FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT. MEGA ELTRA (PERSERO) CABANG MEDAN
OLEH: NAMA
:
EKATHERINA O.K.
NIM
:
020503103
DEPARTEMEN
:
AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2008 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 02 Februari 2008 Yang membuat pernyataan,
Ekatherina O. K Nim. 020503103
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis percaya ini semua berkat mujizat Tuhan dan kasih karuniaNya yang memampukan penulis untuk menyelesaikan setahap demi setahap dalam proses pengerjaan skripsi. Judul skripsi penulis adalah “Analisis Harga Jual Produk Terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan” yang diajukan sebagai bahan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis sangat berterimakasih kepada orang tua penulis, Drs. Eddy Budianto dan Indrawaty Effendy telah tidak henti-hentinya terus mendukung penulis lewat bekerja, nasehat, desakan maupun doa demi tercapainya cita-cita anaknya. Penulis juga bersyukur kepada pihak-pihak secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini, diantaranya adalah: 1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si. Ak 3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E.,M.Acc.,Ak. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
4
dosen pembimbing penulis. Terima kasih atas waktu yang disediakan, dukungan semangat dan bimbingan yang telah Bapak berikan. 4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji I. 5. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji II. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya jurusan Akuntansi yang telah mendidik dan membagikan ilmunya buat masa depan penulis. 7. Bapak dan Ibu pegawai di Departemen Akuntansi dan Fakultas Ekonomi pada umumnya, khususnya untuk Bapak O.K Rafii, SE sebagai Kepala Pustaka FE USU yang bersedia membiarkan penulis tetap berada di Perpus meskipun jam istirahat sudah tiba. 8. Bapak Anzani sebagai kepala akuntansi di PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut dan seluruh staf perusahaan yang terlibat dalam proses pengambilan data penelitian. Terima kasih atas kebaikannya. 9. Bapak. Pdt. Yosep Moro Wijaya, SE dan Bapak Pdm. Robert Tedjasukamana, Ssn. selaku bapak rohani penulis. Ci Pen Pen sebagai kakak rohani serta seluruh fulltimer Gereja Mawar Sharon Satelit Myhome Medan yang senantiasa selalu memberikan dukungan semangat dan doa. Thx Andreas untuk bantuan komputer dan segala perangkatnya demi terselenggaranya seminar proposal. 10. Anak-anak rohani Pemasa (Hepi, Stepi, Aling dan Cece), rekan sepenilikan (Pelik, Wawin, Ko Charles, Susan, Lia), Aan, Kosy, Peda buat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
5
perhatian dan semangatnya. Kalian menerimaku apa adanya, tidak hanya kelebihan tetapi juga kekurangan penulis. Thx Guys. 11. Teman-teman sejawatan Akuntansi (Martin, Novie, Farida, Suria, Rico, Donna, Eva, Deddy, Bang Jenni, Ko Hendrik, Kak Jimel) yang terus mendukung
lewat
kata-kata,
waktu
dan
tidak
sungkan-sungkan
memberikan bantuan. Khusus Christian – FKG USU, thx untuk selalu setia menyemangatiku lewat sms. Jetut, thx training SPSS nya. Kehadiran kalian menambah warna dihidupku. Sukses untuk semuanya. 12. Terakhir untuk adek-adekku yang manis dan cakep (Epi, PinPin dan Asen) yang selalu mengingatkanku untuk selalu fokus dan tidak patah semangat untuk menyelesaikan ini semua. Kalian akan menjadi orang-orang yang luarbiasa dan membanggakan orang tua. Terus semangat!!! Semua hasil penelitian ini penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, My Jesus. Penulis menyadari penelitian ini jauh dari kata sempurna yang mempunyai banyak kekuarangan. Penulis berharap agar penelitian ini dapat berguna bagi generasi selanjutnya di kemudian hari. Semua indah pada waktuNya.
Medan, 02 Februari 2008 Penulis
Ekatherina O.K Nim.020503103
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
6
ABSTRAK Profitabilitas adalah suatu bentuk pengukuran keuntungan yang diperoleh dari seluruh modal perusahaan yang dinilai dalam bentuk dalam aktiva. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Rasio yang rendah mencerminkan adanya kelebihan investasi dalam aktiva dalam kaitannya dengan volume penjualan, rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai penjualan itu, ketidakefisienan manajemen dalam produksi, pembelian berlebihan, strategi pemasaran, dan menurunnya kondisi usaha. Sehubungan dengan volume penjualan maka harga jual suatu produk menentukan naik turunnya volume tersebut. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan khususnya perusahaan yang berorientasi di bidang dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga jual berhubungan signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan dan bila ada, seberapa kuat hubungan tersebut. Penelitian dilakukan terhadap PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang menjual beberapa produk. Objek penelitian adalah harga jual produk semen dengan periode 3 tahun dari tahun 2003 -2005 yang dibagi dalam triwulan (12 data). Penelitian diuji dengan menggunakan program SPSS versi 13 dimana harga jual semen sebagai variabel independen, sedangkan profitabilitas (ROI) perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga jual semen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil ini dapat dilihat pada R square atau r determinasi sebesar 0,207, yang berarti hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh variabel-variabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan dan dari pengujian t-test yang menunjukan angka signifikansi (sig) harga jual berada diatas 0,05 yaitu 0,138 berarti variabel harga jual tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan pada tingkat kepercayaan 95%. Kata kunci : Harga jual, Volume Penjualan, Profitabilitas (ROI), Rasio.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
7
ABSTRACT Profitability is an income measurement which emerged from all company capital which asses by the company’s assets. This ratio shows the ability of the company to get income/ profit. A low ratio indicate excess investment in assets related to selling volume, the low selling volume compare to any expenditure cost to reach the selling point, the inefficient management in production, excess purchase, marketing strategy, and the decreasing of business condition. Related to the selling amount, the selling price per product determines the increasing and decreasing of the selling volume. It is an important matter and company need to concern about it particularly trading company. The purpose of the research is to find out whether the selling price related significantly on the profitability rate of the company and if exist, how strong the relationship is? This research was held in PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, which sells various products. The object of the research is the selling price of cement in three years period from 2003 to 2005 which divide into three quarterly (12 data). This research was tested by using SPSS program version 13, which the selling price as independent variable, where as a profitability (ROI) of the company as dependent variable. This result of this research shows that the selling price of cement has no significant influence on the company profitability. This research can be seen on R square or R determination for 0,207, which means only 20,7% variation from the ROI change and describe bay the change variables of selling price. Meanwhile the remainder 79,3% explain by other variables which not included in equivalency and from T-Test examination which show significant number (sig) selling price over 0,05% that is 0,138. It means that the selling piece variable not give significance influence on the profitability (ROI) of the company on the trustiness rate 95%.
Keywords : Selling Price, Selling Volume, Profitability (ROI), Ratio.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
8
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN……………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR………………………………………………...
ii
ABSTRAK……………………………………………………………..
v
ABSTRACT……………………………………………………………
vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………...
vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………..
ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….....
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah……………………………………
1
B.
Perumusan Masalah…………………………………………
6
C.
Tujuan Penelitian……………………………………………
7
D.
Manfaat Penelitian…………………………………………..
7
BAB II A.
TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Sebagai Gambaran Kondisi Perusahaan 1. Pengertian Laporan Keuangan………………………….
8
2. Tujuan Laporan Keuangan……………………………...
8
3. Jenis Laporan Keuangan………………………………..
10
4. Keterbatasan Laporan Keuangan……………………….
17
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
9
B.
Analisa Laporan Keuangan Menghasilkan Informasi yang Lebih Akurat
C.
D.
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan............................
20
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan..................................
21
3. Manfaat Analisa Laporan Keuangan................................
22
4. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan.............
25
Harga Jual Produk 1. Pengertian Harga Jual.......................................................
32
2. Dasar Penetapan Harga Jual.............................................
33
3. Tujuan Penetapan Harga Jual...........................................
35
4. Metode Penetapan Harga Jual..........................................
37
Profitabilitas Sebagai Ukuran Kemampuan Perusahaan Menghasilkan Laba…………………………………………
E.
Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Profitabilitas Perusahaan……………………………………
F.
BAB III
40
45
Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual…………………………………..
47
2. Hipotesis………………………………………………..
47
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian……………………………………………..
48
B.
Identifikasi Variabel………………………………………..
48
C.
Jenis Data…………………………………………………...
49
D.
Teknik Pengumpulan Data………………………………….
50
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
10
E.
Metode Penganalisaan Data…………………………………
50
F.
Jadwal dan Lokasi Penelitian………………………………..
53
BAB IV A.
ANALISIS HASIL PENELITIAN Data Penelitian A. Gambaran Umum PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan 54 1. Sejarah Ringkas Perusahaan…………………………
54
2. Struktur Organisasi Perusahaan……………………..
56
3. Aktivitas Perusahaan………………………………...
66
2. Laporan Keuangan PT. Mega Eltra (Persero) Cabang
B.
BAB V
Medan……………………………………………………
67
3. Harga Jual pada PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
68
4. Profitabilitas PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
74
Analisis Hasil Penelitian 1. Variabel Penelitian………………………………………
79
2. Statistik Deskriptif………………………………………
80
3. Uji Normalitas…………………………………………..
82
4. Uji Parametrik…………………………………………..
90
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan…………………………………………………
95
B.
Saran………………………………………………………..
95
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
98
LAMPIRAN Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
11
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Tabel 1.1
Data Harga Jual, Total Sales, NIAT dan Profitabilitas (ROI) Perusahaan
Tabel 3.1
51
Harga Jual Semen PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Tabel 4.2
04
Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien Korelasi
Tabel 4.1
Halaman
71
Perhitungan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
76
Tabel 4.3
Variabel Harga Jual Semen dan ROI
80
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
81
Tabel 4.5
Skewness and Kurtosis Test
83
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
85
Tabel 4.7
Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien Korelasi
91
Tabel 4.8
Variables Entered/Removed
92
Tabel 4.9
Model Summary
92
Tabel 4.10
Coefficients
93
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
12
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Gambar 2.1
Hubungan PM dan TATO
43
Gambar 2.2
DuPont Analysis
44
Gambar 2.3
Kerangka Konseptual
47
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Gambar 4.2
59
Grafik Harga Jual PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Gambar 4.3
Halaman
72
Grafik Perubahan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
78
Gambar 4.4
Histogram Harga Jual
86
Gambar 4.5
Histogram Profitabilitas (ROI)
87
Gambar 4.6
Grafik P-Plot Harga Jual
88
Gambar 4.7
Grafik P-Plot Profitabilitas (ROI)
89
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
13
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Lampiran 1
Hasil Output Data dari Pengelolaan SPSS
Lampiran 2
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003
Lampiran 3
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003
Lampiran 4
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2003
Lampiran 5
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003
Lampiran 6
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003
Lampiran 7
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2003
Lampiran 8
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003
Lampiran 9
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003
Lampiran 10
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2003
Lampiran 11
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
14
Desember (TW IV) 2003 Lampiran 12
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2003
Lampiran 13
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TWIV) 2003
Lampiran 14
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004
Lampiran 15
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004
Lampiran 16
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2004
Lampiran 17
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004
Lampiran 18
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004
Lampiran 19
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2004
Lampiran 20
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2004
Lampiran 21
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2004
Lampiran 22
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TWIII) 2004
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
15
Lampiran 23
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004
Lampiran 24
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004
Lampiran 25
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2004
Lampiran 26
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005
Lampiran 27
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005
Lampiran 28
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Maret (TW I) 2005
Lampiran 29
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005
Lampiran 30
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005
Lampiran 31
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Juni (TW II) 2005
Lampiran 32
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005
Lampiran 33
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005
Lampiran 34
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
16
(Persero) Cabang Medan Periode September (TW III) 2005 Lampiran 35
Laporan Laba Rugi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005
Lampiran 36
Neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005
Lampiran 37
Rekap Penjualan, Harga Pokok & Laba Kotor PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Periode Desember (TW IV) 2005
Lampiran 38
Perhitungan Harga Jual Semen Per Zak PT Mega Eltra (PERSERO) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
17
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi modern yang mempunyai kegiatan
tertentu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Tujuan perusahaan disamping mencari laba, juga mencakup : pertumbuhan yang terus menerus, kelangsungan hidup, kesan positif di mata publik. Lingkungan baik di sekitar perusahaan maupun di dalam perusahaan turut berperan serta dalam proses pencapaian tujuan tersebut, seperti contohnya : persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi terus menerus meningkat tanpa memperdulikan apakah para peserta bisnis telah siap atau belum untuk menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Situasi ekonomi yang demikian memaksa mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan untuk terus mengikuti perkembangan dunia bisnis dan segala konsekuensi yang terkandung di dalamnya. Salah satu hal yang sangat perlu untuk diketahui dalam perkembangan dunia bisnis adalah mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Kompleksnya kegiatan suatu perusahaan menuntut agar dapat memperoleh informasi yang lengkap demi efisiensi dan efektivitas yang akhirnya berguna dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan, terutama bagi pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
18
paling dekat dengan perusahaan dari sudut pandang sehari-hari, yang sekaligus juga bertanggung jawab atas kinerja jangka panjang. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaaan perusahaan. Alat bantu yang dimaksud adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan sepenuhnya tanggung jawab dari menajemen. Laporan keuangan berisi tentang angka-angka
yang
memberikan
informasi
keuangan
perusahaan
yang
menggambarkan kondisi keuangan dalam keadaan sehat atau tidak sehat dan sejauh mana tingkat keberhasilan dari pihak manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Data perusahaan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Penganalisaaan lebih lanjut berarti menggali dan mengungkapkan lebih banyak informasi yang di dalamnya. Tujuan dilakukannya analisis keuangan yaitu untuk menentukan perkiraan dan prediksi yang paling tepat mengenai kondisi dan kinerja di masa yang akan datang. Salah satu alat analisis yang biasa digunakan adalah rasio keuangan, yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya. Secara umum, metode yang sering digunakan yaitu analisa rasio yang terbagi dalam rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio efisiensi atau aktivitas, rasio profitabilitas. Profitabilitas perusahaan ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
19
dan dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas sering digunakan sebagai penilaian kinerja menajemen dalam mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga semakin tinggi tingkat efisiensi dan efektivitas pada akhirnya akan membawa perusahaan pada pencapaian profitabilitas yang tinggi. Masalah Profitabilitas lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan dapat bekerja efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dari cara perusahaan menghasilkan laba dengan kekayaan atau modal yang dimiliki, baik modal asing maupun modal sendiri (equity). Sehingga yang harus diperhatikan perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi juga usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya. Salah satu cara yang paling umum digunakan yaitu dengan meningkatkan penjualan. Penjualan dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu dengan meningkatkan harga jual atau meningkatkan volume penjualan. Banyaknya volume penjualan berhubungan dengan penetapan harga jual yang merupakan kebijaksanaan perusahaan. Penetapan harga jual yang dihasilkan oleh para produsen mempunyai beberapa tujuan yaitu : mendapatkan laba maksimal, mendapatkan pengembalian investasi, mencegah atau mengurangi persaingan, mempertahankan atau memperbaiki market share. PT Mega Eltra (Persero) yang terletak di Jl. Komplek Mutatuli Indah Block AA no. 52 Medan ini merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang eksport – import, kontraktor, distributor bahan-bahan kimia, cat, semen,
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
20
dan pupuk. Dilihat dari aktivitas perusahaan, PT Mega Eltra (Persero) cabang Medan lebih banyak terfokus pada bidang distributor semen, yang akan menjadi objek penelitian peneliti. Aktivitas perusahaan ini merupakan hasil keputusan dari manajemen. Pengaruh keputusan operasi manajemen terhadap kinerja perusahaan tertuang dalam laporan laba rugi. Sedangkan mengenai efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dilihat dalam neraca perusahaan. Berikut ini adalah data harga jual dalam kaitannya dengan penjualan dan profitabilitas PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang terdapat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Data harga jual, Total sales, NIAT dan Profitabilitas (ROI) Perusahaan Periode
Harga Jual (Rp/zak)
Total Sales Semen (Rp)
NIAT
ROI (%)
Tahun 2003
18.779,18
11.046.742.545
1.050.694.730
16,296%
Tahun 2004
20.835,47
21.157.758.230
1.215.671.920
12,549%
Tahun 2005
25.317,59
36.344.235.393
2.641.032.037
12,816%
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Dari data diatas, kita dapat melihat ketidakstabilan profitabilitas (ROI) yang dicapai perusahaan dalam waktu 3 tahun. Dimana dari tahun 2003 ke tahun 2004 profitabilitas mengalami penurunan (16,296% ke 12,549%),
sedangkan
pada tahun 2005 kembali meningkat (12,549% ke 12,816%) walaupun jumlahnya sedikit dibandingkan dengan profitabilitas yang pernah dicapai pada tahun 2003. Perubahan yang tidak stabil ini tentunya sangat tidak diharapkan oleh perusahaan karena
profitabilitas
sangat
penting
untuk
perkembangan
perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
21
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan profitabilitas yaitu dengan meningkatkan pernjualan yang merupakan kegiatan utama dari PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan sebagai perusahaan dagang yang akhirnya berdampak dengan peningkatan laba bersih. Tinggi rendahnya penjualan semen banyak dipengaruhi oleh harga jual semen sebagai produk utama dari perusahaan tersebut. Namun bila kita lihat dari data diatas, ketika harga jual meningkat yang berdampak pada penjualan yang juga meningkat serta peningkatan laba tetapi malah sebaliknya tidak terjadi demikian dengan profitabilitas. Ini bisa dilihat di tahun 2004, profitabilitas mengalami penurunan dan di tahun 2005, meskipun penjualan dan laba meningkat banyak tetapi profitabilitas perusahaan hanya mengalami kenaikan sedikit saja. Oleh karena itu, sorotan penelitian ini difokuskan pada harga jual perusahaan dalam kaitannya dengan profitabilitas perusahaan. Sebagaimana diketahui, profitabilitas sangat penting dalam memprediksi perkembangan perusahaan ke depan dan penetapan harga jual produk merupakan keputusan penting perusahaan dalam menargetkan laba yang diinginkan sehubungan dengan profitabilitas perusahaan. Hubungan antara kedua hal tersebut menarik untuk dikaji lebih jauh agar dapat diperoleh jawaban secara teoritis dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh harga jual produk tehadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, peneliti akan membahasnya dalam skripsi yang diberi judul : “Analisis Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.”
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
22
B.
Perumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: 5.
Apakah harga jual produk berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan?
6.
Seberapa kuat pengaruh harga jual terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan?
Batasan Operasional Penelitian Batasan Operasional Penelitian ini adalah: 1.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan dagang - PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan yang bergerak dalam bidang distributor semen (semen Padang), pupuk (PUSRI), peralatan teknik (cat sigma) dan agro kimia serta di bidang jasa kontruksi.
2.
Data yang diteliti berupa laporan laba rugi dan neraca perusahaan tersebut periode 2003 s/d 2005.
3.
Faktor yang mempengaruhi perubahan profitabilitas dibatasi pada satu variabel yaitu: harga jual produk.
4.
Harga jual produk yang digunakan adalah harga jual semen sesuai periodenya yaitu per triwulan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
23
5.
Profitabilitas yang digunakan adalah hasil olahan perhitungan peneliti sesuai periodenya dan laba yang digunakan dalam perhitungan merupakan laba bersih (net income after tax = NIAT).
C.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apakah harga jual produk berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
2.
Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh harga jual produk terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
D.
Manfaat penelitian Manfaat Penelitian ini adalah:
1.
Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan peneliti mengenai penetapan harga jual produk dan kaitannya dalam rasio keuangan yang merupakan alat dalam menganalisis laporan keuangan dan ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola usahanya.
2.
Bagi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, khususnya untuk pihak manajemen. Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan atau masukan kepada bagian-bagian terkait di perusahaan khususnya meningkatkan profitabilitas dalam kaitannya dengan melakukan kebijakan harga jual produk.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
24
3.
Bagi pihak – pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan dan bahan referensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Laporan Keuangan Sebagai Gambaran Kondisi Perusahaan
1.
Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari akuntansi, yang
mana sebagai ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tutup buku yang bersangkutan. Informasi akuntansi sebagaimana tersaji di dalam laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan perusahaan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan. Ditinjau dari sudut pandang pihak internal perusahaan (manajer, pemilik perusahaan, karyawan), laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk mengkomunikasikan
performance
(kinerja)
keuangan
perusahaan
yang
dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan , sedangkan bila laporan keuangan ditinjau dari sudut pandang pemakai (investor, kreditor, pemasok), maka informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
25
2.
Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
(2007 : 4) menyebutkan bahwa “Tujuan laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.” Laporan keuangan yang telah disusun dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan dimana laporan keuangan menyajikan informasi yang penting mengenai suatu perusahaan secara periodik seperti dalam bulanan, triwulan atau tahunan. Menurut Ashari dan Darsono (2005, 12-13) mengungkapkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan menyangkut: 1. Posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, yaitu keadaaan pada tanggal tertentu mengenai kekayaan dan sumber kekayaan perusahaan. 2. Kinerja perusahaan selama periode tertentu, yaitu besarnya aktivitas dan biaya untuk menjalankan aktivitas serta hasil (laba/rugi) dari aktivitas selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. 3. Perubahan posisi keuangan selama periode tertentu, yaitu perubahan kekayaan dan sumber kekayaan selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. 4. Perputaran kas selama periode tertentu, yaitu menyangkut aliran kas masuk dan keluar perushaaan selama periode tertentu. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia mengenai tujuan laporan keuangan yaitu: 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
26
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
3.
Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK no. 1, ada 5 macam laporan keuangan yang diakui, yaitu
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan kauangan. Dalam penelitian ini, laporan keuangan yang akan dibahas hanyalah neraca dan laporan laba rugi karena jenis laporan keuangan ini yang sesuai dan diperlukan dalam penelitian yang akan dilakukan. Laporan Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, sedangkan Perhitungan Laba Rugi menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba maupun rugi yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Elemen ataupun isi dari kedua jenis laporan keuangan tersebut, yaitu: a.
Neraca Neraca dapat disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Neraca
adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada tahun tutup buku
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
27
dan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Istilah lain yang dipakai untuk menunjukkan neraca yaitu Balance Sheet. Informasi yang terkandung dalam neraca mampu memberikan informasi tentang dua hal, yaitu : (1) Likuiditas dan (2) fleksibelitas financial perusahaan, yang dapat dipakai sebagai dasar untuk membuat estimasi (prediksi) terhadap keadaaan-keadaaan (financial) di masa yang akan datang. Adapun unsur-unsur/ pos-pos yang terdapat dalam neraca, yaitu: 1. Asset (Harta, Aktiva) Asset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berasal dari transaksi maupun peristiwa di masa lalu. Asset juga sekaligus merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain. Posisi asset ini dalam neraca lazimnya ditempatkan di sebelah kiri aktiva. Accounting Principle Board (APB) Statement (1970:132) mengartikan asset sebagai “Kekayaan ekonomi perusahaaan, termasuk di dalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.” Sedangkan menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefenisikan asset adalah “Kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.”
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
28
Dari uraian defenisi-defenisi diatas, dapat diketahui bahwa sesuatu dianggap sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan. Adapun asset atau aktiva ini dapat dibedakan dalam beberapa golongan seperti : aktiva lancar yang mencakup kas, piutang usaha, persediaan barang, beban dibayar dimuka, dan lain-lain ; investasi ; aktiva tetap berwujud mencakup bangunan, tanah, kendaraan, mesin, dan lain-lain ; aktiva tidak berwujud mencakup hak paten, hak cipta, dll serta aktiva lain-lain yang tidak bisa digolongkan dalam katagori aktiva diatas. 2. Liabilities (Kewajiban/Hutang) Hutang
merupakan
kewajiban
yang
dimiliki
perusahaan
untuk
menyerahkan uang, barang, maupun jasa kepada pihak lain sebagai akibat dari peristiwa maupun transaksi di masa lalu. APB Statement (1970 : 134) menyatakan bahwa “Kewajiban ekonomis dari suatu peruhasaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban di sini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.” Kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayar di masa yang akan datang didiskontokan (dinilai berdasarkan present value untuk yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran, sejumlah nilai nominal. Sedangkan FASB (1990) memberikan defenisi
kewajiban
sebagai
“Kemungkinan pengorbanan
kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
29
pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.” Kewajiban ini dapat dikatagorikan menjadi tiga macam yaitu: (1) kewajiban lancar (jangka pendek) seperti utang dagang, (2) kewajiban jangka panjang seperti wesel bayar, (3) kewajiban lain-lain.
3. Owners’ Equity (Modal Pemilik) Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik. Sedangkan dalam perusahaan perseroan, modal dalam bentuk saham harus dibedakan dengan : (1) Retained Earnings (laba ditahan) seperti laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan deviden,
(2)
Contributed Capital ( modal setor) seperti agio saham, modal donasi, treasury stock. Transaksi modal dapat dibagi dua yaitu: a. Transaksi modal, menyangkut transaksi langsung dari pemilik dengan perusahaan misalnya pembayaran dan pengambilan modal. b. Transaksi yang berkaitan dengan laba, menyangkut transaksi yang berkaitan dengan laba misalnya transaksi laba/rugi, koreksi tahun lalu, dan sebagainya.
Adapun beberapa bentuk penyajian Neraca sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
30
1.
Bentuk Neraca Staffel atau Report Form Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Di sebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
2.
Bentuk kedua Neraca Skontro atau Account Form Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri (di Inggris di sebelah kanan) dan kewajiban dan modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah menyebelah.
3.
Bentuk yang menyajikan posisi keuangan atau Financial Position Form Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan hasil pengurangannya diketahui Modal Kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang maka akan diperoleh modal pemilik.
b.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah hasil,
biaya dan laba maupun rugi yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan membandingkan penghasilan dengan biaya selama jangka waktu tertentu maka akan diketahui besarnya laba atau rugi untuk periode waktu tertentu. Menurut APB Statement (1970) mengartikan Laba/Rugi sebagai “Kelebihan/defisit penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi.” Jadi
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
31
laporan laba rugi menggambarkan aktivitas operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi melaporkan profitabilitas organisasi bisnis selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan perubahan-perubahan dalam ekuitas pemilik yang berkaitan dnegan kegiatan-kegiatan perusahaan. Tujuan penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan dilakukannya kegiatan perusahaan. Unsur-unsur/ pos-pos yang terkandung dalam laporan laba rugi yaitu: 1. Operating Revenue atau Sales (Penghasilan) Ada beberapa defenisi yang dikutip oleh Harahap (1998 : 113) sehubungan dengan hasil/revenue, yaitu: a. Committee on Terminology mendefenisikan revenue sebagai hasil dari penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada langganan, atau mereka yang menerima jasa. b. APB mendefenisikan revenue sebagai kenaikan gross di dalam asset dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. c. FASB mendefinisikan revenue sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entitiy atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan/produksi barang, pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
32
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. Dapat disimpulkan, karakteristik dari penghasilan / pendapatan adalah (1) pendapatan itu muncul dari kegiatan-kegiatan pokok perusahaan dalam mencari laba dan (2) pendapatan itu sifatnya berulang-ulang atau berkesinambungan.
Contoh:
pendapatan
penjualan
barang
dagangan,
pendapatan jasa, dan lain- lain.
2. Expense (Biaya) Adapun beberapa defenisi yang dikutip oleh Harahap (1998:114) sehubungan dengan expense / biaya, yaitu: a. Committee on terminology menyatakan biaya adalah semua biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. b. APB mendefenisikan biaya sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. c. FASB mendefenisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
33
Contoh biaya yaitu biaya pokok penjualan, biaya operasi, biaya karyawan, biaya penyusutan peralatan, dan lain-lain. Suatu perusahaan dikatakan memperoleh laba bila penerimaan perusahaan dalam satu periode tertentu (penghasilan) lebih besar daripada biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu (biaya/beban). Sebaliknya suatu perusahaan dikatakan mengalami kerugian bila biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu lebih besar daripada penerimaan perusahaan dalam satu periode tertentu.
Bentuk-bentuk laporan laba rugi yang biasa disajikan ada dua macam yaitu: 1.
Bentuk rekening (account form) dimana biaya-biaya dan kerugian ditempatkan di sebelah kiri sedangkan pos penghasilan ditempatkan di sebelah kanan.
2.
Bentuk laporan (report form) dimana penghasilan dan biaya biasanya disusun secara vertikal. Bentuk laporan ini dapat dibagi lagi menjadi dua bentuk penyusunan, yaitu:
4.
a.
Bentuk single step
b.
Bentuk multiple step
Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, menunjukkan peningkatan maupun penurunan yang terjadi dari aktivitas perusahaan pada periode tertentu. Pada
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
34
dasarnya, laporan keuangan bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai suatu perusahaan kepada pihak yang berkaitan. Dari manfaat yang dimiliki tersebut, laporan keuangan juga tidak terlepas dari keterbatasan yang dimilikinya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu: a.
Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang bersifat final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi (tidak sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi-kondisi ekonomi saat itu). Hal ini disebabkan karena banyaknya estimasi-estimasi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan secara periodik tersebut dan pencatatan aktiva-aktiva sesuai dengan harga perolehannya tanpa memperhitungkan perubahan-perubahan harga yang terjadi setelah aktiva tersebut dicatat.
b.
Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk pihak Bank, Investor dan Pajak.
c.
Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Seperti halnya dalam pencatatan nilai aktiva. Laporan keuangan dibuat dengan konsep going concern atau anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
35
perolehannya (cost equisition) dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya. d.
Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun dari waktu
ke
waktu
berikutnya,
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebelumnya, sehingga mengakibatkan kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unita yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
Karena
hal
tersebut,
bila
suatu
analisa
dengan
memperbandingkan data tersebut beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang keliru (misleading). Untuk menghitung perkembangan sebenarnya yang dicapai harus diperhatikan perubahan daya beli uang tersebut atau dengan kata lain harus dikliminasi pengaruh kenaikan harga tersebut. e.
Laporan keuangan
adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau
transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan (dikuantifikasikan) dengan
satuan
uang.
Akibatnya
laporan
keuangan
tidak
dapat
mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
36
keadaan keuangan perusahaan yang tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau adanya kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan yang telah disetujui, kemampuan serta integritas manajernya dan sebagainya. Hal ini dapat membuat pihak-pihak yang membaca laporan keuangan tersebut tidak akan mengetahui kondisi-kondisi diatas.
B.
Analisa Laporan Keuangan Menghasilkan Informasi yang Lebih Akurat
1.
Pengertian Analisa Laporan Keuangan Adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan
seperti bahwa secara umum laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan menyebabkan laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan adanya masalah diatas, maka sangat dibutuhkan peran analisa laporan keuangan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan. Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
37
Analisa laporan keuangan itu sendiri berarti proses penilaian yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan hasil-hasil operasi di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Harahap (1998 : 190), memberi arti analisa laporan keuangan sebagai berikut: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
2.
Tujuan Analisa Laporan Keuangan Kegiatan analisa laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data
yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam, dengan teknik tertentu sehingga dapat menambah informasi dalam laporan keuangan tersebut. Hasil analisa laporan keuangan akan memperkuat keyakinan kita pada informasi yang ada karena bisa memberikan informasi berupa: a. Kesalahan proses akuntansi seperti kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, kesalahan jurnal. b. Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar, menghilangkan data, dll. Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan menurut Harahap (1998 : 197) yaitu: a. Screening Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
38
Analisa dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger. b. Forcasting Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. c. Diagnosis Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalahmasalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain. d. Evaluation Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-lain.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain: 1. Dapat menilai prestasi perusahaan. 2. Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan. 3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu : a.
Posisi keuangan (Asset, Kewajiban dan Modal)
b.
Hasil usaha perusahaan (Pendapatan dan Biaya)
c.
Likuiditas
d.
Solvabilitas
e.
Aktivitas
f.
Rentabilitas dan Profitabilitas
g.
Indikator Pasar Modal
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
39
4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu dan memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. 5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana dan besarnya laba.
3.
Manfaat Analisa Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak. Dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan, maka dapat diketahui kearah mana perkembangan perusahaan tersebut. Dalam menganalisis laporan keuangan, masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam menganalisis laporan keuangan dan menghasilkan manfaat yang berbeda juga. Dengan kata lain, penafsiran atas hasil analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan. Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil analisa laporan keuangan yaitu : a.
Bagi manajer atau pimpinan perusahaan. Dengan menganalisa laporan keuangan maka akan diketahui posisi keuangan perusahaannya periode yang baru selesai dilalui, sehingga dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik pada periode yang akan datang, dapat memberikan masukan pada manajer untuk memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan sistem kebijakan strategi-strategi yang tepat. Hal penting yang biasanya
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
40
dilihat oleh pihak manajemen adalah laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva dalam kondisi aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi. b.
Bagi investor. Informasi yang diperoleh dapat membantu pihak investor untuk menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual saham. Informasi tersebut juga membantu pemegang saham untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
c.
Bagi karyawan. Mereka tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
d.
Bagi pemberi pinjaman. Mereka tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
e.
Bagi pemasok dan kreditur usaha lainnya, membantu mereka untuk memutuskan apakah jumlah terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Mereka berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada perusahaan. Untuk kredit jangka panjang, analisis laporan keuangan terutama diperlukan untuk jaminan investasinya, prospek keuntungan
di
masa
mendatang
dan
perkembangan
perusahaan
selanjutnya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
41
f.
Bagi pelanggan. Mereka berkepentingan mengetahui informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang perdagangan atau tergantung pada perusahaan.
g.
Bagi pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah yang dimaksud adalah aparatur negara dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan dalam menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
h.
Bagi masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik. Analisia laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend)
dan
perkembangan
terakhir
kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
4.
Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Jika analisa laporan keuangan merupakan upaya mencari hubungan antara
berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan, maka dalam kegiatan ini perlu diketahui
tekinik
dan
metodenya.
Teknik
merupakan
cara
bagaimana
dilakukannya analisa. Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
42
diketahui
perubahan-perubahan
dari
masing-masing
pos
tersebut
bila
diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. Tujuannya untuk menyerhanakan data yang digunakan agar menjadi lebih mudah dimengerti. Ada beberapa metode dan teknik yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan seperti berikut ini: 1. Analisa perbandingan laporan keuangan (Metode Komparatif) Metode dan teknik analisa dengan cara membandingkan satu pos dengan pos lainnya atau membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, untuk mengetahui perbedaan/ perubahan, besaran, maupun hubungannya dengan ditunjukannya: a.
Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
b.
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c.
Kenaikan atau penurunan dalam persentase
d.
Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio
e.
Persentase dari total
Melalui informasi diatas, dapat diketahui perubahan mana yang memerlukan perhatian lebih. 2. Tendensi posisi (Trend analysis) Suatu metode atau teknik analisa untuk menggambarkan situasi perusahaan pada waktu tertentu dan dari gambaran tersebut dapat
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
43
diketahui apakah tendensi tetap, naik atau bahkan turun dan dapat dibayangkan kecenderungan (trend) situasi perusahaan di masa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai masa kini. Trend analisa ini biasanya dibuat melalui bentuk grafik. 3. Laporan dengan presentase per komponen (Commom size statement) Metode analisa ini merupakan metode analisa yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk persentase. Contohnya: untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi biaya yang terjadi bila dihubungan dengan total penjualannya atau penjualan untuk laba rugi. Biasanya laporan dibuat secara vertikal. 4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja Suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. 5. Analisa sumber dan pengunaan kas (Cash Flow Statement Analysis) Suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisa rasio keuangan Suatu metode analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
44
7. Analisa perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis) Analisa ini menggunakan data Penjualan, Biaya Variabel (Harga pokok produksi), dan Laba Kotor. Melalui analisa ini, dapat diketahui hubungan antara laba kotor, harga pokok penjualan, dan penjualan serta sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan/ dianggarkan untuk periode tersebut. Hubungan tersebut biasanya ditetapkan dalam bentuk persentase. 8. Analisa Break Even Analisa ini sering digunakan dalam perencanaan keuangan dan juga dalam analisa laporan keuangan. Dalam analisa laporan keuangan, melalui rumus ini dapat diketahui : a.
Hubungan atara penjualan, biaya dan laba
b.
Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel
c.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin untuk menutupi biaya tetap
d.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas di mana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
e.
Untuk mengetahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan
9. Teknik analisa lain, seperti :
Bond Rating
Bankruptcy model
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
45
Take off prediction model
Take Over Model
Dupont Analysis
Dari beberapa teknik dan metode diatas, ada dua macam metode analisa sederhana yang biasa digunakan dalam menganalisa laporan keuangan, yaitu: a.
Analisa Horizontal Metode ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang berbeda untuk melihat perubahan-perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja netto dan kas perusahaan. Dari analisa ini, disamping diketahui perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode lainnya, juga dapat diketahui asal (sumber) dan penggunaan dana perusahaan. Analisa horizontal dapat digunakan untuk laporan neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemiik dan laporan arus kas.
b.
Analisa Vertikal Metode analisa vertikal ini berbeda dengan analisa horizontal. Perbedaan tersebut terletak pada cara memperbandingkannya. Teknik analisa dilakukan dengan penyerhanaan angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan, kemudian diadakan perbandingan pos-pos yang terdapat dalam satu laporan keuangan terhadap suatu pos tertentu yang terdapat dalam laporan keuangan itu sendiri. Pos-pos yang digunakan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
46
sebagai dasar perbandingan disebut base amount. Dalam analisa vertikal terhadap neraca, biasanya yang menjadi base amount adalah total assets atau total kewajiban dan ekuitas. Sedangkan dalam analisa vertikal terhadap laba rugi, biasanya yang menjadi base amount adalah total pendapatan atau penjualan. melalui analisa ini, dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
Metode maupun teknik apapun yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan bukanlah suatu masalah, karena hal itu merupakan langkah awal yang dilakukan guna membuat data menjadi lebih dimengerti yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu metode atau cara yang paling umum digunakan dalam menganalisa laporan keuangan juga yang merupakan pilihan dalam penelitian ini adalah analisa rasio keuangan. Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan (berarti). Misalnya antara pos penjualan dengan biaya penjualan memiliki hubungan signifikan. Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisa kinerja perusahaan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan analisa rasio keuangan, dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan karena mengungkapkan posisi, kondisi keuangan, maupun kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Analisa rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
47
tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan serta sebagai alat prediksi kinerja ekonomis di masa depan dengan kata lain sebagai informasi akuntansi. Ada beberapa macam jenis/ bagian dari analisa rasio keuangan seperti: Harahap (1998:219) membagi rasio keuangan menjadi 6 jenis yaitu: 1. Rasio Likuiditas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Solvabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kwajiban apabila perusahaan dilikuidasi. 3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dsb. 4. Rasio Leverage Rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal ataupun asset. 5. Rasio Aktivitas Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian atau kegiatan lainnya. 6. Rasio Pertumbuhan Rasio yang menggambarkan presentase kenaikan penjualan tahun ini dibanding dengan tahun lalu. Semakin tinggi persentasenya berarti semakin baik keadaannya. 7. Penilaian Pasar Rasio ini merupakan rasio yang khusus digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi perusahaan di pasar modal. 8. Rasio produktivitas Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.
Sedangkan Bambang Rianto (2001:254) menggolongkan rasio keuangan menjadi dua yaitu: 1. Penggolongan berdasarkan sumber data keuangan untuk analisa rasio, antara lain: Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
48
a. Rasio-rasio neraca b. Rasio-rasio laporan laba rugi c. Rasio-rasio antar laporan 2. Penggolongan berdasarkan tujuan analisa rasio, antara lain: a. Rasio Likuiditas b. Rasio Leverage c. Rasio Aktivitas d. Rasio Profitabilitas
C.
HARGA JUAL PRODUK Produk dalam istilah marketing adalah bentuk fisik barang yang
ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya, biasanya pemasar membagi produk konsumen dan produk industri. Produk konsumen ialah barang atau jasa yang dibuat untuk keperluan rumah tangga atau individual sedangkan produk industri ialah barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa lain, atau dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan tersebut. Permasalahannya tidak hanya sampai pada bagaimana menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar tetapi juga bagaimana menentukan harga produk tersebut sehingga produk tersebut dinilai layak untuk dimiliki. 1.
Pengertian Harga Harga ialah nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan
moneter atau uang. Harga suatu produk merupakan faktor penentu permintaan pasar pada suatu barang atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi kompetisi perusahaan dan pangsa pasarnya yang disebabkan karena harga
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
49
menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih, jalan masuknya uang ke perusahaan, juga berhubungan dengan kualitas produk tersebut. Konsumen memandang harga sebagai indikator kualitas produk, terutama jika mereka harus mengambil keputusan membeli dengan informasi yang tidak lengkap. Harga yang ditetapkan terlalu tinggi, bisa jadi produk tersebut tidak dibeli yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Sebaliknya harga yang terlalu rendah, perusahaan akan kesulitan untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan. Harga sangat berperan penting dalam proses pembuatan keputusan pembelian seorang konsumen dan juga penting dalam memproyeksi keuntungan yang akan didapat bagi pihak penjual. Oleh karena itu, harga produk tidak boleh begitu saja ditetapkan, namun harus ditetapkan secara hati-hati dan memerlukan suatu strategi tertentu. Memilih strategi penentuan harga dengan tepat amat penting dilakukan perusahaan.
2.
Dasar Penetapan Harga Penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor internal
maupun faktor eksternal. Masing-masing faktor memiliki beberapa bagian. Yaitu : a.
Faktor Internal yang mempengaruhi penetapan harga, meliputi: 1. Tujuan Pemasaran Sebelum menetapkan harga, perusahaan telah memilih pasar sasarannya dengan menentukan posisi dan strategi bauran pemasarannya dengan cermat sehingga strategi yang ditetapkan akan lebih efektif. Contohnya untuk pangsa pasar yang berpenghasilan tinggi maka juga harus
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
50
menetapkan harga tinggi yang kompetitif. Kotler (1997:341) mengatakan semakin jelas perusahaan menetapkan sasarannya atau tujuannya maka semakin mudah menetapkan harga. 2. Strategi Bauran Pemasaran Dengan strategi ini, Kotler (1997:342) mengatakan penetapan harga harus dikoordinasikan dengan desain produk, distribusi, penetapan promosi untuk membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Dalam hal ini harga merupakan faktor penting yang mentukan faktor penting yang menentukan pasar produk, persaingan dan desain. Harga yang dimaksud menentukan ciri produk yang dapat ditawarkan dan biaya produksi yang dapat direalisasikan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan seluruh bauran pemasaran pada saat menetapkan harga produk tersebut. 3. Biaya Kotler (1997:344) menjelaskan bahwa biaya merupakan faktor yang menjadi dasar penetapan harga yang diterapkan pada produk. Dalam hal ini, perusahaan menginginkan agar harga yang ditetapkan dapat mencakup semua biaya untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk serta tingkat laba yang sesuai dengan upaya yang dilakukan dan risiko yang dihadapi. Perusahaan yang berhasil menekan biaya dapat menetapkan harga yang lebih rendah sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan penjualan dan akhirnya bisa mendapatkan laba yang lebih besar. b.
Faktor Ekternal yang mempengaruhi penetapan harga, meliputi
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
51
1. Pasar dan Permintaan Sebelum menetapakan harga produk, perusahaan harus memahami hubungan antara harga dan permintaan atas produknya karena konsumen pasti akan menyeimbangkan antara harga produk atau jasa dengan manfaat yang dapat diperoleh. 2. Persepsi Konsumen Terhadap Harga dan Nilai Sebelum menetapkan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan persepsi
konsumen
terhadap
harga
dan
cara
persepsi
tersebut
mempengaruhi keputusan membeli. Penetapan harga berorientasi pembeli yang efektif meliputi pemahaman tentang besarnya nilai manfaat yang mereka peroleh dari produk dan penetapan harga yang sesuai dengan nilai tersebut. Jika konsumen menilai harga suatu produk lebih besar daripadanya nilainya, mereka tidak akan membeli. Sebaliknya, jika nilai produk lebih besar daripada harganya, mereka akan membelinya.
3.
Tujuan Penetapan Harga Sebelum penetapan harga dilakukan, haruslah terlebih dahulu ditetapkan
tujuannya terlebih dahulu. Adapun tujuan penetapan harga menurut Mahmud Machfoedz (2007:88) meliput i: a.
Tujuan Berorientasi Laba Tujuan berorientasi laba dapat ditempuh dalam periode jangka pendek atau jangka panjang. 1. Mencapai Target Laba
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
52
Perusahaan dapat menetapkan harga produknya untuk mencapai persentase tertentu dari penjualan atau investasinya. Banyak pengusaha eceran dan grosir menggunakan target laba pada penjualan netto sebagai tujuan penetapan harga periode jangka pendek. 2. Meningkatkan Laba Tujuan untuk meningkatkan laba ini paling banyak diminati oleh perusahan, dimana laba adalah Pendapatan dikurangi oleh beban. Pendapatan merupakan harga jual dikalikan dengan jumlah yang terjual. Tujuan memperbesar laba akan lebih menguntungkan perusahaan jika diaplikasikan dalam jangka panjang. Profitabilitas yang meningkat diharapkan menjadi pengembalian finansial atas penjualan/ investasi. b.
Tujuan Berorientasi Penjualan Adapun langkah-langkah yang ditempuh bila perusahaan memilih tujuan yang berorientasi penjualan yaitu: 1. Meningkatkan Volume Penjualan Ada beberapa perusahaan yang menfokuskan peningkatan volume penjualan selama periode tertentu, misalnya 1 sampai 4 tahun pertama. Strategi ini bertujuan memaksimalkan penjualan. Tujuan ini memandang ekspansi penjualan sebagai suatu perioritas yang lebih penting bagi posisi persaingan jangka panjang perusahaan daripada laba jangka pendek. Peningkatan volume penjualan dapat melalui strategi pemberian diskon. 2. Mempertahankan Atau Meningkatkan Pangsa Pasar
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
53
Untuk mempertahankan pangsa pasar agar tidak direbut oleh kompetitif lain, tidak jarang perusahaan tersebut rela menerima margin laba yang lebih kecil dan mengurangi biaya sehingga dapat menjual produk dengan harga dibawah harga jual yang seharusnya. c.
Tujuan Berorientasi Citra (Prestise) Prestise membuat sebuah harga menjadi relatif lebih tinggi untuk mengembangkan dan menjaga sebuah citra dari kualitas dan esklusivitas. Para produsen mengakui peran harga dalam mengkomunikasikan citra suatu perusahaan dan produk-produknya.
Gugup Kismono (2001 : 47) menyebutkan 5 tujuan penetapan harga bagi perusahaan yaitu: 1. Mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan. Perusahaan menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana yang dapat dipergunakan untuk jalannya operasi perusahaan. 2. Merebut pangsa pasar (market share). Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar pesaing. 3. Mengejar keuntungan. Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapat keuntungan yang optimal bagi produknya. 4. Mendapatkan Return On Investment (ROI) atau pengembalian modal. Agar perusahaan dapat cepat menutup biaya investasi, harga dapat ditetapkan tinggi. 5. Mempertahankan status quo.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
54
Di tengah persaingan beragam produk yang ditawarkan di pasar, produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaanya dengan penetapan harga yang tepat.
4.
Metode Penetapan Harga Gugup Kismono (2001:349) mengungkapkan ada beberapa pendekatan
yang bisa diterapkan dalam menetapkan tingkat harga pada kondisi normal yaitu: a.
Pendekatan Penawaran-Permintaan (Supply-Demand Approach) Harga produk ditentukan oleh keseimbangan antara penawaran dan
permintaan produk tersebut. Permintaan dan penawaran itu sendiri ditentukan oleh banyak faktor. Permintaan (demand) adalah kuantitas produk tertentu yang mau dibayar konsumen dengan harga tertentu. Adapun hukum permintaan yaitu bila harga naik maka permintaan akan berkurang yang disebabkan konsumen mengurangi permintaannya dan akan mencari produk substitusi (pengganti). Selain dipengaruhi oleh harga produk tersebut, permintaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti barang substitusi (pengganti) maupun komplementer (pelengkap), pendapatan konsumen, selera, dan lain-lain. Sedangkan penawaran (supply) adalah kuantititas produk tertentu yang dapat dijual perusahaan dengan harga tertentu. Hukum penawaran berbunyi apabila harga turun maka produsen akan mengurangi penawaran. Selain harga, naik turunnya penawaran juga dipengaruhi oleh biaya produksi, tersedianya faktor produksi, struktur pasar, regulasi pemerintah, dsb. Oleh karena dua pertimbangan diatas, maka harga sebuah produk ditentukan berdasarkan harga keseimbangan yaitu titik tempat bertemunya antara kemampuan konsumen untuk membayar dengan kemampuan produsen menerima Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
55
harga tertentu. Pada titik inilah, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. b.
Pendekatan Biaya (Cost-Oriented Approach) Melalui pendekatan ini, harga ditetapkan dengan jalan menghitung total
biaya dan menambahkan tingkat keuntungan yang diinginkan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu: 1. Markup Pricing Markup pricing diperoleh dengan cara menjumlah seluruh biaya yang diperlukan dalam memproduksi produk, kemudian menentukan persentase markup untuk menutup biaya dan memperoleh keuntungan yang diharapkan. Persentase markup dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Persentase Markup = Harga Jual – Total Biaya Harga Jual 2. Break-Even Analysis (Analisis pulang pokok) BEP adalah suatu metode untuk menentukan jumlah barang yang harus dijual dengan harga tertentu untuk menutupi biaya investasi dan memperoleh keuntungan. Analisis pulang pokok dapat dicari melalui selisih antara total biaya (total cost) dan total penerimaan (total revenue). Biaya total adalah jumlah biaya tetap (fixed cost) ditambah biaya variabel (variable cost). Penerimaan total adalah jumlah perkalian antara harga dengan jumlah barang yang dijual. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan rumus: BEP
=
Total Fixed Cost Price per unit – Variable Cost per unit
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
56
Dalam pendekatan ini, perusahaan dapat menilai berbagai tingkat keuntungan dengan mencoba beberapa alternatif harga. 3. Market Approach (Pendekatan Pasar) Pendekatan Pasar adalah suatu metode penentuan harga dengan menggunakan berbagai variabel yang berpengaruh di pasar yang mempengaruhi harga. Variabel-variabel tersebut
meliputi variabel
persaingan, politik, sosial budaya, persepsi individual dan timing. Jadi tidak ada aturan tertentu, produsen hanya mengikuti pergerakan pasar dan mempertimbangkan kondisi pasar.
Dilihat dari ketiga metode penetapan harga diatas, masing-masing perusahaan bebas memilih salah satu metode yang akan diterapkan atau bisa juga mengkombinasikan ketiga metode tersebut untuk menghasilkan penentuan harga yang tepat karena memadukan berbagai metode.
D.
Profitabilitas Sebagai Menghasilkan Laba
Ukuran
Kemampuan
Perusahaan
Rasio profitabilitas merupakan salah satu bagian dari analisa rasio keuangan. Rasio profitabilitas ini juga disebut rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditujukan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Atau dengan kata Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
57
lain menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan tersebut dengan seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dan sebagainya untuk menghasilkan laba/ profit selama periode tertentu. Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan tingkat resiko. Masalah profitabilitas lebih penting daripada masalah profit, karena profit yang besar belum merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui jika profit dibandingkan dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Dengan demikian perusahaan hendaknya tidak hanya memperhatikan bagaimana usaha untuk memperbesar profit tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya, karena profitabilitas yang tinggi merupakan cerminan efisiensi yang tinggi juga. Sebelum membahas bagaimana usaha untuk mempertinggi profitabilitas suatu perusahaan, maka sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu faktor-faktor apa yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas atau rentabilitas ekonomi (Return On Investment = ROI ).
Menurut Bambang Rianto (2001:30), tinggi rendahnya ROI ditentukan oleh dua faktor yaitu : a.
Profit Margin (PM)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
58
Merupakan rasio antara laba bersih/ net operating income dengan perjualan/ net sales dimana perbandingan tersebut dinyatakan dalam persentase. laba bersih dihitung dari penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya (Harga pokok perjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum termasuk pajak) dibandingkan dengan penjualan. dengan demikian, dapat diketahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannnya dengan penjualan/ sales.
Profit Margin
b.
=
Laba Setelah Pajak Penjualan
x 100%
Total Assets Turn Over (TATO) Merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu atau kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. TATO dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating assets. Dengan demikian dapat diketahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode.
TATO
=
Penjualan Total Assets
x 100%
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
59
Kedua faktor diatas bila dijabarkan lebih lanjut, maka dipengaruhi oleh berbagai hal lain. Profit margin dipengaruhi oleh laba yang berhubungan dengan penjualan dan biaya dan dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi profit margin, semakin
baik operasi suatu perusahaan karena menampakkan
keberhasilannya dalam
meningkatkan penjualan
yang
dibarengi dengan
peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biayanya. Sedangkan total assets turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik aktiva lencar maupun aktiva tetap. Total assets turnover dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap perputaran aktiva. Hasil akhir dari pencampuran kedua efisiensi profit margin dan operating assets turnover menentukan tinggi rendahnya rentabilitas. Oleh karena itu, makin tingginya tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau kedua-duanya akan mengakibatkan naiknya Rentabilitas atau Profitabilitas.
Hubungan antara profit margin dan total assets turnover terdapat pada gambar 2.1 seperti sebagai berikut: Kemampuan Menghasilkan Laba = Keuntungan Penjualan x Efisiensi Aktiva ( ROI = Return On Investment)
Laba Bersih Margin = Setelah Pajak Lb Bersih Penjualan Bersih
Laba Bersih Pengembalian = Setelah Pajak Investasi Total Aktiva Digunakan untuk mengukur keseluruhan keefektifan dalam menghasilkan laba dengan yang tersedia.
=
Digunakan untuk mengukur laba sehubungan penjualan yang dihasilkan
Penjualan Perputaran = Bersih Total Aktiva Total Aktiva
X
Digunakan untuk mengukur efisiensi dlm menggunakan aktiva utk menghasilkan penjualan Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 2.1 Hubungan PM dan TATO
60
DuPont mengurai hubungan elemen analisa rasio profitabilitas yang terdapat pada gambar 2.2 sebagai berikut : Return On Investment (ROI)
DIKALI DENGAN
Profit Margin
Total Assets Turnover
DIBAGI DENGAN
Net Operating Income
Penjualan
DIBAGI DENGAN
Penjualan
Penjualan
DIKURANGI
Total Biaya
Aktiva Tetap
HPP
Depresiasi
Pajak Penghasilan
Total Assets
DITAMBAH
Aktiva Lancar
Biaya Operasi Kas
Surat Berharga
Piutang Dagang
Persediaan Barang
Bunga
(-) Pdapatan lain-lain Gambar 2.2 DuPont Analysis
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. Sumber : Sofyan Safri (1999, 334) USU Repository © 2009
61
E.
Hubungan Dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tidak hanya laba saja yang penting untuk diketahui oleh suatu perusahaan tetapi juga profitabilitasnya karena laba yang besar belumlah merupakan ukuran perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien, tetapi haruslah dibandingkan dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang disebut dengan perhitungan profitabilitas (rentabilitas). Untuk memperbesar profitabilitas maka kita juga harus mengetahui bagaimana cara-cara untuk memperbesar “profit margin” dan “total asset tournover” yang merupakan bagian dari profitabilitas, yaitu sebagai berikut: 1.
Memperbesar Profit Margin Besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi Sales ditentukan oleh 2
faktor, yaitu Net Sales dan laba usaha yang mana besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari Sales dan besarnya biaya usaha (operating expenses). Dengan jumlah biaya usaha tertentu profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar Sales, atau dengan jumlah Sales tertentu profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil biaya usahanya. Perubahan besarnya Sales dapat disebabkan perubahan harga perjualan per unit apabila volume Sales dalam unit sudah tertentu (tetap), atau disebabkan kerena bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan per unit produk sudah tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan untuk menaikkan tingkat Sales dapat berarti memperbesar pendapatan dari Sales dengan jalan : a. Memperbesar volume sales unit pada tingkat harga penjualan tertentu, atau
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
62
b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit tertentu. 2.
Memperbesar Total Asset Turnover Demikian juga caranya untuk mempertinggi Total Assets Turnover. Tinggi
rendahnya TATO dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu Net Sales dan Operating Assets. Makin besar jumlah operating assets tertentu, makin besarnya jumlah sales selama periode tertentu mengakibatkan makin tingginya turnover. Sama halnya dengan luas sales tertentu dengan makin kecilnya operating assets akan mengakibatkan makin tinggi turnovernya. Dapat disimpulkan untuk memperbesar Total Assets Turnover dapat dilakukan: a. Memperbesar Sales lebih besar daripada bertambahnya operating assets. b. Mengurangi operating assets sebesar-besarnya daripada pengurangan sales. Dapat kita ketahui bahwa dua faktor dari rasio profitabilitas diatas sangat berhubungan erat dengan penambahan maupun pengurangan Net Sales. Yang mana Net Sales merupakan pendapatan yang dihasilkan dalam penjualan tersebut, hasil perkalian harga jual dan volume produk yang terjual. Tinggi rendahnya volume produk dipengaruhi juga oleh tinggi rendahnya harga jual produk tersebut (hukum permintaan). Untuk itu, penetapan harga jual sangat penting dan mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap tinggi rendahnya profitabiltas perusahaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
63
F.
Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1.
Kerangka Konseptual
PT. MEGA ELTRA (PERSERO) CBG. MEDAN
HARGA JUAL
PROFITABILITAS
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Sumber : Hasil Olahan, 2007
2.
Hipotesis Penelitian Hipotesis menurut Sugiyono (2004 : 51) merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis : “Harga jual produk tidak berpengaruh terhadap profitabilitas”. Hipotesis alternatif : “Harga jual berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas” . Ho : b1 = 0 Ha : b1 ≠ 0 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
64
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus pada PT Mega Eltra
(Persero) Cabang Medan dimana sifat penelitiannya adalah penelitian asosiatif kuantitatif yaitu untuk mendapatkan kesimpulan dan jawaban atas pokok-pokok masalah pada bagian perumusan masalah. Menurut Sugiono (2004 : 11) “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala”.
B.
Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk
hubungan ini adalah hubungan kausal yang berarti hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Dua variabel ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : variabel terikat (dependent variables) dan variabel tidak terikat (independent varibles). Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sebagai variabel terikat (dependent variables) adalah Profitabilitas 2. Sebagai variabel bebas (independent variables) adalah Harga Jual
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
65
C.
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data yang
kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari: 1. Data primer Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari sumber utama dan diolah sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini data yang diperoleh langsung dari PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan adalah hasil wawancara berupa tanya jawab langsung maupun diskusi dengan pihak-pihak terkait terutama bagian akuntansi dan keuangan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan. 2. Data sekunder Data sekunder yang artinya : data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (terdokumentasi) yang dikumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain adalah: 1.
Sejarah singkat PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
2.
Struktur organisasi PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan beserta uraian tugas.
3.
Laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laba rugi perusahaan selama 3 tahun atau 12 periode triwulan terhitung dari Januari 2003 s/d Desember 2005 beserta laporan-laporan lainnya yang dianggap perlu.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
66
D.
Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data dalam
mengumpulkan data baik data primer maupun sekunder, yaitu: 1. Studi Dokumentasi, yaitu dengan melalui pencatatan-pencatatan dan pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini serta pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan skripsi yang berasal dari buku - buku. 2. Teknik wawancara (interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak tertentu dalam perusahaan yaitu mengenai sistem kebijakan perusahaan dalam penetapan harga jual dan informasi lainnya kepada pimpinan dan karyawan bagian keuangan PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
E.
Metode Penganalisaan Data Metode analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis assosiatif /
hubungan (korelasi) yaitu analisa statistic regresi linear sederhana dan diuji dengan t-test atau uji T. Menurut Sugiono (2004 : 149). “Analisa regresi digunakan untuk memprediksi bagaimana pengaruh variabel independen terhadap dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya”. Varibel bebas (independen) adalah harga jual dan profitabilitas merupakan variabel terikat (dependen). Dengan demikian dapat dirumuskan persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + bx + e Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
67
Keterangan : Y = Profitabilitas Perusahaan a
= Konstanta
x
= Harga jual produk
b
= Koefisien regresi
e
= Variabel Pengganggu
Persamaan ini akan di uji dengan: a.
Uji Normalitas
b.
Uji “T” , untuk menguji apakah : Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0
Pengerjaan model regresi dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS release 13. Menurut Sugiono (2004 : 149), pedoman untuk mengukur kekuatan pengaruh tersebut disajikan seperti pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2004:149) Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
68
Langkah-Langkah Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria tertentu dalam pemilihan sampel, yaitu laporan laba rugi dan neraca PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan dari periode Januari 2002 s/d Desember 2005 dan produk yang diteliti adalah produk semen. Sebelum melakukan pengujian dilakukan: 1. Menghitung harga jual semen rata-rata dan menghitung rasio profitabilitas sesuai dengan rumus yang sudah dibahas sebelumnya sesuai periode waktu yang ditetapkan. 2. Merumuskan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh harga jual semen terhadap profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Ha : bi ≠ 0,
artinya ada pengaruh signifikan harga jual semen terhadap profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
3. Menentukan tingkat signifikansi α = 5 % 4. Sebelum melakukan pengujian dengan uji T (t-test) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi atau penyebaran data-data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Apabila hasil pengujian menunjukkan datanya berdistribusi normal maka akan digunakan statistik parametrik dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya apabila data tidak berdistribusi normal maka akan dilanjutkan dengan melakukan transformasi data. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan alat uji kolmogorov Smirnov. Data dikatakan normal jika
nilai Asymptotic
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
69
Significantnya di atas 0.05 (Asymp > 0.05). data dikatakan tidak normal apabila Asymptotic Significantnya di bawah 0.05 (Asymp < 0.05). 5. Apabila hasil uji normalitas menunjukkan bahwa distibusi data normal maka dilanjutkan dengan uji statistik parametrik yaitu uji regresi. Uji ini bertujuan menguji pengaruh X secara parsial terhadap Y dengan t-test (uji T). T-test digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Nilai t-test ini dihitung dengan komputer program SPSS versi 13. Bila p-value > α berarti Ho diterima, yang artinya variabel X (harga jual semen) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (profitabilitas) - hipotesis tidak mendukung. Sebaliknya bila p-value , α berarti Ha diterima yang artinya variabel X (harga jual semen) berpengaruh terhadap variabel Y (profitabilitas) - hipotesis mendukung. 6. Bila Ha diterima yang berarti adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y maka dari hasil p-value tersebut bisa diketahui tingkat kekuatan pengaruh variabel X (harga jual semen) terhadap variabel Y (profitabiltas), yaitu dengan membandingkan nilai p-value dengan interval koefisien tingkat kekuatan hubungan (dalam tabel) sehingga bisa diketahui apakah hubungan tersebut sangat rendah, rendah, sedang, kuat atau sangat kuat.
F.
Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai peneliti pada bulan April 2007 dengan lokasi objek
penelitian beralamat di Jln. Kompleks Mutatuli Indah Blok AA no. 52 Medan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
70
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A.
Data Penelitian
1.
Gambaran Umum PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan a. Sejarah Singkat Perusahaan UU No. 86 Tahun 1985 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda
dikeluarkan sehubungan dengan adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) mengenai pembebasan Irian Barat . Undang-Undang ini mulai diberlakukan sejak tanggal 03 Desember 1957 bersamaan dengan dikeluarkannya PP No. 33 Tahun 1953 tentang Penentuan Perusahaan Dagang berskala besar milik Belanda beserta cabang-cabang yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia. Beberapa perusahaan Belanda yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia antara lain : PT IDENTIS, PT UPIGRAPIN, dan PT W. J. STOKVIS. Ketiga perusahaan Belanda ini kemudian diintegrasikan kedalam Perusahaan Negara yang bernama TULUS BAKTI dengan keberadaannya sebagai Divisi III Elektro Teknik. Aktivitas Perusahaan Negara TULUS BAKTI tetap sebagai importir, instalatir, produsen, dan reparatir seperti sebelum dilakukannya nasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 12 Januari 1965, dikeluarkanlah surat Keputusan Direksi (Badan Pimpinan Umum) BPU Niaga Negara No. 025/A/65 yang didasarkan atas surat keputusan Menteri Perdagangan No. 376/M/SK/65. Berdasarkan dua Surat Keputusan ini maka Divisi III Elektro Teknik Perusahaan Negara TULUS BAKTI
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
71
diubah namanya menjadi PT MEGA ELEKTRO dengan status sebagai salah satu unit dari Badan Pimpinan Umum (BPU) Niaga Negara dengan aktivitas perusahaan sebagai berikut : 1. Berdagang dalam arti seluas-luasnya, antara lain melakukan perdagangan lokal serta melakukan kegiatan eksport dan import antar pulau atau daerah. PT MEGA ELEKTRO juga bertindak sebagai perwakilan badan-badan perusahaan lain di dalam maupun di luar negeri. 2. Melakukan kegiatan industri dalam arti seluas-luasnya antara lain dalam bentuk perencanaan pembangunan, intalasi, konsulting, reparasi, servis, perbengkelan, dan menjalankan segala usaha yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
Setelah melalui berbagai penelitian dan penilaian, menunjukkan hasil bahwa PT MEGA ELEKTRO telah dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang cukup untuk dapat dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO). Pada tanggal 28 Desember 1970, PT MEGA ELEKTRO resmi dialihkan bentuknya menjadi PERSERO, sedangkan tujuan perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar, antara lain adalah perusahaan melakukan kegiatan perdagangan dalam arti seluas-luasnya. Dalam melaksanakan kegiatannya PT MEGA ELEKTRO tetap menjalankan jenis usaha yang sama seperti sebelum diubah menjadi PERSERO. Perubahan nama dan status PT MEGA ELEKTRO menjadi PT MEGA ELTRA berakibat pada diubahnya seluruh Anggaran Dasar Perusahaan yang disyahkan oleh Menteri
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
72
Kehakiman dengan Daftar Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 08 Februari 1978 No. Y.A5/27/14. Kantor pusat PT MEGA ELTRA berada di Jakarta dan berkat kerja keras selama bertahun-tahun pada akhirnya perusahaan mengalami kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat. Saat ini perusahaan telah berhasil membuka cabang-cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Surabaya, Semarang, Bandung dan Padang.
b. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi adalah bangan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan hirarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagan-bagan, atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dapat diketahui dengan menggambarkan bagan organisasi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang arus wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam struktur organisasi. Struktur organisasi juga memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi melakukan koordinasi dalam hubungannya dengan lingkungan pekerjaan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
73
Struktur organisasi secara umum merupakan suatu susunan tentang tingkat pekerjaan dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat dalam perusahaan mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai kepada tingkat yang paling rendah. Struktur organisasi yang telah ada merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan perusahaan yang akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan pengawasan oleh perusahaan. Struktur organisasi mengandung unsur-unsur: 1. Spesialisasi kerja yaitu yang berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan
tugas-tugas
tersebut
menjadi
satuan-satuan
kerja
(departemenlisasi). 2. Standarlisasi kegiatan yaitu merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang telah direncanakan. 3. Koordinasi
kegiatan
yang
menunjukkan
prosedur-prosedur
yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi. 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan. 5. Ukuran satuan kerja, yang menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja. Untuk menunjang operasional perusahaan perlu adanya penyempurnaan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan berdasarkan prinsip-prinsip organisasi yang sehat untuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
74
menghasilkan mekanisme kerja yang tepat waktu dan berhasil guna serta dapat menghindari adanya hirarki yang tidak sepadan dan birokrasi yang berbelit-belit sehingga berakibat pada terhambatnya kelancaran operasi perusahaan. Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan belum dapat memberikan jaminan tentang loyalitas setiap individu untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah digariskan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dengan baik banyak dipengaruhi oleh mengerti atau tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi untuk memahami fungsi dan tugasnya di dalam organisasi tersebut. Dengan demikian struktur organisasi yang baik bukanlah menjadi tujuan utama perusahaan, namun lebih sebagai alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan perusahaan. PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan menggunakan struktur organisasi garis. Pimpinan memilih sistem ini karena kuasa dan tanggung jawab yang diberikan kepada bawahan secara penuh diharapkan akan mampu mendorong setiap individu memberikan ide dan pendapat demi kemajuan perusahaan, sejauh tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku serta kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan juga menganut sistem desentralisasi dimana setiap kegiatan perusahaan harus diketahui oleh pimpinan atau kepala bagian dan dilaksanakan sepenuhnya oleh karyawan dengan pengawasan dari pimpinan. Hal ini memungkinkan setiap perkembangan perusahaan tidak hanya bergantung dari kenerja perusahaan namun juga bergantung pada struktur organisasi dan sistem manajemen yang dijalankan perusahaan selama ini seperti pada gambar 4.1:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
SEKSI SEMEN
SEI CAT SIGMA DAN HAND TRACTOR
SEI. ADMINISTRASI
SEI HERBISIDA
SEI ADMINITRAS I
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
SEKSI JASA KONSTRUKSI
Sumber : PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, 2007
SEI PUPUK
OPERASIONAL
SEKRETARIAT
MANAJER CABANG
SEI KEUANGAN DAN PERSONALIA
NON OPERASIONAL
STRUKTUR ORGANISASI PT. MEGA ELTRA (PERSERO) CABANG MEDAN
SEI UMUM DAN PENGADAAN
75
76
Susunan Struktur Organisasi Pada struktur organisasi yang tergambar sebelumnya sangat jelas terlihat bahwa adanya pelimpahan tugas dan wewenang dari atasan kepada bawahan. Kesinambungan seperti ini sangat diperlukan bagi setiap perusahaan besar seperti PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan yang memiliki banyak kegiatan dan pasar yang luas dan memerlukan penanganan yang baik untuk menjamin kelancaran semua kegiatan perusahaan. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut ini akan diuraikan secara garis besar tentang tugas, dan tanggung jawab dari setiap bagian organisasi PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan yaitu Menajer Cabang, Sekretaris, Kepala Bagian serta setiap Seksi yang dibawahi.
Manajer Cabang Tugas dan tanggung jawab Manajer Cabang antara lain : 1. Sebagai orang yang diangkat dan diberikan hak sepenuhnya oleh kantor pusat di Jakarta untuk menjalankan dan bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan perusahaan di kantor cabang Medan. 2. Membawahi dan mengatur semua bagian lain di kantor cabang Medan. 3. Mengawasi dan berwenang penuh dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta memastikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan standard dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kantor pusat maupun kantor cabang sendiri.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
77
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan operasional, target omset, dan penetapan harga jual serta meneliti perkembangan dan perkembangan cabang. 5. Mengangkat dan memberhentikan karyawan di kantor cabang. 6. Mewakili kepentingan perusahaan di cabang baik kedalam maupun keluar perusahaan
berdasarkan
kewenangan
yang
dilimpahkan
direktur
pemasaran kantor pusat Jakarta.
Sekretaris Tugas dan tanggung jawab seorang Sekretaris pada umumnya adalah sebagai pembantu Manajer Cabang dalam mendukung kelancaran setiap kegiatan perusahaan.
Kepala Bagian Operasional Bagian Operasional adalah bagian yang secara umum bertanggung jawab pada pelaksanaan bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, antara lain bertanggung jawab dalam bidang perdagangan berbagai macam barang dagang yaitu semen, pupuk, cat Sigma, hand tractor, dan herbisida. Selain itu bagian operasional juga bertanggung jawab dalam hal penanganan usaha jasa kontruksi lain. Bagian Operasional ini dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. Tugas utama Kepala Bagian Operasional adalah menjadi pengawas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keenam Seksi yang dibawahinya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
78
Tugas dari masing-masing Seksi Bagian Operasional antara lain : a.
Seksi Administrasi Bertugas sebagai pembantu Kepala Bagian untuk mengkoordinir semua
kegiatan lima Seksi bagian Operasional lain yaitu Seksi Pupuk, Seksi Semen, Seksi cat Sigma, dan hand tractors, herbisida, serta Seksi jasa konstruksi. b.
Seksi Pupuk Bertanggung jawab untuk menangani distribusi pupuk ke berbagai daerah
pemasaran di Sumut. Jenis pupuk yang didistribusikan oleh perusahaan adalah Urea, SP-36, ZA, Dolomit, KCL/MOP, Rock Posphat, NPK, dan Kiesirite yang merupakan produksi dari Pabrik Pupuk Sriwijaya (PUSRI). Berbagai jenis pupuk ini akan didistribusikan ke Perkebunan Pemerintah (PTPN) dan Perkebunan swasta lain di daerah Sumatera Utara dan sekitarnya. c.
Seksi Semen Bertanggung jawab untuk menangani distribusi semen ke berbagai daerah
pemasaran di Sumut. Adapun jenis semen yang didistribusikan oleh perusahaan adalah Semen Padang, Semen Gresik, Semen Baturaja, dan Semen Tonasa. Berbagai jenis semen ini didistibusikan oleh perusahaan melalui toko-toko pengecer di wilayah Sumatera Utara. d.
Seksi Cat Sigma dan Head Tractor Bertanggung jawab untuk menangani pendistribusian cat Sigma dan hand
tractors ke berbagai daerah pemasaran di Sumatera Utara. Jenis cat Sigma yang dipasarkan berupa cat jenis Protective dan Decorative yang diberikan tugas oleh PT PELINDO. Sedangkan produk jenis hand tractors merupakan tugas yang
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
79
diberikan oleh Dinas Pertanian kepada PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan untuk menyediakan hand tractors guna keperluan Dinas Pertanian. e.
Seksi Herbisida Bertanggung jawab untuk menangani distribusi berbagai jenis obat-obatan
untuk tanaman seperti Herbatop, Glitop, dan Ristop ke berbagai wilayah di Sumatera Utara. f.
Seksi Konstruksi Bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan melaksanakan kontrak
tender
untuk
telekomunikasi.
jasa
konstruksi
Jasa
konstruksi
seperti ini
instalasi diberikan
listrik, tugas
bangunan, oleh
dan
perusahaan
telekomunikasi Siemens.
Kepala Bagian Non Operasional Bagian Non Operasional adalah bagian yang bertugas sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan Bagian Operasional. Bagian Non Operasional sendiri dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi tiga seksi. Tiga seksi itu adalah Seksi Akuntansi, Seksi Keuangan dan Personalia, dan Seksi Umum dan Pengadaan. Tugas utama Kepala Bagian Non Operasional adalah menjadi pengawas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas ketiga seksi yang dibawahinya.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
80
Sedangkan tugas dari masing-masing seksi antara lain : a.
Seksi Akuntansi Pada dasarnya antara Seksi Keuangan dan Seksi Akuntansi merupakan dua
bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam hal ini pembagian tugasnya hampir sama, yaitu : 1. Bertanggung jawab terhadap pembentukan sistem anggaran yang baik dan mengkoordinir kegiatan penyusunan anggaran. 2. Menyusun berbagai aturan bidang keuangan yang diselaraskan dengan kebijaksanaan
yang
telah
digariskan
serta
menjamin
kelancaran
pelaksanaannya.serta mengendalikan likuiditas keuangan perusahaan. 3. Melakukan monotoring dan evaluasi keuangan perusahaan. 4. Memproses semua data dan dokumen yang diterima dari masing-masing departemen dan cabang, menyusun dan mempersiapkan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas serta berbagai jenis laporan lain yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. 5. Melakukan analisis atas laporan dari masing-masing departemen dan cabang dan memverifikasi kebenaran laporan sebelum disampaikan ke pihak manajemen puncak. b.
Seksi Personalia Tugas-tugas dari Seksi Personalia antara lain : 1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan semua kegiatan bidang umum dan personalia agar tercipta hubungan yang serasi antara kebutuhan personil dengan volume pekerjaan yang ada, sehingga kelancaran
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
81
mekanisme roda perusahaan dapat terjamin, dan berdaya guna dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 2. Turut serta menyusun program dan laporan kegiatan perusahaan, baik untuk keperluan intern yang menyangkut kegiatan operasional rutin (jangka pendek dan jangka panjang) maupun pertanggungjawaban manajemen perusahaan. 3. Menyeleksi dan melakukan interview dengan calon karyawan yang melamar di PT Mega Eltra Cabang Medan. c.
Seksi Umum dan Pengadaan Tugas-tugas Seksi Umum dan Pengadaan, antara lain : 1. Pengadaan berbagai jenis barang dagangan. 2. Pergudangan baik untuk barang dagangan atau berbagai jenis keperluan kantor, kebutuhan proyek dan alat-alat kantor. 3. Melakukan reparasi gedung yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
c. Aktivitas Perusahaan PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan adalah salah satu cabang perusahaan yang didirikan sebagai perluasan usaha dari kantor pusat PT MEGA ELTRA (PERSERO) yang bergerak di bidang perdagangan dan kontrakting. Dalam menjalankan usahanya, PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan mempunyai kegiatan pokok sebagai berikut : 1.
Melakukan kegiatan perdagangan dalam arti yang seluas-luasnya yaitu perdagangan eksport import antar pulau dan perdagangan lokal termasuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
82
melakukan kegiatan distribusi. PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan Bertindak sebagai distributor utama untuk produk Semen Padang yang merupakan produk dari PT SEMEN PADANG INDARUNG di Sumatera Barat dan produk Pupuk Sriwijaya (PUSRI). Selain bertugas untuk mendistributorkan kedua jenis produk tersebut, perusahaan juga bertindak sebagai distributor berbagai jenis produk lain seperti cat Sigma, dan berbagai jenis Herbisida. 2. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jasa konstruksi antara lain perencanaan pembangunan, instalasi, dan reparasi. Dalam hal ini perusahaan mengerjakan proyek yang diperoleh melalui tender.
2.
Laporan Keuangan PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Laporan keuangan PT MEGA ELTRA (PERSERO) disusun secara rutin
setiap tahun. Dalam penyusunan laporan Laba Rugi, PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan menyusunnya setiap bulannya, lalu disusun secara kumulatif sampai bulan terakhir sesuai dengan anggaran. Karena anggaran disusun per bulan dimulai dari periode Januari sampai Desember, maka laporan laba rugi perusahaan disusun mulai Bulan Januari hingga Bulan desember setiap tahunnya. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut : a.
Laporan Neraca
b.
Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi yang disusun oleh PT MEGA ELTRA (PERSERO) Cabang Medan mencakup :
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
83
1.
Anggaran Penjualan per produk
2.
Anggaran Harga Pokok per produk
3.
Anggaran Laba Kotor per produk
4.
Realisasi Penjualan per produk
5.
Realisasi Harga Pokok Penjualan per produk
6.
Realisasi Laba Kotor per produk
c.
Catatan Atas Laporan Keuangan
3.
Harga Jual Produk PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Besarnya laba yang dapat diraih perusahaan secara tidak langsung
berhubungan dengan harga yang ditetapkan perusahaan atas produk yang terjual oleh perusahaan. Dalam menentukan harga suatu produk yang akan dijual, hal yang paling utama diperhatikan oleh perusahaan adalah besarnya subsidi yang dimiliki oleh produk tersebut. Dari hasil tanya jawab maupun diskusi antara peneliti dan bagian akuntasi-keuangan diketahui bahwa PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan dalam menentukan harga jual produk (semen) tidak menetapkan mekanisme khusus, namun tingkat kompetensi dipasar sangat menentukan harga jual semen/ berdasarkan pertimbangan pasar (Market Approach). Adapun produk-produk yang dijual perusahaan pada: a.
Pada Tahun 2003 1. Pupuk :
ZA, Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, SP-36, Kaptan, TSP,
Dolomit, Kleseritte, NaCl
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
84
2. Semen Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Pafang Tpye PPC 3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin 4. Cat : Decorative b.
Pada Tahun 2004 1. Pupuk : Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, SP-36, Bio Nutrismart. Kleseritte 2. Semen Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Padang Tpye PPC 3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin, Sidazeb, Startop 4. Cat : Decorative
c.
Pada Tahun 2005 1. Pupuk : ZA, Rock Posphat, KCL/ MOP, Urea, TSP, NPK, SP-36, Bio Nutrismart, Kleseritte, RP. 2. Semen Semen Padang : Semen Padang Type 1, Semen Padang Tpye PPC 3. Kimia Agro : Herbatop, Glitop, Glifomin, Restop, Dessin, Sidametrin, Sidazeb, Startop 4. Cat : Decorative
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
85
Pada tahun 2003 perusahaan menambah satu jenis produk pada sektor kimia agro yaitu Sidametrin. Jenis produk lainnya yang dalam kimia agro mengalami peningkatan penjualan, sedangkan pada produk semen (type I) mengalami penurunan penjualan dan type PPC mengalami kenaikan penjualan. Tahun 2004, penjualan produk semen mengalami penurunan jumlah kuantitas penjualan. Pada sektor pupuk, ada penambahan jenis yaitu Bio Nutrismart. Pada sektor kimia agro, mengalami penambahan jenis yaitu Sidazeb dan Startop. Tahun 2005, penjualan produk semen (type I) mengalami kenaikan sedikit sedangkan type PPC mengalami penurunan penjualan. Dari sektor kimia agro, penjualan setiap jenis produk mengalami penurunan jumlah. Dari sektor pupuk, mengalami penambahan jenis produk yaitu NPK. Dari keterangan diatas dapat diketahui sektor yang relatif stabil dalam hal jenis produk yang diperdagangkan yaitu sektor semen. Selain itu, penjualan lebih banyak didominasi oleh produk semen. Oleh karena itu, peneliti mengambil satu produk utama perusahaan yaitu produk semen dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan variabel bebas yaitu harga produk semen, yang mana harga jual produk ini diperoleh melalui rumus:
Harga jual produk =
Total penjualan (per periode) Volume Penjualan (per periode)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
86
Melalui perhitungan tersebut, peneliti memperoleh data harga jual semen selama periode Januari 2003 s/d Desember 2005 terdapat tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Harga Jual Semen PT. Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Periode Tahun 2003
Sales Semen (Rp/TW)
Volume Sales (Zak/TW)
Harga Jual (Rp/zak)
11.046.742.545
581.303,25
19.003,41
Maret - TW I
2.628.452.696
157.817,50
16.655,01
Juni – TW II
2.091.639.430
116.509,50
17.952,52
September - TW III
2.188.953.635
116.563,75
18.779,03
Desember - TW IV
4.137.696.784
190.412,50
21.730,17
21.157.758.230
1.009.368,00
20.961,39
Maret - TW I
4.040.827.753
199.003,00
20.305,36
Juni - TW II
4.712.811.009
233.192,00
20.210,00
September - TW III
4.643.638.785
220.241,00
21.084,35
Desember - TW IV
7.760.480.683
356.932,00
21.742,18
36.344.235.393
1.416.722,00
25.653,75
Maret - TW I
7.467.806.078
320.829,00
23.276,59
Juni - TW II
5.785.252.410
243.804,00
23.729,11
September - TW III
11.915.119.303
449.166,00
26.527,21
Desember - TW IV
11.176.057.602
402.923,00
27.737,45
Tahun 2004
Tahun 2005
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
87
Harga Jual Semen 30.000,00 27.737,45
27.500,00 26.527,21
Nilai
25.000,00 23.729,11
23.276,59
22.500,00
21.730,17
21.742,18 21.084,35
20.305,36
20.000,00
20.210,00 17.952,52
18.779,03
17.500,00
TAHUN 2003
TAHUN 2004
TAHUN 2005
Tahun Harga Jual Semen
Gambar 4.2 Grafik Harga Jual Semen PT Mega Sumber : Hasil Olahan, 2007 Pada tahun 2003, dari triwulan (TW) I ke triwulan (TW) berikutnya harga semen mengalami kenaikan dari Rp. 16.655,01 per zak sampai Rp. 21.730,17 per zak di akhir Desember 2003. Sedangkan volume penjualan tidak menunjukkan hal demikian, dimana seharusnya dengan naiknya harga jual maka volume penjualan mengalami penurunan (sesuai dengan hukum permintaan). Hal ini dapat dilihat di TW III, dimana harga semen naik juga diiringi volume penjualan yang juga naik. Demikian juga terjadi di TW IV harga naik melebihi harga TW I, volume penjualan juga melonjak tinggi.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
DES
SEP
JUNI
MARET
DES
SEP
JUNI
MARET
DES
SEP
JUNI
16.655,01
MARET
15.000,00
88
Tahun 2004, harga semen kembali turun dan volume penjualan menunjukkan kenaikan di TW I. hal sama juga terjadi di TW II, harga semen hanya turun sedikit tetapi volume penjualan bertambah banyak, diduga ini terjadi karena adanya kebutuhan semen yang tinggi untuk pembangunan sehingga pada TW III dan TW IV harga semen mengalami kenaikan kembali dan volume penjualan juga naik yaitu sebanyak 356.932 zak - harga semen Rp. 21.742,18 di akhir tahun 2004. Kenaikan harga semen terus mengalami kenaikan di tahuan 2005 dari TW I sampai TW IV yaitu dari harga Rp. 23.276,59 – Rp. 27.737,45 di akhir tahun. Sedangkan volume penjualan berubah-berubah, dimana TW II dan TW IV mengalami penurunan jumlah permintaan. Dari selang waktu TW II ke TW III, harga semen naik diiringi dengan kenaikan volume penjualan yang mencapai hampir 2x lipat volume sebelumnya. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa selain harga jual, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi naik turunnya volume penjualan dimana dari dua belas data yang diteliti (1 tahun = 4 triwulan) ada 4 data yang tidak menunjukkan aturan dari hukum permintaan (jika harga barang naik maka permintaan barang menurun) yaitu TW III, TW IV tahun 2003, TW IV tahun 2004, TW III tahun 2005. Faktor lain tersebut diduga adalah kebutuhan semen (bahan pokok) dalam pembangunan rumah atau bangunan baru maupun renovasi bangunan lama yang banyak terjadi di akhir tahun sehingga kenaikan harga tidak berpengaruh pada volume penjualan semen.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
89
Selain dari faktor kebutuhan diatas, harga jual tetap mempengaruhi volume penjualan yang akhirnya juga mempengaruhi naik turunnya penjualan semen. Dilihat dari data pada halaman sebelumnya, diketahui jika harga jual semen naik maka total penjualan semen mengalami penurunan. Demikian juga sebaliknya. Untuk menaikkan penjualan harus diperhatikan penetapan harga jual semen karena naik turunnya penjualan sangat berpengaruh kepada laba yang akan dihasilkan dengan asumsi biaya operasi tidak banyak berubah. Naik turunnya penjualan semen berpengaruh juga pada naik turunnya penjualan perusahaan secara keseluruhan disebabkan karena produk semen merupakan produk unggulan perusahaan sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi besarnya laba dalam hubungannya ke pencapaian profitabilitas perusahaan.
4.
Profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Perhitungan rasio profitabilitas tidak dilakukan oleh perusahaan – PT
Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, sehingga tidak diketahui nilai persentase profitabiltas setiap tahun maupun per periodenya serta bagaimana tingkat perubahan persentase tersebut dari tahun ke tahun atau dari periode tertentu ke periode berikutnya. Dengan demikian, peneliti mengolah dan menghitung sendiri nilai profitabilitas perusahaan tersebut. Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan rumus:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
90
a. Mengitung Profit Margin terlebih dahulu yaitu:
Profit Margin
=
Laba Setelah Pajak Penjualan x 100%
b. Kemudian menghitung Total Assets Turnover dengan rumus:
TATO
=
Penjualan Total Assets
x 100%
Hasil dari masing-masing bagian diatas selanjutnya dikalikan yang akhirnya menghasilkan sebuah nilai yang merupakan besaran dari profitabilitas yang perusahaan capai.
ROI =
Laba Setelah Pajak Penjualan Penjualan x Total Assets
Laba Setelah Pajak = Total Asset/ Aktiva x 100%
Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan perhitungan terhadap rasio profitabilitas untuk produk semen. Sebelum menghitung rasio, peneliti teelebih dahulu mencari total penjualan (sales) seluruh produk perusahaan per-triwulannya dikarenakan perusahaan tidak membuat perhitungan pertriwulan melainkan perbulan. Kemudian dihitung profit margin (PM) dan Total Asset Turnover (TATO) per-triwulannya. Perkalian antara dua varibel tersebut (PM dan TATO) menghasilkan besaran nilai ROI per-triwukan. Hasil perhitungan rasio profitabilitas (ROI) PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan ditampilkan dalam bentuk tabel 4.2, yaitu sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
91
Tabel 4.2 Perhitungan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan TAHUN 2003 MARET TTL SALES (S/D) TTl SALES (TriW) NIAT TOTAL AKTIVA PROFIT MARGIN TATO ROI %
JUNI
SEP
DES
4.135.093.691
10.027.729.749 27.428.389.013
35.745.704.566
4.135.093.691
5.892.636.058 17.400.659.264
8.317.315.553
25.002.537 7.837.321.739
183.856.711
559.537.501
282.297.981
12.370.556.224 14.377.879.457
6.447.583.548
0,0060
0,0312
0,0322
0,0339
0,5276
0,4763
1,2102
1,2900
0,00319
0,01486
0,03892
0,04378
0,319%
1,486%
3,892%
4,378%
TAHUN 2004 MARET TTL SALES (S/D) TTl SALES (TriW) NIAT TOTAL AKTIVA PROFIT MARGIN TATO ROI %
JUNI
SEP
DES
6.364.301.617
15.432.520.810 26.793.826.997
45.747.968.742
6.364.301.617
9.068.219.193 11.361.306.187
18.954.141.745
65.606.895 7.530.588.813
208.347.351
474.541.997
467.175.677
10.782.076.282 13.123.054.721
9.687.759.482
0,0103
0,0230
0,0418
0,0246
0,8451
0,8410
0,8658
1,9565
0,00871
0,01932
0,03616
0,04822
0,871%
1,932%
3,616%
4,822%
TAHUN 2005 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
92
MARET TTL SALES (S/D) TTl SALES (TriW) NIAT
JUNI
DES
19.784.145.639
34.820.573.295 61.244.503.613
82.518.115.493
19.784.145.639
15.036.427.656 26.423.930.318
21.273.611.880
739.011.524
TOTAL AKTIVA PROFIT MARGIN
SEP
23.058.183.335
TATO ROI %
567.158.376
861.278.148
473.583.989
24.907.968.631 18.116.919.097
20.608.072.776
0,0374
0,0377
0,0326
0,0223
0,8580
0,6037
1,4585
1,0323
0,03205
0,02277
0,04754
0,02298
3,205%
2,277%
4,754%
2,298%
Sumber : Hasil Olahan, 2007
ROI 6,000% 5,000%
4,822%
4,000%
3,892%
3,616%
2,277% 1,486%
1,000%
TAHUN 2004
TAHUN 2005
Tahun ROI Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
DES
SEP
JUNI
MARET
DES
DES
SEP
JUNI
TAHUN 2003
SEP
0,871%
0,319% MARET
2,298%
1,932%
JUNI
2,000%
0,000%
4,754%
3,205%
3,000%
MARET
Persentase
4,378%
93
Gambar 4.3 Grafik Perubahan ROI PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan Sumber : Hasil Olahan, 2007 Di tahun 2003, dapat dilihat dari TW I – TW III, total penjualan mengalami kenaikan yang berdampak juga kepada kenaikan laba dan tingkat profitabilitas. Tetapi pada TW IV tahun 2003, dimana terjadi penurunan penjualan yang diirigi dengan penurunan laba tidak membuat tingkat profitabilitas juga turun sebaliknya profitabilitas mengalami kenaikan. Tahun 2004 di awal triwulan, penjualan dan laba juga mengalami penurunan juga diiringi dengan profitabilitas yang juga menurun, selanjutnya dari TW II sampai TW IV penjualan mengalami kenaikan juga diiringi dengan kenaikan profitabilitas. Pada tahun 2005 di TW I, penjualan dan laba mengalami kenaikan tetapi sebaliknya dengan tingkat profitabilitas mengalami penurunan. Dari TW II sampai TW IV tahun 2005, penjualan dan laba mengalami kenaikan dan penurunan juga diiringi dengan kenaikan dan penurunan dari tingkat profitabilitas. Dari data dan keterangan diatas, dapat kita ketahui
bahwa tingkat
penjualan dan laba berbanding lurus dimana jika penjualan mengalami kenaikan maka laba juga mengalami kenaikan. Seharusnya jika laba naik maka profitabilitas juga mengalami kenaikan, namun tidak demikian terjadi pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan. Data diatas yaitu TW IV tahun 2003 dan TW I tahun 2005 menunjukkan bahwa walaupun laba mengalami kenaikan belum tentu profitabilitasnya juga mengalami kenaikan dan sebaliknya. Hal ini
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
94
menyebabkan ketidak stabilan tingkat profitabilitas selama empat tahun yang dibagi dalam triwulan.
B.
Analisis Hasil Olahan Penelitian
1.
Variabel Penelitian Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
harga jual produk semen dan variabel profitabilitas (ROI) perusahaan periode tahun 2003 – tahun 2005 yang dibagi dalam triwulan. Adapun yang menjadi variabel independen/ bebas (X) adalah harga jual semen sedangkan yang merupakan variabel dependen/ terikat (Y) adalah profitabilitas perusahaan (ROI). Berikut data yang akan dimasukkan dalam perhitungan SPSS, yaitu:
Tabel 4.3 Variabel Harga Jual semen dan ROI Periode
Harga Jual (Rp/zak) - X
ROI (%) - Y
Maret - TW I
16.655,01
0,319%
Juni - TW II
17.952,52
1,486%
September - TW III
18.779,03
3,892%
Desember - TW IV
21.730,17
4,378%
Maret - TW I
20.305,36
0,871%
Juni - TW II
20.210,00
1,932%
September - TW III
21.084,35
3,616%
Desember - TW IV
21.742,18
4,822%
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
95
Maret - TW I
23.276,59
3,205%
Juni - TW II
23.729,11
2,277%
September - TW III
26.527,21
4,754%
Desember - TW IV
27.737,45
2,298%
Sumber : Hasil Olahan, 2007 2.
Statistik Deskriptif Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis yang dilakukan pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan. Adapun tujuan dari metode penelitian deskriptif ini yaitu untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala sesuatu atau menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusinya. Statistik ini menyediakan nilai frekwensi, pengukur tendensi pusat (measures of central tendency), dispersi, dan pengukur-pengukur bentuk (measures of shape). Sebelum melakukan pembahasan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka terlebih dahulu perlu menganalisis data penelitian yaitu harga jual produk semen dan profitabitas perusahaan. Berikut ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
96
Descriptive Statistics
HRGAJUAL ROI Valid N (listwise)
N
Minimum
12 12
16.655,01 0,00319
Maximum
Mean
27.737,45 21.644,082 0,04822 2,864E-02
Std. Deviation
Variance
3.287,6158 10.808.417 1,508785E-02 2,276E-04
12
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Hasil analisis output dari data diatas menjelaskan:
Jumlah data (N) masing-masing pada variabel harga jual dan ROI adalah 12 data dan semuanya dinyatakan valid. Ini berarti tidak ada data yang tidak valid/ hilang (missing).
Nilai minimum dari data variabel harga jual adalah 16.655,01 Nilai minimum dari data variabel ROI adalah 0,00319
Nilai maksimum dari data variabel harga jual adalah 27.737,45 Nilai maksimum dari data variabel ROI adalah 0,04822
Nilai rata-rata (mean) dari data variabel harga jual adalah 21.644,082 Nilai rata-rata (mean) dari data variabel ROI adalah 0,02864
Deviasi standar dari variabel harga jual adalah 3287,6158. hal ini berarti bahwa penyebaran dari data perubahan harga jual berkisar antara nilai mean (μ) ± deviasi standar yaitu 21.644,082 ± 3287,6158
Standar Deviasi dari variabel ROI adalah 0,01508785. hal ini berarti bahwa penyebaran dari data perubahan variabel ROI berkisar antara nilai mean (μ) ± deviasi standar yaitu 0,02864 ± 0,01508785
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
97
3.
Uji Normalitas Sebelum melakukan uji statistik, maka data yang akan diolah harus
discreening terlebih dahulu sebagai langkah awal. Salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah asumsi multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel terdistribusi normal. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal dan independen yang artinya perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal (menceng kekiri atau menceng kekanan) maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menguji normalitas variabel suatu data yaitu sebagai berikut: a.
Uji Statistik Skewness dan Kurtosis Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu Skewness dan
Kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi. Skewed variabel (variabel menceng) adalah variabel yang nilai mean-nya tidak ditengah-tengah distribusi. Sedangkan Kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Berikut pengujiannya yang terdapat pada tabel 4.5: Tabel 4.5 Skewness and Kurtosis Test
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
98
HRGAJUAL ROI Valid N (listwise)
N Statistic 12 12
Skewness Statistic Std. Error ,468 ,637 -,275 ,637
Kurtosis Statistic Std. Error -,185 1,232 -1,099 1,232
12
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Hasil analisis output dari data diatas menjelaskan:
Nilai Skewness harga jual adalah 0,468 dan Standard Error-nya adalah 0,637. Maka nilai dari rasio Skewness harga jual adalah = 0,468 / 0,637 = 0,735. Sedangkan nilai Skewness ROI adalah -0,275 dan Standard Error-nya adalah 0,637. Maka nilai dari rasio Skewness ROI adalah = 0,275 / 0,637 = 0,432.
Nilai Kurtosis harga jual adalah -0,185 dan Standard Error-nya adalah 1,232. Maka nilai dari rasio Kurtosis harga jual adalah = 0,185 / 1,232 = 0,15. Sedangkan nilai Kurtosis ROI adalah -,1099 dan Standard Erorrnya adalah 1,232. Maka nilai dari rasio Kurtosis ROI adalah 1,099 / 1,232 = 0,89.
Nilai dari rasio Skewness harga jual dan ROI beserta nilai dari rasio Kurtosis harga jual dan ROI kemudian dibandingkan dengan nilai krtitisnya yaitu untuk alpha 0.05 (nilai kritis ± 1,96)
Hasil perhitungan untuk variabel harga jual dan ROI menunjukkan nilai yang berada dibawah/lebih kecil dari nilai kritisnya ± 1,96 ( signifikan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
99
pada α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebaran data kedua variabel ini mengikuti kaidah distribusi normal/terdistribusi secara normal. b.
Uji Statistik Kolmogorov Smirnov Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov
Smirnov. Yang terlebih dahulu menentukan hipotesa pengujian yaitu: Ho = Data terdistribusi secara normal Ha = Data tidak terdistribusi secara normal
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
100
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
HRGAJUAL 12 21644,0820 3287,6160 ,155 ,155 -,098
12 2,8642E-02 1,5088E-02 ,108 ,097 -,108
,536
,372
,936
,999
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
ROI
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Dari tabel diatas, dapat diketahui:
Nilai K-S untuk variabel harga jual adalah 0,536 dengan probabilitas signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) 0,936. Nilai tersebut jauh diatas α = 0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed ) n ya > α / 2 (0 ,0 2 5.) Hal ini berarti variabel harga jual terdistribusi normal. Ho diterima.
Nilai K-S untuk variabel ROI adalah 0,372 dengan probabilitas signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) 0,999. Nilai tersebut jauh diatas α = 0,05 karena Asymp. Sig (2-tailed ) n ya > α / 2 (0 ,0 2 5.) Hal ini berarti variabel ROI terdistribusi normal. Ho diterima.
Untuk mengujia apakah data grafik variabel harga jual dan ROI memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva histogramnya yaitu pada gambar 4.4 sebagai berikut:
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
101
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0 Std. Dev = 3287,62
,5
Mean = 21644,1 N = 12,00
0,0 16000,0
20000,0 18000,0
24000,0 22000,0
28000,0 26000,0
HRGAJUAL Gambar 4.4 Histogram Harga Jual
Sumber : Hasil Olahan. 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
102
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
Frequency
1,0
Std. Dev = ,95
,5
Mean = 0,00 N = 12,00
0,0 -1,50
-1,00
-,50
0,00
,50
1,00
1,50
Regression Standardized Residual Gambar 4.5 Histogram Profitabilitas (ROI)
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
103
c.
Uji normalitas dengan grafik P-Plot
Normal P-P Plot of HRGAJUAL 1,00
,75
Expected Cum Prob
,50
,25
0,00 0,00
,25
,50
,75
1,00
Observed Cum Prob
Gambar 4.6 Grafik P-Plot Harga Jual
Sumber : Hasil Olahan. 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
104
Normal P-P Plot of ROI 1,00
,75
Expected Cum Prob
,50
,25
0,00 0,00
,25
,50
,75
1,00
Observed Cum Prob
Gambar 4.7 Grafik P-Plot Profitabilitas (ROI)
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Hasil dari analisis grafik diatas menjelaskan:
Garis diagonal merupakan garis linear dari sebuah distribusi normal. Sedangkan titik-titik yang tergambar merupakan sebaran dari data variabel harga jual (gambar 4.6) dan ROI (gambar 4.7). Sumbu X adalah data yang diamati (observed value) sedangkan untuk sumbu Y merupakan nilai yang diharapkan (expected value).
Sebaran masing-masing data diatas berada di sekitar garis linier dan penyebaran titik-titik tersebut searah mengikuti garis diagonal membentuk
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
105
sebuah garis lurus maka dapat diidentifikasi data tersebut merupakan data dengan distribusi normal.
4.
Uji Parametrik Dalam analisis dependen kita sering dihadapkan dengan analisis data yang
ingin melihat hubungan antara variabel independen (yang bersifat katagori atau skala nonmetrik) dan variabel dependen (yang bersifat kontinyu, metrik atau berskala interval dan ratio). Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini tergantung dari jumlah katagori dari variabel independen. Jika variabel independen berkatagori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda ttest, sedangkan untuk variabel independen yang berkatagori lebih dari 2 (dua) digunakan analisis of variance (Anova). Dalam penelitian ini, variabel independen berkatagori 2 (dua) maka uji statistik yang digunakan adalah Uji beda T-test. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang
berbeda. Tujuannya adalah
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Untuk dapat melakukan pengujian parametrik maka distribusi data harus normal. Karena distribusi data harga jual dan ROI sudah terdistribusi normal melalui beberapa pengujian diatas, maka pengujian dapat dilanjutkan dengan pengujian parametrik.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
106
a.
Analisa Korelasi Koefiseksin korelasi (R) mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Jika nilai
R=-1 maka disebut dengan linear sempurna negatif. Hal ini terjadi apabila titik contoh atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai kemiringan negatif. Nilai R=1 disebut dengan linear sempurna positif, yang terjadi apabila semua titik contoh terletak pada asatu garis lurus dengan kemiringan positif. Nilai koefiseksin korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua variabel adalah kuat atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan tetapi apabila R mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali. Sugiyono (2004, 149) memberikan keakuratan kekuatan korelasi antara dua variabel dalam tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Pedoman Penjelasan Kekuatan Koefiseksin Korelasi Interval Koefisien
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2004: hal 189)
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
107
Tabel 4.8
Variables Entered/Remove d b Model 1
Variables Entered HRGAJUALa
Variables Removed ,
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ROI
Sumber : Hasil Olahan, 2007 Tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah perubahan harga jual dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Ini disebabkan metode yang dipakai adalah single step (enter) dan bukannya stepwise.
Tabel 4.9
Model Summary b Model 1
R ,455a
Adjusted R Square R Square ,207 ,127
Std. Error of the Estimate 1,409442E-02
a. Predictors: (Constant), HRGAJUAL b. Dependent Variable: ROI Sumber: Hasil Olahan, 2007 Pada model summary dapat diketahui:
Besarnya hubungan antara variabel harga jual dengan ROI ditunjukkan oleh besarnya R yaitu 0,455 yang berarti terdapat korelasi atau tingkat hubungan tersebut adalah sedang karena berada diantara koefiseksin 0,40 – 0,599 pada tabel yang diberikan Sugiyono.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
108
Angka R square atau koefiseksin determinasi adalah 0,207 (yaitu pengkuadratan dari koefiseksin korelasi, atau 0,455 x 0,455 = 0,207), yang berarti hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh variabel-variabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% (100% 20,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan.
Adjust R Square memiliki nilai sebesar 0,127.
Std. Error of the Estimate menunjukkan angka 0,001409442. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai deviasi standar dari harga jual = 3.287, 6158 (tabel 4.4). Hal ini menunjukkan bahwa model regresi ini lebih bagus digunakan daripada rata-rata variabel harga jual itu sendiri.
b.
Uji T-Test Uji T-Test digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap
variabel independennya, artinya persamaan regresi yang didapat akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen (ROI).
Tabel 4.10
Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -1,652E-02 ,028 2,086E-06 ,000 ,455
Model (Constant) 1 HRGAJUAL a. Dependent Variable: ROI
t -,584 1,614
Sig. ,572 ,138
Sumber : Hasil Olahan, 2007
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
109
Pada tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa:
Harga jual mempunyai angka signifikansi (sig) diatas 0,05 yaitu 0,138 yang menunjukkan variabel harga jual tersebut tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa harga jual tidak mempengaruhi besarnya ROI secara individual.
Persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut: Y = - 0,01652 + 0,000002086 X o
X adalah variabel harga jual, sedangkan Y adalah variabel ROI.
o
Konstanta sebesar – 0,01652
yang berarti bahwa jika variabel
independen (X) dianggap konstan/ tidak ada perubahan harga jual, maka ROI akan mengalami perubahan sebesar – 0,01652. o
Koefiseksin regresi sebesar 0,000002086 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) sebesar Rp. 100,- akan meningkatkan variabel Y- profitabilitas (ROI) sebesar -0,01652 + {0,000002086 (100)} . Sebaliknya, jika harga jual menurun, profitabilitas (ROI) turun. Tanda (+) didepan 0,0000002086 menyatakan arah hubungan searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/ penurunan variabel dependen (Y).
Ho : bi = 0,
artinya tidak ada pengaruh harga jual semen terhadap
profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan. Ha : bi ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan harga jual semen terhadap profitabilitas PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
110
Untuk menguji hipotesis digunakan syarat: Jika Statistik t-hitung < t-tabel maka Ho diterima Jika Statistik t-hitung > t-tabel maka Ha diterima atau Ho ditolak Dari tabel diatas, diketahui t-hitung untuk harga jual adalah 1,614 sedangkan t-tabel adalah 1,782 (n=12 dan α = 0,05).
Maka keputusan yang diambil : Keterangan diatas menjelaskan t-hitung (1,614) < t-tabel (1,782) sehingga keputusan yang diambil adalah Ho diterima, berarti harga jual semen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROI) pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian di Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1.
Hasil penelitian ini adalah menerima Ho (hipotesis nol) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga jual dengan profitabilitas perusahaan (ROI) pada PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan.
2.
Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,207, yang berarti hanya 20,7 % variasi dari perubahan ROI dapat dijelaskan oleh variabelvariabel perubahan harga jual. Sedangkan sisanya 79,3% (100% - 20,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan pengukuran pengaruh harga jual terhadap profitabilitas misalnya harga pokok penjualan, aktiva perusahaan.
B.
Saran
1.
Untuk PT Mega Eltra (Persero) Cabang Medan, disarankan:
Harga jual merupakan keputusan penting perusahan dalam strategi peningkatan penjualannya. Dianjurkan kepada perusahaan tersebut, selain melihat harga pasar perlu juga diperhatikan bagaimana biaya operasi dan investasi tertutupi sehingga menghasilkan laba yang relatif naik dan stabil. Dilihat dari produk semen yang mendominasi tingkat penjualan, akan
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
112
lebih baik bila perusahaan untuk lebih fokus mencari cara meningkatkan volume penjualan produk semen daripada produk lainnya.
Untuk perusahaan melakukan penganalisaan lebih lanjut terhadap laporan keuangan tidak sebatas menyiapkan laporan keuangan saja. Melalui proses penganalisaan tersebut,
maka
akan diketahui bagaimana kondisi
perusahaan saat ini dan memprediksi perkembangan di masa depan terutama pada rasio profitabilitas. Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan akan fokus untuk memperkuat area yang lemah dan mempertahankan bahkan meningkatkan area yang kuat seperti peningkatan profitabilitas. 2.
Untuk penelitian selanjutnya
Berhubungan dengan keterbatasan data, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil jangka waktu yang lebih lama dengan data yang lebih banyak (minimal 30 data) sehingga hasil penelitian yang didapat lebih akurat.
Pada penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan variabel lain selain harga jual untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan seperti harga pokok penjualan, aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan baik aktiva lancar maupun aktiva tetap dan biaya operasional.
Keputusan penetapan harga jual merupakan salah satu aspek penting anggapan setiap pedagang dalam mencapai laba yang ditargetkan. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai harga jual dalam
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
113
kaitannya ke variabel lain sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih memuaskan dalam pengambilan keputusan.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
114
DAFTAR PUSTAKA
Ashari dan Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Penerbit ANDI Harahap, Sofyan Syafri. 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Buku 2, Edisi Pertama, Terjemahan : Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli Salemba Empat, Jakarta. Machfaedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung. Trihendradi, Cornelius. 2005. Step By Step SPSS 13 : Analisis Data Statistik, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta. Van Home, Wachowicz, Jr. 1998. Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Terjemahan: Heru Sutojo, Salemba Empat, Jakarta. APB, Statement No.4. 1970. Basics Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Bussiness Enterprice. FASB Original. 1990. Pronouncement Accounting Standards, as of June 1, 1990, Volume I, Irwin, Homewood, Illinois. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntasi. 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Ekatherina O. K : Analisis Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Mega Eltra (persero) Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009