perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN MODAL FINANSIAL TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG GARMEN DI KABUPATEN KLATEN
TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajad Magister Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh: Subroto Rapih S991302018
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 to user commit i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI 1. Tesis yang berjudul : “ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN MODAL FINANSIAL TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG GARMEN DI KABUPATEN KLATEN” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan maupun naskah pustaka. Apabila di dalam naskah tesis ini dibuktikan terdapat unsur – unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi, baik Tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus menyatakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari
ketentuan
publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Desember 2014
Subroto Rapih S 991302018
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Subroto Rapih. S991302018. ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MODAL SOSIAL DAN MODAL FINANSIAL TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG GARMEN DI KABUPATEN KLATEN. Tesis. Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. 2015. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui (1) Pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. (2) Pengaruh modal sosial terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. (3) Pengaruh modal finansial terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. (4) Pengaruh kompetensi SDM terhadap modal finansial UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. (5) pengaruh modal sosial terhadap modal finansial UMKM bidang garmen di kbaupaten Klaten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuatitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural equation Modeling SEM. Sampel dalam penelitian ini sebesar 160 UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten yang tersebar ke dalam 5 Klaster. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster area sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket dengan skala Likert. Data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dengan cara membagikan langsung angket kepada responden. Uji prasyarat analisis SEM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi kecukupan sampel, uji normalitas dan evaluasi outlier. Pengujian kesesuaian model menggunakan alat uji 2 – Chi-Square statistic, RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation), GFI (Goodness of fit Index), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function Devided with degrre of Freedom), TLI (Tucker Lewis Indeex), CFI (Comparative Fit Index). Uji hipotesis digunakan analisis kesesuaian jalur. Berdasarkan hasil perhitungan disimpulkan bahwa : (1) pada variabel kompetensi SDM memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel Kinerja UMKM dengan nilai sebesar 4.557 dan signifikan pada p<0.05, (2) pada variabel modal sosial memiliki pengaruh positif signifikan variabel terhadap kinerja UMKM dengan nilai sebesar 3.599 dan signifikan pada p<0.05, (3) pada variabel modal finansial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja UMKM dengan nilai sebesarn 4.334 dan signifikan pada p<0.05, (4) pada variabel kompetensi SDM memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel modal finansial dengan nilai sebesar 3.554 dan signifikan pada p<0.05, (5) pada variabel modal sosial memiliki pengaruh postif signifikan terhadap variabel modal finansial dengan nilai sebesar 3.388 dan signifikan pada p<0.05. Kata Kunci : Kompetensi SDM, Modal Sosial, Modal Finansial, Kinerja UMKM
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Subroto Rapih. S991302018. ANALYSIS OF EFFECT HUMAN RESOURCES COMPETENCE, SOCIAL CAPITAL AND FINANCIAL CAPITAL ON SME’S PERFORMANCE APPAREL SECTOR IN KLATEN RESIDENCE. Thesis. Surakarta : Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University. 2015. ABSTRACT The purpose of this study is to analyze and determine (1) The effect on the performance of SMEs HR competence in the field of garment Klaten district. (2) The effect of social capital on the performance of SMEs in the garment district of Klaten. (3) The effect of financial capital on the performance of SMEs in the garment district of Klaten. (4) The effect of human resource competencies to the financial capital of SMEs in the garment district of Klaten. (5) the effect of social capital on financial capital of SMEs in the garment field kbaupaten Klaten. The method used in this research is descriptive quantitative. The population in this study is the garment sector SMEs in Klaten District. Data analysis in this study using Structural Equation Modeling (SEM). The sample in this study of 160 SMEs in the field of garment Klaten that dispersed into 5 clusters. The sampling technique used is the cluster area sampling technique. Techniques of data collection using questionnaire instrument with a Likert scale. The data obtained in this study is primary data obtained directly by distributing questionnaires to the respondents. Prerequisite test SEM analysis used in this research include: sample adequacy test assumptions, normality test and evaluation of outliers. Testing the suitability of the model using a x2 test - Chi-Square statistic, RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation), GFI (Goodness of fit index), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), CMIN / DF (The Minimum Sample Discrepancy Function devided with degrre of Freedom), TLI (Tucker Lewis Indeex), CFI (Comparative Fit Index). Hypothesis test used path analysis suitability. Based on calculations concluded that: (1) the variable Human Resources competencies have significant positive effect on SME performance variable with a value of 4557 and significant at p <0.05, (2) the social capital variables have a significant positive effect on the performance of SMEs variable with a value of 3599 and was significant at p <0.05, (3) the financial capital variables have a significant positive effect on the performance of SMEs with a value variable sebesarn 4.334 and significant at p <0.05, (4) the HR competency variables have a significant positive effect on the financial capital variables with a value of 3554 and significant at p <0.05, (5) the social capital variables have a significant positive effect on the financial capital variable with a value of 3.388 and significant at p <0.05. Keywords: Human Resources Competency, Social Capital, Financial Capital, SME’S Performance
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Motto “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” ( Ir. Soekarno) “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu pemuda bisa mengubah dunia” (Ir. Soekarno) “Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku dimana saja, karena dengan buku, aku merasa bebas” (Drs. Muhammad Hatta) “Merdeka nasional bukanlah tujuan akhir, rakyat yang bebas berkarya adalah puncaknya” (Sutan Sjahrir)
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah SWT atas semua pertolongan dan segala nikmat yang diberikan, semoga karya ini mempunyai nilai ibadah di hadapan-Mu,
Bapak Ibuku tercinta yang selau berjuang dan memotivasi anaknya untuk hidup lebih baik
Istri saya tercinta yang tanpa lelah selalu memberikan semangat dan motivasi
Keluarga tercinta yang selalu memberi semangat dan do’a untuk saya
Teristimewa teman-teman MPE angkatan 8 yang selalu memberi semangat, inspirasi, motivasi, do’a dan dukungan
dan Almamater kebanggaanku UNS.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Robbil’alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat, berkah, dan ridho-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul : “Analisis Pengaruh Kompetensi SDM, Modal Sosial Dan Modal Finansial Terhadap Kinerja UMKM Bidang Garmen di Kabupaten Klaten”. Penulisan tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya penulisan tesis ini kepada : 1. Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun tesis. 3. Bapak Prof. Dr Trisno Martono selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan
bimbingan
dan
pengarahan
kepada
penulis
dalam
penyelesaian tesis ini. 4. Bapak Dr. Guntur Riyanto, M.S selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan
bimbingan
dan
pengarahan
kepada
penulis
dalam
penyelesaian tesis ini. 5. Segenap dosen Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS yang telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. 6. Bapak Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yang selalu membantu selama penelitian berlangsung. 7. Segenap pegawai Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yang telah bersedia meluangkan waktunya selama penelitian berlangsung. 8. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu bekerja keras untuk menunjang pendidikanku, mendoakan, memberi semangat dan dorongan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Sahabat-sahabatku yang selalu menerima semua kekurangan dan kelebihanku. Kalian selalu memberikan bantuan serta dorongan untukku. 10. Teman- teman MPE angkatan 8, terima kasih atas segala kenangan indah dan perjuangan meniti masa depan. 11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun, supaya tesis ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi para penggunanya.
Surakarta, Desember 2014
Peneliti
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
MOTTO
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB
BAB
I
II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
8
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
9
LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
11
1. Definisi UMKM
11
2. Pembangunan Ekonomi Dan Unsur – Unsurnya
15
3. Kinerja UMKM
16
4. Kompetensi SDM
21
5. Modal Sosial
28
6. Modal Finansial
35
B. Penelitian yang Relevan
39
C. Kerangka Berpikir
40
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis BAB
BAB
III
IV
41
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
42
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
43
C. Populasi Dan Sampel
43
D. Variabel penelitian dan definisi operasional
47
E. Teknik Pengumpulan Dan Jenis Data
50
F. Instrumen Pengumpulan Data
51
G. Uji Validitas Dan Realibilitas Instrumen
52
H. Teknik Analisis Data
53
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
61
1. Perkembangan UMKM sektor garmen di Kabupaten Klaten
61
2. Hasil Pengumpulan Data
61
3. Deskripsi Data Statistik
62
4. Deskripsi Responden
64
B. Pengujian Instrumen
66
1. Uji Validitas
66
2. Uji Reliabilitas
70
C. Uji Asumsi Model
71
1. Uji Normalitas Data
71
2. Asumsi Outliers
73
D. Hasil Penelitian
73
1. Analisis Kesesuaian Model
73
2. Analisis Koefisien Jalur
75
E. Pembahasan BAB
V
77
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi
81
commit to user xii
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Saran
83
DAFTAR PUSTAKA
85
LAMPIRAN
91
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 1
41
B. Gambar 2
54
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
E. Tabel 1
13
F. Tabel 2
14
G. Tabel 3
42
H. Tabel 4
47
I. Tabel 5
62
J. Tabel 6
63
K. Tabel 7
65
L. Tabel 8
65
M. Tabel 9
66
N. Tabel 10
67
O. Tabel 11
68
P. Tabel 12
69
Q. Tabel 13
70
R. Tabel 14
71
S. Tabel 15
71
T. Tabel 16
73
U. Tabel 17
74
V. Tabel 18
75
W. Tabel 19
76
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Matrik (Kisi – Kisi ) Angket 2. Lampiran 2 : Angket Penelitian 3. Lampiran 3 : Tabulasi Data 4. Lampiran 4 : Hasil Model Penelitian 5. Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian 6. Lampiran 6 : Surat Izin Melakukan Penelitian
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Beberapa dekade ini UMKM merupakan sektor usaha yang paling mempunyai andil dalam perekonomian baik secara Nasional maupun global. UMKM merupakan benteng tangguh suatu perekonomian dalam menghadapi berbagai macam dinamika yang terjadi dalam perekonomian. Pada tahun 1998 saat indonesia mengalami krisis multidimensi, banyak usaha besar yang harus gulung tikar karena tidak mampu bertahan dalam krisis tersebut. Banyak usaha besar yang keuangannya berantakan sehingga membuat mereka tidak mampu membayar kredit mereka, dan disisi lain keadaan perbankkan Nasional juga kacau, sehingga pemerintah harus mengeluarkan dana talangan sebesar Rp. 620 triliun (Kompas 29/8/2013). Namun disisi lain UMKM masih tegar berdiri, saat krisis tersebut UMKM menjadi penyelamat perekonomian Nasional terutama dalam hal penyerapan dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan bagi para korban PHK. UMKM juga menunjukan peran yang cukup vital dari segi kuantitas dan penyerapan tenaga kerja. Sebagai gambaran, Kementrian Koperasi dan UMKM mencatat perkembangan jumlah usaha UMKM di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jumlah unit UMKM di indonesia sebanyak
56.534.592 unit dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan menjadi sebanyak 57.678.545 unit. Dan dari jumlah tersebut, UMKM di Indonesia mempunyai porsi pangsa pasar sebesar 99,99%. Pada waktu yang sama penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2012 sektor UMKM menyerap tenaga kerja sebesar 107.657.609 orang dan pada tahun 2012 mengalami penambahan penyerapan jumlah tenaga kerja sebesar 110.747.514 orang. Dari sudut pandang Produk Domsestik Bruto (PDB), sumbangan UMKM juga cukup menjanjikan. Kementrian Koperasi dan UMKM mencatat, PDB dari sektor UMKM mengalami peningkatan sebesar 24,15 %, yakni dari Rp. 3.466,39 triliun pada 2010 menjadi Rp. 4.303,57 triliun pada tahun 2011.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Di kancah global khususnya tingkat ASEAN, peran UMKM dalam perekonomian ditunjukan dengan jumlah sektor UMKM yang mendominasi. Data Kementrian Koperasi dan UMKM memperlihatkan, lebih dari 96 % perusahaan di ASEAN adalah UMKM. Dan dalam sumbangan terhadap PDB, UMKM menyumbang sekitar 30 – 57 % serta dalam hal penyerapan tenaga kerja menyumbang 50 – 98%. Selain hal diatas, usaha kecil dan menengah memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja dengan biaya minimum. UMKM adalah pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi yang memungkinkan usaha tersbut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Terlepas berbagai macam manfaat positif UMKM terhadap perekonomian Nasional, berbagai macam masalah masih di hadapi para pelaku UMKM di Tanah Air. Masalah utama UMKM Nasional saat ini yaitu masih lemahnya kinerja UMKM di Indonesia. Data dari Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga menunjukan rendahnya kinerja UMKM di Indonesia terlihat dari skor daya saing UMKM. Daya saing Usaha Kecil Mikro (UMKM) Indonesia masih sangat rendah sekitar 3,5 dari skor 1-10 dibandingkan negaranegara ASEAN. Daya saing UMKM Indonesia masih di bawah negara-negara seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. Masalah selanjutnya yaitu masih rendahnya kemampuan UMKM Indonesia untuk melakukan proses penelitian dan pengembangan (Research & Development). Ini merupakan cerminan bahwa wirausahawan atau para pelaku UMKM di Indonesia masih kurang inovatif. Dari sisi sumbangan output UMKM lintas sektor, UMKM masih dominan di sektor pertanian yaitu sebesar 87, 25% sedangkan Usaha Besar (UB) leih unggul lebih unggul di sektor – sektor yang bersifat tradable atau penghasil barang. (BPS 2006). Hal ini menunjukan bahwa UMKM di Indonesia masih belum kuat di sektor – sektor bernilai tambah tinggi. Selain hal diatas, lemahnya kinerja UMKM Nasional yaitu dapat dilihat dari pertumbuhan sektor penghasil barang (tradable) Nasional yang masih rendah dibandingkan dengan sektor jasa (nontradable). Kesenjangan antara kedua sektor tersebut terus terjadi, padahal idealnya sektor penghasil barang harus lah lebih tinggi dibandingkan dengan sektor jasa karena sektor penghasil barang merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
jantung dari kemampuan ekspor Nasional. Hal ini membuktikan, kinerja UMKM di sektor penghasil barang masih kurang maksimal. Beberapa contoh diatas menunjukan masih lemahnya kinerja UMKM di Indonesia saat ini. Mengingat peran UMKM yang sangat vital yang merupakan tulang punggung perekonomian harus selalu dalam keadaan prima dengan kinerja yang maksimal sehingga UMKM di Indonesia akan bisa berjalan dengan baik dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu penggeraka perekonomian Nasional. Dengan kinerja UMKM yang baik, akan berdampak pada sektor – sektor perekonomian Nasional yang saat ini disokong oleh UMKM. Dengan kinerja UMKM yang baik pula perekonomian Nasional akan semakin kokoh dan lebih tahan goncangan krisis ekonomi global yang dapat mengancam sewaktu – waktu. Rendahnya
kinerja
UMKM
Indonesia
sekarang
ini
cukup
mengkhawatirkan bagi perekonomian Nasional. Hal tersebut harus segera diselesaikan mengingat dinamika pasar dan perekonomian Nasional maupun global akan semakin tinggi. Jika UMKM di Indonesia tidak segera berbenah dan lebih giat berinnovasi, maka hampir bisa dipastikan akan tenggelam di kancah persaingan global. Tantangan UMKM di Indonesia dipastikan akan semakin berat dengan akan diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Dengan berlakunya MEA pada 2015 mendatang, seluruh Negara ASEAN akan menjadi pasar barang, jasa, modal dan tenaga kerja tanpa sekat – sekat antar Negara. Selain tantangan dari pasar bebas ASEAN diatas, tantangan global juga datang dari pasar bebas Negara – Negara APEC juga akan segera diberlakukan. Dengan terintegrasinya pasar global, tantangan UMKM di Indonesia dipastikan menjadi semakin berat. Serbuan produk asing di pasar lokal baik di sektor pertanian, kerajinan, garmen, manufaktur dan produk – produk lainya dipastikan membanjiri pasar domestik. UMKM di Indonesia mau tidak mau harus bersaing dengan pesaing – pesaing tingkat regional bahkan global. Masih rendahnya kinerja UMKM di Indonesia saat ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan), aspek keuangan, aspek teknis produksi, dan aspek pemasaran. Sedangkan Faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM. Atau secara garis besar dapat disimpulkan faktor internal yaitu faktor yang cenderung berasal dari dalam UMKM tersebut sedangkan faktor eksternal lebih banyak berasal dari luar unit bisnis. Selain hal diatas, rendahnya kinerja UMKM di Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh faktor teknis, non teknis serta dalam kebijakan pemerintah. Sektor UMKM menghadapi kendalan terutama dalam hal infrastruktur dan kelembagaan. Kebijakan ekonomi dibidang fiskal, ketenagakerjaan, energi dan pasar domestik juga berperan dalam mempengaruhi kinerja UMKM selama ini. Dari sekian juta jumlah UMKM di Indonesia, hanya 20 % yang sudah terakses kredit bank hal tersebut juga di perparah dengan prosentase kredit bank untuk sektor UMKM di Indonesia hanya sebesar 20,1% dari total kredit perbankan dengan jumlah Rp. 612 triliun (Kompas 26/9/2013). Selain itu bunga kredit untuk UMKM yang terwujud dalam pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 20 % untuk plafon pinjaman Rp. 20 juta ke bawah sehingga jauh lebih tinggi dari bunga komersial perbankan. Kenyataan tersebut merupakan kenyataan yang cukup pahit mengingat peran UMKM yang sangat vital dan setrategis. Dari berbagai macam permasalahan rendahnya kinerja UMKM tersebut, dapat dianalisa bahwa Faktor penentu dalam sebuah keberhasilan unit bisnis ditentukan oleh kualitas SDM dan modal yang dimiliki. Perpaduan antara kualitas SDM dengan ketersediaan modal akan membuat UMKM berjalan dengan baik dan mampu bersaing dalam pasar. Sehingga permasalahan yang mempengaruhi kinerja UMKM di Indonesia tersebut dapat diturunkan menjadi beberapa variabel, antara lain faktor kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), faktor modal sosial (social capital) dan faktor modal finansial (financial capital). Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten merupakan syarat mutlak guna mencapai tujuan suatu organisasi. Begitupula UMKM, untuk dapat berjalan dengan baik, UMKM perlu ditunjang dengan kompetensi SDM yang berkualitas dengan segala pengetahuan, ide dan inovasi yang dimilikinya. Selain itu, kompetensi SDM merupakan inti dari suatu perusahaan. Dengan kompetensi SDM yang cakap dan terampil, suatu unit bisnis UMKM akan mampu selalu berinovasi dan beradaptasi dengan keadaan pasar yang selalu dinamis. Sebaliknya, jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
kompetensi SDM kurang baik, maka suatu unit bisnis UMKM akan sulit dalam beradaptasi dengan dinamika pasar. Dengan ber – investasi dalam Sumber Daya Manusia melalui pelatihan dan pendidikan akan berdampak langsung dan tidak langsung terhadap organisasi, komunitas, dan masyarakat umum. Kompetensi SDM secara langsung maupun tidak langsung akan menjadi motor penggerak suatu UMKM. Mau dibawa kemana suatu usaha dan sejeli apa melihat peluang yang ada semua ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Pergeseran paradigma sudah terjadi, beberapa dekade yang lalu kesuksesan suatu kinerja sebuah unit bisnis masih dominan disebabkan oleh faktor – faktor yang bersifat fisik namun semakin berjalannya waktu pemikiran tersebut semakin bergeser dan sekarang kesuksesan suatu kinerja justru lebih dominan dipengaruhi oleh faktor non fisik (kualitas SDM). Faktor lain yang juga menjadi kuci kesuksesan sebuah UMKM yaitu modal sosial (social capital). Modal sosial merupakan kumpulan sumber daya yang dibutuhkan oleh individual atau kelompok sehingga dapat memiliki jaringan hubungan institusional yang lebih tahan lama agar saling mengakui dan menghargai. Dalam menjalankan suatu bisnis, mau tidak mau pengusaha akan senantiasa menjalin hubungan dengan pengusaha lain. Hubungan antara pengusaha satu dengan yang lain ini lah yang selama ini kurang begitu diperhitungkan turut dalam mempengaruhi kinerja suatu UMKM. Latar belakang masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih mengedapankan asas kekeluargaan serta masih memegang teguh budaya yang ada didaerah merupakan salah satu faktor yang membuat modal sosial semakin berkontribusi dalam kemampuan UMKM menjalankan usaha. Faktor – faktor tersebut senantiasa tertanam dalam jiwa pengusaha sehingga penguatan jejaring sosial dengan berbasiskan latar belakang budaya dan kearifan lokal merupakan sebuah keniscayaan dalam dunia usaha di Indonesia. Masyarakat lokal di Indonesia telah memiliki kearifan lokal yang sangat kaya dan terwujud dalam kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial yang berdasar atas kearifan lokal masyarakat Indonesia tersebut berdampak positif dengan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal ditengah ketidaksetabilan ekonomi global. Selain itu, konsep kewirausahaan sosial masyarakat Indonesia juga bersifat inklusif sehingga memberikan manfaat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
bagi masyarakat sekitar serta mengedepankan harmoni terhadap alam. Beragam faktor tersebut lah yang membuat modal sosial merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan kinerja UMKM di Indonesia pada khususnya. Faktor selanjutnya yaitu pengaruh dari modal finansial. Secara klasik, modal finansial diartikan sebagai hal yang digunakan untuk memproduksi barang lebih lanjut. Untuk menjalankan segala aktivitas perusahaan pastilah membutuhkan dana (modal finansial) baik dana pribadi (equity) ataupun pinjaman (loan). Mengungkapkan bahwa, modal finansial perusahaan biasanya digunakan untuk dua hal yaitu untuk investasi dan untuk membiayai modal kerja. Peran modal finansial pada sangat dominan saat melakukan investasi awal pada saat mendirikan unit bisnis. Proses perkembangan suatu perusahaan tertentu bermula dari investasi, dan berlanjut dengan produksi. Pengukuran kinerja unit bisnis sampai dengan dekade 1990an, masih menempatkan modal finansial sebagai tolak ukur utama. Dilihat dari perannya, modal finansial tampak begitu signifikan dalam penentuan kinerja UMKM. Kendala dalam modal finansial yang terjadi pada UMKM di Indonesia saat ini umumnya pada keterbatasan modal dan kesulitan mengakses modal pinjaman dari lembaga keuangan. Dalam pengembangan UMKM keterbatasan dana pribadi merupakan masalah yang umumnya dirasakan bagi para pelaku UMKM sehingga jalan satu – satunya adalah dengan melakukan pinjaman. Dalam manajemen keuangan perusahaan modern, pinjaman menjadi hal yang mutlak diperlukan guna mengembangkan unit bisnis menjadi lebih maju. Selanjutnya timbul permasalahan lain yang juga cukup menghambat pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya yaitu masalah pengaksesan modal pinjaman. Tumpuan utama UMKM dalam mendapatkan modal pinjaman yaitu dari lembaga keungan mikro baik itu bank ataupun lembaga keuangan lainya, namun banyak UMKM di Indonesia yang masih sulit mengakses dana dari lembaga – lembaga keuangan tersebut. Permasalahan utama UMKM dalam mengakses dana dari lembaga keuangan biasanya ketersediaan agunan, banyak UMKM yang tidak layak bank (non bankable) dan atau persyaratan administratif lainya. Disamping itu, keadaan masyarakat Indonesia dalam hal inkuisi keuangan masih sangat rendah, hanya sekitar 20 % dari orang dewasa di Indonesia yang mempunyai rekening di lembaga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
keuangan formal (World bank 2011). Selain dari pihak pelaku UMKM sendiri, permasalahan juga berasal dari regulasi yang ada. Bunga kredit perbankan UMKM mencapai 20% pertahun (Kompas 16/ 9 /2013). Hal tersebut tentunya masih sangat memberatkan bagi para pelaku UMKM di tanah air. Berbagai macam permasalahan UMKM diatas juga terjadi pada UMKM yang bergerak di bidang garmen. Industri garmen atau industri pakaian jadi dari tekstil meliputi usaha produksi pakaian jadi dari tekstil, baik kain tenun maupun kain rajut yang dikerjakan dengan cara merancang pola, memotong, dan menjahit sehingga menjadi pakaian yang siap langsung dipakai, misalnya dalam bentuk kemeja, celana, kebaya, blus, rok, baju bayi dll. Di indonesia sendiri industri garmen merupakan industri yang cukup menjanjikan. Dari sisi penguasaan pasar garmen Indonesia berada pada peringkat kesembilan dunia sebagai negara penghasil garmen terbesar. Pada akhir 2008 yang lalu saat pertumbuhan ekspor komoditas lain anjlok, ekspor industri garmen Indonesia justru tumbuh positif. Pertumbuhan ekspor industri garmen domestik tercatat naik menjadi sebesar 1,08 persen hingga akhir 2008. Volume ekspor garmen Indonesia saat ini sebesar 2,5-3 persen dari total ekspor garmen dunia. Total nilai sumbangan ekspor garmen mencapai Rp10,4 miliar dengan menyerap sekitar 3 juta tenaga kerja. (PikiranRakyat.Com 06/08/2009). Di Kabupaten Klaten jumlah industri UMKM bidang garmen cukup banyak. Di wilayah Kabupaten Klaten Terdapat 5 klaster UMKM bidang garmen yang tersebar di 5 kecamata. Total keseluruhan industri pada tahun 2013 sebanyak hampir 300 unit usaha dan tersebar di 5 klaster tersebut (Disperindagkop & UMKM Kab.Klaten). UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten juga tidak lepas dari permasalahan – permasalahan seperti pada permasalahan Nasional. Data dari Disperindagkop dan UMKM kabupaten Klaten menunjukan bahwa beberapa tahun terakhir nilai perdagangan garmen di Kabupaten Klaten terus mengalami penurunan. Terjadinya penurunan nilai perdagangan beberapa tahun terakhir mrnunjukan bahwa UMKM di Kabupaten Klaten mengalami kendala – kendala yang menghambat UMKM untuk bekerja secara optimal. Selain hal diatas, dari hasil penelusuran yang dilakukan peneliti, selama ini peran pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM masih minim sekali menyentuh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
solusi yang berkenaan dengan pengembangan SDM dan bahkan belum sama sekali dalam hal Modal Sosial. Pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM selama ini masih belum memadai dan penyuluhan – penyuluhan mengenai pentingnya modal sosial untuk menjadikan para pelaku UMKM semakin berdaya belum dilakukan. Sehingga para pelaku UMKM khususnya bidang garmen di Kabupaten Klaten masih belum sepenuhnya memanfaatkan potensi – potensi yang ada untuk meningkatkan kinerja. Melihat persoalan yang berkaitan dengan kinerja UMKM di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Klaten pada khususnya maka penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
dengan
judul
ANALISIS
PENGARUH
KOMPETENSI SDM, MODAL SOSIAL DAN MODAL FINANSIAL TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG GARMEN DI KABUPATEN KLATEN. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten ? 2. Apakah terdapat pengaruhpositif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten ? 3. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten ? 4. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten ? 5. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten ? C. Tujuan Penelitian Tujuan adalah segala sesuatu yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui adanya pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
2.
Untuk mengetahui adanya pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
3.
Untuk mengetahui adanya pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
4.
Untuk mengetahui adanya pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
5.
Untuk mengetahui adanya pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil pelaksanaan penelitian ini, diharapkan di peroleh dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan sumbangan dalam ilmu pengetahuan khususnya bagi bidang ilmu manajemen UMKM dan Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Manfaat Praktis a. Pelaku UMKM Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada para pelaku UMKM
agar lebih
menyadari tentang pentingnya untuk selalu
mengembangkan diri, membangun jaringan yang kuat dan mengelola keuangan dengan baik yang akan berdampak pada terwujudnya kinerja perusahaan yang baik dan optimal. b. Pemangku kebijakan terkait. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan pada pemangku kebijakan terkait khususnya pada Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten mengenai pentingnya penguatan kompetensi SDM dan modal sosial yang selama ini kurang begitu diperhatikan. Manfaat dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai masukan kepada dinas terkait untuk lebih memberikan perhatian lebih pada pelaku UMKM khusunya dalam hal kemudahan akses layanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
keuangan yang nantinya akan berdampak pada kinerja UMKM yang semakin optimal. c. Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 1) Dapat memberikan tambahan pemahaman menganai pentingnya penguasaan tentang pokok – pokok bahasan dalam ruang lingkup pendidikan ekonomi terutama yang terkait dengan variabel – variabel dalam penelitian ini guna menciptakan pengusaha – pengusaha muda yang handal, kreatif, inovatif dan kompeten khususnya para sarjana lulusan pendidikan ekonomi. 2) Dapat memberikan sumbangan penelitian baru mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM serta memberikan masukan mengenai pentingnya pengembangan kompetensi SDM terhadap kemajuan sebuah unit bisnis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) a. Definisi UMKM UMKM mempunyai banyak sekali versi pengertian. Antara lembaga satu dengan yang lain mendefinisikan berbeda mengenai UMKM sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masing – masing. Namun demikian, secara umum UMKM mempunyai pengertian yang hampir sama yaitu usaha yang mempunyai aset dan omzet dibawah Rp. 1 Miliar. Berikut ini adalah kriteria UMKM menurut beberapa lembaga Nasional dan Internasional. 1) Definisi UMKM menurut beberapa lembaga Nasional Menurut UU NO. 20 TAHUN 2008 Tentang UMKM pengertian UMKM adalah sebagai berikut a) Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. b) Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. c) Usaha Menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Masih menurut UU No. 20 Tahun 2008, kriteria UMKM menurut aset nya adalah sebagai berikut a) Usaha mikro adalah usaha yang mempunyai aset maksimal Rp. 50.000.000 dan mempunyai omzet tahunan maksimal Rp. 300.000.000 b) Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai aset minimal antara Rp. 50 Juta – Rp. 500 Juta dan omset tahunan maksimal antara Rp. 300 Juta – Rp. 2,5 Milliar. c) Usaha menengahadalah usaha yang mempunyai aset minimal antara Rp. 500 jt – Rp. 10 Milliar dan mempunyai omzet tahunan sebesar maksimal antara Rp. 2,5 Milliar – Rp. 50 Milliar. Berbeda dengan hal diatas, Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan UMKM sebagi perusahaan atau industri dengan pekerja antara 5-19 orang. Sedangkan menurut Bank Indnesia (BI), UMKM didefinisiakn UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik modal dan omzet berupa: a) modalnya kurang dari Rp. 20 juta; b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta; c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan; dan omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar. Departemen (Sekarang Kantor Menteri Negara) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendefinisikan UMKM sebagai berikut : a) berdasar UU No. 9 Tahun 1995: UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional, dengan kekayaan bersih Rp 50 juta – Rp 200 Juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar. b) UU UMKM/ 2008 dengan kekayaan bersih Rp 50 juta – Rp 500 juta dan penjualan bersih tahunan Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar. c) Keppres No. 16/ 1994: UKM adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 400 juta. Kemetrian perdagangan juga mempunyai definisi yang lain mengenai UMKM, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
a) Perusahaan memiliki aset maksimal Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan (Departemen Perindustrian sebelum digabung), b) Perusahaan memiliki modal kerja di bawah Rp 25 juta (Departemen Perdagangan sebelum digabung) 2) Definisi UMKM menurut beberapa lembaga Internasional Hampir sama dengan lembaga – lembaga Nasional, lembaga dan negara-negara asing mendefinisikan Kriteria Usaha Kecil dan Menengah berdasarkan pada beberapa kriteria yaitu :Jumlah tenaga kerja, Pendapatan dan Jumlah aset. Bank Dunia (world bank) mengelompokkan UMKM menjadi 3 kelompok seperti tabel dibawah ini : Tabel 1. Kriteria UMKM menurut Bank Dunia Medium Enterprises
Small Enterprises
Micro Enterprises
Maks 300 orang
< 30 orang
< 10 orang
Pendapatan
Hingga $ 15 juta
Tidal lebih $ 3 juta
Tidak lebih $ 100
setahun
Per Tahun
Per Tahun
Ribu Per Tahun
Jumlah aset
Hingga $ 15 juta
Tidal lebih $ 3 juta
Tidak lebih $ 100
Per Tahun
Per Tahun
Ribu Per Tahun
Kriteria Jumlah karyawan
Sumber : World Bank 2010. Sedangkan menurut Komisi Eropa (European Comission) UMKM juga dibedakan menjadi beberapa kategori seperti dalam tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Tabel 2. Kriteria UMKM menurut European Comission Medium
Small
Micro
Enterprises
Enterprises
Enterprises
Jumlah
Kurang dari
Kurang dari
kurang dari
karyawan
250 orang
50 orang
10 orang
Pendapatan
Tidak lebih dari
Tidal lebih dari
Tidak lebih dari
setahun
$ 50 Juta
$ 10 Juta
$ 2 juta
Tidal lebih dari
Tidak lebih dari
Jumlah aset
Hingga $ 50 juta
$ 13 juta
$ 2 Juta
Kriteria
Sumber : European Comission 2010 Sedangkan Negara Jepang mendefinisikan UMKM dalam kategori sebagai berikut : a) Mining and manufacturing : jumah karyawan maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah US$2,5 juta. b) Wholesale : jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 840 ribu c) Retail : jumlah karyawan maksimal 54 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 820 ribu d) Service : jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 420 ribu Berbeda dengan Jepang, Singapura mendefinisikan Usaha Kecil dan Menengah berdasarkan dengan kepemilikan sahamnya, definisi UMKM di singapura antara lain : a) minimal 30% pemegang saham lokal b) aset produktif tetap (fixed productive asset) di bawah $ 15 juta. Dari beberapa pengertian UMKM diatas, dapat dilihat bahwa UMKM merupakan unit usaha yang mempunyai beberapa pengertian. Pengertian UMKM dapat dilihat dari beberapa sudut pandang antara lain, jumlah aset, jumlah omzet dan jumlah pekerja. Dengan kondidi beserta segala kelebihan dan kekuranganya, sampai saat ini UMKM masih merupakan sektor usaha yang berperan sangat penting dalam perekonomian Nasional dan global.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2. Pembangunan Ekonomi Dan Unsur – Unsurnya Untuk menuju Negara maju, pembangunan ekonomi wajib dilakukan, pembangunan ekonomi sendiri berarti adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara (Bannock 2004). Dalam teori pembangunan ekonomi maupun pertumbuhan ekonomi, ada unsur - unsur penentu yang mendukung terjadinya pembangunan perekonomian, menurut Bannock (2004) unsur – unsur tersebut antara lain: 1) Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada. 2) Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. 3) Sumber Daya Modal sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. 4) Keahlian ( technological skills ) dan Kewirausahaan keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
5) Sosial dan Budaya Unsur budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya. Untuk
membangun
suatu
perekonomian
secara
kuat
dan
berkesinambungan, maka dibutuhkan penguatan pada semua unsur – unsur di atas. Unsur – unsur di atas telah mewakili baik dari faktor yang fisik maupun non fisik sehingga semua unsur harus berjalan secara beriringan untuk mencapai suatu keseimbangan dan akan berdampak pada suatu kemajuan ekonomi yang merata, stabil dan berkesinambungan. 3. Kinerja UMKM a.
Definisi kinerja perusahaan Kinerja merupakan capain yang diperoleh sebuah seseorang, ataupun perusahaan dalam mencapai suatu tujuan. Kinerja yang maksimal merupakan harapan utama sebuah unit bisnis dalam menjalankan usahanya. Mulyadi (2007:337) menyatakan bahwa “Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”. Kinerja juga merupakan sebuah
gambaran atau kondisi mengenai pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi ( Bastian 2006:274). Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Armstrong (2004:29) dalam teorinya merumuskan bahwa kinerja merupakan sebuah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Kondisi kinerja dapat berlaku pada perorangan maupun organisasi seperti yang diungkapkan oleh Rivai (2008:14) yang menyatakan bahwa :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
“Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Pendapat yang hampir sama juga diungkapkan oleh Goyal (2001:7) menyatakan bahwa : “Performance is: (1) the process or manner of performing, (2) a notable action or achievement, (3) the performing of a playor other entertainment”. Kinerja suatu UMKM dapat dikatakan baik jika sudah sesuai dengan tujuan awal perusahaan. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuantujuan atau target – target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya (Mahsun, 2006: 25). Madura (2001) menjelaskan bahwa kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik usaha yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan memusatkan diri pada dua kriteria untuk mengukur kinerja perusahaan: 1) imbalan atas penanaman modalnya dan 2) risiko dari penanaman modal mereka. Dilihat dari beberapa pengertian kinerja perusahaan diatas, kinerja yang baik,
maksimal serta optimal merupakan tujuan semua UMKM.
Kinerja yang baik di semua sektor baik keuangan, produksi, distribusi maupun pemasaran merupakan syarat mutlak bagi UMKM untuk bisa terus hidup. Dengan kinerja yang baik pula suatu UMKM diharapkan akan semakin kokoh menjadi tulang punggung perekonomian dan akan semakin berperan penting dalam perekonomian Nasional. b. Syarat-syarat pengukuran kinerja perusahaan yang berkualitas Rivai (2008: 19-24) mengungkapkan beberapa syarat sebuah pengukuran kinerja perusahaan dikatakan berkualitas, yaitu : 1) Input (potensi) Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas”. Input yang dimaksud sebagai syarat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
pengukuran kinerja yang berkualitas tersebut diperoleh dengan menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut. a) Who? siapa sajakah pihak yang harus dinilai dan siapakah pula pihak yang akan menilai. b) What? Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan objek atau materi yang dinilai, antar lain meliputi hasil kerja, kemampuan sikap, motivasi kerja. Selain itu, pertanyaan ini juga mencakup dimensi waktu yang menunjukkan kinerja yang dicapai pada saat ini (current performance), dan potensi yang dapat dikembangkan pada waktu yang akan datang. c) Why? menjelaskan mengenai tujuan dari pengukuran kinerja itu sendiri, yang meliputi empat hal berikut. (1) memelihara potensi kerja; (2) menentukan kebutuhan pelatihan; (3) dasar untuk pengembangan karir; (4) dasar untuk promosi jabatan. d) When? Kapan waktu pelaksanaan pengukuran kinerja itu sendiri. Waktu pengukuran kinerja ini bisa dilakukan secara periodik seperti setiap bulan, triwulan, atau setiap tahun, bisa juga dilakukan secara terus menerus pada setiap hari kerja. e) Where? Di manakah akan dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja pada dasarnya dapat dilakukan di tempat kerja atau perusahaan itu sendiri, bisa pula di luar perusahaan, yaitu melalui konsultan. f) How? Metode apa yang dipilih perusahaan untuk melakukan pengukuran kinerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
g) Process (pelaksanaan) Dalam fase pelaksanaan ini perlu dilakukan konsultasi dengan sebanyak mungkin individu dan kelompok untuk menjamin seluruh aspek dari pengukuran telah terhubung sehingga dapat berjalan dengan baik. Proses ini dapat dilakukan dengan melakukan briefing (penjelasan singkat) ataupun dengan pelatihan. 2) Output (hasil) Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas dan kebijakan. Agar pengukuran kinerja perusahaan yang dilakukan berkualitas, maka syarat selanjutnya yang harus dipenuhi adalah mengenai output dari pengukuran kinerja itu sendiri, antara lain yaitu kejelasan hasil penilaian dan keberhasilan pengukuran kinerja sebagai peningkat kualitas kinerja. c. Indikator kinerja UMKM Dalam setiap proses pengukuran kinerja dibutuhkan suatu ukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian dari kinerja perusahaan tersebut. Salah satu ukuran yang digunakan dalam proses pengukuran kinerja adalah Indikator Kinerja Utama/Key Performance Indicator (KPI). Indikator Kinerja Utama/Key Performance Indicator (KPI) merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan (Moeheriono 2012:1) Indikator Kinerja Utama/Key Performance Indicator (KPI) ini juga memiliki peran lain selain sebagai ukuran keberhasilan dalam suatu perusahaan (Moeheriono 2012: 47), antara lain yaitu: 1) Sebagai indikator bagi karyawan untuk mengetahui di mana area karyawan tersebut harus bekerja dan menghasilkan output sesuai dengan target yang telah ditentukan. 2) Sebagai alat komunikasi atasan dengan bawahan ataupun perusahaan ke seluruh lini organisasi. 3) Sebagai media yang secara eksplisit menyatakan kemampuan proses yang harus dicapai, sehingga target perusahaan juga tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Ada beberapa kata kunci untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI), menurut Moeheriono, (2012: 50). yaitu: 1) Memiliki proses bisnis; 2) Tujuan yang jelas dari proses bisnis 3) Ada ukuran kuantitatif dan kualitatif dari hasil dan dibandingkan dengan tujuan 4) Investigasi unsur-unsur yang memengaruhi tujuan Gitosudarmo (2001) mengungkapkan beberapa indikator yang dapat digunakan pedoman dalam mengukur kinerja sebuah unit bisnis, antara lain : 1) Besar kecilnya penghasilan (income) atau keuntungan (profit) yang diperoleh 2) Pesatnya tingkat pertumbuhan bisnis (Rate of growth) 3) Semakin membaiknya posisi persaingan (Competitive advantage) 4) Semakin meningkatnya posisi bisnis (Kemandirian bisnis) 5) Semakin bagusnya image terhadap perusahaan (Corporate image) Munizu (2010:36) juga mengemukakan beberapa indikator untuk mengetahui kinerja sebuah UMKM, indikator tersebut antara lain : 1) Pertumbuhan penjualan meningkat 2) Pertumbuhan modal meningkat 3) Penambahan tenaga kerja setiap tahun 4) Pertumbuhan pasar dan pemasaran semakin baik 5) Pertumbuhan keuntungan/laba usaha semakin baik Zaenal (2012:45) berpendapat bahwa dalam mengukur kinerja suatu UMKM dapat menggunakan beberapa indikator antara lain : 1) Pertumbuhan keuntungan. Pertumbuhan keuntungan dihitung dalam nominal uang (Rupiah) yang semakin meningkat. 2) Pertumbuhan jumlah pelanggan. Jumlah pelanggan / konsumen pemakai produk semakin meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
3) Pertumbuhan jumlah penjualan. Jumlah penjualan produk secara kuantitas semakin bertambah. 4) Pertumbuhan jumlah aset. Jumlah aset perusahaan baik berupa ast tetap maupun tidak tetap semakin meningkat. Untuk selanjutnya, indikator kinerja UMKM menurut Zaenal (2012) yang digunkaan sebagai alat ukur untuk variabel kinerja UMKM dengan pertimbangan bahwa indikator kinerja menurut Zaenal (2012) sudah mencakup inti pokok dari unsur-unsur kinerja sebuah UMKM. 4. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) a. Definisi Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Manusia sesungguhnya memiliki potensi yang luar biasa dalam hidupnya. Menurut teori konvergensi, baik pembawaan maupun lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak manusia. Pidato Theodore Schultz pada tahun 1960 yang berjudul "investment in human capital" di hadapan The American Economic Association dan sekaligus sebagai peletak dasar teori human capital ( kompetensi SDM ) modern. Pesan utama dari pidato tersebut sederhana, bahwa proses perolehan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi semata-mata, akan tetapi juga merupakan suatu investasi. Menurut pengertian ilmu ekonomi sekarang, kompetensi yang dimiliki oleh manusia merupakan stok dari kemampuan (skill) dan berpengetahuan produktif (productive knowledge) yang terdapat pada orang-orang di masyarakat. Sesuai dengan pemikiran para pakar "Human Capital Theory" masa kini para ekonom mendapatkan konsep bahwa upaya meningkatkan pendidikan dan latihan merupakan karakteristik dari investasi kepada modal sumber daya manusia. Son
(2010:30)
mengemukakan
bahwa
“kompetensi
SDM
mencerminkan kapasitas produktif sumber daya manusia, termasuk didalamnya berbagai keterampilan (literasi, numerasi, kognitif dan analitikal)”. Pendapat Son diatas sejalan dengan pendapat Azua dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Huseini (1999:45) yang menjelaskan bahwa kompetensi SDM merupakan refleksi dari pendidikan, pengalaman, intuisi dan keahlian. Sullivan and Sheffrin (2003:100) dalam teorinya menyatakan bahwa : “Individu yang kompeten adalah merujuk pada kepemilikan kompetensi, pengetahuan dan kemapuan personal yang diwujudkan dalam kecakapan tenaga kerja untuk memproduksi nilai tambah ekonomi”. Kompetensi SDM atau modal manusia merupakan sesuatu hal yang didapatkan manusia dengan cara selalu mengasah kemampuan serta potensi yang dimiliki. Modal manusia merupakan sesuatu yang didapatkan dan diperjuangkan. Modal manusia seseorang cenderung berbeda antara manusia yang satu dengan yang lain, sehingga modal manusia juga bisa dijadikan sebagai ciri khas seseorang dan dapat dijadikan sebagai nilai lebih dari orang tersebut. Dengan memiliki modal manusia yang cakap, terampil dan innovatif, maka dampak dari segala bidang akan terasa dan akan sangat bermanfaat dalam proses pembangunan ekonomi, sosial maupun politik. Khalique et al (2013:78) dalam sebuah teorinya mengemukakan bahwa : “Kompetensi SDM atau (human capital) sangat dipertimbangkan sebagai urat nadi sebuah organisasi dan human capital merupakan sumber daya yang sangat krusial untuk berinovasi dan mengembangkan organisasi”. Kompetensi SDM merupakan aset yang sangat berharga dan merupakan modal nonfisik yang sngat penting dalam jalannya suatu unit bisnis. Kompetensi SDM dapat diartikan sebagai nilai ekonomi dari SDM yang terkait dengan kemampuan, pengetahuan, ide-ide, inovasi, energi dan komitmennya. Kompetensi SDM merupakan suatu kemampuan manusia secara pribadi yang merupakan nilai lebih dari manusia itu sendiri. Stewart et al (1998) dalam Sawarjuwono (2003:40) mengatakan bahwa kompetensi SDM yang disebut juga sebagai modal manusia merupakan lifeblood dalam modal intelektual, sumber dari innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Kompetensi SDM juga merupakan sarana investasi masa depan yang sangat baik bagi sebuah unit bisnis. Berbeda dengan investasi fisik, investasi dalam SDM semakin hari akan semakin bertambah dan akan memberikan suatu keuntungan lebih di masa yang akan datang. Bagi suatu organisasi Sustainable revenue di masa yang akan datang akan didapatkan jika pembentukan nilai tambah yang dikontribusikan oleh kompetensi SDM. Malhotra (2003) dan Bontis 2002 dalam Rachmawati et al (2004:15). Nafukho et al (2004) dalam bukunya menelaah esensi dan definisi dari pentingnya pengembangan kompetensi SDM, tiga diantaranya yaitu : 1) Bentuk investasi seseorang dalam pendidikan yang menghasilakn return dalam penghasilan ekstra setara dengan biaya menempuh pendidikan. 2) Investasi dalam pendidikan dan latihan formal maupun informal yang meningkatkan
produktifitas
individual
melalui
penyediaan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan motivasi yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi dan sosial. 3) Investasi dalam pendidikan dan pelatihan yang memiliki return pribadi dan sosial. b. Peran SDM terhadap Pembanguan Ekonomi dan UMKM Sumber daya manusia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam menompang pembangunan ekonomi di suatu negara. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak dalam roda pembangunan sekaligus menjadi penentu arah kebijakan – kebijakan pembangunan. Mengingat peran SDM yang sangat krusial ini menjadikan pembangunan SDM merupakan agenda pokok dalam Negara – Negara yang sedang berkembang untuk melesat maju menuju Negara maju. Jika dilihat dari beberapa unsur pembangunan ekonomi yang telah diuraikan diatas, dapat kita lihat bahwa SDM sangatlah berperan dalam pembangunan ekonomi di suatu Negara. Keadaan ekonomi suatu Negara tidak akan bisa maju tanpa didukung oleh SDM – SDM yang berkualitas dan berintegritas. Maka pengembangan SDM merupakan syarat yang mutlak diperlukan sebagai modal dalam pembangunan ekonomi suatu Negara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Sejarah teori yang mengemukakan pentingnya peran SDM dalam perekonomian sebenarnya dapat dilihat dari teori – teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli mulai dari Adam Smith, J.B Say, Maltus dan Keynes hampir selalu memasukkan faktor SDM dalam tercapainya suatu kemajuan di bidang ekonomi. Namun sampai dengan dekade 1980an oleh para pelaku bisnis, investasi dalam sumber daya manusia masih belum dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan. Pada masa itu konsentrasi masih terpusat pada modal – modal fisik (tangible asset) dibandingkan dengan modal non fisik (intangible asset). Hal tersebut mulai bergeser pada dekade 1990an yang sudah mulai menyadari secara sepenuhnya bahwa investasi dalam SDM berperan sangat dominan dalam kemajuan suatu perekonomian. Fatoki (2011) mengemukakan bahwa peran human capital memiliki andil yang sangat besar dalam penentuan kinerja suatu UMKM. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ngugi et al (2012) berpendapat bahwa beberapa kemampuan SDM sangat menentukan kemajuan suatu perekonomian perusahaan. Kemapuan – kemapuan tersebut antara lain : pertama, kemampuan teknik manajerial sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM di Kenya, namun demikan hal tersebut harus diikuti pengalaman manajerial. Kedua, keuletan dalam berwirausaha juga berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM namun hal itu juga harus diikuti dengan keberanian dalam mengambil resiko. Dalam peningkatan kinerja perusahaan SDM juga mempunyai peran yang sangat vital. SDM merupakan urat nadi sebuah perusahaan. Kemampuan manajerial yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap meningkatnya kinerja suatu perusahaan khususnya sektor UMKM. Hubungan antara kompetensi SDM dengan kinerja UMKM semakin terlihat setelah beberapa riset dilakukan guna untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM. Ardiana et al (2010) melakukan penelitian pada beberapa UMKM di surabaya untuk mengetahui pengaruh antara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Kinerja UMKM dan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
kinerja UMKM di Kota Surabaya. Selanjutnya, Macherinskiene dan Survilaite (2011) melakukan penelitian di beberapa UMKM di Lithuania untu mengetahui adakah pengaruh antara kompetensi SDM (human capital) sebagai nilai tambah perusahaan. Hasil dari peenlitian tersebut menunjukan bahwa kompetensi SDM yang terwujud sebagai intellectual capital mempunyai nilai tambah yang baik pada perusahaan serta berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM di Lithuania. Penelitian lain yang menunjukan pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM dilakukan oleh Chidi dan Shadare (2011) penelitian dilakukan di Nigeria untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM dan dampaknya pada pembangunan Nasional yang berkesinambungan. Hasilnya diperoleh bahwa kompetensi SDM juga berpengaruh cukup efektif terhadap kinerja UMKM di Nigeria. Fakhraddinmaroofi dan Jalali (2012) juga melakukan penelitian menganai pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM di Negara Iran, hasil dari penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Iran. Dari uaraian diatas dapat dilihat bahwa peran Sumber Daya Manusia
pada
masa
sekarang
semakin
besar
khususnya
dalam
perekonomian dan kinerja UMKM di berbagai Negara. Hal tersebut dikarenakan SDM sebagai modal manusia merupakan aset yang paling berharga dan paling bisa diandalkan dalam mengatur seluk beluk perusahaan. Investasi pada SDM merupakan investasi jangka panjang untuk
kemajuan
UMKM
pada
khususnya
dan
untuk
kemajuan
perekonomian yang berkesinambungan (sustaineble) pada umumnya. c. Unsur – unsur kompetensi SDM. Kompetensi SDM meliputi beberapa kemampuan atau skill yang dimiliki oleh sesorang. Kemampuan – kemampuan tersebut merupakan sesuatu nilai lebih yang dimiliki oleh manusia, kemapuan – kemampuan itulah yang menjadikan manusia berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Kemampuan – kemapuan tersebut merupakan sesuatu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
hal yang didapatkan dengan cara mengasah dan melatih kemampuan dan potensi yang dimiliki sesorang. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, kompetensi SDM terdiri atas empat hal: kemampuan, perilaku, usaha, dan waktu, yang semua ini dimiliki dandikendalikan sendiri oleh karyawan. Fitz-Enz (2000:145) mendeskripsikan kompetensi SDM sebagai kombinasi dari tiga faktor, yaitu: 1) karakter atau sifat yang dibawa ke pekerjaan, misalnya intelegensi, energi, sikap positif, keandalan, dan komitmen. 2) kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu kecerdasan, imajinasi, kreatifitas dan bakat. 3) motivasi untuk berbagi informasi dan pengetahuan, yaitu semangat tim dan orientasi tujuan. Dalam pendapat yang lain, Mayo (2000) mengatakan kompetensi Sumber Daya Manusia atau modal manusia memiliki lima komponen yaitu individual capability, individual motivation, leadership, the organizational climate,
dan
workgroup
effectiveness.
Menurut
Hessels
(2008),
kompetesnsi SDM merujuk pada pengetahuan personal, kemapuan (skills), dan pengalaman terkait aktifitas bisnis yang dia jalani. Modal manusia sangat penting untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa unsur – unsur dari kompetensi SDM merupakan kemampuan – kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadikan seseorang tersebut mampu mempunyai daya saing. Kemapuan – kemapuan yang dimiliki tersebut, akn berdampak positif dalam setiap tindakan seseorang khususnya yang berkaitan dengan jalannya unit usaha. d. Indikator kompetensi SDM Dalam menilai sejauh mana pelaku bisnis telah memiliki modal manusia yang cukup, dapat dilihat dari beberapa indikator terkait dengan modal manusia. Fatoki (2011) merumuskan beberapa indikator untuk mengetahui kompetensi SDM yang dimiliki oleh pelaku usaha, antara lain: 1) tingkat pendidikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
2) pengalaman dalam dunia bisnis 3) pengalaman terkait sesuai dengan bisnis yang dijalankan saat ini 4) pengalaman manajerial dalam mengelola bisnis 5) pendidikan terkait dunia bisnis 6) kompetensi mengatur keuangan 7) kompetensi dalam pemasaran 8) kompetensi pribadi 9) kompetensi manajerian secara umum Selain pendapat diatas, Ardiana et al (2010:48) juga mengemukakan beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui pemanfaatan SDM dalam kinerja UMKM, antara lain : 1) knowledge (pengetahuan) 2) skills (keahlian) 3) ability (kemampuan) Menurut Subagyo (2010:37) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas SDM antara lain : 1) Tingkat pendidikan Tingkat
pendidikan merupakan
proses jangka
panjang
yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan semakin tinggi pula kompetensi SDM. 2) Pengalaman dalam dunia bisnis Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi. Dengan pengalaman yang semakin banyak di dunia bisnis, maka seseorang akan lebih mempunyai kompetensi (di bidang bisnis) yang lebih baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
3) Kompetensi mengatur keuangan kompetensi keuangan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk dapat mengelola aset finansial secara baik dan sesuai dengan kaidah manajemen keuangan. 4) Kompetensi dalam pemasaran kompetensi pemasaran merupakan suatu kemampuan yang dimilki seseorang untuk mengatur sistem pemasaran dalam bisnis yang dikelolanya. 5) Kompetensi manajerial secara umum kompetensi secara umum yaitu suatu kemampuan seseorang dalam mengelola perusahaan/organisasi secara menyeluruh. Termasuk didalamnya kemapuan pengambilan keputusan dan kepemimpinan. Untuk selanjutnya, indikator kompetensi SDM menurut Subagyo (2010) yang digunakan sebagai alat uji dalam penelitian ini dengan alasan bahwa indikator kompetensi SDM menurut Subagyo (2010) sudah mencakup aspek – aspek pokok tentang kompetensi SDM. 5. Modal Sosial b. Definisi modal sosial Sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Sehingga dalam menjalani kehidupan, manusia senantiasa akan menjalin hubungan dengan manusia lain dalam berbagai keprluan. Dalam menjalin hubungan atau sosialisasi tersebut, keterikatan dan rasa saling percaya yang kuat dengan didasarkan atas kesamaan – kesamaan tertentu merupakan faktor perekat utama yang dapat disebut sebagi modal sosial atau dapat dikatakan pula modal sosial dedfinisikan sebagai kekuatan yang tertanam dalam sebuah kelompok masyarakat, yang berakar dari budaya lokal setempat. Coleman (1999) mendefinisikan modal sosial sebagai kemampuan masyarakat untuk bekerja sama, demi mencapai tujuan – tujuan bersama, di dalam berbagai kelompok dan organisasi. Dengan kata lain, modal sosial merupakan suatu kekuatan sosial sebuah masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari sebuah keadaan sosial masyarakat suatu tempat dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
mengedepankan asas kekeluargaan guna mencapai tujuan. Putnam dalam Budi (2005:70) merumuskan bahwa : “Modal sosial (social capital) menunjuk pada ciri-ciri organisasi sosial yang berbentuk jaringan-jaringan horisontal yang di dalamnya berisi norma-norma yang memfasilitasi koordinasi, kerja sama, dan saling mengendalikan yang manfaatnya bisa dirasakan bersama anggota-anggota organisasi”. Modal sosial juga dapat diartikan sebagai kemampuan masyarakat dalam menjalin kerjasama satu sama lain dengan berdasarkan atas kesamaan – kesamaan tertentu sehingga terjadi sebuah ikatan khusus selanjutnya menjadi kekuatan penting dalam ekonomi dan aspek eksistensi sosial lainnya. Bourdieu dalam Winter (2000:200) menjelaskan bahwa modal sosial (social capital) merupakan wujud nyata dari suatu institusi kelompok yang merupakan jaringan koneksi yang bersifat dinamis dan bukan alami. Jika sebuah keterikatan dalam suatu komunitas tertentu sudah terjadi, maka modal sosial juga akan terbentuk sedemikian rupa sehingga dampaknya akan memberikan manfaat yang positif dalam segala bidang. Senada dengan pendapat diatas, Cohen dan Prusak L (2001) merumuskan pengertian modal sosial sebagai setiap hubungan – hubungan yang terjadi dan dihimpun oleh suatu kepercayaan, kesaling pengertian, dan nilai-nilai bersama yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Kebersamaan merupakan kunci dari pentingnya modal sosial. Dengan menitik beratkan pada kebersamaan, modal sosial sangat efektif dalam segala hal untuk mencapai tujuan. Hasbullah (2006:8) menjelaskan “Modal sosial merupakan segala sesuatu dimana dalam masyarakat tersebut bersama sama menuju kepada kemajuan dan perubahan yang pada dasarnya ditopang oleh norma – norma seperti kepercayaan”. Dalam konteks organisasi bisnis yang berorientasi pada laba (profit), modal sosial suatu perusahaan (UMKM) juga mengacu pada hubungan dengan pelanggan dan stakeholder terkait. Jaringan sosial dalam bisnis sangat berperan dalam kesuksesan sebuah unit usaha. Jaringan menggambarkan alat yang digunakan pengusaha untuk mengurangi resiko
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
dan biaya transaksi, juga untuk memperbaiki akses kepada ide bisnis, pengetahuan dan modal (Aldrich & Zimmer, dalam Indarti 2007:25). Suatu jaringan sosial terdiri dari satu seri hubungan formal dan informal antara pelaku utama dan orang lain dalam satu lingkaran yang saling mengenal dan menggambarkan saluran dimana wirausahawan tersebut mendapatkan akses kepada sumber penting bagi mulainya suatu bisnis, pertumbuhan, dan kesuksessannya. Selain itu, peneletian-penelitian kewirausahaan yang dilakukan menunjukkan bahwa entrepreneur dan perusahaan baru harus bekerja sama membentuk jaringan agar dapat sukses dan semakin berkembang. Modal sosial secara keseluruhan dalam dunia bisnis didefinisikan sebagai hubungan dengan keseluruhan stakeholder seperti, konsumen, distributor, komunitas dan pemerintah (Bontis 1998:69). Dan manfaatnya adalah untuk menjalin hubungan dengan stakeholder eksternal yang akan memberikan manfaat keuntungan bagi perusahaan. Dilihat dari beberapa definisi modal sosial diatas, dapat dikatakan bahwa esensi utama modal sosial adalah kebersamaan dan hubungan yang erat baik itu dengan rekanan sesama pengusasa, pelanggan dan pemangku kepentingan terkait. Dengan kata lain, modal sosial merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang didapatkan dari suatu kebersamaan yang berasaskan kekeluargaan, rasa saling percayan dan saling pengertian dalam anggota kelompok sosial tersebut. Modal sosial juga menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah tatanan masyarakat yang akan memberikan suatu daya dari dalam komunitas tersebut untuk menjawab tantangan yang dihadapi. Modal sosial juga sangat berperan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, karena dengan modal sosial masyarakat akan mampu bekerja sama dalam mewujudkan tujuan yang akan dicapai. c. Peran Modal Sosial Terhadap Pembangunan Ekonomi dan UMKM Dalam teori pembangunan ekonomi seperti yang sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya, unsur sosial dan kebubudayaan juga merupakan faktor yang menentukan dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
budaya Indonesia, gotong royong dan semangat kebersamaan merupakan sebuah warisan leluhur yang sangat berharga. Semangat kebersamaan untuk menuju sebuah kemajuan itualh yang disebut modal sosial. Dengan adanya modal sosial yang kuat yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat Indonesia, maka jalan menuju pembangunan ekonomi Nasional akan semakin terbuka. Dalam kemajuan sektor UMKM pun modal sosial juga merupakan faktor penentu kemajuan kinerja suatu UMKM. hal tersebut dapat dilihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menganai peran modal sosial dalam kemajuan kinerja suatu UMKM. Tri Rahmawati dan Hikmah (2010) melakukan penelitian terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM di Kota Semarang. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan, jejaring sosial menjadi salah satu faktor utama disamping faktor – faktor yang lain yang berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Kota Semarang. Stam et al (2013) dalam studi literaturnya melakukan penelitian dengan teknik meta analisis untuk mengathui pengaruh modal sosial terhadap kinerja UMKM. hasil dari penelitian tersebut menunjukan, modal sosial berperan secara signifikan terhadap kinerja UMKM. Selain penelitian diatas, Kushnirovich (2010) juga melakukan penelitian terhadap para pelaku usaha UMKM di Israel untuk mengetahui apakah modal sosial berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut diperoleh bahwa modal sosial berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Rante (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh budaya etnis dan perilaku kewirausahaan terhadap kinerja UMKM Agribisnis di Provinsi Papua
dan hasil dari penelitian
tersebut menunjukan bahwa semua variabel termasuk budaya etnis berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM agribisnis di papua. Hal tersebut menunjukan bahwa, budaya yang merupakan akar dari modal sosial mempunyai peran yang cukup signifikan terhadap kinerja suatu unit bisnis. Hardi (2013) Menggunakan Teori Modal Sosial melakukan penelitian untuk menguji secara empiris apakah keberadaan modal sosial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
mempengaruhi aktifitas berbagi pengetahuan antara supplier dan buyer (dalam hal ini Grup Astra) maupun kinerja pemasok. Berdasarkan hasil survei yang diikuti lebih dari 211 supplier Grup Astra, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial hanya mempengaruhi kinerja pemasok. Senada dengan penelitian diatas, Muin (2013) melakukan riset mengenai kajian antara kemampuan usaha dan modal sosial serta implikasinya terhadap kinerja UMKM sektor industri di Sulawesi Selatan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Sulawesi Selatan. Durojaiye et al (2013) melakukan riset untuk mengetahui pengaruh modal sosial dalam pertumbuhan keuntungan dalam bisnis perdagangan bahan makanan di Nigeria. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa modal sosial berperan positif dan signifikan terhadap peningkatan keuntungan dalam penjualan bahan makakan di Nigeria. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa modal sosial mempunyai peran dalam peningkatan perekonomian Indonesia serta mempunyai peran dalam menunjang kinerja UMKM. Dalam masyarakat Indonesia khususnya yang mempunyai akar budaya yang kuat serta asas gotong royong yang memdarah daging akan membuat modal sosial semakin berperan dalam kinerja UMKM di Indonesia. d. Unsur – unsur modal sosial. Modal sosial merupakan keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat. Dalam modal sosial terdapat beberapa unsur – unsur penyusun yang saling mengisi sehingga terciptalah suatu modal sosial yang kuat dalam suatu tatanan masyarakat. Cohen dan Prusak L (2001) mengatakan bahwa modal sosial disusun oleh : 1) Kepercayaan, 2) Kesaling pengertian, dan 3) Nilai-nilai bersama yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Dalam pandangan Soetomo (2006:53), modal sosial dapat dilihat dalam dua kategori, fenomena struktural dan kognitif. Kategori struktural
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
merupakan modal sosial yang terkait dengan beberapa bentuk organisasi sosial khusus peranan, aturan, precedent dan prosedur yang dapat membentuk jaringan yang luas bagi kerjasama dalam bentuk tindakan bersama yang saling menguntungkan. Modal sosial dalam kategori kognitif diderivasi dari proses mental dan hasil pemikiran yang diperkuat oleh budaya dan ideologi khususnya norma, nilai, sikap, kepercayaan yang memberikan kontribusi bagi tumbuhnya kerjasama khususnya dalam bentuk tindakan bersama yang saling menguntungkan. Bentuk-bentuk aktualisasi modal sosial dalam fenomena struktural maupun kognitif itulah yang perlu digali dari dalam kehidupan masyarakat selanjutnya dikembangkan dalam usaha penigkatan taraf hidup dan kesejahteraan. Senada dengan pendapat diatas, menurut Fukuyama dalam Ancok (2007), modal sosial adalah serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka. Dalam menjalankan modal sosial, tidak bisa lepas dari norma – norma yang berlaku dalam masyarakat setempat. Aturan – aturan, kultur budaya dan adat yan ada dalam suatu masyarakat juga turut menentukan dalam pembentukan modal sosial. Dari beberapa pendapat diatas,dapat dilihat bahwa modal sosial tersusun atas beberapa unsur – unsur yang saling melengkapi. Unsur – unsur tersebut merupakan hal yang berasal dari internal masyarakat antara lain kebersamaan, kepercayaan dan rasa saling membutuhkan. Dengan menguatnya unsur – unsur tersebut maka modal sosial juga akan semakin kuat dalam suatu kelompok masyarakat. e. Indikator modal sosial Dalam modal sosial, terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai sebuah unit bisnis apakah sudah memanfaatkan modal sosial secara optima. Muin (2013:65) menyebutkan ada
beberapa
indikator
untuk
mengetahui
sebuah
UMKM
mengoptimalkan potensi dari modal sosial yang ada, antara lain : 1) Kemampuan Menghimpun Sumberdaya
commit to user
telah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
2) Kemampuan Membangun Kerjasama 3) Kemampuan Membangun Kepercayaan 4) Kemampuan Membangun Rasa Hormat 5) Kemampuan Membangun Reputasi Selain diatas, Roxas (2008:67) juga mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana potensi modal sosial sudah digunakan dalam UMKM. indikator – indikator tersebut antara lain : 1) Partisipasi dalam Masyarakat Lokal 2) Kerjasama dengan dinas terkait 3) Rasa aman dalam lingkungan dan Kepercayaan koneksi 4) Jejaring teman dan keluarga 5) Toleransi Keberagaman Muchtar (2009:78) mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai sejauh mana modal sosial sudah dimanfaatkan oleh perusahaan, antara lain : 1) Kemampuan Membangun Kerjasama. Kemampuan seseorang dalam menjalin kerjasama dengan sesama pelaku usaha untuk lebih memberikan nilai tawar dan saling memberikan masukan dalam menjalankan usaha. 2) Kemampuan Membangun Kepercayaan. Kemampuan seseorang untuk membangun kepercayaan baik kepada sesama pengusaha bisnis maupun pelanggan. 3) Partisipasi dalam Masyarakat Lokal. Kemampuan membangun kerjasama dengan masyarakat setempat dalam berbagai bentuk kegiatan yang saling menuntungkan. Untuk selanjutnya indikator menurut Muchtar (2009) yang digunakan sebagai alat ukur variabel modal sosial dalam penelitian ini dengan alasan bahwa indikator menurut Muchtar (2009) cukup sederhana namun sudah sesuai dengan pokok – pokok modal sosial dalam dunia usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
6. Modal Finansial a. Definisi modal finansial Sudah dapat dipastikan perusahaan jika akan menjalankan aktivitasnya pasti akan membutuhkan sejumlah dana, baik dana yang berasal dari pinjaman maupun dana yang berasal dari modal sendiri. Kasmir (2010:22) mendifinisikan modal kerja finansial sebagai modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari – hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Menurut Harahap (2001:288) “Modal kerja adalah aktiva lancar dikurang utang lancar”. Modal kerja juga bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan terhadap aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar. Bagi setiap organisasi usaha, modal memegang peranan penting di dalam menjalankan operasi usaha. Menurut Mardiasmo (2008) modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih aktiva dan utang yang ada. Sedangkan menurut Darsono (2006) modal kerja adalah investasi dalam jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Riyanto (2001 : 17) mengemukakan pengertian modal dalam pengertian klasik sebagai produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Modal kerja dapat dibagi menjadi dua macam yaitu modal kerja permanen dan variabel. Seperti yang diungkapkan oleh Taylor dalam Sawir (2005: 132) modal kerja dapat golongkan menjadi: 1) Modal kerja permanen Modal kerja permanen (permanen working capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. 2) Modal kerja variabel Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Dalam perjalanannya, suatu unit bisnis tidak bisa lepas dari modal yang berasal dari pinjaman. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan operasinya tersebut. Modal finansial sebagai sumber pendanaan perusahaan juga memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan perusahaan. Dari sudut pandang kreditor, modal finansial adalah jumlah pinjaman yang tertanam diperusahaan, semakin baik kinerja perusahaan di mata kreditor maka semakin tinggi tingkat kepercayaan kreditor untuk meminjamkan dananya kepada perusahaan (Kasmir 2010). Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (dalam Ahman 2003: 117) : “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”. Menurut Wijaya (2001: 27) kredit modal kerja adalah “kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah (debitur) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja debitur”. Kasmir (2010:40) menyatakan bahwa kredit modal kerja digunakan untuk kebutuhan dana jangka pendek dengan jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun (bisa diperpanjang pada saat jatuh tempo), dan bunga disesuaikan dengan jumlah penggunaan. Ritonga dan Firdaus (2003: 107) menyatakan bahwa : “modal kerja atau kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha”. Kasmir (2010) dalam bukunya menyatakan bahwa kredit modal kerja digunakan untuk kebutuhan dana jangka pendek dengan jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun (bisa diperpanjang pada saat jatuh tempo), dan bunga disesuaikan dengan jumlah penggunaan. Selanjutnya menurut Suhardjono (2006: 251) kredit modal kerja digunakan untuk pembiayaan aktiva lancar perusahaan (pembelian bahan baku, piutang). Dari beberapa penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa modal finansial sangatlah penting dalam jalannya roda suatu UMKM. dalam sebuah unit bisnis yang modern, keuangan suatu unit bisnis tidak bisa lepas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
dari modal finansial yang berupa pinjaman khususnya pada lembaga keuangan resmi yang menyediakan kredit untuk usaha kecil. b. Peran Modal Finansial Terhadap Pembangunan Ekonomi dan UMKM Dilihat dari unsur – unsur pembangunan ekonomi yang telah diuraikan diatas, sumber daya modal merupakan salah satu unsur penentu kemajuan ekonomi suatu Negara. Sumber daya modal khususnya modal finansial merupakan modal yang paling klasik dalam perekonomian. Sumber daya modal finansial yang kuat akan memberikan kekuatan finansial yang kuat pula sehingga dalam melakukan kegiatan pembangunan perekonomian akan dapat dilaksanakan. Dalam sektor UMKM, modal finansial juga berperan cukup signifikan untuk meningkatkan kinerja suatu UMKM. Meskipun sudah sedikit tergeser dengan modal – modal yang lain, peran modal finansial sampai saat ini masih tetap berpengaruh terhadap kinerja sebuah unit bisnis. Dalam bisnis modern, modal yang berasal dari pinjaman merupakan hal yang paling utama dalam penentuan kinerja UMKM yang maksimal. Peran modal finansial terhadap kinerja UMKM dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Chittithaworn et al (2011) penelitiannya dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan UMKM di Thailand. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan, disamping faktor – faktor lain modal finansial masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Munizu (2010) melakukan riset untuk memngetahui peran faktor eksternal dan internal dalam kinerja UMKM di Sulawesi Selatan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan faktor internal yang termasuk didalamnya faktor finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM di Sulawesi Selatan. Faktor modal finansial yang diperoleh dari kredit saat ini merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk dilihat. Banyak UMKM yang gulung tikar dikarenakan kurangnya akses terhadap lemabag keuangan penyedia kredit mikro. Pengaruh kredit mikro terhadap kinerja UMKM dapat dilihat dari penelitian – penelitian yang telah banyak dilakukan. Philomina et al (2012) melakukan penelitian di District Wa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
ghana untuk mengetahui pengaruh kredit dan pinjaman mikro terhadap perkembangan UMKM. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kredit dan pinjaman mikro mempunyai peran yang cukup kuat dalam pengembangan UMKM di district Wa Ghana. Inayah et al (2014) dalam penelitianya melakukan analisa mengenai pengaruh kredit modal kerja terhadap pendapatan bersih usaha kecil dan menengah (UKM) sektor formal di Kabupaten Buleleleng Bali dan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kredit modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bersih UMKM di Kabupaten Buleleng Bali. Dari uraian yang telah diuraikan diatas dapat dilihat bahwa modal finansial sampai saat ini mempunyai peran yang cukup signifikan terhadap pembangunan ekonomi suatu Negara dan juga dalam meningkatkan kinerja UMKM di berbagai Negara. Dengan kekuatan finansial yang cukup maka pembanguna di segala bidang akan berjalan dengan baik. Selain itu, akses UMKM terhadap lembaga keuangan penyedia kredit mikro terhadap UMKM juga mempunyai peran yang sangat vital terhadap kelangsungan hidup UMKM. c. Indikator modal finansial Untuk mengetahui ukuran modal finansial dalam suatu UMKM dapat dilihat dengan menggunakan beberapa indikator yang ada. Munizu (2010:36) mengemukakan ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur modal finansial sebuah UMKM, antara lain : 1) Modal sendiri. Penggunaan modal sendiri dalam menjalankan usaha serta kemampuan dalam mengelola aset finansial tersebut 2) Modal pinjaman. Kemudahan akses untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank. 3) Tingkat keuntungan dan akumulasi modal. Menggunakan keuntungan yang ada untuk menambah modal dalam rangka mengembangkan unit usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Untuk selanjutnya indikator variabel modal finansial menurut Munizu (2010) yang digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini dengan alasan indikator menurut Munizu (2010) cukup singkat dan jelas serta telah memenuhi aspek – aspek pokok dalam pengelolaan modal finansial dalam perusahaan. B. Penelitian yang relevan 1.
Ngugi et al (2012) penelitiannya difokuskan pada pengaruh intellectual capital yang merupakan bagian dari kompetensi SDM dalam pertumbuhan sektor UMKM di Kenya. Penelitiannya mengungkapkan pertama, kemampuan teknik manajerial sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM di Kenya, namun demikan hal tersebut harus diikuti pengalaman manajerial. Kedua, keuletan dalam berwirausaha juga berpengaruh terhadap pertumbuhan UMKM namun hal itu juga harus diikuti dengan keberanian dalam mengambil resiko.
2.
Macherinskiene dan Survilaite (2011) melakukan penelitian di beberapa UMKM di Lithuania untu mengetahui adakah pengaruh antara kompetensi SDM (human capital) sebagai nilai tambah dalam perusahaan. Hasil dari peenlitian tersebut menunjukan bahwa kompetensi SDM yang terwujud sebagai intellectual capital mempunyai nilai tambah yang sangat baik untuk perusahaan serta berpengaruh
signifikan terhadap kinerja UMKM di
Lithuania. 3.
Ardiana et al (2010) melakukan penelitian pada beberapa UMKM di Surabaya untuk mengetahui pengaruh antara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Kinerja UMKM dan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM di Kota Surabaya.
4.
Stam et al (2013) dalam studi literaturnya melakukan penelitian dengan teknik meta analisis untuk mengathui pengaruh modal sosial terhadap kinerja UMKM. hasil dari penelitian tersebut menunjukan, modal sosial berperan secara signifikan terhadap kinerja UMKM.
5.
Rante (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh budaya etnis dan perilaku kewirausahaan terhadap kinerja UMKM Agribisnis di Provinsi Papua dan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa semua variabel termasuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
budaya etnis berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM agribisnis di papua. 6.
Muin (2013) melakukan riset mengenai kajian antara kemampuan usaha dan modal sosial serta implikasinya terhadap kinerja UMKM sektor industri di Sulawesi Selatan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Sulawesi Selatan.
7.
Chittithaworn et al (2011) penelitiannya dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan UMKM di Thailand. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan, disamping faktor – faktor lain modal finansial masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM.
8.
Munizu (2010) melakukan riset untuk mengetahui peran faktor eksternal dan internal dalam kinerja UMKM di Sulawesi Selatan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan faktor internal yang termasuk didalamnya faktor finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM di Sulawesi Selatan.
9.
Philomina et al (2012) melakukan penelitian di District Wa ghana untuk mengetahui pengaruh kredit dan pinjaman mikro terhadap perkembangan UMKM. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kredit dan pinjaman mikro mempunyai peran yang cukup kuat dalam pengembangan UMKM di district Wa Ghana.
10. Inayah et al (2014) dalam penelitianya melakukan analisa mengenai pengaruh kredit modal kerja terhadap pendapatan bersih usaha kecil dan menengah (UKM) sektor formal di Kabupaten Buleleleng Bali dan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kredit modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bersih UMKM di Kabupaten Buleleng Bali. C. Kerangka berpikir Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah kompetensi SDM (KM) dan modal sosial (MS). Sedangkan yang menjadi variabel endogen adalah modal finansial (MF) dan kinerja UMKM (KM). Berdasarkan hal tersebut, yang akan menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini yaitu : pertama peneliti ingin mengetahui apakah kompetensi SDM berpengaruh secara positif signifikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
terhadap kinerja UMKM, kedua apakah modal sosial berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja UMKM, ketiga apakah modal finansial berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja UMKM, keempat apakah kompetensi SDM berpengaruh positif signifikan terhadap modal finansial, kelima apakah modal finansial berpengaruh secara positif signifikan terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan kajian teori beserta masalah yang akan diteliti yang telah di bahas sebelumnya, maka penelitian ini dibuat dalam kerangka berfikir sebagai berikut : Kompetensi SDM
H1 H4 Modal Finansial
H3
Kinerja UMKM
H5 Modal
H2
Sosial
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 6. H1 : Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen. 7. H2 : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen. 8. H3 : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen. 9. H4 : Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen. 10. H5 : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian mengenai pengaruh kompetensi Sumber Daya Manusia, modal sosial dan modal finansial ini dilakukan di 5 klaster UMKM bidang garmen yang terdapat di Kabupaten Klaten. 5 klaster tersebut antara lain : a.
Sentra konveksi daerah Sidowarno, Wonosari, Klaten
b.
Sentra konveksi daerah Tempursari, Ngawen, Klaten.
c.
Sentra konveksi daerah Kalitengah, Wedi, Klaten.
d.
Sentra konveksi daerah Pakahan, Jogonalan, Klaten
e.
Sentra konveksi daerah Tambakboyo, Pedan, Klaten.
2. Waktu penelitian Penelitian ini dimulai dari persiapan sampai dengan pengolahan data dilakukan dari bulan Februari 2014 – Desember 2014. Untuk lebih jelasnya, rincian waktu dan jenis kegiatan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3. Rincian kegiatan dan waktu penelitian No.
Jenis Kegiatan
2014 Feb
1.
Persiapan
2.
Penyusunan
Mar
April
Mei
Proposal 3.
Pengumpulan data dan analisis data
4.
Penyusunan Laporan Penelitian
commit to user 42
Juni
Juli
Agust
Sept - Des
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
F. Jenis Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis penelitian Jika dilihat dari variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah verifikatif. Suharsimi Arikunto (2006:7) memaparkan, Penelitian verifikatif
pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di
lapangan. Penelitian ini akan menguji mengenai kebenaran hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi SDM, Modal sosial dan Modal finansial terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Pengolahan data dibantu dengan Software statistika AMOS Versi 22. 2. Rancangan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memverifikasi pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Modal Sosial dan Modal Finansial terhadap Kinerja UMKM bidang Garmen di Kabupaten Klaten. Rancangan penelitian ini dimulai dari proses pengumpulan data yang berupa angket yang di isi oleh responden. Langkah pertama adalah menghitung kevalidan data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas konstruk dilakukan dengan analisis confirmatory factor analysis (CFA) menggunakan software AMOS versi 22, konstruk dikatakan valid jika memiliki nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). Uji
reliabilitas data dengan menggunakan indikator construct
reliability yang dihitung dengan bantuan software Amos versi 22. Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut peneliti menggunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software statistik AMOS 22. G. Populasi dan Sampel 1. Penetapan Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Jadi populasi tidak hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi penelitian ini adalah semua pelaku UMKM bidang garmen yang terdapat di kabupaten Klaten yang tersebar dalam 5 klaster sentra industri garmen. Jumlah populasi keseluruhan dalam penelitian ini berjumlah 292 unit usaha yang semuanya termasuk dalam kriteria usaha kecil yang bergerak dalam bidang garmen yang terdapat di Kabupaten Klaten yang terbagi dalam 5 klaster yaitu sentra Sidowarno, sentra Tempursari, sentra Kalitengah, sentra Pakahan dan sentra Tambakboyo. 2. Sampel penelitian Sugiyono (2013:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pengambilan smapel dalam penelitian ini menggunakan bantuan tabel Isaac dan Michael sehingga sampel keseluruhan dalam penelitian ini sebesar 160 UMKM bidang garmen yang terbagi dalam 5 klaster di Kabupaten Klaten. 3.
Teknik pengambilan sampel Teknik penarikan sampel atau teknik sampling menurut Sugiyono (2013:81) adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian. Sugiyono (2013:81) membagi teknik sampling menjadi beberapa jenis, antara lain : a. Probability Sampling Yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
1) Simple Random Sampling Dikatakan simple atau sederhana dikarenakan pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 2) Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. 3) Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk pengambilan sampel jika populasinya berstrata tetapi kurang proposional. 4) Cluster Sampling Area Disebut juga dengan teknik sampling daerah adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok di suatu wilayah (groups atau cluster). b. Non Probability Sampling Adalah
teknik
pengambilan
sampel
yang
tidak
memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam teknik ini ada beberapa jenis teknik sampling, antara lain : 1) Sampling sistematis Adalah teknik sampling yang berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 2) Sampling kuota Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. 3) Sampling insidential Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidential bertemu dengan peneliti dapat digunakan sevagai sampel. 4) Sampling purposive Adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang ahli di bidangnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
5) Sampling jenuh Adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 6) Snoball sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang mula – mula jumlahnya kecil, kemudian membesar seiring dengan tambahan informasi yang semakin banyak. Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah teknik Cluster Sampling Area atau disebut juga dengan teknik sampling daerah. Teknik ini digunakan jika pembagian sub populasi masih homogen, misalnya berdasarkan wilayah atau letak geografis, dan kemudian dari sub populasi tersebut diambil sampel secara acak. Jumlah poulasi dalam penelitian ini tersebar dalam 5 klaster, dan keseluruhan populasi termasuk dalam kategori industri kecil sehingga keseluruhan populasi mempunyai strata yang sama. Teknik pengambilan sampel setiap klaster dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :
Keterangan : N = jumlah populasi per klaster N total = jumlah populasi keseluruhan S total = jumlah sampel keseluruhan (Muhidin dan Abdurahman, 2011)
Berdasarkan perhitungan di atas, dalam penelitian ini diperoleh jumlah sampel setiap klaster sebagai berikut : 1) Sentra konveksi Sidowarno :
2) Sentra konveksi Tempursari :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
3) Sentra konveksi Kalitengah :
4) Sentra konveksi Pakahan :
5) Sentra konveksi Tambakboyo :
Tabel 4. Rincian pengambilan sampel No.
Jumlah Nama Kluster
Populasi
Sampel
1.
Sentra Konveksi Sidowarno
62
34
2.
Sentra Konveksi Tempursari
25
14
3.
Sentra Konveksi Kalitengah
76
42
4.
Sentra Konveksi Pakahan
66
36
5.
Sentra Konveksi Tambakboyo
63
34
292
160
Jumlah Sumber : Data sekunder (diolah)
Berdasarkan tabel di atas maka pengambil sampel dalam penelitian ini sebesar 160 unit usaha yang semuanya termasuk dalam kriteria usaha kecil yang bergerak bidang garmen yang terbagi dalam 5 klaster di Kabupaten Klaten. H. Variabel penelitian dan definisi operasional Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel yang diteliti, yaitu variabel Kompetensi SDM, modal sosial, modal finansial dan kinerja UMKM. Variabelvariabel tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
1. Variabel eksogen Menurut Sugiyono (2013) variabel eksogen (independent) yaitu variable yang menjadi sebab atau mempengaruhi. Penelitian ini mempunyai 2
variabel
eksogen yaitu : a. Kompetensi Sumber Daya Manusia (KS) → (X1) Kompetensi SDM yang diukur dengan angket menunjukan bahwa kemapuan seseorang dalam mengelola unit bisnis (UMKM) dengan kemampuan yang dimiliki. Kemampuan-kemapuan tersebut merupakan nilai lebih dari manusia tersebut. Menurut Menurut Subagyo (2010:37) untuk mengukur dan mengetahui kompetensi SDM digunakan 5 indikator antara lain : 1) Tingkat pendidikan (X1.1) Tingkat
pendidikan
merupakan
proses
jangka
panjang
yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan semakin tinggi pula kompetensi SDM. 2) Pengalaman dalam dunia bisnis (X1.2) Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi. Dengan pengalaman yang semakin banyak di dunia bisnis, maka seseorang akan lebih mempunyai kompetensi (di bidang bisnis) yang lebih baik. 3) Kompetensi mengatur keuangan (X1.4) kompetensi keuangan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk dapat mengelola aset finansial secara baik dan sesuai dengan kaidah manajemen keuangan. 4) Kompetensi dalam pemasaran (X1.5) kompetensi pemasaran merupakan suatu kemampuan yang dimilki seseorang untuk mengatur sistem pemasaran dalam bisnis yang dikelolanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
5) Kompetensi manajerial secara umum (X1.6) kompetensi secara umum yaitu suatu kemampuan seseorang dalam mengelola
perusahaan/organisasi
secara
menyeluruh.
Termasuk
didalamnya kemapuan pengambilan keputusan dan kepemimpinan. b. Modal sosial (MS) → (X2) Modal sosial yang diukur menggunakan angket akan menunjukan seberapakah potensi modal sosial yang digunakan pelaku UMKM dalam kaitannya menjalankan usahanya. Menurut Muchtar (2009:78) untuk mengukur seberapakah modal sosial yang sudah diterapkan dapat menggunakan 3 indikator, antara lain : 4) Kemampuan Membangun Kerjasama (X2.1) Kemampuan seseorang dalam menjalin kerjasama dengan sesama pelaku usaha untuk lebih memberikan nilai tawar dan saling memberikan masukan dalam menjalankan usaha. 5) Kemampuan Membangun Kepercayaan (X2.2) Kemampuan seseorang untuk membangun kepercayaan baik kepada sesama pengusaha bisnis maupun pelanggan. 6) Partisipasi dalam Masyarakat Lokal (X2.4) Kemampuan membangun kerjasama dengan masyarakat setempat dalam berbagai bentuk kegiatan yang saling menuntungkan. 2. Variabel endogen Menurut Sugiyono (2013) variabel endogen ( dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel sebelumnya. Penelitian ini mempunyai 2 variabel endogen yaitu : a. Modal finansial (MF) → (Y1) Mengukur modal finansial dengan menggunakan angket akan mengetahui seberapa kuat modal finansial yang dimilki UMKM untuk kelangsungan usahanya. Selain itu, juga untuk mengetahui sejauh mana UMKM dalam mengakses lembaga keuangan yang menyediakan jasa kredit modal usaha. Menurut Munizu (2010:36) untuk mengukur modal finansial dapat digunakan 3 indikator, antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
4) Modal sendiri (Y1.1) Penggunaan modal sendiri dalam menjalankan usaha serta kemampuan dalam mengelola aset finansial tersebut. 5) Modal pinjaman (Y1.2) Kemudahan akses untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank. 6) Tingkat keuntungan dan akumulasi modal (Y1.3) Menggunakan keuntungan yang ada untuk menambah modal dalam rangka mengembangkan unit usaha. b. Kinerja UMKM (KM) → (Y2) Mengukur kinerja UMKM dengan menggunakan angket akan melihat bagaimana kinerja UMKM tersebut dilihat dari sudut pandang variabel – variabel eksogen diatas. Menurut Zaenal (2012:45) untuk mengetahui kinerja UMKM digunakan 4 indikator, antara lain : 5) Pertumbuhan keuntungan (Y 2.1) Pertumbuhan keuntungan dihitung dalam nominal uang (Rupiah) yang semakin meningkat. 6) Pertumbuhan jumlah pelanggan (Y2.2) Jumlah pelanggan / konsumen pemakai produk semakin meningkat. 7) Pertumbuhan jumlah penjualan (Y2.3) Jumlah penjualan produk secara kuantitas semakin bertambah. 8) Pertumbuhan jumlah aset (Y2.4) Jumlah aset perusahaan baik berupa ast tetap maupun tidak tetap semakin meningkat. I. Teknik pengumpulan data dan jenis data 1. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen. Dalam suatu penelitian, pengumpulan data perlu dilakukan secara berhati – hati, sistematis dan cermat, sehingga data yang dikumpulkan relevan dengan masalah penelitian yang akan dicari jawabannya sebagai upaya menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dokumentasi, yaitu mempelajari catatn serta data – data yang ada di berbagai sumber. b. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis secara terstruktur kepada responden penelitian berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 2. Jenis data Menurut Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif. Sedangkan jika menurut sumbernya, penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu : a. Data primer Menurut Sugiyono (2013) Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten dari selaku responden dari daftar pertanyaan berupa kuisioner atau angket. b. Data sekunder Menurut Sugiyono (2013) Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas Perdagangan Koperasi Dan UMKM Kabupaten Klaten, Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten dari beberapa sumber lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
J. Instrumen pengumpulan data Cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu dokumentasi dan angket atau kuesioner. Kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono (2013:93) mengatakan bahwa, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Menurut Sugiyono (2013) jawaban setiap instrument yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut: 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju Penyusunan angket ini alternatif jawaban untuk responden adalah skala dari 1-4 dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”, sehingga responden bisa mengemukaan penilaian terhadap jawaban yang diberikan. K. Uji validitas dan reliabilitas instrumen Kuisioner atau angket yang diberikan kepada responden harus memenuhi uji valididitas dan reliabilitas. Menurut Sugiyono (2013:121) menyatakan bahwa Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Kuisioner Syarat untuk dapat menganalisis model dengan SEM, indikator masingmasing konstruk harus memiliki loading factor yang signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini pengujian validitas instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analisys (CFA) dengan bantuan menggunakan software AMOS versi 22, konstruk dikatakan valid jika memiliki nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). (Ghozali, 2013). 2. Uji Reliabilitas Kuisioner Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dngan tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara menhitung nilai cinstruct reliability dengan menggunakan bantuan software Amos versi 22. Hair et al. (2009) menyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliable (andal) apabila nilainya > 0,70. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut: Jika alpha atau r hitung : a. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik b.
0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
c. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik. L. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). SEM merupakan teknik multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk mengestimasi serangkaian hubungan ketergantungan secara simultan (Hair et. al, 2009). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 22 untuk menganalisis hubungan kausalitas dalm model struktural yang diusulkan. Dalam melakukan analisis jalur menggunakan metode SEM terdapat beberapa langkah – langkah yang harus dilakukan. Menurut Ferdinand (2005 : 210) langkah – langkah dalam melakukan analisis SEM antara lain : 1. Pengembangan model teoritis Langkah pertama dalam pengembangan model adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. 2. Pengembangan diagram alur (path diagram) Pada langkah ini, model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram. Dalam penelitian ini, diagram alur SEM ditunjukan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Gambar 2 Model Struktural Penelitian
Model diatas merupakan model pengembangan diagram alur berdasarkan bangunan teori yang telah dilakukan. Konstruk – konstruk yang dibangun dalam diagram alur diatas , dapat dibedakan dalam dua kelompok konstruk yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk – konstruk tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Konstruk eksogen Merupakan konstruk yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Yang termasuk konstruk eksogen dalam model ini antara lain : Kompetensi SDM (KS) dan Modal Sosial (MS).
2.
Konstruk endogen Merupakan konstruk yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk . dalam model ini, konstruk endogennya adalah Kinerja UMKM (KM) dan Modal Finansial (MF).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Dalam berdasarkan
konstruk
diatas,
hubungan
antar
variabel
dibangun
teori yang telah dibuktikan oleh beberapa penelitian
sebelumnya, penelitian tersebut antara lain : a. Ngugi et al (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Kompetensi SDM berpengaruh terhadap kinerja UMKM. b. Muin (2013) dalam penelitiannya menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. c. Munizu (2010) dalam penelitiannya menunjukan faktor internal yang termasuk didalamnya faktor finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UMKM di Sulawesi Selatan. d. Iswati dan Ansori (2007) dalam penelitiannya mengemukanan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi SDM terhadap kondisi finsnsial perusahaan. e. Kushnirovich
(2010) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa
terdapat pengaruh antara modal sosial terhadap kinerja finansial UMKM. 3.
Konvensi diagram alur dalam persamaan. Setelah pengembangan diagram alur, maka selanjutnya dilakukan konversi spesifikasi model tersebut dalam serangkaian persamaan. Dalam odel diatas, persamaan yang dibangun terdiri dari : 1.
KM = β1 KS + β2 MS + β3 MF + Z2
2.
MF = β 4 KS + β 5 MS + Z1
Keterangan : KM = Kinerja UMKM MF = Modal Finansial β1 = Koefisien jalur Kompetensi SDM dengan Kinerja UMKM β2 = Koefisien jalur Modal sosial dengan Kinerja UMKM β3 = Koefisien jalur Modal finansial dengan kinerja UMKM β4 = Koefisien jalur Kompetensi SDM dengan Modal finansial β5 = Koefisien jalur Modal sosial dengan Modal finansial Z1 dan Z2 = Error
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
4.
Memilih matriks input dan estimasi model Matriks input data yang digunakan adalah matriks varian/kovarian atau matriks korelasi. Sedangkan teknik estimasi model yang diusulkan adalah maximum likelihood (ML).
5.
Uji prasyarat analisis ( Uji asumsi model ) a.
Asumsi Kecukupan Sampel Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali parameter variabel laten yang digunakan (Hair et al, 2009). Maximum Likehood (ML) akan menghasilkan estimasi parameter yang valid, efisien dan reliable apabila data yang digunakan adalah Multivariate normaly dan akan robust (tidak terpengaruh) terhadap penyimpangan Multivariate normaly yang sedans/moderate (Ghozali dan Fuad,2005).
b. Uji Normalitas Asumsi normalitas adalah bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel dalam menghasilkan distribusi nominal (Ghozali dan Fuad, 2005). Normalitas dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Univariate normality (normalitas univariat). 2) Multivariate normality (normalitas multivariat). Apabila data memiliki multivariate normality, maka data tersebut pasti juga memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality belum tentu data tersebut juga memiliki multivariate normality. c. Asumsi Outliers Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk konstruk tunggal maupun konstruk kombinasi (Hair et all, 2006). Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance. Kriteria, yang digunakan adalah berdasarkan nilai chi-squares (Χ2) pada derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu jumlah observed variabels pada output AMOS 22, dengan tingkat signifikansi p < 0,001.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
6.
Estimasi model dan Pengujian Hipotesis Langkah selanjutnya setelah model dinyatakan fit, atau diterima secara statistik adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS 22 dengan menganalisis hubungan diantara variabel-variabel laten. SEM juga dapat mengestimasi nilai-nilai path dari setiap hubungan variabel. Dengan menggunakan analisis SEM maka semua hipotesis dalam studi ini dapat diuji dengan melihat nilai probability yang ditunjukkan oleh output AMOS 22. Pengujian yang dilakukan meliputi: 1) Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit) Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model (Hair et all, 2009). Tetapi berbagai fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan. Menurut Ferdinand (2006:214) ada beberapa fit index yang digunakan untuk pengujian hipotesis, antara lain : a) Chi Square (Χ2) Alat uji paling fundamental unruk mengukur overall fit adalah likehood ratio Chi-square statistic. Model yang di uji akan di pandang baik atau memuaskan bila nilai Chi-square nya rendah. Semakin kecil nilai Chi-square semakin baik model itu (karena dalam uji beda Chi-square, Χ2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan, Ho diterima)dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p>0.05 atau p>0,10. (Augusty Ferdinand, 2006) Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. Nilai Chi-squares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model (Ghozali dan Fuad, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
b) Nilai Incremental Fit Index (IFI) Digunakan untuk mengatasi masalah parsimoni dan ukuran sampel, di mana hal tersebut berhubungan dengan NFI (Ghozali dan Fuad, 2005:34). Batas cut off value IFI adalah sebesar > 0,90. c) Goodness Of Fit Indices (GFI) Goodness Of Fit Indices (GFI) merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik Ghozali dan Fuad (mengutip Diamantopaulus dan Siguaw, 1985) (2005). d) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA
adalah
ukuran
yang
mencoba
memperbaiki
kecenderungan statistik Chi-squares menolak model dengan jumlah sampel yang besar (Ghozali, 2013). Nilai RMSEA yang kurang daripada 0,05 mengindikasikan adanya model fit, dan nilai RMSEA yang berkisar antara 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan yang reasonable (Ghozali, 2013). Menurut MacCallum et all dalam Augusty Ferdinand (2006) mengemukakan bahwa RMSEA berkisar antara 0,08 sampai dengan 0,1 menyatakan model memiliki fit yang cukup (mediocre), sedangkan RMSEA yang lebih besar dari 0,1 mengindikasikan model fit yang sangat jelek. e) Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI) Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom model (Ghozali dan Fuad, 2005:31). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0,90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian modelnya. Perlu diketahui bahwa FI maupun AGFI adalah yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
dalam sebuah matriks kovarians sampel. Niai sebesar 0,95 dapat diinterprestasikan sebagai tingkatan yang baik-good overallmodel fit sedangkan besaran nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup adequate fit (Hulland et al dalam Ferdinand, 2001: 58). f) Tucker Lewis Index (TLI) TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat kompleksitas model (Ghozali dan Fuad, 20005:34). TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan full model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. g) Normal Fit Index (NFI) Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental dan dapat dijadikan alternatif untuk menentukan model fit. Nilai yang direkomendasikan adalah NFI ≥ 0,90. h) Normed Chi Square ( CMIN/DF) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai Chi square dibagi dengan degree of freedom (Ghozali, 2005 :24). Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima adalah CMIN/DF <3,0. 2) Analisis Koefisien Jalur Analisis koefisien jalur bertujuan untuk melihat signifikansi besaran
koefisien
path
(regression
weights
estimate)
untuk
membuktikan hipotesis yang ada. Pada pengujian dua arah (two tailed), hipotesis diterima (Ha diterima dan H0 ditolak) jika dengan tingkat signifikansi 0,05 nilai critical ratio > 1,96 dan dengan tingkat signifikansi 0,01 nilai critical ratio > 2,58. Kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya juga diperhatikan, jika arah hubungan (positif atau negatif) sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
critical ratio-nya juga memenuhi syarat, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji memperoleh dukungan yang kuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1.
Perkembangan UMKM sektor garmen di Kabupaten Klaten Industri garmen merupakan salah satu sektor UMKM unggulan di Kabupaten Klaten. Sektor garmen di Kabupaten Klaten menghasilkan produk – produk yang cukup beragam, mulai dari kemeja, celana, baju hangat (jaket), pakaian anak, seragam sekolah, pakaian olah raga, celana dalam dll. Sektor garmen di Kabupaten Klaten tersebar di beberapa Kecamatan dan di setiap Kecamatan umumnya membentuk kelompok (klaster). Perkembangan sektor garmen di Kabupaten Klaten telah berlangsung sejak lama. Kejayaan sektor garmen di Kabupaten Klaten mengalami puncaknya pada dekade 1990an sampai akhirnya terjadi krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998 yang membuat beberapa industri gulung tikar. UMKM yang masih bertahan terus mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan keadaan perekonomian sehingga sektor garmen mengalami kebangkitan pada dekade 2000an. Perubahan selera konsumen yang begitu cepat serta berdirinya industri-industri besar di sektor ini membuat sektor UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten mengalami penurunan nilai penjualan pada beberapa tahun terakhir. Persaingan pasar yang semakin ketat mengharuskan sektor UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten harus terus mengembangkan diri ditengah gempuran dari produk-produk garmen industri besar maupun dari produk-produk garmen impor. Peran serta pemerintah daerah yang selama ini juga belum maksimal membuat para pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten sulit untuk bersaing dengan pesaing-pesaing baik dari industri besar maupun produk-produk impor.
2.
Hasil pengumpulan data Penelitian ini menggunakan variabel kompetensi SDM, modal sosial, modal finansial dan kinerja UMKM. Variabel kompetensi SDM dan modal sosial merupakan variabel eksogen dan variabel modal finansial dan kinerja UMKM merupakan variabel endogen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten yang terbagi dalam 5 sentra/ klaster. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 160 unit UMKM. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling (sampling area). Hasil pengumpulan data yang berhasil dikumpulkan dan layak untuk dianalisis dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Tabel 5 Hasil Pengumpulan Data Keterangan
Jumlah
%
Kuesioner yang terkumpul
160
100
Kuesioner yang memenuhi syarat
160
100
Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Melalui tabel diatas ditunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul dan terisi oleh responden adalah 160 (100%) dan 160 (100%) memenuhi kriteria dan memenuhi syarat. 3. Deskripsi data statistik Deskripsi data penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kompetensi SDM, Modal Sosial Dan Modal Finansial Terhadap Kinerja UMKM Bidang Garmen di Kabupaten Klaten” ini menggunakan dua variabel eksogen dan dua variabel endogen. Variabel eksogen tersebut yaitu kompetensi SDM dan modal sosial. Dua variabel endogennya adalah modal finansial dan kinerja UMKM. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran kuesioner kepada responden maka variabel kompetensi SDM (X1), modal sosial (X2), modal finansial (Y1), dan kinerja UMKM (Y2) diperoleh hasil sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Tebel 6 Deskripsi Data Statistik Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
Kompetensi SDM
160
27
71
56.7
7.007
Modal Sosial
160
20
40
33.619
3.687
Modal Finansial Kinerja UMKM
160 160
22 35
40 55
31.169 45.006
4.281 4.614
Valid N (listwise) 160 Sumber: data primer yang diolah (2014) a. Variabel Kinerja UMKM Deskripsi data dari variabel kinerja UMKM yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada 160 responden. Dari kuesioner tersebut diperoleh nilai tertinggi 55, nilai terendah 35, nilai rata-rata 45,006 dan standar deviasi 4,614. Kuesioner mengenai kinerja UMKM terdiri dari 14 item pernyataan, skala kuesioner pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan persentase maka akan diperoleh jumlah skor kriterium 4 x 14 x 160 = 8960. Jumlah skor hasil pengumpulan data variabel kinerja UMKM (Y1) = 7201. Dengan demikian tingkat kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten sebesar = 7201 : 8960 = 0,804 atau sebesar 80,4%. b. Variabel Modal Finansial Deskripsi data variabel modal finansial yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada 160. Dari kuesioner tersebut diperoleh nilai tertinggi 40, nilai terendah 22, nilai rata-rata 31,169 dan standar deviasi 4,281. Kuesioner mengenai variabel modal finansial terdiri dari 10 item pernyataan, skala yang digunakan dalam pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan persentase maka akan diperoleh jumlah skor kriterium 4 x 10 x 160 = 6400. Jumlah skor hasil pengumpulan data variabel modal finansial (Y2) = 4987. Dengan demikian tingkat kinerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar yaitu sebesar = 4987 : 6400 = 0,78 atau sebesar 78%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
c. Variabel Kompetensi SDM Deskripsi data variabel kompetensi SDM diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada 160 responden. Dari kuesioner tersebut diperoleh nilai tertinggi 71, nilai terendah 27, nilai rata-rata 56,7 dan tandar deviasi 7,007. Kuesioner mengenai variabel kompetensi SDM terdiri dari 18 item pernyataan, skala yang digunakan dalam pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan persentase maka akan diperoleh jumlah skor kriterium 4 x 18 x 160 = 11520. Jumlah skor hasil pengumpulan data variabel kompetensi SDM (X1) = 9072. Dengan demikian tingkat kompetensi SDM pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten yaitu sebesar = 9072 : 11520 = 0,79 atau sebesar 79%. d. Variabel Modal Sosial Deskripsi data variabel modal sosial yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada 160. Dari kuesioner tersebut diperoleh nilai tertinggi 40, nilai terendah 20, nilai rata-rata 33,619 dan standar deviasi 3,687. Kuesioner mengenai variabel modal sosial terdiri dari 10 item pernyataan, skala yang digunakan dalam pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan persentase maka akan diperoleh jumlah skor kriterium 4 x 10 x 160 = 6400. Jumlah skor hasil pengumpulan data variabel modal sosial (X2) = 5379. Dengan demikian tingkat kinerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar yaitu sebesar = 5379 : 6400 = 0,84 atau sebesar 84%. 4. Deskripsi responden Analisa deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Gambaran umum tentang responden diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada bagian identitas responden yang meliputi nama, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan usia. Gambaran umum responden dapat dilihat sebagai berikut: a. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu: laki-laki dan perempuan. Data deskriptif jenis kelamin responden dapat dijelaskan dengan tabel di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin
Jumlah
%
Laki-laki
95
60
Perempuan
65
40
Total
160
100
Sumber : Data primer yang diolah (2014) Berdasarkan tabel diatas ditunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 95 responden (60%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 65 responden (40%). Dari fakta di lpaangan juga didapatkan hasil bahwa kaum laki- laki biasanya sebagai top leader dan penentu arah kebijakan sedangkan kaum perempuan biasanya merupakan pengelola bidang keuangan. b. Berdasarkan usia Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 8 Karakteristik responden berdasarkan usia Usia (tahun) 22 – 26 27 – 31 32 – 36 37 – 42 43 – 47 48 – 52
Frekuensi 14 20 27 47 32 20
Persentase (%) 8,75 12,5 16,88 29,37 20 12,5
Jumlah 160 100 Sumber : Data primer yang diolah (2014) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rentang usia pelaku UMKM bidang garmen di Klaten didominasi oleh pengusaha usia produktif. Para pelaku UMKM tersebut sebagian besar mewarisi usaha dari orang tua ataupun keluarga mereka yang lain. Namun ada pula yang merintis usaha mereka dari nol dan ada pula yang melakuka take over atau pembelian dari pihak lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
c. Berdasarkan tinkat pendidikan Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 9 Tingkat pendidikan responden Tingkat Pendidikan SD SMP SMA S1 S2
Jumlah 5 31 80 42 2
Persentase (%) 3,125 19,375 50 26,25 1,25
Jumlah 160 Sumber : Data primer yang diolah (2014)
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan paling dominan adalah tingkat SMA dengan 50%. Dari data tersbeut didapatkan fakta bahwa mayoritas pengusaha dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai usaha yang lebih besar jika dibandingkan dengan pengusaha dengan tingkat pendidikan rendah. B. Pengujian Instrumen Penelitian Sebelum disebarkan keseluruh sampel yang berjumlah 160 unit usaha, sebelumnya dilakukan uji coba (try out) angket kepada 50 unit usaha untuk melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari angket tersebut. 1. Uji Validitas Setelah data hasil dari uji coba (try out) diperoleh dari lapangan, data tersebut dilakukan uji validitas. Pengujian validitas item-item pertanyaan dalam kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah item-item tersebut benar-benar mengukur konsep-konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini dengan tepat. Uji validitas masing – masing variabel dijabarkan dalam uraian di bawah ini : a. Uji Validitas Variabel Kompetensi SDM Variabel kompetensi SDM diukur menggunakan 5 indikator dan dijabarkan menjadi 18 item pertanyaan dimulai dari KS1 sampai dengan KS18 Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) adalah seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Tabel 10 Nilai Estimasi CFA Variabel Kompetensi SDM Item pertanyaan Ks18 Ks17 Ks16 Ks15 Ks14 Ks13 Ks12 Ks11 Ks10 Ks9 Ks8 Ks7 Ks6 Ks5 Ks4 Ks3 Ks2 Ks1
Nilai Estimasi 0.754 0.664 0.875 0.643 0.798 0.870 0.792 0.765 0.721 0.885 0.504 0.696 0.726 0.402 0.371 0.751 0.910 0.880
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2014) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa KS1, KS2, KS3, KS6, KS7, KS8, KS9, KS10, KS11, KS12, KS13, KS14, KS15, KS16, KS17 dan KS18 yang merupakan item pertanyaan dari penjabaran indikator dalam variabel kompetensi SDM dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5), sehingga dapat dijadikan sebagai standar indikator untuk direkomendasikan dalam mendukung variabel kompetensi SDM. Item pertanyaan KS4 dan KS5 dinyatakan tidak valid karena mempunyai nilai CFA dibawah 0,5. Selanjutnya dilakukan revisi pada item pertanyaan yang tidak valid sehingga tidak terjadi perubahan jumlah item pertanyaan dalam kuesioner. b. Uji Validitas Variabel Modal Sosial Variabel modal sosial diukur menggunakan 3 indikator dan dijabarkan menjadi 10 item pertanyaan dimulai dari MS1 sampai dengan MS10 Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) adalah seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Tabel 11 Nilai Estimasi CFA Variabel Modal Sosial Item pertanyaan Ms10 Ms9 Ms8 Ms7 Ms6 Ms5 Ms4 Ms3 Ms2 Ms1
Nilai Estimasi .725 .431 .614 .702 .863 .625 .786 .760 .821 .758
Keterangan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2014) Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa MS1, MS2, MS3, MS4, MS5, MS6, MS7, MS8 dan MS10 yang merupakan item pertanyaan dari penjabaran indikator dalam variabel modal sosial dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0.5 (λ=0,5), sehingga dapat dijadikan sebagai standar indikator untuk direkomendasikan dalam mendukung variabel modal sosial. Dan item pertanyaan MS9 dinyatakan tidak valid karena mempunyai nilai CFA dibawah 0.5. Selanjutnya dilakukan revisi pada item pertanyaan yang tidak valid sehingga tidak terjadi perubahan jumlah item pertanyaan dalam kuesioner. c. Uji Validitas Variabel Modal Finansial Variabel modal finansial diukur menggunakan 3 indikator dan dijabarkan menjadi 10 item pertanyaan dimulai dari MF1 sampai dengan MF10 Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) adalah seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Tabel 12 Nilai Estimasi CFA Variabel Modal Finansial Item pertanyaan Mf10 Mf9 Mf8 Mf7 Mf6 Mf5 Mf4 Mf3 Mf2 Mf1
Nilai Estimasi .713 .724 .839 .363 .733 .763 .664 .814 .724 .628
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah (2014) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa MF1, MF2, MF3, MF4, MF5, MF6, MF8, MF9 dan MF10 yang merupakan item pertanyaan dari penjabaran indikator dalam variabel modal finansial dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0.5 (λ=0,5), sehingga dapat dijadikan sebagai standar indikator untuk direkomendasikan dalam mendukung variabel modal finansial. Dan item pertanyaan MF7 dinyatakan tidak valid karena mempunyai nilai CFA dibawah 0.5. Selanjutnya dilakukan revisi pada item pertanyaan yang tidak valid sehingga tidak terjadi perubahan jumlah item pertanyaan dalam kuesioner. d. Uji Validitas Variabel Kinerja UMKM Variabel kinerja UMKM diukur menggunakan 5 indikator dan dijabarkan menjadi 10 item pertanyaan dimulai dari KM1 sampai dengan KM10 Hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) adalah seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Tabel 13 Nilai Estimasi CFA Variabel Kinerja UMKM Item pertanyaan Nilai Estimasi Km1 .534 Km2 .647 Km3 .753 Km4 .680 Km5 .732 Km6 .438 Km7 .608 Km8 .735 Km9 .331 Km10 .798 Km11 .754 Km12 .667 Km13 .824 Km14 .742 Sumber : Data Primer yang diolah (2014)
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa KM1, KM2, KM3, KM4, KM5, KM7, KM8, KM10, KM11, KM12, KM13 dan KM14 yang merupakan item pertanyaan dari penjabaran indikator dalam variabel kinerja UMKM dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0.5 (λ=0.5),
sehingga
dapat
dijadikan
sebagai
standar
indikator
untuk
direkomendasikan dalam mendukung variabel kinerja UMKM. Dan item pertanyaan KM6 dan KM9 dinyatakan tidak valid karena mempunyai nilai CFA dibawah 0.5. Selanjutnya dilakukan revisi pada item pertanyaan yang tidak valid sehingga tidak terjadi perubahan jumlah item pertanyaan dalam kuesioner. 2. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program Amos 22 dan diukur dengan menentukan nilai CR (Construct Reliability). Hasil pengujian reliabilitas masing-masing variabel ditunjukan dalam tabel sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Tabel 14 Hasil Pengujian Reliabilitas Masing – Masing Variabel Variabel
Construct Reliability
Kompetensi SDM (KM)
0.952767
Modal Sosial (MS)
0.898001
Modal Finansial (MF)
0.922533
Kinerja UMKM (KM)
0.922569
Sumber : Data Primer Diolah (2014) Nilai batas yang digunakan untuk menilai adalah sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0.7, berdasarkan Tabel diatas, keempat variabel mempunyai nilai construct reliability diatas 0.7 sehingga ke empat variabel dinyatakan reliabel. C. Uji Asumsi Model 1. Uji Normalitas Data Syarat yang harus dipenuhi selain kecukupan sampel dalam mengunakan analisis SEM yaitu normalitas data. Nilai statistik untuk menguji normalitas menggunakan z-value (Critical Ratio atau c.r pada output Amos 22) dari nilai skewness dan kurtosis sebaran data. Nilai c.r lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis untuk c.r dari skewness dan nilai c.r kurtosis di bawah ± 2,58. Hasil uji normalitas seperti yang ditampilkan pada tabel dibawah ini: Tabel 15 Hasil Uji Normalitas Variable Km14 km13 km12 km11 km10 km8 km7 km5 km4
min 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 2.000 2.000
max 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
skew -.071 -.305 -.439 -.523 -.630 -.320 -.217 -.254 -.313
c.r. -.368 -1.574 -2.266 -2.701 -3.254 -1.655 -1.121 -1.312 -1.616
commit to user
kurtosis -.614 -.574 -.544 -.603 -.555 -.661 -.484 -1.000 -1.012
c.r. -1.584 -1.481 -1.406 -1.558 -1.432 -1.707 -1.250 -2.581 -2.612
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Variable km3 km2 km1 mf1 mf2 mf3 mf4 mf5 mf6 mf8 mf9 mf10 ms1 ms2 ms3 ms4 ms5 ms6 ms7 ms8 ms10 ks1 ks2 ks3 ks6 ks7 ks8 ks9 ks10 ks11 ks12 ks13
min 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 2.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 2.000 2.000 1.000
max 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
skew -.640 -.619 -.657 .034 -.101 -.355 -.320 -.523 -.296 -.439 -.320 -.628 -.657 -.630 -.284 -.523 -.305 -.340 -.536 -.452 -.552 -.628 -.259 -.328 -.535 -.284 -.573 -.299 -.305 -.435 -.647 -.543
c.r. -3.304 -3.195 -3.393 .176 -.523 -1.834 -1.655 -2.701 -1.529 -2.266 -1.655 -3.245 -3.395 -3.254 -2.332 -2.701 -1.574 -1.754 -2.770 -2.332 -2.850 -3.245 -1.336 -1.696 -2.762 -2.332 -2.961 -1.543 -1.574 -2.426 -3.679 .765
kurtosis -.328 -.575 -.263 -1.212 -.797 -.792 -.661 -.603 -.269 -.544 -.661 .172 .243 -.555 -.356 -.603 -.574 -.842 -.801 -.870 -.527 .172 -.700 -.616 .167 -.356 -.012 -.711 -.574 .878 .768 -.356
c.r. -.848 -1.484 -.680 -3.130 -2.058 -2.044 -1.707 -1.558 -.694 -1.406 -1.707 .444 .628 -1.432 -1.432 -1.558 -1.481 -2.175 -2.068 -2.247 -1.361 .444 -1.807 -1.592 .432 -1.432 -.031 -1.837 -1.481 -2.564 .778 -1.456
ks14 ks15 ks16 ks17 ks18
2.000 2.000 1.000 1.000 1.000
4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
-.625 -.305 -.452 -.284 -.647
-2.245 -1.543 -2.762 -1.574 -2.770
-.870 -.574 -.870 -.356 -.603
.432 -2.068 -1.807 -1.481 -1.807
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Variable min max skew Multivariate Sumber :Data primer yang diolah(2014)
c.r.
kurtosis 43.479
c.r. 6.709
Berdasarkan tabel terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.R kurtosis, sebagian item memiliki nilai diantara ± 2,58 dan sebagian tidak yang berarti bahwa secara univariate sebaran data dapat dianggap normal, sehingga dapat digunakan untuk estimasi pada analisis selanjutnya. Data dalam penelitian ini terdistribusi moderat atau normalitas sedang secara multivariate dengan nilai C.R kurtosis 6,709 < 7, disimpulkan bahwa data diatas terdistribusi normal. 2. Asumsi Outliers Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2013). Jika dalam penelitian ini digunakan 28 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari 2 (28, 0.001) = 81.40033 adalah multivariate outlier. Tabel berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis. Tabel 16 Jarak Mahalanobis Data Penelitian Nomor Observasi
Jarak Mahalanobis
1 25.449 2 28.631 3 31.065. . . . . 160 22,402 Sumber : Data Primer yang diolah (2014)
Jarak Mahalanobis Kritis (28, 0.001) 81.40033
Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada outlier, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 81.40033.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
D. Hasil Penelitian Dan Pengujian Hipotesis Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program AMOS 22. 1.
Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit) Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 17 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness-of-fit Indices
Cut-off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (2)
Diharapkan kecil
654.588
-----
Significance Probability (p)
0,05
0,000
Belum memenuhi
CMIN/DF
2,0
1,342
Baik
GFI
0,9
0,788
Belum memenuhi
AGFI
0,9
0, 843
Belum memenuhi
TLI
0,9
0,820
Belum Memenuhi
CFI
0,9
0,876
Belum Memenuhi
RMSEA
0,08
0,043
Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2014). Tabel diatas menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini nilai Chi-Square dengan p<0,05, GFI, AGFI, TLI dan CFI masih belum memenuhi, maka peneliti mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi eror untuk membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang lebih baik. Melalui nilai modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices yang dapat diketahui dari output amos akan menunjukkan hubungan-hubungan yang perlu diestimasi yang sebelumnya tidak ada dalam model untuk mendapatkan model penelitian yang lebih baik. Peneliti mengestimasi hubungan korelasi antar error term yang memiliki nilai modification indices lebih besar atau sama dengan 4.0 (Ferdinand, 2005). Tabel dibawah ini merupakan hasil goodness of fit model yang telah dimodifikasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Tabel 18 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness-of-fit Indices
Cut-off Value
Hasil
Evaluasi Model
Chi-Square (2)
Diharapkan kecil
224.613
-----
Significance Probability (p)
0,05
0,098
Baik
CMIN/DF
2,0
1.021
Baik
GFI
0,9
0,950
Baik
AGFI
0,9
0,942
Baik
TLI
0,9
0,987
Baik
CFI
0,9
0,984
Baik
RMSEA
0,08
0,021
Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2014) Berdasarkan pada Tabel diatas, hasil modifikasi model diperoleh peningkatan goodness of fit model. Nilai Chi-Square dengan p>0,05 sehingga mengindikasikan model telah fit. Sedangkan indeks GFI, AGFI, TLI dan CFI mengalami peningkatan dan sudah memenuhi kriteria. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model dapat diterima. 2. Analisis Koefisien Jalur Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terdiri dari 5 hipotesis. Semua hipotesis penelitian dilakukan uji satu sisi sebelah kanan, karena semua hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen dihipotesiskan berpengaruh positif. Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung oleh data atau tidak, maka nilai probabilitas dari critical ratio (C.R) dibandingkan dengan nilai α= 5%. Apabila Standardized Koefisien parameter bernilai positif dan nilai probabilitas kurang dari α= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data (terbukti secara signifikan). Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program AMOS versi 22 diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas dari masing-masing variabel penelitian sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Tabel 19 Tabel Koefisien Jalur Variabel
Estimate
S.E.
C.R.
P
Modal Finansial <--- Kompetensi SDM
.373
.082 4.334 000
Modal Finansial <---
.322
.070 4.378 000
Kinerja UMKM <--- Kompetensi SDM
.246
.013 4.557 .010
Kinerja UMKM <---
Modal Sosial
.216
.101 3.599 .022
Kinerja UMKM <---
Modal Finansial
.632
.247 3.987 .015
Modal Sosial
Sumber : Data Primer yang diolah (2014) Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua jalur yang dianalisis memiliki hubungan yang signifikan, terlihat dari besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih kecil dari 5%. Dari hasil diatas, maka dapat diketahui hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Hipotesis I : Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 19 dimana nilai C.r kompetensi SDM pada Kinerja UMKM sebesar 4.557 signifikan pada p<0,05
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima. Artinya,
secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kompetensi SDM memang mempunyai pengaruh positif signifikan pada kinerja UMKM. 2) Hipotesis II : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukan dalam Tabel 19 dimana nilai C.r modal sosial pada Kinerja UMKM sebesar 3.599 signifikan pada p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis II diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa modal sosial mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja UMKM. 3) Hipotesisi III : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil perhitungan yang dijabarkan dalam Tabel 19 dimana nilai C.r modal finansial pada kinerja UMKM sebesar 4.334 signifikan pada p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa modal finansial mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja UMKM. 4) Hipotesis IV : Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang selanjutnya dijabarkan dalam Tabel 19 dimana nilai C.r kompetensi SDM pada modal finansial sebesar 3.554 signifikan pada p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis IV diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap modal finansial suatu UMKM. 5) Hipotesis V : Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukan dalam Tabel 19 dimana nilai C.r modal sosial pada modal finansial sebesar 3.388 signifikan pada p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis V diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa modal sosial mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap modal finansial. E. Pembahasan Setelah menilai model secara keseluruhan dan menguji hubungan kausalitas seperti yang dihipotesiskan, tahap selanjutnya adalah pembahasan hasil penelitian. Penelitian ini memiliki 5 hipotesis yang dijawab dengan diuraikan hasil hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja UMKM. Artinya semakin baik kompetensi SDM yang dimiliki oleh seorang pengusaha maka kan berdampak pada meningkatnya kemapuan dalam mengalola suatu perusahaan, termasuk didalamnya kemapuan menejerial, kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Kemajuan sektor UMKM di Negara – Negara maju tidak lepas dari kompetensi SDM yang baik pula. Pengembangan sektor SDM di Indonesia mutlak diperlukan karena unsur inilah yang merupakan kunci untuk memajukan sektor UMKM di Tanah air. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
memiliki kompetensi SDM yang cukup maka para pelaku usaha akan bisa terus berkembang dan berinovasi sehingga dunia usaha di Indonesia khususnya bidang UMKM akan semakin berkembangan dan berkualitas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Ngugi et al (2012), Macherinskiene dan Survilaite (2011) dan Ardiana et al (2010) 2. Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja UMKM. Modal sosial merupakan salah satu kunci untuk mencapai kemajuan dalam suatu usaha. Seorang pengusaha sulit untuk bisa berkembang jika kurang berjejaring dengan pengusaha – pengusaha lainya. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik seorang wirausahawan berjejaring dengan berbagai kalangan, maka akan semakin membuka wawasan dan yang paling utama akan membuka peluang yang semakin lebar terhadap pemasaran produk dari UMKM tersebut. Hasil penelitian ini juga semakin menunjukan bahwa warisan buidaya leluhur kita yang dinamakan gotong royong yang syarat dengan kebersamaan untuk membangun hal yang positif sangat berguna dalam mendukung perkembangan sektor UMKM di Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat $ juga disebutkan bahwa perekonomian Indonesia diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, hal tersebut menunjukan bahwa prinsip kebersaman merupakan amanat undang – undang dan wajib dilakukan karena hal tersebut sangat bermanfaat terutama dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berasaskan gotong royong. Dengan penguatan modal sosial akan menambah komepetensi diri, membuka wawasan seluas – luasnya, memperkokoh kerjasama antar pengusaha, meningkatkan daya tawar (bargaining posisition) pelaku UMKM dan dampaknya akan memberikan peningkatan tingkat kinerja suatu UMKM. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Stam et al (2013), Rante (2010) dan Muin (2013). 3. Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal finansial berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Modal finansial dalam hal ini baik berupa kemapuan mengelola
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
keuangan maupun akses pinjaman terhadap lembaga keuangan. Dalam hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa, semakin baik aspek keuangan yang ada dalam suatu UMKM, maka akan semakin baik pula kinerja dari UMKM tersebut. Aspek keuangan merupakan hal yang wajib diperhitungkan dalam menjalan bisnis. Dalam beberpa teori tentang modal juga menunjukan bahwa modal finansial merupakan modal pokok yang harus dipenuhi. Modal finansial dapat berupa modal sendiri ataupun modal pinjaman dari pihak lain. Dalam perekonomian modern, akses pinjaman keuangan terhadap lembaga – lembaga resmi keuangan mutlak diperlukan dan masalah yang sering terjadi adalah masih banyak pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pinjaman ke lembaga keuangan sehingga akan menghambat dalam pengembangan usaha yang dijalankan. Dalam kasus seperti ini pemerintah perlu turun tangan dengan memberikan pelatihan – pelatihan terhadap para pelaku UMKM agar mereka dapat menjadi pengusaha yang bankable sehingga pengembangan usaha dapat berjalan dengan baik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Chittithaworn et al (2011) dan Munizu (2010). 4. Terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi SDM berpengaruh terhadap modal finansial perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa, dengan kompetensi SDM yang baik, maka pengetahuan dan kemapuan mengenai hal yang berkaitan dengan aspek keuangan akan semakin baik kemapuan dalam mengelola keuangan yang ada dalam perusahaan juga semakin baik sehingga akan meningkatkan kemapuan finansial suatu UMKM. banyak pengusaha – pengusaha kecil yang kesulitan mengembangkan usaha mereka karena minimnya kemapuan untuk mengakses lembaga – lembaga keuangan untuk menambah modal finansial mereka. Mereka kurang dipercaya untuk mendapatkan pinjaman dikarenakan beberapa alasan, pertama masih minimnya pengetahuan dan tatacara dalam memahami syarat untuk mengajukan pinjaman ke lambaga keuangan, kedua tidak memenuhinya syarat dari pengusaha tersebut untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Kedua alasan tersebut jika dilihat akan berasal dari kurangnya kompetensi dari para pengusaha tentang seluk beluk pengajuan pinjaman ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
lembaga keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Iswati dan Ansori (2007). 5. Terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal sosial berpengaruh terhadap modal finansial. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik seorang wirausahawan berjejaring dengan berbagai kalangan, maka akan semakin baik pula kemampuan dia untuk mengelola keuangan dan terlebih semakin membuka peluang untuk mendapatkan akses pendanaan dari berbagai lembaga keuangan. Banyak pengusaha kecil yang tidak bisa mendapatkan pinjaman ke lembaga keuangan dikarenakan minimnya informasi. Dengan menjalin kerjasama dengan pengusaha – pengusaha lain, maka informasi akan berjalan dengan lancar. Selain itu dengan modal sosial yang kuat, pengusaha dapat membentuk koperasi yang dapat memenuhi kebutuhan akan modal finansial para anggotanya secara mandiri dan berasaskan kekeluargaan. Penguatan modal finansial sangat penting dilakukan terlebih dalam budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang mempunyai warisan budaya yang sangat tak ternilai harganya yaitu gotong royong. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Philomina et al (2012) dan Inayah et al (2014).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Hasil perhitungan statistik antara kompetensi SDM dan Modal Finansial mendapatkan hasil terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. 2. Hasil perhitungan statistik antara Modal Sosial dan Kinerja UMKM mendapatkan hasil terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. 3. Hasil perhitungan statistik antara Modal Finansial dan Kinerja UMKM mendapatkan hasil terdapat pengaruh positif signifikan antara modal finansial terhadap kinerja pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. 4. Hasil perhitungan statistik antara Kompetensi SDM dan Modal Finansial mendapatkan hasil terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi SDM terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. 5. Hasil perhitungan statistik antara Modal Sosial dan Modal Finansial mendapatkan terdapat pengaruh positif signifikan antara modal sosial terhadap modal finansial pada UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten.
B. Implikasi 1. Berdasarkan
pengujian
statistik
pada
hipotesis
pertama,
hasilnya
menunjukan bahwa hipotesis pertama diterima artinya bahwa kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja UMKM. Dengan demikian pengembangan kompetensi SDM para pelaku UMKM pada umumnya dan para pelaku UMKM bidang garmen pada khususnya mutlak diperlukan untuk menciptakan suatu kemajuan dalam bidang UMKM di Indonesia. Peningkatan kompetensi dan kapasitas diri bagi para pelaku UMKM harus dilakukan. Pengembangan diri melalui ikut serta dalam pelatihan, lokakarya, workshop dsb perlu dilakukan karena akan menambah kualitas serta kapasitas diri. Bagi pemerintah, peran aktif untuk
commit to user 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
meningkatkan kualitas SDM para pelaku UMKM wajib dilakukan. Bantuan yang diberikan tidak harus selalu dalam bentuk dana melainkan dapat juga dialokasikan dalam bentuk pelatihan – pelatihan gratis bagi pera pelaku UMKM ataupun berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Klaten. Dengan sinergitas yang baik dari semua pihak peningkatan kompetensi SDM akan berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Sehingga para pelaku usaha akan bisa terus berkembang dan berinovasi dan dunia usaha di Indonesia khususnya bidang UMKM akan semakin berkembangan dan berkualitas. 2. Menurut perhitungan statistik Modal sosial juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten. Para pelaku UMKM harus senantiasa pro aktif untuk bekerja sama dengan stakeholder guna memaksimalkan potensi modal sosial yang ada. Pembentukan paguyuban – paguyuban atau organisasi – organisasi dengan rekan bisnis dapat dilakukan untuk memperkuat daya tawar dari pengusaha UMKM. selain itu, kekompakan dengan para stakeholder mutlak diperlukan oleh pelaku usaha guna mencapai suatu kemajuan bersama. Bagi pemerintah dapat berperan sebagai fasilitator untuk mendorong para pelaku UMKM di Kabupaten Klaten dalam membentuk wadah untuk pelaku usaha. Pemerintah juga dapat memberikan penguatan – penguatan atau pemberdayaanbagi para pelaku UMKM sehingga mereka dapat memaksimalkan modal sosial yang mereka miliki untuk memajukan usaha mereka. Modal sosial yang sangat potensial ini jika dimanfaatkan secara optimal tentunya akan memberikan nilai tambah yang cukup besar yang berdampak pada kemajuan kinerja dari UMKM khususnya di Kabupaten Klaten. 3. Dari hasil pengujian, hipotesis ketiga yaitu modal finanisial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja UMKM diterima secara statistik. Dengan demikian, para pelaku UMKM harus benar – benar faham mengenai seluk beluk pengelolaan modal finansial perusahaan. Disamping itu, pengetahuan mengenai seluk beluk pengajuan dana pinjaman dari lembaga keuangan juga wajib diperlukan. Pemerintah juga harus senantiasa memberikan bantuan berupa dana kepada para pelaku UMKM dengan catatan bantuan tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
harus
tepat
sasaran
dan
dapat
dipertanggung
jawabkan
dalam
penggunaannya oleh para pelaku UMKM sehingga bantuan dana dari pihak pemerintah dapat berguna secara efisien. Peran serta lembaga keuangan juga diperlukan, dengan menawarkan produk – produk kredit lunak terhadap pelaku UMKM serta dapat pula memberikan pengertian – pengertian mengenai syarat – syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk mengajukan kredit. Dengan bergerak bersama dan selalu bersinergi antara pihak – pihak terkait, maka kemampuan modal finansial para pelaku UMKM dapat semakin baik dan sehat sehingga kinerja dari usaha yang dijalankan juga akan semakin meningkat. 4. Jika dilihat dari sudut pandang pendidikan ekonomi, variabel – variabel dalam penelitian ini merupakan bagian – bagian yang masih dalam lingkup pendidikan ekonomi baik dalam tingkat sekolah lanjutan maupun tingkat universitas. Hasil penelitian ini secara tidak langsung juga menunjukan bahwa penguatan pembelajaran pendidikan ekonomi sangat diperlukan karena akan memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat dalam dunia usaha khususnya bidang UMKM. Penguatan pemahaman dalam materi – materi yang sesuai dengan variabel – variabel penelitian ini dapat memberikan
modal
pengetahuan
yang
kuat
guna
membentuk
enterprenuership – enterprenuership muda yang berkualitas khususnya alumni pendidikan ekonomi.
Selain hal tersebut, lulusan pendidikan
ekonomi diharapkan mampu bersaing dalam segala bidang yang di jalaninya, mempunyai kompetensi yang mumpuni, serta dapat menjadi inovator – inivator yang kreatif. Lulusan pendidikan ekonomi juga diharapkan memiliki jiwa leadership yang kuat sehingga dapat menjadi penggerak dalam penguatan modal sosial di bidang yang digelutinya masing – masing.
C. Saran 1. Bagi pelaku UMKM bidang garmen di Kabupaten Klaten a. Dengan melihat pengaruh yang signifikan antara kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM maka para pelaku UMKM khususnya bidang garmen di Kabupaten Klaten hendaknya terus mengasah kemampuan diri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
baik kemampuan manajerial maupun kepemimpinan. Dengan terus meningkatkan kemapuan diri, maka kemajuan usaha juga akan dapat terwujud. b. Pelaku UMKM hendaknya terus menjalin hubungan dengan stakeholder terkait baik itu mendapatkan jaringan baru ataupun mempererat jaringan yang telah terjalin. Dengan terus menjalin komunikasi dan berjejaring dengan sesama pengusaha maupun dengan dinas terkait maka daya tawar pelaku UMKM juga akan semakin meningkat sehingga dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kemajuan usaha yang dijalani. c. Para pelaku UMKM hendaknya lebih memeprhatikan pengelolaan keuangan perusahaan. Pembukuan keuangan perusahaan yang baik akan lebih mempermudah dalam pengalokasian keuangan perusahaan secara efisien. Penambahan modal finansial perusahaan dari lembaga keuangan juga sebaiknya ditingkatkan dengan sebelumnya mempelajari akan syarat dan ketentuan untuk mendapatkan akses ke lembaga keuangan. 2. Bagi Dinas terkait khususnya Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UMKM Kabupaten Klaten. a. Hendaknya pelatihan tentang berbagai hal dalam tata kelola perusahaan untuk para pelaku UMKM lebih ditingkatkan. Bantuan dari pemerintah sebaiknya tidak terfokus dalam bentuk dana tunai, melainkan dibagi secara proporsional dengan bantuan pelatihan peningkatan kemampuan – kemapuan personal pelaku UMKM di Kabupaten Klaten. b. Dinas sebaiknya menempatkan diri sebagai community organizer untuk para pelaku UMKM di Kabupaten Klaten sehingga dapat menjadi fasilitator dalam membentuk dan memperkuat jaringan – jaringan pengusaha sehingga para pelaku UMKM akan lebih kuat dan solid. c. Dinas sebagai perwakilan dari pemerintah sebaiknya terus berperan aktif dalam memberikan advokasi – advokasi yang pro pelaku UMKM sehingga dapat menjadi jalan untuk terbitnya peraturan – paraturan daerah yang lebih berpihak pada para pelaku UMKM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Adhikari, Krishna Prasad. 2009. Social Capital and its “Downside”; The Impact on Sustainability of Induced Community-Based Organization Nepal. World Development, Volume. 38, No. 2, hlm. 184-194. Ahman, Eeng. 2003. Ekonomi Untuk SMU Kelas 2.Jilid 2. Bandung: Grafindo Media Pratama. Ancok, Djamaludin. (2007). Revitalisasi SDM dalam menghadapi perubahan pada pasca krisis. Diakses pada 29 April, 2014 dari Word Wide Web: http://ancok.staff.ugm.ac.id/h-15/revitalisasi-sdm-dalam-menghadapiperubahanpada pasca-krisis.html Ardiana, I.D.K.R. Brahmayanti, I.A. dan Subaedi. 2010. Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, VOL.12, NO. 1, hlm : 42-55. Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Jakarta : Tugu Publisher. (terjemahan). Bastian, Indra. 2004. Akuntansi Sektor Publik ed.1. Yogyakarta. Badan Penerbit FE UGM. Bannock. Graham, R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd. Bontis, Nick.1998. Intellectual Capital: An Exploratory Study that Develops Measures and Models. Management Decision, Vol. 36, No. 2, hlm : 63-76. Brock, W. and Evans, D. 1986. The Economics of Small Business: Their Roles and Regulations in US Economy. New Jersey : Holmes & Meier Publishers. Budi D. Sinulingga, 2005. Pembangunan Kota: Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Burt, R.S. 2002. The Network Structure of Social Capital. Research in Organizational Behavior. International Journal Of Social science, Vol. 22, No.5, hlm : 78-90. Chidi dan Shadare. 2011. Managing Human Capital Development In Small And Medium-Sized Enterprises For Sustainable National Development In Nigeria. International Journal of Management & Information Systems, Vol. 15, No. 2, hlm : 34-44. Chittithaworn, Chuthamas et al. 2011. Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs) in Thailand. Asian Social Science, Vol. 7, No. 5.
commit to user 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Cohen, S., dan Prusak L. 2001. In Good Company: How Social Capital Makes Organization Work. London : Harvard Business Press. Coleman, J .1999. Social Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge Mass: Harvard University Press. Darsono. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis : Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta : Diadit Media.
Durojaiye A.M; Yusuf, S.A; Falusi A.O. and Okoruwa V. O. 2013. Social Capital and its influence on Profitability of Foodstuff Traders in Southwestern Nigeria. American Journal Of Social And Management Sciences, Vol. 23, No.6. Fakhraddinmaroofi dan Jalali. 2012. The Belief of Human Capital Services by Small and Medium Enterprises. Asian Journal of Business Management, Vol. 45, No. 5, hlm : 333-344. Fatoki , Olawale Olufunso. 2011. The Impact of Human, Social and Financial Capital on the Performance of Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) in South Africa. J Soc Sci, Vol. 29, No. 3, hlm : 193-204. Ferdinand, Augusty. 2005. Structural Equation Modeling. Semarang : BP Undip. Fitz-enz, J. 2000. The ROI of Human Capital: Measuring the Economic Value Added of Employee Performance. New York : AMA-COM, American Management Association. Ghozali,imam. 2013. Model Persamaan Struktural. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali dan Fuad. (2013). Structural equation modeling Teori Konsep & Aplikasi Dengan Program Lisrel 8.54. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. Gitosudarmo, indriyo. 2001. Manajemen strategis edisi pertama. Yogyakarta :BPFE. Goyal, S.K dan Giri, B.C. 2001. Recent Trends in Modelling of Deteriorating Inventory. European Journal of Operational Research, Vol. 134, No. 8. Hlm :1-16. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hair, J.F. Anderson, R. E. Tatham, R. L. and Black, W. C. 1995. Multivariate Data Analysis. Fourth Edition. New Jersey : Prentice Hall. Hardi, Badri Munir Sukoco. 2013. Pengaruh Modal Sosial pada Perilaku Berbagi Pengetahuan dan Kinerja: Studi Kasus di Pemasok Komponen Otomotif Astra Grup. Published by Unit Research and Knowledge, School of Business and
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
Management - Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB). Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928. DOI: http://dx.doi.org/10.12695/jmt.2013.12.3.2 Hasbullah, J. 2006. Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta : MR-United Press. Hessel J, Terjesen S .2008. Entrepreneurial Carrier Capital, Innovation and New Venture Export Orientation. New Jersey : Prentice Hall. Huseini, M. 1999. Mencermati Misteri Globalisasi: Menata Ulang Strategi Pemasaran Internasional Indonesia Melalui Pendekatan Resource-Based. Depok : Fisip Universitas Indonesia. Inayah, Nurul., I Ketut Kirya., Wayan Suwendra. 2014. Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Sektor Formal. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen, Vol. 2, No.6. Indarti, Nurul. 2007. Entrepreneurhip dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia. Jakarta: Ardana Media. Khalique, Muhammad., Jamal Abdul Nassir bin Shaari., Abu Hassan bin Md Isa dan Noridah Binti Samad. 2013. Impact of Intellectual Capital on the Organizational Performance of Islamic Banking Sector in Malaysia. Asian Journal of Finance & Accounting, Vol. 5, No. 2. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi I. Cetakan Kedua. Jakarta : Kencana. Kushnirovich. N.A. 2010. Social Capital And Its Influence On The Financing And Profitability Of Small-Scale Enterprises (Israel Experience). Економічний вісник Донбасу, Уol.37, No.2, hlm : 20. Lesceviva, M. 2004. Rural Entrepreneurship Success Determinant. Papers. Faculty of Economics, Latvian University of Agriculture, Eksjo, Latvian. Macherinskiene, Irene And Simona Survilaite. Intellectual Capital As The Main Factor Of Company‘S Value Added. INTELEKTINĖ EKONOMIKA INTELLECTUAL ECONOMICS 2011, Vol. 5, No. 4(12), p. 560–574, ISSN 1822-8038 (online). Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE. Mardiasmo. 2008. Akuntansi Keuangan Dasar I; Dilengkapi dengan Soal dan Penyelesaiannya.Yogyakarta: BPFE.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit Andi. Maupa, Haris. 2004. Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi Selatan. Disertasi Program Pascasarjana Unhas. Tidak dipublikasikan. Mawardi, M.J. 2007. Peranan Social Capital Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. Vol. 67. No.9. Mayo, A. 2000. The Role of Employee Development in The Growth of Intellectual Capital. Personal Review, Vol. 29, No. 4. Mc Cormick, D., M.N. Kinyanjui dan G. Ongile. 1997. Growth and Barriers to Growth Among Nairobi,s Small and Medium Size Garment Producers. World Development Journal, Vol.25, No.7. Moeheriono. 2012. Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor : Ghalia Indonesia. Muchtar, Haryanto. 2009. Peran Modal Sosial Di Indonesia Dalam Pembangunan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Muhidin, Ali Sambas & Abdurahman. 2011. Analisis Korelasi, Regresi Dan jalur. Bandung : Pustaka setia. Muin, Sri Adrianti. 2013. Kajian Kemampuan Usaha Dan Modal Sosial Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Sektor Industri Di Sulawesi Selatan. Jurnal ASSETS, Vol. 3 No.1. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Munizu, Musran. 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, hlm : 33-41. Nafukho F.M, Hariston N.R, Brooks K. 2004. Human Capital Theory : Implications For Human Resources Development. Human Resource Development International, Vol. 7, No.4, hlm : 545-551. Ngugi, John Karanja, R.W. Gakure, Were M. Susan, Patrick Karanja Ngugi dan Kibiru Charles Robinson. 2012. The Influence of Intellectual Capital on the Growth of Small and Medium Enterprises in Kenya. Journal of Business Management and Corporate Affairs, Vol. 1, No. 1, hlm : 11-19. Philomina, Quansah. 2012. Influence of Micro Finance and Small Loan Centre (MASLOC) on the Development of Small Scale Enterprises in the Wa Municipality. European Journal of Business and Management. Vol 4, No.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Stastistical Product and Service Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom. Rachmawati, D., F. Wulani, dan C. E. Susilowati. 2004. Intellectual Capital dan Kinerja Bisnis: Studi Empiris pada Industri di Indonesia, Seminar Internasional Management and Research Conference, Sanur Beach Bali Hotel, FE-Universitas Indonesia, Agustus: 1-21. Rante, Yohanes. 2010. Pengaruh Budaya Etnis dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribisnis di Provinsi Papua. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 2, hlm : 133-141. Riduwan& Kuncoro, E.A. 2008 .Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur(Path Analysis).Bandung: Alfabeta. Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Ritonga dan Yoga Firdaus. 2003. Pelajaran Ekonomi Jilid 2 untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar –Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE. Roxas, Banjo G. 2008. Social Capital For Knowledge Management: The Case Of Small And Medium-Sized Enterprises In The Asia-Pacific Region. Asian Academy of Management Journal, Vol. 13, No. 2, hlm : 57–77. Sawarjuwono, T. Kadir, P.A. 2005. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1, hlm: 35-57. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka. Sekaran, Uma. 2000. Reseach Methode for Busines : A Skill Building Aproach, 3th ed. New York : John Wiley & Sons. Inc. Soetomo. 2006. Strategi – Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Son H.H. 2010. Human Capital Development. Asian development review, Vol. 27, No. 2, hlm : 29 - 56. Stam, Wouter . Souren Arzlanian. Tom Elfring. 2013. Social capital of entrepreneurs and small firm performance: A meta-analysis of contextual and methodological moderators. Journal of Business Venturing, Vol. 05655, No.7, hlm :22.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Subagyo, Agung. 2010. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rajawali Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sullivan A, Sheffrin DM. 2003. Economic Principles in Action. Upper Saddle River. New Jersey : Pearson Prentice Hall. Tri Ratnawati, Andalan Dan Hikmah. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja UKM (Studi Kasus UKM DI Kabupaten dan Kota Semarang). Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol.7, No.9. Wijaya, Denda. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Winter. 2000. Towards a Theorised Understanding of Family Life and Social Capital. Australia: Australian Institute of Family Studies. Zaenal, Abdul. 2012. UMKM Sebagai tulang Punggung Perekonomian Nasional. Bandung : Alfabeta. Zhang, Y. 2001. Learning Function and Small Business Growth. Management Accounting Journal, Vol 15 No. 26, hlm : 228-231.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No. 1.
Variabel Kompetensi SDM
Indikator
No. Item
1. Tingkat Pendidikan
1,2,3,4
2. Pengalaman dalam dunia bisnis
5,6,7,8
3. Kompetensi mengatur keuangan
9,10,11
(X1)
4. Kompetensi dalam pemasaran
2.
Modal Sosial (X2)
12.13.14.15
5. Kompetensi manajerial secara umum
16,17,18
1. Kemampuan membangun kerjasama
19,20,21
2. Kemampuan membangun
22,23,24
kepercayaan 3. Partisipasi dalam masyarakat lokal. 3.
Modal Finansial (X3)
1. Penggunaan modal sendiri 2. Penggunaan modal pinjaman 3. Tingkat keuntungan dan akumulasi
25,26,27,28 29,30,31 32,33,34,35 36,37,38
modal 4.
Kinerja UMKM (Y)
1. Pertumbuhan keuntungan
39,40,41
2. Pertumbuhan jumlah pelanggan
42,43,44,45
3. Pertumbuhan jumlah penjualan
46,47,48
4. Pertumbuhan jumlah aset.
commit to user
49,50,51,52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KUESIONER
A. Identitas Responden ( Pelaku Usaha UMKM Bidang Garmen Di Kab. Klaten) 1. Nama
:
2. Usia
:
3. Jenis kelamin
:
4. Alamat
:
5. Pend. Terakhir
:
6. Lama menjalankan usaha :
B. Berilah
penilaian yang sesuai dengan pendapat anda dari pernyataan
berikut dengan memberi tanda cek list ( √ ) pada kolom yang telah disediakan, alternatif pilihan penilaian adalah antara angka 1 sampai dengan 6 dengan asumsi : 1. (STS=Sangat Tidak Setuju) 2. (TS = Tidak Setuju) 3. (S = Setuju) 4. (SS = Sangat-Setuju)
Contoh :
No.
STS
TS
S
SS
2
3
5
6
Pernyataan
1. Harga bahan baku produksi pakaian mahal
commit to user
√
perpustakaan.uns.ac.id
No.
digilib.uns.ac.id
Pertanyaan
STS
Variabel Kompetensi SDM 1.
Pendidikan anda sangat berguna dalam kegiatan bisnis anda.
2.
Untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis perlu pendidikan yang tinggi.
3.
Latar belakang pendidikan anda menentukan jenis usaha yang anda jalankan sekarang.
4.
Untuk menciptakan jiwa enterprenueryang kuatdiperlukan tingkat pendidikan yang tinggi.
5.
Pengalaman anda dalam bisnis berguna dalam kesuksesan bisnis yang anda jalankan sekarang.
6.
Pengalaman sangat penting dalam penentuan jenis usaha yang dijalankan.
7.
Belajar dari pengalaman bisnis orang lain merupakan cara yang tepat untuk menambah kapasitas diri.
8.
Kesuksesan dalam menjalankan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh pengalaman.
9.
Pengelolaan uang perusahaan perlu dibedakan dengan uang pribadi.
10.
Pemahaman terhadap akses lembaga keuangan sangat penting dalam mengembangkan usaha.
11.
pengelolaan keuangan yang baik sangat berguna dalam kesuksesan sebuah bisnis.
commit to user
TS
S
SS
perpustakaan.uns.ac.id
12.
digilib.uns.ac.id
Teknik pemasaran yang baik berguna dalam menentukan jumlah produk yang terjual
13.
Jenis customer menentukan teknik pemasaran yang digunakan.
14.
Teknik pemasaran yang anda gunakan selama ini berhasil dalam menambah jumlah pelanggan.
15.
Teknik pemasaran selalu berubah seiring dinamika pasar.
16.
Manajemen yang baik akan menentukan kesuksesan sebuah perusahaan.
17.
Kemempuan manajerial anda selama ini berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis anda.
18.
Kondisi manajemen perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan menejerial pengusaha. Pertanyaan Untuk variabel Modal Sosial
19.
Menjalin kerjasama dengan pengusaha lain membuat usaha anda semakin kuat.
20.
Bekerjasama dengan berbagai pihak membuat pemasaran produk semakin baik.
21.
Kesulitan dalam menjalankan usaha anda dapat diminimalisir dengan memperbanyak jaringan bisnis.
22.
Menjaga kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama perusahaan anda.
23.
Mempertahankan kualitas produk sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan. 24.
Reputasi perusahaan yang baik sangat berperan dalam kelancaran usaha.
25.
Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sangat berguna dalam menunjang kelancaran usaha.
26.
Mengangkat pegawai dari masyarakat sekitar merupakan salah satu cara berinteraksi dengan masyarakat.
27.
Kelancaran dalam menjalankan aktiitas bisnis juga dipengaruhi oleh peran warga sekitar.
28.
Menyisihkan sebagian kecil keuntungan untuk kepentingan warga sekitar sangat bermanfaat dalam menjalin hubungan dengan warga. Variabel Modal Finansial
29.
Modal sendiri sangat penting dalam menjalankan usaha anda.
30.
Dengan modal sendiri anda akan merasa lebih tenang dalam mengelola bisnis.
31.
Dalam pengembangan usaha diperlukan modal sendiri serta modal pinjaman.
32.
Dana pinjaman sangat penting dalam mengembangkan usaha anda.
33.
Dalam menambah kapasitas produksi diperlukan dana pinjaman dari pihak lain.
34.
Sulitnya memperoleh pinjaman berpengaruh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap jalannya usaha anda. 35.
Penggunaan dana pinjaman akan menambah semangat anda dalam menjalankan usaha.
36.
Keuntungan perusahaan digunkana untuk menambah modal perusahaan.
37.
Menambah modal sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha anda.
38.
Seiring meningkatnya keuntungan akan menambah jumlah modal pinjaman. Variabel Kinerja UMKM
39.
Laba perusahaan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.
40.
Modal untuk mengembangkan usaha selama ini selalu mengalami peningkatan.
41.
Seiring dengan meningkatnya modal akan meningkatkan laba perusahaan.
42.
Selama ini jumlah pelanggan selalu mengalami peningkatan.
43.
Jumlah pelanggan anda meningkat seiring dengan peningkatan kualitas produk.
44
Penambahan jumlah pelanggan selalu tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
45.
Penambahan jumlah pelanggan menjadi salah satu prioritas dalam bisnis anda.
46.
Selama ini jumlah produk yang terjual selalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengalami peningkatan. 47.
Terus ber inovasi merupakan kunci dalam meningkatkan jumlah penjualan.
48.
Penambahan jumlah penjualan terjadi saat waktu – waktu tertentu.
49.
Penambahan alat produksi perlu dilakukan untuk menambah kapasitas produksi. .
50.
Selama ini terjadi penambahan aset perusahaan terjadi setiap tahun.
51.
Untuk mengejar target pesanan diperlukan penambahan alat produksi.
52.
Peremajaan alat – alat produksi perlu dilakukan untuk menjaga produktivitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABULASI DATA PENELITIAN VARIABEL KOMPETENSI SDM
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
KS 1 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
KS 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3
KS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3
KS 4 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 4 4 4 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 1
KS 5 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 4 4
KS 6 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4
KS 7 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3
KS 8 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4
KS 9 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 4 4
KS1 0 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4
KS1 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4
commit to user
KS1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3
KS1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
KS1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3
KS1 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3
KS1 6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
KS1 7 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4
KS1 8 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4
2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4
4 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4
2 1 3 2 1 4 2 1 3 3 4 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 2 4 3 2 2 2 4 4 3
3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3
digilib.uns.ac.id
3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4
4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4
2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 3 3 1 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4
3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3
3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3
4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3
commit to user
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3
4 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3
3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4
3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3
2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 3 3 1 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4
3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4
3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3
3 3 3 1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
digilib.uns.ac.id
3 3 4 1 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3
3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3
3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4
3 3 3 1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4
3 4 3 1 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
commit to user
3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4
4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4
3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4
3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4
3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4
3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4
3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4
perpustakaan.uns.ac.id
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3
2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2
digilib.uns.ac.id
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3
3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2
3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
commit to user
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4
3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3 4
3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4
4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3
3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABULASI DATA PENELITIAN VARIABEL MODAL SOSIAL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
MS1 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4
MS2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
MS3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4
MS4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3
MS5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3
MS6 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3
MS7 3 4 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
MS8 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
MS9 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3
commit to user
MS10 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4
digilib.uns.ac.id
3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3
4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3
commit to user
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3
digilib.uns.ac.id
3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4
3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
commit to user
3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4
3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3
4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 2
digilib.uns.ac.id
4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2
3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2
3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3
3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2
commit to user
3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABULASI DATA PENELITIAN VARIABEL MODAL FINANSIAL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
MF1 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
MF2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
MF3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3
MF4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
MF5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4
MF6 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
MF7 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3
MF8 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2
commit to user
MF9 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3
MF10 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4
perpustakaan.uns.ac.id
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3
2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3
2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3
digilib.uns.ac.id
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 2 2 2 4 4 3 3
2 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 4 3
4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3
3 4 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3
2 3 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3
commit to user
3 4 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3
2 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 4 3
perpustakaan.uns.ac.id
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2
4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3
4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 2 4 3
digilib.uns.ac.id
4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 2 3 2
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 2
4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2
4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 4 2
4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2
commit to user
4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 4 2
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 2
perpustakaan.uns.ac.id
127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3
3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2
3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3
digilib.uns.ac.id
4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2
3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 3 2 3
3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3
2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3
3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2
commit to user
2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3
3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 3 2 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABULASI DATA PENELITIAN VARIABEL KINERJA UMKM
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
KM 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1
KM 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3
KM 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2
KM 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3
KM 5 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4
KM 6 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 4
KM 7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4
KM 8 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
KM 9 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2
commit to user
KM1 0 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
KM1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3
KM1 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3
KM1 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4
KM1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3
perpustakaan.uns.ac.id
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4
1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 1 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 4
4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4
digilib.uns.ac.id
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4
4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 4
4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4
commit to user
4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4
3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4
1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4
perpustakaan.uns.ac.id
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 3
3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4
3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4
digilib.uns.ac.id
3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4
3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4
4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4
commit to user
3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 4
3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 3
3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 2 4
4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4
perpustakaan.uns.ac.id
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2
2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 3 2 3
3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
digilib.uns.ac.id
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 1 4 2 2 3 3 4 3
2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 2 3 2 3
4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3
commit to user
4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Default model
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ks18 ks17 ks16 ks15 ks14 ks13 ks12 ks11 ks10 ks9 ks8 ks7
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM
Estimate .754 .664 .875 .643 .798 .870 .792 .765 .721 .885 .504 .696 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
ks6 ks5 ks4 ks3 ks2 ks1 ms10 ms9 ms8 ms7 ms6 ms5 ms4 ms3 ms2 ms1 mf10 mf9 mf8 mf7 mf6 mf5 mf4 mf3 mf2 mf1 km1 km2 km3 km4 km5 km6 km7 km8 km9 km10 km11 km12 km13 km14
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM
digilib.uns.ac.id
Estimate .726 .402 .371 .751 .910 .880 .725 .431 .614 .702 .863 .625 .786 .760 .821 .758 .713 .724 .839 .363 .733 .763 .664 .814 .724 .628 .534 .647 .753 .680 .732 .438 .608 .735 .331 .798 .754 .667 .824 .742
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Model valid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ks18 ks17 ks16 ks15 ks14 ks13 ks12 ks11 ks10 ks9 ks8 ks7 ks6
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM
Estimate .589 .776 .577 .667 .799 .873 .722 .776 .697 .865 .735 .798 .753
ks3 ks2 ks1 ms10 ms8 ms7 ms6 ms5 ms4 ms3 ms2 ms1 mf10 mf9 mf8 mf6 mf5 mf4 mf3 mf2 mf1 km1 km2 km3 km4 km5 km7 km8 km10 km11 km12 km13 km14
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Sosial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Modal Finansial Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM
.663 .748 .865 .567 .735 .713 .721 .869 .641 .719 .735 .678 .543 .661 .782 .812 .785 .885 .836 .681 .774 668 .619 .753 .872 .734 .751 .795 .629 .699 .812 .556 .541
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Reliabilitas Kompetensi SDM Kompetensi SDM KS1 KS2 KS3 KS6 KS7 KS8 KS9 KS10 KS11 KS12 KS13 KS14 KS15 KS16 KS17 KS18 Jumlah
Loading (λ) 0.865 0.748 0.663 0.753 0.798 0.735 0.865 0.697 0.776 0.722 0.873 0.799 0.667 0.577 0.776 0.589 11.903
λ2 0.748225 0.559504 0.439569 0.567009 0.636804 0.540225 0.748225 0.485809 0.602176 0.521284 0.762129 0.638401 0.444889 0.332929 0.602176 0.346921
1 - λ2 0.251775 0.440496 0.560431 0.432991 0.363196 0.459775 0.251775 0.514191 0.397824 0.478716 0.237871 0.361599 0.555111 0.667071 0.397824 0.653079 7.023725
CR
0.952767
Uji Reliabilitas Modal Sosial Modal Sosial MS1 MS2 MS3 MS4 MS5 MS6 MS7 MS8 MS10 Jumlah
Loading (λ) 0.678 0.735 0.713 0.721 0.869 0.641 0.719 0.667 0.567 6.31
λ2 0.459684 0.540225 0.508369 0.519841 0.755161 0.410881 0.516961 0.444889 0.321489
1 - λ2 0.540316 0.459775 0.491631 0.480159 0.244839 0.589119 0.483039 0.555111 0.678511 4.5225
commit to user
CR
0.886804
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Reliabilitas Modal Finansial Modal Finansial MF1 MF2 MF3 MF4 MF5 MF6 MF8 MF9 MF10 Jumlah
Loading (λ) 0.774 0.681 0.836 0.885 0.785 0.812 0.782 0.661 0.543 6.759
λ2 0.599076 0.463761 0.698896 0.783225 0.616225 0.659344 0.611524 0.436921 0.294849
1 - λ2 0.400924 0.536239 0.301104 0.216775 0.383775 0.340656 0.388476 0.563079 0.705151 3.836179
CR
0.922533
Uji Reliabilitas Kinerja UMKM Kinerja UMKM KM1 KM2 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM10 KM11 KM12 KM13 KM9 Jumlah
Loading (λ) 0.668 0.619 0.753 0.872 0.734 0.751 0.795 0.629 0.699 0.812 0.556 0.541 8.429
λ2 0.446224 0.383161 0.567009 0.760384 0.538756 0.564001 0.632025 0.395641 0.488601 0.659344 0.309136 0.292681
1 - λ2 0.553776 0.616839 0.432991 0.239616 0.461244 0.435999 0.367975 0.604359 0.511399 0.340656 0.690864 0.707319 5.963037
commit to user
CR
0.922569
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Assessment of normality (Group number 1)
Variable Km14 km13 km12 km11 km10 km8 km7 km5 km4 km3 km2 km1 mf1 mf2 mf3 mf4 mf5 mf6 mf8 mf9 mf10 ms1 ms2 ms3 ms4 ms5 ms6 ms7 ms8 ms10 ks1 ks2 ks3 ks6 ks7 ks8 ks9 ks10 ks11 ks12 ks13 ks14 ks15 ks16 ks17 ks18
min 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 2.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 2.000 1.000 1.000 2.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 2.000 2.000 1.000 2.000 2.000 1.000 1.000 1.000
max 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
skew -.071 -.305 -.439 -.523 -.630 -.320 -.217 -.254 -.313 -.640 -.619 -.657 .034 -.101 -.355 -.320 -.523 -.296 -.439 -.320 -.628 -.657 -.630 -.284 -.523 -.305 -.340 -.536 -.452 -.552 -.628 -.259 -.328 -.535 -.284 -.573 -.299 -.305 -.435 -.647 -.543 -.625 -.305 -.452 -.284 -.647
c.r. kurtosis c.r. -.368 -.614 -1.584 -1.574 -.574 -1.481 -2.266 -.544 -1.406 -2.701 -.603 -1.558 -3.254 -.555 -1.432 -1.655 -.661 -1.707 -1.121 -.484 -1.250 -1.312 -1.000 -2.581 -1.616 -1.012 -2.612 -3.304 -.328 -.848 -3.195 -.575 -1.484 -3.393 -.263 -.680 .176 -1.212 -3.130 -.523 -.797 -2.058 -1.834 -.792 -2.044 -1.655 -.661 -1.707 -2.701 -.603 -1.558 -1.529 -.269 -.694 -2.266 -.544 -1.406 -1.655 -.661 -1.707 -3.245 .172 .444 -3.395 .243 .628 -3.254 -.555 -1.432 -2.332 -.356 -1.432 -2.701 -.603 -1.558 -1.574 -.574 -1.481 -1.754 -.842 -2.175 -2.770 -.801 -2.068 -2.332 -.870 -2.247 -2.850 -.527 -1.361 -3.245 .172 .444 -1.336 -.700 -1.807 -1.696 -.616 -1.592 -2.762 .167 .432 -2.332 -.356 -1.432 -2.961 -.012 -.031 -1.543 -.711 -1.837 -1.574 -.574 -1.481 -2.426 .878 -2.564 -3.679 .768 .778 .765 -.356 -1.456 -2.245 -.870 .432 -1.543 -.574 -2.068 -2.762 -.870 -1.807 -1.574 -.356 -1.481 commit-.603 to user-1.807 -2.770
perpustakaan.uns.ac.id
Variable Multivariate
min
max
digilib.uns.ac.id
skew
c.r.
kurtosis 43.479
c.r. 6.709
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number 55 26 17 23 32 60 19 65 46 45 24 11 20 37 57 42 9 25 41 16 54 78 63 27 38 110 31 67 21 47 157 43 44 123 151 153 7 18 39 53 4
Mahalanobis d-squared p1 p2 47.484 .012 .859 46.793 .014 .672 46.777 .014 .408 44.869 .023 .495 44.738 .023 .322 44.284 .026 .239 43.697 .030 .201 43.583 .031 .118 43.513 .031 .063 42.822 .036 .067 42.590 .038 .043 41.954 .044 .050 41.752 .046 .033 41.660 .047 .018 41.419 .049 .013 41.361 .050 .006 41.305 .050 .003 40.819 .056 .004 40.222 .063 .006 39.973 .066 .005 39.877 .068 .003 39.863 .068 .001 39.663 .071 .001 39.253 .077 .001 39.094 .079 .001 39.063 .080 .000 38.990 .081 .000 38.604 .087 .000 38.159 .095 .001 37.715 .104 .001 37.569 .107 .001 37.267 .113 .001 37.200 .115 .001 36.464 .131 .003 35.985 .143 .006 35.952 .144 .004 35.692 .151 .005 35.640 .152 .003 35.605 .153 .002 35.552 .154 .001 35.510commit .156 to .001 user
perpustakaan.uns.ac.id
Observation number 30 5 154 15 29 36 73 146 12 59 48 126 34 35 114 28 14 150 144 6 22 100 3 145 159 56 51 33 101 10 90 86 79 70 68 71 40 142 2 106 129 50 49 155 58 95 52 74
Mahalanobis d-squared p1 p2 35.261 .162 .001 35.077 .168 .001 34.746 .177 .001 34.484 .185 .002 34.008 .201 .005 33.992 .201 .003 33.455 .219 .011 33.382 .222 .008 33.280 .226 .007 33.150 .230 .006 33.037 .234 .006 33.008 .235 .004 32.979 .237 .002 32.652 .249 .005 32.477 .256 .005 32.352 .260 .005 32.343 .261 .003 32.120 .270 .004 31.482 .296 .019 31.422 .299 .015 31.324 .303 .014 31.198 .308 .013 31.065 .314 .013 31.063 .314 .009 30.869 .323 .011 30.645 .333 .014 30.410 .344 .020 30.339 .347 .017 30.280 .350 .014 30.273 .350 .009 30.099 .359 .011 29.941 .366 .012 29.900 .368 .009 29.529 .386 .020 29.169 .404 .041 29.147 .405 .031 28.838 .421 .052 28.691 .428 .056 28.631 .431 .048 27.869 .471 .211 27.351 .499 .398 27.294 .502 .368 26.673 .536 .641 26.349 .554 .744 26.083 .568 .808 25.634 .593 .911 25.448 .603 .927 user 25.226commit .616 to .947
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Observation number 96 62 128 102 13 156 72 77 112 116 108
digilib.uns.ac.id
Mahalanobis d-squared 25.158 25.140 25.035 24.954 24.855 24.836 24.294 24.204 24.091 23.874 23.746
p1 .619 .620 .626 .630 .636 .637 .666 .671 .677 .688 .695
p2 .940 .922 .920 .914 .910 .887 .967 .964 .964 .975 .976
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Model Fit Summary CMIN
Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 62 406 46
CMIN 654.588 .000 1713.636
DF 344 0 378
P .000
CMIN/DF 1.342
.000
4.533
RMR, GFI
Model Default model Saturated model Independence model
RMR .044 .000 .148
GFI .788 1.000 .346
AGFI .843
PGFI .670
.297
.322
NFI Delta1 .658 1.000 .000
RFI rho1 .625
IFI Delta2 .824 1.000 .000
TLI rho2 .820
Baseline Comparisons
Model Default model Saturated model Independence model
.000
.000
CFI .876 1.000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model Default model Saturated model Independence model
PRATIO .910 .000 1.000
PNFI .599 .000 .000
PCFI .745 .000 .000
NCP 241.527 .000 1335.636
LO 90 178.534 .000 1210.895
NCP
Model Default model Saturated model Independence model
HI 90 312.395 .000 1467.880
FMIN
Model Default model Saturated model Independence model
FMIN 3.683 .000 10.778
F0 1.519 .000 8.400
LO 90 1.123 .000 7.616
HI 90 1.965 .000 9.232
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RMSEA
Model Default model Independence model
RMSEA .043 .149
LO 90 .057 .142
HI 90 .076 .156
PCLOSE .002 .000
AIC
Model Default model Saturated model Independence model
AIC 709.527 812.000 1769.636
BCC 737.188 993.138 1782.128
BIC 900.187 2060.521 1855.741
CAIC 962.187 2466.521 1883.741
ECVI
Model Default model Saturated model Independence model
ECVI 4.462 5.107 11.130
LO 90 4.066 5.107 10.345
HI 90 4.908 5.107 11.962
MECVI 4.636 6.246 11.208
HOELTER
Model Default model Independence model
HOELTER .05 106 40
HOELTER .01 111 42
Modification Indices (Group number 1 - Default model) Covariances: (Group number 1 - Default model)
e25 e16 e16 e16 e18 e18 e20 e20 e21 e21 e9 e9 e9
<--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <--> <-->
M.I. Par Change e26 11.641 .084 z2 7.792 .062 e24 5.853 .081 e22 6.189 .083 Modal Sosial 4.080 -.062 z2 7.921 -.060 z2 4.549 -.051 e18 7.157 .073 e17 20.608 .153 e19 7.923 -.092 z1 9.070 -.048 e26 10.384 .076 e17 4.257 -.057
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
M.I. Par Change e10 <--> z1 7.119 -.043 e10 <--> z2 8.632 -.062 e10 <--> e24 8.924 -.093 e10 <--> e18 6.504 .062 e11 <--> e18 4.001 -.054 e12 <--> e22 5.210 .079 e13 <--> e27 4.344 .066 e13 <--> e26 4.832 -.059 e13 <--> e24 4.323 -.073 e13 <--> e16 5.091 .065 e14 <--> z2 9.046 .077 e14 <--> e23 7.025 .102 e14 <--> e13 5.788 -.079 e15 <--> z1 6.673 .052 e15 <--> e26 9.993 -.094 e15 <--> e24 5.004 .087 e1 <--> Modal Sosial 4.146 -.062 e1 <--> e26 8.603 .071 e1 <--> e9 6.489 .062 e1 <--> e15 5.528 -.072 e2 <--> e12 4.385 -.056 e2 <--> e1 4.219 .051 e3 <--> z1 4.140 .036 e3 <--> e22 5.260 .079 e3 <--> e18 4.007 .054 e3 <--> e20 4.891 .066 e3 <--> e9 8.193 -.075 e3 <--> e14 6.845 -.085 e4 <--> z1 4.000 -.035 e4 <--> e17 5.521 -.071 e4 <--> e10 4.606 .056 e5 <--> z1 6.519 .050 e5 <--> e9 6.692 -.075 e5 <--> e14 4.990 .080 e6 <--> z1 4.303 -.035 e7 <--> e1 15.842 .101 e8 <--> Modal Sosial 14.041 .130 e8 <--> e27 10.878 .110 e8 <--> e15 7.985 .100 e8 <--> e1 4.697 -.062 e8 <--> e7 5.696 -.070
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MODIFIKASI
e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8
1 1 1 1 1 1 1 1
ks1 ks2 ks3 ks5 ks6
KS
ks8 1 ks9 ks10
1
e16
1
mf2
e18
mf3
1
e19
mf6
e20
mf7
ms1 e21
mf8
1
e9
1 1
e10
1
1
ms6
e12
ms7
1
e13
ms8 1
e14
ms9
1
z1
z2
1
1
MF
KM
1
km2 km3 km4 km5
1
km7 km8
ms2
e11
1
mf1
e17
1
km1
MS
1
e15 ms10
Model Fit Summary CMIN
Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 92 406 46
CMIN 224.613 .000 1713.636
DF 314 0 378
P .098
CMIN/DF 1.021
.000
4.533
RMR, GFI
Model Default model Saturated model Independence model
RMR .036 .000 .148
GFI .950 1.000 .346
AGFI .942
PGFI .673
.297
.322
commit to user
1 1 1 1 1 1 1
e22 e23 e24 e25 e26 e27 e28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Baseline Comparisons
Model Default model Saturated model Independence model
NFI Delta1 .793 1.000 .000
RFI rho1 .751 .000
IFI Delta2 .971 1.000 .000
TLI rho2 .987 .000
CFI .984 1.000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model Default model Saturated model Independence model
PRATIO .831 .000 1.000
PNFI .659 .000 .000
PCFI .805 .000 .000
NCP 40.713 .000 1335.636
LO 90 .000 .000 1210.895
NCP
Model Default model Saturated model Independence model
HI 90 91.156 .000 1467.880
FMIN
Model Default model Saturated model Independence model
FMIN 2.231 .000 10.778
F0 .256 .000 8.400
LO 90 .000 .000 7.616
HI 90 .573 .000 9.232
RMSEA
Model Default model Independence model
RMSEA .021 .149
LO 90 .000 .142
HI 90 .043 .156
PCLOSE .996 .000
AIC
Model Default model Saturated model Independence model
AIC 538.713 812.000 1769.636
BCC 579.759 993.138 1782.128
BIC 821.629 2060.521 1855.741
commit to user
CAIC 913.629 2466.521 1883.741
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ECVI
Model Default model Saturated model Independence model
ECVI 3.388 5.107 11.130
LO 90 3.132 5.107 10.345
HI 90 3.705 5.107 11.962
MECVI 3.646 6.246 11.208
HOELTER
Model Default model Independence model
HOELTER .05 160 40
HOELTER .01 169 42
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
S.E.
C.R.
P
Modal Finansial <--- Kompetensi SDM
.373
.082 4.334 ***
Modal Finansial <--- Modal Sosial
.322
.070 4.378 ***
Kinerja UMKM <--- Kompetensi SDM
.246
.113 4.557 .010
Kinerja UMKM <--- Modal Sosial
.216
.101 3.599 .022
Kinerja UMKM <--- Modal Finansial
.632
.247 3.987 .015
Label
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Modal Finansial Modal Finansial Kinerja UMKM Kinerja UMKM Kinerja UMKM
<--<--<--<--<---
Kompetensi SDM Modal Sosial Kompetensi SDM Modal Sosial Modal Finansial
Estimate .455 .425 .172 .252 .414
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
Modal Finansial Kinerja UMKM
Modal Sosial .425 .428
Kompetensi SDM .455 .360
Modal Finansial .000 .414
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
commit to user
Kinerja UMKM .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id
Modal Finansial Kinerja UMKM
Modal Sosial .425 .252
digilib.uns.ac.id
Kompetensi SDM .455 .172
Modal Finansial .000 .414
Kinerja UMKM .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
Modal Finansial Kinerja UMKM
Modal Sosial .000 .176
Kompetensi SDM .000 .188
Modal Finansial .000 .000
commit to user
Kinerja UMKM .000 .000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user