ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI DAN DIKLAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PARIWISATA DAN SENI BUDAYA KOTA PAGARALAM Herlan Junaidi *) Mokhamad Said *)
ABSTRACT “The impact of Communication and Training on public servant’s perfomance at Dinas Pariwisata Dan Seni Budaya Kota Pagar Alam”. Data from sample of 54 public servant from Dinas Pariwisata Dan Seni Budaya Kota Pagar Alam were analysed using multi – regression modelling technique. The result indicate that the direct impact of Communication and Training on public servant’s performance are positive and significant as hypothesized. Furthermore, Communication and Training partially influences the performance. Chief officer can implement Communication and Training, therefore ex pect improved the public servant’s performance of Dinas Pariwisata Dan Seni Budaya Kota Pagar Alam. Keywords: Communication, Training, Public Servant’s Performance, Multi Regression Modelling Technique.
A. PENDAHULUAN Keberhasilan Administrasi tergantung
pelaksanaan
suatu
organisasi
kepada
bagaimana
memainkan peranannya tujuan organisasi. perlu
dalam mencapai
pembinaan
pengembangan
Sumber
yang
langsung
dan
Daya
Manusia
dalam
sistem
suatu
pekerjaan
lebih
efektif dan efisien.
pimpinan
Berkaitan dengan itu
adanya
terlibat
sangat
menyelesaikan
Kendala yang dihadapi oleh pegawai, sering
terjadi
menjalankan
kesalah
tugas-tugas
fahaman
dalam
yang diberikan
pimpinan kepada bawahan sehingga terjadi salah persepsi, memahami
ini disebabkan informasi
maupun
pengembangan tersebut serta merupakan
komunikasi.
usaha
untuk
program kerja, keterampilan komunikasi
pegawai,
merupakan faktor penting dalam upaya
sehingga pegawai tidak melalaikan tugas-
menciptakan lingkungan yang kondusive,
tugas
sehingga
yang
meningkatkan
sangat semangat
pokoknya,
pegawai
penting kerja
yang
dapat
pada
melaksanakan
akhirnya atau
*) Dosen Fakultas Ekonomi UTP
48
dalam
melaksanakan
menyelesaikan
suatu
kegiatan atau tugas-tugas tidak simpang siur.
____________________
Dalam
kurang
Oleh karena itu cara yang efektif agar
proses
komunikasi
instansi
dapat
berjalan
adalah
dengan
dalam
suatu
dengan
lancar
komunikasi
dialogisyaitu
baik,
adanya pendidikan dan pelatihan
dalam organisasi, maka diharapkan akan berdampak
positip
terhadap
kinerja
pegawai dalam organisasi tersebut.
komunikasi dua arah yang sifatnya timbal
Membangun
Mengelola
Sistim
Manajemen
balik, bahwa penyampaian pesan adalah
Kinerja
juga penerima pesan.
Kinerja adalah membangun harapan yang
Selain hal tersebut di atas, ada aspek
yang
perlu
diperhatikan
dalam
nyata
Melalui
dan
untuk
dimana
mencapai
menejemen
peningkatan Sumber Daya Manusia salah
berkesinambungan
satunya
dengan
adalah
dengan
melaksanakan
Pelatihan
terhadap
pegawai
merekrut,
menyeleksi
dan
untuk
selanjutnya
dengan
menetapkan.
kemampuan
pegawai
dan
Optimalisasi, kinerja
secara
bersama
sama
kesepakatan
mengenai
sasaran,persyaratan pengetahuan, keahlian kompentensi
rencana
pengembangan
serta
dan
implementasinya
tersebut harus dikembangkan agar sesuai
dalam
dengan
instansi.
peningkatan dan pengembanganya. Ada 4
pelatihan
proses utama dalam mengelola kinerja
meningkatkan
yang saling berkaitan satu dengan yang
melaksanakan
lain, keempat proses tersebut adalah: (1)
pekerjaan
dan
Pengembangan
meliputi
(training)
untuk
keterampilan pekerjaan
baik
dalam tertentu
untuk
meningkatan
dan
pemahaman
maupun
pendidikan
pengetahuan atas
umum
keseluruhan
lingkungan.
Termasuk
rencana
Pengambilan keputusan, (2) Membangun hubungan, (3) Pertukaran informasi dan, (4)
Mempengaruhi
(Sukmalana.S.2007,
h.43).
Pelatihan keterampilan
organisasi
kerja
yang
memberikan dibutuhkan
pegawai
Selanjutnya Sukmalana.S.(2007,h.3)
untuk melaksanakan pekerjaan. Pelatihan
pada
terfokus
yang
ditujukan untuk meningkatkan aspek aspek
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
kinerja yang meliputi : (1) Sasaran yang
yang sekarang, sedangkan pengembangan
dicapai,
adalah latihan kemampuan untuk jangka
Pengetahuan ,
panjang, tujuannya adalah untuk pekerjaan
(3) efektivitas kerja.
pada
keterampilan
sekarang atau yang akan datang atau juga untuk
menyelesaikan
masalah-masalah
instansi. Dengan adanya komunikasi yang
dasarnya
Mengatakan
Manajemen
Kinerja
(2) Kompetensi yang meliputi Keterampilan, Sikap dan
Untuk mengetahui kinerja suatu oragisasi, salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah
dengan
pelaksanaan 49
penilaian kinerja, dengan penilaian kinerja
merupakan
akan memberikan kontribusi yang penting
misalnya jumlah rupiah, jumlah unit atau
bagi manajemen sumber daya manusia
jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan,
karena melalui penilaian kinerja pegawai,
(3) Timeliness, merupakan lamanya suatu
organisasi
kegiatan diselesaikan pada waktu, yang
sumber
dapat
mengetahui
daya
manusia
digunakan
apakah
yang
seefektif
telah
mungkin.
jumlah
yang
dikehendaki,
dengan
jumlah
lain
output
dihasilkan,
memperhatikan
serta
waktu
yang
Sukmalana.S.(2007,h.280)
tersedia untuk kegiatan lain. (4) Cost
Evaluasi/penilaian kinerja secara prosudur
effectiveness,
pada dasarnya meliputi : (1). Penetapan
sumber daya organisasi guna mencapai
standar
hasil yang
kinerja,
(2).
Penilaian
kinerja
besarnya
penggunaan
maksimal atau pengurangan
aktual karyawan dalam hubungan dengan
kerugian
stndar-standar ini dan (3). Memberi umpan
sumberdaya, (5) Need for supervision,
balik
kemampuan
kepada karyawan dengan tujuan
pada
setiap
unit
penggunaan
pegawai
untuk
dapat
fungsi
pekerjaan
tanpa
memotivasi karyawan sebagai pengakuan
melaksanakan
atas kinerja dan diharapkan untuk terus
memerlukan
berkinerja lebih baik lagi) Layanan, (3)
supervisor untuk mencegah tindakan yang
Nilai.
tidak diinginkan, (6) Interpersonal impact,
Mengenai
faktor-faktor
dijadikan
indikator
yang dalam
dapat evaluasi
kemampuan
pengawasan
seorang
seorang
pegawai
untuk
memelihara harga diri, nama baik dan
penilaiankinerja,Sukmalana.S.(2007,h.30
kemampuan bekerjasama di antara rekan
2)
kerja dan bawahan.
mengkatagorikan
faktor
yakni
:
kedalam beberapa Keterampilan,
Berdasarkan uraian tersebut di atas
pengetahuan, kecakapan, sifat, (2) prilaku
dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
dan (3) hasil.
sebagai
Sementara
(1)
itu
Bernardin,
H.Jhon, and Joice E.A.Russel,
sesuatu
yang
dikerjakan
dan
dihasilkan dalam bentuk produk maupun
(1993:
jasa, dalam suatu periode tertentu dan
340), mengemukakan enam kriteria primer
dihasilkan dalam bentuk produk maupun
yang dapat digunakan untuk mengukur
jasa, dalam suatu periode tertentu dan
kinerja
ukuran
pegawai,
yaitu:
(1)
Quality,
tertentu
merupakan tingkat sejauh mana proses
sekelompok
atau
pekerjaan
kemampuan,
mendekati kesempurnaan atau mendekati
pengalaman.
hasil
pelaksanaan
tujuan yang diharapkan, 50
(2)
Quantity,
oleh
orang
seseorang
melalui pengetahuan
atau
kecakapan, dan
Istilah komunikasi berasal dari kata latin, yaitu communicatio, yang bersumber dari kata communs yang artinya suatu alat untuk berkomunikasi terutama yaitu suatu sistem
penyampaian
dan
penerimaan
berita. Misalkan, jika dua orang bercakapcakap, maka percakapan mereka dikatakan komunikatif
bila
keduanya,
selain
mengerti bahasa digunakan juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
1)
Perubahan sikap (attitude change) 2) Perubahan pendapat (opinion change) 3) Perubahan perilaku (behavior change) 4) Perubahan sosial (sicial change) c. Fungsi komunikasi, untuk : 5) Menyampaikan informasi (to inform) 6) Mendidik (to educate) 7) Menghibur (to entertain) 8) Mempengaruhi (to influence) B. Arah Komunikasi.
Menurut J Stoner (1996 : 45)
Desain
organisasi
harus
yang
memungkinkan terjadinya komunikasi
dipergunakan oleh manusia untuk mencari
empat arah yang berbeda menurut
kesamaan
Gibson (1996:75) antara lain:
komunikasi
adalah
arti
lewat
proses
transisi
pesan
simbolik. Sedangkan Robbins (2001: 4) komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan
si
penerima
untuk
mengubah
tingkah laku, komunikasi harus mencakup
1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) 2. Komunikasi ke atas (top ward communication) 3. Komunikasi horisontal (horizontal communication) 4. Komunikasi diagonal (diagonal commucation)
perpindahan dan pemahaman makna. Pendidikan
Adapun Menurut Joseph A. Devito (1997:44)
ada
beberapa
hal yang
adalah
diperlukan dalam komunikasi :
kegiatan
a. Teknik komunikasi terdiri dari : 1) komunikasi informatif (infromative commication) 2) Komunikasi persuasif (persuasive communication) 3) Komunikasi instruktif/koersif (instruktive/coersive communication) 4) Hubungan manusiawi (human relations) b Tujuan Komunikasi yaitu untuk terciptanya :
untuk
dan
merupakan yang
suatu
dalam
lebih
pengetahuan
pelatihan bentuk tujuannya
meningkatkan
serta
kemampuan
seseorang, yang dalam kaitannya berhubungan aktivitas
langsung yang
dengan
dilakukannya.
Pendidikan ini dilakukan dengan suatu
tujuan
dalam
hal
pengetahuan
untuk
membantu
memahami serta
suatu
bagaimana
penerapannya, guna meningkatkan
51
keterampilan,
kecakapan
serta
pengembangannya
bentuk sikap yang diperlukan oleh
menekankan
organisasi dalam usahanya untuk
pengetahuan
mencapai
rangka
tujuan
dari
organisasi
sesuai dengan yang diharapkannya. Pendidikan yang ada, pada dasarnya
lebih merupakan suatu
bentuk
dalam
pembangunan
dan
pegawai.
pada
umumnya
diperuntukkan
pada
peningkatan
keahlian,
sedangkan
pengembangan diperuntukkan bagi
masa-masa
menumbuhkembangkan
akan
datang,
manajer
dan
hasilnya
dititik
beratkan
akan
menghasilkan
mampu
sumber
manusia
yang
berkualitas,
sehingga
akan
lebih
daya
benar-benar diharapkan
mampu
menjalankan
dalam
tugas-tugasnya
dengan tingkat kualitas yang tinggi. Pengembangan
dari
pada
mampu organisasi
yang menjadi tanggung jawabnya.
saat ini, dimana pendidikan lebih diharapkan
dalam
membantu
para
yang
suatu
konsep
daripada sumber daya manusia di
dalam era globalisasi dan reformasi
Dari pendapat tujuan
uraian
tersebut,
dan
secara
manfaat
program
beberapa umum
utama
dari
pelatihan
dan
pengembangan personil adalah: 1) Menutupi
kesenjangan
keterampilan pegawai
antara
dan
kemampuan
dengan
permintaan
jabatan. 2) Meningkatkan
efesiensi
dan
sumber daya manusia dalam suatu
efektifitas kerja pegawai dalam
organisasi,
mencapai sasaran-sasaran kerja
baik
pemerintahan
melalui
itu
lembaga
maupun
pemerintah,
non-
dapat
dilakukan
pelatihan
maupun
(training) pengembangan
yang telah ditetapkan. 3) Meningkatkan produktivitas dan tetap
menjaga
kerja
seminar dan sebagainya.
2002:46).
dimaksudkan
semangat
dan
memotivasi kerja agar perputaran
(development) serta bentuk seperti
Pelatihan
bisa
dikurangi (Widodo
Berdasarkan uraian di atas maka
untuk
meningkatkan
kinerja
pegawai
dalam suatu
pekerjaan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
dengan
bagaimana pengaruh komunikasi dan
atau
yang
pekerjaannya, 52
pada
Pelatihan
skill/
lebih
berhubungan
sedangkan
permasalahan
diklat
dalam
terhadap
penelitian
kinerja
ini
pegawai
Dinas Pariwisata dan Seni Budaya
2. Populasi,
Sampel dan Teknik
Kota Pagar Alam. Sedangkan tujuan
Pengambilan Sampel.
penelitian
Populasi
ini
mengetahui
adalah
bagaimana
komunikasi
dan
diklat
untuk
yang
penelitian ini yaitu semua pegawai Dinas
terhadap
Pariwista dan Seni Budaya Kota Pagar Alam
Seni Budaya
Pagar Alam.
Dikarenakan
penelitian
ini
sebanyak
54
diharapkan dapat menjadi masukan
dijadikan
objek
dalam pemberian pola komunikasi
jenuh).
Adapun
kegunaan
dan diklat yang lebih baik pada
kinerja
pegawainya,
yang
berjumlah jumlah
54
orang.
pegawai
hanya
orang, maka semuanya penelitian
(sampling
3. Instrumen Penelitian.
organisasi pemerintah dalam upaya meningkatkan
objek
pengaruh
kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kota
menjadi
Dalam penelitian
penelitian yang
ini
instrument
digunakan
yaitu
khusunya di lingkungan kantor Dinas
kuisioner dalam bentuk pilihan ganda
Pariwisata dan Seni Budaya Kota
berdasarkan dimensi dan indikator yang
Pagar Alam.
dikembangkan pada kisi – kisi untuk mengetahui
B. METODE PENELITIAN 1. Rancangan
penelitan
yang
pengaruh
(komunikasi
dan
Seni Budaya Kota Pagar Alam. 4. Kerangka Penelitian.
bersifat sebab akibat. Yaitu ingin
bebas
diklat
kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan
digunakan adalah penelitian yang
mengetahui
komunikasi,
dan
Berdasarkan uraian terdahulu maka
variable
Pengaruh Komunikasi dan Diklat terhadap
diklat)
Kinerja Pegawai dalam Penelitian ini dapat
terhadap variabel terikat (kinerja)
lebih
disederhanakan
dalam
pegawai Dinas Pariwisata dan Seni
diagram seperti di bawah ini.
bentuk
Budaya Kota Pagar Alam.
Gambar 5 Diagram Pemikiran X1 Y
Faktor-faktor lain
(error)
X2
53
Dimana : Y = Kinerja, X1 = Komunikasi, X2
2. Diklat
berpengaruh
terhadap
kinerja pegawai Dinas Pariwisata
= Diklat
dan Seni Budaya Kota Pagar Alam. Hipotesis Penelitian
3. Komunikasi
1. Komunikasi berpengaruh terhadap
dan
Diklat
bersama-sama
berpengaruh
kinerja pegawai Dinas Pariwisata
terhadap
kinerja
pegawai Dinas
dan Seni Budaya Kota Pagar
Pariwisata dan Seni Budaya Kota
Alam.
Pagar Alam.
5. Variabel dan Defenisi Operasional Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Kinerja Variabel
Kinerja (Y)
Dimensi
Indikator
Pengetahuan, sikap Kemampuan melaksanakan tugas Kerjasama
Pengetahuan terhadap pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan Kualitas pekerjaan, kreativitas, loyalitas terhadap pekerjaan Kemampuan bekerjasama
bekerjasama,
Sumber : Rivai: 2005: hal. 354
Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Komunikasi Variabel
Komunik asi (X1)
Dimensi
Indikator
Teknik Komunikasi -
Komunikasi Informatif Komunikasi Persuasif Komunikasi Instruktif Hubungan Manusi
Tujuan Komunikasi Fungsi Komunikasi -
Perubahan Sikap Perubahan pendapat Perubahan prilaku Perubahan Sosial Menyampaikan Informasi Mendidik Menghibur Mempengaruhi
Sumber : Joseph A. Devito (2000:44)
54
secara
keinginan
Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Pendidikan dan Pelatihan Variabel
Dimensi
Pendidikan dan Pelatihan ( X2 )
Indikator
1. Analisa kebutuhan Pelatihan
1.Analisa Organisasi 2. Analisa Pekerjaan 3. Analisa pribadi
2. Program Pelatihan
1. Perencanaan 2. Supervisi
3. Implementasi Pelatihan
1. On the job 2. Of the job
4. Evaluasi Pelatihan
1. Evaluasi thd Proses 2. Evaluasi thd Hasil
Sumber : ( Managing Human Resorces, Bohlander and Snell; 2004:77)
6. Teknik Analisis Statistik
2. Analisis Inferensial
a). Teknik Analisis
Analisis
Data yang diperoleh dari kuesioner sebelum dianalisis dilakukan editing kemudian dilakukan
proses
tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk
tabel,
secara
deskriptif
statistik.
Alat
dipergunakan
kemudian
analisis dalam
yaitu: Regresi
penelitian
yang ini
Analisis ini merupakan suatu analisis yang menguraikan data hasil pengujian.
Analisis deskriptif ini disajikan dalam
distribusi
tabel frekwensi. frekwensi
ini
Pengolahan dilakukan
dengan membuat kelompok atau nilai
dengan
Dimana : Ŷ = Kinerja pegawai α = Bilangan konstanta b1 = Koefisien regresi X1 b2 = Koefisien regresi X2 X1 = Variabel independen Komunikasi X2 = Variabel independen Diklat E = error / Gallat
1. Analisis Deskriptif
bentuk
berganda
Ŷ = α + b1X1 + b2X2 + e
adalah:
penelitian tanpa melakukan
Linear
persamaan sebagai berikut :
secara
data
ini
menggunakan alat analisis statistik,
dianalisis
maupun
inferensial
Menguji secara
koefisien
bersama-sama
menggunakan alat
regresi dengan
uji-F atau F-
skor total dari jawaban responden.
55
test
dengan
tahapan
sebagai
independen
Komunikasi (X1)
berikut:
dan
Membuat formulasi hipotesis :
kinerja pegawai (Y).
Ho
1 = 2 = 0
:
yang
signifikan
variabel independen
ada pengaruh yang
independen
Komunikasi
dan
1 2 0
(hipotesis alternatif)), artinya ada pengaruh
yang
signifikan
variabel independen
dari
Komunikasi
(X1) dan Diklat (X2) terhadap
Komunikasi (X1)
Diklat
(X2)
terhadap
Menentukan level of signifikan Menentukan t-hitung dengan rumus : bi/Se (bi). Keputusan: Ho
: diterima bila t-hitung < t-
tabel
kinerja pegawai (Y). Menentukan level of significant Menentukan
signifikan
kinerja pegawai (Y).
kinerja pegawai (Y). :
terhadap
secara parsial antara variabel
dari
(X1) dan Diklat (X2) terhadap
Ha
(X2)
0 ( Hipotesis nol). Artinya
Ha : bi
(hipotesis nol), artinya tidak ada pengaruh
Diklat
F-hitung
dengan
Ha
: diterima bila t-hitung > t-
tabel B. Uji Hipotesis Statistik
rumus: 2
R /(k-1) (1- R2 )/(n-k)
F-hitung =
Uji t Untuk menguji hipotesis pertama
Keputusan Ho
dan kedua
= diterima bila F-
adalah dengan menggunakan
uji t. Uji t ini juga digunakan untuk
hitung < F-tabel
mengetahui secara parsial
Ha
variable
= diterima bila F-
hitung > F-tabel Menguji koefisien regresi masing-
independen
masing-masing
berpengaruh
pada
variable dependen. Dengan asumsi :
masing variabel independen secara sendiri-
Apabila t- hitung > t- tabel maka
sendiri dengan menggunakan uji-t atau t-
Ho ditolak yang berarti ada
test, dengan tahapan sebagai berikut:
pengaruh
Membuat formulasi hipotesis
yang
signifikan
secara parsial antara variabel 56
signifikan
variable independen terhadap
Ho : b0 = 0 (hipotesis nol). tidak ada pengaruh
yang
variable dependen
Apabila t- hitung < t- tabel maka Ho
diterima
yang
ada
pengaruh
tidak
berarti
signifikan
yang
variable
antara skor item dengan skor totalnya. Dengan
menggunakan
aplikasi SPSS for windows versi 13.0, dimana
prosedur
pengujian
diterapkan adalah uji korelasi dengan
dependen
memberi tanda pada nilai hasil korelasi yang
Selanjutnya
untuk
menguji
secara
hubungan
signifikan
yang
sahih
hipotesis ketiga maka digunakan uji F. Uji
pengujian selanjutnya.
F ini juga digunakan untuk mengetahui
2. Uji Reliabilitas
bersamaan
independen
yang
independen terhadap variable
Uji F
secara
program
apakah
variabel
pada
variable
berpengaruh
Reliabilitas tingkat
memiliki
Dengan asumsi :
(valid) untuk
artinya
keterpercayaan
pengukuran.
dependen.
menunjukkan
adalah
hasil
Pengukuran reliabilitas
suatu yang
tinggi,
yaitu
Apabila F- hitung > F- tabel maka
pengukuran yang mampu memberikan
Ho ditolak yang berarti ada
hasil ukur yang terpercaya (reliable).
pengaruh
Reliabilitas merupakan salah satu ciri
yang
signifikan
variable independen terhadap
atau
variable dependen
pengukuran yang baik.
Apabila F- hitung < F- tabel maka Ho
diterima
yang
ada
pengaruh
tidak
signifikan
karakter
intrumen
Dari hasil perhitungan, semua
berarti
nilai di bawah kolom Cronbach’s
yang
Alpha lebih dari 0,300 yang berarti
variable
bahwa
semua variabel yang diteliti
independen terhadap variable
adalah reliabel atau memiliki tingkat
dependen
keterpercayaan yang tinggi (handal), dan pehitungan tersebut sudah tidak
C. HASIL PENELITIAN DAN
lagi mengikutkan item variabel yang
PEMBAHASAN
dikeluarkan 1. Uji Validitas
instrumen
karena
tidak
memenuhi
kritria validitas.
Uji validitas dilakukan untuk menguji
utama
penelitian
3. Uji Normalitas
agar
Tujuan dilakukannya uji normalitas
dapat memberikan hasil sesuai dengan
ini adalah untuk mengetahui apakah
tujuannya, dengan menghitung korelasi
model garis regresi, variabel terikat
57
dan
variabel
bebas
keduanya
diagonal
serta
penyebarannya
mempunyai distribusi data normal atau
mengikuti arah garis diagonal, maka
mendekati normal.
data
Data
yang
berdistribusi
normal
tersebut
dapat
dikatakan
berdistribusi normal. Gambar berikut
dalam suatu model regresi dapat dilihat
ini
memperlihatkan
pada grafik P–P Plot, dimana bila titik
normalitas
– titik yang menyebar disekitar garis
terkumpul.
data
grafik
hasil
penelitian
yang
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
(sumber : Hasil pengolahan data primer menggunakan SPSS)
Gambar 1 Normalisasi Data Dari gambar tesebut terlihat bahwa semua
titik-titik
mendekati
ke dalam model garis regresi untuk
garis
dianalisis telah berdistribusi normal.
diagonal, hal ini berarti bahwa data
4. Analisis Statistik Inferensial
yang terkumpul kemudan dimasukkan
a. Model Summary
Tabel 4. Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square ,967a ,934
Adjusted R Square ,930
Std. Error of the Estimate ,13912
R Square Change ,934
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Diklat b. Dependent Variable: Kinerja
(sumber : Data Primer yang diolah menggunakan SPSS)
58
F Change 237,030
df1
df2 2
26
Sig. F Change ,000
Dari tabel di atas diketahui
0,934 atau sebesar 93,4% yang berarti
koefisien korelasi (R) = 0,967 yang
kemampuan variasi perubahan Kinerja
berarti bahwa antara Komunikasi dan
dapat
Diklat
Komunikasi
secara
bersama-sama
dijelaskan
oleh
dan
faktor-faktor
Diklat.
Sedangkan
mempunyai keeratan hubungan yang
sisanya sebesar 6,6% dijelaskan oleh
sangat kuat dengan Kinerja.
faktor lainnya yang tidak termasuk
Sedangkan
besaran
koefisien
dalam penelitian ini.
determinasi (R2 ) = 0,934 menunjukkan bahwa
Kinerja
b.
Hasil Uji Anova
memiliki determinasi ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 13,763 ,968 14,731
df 2 26 28
Mean Square 4,588 ,019
F 237,030
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Diklat b. Dependent Variable: Kinerja
Tabel.5 5 (sumber : Data Primer yang diolah menggunakan SPSS)
Dari tabel 5 diketahui bahwa
Komunikasi
dan
Diklat
terhadap
nilai F hitung adalah 280,616 dengan
Kinerja Pegawai, karena nilai tersebut
taraf signifikansi P-Value (Kolom Sig)
kurang dari nilai ketetapan = 0,05
= 0,000, hal ini berarti bahwa terdapat
(P-Value < ).
pengaruh yang sangat siginifikan dari
c. Hasil Uji Koefisien Regresi Tabel 6
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Komunikasi Diklat
Unstandardized Coefficients B Std. Error ,640 ,200 ,139 ,056 ,536 ,112
Standardized Coefficients Beta ,103 ,509
t 3,204 2,476 4,777
Sig. ,002 ,017 ,000
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound 1,041 ,239 ,026 ,251 ,311 ,762
a. Dependent Variable: Kinerja (sumber : Data Primer yang diolah menggunakan SPSS)
59
Berdasarkan tabel di atas dapat
untuk Diklat P-Value = 0,000 (P-Value
disusun persamaan regresi linier sebagai
< ), hal ini berarti bahwa secara
berikut :
parsial Diklat
Ŷ = 0,640 + 0,139X1 + 0,536X2 +
signifikan terhadap Kinerja.
e
Hasil analisa statistik yang dilakukan
Dari persamaan diatas maka
dengan
bantuan
komputer
meliputi
product
moment,
dapat diinterpretasikan sebagai berikut,
koefisien
nilai
korelasi parsial, koefisien determinasi, dan
0,640
berarti
bahwa
jika
korelasi
Komunikasi (X1 ) dan Diklat (X2 ) sama
analisis
dengan nol maka Kinerja = 0,640.
pendalaman
tiap
menggunakan
hasil
Koefisien X1 = 0,139 berarti bahwa
jika
Komunikasi
mengalami
diolah
Regresi
dengan
berganda
dan
variabel analisis
upaya dengan
yang
telah
bantuan paket program
perubahan sebesar 1 satuan skor maka
Statistical Package for Social Science
Kinerja juga akan berubah sebesar
(SPSS) For MS Windows Version 13.0.
0,139 , dengan ketentuan bahwa Diklat
1. Pengaruh
(X2 ) nilainya konstan. bahwa
jika
perubahan statistik
Diklat
sebesar maka
Komunikasi dan Diklat
Terhadap Kinerja
Koefisien X2 = 0,536 berarti 1
Kinerja
mengalami
Secara
bersama-sama
dan Diklat memiliki keeratan hubungan
skor
yang
juga
akan
Kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Seni
sangat kuat sebesar 0,967 terhadap
berubah sebesar 0,536, dengan catatan
Budaya Kota Pagar Alam.
bahwa
Komunikasi
Komunikasi
(X1 )
nilainya
menjelaskan
Selanjutnya
Komunikasi
satuan
konstan. untuk
melihat
dan
Kemampuan Diklat
untuk
variasi perubahan terhadap
Kinerja secara
bersama-sama (simultan)
apakah pengaruh antara Komunikasi
adalah sebesar 93,4% sedangkan sisanya
dan Diklat terhadap Kinerja signifikan
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
secara parsial akan digunakan uji t.
termasuk dalam penelitian ini.
Bedasarkan
60
berpengaruh sangat
tabel 6
didapat
Dari uji F diperoleh nilai sig =
taraf signifikansi ( = 5 %) untuk
0,000
Komunikasi P-Value = 0,017 (P-Value
membuktikan bahwa hipotesis penelitian
< ), Ini berarti bahwa Komunikasi
yakni:
secara parsial berpengaruh signifikan
menunjukkan
terhadap
sangat signifikan (nyata) terhadap Kinerja
Kinerja,
taraf
signifikansi
(P-Value <
0,05).
"Komunikasi adanya
Hasil
ini
dan
Diklat
pengaruh
yang
pegawai
Dinas
Pariwisata
dan
Seni
Budaya Kota Pagar Alam. 2. Pengaruh
Komunikasi
terhadap
Kinerja
dan
Diklat
berpengaruh
sangat
signifikan
terhadap
Kinerja
pegawai Dinas
Pariwisata dan Seni Budaya Kota
Secara parsial variabel Komunikasi memiliki
1. Komunikasi
pengaruh
yang
signifikan
Pagar
Alam
.
Keadaan
ini
ditunjukkan dari nilai uji-F, dimana
terhadap Kinerja pegawai Dinas Pariwisata
P-value <
dan Seni Budaya Kota Pagar Alam. Dari
secara bersama-sama Komunikasi
hasil uji parsial
(uji t) signifikansi t
dan
bernilai
menunjukkan
signifikan
=
0,017
hipotesis,
“Komunikasi
bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas
yang berati bahwa
Diklat berpengaruh sangat terhadap
Kinerja
pegawai Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar Alam .
Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar
2. Komunikasi
Alam” terbukti kebenarannya dan hipotesis
signifikan
dapat diterima.
pegawai Dinas Pariwisata dan Seni
3. Pengaruh Diklat terhadap Kinerja
Budaya Kota Pagar Alam. Keadaan
Secara
Kinerja
ini ditunjukkan dari hasil uji t,
memiliki pengaruh yang sangat signifikan
dimana signifikansi t dimana P-
terhadap Kinerja pegawai Dinas Pariwisata
Value <
dan Seni Budaya Kota Pagar Alam . Dari
Komunikasi
hasil uji parsial
signifikan
=
berpengaruh
(uji t) signifikansi t
0,000
menunjukkan
variabel
terhadap
sangat
Diklat
bernilai
parsial
berpengaruh
(P-Value
<
0,05)
hipotesis sangat
signifikan
"Diklat terhadap
yang berati bahwa berpengaruh terhadap
Kinerja
pegawai Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar Alam. 3. Diklat
berpengaruh
sangat
Kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Seni
signifikan
Budaya
pegawai Dinas Pariwisata dan Seni
Kota
Pagar
Alam"
terbukti
kebenarannya dan hipotesis diterima.
Budaya
terhadap
Kota
Pagar
Kinerja
Alam
.
Keadaan ini ditunjukkan dari nilai D. SIMPULAN DAN SARAN
uji t, dimana taraf signifikansi t PValue <
Simpulan Berdasarkan
hasil analisa
dan
Pembahasan pada bab IV maka dapat
yang berati bahwa
Diklat
berpengaruh
terhadap
Kinerja
signifikan
pegawai Dinas
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
61
Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar Alam .
.Devito
Joseph, Komunikasi Antara Manusia, Terjemahan Agus Maulana, Jakarta; Profesional Book, 1997 Edwin Locke, 2003, Esensi Diklat, Penerbit Mitra Utama, Jakarta.
Saran 1. Komunikasi
dan
dipertahankan secara
Diklat
serta
perlu
ditingkatkan
bersama-sama
maupun
secara parsial agar didapat Kinerja pegawai yang tinggi yang pada akhirnya
akan
Flippo, Edwin, 1993 Manajemen Personal(Terjemahan), Mas'ud, Erlangga Jakarta Gibson, James.L..John M.Ivanchevich & James H.Donnelly.Jr., 1996, Organi.sasi Prilaku, Struktur, Proses (Terjemahan, Nurul Andiarni, PT.Bina Aksara, Jakarta
menghasilkan
kinerja organisasi yang baik pula
Hardjana, Andre, Grasindo, Jakarta
Audit
Komunikasi,
bagi Dinas Pariwisata dan Seni Muhammad, Arni, 2004, Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Budaya Kota Pagar Alam. 2. Dari
kedua variabel yang diteliti
tersebut,
Komunikasi
ditingkatkan
lagi
perlu
secara
intensif
dan harus mendapatkan perhatian khusus
sehingga
akan
kinerja
yang baik
menghasilkan
Robbin, Stephen P., 2002, Essentials of Organizational Behaviour, San Diego State, University Alih Bahasa Halida & Dewi Sartika Simanjuntak, J. Payaman, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, FE. Universitas Indonesia. Jakarta. 1998.
bagi pegawai Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar Alam. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.
62
Sudjana, Metoda Statistika. Bandung. 1996
Tarsito.
Sukmalana, S Manajemen Kinerja, Penerbit PT.Intermedia Personalia Utama, Yakarta, 2007.