ANALISIS PENGARUH HARGA, KESADARAN MEREK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMILIHAN KPR BTN (Studi Kasus Nasabah Bank BTN Cabang Bekasi)
Oleh REZKY OKTAFIANDI NIM. 1111081000080
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi 1. Nama
: RezkyOktafiandi
2. Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 10 Oktober 1993
3. Alamat
: Komp. Pemda DKI G4 No. 13-14 Pondok Kelapa, Jakarta Timur
4. Agama
: Islam
5. Nama Ayah
: Marfiades SH, MM
6. Nama Ibu
: Dra. Efriyani AS
7. Nomor Telepon
: 0852 – 8756 – 9887
8. E-mail
:
[email protected]
B. Data Pendidikan Formal 1. 2000 – 2006
: SDN Manggarai 05 pagi
2. 2006 – 2009
: SMPN 252 Jakarta
3. 2009 – 2011
:SMAN 71 Jakarta
4. 2011 – 2015
: S1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah - Jakarta
vi
ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan: menganalisis Pengaruh Harga, Kesadaran merek, Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian KPR BTN. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari responden yang diberikan petanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua nasabah yang menggunakan KPR BTN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variable Harga, Kesadaran merek, dan
Kepercayaan
terhadap
Keputusan
pembelian.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan variable Harga dan Kesadaran merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan pembelian, sedangkan variable Kepercayaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 53,4% yang mempengaruhi Keputusan pembelian yang dijelaskan oleh variable Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan sedangkan sisanya 46,6% dipengaruhi oleh variable lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci : variable Harga, Kesadaran merek, Kepercayaan, Keputusan pembelian
vii
ABSTRACT This research has a purpose: to analyze influence of price, brand awareness, trust against purchasing decision. This research are using multiple linear regression analysis. Data used in this study using primary data obtained from the answer of respondents who provided questions. The sample in this study is that all customer who use KPR BTN. The results of this study indicate that there are significant variables simultaneously on Price, Brand awareness and Trust of Buying Decision. The result of this study also showed a variable Price and Brand Awareness significant effect partially to the purchase decision, while variable Trust had no significant effect on purchase decision.in the test there is determination of the influence of 53,4% which affects the purchasing decision is explained by variables Price, Brand Awareness and Trust while the remaining 46,6% are influenced by other variables and not included in this regression analysis.
Keywords: variable Price, Brand Awareness, Trust, Purchasing Decision
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis pengaruh Harga, KesadaranmerekdanKepercayaan terhadap Keputusan PemilihanKPR BTN cabang Bekasi. Shalawat serta salam semoga tetap dan akan terus tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang pribadinya selalu menjadi tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, kepada sahabatnya sampai kepada para pengikutnya. Berakhir sudah masa yang indah ini. Peneliti sangat bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat disusun tanpa bantuan pihah-pihak lain. Oleh karena itu, pada sedikit paragraf ini penulis akan menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak-pihak tersebut, yang diantaranya adalah: 1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Marfiades dan Ibu Efriyani yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti kepada peneliti. 2. Om Syukri, Tante Tin, Om Tando dan Adek Wahyu serta segenap keluarga yang telah memberi motivasi dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I, terima kasih telah berkenan meluangkan waktu membimbing penulisan
ix
skripsi ini. Semoga cepat sembuh ya pak dan diberikan yang terbaik oleh Allah SWT 4. Ibu Ela Patriana, MM selaku Dosen Pembimbing skripsi II, terima kasih telah berkenan meluangkan waktu membimbing penulisan skripsi ini. 5. Seluruh Bapak/Ibu dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakartayang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan. 6. Seluruh staf dan karyawan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan masalah administrasi dan lainlainnya 7. Teman-teman Manajemen C Angkatan 2011 dan seluruh Teman-teman Manajemen angkatan 2011 khususnya: Nia, Ina, Mulki, Lila, Tasya, Ela, Tio, Vani, Zen,Eka S, Eka J, Abdul, Adi, Danang, Aji, Agung, Bowo dan yang tidak disebutkan namanya tanpa mengurangi rasa hormat yang selalu menolong, membagi ilmu, serta selalu menemani dalam suka maupun duka. 8. Teman-teman DPP PM 2015 khususnya: Abi, Aska, Wahid, Gita, Cena, Maksum, Mang Saswi, Aji dan sahabat lainnya yang tidak disebutkan namanya yang selalu menghibur dan membantu menemani dalam suka maupun duka. 9. Seluruh staf dan karyawan PT Bank BTN (persero) Tbk khususnya Bapak Rahmad Selaku Wakil kepala cabang Bekasi yang memberikan bantuannya dan restunya dalam penelitian ini. 10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi penulis, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,terima kasih banyak 11. Chrisna Ambarwati yagn tidak pernah lelah ngingetin skripsian dari yang bawel dan cerewet nyuruh skripsian sampe akhirnya ga percaya
x
kalau ini skripsi udah kelar dan ga percaya juga udah bisa dapetin gelar sarjana, makasih ambar sekali lagi
Akhir kata, penulis memahami bawasannya tak ada satupun di dunia ini yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk penulisan berikutnya.
xi
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Skripsi …………………………………………….. i Lembar Pengesahan Ujian Komperhensif ............................................. ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ......................................................... iii Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ......................................... iv Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. v Abstract ....................................................................................................... vi Abstrak ...................................................................................................... vii Kata Pengantar ........................................................................................ viii Daftar Isi ................................................................................................... x Daftar Tabel .............................................................................................. xiii Daftar Gambar ......................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A.Latar Belakang Penelitian .........................................................
1
B.Perumusan Masalah ....................................................................
8
C.Batasan Masalah .........................................................................
8
D.Tujuan Penelitian .......................................................................
8
E.Manfaat Penelitian ......................................................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10 A. Landasan teori ...........................................................................
10
1.Pengertian Rumah ..................................................................
10
2.Syarat rumah tinggal ...............................................................
11
3.Keterlibatan beberapa pihak dalam pengadaan rumah............
12
4.Harga ......................................................................................
24
5.Kesadaran Merek ....................................................................
28
6.Kepercayaan ............................................................................
32
7.Keputusan pembelian ..............................................................
35
xii
B. PenelitianTerdahulu.......................................................................
43
C. KerangkaPemikiran .......................................................................
46
D. Hipotesis ........................................................................................
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 49
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................
49
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................
49
1.Populasi .......................................................................................
49
2.Sampel ......................................................................................... .. 50 C. Metode Pengumpulan data ............................................................. . 50 1.Data Primer .................................................................................
50
2.Data Sekunder ............................................................................. 51 D. Metode Analisis data ....................................................................
52
1.Uji kualitas data...........................................................................
52
2.Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 53 3.Koefisien Determinasi (R2) .........................................................
55
4.AnalisisRegresi Linier Berganda ................................................ 56 5.Pengujian Hipotesis..................................................................... 57 6.Operasional Variabel Penelitian .................................................. 61 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................... 70 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 70 1.Sejarah singkat Bank BTN ......................................................... 70 2.Bidang usaha Bank BTN ............................................................ 71 3.Struktur Organisasi dan Visi Misi Perusahaan .......................... 74 B. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 75 1.Karakteristik Responden ............................................................ 75 2.Hasil UjiValiditas dan Reliabilitas ............................................. 79 3.Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 82 4.Hasil Uji Signifikansi ................................................................. 87 5.Intepretasi ................................................................................... 94
xiii
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ....................................... 97
A.Kesimpulan ..................................................................................
97
B.Implikasi .......................................................................................
98
C.Saran .............................................................................................
99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 100 LAMPIRAN .............................................................................................. 104
xiv
DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Halaman 1.1
TOP BRAND KPR ............................................................................ 1
1.2
Tingkat Suku Bunga .......................................................................... 8
2.1
Target Proyek Rumah Selesai 2015 ................................................... 13
3.1
Skala Likert ........................................................................................ 22
3.2
Operasional Variabel ......................................................................... 38
4.1
Data Statistik Karakteristik Responden ............................................. 86
4.2
Hasil Uji Validitas.............................................................................. 89
4.3
HasilUji Reliabilitas Variabel Penelitian ........................................... 90
4.4
One-sampel Kolmogrov-Smirnov Test .............................................. 93
4.5
Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 94
4.6
Uji Determinansi (R2) ........................................................................ 96
4.7
Hasil Uji t ........................................................................................... 98
4.8
Hasil Uji F .......................................................................................... 102
4.9
Hasil Uji Regresi Berganda ............................................................... 103
xv
DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Halaman 1.1
Piramida Kesadaran Merek ................................................................ 15
2.1
Piramida Kesadaran Merek ................................................................ 17
2.2
Nilai Kesadaran Merek ...................................................................... 27
2.3
Empat jenis perilaku pembelian ......................................................... 41
2.4
Proses Pembelian Konsumen Model 5 Tahap ................................... 49
2.5
Tahapan antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ......... 52
2.6
Kerangka Pemikiran........................................................................... 53
4.1
Sturktur organisasi Bank BTN ........................................................... 56
4.2
Usia Responden ................................................................................. 60
4.3
Pendidikan responden ........................................................................ 62
4.4
Pendapatan Responden ...................................................................... 68
4.5
Pekerjaan Responden ......................................................................... 92
4.6
Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual .......... 95
4.7
Scatterplot .......................................................................................... 95
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini dalam segala bidang kehidupan telah terjadi perubahan yang sedemikian rupa . Namun ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi salah satunya adalah keterbukaan dan saling ketergantungan hampir dalam seluruh pergaulan kehidupan di jagat raya ini. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah munculnya persaingan atau kompetisi. Kebutuhan papan merupakan kebutuhan yang mendasar dari sebuah keluarga setelah kebutuhan sandang dan papan terpenuhi. Sehingga setelah kebutuhan pangan dan sandang orang terpenuhi maka seseorang akan berusaha memenuhi kebutuhan papannya. Fungsi dasar papan adalah untuk berlindung dari gangguan alam dan binatang buas. Tetapi sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, fungsi rumah berkembang sebagai sumber rasa aman dan kenyamanan dan secara sosial rumah berfungsi sebagai simbol atau status dan ukuran kemakmuran.(Marfiades, 2005) Pengertian Perumahan dan Permukiman dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, perumahan diartikan sebagai kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.Setelah di perluas pengertiannya menjadi, Rumah adalah bangunan gedung yang
1
berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,
cerminan
harkat
dan
martabat
penghuninya,
serta
aset
bagi pemiliknya (UU RI No . 1, 2011). Sedangkan Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (WHO,2001). Menurut Kepmenkes RI Nomor : 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi dari 3 komponen (rumah, sarana sanitasi dan
perilaku)
di
satu
wilayah
kerja
pada
kurun
waktu
tertentu.(perpustakaan.menlh.go.id) Dalam upaya pengembangan system pemukiman yang sehat perlu adanya satu koordinasi dari masing – masing institusi dalam rangka mewujudkan tata ruang dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Peran mewujudkan rumah yang sehat dan ideal memang bertumpu masyarakat serta perorangan, namun dalam kondisi saat ini, dimana lahan untuk membangun rumah sudah mulai habis dan letaknya sudah mulai jauh di luar kota (Bekasi dan Kabupaten Bekasi) maka peran ini juga merupakan tanggung jawab perbankan, pengembang dan pemerintah. Bekasi akan mengadakan kegiatan akad KPR 1000 unit untuk 1 (satu) developer dalam 1 (hari) dengan nilai KPR mencapai Rp. 110.000 juta. Pada
2
bulan Desember tahun 2014 realisasi KC. Bekasi sebesar Rp. 254.000 juta dan total realisasi selama kurun waktu tahun 2014 realisasi KPR KC. Bekasi sebesar Rp. 1,4 Triliyun. (wawancara dengan pihak BTN) Sejalan dengan perkembangan pemasaran menghadapi era globalisasi terutama dalam bisnis perumahan, harus ada perubahan paradigma dalam pemasaran pengembang perumahan yang dikaitkan dengan fasilitas pembiayaan perumahan oleh perbankan. Dari yang tadinya pengembang hanya berfikiran untuk mendapatkan profit sebesar – besarnya tanpa memikirkan status konsumen yang membeli rumahnya ke membangun rumah untuk menolong para konsumennya yang menengah ke bawah bekerja sama dengan pemerintah dan pihak perbankan agar tata ruang kota lebih tertata dan tak ada lagi pemukiman kumuh yang ada disekitaran bantaran kali yang bisa berkibat bencana (banjir dan tanah longsor). (Marfiades, 2005) Keputusan untuk membeli rumah merupakan sesuatu yang harus dipikirkan secara matang karena di butuhkan biaya yang tidak sedikit saat ingin membeli rumah. Pembiayaannya pun harus dipikirkan secara matang apakah ingin langsung di bayar tunai atau secara kredit. Pilihan yang paling tepat adalah dengan kredit karena pembiayaannya pun ringan dan bisa dicicil dalam jangka panjang. Oleh karena itu banyak dunia perbankan yang sekarang telah menyediakan pembiayaan rumah secara kredit yang salah satu produknya adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Pihak perbankan pun mulai
3
menawarkan penawaran menarik untuk produknya tersebut yang salah satunya adalah bunga yang tetap tiap tahunnya. Tabel 1.1 PERKEMBANGAN MARKET SHARE KPR/KPA BANK Outstanding (Rp. Milyar)
NO.
BANK
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1
B. LAIN
44,844
140,599
182,639
222,351
281,452
317,354
333,488
2
BTN
14,387
18,246
21,409
32,922
43,636
49,956
56,039
3
BCA
13,117
18,263
28,032
41,806
52,949
54,652
57,951
4
BNI
8,243
11,664
18,064
25,273
31,733
33,341
33,723
5
MANDIRI CIMB NIAGA
10,017
17,457
21,666
26,289
30,176
29,805
29,903
13,300
15,460
17,830
21,110
22,410
22,490
23,060
11,898
14,427
15,304
281,452
317,354
6 7 8
BRI TOTAL BANK
123,721
140,599
182,639
222,351
Sumber : Strategy Performance Division (SIPD) Bank BTN(2015) Terlihat pada table 1.1 di atas bahwa Bank BTN pada tahun 2009 mengungguli Bank lain yang namun setelah itu hingga tahun 2015 Bank BCA mengungguli Bank BTN dalam Perkembangan market share KPR/KPA Bank, namun pada tabel 1.2 terlihat bahwa Bank BTN menempati posisi pertama pada hasil survey sesi pertama 2015 oleh TOP-Brand.com Kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah di percaya (Moorman et al, 1993 dalam Sayed eisa et al 2015). Sebagai peringkat pertama dalam top survey yang dikeluarkan oleh
4
2015
333,488
lembaga survey yang ternama dan terpercaya yaitu top brand-award.com (frontier.co.id) Gambar 1.1 Diagram TOP-Brand
Sumber : Frontier.co.id(2005) Yang mana hasil ini di keluarkan untuk periode survei sesi ke-1 pada tahun 2015. Terlihat bahwa Bank BTN dengan KPRnya menempati urutan paling atas di antara produk KPR dari Bank – bank ternama lainnya. Tabel 1.2 TOP BRAND KPR KPR (KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH) BANK MEREK
TBI
TOP
KPR BTN
54.8%
TOP
KPR BCA
13.2%
TOP
Mandiri KPR
8.2%
BNI Griya
7.8%
KPR BRI
7.2%
Mega KPR
1.9%
Sumber : www.topbrand-award.com(2015)
5
Banyak faktor yang mempengaruhi ini diantaranya adalah harga dalam hal ini yaitu tingkat bunga, kesadaran merek dan kepercayaan terhadap keputusan konsumen untuk mengambil KPR-BTN dari. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri sejak tahun 1897, kemudian Pada tahun 1974, Bank BTN ditunjuk Pemerintah sebagai satusatunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Sejak saat itu BTN memiliki core business yaitu KPR, hingga pada tahun 1994 menduduki peringkat 10 besar dan mempertahankan posisi sebagai satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit (www.btn.co.id). Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57). Kesadaran merek diciptakan dan ditingkatkan dengan cara meningkatkan keakraban merek melalui paparan berulang sehingga konsumen merasa mengenal merek tersebut Kotler (2010). Tersebarnya beberapa pengembang yang bekerja sama dengan Bank BTN dalam pembiayaan perumahan dalam hal ini KPR di wilayah Bekasi khususnya membuat para calon nasabah terus berulang – ulang terpapar oleh informasi tentang KPR BTN sehingga dalam pemikiran
6
konsumen saat ingin memilih KPR, yang keluar adalah KPR BTN. Sesuai dengan konsep piramida kesadaran kosumen pada level top of mind. Merek yang di sebut pertama dalam suatu tugas pengingatan kembali tanpa bantuan berarti telah meraih kesadaran puncak pikiran (top of mind awareness), suatu posisi istimewa. Dalam pengertian yang sangat sederhana, merek tersebut menjadi pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran seseorang. Tentu saja, ada merek lain yang berdekatan dengan itu. Kemudian penunjukan Bank BTN pada tahun 1974 sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) membuat bank ini sarat dengan pengalaman sebagai penyedia KPR bagi para nasabahnya membuat kepercayaan terhadap Bank BTN menjadi tinggi. Kepercayaan sendiri menunjukkan kondisi dimana konsumen percaya atau bergantung kepada produk atau jasa untuk kondisi terburuk karena adanya harapan kepada prduk atau jasa tersebut yang akan memberikan hasil yang positif kepada konsumen tersebut (Tjiptono 2014 : 192). Kemudian dalam hal ini harga pada tiap – tiap rumah mungkin hampir sama namun pada saat pembayarannya melalui KPR yang membuatnya berbeda. Tingkat suku bunga yang tidak terlalu tinggi dan tetap (fixed rate) membuat harga rumah tersebut tidak akan jauh beda bila dibandingkan saat membayarnya secara tunai. Bank BTN dengan produknya KPR BTN menawarkan tingkat bunga yang rendah dan tetap dibanding dengan bank – bank penyedia produk KPR lainnya.seperti di tunjukkan pada tabel berikut ini.
7
Tabel 1.3 Tingkat suku bunga Nama Bank Bank BTN
Tingkat suku bunga 1. 5,00 % FLPP 2. 9,80% Komersil
Bank BCA
10% (fixed rate)
Bank Mandiri
10%(fixed rate)
OCBC NISP
10,73%(fixed rate) selama tiga tahun
Bank BNI
11%(fixed rate)
Sumber : bisnis.news.viva.co.id(2014) Data diatas menjadi alternatif pilihan bagi konsumen saat ingin memilih produk KPR. Sehingga saat konsumen akan menentukan pilihan mereka tidak kecewa di tengah jalan, sehingga konsumen pun merasa pasti saat menentukan pilihannya. Berdasarkan latar belakang seperti yang di jelaskan diatas, penulis menganggap perlu diadakannya analisa lebih lanjut mengenai analisis pengaruh Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap keputusan pembelian. B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang tersebut. Berikut adalah perumusan masalah dalam penelitian ini : 1. Apakah terdapat pengaruh Harga secara parsial terhadap Keputusan pembelian? 2. Apakah terdapat pengaruh Kesadaran merek secara parsial terhadap Keputusan pembelian?
8
3. Apakah terdapat pengaruh Kepercayaan secara parsial terhadap Keputusan pembelian? 4. Apakah terdapat pengaruh Harga, Kesadaran Merek dan Kepercayaan secara simultan terhadap Keputusan pembelian? C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa batasan masalah dengan tujuan agar pembahasan dari penelitian ini tetap pada koridor penelitian. Adapun batasan permasalahan yang diberikan yaitu bahwa penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh Harga, kesadaran merek dan kepercayaan terhadap Keputusan pembelian pada nasabah Bank BTN Cabang Bekasi yang akan mengambil produk KPR BTN D. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang: 1. Untuk menganalisis apakah Harga mempengaruhi Keputusan pembelian secara parsial 2. Untuk menganalisis apakah Kesadaran merek mempengaruhi Keputusan pembelian secara parsial 3. Untuk menganalisis apakah Kepercayaan mempengaruhi
Keputusan
pembelian secara parsial 4. Untuk menganalisis apakah Harga, Kesadaran merek dan kepercayaan mempengaruhi Keputusan Pembelian secara simultan
9
E. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain: 1. Bagi peneliti Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut. 2. Bagi akademisi Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran, selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi perusahaan Adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, dan jika memungkinkan dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan dalam mengambilan keputusan saat ini maupun masa yang akan datang.
10
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan teori 1.
Pengertian Rumah Pengertian Perumahan dan Permukiman dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, perumahan diartikan sebagai kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana.Setelah di perluas pengertiannya menjadi, Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya (UU RI No . 1, 2011). Sedangkan Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (WHO, 2001). Menurut Kepmenkes RI Nomor : 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi dari 3 komponen (rumah, sarana sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu(perpustakaan.menlh.go.id). Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
11
a.
Memenuhi
kebutuhan
fisiologis
antara
lain
pencahayaan,
penghawaan, dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. b.
Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
c.
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vector penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d.
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
e. 2.
Memenuhi persyaratan terhadap pencegahan bahaya kebakaran.
Syarat Rumah Tinggal a.
Aksebilitas 1) Kebutuhan transportasi terpenuhi dengan mudah dan murah. 2) Jarak tempat ke fasilitas umum mudah dan cepat 3) Jalan menuju lokasi kualitasnya cukup baik, aman, dan nyaman hendaknya lancar.
b.
Lingkungan
12
1) Kesehatan lingkungan terpenuhi. misalnya : Jauh dari polusi ( Pabrik maupun kendaraan umum ) 2) Penataan lingkungan cukup asri dan alami 3) Cukup ruang terbuka. misalnya : taman atau komunitas 4) Sarana dan Prasarana memadai. misalnya : jalan lingkungan, tempat-tempat ibadah, olahraga, taman, sekolah dll. c.
Secara fisik rumah itu sendiri harus memiliki klasifikasi sebagai berikut 1) Sesuai dengan organisasi keluarga 2) Sehat 3) Nyaman 4) Aman Sumber : www.pnpm-perkotaan.org(2010)
3.
Keterlibatan
beberapa
pihak
dalam
pemenuhan
kebutuhan
perumahan a.
Pemerintah Ada 3 (tiga) kebijakan dan strategi nasional perumahan dan permukiman yang dituangkan dalam S.K. Menteri Kimpraswil Nomor 217/2002 tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP), yaitu: 1) Melembagakan permukiman
sistem
dengan
penyelenggaraan melibatkan
perumahan
masyarakat
dan
(partisipatif)
sebagai pelaku utama, melalui strategi:
13
a) Penyusunan, pengembangan dan sosialisasi berbagai produk peraturan
perundangundangan
dalam
penyelenggaraan
perumahan dan permukiman. b) Pemantapan kelembagaan perumahan dan permukiman yang handal dan responsif. c) Pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung dan lingkungan. 2) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat, melalui strategi: a) Pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar perumahan (primer dan sekunder), meliputi (1) Peningkatan
kualitas
pasar
primer
melalui
penyederhanaan perijinan, sertifikasi hak atas tanah, standarisasi penilaian kredit, dokumentasi kredit, dan pengkajian ulang peraturan terkait; (2) Pelembagaan pasar sekunder melalui SMF (Secondary Mortgage
Facilities),
asuransi
kredit,
lembaga
pelayanan dokumentasi kredit; dan lembaga sita jaminan. b) Pengembangan pembangunan perumahan yang bertumpu keswadayaan masyarakat, meliputi (1) Pelembagaan pembangunan perumahan bertumpu pada kelompok masyarakat (P2BPK); (2) Pengembangan
dan
pendayagunaan
potensi
keswadayaan masyarakat;
14
(3) Pemberdayaan para pelaku kunci perumahan swadaya; serta (4) Pengembangan akses pembiayaan perumahan swadaya. (5) Pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan, dapat berbentuk subsidi pembiayaan; subsidi
prasarana
dan
sarana
dasar
lingkungan
perumahan dan permukiman; ataupun kombinasi kedua subsidi tersebut. c) Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin, meliputi (1) Pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan usaha dan hidup produktif; (2) Penyediaan kemudahan akses kepada sumber daya serta prasarana dan sarana usaha bagi keluarga miskin, serta (3) Pelatihan
teknologi
tepat
guna,
pengembangan
kewirausahaan, serta keterampilan lainnya. d) Pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman akibat dampak bencana alam dan kerusuhan sosial, meliputi (1) Penanganan tanggap darurat; (2) Rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan, prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman; e) Pemukiman kembali pengungsi. Penanganan tanggap darurat merupakan upaya yang harus dilakukan dalam rangka
penanganan
pengungsi,
penyelamatan
korban
dampak bencana alam atau kerusuhan sosial, sebelum
15
proses lebih lanjut seperti pemulangan, pemberdayaan, dan pengalihan (relokasi). f)
Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara, melalui pembinaan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan aset bangunan gedung dan rumah negara.
3) Mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan
guna
mendukung
pengembangan
jatidiri,
kemandirian, dan produktivitas masyarakat, melalui strategi: a) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman, dengan prioritas kawasan permukiman kumuh di perkotaan dan pesisir, meliputi (1) Penataan dan rehabilitasi kawasan permukiman kumuh; (2) Perbaikan prasarana dan sarana dasar permukiman; serta (3) Pengembangan rumah sewa, termasuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa). b) Pengembangan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, meliputi (1) Pengembangan kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun (Lisiba); dan (2) Pengembangan lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri, yang berdasarkan RT/RW Kabupaten atau Kota, dan
Rencana
Pembangunan
dan
Pengembangan
Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) yang telah ditetapkan melalui peraturan daerah. Kasiba dan
16
Lisiba tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kawasan permukiman skala besar secara terencana dan terpadu dalam manajemen kawasan yang efektif. Dalam pengembangan Kasiba dan Lisiba serta kaitannya dengan pengelolaan tata guna tanah, juga perlu dipertimbangkan pengembangan Bank Tanah untuk lebih mengendalikan harga tanah. c) Penerapan tata lingkungan permukiman, meliputi (1) Pelembagaan
RP4D,
perencanaan,
yang
merupakan
pemrograman,
pengendalian
pembangunan
pedoman
pembangunan jangka
dan
menengah
dan
panjang secara sinergi melibatkan kemitraan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat; (2) Pelestarian
bangunan
bersejarah
dan
lingkungan
permukiman tradisional; (3) Revitalisasi lingkungan permukiman strategis; serta (4) Pengembangan pelayanan
penataan
minimal
dan
lingkungan
pemantapan permukiman
standar untuk
mencegah perubahan fungsi lahan, menghindari upaya penggusuran, mengembangkan pola hunian berimbang, menganalisis Mengenai
dampak lingkungan melalui
Analisa
Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), serta Upaya Pengelolaan Lingkungan
17
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) secara konsisten. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang sangat fundamental menuntut perlunya sistem perencanaan pembangunan yang komprehensif dan mengarah kepada perwujudan transparansi, demokratisasi, desentralisasi, dan partisipasi masyarakat, yang pada akhirnya dapat menjamin pemanfaatan dan pengalokasian sumber dana pembangunan yang semakin terbatas menjadi lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan.(www.landasanteori.com) Salah satu upaya untuk merespon tuntutan tersebut, pemerintah telah mengundangkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional (SPPN), yang didalamnya diatur sistem perencanaan pembangunan yang baru yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: a. Penyusunan rencana; b. Penetapan rencana; c. Pengendalian pelaksanaan rencana; d. Evaluasi pelaksanaan rencana. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian-bagian dari fungsi manajemen yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
18
b. Perbankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta kepada bank pelaksana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk serius menjalankan tugasnya. Khususnya untuk mengejar target pembangunan 1 juta rumah. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR
Maurin Sitorus juga meminta
dukungan dari perbankan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan. Selama ini pembangunan 1 juta rumah, selain karena masalah pengadaan lahan dan perizinan, juga dari sisi pendanaan dinilai cukup bermasalah. Dengan dukungan pembiayaan dari perbankan diharapkan para pengembang tidak lagi segan untuk membangun perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Program Sejuta Rumah merupakan kinerja dan tanggung jawab kita semua sebagai pemain utama. Tapi tanpa dukungan perbankan dan pengembang tak mungkin Program Sejuta Rumah dapat tercapai. Kami minta pengertian bank pelaksana agar menyiapkan dana untuk skim selisih suku bunga. Pasalnya, kalau bank
pelaksana
tidak
melaksanakannya
tentunya
akan
ada
kompensasi,” kata Maurin, Kamis (2/7). Sebagai upaya untuk memaksimalkan peranan bank pelaksana dan bank lainnya, Maurin mengajak perbankan dan pengembang untuk menyamakan persepsi terkait bantuan pembiayaan perumahan. Menurutnya, hal ini penting untuk tetap menjaga komitmen antara stake holder dalam upaya
19
mewujudkan Program Sejuta Rumah. Pihaknya kini secara intensif aktif melakukan koordinasi untuk mengetahui seberapa jauh hasil kerja sama antara perbankan pengembang dan pemerintah dalam program ini. Lebih lanjut, Maurin menjelaskan bahwa kementeriannya memberikan subsidi KPR–FLPP bagi MBR yang ingin memiliki rumah dengan suku bunga 5% dari semula 7,25%. Untuk tahun 2015 ini dana untuk FLPP ini tersedia sebesar Rp 5,1 triliun. Skim KPR FLPP, lanjutnya, nantinya akan dikombinasikan dengan skim subsidi selisih bunga (SSB) yang rencananya akan diberlakukan mulai bulan Juli
tahun
ini.
Kebijakan
tersebut
tentunya
harus
selalu
dikoordinasikan dengan perbankan selaku pelaksana dan juga pengembang agar benar-benar dapat berjalan. Sehingga pada akhirnya nanti MBR dapat merasakan manfaatnya. Maurin menambahkan, untuk tahun 2016 nantii dana FLPP yang diusulkan oleh pemerintah adalah sebesar 9,3 triliun. "Apabila suku bunga komersial sebesar 12%, maka yang akan ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar 7% setelah dikurangi FLPP sebesar 5%. Skim KPR FLPP dan skim subsidi selisih bunga akan ditetapkan sebagai suatu kebijakan oleh pemerintah untuk tahun 2016,” ulasnya. Sementara, Direktur Mortgage dan Consumer Banking PT. Bank BTN (persero) Tbk Mansyur Nasution menegaskan, pihaknya telah siap mendukung program pembangunan perumahan bagi MBR. Menurutnya, area ini merupakan mata pencaharian BTN sehingga tidak perlu diragukan lagi kesiapannya sebagai bank pelaksana.
20
“Kami siap untuk melaksanakan KPR bersubsidi. Karena tahun lalu pun ketika dananya sudah habis tapi programnya jalan terus. Jadi, tidak ada masalah. Kalau pun dana di Bank BTN habis, masih ada bank lain yang bersedia,” tegas Mansyur. Baginya, lanjut Mansyur, program KPR merupakan bisnis yang menguntungkan bagi perbankan. Dia mengajak bank-bank lainnya untuk tidak ragu dalam memberikan dukungannya pada program sejuta rumah. "Program KPR Bersubsidi merupakan bisnis yang menjanjikan jadi tidak perlu ada kekhawatiran," imbuhnya. (radarpena.com) Menurut Rahmad Budi S wakil kepala cabang BTN Bekasi Berikut Strategi Pemenuhan Kebutuhan Rumah dalam Program Sejuta Rumah 2015 : 1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku koordinator di tingkat pusat perlu didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah, stakholders, khususnya dalam hal perijinan dan fasilitasi penyediaan lahan. Pemda diminta untuk memberikan kemudahan dalam hal perijinan dan penyediaan lahan buat pengembang, karena kedua hal tersebut yang menjadi kendala utama pengembang selama ini. 2. Perlunya sinergi semua pihak untuk berpartisipasi dalam pembangunan rumah untuk masyarakat di Indonesia (Perumnas, APERSI, REI, BTN, Taperum, BPJS Ketenagakerjaan, dll). 3. Pemerintah melalui Program Sejuta Rumahtelah mengalokasikan anggaran melalui APBN Kementerian PUPR sebesar Rp. 8,1
21
Triliun (untuk 98.300 unit). Disamping itu, untuk memfasilitasi MBR memiliki rumah yang dibangun oleh Pengembang (Perumnas, REI, APERSI, ASPERI, dan pengembang lainnya), Pemerintah juga telah menyediakan dana KPR-FLPP sebesar Rp 5,1 Triliun. Berdasarkan data Kementrian PUPERA kekurangan pasokan rumah yang hingga kini angkanya diperkirakan sudah mencapai 15 juta pada 2013 lalu, pertumbuhan kebutuhan perumahan kurang lebih 800 ribu unit/tahun, sedangkan suplai perumahan dari pengembang hanya 150 ribu unit/ tahun dengan pertumbuhan property nasional dalam lima tahun terakhir ratarata 21 persen per tahun 4. Dari sisi regulasi pemerintah setidaknya sudah dan atau sedang melakukan revisi terhadap 10 peraturan perundang-undangan yang akan mendukung program pembangunan satu juta rumah 5. Dari sisi demand, Kementerian PUPR telah menerbitkan berbagai kebijakan antara lain ditetapkannya tingkat suku bunga pinjaman KPR-FLPP sebesar 5% per tahun dengan pemberian jangka waktu pinjaman maksimal selama 20 tahun 6. Untuk menggenjot realisasi KPR Bank BTN juga telah membantu Pemerintah dengan meluncurkan program 1% Uang Muka KPR.. 7. Pembangunan
rusunami
merupakan
salah
satu
cara
menyelesaikan permasalahan hunian MBR di perkotaan. Konsep rusunami kedepan harus mempertimbangkan konsep hunian yang terpadu dengan fasilitas umum dan penunjang bagi
22
penghuninya. Hal itu untuk meredam mobilitas masyarakat sehingga berimbas pada penurunan cost of living Sebagai
wujud
komitmen
Bank
BTN
dalam
rangka
pembangunan 1 juta unit rumah, pada tahun 2015 terdapat beberapa proyek perumahan yang akan direalisasi di tahun 2015, antara lain : Proyek rumah yang akan selesai tahun 2015 di antaranya: Tabel 2.1 Target proyek rumah selesai 2015 No. 1. 2. 3.
Nama perumahan DUREN BARU PERMAI GALUH PAKUAN GARDEN VIEW SUBANG
Lokasi
Provinsi
Tipe
Bogor
West Java
Hunian
Sumedang
West Java
Hunian
Subang
West Java
Hunian
Bogor
West Java
Hunian
Bogor
West Java
Hunian
GOLF ESTATE 4.
BOGOR RAYA TERRAKOTA CLUSTER GRAND
5.
MEKARSARI RESIDENCE
6.
GREEN PARK RESIDENCES
Medan
North Sumatera
Hunian
GRIYA 7.
KONDANG
Karawang
West Java
Hunian
Bandung
West Java
Hunian
Majalengka
West Java
Hunian
Depok
Jakarta
Hunian
ASRI 8.
ISTANA BUAH BATU JATIWANGI
9.
SQUARE – RESIDENCE
10.
MARGONDA RESIDENCE
Sumber data : Bank BTN(2015)
23
Data Dukungan Bank BTN KC. Bekasi dalam rangka pembangunan 1 juta rumah tahun 2015 Berdasarkan jumlah supply rumah yang dibangun oleh pengembang di wilayah Bekasi dan sekitarnya, sampai dengan Bulan November 2015, Bank BTN KC. Bekasi sudah menyalurkan KPR sebesar Rp.1.736.330 juta dengan jumlah unit sebanyak 12.189. Berdasarkan data kinerja Kantor Cabang Bekasi, realisasi KPR per bulan rata-rata sebesar Rp. 157.848 juta dengan jumlah unit rata-rata sebanyak 1000 unit per bulan. Dari total realisasi Rp. 1.736.330 juta didominasi oleh KPR Subsidi sebesar Rp. 960.670 juta, sedangkan realisasi KPR Non Subsidi sebesar Rp. 775.780 juta. Pada bulan Desember target realisasi sebesar Rp. 250.000 juta, dengan asumsi pada tgl 12 Desember 2015 BTN KC. Bekasi akan mengadakan kegiatan akad KPR 1000 unit untuk 1 (satu) developer dalam 1 (hari) dengan nilai KPR mencapai Rp. 110.000 juta. Pada bulan Desember tahun 2014 realisasi KC. Bekasi sebesar Rp. 254.000 juta dan total realisasi selama kurun waktu tahun 2014 realisasi KPR KC. Bekasi sebesar Rp. 1,4 Triliyun. 4.
Harga a.
Pengertian Harga Menurut Kotler (2009) harga adalah sejumlah uang yang dibayar untuk sebuah produk atau jasa atau sejumlah nilai yang harus di tukar konsumen untuk keuntungan yang telah di pakai atau
24
di gunakan dari sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton (2004) mendefinisikan harga sebagai besaran uang atau barang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi selain barang dan jasa yang dibutuhkan. Menurut Tjiptono (2014 : 192) mendefinisikan harga dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan
sebagai
indikator
nilai
bilamana
harga
tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga. Stanton (2004) menyatakan harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli. Alasan ekonomis akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukkan bahwa harga justru merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu
25
instrumen penjualan sekaligus sebagai instrument kompetisi yang menentukan. b.
Strategi Penetapan harga Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran penetapan harga dibagi menjadi tiga (Stanton,2004): 1) Berorientasi pada laba untuk : a) Mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan. b) Memaksimalkan laba. 2) Berorientasi pada penjualan untuk: a) Meningkatkan penjualan b) Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar. 3) Berorientasi pada status quo untuk : a) Menstabilkan harga. b) Menangkal persaingan. Menurut Alma (1992) dalam menentukan kebijaksanaan harga ada 3 kemungkinan: 1) Penetapan harga diatas harga saingan Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada di pasaran.
26
2) Penetapan harga dibawah harga saingan Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barangyang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya di pasar. 3) Mengikuti harga saingan Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ketempat lain. c.
Dimensi harga Tjiptono (2014: 195) harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat. Ini dikarenakan adanya sejumlah dimensi strategik harga dalam hal : 1) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk. 2) Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal – hal teknis pada pembelian produk Otomotif dan elektronik, kerap kali harga menjadi faktor yang dapat mereka mengerti. Tidak jarang pula harga dijadikan indikator kualitas. 3) Harga adalah determinan utama permintaan. Berdasarkan hukum permintaan, besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk yang dibeli konsumen. Semakin mahal harga, semakin sedikit jumlah permintaan atas produk bersangkutan dan sebaliknya.
27
4) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satu – satunya bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagi perusahaan yang pada gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh 5) Harga mempengaruhi citra dan strategi posittioning. Dalam pemasaran produk prestisius yang mengutamakan citra kualitas dan ekslusivitas, harga menjadi unsur yang penting Disisi lain Kotler (2008: 345) menyatakan bahwa indikator yang mencirikan harga adalah sebagai berikut: 1) Keterjangkauan harga 2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3) Daya saing harga 4) Kesesuaian hara dengan manfaat produksi 5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen 6) Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan 5.
Kesadaran Merek (brand awareness) a.
Pengertian Kesadaran Merek Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57). Brand awareness (kesadaran merek) meru¬pakan kemampuan konsumen untuk mengiden-tifikasi suatu merek pada kondisi yang berbeda, dapat dilakukan dengan pengenalan merek dan pengingatan kembali
28
terhadap suatu merek ter¬tentu. Kesadaran merek diciptakan dan ditingkat¬kan dengan cara meningkatkan keakraban merek melalui paparan berulang sehingga konsumen merasa mengenal merek tersebut Kotler (2010) b.
Pembentukan Kesadaran Merek Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Misalnya publikasi tentang penerbangan Garuda Indonesia tidak akan membantu kesadaran merek dari Kacang Garuda. Kesadaran merek membutuhkan continum ranging (jangkauan kontinum) dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam suatu kelompok produk (Durianto dkk, 2004: 55). Oleh karena itu konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang sudah dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari berbagai resiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan, (Durianto dkk, 2004: 54).Kontinum ini dapat terwakili dalam tingkatan kesadaran merek yang berbeda yang dapat digambarkan dalam suatu piramida berikut ini
29
Gambar 2.1 Piramida Kesadaran Merek
Sumber: Durianto dkk (2004:55).
Gambar di atas menunjukan adanya empat tingkatan kesadaran merek yang disebut piramida kesadaran merek. Piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut: a. Brand unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek. b. Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall). c. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).
30
d. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen. Merek yang di sebut pertama dalam suatu tugas pengingatan kembali tanpa bantuan berarti telah meraih kesadaran puncak pikiran (top of mind awareness), suatu posisi istimewa. Dalam pengertian yang sangat sederhana, merek tersebut menjadi pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran seseorang. KPR BTN pada periode survei sesi ke-1 pada tahun 2015 menempati peringkat pertama pada survey yang dilakukan oleh top-brandaward.com (2015) Tabel 2.2 TOP BRAND KPR KPR (KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH) BANK MEREK
TBI
TOP
KPR BTN
54.8%
TOP
KPR BCA
13.2%
TOP
Mandiri KPR
8.2%
BNI Griya
7.8%
KPR BRI
7.2%
Mega KPR
1.9%
Sumber : www.topbrand-award.com(2015)
31
Sehingga terlihat bahwa KPR BTN memiliki kapasitas sebagai kesadaran puncak pikiran (top of mind awareness). c.
Tujuan Kesadaran Merek Pengakuan merek merupakan langkah dasar pertama dalam tugas komunikasi. Peran kesadaran merek dalam membantu merek dapat dipahami
dengan
mengkaji
bagaimana
kesadaran
merek
menciptakan suatu nilai (Durianto dkk, 2004:7). Kesadaran merek memberikan nilai melalui empat cara. Gambar 2.2 Nilai Kesadaran Merek Jangkar tempat tautan berbagai asosiasi
Familiar/rasa suka Kesadaran Merek Substansi/komitmen
Mempertimbangkan merek
Sumber: Durianto dkk (2004: 7). Penjelasan dari ke empat nilai tersebut adalah sebagai berikut: a. Jangkar tempat tautan berbagai asosiasi: suatu merek yang kesadarannya tinggi dibenak konsumen akan membantu asosiasiasosiasi melekat pada merek tersebut karena, daya jelajah merek tersebut menjadi sangat tinggi dibenak konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu merek rendah, maka asosiasi yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek tersebut.
32
b. Familiar atau rasa suka: jika kesadaran atas merek sangat tinggi, konsumen akan sangat akrab dengan merek tersebut dan lamakelamaan akan timbul rasa suka yang tinggi terhadap merek tersebut. c. Substansi atau komitmen: kesadaran merek dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek tinggi, kehadiran merek itu akan selalu dapat kita rasakan. Sebuah merek dengan kesadaran konsumen tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu diiklankan secara luas, eksistensi yang telah teruji oleh waktu, jangkauan distribusi yang luas, dan merek tersebut di kelola dengan baik. d. Mempertimbangkan merek: langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi merek-merek yang di kenal dalam usaha suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek dengan top of mind yang tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. 6.
Kepercayaan a. Pengertian kepercayaan Kepercayaan
didefinisikan
sebagai
kesediaan
untuk
bergantung kepada pihak lain yang telah di percaya (Moorman et al, 1993). Kepercayaan mengandung dua aspek yang berbeda yaitu
33
kredibilitas yang merujuk kepada keyakinan bahwa pihak lain mempunyai keahlian dalam menjalankan tugasnya dan benovelence yang merujuk kepada kesungguhan pihak lain bahwa dia mempunyai kesungguhan untuk melaksanakan yang sudah di sepakati (Ganesa, 1994). Definisi tersebut mengindikasikan bahwa kepercayaan merupakan komponen fundamental dari strategi pemasaran dalam menciptakan hubungan sejati dengan konsumen. Perusahaan yang beroperasi di pasar industri membangun hubungan kerjasama dengan pelanggannya sebagai salah satu strategi bersaing. Dengan hubungan kerjasama jangka panjang, perusahaan dapat meningkatkan daya saing. Kepercayaan sendiri menunjukkan kondisi dimana konsumen percaya atau bergantung kepada produk atau jasa untuk kondisi terburuk karena adanya harapan kepada produk atau jasa tersebut yang akan memberikan hasil yang positif kepada konsumen tersebut (Tjiptono 2014 : 193) b. Faktor – faktor pembentuk kepercayaan Menurut Tjiptono (2014 : 194), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek dan konsumen. 1) Karakteristik merek mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan
pengambilan
keputusan
konsumen
untuk
mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen
34
melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik yang berkaitan dengan kepercayaan merek ,meliputi : dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten 2) Karakteristik perusahaan yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu produk atau jasa. Karakteristik ini meliputi reputasi perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan dan integritas suatu perusahaan. 3) Karakteristik konsumen – merek merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek dan pengalaman terhadap merek. c. Dimensi Kepercayaan Menurut Mayer (dalam ainurofiq, 2007) factor yang mempengaruhi kepercayaan seseorang terhadap suatu produk ada 3, yaitu: 1)
Kemampuan, kepercayaan adalah ranah khusus, sehingga individu membutuhkan keyakinan akan seberapa baik seseorang memperlihatkan pembuktian
performanya.
performanya
Faktor
akan
pengalaman
mendasari
dan
munculnya
kepercayaan orang lain terhadap individu. Kim (dalam ainurofiq, 2007)
menyatakan
bahwa
ability
meliputi
kompetensi,
35
pengalaman, pengesahan institusional, dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan. 2)
Integritas, integritas terlihat dari konsistensi antara ucapan dan perhatian dengan nilai – nilai dari seseorang. Kejujuran saja tidak cukup
untuk
menjelaskan
integritas,
namun
integritas
memerlukan keteguhan hati dalam menerima tekanan. Kim (dalam ainurofiq, 2007) mengemukakan bahwa integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), keterkaitan(fulfillment), kesetiaan(loyalty), keterus terangan (honestly), keterkaitan (dependability), dan kehandalan (realibity)., 3)
Kebaikan hati. Kebaikan hati berkaitan dengan intense (niat). Ada keterkaitan dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut akan mengarahkannya untuk memikirkan orang tersebut dan memberikan intense untuk percaya atau tidak dengan orang tersebut. Menurut Kim (dalam ainurofiq, 2007), benelovence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
7.
Keputusan pembelian a.
Pengertian keputusan pembelian Pengambilan pengintegrasian
keputusan
yang
konsumen
mengkombinasikan
adalah pengetahuan
proses untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku
36
(Peter dan Olson, 2010). Keputusan pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk (Kotler 2009:223). Pengertian mengenai perilaku konsumen oleh perusahaan selaku produsen sangat penting dan perlu diperhatikan lebih lanjut. Menurut Kotler (2009) perilaku konsumen merujuk pada perilaku membeli konsumen akhir-individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Seluruh konsumen akhir yang digabungkan akan membentuk pasar konsumen. Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi para konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai cara konsumen melakukan keputusan pembelian (Kotler, 2009). Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian: 1. Pencetus: Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi pengaruh: Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil keputusan: Orang yang mengambil keputusan mengenai
setiap
komponen
keputusan
pembelian-apakah
membeli, tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli. 4. Pembeli: Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
37
5. Pemakai: Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu. b. Tipe perilaku keputusan dalam membeli Ada beberapa tipe perilaku keputusan dalam membeli. Semakin kompleks keputusan biasanya akan melibatkan semakin banyak pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Empat jenis perilaku pembelian menurut Kotler (2009) antara lain: Gambar 2.3
1)
Perilaku pembelian yang rumit Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar merek.
2)
Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Keterlibatan yang tinggi disadari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan berisiko.
38
3)
Perilaku pembelian karena kebiasaan Banyak produk dibeli pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antar merek yang signifikan.
4)
Perilaku pembelian yang mencari variasi Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering melakukan peralihan merek. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi dan bukannya karena ketidakpuasan. Hal ini menyimpulkan bahwa ada beberapa jenis perilaku dalam keputusan pembelian, yang masing-masing perilaku konsumen dipengaruhi oleh kebiasaan, merek, situasi, dan juga banyaknya pilihan alternatif yang ada. Perilaku pembelian untuk produk makanan cenderung masuk ke dalam tipe perilaku yang ketiga yaitu membeli karena kebiasaan, tetapi bisa juga masuk tipe perilaku membeli yang mencari keragaman.
c. Dimensi Keputusan pembelian Gambar 2.4
39
Menurut Kotler (2009), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalammengambil suatu keputusan pembelian, yaitu: 1) Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Biasanya berupa Kebutuhan dasar dan Kebutuhan Psikologis 2) Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Biasanya berupa Promosi / insentif, sumber informasi dari rekan atau lingkungan 3) Evaluasi Alternatif Pasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen mengolah informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu
40
konsumen dalam semua situasi pembelian. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Biasanya berupa pertimbangan tertentu dan resiko yang kecil 4) Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, dua faktor berikut dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Biasanya berupa jenis bentuk produk, cara pembayaran 5) Perilaku Pascapembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan,pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi
41
harapan, pembeli akan sangat puas. Biasanya berupa kepuasan dan kesesuaian keinginan Gambar 2.5
Model pada Gambar di atas menunjukkan bahwa para konsumen harus melalui seluruh lima urutan tahap ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsuman dapat melewati atau membalik beberapa tahap. Sebagian besar bergantung pada sifat dasar pembeli, produk, dan situasi pembelian. Dalam Kotler (2009) menyatakan bahwa produk baru (newproduct) adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh sejumlah pelanggan potensial. Proses adopsi (adoption process) didefinisikan sebagai “proses mental yang harus dilalui seseorang untuk mempelajari sebuah inovasi untuk pertama kalinya sampai adopsi akhir,” dan adopsi adalah keputusan seseorang untuk menjadi pengguna tetap sebuah produk.
42
Konsumen melewati lima tahap dalam proses mengadopsi produk baru: a. Kesadaran: Konsumen menyadari adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi tentang produk tersebut. b. Minat: Konsumen mancari informasi tentang produk baru. c. Evaluasi: Konsumen mempertimbangkan apakah mencoba produk baru itu merupakan tindakan yang masuk akal. d. Mencoba: Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasinya tentang nilai produk itu. e. Adopsi: Konsumen memutuskan untuk memakai produk baru itu secara penuh dan teratur. Menurut Stanton (2004), dalam proses beli para pemasar berusaha
untuk
menentukan
motif
beli
pelindung dari
konsumen. Motif beli pelindung adalah alasan-alasan seorang konsumen berbelanja di toko atau tempat tertentu. Motif ini berbeda dengan motif beli produk (product buying motives) yang berarti alasanalasan seorang konsumen membeli sebuah produk tertentu.
43
Beberapa motif beli pelindung yang penting dikemukakan adalah: a.
Kenyamanan lokasi
b.
Kecepatan pelayanan
c.
Kemudahan dalam mencari barang
d.
Kondisi toko yang tidak hiruk-pikuk
e.
Harga
f.
Aneka pilihan barang
g.
Pelayanan yang ditawarkan
h.
Penampilan toko yang menarik
B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan suatu acuan yang akan digunakan dalam menganalisis suatu penelitian yang menjadi sebuah perbandingan, sehingga akan menghasilkan analisis pada saat ini. Penelitian terdahulu merupakan bentuk analisis dari suatu penelitian, beberapa penelitian terdahulu akan dijelaskan pada paragraf berikutnya. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan Suciningtyas, SE(2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Brand Awareness, Brand Image dan Media Comunication terhadap Keputusan Pembelian”( studi kasus pada pembelian sepeda motor Yamaha Mio Sporty pada Yamaha Agung Motor Brebes). Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan
44
bahwa secara parsial maupun secara simultan Brand awareness, Brand Image dan Media Comunication berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rindang Lista S, dkk (2014), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian”(Studi Kasus pada Pegadaian (Persero)
Cabang
Manado
Utara).Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui apakah Citra Merek, Harga dan Promosi berpengaruh terhadap keputusan membeli emas di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan membeli emas di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara yang akan membeli emas. Populasi dalam penelitian ini 286, dengan sampel 74 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan secara simultan citra merek, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian perhiasan emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Secara parsial citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penerapan strategi pemasarannya sebaiknya lebih memperhatikan citra merek, mengingat citra merek perhiasan emas pada konsumen belum tertanam dengan baik.
45
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara meningkatkan program pemasaran dan komunikasi pemasaran untuk mengedukasi konsumen akan manfaat dan pencitraan merek, melalui strategi iklan yang tepat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Prof. D. Khalil Md Nor, dkk (2013),
dalam
penelitiannya
Individuals’ Trust in Sites”.Dalam
yang berjudul
“Factors
Influencing
Online Purchase through Social Networking
penelitian
ini,
empat
faktor
diperiksa
yang
kecenderungannya pada percaya, pengalaman dalam pembelian online, testimonial, dan risiko keuangan. Sampel dari penelitian ini adalah 129 pengguna Facebook. Kuesioner didistribusikan melalui email dan posting di Facebook peneliti. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan yang diusulkan dalam penelitian ini. Studi ini mengungkapkan kecenderungan pada faktor percaya dan testimonial dua faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan individu dalam pembelian online melalui Social Network Site Penelitian yang dilakukan oleh Amir Piraman, dkk (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “ a Analysis of Factors Affecting the Consumer’s Attitude of Trust and Their Impact on Internet Purchasing Behaviour”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan pembentukan dan dampaknya terhadap perilaku pembelian dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh melalui studi survei. Dalam
46
penelitian ini, hipotesis yang disajikan mempertimbangkan variabel yang terkait dengan kepercayaan dan penerimaan teknologi dan model difusi yang pada tahun 2009 oleh Yu dan Tao. Dalam hal ini, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam format keseluruhan dari wali amanat, trustor dan faktor
lingkungan
dalam
rangka
pendekatan
tiga-langkah
untuk
membangun kepercayaan, pembelian dan pembelian ulang. Hipotesis diuji dengan software Spss dan akhirnya menjadi jelas bahwa beberapa faktor memiliki dampak yang kuat di mana tingkat perilaku pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Dessy Amalia F (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap terhadap Keputusan pembelian”(Studi Kasus pada Ramai swalayan
Peterongan
Semarang).
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Ramai Swalayan Peterongan tetapi tidak diketahui jumlah pastinya. Sampel yang diambil adalah 100 orang sesuai yang disarankan oleh Hair. Penyebarannya menggunakan dengan purposive sampling. Skala pengukurannya menggunakan skala Likert. Pada analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana dan uji regresi berganda dengan program aplikasi SPSS 16.0. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kategori citra merek sebesar 70 persen menyatakan baik. Kategori harga diketahui sebesar 46 persen menyatakan murah. Kategori
47
keputusan pembelian diketahui sebesar 57 persen adalah tinggi. Variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 15 persen. Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 43,2 persen. Variabel citra merek dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 17,4 persen. Hal ini berarti semakin baik citra merek, dan
semakin
murah
harga
yang
ditawarkan
diharapkan
dapat
meningkatkan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan
keputusan
pembelian
sebaiknya
Ramai
Swalayan
Peterongan menjaga citra mereknya khususnya dalam kenyamanan dan pelayanan, dan mempertahankan harga yang murah.
C.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori diatas, maka diperlukan sebuah analisa mengenai bagaimana pengaruh Harga, kesadaran merek dan kepercayaan terhadap keputusan pengambilan KPR BTN pada nasabah BTN di KC Bekasi. Dimana analisis yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Maka kerangka pemikiran dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
48
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Keputusan Pembelian (Y)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya
Harga (X1)
Kesadaran merek (X2)
Kepercayaan (X3)
Uji Analisis : Analisis Regresi Berganda Uji Adjusted R2 Uji t Uji F Kesimpulan dan Saran
D. Hipotesis Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan penelitian dan landasan teori, maka dapat diajukan suatu hipotesis yang masih memerlukan pengujian untuk membuktikan kebenarannya, yaitu: 1 Ho : β1 = 0
:
tidak terdapat pengaruh antara Harga terhadap Keputusan pembelian.
Ha : β1 ≠ 0
:
terdapat
pengaruh
antaraHarga
terhadap
Keputusan
pembelian
49
2 Ho : β2 = 0
:
tidak terdapat pengaruh antara Kesadaran merek terhadap Keputusan pembelian
Ha : β2 ≠ 0
:
terdapat pengaruh antara Kesadaran merek terhadap Keputusan pembelian
3 Ho : β3 = 0
:
tidak terdapat pengaruh antara Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian.
Ha : β3 ≠ 0
:
terdapat pengaruh antara Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian.
4 Ho:β1,β2,β3 = 0 :
tidak terdapat pengaruh antara Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian.
Ho:β1,β2,β3 ≠ 0 :
terdapat pengaruh antara Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap Keputusan pembelian.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian Manajemen Pemasaran, dimana Harga, Kesadaran merek dan Kepercaayaan merupakan beberapa faktor
yang mempengaruhi Keputusan pembelian. Dalam
melaksanakan penelitian penulis memerlukan data-data untuk melengkapi penulisan proposal ini. Data-data tersebut bertujuan untuk mendukung dan memperkuat teori-teori yang ada untuk diaplikasikan. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai penelitian adalah Nasabah Bank BTN Bekasi yang mengambil KPR BTN di Bekasi B. Metode penentuan sampel 1. Populasi Menurut sugiyono (2012:117) populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti supaya dapat dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah responden yang memutuskan untuk memakai produk KPR BTN pada wilayah Bekasi. 2. Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode ini bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
50
didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsini,2010). Teknik ini dipilih atas dasar pertimbangan peneliti bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi bagi penelitian. Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods for business (Sugiyono, 2012:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak untuk penelitian adalah antara 30 sampai 500. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 60 responden. C. Metode Pengumpulan Data Menurut Sekaran (2006:31) penelitiaan ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data Primer Data primer yaitu data yang langsung didapat oleh penelitian melalui kuesioner yang disebarkan langsung ke pada nasabah KPR BTN. Adapun jenis skala yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner adalah metode skala Ordinal yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut:
51
Tabel 3.1 Skala Likert No. Jenis Jawaban
Bobot
1
SS = Sangat setuju
5
2
S
= Setuju
4
3
R
= Ragu – ragu
3
4
TS = Tidak Setuju
2
5
STS = Sangat Tidak Setuju
1
2. Data Sekunder Peneliti mendapatkan dari data yang sudah diolah oleh pihak ketiga, dengan melalui buku, literature,jurnal yang terkait dengan penelitian dan sumber internet serta data lainnya. D. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Jadi validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas masingmasing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total
52
correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2011:42). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70. (Ghozali, 2011). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kita dapat melihatnya dari normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2015). Kriteria pengambilan keputusan adalah Jika
53
penyebaran data pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis normal (45 derajat), maka data berdistribusi normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut garis normalnya (Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah : 1) Jika data menyebar disekitar garis-garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika
terjadi
korelasi,
maka
dinamakan
terdapat
problem
Multikolinieritas. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF antara 0 sampai dengan 10 menandakan tidak adanya gejala multikolinearitas.
54
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (Santoso, 2015).
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians tersebut berbeda, maka terjadi Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2015). Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel terikat, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu pula sebaliknya (Santoso, 2015). 3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena
55
adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghozali, 2011). Menurut Gujarati dalam Imam Ghozali (2011) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted sedangkan jika nilai R2=0, maka adjusted R2 = (1 - k)(n – k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. (sugiyono, 2012). Jika ada lebih dari satu variabel bebas untuk mengestimasikan nilai Y, persamaan tingkat pertama persamaan disebut permukaan regresi (regression surface), misalnya Y = a + bX + cZ. Y adalah kombinasi linier dari X dan Z. Konstan b dan c disebut koefisien regresi. Ada kalanya a, b, dan c diganti dengan b1,b2,dan b3 sedangkan X dan Z diganti dengan X1 dan X2. (suharsini, 2010). Model penelitian ini dapat dijelaskan dengan model linier sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :
56
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 Keterangan: Y = Keputusan pembelian
X1 = Harga
β1 = Koefisien untuk Harga
X2 = Kesadaran merek
β2 = Koefisien untuk Kesadaran merek
X3 = Kepercayaan
β3 = Koefisien untuk Kepercayaan Model diatas menunjukkan bahwa variabel dependen Y (Keputusan pembelian) dipengaruhi oleh Tiga variabel independen X1, X2, X3(Harga, kesadaran merek, kepercayaan). 5. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui signifikasi dari hasil penelitian maka perlu dilakukan dengan Uji t (Uji Parsial). Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap Keputusan pelanggan. a. Jika nilai signifikansinya < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat 1) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Imam Ghozali (2011, 98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis
57
nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau :
Artinya,
apakah
semua
variabel
independen
bukan
merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau :
Artinya,
semua
variabel
independen
secara
simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : a) Quick look : bila F > 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table. Bila nilai F hitung > nilai F table, maka H0 ditolak dan menerima Ha. 2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
58
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
Artinya adalah apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,atau :
Artinya,variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : a) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik krisis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen.
59
6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel bebas atau Independen merupakan sejumlah gejala dengan berbagai unsur / faktor yang ada didalamnya yang menentukan / mempengaruhi adanya variabel-variabel yang lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah: a) Harga (X1) Menurut Kotler (2009) harga adalah sejumlah uang yang dibayar untuk sebuah produk atau jasa atau sejumlah nilai yang harus di tukar konsumen untuk keuntungan yang telah di pakai atau di gunakan dari sebuah produk atau jasa b) Kesadaran merek (X2) Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57). c) Kesadaran (X3) Kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah di percaya (Moorman et al, 1993) 2) Variabel terikat atau dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah
60
a) Keputusan pembelian (Y). b) Pengambilan
keputusan
konsumen
adalah
proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Peter dan Olson, 2010). b. Operasional variable Definisi Konsep dan Definisi Operasional 1) Definisi konsep a) Harga Menurut Kotler (2009) harga adalah sejumlah uang yang dibayar untuk sebuah produk atau jasa atau sejumlah nilai yang harus di tukar konsumen untuk keuntungan yang telah di pakai atau di gunakan dari sebuah produk atau jasa b) Kesadaran merek Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57). c) Kepecayaan Kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah di percaya(Moorman et al, 1993)
61
d) Keputusan pembelian Pengambilan
keputusan
konsumen
adalah
proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Peter dan Olson, 2010). 2) Definisi operasional a) Harga (1) Keterjangkauan harga (2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk (3) Daya saing harga (4) Kesesuaian hara dengan manfaat produksi (5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen (6) Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan b) Kesadaran merek (1) Top of Mind (puncak pikiran) c) Kepercayaan (1) Kemampuan (2) Integritas (3) Kebaikan hati (benelovence)
62
d) Keputusan pembelian (1) Pengenalan Kebutuhan (2) Pencarian Informasi (3) Evaluasi alternatif (4) Keputusan membeli (5) Tingkah laku pasca pembelian
Berikut adalah tabulasi indikator dari setiap variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Indikator
Harga(X1)
a) Keterjangkauan harga
1. Angsuran yang ditawarkan
Kotler (2009)
b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
terjangkau 2. Angsuran yagn ditawarkan
c) Daya saing harga
sesuai dengan kualitas rumah
d) Kesesuaian hara dengan
yang di janjikan
manfaat produksi e) Harga mempengaruhi daya beli konsumen f) Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
Skala
3. Kredit yang diberikan pada angsuran dapat bersaing dengsn produk dari bank lain 4. Angsuran yng ditawarkan sesuai dengan kebutuhan 5. Angsuran yang ditawarkan menarik untuk dibeli
63
6. Kredit yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan Kesadaran merek (X2)
a) Top of Mind (puncak pikiran)
1. Saat konsumen ingin mengmbil produk KPR yang
(Durianto dkk
teringat pertama adalah
(2004: 7)
KPR BTN
2. Produk menjadi pertimbangan pertama saat akan memilih produk Kepercayaan
1. Kemampuan
1. Kompetensi
(Tjiptono 2007:
2. Integritas
2. Pengalaman
141)
3. Kebaikan hati
3. Keterus terangan 4. Kesetiaan 5. Kehandalan 6. Perhatian 7. Empati
Keputusan
1. Pengenalan Kebutuhan
1. Kebutuhan akan fasilitas
Pembelian
2. Pencarian Informasi
cicilan rumah yang sesuai
(Kotler 2009)
3. Evaluasi alternatif
dengan penghasilan
4. Keputusan membeli
2. Mendapat informasi dari
5. Tingkah laku pasca
promosi dijalan atau
pembelian
pameran 3. Mendapat informasi dari teman atau kolega
64
4. Pertimbangan yang menguntungkan 5. Resiko yang relatif kecil 6. Jenis dan bentuk produk cicilan sesuai dengan kebutuhan 7. Cara pembayaran yang mudah 8. Kepuasan paska pengambilan kredit dan kesesuaian pelayanan pada saat menyicil
65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank BTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, tepatnya tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, dan kemudian berganti nama lagi menjadi Bank Tabungan Negara pada 1963. Pada tahun 1974, Bank BTN ditunjuk Pemerintah sebagai satusatunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program Pemerintah yang tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Bank BTN mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Sebagai Bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan, Bank BTN berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah idaman. Keinginan ini
66
ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari enam dekade, dalam menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan, terutama melalui KPR, baik KPR Bersubsidi untuk segmen menengah ke bawah maupun KPR Non Subsidi untuk segmen menengah ke atas. Sebagai Bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan, Bank BTN juga sukses mempertahankan posisi sebagai satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit. Bank BTN bercita-cita menjadi the world class company dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada para pemangku kepentingan, Bank BTN senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan. Saat ini, fokus bisnis Bank BTN dikonsentrasikan pada tiga sektor, yakni KPR dan Perbankan Konsumer, Perumahan dan Perbankan Komersial, serta Perbankan Syariah. Setiap bidang menjalankan bisnis lewat pembiayaan, pendanaan serta jasa yang terkait dengan ruang lingkupnya. 2. Bidang usaha Bank BTN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) no. 7 tanggal 12 Oktober 2009, kegiatan usaha Bank BTN adalah: a.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b.
Memberikan kredit;
67
c.
Menerbitkan surat pengakuan hutang dan melakukan pinjaman dengan jaminan aktiva produktif;
d.
Membeli, menjual atau menjamin atas risiko Perseroan maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. 2) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. 3) Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah. 4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 5) Obligasi. 6) Surat Dagang Berjangka Waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
f.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
68
g.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
h.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
i.
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
j.
Membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
k.
Melakukan kegiatan anjak piutang, sekuritisasi aset, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
l.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.
m. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan dengan memeunih ketentuan peraturan perundang-undangan. n.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan
kredit,
termasuk
kegagalan
pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah, sesuai syarat bahwa Perseroan di kemudian hari harus menarik kembali penyertaannya, sesuai dengan ketentuan
yang
ditetapkan
Perseroan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan.
69
o.
Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pension sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
p.
Melakukan kegiatan jasa keuangan, commercial banking dan investment banking lainnya.
q.
Melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan.
r.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Stuktur Organisasi dan Visi Misi perusahaan Gambar 4.1 Struktur organisasi BTN
70
Visi dan Misi VISI Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan MISI a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi, dan usaha kecil menengah. b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional, dan memiliki integritas tinggi. d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value. e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya. B. Analisis Dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah Nasabah yang tinggal di wilayah Bekasi dan sekitarnya, yang membeli rumah dengan KPR BTN. Jumlah konsumen yang dipilih sebagai responden sebanyak 60 orang dengan kuesioner yang di sebar secara langsung pada responden. Berikut ini rangkuman informasi karakteristik responden dijabarkan sebagai berikut:
71
Tabel 4.1 Data Statistik Karakteristik Responden KETERANGAN
NO
1
2
3
4
JUMLAH
PERSENTASE
Usia saat ini 1. 25 – <30 tahun
19
31,67%
2. 30 – <35 tahun
26
43,33%
3. 35 – 40 tahun
8
13,33%
4. Di atas 40 tahun
7
11,67%
Total
60
100%
1. SMA/SMK
15
25%
2. D3
37
61,67%
3. Sarjana (S1)
5
8,33%
4. Master (S2)
3
5%
Total
60
100%
1. Di bawah 3 juta
16
26,67%
2. 3 juta – 4 juta
31
51,67%
3. Di atas 4 juta
13
21,67%
Total
100
100%
1. Karyawan Swasta
20
33,33%
2. PNS
21
35%
3. Wiraswasta
10
16,67%
4. Lain-lain
9
15%
Total
60
100%
Pendidikan
Pendapatan
Pekerjaan
Sumber:Data Primer yang diolah (2015) Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Usia responden yang berumur 25 - 30 tahun sebanyak 19 responden atau sebesar 31,67%, responden dengan usia 31 – 35 tahun
sebanyak 26 responden atau
sebanyak 43,33%, responden dengan usia 36 – 40 tahun sebanyak 8
72
responden atau sebanyak 13,33% dan usia di atas 40 tahun sebanyak 7 responden atau sebanyak 11,67%. Gambar 4.2 Usia responden
Usia responden 25 - 30 tahun 31 - 35 tahun
36 - 40 tahun Di atas 40 tahun
Selanjutnya data responden berdasarkan pendidikan. Sebanyak 15 responden atau sebesar 25% adalah lulusan SMA/SMK, sebanyak 37 responden atau sebanyak 61,67% adalah lulusan D3, sebanyak 5 responden atau sebesar 8,33% adalah lulusan sarjana (S1), dan sebanyak 3 responden atau sebesar 5% adalah lulusan master (S2). Gambar 4.3 Pendidikan responden
Pendidikan responden SMA/SMK D3
Sarjana(S1)
0
Master(S2)
50 100
Berdasarkan pendapatan, 16 responden atau sebesar 26,67% memiliki pendapatan di bawah 3 juta rupiah, 31 responden atau sebesar
73
51,67%memilki pendapatan 3 juta – 4 juta rupiah dan 13 responden atau sebesar 21,67% memiliki pendapatan di atas 4 juta rupiah. Gambar 4.4 Pendapatan responden
Pendapatan responden 100 SMA/SMK
0
Pendapatan responden
D3 Sarjana(S1)
Adapun responden berdasarkan pekerjaannya, 20
responden
bekerja sebagai karyawan swasta atau sebanyak 33,33 %, 21 responden bekerja sebagai PNS atau sebanyak 35%, 10 responden bekerja sebagai wiraswasta atau sebanyak 16,67 %, dan 9 responden memilik pekerjaan yang lainya atau sebesar 15%. Gambar 4.5 Pekerjaan responden
Pekerjaan responden Lain - lain Karyawan swasta
Wiraswasta
PNS
PNS
Wiraswasta
Karyawan swasta
Lain - lain 0
10
20
30
40
74
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas a. Hasil Uji Validitas Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Sebelum kuesioner disebarkan kepada 60 responden, peneliti melakukan try out kepada 20 orang responden dengan memberikan 35 butir pertanyaan yang dibagi 4 variabel utama yaitu Harga, kesadaran merek, Kepercayaan dan Keputusan pembelian untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan yang diajukan. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Pertanyaan
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
Harga (X1) H_1
0,730
VALID
H_2
0,721
VALID
H_3
0,709
VALID
H_4
0,718
VALID
H_5
0,715
VALID
75
H_6
0,736
VALID
H_7
0,419
VALID
BA_1
0,435
VALID
BA_2
0,557
VALID
TR_1
0,708
VALID
TR_2
0,804
VALID
TR_3
0,748
VALID
TR_4
0,598
VALID
TR_5
0,630
VALID
TR_6
0,830
VALID
TR_7
0,717
VALID
KP_1
0,678
VALID
KP_2
0,686
VALID
KP_3
0,704
VALID
KP_4
0,602
VALID
KP_5
0,577
VALID
KP_6
0,520
VALID
KP_7
0,646
VALID
KP_8
0,730
VALID
KP_9
0,624
VALID
KP_10
0,585
VALID
KP_11
0,525
VALID
Kesadaran merek (X2)
Kepercayaan (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
Sumber:Data Primer yang diolah (2015)
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa dari seluruh pernyataan, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3
dan
dinyatakan valid.
76
b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masingmasing variabel diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Cronbach
N of
Keterang
Alpha
Item
an
Harga (X1)
0,886
7
Reliabel
Kesadaran merek (X2)
0,750
2
Reliabel
Kepercayaan (X3)
0,906
7
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
0,896
11
Reliabel
Variabel
Sumber:Data Primer yang diolah (2015)
Reliabilitas ini dibandingkan dengan tabel “r” terlebih dahulu dibuat hipotesisnya sebagai berikut: Ho = instrument Penelitian Tidak Reliabel Ha = instrument Penelitian Reliabel Jika r Alpha > r Tabel maka Ho ditolak, dan jika r Alpha < r Tabel maka Ho diterima. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70. (Ghozali, 2011).
77
Dari hasil ouput, didapat seluruh nilai cronbach alpha penelitian lebih besar dari 0,70, sehingga dapat disimpulkan untuk seluruh instrumental penelitian adalah reliabel, hal ini membuktikan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai data distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2015). Kriteria pengambilan keputusan adalah Jika penyebaran data pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis normal (45 derajat), maka data berdistribusi normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut garis normalnya (Ghozali, 2011). Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual tersebut telah normal.
78
Gambar 4.6
Dari Grafik P-P Plot di atas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai P-P Plot terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat diteruskan. Untuk menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti melakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:
79
Table 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
60
Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
.0000000 3.17931766
Most Extreme
Absolute
.141
Differences
Positive
.063
Negative
-.141
Kolmogorov-Smirnov Z
.141
Asymp. Sig. (2-tailed)
.184
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig memiliki nilai > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal, sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. Maka data tersebut layak digunakan sebagai penelitian. b. Hasil Uji Multikolinearitas Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikoliniearitas, gejala ini ditunjukan dengan kolerasi antar variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF antara 0 sampai dengan 10 menandakan tidak adanya gejala multikolinearitas.
80
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (Santoso, 2015), hal ini akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) Harga
.992
1.008
Kesadaran Merek
.994
1.006
Kepercayaan
.996
1.004
Tabel diatas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gelaja multikoliniearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data diatas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. Karena data diatas menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10,keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas. c. Uji Heteroskedatisitas Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel terikat, dimana jika
81
tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu pula sebaliknya (Santoso, 2015). Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut : Gambar 4.7
Pada gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Signifikansi a. Uji Signifikansi secara simultan Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini
82
dapat dilakukan melalui pengujian nilaii R2 ( R-Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut TABEL 4.6 Uji Determinasi ( R2) b
Model Summary Mo
R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the
del 1
Durbin-Watson
Estimate a
.747 .558 .534 3.57016 a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kesadaran Merek, Harga
2.409
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
BBerdasarkan data hasil oleh model summary diatas muka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai R2 (R Squared) sebesar 0.534. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap keputusan pembelian. Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variabel independent ( Secara keseluruhan ) terhadap variabel dependent adalah sebesar 53,4%. Sisanya sebesar 46,6% dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini. b. Uji t / Uji signifikansi Parsial Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap variabel independent terhadap variabel dependent, maka dapat dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian ini :
83
Tabel 4.7 Uji t Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Harga Kesadaran Merek
a
Std Error
4.274
5.616
.815
.118
1.541
.370
Kepercayaan
.184 .124 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
T
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance .761
.450
.615
6.887
.000
.371
4.165
.000
.132
1.482
.144
VIF
.992
1.008
.994
1.006
.996
1.004
1) Hubungan antara Harga dan keputusan Pembelian Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Harga adalah 6.887, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df= 58 ( didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2= 58). Didapat ttabel adalah 2.00172 Variabel Harga memiliki nilai p-value 0.000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t
hitung
> ttabel, (6.887 > 2.00172), maka Ha
diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Harga secara parsial berpengaruh signifikan teradap Keputusan Pembelian. 2) Hubungan antara Kesadaran merek dan Keputusan pembelian Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kesadaran merek adalah 4.165, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rums
84
n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58). Didapat ttabel adalah 2.00172. Variabel Kesadaran merek memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > ttabel, (4.165 > 2.00172), maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kesadaran merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 3) Hubungan antara Kepercayaan dan keputusan pembelian Terlihat bahwa t Hitung untuk koefisien Kepercayaan adalah 1.482, Sedang t Tabel bisa dihitung
pada tabel t-test,
dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t Tabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2= 58). Didapat ttabel adalah 2.00172. Variabel Kepercayaan memiliki nilai p-value440.12 > 0.05 artinya tidak terdapat signifikan, sedangkan t
hitung> ttabel,
(1.482 <
2.00172), maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
c. Uji Anova ( Uji F) Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F .
85
Adapun bunyi hipotesa atas Uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan Sarwono,2007:177) : (a) H0:
Tidak ada hubungan linier antara seluruh variabel independent dengan variabel dependent.
(b) Ha : Ada hubungan linier antara seluruh variabel independent dengan variabel dependent. Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut : (a) Apabila nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak (b) Apabila nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji F a
ANOVA Model
Sum of
Df
Mean
Squares Regression Residual
F
Sig.
Square
899.473
3
299.824
713.777
56
12.746
23.523 .000
b
Total
1613.250 59 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kesadaran Merek, Harga
Dari data diatas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.000 ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian ini bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini menyatakan bahwa hasil uji Koefisien determinasi diatas benar adanya. Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari nilai F tabel dari uji Anova diatas,dengan ketentuan sebagai berikut :
86
(a) Apabila nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima da Ha ditolak (b) Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Dalam penelitian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 23. 523 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2.70. Hal ini mengartikan bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya, terdapat hubungan yang linier antara variabel independent dengan variabel dependent. d. Analisis Regresi Linear Berganda Adapun hasil regresi linear berganda pengaruh Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Uji Regresi berganda Coefficients Unstandardized
Standar
Coefficients
dized Coefficie
Model
nts B
(Constant)
a
Std. Error 5.616
.815
.118
1.541
.370
T
Sig.
Statistics
Toler
Beta
ance
VIF
.761
.450
.615
6.887
.000
.992
1.008
.371
4.165
.000
.994
1.006
.184 .124 .132 Dependent Variable: Keputusan pembelian
1.482
.144
.996
1.004
Harga
4.274
Collinearity
Kesadaran Merek Kepercayaan
87
Dari tabel diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk
mengetahui
pengaruh
Harga,
Kesadaran
merek
dan
Kepercayaan terhadap keputusan Pembelian sebagai berikut : Y
= a + bX1 + bX2
Y
= 4.274 + 0.815 X1 + 1.541X2
Keterangan : Y
: Keputusan Pembelian
X1
: Harga
X2
: Kesadaran merek
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 4.274 menunjukan bahwa jika variabel Harga, Kesadaran merek dan kepoercayaan bernilai nol maka nilai keputusan pembelian adalah 4.274 satuan. Variabel Harga 0.815 menunjukan bahwa jika variabel Harga meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.815 satuan. Variabel Kesadaran merek 1.541 menunjukan bahwa jika variabel Kesadaran merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 1.541 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa variabel yang paling mempengaruhi minat beli produk baru adalah Harga karena memiliki nilai beta Standardized Coefficient lebih besar dari variabel lainya yaitu sebesar 0,615
88
5. Intepretasi 1)
Hubungan antara Harga terhadap keputusan pembelian Secara parsial dinyatakan bahwa Harga memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0.05 hasil ini sejalan dengan penelitiannya yang dilakukan oleh Rindang Lista S, dkk (2014), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Citra merek, Harga dan Promosi TerhadapKeputusan Pembelian”(Studi kasus pada pegadaian (persero) cabang manado utara).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Citra merek, Harga dan Promosi berpengaruh terhadap keputusan membeli emas di PT Pegadaian (persero) cabang Manado utara dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan membeli emas di PT Pegadaian (persero) cabang Manado utara.Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan PT pegadaian cabang Manado utara yang akan membeli emas. Populasi dalam penelitian ini 286, dengan sampel 74 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan secara simultan citra merek, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian perhiasan emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Secara parsial citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
89
2)
Hubungan
antara
Kesadaran
merek
terhadap
keputusan
pembelian Secara parsial dinyatakan bahwa interest memiliki pengaruh signifikan terhdap Keputusam Pembelian ini terlihat pada Uji statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulan Suciningtyas, SE (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Brand Awareness, Brand Image dan Media comunication terhadap Keputusan Pembelian”( studi kasus pada pembelian sepeda motor Yamaha Mio Sporty pada Yamaha Agung Motor Brebes). Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial maupun secara simultan Brand awareness, Brand Image dan Media Comunication berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3) Hubungan antara Kepercayaan terhadap keputusan pembelian Secara
parsial
dinyatakan
bahwa
Kepercayaan
tidak
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji statistic dengan melihat nilai signifikansi diatas 0,05. Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prof. D. Khalil Md Nor, dkk (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Factors Influencing Individuals’ Trust in Online Purchase through Social Networking Sites”.Dalam penelitian ini, empat faktor diperiksa yang kecenderungannya pada percaya, pengalaman dalam pembelian online, testimonial, dan risiko keuangan. Studi ini mengungkapkan
90
kecenderungan pada faktor percaya dan testimonial dua faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan individu dalam pembelian online melalui Social Network Site
91
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengaruh Hrga terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Harga adalah 6.887, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df= 58 ( didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2= 58). Didapat ttabel adalah 2.00172 Variabel Harga memiliki nilai p-value 0.000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t
hitung
> ttabel, (6.887 > 2.00172), maka Ha diterima dan H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Harga secara parsial berpengaruh signifikan teradap Keputusan Pembelian. 2. Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kesadaran merek adalah 4.165, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rums n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58). Didapat ttabel adalah 2.00172.
92
Variabel Kesadaran merek memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan t
hitung
> ttabel, (4.165 > 2.00172), maka
Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kesadaran merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
3. Pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian Terlihat bahwa t Hitung untuk koefisien Kepercayaan adalah 1.482, Sedang t Tabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t Tabel, nilai alfa dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2= 58). Didapat ttabel adalah 2.00172. Variabel Kepercayaan memiliki nilai p-value440.12 > 0.05 artinya tidak terdapat signifikan, sedangkan t hitung> ttabel, (1.482 < 2.00172), maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian 4. Pengaruh Harga, Kesadaran Merek dan Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian Dari data diatas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.000 ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian ini bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini menyatakan bahwa hasil uji Koefisien determinasi diatas benar adanya.
93
Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari nilai F tabel dari uji Anova diatas,dengan ketentuan sebagai berikut : (c) Apabila nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima da Ha ditolak (d) Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Dalam penelitian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 23. 523 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2.70. Hal ini mengartikan bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya, terdapat hubungan yang linier antara variabel independent dengan variabel dependent. B. Implikasi Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial (uji t) keputusan pembelian dipengaruhi Harga dan Kesadaran merek, karena dengan Suku bunga yang ditetapkan oleh BTN dalam produk KPR nya membuat Harga rumah yang dibeli menjadi tidak terlalu mahal walaupun dengan pembelian kredit dan akan meningkatkan keinginan sebagian nasabah untuk mengambil produk KPR dari BTN lagi karena dengan Harga rumah yang tidak telalu mahal akan mempengaruhi beberapa nasabah yang ingin mengambil lagi produk KPR ini seperti para pensiunan yang ingin berinvestasi di bidang property Dengan Kesadaran merek suatu produk akan memungkinkan untuk menjadi pilihan pertama saat konsumen akan menimbang evaluasi alternative saat mengambil keputusan. Namun tidak pula menitik beratkan pada kesadaran merek yang tinggi pada produk KPR BTN sehingga membuat manajer pemasaran dari BTN lupa akan sisi pemasaran dari BTN itu sendiri.
94
Pada produk yang diteliti yaitu KPR BTN, Bank BTN sebagai penyedia produk KPR ini juga tidak lupa melakukan pekerjaan pemasaran agar produknya tetap memliki Kesadaran merek yang tinggi dari masyarakat dengan cara mengikuti pameran property, tak lupa juga memasang billboard – billboard dan iklan di papan reklame di jalan – jalan dan juga meng-endorse salah satu selebriti yaitu Syahrini untuk tetap memasarkan produknya.
C. Saran Dari hasil penelitian kami ingin memberikan beberapa saran yang dapat di sampaikan, yaitu : 1.
Bank BTN melalui manajer pemasarannya harus mencoba inovasi lain dengan tingkat suku bunga yang berbeda yang mungkin dapat menyasar pasar yang berbeda pula seperti pasar apartemen, kondotel maupun Home stay untuk keperluan pariwisata dan bisnis. Tentunya dengan tingakt suku bunga yang dapat bersaing di kelasnya.
2.
Bank BTN tetap perlu mengadakan pemasaran melalui media periklanan walaupun tidak semasif produk – produk yang baru berkembang, ini berguna agar eksistensi produk KPR BTN tidak berkurang sehingga KPR BTN tetap memliki Kesadaran merek yang tinggi dari masyarakat
3.
Penelitian ini hanya mengukur variable Harga, Kesadaran merek dan Kepercayaan terhadap keputusan pembelian, untuk itu diharapkan pada penelitian mendatang dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pengambilan produk KPR BTN.
95
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, “Manajemen pemasaran dan Pemasaran jasa”, Jilid 4, Alfabeta Bandung, 1992 Amelia, D, Pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian pada ramai swalayan peterogan, semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2012 Arikunto, Suharsini. “Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktik”. Jakarta : Rineka Cipta, 2010 Durianto, Darmadi, dkk. Startegi menaklukkan pasar. PT Gramedia pustaka utama, 2004 Fathollah, S, dkk, An analysis of factors affecting the consumer’s attitude of trust and their impact on internet purchasing behavior, International journal of business and social science Vol. 2 No. 23 [Special Issue – December 2011] Ganesan, S, Determinans of Long-Term orientation in Buyer-Seller Relationships, Jounal of Marketing, 59(2),pp. 1-19.1994 Ghozali, Imam,”Aplikasi analisis dengan program IBM SPSS 19”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2011 Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi FEB. UIN Syarif”. Jakarta: 2012. http://www.pnpm-perkotaan.org/wartaprint.asp?mid=3049&catid=2& di akses pada 19 juli 2010 disunting pada 18 januari 2016 http://www.euro.who.int/en/health-topics/environment-and-health/Housing-and health/housing-and-health di akses pada 2001 disunting pada 18 Januari 2016 https://BTN.co.id/ target_rumah_selesai_2015 di akses pada 24 desember 2014 disunting pada 18 januari 2016 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/569699-ini-perbandingan-suku-bunga-kpr beberapa-bank di akses pada Kamis, 18 Desember 2014 | 07:12 WIB di sunting 18 januari 2016
http://topbrand-award.com/top-brand-survey/survey result/top_brand_index_2015_fase_1 di akses pada 29 maret 2015 di sunting pada 18 januari 2016
95
https://frontier.co.id/ Top_Brand_Award di akses 25 juni 2005 disunting pada 18 Januari 2016 http://perpustakaan.menlh.go.id/index.php/regulation/detail/2011081611132915, di akses 24 September 2004 disunting pada 18 Januari 2016 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-perumahan-permukiman menurut.html di akses pada 25 oktober 2015 di sunting pada 18 januari 2016 Ishak, A, Pengaruh kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap loyalitas konsumen : studi kasus tentang peran mediasi switching cost,jurnal siasat bisnis Vo. 15 No. 1, Januari 2011 55-66 Komputindo, Jakarta. Kotler, Philip., & Keller Lane, 2010. Marketing management Thirteen edition New Jersey : Pearson Education. Lista, R, dkk, Analisis pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian perhiasan emas pada PT Pegadaian (persero) cabang Manado utara, Jurnal EMBA Vol. 2 Juni 2014, Hal 12221223 Moorman, C., R. Deshpande, and G. Zaltman, “Factors Affecting Trust in Market Relationships”, Journal of Marketing, Vol. 57, No. 1:81-101, January 1993. Nor, Khalil, dkk, Factors influencing individual’s trust in online purchasing through special networking sites, IJISM, Special Issue (ECDC 2013) 17-18 April 2013 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman Rofiq, Ainur,Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi Pelanggan Ecommerce, 2007 S.K. Menteri Kimpraswil Nomor 217/2002 tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) Santoso,
S., Menguasai SPSS 22 : From Elexmediakomputindo, Jakarta, 2015
Basic
to
Expert
Skills,
96
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Shih-Ming Pi, Factors that Affect customer’s trust and continuous adoption of online financial services, International Journal of Business management Vol. 7 No. 9; May 2012 Stanton, William J,terjemahan Yohames Lamarto, “Prinsip Pemasaran “, Jilid 1, Edisi ketujuh, Jakarta, Erlangga, 2004 Strategy Performance Division (SIPD) Bank BTN, “Perkembangan market share KPR/KPA BANK 2009-2015”,2015 Suciningtyas, W, Pengaruh brand awareness, brand image dan media communication terhadap keputusan embelian, Management Analysis Journal 1, 2012 Sugiyono, “Metode penelitian untuk statistika”, edisi revisi cetakan ke 16, CV Alfabeta, Bandung, 2012 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. 2011 Tjiptono, F, “pemasaran jasa”. Bayumedia. Malang-Jatim,2014.
97
Lampiran(1) kuisioner
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Masyarakat Bekasi Pengguna Produk KPR BTN Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama : Rezky Oktafiandi NIM : 1111081000080 Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Harga, Kesadaran Merek dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian. (Studi Kasus Pada Masyarakat Bekasi Pengguna Produk KPR BTN)”. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Dimohon untuk membaca setiap pernyataan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pernyataan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak sah. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pernyataan dalam kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Rezky Oktafiandi) NIM. 1111081000080
97
IDENTITAS RESPONDEN
A. Identitas Responden Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi dengan menulis dan menceklis (√) datadata berikut ini: Profil responden Nama
: …………………………....
Alamat
: ……………………………
Usia
Pendapatan
:
:
25- <30 thn
30 - <35 thn
35 - <40 thn
≥ 40 thn
< 3 Juta
3 Juta – 4 Juta
> 4 Juta Pendidikan
Pekerjaan
:
:
SMA/SMK
D3
Sarjana(S1)
Master(S2)
Karyawan swasta
PNS
Wiraswasta
Lain – lain
98
B. Cara Pengisian Kuesioner Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui pendapat anda tentang Pengaruh Harga, Kesadaran merek, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa pernyataan berikut kemudian berilah tanda (X) pada kolom yang telah disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban:
(STS) Sangat tidak setuju = 1
(TS) Tidak setuju = 2
(S)
(SS) Sangat setuju = 5
Setuju
=4
(R) Ragu-ragu = 3
Pernyataan Tentang Harga (X1) No. 1. 2.
3.
4 5 6 7
Pernyataan Angsuran yang ditetapkan oleh BTN untuk kredit pemilikan rumah terjangkau untuk anda cicil Angsuran kredit pemilikan rumah yang ditawarkan oleh BTN sesuai dengan kualitas rumah yang anda pilih Bunga angsuran yang anda dapatkan pada kredit pemilikan rumah di BTN tidak kalah bersaing dengan Bunga angsuran kredit pemilikan rumah di bank lain Angsuran kredit pemilikan rumah di BTN sesuai dengan yang anda butuhkan Angsuran kredit pemilikan rumah di BTN menarik bagi anda Kredit yang anda dapatkan sesuai dengan yang anda harapkan Salah satu pertimbangan pemilihan produk kredit pemilikan rumah adalah KPR BTN
STS
TS
R
S
SS
99
Pernyataan Tentang Kesadaran merek (X2)
No. 1 2
Pernyataan Yang pertama kali diingat saat akan mengambil kredit pemilikan rumah adalah KPR BTN Yang pertama kali disebut saat akan mengambil kredit pemilikan rumah yang disebut pertama kali adalah KPR BTN
STS
TS
R
S
SS
TS
R
S
SS
R
S
SS
Pernyataan Tentang Kepercayaan (X3)
No. 1 2 3 4 5
6 7
Pernyataan Kemampuan yang dimiliki Bank BTN dirasa cukup dalam menyelenggarakan produk kredit pemilikan rumah Bank BTN berpengalaman dalam penyelenggaraan produk kredit pemilikan rumah Bank BTN menyampaikan secara terbuka mengenai produk pemilikan rumah kepada nasabah. Pelayanan yang diberikan Bank BTN membuat nasabah setia Bank BTN berpengalaman dalam menangani segala kendala dalam pelaksanaan kredit pemilikan rumah Bank BTN menaruh perhatian penuh kepada nasabah yang melakukan kredit pemilikan rumah di BTN Bank BTN memiliki rasa empati terhadap nasabahnya.
STS
Pernyataan Tentang Keputusan Pembelian (Y)
No. 1 2 3
Pernyataan Kebutuhan akan fasilitas rumah yang sesuai dengan penghasilan anda. Informasi tentang kredit pemilikan rumah di BTN dapat dilihat melalui iklan dan poster dijalan Informasi tentang kredit pemilikan rumah di BTN didapat dari pameran rumah atau properti
STS
TS
100
4
5
6 7 8 9 10
11
Informasi tentang kredit pemilikan rumah di BTN didapat dari kolega atau kerabat dan keluarga Kredit pemilikan rumah di BTN merupakan kredit yang paling terjangkau diantara banyak produk kredit pemilikan rumah lainnya yang ditawarkan oleh Bank lain Bunga angsuran yang diberikan memiliki risiko yang relatif kecil Kredit pemilikan rumah BTN sesuai dengan kebutuhan anda Anda mendapat kemudahan pembayaran saat mencicil angsuran kredit pemilikan rumah di BTN Anda puas setelah memakai produk kredit pemilikan rumah di BTN Layanan yang diberikan Bank BTN sesuai dengan keinginan yang anda harapkan Setelah merasakan pelayanan yang diberikan oleh Bank BTN melalui kredit pemilikan rumahnya anda ingin kembali memakai produk kredit pemilikan rumah di BTN
101
Lampiran (2) data mentah Harga(X1) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
H_1 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
H_2 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
H_3 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
H_4 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
H_5 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
H_6 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00
H_7 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00
Total_H 26.00 25.00 31.00 31.00 25.00 32.00 26.00 31.00 30.00 23.00 23.00 29.00 34.00 32.00 27.00 31.00 31.00 25.00 32.00 24.00 29.00 34.00 24.00 25.00 28.00 35.00 28.00 21.00 30.00 34.00 24.00 33.00 32.00 32.00 25.00 31.00 26.00 31.00 32.00 21.00 30.00 33.00 23.00 26.00
102
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 3.00
4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00
4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00
4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00
4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00
4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00
4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00
28.00 35.00 28.00 22.00 31.00 33.00 24.00 31.00 32.00 32.00 25.00 31.00 25.00 32.00 31.00 21.00
Kesadaran merek(X2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
BA_1 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 5.00
BA_2 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00
Total_BA
10.00 9.00 8.00 10.00 6.00 9.00 7.00 8.00 6.00 7.00 8.00 8.00 9.00 8.00 9.00 6.00 7.00 6.00 8.00 7.00 10.00 9.00 8.00 10.00 6.00 9.00
103
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00
3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00
7.00 8.00 6.00 7.00 8.00 8.00 9.00 8.00 9.00 6.00 7.00 6.00 8.00 7.00 10.00 9.00 8.00 10.00 6.00 9.00 7.00 8.00 6.00 7.00 8.00 8.00 9.00 8.00 9.00 6.00 7.00 6.00 8.00 7.00
Kepercayaan (X3) No 1 2 3 4 5 6 7 8
TR_1 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.00
TR_2 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00
TR_3 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00
TR_4 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00
TR_5 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00
TR_6 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00
TR_7 4.00 5.00 5.00 3.00 3.00 5.00 4.00 4.00
Total_TR 28.00 35.00 32.00 26.00 30.00 32.00 25.00 31.00
104
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00
4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00
3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00
4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00
3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00
4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00
3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00
24.00 30.00 33.00 23.00 26.00 35.00 28.00 21.00 28.00 29.00 21.00 27.00 28.00 26.00 26.00 25.00 28.00 28.00 28.00 28.00 32.00 34.00 22.00 25.00 28.00 31.00 28.00 26.00 28.00 34.00 27.00 28.00 33.00 23.00 26.00 35.00 28.00 21.00 28.00 29.00 32.00 25.00 24.00 31.00 32.00 25.00 31.00 25.00
105
57 58 59 60
5.00 4.00 3.00 3.00
5.00 4.00 3.00 3.00
4.00 5.00 3.00 4.00
4.00 5.00 3.00 4.00
5.00 4.00 3.00 3.00
5.00 4.00 3.00 3.00
4.00 5.00 3.00 4.00
32.00 31.00 21.00 24.00
Keputusan pembelian (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
KP_1 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 3.00 4.00
KP_2 5.00 5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 5.00
KP_3 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00
KP_4 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 5.00
KP_5 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00
KP_6 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00
KP_7 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00
KP_8 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 3.00 4.00
KP_9 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00
KP_10 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00
KP_11 Total_KP 4.00 46.00 5.00 50.00 3.00 46.00 4.00 51.00 4.00 42.00 5.00 52.00 4.00 39.00 3.00 42.00 5.00 43.00 4.00 47.00 4.00 41.00 4.00 44.00 5.00 53.00 4.00 41.00 3.00 47.00 5.00 43.00 3.00 38.00 4.00 40.00 5.00 48.00 3.00 40.00 4.00 47.00 5.00 52.00 3.00 36.00 4.00 41.00 4.00 44.00 5.00 55.00 4.00 44.00 3.00 33.00 5.00 49.00 4.00 51.00 4.00 39.00 4.00 46.00 5.00 51.00 4.00 49.00 3.00 38.00 5.00 50.00 3.00 39.00 4.00 49.00 5.00 50.00 3.00 33.00 4.00 46.00
106
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00
5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00
5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00
4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00
5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00
4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00
4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00
5.00 4.00 5.00 3.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00
4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00
5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 3.00
5.00 3.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 5.00 3.00 4.00 5.00 3.00
107
51.00 45.00 53.00 40.00 51.00 43.00 41.00 41.00 46.00 43.00 44.00 53.00 43.00 47.00 41.00 41.00 40.00 49.00 38.00
Lampiran (3) Uji Validitas dan Realibitas Hasil Uji Validitas Butir Pertanyaan
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
Harga (X1) H_1
0,730
VALID
H_2
0,721
VALID
H_3
0,709
VALID
H_4
0,718
VALID
H_5
0,715
VALID
H_6
0,736
VALID
H_7
0,419
VALID
BA_1
0,435
VALID
BA_2
0,557
VALID
TR_1
0,708
VALID
TR_2
0,804
VALID
TR_3
0,748
VALID
TR_4
0,598
VALID
TR_5
0,630
VALID
TR_6
0,830
VALID
TR_7
0,717
VALID
KP_1
0,678
VALID
KP_2
0,686
VALID
KP_3
0,704
VALID
KP_4
0,602
VALID
KP_5
0,577
VALID
KP_6
0,520
VALID
KP_7
0,646
VALID
KP_8
0,730
VALID
KP_9
0,624
VALID
Kesadaran merek (X2)
Kepercayaan (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
108
KP_10
0,585
VALID
KP_11
0,525
VALID
Hasil Uji Reliabilitas Cronbach
N of
Keterang
Alpha
Item
an
Harga (X1)
0,886
7
Reliabel
Kesadaran merek (X2)
0,750
2
Reliabel
Kepercayaan (X3)
0,906
7
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
0,896
11
Reliabel
Variabel
Lampiran (4) Uji regresi linier berganda Correlations Harga Harga
Pearson Correlation
Kesadaran_Merek 1
.069
-.058
.601
.658
60
60
60
.069
1
.025
Sig. (2-tailed) N Kesadaran_Merek
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepercayaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Keputusan_Pembelian
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepercayaan
.601
.849
60
60
60
-.058
.025
1
.658
.849
60
60
60
**
.105
.000
.001
.423
60
60
60
.633
**
.417
109
Correlations Keputusan_Pembelian Harga
Pearson Correlation
.633
Sig. (2-tailed)
.000
N Kesadaran_Merek
60
Pearson Correlation
.417
Sig. (2-tailed)
60
Pearson Correlation
.105
Sig. (2-tailed)
.423
N Keputusan_Pembelian
**
.001
N Kepercayaan
**
60
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b
Model Summary Model
R
1
.747
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.558
.534
Durbin-Watson
3.57016
2.409
a. Predictors: (Constant), TRUST, BRAND_AWARENESS, HARGA b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PELANGGAN
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
899.473
3
299.824
Residual
713.777
56
12.746
1613.250
59
Total
F 23.523
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PELANGGAN b. Predictors: (Constant), TRUST, BRAND_AWARENESS, HARGA
110
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) HARGA
Std. Error 4.274
5.616
.815
.118
1.541 .184
Beta .761
.450
.615
6.887
.000
.370
.371
4.165
.000
.124
.132
1.482
.144
1 BRAND_AWARENESS TRUST
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
60 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 3.47820686
Absolute
.091
Positive
.064
Negative
-.091
Kolmogorov-Smirnov Z
.704
Asymp. Sig. (2-tailed)
.705
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
111
Charts
112
113