JURNAL DINAMIKA AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 2, No. 1, Maret 2015 Hlm. 92-103
Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah RAHMAWATY Universitas Syiah Kuala TIFFANY ANDARI YUDINA Universitas Syiah Kuala
Abstract This research is aimed to examine, both simultaneously and partially, the influence of ROA and FDR on the rate of profit sharing of mudharabah deposits on Islamic Banks that were listed at the Bank of Indonesia from the year of 2008 until 2012. There were 35 observations that qualify as research samples which were choosen by using purposive sampling method and unbalanced pooled data. Type of data used in this research were secondary data, from the banksβ annual report that was published in the banksβ official website. The multiple linear regression analysis was used to test the hypothesis.This research found (1) ROA and FDR simultaneously influence the profit sharing rate of mudharabah deposits (2) partially, ROA did not influence the profit sharing rate of mudharabah deposits (3) partially, FDR did not influence the profit sharing rate of mudharabah deposits Keywords: Return on Asset (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), Profit Sharing Rate of Mudharabah Deposits 1.
Pendahuluan Tingkat bagi hasil merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh bank syariah untuk meningkatkan kepuasan dan menarik nasabah. Nasabah penyimpan dana akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada bank syariah. UU (Undang-Undang) No.7 tahun 1992 (yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998) tentang Perbankan memberi kebebasan kepada bank dalam penentuan jenis imbalan yang akan diberikan kepada nasabah, baik berupa bunga ataupun keuntungan bagi hasil. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Antonio (2001), besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh pada kontrak mudharabah salah satunya bergantung pada pendapatan bank. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur pendapatan bank adalah rasio profitabilitas yaitu ROA (Return on Asset). Selain ROA, tinggi dan rendahnya tingkat bagi hasil deposito mudharabah tidak terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan yang disalurkan yang dapat dilihat dari tingkat FDR perbankan syariah. Menurut Mawardi (2005), faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah aset produktif dalam bentuk pembiayaan (earning assets). Semakin banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning asset, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif, hal ini tercermin dari tingkat FDR (Financing to Deposit Ratio) bank. Disamping itu, bila rasio 92
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi hasil yang menarik investor. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Isna dan Sunaryo (2012), di mana variabel dependen merupakan tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independen, periode penelitian, dan sampel penelitian. Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: 1. Apakah ROA dan FDR berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. 2. Apakah ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. 3. Apakah FDR berpengaruh terhadap tingkat bagi deposito Mudharabah hasil pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh: 1. ROA dan FDR secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. 2. ROA terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. 3. FDR terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah tahun 2008 sampai 2012. 2. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Kerangka Teoritis Bagi Hasil Deposito Mudharabah Menurut istilah, bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana (Rofiq, 2004:153). Secara definitif menurut Muhammad (2011:107) profit sharing adalah distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahuntahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. Tingkat bagi hasil deposito mudharabah didefinisikan sebagai persentase bagi hasil deposito mudharabah yang diterima nasabah terhadap volume deposito mudharabah (Isna dan Sunaryo, 2012). Return on Asset (ROA) Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah ROA (Return on Asset). ROA merupakan perbandingan antara laba dengan jumlah aset. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba atas aset yang dimiliknya (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:200). Artinya, ROA mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Berdasarkan surat edaran BI No.9/24/DPbS, ROA bertujuan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola akjtiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. Financing to Deposit Ratio (FDR) FDR adalah perbandingan antara total pembiayaan yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank. FDR akan menunjukkan tingkat 93
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Maksimal FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. FDR dapat dijadikan tolak ukur kinerja perbankan sebagai lembaga mediasi, yaitu lembaga yang menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana (Unit Surplus of Funds) dengan pihak yang membutuhkan dana (unit Defisit of Funds) (Riyadi, 2006:165). FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Berdasarkan telaah pustaka penelitian, maka kerangka model untuk penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Return on Asset (ROA) Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Pengembangan Hipotesis Hubungan ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ROA merupakan indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset. Pendapat Karsten (1982) yang dikutip dalam Isna (2012) menyatakan besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan pendapatan. Apabila ROA meningkat, dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Hubungan FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah FDR ditentukan oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan berjangka (deposito), dan tabungan. Dari beberapa komponen ini akan diperoleh distribusi bagi hasil untuk setiap golongan simpanan (tabungan dan deposito). Berdasarkan ketentuan dalam Surat Edaran BI No.26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya FDR atau LDR maksimum yang diperbolehkan oleh BI adalah 110%. Artinya, bank hanya boleh memberikan kredit atau pembiayaan maksimal sebanyak 110% dari DPK. Dengan adanya peraturan ini, semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, bank tersebut akan berusaha untuk meningkatkan jumlah DPK, baik dari tabungan, deposito, maupun giro. Untuk menarik investor menginvestasikan dananya di bank syariah, maka bank akan menawarkan tingkat bagi hasil yang menarik atau menaikkan tingkat bagi hasil. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan 94
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina bahwa dalam jangka pendek, peningkatan FDR akan meningkatkan tingkat bagi hasil, dalam kasus ini tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran, hipotesis yang dirumuskan adalah: 1) Return on Asset dan Financing to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah. 2) Return on Asset secara parsial berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah. 3) Financing to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah pada bank umum syariah. 3. Metode Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar, 2009). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah BUS yang: 1. Laporan keuangan dipublikasikan selama periode penelitian 2. selama periode penelitian tidak mengalami kerugian 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk penelitian ini, yaitu: laba sebelum pajak, total aset, jumlah pembiayaan, jumlah DPK, jumlah deposito mudharabah, dan jumlah bagi hasil untuk deposito mudharabah. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka total keseluruhan sampel penelitian dari tahun 2008 hingga tahun 2012 berjumlah 35 observasi. Operasionalisasi Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank umum syariah. Return bagi hasil deposito mudharabah adalah tingkat return yang diperoleh deposan atas investasinya dalam bentuk deposito yang ditempatkan pada bank umum syariah berbentuk mudharabah muthlaqah. Indikator tingkat bagi hasil adalah persentase bagi hasil deposito mudharabah yang diterima nasabah terhadap volume deposito mudharabah. Tingkat bagi hasil deposito mudharabah dihitung dengan formula (Isna, 2012):
Bagi Hasil Deposito Mudharabah untuk investor x100% Volume Deposito Mudharabah Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. ROA (Return on Assets) Rasio ini mengambarkan efisensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan laba. (Sugiono, 2009:80). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Perhitungan ROA dapat dinyatakan dalam rumus (SE No. 9/24/DPbS/2007): π
ππ΄ =
πΏπππ ππππππ’π πππππ π₯ 100% π
ππ‘π β π
ππ‘π πππ‘ππ π΄π ππ‘ 95
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina 2. FDR (Financial to Deposit Ratio) FDR merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan olejh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank (Sjahdeini, 1999:177). Dalam Gozali (2007), rumus FDR dinyatakan adalah sebagai berikut: π½π’πππβ πππππππ¦πππ πΉπ·π
= Γ 100% π·πππ ππβππ πΎππ‘πππ Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis regresi linear berganda. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y=a+b1X1+ b 2X2+ e Keterangan: Y = Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah X1 = ROA X2 = FDR b1, b2, = nilai koefisien regresi e = error term Uji Signifikansi Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis secara simultan. Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0.005 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas data dapat dilakukan dengan matriks korelasi dengan melihat besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance. Suatu model regresi yang bebas dari multikolonieritas memiliki angka VIF disekitar 1 dan angka tolerance mendekati 1 (Ghozali, 2009:95). Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Uji Statistik Multikolonieritas Variabel Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Beta Tolera VIF Error nce (Constant) ,070 ,006 11,202 ,000 1 ROA -,452 ,295 -,258 -1,534 ,135 ,909 1,100 FDR -,008 ,005 -,263 -1,564 ,128 ,909 1,100 a. Dependent Variable: TBHDM Sumber: Output SPSS 96
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel yaitu, ROA dan FDR sebesar 1,100 dan 1,100 lebih kecil dari 10,00. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam model regresi terbebas dari multikolonieritas antar variabel bebas. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Durbin-Watson test) (Ghozali, 2009:99). Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Model
R
Tabel 2 Uji Autokorelasi (Model Summary) Model Summaryb R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
,420a ,177 1 a. Predictors: (Constant), FDR, ROA b. Dependent Variable: TBHDM Sumber: Output SPSS
,125
DurbinWatson
,011686654
1,652
Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai DW yang diperoleh sebesar 1,652, dan terletak di antara batas atas atau upperbound (du) dan (4-du), yaitu antara 1,583 untuk 35 data pengamatan dan 2 variabel independen dan 2,416. Berdasarkan kriteria tersebut, maka disimpulkan tidak ada autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser (Ghozali, 2009:129). Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Glesjer untuk Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -,002 ,003 -,623 1 ROA ,257 ,137 ,284 1,879 FDR ,007 ,002 ,428 2,837 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Output SPSS
Sig.
,538 ,069 ,078
Berdasarkan Tabel 3, terlihat nilai signifikansi untuk variabel ROA dan FDR lebih besar dari 0,05, yaitu 0,069 dan 0,078, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
97
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Uji Normalitas Uji kualitas data yang pertama dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas data melalui analisis statistik dengan menggunakan uji statistik NonParametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-Smirnov untuk variabel dependen profitbilitas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. ,01133772 Deviation Absolute ,064 Most Extreme Positive ,063 Differences Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z ,378 Asymp. Sig. (2-tailed) ,999 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,378 dengan tingkat signifikansi 0,999 diatas 0,05 sehingga dapat simpulkan data residual terdistribusi normal. Hasil Regresi Linear Berganda antara ROA dan FDR dengan Tingkat bagi Hasil Deposito Mudharabah Nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen yaitu ROA dan FDR untuk variabel dependen Tingkat bagi Hasil Deposito Mudharabah dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5 Pengaruh ROA dan FDR terhadap Tingkat bagi Hasil Deposito Mudharabah Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) ,070 ,006 11,202 ,000 1 ROA -,452 ,295 -,258 -1,534 ,135 FDR -,008 ,005 -,263 -1,564 ,128 a. Dependent Variable: TBHDM Sumber: Output SPSS Persamaan regresi linear berganda yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti yang terlihat pada Tabel 5 adalah: Y= 0,070 - 0,452X1 - 0,008X2 + e Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi yang diperoleh masingmasing variabel. Nilai t dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil pengujian menunjukkan sebagai berikut: 98
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina 1) Variabel ROA (X1) memiliki nilai t sebesar -1,534 dengan tingkat signifikansi 0,135 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah ditolak. 2) Variabel FDR (X2) memiliki nilai t sebesar -1,564 dengan tingkat signifikansi 0,128 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah ditolak. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Berdasarkan hasil uji statistik terlihat nilai F yang diperoleh sebesar 3,432 dengan signifikansi sebesar 0,045 lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) dengan demikian model yang digunakan adalah model yang fit, sehingga hipotesis kesatu (H1) yang menyatakan ROA dan FDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah diterima. Nilai F dan signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Uji Statistik F ANOVAa Model Sum of df Mean Square F Sig. Squares Regression ,001 2 ,000 3,432 ,045b 1 Residual ,004 32 ,000 Total ,005 34 a. Dependent Variable: TBHDM b. Predictors: (Constant), FDR, ROA Sumber: Output SPSS Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel independen (ROA, dan FDR) terhadap variabel dependen (tingkat bagi hasil deposito Mudharabah). Hasil pengujian menunjukkan nilai R2 seperti yang terlihat pada Tabel 7. Tabel 7 Nilai Koefisien Determinasi Pengaruh ROA dan FDR tehadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of DurbinSquare the Estimate Watson a 1 ,420 ,177 ,125 ,011686654 1,652 a. Predictors: (Constant), FDR, ROA b. Dependent Variable: TBHDM Sumber: Output SPSS Tabel 7 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,177 atau 17,7%. Jadi dapat dikatakan bahwa 17,7% besarnya tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2009-2012 disebabkan oleh ROA dan FDR sedangkan 0,823 atau 82,3% besarnya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
99
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Pembahasan Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Tabel 5 menunjukkan bahwa variabel ROA (X1) memiliki nilai signifikansi 0,135 (13,5%) atau berada di atas taraf signifikan 0,05 (5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada BUS yang terdaftar di Bank Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa jika ROA meningkat, maka pendapatan bank juga meningkat, dan mengakibatkan tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Return/laba yang diperoleh bank tidak hanya bersumber dari pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib, tetapi juga berasal dari pendapatan usaha lainnya yang terdiri dari jasa perbankan (administrasi, ujrah, rahn, jasa dokumen, transaksi ATM, asuransi, dan sebagainya) dan pendapatan imbalan investasi terikat. Selain itu, juga ada pendapatan non usaha seperti penjualan aset, penyewaan gedung. Pada bank umum syariah, pendapatan yang dibagikan kepada nasabah/investor sebagai hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian dari pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib, yang terdiri dari pendapatan jual beli, pendapatan dari sewa, pendapatan bagi hasil, dan pendapatan usaha utama lainnya. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan akun distribusi bonus, marjin, dan bagi hasil untuk nasabah, yang didistribusikan ke deposito mudharabah, tabungan mudharabah, investasi terikat, sertifikat investasi, dan lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat bagi hasil deposito mudharabah tidak dipengaruhi secara langsung oleh return/pendapatan yang diterima oleh bank (dalam penelitian ini digunakan indikator ROA). Pengaruh FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Variabel FDR (X2) memiliki nilai signifikansi 0,128 (12,8%) atau berada di atas taraf signifikan 0,05 (5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada BUS yang terdaftar di Bank Indonesia. Berarti, dalam penentuan return bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah, tingkat FDR tidak menjadi acuan utama. Dalam prakteknya, hal ini bisa saja terjadi karena sumber dana pembiayaan tidak hanya berasal dari deposito (yang termasuk dalam DPK), sehingga bagi hasil yang diterima dari seluruh pembiayaan tidak hanya disalurkan ke investor deposito, tetapi juga ke nasabah tabungan, giro dan pemegang saham. Sehingga, walaupun jumlah pembiayaan dan DPK tinggi, tidak berpengaruh ke tingkat bagi hasil yang diterima depositor mudharabah. 5. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) ROA dan FDR secara simultan berpengaruh tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012. 2) ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012. 3) FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012.
100
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Keterbatasan 1) Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Umum Syariah syariah di Indonesia, sehingga hasilnya tidak dapat di generalisasi untuk perbankan syariah secara umum (baik BUS maupun UUS). 2) Penelitian ini hanya dilakukan pada periode 2008-2012, dan hanya menggunakan variabel independen ROA dan FDR. 3) Sulitnya memperoleh literatur tentang hubungan antara ROA dan FDR terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Saran 1) Untuk investor dan BUS agar memperhatikan tingkat ROA dan FDR, karena ROA dan FDR secara simultan memiliki pengaruh sebesar 17,7% terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah 2) Untuk peneliti selanjutnya: a. Hendaknya melakukan penelitan tentang pengaruh variabel-variabel lain terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah b. Disarankan untuk menambah objek penelitian, seperti BPRS dan UUS
Daftar Pustaka Alamsyah, Ichsan Emrald. 2013. Bank Syariah Tumbuh 23 Persen. Republika Online. 17 Desember 2013. Melalui (www.republika.co.id). Diakses [12 Januari 2014] Almilia, Luciana Spica & Anton Wahyu Utomo. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis ANTISIPASI, STIE Perbanas, Surabaya. Vol. 10 (1):1-27. Antonio, Muhamad Syafiβi. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arfan, Muhammad. 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Ascarya. 2005. Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil di Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 2007. Surat Edaran No.9/24/DPbS perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Melalui (http//:www.bi.go.id). Diakses [16 Februari 2014]. _______. 2010. Surat Edaran No. 12/11/DPNP perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Melalui (http//:www.bi.go.id). Diakses [16 Februari 2014]. _______. 1993. Surat Edaran No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Melalui (http//:www.bi.go.id). Diakses [16 Februari 2014]. _______. 2012. Statistik Perbankan Syariah: Desember 2012. Melalui (http//:www.bi.go.id). Diakses [16 Februari 2014]. _______. 2013. Statistik Perbankan Syariah: Oktober 2013. Melalui (http//:www.bi.go.id). Diakses [16 Februari 2014]. Darmadji, Tjiptono & Hendry M. Fakhruddin. 2008. Pasar Modal di Indonesia. Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat. 101
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Ghozali. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gozali, Imam. 2006. Pengaruh CAR, FDR, BOPO, dan NPL terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Skripsi tidak dipublikasikan. Yogyakarta:FE UII Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. 4th Edition. New York: McGraw Hill. Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP YKPN. Haron Sudin, Wan Nursofiza Wan Azmi. 2008. Determinants of Islamic and Conventional Deposits in the Malaysian Banking System. Emerald Group Publishing Limited. Vol. 31 (9):618-643. Hosen MN, Setiati SK. 2007. Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa Perbankan Syariah. Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. Isna, K. Andryani & Kunti Sunaryo. 2012. Analisis Pengaruh Return On Asset, Bopo, dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol 11(01): 29-42. Juwariyah, Siti. 2008.Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi terhadap tingkat bagi hasil tabungan dan Deposito Mudharabah Muthlaqah Studi Bank Muamalat Indonesia. Skripsi UIN Sunan Kalijaga.Yogyakarta. Karim, Adiwarman A. 2008. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. _______. 2001. Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Press. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Lestari. Laksamana, Yusak. 2009. Tanya Jawab: Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah. Jakarta: Elex Media Komputindo. Majelis Ulama Indonesia. 2000. Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito. _______. 2004. Fatwa DSN No. 01/DSN-MUI/I/2004 tentang Bunga. _______. 2000. Fatwa DSN-MUI No. 15/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah. Mawardi, Nasrah. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah, Studi Kasus pada Unit Usaha Syariah Bank X. Thesis Tidak Dipublikasikan. Jakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Muhammad. 2005. Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. _______. 2011. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Patrawijaya, Ryan. 2009. Perhitungan Bagi Hasil dan Perlakuan Akuntansi. Melalui (http://ryanpatrawijaya24.blogspot.com) diakses (12 September 2012). Rahayu, Aprilia Tri, dan Bambang Pranowo. 2012. Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. Vol.4 (1):93-104. Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka. Republik Indonesia. Undang-Undang no. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. _______. Undang-Undang no. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Riyadi, Selamet, 2006, Banking Assets and Liability Manajement. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat. 102
Rahmawaty dan Tiffany Andari Yudina Sjahdeini, Sutan Remi. 1999. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Grasindo. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Cetakan Ketujujh. Yogyakarta: Ekonisia. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalla Indonesia. Warkum Sumitro. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (BAMUI, Takaful, Pasar Modal Syariah) di Indonesia. Edisi Revisi. Cetakan keempat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja & Ahim Ibrahim. 2013. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat
103