ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh: MOCH. ARIFIN 21312019 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (PS-S1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan, koreksi dan perbaikan, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama
: Moch. Arifin
NIM
: 21312019
Jurusan
: S1-Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul
: ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
Dapat diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasah. Demikian persetujuan pembimbing ini dibuat, untuk menjadi pehatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 2 September 2016 Pembimbing
Dr. Anton Bawono, S.E,.M.Si NIP. 19740320 200312 1001
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, FAX 323433 Salatiga 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DISUSUN OLEH: MOCH ARIFIN NIM: 21312019 Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 20 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. .. ......................................
Sekretaris Penguji
: Drs. H. Alfred L., M.Si.
.......................................
Penguji I
: Prof. Dr. HM. Zulfa, M.Ag.
.......................................
Penguji II
: Fetria Eka Yudiana, M.Si.
.......................................
Salatiga, 20 September 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si NIP. 19740320 200312 1001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Moch. Arifin
NIM
: 21312019
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan
: S1-Perbankan Syariah
Judul
: ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 2 September 2016 Yang menyatakan
Moch. Arifin 21312019
iv
HALAMAN MOTTO
Man jadda wa jada...
You Must Stand Straight And Hold Onto Your Pride.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini selasai atas rahmat dan ridho dari ALLAH SWT, dan saya persembahakan kepada: 1. Ibu saya Rochmiyatun dan bapak saya Zaenuri, terimakasih atas semua dukungan, kasih sayang, nasihat, motivasi, do’a dan segala daya upaya yang telah diberikan. 2. Untuk Keluarga saya terimakasih atas semua yang telah diberikan dari awal kuliah sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga saya bisa membalas kebaikan-kebaikanya. 3. Untuk adik saya Nurul Rizqi Amaliah, terima kasih atas do’a dan dukungannya. 4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Sahabat-sahabat saya Abdul Khakim dan Syukuri Ahmad Rifai yang selalu menemani saya. Serta teman-teman PS-S1 angkatan tahun 2012 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 6. Teman saya Hamdan Yuafi dan Ragil Teki Mulyani, yang telah membantu saya dari awal mengerjakan proposal sampai menyelesaikan skripsi ini. 7. Teman-teman mahad Al-Islah terima kasih atas dukungannya dalam berproses menyelesaikan skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2.
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
3.
Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
vii
4.
Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
5.
Ibu saya Rohmiyatun dan bapak saya zaenuri yang telah memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dukungan.
6.
Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga angkatan 2012 terima kasih atas kebersamaan dan kegembiraannya selama kuliah.
7.
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT, amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin. Salatiga, 2 September 2016 Penulis
Moch. Arifin 21312019
viii
ABSTRAK Arifin, Moch. 2016. Analisis pengaruh CAR, efisiensi, FDR, dan quick ratio terhadap return on asset (ROA) Bank Umum Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si Tujuan Penelitian ini adalah a) Untuk mengetahui pengaruh tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah b) Untuk mengetahui pengaruh tingkat finance to deposit ratio terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. c) Untuk mengetahui pengaruh tingkat biaya operasional dan pendapatan operasional terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah d) Untuk mengetahui pengaruh tingkat quick ratio terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Jumlah sampel terdiri dari empat Bank Umum Syariah di Indonesia. Teknik pemilihan sample dengan menggunakan tehnik purpossive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Uji statistik yang terdiri dari uji determinasi, uji t untuk menguji variabel secara parsial, serta uji F untuk menguji antar variabel secara bersama-sama. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi. Hasil penelitian ini menunjukan CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA,variabel FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, variabel QR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Kemampuan prediksi keempat variabel independen terhadap ROA sebesar 50,9% yang ditunjukan dari besarnya R2 sisanya 49,1% dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian. Kata kunci : CAR FDR, BOPO, QR Dan ROA.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iv
HALAMAN MOTTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
x
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Penelitian
1
B. Rumusan Masalah
8
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
9
E. Sistematika Penulisan
10
BAB II Landasan Teori
12
A. Telaah Pustaka
12
B. Kerangka Teori
22
1. Perbankan di Indonesia a. Pengertian Bank
22
b. Perbankan Syariah
23
2. Laporan Keuangan a. Mengukur Tingkat Kesehatan Bank
27
b. Rasio Keuangan
29
x
c. Profitabilitas...........................................................
30
d. Capital Adequacy Ratio
31
e. BOPO
32
f. Rasio Likuiditas
33
i.
Quick Ratio.....................................................
36
ii.
Finance to Deposit ratio.................................
37
C. Kerangka Penelitain
39
D. Hipotesis
39
BAB III METODE PENELITIAN
41
A. Jenis Penelitian
41
B. Populasi dan Sampel
41
C. Teknik Pengumpulan Data
43
1. Dokumentasi
43
2. Jurnal
44
3. Kepustakaan
44
D. Skala Pengukuran
44
E. Metode Analisis Data
45
1. Uji Stasioneritas
45
2. Uji Regresi Linear berganda
45
3. Uji Statistik...................................................................
46
4. Uji Asumsi Klasik
47
F. Alat Analisis
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian
50 50
1. Deskripsi Data
50
2. Deskripsi Statistik
50
B. Analisis Data
53
1. Uji Stasioneritas
53
2. Analisis Regresi Linier Berganda
55
xi
3. Uji Statistik
57
a. Uji Determinasi........................................................
57
b. Uji Ttest.....................................................................
58
c. Uji Ftest.....................................................................
61
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
62
a. Hasil Uji Multikolinieritas
62
b. Hasil Uji Heteroskendastisitas
63
c. Hasil Uji Autokorelasi
64
i.
Uji Durbin-H.....................................................
66
ii.
Uji Breusch-Godfrey.........................................
67
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan BAB V PENUTUP
68 74
A. Kesimpulan
74
B. Saran
75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13
: Data Laporan Keuangan Triwulanan BUS 2011-2014 : Uji Deskriptif Statistik : Uji Stasioneritas : Uji Common Effect : Uji Fixed Effect : Uji Chow Test : Uji Multikolinieritas : Uji Heteroscendasticity : Uji Autocorrelation : SK Pembimbing : Nota Pembimbing : Daftar Surat Nilai Keterangan Kegiatan : Curriculum Vitae
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja keuangan merupakan cerminan
dari
kemampuan
perusahaan
dalam
mengelola
dan
mengalokasikan sumberdayanya. Bank sebagai sebuah perusahaan wajib mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan transparansi atau pengungkapan informasi laporan keuangan bank yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan, serta sebagai dasar pengambilan keputusan. Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha baik badan usaha yang berbentuk PT, CV, Yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha lainya. Keuntungan tersebut digunakan untuk ekspansi perusahaan melalui berbagai kegiatan di masa yang akan datang. Maka dari itu perlu adanya pengamatan terhadap progresifitas dari manajemen keuangan perusahaan. Dalam praktiknya tidak semua badan usaha memperoleh keuntungan seperti yang diharapkan, bahkan tidak sedikit perusahaan yang mati sebelum berkembang akibat terus-menerus menderita kerugian. Dampak dari kerugian perusahaan berakibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya yang pada akhirnya akan berakibat
1
2
pengangguran. Agar suatu badan usaha tidak mengalami kerugian atau dengan kata lain harus memperoleh keuntungan yang ditargetkan, maka perlu adanya penanganan yang profesional. Kegiatan mengelola inilah yang kita kenal dengan istilah manajemen. Pengertian Manajemen di samping mengelola atau mengatur suatu kegiatan atau usaha adalah mencapai tujuan melalui orang lain. Artinya, tidak ada suatu tujuan yang dicapai tanpa bantuan orang lain. (Kasmir, 2000: 3) Perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri dalam pengelolaanya. Salah satu ciri atau karakteristik yang sangat berbeda adalah antara perusahaan yang menjual produk berbentuk barang atau sering dikenal manufaktur dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Kemudian salah satu perusahaan yang menjual jasa yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir: 2014).
3
Di era perkembangan zaman ekonomi berbasis islam ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya bank-bank syariah yang berdiri di indonesia menunjukan semakin banyaknya penduduk di indonesia yang menjadi nasabah bank syariah. Perbankan syariah di Indonesia sendiri muncul pada tanggal 1 Mei 1992 yaitu sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), hingga saat ini perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga cukup menggembirakan. Perbankan syariah memasuki sepuluh tahun terakhir, pasca perubahan UU Perbankan yang ditandai dengan terbitnya UU No. 10/1998 tentang Perbankan, mengalami
pertumbuhan
dan
perkembangan
yang
amat
pesat.
Perkembangan yang pesat itu tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian Unit Usaha Syariah (UUS). Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan syariah di Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Perbankan syariah merupakan bagian dari ekonomi syariah, dimana ekonomi syariah merupakan bagian dari muamalat (hubungan antara manusia dengan manusia). Oleh karena itu, perbankan syariah tidak bisa dilepaskan dari al qur’an dan as sunnah sebagai sumber hukum islam. Untuk studi kasus kali ini penulis mencoba untuk mengamati
4
pekembangan Bank Syariah di Indonesia khususnya dibidang analisa laporan keuangan. Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank, karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Perbankan
dalam
hal
ini
dituntut
untuk
dapat
meningkatkan
profitabilitasnya karena profitabilitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja manajemen bank serta produktivitasnya dalam mengelola aset-aset perbankan secara keseluruhan, sehingga dengan profitabilitas yang tinggi bank diharapkan dapat terus menjalankan usaha serta meningkatkan kinerjanya sehingga kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Profitabilitas juga menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan tersebut akan lebih terjamin. Rasio profitabilitas ialah rasio yang bertujuan untuk dapat mengetahui kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba selama periode tertentu serta memberikan gambaran mengenai tingkat efektifitas manajemen didalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan serta investasi perusahaan. Rasio tersebut disebut juga dengan rasio rentabilitas (ROA). ROA merupakan ukuran dari kinerja keuangan bank dalam memperoleh laba sebelum pajak, yang dihasilkan dari total aset (total
5
aktiva) bank yang bersangkutan (Surat EdaranBI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001).
Tabel 1.1 Tingkat Return On asset Bank Umum D
Syariah
a
NAMA BANK
2011
2012
2013
2014
2.08
2.2225 1.8475 0.85
t a
PT MANDIRI SYARIAH
p
PT BRI a d
SYARIAH
a
PT BUKOPIN
0.2175 0.9775 1.4075 0.2225
SYARIAH
0.575
0.555
0.9
0.2475
t a
PT MEGA
b
SYARIAH
1.7175 3.8925 2.8525 0.675
e
Sumber: laporan keuangan masing-masing Bank l 1.1 merupakan rasio return on asset Bank Syariah Indonesia yang diambil dari website masing-masing bank. Berdasarkan tabel 1.1 perkembangan tingkat
keuntungan
Bank
Umum
Syariah
cenderung mengalami
penurunan. Tingkat rasio profitabilitas yang paling parah adalah di tahun
6
2014 ke-empat bank tersebut mengalami penurunan yang sangat signifikan, berada di bawah standar minimal Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 1,5%. Hal tersebut dapat menjadi permasalahan bagi Bank. Karena standar aman pencapaian ROA bank di Indonesia ditentukan oleh Bank Indonesia. Hal ini perlu adanya analisa pengaruh menurunnya tingkat rasio profitabilitas. Tingkat keuntungan perusahaan yang di ukur dengan ROA dalam analisanya diperlukan rasio-rasio keuangan lain. Kasmir (2012:216) analisis dalam dunia perbankan yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan bank yang sesuai dengan standart yang berlaku yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Rasio Solvabilitas bertujuan untuk mengukur efektifitas bank dalam mencapai tujuannya. Oleh karna itu pada rasio solvabilitas yang khususnya pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai peran dalam mencapai keuntungan dalam perusahaan.
Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang ditetapkan oleh Bank for International Settlemen (BIS). CAR merupakan rasio yang mengukur kecukupan suatu modal bank. Semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga laba bank semakin meningkat. Menurunnya CAR tentu saja berakibat menurunnya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit, yang pada akhirnya bank kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan laba yang
7
optimal dari kegiatan pokoknya. Bank harus memelihara modal yang cukup untuk mendukung aktivitas pengambilan risiko (risk taking). Peranan modal sangat penting, dimana kegiatan operasional bank dapat berjalan dengan lancar apabila memiliki modal yang cukup, sehingga pada saat masa-masa kritis bank tetap aman karena memiliki cadangan modal di Bank Indonesia (Kasmir, 2008). Kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami kerugian dan juga mengakibatkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank. jika nilai CAR rendah maka profitabilitas (ROA) bank akan mengalami penurunan (Dendawijaya, 2005). Menurut Kasmir (2008), likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Menurut Kasmir (2011) untuk mengukur likuiditas perbankan diantaranya dapat menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio dan Quick Ratio. LDR mencerminkan kegiatan utama suatu bank yang dapat diartikan tingkat penyaluran kredit juga mempengaruhi besarnya nilai ROA, dimana rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para
8
deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank. BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Menurut Dendawijaya (2005), setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas, penulis mengajukan perumusan masalah: 1. Bagaimana pengaruh variabel Capital adequacy Ratio (CAR) terhadap ROA? 2. Bagaimana pengaruh variabel Finance to Deposit Ratio (FDR) terhadap ROA? 3. Bagaimana pengaruh variabel Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) terhadap ROA? 4. Bagaimana pengaruh variabel Quick Ratio terhadap ROA?
C. Tujuan Penulisan
9
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisa pengaruh variabel Capital adequacy Ratio (CAR) terhadap ROA 2. Menganalisa pengaruh variabel Finance to Deposit Ratio (FDR) terhadap ROA 3.
Menganalisa pengaruh variabel Beban Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) terhadap ROA.
4. Menganalisa pengaruh variabel Quick Ratio (QR) terhadap ROA
D. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis dan praktis. a. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk: 1) Mengetahui pengelolaan laporan keungan dalam sebuah perusahan yang pada khususnya perbankan syariah 2) Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai pembanding hasil riset penelitian yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA). 3) Menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian. b. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat untuk:
10
1) Bahan pertimbangan bagi manajemen bank syariah dalam mengambil keputusan untuk mengelola manajemen bank yang baik, sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan. 2) Referensi dasar kelanjutan penelitian pada masa mendatang.
E. Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini akan dibagi dalam lima (5) bab dan setiap bab dibagi atas beberapa sub bab dengan kebutuhan pembahasan dan uraiannya sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini penulis mengemukakan secara ringkas latar belakang pemilihan judul, permasalahan,
tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : URAIAN TEORITIS Berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu meliputi tinjauan tentang Return on Asset (ROA), Capital Adiquecy Ratio (CAR), Biaya operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan Rasio Likuiditas. Kemudian pembahasan telaah pustaka, kerangka teori, kerangka pemikiran, dan Hipotesis.
11
BAB III : METODE PENELITIAN Berisi tentang jenis penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Populasi dan sample, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen penelitian, pengujian data dengan uji asumsi klasik dan teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Pada bab ini penulis mencoba memberikan analisis dan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan membandingkannya antara teori dan hasil penelitian dari perusahaan.
BAB V : PENUTUP Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan atas hasil penelitian dengan memberikan sumbangsih berupa saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan maupun civitas akademika IAIN Salatiga,
dan
lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aset atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki (Kasmir, 2012). ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2009). Hasil penelitian Sartika (2012) Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas terhadap return On Asset (ROA). Studi kasus BUS (2006-2010). Hasil penelitiannya mengatakan bahwa kecukupan modal mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Kemudian hasil penelitian Wibowo (2013) Analisis Pengaruh Suku Bunga. Inflasi, CAR BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.
12
13
Bahwa CAR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Penelitian ini di perkuat oleh Hasil penelitian Rendiana (2015) Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang terdaftar di ojk) pengaruh CAR dengan ROA yaitu berpengaruh negatif dan signifikan. Namun
Arimi,
dkk.
(2012)
Analisis
Faktor-Faktor
yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan (studi kasus Bank Umum yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010) Hasil penelitianya menunjukan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. Penelitian tersebut didukung oleh Prasanjaya, dkk (2013) Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO,LDR dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian dari Christiano, dkk (2014) Analisis Terhadap RasioRasio Keuangan Untuk Mengukur Rasio Profitabilitas Pada Bank Swasta yang Go Public di Bursa Efek Indonesia
menyatakan bahwa BOPO
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Hal ini diperkuat oleh Dewi (2015) Analisis pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta nasional yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil penelitiannya BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Hasil penelitian Sudiyatno (2010) Analisis pengaruh dana pihak ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor
14
Perbankan yang Go Public di BEI (2005-2008) bahwa adanya pengaruh positif dari variabel LDR terhadap ROA. Namun hasil penelitian dari Suryani (2011) Analisa pengaruh FDR terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah periode 2008-2010. Bahwasannya FDR itu mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian dari Afrianda (2014) yang berjudul Analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Indonesia. Menyatakan bahwa variabel Quick Ratio (QR) menunjukkan QR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal tersebut didukung oleh penelitian Sani, dkk. (2015) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Quick Ratio (QR) terhadap Return on Asset (ROA) pada BUS di Indonesia 2011-2013, bahwa variabel Quick ratio (QR) menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets perbankan Dari beberapa ringkasan hasil penelitian terdahulu memiliki hasil yang berbeda-beda dan ada pula yang sama, maka dari itu berikut tabel yang berisikan hasil dari penelitian terdahulu:
15
Tabel 2.1 Review penelitian terdahulu Pengaruh CAR terhadap Return on Assets No. Peneliti Judul Variabel 1 Gery Analisis BOPO, CAR, Rendiana pengaruh ROA (2015) efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang terdaftar di ojk) 2. Dewi Sartika Analisis Ukuran (2012) pengaruh perusahaan, ukuran kecukupn perusahaan, modal, aktiva kecukupan produktif, modal, likuiditas. kualitas aktiva produktif, dan likuiditas terhadap return On Asset (ROA). Studi kasus BUS (20062010) 3. Edhi Satriyo Analisis Suku bunga, Wibowo Pengaruh CAR, BOPO, (2013) Suku Bunga. NPF, ROA Inflasi, CAR BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah 4. Arumi dan Analisis Mahfudz Faktor-Faktor
Hasil penelitian CAR berpengaruh negatif terhadap ROA dengan diperoleh hasil t hitung = -2.468 dengan nilai signifikan 0.017< (0.05) ini berarti signifikan terhadap ROA. CAR berpengaruh negatif terhadap ROA dengan nilai t hitung -0,653
CAR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
CAR berpengaruh positif dan tidak
16
(2012)
5.
6.
7.
yang mempengaruhi profitabilitas perbankan (studikasus Bank Umum yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 20072010) Prasanjaya Analisis dan Ramantha Pengaruh (2013) Rasio CAR, BOPO,LDR dan Ukuran pPerusahaan Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI Pandu Analisis Mahardian pengaruh (2007) rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap kinerja keuangan perbankan (studi kasus perusahaan yang tercatat di BEJ periode juni 2002 – juni 2007 Esther Analisis rasio Novelina keuangan Hutagalung, terhadap
signifikan terhadap ROA.
CAR, BOPO, CAR berpengaruh LDR, ROA positif dan tidak signifikan terhadap ROA.
CAR, BOPO, Besarnya nilai CAR NPL, NIM, adalah 0.243 yang LDR, ROA berarti memiliki pengaruh positif terhadap ROA.
Kinerja keuangan, rasio-rasio
Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh
17
Djumahir, dan kinerja Bank Kusuma Umum di Ratnawati Indonesia (2011) Pengaruh FDR terhadap ROA 1. Bambang Analisis Sudiyatno dan pengaruh dana Jati Suroso pihak ketiga, (2010) BOPO, CAR dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor Perbankan yang Go Public di BEI (2005-2008)
2.
3.
4.
keuangan
signifikan terhadap ROA dengan arah negatif
DPK, BOPO, Diperoleh thitung CAR, LDR, untuk variable LDR ROA sebesar 0,753 dengan nilai signifikasi t (sig-t) sebesar 0,453. Nilai signifikansi t (sig-t) sebesar 0,543 lebih besar dari 0,05, artinya bahwa ada kecenderungan pengaruh LDR terhadap ROA yaitu positif. Suryani (2011) Analisa FDR, ROA Hasil Eviews t pengaruh FDR hitung yang terhadap dihasilkan 0,745 Profitabilitas lebih kecil dari Perbankan nilai t tabel (2,032) Syariah secara parsial tidak periode 2008terdapat pengaruh 2010. positif Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset (ROA). Ningsukma Pengaruh CAR, FDR, Variabel FDR Hakim, Haqiqi Internal BOPO, ROA berpengaruh Rafsanjani Capital negatif dan tidak (2016) Adequacy signifikan terhadap Ratio, Finance profitabilitas. to deposit Rati, dan BOPO dalam peningkatan Profitabilitas Industri bank Syariah di Indonesia. Slamet Riyadi, Pengaruh Bagi Hasil, Uji t untuk
18
5.
Agung Yulianto (2014)
Pvembiayaan Jual Bagi Hasil, FDR, Pembiayaan ROA Jual Beli, FDR, dan NPF terhadap Profitabilitas Bank umum Syariah di Indonesia
Aluishius Wishnu Nugroho (2011)
Analisis FDR, pengaruh KAP, FDR, NPF, ROA BOPO, KAP, dan PLO terhadap ROA. (studi kasus Bank Syariah Periode 20062010
Pengaruh BOPO terhadap ROA No. Nama Judul 1. Pandu Analisis Mahardian pengaruh (2007) rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap kinerja keuangan perbankan (studi kasus perusahaan yang tercatat di BEJ periode juni 2002 –
Beli, diperoleh hasil tNPF, hitung sebesar 2,737 dengan signifikansi sebesar 0,009. Nilai signifikansi menunjukkan nilai di bawah tingkat signifikan yang ditetapkan sebesar 5% (α = 0,05) yang artinya bahwa secara parsial FDR berpengaruh terhadap positif ROA. NPF, Secara parsial PLO, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,333 dengan nilai signifikansi sebesar 0,032. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung (2,333) lebih besar dari t tabel (1,96) FDR berpengaruh positif terhaadap ROA.
Variabel CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR, ROA
Hasil Penelitian Bopo berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Untuk koefisien regresi sebesar -3,404 berarti setiap kenaikan BOPO sebesar 1% akan menurunkan ROA
19
2.
3.
4.
5.
juni 2007 Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang terdaftar di ojk) Defri (2012) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar BEI Marnov P.P. Analisis Nainggolan Pengaruh (2009) LDR, NIM dan BOPO terhadap ROA Bank Umum Indonesia
Gery Rendiana (2015)
Luh Eprima Analisis Dewi (2015) pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta
sebesar 3,404%. BOPO, CAR, Tidak ada ROA pengaruhnya BOPO terhadap ROA.
CAR, Likuiditas, BOPO, ROA
Uji secara parsial diperoleh t hitung sebesar -2,897 dengan nilai signifikan sebesar 0,005 < 0,05). Ini berarti BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
LDR, NIM, BOPO memiliki BOP, ROA pengaruh negatif terhadap ROA pada Bank Umum Indonesia dan besarnya koefisien 1,61. Artinya setiap kenaikan BOPO sebesar 1% maka akan menyebabkan penurunan ROA sebesar 1,61%. NIM, BOPO, Nilai signifiksansi LDR NPL, pada uji t hitung ROA (0,00<0,05) artinya BOPO berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas Bank umum Swasta Nasional yang
20
nasional yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Pengaruh QR terhadap ROA 1. Irma Julita Pengaruh (2011) likuiditas terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Kamalia Sani, Pengaruh Maftukhatu capital sholikhah adequacy ratio (2015) (CAR)dan quick ratio (QR) terhadap return on asset (ROA) pada bank umum syariah di indonesia periode 20112013 3 Eka Putra Pengaruh Nicky Adare, likuiditas bank Sintje C. terhadapreturn Nangoy, on asset (ROA) Ivonne S. bank swasta Saeang (2015) nasional yang terdaftar di BEI tahun 2008-2013 4. Nadya Analisis Afrianda pengaruh (2014) likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan
terdaftar di 2009-2013
BEI
LDR, QR
LAR, QR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
CAR, ROA
QR, Hasil uji t pada variabel Quick ratio (QR) menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets perbankan
QR, CR, LDR, QR berpengaruh ROA signifikan negatif terhadap variabel ROA
Current ratio, cash ratio, QR, DAR, DER, LDER, ROA
Quick Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
21
5.
minuman yang terdaftar di BEI Indonesia. Ellyn Analisis CR, QR, Cash QR berpengaruh Octavianty, pengaruh ratio, ROA tidak signifikan Raden Risma likuiditas terhadap ROA Ayu Rachmalia terhadap (2013) profitabilitas pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI (20082012)
Dari penelitian terdahulu (tabel 2.1 review penelitian terdahulu) peneliti menemukan adanya gap antara lain: 1. Dari penelitian terdahulu yang peneliti review masing-masing penelitian memiliki hasil yang berbeda sehingga peneliti ingin melakukan penelitian lanjutan dengan perubahan pada transformasi variabel. 2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temuan yang bertentangan dengan teori. 3. Pada review penelitian terdahulu Tabel 2.1, belum ada peneliatan yang menyatakan persamaan profitabilitas dari fungsi variabel f(CAR, FDR, BOPO, QR) 4. Tahun penelitian yang peneliti ingin lakukan lebih up to date, yaitu pada tahun 2011-2014. 5. Penentuan sampel terdiri dari PT Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, PT. Bank Mega Syariah.
22
B. Kerangka Teori 1. Perbankan di Indonesia a. Pengertian Bank Menurut kasmir (2008) lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya. Kemudian pengertian Bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu: a. Menghimpun dana b. Menyalurkan dana c. Memberikan jasa Bank Pengertian menghimpun dana menurut Kasmir (2008) adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
23
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh Bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Selanjutnya pengertian menyalurkan dana menurut Kasmir (2008) adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh melalui simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (Kredit) bagi Bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau berupa pembiayaan bagi Bank yang berdasarkan prinsip syariah. Berikutnya adalah pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiata simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Banyaknya jenis jasa yang mungkin bisa ditawarkan oleh Bank itu tergantung dari kemampuan bank masing-masing semakin mampu Bnak tersebut maka semakin banyak ragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas sarana dan prasarana yang dimilikinya. b. Perbankan Syariah Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga (riba), dan memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktifitas
24
usahanya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Ketentuan yang mengatur pola simpanan seperti yang telah tertera di dalam al qur’an yaitu sebagai berikut i.
QS. Al-Baqarah (2): 275, yang artinya “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
ii.
QS. Ali Imran (3): 130, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
iii.
QS. An-Nisa’ (4): 161, yang artinya: “Dan disebabkan mereka memakan riba, padajal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”
25
Larangan terhadap riba dan kewajiban membayar zakat serta anjuran-anjuran untuk melakukan infak dan sedekah, pada hakikatnya adalah suatu kewajiban bagi mereka yang memiliki dana lebih untuk melakukan investasi yang menghasilkan produk-produk baru dan kesempatan kerja serta perdagangan yang memperlancar arus barang dan jasa. Melakukan investasi berarti melakukan kegiatan berani yang mengandung resiko yang bercirikan kembalian (return) yang tak pasti dan tidak tetap. Mengapa tidak pasti dan tidak tetap? Karena, kembalian yang diperoleh itu tergantung kepada hasil usaha investasi dan perdagangan yang tidak pasti dan tidak tetap. Dengan demikian, kembalian yang sudah pasti setiap bulan, seperti dalam praktik membungakan uang pada bank konvensional tidak termasuk pengertian investasi (Wirdyaningsih, 2005:6-7). Pada tahun 1998, dikeluarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Undangundang ini juga memberikan penegasan terhadap konsep perbankan
Islam dengan mengubah penyebutan “Bank
Berdsarkan Prinsip Bagi Hasil”. Pasal 1 Ayat (13) yang menerangkan tentang pengertian prinsip syariah dalam perbankan ini juga terdapat penguatan kedudukan Hukum
26
Islam bdang perikatan dalam tatanan hukum positif. Pasal 1 Ayat (13) ini menyebutkan sebagai berikut: “Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).” 2. Pengertian Laporan Keuangan Suatu perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu (periode tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan
terhadap
laporan
tersebut.
Laporan
keuangan
menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnyaa, termasuk kelemahan dn kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga
27
menunjukan kinerja manajemen bank dalam satu periode (Kasmir: 2008) a. Mengukur Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 29, disebutkan bebrapa ketentuan sebagai berikut: 1) Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia. 2) Bank Indonesia menetapkan ketentua tentang kesehatan bank dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. 3) Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perbankan tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, yang mengatur tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Ketentuan ini merupakan penyempurnaan ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan Surat
Edaran
No.
23/21/BPPP
tanggal
28
Februari
1991.
(Dendawijaya, 2005: 141). Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank tersebut diatas kemudian dikenal dengan metode CAMEL. Karena setelah dilakukan
28
perhitungan tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL, dilanjutkan dengan perhitungan tingkat kepatuhan bank pada beberapa ketentuan khusus, metode tersebut akhirnya lebih dikenal dengan istilah Metode CAMEL Plus. Dendawijaya (2005: 141). Metode CAMEL berisikan langkah-langkah yang dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing rasio pada komponen-komponen berikut: 1) C
: Capital (untuk rasio kecukupan modal bank).
2) A
: Assets (untuk rasio kualitas aktiva).
3) M
: Management (untuk mengukur kualitas manajemen).
4) E
: Earnings (untuk rasio rentabilitas bank).
5) L
: Liquidity (untuk rasio likuiditas bank) Tabel 2.2 Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Metode CAMEL)
URAIAN Singkatan dari Dalam bahasa indonesia Jumlah rasio Rasio
C Capital
A Assets
M Management
E Earnings
L Liquidity
Modal
Aktiva
Manajemen
Rentabilitas
Likuiditas
1
2
5
2
2
1) CAR
1) BDR 2) CAD
1) Manajemen 1) ROA Modal 2) BOPO 2) Manajemen aktiva 3) Manajemen
1) LDR 2) CA 3) QR
29
Perhitung 0 s/d 1) Max an nilai max 100 100 kredit 2) Max 100 Bobot 25% 1) 25% 2) 5% Jumlah 25% 30%
umum 4) Manajemen rentabilitas 5) Manajemen likuiditas Total : max 100
25% 25%
1) Max 100 2) Max 100 1) 5% 2) 5% 10%
CAR
= Capital Adequacy Ratio
BDR
= Bad Debt Ratio
CAD
=
Cadangan
aktiva
1) Max10 0 2) Max 100 3) 5% 4) 5% 10%
yang
diklasifikasikan ROA
= Return on Assets
BOPO
= Biaya operasional dan pendapatan operasional
LDR
= Loan to Deposit Ratio
CA
= Current Assets
b. Rasio Keuangan Rasio merupakan perbandingan yang dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bisa juga secara sederhana disebut sebagai perbandingan jumlah dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. Harahap (2010: 297) mendefinisikan rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
30
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti), misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Menurut Kasmir (2010: 93) rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan ntuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. c. Profitabilitas. Menurut Harahap (1998) Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki (Kasmir, 2014). ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat ( Dendawijaya, 2009). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2009).
31
d. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalan perbankan dimana besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) diharapkan akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya (Muljono, 1999). Dengan demikian Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh terhadap kinerja bank. Peranan modal sangat penting karena selain digunakan untuk kepentingan ekspansi, juga digunakan sebagai “buffer” untuk menyerap kerugian kegiatan usaha. Dalam hal ini Bank wajib memenuhi ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang berlaku untuk peningkatan modal (SE. Intern BI, 2004). Secara teknis, analisis tentang permodalan disebut juga sebagai analisis solvabilitas, atau juga disebut capital adequacy analysis, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah permodalan bank yang ada telah mencukupi untuk mendukung kegiatan bank yang dilakukan secara efisien, apakah permodalan bank tersebut akan mampu untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, dan apakah
32
kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) akan semakin besar atau semakin kecil (Muljono, 1999). CAR (Capital Adequancy Ratio) memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank
yangmengandung resiko
(kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8%, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah 8% berarti bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8% menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable. Dengan semakin meningkatnya tingkat solvabilitas bank, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja bank, karena kerugiankerugian yang ditanggung bank dapat diserap oleh modal yang dimiliki bank tersebut. Rasio CAR dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Di indonesia standar CAR adalah 9-12% (Harahap, 1998) Rumus CAR = Modal x 100% e. Biaya Operasinal Pendapatan Operasinal Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
33
sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. BOPO = Biaya Operasional
X 100%
Pendapatan Operasional f. Rasio Likuiditas Undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan likuiditas bank
islam,
Bank
Indonesia
telah
mengeluarkan
PBI
No.
7/23/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi Bank Islam (FPJPS). Selain itu, agar profitabilitas pengelolaan dana bank-bank Islam dapat ditingkatkan (Wirdyaningsih, 2005: 57). Pengertian likuiditas pada umumnya adalah mengenai posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban (membayar utang) yang jatuh tempo tepat pada waktunya. Apabila dikaitkan dengan lembaga bank, berarti kemampuan bank setiap waktu untuk membayar utang jangka pendeknya apabila tiba-tiba ditagih oleh nasabh atau pihak-pihak terkait. Jadi, yang dimaksud likuiditas disini adalah kemudahan engubah aset menjadi uang tunai dari masingmasing bank yang bersangkutan (Wirdyaningsih, 2005: 57).
34
Pada suatu perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar belum tentu memiliki kemampuan untuk membayar atau belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi. Perusahaan baru dapat kemampuan membayar apabila semua kewajiban sudah terpenuhi dengan kekuatan membayarnya sangat besar.
Kemampuaan
membayar
itu
akan
diketahui
bila
membandingkan dengan terpenuhinya suatu kewajiban di antara satu pihak dan pihak lain. Jika perusahaan mempunyai kekuatan yang besar tersebut untuk memenuhi kewajiban disebut dengan likuid, sedangkan yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar disebut dengan illikuid.
Rasio
menyeimbangkan
likuiditas antara
mengukur
likuiditasnya
kemampuan dengan
bank
rentabilitasnya.
Sebagaimana diketahui dengan mengejar laba maka bisa kemungkinan bank menghadapi masalah likuiditas. Sebaliknya, mengejar likuiditas bisa mengurangi rentabilitas (Harahap, 1998:320). Rasio Likuiditas ialah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah menjadi kas. Likuiditas sangat penting bagi perusahaan, jika berada dalam keadaan likuid, maka kesempatan untuk memperoleh laba yang besar. Jika tidak dalam keadaan likuid, maka untuk memperoleh laba pada perusahaan tersebut terbatas. Rasio likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan
35
kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana para deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan (Kasmir, 2011). Pentingnya bank mengelola likuiditas secara baik terutama ditujukan untuk memperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan dana. Risiko likuiditas adalah kemungkinan kerugian yang disebabkan karena usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan akan kas dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasabah. Dalam mengelola likuiditas, selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan pendapatan. Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuid yang relatif lebih besar dari yang diperlukan dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas. Namun, disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuid yang berlebihan. Oleh karena itu dalam manajemen likuiditas perlu adanya keseimbangan antara dua kepentingan diatas. Sebuah perusahaan dalam menjalankan operasinya membutuhkan dana yang sangat besar, baik untuk produksi maupun untuk investasi, kebutuhan dana ini tidak dapat sepenuhnya dipenuhi menggunakan modal sendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan peminjaman dana ke pihak lain ataupun melakukan penundaan pembayaran beberapa kewajiban. Hutang yang dimiliki oleh
36
perusahaan harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menambah beban bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian. Rasio hutang dalam sebuah laporan keuangan menunjukkan seberapa besar asset yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan dengan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang (Horne, dkk. 2009). Dalam penelitian ini Rasio Likuiditas di ukur dengan Quick Ratio dan Finance to Deposit ratio: i.
Quick Ratio Dendawijaya (2005: 114) semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam praktiknya akan mempengaruhi profitabilitasnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri dari uang kas ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan di Bank Indonesia. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank. Quick Ratio juga dikenal dengan Acid-test Ratio, perhitungannya hampir sama dengan Current Ratio hanya saja jumlah persediaan sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar harus dikeluarkan. Alasan yang melatarbelakangi dikeluarkannya
37
persediaan dari komponen aktiva lancar dalam rumus ini adalah karena persediaan merupakan komponen yang paling tidak likuid atau sulit diuangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainya, sementara
Quick
Ratio
dirumuskan
dengan
maksud
membandingkan aktiva yang lebih lancar dengan utang lancar. Quick Ratio ini sering disebut dengan istilah rasio cepat. Ini adalah ukuran uji utang jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasikan persediaan yang dianggap aktiva lancar sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Menurut Kasmir (2010: 119) quick ratio perbandingan total aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi utang lancar, dengan perbandingan 2:1 maka perusahaa n tersebut dinilai sehat. Ketika perusahaan dibawah 2:1 maka perusahaan harus menjual persediaan atau surat berharga guna penagihan utang.
QR=
ii.
Aktiva Lancar Persediaan Hutang lancar
Finance to Deposit Ratio Finance to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Finance to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang
38
menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. FDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas (Veithzal,dkk, 2007:724). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13 /30 /DPNP tanggal 16 Desember 2011, pada lampiran 14 perihal pedoman perhitungan rasio keuangan, dijelaskan bahwa dalam menentukan tingkat likuiditas bank, digunakan rasio finance to deposit ratio (FDR) sebagai acuan perhitungannya dengan membandingkan jumlah kredit dengan jumlah dana pihak ketiga. Dengan keluarnya aturan tersebut, maka setiap perusahaan perbankan wajib mengikuti dan menggunakan rasio finance to deposit ratio (FDR) sebagai penilaian atas likuiditas bank. Semakin tinggi finance to deposit ratio (FDR) memberikan indikasi semakin besar laba yang akan diperoleh bank. Tetapi hal tersebut memiliki resiko yang besar pula, yaitu tidak kembalinya dana kredit yang diberikan atau terjadinya kredit macet, sehingga akan berdampak pada penurunan laba. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, pada lampiran 2e yaitu penetapan peringkat komponen Likuiditas, finance to deposit
39
ratio (FDR) memiliki batas aman antara 75%-85%. Batas aman ini memberikan indikasi bahwa setiap bank harus memiliki tingkat finance to deposit ratio (FDR) berkisar pada 75%-85%, agar bank yang bersangkutan berada pada kategori sehat. Nilai finance to deposit ratio (FDR) yang berada di atas batas aman, berarti bank yang bersangkutan berada dalam kategori kurang likuid atau tidak sehat. C. Kerangka Penelitian Berdasarkan Landasan teori tersebut maka sebagai acuan merumuskan hipotesis, berikut sajian kerangka pemikiran teoritis yang di tuangkan dalam model penelitian yang di tunjukan pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Kerangka Model Penelitian CAR FDR
ROA
BOPO QR
D. Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam
40
pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil temuan atas penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Capital |Adequacy Ratio terhadap Retrurn on Asset. H2: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Finance to Deposit Ratio terhadap Retrurn on Asset. H3: Ada pengaruh negatif dan signifikan antara Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Retrurn on Asset. H4: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Quick Ratio terhadap Retrurn on Asset.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pendekatan penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala angka), dengan menggunakan data sekunder berupa data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data cross section. Periode yang digunakan triwulanan tahun 20112014. Penelitian ini menganalisa pengaruh variabel-variabel dalam rasio keuangan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. B. Populasi dan Sampel Menurut Bawono (2006), populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Sampel menurut Bawono (2006) adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Sampel yang diambil pada penelitian ini terdiri dari empat Bank Umum Syariah, yaitu PT. Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, dan PT Bank Mega Syariah.
41
42
Metode yang peneliti pakai adalah jenis purposive sampling atau sampel bertujuan. Tehnik sampling ini digunakan pada penelitianpenelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan dan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2008: 85). Jadi, dapat diartikan bahwa purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil tidak secara acak, ditentukan sendiri oleh peneliti. Adapun yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data yang akan diteliti adalah data bank yang memiliki prinsip syariah 2. Bank yang akan diteliti memiliki laporan keuangan triwulanan yang telah dipublikasikan di website resmi Bank Indonesia. 3. PT. Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, dan PT Bank Mega Syariah memiliki laporan keuangan triwulan pada periode tahun 2011-2014 dengan rasio-rasio yang akan di analisa berupa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance to Deposit
43
Ratio (FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dan Quick Ratio (QR). C. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Dalam laporan keuangan tersebut diambil dari website masing-masing bank dengan mengambil beberapa variabel rasio keuangan yaitu: profitabilitas (ROA), Capital Adequacy Ratio, Finance to Deposite Ratio, biaya operasional dan pendapatan operasional, dan Quick Ratio. Selain itu data-data penelitian ini juga berasal dari sumber yang relevan seperti: jurnal, buku, dan website resmi, dll. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pekerjaan pengumpilan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumendokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data yang diperoleh melalui wesite masing-masing Bank, data yang diambil berupa informasi mengenai laporan rasio keuangan Bank Umum Syariah serta data lain yang menunjang penelitian. Hasil dari dokumen ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data sekunder.
44
2. Jurnal Yaitu pengumpulan data dari hasil penelitian terdahulu yang berupa skripsi yang menggambarkan variabel yang berpengaruh. Kemudian mencari perbandingan dari beberapa hasil penelitian untuk dijadikan telaah pustaka. 3. Kepustakaan Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku, majalah, surat kabar, literatur-literatur, catatancatatan, laporan-laporan, internet dan lainnya yang relevan dan ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian, sehingga menunjang untuk dijadikan referensi. Berbagai sumber kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara lengkap dalam daftar pustaka. D. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini skala pengukurnya mengunakan skala rasio. Data rasio adalah data yang memiliki titik nol absolut. Dengan kata lain rasio memiliki semua ciri dari data interval dan ditambah pula mempunyai titik nol absolut sebagai titik permulaan (Burhan, 2005: 121). Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini mengunakan lima variabel yang terbagi atas satu variabel terikat (variabel dependen) dan empat variabel bebas (variabel independen) yang meliputi : Tingkat Profitabilitas
45
yang diukur dengan ROA (Y), tingkat kecukupan modal (X2), FDR (X2), BOPO (X3), QR (X4). E. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji regresi dengan bantuan aplikasi eviews 9. Metode analisa data yang digunakan adalah gabungan antara analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Metode kuantitatif
diperlukan
untuk
menganalisa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi profitabilitas. 1. Uji stasioneritas Menganalisis data time series/cross section untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung diantara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam persamaan menjadi valid. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut
Bawono (2006) Regresi berganda digunakan untuk
menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga analisis multivariate, karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen (X). Kondisi variabel independen (X) dalam mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif bisa juga negatif, atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi.)
46
dan satu variabel terikat (Y). Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 ἐ Dimana; Y : Estimasi variabel terikat β0
: Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3,4 : Koefisien dari variabel independen X1,2,3 X1,2,3,4 : Variabel independen X1,2,3 ἐ : Residual atau predictor error Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah dalam model ekonometrik : ROA = β0 + β1CAR + β2FDR + β3BOPO + β4QR + ε 3. Uji Statistik Melalui analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis yang telah
ditetapkan
untuk
kemudian
diinterpretasikan
hasilnya.
Pengambilan keputusan atas hippotesis dapat dilihat dari nilai profitabilitas signifikansi masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil analisis regresi menggunakan eviews jika angka signifikansi < α (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. a) Koefisien determinasi (R2) Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi
47
variabel mempengaruhi variabel dependen, besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Koefisien Adjusted R2 merupakan korelasi dari R2 (Bawono, 2006: 92). b) Uji Ftezt (Secara Serempak) Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama (Bawono, 2006: 91). c) Uji Ttest (Secara Individu) Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama (Bawono, 2006: 91). 4. Uji Asumsi Klasik a) Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabelvariabel
bebas
di
antara
satu
dengan
lainnya.
Masalah
multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode
48
auxiliary regresi antar variabel dependen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama (Bawono, 2006: 120). b) Uji Heteroskendastisitas Heteroskendastisitas terjadi apabila varian variabel pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji ttest dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006: 133). Uji heteroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Park dilakukan dengan meregresikan logaritma residual kuadrat (U2i) dengan variabel bebas. c) Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan di mana variabel gangguan pada periode tertentu. berkorelasi dengan variabel pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du < dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162).
49
F. Alat Analisis Penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala numerik/angka) dengan menggunakan data sekunder berupa data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data kerat lintang (cros section) dalam periode waktu tahun 2011-2014. Dalam perhitungan statistik, alat yang digunakan guna membantu olah data adalah aplikasi Eviewsi 9. Eviews merupakan program statistik yang berfungsi untuk membantu dalam proses data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Deskripsi Data Data pada penelitian ini terdiri dari empat Bank Umum Syariah di Indonesia yang berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terdiri atas PT. Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, dan PT Bank Mega Syariah. Data ini terdiri dari Laporan Keuangan Triwulan dari masing-masing bank, dengan mengambil beberapa rasio yaitu kecukupan modal, biaya operasional dan pendapatan operasional, Finance to Deposit Ratio (FDR), Quick Ratio (QR) pada periode 2011 sampai dengan 2014. Maka data sekunder tersebut diperoleh sebanyak 64 data observasi. 2. Deskripsi Statistik. Statistik deskripsi memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness. Statistic deskripsi yang dilakukan sebagai upaya untuk menggali deskripsi data yang berhasil dihimpun sehingga diperoleh gambaran mengenai karakteristik objek dari data tersebut. Berikut adalah deskripsi tingkat return on asset Bank Umum Syariah periode 20112014:
50
51
Tabel 4.1 Data ROA Masing-Masing BUS BUKOPIN Waktu BSM BRIS SYARIAH QW1 2.22 0.23 0.62 QW2 2.12 0.2 0.65 2011 QW3 2.03 0.24 0.51 QW4 1.95 0.2 0.52 QW1 2.17 0.17 0.54 QW2 2.25 1.21 0.52 2012 QW3 2.22 1.34 0.61 QW4 2.25 1.19 0.55 2.56 QW1 1.71 1.08 1.79 QW2 1.41 1.04 2013 1.51 QW3 1.36 0.79 QW4 1.53 1.15 0.69 1.77 0.46 QW1 0.22 0.66 0.05 QW2 0.27 2014 0.8 QW3 0.3 0.23 0.17 0.08 QW4 0.27 Sumber: data sekunder diolah, 2016 Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Dependent ROA. Date: 08/22/16 Time: 14:13 Sample: 2011Q1 2014Q4 ROA Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
1.327500 1.165000 4.130000 0.050000 1.061896 0.915996 3.202090
Jarque-Bera Probability
9.058752 0.010787
Sum Sum Sq. Dev.
84.96000 71.04020
Observations 64 Sumber : Hasil olah data dengan eviews, 2016
MEGA SYARIAH 1.77 1.87 1.65 1.58 3.52 4.13 4.11 3.81 3.57 2.94 2.57 2.33 1.18 0.99 0.24 0.29
52
Data tersebut diolah dengan eviews menunjukkan jumlah data observasi (n) ada 64 data, dari 64 data ROA terkecil yang diperoleh bank umum syariah sebesar 0.05 % merupakan ROA yang diperoleh Bank rakyat Indonesia pada triwulan 2 tahun 2014. sedangkan ROA terbesar (maksimum) sebesar 4.13% merupakan ROA yang diperoleh Bank Mega Syariah triwulan ke 2 tahun 2012. Rata-rata ROA bank umum syariah adalah 1.33% dengan standar deviasi 1.06%. Tabel 4.3 Deskripsi Data Independen DATA Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
CAR 14.09203 13.925 21.7 10.74 2.203961 1.070171 4.638292
Jarque-Bera Probability
19.37351 1.489258 5.219423 12.25635 0.000062 0.47491 0.073556 0.002181
Sum Sum Sq. Dev.
901.89
FDR 93.36016 93.505 105.61 79.2 6.639774 -0.0936 2.276518
5975.05
BOPO 88.24828 90.795 101.38 69.24 9.027918 -0.57089 2.191542
5647.89
QR 31.65328 24.205 95.02 6.61 24.58734 1.071849 2.973821
2025.81
306.019 2777.456 5134.708 38085.83
Observations 64 64 64 Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
64
Pada tabel 4.3 diperoleh data observasi sebanyak 64 data triwulan. Rata-rata CAR sebesar 14.09%, tingkat rasio CAR terendah sebesar 10.74% dari Bank Bukopin Syariah triwulan 2 tahun 2014. Dan CAR tertinggi adalah 21.7% dari BRI Syariah triwulan 1 tahun2011. Rata-
53
rata FDR triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 93.39%. Kemudian presentase FDR terendah (minimum) sebesar 79.2% dari Bank Mega Syariah triwulan ke-1 tahun 2012, dan presentase FDR tertinggi 105.61% dari BRI Syariah triwulan ke-3 tahun 2013. Untuk rata-rata variabel BOPO dari tahun 2011-2014 diperoleh angka 88.25%.. Dengan tingkat presentase terendah sebesar 69.24% dari Bank Mandiri Syariah pada triwulan ke-1 tahun 2013. Untuk presentase BOPO tertinggi yaitu 101.38% dari BRI Syariah triwulan ke-1 tahun 2011. Kemudian rata-rata QR sebesar 31.65% dengan tingkat presentase terendah 6.61% dar Bank Mega Syariah triwulan ke2 tahun 2014 dan tingkat presentase tertinggi 95.02% dari BRI Syariah triwulan ke-1 tahun 2013. B. Analisis Data 1. Uji Stasioneritas Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara variabel sehingga hubungan antar variabel menjadi valid (Kasiran, 2009: 71). Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode AD Fisher Chi-Square pada variabel penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:
54
Tabel 4.4 Hasil pengujian Unit Root Test pada level VARIABEL PROBABILITY KETERANGAN TIDAK CAR 0.1818 STASIONER TIDAK FDR 0.5738 STASIONER TIDAK BOPO 0.8815 STASIONER QR 0.002 STASIONER TIDAK ROA 0.9482 STASIONER Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil pengujian pada tabel 4.4 masih terdapat empat variabel belum stasioner pada level, pengujian unit root dilanjutkan pada tingkat first difference. Hasil pengujian pada first difference dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil pengujian Unit Root Test pada 1st difference VARIABEL PROBABILITY KETERANGAN CAR 0.0000 STASIONER FDR 0.0001 STASIONER BOPO 0.0001 STASIONER ROA 0.0002 STASIONER Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
Pengujian pada unit root test pada level menunjukan variabel QR yang telah stasioner, sedangkan empat variabel lainnya belum stasioner. Maka dilanjutkan dengan unit root test 1st difference dengan hasil empat variabel yang terdiri dari CAR, FDR, BOPO, dan ROA telah stasioner. Dengan demikian seluruh variabel akan diestimasi sesuai dengan tingkat stasioner masing-masing variabel.
55
2. Analisis regresi linear berganda Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah dapat dituliskan sebagai berikut: Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε ROA = f (CAR, FDR, BOPO, QR) atau dapat ditulis dengan model ekonometrika ROA = β0+ β1CAR + β2FDR + β3BOPO + β4QR +. ε setelah melalui uji stasioneritas data variabel diestimasi sesuai tingkat stasioner masing-masing variabel, sehingga diperoleh estimasi variabel sebagai berikut: d(ROA) = β0+ β1d(CAR) + β2d(FDR) + β4d(BOPO) + β5QR + ε Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel/gabungan data cross section dan data time series, dalam melakukan regresi data panel perlu dilakukan pemilihan model terbaik sesuai dengan penelitian. Untuk menentukan model tersebut dilakukan pengujian dengan bantuan aplikasi eviews, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil pengujian regresi common effect Dependent Variable: D(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 08/28/16 Time: 20:43 Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4 Periods included: 15 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 60 Variable
Coefficient
D(CAR) D(FDR)
-0.002574 -0.005582
Std. Error
t-Statistic
0.026041 -0.098844 0.008726 -0.639679
Prob. 0.9216 0.5250
56
D(BOPO) QR C
-0.078123 -0.001675 0.029712
R-squared 0.544260 Adjusted R-squared 0.511115 S.E. of regression 0.315978 Sum squared resid 5.491310 Log likelihood -13.40098 F-statistic 16.42071 Prob(F-statistic) 0.000000
0.009655 -8.091828 0.001732 -0.967308 0.069011 0.430547 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.0000 0.3376 0.6685 -0.067167 0.451912 0.613366 0.787895 0.681634 2.464107
Sumber: Hasil uji eviews, 2016 Tabel 4.7 Hasil pengujian regresi fixed effect Dependent Variable: D(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 08/19/16 Time: 11:03 Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4 Periods included: 15 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 60 Variable
Coefficient
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR C
0.010450 -0.009084 -0.081351 -0.008261 0.238562
Std. Error
t-Statistic
0.026495 0.394406 0.008784 -1.034212 0.009730 -8.361138 0.003558 -2.321552 0.120066 1.986933
Prob. 0.6949 0.3058 0.0000 0.0242 0.0522
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.581906 Adjusted R-squared 0.525624 S.E. of regression 0.311254 Sum squared resid 5.037702 Log likelihood -10.81448 F-statistic 10.33915 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil uji eviews, 2016
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.067167 0.451912 0.627149 0.906395 0.736378 2.375413
57
Setelah melakukaan dua regresi seperti pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi data panel dengan chow test (F-test) untuk memilih model mana yang terbaik antara common effect dan fixed effect. Tabel 4.8 Hasil Uji Chow Test (F Test) Redundant Fixed Effects Tests Equation: REGRESIFIXEDEFFECT Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
d.f.
Prob.
Cross-section F Cross-section Chi-square
1.560740 5.173011
(3,52) 3
0.2100 0.1596
Sumber: Hasil uji eviews, 2016 Dari hasil uji pada tabel 4.9 di atas dapat diperhatikan nilai Prob Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang dipilih, jika F < 0,05 maka model FE yang dipilih. Hasil uji menunjukkan nilai Prob Cross-section F sebesar 0.2100 > 0,05 artinya dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan adalah model penelitian common effect. 3. Uji Statistik a. Uji Determinasi Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila angka Adjusted R2 semakin mendekati angka 1 berati model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model
58
penduga terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil regresi pada tabel 4.6 diperoleh nilai Adjusted R2 0.511115 atau 51,1%. mengidentifikasikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini memiliki kemampuan menjelaskan variabel dependen sebesar 51,1%. Sedangkan sisanya 48,9% dijelaskan oleh variabel diluar model. b. Uji Ttest (Uji Secara Individu). Menunjukkan sejauh mana pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan syarat jika t hitung > t tabel. Cara lain dalam melakukan uji t adalah bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20, dan derajad kepercayaan sebesar 5%, maka H0 ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha yang menyatakan
bahwa
variabel
independen
secara
individu
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99). Tabel 4.9 Uji Ttest
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR C
-0.002574 -0.005582 -0.078123 -0.001675 0.029712
0.026041 0.008726 0.009655 0.001732 0.069011
-0.098844 -0.639679 -8.091828 -0.967308 0.430547
0.9216 0.5250 0.0000 0.3376 0.6685
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
59
Hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian ini telah disusun sebelumnya, Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut: a) Hubungan antara CAR dengan profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. H0
:
Tidak ada pengaruh signifikan antara CAR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara CAR terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien CAR menunjukan angka 0.002574 dengan nilai sig 0.9216, maka H0 diterima bahwa kecukupan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif. b) Hubungan antara FDR dengan profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. H0
:
Tidak ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien FDR menunjukan angka 0.005582 dengan nilai sig 0.5250, maka H0 diterima bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif.
60
c) Hubungan antara BOPO dengan profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. H0 :Tidak ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka -0.078123 dengan nilai sig 0.0000, maka menolak H0 dan menerima Ha bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif. d) Hubungan antara QR dengan profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. H0
:
Tidak ada pengaruh signifikan antara QR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara QR terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien QR menunjukan angka 0.001675 dengan nilai sig 0.3376, maka H0 diterima bahwa QR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif.
61
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak) Dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
atau
bebas
yang
dimasukkan
dalam
model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Statistik F memiliki kriteria pengambilan keputusan: a) quick look: apabila nilai F > 4 maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen pada derajad kepercayaan 5%; b) membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hitung > F tabel maka maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 93). Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut: H0 : Tingkat kecukupan modal (CAR), finance to deposit ratio (FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO), dan quick ratio (QR) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. Ha : Tingkat kecukupan modal (CAR), finance to deposit ratio (FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO), dan quick ratio (QR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.
62
Dari hasil regresi commont effect model tabel 4.7 diperoleh nilai F hitung sebesar 16.42071 dengn nilai sig 0.0000 dibawah nilai sig 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Maka H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya tingkat kecukupan modal, finance to deposit ratio (FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO), dan quick ratio (QR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah. 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Istilah multikolinieritas digunakan untuk menunjukan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regeresi (Sumodiningrat, 1994: 281). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terdapat nilai r2 > R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas.
63
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi PERSAMAAN d(CAR)= d(FDR)+d(BOPO)+QR+c d(FDR)= d(BOPO)+QR+d(CAR)+c d(BOPO)= QR+d(CAR)+d(FDR)+c QR= d(CAR)+d(FDR)+d(BOPO)+c R2 Persamaan Utama Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
r2 0.016139 0.043722 0.029559 0.054730 0.544260
Dari hasil uji auxiliary regresi tabel 4.10 r2 d(CAR), d(FDR), d(BOPO), QR, < R2 , maka dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut tidak terjadi multikolinearitas. b. Uji Heteroskendastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, uji hateroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode uji park. Uji park akan melihat varians residual dengan cara mengamati hubungan antara error dan variabel bebas. Hasil uji park dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Park Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Panel Least Squares Date: 08/19/16 Time: 16:08 Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4 Periods included: 15 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 60 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR C
0.054325 -0.145774 -0.021075 -0.012903 -4.274242
0.239951 0.080401 0.088959 0.015960 0.635884
0.226400 -1.813081 -0.236905 -0.808464 -6.721737
0.8217 0.0753 0.8136 0.4223 0.0000
64
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.062891 -0.005262 2.911506 466.2278 -146.6462 0.922786 0.457416
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.692974 2.903876 5.054874 5.229402 5.123141 1.667037
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016 Dari output yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskendastisitas pada variabel-variabel tersebut. c.
Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan di mana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du < dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162). Autokolerasi merupakan hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu atau cross-section) (Gujarati, 2006: 112).
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Dependent Variable: D(ROA)
65
Method: Panel Least Squares Date: 08/28/16 Time: 20:43 Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4 Periods included: 15 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 60 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR C
-0.002574 -0.005582 -0.078123 -0.001675 0.029712
0.026041 0.008726 0.009655 0.001732 0.069011
-0.098844 -0.639679 -8.091828 -0.967308 0.430547
0.9216 0.5250 0.0000 0.3376 0.6685
R-squared 0.544260 Adjusted R-squared 0.511115 S.E. of regression 0.315978 Sum squared resid 5.491310 Log likelihood -13.40098 F-statistic 16.42071 Prob(F-statistic) 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.067167 0.451912 0.613366 0.787895 0.681634 2.464107
Sumber: Hasil uji eviews, 2016 Pada tabel 4.12 diperoleh nilai dw 2.464107. Jika du < dw < 4-du dapat dinyatakan tidak ada autokorelasi maka pada penelitian ini diperoleh angka 1.7671 < 2.464107 > 2.2329 dinyatakan autokorelasi positif. Karena terjadi autokorelasi positif maka dilakukan autokorelasi berderajat satu atau di lag dengan kata lain dalam setiap periode tertentu tergantung nilainya sendiri pada periode sebelumnya (first order autoregressive scheme) (Sumodiningrat, 1994: 236). Maka diperoleh estimasi regresi baru dengan rumus ekonometrika: Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + λ1Y-1
66
Atau di estimasikan dalam variabel: d(ROA) = β0+β1d(CAR)+ β2d(FDR) + β3d(BOPO) + β4QR + droa(-1) i.
Uji Durbin-H. Pada pengujian Durbin-Watson di antara variabel-variabel bebas persamaan regresi tersebut tidak terdapat variabel terikat yang mempunyai nilai-nilai lag (lagged value), sebab kalau terdapat uji Durbin-Watson itu tidak dapat diterapkan. Durbin telah mengembangkan suatu pengujian korelasi bersaeri untuk model-model autoregresif semacam itu, yaitu uji statistic-h (Durbin-h) (Sumodiningrat, 1994: 249). Uji Durbin-h yaitu pengujian
autokorelasi
derajat
pertama
(first
order
autocorrelation) dalam model autoregresif. Pengujian ini disebut statistik-h (Gujarati, 1999: 388). Rumusnya:
√
n
= besarnya ukuran sampel
var(β2)= varian koefisien dari lag Yt-1 dihitung dari standar error koefisien β2 dipangkatkan 2. ρ
= taksiran koefisien autokorelasi derajat pertama. ρ = 1-
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh nilai Durbin-h = 3,225. Nilai H0 harus berada diantara -1,96 sampai dengan
67
+1,96. Mengingat -3,225 < -1,96 maka H0 ditolak dengan signifikasi 5%. Artinya terjadi autokorelasi. ii.
Uji Breusch-Godfrey Karena data tersebut merupakan model autoregresi (ada variabel dependen yang di lag kemudian dijadikan sebagai varial independen) dengan menggunakan uji durbin-watson ternyata masih ada autokorelasi didalam model. Kemudian dalam penelitian ini akan digunakan model Breusch-Godfrey untuk menguji autokorelasi dari dari persamaan yang telah di autoregresi. Breusch-Godfrey. Tidak ada autokorelasi jika chisquare hitung < chi-square tabel (Gujarati, 2009: 438) Tabel 4.13 Uji Autokorelasi Model Breusch-Godfrey Dependent Variable: RESID01 Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:15 Sample (adjusted): 2012Q4 2014Q4 Periods included: 9 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 36 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
RESID01(-1) RESID01(-2) RESID01(-3) RESID01(-4) RESID01(-5)
-0.342487 0.093906 0.173276 0.012115 -0.167786
0.177563 0.173951 0.143429 0.169571 0.184224
-1.928816 0.539843 1.208094 0.071447 -0.910770
0.0630 0.5932 0.2361 0.9435 0.3694
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.176745 0.070518 0.305170 2.886999 -5.662362 2.022009
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter.
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
-0.033984 0.316535 0.592353 0.812287 0.669116
68
Ho : tidak ada autokorelasi jika chi-square hitung < chisquare tabel. Berdasarkan tabel 4.13 untuk mengetahui data terkena autokorelasi atau tidaknya, maka kita menghitung chisquare, n-p times dengan nilai chi-square sebesar 6,36282. Perbandingan nilai chi-square hitung dengan tingkat signifikasi 0.05 untuk df sebesar 5 diperoleh chi square hitung 6,36282 lebih kecil dari chi-quare tabel sebesar 11.070. Karena besar chisquare hitung sebesar 6,36282 < chi square tabel yang nilainya 11.070. maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif maupun negatif/tidak terdapat autokorelasi. C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan Setelah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka, diperoleh fungsi baru, yaitu: ROA = f(CAR, FDR, BOPO, QR, droa(-1)) atau dapat ditulis dengan model ekonometrika: d(ROA)= β0+ β1 d(CAR) + β2 d(FDR) + β3 d(BOPO) + β4 QR + droa (-1) d(ROA)= 0.030915+ 0.005021d(CAR)+ 0.006921d(FDR)+ 0.077537 d(BOPO}+0.001661QR+0.061870droa(-1) Dengan model penelitian tersebut dapat dijelaskan hasil uji hipotesis atas masing-masing variabel dalam model penelitian dan variabel yang telah dikeluarkan dari model penelitian sebagai berikut:
69
1. Pengaruh tingkat CAR terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Setelah dilakukan olah data eviews dan analisis data diperoleh nilai koefisien CAR menunjukan angka -0.005021 dengan nilai sig 0.8074. Menyatakan kecukupan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. Hal ini mendukung hasil penelitian Hutagalung (2011) yang menyatakan tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif. Hal serupa juga didapat dari hasil penelitian Wibowo (2013) yang menyatakan CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jika kecukupan modal semakin tinggi , maka semakin kuat kondisi bank dan semakin bagus kinerja bank dalam mengahasilkan laba. Namun demikian CAR yang terlalu tinggi mengindikasikan kondisi bank yang konservatif disebabkan tidak menggunakan seluruh potensi modalnya. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya kecukupan modal bank (CAR) belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki modal besar namun tidak dapat menggunakan modalnya secara efektif untuk menghasilkan laba maka modal pun tidak akan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Dengan adanya upaya bank syariah untuk menjaga kecukupan modal bank, maka bank tidak mudah mengeluarkan dana mereka untuk pendanaan karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko.
70
2. Pengaruh FDR terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah Hasil dari uji t-Test nilai koefisien FDR menunjukan angka 0.006921 dengan nilai sig 0.4721, berarti tingkat FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hakim (2016) yang menyatakan FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Secara teoritis, FDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas (Veithzal,dkk, 2007:724). Semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Menurut ketentuan BI untuk bank kategori sehat FDR-nya adalah < 94,75%. FDR yang bernilai negatif dan tidak berpengaruh terhadap ROA, mengindikasikan bahwa besarnya pemberian kredit tidak didukung dengan kualitas kredit. Kualitas kredit yang buruk akan meningkatkan risiko terutama bila pemberian kredit dilakukan dengan tidak menggunakan prinsip kehati-hatian dan ekspansi dalam pemberian kredit yang kurang terkendali, sehingga bank akan menanggung risiko yang lebih besar pula. Atau penyebab lainnya karena adanya
71
pergerakan data atau rasio FDR yang fluktuatif pada masing-masing perusahaan perbankan di setiap tahunnya. Ada perusahan perbankan yang mempunyai nilai FDR rendah dan ada perusahaan perbankan yang mempunyai nilai FDR tinggi sehingga terjadi kesenjangan yang cukup tinggi antar perusahaan perbankan syariah di indonesia. 3. Pengaruh BOPO terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka 0.077537 dengan nilai sig 0.0000. Menyatakan bahwa BOPO mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah. Hal ini mendukung hasil penelitian Defri (2012) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap profitabilitas. Menurut
Dendawijaya
(2005),
setiap
peningkatan
biaya
operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. BOPO mempunyai hubungan yang negatif terhadap ROA, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika BOPO meningkat yang berarti efisiensi menurun, maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh bank akan menurun. Hal ini disebabkan karena tingkat
efisiensi bank
dalam menjalankan operasinya
berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai
72
rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik. 4. Pengaruh QR terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien QR menunjukan angka 0.001661 dengan nilai sig 0.3855, menyatakan bahwa quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah. Dalam penelitian ini tingkat likuiditas bank yang paling likuid adalah rasio quick ratio. Ketika rasio QR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas maka kemungkinan terjadi rendahnya tingkat rasio QR dengan rata-rata 31.65% yang berakibat kurang likuid. Semakin tinggi QR pada perusahaan tersebut maka ROA akan tinggi pula. Ini berarti kewajiban perusahaan dilunasi dengan cepat sehingga aktivitas yang berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan yang nantinya menghasilkan keuntungan bagi perusahaan tidak terganggu. Dan pengelolaan dana pada perusahaan tersebut sangat baik sehingga dana tersebut bisa digunakan guna mendapatkan keuntungan yang lebih bagi perusahaan dan dampaknya pada profitabilitas perusahaan pun meningkat. Walaupun jika QR pada suatu perusahaan tinggi kerugian besar bisa terjadi dan keuntungan yang besar juga bisa terjadi. QR yang tinggi berdampak pada peningkatan laba.
73
Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (dengan asumsi bahwa bank mampu menyalurkan kreditnya secara efektif). Semakin banyak dana yang tertanam di cash assets mengindikasikan bahwa bank mempunyai kebijakan menginvestasikan dananya dalam jangka pendek yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan menginvestasikan dananya pada aktiva likuid maka bank masih dapat memenuhi kewajibannya kepada deposannya dengan segera tanpa mengalami kerugian, andai kata cash assets yang terdapat pada bank tersebut tidak memadai.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Menilik dari hasil pembahasan pada bab iv, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. CAR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on asset Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil uji regresi berganda diketahui bahwa variable CAR nilai koefisien menunjukan angka -0.005021 dengan nilai sig 0.8074. Sehingga tingkat kecukupan modal mengakibatkan menurunnya ROA yang disebabkan banyaknya modal yang menganggur. 2. FDR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on assets Bank Umum Syariah. Hasil uji t-Test nilai koefisien FDR menunjukan angka -0.006921 dengan nilai sig 0.4721. Sehingga mengakibatkan menurunnya ROA yang mengindikasikan bahwa besarnya pemberian kredit tidak didukung dengan kualitas kredit. 3. Biaya operasional dan pendapatan operasional mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on assets Bank Umum Syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka 0.077537 dengan nilai sig 0.0000. Sehingga setiap peningkatan BOPO mengakibatkan menurunnya ROA. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan
50
75
operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik. 4. Variabel QR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on assets Bank Umum Syariah. Hasil dari uji t-Test nilai koefisien QR menunjukan angka -0.001661 dengan nilai sig 0.3855. Sehingga besarnya QR mengakibatkan menurunnya ROA yang disebabkan rendahnya dana yang disalurkan pada cash assets karena rendahnya kemampuan aktiva atau asset dijadikan uang tunai dan mengindikasikan dana tersebut tidak disalurkan investasi jangka pendek sehingga kurang produktif. 5. Secara parsial kecukupan modal, BOPO, FDR, dan QR bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dengan angka koefisien sebesar 50,9%. B. Saran a. Bagi praktisi Dalam upaya meningkatkan laba perusahaan perlua adanya kehatihatian dalam memanajemen keuangan, karena sumber dana terbesar bank berasal dari masyarakat. Perlu adanya penanganan yang implikatif terhadap laba. Tingkat laba yang menurun di tahun 20132014 karna banyaknya modal sendiri yang menganggur ditambah lagi dengan dana pihak ketiga dan aset lancar yang kurang optimal dalam menyalurkannya. Hal ini berakibat menurunnya laba perusahaan.
76
b. Bagi akademisi Penelitian ini dapat bermanfaat dijadikan bahan referensi dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian yang akan datang. Selain itu diharapkan kampus lebih menambah lagi referensi baik yang berupa jurnal atau buku-buku yang terkait keuangan. c. Bagi peneliti yang akan datang Untuk penelitian yang akan datang perlu adanya penambahan ataupun pergantian variabel-variabel diluar penelitian ini, dengan harapan mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Burhan, M. Bungin. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Perdana Media. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Bogor Jakarta: Ghalia Indonesia. _______.2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indah Fahmi, 2012.PengantarManajemenKeuangan. PenerbitAlfabeta, Bandung Gujarati, Domodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Erlangga, Jakarta. ______. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. Harahap, Sofian Safri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Persada. ________. 1998. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Persada, Jakarta ________. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan/Oleh Sofyan Syafri Harahap,-Ed. 1,-6,-Jakarta: RajaGrafindo Persada. Horne, James C. Van dan John M.Machowicz. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Kasmir. 2008. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. _______. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. _______. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Sumodiningrat, Gunawan. (1994). Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr. (2009). Prinsip-prinsip Veithzal, Rivai. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada Widyaningsih. 2005. Bank dan Asuransi Syariah. Cet 2. Jakarta: Kencana.
Jurnal: Adare, Eka Putri Nicky, Sintjey C Nangoy, Ivonne S Saerang. 2015. Pengaruh likuiditas bank terhadapreturn on asset (ROA) bank swasta nasional yang terdaftar di BEI tahun 2008-2013. Ringkasan Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Afrinda, Nadya. 2014. Analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Indonesia. Ringkasan Skripsi. Universitas Sriwijaya. Azwir, Yakub. 2006. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuditas, NPL, dan PPAP Terhadap ROA Bank ( study empiris : pada industri perbankan yang listed di BEJ periode tahun 2001 – 2004). Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro Semarang Christiono, Mario. 2014. Analisis terhadap rasio-rasio keuangan untukmengukur profitabilitas pada bank swasta yang Go Public di BEI. Ringkasan Skripsi. Universitas Sam Ratulangi Manado. Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen. September. 2012. Vol. 01. No. 01. Dewi, Luh Eprima. 2015. Analisis pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta nasional yang terdaftar di BEI periode 2009-2013). Jurnal Akuntansi, Program S1 (Volume: 3 No. 1 Tahun 2015). Universitas Pendidikan Ganesha Hakim, Ningsukma, Haqiqi Rafsanjani. 2016. Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio, Finance to deposit Rati, dan BOPO dalam peningkatan Profitabilitas Industri bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). April. 2016. Vol 14 No 1, 2016. Universitas Airlangga Surabaya. Hutagalung, Esther Novelina, Djumahir, Kusuma Ratnawati. 2011. Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Ringkasan Skripsi. Universitas Brawijaya. Julita, Irma (2011). Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ringkasan Skripsi. Universitas Negeri Padang Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan
Perbankan yang Tercatat di BEJ periode juni 2002 – juni 2007). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Nugroho, Aluisius Wishnu. 2011. Analisis Pengaruh FDR, NPF , BOPO ,KAP dan PLO terhadap Return On Asset (Bank Syariah Indonesia Periode 2006-2010). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Octaviant, Ellyn. Raden Risma Ayu Rachmalia. 2013. Analisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI (2008-2012). Ringkasan Skripsi. Universitas Pakuan Rendiana, Gery. 2015. Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang terdaftar di ojk). Ringkasan Skripsi. Riyadi, Slamet. Agung yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 3 (4) (2014). Universitas Negeri Semarang Sani, Kamalia. Maftukhatusholikhah. (2015). Pengaruh capital adequacy ratio (CAR)dan quick ratio (QR) terhadap return on asset (ROA) pada bank umum syariah di indonesia periode 2011-2013). Ringkasan Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Sartika, Dewi. (2012). Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas terhadap return On Asset (ROA). Studi kasus BUS (2006-2010). Skripsi. Program Manajemen S1. Universitas Hasanudin Sudiyatno, Bambang, Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR DAN LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang GO PUBLIC di (BEI). Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 2, No.2. Universitas Situbank Semarang Suryani.(2011). Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen, Vol 19, No 1, Hal:25. STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Wibowo, Edhi Satrio. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga,Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Tesis. Jurnal Manajemen FEB, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013. Universitas Diponegoro Semarang.
Widyastuti, Dyah Ayu. 2014. Analisi pengaruh BOPO, LDR, EAR, dan Firm Size terhadap ROA. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNDIP.
Web: Bank
Indonesia. Peraturan http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Default.aspx. Agustus 2016
Perbankan. diakses 15
Bank
Mandiri Syariah. Laporan Keuangan Triwulan 2011-2014. http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporantriwulan/ diakses 15 Agustus 2016
BRI
Syariah. laporan Keuangan Triwulan 2011-2014. http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-keuangan. diakses 15 Agustus 2016
Bukopin
Syariah. Laporan Keuangan Triwulan 2011-2014. http://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan diakses 15 Agustus 2016
Bank
Mega Syariah. Laporan Keuangan Triwulan http://www.megasyariah.co.id/ diakses 15 Agustus 2016
2011-2014.
Lampiran-Lampiran 1. Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah
NAMA BANK
PT. MANDIRI SYARIAH
PT. BRI SYARIAH
TAHUN TRIWULAN 1 2 2011 3 4 1 2 2012 3 4 1 2 2013 3 4 1 2 2014 3 4 1 2 2011 3 4 1 2 2012 3 4
CAR FDR BOPO QR ROA 11.89 84.06 73.07 35.09 2.22 11.26 88.52 74.02 30.2 2.12 11.1 89.86 73.85 33.59 2.03 14.7 86.03 76.44 45.96 1.95 13.97 87.25 70.47 35.53 2.17 13.7 92.21 70.11 27.01 2.25 13.2 93.9 71.14 27.5 2.22 13.88 94.4 73 28.78 2.25 15.29 95.61 69.24 28.65 2.56 14.24 94.22 81.63 25.9 1.79 14.42 91.29 87.53 28.72 1.51 14.12 89.31 84.03 32.08 1.53 14.9 90.34 81.99 32.56 1.77 14.94 89.91 93.03 33.2 0.66 15.63 85.68 93.02 38.39 0.8 14.81 82.13 98.46 41.51 0.17 21.7 97.44 101.38 76.83 0.23 19.99 93.34 100.3 83.25 0.2 18.33 95.58 98.56 69.93 0.24 14.74 90.55 99.56 73.34 0.2 14.34 101.76 99.15 46.89 0.17 13.59 102.77 91.16 51.63 1.21 12.92 99.99 84.49 59.7 1.34 11.35 103.07 86.63 22.89 1.19
2013
2014
2011
2012 PT. BUKOPIN SYARIAH 2013
2014
PT. MEGA SYARIAH
2011 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
11.81 15 14.66 14.49 14.15 13.99 13.86 12.89 12.12 17.46 17.72 15.29 14.58 13.25 12.28 12.78 12.63 11.84 11.18 11.1 11.24 10.74 16.15 15.85 15.07 14.75 13.77 12.03 12.9
100.9 103.67 105.61 102.7 102.13 96.14 94.85 93.9 95.18 93.45 81.12 83.66 90.34 93.56 99.33 92.29 87.8 92.43 95.15 100.29 97.14 102.84 103.66 92.89 84.9 81.48 83 83.08 79.2
85.54 87.55 80.8 95.24 92.43 99.84 97.35 99.14 93.72 94.43 93.96 93.86 94.45 94.05 93.34 91.59 88.67 88.82 91.5 92.29 97.33 96.83 97.08 96.73 90.03 89.49 90.79 90.8 80.03
95.02 92.07 78.2 20.95 70.42 73.21 66.84 76.43 17.35 17.77 25.52 21.63 12.1 15.36 15.37 17.15 14.97 12.91 11.43 13.23 17.16 14.71 14.66 17.43 6.72 6.62 6.92 9.93 9.57
1.71 1.41 1.36 1.15 0.46 0.05 0.3 0.08 0.62 0.65 0.51 0.52 0.54 0.52 0.61 0.55 1.08 1.04 0.79 0.69 0.22 0.27 0.23 0.27 1.77 1.87 1.65 1.58 3.52
2 3 4 1 2 2013 3 4 1 2 2014 3 4 Sumber: data sekunder diolah, 2016 2. Deskriptif Statistik Date: 08/22/16 Time: 14:13 Sample: 2011Q1 2014Q4 ROA Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
1.327500 1.165000 4.130000 0.050000 1.061896 0.915996 3.202090
Jarque-Bera Probability
9.058752 0.010787
Sum Sum Sq. Dev.
84.96000 71.04020
Observations
64
13.08 92.09 11.06 88.03 13.51 88.88 13.49 98.37 13.1 104.19 12.7 102.89 12.99 93.37 15.28 95.53 15.93 95.68 16.9 90.5 19.26 93.61
77.3 76.89 77.28 77.48 81.41 84.21 86.09 89.82 91.9 97.96 97.61
11.81 12.32 11.88 12.34 10.52 9.24 8.08 7.48 6.61 45.48 9.27
4.13 4.11 3.81 3.57 2.94 2.57 2.33 1.18 0.99 0.24 0.29
DATA Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
CAR 14.09203 13.925 21.7 10.74 2.203961 1.070171 4.638292
Jarque-Bera Probability
19.37351 1.489258 5.219423 12.25635 0.000062 0.47491 0.073556 0.002181
Sum Sum Sq. Dev. Observations
901.89
FDR 93.36016 93.505 105.61 79.2 6.639774 -0.0936 2.276518
5975.05
BOPO 88.24828 90.795 101.38 69.24 9.027918 -0.57089 2.191542
QR 31.65328 24.205 95.02 6.61 24.58734 1.071849 2.973821
5647.89
2025.81
306.019 2777.456 5134.708 38085.83 64
64
64
64
3. Uji Stasioneritas a. CAR Panel unit root test: Summary Series: D(CAR) Date: 08/19/16 Time: 06:39 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects User-specified lags: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -2.52531 0.0058 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -2.33585 0.0097 ADF - Fisher Chi-square 19.2108 0.0138 PP - Fisher Chi-square 38.6486 0.0000
Crosssections
Obs
4
52
4 4 4
52 52 56
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
b.
FDR Panel unit root test: Summary Series: D(FDR) Date: 08/19/16 Time: 06:39 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects User-specified lags: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -4.36994 0.0000
Crosssections
Obs
4
52
4 4 4
52 52 56
Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -3.04404 0.0012 ADF - Fisher Chi-square 23.8440 0.0024 PP - Fisher Chi-square 31.6859 0.0001
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
c.
BOPO Panel unit root test: Summary Series: D(BOPO) Date: 08/19/16 Time: 06:40 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects User-specified lags: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -0.97687 0.1643 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -1.17251 0.1205 ADF - Fisher Chi-square 11.9431 0.1538 PP - Fisher Chi-square 30.8620 0.0001
Crosssections
Obs
4
52
4 4 4
52 52 56
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
d.
QR Panel unit root test: Summary
Series: QR Date: 08/19/16 Time: 06:41 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects User-specified lags: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -2.61082 0.0045
Crosssections
Obs
4
56
4 4 4
56 56 60
Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -1.43926 0.0750 ADF - Fisher Chi-square 13.6656 0.0909 PP - Fisher Chi-square 24.3021 0.0020
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
e.
ROA Panel unit root test: Summary Series: D(ROA) Date: 08/19/16 Time: 06:41 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects User-specified lags: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test
Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -2.06485 0.0195 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -1.17176 0.1206 ADF - Fisher Chi-square 11.4666 0.1766 PP - Fisher Chi-square 29.8070 0.0002
Crosssections
Obs
4
52
4 4 4
52 52 56
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
4.
Tabel uji Common Effect Dependent Variable: D(ROA)
Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 11:06 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR DROA(-1) C
-0.005021 -0.006921 -0.077537 -0.001661 0.061870 0.030915
0.030616 0.009552 0.010144 0.001897 0.100653 0.075430
-0.164009 -0.724613 -7.643429 -0.875558 0.614687 0.409851
0.8704 0.4721 0.0000 0.3855 0.5415 0.6837
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
5.
0.547158 0.501874 0.329781 5.437762 -14.16500 12.08277 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.071964 0.467257 0.720179 0.937181 0.804310 2.567095
Tabel Uji Fixed Effect Dependent Variable: D(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 11:17 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR DROA(-1) C
0.010705 -0.010208 -0.080772 -0.008329 0.060559 0.241918
0.031570 0.009656 0.010241 0.003828 0.099721 0.129265
0.339081 -1.057226 -7.886754 -2.175895 0.607288 1.871488
0.7361 0.2958 0.0000 0.0346 0.5466 0.0675
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared
0.584133 0.513348
Mean dependent var S.D. dependent var
-0.071964 0.467257
S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
6.
0.325960 4.993761 -11.78001 8.252125 0.000001
Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.742143 1.067646 0.868340 2.463659
Tabel uji Chow Test Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects
7.
Effects Test
Statistic
d.f.
Prob.
Cross-section F Cross-section Chi-square
1.392940 4.769979
(3,47) 3
0.2566 0.1894
Tabel uji Multikolinieritas Dependent Variable: D(CAR) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:31 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(FDR) D(BOPO) QR DROA(-1) C
-0.006048 0.000712 -0.003164 -0.323772 0.068654
0.043679 0.046397 0.008664 0.458119 0.344863
-0.138458 0.015340 -0.365160 -0.706742 0.199077
0.8904 0.9878 0.7165 0.4829 0.8430
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.014760 -0.062514 1.508326 116.0274 -99.85784 0.191005 0.942022
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.011607 1.463281 3.744923 3.925758 3.815032 2.044392
Dependent Variable: D(FDR) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:33 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(BOPO) QR DROA(-1) D(CAR) C
-0.122556 -0.035445 2.477115 -0.062131 1.429094
0.147720 0.027359 1.434203 0.448738 1.087539
-0.829649 -1.295563 1.727172 -0.138458 1.314063
0.4106 0.2010 0.0902 0.8904 0.1947
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.096491 0.025627 4.834536 1192.010 -165.0858 1.361645 0.260268
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.102500 4.897701 6.074493 6.255328 6.144602 2.064564
Dependent Variable: D(BOPO) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:33 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
QR DROA(-1) D(CAR) D(FDR) C
-0.023016 -0.853061 0.006483 -0.108658 1.283265
0.025982 1.384232 0.422609 0.130969 1.025592
-0.885846 -0.616271 0.015340 -0.829649 1.251243
0.3799 0.5405 0.9878 0.4106 0.2166
R-squared Adjusted R-squared
0.038893 -0.036488
Mean dependent var S.D. dependent var
0.601786 4.471343
S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
4.552188 1056.843 -161.7159 0.515949 0.724303
Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
5.954138 6.134973 6.024248 2.462215
Dependent Variable: QR Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:34 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
DROA(-1) D(CAR) D(FDR) D(BOPO) C
3.615047 -0.824279 -0.898929 -0.658379 31.97523
7.413584 2.257310 0.693852 0.743220 3.311161
0.487625 -0.365160 -1.295563 -0.885846 9.656803
0.6279 0.7165 0.2010 0.3799 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.046819 -0.027940 24.34661 30230.62 -255.6158 0.626263 0.645931
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
31.28536 24.01345 9.307707 9.488542 9.377817 0.482057
Dependent Variable: DROA(-1) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:35 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR
-0.029956 0.022308 -0.008665 0.001284
0.042386 0.012916 0.014060 0.002633
-0.706742 1.727172 -0.616271 0.487625
0.4829 0.0902 0.5405 0.6279
C R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
8.
-0.095974 0.080876 0.008788 0.458791 10.73496 -33.20886 1.121907 0.356526
0.104075
-0.922166
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.3608 -0.058393 0.460821 1.364602 1.545437 1.434712 1.953818
Uji Heteroskendatisitas Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:38 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 56 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(CAR) D(FDR) D(BOPO) QR DROA(-1) C
0.047769 -0.165240 -0.026302 -0.014132 0.355077 -4.039046
0.273783 0.085417 0.090715 0.016961 0.900090 0.674538
0.174476 -1.934505 -0.289938 -0.833173 0.394491 -5.987866
0.8622 0.0587 0.7731 0.4087 0.6949 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
9.
0.075004 -0.017495 2.949078 434.8531 -136.8509 0.810861 0.547521
Uji Autokorelasi Dependent Variable: RESID01 Method: Panel Least Squares Date: 08/23/16 Time: 10:15
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.535218 2.923614 5.101819 5.318821 5.185951 1.514388
Sample (adjusted): 2012Q4 2014Q4 Periods included: 9 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 36 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
RESID01(-1) RESID01(-2) RESID01(-3) RESID01(-4) RESID01(-5)
-0.342487 0.093906 0.173276 0.012115 -0.167786
0.177563 0.173951 0.143429 0.169571 0.184224
-1.928816 0.539843 1.208094 0.071447 -0.910770
0.0630 0.5932 0.2361 0.9435 0.3694
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.176745 0.070518 0.305170 2.886999 -5.662362 2.022009
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter.
-0.033984 0.316535 0.592353 0.812287 0.669116