasil Uji ttest ............................................................................... 65 Tabel 4.9 : Perbandingan Nilai T test dan T Tabel ...................................... 65 Tabel 4.10: Hasil Uji F ................................................................................. 66 Tabel 4.11: Hasil Uji R2 ............................................................................... 67 Tabel 4.12: Hail Uji Regresi Sederhana ...................................................... 68 Tabel 4.13 : Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF .................................. 70 Tabel 4.14 : Coefficient Correlationsa.......................................................... 70 Tabel 4.15 : Hasil Uji Heteroscedasticity Metode Park ............................... 71 Tabel 4.16 : Hasil Uji Linieritas .................................................................. 73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 36 Gambar 4.1 : Uji Normalitas ........................................................................ 72 Gambar 4.2 : Grafik Norma Plot .................................................................. 72
xv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain dalam penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha. Bank Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yang dimulai dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Bank Syariah diatur secara formal sejak diamandemennya UU No.7 tahun 1992 dengan UU No.10 tahun 1998 dan UU No.23 tahun 1999 (Mangani, 2009:34). Perbankan syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan analisa Prof Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-Negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika (Antonio, 2001:18). Tabel berikut menunjukkan perkembangan kelembagaan Bank Syariah: Tabel 1.1 Perkembangan Lembaga Bank syariah
2010 2011 Bank Umum Syariah 11 11 Unit Usaha Syariah 23 24 BPRS 150 155 Sumber: Statistik Perbankan Syariah juni 2014
1
2012 11 23 158
2013 11 23 163
2014 11 23 163
2
Masalah utama yang dihadapi lembaga keuangan syariah ini adalah bagaimana perusahaan menarik pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Karena pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumen. Agar pemasaran sesuai sasaran maka pemasar harus memperhatikan perilaku konsumen dengan baik, seperti penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat sesuai kebutuhan konsumen. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, kelompok/komunitas, usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain- lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberi petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen. Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Rokeach dan Bank (Sahlan, 2011:39) mengartikan keberagamaan atau religiusitas merupakan suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang
3
terhadap suatu agama. Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama (Jalaluddin, 2010:257). Keberagamaan atau religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kukuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi pada diri seseorang (Sahlan, 2011: 41). Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu aktivitas sesuai dengan ketentuan agama, sesuai dengan perintah Tuhannya dengan tujuan mendapat keridhaan-Nya. Dalam penelitian Anny Ratnawati, et al, (2000:28) tentang potensi, preferensi & perilaku masyarakat di wilayah Jawa Barat menyimpulkan, bahwa faktor pertimbangan keagamaan (diproksi dengan dengan halal/haram terhadap bunga) bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah. Pada tahun yang sama Jazim Hamidi, et al, (2000) melakukan penelitian tentang persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah. Salah satu kesimpulannya menunjukkan, bahwa 10,2% responden menyatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional. Enam belas koma lima (16.5%) responden meyatakan bagi hasil sama saja dengan bunga. Karenanya masyarakat berpersepsi faktor pertimbangan
4
keagamaan bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah. Sedangkan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pertimbangan
agama
menjadi
motivator
utama
nasabah
dalam
memanfaatkan bank syariah. Penelitian PPKP LEMLIT Undip (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank Syariah menghasilkan salah satu kesimpulan bahwa faktor agama adalah motivator terpenting untuk mendorong penggunaan jasa bank syariah. Mencermati dua pernyataan temuan yang berbeda antara kesimpulan agama bukan menjadi faktor penentu dan agama menjadi faktor penentu persepsi dan motivasi pemanfaatan bank Islam, kiranya layak kalau dilakukan penelitian lanjutan dengan fokus bagaimana sesungguhnya pengaruh religiusitas terhadap minat menabung di perbankan syariah (Muchlis, 2011:32). Selain membahas faktor-faktor perilaku konsumen yang berfokus pada tingkat religiusitas, akan dibahas juga faktor yang mempengaruhi konsumsi. Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel adalah pendapatan setelah
dikurangi
pajak
dan
merupakan
pendapatan
yang
siap
dibelanjakan. Pendapatan disposibel yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan dan juga besarnya konsumsi. Selain itu, tabungan ini
5
juga ditentukan oleh tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka masyarakat akan cenderung untuk menabung dan mengurangi konsumsinya dan sebaliknya. Konsumsi dan tabungan memang saling mempengaruhi satu sama lain. Pendapatan disposibel yang ada pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran konsumsi dan sebagian lain digunakan untuk menabung (Ernita et al, 2013:178-179). Dalam Islam, terdapat batasan-batasan konsumsi, salah satunya adalah pelanggaran israf atau berlebih-lebihan. Perilaku israf diharamkan meskipun komoditi yang dibelanjakan adalah halal. Namun demikian, Islam membolehkan seorang muslim untuk menikmati karunia kehidupan, selama itu masih dalam batas kewajaran (Muflih, 2006:15). Sesuai dengan Al-Qur’an surat A’raf : 31: ُ ياَب ٌِيَآدم َس ِر ِفيي ْ س ِرفُىاَإًَِّهَُالَيُ ِح ُّبَا ْل ُو ْ ُس ِج ٍدَو ُكلُىاَواشْربُىاَوالَج ْ َخ ُذواَ ِزيٌح ُك ْنَ ِع ٌْدَ ُك ِّلَه Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. Oleh karena itu, dalam ekonomi Islam, kepuasan konsumsi bergantung pada nilai-nilai agama yang dia terapkan pada rutinitas kegiatannya, tercermin pada alokasi uang yang ia belanjakan. Dengan demikian, jika dia menjalankan ajaran agama dengan baik, dia akan menghindari israf, karena israf merupakan sikap boros yang dengan sadar dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan nafsu belaka (Muflih, 2006:8).
6
Samuelson tahun 1999 dalam jurnal kajian ekonomi (Persaulian et al, 2013:5) menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan disposibel sebagai faktor utama, pendapatan permanen dan pendapatan menurut daur hidup, kekayaan serta faktor permanen lainnya seperti faktor sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi dimasa datang. Pendekatan pendapatan permanen dan pendekatan daur hidup mengasumsikan bahwa rumah tangga membagi konsumsinya antara masa sekarang dan masa yang akan datang berdasarkan perkiraan kemampuan konsumsi dalam jangka panjang. Rumah tangga mencoba untuk mempertahankan konsumsi dengan menyimpan sebagian pendapatannya untuk masa pensiun. Pendapatan yang disisihkan dalam bentuk tabungan atau deposito tercermin pada jumlah uang kuasi yang ada sektor perbankan. Selain itu rumah tangga memilih tingkat konsumsinya berdasarkan atas kekayaan yang dimiliki. Pilihan mahasiswa STAIN Salatiga sebagai responden penelitian karena STAIN Salatiga merupakan salah satu Sekolah Tinggi Islam yang belandaskan
pada
nilai-nilai
keislaman,
sehingga
dalam
proses
pembelajarannya banyak dimuati pendidikan keislaman, yaitu Al-Qur’an, hadist, memasukkan nilai-nilai keislaman ke materi perkuliahan dll. Selain dalam sistem pembelajaran, STAIN Salatiga juga menerapkan nilai-nilai Islam di bidang ekonomi yaitu dengan mempercayakan kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu pembayaran uang
7
kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dll. Dengan begitu pihak STAIN Salatiga dengan tidak langsung mendorong para civitas akademiknya untuk dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu civitas akademiknya yaitu mahasiswa STAIN Salatiga yang akan menjadi responden dalam penelitian ini. Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari dimensi religiusitas pada diri mahasiswa dan disposible income terhadap minat menabung di Perbankan Syariah. Penelitian ini mencoba menganalisis faktor
religiusitas
dan
disposible
income
yang dianggap dapat
mempengaruhi konsumen untuk menabung menggunakan jasa syariah. Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :
8
1. Apakah tingkat religiusitas dan disposible income mahasiswa STAIN
Salatiga
baik
secara
individu
dan
bersama-sama
berpengaruh terhadap minat menabung di Perbankan Syariah? 2. Apakah tingkat religiusitas memoderasi disposible income terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di Perbankan Syariah?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat religiusitas
dan disposible income
Mahasiswa STAIN Salatiga baik secara individu dan bersamasama terhadap minat menabung di Perbankan Syariah 2. Untuk mengetahui tingkat religiusitas memoderasi disposible income terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di Perbabkan Syariah
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Bagi Penulis a. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh tingkat religiusitas terhadap minat menabung mahasiswa b. Menambah
pengetahuan
mengenai
adanya
pengaruh
disposible income terhadap minat menabung mahasiswa c. Memperdalam ilmu tentang Minat mahasiswa terhadap Perbankan Syariah 2. Bagi Lembaga Akademik STAIN Salatiga Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. E. Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun ke dalam lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II. KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel
10
dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB III. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, teknik analisis data. BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum obyek penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, uji statistik, uji asumsi klasik, analisis data penelitian dan pembahasan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Menurut Abdullah dan Majid (2003) dalam Jurnal Ekonomi Islam yang berjudul The influence of religiosity, income and consumption on saving behavior mengatakan bahwa hasil dari penelitian tersebut menunjukkanpengaruh religiusitas, pendapatan dan konsumsi mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku menabung. Artinya, semakin tinggi religiusitas, pendapatan dan konsumsiseseorang, semakin tinggi pula kecenderungan seseorang menabung. Penelitian
Omer
(1992)
dalam
disertasi
Muchlis
(2011:38),penelitian terhadap 300 muslim yang tinggal di Inggris menunjukkan bahwa alasan agama merupakan motivasi pokok bagi muslim di Inggris untuk memilih lembaga keuangan islam. Athukorala dan kunal Sen (2003:65) mencoba menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat India.Hasilnya adalah bahwa tingkat tabungan dipengaruhi oleh tingkat dan pertumbuhan dari disposible income. Tingkat suku bunga tabungan secara signifikan memberikan dampak positif meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Fasilitas perbankan dalam perekonomian dan tingkat inflasi memberikan dampak positif dan terms of trade memberikan dampak negatif terhadap tabungan masyarakat.
11
12
Rossi (1988) dalam disertasi Muchlis (2011:31) melakukan studi empiris mengenai dampak pendapatan terhadap tabungan dengan menggunakan data time series terhadap 49 negaradengan periode waktu 1973-1983.Kesimpulan penelitianya menunjukkan terdapat dampak yang positif dari tingkat pendapatan sekarang (current income level) terhadap tingkat tabungan.Sedangkan penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa pengaruh pendapatan perkapita terhadap tingkat tabungan sangat positif dan signifikan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam skripsi Priaji (2011:65-66) Cronqvist and siegel (2010) dalam penelitiannya berjudul The origins of saving behavior, juga menemukan fakta bahwa perilaku menabung berkorelasi dengan beberapa variabel salah satunya yaitu income growth (pertumbuhan penghasilan). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah adanya variabel religiusitas sebagai variabel moderating dan variabel disposable income sebagai variabel independen yang berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga yang sebelumnya belum pernah diteliti. B. Kerangka Teori 1.Religiusitas a. Pengertian Religiusitas Menurut Harun Nasution yang dikutip Jalaluddin (2012:12) pengertian agama berasal dari kata, yaitu: al-Din,religi (relegere,
13
religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan
dari
kata
religi
(latin)
atau
relegere
berarti
mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun. Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat AlBaqarah ayat 208: ُ ُس ْل ِنَكافَّةًَوالَجحَِِّع َاىََۚإًَِّهَُل ُك ْنَع َُد ٌّوَ ُهِِيي َّ تَال ِّ ياَأيُّهاَالَّ ِذييَآهٌُىاَاد ُْخلُىاَفِيَال ِ ىاَخطُىا ِ ش ْيط Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkahlangkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas Menurut Nourcholis Majid, agama bukanlah
sekedar
tindakan-tindakan ritual seperti shalat dan membaca do’a. Agama lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah (Sahlan, 2012:42).
14
Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita (2010:168) agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron & Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya. Herbert Spencer, sosiolog dari Inggris dalam bukunya, “Principles of Sociologi” berpendapat bahwa faktor utama dalam agama adalah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas, atau kekuasaan yang tidak bisa digambarkan batas waktu atau tempatnya. James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar sejarah
agama
mengatakan
bahwa
keberagamaman
adalah
pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi, yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas dirinya dan atas sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan seperti itu (Nikmah, 2013:10-11).
15
c. Dimensi Religiusitas Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008:77-78) mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu: a) Dimensi keyakinan atau Ideologis Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi keyakinan
ini
menuntut
dilakukannya
praktek-praktek
peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. b) Dimensi praktik agama atau ritualistik Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama. Dimensi
16
praktek
dalam
agama
Islam
dapat
dilakukan
dengan
menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek muamalah lainnya. c) Dimensi pengalaman atau eksperiensial Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya. d) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya.
Paling
tidak
seseorang
yang
beragama
harus
mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam Islam meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan pemahaman
terhadap
kaidah-kaidah
keilmuan
ekonomi
Islam/perbankan syariah. e) Dimensi konsekuensi Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan sosial,
17
misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya. Penelitian
Kementerian
Negara
Kependudukan
dan
Lingkungan Hidup (1987) dalam skripsi Nikmah (2013:14-16) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni: 1. Dimensi Iman Dimensi iman mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat, kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta takdir baik dan buruk. 2. Dimensi Islam Sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat, puasa dan haji. Seperti yang dijelaskan dalam Islam dalam Al-Qur’an surat Al-Dzariyat ayat 56: َُوى ِ وهاَخل ْقثُ َا ْل ِجيَّ َو ِ االًسَإِالَلِي ْعُِد Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku“. Dalam waktu yang sama, ibadah-ibadah tersebut merupakan daya pendorong bagi individu untuk menghadapi kehidupan nyata dengan segala problem dan rintangannya, di samping
18
merupakan daya penggerak untuk merealisasikan kebaikan bagi dirinya dan masyarakatnya. 3. Dimensi Ihsan Mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama. 4. Dimensi Ilmu Seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya, misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain. 5. Dimensi Amal Meliputi bagaimana pengamalan keempat dimensi di atas yang ditunjukkan
dalam
perilaku
seseorang.
Dimensi
ini
menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya. Seperti dalam surat Saba’ ayat 37: َ ول ِكِئ َٰ ُ َوهاَأ ْهىالُ ُك ْنَوالَأ ْوال ُد ُك ْنَ ِبالَّحِيَجُق ِّربُ ُك ْنَ ِع ٌْدًاَ ُز ْلف ٰىَإِ َّالَهيْ َآهيَوع ِولَصالِ ًحاَفأ َتَآ ِهٌُىى ِّ لهُ ْنَجسا ُءَال ِ فَ ِبواَع ِولُىاَوهُ ْنَفِيَا ْلغُ ُرفا ِ ض ْع Artinya: “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan
19
mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).” Secara garis besar, agama Islam mencakup tiga hal, yaitu keyakinan (aqidah), norma atau hukum (syariah), dan perilaku (akhlak). Oleh karena itu pengertian religiusitas Islam adalah tingkat internalisasi beragama seseorang yang dilihat dari penghayatan aqidah, syariah, dan akhlak seseorang. Menurut Djamaludin Ancok (2008:80), rumusan Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan Islam, yaitu: 1. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya. Di dalam keberislaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar. 2. Dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana yang disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-qur’an, doa, zikir dan sebagainya. 3. Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa besar tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-
20
ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya,
terutama
dengan
manusia
lain.
Dalam
keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku tolong menolong, bekerjasama, berderma, berlaku jujur, memaafkan dan sebagainya. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas Thouless
(1995:34),
membedakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu: 1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial Faktor
ini
mencakup
semua
pengaruh
sosial
dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu. 2. Faktor pengalaman Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.
21
3. Faktor kehidupan Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan, (b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian. 4. Faktor intelektual Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa setiap individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh dua macam faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternalnya seperti pendidikan formal, pendidikan agama dalam keluarga,
tradisi-tradisi
sosial
yang
berlandaskan
nilai-nilai
keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan individu. Dari
berbagai
teori
tentang
religiusitas
yang
telah
diuraikanpenelitian ini akan menggunakan acuan teori dari C.Y Glockdan R. Stark bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas,
22
yaitu ideologi, intelektual, ritualis, pengalaman keagamaan, dan konsekuensi perilaku. 2. Disposible Income a. Pengertian Disposible Income Pendapatan disposebel adalah jumlah yang tersedia untuk dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga (Dornbusch & Stanley, 1997:44). Pendapatan disposible merupakan faktor penentu utama konsumsi dan tabungan. Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. b. Fungsi Konsumsi Fungsi konsumsi adalah suatu persamaan matematik atau suatu grafik yang menunjukkan hubungan diantara tingkat konsumsi ruamh tangga dengan pendapatan disposebel atau pendapatan nasional (Sukirno,2005:97). Menurut teori konsumsi Keynes, konsumsi yang dilakukan saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat ini. Jika pendapatan disposible meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Selanjutnya menurut Keynes ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung pada pendapatan. Artinya tingkat konsumsi itu harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan
23
samadengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (Raharja dan Manurung, 2008:63). Apabila dihubungkan dengan pendapatan disposebel fungsi konsumsi biasanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut: C= a + b Yd
Dimana: a adalah konsumsi otonom, b adalah kecondongan konsumsi maginal dan Yd adalah pendapatan disposebel Yang perlu diperhatikan dalam fungsi konsumsi Keynes adalah: 1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi menunjukkan
hubungan
antara
pendapatan
dengan
pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal. 2. Merupakan pendapatan yang terjadi, bukan pendapatan yang diperoleh
sebelumnya,
danbukan
pendapatan
yang
diperkirakan terjadi di masa datang. 3. Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen, sebagaimana dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya.
24
c. Hubungan AntaraPendapatan dan Konsumsi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi. Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatan
disposibel.
Pendapatan
disposibel
yang
digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Secara tidak langsung
tabungan
masyarakat
ditentukan
oleh
besarnya
pendapatan dan juga besarnya konsumsi (Ernita,et.al, 2013:179). Hubungan diantara pendapatan, konsumsi, dan tabungan dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
Yd= C + S
Dimana: Yd adalah pendapatan disposebel, C adalah konsumsi rumah tangga dan S adalah tabungan rumah tangga d. Hubungan Antara Pendapatan dan Tabungan Menurut Keynes (Sharaswati,et.al, 2013:158), tabungan masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematika teori tabungan Keynes dapat dituliskan sebagai berikut: S=Y−C dimana: S : saving (tabungan), Y : Pendapatan, C : Pengeluaran.
25
Secara teori hubungan antara tabungan dengan pendapatan adalah
positif.
Peningkatan
pendapatan
akan
meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menabung. Jika tingkat pendapatan meningkat maka tingkat tabungan juga akan meningkat, dan sebaliknya.
e. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menabung Keynes berpendapat bahwa tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi pada periode yang sama. Karenanya tabungan merupakan fungsi tingkat pendapatan [dapat ditulis dengan S = f (Y)] yang siap dibelanjakan (disposible income). Menurut Keynes dalam Disertasi Muhclis (2011:30) tidak semua pendapatan yang diperoleh masyarakat dibelanjakan untuk barang dan jasa, tetapi sebagian akan ditabungkan. Tingginya tingkat tabungan bergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan. Oleh karena itu hasrat menabung akan meningkat sesuai dengan tingkat pendapatan. Sehingga besar kecilnya tabungan dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan. 3. MINAT a.
Pengertian Minat
26
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai sebuah kesukaan (kecenderungan hati) kepada suatu perhatian atau keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1997:62). Minat adalah kecenderungan
seseorang
yang
tetap
memperhatikan
dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 1987:180). Sedangkan Suryabrata (1988:109) mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler, 2002:78). Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam
27
sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985:120). Ada beberapa tahapan minat yaitu: a. Informasi yang jelas sebelum memilih b. Pertimbangan yang matang sebelum memilih c. Keputusan memilih Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal
merupakan modal
yang besar untuk
membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di bank syariah. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Menurut Crow and Crow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada tiga faktor yangmempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
a) Faktor dorongan dari dalam
28
Artinya mengarah pada kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari dalam individu, merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin tahu membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan sebagainya. b) Faktor motif sosial Artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan lingkungan agar dapat diterima dan diakui oleh oleh lingkungannya atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti bekerja, mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan. c) Faktor emosional atau perasaan Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan atau emosi, keberhasilan dalam beraktivitas yang didorong oleh minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat individu tersebut. 4. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan Syariah Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian,
29
peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Qur’an, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebut dengan jelas, seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’(jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dengan kegiatan ekonomi (Sudarsono, 2003:18). Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuanketentuan Al-qur’an dan Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-
30
kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman rasulullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh beliau (Wibowo, 2005:33). b. Fungsi dan Peran Bank Syariah Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution), sebagai berikut: 1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah 2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya
maupun
dana
nasabah
yang
dipercayakan
kepadanya 3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana lazimnya 4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk
mengeluarkan
dan
mengelola
(menghimpun,
mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya (Sudarsono, 2003:31).
31
c. Produk-Produk Bank Syariah Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3 yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya (http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank syariah.htm). 1. Produk Penyaluran Dana Dalam Penyaluran dana kepada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi menjadi 3 kategori berdasarkan tujuannya, yaitu: a) Prinsip Jual Beli (Ba’i) Jual
beli
dilaksanakan
karena
adanya
pemindahan
kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat 3 jenis jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu: 1) Ba’i Al Murabahah Jual beli dengan harga asal ditambah keuntugan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yg kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu sesuai dengan kesepakatan. 2) Ba’i Assalam
32
Menurut
Al-Imam
Taqiyuddin
dalam
Sudarsono
(2003:48) yang dimaksud dengan bai’ as-salam ialah akad pesanan barang yang disebutkan sifat-sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan barang menyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan. Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera. 3) Ba’i Al Istishna Merupakan bagian dari Ba’i Assalam namun ba’i al ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran (Suwiknyo, 2010:29). b) Prinsip Sewa (Ijarah) Menurut Muhammad Rawas dalam Sudarsono (2003:51) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan
(ownership/milkiyyah)
atas
barang itu sendiri. c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Dalam prinsip bagi hasil terdapat 2 macam produk, yaitu:
33
1) Musyarakah adalah salah satu produk bank syariah yang mana terdapat 2 pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menetukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek. 2) Mudharabah Mudharabah adalah kerjasama 2 orang atau lebih dimana pemilik modal memberikan mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan yang mendasar antara
musyarakah
kontribusi
atas
dengan
manajemen
mudharabah dan
keuangan
adalah pada
musyarakah diberikan dan dimiliki 2 orang atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja. 2. Produk Penghimpun Dana
34
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah: a) Prinsip Wadiah Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro. Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yg dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga dia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. b) Prinsip Mudharabah Dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi (Suwiknyo, 2010:22). Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
35
1) Mudharabah
mutlaqah: prinsipnya
dapat
berupa
tabungan dan deposito, sehingga ada 2 jenis yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk menggunakan dana yang telah terhimpun (Suwiknyo, 2010:23). 2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet: jenis ini adalah simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu atau untuk akad tertentu (Suwiknyo, 2010:24). 3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet: adalah penyaluran dana langsung kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat mengajukan syaratsyarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya (Suwiknyo, 2010:25). 3. Produk Jasa Perbankan Selain
dapat
melakukan
kegiatan
menghimpun
dan
menyalurkan dana, bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain: a) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
36
Adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut. b) Ijarah (Sewa) Kegiatan ijarah ini adalah memberi penyewa kesempatan untuk mengambil pemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama (Muhamad, 2000:33). 5. Kerangka Penelitian Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Religiusitas
Disposible Income
Sumber: Disertasi Muchlis, 2011 6. Hipotesis Penelitian
Minat Menabung
37
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya masih harus di uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka (Martono, 2011:71).Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil penemuan beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H1=ada pengaruh disposible income dan tingkat religiusitas terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah secara Parsial (individu). H2 = ada pengaruh disposible income dan tingkat religiusitas terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah secara bersama-sama (simultan). H3 = variabeldisposible incomeakan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung mahasiswa di perbankan syariah yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas .
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitian kali ini adalah tentang tingkat religiusitas dan disposible income terhadap minat menabung mahasiswa. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di kampus STAIN Salatiga yang berada di jalan tentara pelajar no.2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan oktober 2014 hingga januari 2015. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2002:57), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan
38
39
mahasiswa STAIN Salatiga sebagai objek penelitian dengan jumlah mahasiswa 4365 dari semua jurusan. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari suatu populasi (Umar, 2002:136). Sampel menurut Bawono (2006:28) diberi definisi sebagai objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana,
tenaga
dan
waktu,
maka
peneliti
dapat
menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2002:58). Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut: s=
P (P.e2) + 1
Di mana: s= sampel P= populasi e= error atau tingkat kesalahan yang diyakini
40
Dari 4365 mahasiswa, peneliti akan mengambil 98 orang sebagai sampel, sesuai dengan perhitungan berikut: s=
P (P.e2) + 1
s=
4365
(4365.0,12) + 1 s=
4365 43,65 + 1
s=
4365 44,65
s = 97,65 / 98 Pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
teknik
pengambilan sampel Stratified random sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-kelompok tingkatan (Supardi, 2005: 110). Masing-masing strata ditentukan jumlah sempel sebagai berikut: 1. Jurusan Syari’ah :
x 98
= 29,99
2. Jurusan Tarbiyah :
x 98
= 68,00
Dari perhitungan tersebut akan dibulatkan menjadi 1, sehingga didapatkan proporsi sampel sebagai berikut : 1. Jurusan Syari’ah : 30 mahasiswa 2. Jurusan Tarbiyah : 68 mahasiswa
41
Sedangkan untuk individu yang ditetapkan atau terpilih sampel penelitian dapat digunakan teknik aksidental. Yaitu pengambilan sampel dengan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60). D. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengertian Data Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Muhammad, 2008:97). Menurut Kuncoro dalam Muhammad (2008:98) data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. 2. Sumber dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung objek yang diteliti, yang berupa wawancara dan observasi langsung. Sedangkan menurut Muhammad (2008:101) data primer adalah data yang dikumpulkan dan dioalah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
42
b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet (Bawono, 2006:30). Selain itu, data juga dapat diperoleh dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan seperti literatur,
company profile, jurnal, dan
sebagainya. 3. Teknik Pengumpulan Data Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat dipeloreh dari beberapa sumber, yaitu melalui : a. Interview (Wawancara) Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga yang berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. b. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Sedangkan menurut Arikunto (1998:140), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
43
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1998:149). Sedangkan menurut bawono, informasi juga bisa diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet. E. Skala Pengukuran Skala merupakan perbandingan antar kategori dimana masingmasing kategori diberi bobot nilai yang berbeda (http://id.wikipedia.Org /wiki/Skala_(statistik)). Jadi skala merupakan prosedur pemberian angkaangka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek. Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran rasio. Skala rasio menghimpun semua sifat skala interval ditambah adanya titik nol mutlak (fixed zero point) ( Jalaluddin, 1999:17)
44
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala rasio : Sangat tidak setuju
0 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat setuju
F. Variabel Pengukuran 1. Variabel Bebas (Independent Variables) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah disposible income (DI). 2. Variable Moderating Religiusitas ( R ) Variabel moderating adalah yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen (Ghozali, 2007:174). Dalam penelitian ini religiusitas sebagai variabel moderating (R). 3. Variabel Terikat (Dependent Variables) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat menabung (MN). 4. Pengertian Operasional Variabel Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Dalam penelitian ini, indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai berikut:
45
Variabel Religiusitas (R)
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian Konsep Variabel Indikator Menurut Mc Daniel dan Burnett, religiusitas adalah kepercayaan kepada Tuhan disertai dengan komitmen untuk mengikuti prinsipprinsip yang diyakini ditetapkan oleh Allah (Febby, 2010:54)
Skala Ukur
a. Keyakinan b. Praktik Agama c. Pengalaman d. Pengetahuan agama e. Konsekuensi
skala rasio
Uang Saku
skala rasio
Disposable Income (DI)
Jumlah yang tersedia untuk dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga (Dornbusch & Stanley,1997: 44)
Minat Menabung (MN)
Menurut Crow and a. Dorongan Crow, Minat dari dalam adalah diri individu kecenderungan b. Motif sosial untuk memberikan c. Faktor perhatian dan emosional bertindak pada orang (Rouf, 2011: 55).
skala rasio
G. Metode Analisis Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:
46
1. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006:64). b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemungkinan:
47
1) Kalau berbintang satu itu berarti korlasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi 2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi. 2. Uji Statistik a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92). Ciri-ciri nilai R2 adalah: a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1). b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen b. Uji Ftest (Uji Secara serempak) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi 2006:91).
variabel
dependen
atau
terikat
(Bawono,
48
Langkah pengujiannya: a) Menentukan hipotesis Ho: β1, β2,
....
βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho: β1, β2,
....
βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Menentukan F tabel Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). c) Mencari F hitung dengan rumus f=
R2 / (k-1) (1 - R2) / (n – k)
Di mana: R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel independen n = jumlah sampel d) Pengambilan keputusan Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama
dependen.
berpengaruh
terhadap
variabel
49
Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Uji ttest (uji secara individu) Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya: a) Menentukan hipotesis Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Menentukan t tabel Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k. Di mana: n : jumlah data k : jumlah variabel c) Pengambilan keputusan Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan.
50
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Multicollinearity Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115). Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bias dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya. (Bawono, 2006:124). b. Uji Heteroscendasticity Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
gejala
penyakit
Heteroscendasticity dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang dinyatakan sebagai berikut: σ2i= αXiβ
51
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ2i= α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2i umumnya tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir dengan menggunakan u t sebagai proksi, sehingga: LnU2i = α + β Ln Xi + Vi Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tersebut terdapat heteroscendasticity, dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedasticity pada model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006:137). c. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006:174). d. Uji Linearitas Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model
dapat berupa
52
linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Lagrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk mendapatkan nilai X2 dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R 2 atau n* R2 (Bawono, 2006:184). H. Alat Analisis Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS forwindows versi 20. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS forwindows. Program olah data SPSS forwindows ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
53
BAB IV ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga 1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga Pendirian STAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
53
54
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. 2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
55
Kantor Sekretariat STAIN Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi. Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun 2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10 orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27 orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. jumlah mahasiswa reguler 1991 mhs.
3. Visi Misi STAIN Salatiga Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.
56
Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai berikut: 1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal. 4. Mengembangkan
college
base
management
dengan
pelibatan stake holder dan masyarakat. 5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa.
3. Struktur Organisasi Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: Periode 1997-1998 (peralihan). Ketua
: Drs. H.A. Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I
: Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua II
: Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III
: Drs. H.M. Zulfa Machasin
57
Periode 1998-2002 : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA Ketua : Drs. H.M. Zulfa Machasin , Pembantu Ketua I M.Ag Pembantu Ketua II : Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M.Ag Periode 2002-2006 Ketua
: Drs. Badwan, M.Ag.
Pembantu Ketua I
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
Pembantu Ketua II
: Drs. Imam Baihaqi
Pembantu Ketua III
: Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010 Ketua
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
Pembantu Ketua I
: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
Pembantu Ketua II
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
Pembantu Ketua III
: Drs. Miftahuddin, M.Ag.
Periode 2010-2014 Ketua
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III
: H. Agus Waluyo, M.Ag
58
Periode 2014-2018 Ketua
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Wakil Ketua I
: Dr. H. Agus Waluyo, M. Ag.
Wakil Ketua II
: Drs. Kastolani, M.Ag
Wakil Ketua III
: Moh. Khusen, M.A., M.Ag
B. Deskripsi Data Responden Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jurusan, semester, dan uang saku. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah di sebar.
1. Jenis Kelamin Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat di lihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
59
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden GENDER Frequency Percent LAKI-LAKI Valid PEREMPUAN Total
28 70 98
28.6 71.4 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 28.6 28.6 71.4 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 70 orang atau 71,4% dibanding laki-laki yang hanya 28 orang atau 28,6%.
2. Jurusan Adapun jurusan dari mahasiswa mahasiswa STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jurusan Responden
Syariah Valid Tarbiyah Total
JURUSAN Frequency Percent Valid Percent 30 30.6 30.6 68 69.4 69.4 98 100.0 100.0
Cumulative Percent 30.6 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan bahwa mahasiswa STAIN Salatiga yang diambil sebagai responden adalah jurusan tarbiyah dan syari’ah. Berdasarkan tabel tersebut,
60
memberikan informasi bahwa responden jurusan Tarbiyah sebanyak 68 orang atau 69,4% dan jurusan Syari’ah sebanyak 30 orang atau 30,6%.
3. Semester Adapun data mengenai semester responden mahasiswa STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Semester SEMESTER Frequency Percent 1.00 3.00 5.00 Valid 7.00 9.00 Total
27 29 25 11 6 98
27.6 29.6 25.5 11.2 6.1 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 27.6 27.6 29.6 57.1 25.5 82.7 11.2 93.9 6.1 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 1 sebanyak 27 orang atau 27.6 %, responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 3 sebanyak 29 orang atau 29,6 %, responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 5 sebanyak 25 orang atau 25,5 %, responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 7 sebanyak 11 orang atau 11,2%, sedangkan responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 9 sebanyak 6 orang atau 6,1%.
61
4. Uang Saku (Disposable Income) Adapun data mengenai rata-rata uang saku mahasiswa STAIN Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Uang Saku Responden Frequency 250000.00 300000.00 350000.00 400000.00 Valid 450000.00 500000.00 600000.00 Total
4 10 11 17 17 19 20 98
DI Percent 4.1 10.2 11.2 17.3 17.3 19.4 20.4 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 4.1 4.1 10.2 14.3 11.2 25.5 17.3 42.9 17.3 60.2 19.4 79.6 20.4 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa mahasiswa
STAIN
Salatiga
yang
diambil
sebagai
responden
mempunyai uang saku perbulan bervariasi. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa responden dengan uang saku perbulan Rp 250.000 sebanyak 4 orang atau 4,1 % , responden dengan uang saku perbulan Rp 300.000 sebanyak 10 orang atau 10,2 %, sedangkan responden uang saku perbulan Rp 350.000 sebanyak 11 orang atau 11,2 %, responden dengan uang saku perbulan Rp 400.000 sebanyak 17 orang atau 17,3%, responden dengan uang saku perbulan Rp 450.000 sebanyak 17 orang atau 17,3%, responden dengan uang saku perbulan
62
Rp 500.000 sebanyak 19 orang atau 19,4%, responden dengan uang saku perbulan Rp 600.000 sebanyak 20 orang atau 20,4%. C. Analisis Data 1. Uji Reabilitas Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Reabilitas Variabel
Alpha
Keterangan
Ideologis Ritualistik Intelektual Konsekuensi Pengalaman R MN
.921 .846 .877 .877 .893 .953 .892
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masingmasing variabel memiliki Crombach Alpha ≥ 0.60. Dengan demikian religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan reliabel.
2. Uji Validitas Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel
Item
Ideologis
Bt 1 Bt 2 Bt 3
Correted item total Keterangan Correlation .747** Valid .789** Valid .789** Valid
63
Bt 4 .864** Bt 5 .652** Bt 6 .729** Bt 7 .803** Bt 8 .673** Intelektual Bt 9 .708** Bt 10 .746** Bt 11 .703** Bt 12 .808** Konsekuensi Bt 13 .774** Bt 14 .751** Bt 15 .707** Bt 16 .664** Pengalaman Bt 17 .837** Bt 18 .798** Bt 19 .731** Bt 20 .754** Minat Bt 21 .701** menabung Bt 22 .849** Bt 23 .843** Bt 24 .907** Bt 25 .887** Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Ritualistik
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan dalam variabel religiusitas dan minat menabung berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian. 3. Uji Statistik a. Uji t (Uji Secara Individu) Dalam uji ini dilakukan uji regresi dengan Method Backward. Dengan tujuan untuk melihat variabel apa saja yang
64
lolos untuk uji selanjutnya dan variabel apa yang bisa dimoderasi oleh religiusitas sebagai moderating. Persamaan yang digunakan adalah: MN =
+
R+
DI +
R.DI + e
Keterangan : MN
= Minat Menabung
R
= Religiusitas
= konstanta
DI
= Disposible Income
e
= kesalahan baku
–β3 = koefisien Tabel 4.7 Output Viewer
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 9.125 7.766 1.175 .243 DI -2.248E-005 .000 -1.373 -1.398 .165 1 R -.580 .874 -.216 -.663 .509 R.DI 3.307E-006 .000 1.905 1.829 .071 (Constant) 3.989 .629 6.343 .000 2 DI -1.222E-005 .000 -.746 -2.789 .006 R.DI 2.148E-006 .000 1.237 4.624 .000 a. Dependent Variable: MN Sumber: Data primer yang diolah, 2015
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound -6.295 24.545 .000 .000 -2.314 1.155 .000 .000 2.741 5.238 .000 .000 .000 .000
Dapat dilihat dari hasil uji parsial di atas bahwa variabel yang lolos adalah disposible income yang dimoderasi dengan tingkat religiusitas Sehingga didapatkan model persamaan baru seperti berikut: MN =
+
R.DI + e
65
Model persamaan ini digunakan untuk uji regresi selanjutnya sehingga didapatkan uji t sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji ttest Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
t
B
Std. Beta Error (Constant) 3.466 .621 5.580 1 R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 a. Dependent Variable: MN Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound .000 2.233 4.699 .000 .000 .000
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen dengan membandingkan antara nilai t test dan t table, jika t test > t tabel dapat di simpulkan bahwa variabel independen secara sendirisendiri mempengaruhi secara signifikan variabel dependen. Cara mencari t tabel: α= 0,05 ; t tabel = α/2 ,n-k t tabel = 0,05/2 = 0,025, 98-1= 97 Jadi diperoleh nilai t tabel sebesar: 1,6607 Tabel 4.9 Perbandingan Nilai t test dan t tabel Variabel R.DI
Nilai t test 6,101
Nilai t tabel 1,6607
Nilai sig 0,000
Keterangan Signifikan
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, perbandingan nilai t test > t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara sendiri-sendiri mempengaruhi secara signifikan variabel dependen.
66
b. Uji F (Uji Secara Serempak)
Model Regression 1 Residual
Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVAa Sum of Df Mean Squares Square 77.498 1 77.498 199.887 96 2.082
F
Sig.
37.220 .000b
277.385 97 Total a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan nilai F test dan F tabel. Dengan α 0,05 besarnya F tabel sebesar 3,940.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F test sebesar 37,220 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,940. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen (R.DI) secara bersamasama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen (MN). Selain dengan membandingkan nilai F test dan F tabel, dapat juga dengan melihat besarnya nilai signifikan. Pada kolom tersebut besarnya sig. 0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel independen
secara
bersama-sama
dependen secara signifikan.
mempengaruhi
variabel
67
c. Uji Determinan R2 Tabel 4.11 Hasil Uji R2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted Std. Error of DurbinR Square the Estimate Watson a 1 .529 .279 .272 1.44297 1.965 a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: MN Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Tabel ini untuk menunjukkan: a) Koefisien korelasi (R) sebesar: 0,529, ini artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1). b) Koefisien determinasi (R2) sebesar: 0,279, ini artinya bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 27,9%, sedangkan sisanya sebesar 73,1% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar model. c) Koefisien adjusted R2(Adj R2) sebesar: 0,272, ini merupakan korelasi dari R2 sehingga gambarnya lebih mendekati populasi.
d. Uji Regresi Linier Sederhana Untuk menganalisis data dalam penelitian skripsi ini digunakan analisis regresi, untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pada variabel disposible income yang dimoderasi
68
oleh dimensi religiusitas terhadap minat menabung. Adapun rumusan yang digunakan unutk menghitung persamaan garis regresi yaitu: MN =
+
DI.R + e
Hasil analisis data dengan menggunakan progam SPSS forwindows versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 3.466 .621 5.580 1 R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 a. Dependent Variable: MN
Sig.
.000 .000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana pada tabel 4.12 di
atas
diperoleh
koefisien untuk variabel
bebas
R.DI=
0,0000009175 dan konstanta sebesar 3,466 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah: MN = 3,466 + 0,0000009175 R.DI Di mana: MN = variabel minat menabung R.DI = variabel disposible income yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas
69
Artinya adalah: 1. Nilai konstanta (MN) sebesar 3,466: artinya jika variabel disposible income yang dimoderasi oleh religiusitas nilainya 0 (nol), maka variabel minat menabung (MN) akan berada pada angka 3,466. 2. Koefisien regresi disposible income yang dimoderasi oleh religiusitas dari perhitungan linier sederhana didapat nilai coefficients =0,0000009175 R.DI. Hal ini berarti setiap ada peningkatan
disposible
income
yang
dimoderasi
oleh
religiusitas pada mahasiswa maka minat mahasiswa untuk menabung (MN) juga akan meningkat dengan anggapan konstan sebesar 3,466.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing variabel penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.13 berikut:
70
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Metode VIF Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 3.466 .621 1 R.DI 9.175E-007 .000 .529 a. Dependent Variable: MN
t
5.580 6.101
Sig.
.000 .000
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1.000 1.000
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dari tabel Coefficients pada kolom Collinearity Statistics, diperoleh bahwa variabel bebas memiliki nilai VIF yang rendah berada dibawah angka 5. Dengan demikian diperoleh tidak adanya masalah multikolinearitas dalam model regresi.
Tabel 4.14 Coefficient Correlationsa Model R.DI Correlations R.DI 1.000 1 Covariances R.DI 2.262E-014 a. Dependent Variable: MN Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel Coefficient Correlations, kita bisa melihat besarnya R.DI sebesar 1,000 atau sebesar 1%. Karena nilainya kurang dari 90% maka bisa dikatakan bahwa, variabel independen yang dipakai tidak memiliki gejala multikolinearitas.
71
b. Uji Heteroscedasticity Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya heteroscedasticity menggunakan metode park.
Tabel 4.15 Uji Heteroscedasticity Metode Park
Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
Std. Error (Constant) .037 .372 1 R.DI -4.545E-008 .000 a. Dependent Variable: LnU2i Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
t
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Beta Lower Upper Bound Bound .098 .922 -.703 .776 -.051 -.504 .615 .000 .000
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t test untuk variabel R.DI lebih kecil dari t tabel (0,642 < 1,6607). Ini berarti bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat homokesdasticity, dan dengan kata lain variabel dalam model persamaan yang digunakan tidak ada gejala heteroskendastisitas.
72
c. Uji Normalitas Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dalam grafik Histogram disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik Hitogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
73
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. d. Uji Linieritas Pada penelitian uji linieritas ini menggunakan metode Lagrange Multiplier. Jika X2 hitung > X2 tabel: Spesifikasi model persamaan regresi linier tidak benar. Tapi jika X 2 hitung < X2 tabel: Spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar (Bawono, 2006:186). Tabel 4.16 Uji Linieritas
Model
R
Model Summary R Square Adjusted R Square
.000 1 .000a a. Predictors: (Constant), R.DI2
Std. Error of the Estimate -.010 1.44295157
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Dimana: X2 hitung: 98*0,000= 0 X2 tabel: 120.9900 dengan tingkat signifikan 5% dan Df= 97
74
Dari hasil perhitungan uji linieritas diatas maka dapat disimpulkan spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar, karena X2 hitung < X2 tabel.
5. Hasil Uji Hipotesis a. Disposible Income Terhadap Minat Menabung Pola
konsumsi
seseorang
mencerminkan
tingkat
pengeluaran seseorang dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi (Ernita et al, 2013:178).
Konsumsi
dan
tabungan
memang
saling
mempengaruhi satu sama lain. Pendapatan disposibel yang ada pada
dasarnya
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
pengeluaran konsumsi dan sebagian lain digunakan untuk menabung. Tapi manusia yang merasa tidak pernah puas memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan barangbarang dan jasa relatif tidak terbatas. Sedangkan pendapatan untuk membiayai pemuasan keinginan tersebut relatif terbatas. Mengingat pendapatan merupakan faktor utama yang sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi.
75
Dari hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif antara disposible income terhadap minat menabung, sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi Sharaswati (2013) mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat Pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TBK Cabang Bangkalan. Variabel pendapatan pada uji probit tidak memiliki pengaruh yang signifikan, begitu halnya dengan uji logit, variabel pendapatan
tidak
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
(Sharaswati, 2013:163). b. Disposible Income dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Menabung Disposible income tidak berpengaruh langsung terhadap minat menabung, sehingga harus di moderasi dengan variabel tingkat religiusitas. Dapat dilihat dari nilai disposible income terhadap minat yang mnghasilkan nilai negatif, tetapi setelah di moderasi menghasilkan nilai yang positif. Dari hasil uji regresi diketahui bahwa variabel disposible income akan lebih kuat mempengaruhi minat menabung setelah dimoderasi oleh variabel religiusitas. Penelitian lain yang dilakukan oleh Desmond, Ulmer, dan Bader (2013), disebutkan bahwa religiusitas merupakan suatu hal yang dapat meningkatkan kontrol diri seseorang.
76
Semakin seseorang taat dalam menjalankan ajaran agamanya semakin individu tersebut memiliki kontrol diri yang baik di dalam dirinya. Religi dapat mengontrol segala perilaku manusia, salah satunya adalah perilaku dissaving. Perilaku dissaving sebagai salah satu cara masyarakat untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhannya sangat memerlukan suatu kontrol agar tidak terjerumus ke dalam perilaku dissaving yang berlebihan. Menabung juga dapat mengotrol perilaku dissaving (Jaelani, 2014:15).
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh Disposible Income Terhadap Minat Menabung Dari
hasil
penelitian
disposible
income
ternyata
ada
heteroscedasticity dengan variabel R.DI, sehingga variabel ini harus dikeluarkan dari model. 2. Religiusitas Sebagai Variabel Moderating Dalam hasil uji statistik diketahui bahwa variabel disposible income setelah dimoderasi oleh variabel religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga. Setelah dimoderasi variabel disposible income memiliki nilai T hitung sebesar 6,101 dan nilai sig. 0,000 yang artinya variabel disposible income dapat mempengaruhi minat menabung jika dimoderasi dengan variabel tingkat religiusitas.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
74
78
1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktorfaktor yang mempengaruhi minat menabung. 2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian 3 variabel, yaitu terdiri dari variabel independen (religiusitas dan disposible income) dan variabel dependen (minat menabung). Penambahan variabel atau indikator baru perlu dilakukan dalam penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti. 3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak, maka hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer. 1997. Makro ekonomi. Alih bahasa Julius A. Mulyadi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghufron, M. N & Risnawita, R. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ghozali, Imam. 2000. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Menggunakan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Mangani, Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Mappiare, Andi. 1997. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian kuantitatif: analisis Isi dan Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Moeliono, Anton M. dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Muhamad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta Muhamad. 2008. Metode Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Poerwadarminta, WJS. 1982. Kamis Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Rahardja, P & Manurung, M. 2008. Teori Ekonomi Makro. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sahlan, Asmaun. 2011. Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret Tradisi Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam. Malang: UIN Maliki Press Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudarsono, heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta
Sukanto Mm. 1985. Nafsiologi: Suatu pendekatan Alternatif Atas Psikologi. Jakarta: Integrita Press Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press Suryabrata, Sumadi. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Suwiknyo, Dwi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Thouless, H. Robert. 1995. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wibowo, Edi & Untung Hedy Widodo. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia WJS. Poerwadarminta. 2006. Kamis Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka B. JURNAL DAN SKRIPSI Abdullah, Naziruddin dan M.Shabri Abd Majid. 2003. The Influence of Religiosity, Income and Consumption on Saving Behavior:
The Case of International Islamic University Malaysia (IIUM). Jurnal Iqtisad Vol. 4 No.1 Ernita, Dewi et.al. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi,Investasi, dan Konsumsi Di Indonesia. Jurnal Kajian ekonomi (Online) Vol.1 No.02. (Di akses 16 November 2014) Jailani, Norrochman. 2013. Hubungan Antara Religiusitas Dengan Perilaku Dissaving Pada Ibu PKK Aktif Kecamatan Karangan, Kabupaten Tenggralek. Malang: Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Muchlis. 2011. Perilaku menabung di Perbankan Syariah Jawa Tengah. Tesis Magister pada Universitas Diponegoro Semarang. Diterbitkan Nikmah, Zahrotun. 2013. Pengaruh Dimensi Religiusitas Masyarakat Santri Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Terhadap Minat Menabung (Studi Kasus Pada BPRS Artha Mas Abadi). Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo. Diterbitkan Persaulian, baginda et al. 2013. Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi (Online) Vol.1 no. 02. (Di akses pada 9 Mei 2014) Priaji, Vita Widyan. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Menabung Di Bank Syariah. Jakarta: Fakultas Psikologi
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diterbitkan Rouf, Abdul. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Membayar Zakat Di Rumah Zakat Cabang Semarang. Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo. Diterbitkan Sharaswati,
Dewi,
et.al.
2013.
Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat pada PT. Bank Rakyat Indonesia TBK Cabang Bangkalan. Media Trend Vol. 8 No. 2 Oktober 2013, hal. 156−171 C. INTERNET Zaki, Muhammad. 2010. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen. http://zakii29.blogspot.com/ (Di akses jam 22.54 Tanggal 10-04-14) http://ekonomisyariah.blog.gunadarma.ac.id/2012/04/13/analisisstatistik perbankan-syariah-indonesia-januari-2012/ di akses pada jam 20.58, tanggal 28- 04 -2014 (http://id.wikipedia.Org/wiki/Skala_(statistik))
Diakses
pada
jam
09.00 tanggal 21-10-2014 http://stainsalatiga.ac.id/ Diakses pada jam 09.30 tanggal 21-10-2014 (http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank-syariah.htm). Diakses pada jam 09.10, tanggal 21-10-2014
LAMPIRAN
Lampiran 3 ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSABLE INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama :............................. Jenis Kelamin : □Laki-laki □Perempuan Jurusan/Progdi :…………………………………….. Semester :…………………………………….. Rata-rata uang saku per bulan :……………………………………..
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda( √ ) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai dari angka 0 s/d 10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan. 2. Jika saudara setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan, semakin mendekati angka 10 maka saudara semakin setuju dengan pernyataan pada kuesioner. 3. Jika saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di sebelah kiri, semakin mendekati angka 0 maka saudara semakin tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner.
NO
PERTANYAAN
Sangat tidak setuju 0 1 2 3 4 5
6
Sangat setuju 7 8 9 10
6
7
Tingkat Religiusitas A. Dimensi Ideologis 1 Saya merasakan kehadiran Allah dimanapun dan kapanpun 2 Saya mempunyai keyakinan bahwa Islam adalah sumber dari segala hukum 3 Saya percaya dengan adanya malaikat 4 Saya percaya bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah B. Dimensi Ritualistik 0 1 1 Saya rutin mengerjakan solat 5 waktu 2 Saya berpuasa secara teratur
2
3
4
5
8
9
10
3
4
selama bulan Ramadhan, jika tidak sedang berhalangan Saya wajib membayar zakat karena merupakan salah satu rukun Islam Saya membaca Al-Qur’an setiap hari, jika tidak sedang berhalangan C. Dimensi Intelektual
1 2 3 4
1 2 3
4
Saya sering menghadiri acara pengajian atau ceramah Saya suka membaca bukubuku tentang agama Saya suka mengikuti kajian Islami dalam tv Saya ikut andil bagian dalam kegiatan di tempat ibadah D. Dimensi Konsekuensi 0 1 Saya membantu teman yang sedang terkena musibah Saya menyisihkan uang saya untuk bersedekah Saya akan memaafkan orangorang yang telah menyakiti saya Saya selalu berusaha bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari E. Dimensi Pengalaman 0 1
1
Saya merasa kecewa saat meninggalkan solat
2
Ketika saya sholat dengan teratur maka masalah yang saya alami terasa semakin berkurang
3
Saya percaya Allah melihat setiap tingkah laku saya, hal ini membatalkan niat saya berbuat dosa Allah akan mengabulkan doa saya, jika saya bersungguhsungguh
4
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Minat Menabung 1
2 3
4
5
0 1
2
3
4
5
Saya akan menabung di bank syariah karena keinginan diri sendiri Saya akan menabung di bank syariah karena bebas riba Saya akan menabung di bank syariah karena ingin mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat Saya akan menabung di bank syariah karena ingin mendapatkan berkah dan pahala Saya akan menabung di bank syariah karena sesuai dengan ajaran Islam
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
6
7
8
9
10
Lampiran 4 Hasil olah Data Kuesioner NO
UANG SAKU
BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
600000
10
10
10
10
10
10
10
9
6
10
8
7
6
7
5
6
10
7
6
5
3
4
5
4
6
2
500000
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
8
9
8
8
9
8
9
7
7
7
7
7
3
400000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
9
8
9
10
10
10
10
8
8
8
8
8
4
600000
10
8
10
10
7
9
7
10
8
10
10
7
7
7
8
9
10
9
10
10
7
8
8
8
9
5
400000
10
10
10
10
10
10
10
10
9
10
10
9
8
8
8
8
10
10
10
10
4
4
7
7
7
6
500000
10
10
10
10
7
10
10
10
7
10
10
10
10
8
10
10
10
10
10
10
7
7
7
7
7
7
350000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
9
9
9
9
10
9
9
10
9
9
10
10
10
8
600000
9
9
9
9
9
9
9
6
8
7
7
8
5
5
5
6
7
6
7
8
5
5
5
5
5
9
600000
7
5
7
7
6
7
5
4
5
6
6
7
5
5
5
5
6
7
6
7
5
5
5
5
6
10
300000
6
7
7
8
6
7
6
6
6
6
7
6
5
5
5
6
6
6
6
6
5
6
6
7
7
11
600000
9
8
10
10
10
10
10
9
10
10
10
10
9
9
8
8
10
9
9
10
8
9
9
9
9
12
500000
10
10
10
10
10
10
10
10
9
10
10
9
10
9
10
9
9
9
9
9
7
7
8
7
9
13
400000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
9
10
10
9
10
14
300000
8
10
10
10
10
10
10
8
8
6
10
10
8
6
8
8
10
8
5
10
7
7
6
6
9
15
300000
8
10
10
10
10
10
10
9
9
10
10
10
8
7
6
5
9
9
9
10
5
7
5
8
7
16
600000
10
10
10
10
9
9
10
8
9
10
10
9
9
7
7
8
9
9
9
9
7
7
6
6
6
17
600000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
9
10
10
10
10
18
600000
10
10
10
10
9
10
9
9
9
9
10
10
9
9
9
8
10
10
10
10
9
10
9
9
9
19
500000
10
10
10
10
9
10
10
6
10
9
10
10
8
8
9
9
8
8
8
10
8
9
9
9
9
20
500000
10
10
10
10
10
10
10
8
9
9
10
9
9
9
8
8
9
9
9
10
8
8
8
8
8
21
400000
10
10
10
10
10
10
10
7
8
10
10
10
8
6
7
7
10
10
8
8
7
8
7
8
8
22
400000
10
10
10
10
10
10
10
8
8
9
10
10
9
6
9
9
10
10
8
10
5
7
9
9
9
23
600000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
24
300000
10
10
10
10
10
10
10
6
9
9
10
10
8
8
10
9
10
10
10
10
7
8
0
8
8
25
500000
8
8
9
10
9
10
10
9
8
9
9
9
8
8
8
8
8
7
8
8
8
8
8
8
8
26
600000
10
10
10
10
10
10
10
9
8
9
8
10
10
7
6
8
9
10
10
10
10
5
5
5
5
27
450000
10
10
10
10
10
10
10
10
8
9
10
10
7
8
10
8
10
10
10
10
8
7
6
7
6
28
450000
10
10
10
10
10
10
10
10
8
9
10
10
7
8
10
8
10
10
10
10
8
7
6
7
6
29
500000
10
10
10
10
10
10
10
10
8
9
10
10
7
8
10
8
10
10
10
10
8
7
6
7
6
30
300000
10
10
10
10
9
10
10
8
9
10
10
9
9
8
7
7
10
9
9
10
9
6
4
2
3
31
350000
10
10
10
10
10
10
10
8
9
10
10
10
9
9
9
8
10
10
9
10
7
9
7
7
8
32
500000
8
9
7
9
8
7
9
7
6
8
8
10
10
10
10
10
10
10
9
10
9
8
9
9
9
33
450000
10
9
8
9
10
10
9
9
5
6
3
8
5
5
8
8
8
9
9
9
6
5
6
5
7
34
400000
10
10
10
10
8
10
10
6
7
7
7
9
7
7
10
10
9
10
10
10
5
5
5
5
3
35
600000
10
10
10
10
10
10
10
8
6
8
7
9
10
10
10
10
9
9
8
9
3
8
4
4
3
36
400000
10
10
10
10
9
10
9
7
7
5
8
7
10
10
10
7
7
10
9
10
6
3
5
6
5
37
500000
5
7
10
7
9
8
8
8
10
6
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
6
10
10
5
5
38
350000
10
10
10
10
10
10
9
7
10
9
5
10
7
7
10
7
10
9
10
10
2
8
4
7
5
39
450000
10
10
10
9
8
8
10
8
8
8
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
9
9
9
9
9
40
350000
10
9
10
10
9
10
9
6
9
6
7
9
10
10
10
9
9
10
9
10
3
3
8
9
2
41
450000
8
9
7
9
10
10
7
9
7
8
8
10
9
9
9
10
10
10
9
10
9
8
9
9
9
42
400000
10
9
8
9
10
10
10
10
9
6
6
8
9
9
9
8
8
9
9
9
6
5
6
5
7
43
400000
10
10
10
10
10
10
9
9
7
8
7
9
10
10
8
8
9
10
10
10
5
5
5
5
3
44
350000
10
10
10
10
10
10
10
10
8
8
5
9
10
10
10
10
9
9
8
9
3
8
4
4
3
45
500000
10
10
10
10
6
10
10
7
6
6
8
10
9
9
10
8
10
10
10
8
8
8
6
8
8
46
400000
10
10
10
10
9
10
10
7
9
6
6
10
5
5
7
8
10
10
10
10
5
8
8
8
8
47
450000
10
10
10
10
8
8
10
7
7
8
8
8
10
10
10
10
8
9
9
9
5
8
8
8
6
48
250000
10
10
10
10
9
10
9
6
8
8
8
9
10
10
10
10
9
8
8
9
5
7
7
7
7
49
500000
8
8
8
8
7
7
10
7
6
6
8
10
10
10
9
10
10
8
10
8
4
10
10
10
5
50
250000
10
10
10
8
9
10
9
9
5
9
8
10
5
7
8
8
10
10
6
9
7
7
6
5
6
51
450000
10
7
7
10
10
10
10
7
7
7
7
7
7
7
10
10
3
6
5
8
5
7
6
5
5
52
450000
10
10
10
8
10
9
10
8
9
9
9
7
10
10
10
10
7
7
9
10
10
7
8
8
9
53
400000
10
10
10
10
10
10
10
10
4
6
6
10
10
10
10
10
10
10
10
10
5
10
8
8
8
54
500000
10
10
10
10
10
9
10
10
5
10
10
10
10
10
9
10
10
10
10
10
6
10
10
10
7
55
600000
10
10
10
10
9
9
10
8
7
6
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
56
300000
10
10
10
10
10
10
9
10
6
6
6
8
9
9
10
10
8
8
8
8
5
5
4
4
4
57
600000
7
9
8
7
10
10
10
10
10
10
0
10
10
10
10
7
10
10
10
10
10
10
10
10
8
58
300000
10
10
10
10
8
7
9
7
8
8
8
9
10
10
10
10
9
9
10
10
5
6
4
3
3
59
450000
10
7
10
8
10
10
9
9
6
9
6
5
10
10
10
10
5
8
10
7
7
10
10
7
3
60
450000
10
10
5
8
9
10
9
7
7
7
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
8
10
10
10
10
61
450000
10
10
10
10
8
10
10
8
8
6
6
10
10
10
10
10
10
10
10
10
8
10
10
10
10
62
300000
10
8
10
10
10
10
8
10
7
6
5
10
8
8
8
7
10
10
10
9
4
3
5
7
6
63
400000
10
10
10
10
10
10
8
8
6
5
10
10
5
5
8
8
10
10
10
10
8
8
8
6
8
64
500000
10
10
10
10
10
10
10
7
10
8
10
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
0
10
10
10
65
450000
10
10
10
10
8
8
7
8
8
8
6
10
9
8
10
10
10
10
10
10
1
5
10
10
10
66
500000
10
10
10
10
7
6
6
8
7
7
5
10
10
9
10
10
10
10
10
10
5
10
10
10
3
67
350000
10
10
10
10
9
10
9
8
5
7
8
7
10
10
7
10
7
10
9
10
6
3
5
6
5
68
250000
5
7
10
7
10
10
10
6
10
6
8
10
9
9
10
10
10
10
10
10
5
10
10
9
7
69
400000
10
10
10
10
10
10
10
6
10
9
5
10
9
9
9
10
10
9
10
10
5
8
6
7
5
70
500000
10
10
10
9
9
8
10
7
9
9
9
10
10
10
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
71
350000
10
10
10
10
8
9
8
6
8
7
6
9
8
8
8
9
9
10
10
10
5
5
5
5
5
72
450000
8
10
10
10
10
10
10
10
6
7
9
10
8
8
9
10
10
9
10
10
6
8
9
9
8
73
600000
10
9
9
7
7
7
10
7
9
9
9
10
10
9
9
9
10
10
9
10
9
10
10
10
9
74
500000
10
10
10
10
8
8
10
5
8
8
8
10
10
8
7
10
10
10
10
10
9
9
9
9
9
75
450000
10
9
10
10
10
10
10
10
7
7
7
9
9
9
10
10
9
10
9
10
6
6
8
9
6
76
450000
8
9
7
9
10
10
8
5
7
8
8
10
7
7
10
10
10
10
9
10
9
8
9
9
9
77
500000
10
9
8
9
8
8
10
7
8
6
3
8
10
10
10
10
8
9
9
9
6
5
6
5
7
78
350000
10
10
10
10
9
10
9
6
5
7
7
9
8
7
7
8
9
10
10
10
5
5
5
5
3
79
500000
10
10
10
10
10
10
10
7
7
8
8
9
10
10
9
9
9
9
8
9
6
8
4
4
3
80
350000
10
10
10
10
10
10
10
10
9
9
6
9
8
8
8
7
9
8
8
9
6
6
5
8
6
81
450000
8
8
8
8
10
10
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
10
8
10
8
4
10
10
10
5
82
250000
10
10
10
8
7
7
10
7
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
6
9
5
6
7
6
6
83
300000
10
7
7
10
8
10
8
6
8
7
7
7
9
9
10
9
5
6
5
8
5
5
5
5
5
84
400000
10
10
10
8
10
10
10
10
6
8
9
7
10
10
8
9
7
7
9
10
10
7
8
8
9
85
600000
10
10
10
10
10
10
8
8
4
6
9
10
8
8
9
10
10
10
10
10
4
10
4
6
6
86
400000
10
10
10
10
9
10
9
7
7
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
10
6
10
10
10
6
87
600000
10
10
10
10
8
10
10
8
8
6
9
10
7
7
10
7
10
10
10
10
10
10
10
10
10
88
350000
10
10
10
10
10
10
8
10
6
6
6
8
10
8
10
10
8
8
8
8
5
5
6
7
7
89
600000
7
9
8
7
9
10
9
8
10
10
8
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
8
90
400000
10
10
10
10
10
10
9
6
7
6
6
10
10
8
9
10
10
10
10
9
4
3
5
7
6
91
300000
10
10
10
10
10
10
10
10
7
8
10
10
9
9
10
9
10
10
10
10
5
8
8
6
5
92
500000
10
10
10
10
10
10
10
10
10
8
10
10
7
7
10
7
10
10
10
10
10
6
10
10
10
93
600000
10
10
10
10
8
7
9
9
8
8
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
7
5
10
10
10
94
400000
10
10
10
10
10
10
9
9
7
7
9
10
10
10
9
9
10
10
10
10
7
10
10
10
5
95
350000
10
10
10
10
9
10
9
7
7
9
8
7
10
10
10
10
7
10
9
10
6
6
5
6
5
96
600000
5
7
10
7
8
10
7
8
10
6
8
10
9
9
10
9
10
10
10
10
7
10
10
7
7
97
450000
10
10
10
10
10
10
8
9
10
9
5
10
10
10
9
10
10
9
10
10
4
8
5
7
5
98
600000
10
10
10
9
8
7
6
8
9
9
9
10
7
8
10
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Lampiran 5 DISKRIPTIF STATISTIK Frequency
Valid
28 70
28.6 71.4
28.6 71.4
Total
98
100.0
100.0
Valid Percent
30 68
30.6 69.4
30.6 69.4
Total
98
100.0
100.0
SEMESTER Percent Valid Percent
1.00 3.00 5.00 7.00 9.00
27 29 25 11 6
27.6 29.6 25.5 11.2 6.1
27.6 29.6 25.5 11.2 6.1
Total
98
100.0
100.0
Frequency
Valid
JURUSAN Percent
SYARIAH TARBIYAH
Frequency
Valid
Valid Percent
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Frequency
Valid
GENDER Percent
DI Percent
250000.00 300000.00 350000.00 400000.00 450000.00 500000.00 600000.00
4 10 11 17 17 19 20
4.1 10.2 11.2 17.3 17.3 19.4 20.4
4.1 10.2 11.2 17.3 17.3 19.4 20.4
Total
98
100.0
100.0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
.921
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .936
N of Items
4
Cumulative Percent 30.6 100.0
Cumulative Percent 27.6 57.1 82.7 93.9 100.0
Valid Percent
RELIABILITAS a. Ideologis
Cumulative Percent 28.6 100.0
Cumulative Percent 4.1 14.3 25.5 42.9 60.2 79.6 100.0
BT_1 BT_2 BT_3 BT_4
Inter-Item Correlation Matrix BT_1 BT_2 BT_3 1.000 .737 .758 .737 1.000 .758 .758 .758 1.000 .725 .833 .901
Scale Mean if Item Deleted BT_1 BT_2 BT_3 BT_4
28.8286 28.8286 28.7143 28.5714
BT_4 .725 .833 .901 1.000
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 6.264 .790 5.734 .829 6.445 .862 7.605 .895
Squared Multiple Correlation .638 .734 .837 .865
Cronbach's Alpha if Item Deleted .910 .901 .883 .897
Squared Multiple Correlation .684 .724 .752 .306
Cronbach's Alpha if Item Deleted .771 .781 .764 .913
b. Ritualistik Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .846 .879
Cronbach's Alpha
BT_5 BT_6 BT_7 BT_8
N of Items
4
Inter-Item Correlation Matrix BT_5 BT_6 BT_7 1.000 .761 .806 .761 1.000 .820 .806 .820 1.000 .476 .545 .468
Scale Mean if Item Deleted BT_5 BT_6 BT_7 BT_8
27.6000 27.2571 27.3714 28.4286
BT_8 .476 .545 .468 1.000
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 9.659 .764 11.079 .819 9.593 .780 9.017 .528
c. Intelektual Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .877 .876
Cronbach's Alpha
N of Items
4
BT_9 BT_9 BT_10 BT_11 BT_12
Scale Mean if Item Deleted BT_9 BT_10 BT_11 BT_12
27.3143 26.6000 26.4286 26.2857
Inter-Item Correlation Matrix BT_10 BT_11 1.000 .680 .781 .680 1.000 .750 .781 .750 1.000 .589 .449 .586
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 12.222 .805 13.482 .731 11.017 .841 16.092 .599
BT_12 .589 .449 .586 1.000
Squared Multiple Correlation .656 .587 .717 .389
Cronbach's Alpha if Item Deleted .814 .844 .800 .892
Squared Multiple Correlation .684 .712 .759 .767
Cronbach's Alpha if Item Deleted .882 .851 .870 .848
d. Konsekuensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .893 .896
Cronbach's Alpha
BT_13 BT_14 BT_15 BT_16
4
Inter-Item Correlation Matrix BT_13 BT_14 BT_15 1.000 .779 .521 .779 1.000 .673 .521 .673 1.000 .650 .645 .835
Scale Mean if Item Deleted BT_13 BT_14 BT_15 BT_16
N of Items
24.2571 24.7143 24.2000 24.2857
BT_16 .650 .645 .835 1.000
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 16.903 .715 16.916 .797 16.106 .749 17.563 .813
e. Pengalaman Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha Alpha Based on Standardized Items .899 .900
N of Items
4
Inter-Item Correlation Matrix
BT_17 BT_18 BT_19 BT_20
BT_17 1.000 .755 .550 .580
BT_18 .755 1.000 .806 .755
Scale Mean if Item Deleted BT_17 BT_18 BT_19 BT_20
27.2286 27.4000 27.6857 27.1429
BT_19 .550 .806 1.000 .710
BT_20 .580 .755 .710 1.000
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 12.240 .682 10.600 .896 10.222 .774 11.185 .764
Squared Multiple Correlation .581 .811 .682 .601
Cronbach's Alpha if Item Deleted .901 .825 .873 .873
Squared Multiple Correlation .915 .896 .950 .967 .887 .940 .947 .741 .917 .936 .948 .905 .936 .901 .943 .941 .927 .960 .938 .879
Cronbach's Alpha if Item Deleted .951 .950 .951 .951 .952 .951 .950 .953 .952 .951 .952 .950 .951 .951 .952 .952 .949 .950 .951 .951
f. Religiusitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .953 .960
Cronbach's Alpha
Scale Mean if Item Deleted BT_1 BT_2 BT_3 BT_4 BT_5 BT_6 BT_7 BT_8 BT_9 BT_10 BT_11 BT_12 BT_13 BT_14 BT_15 BT_16 BT_17 BT_18 BT_19 BT_20
170.2286 170.2286 170.1143 169.9714 170.4286 170.0857 170.2000 171.2571 171.4857 170.7714 170.6000 170.4571 171.4857 171.9429 171.4286 171.5143 170.4571 170.6286 170.9143 170.3714
N of Items
20
Item-Total Statistics Scale Variance Corrected Itemif Item Deleted Total Correlation 323.123 .722 319.240 .766 324.222 .770 329.558 .855 323.017 .614 327.198 .706 316.518 .779 312.726 .622 313.904 .666 314.534 .711 310.718 .656 318.491 .786 306.316 .736 310.526 .713 308.899 .658 317.787 .619 315.785 .817 316.064 .773 314.316 .693 317.064 .723
Validitas Minat Menabung BT_21 Pearson Correlation BT_21
BT_22
BT_23
BT_24
BT_25
JML_MN
Correlations BT_22 ** 1 .607
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BT_23 ** .460
BT_24 ** .468
BT_25 ** .439
JML_MN ** .701
.000
.005
.005
.008
.000
35 1
35 ** .584 .000 35 1
35 ** .748 .000 35 ** .710 .000 35 1
35 ** .668 .000 35 ** .718 .000 35 ** .868 .000 35 1
35 ** .849 .000 35 ** .843 .000 35 ** .907 .000 35 ** .887 .000 35 1
35 ** .607 .000 35 ** .460 .005 35 ** .468 .005 35 ** .439 .008 35 ** .701
35 ** .584 .000 35 ** .748 .000 35 ** .668 .000 35 ** .849
.000
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
N 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
35 ** .710 .000 35 ** .718 .000 35 ** .843
35 ** .868 .000 35 ** .907
UJI STATISTIK Persamaan 1
MN DI R R.DI
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation 7.1490 1.69105 446938.7755 103250.35297 8.9770 .63144 4014489.7959 974207.18223
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
MN DI R R.DI MN DI R R.DI MN DI R R.DI
Correlations MN 1.000 .429 .375 .529 . .000 .000 .000 98 98 98 98
N 98 98 98 98
DI .429 1.000 .036 .950 .000 . .364 .000 98 98 98 98
R .375 .036 1.000 .336 .000 .364 . .000 98 98 98 98
R.DI .529 .950 .336 1.000 .000 .000 .000 . 98 98 98 98
35 ** .887
35
a
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 R.DI, R, DI . Enter Backward (criterion: 2 . R Probability of Fto-remove >= .100). a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered. Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .581 .337 .316 1.39871 b 2 .578 .334 .320 1.39459 a. Predictors: (Constant), R.DI, R, DI b. Predictors: (Constant), R.DI, DI Model
R
a
Model
3
Mean Square 31.161
Residual
183.901
94
1.956
Total Regression
277.385 92.622
97 2
46.311
Residual
184.763
95
1.945
Total
277.385
97
Regression 1
2
Sum of Squares 93.484
ANOVA df
F 15.928
23.812
Sig. b .000
.000
c
a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI, R, DI c. Predictors: (Constant), R.DI, DI a
Model
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
t
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound
(Constant)
9.125
7.766
1.175
.243
-6.295
24.545
DI R R.DI (Constant)
-2.248E-005 -.580 3.307E-006 3.989
.000 .874 .000 .629
-1.373 -.216 1.905
-1.398 -.663 1.829 6.343
.165 .509 .071 .000
.000 -2.314 .000 2.741
.000 1.155 .000 5.238
DI -1.222E-005 R.DI 2.148E-006 a. Dependent Variable: MN
.000 .000
-.746 1.237
-2.789 4.624
.006 .000
.000 .000
.000 .000
1
2
Persamaan 2 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation 7.1490 1.69105 4014489.7959 974207.18223
MN R.DI
N 98 98
Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
MN R.DI MN R.DI MN R.DI
MN 1.000 .529 . .000 98 98
R.DI .529 1.000 .000 . 98 98
a
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 R.DI . Enter a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered. b
Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .529 .279 .272 1.44297 a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: MN
Durbin-Watson 1.965
a
Model Regression 1
Sum of Squares 77.498
ANOVA df
1
Mean Square 77.498 2.082
Residual
199.887
96
Total
277.385
97
F 37.220
Sig. b .000
a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI a
Model
3.466
.621
R.DI 9.175E-007 a. Dependent Variable: MN
.000
1
(Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error .529
t
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound
5.580
.000
2.233
4.699
6.101
.000
.000
.000
a
Residuals Statistics Minimum Maximum Mean Predicted Value 5.1585 8.9707 7.1490 Residual -4.10276 3.01940 .00000 Std. Predicted Value -2.227 2.038 .000 Std. Residual -2.843 2.092 .000 a. Dependent Variable: MN
Std. Deviation .89384 1.43551 1.000 .995
N 98 98 98 98
UJI MULTICOLLINEARITY a
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 R.DI . Enter a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered. b
Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .529 .279 .272 1.44297 a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: MN
Durbin-Watson 1.965
a
Model Regression 1
Sum of Squares 77.498
ANOVA df
1
Mean Square 77.498 2.082
Residual
199.887
96
Total
277.385
97
F 37.220
Sig. b .000
a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI a
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
3.466
.621
R.DI 9.175E-007 a. Dependent Variable: MN
.000
1
(Constant)
Coefficient Correlations Model Correlations R.DI 1 Covariances R.DI a. Dependent Variable: MN
a
R.DI 1.000 2.262E-014
.529
t
Sig.
5.580
.000
6.101
.000
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
a
Model
Dimension
Collinearity Diagnostics Eigenvalue Condition Index
1 2 a. Dependent Variable: MN 1
1.972 .028
Variance Proportions (Constant) R.DI .01 .01 .99 .99
1.000 8.403 a
Residuals Statistics Minimum Maximum Mean Predicted Value 5.1585 8.9707 7.1490 Residual -4.10276 3.01940 .00000 Std. Predicted Value -2.227 2.038 .000 Std. Residual -2.843 2.092 .000 a. Dependent Variable: MN
Std. Deviation .89384 1.43551 1.000 .995
N 98 98 98 98
UJI HETEROSCEDASTICITY
LnU2i R.DI
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation -.1459 .86172 4014489.7959 974207.18223
N 98 98
Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
LnU2i R.DI LnU2i R.DI LnU2i R.DI
LnU2i 1.000 -.051 . .308 98 98
R.DI -.051 1.000 .308 . 98 98
a
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 R.DI . Enter a. Dependent Variable: LnU2i b. All requested variables entered. Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
LnU2i R.DI LnU2i R.DI LnU2i R.DI
LnU2i 1.000 -.051 . .308 98 98
R.DI -.051 1.000 .308 . 98 98 b
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square a 1 .051 .003 -.008 a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: LnU2i
Std. Error of the Estimate .86505
Durbin-Watson 1.709
a
Model Regression 1
Sum of Squares .190
ANOVA df
1
Mean Square .190 .748
Residual
71.838
96
Total
72.029
97
F
Sig. b .615
.254
a. Dependent Variable: LnU2i b. Predictors: (Constant), R.DI a
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error
t
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound
.037
.372
.098
.922
-.703
.776
R.DI -4.545E-008 a. Dependent Variable: LnU2i
.000
-.051 -.504
.615
.000
.000
1
(Constant)
Coefficients Standardized Coefficients Beta
a
Residuals Statistics Minimum Maximum Mean Predicted Value -.2361 -.0473 -.1459 Residual -3.32097 1.43912 .00000 Std. Predicted Value -2.038 2.227 .000 Std. Residual -3.839 1.664 .000 a. Dependent Variable: LnU2i
UJI NORMALITAS
Std. Deviation .04427 .86058 1.000 .995
N 98 98 98 98
UJI LINIERITAS a
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 R.DI2 . Enter a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .000 .000 -.010 1.44295157 a. Predictors: (Constant), R.DI2 a
Model Regression 1
Sum of Squares .000
ANOVA df
Mean Square
1
.000 2.082
Residual
199.882
96
Total
199.882
97
F
Sig. .000
1.000
b
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Predictors: (Constant), R.DI2 Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) R.DI2
Std. Error
-1.359E-017
.348
.000
.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
a
Standardized Coefficients Beta .000
t
Sig.
.000
1.000
.000
1.000
Lampiran 6
Tabel Durbin - Waston Titik dL dan dU pada α 5% obs. N
k'=1
k'=2
k'=3
k'=4
k'=5
k'=6
k'=7
dL
du
dL
du
dL
du
dL
du
dL
du
dL
du
dL
du
25 26
1,288
1,454
1,206
1,550
1,123
1,654
1,038
1,767
0,953
1,886
0,868
2,012
0,784
2,144
1,302
1,461
1,224
1,553
1,143
1,652
1,062
1,759
0,979
1,873
0,897
1,992
0,816
2,117
27 28
1,316
1,469
1,240
1,556
1,162
1,651
1,084
1,753
1,004
1,861
0,925
1,974
0,845
2,093
1,328
1,476
1,255
1,560
1,181
1,650
1,104
1,747
1,028
1,850
0,951
1,958
0,874
2,071
29 30
1,341
1,483
1,270
1,563
1,198
1,650
1,124
1,743
1,050
1,841
0,975
1,944
0,900
2,052
1,352
1,489
1,284
1,567
1,214
1,650
1,143
1,739
1,071
1,833
0,998
1,931
0,926
2,034
31 32
1,363
1,496
1,297
1,570
1,229
1,650
1,160
1,735
1,090
1,825
1,020
1,920
0,950
2,018
1,373
1,502
1,309
1,574
1,244
1,650
1,177
1,732
1,109
1,819
1,041
1,909
0,972
2,004
33 34
1,383
1,508
1,321
1,577
1,258
1,651
1,193
1,730
1,127
1,813
1,061
1,900
0,994
1,991
1,993
1,514
1,333
1,580
1,271
1,652
1,208
1,728
1,144
1,808
1,080
1,891
1,015
1,979
35 36
1,402
1,519
1,343
1,584
1,283
1,653
1,222
1,726
1,160
1,803
1,097
1,884
1,034
1,967
1,411
1,525
1,354
1,587
1,295
1,654
1,236
1,724
1,175
1,799
1,114
1,877
1,053
1,957
37 38
1,419
1,530
1,364
1,590
1,307
1,655
1,249
1,723
1,190
1,795
1,131
1,870
1,071
1,948
1,427
1,535
1,373
1,594
1,318
1,656
1,261
1,722
1,204
1,792
1,146
1,864
1,088
1,939
39 40
1,435
1,540
1,382
1,597
1,328
1,658
1,273
1,722
1,218
1,789
1,161
1,859
1,104
1,932
1,442
1,544
1,391
1,600
1,338
1,659
1,285
1,721
1,230
1,786
1,175
1,854
1,120
1,924
45 50
1,475
1,566
1,430
1,615
1,383
1,666
1,336
1,720
1,287
1,776
1,238
1,835
1,189
1,895
1,503
1,585
1,462
1,628
1,421
1,674
1,378
1,721
1,335
1,771
1,291
1,822
1,246
1,875
55 60
1,528
1,601
1,490
1,641
1,452
1,681
1,414
1,724
1,374
1,768
1,334
1,814
1,294
1,861
1,549
1,616
1,514
1,652
1,480
1,689
1,444
1,727
1,408
1,767
1,372
1,808
1,335
1,850
65 70
1,567
1,629
1,536
1,662
1,503
1,696
1,471
1,731
1,438
1,767
1,404
1,806
1,370
1,843
1,583
1,641
1,554
1,672
1,525
1,703
1,494
1,735
1,464
1,768
1,433
1,802
1,401
1,837
75 80
1,598
1,652
1,571
1,680
1,543
1,709
1,515
1,739
1,487
1,770
1,458
1,801
1,428
1,834
1,611
1,662
1,586
1,688
1,560
1,715
1,534
1,743
1,507
1,772
1,480
1,801
1,453
1,831
85 90
1,624
1,671
1,600
1,696
1,575
1,721
1,550
1,747
1,525
1,774
1,500
1,801
1,474
1,829
1,635
1,679
1,612
1,703
1,589
1,726
1,566
1,751
1,542
1,776
1,518
1,801
1,494
1,827
95 100
1,645
1,687
1,623
1,709
1,602
1,732
1,579
1,755
1,557
1,778
1,536
1,802
1,512
1,827
1,654
1,694
1,634
1,715
1,613
1,736
1,592
1,758
1,571
1,780
1,550
1,803
1,528
1,826
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Atik Masruroh
Tempat/Tanggal lahir
: Kab. Semarang, 18 Maret 1990
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga negara
: Indonesia
Alamat
: Jatirejo RT 07/RW 01 Kec.Suruh Kab. Semarang
Riwayat pendidikan
: 1. SD N Jatirejo lulus tahun 2003 2. SMP N 1 Suruh lulus tahun 2006 3. SMA N 1 Suruh lulus tahun 2009
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 27 Januari 2015 Penulis
Atik Masruroh NIM : 21310016