JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 12 No. 1, April 2012 : 39 - 46
Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Studi Kasus Pada PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. dan PT. Gajah Tunggal Tbk. Oleh: *Tarida Marlin Surya Manurung dan Achmad Fajar Nugraha *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of receivables turnover on the company's liquidity. Level of liquidity is measured using the current ratio, quick ratio and cash ratio. Data collection techniques used were secondary data obtained in the corner of the Indonesia Stock Exchange in the form of financial statements of companies engaged in the automotive sector from 2005-2009. The method used is descriptive method that aims to explain in a systematic and accurate way the facts and characteristics of the population or certain things that will be studied.The study uses analysis of turnover (ARTO) and liquidity ratios, while the object of research is PT. Goodyear Indonesia Tbk. and PT. Gajah Tunggal Tbk. From these results, PT. Goodyear Indonesia Tbk. during 2005 to 2009 always changed the level of turnover and liquidity level. The highest turnover rate was in 2009 that equals to 12.28 times, while the lowest turnover rate was in 2005 that equals to 7.93 times. The highest level of liquidity ini 2006 of 222.69% while the lowest level of liquidity in the year 2009 amounted to 90.48%. PT. Gajah Tunggal Tbk. changed every year. Receivables turnover rate was highest in 2009 amounting to 11.33 time while the lowest turnover rate in 2005 was 7:56 times. The highest level of liquidity was in the year 2009 amounting to 253.18% while the lowest level of liquidity in 2008 was 147%. Key words: Receivables Turnover & Liquidity
PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik.
Baik buruknya pengelolaan sumber daya perusahaan akan tercermin pada laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dapat memberikan gambaran mengenai kinerja manajemen secara keseluruhan. Sebagaian besar keberhasilan perusahaan diukur berdasarkan tingkat financial yang dicapai, dalam situasi yang semakin kompetitif ini sering kali perusahaan melakukan penjualan secara kredit sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan volume penjualan yang pada
MANURUNG dan NUGRAHA, Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas haan
akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas dan likuiditas perusahaan .. Salah satu kebijakan yang sangat penting adalah kebijakan penjualan kredit merupakan salah satu kebijakan yang strategis dalam melakukan penjualan. Kebijakan ini diambil dengan harapan dapat meningkatkan volume penjualan, meskipun selanjutnya akan memunculkan piutang pada neraca perusahaan. Piutang merupakan unsur aktiva lancar yang relatif mudah di cairkan, dan likuiditas merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan. Dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jika piutang perusahaan itu dikelola dengan baik, maka likuiditas
perusahaan juga ikut membaik. dan Sebaliknya, jika piutang perusahaan dikelola secara buruk maka likuiditas perusahaan juga ikut memburuk. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan. Perputaran piutang merupakan faktor sangat penting bagi perusahaan,maka dari itu harus dicermati dengan baik karena menyangkut kinerja perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
piutang dan likuiditas. Pengumpulan data dilakukan dengan: Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, jurnal, literature dan makalah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti sebagai data pendukung dalam pembahasan. Studi keputusan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi yang bersifat ilmiah dan teoritis dalam hubungannya dengan objek penelitian.
Metodologi pada penelitian ini, pada dasarnya adalah untuk mengembangkan teori dan pemecahaan masalah melalui analisa yang sistematis, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsung pada saat terjadi penelitian dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi di perusahaan. Pada penelitian ini penyusun membandingkan variable-variabel perputaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahun 2005 2006 2007 2008
I. PT. Goodyear Indonesia Tbk. A. Analisis piutang
Tabel 1. Informasi Piutang Dan Penjualan Tahun 2005 – 2009 Piutang Tahun 1 Piutang Tahun 2 Penjualan 112,552,469,000 108,080,775,000 875,047,306,000 108,080,775,000 126,055,148,000 982,428,331,000 126,055,148,000 130,618,424,000 1,088,862,056,000 130,618,424,000 101,022,882,000 1,244,519,327,000
2009 101,022,882,000 Sumber Laporan Keuangan
109,479,538,000
1,292,819,431,000
40
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 No. 1, April 2012
Table 2. Tabel Hasil Perhitungan Average Receivable, ARTO dan ACP PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. 2005-2009 Tahun Average Receivable ARTO 2005 110,316,622,000 7.93 kali 2006 117,067,961,500 8.39 kali 2007 128,336,786,000 8.48 kali 2008 115,820,653,000 10.75 kali 2009 105,251,210,000 12.28 kali Sumber Laporan Keuangan (diolah) Berdasarkan tabel diatas diketahui dari tahun 2005 perusahaan mempunyai perputaran piutang sebesar 7.93 kali, sedangkan rata-rata pengumpulan piutang sebesar 45.38 hari. Pada tahun 2006 tingkat perputaran piutang meningkat menjadi 8.39 kali, dan periode pengumpulan piutang mengalami penurunan menjadi 42.90 hari, hal ini dikarenakan ratarata piutang pada tahun 2006 ada peningkatan, itu berarti penjualan mengalami kenaikan, maka dengan meningkatnya perputaran piutang tersebut akan menurunkan periode pengumpulan piutang yang berarti baik. Pada tahun 2007 perputaran piutang perusahaan meningkat menjadi sebesar 8.48 kali dan periode pengumpulan piutang mengalami penurunan 42.43 hari, hal ini terjadi peningkatan penjualan. Pada tahun
ACP 45.38 hari 42.90 hari 42.43 hari 33.50 hari 29.31 hari
2008 perputaran piutang mengalami peningkatan sebesar 10.75 kali dan pengumpulan piutang mengalami penurunan sebesar 33.50 hari,yang berarti tiap tahunnya perusahaan mengalami peningkatan penjualan. Pada tahun 2009 perputaran piutang perusahaan mengalami peningkatan sebesar 12.28 kali dan pengumpulan piutang mengalami penurunan (baik) yang cukup tinggi yaitu 29.31 hari. Hal ini berarti perusahaan terus meningkatkan penjualan tiap tahunnya . Dalam periode pengumpulan piutang perusahaan dapat dikatakan meningkat dari tahun ke tahunnya, hal ini dikarenakan bahwa kinerja manajemen perusahaan dalam mengawasi kebijakan piutang cukup baik dan dalam hal penjualan tiap tahun meningkat.
B. Analisis Likuiditas pada PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. Tabel 3. Informasi Perhitungan Rasio Likuiditas Tahun
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Persediaan
Kas Setara Kas
2005 308,156,460,000 2006 309,609,098,000 2007 328,724,561,000 2008 445,533,916,000 2009 398,615,880,000 Sumber Laporan Keuangan
139,391,085,000 139,028,737,000 243,071,513,000 299,429,291,000 440,561,995,000
100,169,998,000 101,405,171,000 123,441,087,000 150,949,721,000 180,333,384,000
64,228,526,000 75,212,328,000 63,260,400,000 161,867,147,000 90,833,120,000
41
MANURUNG dan NUGRAHA, Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas haan
Table 4. Tabel Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas PT. GOODYEAR Indonesia Tbk 2005 – 2009 Tahun Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio 2005 221.07% 149.21 % 46.08 % 2006 222.69 % 149.76 % 54.10 % 2007 135.24 % 84.45 % 26.03 % 2008 148.79 % 98.38 % 54.06 % 2009 90.48 % 49.55 % 20.62 % Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2005 adalah rasio lancar sebesar 221.07%, rasio cepat 149.21 %, rasio kas sebesar 46.08 %. Dan pada tahun 2006 tingkat likuiditas perusahaan mengalami peningkatan menjadi sebesar rasio lancar 222.69 %, rasio cepat sebesar 149.76 %, rasio kas sebesar 54.10 %, peningkatan ini dikarenakan adanya aktiva lancar pada kas yang mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 tingkat likuiditas perusahan mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar rasio lancar 135.24 %, rasio cepat sebesar 84.45 %, dan rasio kas sebesar 26.03 %. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan hutang lancar pada hutang usaha yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan aktiva lancarnya. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan tingkat likuiditasnya yaitu sebesar rasio lancar 148.79 %, rasio cepat 98.38 %, rasio kas 54.06 %. Peningkatan ini dikarenakan kenaikan aktiva lancar yaitu pada kas dan setara kasnya. Pada tahun 2009 tingkat likuiditas mengalami penurunan yaitu sebesar rasio lancar 90.48 %, rasio cepat 49.55 %, dan rasio kas 20.62 %. Hal ini berarti bahwa aktiva lancar mengalami penurunan pada kas dengan piutang dan hutang lancar mengalami kenaikan yang cukup besar. Jadi kenaikan aktiva lancar tidak sebanding dengan kenaikan hutang lancarnya. C. Analisis Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perusahaan PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. Berdasarkan analisis perhitungan perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan likuiditas. Maka di dapat hasilhasil perhitungan yang akan di uji SPSS, untuk mencari keterkaitan antara variabel X
(ARTO) dan variabel Y (Likuiditas). Sebagai berikut : Tabel 5. Perputaran Piutang dan Rasio Likuiditas PT. GOODYEAR Indonesia Tbk Tahun 2005-2009 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
ARTO 7.93 kali 8.39 kali 8.48 kali 10.75 kali 12.28 kali
Current Ratio 221.07% 222.69 % 135.24 % 148.79 % 90.48 %
Berdasarkan perhitungan diatas bahwa perputaran piutang (ARTO) PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. Mempunyai korelasi terhadap kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya (Likuiditas) sebesar 0.812 persen ( Positif, mendekati 1). Itu berarti bahwa hubungan antara perputaran piutang (ARTO) dengan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya mempunyai hubungan sangat kuat yang searah. Dapat terlihat dari perubahan-perubahan perputaran piutang meningkat tiap tahunnya. Itu berarti jika perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek (Likuiditas) meningkat, maka perputaran piutangnya akan meningkat. Berdasarkan perhitungan metode regresi, dapat disimpulkan bahwa: Y=a + b x,maka Y= 4.021 - 0.249 X. Yang berarti bahwa setiap peningkatan perputaran piutang (ARTO) 1 satuan, maka akan diikuti dengan penurunan likuiditas sebesar 0.249 satuan. Persamaan regresi untuk analisis pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas berdasarkan nilai koefisien regresi linear dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : Y = a + b X; Y Likuiditas = 4.021 – 0.249 ARTO. 42
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 No. 1, April 2012
Persamaan diatas menunjukan bahwa perputaran piutang pada perusahaan PT. GOODYEAR Indonesia Tbk. Mempunyai pengaruh yang positif terhadap likuiditas perusahaan. Yang berarti jika perputaran piutang semakin meningkat (baik), maka terdapat kecendrungan kecendrungan yang positif keadaan likuiditas perusahaan.
A. Analisis Piutang Berdasarkan data perusahaan berupa laporan keuangan PT. Gajah Tunggal Tbk. tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, terdapat beberapa perubahan-perubahan nilai tiap tahunnya, sehingga dapat dilakukan analisis. Dengan didasari rumus analisis piutang maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus perputaran piutang dan pengumpulan piutang.
II. PT. GAJAH TUNGGAL Tbk Tabel 6. Informasi Piutang dan Penjualan 2005 – 2009 Tahun Piutang Tahun 1 2005 685,060,000,000 2006 737,804,000,000 2007 821,247,000,000 2008 657,217,000,000 2009 730,852,000,000 Sumber Laporan Keuangan
Piutang Tahun 2 592,990,000,000 685,060,000,000 737,804,000,000 821,247,000,000 669,614,000,000
Penjualan 4,834,003,000,000 5,470,730,000,000 6,659,854,000,000 7,963,473,000,000 7,936,432,000,000
Tabel 7. Average Receivable, ARTO dan ACP PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 2005-2009 Tabel Hasil Perhitungan Average Receivable, ARTO dan ACP PT. Gajah Tunggal Tbk2005-2009 Tahun Average Receivable ARTO ACP 2005 639,025,000,000 7.56 kali 47.59 hari 2006 711,432,000,000 7.69 kali 46.82 hari 2007 779,525,500,000 8.54 kali 42.14 hari 2008 739,232,000,000 10.77 kali 33.42 hari 2009 700,233,000,000 11.33 kali 31.76 hari Sumber Laporan Keuangan (diolah) Berdasarkan tabel diatas diketahui dari tahun 2005 perusahaan mempunyai perputaran piutang sebesar 7.56 kali, sedangkan rata-rata pengumpulan piutang sebesar 47.59 hari. Pada tahun 2006 tingkat perputaran piutang meningkat menjadi 7.69 kali, dan periode pengumpulan piutang mengalami penurunan menjadi 46.82 hari, hal ini dikarenakan rata-rata piutang pada tahun 2006 ada peningkatan. Pada tahun 2007 perputaran piutang perusahaan meningkat menjadi sebesar 8.54 kali dan periode
43
pengumpulan piutang mengalami penurunan 42.14 hari, ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan penjualan , hal ini mengakibatkan meningkatnya rata-rata piutang perusahaan. Pada tahun 2008 dan 2009 perputaran piutang mengalami peningkatan sebesar 10.77 kali dan 11.33 kali, periode pengumpulan piutang menjadi selama 33.42 hari dan 31.76 hari, hal ini dikarenakan masih adanya peningkatan penjualan kredit yang mengakibatkan rata-rata piutang meningkat.
MANURUNG dan NUGRAHA, Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas haan
B. Rasio Likuiditas Analisis Likuiditas pada PT. Gajah Tunggal Tbk. Tabel 8. Informasi Perhitungan Rasio Likuiditas Tahun
Aktiva Lancar
2005 2,539,179,000,000 2006 2,423,220,000,000 2007 3,445,377,000,000 2008 3,044,711,000,000 2009 3,375,286,000,000 Sumber Laporan Keuangan
Hutang Lancar
Persediaan
Kas Setara Kas
1,090,747,000,000 1,247,198,000,000 1,560,032,000,000 2,071,221,000,000 1,333,179,000,000
1,004,503,000,000 1,059,611,000,000 936,260,000,000 1,399,407,000,000 862,152,000,000
276,479,000,000 240,122,000,000 572,947,000,000 169,621,000,000 815,459,000,000
Tabel 9. Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas PT. Gajah Tunggal Tbk.(2005-2009) Tahun Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio 2005 232.79 % 140.70 % 25.35 % 2006 194.29 % 109.33 % 19.25 % 2007 220.85 % 160.84 % 36.73 % 2008 147.00 % 79.44 % 8.19 % 2009 253.18 % 188.51 % 61.17 % Sumber Laporan Keuangan (diolah) aktiva lancar yang mengalami kenaikan yang tidak cukup besar . Pada tahun 2009 tingkat Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat likuiditas perusahaan pada likuiditas mengalami peningkatan yaitu tahun 2005 adalah rasio lancar sebesar 232.79 sebesar rasio lancar 253.18 %, rasio cepat %, rasio cepat 140.70 %, rasio kas sebesar 188.51 %, dan rasio kas 61.17 %. Hal ini berarti bahwa aktiva lancar pada posisi kas 25.35 %. Dan pada tahun 2006 tingkat dan setara kas mengalami penurunan dan likuiditas perusahaan mengalami penurunan menjadi sebesar rasio lancar 194.29 %, rasio hutang lancar mengalami kenaikan yang cepat sebesar 109.33 %, rasio kas sebesar cukup besar pada setiap posisi hutang lancar. Jadi penurunan aktiva lancar tidak sebanding 19.25%. Penurunan ini dikarenakan adanya dengan kenaikan hutang lancarnya aktiva lancer pada posisi kas yang mengalami penurunan, tetapi hutang lancar yaitu hutang C. Analisis Pengaruh Perputaran Piutang usaha pada pihak-pihak yang mengalami terhadap Likuiditas Perusahaan PT. Gajah Tunggal Tbk. kenaikan. Pada tahun 2007 tingkat likuiditas perusahan mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar rasio lancar 220.85 Tabel 10. Perputaran Piutang Dan Rasio Likuiditas PT. Gajah Tunggal Tbk. %, rasio cepat sebesar 160.84 %, dan rasio kas sebesar 36.73 %. Hal ini dikarenakan adanya 2005 – 2009 peningkatan aktiva lancar dan hutang lancar, Tahun ARTO Current Ratio tetapi aktiva lancar terlihat pada kas dan 2005 7.56 kali 232.79 % setara kas lebih besar mengalami kenaikan 2006 7.69 kali 194.29 % dibandingkan hutang lancar pada posisi 2007 8.54 kali 220.85 % hutang usahanya. Pada tahun 2008 mengalami 2008 10.77 kali 147.00 % penurunan yaitu sebesar rasio lancar 147.00 2009 11.33 kali 253.18 % %, rasio cepat 79.44 %, rasio kas 8.19 %. Sumber Laporan Keuangan (diolah) Penurunan ini dikarenakan adanya kenaikan yang cukup besar pada hutang lancar yaitu posisi hutang lain-lain, dibandingkan pada
44
Berdasarkan pengolahan data diporoleh hasil bahwa perputaran piutang (ARTO) PT. Gajah Tunggal Tbk. mempunyai korelasi positif terhadap kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya (Likuiditas) yaitu sebesar 0.096 persen (positif, mendekati 0), Itu berarti bahwa hubungan antara perputaran piutang (ARTO) dengan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya memiliki hubungan yang sangat lemah. Berdasarkan pengolahan data diperoleh bahwa a adalah 2.301 dan b adalah -0.022, jadi persamaan regresinya adalah Y=2.301-0.022X . artinya setiap peningkatan ARTO 1 satuan,
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan tingkat perputaran piutang dari tahun 2005 sampai 2009 PT. Goodyear Indonesia Tbk kinerja manajemen piutangnya lebih baik bila dibandingkan dengan PT. Gajah Tunggal Tbk karena tingkat perputaran piutang PT. Goodyear Indonesia Tbk. relatif lebih cepat. 2. Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio, disimpulkan bahwa PT. Gajah Tunggal Tbk memiliki kinerja lebih baik dibandingkan PT. Goodyear Indonesia Tbk untuk memenuhi hutang jangka pendeknya. Tingkat likuiditas PT. Gajah Tunggal Tbk terjadi perubahan yang signifikan setiap tahunnya. Meskipun rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan untuk beberapa tahun mengalami penurunan, namun perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan nilai aktiva lancar perusahaan yang lebih besar dari hutang lancarnya. 3. Pada PT. Goodyear Indonesia Tbk, perputaran piutang (X1) dan periode pengumpulan piutang (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Pada perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk Perputaran piutang (X1) dan periode pengumpulan piutang (X2) secara parsial 45
maka akan di ikuti dengan penurunan likuiditas sebesar -0.022. Persamaan regresi untuk analisis pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas berdasarkan nilai koefisien regresi linear dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : Y = a + b X Y Likuiditas = 2.301 – 0.022 ARTO Persamaan diatas menunjukan bahwa perputaran piutang pada perusahaan PT. Gajah Tunggal Tbk. mempunyai pengaruh yang positif terhadap likuiditas perusahaan. Hal ini berarti jika perputaran piutang semakin meningkat, maka terdapat kecendrungan yang dapat meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan. mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas (Y) perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai masingmasing uji t yang menghasilkan sig. < 0.1 atau t tabel < t hitung. Pada PT. Gajah Tunggal Tbk, perputaran piutang (X1) dan periode pengumpulan piutang (X2) secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Pada perusahaan PT. Gajah Tunggal Tbk perputaran piutang (X1) dan periode pengumpulan piutang (X2) secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap likuiditas (Y) perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai masing-masing uji t yang menghasilkan sig. > 0.1 atau t tabel > t hitung.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, MM., AK. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Ghalid Indonesia, Bogor. Agnes Sawir, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan, PT Gramedia. Jakarta. Al. Haryono jusup. 2001. Dasar-dasar Akuntansi, edisi keenam jilid 2., STIE YKPN, Yogyakarta. Brigman Eugene F., 2001. Manajemen keuangan, edisi kedelapan, penerbit Erlangga. Budi Raharjo, 2004. Financial Management for non Financial Executing. Pt. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
MANURUNG dan NUGRAHA, Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas haan
Firdaus A. Dunia, 2008. Pengantar ekonomi, edisi ketiga. FEUI, Jakarta. F. Brigham Eugene F, F. Houston, Joel. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta. Harahap Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hasibuan, Malayu F., 2005. Manajemen Keuangan (konseptual, Problem & studi Kasus). Ghalia Indonesia, Jakarta. James C. Van Horne, John M. Wachowicz, JR., 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan edisi 12 buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Jerry j. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2005.. Princeples of Financial Accounting (7th Edition), John Wiley & Sons, Inc. Canada. Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta. Stephen A. Ross, Randolph W. Westerfield, Bradford D. Jordan, 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan, Salemba Empat. Sutrisno, 2005. Akuntansi Proses Penyusunan Laporan Keuangan, ekonisia, Yogyakarta. Suad Husnan, Enny Pudjiastuti, 2002. Dasardasar Manajemen Keuangan. Edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Van Horne, James C., John M. Wachowicz, Jr. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Van Horne, James C., John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. http://www.goodyear.com/investor/investor _reports.html.
46