1
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN MODAL FINANSIAL TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG GARMEN DI KABUPATEN KLATEN.
Subroto Rapih Universitas Sebelas Maret
Trisno Martono
Guntur Riyanto ABSTRACT The purpose of this study is to analyze and determine (1) The effect on the performance of SMEs HR competence in the field of garment Klaten district. (2) The effect of social capital on the performance of SMEs in the garment district of Klaten. (3) The effect of financial capital on the performance of SMEs in the garment district of Klaten. (4) The effect of human resource competencies to the financial capital of SMEs in the garment district of Klaten. (5) the effect of social capital on financial capital of SMEs in the garment field kbaupaten Klaten. The method used in this research is descriptive quantitative. The population in this study is the garment sector SMEs in Klaten District. Data analysis in this study using Structural Equation Modeling (SEM). The sample in this study of 160 SMEs in the field of garment Klaten that dispersed into 5 clusters. The sampling technique used is the cluster area sampling technique. Techniques of data collection using questionnaire instrument with a Likert scale. The data obtained in this study is primary data obtained directly by distributing questionnaires to the respondents. Prerequisite test SEM analysis used in this research include: sample adequacy test assumptions, normality test and evaluation of outliers. Testing the suitability of the model using a x2 test - Chi-Square statistic, RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation), GFI (Goodness of fit index), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), CMIN / DF (The Minimum Sample Discrepancy Function devided with degrre of Freedom), TLI (Tucker Lewis Indeex), CFI (Comparative Fit Index). Hypothesis test used path analysis suitability. Based on calculations concluded that: (1) the variable Human Resources competencies have significant positive effect on SME performance variable with a value of 4557 and significant at p <0.05, (2) the social capital variables have a significant positive effect on the performance of SMEs variable with a value of 3.599 and was significant at p <0.05, (3) the financial capital variables have a significant positive effect on the performance of SMEs with a value variable sebesarn 4.334 and significant at p <0.05, (4) the HR competency variables have a significant positive effect on the financial capital variables with a value of 3.554 and significant at p <0.05, (5) the social capital variables have a significant positive effect on the financial capital variable with a value of 3.388 and significant at p <0.05.
Keywords: Human Resources Competency, Social Capital, Financial Capital, SME Performance
2
PENDAHULUAN
rendah
Latar Belakang Masalah
dibandingkan negara-negara ASEAN.
sekitar
3,5
dari
skor
1-10
Beberapa dekade ini UMKM
Daya saing UMKM Indonesia masih di
merupakan sektor usaha yang paling
bawah negara-negara seperti Filipina,
mempunyai andil dalam perekonomian
Thailand, dan Malaysia. Hal tersebut
baik secara Nasional maupun global.
harus segera diselesaikan mengingat
Dalam perekonomian Nasional, UMKM
dinamika
mempunyai andil yang luar biasa besar.
Nasional maupun global akan semakin
UMKM merupakan benteng tangguh
tinggi. Jika UMKM di Indonesia tidak
suatu perekonomian dalam menghadapi
segera
berbagai macam dinamika yang terjadi
berinnovasi,
dalam
juga
dipastikan akan tenggelam di kancah
menunjukan peran yang cukup vital dari
persaingan global. Tantangan UMKM di
segi kuantitas dan penyerapan tenaga
Indonesia
kerja. Pada tahun 2012 jumlah UMKM
berat
tercatat sebanyak 56.534.592 unit. Pada
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
waktu yang sama penyerapan tenaga
pada
kerja
sebesar
berlakunya MEA pada 2015 mendatang,
107.657.609 orang. Dari sudut pandang
seluruh Negara ASEAN akan menjadi
Produk
perekonomian.
tahun
2012
UMKM
adalah
Domsestik
pasar
dan
berbenah
dan
maka
dipastikan
dengan
akan
2015
perekonomian
lebih
hampir
akan
giat bisa
semakin
diberlakukanya
mendatang.
Dengan
Bruto
(PDB),
pasar barang, jasa, modal dan tenaga
juga
cukup
kerja tanpa sekat – sekat antar Negara.
menjanjikan. Kementrian Koperasi dan
Selain tantangan dari pasar bebas
UMKM mencatat, pada tahun 2011 PDB
ASEAN diatas, tantangan global juga
dari
datang dari pasar bebas Negara –
sumbangan
sektor
UMKM
UMKM
sebesar
Rp.
4.303,57 triliun. Terlepas manfaat
positif
Negara berbagai
macam
APEC
diberlakukan.
juga
Dengan
segera
terintegrasinya
UMKM
terhadap
pasar
Nasional,
berbagai
Indonesia dipastikan menjadi semakin
macam masalah masih di hadapi para
berat. Serbuan produk asing di pasar
pelaku UMKM di Tanah Air. Masalah
lokal baik di sektor pertanian, kerajinan,
utama UMKM Nasional saat ini yaitu
garmen,
masih lemahnya kinerja dari UMKM.
produk
menurut data dari Kementerian Badan
pasar domestik. UMKM di Indonesia
Perencanaan Pembangunan Nasional
mau tidak mau harus bersaing dengan
(Bappenas), daya saing Usaha Kecil
pesaing –
Mikro (UMKM) Indonesia masih sangat
bahkan global.
perekonomian
global,
akan
tantangan
manufaktur lainya
dan
UMKM
produk
di
–
dipastikan membanjiri
pesaing tingkat regional
2
Dari
macam
dengan menyerap sekitar 3 juta tenaga
permasalahan rendahnya kinerja UMKM
kerja. (Pikiran-Rakyat.Com 06/08/2009).
Nasional ditas, dapat dianalisa bahwa
Industri garmen di Kabupaten
Faktor
berbagai
penentu
dalam
sebuah
Klaten juga mengalami permasalahan
keberhasilan unit bisnis ditentukan oleh
yang
kualitas SDM dan modal yang dimiliki.
permasalahan UMKM Nasional. Data
Perpaduan antara kualitas SDM dengan
dari
ketersediaan
kabupaten Klaten menunjukan bahwa
UMKM
modal
berjalan
akan
dengan
membuat baik
dan
tidak
jauh
berbeda
Disperindagkop
beberapa
tahun
dengan
dan
UMKM
terakhir
nilai
mampu bersaing dalam pasar. Sehingga
perdagangan
garmen
di
Kabupaten
permasalahan
Klaten
mengalami
penurunan.
yang
mempengaruhi
terus
kinerja UMKM di Indonesia tersebut
Selain hal diatas, dari hasil penelusuran
dapat
yang dilakukan peneliti, selama ini peran
diturunkan
menjadi
beberapa
variabel, antara lain faktor kompetensi
pemerintah
Sumber Daya Manusia (SDM),
Perdagangan Koperasi
faktor
daerah
melalui
Dinas
dan UMKM
modal sosial (social capital) dan faktor
masih minim sekali menyentuh solusi
modal finansial (financial capital).
yang berkenaan dengan pengembangan
Berbagai
macam
SDM dan bahkan belum sama sekali
permasalahan UMKM diatas juga terjadi
dalam hal Modal Sosial. Pelatihan –
pada UMKM yang bergerak di bidang
pelatihan untuk meningkatkan kapasitas
garmen. Di indonesia, industri garmen
pelaku UMKM selama ini masih belum
merupakan
memadai dan penyuluhan – penyuluhan
industri
yang
cukup
menjanjikan. Dari sisi penguasaan pasar
mengenai
garmen
untuk menjadikan para pelaku UMKM
Indonesia
berada
pada
peringkat kesembilan dunia sebagai
semakin
negara
Sehingga
Pada
penghasil akhir
garmen
2008
pertumbuhan
yang
ekspor
terbesar. lalu
komoditas
saat lain
pentingnya
berdaya
modal
belum
para
sosial
dilakukan.
pelaku
UMKM
khususnya bidang garmen di Kabupaten Klaten
masih
belum
sepenuhnya
anjlok, ekspor industri garmen Indonesia
memanfaatkan potensi – potensi yang
justru
ada
ekspor
tumbuh industri
positif.
Pertumbuhan
garmen
domestik
untuk
meningkatkan
kinerja.
Rumusan Masalah
tercatat naik menjadi sebesar 1,08
Berdasarkan
latar
belakang
persen hingga akhir 2008. Volume
masalah di atas, perumusan masalah
ekspor
yang
garmen
Indonesia
saat
ini
sebesar 2,5-3 persen dari total ekspor
dapat
dikemukakan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
garmen dunia. Total nilai sumbangan
1. Apakah terdapat pengaruh positif
ekspor garmen mencapai Rp10,4 miliar
signifikan antara kompetensi SDM
3
terhadap
kinerja
bidang
garmen
pada di
UMKM
UMKM
Kabupaten
Klaten ? terdapat
pengaruhpositif
signifikan
antara
modal
sosial
terhadap
kinerja
pada
UMKM
bidang
garmen
di
di
Untuk
mengetahui
adanya
pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja UMKM
Kabupaten
Klaten ?
garmen
Kabupaten Klaten. 3.
2. Apakah
bidang
bidang
garmen
di
Kabupaten Klaten. 4.
Untuk
mengetahui
adanya
3. Apakah terdapat pengaruh positif
pengaruh positif signifikan antara
signifikan antara modal finansial
kompetensi SDM terhadap modal
terhadap
finansial
kinerja
bidang
garmen
pada di
UMKM
Kabupaten
Klaten ? 4. Apakah terdapat pengaruh positif
Untuk
bidang
mengetahui
adanya
pengaruh positif signifikan antara
signifikan antara kompetensi SDM
modal
terhadap
modal
finansial
UMKM
bidang
pada
garmen
UMKM
garmen di Kabupaten Klaten. 5.
finansial
pada
di
sosial
terhadap
modal
UMKM
bidang
pada
garmen di Kabupaten Klaten.
Kabupaten Klaten ? 5. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan
antara
terhadap
modal
UMKM
bidang
modal
sosial
finansial
pada
garmen
di
Kabupaten Klaten ?
Kinerja yang
merupakan
diperoleh
sebuah
capain
seseorang,
suatu tujuan. Kinerja yang maksimal
Tujuan adalah segala sesuatu
bisnis dalam menjalankan usahanya.
menjadi tujuan dalam penelitian ini
Kinerja adalah keberhasilan personel,
adalah :
tim,
Untuk
dicapai.
Adapun
merupakan harapan utama sebuah unit
yang
1.
ingin
Definisi Kinerja Perusahaan
ataupun perusahaan dalam mencapai
Tujuan Penelitian
yang
KAJIAN LITERATUR
mengetahui
adanya
unit
organisasi
dalam
mewujudkan sasaran strategik
yang
pengaruh positif signifikan antara
telah ditetapkan sebelumnya dengan
kompetensi SDM terhadap kinerja
perilaku
UMKM
2007; Bastian, 2006; Armstrong, 2004;
bidang
garmen
di
Kabupaten Klaten. 2.
atau
Untuk
mengetahui
yang
diharapkan.
(Mulyadi,
Rivai, 2008). adanya
Kinerja maksimal
modal
tujuan semua UMKM. Kinerja yang baik
terhadap
kinerja
di
semua
optimal
baik,
pengaruh positif signifikan antara sosial
serta
yang
sektor
baik
merupakan
keuangan,
4
produksi, distribusi maupun pemasaran
kompetensi
SDM
merupakan syarat mutlak bagi UMKM
mencerminkan
kapasitas
produktif
untuk bisa terus hidup. Dengan kinerja
sumber
manusia,
termasuk
yang baik pula suatu UMKM diharapkan
didalamnya
akan semakin kokoh menjadi tulang
(literasi,
numerasi,
punggung
analitikal)
untuk
semakin
perekonomian berperan
dan
penting
akan dalam
daya
berbagai
dalam
Indikator Kinerja UMKM
Sheffrin, 2003).
menukur
kognitif
memproduksi
dan nilai
tambah ekonomi. (Son, 2010; Azua
perekonomian Nasional.
Dalam
keterampilan
Huseini,
1999;
Sullivan
and
kinerja
Khalique et al (2013:78) dalam
sebuah UMKM diperlukan indikator –
sebuah teorinya mengemukakan bahwa
indikator
yang
Kompetensi SDM atau (human capital)
(2001)
dan
tepat.
Gitosudarmo
Munizu
(2010)
sangat dipertimbangkan sebagai urat
beberapa
indikator
nadi sebuah organisasi dan human
yang dapat digunakan pedoman dalam
capital merupakan sumber daya yang
mengukur kinerja sebuah unit bisnis,
sangat krusial untuk berinovasi dan
antara lain :
mengembangkan organisasi.
1) Pertumbuhan keuntungan.
Indikator Kompetensi SDM
mengungkapkan
2) Pertumbuhan jumlah pelanggan.
Dalam menilai sejauh mana
3) Pertumbuhan jumlah penjualan.
pelaku
4) Pertumbuhan jumlah aset.
manusia yang cukup, dapat dilihat dari
5) Penambahan tenaga kerja setiap
beberapa indikator terkait dengan modal
tahun.
bisnis
telah
memiliki modal
manusia. Fatoki (2011) dan Ardiana et
Sedangkan Zaenal (2012:45)
al
(2010)
merumuskan
beberapa
berpendapat bahwa dalam mengukur
indikator untuk mengetahui kompetensi
kinerja
SDM yang dimiliki oleh pelaku usaha,
suatu
UMKM
dapat
menggunakan beberapa indikator antara
antara lain:
lain :
1) tingkat pendidikan
1) Pertumbuhan keuntungan. 2)
Pertumbuhan
2) pengalaman dalam dunia bisnis jumlah
3) pendidikan terkait dunia bisnis
pelanggan.
4) kompetensi mengatur keuangan
3)
Pertumbuhan jumlah penjualan.
5) kompetensi dalam pemasaran
4)
Pertumbuhan jumlah aset.
6) kompetensi manajerial secara umum Sedangkan
menurut
Menurut
ada
beberapa
Definisi Kompetensi Sumber Daya
Subagyo
Manusia (SDM)
indikator yang dapat digunakan untuk
(2010:37)
mengukur kualitas SDM antara lain :
5
1) Tingkat pendidikan.
memperbaiki akses kepada ide bisnis,
2) Pengalaman dalam dunia bisnis.
pengetahuan dan modal (Aldrich &
3) Kompetensi mengatur keuangan.
Zimmer, dalam Indarti, 2007; Bontis,
4) Kompetensi dalam pemasaran.
1998). Modal sosial menjadi hal yang
5) Kompetensi
sangat penting dalam sebuah tatanan
manajerial
secara
umum.
masyarakat suatu
Definisi Modal Sosial
yang
daya
dari
tersebut untuk
Coleman
(1999)
akan dalam
memberikan komunitas
menjawab tantangan
yang dihadapi. Modal sosial juga sangat
mendefinisikan modal sosial sebagai
berperan
kemampuan masyarakat untuk bekerja
kehidupan masyarakat, karena dengan
sama, demi mencapai tujuan – tujuan
modal sosial masyarakat akan mampu
bersama, di dalam berbagai kelompok
bekerja sama dalam mewujudkan tujuan
dan organisasi. Putnam dalam Budi
yang akan dicapai.
(2005) merumuskan bahwa modal sosial
Indikator Modal Sosial
(social capital) menunjuk pada ciri-ciri organisasi
sosial
yang
berbentuk
jaringan-jaringan
horisontal
dalamnya
norma-norma
berbagai
bidang
Dalam modal sosial, terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan
di
pedoman untuk menilai sebuah unit
yang
bisnis apakah sudah memanfaatkan
memfasilitasi koordinasi, kerja sama,
modal sosial secara optima. Muin (2013)
dan
yang
dan Roxas (2008) mendefinisikan ada
manfaatnya bisa dirasakan bersama
beberapa indikator untuk mengetahui
anggota-anggota
Jika
sebuah UMKM telah mengoptimalkan
suatu
potensi dari modal sosial yang ada,
berisi
saling
sebuah
yang
dalam
mengendalikan
organisasi.
keterikatan
dalam
komunitas tertentu sudah terjadi, maka
antara lain :
modal
1)
sosial
juga
akan
terbentuk
sedemikian rupa sehingga dampaknya akan memberikan manfaat yang positif
Kerjasama. 2)
dalam segala bidang. (Bourdieu dalam Winter, 2000; Cohen dan Prusak L,
Kemampuan Membangun
Kemampuan Membangun Kepercayaan.
3)
2001)
Kemampuan Membangun Reputasi.
Jaringan sosial dalam bisnis sangat
berperan
dalam
sebuah
unit
usaha.
4)
kesuksesan Jaringan
menggambarkan alat yang digunakan
Partisipasi dalam Masyarakat Lokal.
5)
Kerjasama
biaya
transaksi,
juga
untuk
dinas
(2009:78)
dalam
terkait.
pengusaha untuk mengurangi resiko dan
dengan
Muchtar teorinya
mengemukakan
beberapa
6
indikator yang dapat digunakan untuk
beberapa
penjelasan
diatas
menilai sejauh mana modal sosial sudah
dikatakan
bahwa
dimanfaatkan oleh perusahaan, antara
sangatlah penting dalam jalannya roda
lain :
suatu UMKM.
modal
dapat finansial
1) Kemampuan membangun kerjaIndikator Modal Finansial
Sama. 2) Kemampuan Membangun kepercayaan.
Dalam (2010:36)
3) Partisipasi
dalam
Masyarakat
Lokal.
toerinya,
Munizu
mengemukakan
beberapa
indikator
digunakan
untuk
ada
yang
dapat
mengukur
modal
finansial sebuah UMKM, antara lain : Definisi Modal Finansial
1) Penggunaan modal sendiri.
Kasmir mendifinisikan
(2010:22)
modal
kerja
finansial
2) Penggunaan modal pinjaman. 3) Tingkat keuntungan dan akumulasi
sebagai modal yang digunakan untuk membiayai
kegiatan
operasional
modal. 4) Membedakan pengeluaran pribadi
perusahaan sehari – hari, terutama yang
dengan perusahaan.
memiliki jangka waktu pendek. Menurut Harahap (2001) dan Mardiasmo (2008)
Penelitian Yang Relevan
Modal
1.
kerja
adalah
aktiva
lancar
Ngugi et al (2012) penelitiannya
dikurang utang lancar. Modal kerja juga
difokuskan
bisa
yang
intellectual capital yang merupakan
tersedia untuk diinvestasikan terhadap
bagian dari kompetensi SDM dalam
aktiva tidak lancar atau untuk membayar
pertumbuhan
utang tidak lancar.Bagi setiap organisasi
Kenya.
usaha,
mengungkapkan
dianggap
sebagai
modal
dana
memegang
peranan
pada
pengaruh
sektor
UMKM
di
Penelitiannya pertama,
penting di dalam menjalankan operasi
kemampuan
usaha. Sedangkan menurut Darsono
sangat
(2006) modal kerja adalah investasi
pertumbuhan
dalam jangka pendek atau investasi
namun demikan hal tersebut harus
dalam harta lancar (current assets).
diikuti
Riyanto mengemukakan dalam
(2001 pengertian
pengertian
produksi memproduksi
:
yang lebih
klasik digunakan lanjut.
17) modal
sebagai untuk Dari
manajerial
berpengaruh UMKM
pengalaman
Kedua,
terhadap di
juga
Kenya,
manajerial.
keuletan
berwirausaha terhadap
teknik
dalam berpengaruh
pertumbuhan
UMKM
namun hal itu juga harus diikuti
7
dengan
keberanian
dalam
dan
mengambil resiko. 2.
Macherinskiene (2011)
dan
melakukan
Survilaite
penelitian
di
penelitian
dan hasil dari
tersebut
menunjukan
bahwa semua variabel termasuk
mengetahui
budaya etnis berpangaruh positif
adakah
pengaruh
antara kompetensi SDM (human
dan
capital) sebagai nilai tambah dalam
UMKM agribisnis di papua.
menunjukan
6.
bahwa
signifikan
Muin
(2013)
terhadap
kinerja
melakukan
mengenai
kajian
antara
kemampuan
sebagai
capital
sosial serta implikasinya terhadap
yang
kinerja UMKM sektor industri di
intellectual nilai
tambah
usaha
riset
kompetensi SDM yang terwujud
mempunyai
dan
modal
sangat baik untuk perusahaan serta
Sulawesi
Selatan.
Hasil
berpengaruh
penelitian
tersebut
menunjukan
signifikan terhadap
dari
kinerja UMKM di Lithuania.
bahwa modal sosial berpengaruh
Ardiana et al (2010) melakukan
secara
penelitian pada beberapa UMKM di
terhadap kinerja UMKM di Sulawesi
surabaya
Selatan.
untuk
mengetahui
pengaruh antara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kinerja
UMKM
7.
terhadap
positif
dan
signifikan
Chittithaworn
et
al
(2011)
penelitiannya
dilakukan
untuk
dari
mengetahui faktor – faktor yang
menunjukan
mempengaruhi kesuksesan UMKM
dan
hasil
penelitian
tersebut
bahwa
kompetensi
mempunyai
pengaruh
SDM
di Thailand. Hasil dari penelitian
yang
tersebut
menunjukan,
disamping
signifikan terhadap kinerja UMKM
faktor – faktor lain modal finansial
di Kota Surabaya.
masih
Stam et al (2013) dalam studi
terhadap kinerja UMKM.
literaturnya melakukan penelitian
8.
Munizu
berpengaruh
(2010)
signifikan
melakukan
riset
dengan teknik meta analisis untuk
untuk memngetahui peran faktor
mengathui pengaruh modal sosial
eksternal dan internal dalam kinerja
terhadap kinerja UMKM. hasil dari
UMKM di Sulawesi Selatan. Hasil
penelitian
dari penelitian tersebut menunjukan
modal
5.
di Provinsi Papua
beberapa UMKM di Lithuania untu
tersebut
4.
kewirausahaan
terhadap kinerja UMKM Agribisnis
perusahaan. Hasil dari peenlitian
3.
perilaku
tersebut
sosial
menunjukan,
berperan
secara
faktor
internal
yang
signifikan terhadap kinerja UMKM.
didalamnya
faktor
Rante (2010) melakukan penelitian
mempunyai
pengaruh
mengenai pengaruh budaya etnis
termasuk finansial yang
8
signifikan terhadap kinerja UMKM
Gambar 1.
di Sulawesi Selatan. 9.
Kerangka Berpikir
Philomina et al (2012) melakukan penelitian di District Wa ghana
Hipotesis
untuk mengetahui pengaruh kredit dan
pinjaman
mikro
terhadap
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah
perkembangan UMKM. Hasil dari
diungkapkan
penelitian
dalam penelitian ini adalah :
tersebut
menunjukan
diatas,
maka
hipotesis
bahwa kredit dan pinjaman mikro
1. H1 : Terdapat pengaruh positif
mempunyai peran yang cukup kuat
signifikan antara kompetensi SDM
dalam pengembangan UMKM di
terhadap
district Wa Ghana.
bidang garmen.
10. Inayah
et
al
kinerja
UMKM
(2014)
dalam
melakukan
analisa
signifikan
antara
modal
sosial
mengenai pengaruh kredit modal
terhadap
kinerja
pada
UMKM
kerja terhadap pendapatan bersih
bidang garmen.
penelitianya
usaha kecil dan menengah (UKM) sektor
formal
3. H3 : Terdapat pengaruh positif
Kabupaten
signifikan antara modal finansial
dan
hasil
terhadap
Bali
penelitian
tersebut kredit
pengaruh positif
di
Buleleleng
bahwa
2. H2 : Terdapat
pada
dari
menunjukan
modal
kinerja
pada
UMKM
bidang garmen.
kerja
4. H4 : Terdapat pengaruh positif
berpengaruh positif dan signifikan
signifikan antara kompetensi SDM
terhadap pendapatan bersih UMKM
terhadap
di Kabupaten Buleleng Bali.
UMKM bidang garmen.
Kerangka Berpikir
5. H5
Berdasarkan beserta
masalah
yang
:
finansial
pada
Terdapat pengaruh positif
kajian
teori
signifikan
akan
diteliti
terhadap
diatas, maka penelitian ini dibuat dalam
modal
antara modal
modal
sosial
finansial
pada
UMKM bidang garmen.
kerangka berfikir sebagai berikut : METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di 5 klaster UMKM bidang garmen yang terdapat di Kabupaten Klaten. 5 klaster tersebut antara lain : a.
Sentra konveksi daerah Sidowarno, Wonosari, Klaten
9
b.
c.
d.
e.
Sentra
konveksi
daerah
Populasi penelitian ini adalah
Tempursari, Ngawen, Klaten.
semua pelaku UMKM bidang garmen
Sentra konveksi daerah Kalitengah,
yang terdapat di kabupaten Klaten yang
Wedi, Klaten.
tersebar dalam 5 klaster sentra industri
Sentra konveksi daerah Pakahan,
garmen. Jumlah populasi keseluruhan
Jogonalan, Klaten
dalam
Sentra
konveksi
daerah
Tambakboyo, Pedan, Klaten.
penelitian ini berjumlah 292
UMKM bidang garmen yang terdapat di Kabupaten Klaten yang terbagi dalam 5
Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel
klaster yaitu sentra Sidowarno, sentra
yang diteliti, yaitu variabel eksogen yang
Tempursari, sentra Kalitengah, sentra
terdiri dari Kompetensi SDM dan modal
Pakahan
sosial serta variabel endogen yang
Pengambilan smapel dalam penelitian
terdiri dari modal finansial dan kinerja
ini menggunakan bantuan tabel Isaac
UMKM.
dan Penelitian
ini
dimulai
dari
dan
sentra
Michael
keseluruhan
Tambakboyo.
sehingga
dalam
sampel
penelitian
ini
proses pengumpulan data yang berupa
sebesar 160 UMKM bidang garmen
angket yang di isi oleh responden.
yang terbagi dalam 5 klaster
Langkah pertama adalah menghitung
Kabupaten Klaten. Dengan perincian
kevalidan data yang diperoleh dari
sentra Sidiwarno sebanyak 34 UMKM,
responden dengan menggunakan uji
sentra Tempursari sebanyak 14 UMKM,
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
sentra Kalitengah sebanyak 42 UMKM,
konstruk
sentra Pakahan sebanyak 36 UMKM,
dilakukan
confirmatory
dengan
factor
analisis
analysis
(CFA)
sentra
menggunakan software AMOS versi 22,
UMKM
Tambakboyo
di
sebanyak
34
konstruk dikatakan valid jika memiliki
Teknik sampel yang digunakan
nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5
adalah teknik Cluster Sampling Area
(λ=0,5). Uji
atau
reliabilitas data dengan
menggunakan
indikator
disebut
juga
dengan
teknik
construct
sampling daerah. teknik ini digunakan
reliability yang dihitung dengan bantuan
jika pembagian sub populasi masih
software
homogen,
Amos
versi
22.
Untuk
misalnya
mengetahui hubungan antara variabel-
wilayah
variabel tersebut peneliti menggunakan
kemudian dari sub populasi tersebut
model
diambil sampel secara acak.
persamaan
struktural
atau
atau
letak
berdasarkan geografis,
dan
Structural Equation Modeling (SEM)
Teknik Pengumpulan Data Dan Jenis
dengan
Data
bantuan
software
AMOS 22. Populasi Dan Sampel
statistik
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini menggunakan instrumen
10
angket yang di isi oleh responden.
penelitian.
Hasil
uji
statstik
Langkah pertama adalah menghitung
dijabarkan sebagai berikut :
kevalidan data yang diperoleh dari
Hasil
pengujian
dapat
statistik
responden dengan menggunakan uji
menunjukkan bahwa semua jalur yang
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
dianalisis
konstruk
analisis
signifikan, terlihat dari besarnya tingkat
(CFA)
signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih
menggunakan software AMOS versi 22,
kecil dari 5%. Dari hasil diatas, maka
konstruk dikatakan valid jika memiliki
dapat diketahui hasil pengujian hipotesis
nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5
dalam penelitian ini sebagai berikut :
(λ=0,5). Uji
1)
dilakukan
confirmatory
dengan
factor
analysis
reliabilitas data dengan
menggunakan
indikator
memiliki
hubungan
yang
Hipotesis I : Terdapat pengaruh
construct
positif signifikan antara kompetensi
reliability yang dihitung dengan bantuan
SDM terhadap kinerja pada UMKM
software Amos versi 22.
bidang
Teknik Analisis Data
Klaten.
Metode digunakan
dalam
teknik
yang
penelitian
Berdasarkan
di
hasil
Kabupaten
perhitungan
ini
dimana nilai C.r kompetensi SDM
Equation
pada Kinerja UMKM sebesar 4.557
SEM
merupakan
signifikan pada p<0,05 maka dapat
multivariate
yang
disimpulkan bahwa hipotesis 1
regresi
diterima. Artinya, secara statistik
menggunakan Modelling
analisis
garmen
Structural
(SEM).
mengkombinasikan
aspek
berganda dan analisis faktor untuk
dapat
mengestimasi serangkaian hubungan
kompetensi
ketergantungan secara simultan (Hair
mempunyai
et.
signifikan pada kinerja UMKM.
al,
2009).
dilakukan program
Pengujian
dengan AMOS
hipotesis
menggunakan
versi
22
untuk
2)
ditunjukkan SDM
memang
pengaruh
Hipotesis II : Terdapat positif
bahwa
signifikan
positif
pengaruh
antara
modal
menganalisis hubungan kausalitas dalm
sosial terhadap kinerja pada UMKM
model struktural yang diusulkan.
bidang
garmen
di
Kabupaten
Klaten. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan
Berdasarkan analisis statistik
hasil
perhitungan
dimana nilai C.r modal sosial pada
dengan menggunakan program AMOS
Kinerja
versi 22 diperoleh hasil uji hipotesis
signifikan pada p<0,05, maka dapat
yang
hubungan
disimpulkan bahwa hipotesis II
kausalitas dari masing-masing variabel
diterima. Artinya, secara statistik
merupakan
uji
UMKM
sebesar
3.599
dapat ditunjukkan bahwa modal
11
3)
sosial mempunyai pengaruh yang
sosial
positif signifikan terhadap kinerja
pada UMKM bidang garmen di
UMKM.
Kabupaten Klaten.
Hipotesisi III : Terdapat pengaruh
Berdasarkan
positif
dimana nilai C.r modal sosial pada
signifikan
antara
modal
finansial
terhadap
kinerja
pada
UMKM
bidang
garmen
terhadap
modal
modal
hasil
finansial
finansial
perhitungan
sebesar
3.388
signifikan pada p<0,05, maka dapat
di
disimpulkan bahwa hipotesis V
Kabupaten Klaten. perhitungan
diterima. Artinya, secara statistik
dimana nilai C.r modal finansial
dapat ditunjukkan bahwa modal
pada kinerja UMKM sebesar 4.334
sosial mempunyai pengaruh yang
signifikan pada p<0,05, maka dapat
positif signifikan terhadap modal
disimpulkan bahwa hipotesis III
finansial.
Berdasarkan
hasil
diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa modal finansial yang
4)
mempunyai
positif
signifikan
pengaruh
Setelah menilai model secara
terhadap
keseluruhan dan menguji hubungan
kinerja UMKM.
kausalitas seperti yang dihipotesiskan,
Hipotesis IV : Terdapat pengaruh
tahap selanjutnya adalah pembahasan
positif signifikan antara kompetensi
hasil penelitian. Penelitian ini memiliki 5
SDM terhadap modal finansial pada
hipotesis yang dijawab dengan diuraikan
UMKM
hasil hipotesis sebagai berikut :
bidang
garmen
di
Kabupaten Klaten. Berdasarkan statistik
1.
hasil
dimana
kompetensi
SDM
Terdapat
pengaruh
perhitungan
positif signifikan antara kompetensi
nilai
SDM terhadap kinerja pada UMKM
pada
C.r modal
bidang
finansial sebesar 3.554 signifikan
Klaten.
pada
Hasil penelitian menunjukan bahwa
p<0,05,
maka
dapat
garmen
di
Kabupaten
disimpulkan bahwa hipotesis IV
kompetensi
diterima. Artinya, secara statistik
pengaruh yang positif signifikan
dapat
terhadap kinerja UMKM. Artinya
ditunjukkan
kompetensi
5)
PEMBAHASAN
SDM
bahwa mempunyai
semakin
SDM
baik
kompetensi
yang
terhadap
pengusaha maka kan berdampak
finansial
suatu
oleh
SDM
pengaruh yang positif signifikan modal
dimiliki
mempunyai
UMKM.
pada
Hipotesis V : Terdapat pengaruh
dalam
positif
perusahaan, termasuk didalamnya
signifikan
antara
modal
meningkatnya
seorang
mengalola
kemapuan suatu
12
kemapuan
menejerial,
kepemimpinan
dan
keputusan.
pengambilan
Kemajuan
sektor
lainya. Hal ini menunjukan bahwa semakin
baik
seorang
wirausahawan berjejaring dengan
UMKM di Negara – Negara maju
berbagai
tidak lepas dari kompetensi SDM
semakin membuka wawasan dan
yang baik pula. Pengembangan
yang paling utama akan membuka
sektor SDM di Indonesia mutlak
peluang
diperlukan karena unsur inilah yang
terhadap pemasaran produk dari
merupakan kunci untuk memajukan
UMKM tersebut. Hasil penelitian ini
sektor UMKM di Tanah air. Dengan
juga semakin menunjukan bahwa
memiliki kompetensi SDM yang
warisan buidaya leluhur kita yang
cukup maka para pelaku usaha
dinamakan gotong royong yang
akan bisa terus berkembang dan
syarat dengan kebersamaan untuk
berinovasi sehingga dunia usaha di
membangun hal yang positif sangat
Indonesia
berguna
khususnya
UMKM
bidang
akan
kalangan,
yang
maka
semakin
dalam
akan
lebar
mendukung
semakin
perkembangan sektor UMKM di
berkualitas.
Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal
Hasil penelitian ini mendukung hasil
33 ayat $ juga disebutkan bahwa
penelitian yang dilakukan Ngugi et
perekonomian
al
diselenggarakan
berkembangan
(2012),
dan
Macherinskiene
dan
Indonesia atas
dasar
Survilaite (2011) dan Ardiana et al
demokrasi ekonomi dengan prinsip
(2010)
kebersamaan,
2.
Terdapat positif
signifikan
pengaruh antara
modal
bahwa
prinsip
kebersaman
merupakan
amanat
–
undang
bidang
dilakukan
di
Kabupaten
Klaten.
tersebut
menunjukan
sosial terhadap kinerja pada UMKM garmen
hal
undang
dan
karena
hal
wajib
tersebut
sangat bermanfaat terutama dalam Hasil
ini
kehidupan masyarakat Indonesia
menunjukan bahwa modal sosial
yang berasaskan gotong royong.
berpengaruh
positif
Dengan penguatan modal sosial
signifikan terhadap kinerja UMKM.
akan menambah komepetensi diri,
Modal sosial merupakan salah satu
membuka
kunci untuk mencapai kemajuan
luasnya, memperkokoh kerjasama
dalam
antar
suatu
pengusaha
penelitian
secara
usaha. sulit
Seorang
untuk
bisa
wawasan
pengusaha,
seluas
–
meningkatkan
daya tawar (bargaining posisition)
berkembang jika kurang berjejaring
pelaku
dengan pengusaha – pengusaha
akan
UMKM
dan
memberikan
dampaknya peningkatan
13
tingkat kinerja suatu UMKM. Hasil
masih banyak pelaku UMKM yang
penelitian
belum
ini
mendukung
hasil
mendapatkan
akses
penelitian yang dilakukan Stam et
pinjaman ke lembaga keuangan
al (2013), Rante (2010) dan Muin
sehingga akan menghambat dalam
(2013)
pengembangan
3.
Terdapat positif
signifikan
pengaruh antara
terhadap
kinerja
UMKM
bidang
garmen
pemerintah
perlu
turun
tangan
pada
dengan memberikan pelatihan –
di
pelatihan terhadap para pelaku
Kabupaten Klaten. Hasil
yang
dijalankan. Dalam kasus seperti ini
modal
finansial
usaha
UMKM agar mereka dapat menjadi penelitian
pengusaha
ini
yang
bankable
menunjukan bahwa modal finansial
sehingga
berpengaruh
dapat berjalan dengan baik. Hasil
terhadap
kinerja
pengembangan
UMKM. Modal finansial dalam hal
penelitian
ini
penelitian
baik
berupa
mengelola
kemapuan
keuangan
maupun
mendukung yang
hasil
dilakukan
Chittithaworn et al (2011) dan
akses pinjaman terhadap lembaga keuangan. Dalam hasil penelitian
ini
usaha
Munizu (2010). 4.
Terdapat
pengaruh
ini memperlihatkan bahwa, semakin
positif signifikan antara kompetensi
baik aspek keuangan yang ada
SDM terhadap modal finansial pada
dalam suatu UMKM, maka akan
UMKM
semakin baik pula kinerja dari
Kabupaten Klaten.
UMKM tersebut. Aspek keuangan merupakan
hal
diperhitungkan
yang
dalam
wajib
menjalan
bidang
garmen
Hasil menunjukan
di
penelitian bahwa
kompetensi
SDM berpengaruh terhadap modal
bisnis. Dalam beberpa teori tentang
finansial
modal juga menunjukan bahwa
menunjukan
modal finansial merupakan modal
kompetensi SDM yang baik, maka
pokok yang harus dipenuhi. Modal
pengetahuan
finansial
mengenai
dapat
berupa
modal
sendiri ataupun modal pinjaman
dengan
dari
pihak
perekonomian
perusahaan. bahwa,
hal aspek
lain.
Dalam
semakin baik
modern,
akses
mengelola
pinjaman
keuangan
lembaga
–
dan yang
Hal
ini
dengan
kemapuan berkaitan
keuangan
akan
kemapuan dalam
keuangan
yang
ada
terhadap
dalam perusahaan juga semakin
resmi
baik sehingga akan meningkatkan
keuangan mutlak diperlukan dan
kemapuan finansial suatu UMKM.
masalah yang sering terjadi adalah
banyak pengusaha – pengusaha
lembaga
14
kecil
yang
mengembangkan
kesulitan
untuk mengelola keuangan dan
mereka
terlebih semakin membuka peluang
usaha
karena minimnya kemapuan untuk
untuk
mengakses lembaga – lembaga
pendanaan dari berbagai lembaga
keuangan untuk menambah modal
keuangan. Banyak pengusaha kecil
finansial mereka. Mereka kurang
yang
dipercaya
pinjaman ke lembaga keuangan
untuk
pinjaman
mendapatkan
dikarenakan
beberapa
mendapatkan
tidak
bisa
akses
mendapatkan
dikarenakan minimnya informasi.
alasan, pertama masih minimnya
Dengan
pengetahuan dan tatacara dalam
dengan pengusaha – pengusaha
memahami
untuk
lain, maka informasi akan berjalan
mengajukan pinjaman ke lambaga
dengan lancar. Selain itu dengan
keuangan,
tidak
modal sosial yang kuat, pengusaha
dari
dapat membentuk koperasi yang
untuk
dapat memenuhi kebutuhan akan
mengajukan pinjaman ke lembaga
modal finansial para anggotanya
keuangan. Kedua alasan tersebut
secara mandiri dan berasaskan
jika
kekeluargaan.
syarat
kedua
memenuhinya
syarat
pengusaha
tersebut
dilihat
akan
berasal
dari
menjalin
kerjasama
Penguatan
modal
kurangnya kompetensi dari para
finansial sangat penting dilakukan
pengusaha tentang seluk beluk
terlebih dalam budaya dan adat
pengajuan pinjaman ke lembaga
istiadat masyarakat Indonesia yang
keuangan.
Hasil penelitian ini
mempunyai warisan budaya yang
mendukung hasil penelitian yang
sangat tak ternilai harganya yaitu
dilakukan Iswati dan Ansori (2007).
gotong royong. Hasil penelitian ini
5.
Terdapat positif
signifikan
sosial
terhadap
pengaruh antara
modal
modal finansial
mendukung hasil penelitian yang dilakukan Philomina et al (2012) dan Inayah et al (2014).
pada UMKM bidang garmen di PENUTUP
Kabupaten Klaten. Hasil
penelitian
menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh finansial. bahwa
terhadap
Hal semakin
ini
modal
menunjukan baik
Kesimpulan 1. Hasil perhitungan statistik antara kompetensi Finansial
SDM
dan
Modal
mendapatkan
hasil
seorang
terdapat pengaruh positif signifikan
wirausahawan berjejaring dengan
antara kompetensi SDM terhadap
berbagai
kinerja pada UMKM bidang garmen
kalangan,
maka
akan
semakin baik pula kemampuan dia
di Kabupaten Klaten.
15
2. Hasil perhitungan statistik antara
Klaten
hendaknya
terus
Modal Sosial dan Kinerja UMKM
mengasah
mendapatkan
baik kemmapuan manajerial
hasil
terdapat
kemampuan
diri
pengaruh positif signifikan antara
maupun
modal sosial terhadap kinerja pada
Dengan terus meningkatkan
UMKM
kemapuan
bidang
garmen
di
Kabupaten Klaten.
diri,
maka
kemajuan usaha juga akan
3. Hasil perhitungan statistik antara Modal Finansial dan Kinerja UMKM mendapatkan
kepemimpinan.
hasil
dapat terwujud. b. Para
terdapat
pelaku
hendaknya
UMKM
terus
menjalin
pengaruh positif signifikan antara
hubungan dengan stakeholder
modal finansial terhadap kinerja
terkait baik itu mendapatkan
pada UMKM bidang garmen di
jaringan
Kabupaten Klaten.
mempererat
4. Hasil perhitungan statistik antara Kompetensi Finansial
SDM
dan
Modal
mendapatkan
hasil
baru
ataupun
jaringan
yang
telah terjalin. Dengan terus menjalin
komunikasi
berjejaring
dengan
dan
sesama
terdapat pengaruh positif signifikan
pengusaha maupun dengan
antara kompetensi SDM terhadap
dinas terkait maka daya tawar
modal finansial pada UMKM bidang
pelaku
garmen di Kabupaten Klaten.
semakin meningkat sehingga
5. Hasil perhitungan statistik antara
dapat
UMKM
juga
memberikan
akan
dampak
Modal Sosial dan Modal Finansial
yang cukup signifikan terhadap
mendapatkan terdapat pengaruh
kemajuan usaha yang dijalani.
positif
signifikan
sosial
terhadap
antara modal
modal finansial
c.
Para
pelaku
UMKM
hendaknya
lebih
pada UMKM bidang garmen di
memeprhatikan
pengelolaan
Kabupaten Klaten.
keuangan
perusahaan.
Saran
Pembukuan
1. Bagi pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten melihat
yang
signifikan
kompetensi kinerja pelaku
pengaruh
SDM
UMKM UMKM
perusahaan yang baik akan lebih
a. Dengan
antara terhadap
maka
para
khususnya
bidang garmen di Kabupaten
keuangan
mempermudah
pengalokasian perusahaan
dalam
keuangan
secara
efisien.
Penambahan modal finansial perusahaan keuangan ditingkatkan
dari juga
lembaga sebaiknya dengan
16
sebelumnya mempelajari akan
b. Dinas
sebaiknya
syarat dan ketentuan untuk
menempatkan
mendapatkan
community
akses
ke
lembaga keuangan.
para
2. Bagi Dinas terkait khususnya Dinas Perindustrian
diri
sebagai
organizer
pelaku
Kabupaten
untuk
UMKM
Klaten
di
sehingga
Perdagangan
dapat menjadi fasilitator dalam
Koperasi Dan UMKM Kabupaten
membentuk dan memperkuat
Klaten.
jaringan – jaringan pengusaha
a. Hendaknya pelatihan tentang bergabagai
hal
dalam
tata
kelola perusahaan untuk para pelaku
UMKM
ditingkatkan. pemerintah
sehingga para pelaku UMKM
lebih
Bantuan
dari
sebaiknya
tidak
akan lebih kuat dan solid. c.
Dinas sebagai perwakilan dari pemerintah
sebaiknya
berperan
aktif
memberikan
terus dalam
advokasi
terfokus dalam bentuk dana
advokasi
yang
tunai, melainkan dibagi secara
UMKM
sehingga
proporsional dengan bantuan
menjadi jalan untuk terbitnya
pelatihan
peningkatan
peraturan – paraturan daerah
kemapuan
yang lebih berpihak pada para
UMKM
pelaku UMKM.
kemampuan personal
–
pelaku
Kabupaten Klaten.
di
pro
–
pelaku dapat
17
Daftar Pustaka
Ardiana. I.D.K.R, I.A. Brahmayanti, Subaedi. Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja
UKM
di
Surabaya.
JURNAL
MANAJEMEN
DAN
KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 1, MARET 2010: 42-55.
Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Tugu Publisher. Nyutran (terjemahan). Bontis, Nick.1998. “Intellectual Capital: An Exploratory Study that Develops Measures and Models.” Management Decision Vol. 36 No. 2, hal 63-76.
Budi D. Sinulingga, 2005. Pembangunan Kota: Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bastian, Indra. 2004. Akuntansi Sektor Publik ed.1. Yogyakarta. Badan Penerbit FE UGM.
Chittithaworn, Chuthamas et al. 2011. Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs) in Thailand. Asian Social Science Vol. 7, No. 5; May 2011.
Cohen, S., dan Prusak L. (2001). In Good Company: How Social Capital Makes Organization Work. London : Harvard Business Pres.
Coleman, J. (1999). Social Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge Mass: Harvard University Press.
Fatoki , Olawale Olufunso. The Impact of Human, Social and Financial Capital on the Performance of Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) in South Africa. J Soc Sci, 29(3): 193-204 (2011).
Gitosudarmo, indriyo. 2001. Manajemen strategis edisi pertama. BPFE : yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
18
Huseini, M. 1999. Mencermati Misteri Globalisasi: Menata Ulang Strategi Pemasaran Internasional Indonesia Melalui Pendekatan Resource-Based. Fisip Universitas Indonesia : Depok.
Indarti, Nurul. 2007. Entrepreneurhip dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia. Ardana Media.
Kasmir. 2010.Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi I. Cetakan Kedua. Jakarta : Kencana.
Khalique, Muhammad ; Jamal Abdul Nassir bin Shaari ; Abu Hassan bin Md. Isa and Noridah Binti Samad. 2013. Impact of Intellectual Capital on the Organizational Performance of Islamic Banking Sector in Malaysia. Asian Journal of Finance & Accounting ISSN 1946-052X 2013, Vol. 5, No. 2.
Macherinskiene, Irene And Simona Survilaite. Intellectual Capital As The Main Factor Of Company‘S
Value
Added.
INTELEKTINĖ
EKONOMIKA
INTELLECTUAL
ECONOMICS 2011, Vol. 5, No. 4(12), p. 560–574, ISSN 1822-8038 (online).
Mardiasmo. 2008. Akuntansi Keuangan Dasar I; Dilengkapi dengan Soal dan Penyelesaiannya.Yogyakarta: BPFE.
Muchtar, Haryanto. 2009. Peran Modal Sosial Di Indonesia Dalam Pembangunan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Muin, Sri Adrianti. 2013. KAJIAN KEMAMPUAN USAHA DAN MODAL SOSIAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA USAHA KECIL SEKTOR INDUSTRI DI SULAWESI SELATAN. ASSETS Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat : Jakarta.
Munizu, Musran. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 1, MARET 2010: 33-41. Ngugi,
John Karanja, R.W. Gakure, Were M. Susan, Patrick Karanja Ngugi, Kibiru Charles Robinson. The Influence of Intellectual Capital on the Growth of Small
19
and Medium Enterprises in Kenya. Journal of Business Management and Corporate Affairs, Volume 1, Issue 1, pp 11-19; September 2012.
Philomina, Quansah. 2012. Influence of Micro Finance and Small Loan Centre (MASLOC) on the Development of Small Scale Enterprises in the Wa Municipality. European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 4, No.1, 2012
Rante, Yohanes. 2010. Pengaruh Budaya Etnis dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribisnis di Provinsi Papua. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, NO. 2, SEPTEMBER 2010: 133-141.
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya : Bandung.
Roxas, Banjo G. 2008. SOCIAL CAPITAL FOR KNOWLEDGE MANAGEMENT: THE CASE OF SMALL AND MEDIUM-SIZED ENTERPRISES IN THE ASIA-PACIFIC REGION. Asian Academy of Management Journal, Vol. 13, No. 2, 57–77, July 2008. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar –Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Son H.H. 2010. Human Capital Development. Asian development review 27 (2), pp. 29 56.
Stam, Wouter . Souren Arzlanian. Tom Elfring. 2013. Social capital of entrepreneurs and small firm performance: A meta-analysis of contextual and methodological moderators. Journal of Business Venturing. JBV-05655; No of Pages 22.
Subagyo, Agung. 2010. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rajawali Press. Sullivan A, Sheffrin DM 2003. Economic Principles in Action. Upper Saddle River. Pearson Prentice Hall : New Jersey.
Zaenal, Abdul. 2012. UMKM Sebagai tulang Punggung Perekonomian Nasional. Bandung : Alfabeta.
20
Winter. 2000. Towards a Theorised Understanding of Family Life and Social Capital. Australia: Australian Institute of Family Studies.