ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PRODUCT PACKAGING ON CONSUMER BUYING INTEREST IN PUBLIC BEKASI (Case Study on Puteri Bakery SMEs) Kopita Komalasari Undergraduate Program, Faculty of Economics, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Variable packaging, purchase interest, multiple regression ABSTRACT The goal of this research is to analyze and know the effect of partially / individually and jointly influence among independent variables namely color, shape, logo / branding, illustration drawings, typography (the text on the packaging) and the layout with the dependent variable namely consumer buying interest of SMEs Princess Bakery.
ANALISIS PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MASYARAKAT UMUM DI BEKASI ( Studi Kasus pada UKM Putri Bakery )
Oleh : Kopita Komalasari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh secara parsial/individu dan pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen yaitu warna, bentuk, logo/merek, ilustrasi gambar, tipografi (teks pada kemasan) dan tata letak dengan variabel dependen yaitu minat beli konsumen produk UKM Putri Bakery. Kata Kunci : Variabel kemasan, minat beli, regresi berganda
PENDAHULUAN
Seiring dengan majunya perkembangan teknologi dan persaingan antar produk yang semakin ketat di era globalisasi seperti sekarang ini, di mana setiap perusahaan baik usaha kecil maupun menengah harus menetapkan strategi penjualan untuk menciptakan produk unggulan agar dapat merebut pangsa pasar yang luas. Mulai dari sinilah kemasan dianggap penting. Pengemasan menurut Buchari (2005) adalah kegiatan-kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain atau pembuatan bungkus atau kemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk selama dalam pengangkutan dan penyimpanan saja. Kemasan selain berfungsi sebagai pelindung atau wadah suatu produk, juga berfungsi sebagai penarik konsumen. Kemasan yang mengandung unsur “estetika” dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional” yang sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Menurut Swasta (2000) unsur estetika sendiri terdiri dari warna, bentuk, logo/merek, ilustrasi, tipografi dan tata letak. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen.
Kemasan memang memiliki daya tarik tersendiri yang dapat mempengaruhi konsumen. Produk yang menarik dapat diartikan sebagai produk yang memberikan
keterangan, mempengaruhi serta menyakinkan konsumen tentang adanya suatu yang menarik dari barang atau jasa dan dapat menggerakan khalayak untuk menggunakan produk tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut suatu produk harus dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian konsumen yang melihat produk tersebut, maka dengan sendirinya ia akan berusaha untuk mengerti atau memahami produk yang dimaksud. Dengan demikian berarti produk sudah dapat menimbulkan suatu sikap atau respon dari khalayaknya yang pada akhirnya Usaha Kecil Menengah ( UKM ) berharap konsumen melakukan keputusan pembelian bahkan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang dihasilkan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Kemasan Kemasan adalah wadah atau pembungkus yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk selama dalam pengangkutan dan penyimpanan saja ( Kotler dan Keller : 2007). Pengemasan adalah kegiatan-kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain atau pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang .
Oleh karena itu UKM harus mampu dalam memilih kemasan yang sesuai dan benar dengan produknya agar harapan konsumen dapat terpenuhi. Disamping
kemasan
dapat menarik minat beli konsumen, kemasan juga mengutamakan
keamanan produk bagi konsumen, maka bagi para produsen pengemasan memiliki tujuan : a.
Sebagai pelindung isi ( protection ) misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.
b.
Untuk memberikan kemudahan dalam pengemasan ( operating ) misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya, dan lain-lain.
c.
Bermanfaat dalam pemakaian ulang ( reusable ) misalnya untuk diisi kembali, atau untuk wadah lain.
d.
Memberikan daya tarik ( promotion ) yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.
e.
Sebagai identitas ( image ) produk, misalnya berkesan kokoh, lembut, atau mewah.
f.
Distribusi ( shiping ) misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani.
g.
Informasi ( labelling ) yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.
Pengertian Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan ( Kotler dan Keller, 2007: 214) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel di atas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian.
Stimulasi
Stimulasi
Karakteristik
Proses Keputusan Pembelian
Keputusan
Pemasaran lainnya
Pembeli
Produk
Ekonomi
Budaya
Pengenalan Masalah
Pilihan Produk
Harga
Tekhnologi
Sosial
Pencarian Informasi
Pilihan merek
Distribusi
Politik
Pribadi
Promosi
Budaya
Psikologis
Keputusan Pembeli Perilaku Purna Beli
Pembeli
Pilihan pemasok Penentuan saat pembalian Jumlah pembelian
Gambar Menyeluruh Perilaku Konsumen
Minat Beli
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang. Motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari objek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Minat konsumen potensial atas suatu produk yang ditawarkan di pasar, pada dasarnya terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap mengetahui, terpengaruh dan bertindak untuk melakukan pembelian. Menurut Buchari (2005) salah satu model pada umumnya dipakai untuk tahap ini adalah AIDA ( Attention, Interest, Desire, dan Action ).
METODE PENELITIAN
Variabel yang digunakan Untuk mengukur fungsi kemasan digunakan unsur estetika atau daya tarik visual. Menurut Swasta (2000) daya tarik visual terdiri dari : Warna, bentuk, logo / Merek, ilustrasi gambar, tipografi ( teks pada kemasan ), dan tata Letak. Sedangkan untuk mengukur minat beli konsumen, digunakan tiga indikator. Menurut Buchari (2005: 164) indikator yang mempengaruhi
minat beli konsumen terdiri dari:
Attention atau perhatian ( yang meliputi informasi tentang produk dan kemasan yang menarik perhatian) , Intereset atau ketertarikan ( yang meliputi pengemasan produk yang berbeda dan rasa yang enak ), dan desire atau keinginan ( yang meliputi kepraktisan produk dan kepuasan konsumen ).
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dalam hal ini, sampel yang dipiilih adalah masyarakat umum yang pernah membeli produk UKM Putri Bakery. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 responden sedangkan data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer, data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. HASIL ANALISA dan PEMBAHASAN
Sebelum kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian terlebih kuesioner dibagikan kepada 30 responden untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan uji yang telah dilakukan maka terdapat dua instrumen pertanyaan yang tidak valid yaitu ilustrasi gambar 3 dan minat beli 3. Sedangka nilai reliabilitas yang diperoleh yaitu sebesar 0.944. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka langkah selanjutnya adalah merubah data ordinal menjadi data interval dengan cara mentrasformasi data tersebut dengan metode MSI (Method of Succesive Interval). Berikut hasil transformasi data ordinal ke interval : Tabel 1. Hasil Transformasi Data Variabel Kemasan Dimensi Kenyataan Data Ordinal Alternatif Jawaban 1 Alternatif Jawaban 2 Alternatif Jawaban 3 Alternatif Jawaban 4 Alternatif Jawaban 5
Variabel Kemasan Berubah Menjadi
Skala Interval 1
Menjadi
2.332
Menjadi
3.374
Menjadi
4.278
Menjadi
7.292
Variabel Minat Beli Data Berubah Ordinal Alternatif Menjadi Jawaban 1 Alternatif Menjadi Jawaban 2 Alternatif Menjadi Jawaban 3 Alternatif Menjadi Jawaban Alternatif Menjadi Jawaban 5
Skala Interval 1 2.161 2.99 3.792 5.558
Analisis Pengaruh Varibel Kemasan Produk terhadap Minat Beli Konsumen
Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas ( warna, bentuk, logo/merek, ilustrasi gambar, tipografi, dan tata letak) terhadap variabel terikat ( minat beli konsumen ), hipotesis mengacu pada standar sig. yaitu 0.05. Asumsinya adalah jika nilai sig < 0.05 maka H0 diterima dan jika nilai sig > 0.05 maka H0 ditolak. Berdasarkan pada output SPSS pada tabel coefficient, maka dapat dilihat signifikasi dari variabel kemasan terhadap minat beli.
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 6.855
1.045
Warna
.573
.057
Bentuk
.188
Logo/merek Ilustrasi Gambar Tipografi Tata Letak
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. 6.557
.000
.812
10.025
.000
.080
.256
5.366
.002
-.022
.074
-.029
-.304
.762
-.076
.076
-.076
-.999
.323
.004
.062
.006
.070
.945
-.039
.092
-.049
-.425
.673
a. Dependent Variable: Minat Beli
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli yaitu warna dan bentuk kemasan dengan nilai signifikan masingmasing sebesar .000 dan 0.002. Variabel warna berpengaruh terhadap minat beli dikarenakan warna merupakan variabel yang cepat ditangkap oleh indera penglihatan, sehingga yang dilihat pertama kali dari suatu produk adalah warna. Selain itu banyak konsumen yang beranggapan bahwa produk yang memiliki warna lebih menarik
perhatian ketimbang produk yang dikemas hanya dengan satu macam warna saja. Warna yang menarik diharapkan dapat pula menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian. Begitu juga dengan variabel bentuk yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen dikarenakan bentuk kemasan dari suatu produk menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen sebelum melakukan pembelian terhadap suatu produk, konsumen lebih menyukai suatu desain kemasan produk yang praktis. Kemasan yang praktis akan memudahkan konsumen dalam hal penyimpanan maupun dalam hal kemudahan membawa produk tersebut.
PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel kemasan produk terutama warna dan bentuk yang paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Buchari, Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. Budiarto, Teguh. 1993. Dasar Pemasaran. Jakarta : Universitas Gunadarma. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Kevin, Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Indonesia : Indeks Riduwan dan H. Sunarto. 2007. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sartika, Titik. P. 2004. “ Usaha Kecil Menengah dan Koperasi “ . Working Paper Series. No.9 Juni 2004. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis Buku Dua. Jakarta : Salemba Empat.