THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN SIRKULASI TRANSPORTASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI SEKITAR BADAN JALAN SEKUNDER di WILAYAH KELURAHAN BARON dan JONGKE KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA Bruce Maldy Pratama, Mukhlis Akbardan Nurul Hidayah Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Bruce Maldy Pratama
[email protected] Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Mukhlis Akbar
[email protected] Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Nurul Hidayah
[email protected]
Abstrak Jalan sekunder di wilayah Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta merupakam kawasan pertumbuhan ekonomi. Terdapat banyak pertokoan, warung makan, dan fasilitas umum yang terbangun disekitar badan jalan. Telah terjadi perubahan sirkulasi transportasi yang sebelumnya mempunyai pola sirkulasi dengan pergerkan dua arah yang saling berlawanan, berubah menjadi satu arah dan hanya memiliki satu pergerakan. Perubahan sirkulasi dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi di sekitar badan jalan. Untuk mengetahui apakah perubahan sirkulasi transportasi di jalan sekunder Wilayah Kelurahan Baron dan Jongke mempunyai indikasi terpengaruh atau tidak terpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi disekitar badan jalan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dampak dan pengaruhnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sampling dan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti hanya berhasil mengumpulkan 12 responden. Data kuesioner yang diproleh kemudian dioalah dengan teknik tabulasi, koding dan editing data yang kemudian dianalisis secara sintesis untuk menarik satu kesimpulan. Jenis analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa perubahan sirkulasi transportasi di kawasan Kelurahan Baron dan Jongke berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar badan jalan sekunder. Pengaruh yang ditimbulkan yakni berdampak pada aspek aksesibilitas, aspek arus lalu lintas dan aspek penghasilan masyarakat setempat. Ini mengindikasikan bahwa perubahan sirkulasi trasnportasi berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar badan jalan sekunder wilayah Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kata Kunci: Sirkulasi Transportasi dan Sosial Ekonomi merupakan gerak terusan ruang jalan. Sirkulasi diartikan sebagai tali yang menghubungkan ruang-ruang dalam maupun luar. Unsur-unsur dari sirkulasi adalah: 1. Pencapaian bangunan (pandangan dari jauh) 2. Jalan masuk kedalam bangunan (dari luar ke dalam) 3. Konfigurasi bentuk jalan (urutan ruang-ruang)
1. PENDAHULUAN Transportasi menurut Steenbrink (1974) adalah perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau barang dari dan ke-tempat-tempat terpisah secara geografis. Transportasi mempunyai sistem jaringan prasarana dan sirkulasi. Sirkulasi transportasi menggambarkan sebuah pola pergerkan baik kendaraan maupun pejalan kaki diatas dan disekitar tapak dan berpengaruh terhadap lama dan beban puncak bagi lalu lintas kendaraan dan pergerakan pejalan kaki. Sirkulasi
1327
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Ching (1905) meng-kategorikan jenisjenis pola sirkulasi yang biasa terjadi di perkotaan adalah bentuk linier, bentuk radial, bentuk spiral, grid, net work dan caampuran. Wilayah prasarana sirkulasi tranportasi di Kelurahan Baron danJongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta merupakan kawasan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta. Terdapat banyak toko dan ruko disekitar jaringan jalan. Jaringan jalan disekitar kawasan pertokoan dan ruko mempunyai pola sirkulasi linier dengan pergerakan kendaraan dua arah. Berikut peta lokasi studi penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Gambar Penelitian
1.
Peta
Lokasi
UAD, Yogyakarta
dan ruko yang merupakan kawasan pertumbuhan ekonomi di Laweyan. 2. KAJIAN LITERATUR Setijowarno dan Frazila (2001) menyebutkan bahwa pergerakan orang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tiga kondisi yaitu : a. Perlengkapan, relative menarik a ntara dua atau lebih tujuan. Keinginan untuk mengatasi jara k, dimana sebagai perpindahan y ang diukur dalam kerangka waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk mengatasi jarak dan teknologi terbaik untuk mencapainya. b. Kesempatan intervensi berkompetisi diantara beberapa lokasi untuk memenuhi kebutuhan dan penyediaan.
Studi
Perpindahan orang dan barang memiliki jalur pergerakan yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya yang secara langsung dapat menjadi faktor pertumbuhan suatu wilayah baik dari segi sosial maupun ekonomi dari aksesibilitas transportasi. Tingkat aksebilitas wilayah juga bisa diukur berdasarkan pada beberapa variabel yaitu ketersediaan jaringan jalan, jumlah alat transportasi, panjang, lebar, jalan, dan kualitas jalan. Selain itu yang menentukan tinggi rendahnya tingkat akses adalah pola pengaturan tata guna lahan. Keberagaman pola pengaturan fasilitas umum anatara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Seperti keberagaman pola pengaturan fasilitas umum terjadi akibat berpencarnya lokasi fasilitas umum secara geografis dan berbeda jenis dan intensitas kegiatannya. Kondisi ini membuat penyebaran lahan dalam suatu wilayah menjadi tidak merata (heterogen) dan faktor jarak bukan satu-satunya elemen yang menentukan tinggi rendahnya tingkat aksesibilitas (Miro, 2004).
Pola linier adalah pola sirkulasi yang berbentuk lurus dan merupakan unsur pembentuk yang paling penting dalam suatu deretan ruang (Ching 1905) . Pola ini mempengaruhi area di sekitarnya. Namun ada rencana Dinas Perhubungan Kota Surakarta untuk mengalihkan pergerakan kendaraan ke jalur lain dengan sistem satu arah dan sekarang sedang dalam masa percobaan. Ini mengindikasikan terjadi perubahan sirkulasi transportasi di wilayah Kelurahan Baron danJongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Perubahan sirkulasi transportasi di wilayah ini tentu akan mempengaruh kawasan disekitarnya khusunya area pertokoan
1328
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Aksesibilitas pengalihan jalur ini akan sangat berdampak pada kondisi perkembangan ekonomi disekitar. Wilayah dengan penduduk yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang ini akan sangat berdampak pada perkembangan ekonominya.
d. Metode Pengolahan Data Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah dengan menggunkan metode tabulasi, coding dan editing data yang kemudian di analisis secara sintesis untuk menarik suatu kesimpulan.
3. METODE PENELITIAN a. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu penduduk yang tinggal disekitar badan jalan sekunder di Kelurahan Baron – Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
e. Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah analisis untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki.
b. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Metode survey adalah suatu metode untuk memperoleh data lapangan dengan pengamatan, pengukuran dan pencatatan secara sistematik terhadap fenomena yang diteliti.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Tabel 1. Pengaruh Perubahan Sirkulasi Transportasi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
c. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probabilitas sampling jenuh. Teknik non-probabilitas sampling jenuh merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jadi dalam penelitian ini peneliti bebas memilih sampel sesuai keinginannya dan mengambil sampel sampai peneliti merasa jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan angket atau kuisioner. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui.
Grafik 1. Pengaruh Perubahan Sirkulasi Transportasi Terhdap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Tabel 2. Aspek Yang Terdampak Akibat Perubahan Sirkulasi Transportasi Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
1329
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Grafik 4. Tingkat Keberhasilan Perubahan Sirkulasi Transportasi Terhadap Kemacetan di Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Grafik 2. Aspek Yang Terdampak Akibat Perubahan Sirkulasi Transportasi Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
Tabel 5. Tingkat Persetujuan Masyrakat Terhadap Perubahan Sirkulasi Transportasi di Jalan Sekunder Kelurahan
Tabel 3. Dampak Perubahan Sirkulasi Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Grafik 3. Dampak Perubahan Sirkulasi Transportasi Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar Badan Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Grafik 5. Tingkat Persetujuan Masyrakat
Terhadap Perubahan Sirkulasi Transportasi di Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
Tabel 4. Tingkat Keberhasilan Perubahan Sirkulasi Transportasi Terhadap Kemacetan di Jalan Sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
1330
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Pengalihan jalur satu arah juga berdampak pada penghasilan pedagang sekitar jalan sekunder di Kelurahan Baron dan Jongke. Pedagang di sepanjang sekitar badan jalan sekunder mengatakan jika penghasilan mereka berkurang dikarenakan rata-rata langganan mereka harus berputar jauh untuk mencapai lokasi dagang mereka. Pengalihan jalur satu arah mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat setempat namun ada juga yang tidak terpengaruh. Ini disebakan oleh variasi kondisi ekonomi masyarakat setempat yang berbeda-beda. Rata-rata masyarakat yang kondisi ekonominya tinggi tidak merasa berpengaruh sedangkan masyarakat yang kondisi ekonominya menengah kebawah merasakan dampaknya. Rata-rata mesyarakat mengatakan bahwa pengalihan jalur satu arah berhasil mengurangi kemacetan di sepanjang jalan sekunder di Kelurahan Baron dan Jongke. Ini disebabkan karena kondisi ruang jalan yang lebih luas dari sebelumnya sehingga melancarkan sirkulasi arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Namun, luasnya space ruas jalan juga berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakan lalu lintas akibat cepatnya laju kecapatan kendaraan dikarenakan kondisi ruas jalan yang luas dan kosong. Untuk tingkat persetujuan penerapan sistem pengalihan jalur satu arah di Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, masyarakat memiliki opini yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil tabulasi dan koding data kuesioner, responden yang setuju dan dan responden yang tidak setuju terhadap pengalihan jalur satu arah berimbang. Responden yang setuju miliki persentase 25 % dan yang sangat tidak setuju juga memiliki persentase 25 %. Ini menunjukan jika terjadi konflik di antara masyarakat, ada yang menyetujui dan ada yang tidak menyetujui pengalihan jalur satu arah. Ini mengindikasikan jika terjadi perbedaan opini antar masyarakat setempat dan terjdai konflik antar
B. PEMBAHASAN Sistem pengalihan jalur satu arah yang diterapkan di Keluranhan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta mempengaruhi ruang dan elemen-elemen yeng terdapat dalam ruang tersebut. Kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat merupakan salah satu elemen yang terpengaruh oleh penerapan sistem pengalihan jalur satu arah ini. Perubahan pola sirkulasi yang awalnya adalah linier dengan dua arah pergerakan yang berlawanan dan berubah menjadi linier dengan satu arah mempengaruhi kondisi ruang dan elemen yang terkadung didalamnya. Perubahan sirkulasi ini mempengaruhi keadaan di sepanjang jalan sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan laweyan Kota Surakarta dan berdampak pada berbagai aspek. Berdasarkan hasil interpretasi tabel dan diagram persentase aspek yang terdampak adalah sebagai berikut: 1. Aksesibilitas 2. Arus Lalu Lintas 3. Pengahasilan Diantara ketiga aspek tersebut aspek yang paling terdampak adalah aspek aksesibilitas. Mengapa aspek aksesibilitas?. Ini dikarenakan masyarakat yang semulanya mudah mencapai tempat tujuan menjadi sulit untuk mencapai tempat tujuan dikarenakan penerapan sistem satu arah ini. Ini mengakibatkan masyarakat merasa rugi, terutama dalam hal waktu untuk mencapai tempat tujuan. Masyarakat harus memutar arah yang jauh untuk mencapai tempat tujuan seperti tempat kerja, sekolah, tempat ibadah dan lain-lain. Sedangkan pengalihan jalur satu arah juga berdampak pada aspek arus lalu lintas dan penghasilan masyarakat setempat. Masyarakat mengatakan bahwa banyak terjadi kecelakan dikarenakan kendaraan yang melintasi jalan satu arah ini rata-rata berkecepatan tinggi sehingga banyak terjadi kecelakan di sepanjang jalan sekunder Kelurahan Baron dan Jongke ini.
1331
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
masyarakat setempat. Perbedaan opini persetujuan pengalihan jalur satu disebabkan oleh perbedaan status ekonomi dan perbedaan pandangan antar masyarakat. 5. SIMPULAN 1. Penerapan sistem pengalihan jalur satu arah di sepanjang jalan sekunder Kelurahan Baron dan Jongke Kecamatan Laweyan Kota Surakarta mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar badan jalan. 2. Aspek yang terdampak akibat sistem pengalihan jalur arah adalah aspek aksesibilitas, aspek arus lalu lintas dan aspek penghasilan. 3. Aspek yang paling terdampak adalah aspek aksesibilitas. 4. Terjadi pro dan kontra masyarakat terhadap penerapan sistem pengalihan jalur satu arah. 5. Pengalihan jalur satu arah berhasil mengurangi kemacetan namun berpotensi menimbulkan permasalahan kecelakaan lalu lintas yang tinggi. 6. REFERENSI 1. Repository.usu.ac.id. Bab II Tinjauan Pustaka Transportasi. [online]. Tersedia: repository.usu.ac.id/bitstream12 3456789/28846/3/chapterII.pdf[ 13 mei 2016] 2. H Rahmasari. Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota.[online]. Tersedia: http://www.acedemia.edu/12294 611/Pengaruh_Transportasi_Ko ta_Terhadap_Pertumbuhan_Eko nomi_Kota [13 mei 2016]
1332
UAD, Yogyakarta