ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, STRES, DAN REKAN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA MEDAN TESIS
Oleh HANDRIYANI DWILITA 057017007/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, STRES, DAN REKAN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA MEDAN TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (MSi) dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
oleh HANDRIYANI DWILITA 057017007/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Judul Tesis
:
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, STRES, DAN REKAN KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: Handriyani Dwilita : 057017007 : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof.Dr. Azhar Maksum,M.Ec.Ac) Ketua
Anggota
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis MAFIS,MBA,Ak)
Tanggal Lulus
(Dra.Sri Mulyani MBA,Ak)
Direktur,
(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc)
: 13 Maret 2008
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal
: 13 Maret 2008
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Anggota : 1. Dra.Tapi Anda Sari Lubis,M.Si,Ak 2. Drs.Hasan Sakti,M.Si,Ak 3. Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec.Ac 4. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : Analisis Pengaruh Motivasi, Stres, dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor di Kamtor Akuntan Publik di Kota Medan. Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapa pun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakn secara benar dan jelas.
Medan, 27 Maret 2008 Yang Membuat Pernyataan,
Handriyani Dwilita
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi, stres, dan rekan kerja mempengaruhi kinerja auditor yang bekerja di kantor Akuntan Publik di kota Medan. Penilaian kinerja karyawan memiliki tujuan yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi tempat karyawan bekerja tetapi juga bagi karyawan itu sendiri. Penilaian kinerja karyawan merupakan system pengendali sebagai umpan balik (feedback) dan sebagai umpan maju (feedforward). Tingkat dan kualiatas kinerja auditor ditentukan oleh beberapa faktor baik perseorangan maupun lingkungan. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu faktor individu yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor organisasi, dan faktor fisiologis. Faktor individu dapat berupa motivasi, kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman, sikap. Faktor organisasi dapat berupa struktur organisasi, pemimpin, rekan sejawat, beban pekerjaan, rancangan kerja, kondisi kerja. Faktor-faktor ini tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja seorang auditor tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Penelitian ini merupakan penelitian kausal yang bertujuan mengukur pengaruh suatu variabel terhadap kinerja. Jenis data yang digunakan adalah data primer, teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuisioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Judgment Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Medan dan sampel penelitian berjumlah 42 orang. Data dari hasil penyebaran kuisioner diolah menggunakan program SPSS sehingga diperoleh persamaan dalam bentuk regresi berganda. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa faktor motivasi, faktor stres, dan faktor rekan kerja secara silmultan mempengaruhi kinerja para auditor, namun secara individu dari lima elemen motiovasi hanya kebutuhan penghargaan saja yang mempengaruhi peningkatan kinerja. Faktor stres juga mempengaruhi kinerja para auditor, sedangkan rekan kerja tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja para auditor.
Kata kunci : kinerja, motivasi, stres, rekan kerja, auditor.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT
This research intent to know if motivation, stress, and co-worker regards auditor performance that works at Public Accountant office at Medan. Performance estimation fires an employee to have aim that not only place institution benefit fires an employee to work but also divides that employee is alone. Performance estimation fires an employee to constitute system controller as feedback( feedback ) and as bait of forward( feedforward ). Zoom and auditor performance quality determined by severally civils good factor and also environmentally. There is three factor that regard performance and behaviour which is individual factor that originates from within self someone, organisational factor, and physiological factor. Individual factor can as motivate, gnostic ability and skilled, experience, attitude. Organisational factor can as organization chart, boss, colleague, charges talks shop, job design, working condition. This factor can't selfsupporting but constituting one mutually unity concerning one by another one, so gets to be said that performance an auditor not only being regarded by one factor just. This research constitute kausal's research that aims to measure influence a variable to performance. Data type that is utilized is primary data, data collecting tech with pervading kuisioner. Samples taking tech which be utilized is Judgment is Sampling . Population in observational it is auditor that works at Public Accountant Office at observational sample Field city total 42 person. Data of kuisioner's broadcast result at o utilize SPSS'S program so gotten by equation in shaped bifilar regression. Conclusion of this research result that factor motivates, stress factor, and ala co-worker factor silmultan regards performance auditor, but individually of five motiovasi's elements just requirement appreciation just that regard performance stepup. Stress factor also regard performance auditor, meanwhile co-worker not ascendant to performance step-up auditors.
Key word: performance, motivation, stress, co-worker, auditor.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
“Katakanlah Muhammad bahwa salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk ALLAH Tuhan semesta alam”(Al An’aam:162). Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta memudahkan segala urusan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik Penulisan tesis ini melibatkan banyak pihak yang sepenuh hati meluangkan waktunya dengan ikhlas memberikan informasi dan segala sesuatu yang penulis perlukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, tiada tutur kata yang patut penulis ucapkan selain rasa terima kasih kepada : 1.
Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc selaku direktur pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
2.
Prof.Dr.Ade Fatma Lubis MAFIS,MBA,Ak selaku ketua program studi akuntansi sekolah pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3.
Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec.Ac dan Dra.Sri Mulyani MBA,Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kritik, saran dan bimbingan kepada penulis hingga tesis ini dapat selesai dengan baik.
4.
Seluruh auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di kota Medan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam mengisikan kuisioner.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
5.
Kedua orang tuaku tercinta, bapak Bachrisyon dan ibu Tety Suryani. Saudarasaudaraku, harry, ety, elvina, dan novi yang telah memberikan cinta kasih dan dorongan.
6.
Terima kasih buat kiki yang selalu “terjaga dan mengebrak mejaku” hingga aku tidak tertidur pulas.
7.
Seluruh pihak yang telah membantu dan mendoa’kan hingga tesis ini selesai. Penulis hanya dapat berharap semoga amal baik seluruh pihak yang telah
tercurah kepada penulis diterima ALLAH SWT. Akhirnya dengan kerendahan hati penulis berharap semoga tesis ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita dan dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannnya.
Medan,
27 Maret 2008
Handriyani Dwilita
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
1.
2.
Data Pribadi a. Nama b. Tempat/Tanggal Lahir c. Jenis Kelamin d. Agama e. Alamat
: : : : :
Handriyani Dwilita P.Berandan, 7 Desember 1979 Perempuan Islam Jalan Kalimantan no.2 Binjai Utara
Riwayat Pendidikan a. Sekolah Dasar b. Sekolah Menengah c. Sekolah Menengah Atas d. Perguruan Tinggi
: : : :
SD YKPP P.Berandan SMPN 2 Babalan SMUN Babalan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………..…………………..
iv
ABSTRACT ………………………………………………………………..
v
KATA PENGANTAR……………...……………………………………....
vi
RIWAYAT HIDUP………….……………………………………………..
viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
xii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..
xiii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiv
BAB I.PENDAHULUAN…………………………………………………..
1
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………….
1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian…………………………………………..
5
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................
5
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS..
7
2.1. Tinjauan Teori..………………………………………………. ..............
7
2.1.1. Kinerja…………………………………………..................................
7
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.1.2. Motivasi................................................................................................
11
2.1.3. Stres......................................................................................................
18
2.1.4. Rekan kerja........... ..............................................................................
24
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu………………………………………. ...
27
2.3. Kerangka Konseptual…………………………………………..............
31
2.4. Hipotesis Penelitian................................................................................
32
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................
33
3.1. Rancangan Penelitian...............................................................................
33
3.2. Populasi dan Sampel.........……………………………………………..
33
3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel....……………………………….. ....
34
3.5. Prosedur Pengambilan Data.....................................................................
38
3.6. Model dan Teknik Analisis Data.............................................................
39
BAB IV. PEMBAHASAN.............................................................................
42
4.1. Pendahuluan.............................................................................................
42
4.2. Analisis deskriptif..........……………………………………………….
43
4.3. Hasil Uji Data....................................………………………………......
46
4.3.1. Hasil Uji Kualitas Data..........................................................................
46
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik........................................................................
47
4.4. Hasil Uji Hipotesis...................................................................................
50
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................
59
5.1. Kesimpulan..............................................................................................
59
5.2. Keterbatasan Penelitian...…………………...………………………….
61
5.3. Saran.................................……………………………….......................
61
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
63
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Penelitian Terdahulu....................................................…………
30
3.1.
Pengukuran Variabel Penelitian……….......................................
37
4.1.
Jumlah Pertanyaan pada setiap Variabel……….........…...……..
42
4.2.
Analisis Deskriptif ……………………..…..………....………..
43
4.3.
Reliability Statistics……………………………………….……..
46
4.4.
Hasil Uji Validitas………………………..………...….….……..
47
4.5.
Hasil Uji Normalitas………….…………....…….....…….……..
48
4.6.
Hasil Uji Multikolinearitas….…………………………….……..
48
4.7.
ANOVA…………….......….………………………..…….……..
50
4.8.
Model Summary…………….…………………………….……..
50
4.9.
Coefficients (α)……………….…………………….……….…..
54
4.10.
Coefficients (α)……..………….……….………......……….…..
55
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Proses Timbulnya Motivasi.....................................................
12
2.2.
Diagram Hirarki Kebutuhan Maslow.......................................
14
2.3.
Kerangka Konseptual Penelitian...............................................
31
4.1.
Scatter Plot …………………..………..……………………..
49
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor 1.
Judul
Halaman
Kuisioner.................................................................................... .....……
65
2. Hasil Uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 160 butir pertanyaan.....
72
3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas terhadap Variabel Penelitian.....
80
4.
Npar Tests ……………………..………..…….................................…..
82
5.
REGRESSION……………………………..….………………………..
83
6.
REGRESSION ………………………..…….….………………….…..
87
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dunia menyebabkan hilangnya batas antar negara. Perkembangan di suatu negara akan berdampak terhadap perkembangan di negara lain yang menyebabkan semakin kompleknya perekonomian negara yang selanjutnya akan mengakibatkan semakin komplek pula kegiatan keuangannya. Salah satu cerminan semakin kompleknya kegiatan keuangan di masyarakat dapat terlihat dari tuntutan terhadap informasi keuangan yang tersaji dalam laporan keuangan yang dibutuhkan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Informasi keuangan perusahaan yang tertera dalam laporan keuangan perusahaan menyajikan informasi tidak hanya berkaitan dengan kondisi perusahaan saat ini tapi juga berisi prospek kelangsungan perusahaan di masa datang. Laporan keuangan juga merupakan perwujudan tanggungjawab pihak manajemen kepada para pemilik modal. Informasi keuangan inilah yang diharapkan dapat mewakili gambaran keadaan perusahaan yang berguna bagi pihak ekstern perusahaan dalam pengambilan keputusan. Informasi keuangan dapat dikatakan sebagai jembatan penghubung antara kepentingan manajemen dengan pemilik, investor, calon investor, dan pemerintah. Melalui informasi keuangan, para investor dapat menetapkan keputusan investasinya, kantor pajak menagih besar pajak yang
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
menjadi kewajiban perusahaan, demikian juga pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan.
Untuk itu informasi keuangan yang
dihasilkan harus memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya dalam menyajikan informasi, sehingga pelaporan keuangan perusahaan dapat dipergunakan untuk kepentingan pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Lemahnya kualitas proses pelaporan keuangan berdampak langsung terhadap penurunan kredibilitas informasi keuangan yang dihasilkan yang pada akhirnya akan mengakibatkan terkikisnya kepercayaan masyarakat atau market confidence. Penurunan kualitas pelaporan keuangan jelas akan menurunkan minat investasi dan pertumbuhan pasar modal (Buletin Auditor Independen, 2005). Di sinilah peran akuntan sangat dibutuhkan, terutama akuntan publik yang memiliki hak istimewa memberikan opini profesionalnya terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen. Untuk itu akuntan publik dituntut dapat berdiri secara independen diantara dua kepentingan, sehingga opini yang diberikan dapat dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan pihak-pihak di luar perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan bahwa akuntan publik sebagai pihak independen memiliki peran yang strategis dalam menjaga kredibilitas informasi keuangan yang dihasilkan entitas bisnis. Beberapa kasus yang terjadi di luar negeri seperti yang dialami perusahaan di US yaitu perusahaan Enron, serta di Indonesia pada akhir 2007 mengalami krisis ekonomi dan perbankan hingga berdampak pada keuangan negara, melahirkan pertanyaan di masyarakat siapa yang memiliki peran atas terjadinya krisis tersebut.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Opini masyarakat yang kemudian terbentuk adalah bahwa akuntan khususnya akuntan publik ikut memiliki peran dan tanggungjawab yang cukup besar atas terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini mencerminkan keraguan masyarakat terhadap kinerja para akuntan publik. Untuk itu peningkatan terhadap kualitas kinerja akuntan publik menjadi suatu keharusan yang tak bisa ditawar lagi demi menjawab segala tuntutan terhadap profesi akuntan publik. Tingkat dan kualitas kinerja auditor ditentukan oleh beberapa faktor baik perseorangan maupun lingkungan. Menurut Gibson dalam Muchsin (2003) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu faktor individu yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor organisasi, dan faktor psikologis. Faktor individu dapat berupa motivasi, kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman, sikap. Faktor organisasi dapat berupa struktur organisasi, pemimpin, rekan sejawat, beban pekerjaan, rancangan kerja, kondisi kerja. Faktor-faktor ini tidak dapat berdiri sendiri namun merupakan suatu kesatuan yang saling terkait satu dengan yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja seorang auditor tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Bisa saja seseorang memiliki motivasi yang kuat atas pekerjaannya namun dia tidak memiliki cukup pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya, atau terjadi hubungan yang tidak harmonis sesama teman sekantor, yang mungkin akan mengakibatkan terbentuknya suasana kerja yang tidak menyenangkan bagi dirinya yang dapat mengakibatkan rendahnya kinerja karyawan tersebut. Misalnya seorang auditor memiliki pengetahuan yang memadai sebagai seorang auditor, memiliki hubungan yang baik dengan seluruh rekan kerja,
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
namun dia merasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanya yang menyebabkan dia tidak memiliki motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya, atau seorang auditor memiliki cukup pengetahuan namun dia tidak memiliki motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya karena ia menginginkan pekerjaan di tempat yang lain hingga mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. Fenomena inilah yang mungkin menyebabkan para akuntan muda enggan bekerja dalam jangka waktu panjang di Kantor Akuntan Publik (KAP), sehingga istitusi akuntan publik mengalami masalah regenerasi akuntan publik (Bulletin Auditor Independen, 2006). Pekerjaan yang dilakukan auditor cenderung dikerjakan secara berkelompok dibandingkan dikerjakan secara individu, di sinilah kemampuan dalam bekerja secara kelompok
ditunjukkan.
Jika
masing-masing
auditor
dapat
bekerja
secara
berkelompok, tentu kinerja yang dihasilkan memuaskan. Tidak jarang auditor dituntut untuk bekerja secara optimal dalam waktu yang singkat dan berada dalam tekanan seperti keinginan para pemakai jasa, ketidakpuasan atas gaji, beban pekerjaan yang terlampau berat, suasana kerja yang tidak kondusif, yang memungkinkan timbulnya stres kerja. Namun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat saja berbeda antara satu karyawan dengan karyawan yang lain, baik dalam profesi yang sama apalagi berbeda.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
1.2. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan? 2. Apakah stres berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan? 3. Apakah rekan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan? 4. Apakah ada diantara faktor motivasi, stres, dan rekan kerja yang berpengaruh secara dominan terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan secara empiris faktor motivasi berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan. 2. Untuk membuktikan secara empiris faktor stres berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan. 3. Untuk membuktikan secara empiris faktor rekan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
4. Untuk membuktikan secara empiris apa ada diantara faktor motivasi, stres, dan rekan kerja berpengaruh secara dominan terhadap kinerja auditor di Kantor Akuntan Publik di kota Medan.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
perkembangan ilmu akuntansi, terutama yang berkaitan dengan perilaku orang-orang yang berprofesi dalam bidang akuntansi. 2. Bagi para pimpinan kantor akuntan publik, IAI, dan perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja auditor/karyawan. 3. Bagi para akademisi khususnya peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melaksanakan penelitian sejenis atau penelitian di bidang yang sama. 4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai perilaku orang-orang yang berprofesi dalam bidang audit.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.
2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kinerja Karyawan memiliki peran yang cukup vital dalam mencapai tujuan dan keberlangsungan hidup perusahaan, karena karyawanlah yang merupakan ujung tombak perusahaan sehingga tidak mengherankan jika penelitian tentang karyawan terus berkembang, terutama yang berkaitan dengan isu bagaimana kinerja seorang atau sekelompok karyawan ditingkatkan. Menurut Ilyas (1999) kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil, tidak terbatas pada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga pada keseluruhan jajaran personil dalam organisasi. Penilaian kinerja adalah suatu proses menilai hasil karya personil dalam suatu organisasi melalui instrumen kinerja dan pada hakikatnya merupakan
suatu
evaluasi
terhadap
penampilan
kinerja
personil
dengan
membandingkan dengan standar baku penampilan. Jewell & Marc (1998) mengatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses yang digunakan organisasi untuk menilai sejauh mana anggotanya telah melakukan pekerjaannya dengan memuaskan. Penilaian kinerja dapat saja dilakukan terhadap kinerja perorangan dan sekelompok orang yang bekerja secara terorganisir.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Penilaian kinerja karyawan memiliki tujuan yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi tempat karyawan bekerja tetapi juga karyawan itu sendiri. Furtwengler (2000) mengatakan bahwa tujuan penilaian kinerja karyawan adalah untuk memudahkan proses pemberian imbalan dan hukuman, mengidentifikasi karyawan untuk mendapatkan promosi, mengidentifikasi karyawan untuk mendapatkan pelatihan yang lebih tinggi dan membimbing tumbuh kembang kinerja karyawan secara individu. Karyawan yang memiliki prestasi yang memuaskan biasanya tidak hanya dihargai dalam bentuk materi namun juga penghargaan dari peningkatan status sosialnya di tempat kerja, misalnya kenaikan pangkat. Jewell & Marc (1998) mengatakan bahwa penilaian kinerja karyawan merupakan sistem pengendali sebagai umpan balik (feedback) dan sebagai umpan maju (feedforward). Penilaian kinerja memberikan umpan balik yang penting kepada karyawan secara pribadi dalam hal bagaimana kinerja karyawan dipandang. Proses penilaian kinerja karyawan juga memberikan umpan balik pada pemilik perusahaan dalam hal penerimaan karyawan, pemeriksaan, pemeliharaan, dan pelatihan karyawan, misalnya pola hasil penilaian yang buruk diantara karyawan yang baru menunjukkan bahwa proses yang digunakan dalam penerimaan karyawan perlu ditinjau kembali. Penilaian kinerja karyawan sebagai mekanisme umpan maju, memberikan informasi untuk membuat keputusan mengenai pemberian penghargaan kepada karyawan. Penghargaan tersebut dapat berupa : kenaikan gaji, bonus, promosi, dan pemberian kerja sesuai dengan keinginan. Penilaian kinerja karyawan ini merupakan informasi yang penting untuk kebutuhan dan pengembangan karyawan pribadi. Penilaian kinerja karyawan juga dapat
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
digunakan secara bersama oleh karyawan, supervisor, dan manajer untuk menilai kekuatan dan kelemahan mereka, untuk membuat rencana guna mencapai kinerja yang lebih baik dan tujuan serta kesempatan karir di masa depan. Namun di tingkat personalia penilai kinerja karyawan dapat menggambarkan kekuatan dan kelemahan secara umum yang dapat digunakan untuk perencanaan sumber daya manusia yang lebih efektif. Tingkat dan kualitas kinerja karyawan ditentukan oleh sejumlah variabel perseorangan dan lingkungan. Variabel-variabel ini mempengaruhi kinerja karyawan secara bersama-sama. Gibson dalam Muchsin (2003) mengatakan bahwa terdapat tiga variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu : variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologi. Variabel individu dapat dikatakan sebagai faktor yang berasal dari dalam diri, variabel organisasi sebagai variabel lingkungan, dan variabel psikologi dapat dikatakan sebagai variabel intern dan lingkungan. Menurut Ilyas (1999), pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menilai tingkat pencapaian target, inisiatif, loyalitas dan kerjasama dalam kelompok, disiplin dan kepatuhan, kesadaran atau pengembangan diri dan peningkatan pengetahuan. Kriteria umum yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang dapat dilihat dari segi : kualitas, kuantitas, waktu yang digunakan, jaminan, jabatan, absensi, dan keselamatan dalam menjalankan tugas (Rao dalam Muchsin, 2003). Kriteria-kriteria ini biasanya telah ditetapkan oleh perusahaan dan akan berkembang sesuai perkembangan kegiatan perusahaan. Furtwengler (2000), mengatakan bahwa kinerja dapat diukur melalui empat aspek kinerja yaitu : aspek kecepatan, aspek kualitas, aspek layanan, dan aspek
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
nilai. Sebenarnya aspek-aspek ini hampir sama dengan kriteria yang disampaikan oleh Rao, hanya Furtwengler lebih mempersempit aspek dalam penilaian kinerja. Berdasarkan pada hal-hal yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besar dapat dibagi atas faktor-faktor yang berasal dari dalam diri karyawan serta faktorfaktor yang berasal dari lingkungan, dan kedua faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Rao dalam Muchsin (2003) menggolongkan pekerjaan menjadi dua jenis yaitu : 1. Pekerjaan produksi, di mana secara kuantitatif orang dapat membuat standar yang objektif, hasil produksi dapat dihitung dan mutunya dapat dinilai melalui suatu pengujian. 2. Pekerjaan non produksi, di mana ukuran sukses seseorang dalam pekerjaannya diperoleh melalui pertimbangan subyektif. Mengacu pada jenis pekerjaan yang dikemukakan oleh Rao dalam Muchsin (2003), pekerjaan yang dilakukan auditor dapat kita golongkan sebagai pekerjaan non produksi karena pekerjaan yang dilakukan oleh auditor hasil akhirnya dinilai secara subyektif. Pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui penilaian oleh atasan, teman, peneliti, atau diri sendiri dengan tingkat pencapaian, inisiatif, loyalitas dan kerjasama dalam kelompok, disiplin, dan kesadaran akan pengembangan diri. Begitu banyak kemungkinan hal-hal yang mempengaruhi kinerja karyawan dan pentingnya penilaian kinerja karyawan, tidak hanya bagi karyawan tapi juga perusahaan sudah seharusnya
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
sistem penilaian kinerja dibuat secermat mungkin dan dilakukan secara konsisten serta berkesinambungan.
2.1.2. Motivasi Memotivasi karyawan merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi seorang manajer karena hal ini berarti berkaitan dengan bagaimana usaha seorang manajer untuk menggerakkan para karyawan agar memberikan hasil terbaik dalam pekerjaannya untuk kepentingan organisasi. Namun harus dilakukan mengingat karyawan merupakan aset perusahaan yang akan memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Motivasi lahir dari adanya suatu tuntutan atau dorongan terhadap pemenuhan kebutuhan individu dan tuntutan atau dorongan yang berasal dari lingkungan kemudian diimplementasikan dalam bentuk perilaku. Hasil dari perilaku yang positif inilah yang nantinya biasa disebut prestasi. Kebutuhan dapat dipandang sebagai kekurangan
yang
menuntut
adanya
pemenuhan
untuk
segera
mendapat
keseimbangan. Situasi kekurangan ini berfungsi sebagai suatu kekuatan atau dorongan alasan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan (Ahmadi, 1991). Berikut ilustrasi proses timbulnya motif/motivasi dalam diri seseorang :
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
KEBUTUHAN
MOTIVE
PERILAKU
Gambar 2.1. Proses Timbulnya Motivasi (Ahmadi, 1991)
Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang akan semakin meningkat yang diiringi dengan berbagai macam permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan kebutuhan. Timbulnya motivasi berasal dari adanya tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan tersebut sehingga menyebabkan memotivasi seseorang bukanlah suatu hal yang mudah. Demi mencapai tujuan perusahaan, manajer perlu memotivasi kinerja karyawan dengan memahami hakikat motivasi serta kemampuan untuk memberikan dorongan/rangsangan kepada karyawan agar berperilaku sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Berikut beberapa pengertian motivasi : dalam Ensiklopedia Administrasi (Manahan, 2004) motivasi adalah dorongan mental terhadap perorangan atau orangorang sebagai anggota kelompok dalam menanggapi suatu peristiwa dalam masyarakat, Shermerhorn dalam Khaira (2005) mengatakan motivasi berhubungan dengan kekuatan yang dicatat di setiap level organisasi, kemudian diarahkan dan secara tekun diusahakan untuk meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan, dan Jewel & Marc (1998) berpendapat bahwa motivasi mengacu kepada jumlah kekuatan
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
yang menghasilkan, mengarahkan, dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Mengacu pada pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan usaha mempengaruhi, mengarahkan dan mempertahankan orang lain agar berperilaku atau bertindak sesuai dengan perilaku tertentu atau standar tertentu untuk meningkatkan produktivitas. Motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan terhadap auditor ataupun kelompok auditor agar berperilaku sesuai yang diinginkan oleh pimpinan KAP. Mempengaruhi dan mempertahankan motivasi tersebut pada tingkat awal perlu adanya pengenalan terhadap masing-masing personil, karena cara yang akan digunakan untuk memotivasi masing-masing orang tentulah berbeda. Ada beberapa alasan seseorang mau melakukan atau termotivasi dalam bertindak sesuai keinginan atau standar yang ada. Berdasarkan pada beberapa penelitian diketahui bahwa alasan seseorang termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan adalah karakter, kebutuhan, dan tujuan individu sehingga hal-hal tersebut merupakan dasar dalam menyusun pola motivasi. Beraneka ragam pola perilaku setiap individu menyebabkan memotivasi seseorang dan kelompok bukan sesuatu yang mudah. Perkembangan penelitian mengenai motivasi telah banyak teori-teori yang mengungkapkan tentang motivasi seseorang. Salah satunya adalah Teori Kebutuhan Maslow. Inti dari teori ini bahwa kebutuhan dapat disusun dalam bentuk hirarki, dimulai dari kebutuhan Fisiologis atau kebutuhan dasar (kebutuhan akan makan, minum, dan mendapatkan tempat tinggal), kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
(kebutuhan akan kebebasan dari ancaman), kebutuhan Sosial (menjadi teman atau diterima orang lain), kebutuhan Penghargaan, kebutuhan Aktualisasi diri (kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum melalui ketrampilan dan potensi yang ada). Berikut diagram Hirarki kebutuhan Maslow :
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Kebutuhan Fisiologis
Gambar 2.2. Diagram Hirarki Kebutuhan Maslow
Ketika satu jenjang kebutuhan telah terpenuhi maka secara otomatis akan lahir kebutuhan yang lain yang sifatnya setingkat di atasnya jika mengacu pada diagram hirarki kebutuhan Maslow. Diantara msing-masing karyawan, posisi pada jenjang kebutuhan Maslow dapat saja berbeda-beda, dan memungkinkan banyak variasi mengenai posisi karyawan dalam hirarki, namun pada akhirnya setiap manusia akan sampai pada posisi aktualisasi dirinya. Sehingga manajer penting untuk memusatkan
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
perhatian pada pencapaian hirarki aktualisasi diri sebagai pertimbangan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja karyawan. 1.
Kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar (Gobler, 1987). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sifatnya untuk mempertahankan hidup, kebutuhan yang paling dasar, paling kuat dan paling jelas jika dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang lain. Kebutuhan dasar tersebut meliputi kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Ketika seseorang mengalami kekurangan akan kebutuhan ini maka ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpuaskan. Contohnya: ketika kita merasa lapar berat maka tak ada keinginan atau minat lain kecuali pada makanan. Kita akan berpikir tentang makanan dan emosi kita hanya tergerak pada makanan.
2.
Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan (Gobler, 1987). Kebutuhan keselamatan dan keamanan muncul ketika kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya. Maslow mengilustrasikan kebutuhan ini dengan mengamati anak-anak atau orang dewasa yang mengalami gangguan neurotik. Anak-anak membutuhkan suatu dunia yang dapat diramalkan. Seorang anak menyukai kosistensi dan kerutinan sampai pada batas-batas tertentu. Jika unsur-unsur ini tidak ditemukan maka ia akan merasa cemas dan merasa tidak aman. Begitu pula dengan orang dewasa, seorang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan dan akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
diharapkannya. Pada orang yang sehat keteraturan dan stabilitas ini juga dialami namun tidak sampai menjadi soal hidup dan mati seperti pada orang neurotik. 3.
Kebutuhan Sosial (Gobler, 1987). Kebutuhan yang selanjutnya menjadi prioritas yaitu kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan ini merupakan kebutuhan di mana orang mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki di tengah kelompoknya, dan ia akan berusaha keras mencapai tujuan yang satu ini. Ia akan berharap memperoleh tempat semacam itu melebihi segala-galanya di dunia ini, bahkan mungkin kini ia lupa bahwa tatkala ia lapar ia mencemooh cinta sebagai sesuatu yang tidak nyata, tidak perlu, atau tidak penting.
4.
Kebutuhan Penghargaan (Gobler, 1987). Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan yakni : 1. harga diri, meliputi kebutuhan akan percaya diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. 2. penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan. Seseorang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri serta lebih mampu, maka juga lebih produktif. Sebaliknya jika harga diri kurang maka ia akan diliputi rasa rendah diri serta tidak berdaya, selanjutnya dapat
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
menimbulkan rasa putus asa serta tingkah laku neurotik. Harga diri yang paling stabil karenanya juga paling sehat, tumbuh dari penghargaan yang wajar dari orang lain bukan karena nama harum, kemasyuran serta sanjungan kosong. 5.
Kebutuhan Aktualisasi Diri (Gobler, 1987). Pemaparan tentang kebutuhan psikologi untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan, oleh Maslow disebut aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri diilustrasikan sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Kebutuhan ini biasanya muncul sesudah kebutuhan akan cinta dan penghargaan terpenuhi secara cukup. Namun ini bukan berarti kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat diperlakukan sebagai fenomena-fenomena yang terpisah-pisah, yang berdiri sendiri, dipilah-pilah dan identifikasi secara terpisah. Kebutuhan masing-masing orang berbeda-beda sehingga metode yang
digunakan dalam memotivasi perilaku orang juga berbeda-beda. Walaupun sulit, memotivasi karyawan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Jika seorang karyawan memiliki motivasi dalam pekerjaan, dia akan bekerja lebih baik dan kecil kemungkinan dia akan melakukan tindakan yang dapat menurunkan kinerja karena penurunan kualitas kinerja akan membuatnya semakin jauh dari pemenuhan kebutuhan yang menjadi latar belakang perilaku yang dilakukannya.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.1.3. Stres Perusahaan sebagai suatu sistem yang dibentuk untuk mencapai tujuan, yang terkadang bersinergi dengan tujuan pribadi-pribadi di dalamnya, melakukan kegiatan transformasi atas masukan guna menghasilkan keluaran. Kegiatan transformasi ini membutuhkan kerjasama semua elemen dalam perusahaan agar keluaran yang dihasilkan dapat memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Karenanya kualitas keluaran sangat dipengaruhi oleh masukan dan proses yang dilakukan. Manusia atau dalam hal ini karyawan merupakan penyelenggara setiap kegiatan tersebut, mengalami berbagai tuntutan yang berasal dari individu, kelompok, dan organisasi. Melihat dari berbagai macam tuntutan tersebut dimungkinkan terjadinya benturan kepentingan. Benturan ini ada yang dapat dipecahkan, namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak terkendali. Hal inilah yang kemudian menimbulkan apa yang dikatakan stres. Stres pada tingkat rendah hingga moderat dapat mendorong karyawan untuk memperbaiki prestasi dan kinerjanya, namun ketika stres telah mencapai tingkatan yang lebih tinggi justru dapat mengakibatkan timbulnya gangguan yang dapat mengakibatkan menurunkan kinerja. Menurut segi bahasa stres dapat diartikan sebagai tekanan yaitu istilah kedokteran sebagai gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor-faktor luar, atau tidak adanya kemampuan untuk menanggulangi kejadian dan reaksi terhadap kejadian itu (Manahan, 2004). Ronald (1990) mengartikan stres sebagai fisiologis, emosi, dan psikologis terhadap keadaan di lingkungannya yang bersifat mengancam. Melalui cara yang sederhana stres dapat diartikan sebagai
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
sesuatu yang bersangkutan dengan interaksi antara orang dengan lingkungan organisasi. Stres akibat kerja merupakan tekanan dalam pekerjaan yang membuat keadaan tegang, takut, cemas, ataupun bingung serta perasaan tegang yang dialami pada saat situasi mengancam, menyakitkan ataupun menggembirakan. Menurut Manahan (2004) tiga komponen stres, yaitu : 1. Komponen perangsang, meliputi kekuatan-kekuatan yang menyebabkan adanya ketegangan atau stres, yang bersumber dari lingkungan, organisasi, dan individu. 2. Komponen tanggapan, meliputi reaksi fisik, psikis atau perilaku individu terhadap tekanan lingkungannya, di mana penekanannya paling tidak ada dua tanggapan terhadap stres yang paling sering diidentifikasi yaitu frustasi dan gelisah. 3. Komponen interaksi, interaksi khusus antara keadaan rangsangan dalam lingkungan dan kecenderungan individu memberi tanggapan. Ketika terjadi ketidakseimbangan antara fisik dan psikis, atau terjadi benturan antara berbagai kepentingan dalam diri karyawan, maka secara otomatis tubuh akan memberikan respon. Terjadi interaksi antara rangsangan yang datang dengan tanggapan yang diberikan oleh sistem tubuh karyawan. Bentuk dari tanggapan tersebut akan tercermin dari reaksi fisik, psikis atau perilaku karyawan. Menurut Manahan (2004) banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku, mencakup: 1. perasaan, yaitu : bingung, cemas, sedih, jengkel, tak berdaya, gelisah, gagal, kehilangan semangat. 2. kesulitan dalam : berkosentrasi, berpikir jernih, membuat keputusan.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3. hilangnya : kreatifitas, gairah dalam penampilan, minat terhadap orang lain. Ketika kreatifitas, gairah dalam penampilan, dan minat terhadap orang lain telah hilang, gejala ini menunjukkan stres telah mencapai tingkatan tinggi yang dapat berakibat menurunnya kinerja. Stres tidak terjadi begitu saja namun mengalami proses dan pemicu. Cooper&Straw dalam Manahan (2004) mengidentifikasi ada lima penyebab stres yaitu : 1. faktor-faktor yang bertalian dengan tugas. 2. peran dalam organisasi. 3. hubungan di tempat kerja. 4. perkembangan karir 5. perubahan organisasi. Tetapi Cooper&Marshall dalam Manahan (2004) menambahkan tiga faktor lagi yang menyebabkan stres yaitu : 1. struktur dan iklim organisasi. 2. hubungan pihak organisasi dengan pihak luar. 3. faktor yang berasal dari individu. Makmur (1995) mengemukakan ada beberapa alasan penyebab terjadinya stres akibat kerja, yitu : 1. Lingkungan kerja, seperti cahaya lampu yang kurang terang, suara bising, suhu yang tidak nyaman, bekerja dengan bahan-bahan yang berbahaya.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2. Pengharapan terhadap pekerjaan yang tidak sesuai, karir, upah yang terlalu kecil, status bekerja yang rendah atau promosi dapat menyebabkan stres, khususnya kalau harapan tinggi dan tidak masuk akal. 3. Tuntutan kerja, adanya tekanan untuk memenuhi jadwal kerja yang ditentukan atau produksi yang harus dicapai, beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan, tugas yang terlalu rumit atau sederhana, keharusan mengawasi keselamatan orang lain. 4. Orang-orang yang ada di sekeliling. Hubungan antara sesama teman, atasan atau mitra kerja yang tidak harmonis dapat menimbulkan terjadinya stres. Gustiarti (2002) berpendapat bahwa stres kerja dapat disebabkan dari lingkungan fisik, sistem, dan teknik dalam organisasi, interaksi sosial interpersonal, isi atau struktur pekerjaan, dan tingkah laku individu sebagai anggota. Secara lebih rinci Gustiarti (2002) membaginya menjadi empat karakteristik situasi-situasi pemicu terjadinya stres di lingkungan kerja sebagai berikut : 1.
Karakteristik fisik lingkungan kerja. 1.1. Situasi kerja yang berpolusi. 1.2. Kebisingan. 1.3. Terlalu panas atau terlalu dingin. 1.4. Rancangan sistem manusia-mesin yang buruk. 1.5. Situasi kerja yang mengancam keselamatan fisik.
2.
Karakteristik waktu kerja. 2.1. Pekerjaan-pekerjaan yang waktunya tidak menentu.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.2. Terlalu sering lembur. 2.3. Batas waktu. 2.4. Time pressures. 3.
Karakteristik lingkungan sosial dan organisasi. 3.1. Iklim politis yang kurang sehat. 3.2. Kualitas supervisi yang buruk. 3.3. Relasi atasan-bawahan yang buruk. 3.4. Tugas-tugas monoton. 3.5. Kecepatan mesin. 3.6. Beban kerja yang berlebihan. 3.7. Tanggungjawab yang terlalu besar. 3.8. Kurang penghargaan terhadap hasil kerja.
4.
Karakteristik perubahan dalam pekerjaan. 4.1.
Pemutusan hubungan kerja.
4.2.
Pensiun.
4.3.
Demosi.
4.4.
Adanya perubahan kualitatif dalam jabatan.
4.5.
Promosi yang terlalu dini.
4.6. Perubahan pola shift. 4.7. Situasi yang tidak ada perubahan sama sekali.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Gustiarti (2002) memaparkan bahwa dalam ruang lingkup organisasi, terdapat tiga pendekatan stres kerja, yaitu : 1. Pendekatan berorientasi pada karakteristik objektif situasi kerja. Pendekatan ini berdasarkan pada konsep stres sebagai suatu kondisi yang mampu menimbulkan pergolakan kekacauan, atau perubahan yang bersifat reaktif dalam diri individu. Pendekatan ini sering digunakan untuk membahas situasi-situasi kerja yang dapat menimbulkan stres pada pekerja. 2. Pendekatan berorientasi pada karakteristik pekerja. Pendekatan ini bertolak dari pendapat bahwa individu memiliki ambang stres yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh karakteristik individu yang juga berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi : usia, jenis kelamin, kebangsaan, taraf hidup, kecenderungan, depresi, self esteem, fleksibilitas kepribadian. 3. Pendekatan berorientasi pada pendekatan interaksi. Stres tidak semata-mata disebabkan oleh situasi lingkungan kerja, atau semata-mata oleh karakteristik karyawan, melainkan oleh interaksi antara kedua faktor tersebut. Peneliti dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan berorientasi pada karakteristik objektif situasi kerja dan pendekatan berorientasi pada pendekatan interaksi untuk melihat stres yang terjadi pada auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di kota Medan. Saat ini sumber stres pada manusia tidak hanya dalam bentuk ancaman fisik saja melainkan lebih pada yang bersifat psikologis, seperti perselisihan, persaingan, rasa
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
malu, jenuh, rasa bersalah, perasaan diperlakukan tidak adil, ataupun cemas mengenai kenaikan pangkat atau gaji. Keadaan stres yang berkepanjangan tanpa ada penyelesaian akan mengakibatkan terganggunya kesehatan fisik seseorang dan/atau mental yang muncul dalam bentuk keluhan. Jika hal ini tidak juga diatasi maka pada tahap selanjutnya akan timbul gangguan pada kesehatan. Jika kesehatan telah terganggu maka akan mengganggu tampilan kerja seseorang kemudian menyebabkan menurunnya
motivasi
dan
kinerjanya.
Miner
dalam
Gitosudarmo
(2000)
mengemukakan dampak potensial yang terjadi akibat stres adalah : 1.
faktor fisik, meliputi : meningkatnya tekanan darah, meningkatnya kolesterol, menimbulkan penyakit jantung koroner
2.
faktor psikologi, meliputi : ketidakpuasan kerja, murung, rendahnya kepercayaan, mudah marah.
3.
faktor organisasi, meliputi : ketidakhadiran, kelambatan-kelambatan, rendahnya prestasi kerja, kecelakaan kerja, sabotase. mengacu pada uraian yang telah dikemukakan di atas maka penting mengetahui
tingkat stres yang terjadi di lingkungan kerja karena stres memiliki dampak terhadap kinerja, jika tingkat stres yang terjadi cukup tinggi perlu dilakukan pencegahan agar tidak sampai mempengaruhi kinerja.
2.1.4. Rekan kerja Karyawan dalam menjalani kehidupannya memiliki dua peran yang dijalani, yaitu sebagai mahluk individu dan sebagai mahluk sosial. Baik sebagai mahluk
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
individu maupun sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari kehidupan kelompok, karena dengan kelompoklah manusia dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana wajarnya sebagai manusia. Berikut beberapa pendapat tentang kelompok : a)
Sheriff and Sherif dalam Ahmadi (1991), mengatakan bahwa kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu telah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu. Kelompok di sini mempunyai sifat : 1.
Adanya
saling
tergantung
diantara
anggota
kelompok
sehingga
membentuk pola tertentu yang mengikat satu sama lain. 2.
Tiap-tiap anggota kelompok mengakui dan menaati nilai-nilai, normanorma serta pedoman-pedoman tingkah laku yang berlaku dalam kelompok.
b)
Freedman dkk dalam Ahmadi (1991), mengatakan bahwa kelompok adalah organisasi yang terdiri atas dua atau lebih individu-individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggota. Interaksi yang terjadi dalam kelompok didorong oleh faktor-faktor dan
kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh masing-masing individu dalam kelompok. Perusahaan merupakan kelompok sosial atau bahkan terdapat lebih dari satu kelompok sosial. Perusahaan dapat dikatakan sebagai kelompok sosial yang sifatnya
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
formal karena memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga secara tertulis, mempunyai pedoman-pedoman tingkah laku yang dirumuskan secara tegas dan tertulis, bersifat tidak kekeluargaan, bercorak pertimbangan-pertimbangan rasional dan obyektif (Ahmadi, 1991). Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh elemen yang terdapat di dalamnya. Di sinilah dibutuhkan peran karyawan sebagai elemen penggerak elemen perusahaan lainnya. Proses pencapaian tujuan tersebut menimbulkan interaksi dan hubungan kerja di antara karyawan. Hubungan yang terjadi di perusahaan ada yang bersifat cooperation dan terjadi juga hubungan yang bersifat opposition. Cooperation terjadi karena adanya kerjasama yang disebabkan adanya faktor-faktor yang menunjukkan kesamaan yang memungkinkan anggota yang satu membantu anggaota yang lain, sedangkan opposition dapat berujud conflict dan competation. Conflict adalah suatu perjuangan manusia/group untuk mencapai tujuan yang sama, dan tidak dikerjakan secara kerja sama, di mana terdapat kontak hubungan langsung dengan lawan. Sedangkan dalam competation, tujuan yang ingin dicapai oleh individu/kelompok tanpa adanya kontak hubungan langsung dengan lawan, sehingga lawan merupakan arti yang kedua setelah pencapaian tujuan. Kedua jenis hubungan ini akan selalu ada dalam perusahaan. Hubungan yang bersifat cooperation tentunya akan memberi efek positif bagi kinerja karyawan dan pencapaian tujuan perusahaan. Namun hubungan yang kedua, yaitu opposition dapat menimbulkan efek positif namun tidak akan menutup kemungkinan menimbulkan efek negatif, terutama Conflict.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Rekan kerja adalah seorang atau sekelompok orang yang bekerja dalam satu organisasi baik yang bekerja secara individu maupun kelompok. Rekan kerja mempunyai peran yang cukup penting dalam pencapaian tujuan perusahaan dan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan lainnya, karena rekan kerja merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam hubungan kerja di perusahaan. Interaksi antara karyawan dengan rekan kerja akan menimbulkan hubungan yang bersifat cooperation atau hubungan yang bersifat opposition yang akan berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan dan pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Auditor dalam melaksanakan pekerjaannya dituntut untuk bekerja secara berkelompok yang tidak menutup kemungkinan terjadinya hubungan yang bersifat cooperation maupun hubungan yang bersifat opposition. Hubungan kedua interaksi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerja auditor itu sendiri maupun kinerja Kantor Akuntan Publik secara keseluruhan. Pengukuran rekan kerja menggunakan indikator kelompok kerja dan faktor organisasi.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari individu, keluarga, dan lingkungan. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apasaja yang berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan. Seorang karyawan jika bekerja keras dan melakukan pekerjaannya dengan baik, sering diartikan karyawan tersebut memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Sebaliknya jika karyawan tidak melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak cukup keras mencoba maka kesimpulan yang terbentuk adalah karyawan tidak memiliki motivasi terhadap pekerjaannya. Motivasi dapat menjadi suatu faktor yang menentukan dan meningkatkan kinerja karyawan tapi dapat juga menjadi hal yang tidak penting. Salah satu keadaan di mana motivasi menjadi faktor yang tidak penting dalam meningkatkan kinerja karyawan terjadi apabila karyawan kurang memiliki kemampuan dasar dalam melaksanakan pekerjaannya. Motivasi dapat menjadi kurang penting jika dibandingkan faktor lingkungan dalam menentukan kinerja. Seperti pekerjaan dijalur perakitan, yang dirancang untuk mengecilkan peran karyawan (Jewell & Marc, 1998). Beberapa penelitian tentang kinerja yang dilakukan oleh para ahli psikologi mengatakan bahwa motivasi bukanlah satu-satunya variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Data empiris dari hasil penelitian tahun 1970an menunjukkan secara jelas bahwa kemampuan masih merupakan satu-satunya faktor yang paling penting yang menjelaskan perbedaan kinerja karyawan (Dunnette dalam Jewell & Marc, 1998). Bahagia (2004) dalam penelitiannya terhadap kinerja karyawan PDAM di kota Medan berkesimpulan bahwa kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian lainnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2005) terhadap karyawan PT Sat Nusa Persada di Batam, bahwa motivasi mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan, sedangkan pada variabel kemampuan, terdapat faktor yang tidak
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja. Mengacu pada kedua penelitian tersebut terlihat bahwa motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Rusman (2006) dalam penelitiannya terhadap kinerja karyawan PT CF Handra Super Store Metro berkesimpulan bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Sedangkan Ilmi (2003) justru berkesimpulan stres kerja yang tinggi cenderung akan mengarahkan pada gangguan fisiologis yang dapat berakibat menurunnya kinerja karyawan, dalam penelitiannnya atas para perawat di RSUD Ulin Banjarmasin. berdasarkan kesimpulan kedua penelitian di atas diketahui bahwa stres yang terjadi di lingkungan kerja tidak hanya dapat meningkatkan kinerja namun juga dapat menurunkan kinerja, selain itu stres ternyata dapat juga mempengaruhi motivasi yang timbul dalam diri karyawan. Mengacu pada penelitian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi, stres, dan rekan kerja terhadap peningkatan kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Medan. Peneliti dalam penelitian ini akan menggunakan variabel motivasi, stres, dan rekan kerja sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Medan. Variabel motivasi dibangun berdasarkan teori kebutuhan Maslow, dengan harapan nantinya akan diketahui jika motivasi merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja auditor maka dalam hirarki kebutuhan Maslow termasuk hirarki pada tingkat yang mana. Perbedaan mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan menyebabkan peneliti tertarik menggunakan variabel ini,
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
apakah stres juga memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor mengingat auditor selalu bekerja dengan batas waktu yang ditentukan dan adanya tekanan-tekanan. Variabel rekan kerja, yang merupakan salah satu perbedaan dari penelitian sebelumnya, digunakan dengan alasan dalam bekerja auditor selalu dalam kelompokkelompok kerja yang seringkali berubah-ubah sehingga peneliti ingin mengetahui apakah hal ini juga akan berpengaruh terhadap kinerja auditor. variabel-variabel penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No
Nama
1.
Ferdiansyah Rusman. (2006)
2.
Arifin. (2005)
3.
Rakhmad Bahagia. (2004)
4.
Bahrul Ilmi. (2003)
Judul Penelitian Analisis Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT CF Handra Super Store Metro Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan PT Sat Nusa Persada di Batam. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PDAM Tirtanadi Kantor Pusat Medan Pengaruh Stres Kerja terhadap Prestasi Kerja dan Identifikasi manajemen Stres yang digunakan Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Ulin Banjarmasin
Variabel Penelitian Stres kerja, motivasi kerja, kinerja karyawan.
Hasil Penelitian Stres kerja berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja, karyawan harus diberikan stres agar bisa meningkatkan motivasi dan kinerja.
Motivasi, kemampuan kerja, kinerja, kepuasan kerja.
Motivasi, kinerja dan kepuasan kerja semua faktor signifikan, sedangkan kemampuan hanya ada satu faktor yang tidak signifikan.
Kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja.
Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Stres kerja, stresor pekerjaan, manajemen stres, prestasi kerja
Stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja, manajemen stres yang dilakukan dalam menghadapi stresor adalah teknik refresing.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.3. Kerangka Konseptual Berdasarkan uraian teori dan tinjauan terhadap penelitian terdahulu maka pengaruh kinerja auditor, sebagai variabel terikat, terhadap variabel bebas yaitu motivasi, stres, dan rekan kerja dapat digambarkan dalam model penelitian pada gambar 2.4., variabel motivasi, stres, dan rekan kerja diharapkan memiliki pengaruh, baik serempak maupun secara parsial terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Medan.
Variabel Bebas
Variabel Terikat
MOTIVASI
STRES KERJA
KINERJA AUDITOR
REKAN KERJA
Gambar.2.4. Kerangka Konseptual Penelitian
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di kota Medan. 2. Terdapat pengaruh stres terhadap kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di kota Medan. 3. Terdapat pengaruh rekan kerja terhadap kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di kota Medan. 4. Ada dari ketiga faktor yang secara dominan mempengaruhi kinerja auditor Kantor Akuntan Publik di kota Medan.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variable-variabel yang diteliti, atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya (Umar, 2003).
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di kantor Akuntan Publik yang ada di kota Medan. Menurut directory IAI tahun 2007 terdapat 22 Kantor Akuntan Publik di kota Medan. Peneliti telah menghubungi seluruh Kantor Akuntan Publik tersebut melalui telepon sehingga didapat informasi bahwa seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Medan berjumlah 170 orang. Keseluruhan jumlah populasi tersebut diambil beberapa orang akuntan sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Judgement Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria berupa suatu pertimbangan (Jogiyanto,2007). Adapun karakteristik anggota populasi yang akan dijadikan sampel adalah sebagai berikut:
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
1) Bekerja sebagai tehnikal asisten, semi senior, senior, supervisor. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini kinerja yang ingin dilihat adalah kinerja karyawan (auditor), bukan pimpinan KAP. 2) Telah bekerja sebagai auditor selama setahun atau lebih. Auditor yang telah bekerja minimal setahun diharapkan telah memahami hal-hal yang berkaitan dengan profesi auditor dan telah beradaptasi dengan budaya perusahaannya sehingga dapat diukur pengaruh stres dan pengaruh rekan kerja. 3) Memiliki latar belakang pendidikan minimal sarjana atau strata satu jurusan akuntansi. Auditor yang memiliki pendidikan minimal strata satu akuntansi diharapkan memiliki wawasan yang cukup mengenai profesi auditor. Atas dasar karakteristik sampel yang telah ditentukan di atas diketahui bahwa jumlah auditor yang memenuhi karekteristik tersebut berjumlah 85 orang dan yang kemudian menjadi sampel penelitian berjumlah 42 orang akuntan publik yang tersebar di 22 Kantor Akuntan Publik di kota Medan. Melalui penentuan karakteristik sampel sebagaimana yang tertera di atas diharapkan sampel yang terpilih dapat memenuhi tujuan penelitian.
3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan satu dependent variable yaitu kinerja auditor dan tiga independent variable yaitu motivasi, stres, dan rekan kerja yang menjelaskan dependent variable. Melalui penelitian ini akan diketahui diantara faktor motivasi, stres, dan rekan kerja mana variabel yang mempengaruhi kinerja auditor baik secara
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
parsial maupun serempak. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kinerja auditor (variabel terikat). Kinerja auditor dalam penelitian ini adalah hasil kerja atau usaha yang dilakukan auditor terhadap beban tugas yang diberikan padanya. Indikator dari kinerja auditor dalam penelitian ini adalah kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan. Indikator pengukuran kinerja auditor diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala likert dari adaptasi kuisioner Bahagia (2004), dan Ariadi (2002) dengan dilakukan penyesuaian. 2. Motivasi (variabel bebas). Motivasi dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan terhadap auditor/kelompok auditor agar berperilaku sesuai dengan kode etik profesi. Seorang karyawan yang memiliki motivasi terhadap pekerjaannya akan bekerja dengan sungguh-sungguh hingga menghasilkan kinerja yang baik. Variabel motivasi diukur berdasarkan pada indikator kebutuhan fisiologis yang dibangun berdasarkan pada teori kebutuhan Maslow. Variabel motivasi diukur dengan menggunakan 55 item pertanyaan dengan skala likert yang diadaptasi dari kuisioner Bahagia (2004), dan Dani (2002) dengan dilakukan penyesuaian.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3. Stres (variabel bebas). Stres dalam penelitian ini diartikan sebagai gangguan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar (lingkungan). Variabel stres dalam penelitian ini adalah stres kerja yang diartikan sebagai tekanan yang menjadi indikator terhadap stres kerja adalah konflik yang terjadi di kantor, beban pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dukungan kelompok, dan dukungan pemimpin. Stres memiliki pengaruh ganda dalam mempengaruhi kinerja seseorang, di satu sisi stres dapat meningkatkan kinerja, namun ketika stres mencapai titik tertentu dapat menurunkan kinerja. Keseluruhan indikator tersebut diaplikasikan dalam bentuk pertanyaan dengan skala likert dalam kuisioner penelitian dengan menggunakan 10 item pertanyaan yang tertera dalam kuisioner. 4. Rekan kerja (variabel bebas). Rekan kerja dalam penelitian ini adalah auditor atau sekelompok auditor yang bekerja dalam satu organisasi baik yang bekerja secara individu maupun berkelompok. Indikator dari variabel ini adalah hubungan dengan rekan kerja dan hubungan dengan pimpinan. Hubungan yang harmonis antar rekan kerja menimbulkan suasana yang kondusif di tempat kerja hingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Indikator pengukuran rekan kerja diukur dengan menggunakan 12 item pertanyaan dengan skala likert yang diadaptasi dari kuisioner Bahagia (2004), dan Ariadi (2002) dengan dilakukan penyesuaian
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel. 3.1. Pengukuran Variabel Penelitian No 1
Variabel Penelitian Kinerja Auditor
2
Motivasi
3
Stres
4
Rekan Kerja
Defenisi Operasional
Indikator
Kinerja Auditor adalah hasil kerja atau usaha yang dilakukan auditor terhadap beban tugas yang diberikan padanya Motivasi merupakan dorongan terhadap perseorangan/kelomp ok agar berperilaku sesuai yang diinginkan
Lima pertanyaan yang berkaitan dengan sumberdaya, pelatihan, pengawasan, hasil kerja.
Skala likert
Lima puluh lima pertanyaan yang berkaitan dengan : kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, dan tempat tinggal; kebutukan keselamatan dan keamanan yaitu : jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas; kebutuhan social yaitu : dicintai, mencintai, hubungan yang akrab dan hangat, kesetiakawanan; kebutuhan penghargaan yaitu : kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri, kemandirian, status, ketenaran, dominansi, kebanggaan, dianggap penting, apresiasi dari orang lain; kebutuhan aktualisasi diri yaitu : kebenaran, kebaikan, keteraturan, kesederhanaan, kekayaan, berkehidupan, keunikan, kesempurnaan, penyelesaian, santai, mencukupi diri sendiri. Sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan konflik yang terjadi di kantor, beban pekerjaan, karekteritik pekerjaan, dukungan keleompok, dukungan pimpinan.
Skala likert
Dua belas pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan antar rekan sejawat, hubungan dengan pimpinan
Skala likert
Stres adalah gangguan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar (lingkungan) Rekan Kerja adalah seorang atau sekelompok orang yang bekerja dalam satu organisasi baik yang bekerja secara individu maupun berkelompok
Pengukuran
Skala likert
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Keempat variabel penelitian tersebut membentuk persamaan regresi yang ditujukan untuk melihat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama maupun individual.
3.5. Prosedur Pengambilan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada para auditor yang bekerja di berbagai KAP di kota Medan dan data skunder yang diperoleh melalui studi dokumenter terhadap halhal yang berkaitan dengan subyek penelitian. Kuisioner penelitian diantar langsung ke kantor-kantor Akuntan Publik yang menjadi subyek penelitian, setelah beberapa hari kuisioner tersebut diambil kembali oleh peneliti. Metode ini digunakan karena dengan metode ini hal-hal yang tidak dapat diungkapkan dengan metode lain yang sifatnya sangat pribadi dan perbuatan-perbuatan masa yang lalu dapat diungkapkan (Hadi, 2000). Peneliti memberi tenggang waktu pengisian kuisioner selama dua minggu, jika telah lewat dari waktu tersebut kuisioner dianggap tidak kembali. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung yaitu daftar pertanyaannya dikirimkan atau diserahkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya, atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri (Hadi, 2000). Masing-masing jawaban dalam kuisioner akan diberi skor satu sampai empat, dengan tujuan agar item-item dalam pertanyaan yang diajukan dapat diubah menjadi data kualitatif sehingga dapat dilihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, kuisioner terlebih dahulu
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
diuji reabilitas dan validitasnya dengan menyebarkannya pada sampel yang memiliki sifat yang identik dengan sampel penelitian yang disebut sebagai pilot project sebanyak 30 orang. Item-item pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini diadaptasi dari beberapa penelitian sejenis yang dimodifikasi oleh peneliti dengan permasalahan yang diteliti, yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh Bahagia (2004), dan Ariadi (2002).
3.6. Model dan Teknik Analisis Data 3.6.1
Uji Data
A. Uji kualitas data Seluruh pertanyaan dalam kuisioner terlebih dahulu disebarkan kepada 30 orang pilot project dan hasilnya dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas. Uji reliabilitas suatu pengukuran menurut Sekaran dalam Jogiyanto (2007) menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukuran. Reliabilitas suatu konstrak variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Azwar dalam Jogiyanto (2007) mengartikan validitas sebagai sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > r tabel.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
B. Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi nomal dengan E(ui) = 0. Metode yang digunakan untuk melakukan uji normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov (KS). b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel independen. Untuk mendeteksinya dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen masih dapat ditolerir. c. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari data pengamatan ke pengamatan lain. Cara yang dipakai untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian dengan melihat pola sebaran pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu, seperti titiktitik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3.6.2
Uji Hipotesis
Model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = a + b1Mt + b2St + b3Rk + e Dimana :
Y Mt St Rk a b e
= Kinerja Auditor = Motivasi = Stres = Rekan Kerja = Konstanta = Koefisien = Error
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh seluruh variabel independen dalam model terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji statistik F dengan kriteria pengambil keputusan sebagai p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari Level of significant (α) 5% (Nugroho, 2005). Melalui pengujian ini juga dapat diketahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen menggunakan uji statistik t dengan ketentuan bila p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel bebas lebih kecil dari Level of significant (α) 5% (Nugroho, 2005).
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap auditor yang bekerja di 22 Kantor Akuntan Publik di kota Medan. Kuisioner telah disebarkan kepada sebanyak 85 orang responden dan kuisioner yang kembali sebanyak 42 buah. Tingkat pengembalian kuisioner sebesar 49,4%. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dirancang sendiri dengan memperhatikan kuisioner yang dibuat oleh Bahagia (2004) dan Ariadi (2002) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 160 butir pertanyaan dengan rincian :
Tabel 4.1. Jumlah Pertanyaan pada setiap Variabel Penelitian Jumlah Pertanyaan Sebelum diuji No.
Variabel
Setelah diuji validitas dan
Favorable
Unfavorable reliabilitas
1.
Kebutuhan dasar
10
10
14
2.
Kebutuhan keamanan dan keselamatan
10
10
8
3.
Kebutuhan sosial
10
10
13
4.
Kebutuhan penghargaan
10
10
11
5.
Kebutuhan aktualisasi diri
10
10
9
6.
Stres
10
10
10
7.
Rekan kerja
10
10
12
8.
kinerja
10
10
5
80
80
82
JUMLAH
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Kuisioner yang mengandung 82 butir pertanyaan inilah yang menjadi kuisioner akhir yang disebarkan kepada 85 orang auditor yang tersebar di 22 Kantor Akuntan Publik di Medan. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara mendatangi masingmasing kantor atau dititipkan kepada teman. Batas pengembalian kuisioner selama dua minggu, jika sampai pada batas tersebut kuisioner belum kembali maka dianggap tidak kembali. Akhirnya hanya 42 kuisioner saja yang diterima kembali.
4.2. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data (Jogiyanto, 2007). Hasil dari pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2. Analisis Deskriptif Kisaran Teori No 1. 2.
3. 4.
Variabel Penelitian Kinerja Motivasi Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Keselamatan dan keamanan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi diri Stres Rekan kerja
Kisaran Aktual
Mean
Standar Deviasi
Nilai Minimum 5
Nilai Maximum 20
Nilai Minimium 10
Nilai Maximum 19
14,33
2,29
14
56
22
43
29,81
5,76
8
32
15
29
20,90
3,30
13
52
30
46
38,69
3,21
11
44
27
38
31,93
2,48
9
36
23
36
28,55
2,77
10 12
40 48
20 28
38 48
38,40 38,05
5,14 3,65
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Hasil olah data di atas menunjukkan bahwa : 1.
Hasil kinerja dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum 5 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 20, nilai persepsi aktual minimum sebesar 10 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 19 dengan rata-rata kinerja yang dihasilkan sebesar 14,33 dan standar deviasi 2,29.
2.
Motivasi akan kebutuhan fisiologis dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum sebesar 14 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 56, nilai persepsi aktual minimum sebesar 22 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 43 dengan rata-rata motivasi akan kebutuhan fisiologis sebesar 29,81 dan standar deviasi 5,76.
3.
Motivasi akan kebutuhan keselamatan dan keamanan dari 42 observasi atas sampel memiliki persepsi teori nilai minimum sebesar 8 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 32, nilai persepsi aktual minimum sebesar 15, nilai persepsi aktual maximum sebesar 29, dengan rata-rata motivasi akan kebutuhan keselamatan dan keamanan sebesar 20,9 dan standar deviasi 3,3.
4.
Motivasi akan kebutuhan sosial dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum 13 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 52, nilai persepsi aktual minimum sebesar 30 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 46 dengan rata-rata motivasi akan kebutuhan sosial sebesar 38,69 dan standar deviasi 3,21.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
5.
Motivasi akan kebutuhan penghargaan dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum 11 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 44, nilai persepsi aktual minimum sebesar 27 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 38 dengan rata-rata motivasi akan kebutuhan penghargaan sebesar 31,93 dan standar deviasi 2,48.
6.
Motivasi akan kebutuhan aktualisasi diri dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum 9 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 36, nilai persepsi aktual minimum sebesar 23 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 36, dengan rata-rata motivasi akan kebutuhan aktualisasi sebesar 28,55 dan standar deviasi 2,77.
7.
Hasil faktor stres dari 42 observasi atas sampel memiliki nilai persepsi teori minimum 10 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 40, nilai persepsi aktual minimum sebesar 20 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 38 dengan rata-rata stres 38,40 dan standar deviasi 5,14.
8.
Hasil faktor rekan kerja dari 42 observasi atas sampel memiliki persepsi teori minimum 12 dan nilai persepsi teori maximum sebesar 48, nilai persepsi aktual minimum sebesar 28 dan nilai persepsi aktual maximum sebesar 48 dengan rata-rata tingkat hubungan rekan kerja sebesar 38,05 dan standar deviasi 3,65.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
4.3. Hasil Uji Data 4.3.1. Hasil Uji Kualitas Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, stres, dan rekan kerja terhadap kinerja para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan melalui penyebaran 82 pertanyaan dalam kuisioner kepada 85 orang responden yang bekerja di 22 KAP. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga dilakukan uji reliabilitas dan validitas data. Realibilitas suatu konstruk variabel dapat dikatakan baik jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Nugroho, 2005). Pengujian realibilitas dilakukan terhadap 160 butir pertanyaan dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 2, hasil dari pengujian ini dilakukan pengujian kembali hingga didapat hasil uji realibilitas terhadap 82 butir pertanyaan seperti yang terlihat pada tabel 4.3. Menurut hasil uji realibilitas 82 butir pertanyaan memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,804 > 0,60 ini berarti 82 butir pertanyaan reliabel (lampiran 3).
Tabel. 4.3. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .804 .837
N of Items 8
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Validitas suatu data penelitian dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai r-hitung (nilai Corrected Item-Total Correlation) > dari r-tabel maka dikatakan valid (Nugroho, 2005). Hasil pengujian terhadap 160 butir pertanyaan pada tryout dapat dilihat pada lampiran 2 dari pengujian ini dilakukan pengujian kembali dengan hasil sebagai berikut ( lampiran 3.1 ) :
Tabel. 4.4. Hasil Uji Validitas No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Variabel Kinerja K.Fisiologis K.Keselamatan dan keamanan K.Sosial K.Penghargaan K.Aktualisasi diri Stres Rekan kerja
r-hitung 0,391 0,364 0,424 0,709 0,635 0,595 0,636 0,724
r-tabel 0,316 0,361 0,329 0,355 0,344 0,334 0,339 0,349
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal jika memenuhi persyaratan yaitu nilai p-value (sig.) > α (alpha 5%) (Nugroho, 2005). Berdasarkan
hasil
pengolahan data diperoleh bahwa masing-masing variabel memiliki nilai p-value (sig.) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan seluruh variabel penelitian yang meliputi variabel motivasi, stres, dan rekan kerja telah memenuhi persyaratan normalitas. Berikut hasil pengolahan data menggunakan program SPSS (lampiran 4) :
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas No
Nama Variabel Penelitian
Kolmogorov-Smirnov (KS)
Normalitas
1.
Kinerja Auditor
1,110
Normal
2.
Motivasi
1,032
Normal
3.
Stres
0,877
Normal
4.
Rekan kerja
0,892
Normal
b. Uji Multikolinearitas Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai VIF kurang dari 10, berarti seluruh variabel penelitian terbebas dari masalah multikoliniearitas. Berikut hasil pengolahan data menggunakan program SPSS (lampiran 5) : Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas No.
Nama Variabel Penelitian
Nilai VIF
Multikolinearitas
1.
Motivasi
1,468
Dapat ditolerir
2.
Stres
2,219
Dapat ditolerir
3.
Rekan kerja
2,617
Dapat ditolerir
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari data pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat pola sebaran pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Nugroho, 2005). Berikut grafik scatter plot yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan program SPSS (lampiran 5.3) :
Scatterplot
Dependent Variable: kinerja 3
l a u id 2 s e R d e zi 1 t n e d u t0 S n o i s s e r-1 g e R -2 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.1. Scatter plot Gambar scatter plot di atas menunjukkan bahwa titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu melainkan menyebar dengan pola sebaran yang tidak beraturan. Ini mengindikasikan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
4.4. Hasil Uji Hipotesis Hasil dari penyebaran kuesioner dilakukan pengujian data secara silmutan atas variabel-variabel penelitian dengan F-test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dilihat dari output SPSS pada tabel ANOVA. Variabel bebas dikatakan berpengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat apabila p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant Alpha 5% (Nugroho, 2005). Berikut hasil olah data menggunakan program SPSS (lampiran 5) :
Tabel 4.7. ANOVA(b) Sum of Mean Mode Squares df Square 1 Regression 111.555 3 37.185 Residual 103.778 38 2.731 Total 215.333 41 a Predictors: (Constant), rekankerja, motivasi, stres b Dependent Variable: kinerja
F 13.616
Sig. .000(a)
Tabel 4.8. Model Summary (b) Std. Error Adjusted of the Mode R R Square R Square Estimate 1 .720(a) .518 .480 1.65258 a Predictors: (Constant), rekankerja, motivasi, stres b Dependent Variable: kinerja
DurbinWatson 1.848
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Output SPSS pada tabel 4.7. menunjukkan nilai p-value 0,000<0,05, artinya signifikan. Berarti seluruh variabel bebas (motivasi, stres, dan rekan kerja) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (kinerja auditor). Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa model regresi dapat dipakai untuk mengukur faktorfaktor (motivasi, stres, dan rekan kerja) yang mempengaruhi kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan. Hasil olah regression pada tabel 4.8. dapat diketahui bahwa pengaruh variabel motivasi, stres, dan rekan kerja terhadap kinerja auditor sebesar 48% (Adjusted R Square) sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain seperti kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman, sikap, struktur oragnisasi, pemimpin, kondisi kerja, dan lain-lain. Model regresi dapat digunakan karena sebagian besar variabel terikat dapat dijelaskan dengan variabel-variabel bebas. Berdasarkan hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja atau hasil kerja para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan dipengaruhi oleh faktor-faktor : 1.
Motivasi akan kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sifatnya untuk mempertahankan diri seperti pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan tempat tinggal ), oksigen, dan tidur.
2.
Motivasi akan kebutuhan keselamatan dan keamanan yang merupakan kebutuhan keteraturan, stabilitas, menghindari hal-hal yang sifatnya asing dan yang tidak diharapkan, serta hal-hal yang menyangkut hidup dan mati.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3.
Motivasi akan kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan akan cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki dan dimiliki.
4.
Motivasi akan kebutuhan penghargaan yang berkaitan dengan : 4.1. harga diri yaitu kebutuhan akan percaya diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. 4.2. penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan.
5.
Motivasi akan kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu yang berkaitan dengan menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan, hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apasaja menurut kemampuannya.
6.
Stres yang merupakan gangguan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar (lingkungan) seperti : konflik yang terjadi di kantor, beban pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dukungan kelompok, dan dukungan pemimpin.
7.
Rekan kerja yang meliputi hubungan dengan rekan sejawat dan hubungan dengan pimpinan. Hubungan yang harmonis antar rekan kerja menimbulkan suasana yang kondusif di tempat kerja hingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berpengaruhnya faktor motivasi pada penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2006) terhadap karyawan PT Sat Nusa Persada di Batam. Bahagia (2004) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa motivasi dapat
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
berdampak terhadap kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai PDAM Tirtanadi di kantor puasat Medan. Berpengaruhnya faktor stres terhadap kinerja auditor sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rusman (2006) terhadap karyawan PT Chandra Metro Super Store. Rusman mengatakan bahwa karyawan perlu diberi stres untuk meningkatkan kinerja, namun menurut hasil penelitian Ilmi (2003) stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Ulin Banjarmasin dapat menurunkan prestasi kerja sehingga perlu dilakukan manajemen stres. Faktor-faktor motivasi, stres, dan rekan kerja inilah yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi kinerja auditor. Agar auditor dapat berkinerja baik, para pemimpin Kantor Akuntan Publik dapat menggunakan faktor-faktor di atas sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan di kantor, seperti besarnya imbalan kerja, bonus, ataupun tunjangan lainnya, perhatian atau menumbuhkan rasa empati terhadap karyawan, menghargai hasil kerja karyawan, memberikan ruang bagi mereka untuk mengembangkan diri, mengelola stres yang timbul, menjalin hubungan yang harmonis tidak saja di lingkungan kerja namun juga di luar lingkungan kerja antara auditor dan pimpinan. Olahan data uji hipotesis ini juga dapat dapat digunakan untuk melihat mana diantara variabel-variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat secara individu dengan menggunakan uji statistik t, dengan ketentuan sig.t <α. Hasil uji ini dapat dilihat pada table Coefficients(a). Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom sig.) pada masing-masing variabel bebas. Berikut hasil olah data menggunakan program SPSS (lampiran 5) :
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.9. Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model 1
Standardized Coefficients
(Constant)
B 6.163
Std. Error 3.243
motivasi
-.171
.121
.352 -.007
stres rekankerja
T
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1.900
.065
-.192
-1.405
.168
.681
1.468
.075
.791
4.714
.000
.451
2.219
.114
-.011
-.059
.954
.382
2.617
a Dependent Variable: kinerja
Berikut interprestasi dari data tabel di atas : 1.
Variabel motivasi memiliki nilai p-value 0,168 >0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel motivasi secara individu tidak berpengaruh terhadap peningkatan ataupun penurunan kinerja para auditor yang bekerja di KAP di kota Medan.
2.
Variabel stres memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05
ini berarti signifikan
artinya variabel stres secara individu berpengaruh terhadap peningkatan ataupun penurunan kinerja para auditor yang bekerja di KAP di kota Medan. 3.
Variabel rekan kerja memiliki nilai p-value 0,954 > 0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel rekan kerja secara individu tidak berpengaruh terhadap peningkatan ataupun penurunan kinerja para auditor yang bekerja di KAP di kota Medan.
Variabel motivasi masih menyisakan pertanyaan motivasi yang seperti apa yang mempengaruhi ataupun tidak mempengaruhi terhadap peningkatan ataupun penurunan kinerja para auditor yang bekerja di KAP di kota Medan, sehingga
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
dibutuhkan penjelasan lebih lanjut. Variabel motivasi dalam penelitian ini menggunakan teori yang dikembangkan oleh Maslow di mana motivasi seseorang mengalami peningkatan sesuai dengan hirarki kebutuhan yang dirancang oleh Maslow. Ketika suatu jenjang kebutuhan telah terpenuhi maka akan berlanjut pada jenjang kebutuhan selanjutnya, namun bukan berarti kebutuhan pada jenjang sebelumnya telah hilang. Berikut hasil olahan data penelitian untuk melihat prioritas kebutuhan para auditor yang bekerja di KAP di kota Medan (lampiran 6.1) : Tabel 4.10. Coefficients(a)
(Constant)
Unstandardized Coefficients Std. Error B 1.076 3.174
k.dasar
-.001
.053
-.003
-.023
.982
.497
2.013
k.keselamatan
-.175
.100
-.252
-1.751
.089
.452
2.214
k.sosial
Model 1
Standardized Coefficients
t
Sig.
.339
.737
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
-.125
.115
-.178
-1.091
.283
.353
2.832
k.penghargaan
.430
.131
.465
3.287
.002
.466
2.144
k.aktualisasi
.001
.125
.002
.012
.991
.407
2.459
stres
.292
.073
.656
3.981
.000
.344
2.906
-.084
.130
-.135
-.651
.520
.218
4.595
rekankerja
a Dependent Variable: kinerja
Berikut interprestasi dari data tabel di atas : 1.
Variabel motivasi akan kebutuhan dasar memiliki nilai p-value 0,982 > 0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel kebutuhan dasar secara individu tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2.
Variabel motivasi akan kebutuhan keselamatan dan keamanan memiliki nilai p-value 0,089 > 0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel kebutuhan keselamatan dan keamanan secara individu tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan.
3.
Variabel motivasi akan kebutuhan sosial memiliki nilai p-value 0,283 > 0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel kebutuhan sosial secara individu tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan.
4.
Variabel motivasi akan kebutuhan penghargaan memiliki nilai p-value 0,002 < 0,05 ini berarti signifikan artinya variabel kebutuhan penghargaan secara individu berpengaruh terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan.
5.
Variabel motivasi akan kebutuhan aktualisasi diri memiliki nilai p-value 0,991 > 0,05 ini berarti tidak signifikan artinya variabel kebutuhan aktualisasi diri secara individu tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Medan.
Hasil dari pengujian di atas diketahui hanya motivasi akan kebutuhan penghargaan dan stres yang mempengaruhi kinerja auditor. Secara umum seluruh elemen motivasi, stres, dan rekan kerja mempengaruhi kinerja auditor namun hanya faktor motivasi akan kebutuhan penghargaan dan stres yang paling mempengaruhi kinerja auditor. Artinya para auditor lebih menaruh perhatian terhadap kebutuhan
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
akan percaya diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan, prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan, dan membutuhkan faktor stress untuk meningkatkan kinerja. Ini mengindikasikan bahwa penghargaan terhadap auditor masih dianggap kurang dan tingkat stres kerja yang dialami para auditor masih dalam taraf rendah hingga moderat. Faktor stres ini jika telah melewati tingkat moderat, perlu diwaspadai pada hal-hal yang menyebabkan gangguan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar (lingkungan) seperti : konflik yang terjadi di kantor, beban pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dukungan kelompok, dan dukungan pemimpin. Lebih lanjut dapat dilihat bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan persamaan penelitian sebagai berikut :
Y = a + b1Mt + b2St + b3Rk + e Dimana :
Y Mt St Rk a b e
= = = = = = =
Kinerja Auditor Motivasi Stres Rekan Kerja Konstanta Koefisien Error
Maka bentuk persamaan penelitian jika menggunakan hasil output SPSS adalah sebagai berikut : Y = 6,163 + (0,171)Mt + 0,352St + (0,007)Rk + e
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Persamaan di atas dapat kita interprestasikan sebagai berikut : 1.
Jika segala sesuatu pada variabel-variabel bebas dianggap konstan maka tingkat kinerja auditor (Y) adalah sebesar 6,163.
2.
Jika terjadi peningkatan motivasi sebesar 1 maka terjadi penurunan kinerja auditor (Y) sebesar 0,171.
3.
Jika terjadi peningkatan stres sebesar 1 maka terjadi peningkatan kinerja auditor sebesar 0,352.
4.
Jika terjadi peningkatan rekan kerja sebesar 1 maka terjadi penurunan kinerja auditor sebesar 0,007.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Hasil dari pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1)
Faktor motivasi dalam penelitian ini ternyata mempengaruhi kinerja auditor yang bekerja di kantor Akuntan Publik di kota Medan, ketika motivasi para auditor meningkat maka kinerja mereka juga akan meningkat. Pengaruh motivasi ini hanya berasal dari motivasi akan penghargaan sedangkan motivasi akan kebutuhan yang lainnya tidak menjadi prioritas bagi para auditor sehingga ketika peningkatan motivasi tersebut tidak berkaitan dengan kebutuhan akan penghargaan maka tidak akan mengakibatkan peningkatan terhadap kinerja para auditor.
2)
Faktor stres dalam penelitian ini ternyata dapat mempengaruhi kinerja auditor secara positif, ketika stres meningkat maka dapat meningkatkan kinerja auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusman (2006) terhadap karyawan PT Chandra Super Store Metro. Penelitian yang dilakukan oleh Ilmi (2003) membuktikan bahwa stres yang tinggi justru dapat menurunkan kinerja atau prestasi kerja seperti yang terjadi pada para perawat di RSUD Ulin Banjarmasin tingkat stres telah mencapai pada taraf yang dapat menurunkan prestasi kerja. Pekerjaan
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
auditor selalu berada dalam tekanan baik keharusan penyelesaian tugas tepat waktu, waktu penyelesaian tugas yang terbatas, tekanan dari pimpinan, maupun tekanan yang berasal dari klien. Hal-hal inilah yang menyebabkan tingkat stres yang dialami para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di kota Medan dapat meningkat hingga menurunkan kinerja mereka. 3)
Faktor rekan kerja yang meliputi hubungan dengan rekan sejawat dan hubungan dengan pimpinan berdasarkan penelitian ini melalui pengujian secara simultan ternyata berpengaruh terhadap kinerja para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di kota Medan.
4)
Diantara lima elemen yang termasuk dalam faktor motivasi, hanya kebutuhan penghargaan yang berpengaruh terhadap kinerja auditor. Ketika kebutuhan akan penghargaan para auditor terpenuhi maka dapat meningkatkan kinerja para auditor. Hal ini karena sebagian besar dari para auditor yang menjadi responden tidak hanya menggantungkan pemenuhan kebutuhannya dari bekerja sebagai auditor saja, sehingga pemenuhan atas seluruh kebutuhan dalam variabel motivasi tidak hanya bergantung dari profesinya sebagai auditor Kantor Akuntan Publik. Faktor stres secara parsial terbukti mempengaruhi kinerja para auditor. Faktor rekan kerja dalam penelitian ini terbukti tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor dikarenakan kegiatan para responden sebagai auditor yang menimbulkan hubungan antar rekan sejawat maupun hubungan dengan pimpinan hanya
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
timbul ketika menangani pekerjaan jasa audit saja, selebihnya para responden beraktifitas di luar kegiatannya sebagai auditor sehingga interaksi dengan rekan sejawat dan pimpinan menjadi minim. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan hanya kebutuhan akan penghargaan, dan stres saja yang mempengaruhi kinerja para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di kota Medan.
5.2. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan penelitian ini adalah variabel yang diteliti terbatas pada motivasi, stres, dan rekan kerja padahal faktor yang mempengaruhi kinerja dapat juga berupa kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman, sikap, struktur organisasi, pemimpin, kondisi kerja, dan lain-lain.
5.3. Saran 1. Kepada peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menambah variabel bebas lain (seperti : pendidikan berkelanjutan dan pengalaman kerja), melakukan penyempurnaan kuisioner, serta melakukan pemilihan waktu yang tepat ketika menyebarkan kuisioner. Hal ini dikarenakan sebagian besar kuisioner dalam penelitian ini yang tidak kembali dikarenakan para calon responden tidak punya cukup waktu. 2. Melakukan penelitian pada objek penelitian yang lain seperti pada auditor yang bekerja di BPK, BPKP, atau instansi swasta (perusahaan).
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3. Kepada para pemimpin KAP, peneliti menyarankan untuk menjadikan faktor motivasi, stres, dan rekan kerja sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan cara peningkatan kinerja auditor.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1991). “Psikologi Sosial”.PT. Rineka Cipta, Jakarta. Amalia, Khaira. (2005). “Motivasi Sebagai Landasan Kompetensi SDM Menuju Kinerja Yang Lebih Baik”. Universitas Sumatera Utara. Ariadi, Dani. (2002). ”Pengaruh Anggaran Partisipasi melalui Budaya Organisasi, Gaya Manajemen, Dan Motivasi Kerja Sebagai Variable Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Dan Kepuasan Kerja Pada PT. Socfin Indonesia”. Tesis Dipublikasikan, Magister akuntansi, Ilmu Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Arifin. (2005). “Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan PT. Sat Nusa Persada di Batam”. Tesis Dipublikasikan, adln.lib.unair.ac.id, Universitas Erlangga. Bahagia, Rahmad. (2004). “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PDAM Tirtanadi Kantor Pusat Medan”. Tesis Dipublikasikan, Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Doff, David L.L. (1991). “Psikologi: Suatu Pengantar”. Erlangga, Jakarta. F.G, Gobler. (1987). “Mahzab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow”. Kanisius, Yogyakarta. Furtwengler, Dale. (2000). “Penilaian Kinerja” Penerbit Andi, Yogyakarta. Gibson; dkk. (1997). “Organisasi”. Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Gitosudarmo, Inriyo:dkk. (1997). ”Perilaku Keorganisasian”. BPFE, Yogyakarta. Hadi, Sutrisno. (2000). “Metodologi Research”. Jilid 1-4, Andi, Yogyakarta. Ilmi, Bahrul. (2003). “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Dan Identifikasi Manajemen Stres yang Digunakan Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Ulin Banjarmasin”. Tesis Tidak Dipublikasikan, adln.lib.unair.ac.id, Universitas Airlangga. Jogiyanto. (2007). “Metodologi Penelitian Bisnis”. BPFE, Yogyakarta.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Leila, Gustriati. (2002). “Stres Dan Kepuasan Kerja, Program Studi Psikologi”. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. L.N, Jewell: Marc, S. (1998). “Psikologi Industri/Organisasi Modern”. Edisi 2, Arcan, Jakarta. Muchsin. (2003). “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Organisasi Terhadap Kinerja Dokter PTT Di Puskesmas Dalam Kota Banda Aceh Tahun 2003”. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan, Universitas Sumatera Utara. Nugroho, Bhuono A. (2005). ”Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”. Penerbit Andi. Yogyakarta. Pangewa; Maharudi. (2004). “Perilaku Keorganisasian” Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Ronald E., Riggio; Scot T. (1990). “Introduction to Industrial/Organizational Psychology”. Foresman and Company. Rusman, Ferdiansyah. (2006). “Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan PT. CF Handra Super Store Metro”. Tesis Tidak Dipublikasikan, digilib.unila.ac.id, Universitas Lampung. Sinaga, Muh. Makmur. (1995). “Stres Akibat Kerja”. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Tampubolon, Manahan P. (2004).“Perilaku Keorganisasian”. Ghalia, Jakarta. Umar, Husein. (2003). “Metode Riset Bisnis”. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. (2005). “Akuntan Pegang Peran Kunci”. Buletin Auditor Independen, IAI KAP, Jakarta. Januari, hal 5-7. (2005). “Regenerasi Profesi: Masalah bagi Profesi”. Buletin Auditor Independen, IAI KAP, Jakarta. Mei, hal 3. (2005). “Akuntan Publik: Kunci Utama Penegakan Hukum di Pasar Modal”. Buletin Auditor Independen, IAI KAP. Jakarta. Juni, hal 2-3.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara, saya akan mengadakan peneltian mengenai Auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. Saya memerlukan sejumlah data yang akan saya peroleh dengan adanya kerjasama dan kesediaan Saudara dalam mengisi kuesioner ini. Penelitian ini menggunakan beberapa pernyataan yang menggambarkan diri Saudara. Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda karena tidak ada jawaban yang dianggap benar atau salah. Karena itu, saya mengharapkan Saudara bersedia memberikan jawaban sendiri dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian, jika telah selesai periksa kembali jawaban Saudara, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati dan belum diisi.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Bantuan Saudara dalam menjawab kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini, untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Handriyani Dwilita
LEMBAR IDENTITAS
Nama
:
Usia
:
Jenis kelamin
:
(boleh tidak diisi)
Pendidikan Terakhir : Unit Kerja
:
Jabatan
:
Lama bekerja
:
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Petunjuk pengisian : Pada sajian berikut ini, terdapat pernyataan yang berhubungan dengan diri Saudara. Saudara diminta untuk memilih jawaban dari setiap pernyataan tersebut yang paling sesuai dengan diri Saudara dengan memberikan tanda silang (x) pada alternatif jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut : STS
: bila anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: bila anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
S
: bila anda setuju dengan pernyataan tersebut.
SS
: bila anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
SELAMAT BEKERJA.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pernyataan Saya suka bekerja di sini, karena struktur organisasi telah tertata. Pimpinan menghargai pekerjaan saya. Saya merasa tidak nyaman berada di antara rekan-rekan kerja saya. Saya dihargai oleh rekan saya, karena hasil pekerjaan saya. Saya menyukai pekerjaan dengan tantangan, karena dapat meningkatkan kemampuan saya sebagai auditor. Saya merasa tidak ada tekanan dalam bekerja dari rekan-rekan di sini. Saya berharap, keluar dari perusahaan ini, karena saya kurang menyukai rekan-rekan kerja di sini. Saya tidak pernah mendapat dukungan dari rekan kerja di kantor ketika saya menyelesaikan pekerjaan. Rekan-rekan di kantor selalu memberikan dukungan saat saya bekerja.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Saya merasa bahwa saya adalah bagian dari perusahaan ini. Saya akan kehilangan semangat jika mengalami kegagalan atau hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan Saya kurang suka bekerja di perusahaan ini, karena pimpinan/perusahaan tidak peduli dengan keselamatan kerja kami. Menurut saya, saya bukanlah orang yang mempunyai kebebasan dalam bertindak. Masalah apapun dalam pekerjaan, tidak pernah menganggu selera saya dan istirahat saya. Saya mengalami masalah jam tidur/istirahat sejak bergabung dengan perusahaan ini. Belum ada job description, menjadi hambatan bagi saya dalam bekerja. Saya mengetahui bahwa teman-teman di sini tidak menyukai saya, tapi saya tidak peduli. Sejak bekerja di kantor ini, saya sering mengalami gangguan pencernaan. Jika ada tawaran bekerja di perusahaan lain, pasti akan saya terima, karena saya tidak dapat bekerja sama dengan rekan di sini Resiko pekerjaan saya, sebanding dengan kompensasi yang saya terima. Saya tidak suka pekerjaan yang memerlukan usaha/tantangan yang tinggi. Segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan belum diatur secara sistematis. Letak kantor saya jauh dari kebisingan, jadi saya dapat bekerja dengan baik. Saya akan menerima seandainya ada tawaran pekerjaan di tempat lain, jika dapat memenuhi kebutuhan pokok saya. Lingkungan di luar kantor kurang menerima kehadiran saya. Saya merasa pusing atau mual, ketika membayangkan pekerjaan. Terkadang saya melanggar standar profesi saya sebagai auditor. Dalam bekerja, saya tidak peduli apakah yang saya lakukan bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
seorang auditor. Saya merasa tenang bekerja di sini, karena adanya jaminan sosial. Saya berharap bekerja di kantor akuntan publik yang lain dengan harapan mendapat rekan kerja yang baik. Gaji yang diberikan kepada saya, sebanding dengan tanggungjawab yang saya emban. Kompetensi saya dalam bekerja cukup tinggi. Lingkungan tempat saya bekerja merupakan lingkungan yang aman. Saya mencintai pekerjaan saya, sehingga saya ingin menunjukkan kinerja yang terbaik. Keadaan di kantor membuat saya lebih menyukai menyelesaikan tugas di rumah. Bagi saya hubungan dengan rekan-rekan di kantor menyenangkan. Bagi saya, tunjangan yang diberikan perusahaan cukup. Saya tidak peduli jika ada rekan kerja yang mengalami masalah. Saya menghargai pimpinan saya. Saya selalu dapat berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Kehadiran saya di kantor selalu diterima baik oleh rekan kerja yang lain. Saya termasuk orang yang gampang putus asa. Saya tidak peduli dengan kemjuan/kemunduran perusahaan ini. Tujuan utama saya meniti karir sebagai auditor, karena pendapatannya. Menurut saya, kemampuan dan keahlian saya sebagai auditor sudah cukup. Saya bukanlah orang yang percaya diri. Bagi saya tidak ada peningkatan keahlian sebagai auditor, sejak saya bergabung dengan perusahaan ini. Saya bekerja sebagai auditor, karena saya yakin saya memiliki kemampuan sebagai auditor. Jika saya mengalami tekanan dalam bekerja, saya tidak dapat menyelesaikan tugas. Perlakuan rekan di kantor membuat saya betah bekerja disini. Saya kurang menyukai bekerja dengan rekan-rekan di kantor.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
Saya akan puas, jika hasil pekerjaan saya saat ini lebih baik dari sebelumnya. Saya kurang nyaman, jika bekerja sama dengan rekan di kantor. Hubungan saya dengan pimpinan kurang menyenangkan. Saya masih tergantung pada orang lain. Saya dan rekan kerja di kantor jarang bertukar pikiran mengenai pekerjaan kantor. Tugas yang saya kerjakan selalu selesai tepat waktu. Saya suka bekerja dengan pimpinan di kantor. Tidak ada pekerjaan yang tidak mampu saya kerjakan. Saya memperoleh pengakuan atas pekerjaan saya dari pimpinan. Setiap orang harus memperhatikan status sosialnya di masyarakat dan di kantor. Saya akan terus meningkatkan potensi saya agar karir saya bisa terus berkembang. Pimpinan selalu bersedia membantu saya ketika saya mengalami kesulitan dalam pekerjaan saya. Sistem bonus yang diterapkan perusahaan telah sesuai dengan keinginan saya. Suhu dalam ruangan kantor saya nyaman untuk bekerja. Seluruh kebutuhan pangan saya dapat saya penuhi dari pekerjaan ini. Saya dapat memenuhi kebutuhan sandang saya dengan gaji yang saya terima. Kebutuhan akan tempat tinggal dapat saya penuhi dari profesi saya sebagai auditor. Menurut saya seharusnya sistem tunjangan dirubah agar lebih baik. Saya tidak peduli apakah perusahaan telah memasukkan kami dalam program asuransi. Saya tidak suka berada lama di kantor. Mendapatkan penghargaan bukan merupakan pencapaian tertinggi saya. Jika sistem bonus dirubah, akan baik bagi karyawan. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan menurut saya masih kurang. Saya tidak merasa bahwa saya dapat membawa kemajuan bagi perusahaan ini.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS STS STS
TS TS TS
S S S
SS SS SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
76. Saya tidak mempunyai hak otonomi atas pekerjaan yang saya kerjakan. 77. Tidak jarang saya tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 78. Bekerja di sisni merupakan pekerjaan sampingan, karena kompensasi yang saya terima kecil. 79. Saya tidak punya teman akrab di kantor. 80. Saya menerima pekerjaan ini bukan karena imbalan yang saya terima, tapi pengembangan diri. 81. Saya selalu merasa cemas ketika pimpinan melihat hasil pekerjaan. 82. Pimpinan tidak pernah peduli jika saya mengalami masalah selain masalah pekerjaan.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
TERIMA KASIH
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Hasil Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Terhadap 160 Butir Pertanyaan (Try Out) 1. FAKTOR KINERJA Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,721
,702
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q15
Scale Mean if Item Deleted 51,2000
Scale Variance if Item Deleted 21,821
Corrected Item-Total Correlation ,339
Q16
51,5333
20,809
Q31
51,6333
21,620
Q32
51,7000
Q47 Q48
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,706
,581
.
,693
,308
.
,708
20,493
,607
.
,696
51,3000
22,631
,322
.
,710
51,4000
23,628
,059
.
,724
Q63
51,9333
21,857
,336
.
,706
Q64
51,4667
21,154
,287
.
,712
Q79
51,0667
25,237
-,288
.
,749
Q80
51,5333
19,154
,648
.
,670
Q95
51,0000
22,897
,193
.
,717
Q96
51,0667
22,064
,305
.
,709
Q111
51,1000
22,231
,345
.
,707
Q112
51,0667
22,892
,228
.
,715
Q127
51,7667
22,116
,258
.
,713
Q128
51,5667
20,668
,598
.
,702
Q143
51,2000
22,924
,206
.
,716
Q144
51,4667
19,775
,614
.
,677
Q159
52,1000
22,438
,161
.
,723
Q160
52,7000
23,666
,006
.
,732
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
2. KEBUTUHAN FISIOLOGIS. Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,822
,835
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q1
Scale Mean if Item Deleted 42,90000
Scale Variance if Item Deleted 37,817
Corrected Item-Total Correlation ,236
Q2
43,23333
35,151
Q17
43,20000
36,579
Q18
43,16667
Q33
43,23333
Q34 Q49
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,821
,625
.
,803
,591
.
,813
34,695
,643
.
,801
35,426
,585
.
,805
43,10000
44,162
-,461
.
,860
42,76667
35,495
,586
.
,812
Q50
42,76667
34,875
,698
.
,808
Q65
43,26667
35,857
,608
.
,813
Q66
42,76667
37,564
,240
.
,822
Q81
43,73333
37,651
,297
.
,818
Q82
43,73333
36,892
,611
.
,813
Q97
43,56667
36,047
,615
.
,806
Q98
43,53333
36,740
,619
.
,810
Q113
42,73333
36,409
,301
.
,820
Q114
43,13333
30,809
,777
.
,786
Q129
42,43333
36,047
,559
.
,807
Q130
42,20000
38,028
,640
.
,815
Q145
42,90000
37,266
,351
.
,816
Q146
42,96667
35,689
,610
.
,813
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
3. KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,672
,749
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q3
Scale Mean if Item Deleted 48,9667
Scale Variance if Item Deleted 62,102
Corrected Item-Total Correlation ,284
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,660
Q4
49,2667
63,582
,195
.
,666
Q19
48,8667
61,913
,349
.
,657
Q20
49,6000
63,559
,182
.
,667
Q35
49,0333
63,344
,211
.
,665
Q36
49,6667
66,299
-,101
.
,679
Q51
49,1333
57,223
,682
.
,627
Q52
49,4333
67,082
-,224
.
,683
Q67
48,8333
59,523
,678
.
,644
Q68
48,2667
29,444
,679
.
,766
Q83
48,5333
63,637
,156
.
,669
Q84
48,4000
61,559
,668
.
,655
Q99
48,9000
64,300
,106
.
,672
Q100
48,7333
63,513
,255
.
,664
Q115
49,1000
59,128
,589
.
,640
Q116
49,8667
60,809
,336
.
,654
Q131
48,7333
59,030
,599
.
,639
Q132
49,2000
57,752
,687
.
,630
Q147
48,7667
60,875
,599
.
,649
Q148
49,1000
64,162
,174
.
,668
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
4. KEBUTUHAN SOSIAL Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
96,8
1
3,2
31
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,795
,805
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q5
Scale Mean if Item Deleted 53,9333
Scale Variance if Item Deleted 19,030
Corrected Item-Total Correlation ,662
Q6
53,9000
20,990
Q21
53,9333
20,754
Q22
54,1000
Q37 Q38
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,779
,223
.
,793
,255
.
,792
20,852
,181
.
,796
54,5667
21,771
-,045
.
,814
53,9333
19,926
,584
.
,781
Q53
53,9000
21,334
,121
.
,797
Q54
53,9667
20,102
,594
.
,781
Q69
54,0000
19,034
,604
.
,775
Q70
54,1000
18,714
,590
.
,775
Q85
54,1667
18,764
,602
.
,785
Q86
53,7000
18,976
,634
.
,771
Q101
54,8333
21,178
,276
.
,792
Q102
54,1000
19,266
,679
.
,779
Q117
53,8667
18,602
,578
.
,773
Q118
53,7667
19,909
,602
.
,778
Q133
53,8000
19,821
,582
.
,786
Q134
53,7333
18,892
,614
.
,776
Q149
54,3667
19,689
,669
.
,786
Q150
54,4333
21,702
-,027
.
,811
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
5. KEBUTUHAN PENGHARGAAN Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,712
,719
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q7
Scale Mean if Item Deleted 50,3667
Scale Variance if Item Deleted 21,895
Corrected Item-Total Correlation -,114
Q8
51,1000
18,093
Q23
50,5667
19,082
Q24
50,5000
Q39
51,1333
Q40
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,740
,598
.
,688
,624
.
,688
19,638
,413
.
,692
19,913
,264
.
,703
50,9000
20,921
,096
.
,716
Q55
50,8667
22,051
-,143
.
,733
Q56
50,5333
19,499
,606
.
,687
Q71
50,6667
20,920
,123
.
,713
Q72
50,5667
19,289
,641
.
,688
Q87
50,3000
19,941
,584
.
,694
Q88
51,3667
18,999
,674
.
,692
Q103
50,7333
20,478
,172
.
,710
Q104
50,6667
19,333
,781
.
,692
Q119
50,8667
19,775
,261
.
,703
Q120
50,8667
20,947
,050
.
,723
Q135
50,5000
18,328
,658
.
,682
Q136
50,7667
18,806
,709
.
,688
Q151
50,6333
18,792
,610
.
,681
Q152
50,7000
19,597
,279
.
,701
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
6. KEBUTUHAN AKTUALISASI Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
,774
N of Items
,780
20
Squared Multiple Correlation
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted 54,0333
Scale Variance if Item Deleted 29,826
Corrected Item-Total Correlation ,022
.
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,784
Q10
53,6000
27,903
,670
.
,763
Q25
53,5000
28,190
,354
.
,764
Q26
53,4333
27,495
,585
.
,757
Q41
53,8333
30,144
-,017
.
,784
Q42
54,9667
27,964
,245
.
,772
Q57
54,3667
25,964
,579
.
,753
Q58
53,9667
27,689
,216
.
,777
Q73
53,8333
29,247
,166
.
,774
Q74
53,9667
29,275
,071
.
,784
Q89
54,1667
26,144
,655
.
,755
Q90
53,8333
28,626
,241
.
,770
Q105
54,2333
27,013
,747
.
,753
Q106
54,0000
26,966
,679
.
,749
Q121
53,6667
24,299
,701
.
,733
Q122
54,8667
29,430
,196
.
,772
Q137
54,4000
26,110
,595
.
,752
Q138
54,4000
29,283
,080
.
,782
Q153
54,3333
24,575
,730
.
,733
Q154
54,3333
28,023
,335
.
,765
Q9
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
7. FAKTOR STRES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
96,8
1
3,2
31
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,739
,765
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q11
Scale Mean if Item Deleted 51,5000
Scale Variance if Item Deleted 23,362
Corrected Item-Total Correlation ,666
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,714
Q12
51,4000
24,248
,332
.
,727
Q27
51,2333
23,909
,668
.
,724
Q28
51,5000
25,914
,098
.
,748
Q43
51,3667
25,964
,064
.
,754
Q44
51,3000
23,528
,592
.
,713
Q59
51,4333
26,185
,112
.
,743
Q60
51,2667
25,030
,598
.
,724
Q75
51,1667
26,282
,077
.
,747
Q76
51,3333
22,920
,596
.
,711
Q91
51,4000
25,697
,146
.
,743
Q92
50,9000
24,990
,585
.
,721
Q107
51,0667
24,961
,329
.
,728
Q108
51,0000
24,621
,640
.
,721
Q123
51,0667
23,651
,586
.
,722
Q124
50,9667
24,240
,657
.
,714
Q139
51,4333
25,702
,145
.
,743
Q140
51,1333
26,051
,229
.
,735
Q155
51,3667
25,344
,227
.
,735
Q156
50,9000
24,507
,608
.
,715
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
8. FAKTOR REKAN KERJA
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha ,802
,832
N of Items 20
Item-Total Statistics
Q13
Scale Mean if Item Deleted 54,1000
Scale Variance if Item Deleted 21,266
Corrected Item-Total Correlation ,247
Q14
54,2333
20,530
Q29
54,6000
21,214
Q30
54,6333
20,792
Q45
54,2667
Q46
54,6000
Q61 Q62
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,801
,579
.
,793
,227
.
,803
,240
.
,804
19,444
,590
.
,780
23,214
-,149
.
,825
54,3000
21,252
,250
.
,801
54,2333
19,909
,591
.
,785
Q77
54,1667
20,557
,355
.
,795
Q78
54,1000
19,334
,594
.
,779
Q93
54,5000
22,397
,000
.
,816
Q94
53,8667
20,395
,638
.
,783
Q109
53,9667
21,757
,244
.
,800
Q110
53,9333
19,926
,598
.
,782
Q125
53,9333
20,892
,623
.
,787
Q126
54,2000
19,200
,618
.
,793
Q141
54,0000
21,034
,641
.
,790
Q142
53,9333
20,202
,652
.
,782
Q157
54,0333
20,171
,579
.
,784
Q158
54,0333
20,930
,587
.
,790
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS TERHADAP VARIABEL PENELITIAN
Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Case Processing Summary N Cases
Valid
42
% 100.0
0
.0
Excluded (a) Total
42 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .804
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .837
N of Items 8
Item Statistics
kinerja
Mean 14.3333
Std. Deviation 2.29173
N
k.dasar
29.6905
5.90778
42
k.keselamatan
20.9048
3.30417
42
k.sosial
38.5952
3.24646
42
k.penghargaan
31.9286
2.48304
42
k.aktualisasi
28.5476
2.76919
42
stres
38.4048
5.14217
42
rekankerja
37.9524
3.66228
42
42
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Inter-Item Correlation Matrix kinerja 1.000 -.025 -.195 .291 .621 .117 .698 .467
kinerja k.dasar k.keselamatan k.sosial k.penghargaan k.aktualisasi stres rekankerja
k. keselamatan -.195 .674 1.000 .326 .118 .472 .136 .211
k.dasar -.025 1.000 .674 .282 .135 .316 .239 .159
k.sosial .291 .282 .326 1.000 .632 .619 .545 .751
k. penghargaan .621 .135 .118 .632 1.000 .506 .587 .649
k.aktualisasi .117 .316 .472 .619 .506 1.000 .291 .604
stres .698 .239 .136 .545 .587 .291 1.000 .741
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted 226.0238
Scale Variance if Item Deleted 349.731
Corrected Item-Total Correlation .391
Squared Multiple Correlation .682
Cronbach's Alpha if Item Deleted .800
k.dasar
210.6667
281.447
.364
.503
.833
k.keselamatan
219.4524
326.937
.424
.586
.794
k.sosial
201.7619
298.479
.709
.659
.757
k.penghargaan
208.4286
325.470
.635
.646
.775
k.aktualisasi
211.8095
321.768
.595
.593
.776
stres
201.9524
257.168
.636
.765
.764
rekankerja
202.4048
285.466
.724
.785
.750
kinerja
Scale Statistics Mean 240.3571
Variance 388.528
Std. Deviation 19.71111
N of Items 8
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
rekankerja .467 .159 .211 .751 .649 .604 .741 1.000
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
kinerja 42 14.3333 2.29173 .171 .171 -.137 1.110 .170
motivasi 42 29.9524 2.57523 .159 .159 -.094 1.032 .237
stres 42 38.4048 5.14217 .135 .093 -.135 .877 .426
rekankerja 42 37.9524 3.66228 .138 .138 -.115 .892 .404
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
REGRESSION Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
rekankerja, motivasi, stres(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: kinerja
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square .720(a) .518 .480 1.65258 a Predictors: (Constant), rekankerja, motivasi, stres b Dependent Variable: kinerja Model 1
Durbin-Watson 1.848
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
df
Mean Square
111.555
3
37.185
103.778
38
2.731
215.333
41
F
Sig.
13.616
.000(a)
a Predictors: (Constant), rekankerja, motivasi, stres b Dependent Variable: kinerja
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
Standardized Coefficients
t
Sig.
(Constant)
B 6.163
Std. Error 3.243
1.900
.065
motivasi
-.171
.121
-.192
-1.405
.168
.681
1.468
.352
.075
.791
4.714
.000
.451
2.219
-.007 a Dependent Variable: kinerja
.114
-.011
-.059
.954
.382
2.617
1
stres rekankerja
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions Model 1
Dimensio n 1
Condition Index
Eigenvalue 3.984
1.000
(Constant) .00
motivasi .00
2
.010
20.248
.19
3
.004
33.682
.79
4
.003
39.837
.02
stres .00
rekankerja .00
.06
.45
.01
.70
.07
.02
.24
.48
.97
a Dependent Variable: kinerja
Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual
Minimum 10.8709
Maximum 17.5001
Mean 14.3333
Std. Deviation 1.64950
N
-2.099
1.920
.000
1.000
42
.257
.902
.480
.174
42
10.4674
17.3940
14.2687
1.66541
42
-3.18224
3.77167
.00000
1.59097
42
-1.926
2.282
.000
.963
42
42
-1.949
2.342
.018
1.015
42
-3.26131
3.97258
.06461
1.77477
42
-2.028
2.499
.024
1.039
42
Mahal. Distance
.018
11.242
2.929
2.801
42
Cook's Distance
.000
.226
.030
.051
42
Centered Leverage Value
.000
.274
.071
.068
42
a Dependent Variable: kinerja
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Charts
Histogram
Dependent Variable: kinerja
12
10
y8 c n e u q6 e r F 4
2 Mean = -1.31E-16 Std. Dev. = 0.963 N = 42
0 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: kinerja 1.0
0.8
b o r P 0.6 m u C d e t0.4 c e p x E 0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Scatterplot
Dependent Variable: kinerja 3
l a u id 2 s e R d e zi 1 t n e d u t0 S n o i s s e r-1 g e R -2 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
REGRESSION Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
rekankerja, k.dasar, k.aktualisasi , k.pengharg aan, k.keselamat an, k.sosial, stres(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: kinerja
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square Durbin-Watson .826(a) .682 .617 1.41867 1.295 a Predictors: (Constant), rekankerja, k.dasar, k.aktualisasi, k.penghargaan, k.keselamatan, k.sosial, stres b Dependent Variable: kinerja Model 1
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual
df
Mean Square
146.904
7
20.986
68.429
34
2.013
F
Sig.
10.427
.000(a)
Total
215.333 41 a Predictors: (Constant), rekankerja, k.dasar, k.aktualisasi, k.penghargaan, k.keselamatan, k.sosial, stres b Dependent Variable: kinerja
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Coefficientsa
Model 1
(Constant) k.dasar k.keselamatan k.sosial k.penghargaan k.aktualisasi stres rekankerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.076 3.174 -.001 .053 -.175 .100 -.125 .115 .430 .131 .001 .125 .292 .073 -.084 .130
Standardized Coefficients Beta -.003 -.252 -.178 .465 .002 .656 -.135
t .339 -.023 -1.751 -1.091 3.287 .012 3.981 -.651
Sig. .737 .982 .089 .283 .002 .991 .000 .520
Collinearity Statistics Tolerance VIF .497 .452 .353 .466 .407 .344 .218
2.013 2.214 2.832 2.144 2.459 2.906 4.595
a. Dependent Variable: kinerja
Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3 4 5 6 7 8
Eigenvalue 7.933 .037 .013 .007 .005 .002 .002 .001
Condition Index 1.000 14.739 24.765 32.994 41.175 57.520 60.062 77.504
(Constant) .00 .00 .02 .12 .42 .02 .42 .00
k.dasar .00 .27 .27 .34 .06 .00 .00 .05
k. keselamatan .00 .06 .18 .56 .13 .00 .05 .01
Variance Proportions k. k.sosial penghargaan .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .02 .01 .59 .03 .01 .83 .38 .10
k.aktualisasi .00 .00 .04 .00 .29 .42 .04 .21
a. Dependent Variable: kinerja
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
stres .00 .01 .19 .17 .04 .14 .01 .44
rekankerja .00 .00 .00 .01 .03 .04 .08 .84
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 10.4570 -2.048
Maximum 18.4482 2.174
Mean 14.3333 .000
Std. Deviation 1.89289 1.000
N
.320
.996
.597
.165
42
9.8754 -2.74182 -1.933 -2.091 -3.20905 -2.207 1.106 .000 .027
18.2617 2.54297 1.793 1.987 3.40193 2.082 19.230 .234 .469
14.2479 .00000 .000 .026 .08539 .026 6.833 .034 .167
1.95646 1.29190 .911 1.017 1.62215 1.040 4.270 .048 .104
42 42 42 42 42 42 42 42 42
42 42
a. Dependent Variable: kinerja
Charts
Histogram
Dependent Variable: kinerja
10
8
y c n6 e u q e r F 4
2 Mean = -2.91E-16 Std. Dev. = 0.911 N = 42
0 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Residual
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: kinerja 1.0
0.8
b o r P m0.6 u C d e t 0.4 c e p x E 0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: kinerja 2
l a u id 1 s e R d e zi 0 t n e d u t -1 S n o i s s e r-2 g e R -3 -4
-2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Handriyani Dwilita : Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, Dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor..., 2008 USU Repository © 2008