Analisis Penerjemahan Kalimat Hojodōshi _Te Aru dan _Te Iru Bahasa Jepang pada Novel Uesugi Kenshin Karya Eiji Yoshikawa ke dalam Bahasa Indonesia Sari Padilah1, Diana Kartika2, Syahrial2 ¹Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ²Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract In this research the writer discuss about the analysis of the translation of the sentence hojodōshi _te aru and _te iru novel Uesugi Kenshin the work of Eiji Yoshikawa. Newmark (1981: 7) into Roesli (2011: 11) to explain the "translation is an attempt at redirecting a message written in the source language into the target of language with the emphasis on a match of meaning". In order that translation to achieve results and arranged on a regular basis, it is necessary for the researcher to know the translation strategy.This researcher is to describe the matching and strategy of translation hojodōshi _ te aru and _ te iru novel Uesugi Kenshin the work of Eiji Yoshikawa. This research is descriptive method. The data source of the novel Uesugi Kenshin and the translation in the Indonesian language of Eiji Yoshikawa and methods of data collection using the technique of Library Research (Engineering Library). The theory that I use to analyze the data in this study is the theory of Newmark that has been refurbished by Zunchiridin and Sugeng. Based on the analysis, the writer found four translation strategies. The results of this research indicate that there are some auxiliary verbs translation strategy _ te aru and _te iru based on verb who followed him, that is the strategy the addition strategies, subtraction, transposition and modulation. The author concludes there is a combination of a translation strategy additional + transposition, subtraction strategies + transposition . Keywords: Translation, Translation Strategies, Japan Verbs, Tadōshi and Jidōshi, Te Aru Verbs and Te Iru
Dalam
Pendahuluan Verba dalam bahasa Indonesia dan
bahasa
Jepang,
menurut
Hayashi dan Ooki (2009:910) dalam Nasihin
bahasa lain di dunia ini merupakan unsur
(2008:16-17),
penting dalam suatu kalimat. Begitu pun
merupakan salah satu kelas kata yang
dalam bahasa Jepang. Verba adalah kelas
menggambarkan suatu pekerjaan, gerakan
kata
sebagai
atau suatu aktivitas. Perubahan verba dapat
predikat. Dalam beberapa bahasa lain, verba
terjadi dalam unsur predikat. Oleh karenanya,
mempunyai ciri morfologis, seperti ciri kala,
verba terbagi menjadi dua jenis, yaitu
aspek, persona, atau jumlah (Kridalaksana,
transitif (tadoushi) dan intransitif (jidoushi).
yang
1993:226).
biasanya
berfungsi
verba
disebut
doushi
Verba bantu _te aru dan_te iru yang sama-sama menunjukkan keadaan hasil dari 1
suatu perbuatan. Akan tetapi, verba bantu _te
Berdasarkan penelitian tersebut verba
aru adalah kata kerja transitif dan verba
bantu _te aru memiliki dua macam makna
bantu _te iru hampir selalu kata kerja
dan _te iru memiliki lima macam makna.
intransitif (Hojin, 1996: 17-18)
Pada penelitian ini, penulis
Putra (2009) dalam skripsinya yang
tentang
analisis
membahas
penerjemahan
kalimat
berjudul “ Verba Bantu _te oku dan _te aru
hojodoushi _te aru dan _te iru. Tujuan
dalam Bahasa Jepang”. Putra menganalisis
penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang
persamaan makna dan perbedaan _te oku dan
padanan dan strategi penerjemahan apa yang
_te aru. Verba transitif _te aru memiliki
digunakan oleh penerjemah pada novel
makna, (1) Doosa Kekka mengandung makna
terjemahan bahasa Indonesia.
“hasil atau dampak” dari suatu tindakan, (2)
Metodologi
Junbi Teki Doosa no Kanryoo mengandung
Metode penelitian yang digunakan
makna tindakan, persiapan yang telah selesai.
dalam
Verba bantu _te aru hanya bisa digunakan
deskriptif. Penelitian yang bermaksud untuk
pada kalimat yang bermakna persiapan yang
membuat pencandraan (deskripsi) mengenai
telah selesai dan hasil dari tindakan yang
situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam
berlanjut.
artian ini penelitian deskriptif itu adalah
Sedangkan
Derita
(2009)
dalam
penelitian
semata-mata
dalam
menerangkan
Soseki:
Kajian
Becham
Karya
Makna”.
Natsume
Derita
hanya
memfokuskan pada makna dan kelas kata yang mengikuti verba _te imasu. Verba _te
adalah
metode
akumulasi data dasar dalam cara deskriptif
skripsinya yang berjudul “ Verba _Te imasu Novel
ini
hipotesis,
tidak
perlu
saling
mencari
hubungan,
membuat
atau
mentest
lamaran,
atau
mendapatkan makna dan implikasi. Dalam
mengumpulkan
data
pada
imasu termasuk ke dalam jenis verba
penelitian ini penulis menggunakan teknik
hojodoushi atau verba bantu, berfungsi
Library
menjadikan verba sebelumnya bagian dari
Menurut Semi dalam Surya (2012:7), teknik
prediket, _te imasu juga dapat digabungkan
kepustakaan ialah penelitian yang dilakukan
dengan
(ukemi)
di kamar kerja atau ruang kepustakaan.
bergantung pada konteks kalimat yang
Peneliti memperoleh data dan informasi
mengikuti verba _te imasu.
tentang objek telitiannya lewat buku-buku
verba
bentuk
pasif
Berdasarkan
teori yang digunakan, Derita menemukan lima macam makna _te imasu di dalam sumber data.
Research
(teknik
kepustakaan).
atau alat-alat audiovisual. Teknik analisis data yang digunakan dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, penulis membaca novel yang akan diteliti 2
dengan cermat, baik yang berbahasa sumber
Penambahan ini bukanlah suatu pilihan
maupun
hasil
melainkan keharusan.
mencatat
kalimat
terjemahannya. yang
Kedua,
di
dalamnya
terkandung _te aru dan _te iru beserta terjemahannya.
Ketiga,
b) Pengurangan (subtraction) Pengurangan
adalah
pengurangan
dilakukan
elemen struktur di dalam bahasa sasaran
pengelompokan terhadap data yang telah
karena struktur bahasa sasaran menghendaki
dicatat berdasarkan jenis dan bentuk verba
demikian. Pengurangan ini bukanlah suatu
_te aru dan _te iru. Keempat, penulis
pilihan melainkan keharusan.
mengklasifikasikan data berdasarkan teori penerjemahan Newmark.
c) Transposisi. Penerjemahan
yang
dipakai
untuk
menerjemahkan klausa atau kalimat. Dengan strategi ini, penerjemah mengubah struktur
Hasil dan Pembahasan Newmark
(1981:7)
dalam
Rusli
asli bahasa sumber di dalam kalimat bahasa
(2011:11) mengungkapkan “ penerjemahan
sasaran.
adalah suatu upaya mengalihkan pesan yang
pengubahan
tertulis pada bahasa sumber ke dalam bahasa
penggabungan atau pemenggalan kalimat dan
sasaran dengan mengutamakan kesepadanan
sebagainya.
makna”. Strategi atau teknik atau prosedur
2. Strategi Semantis
penerjemahan adalah tuntutan teknis untuk
Pengubahan bentuk
ini
bisa
berupa
jamak
ke
tunggal,
Strategi semantis
menerjemahkan frasa demi frasa atau kalimat
penerjemahan
demi kalimat. Menurut Zunchiridin dan
pertimbangan makna. Strategi ini ada yang
Sugeng, ada dua jenis stategi penerjemahan,
dioperasikan pada tataran kata, frase, klausa,
yaitu strategi struktural dan strategi semantis
dan kalimat. Salah satunya strategi modulasi
yang dikutip dari web Septian (2003)
yang terdapat pada analisis data.
1. Strategi Struktural
berkenaan dengan sruktur kalimat. dasar
yang
dilakukan
dengan
a) Modulasi
Strategi struktural adalah strategi yang
strategi
yang
adalah strategi
Ada tiga
berkenaan
dengan
masalah struktur ini.
Modulasi ialah strategi yang digunakan untuk menerjemahkan frase, klausa, atau kalimat.
Penerjemah
memandang
pesan
dalam kalimat bahasa sumber dari sudut yang
a) Penambahan (addition)
berbeda atau cara berpikir yang berbeda.
Penambahan adalah penambahan katakata di dalam bahasa sasaran karena struktur bahasa
sasaran
menghendaki
demikian.
3.1 Penerjemahan Verba Bantu _Te Aru Verba bantu _te aru ditemukan sebanyak dua puluh enam data pada novel. 3
Akan tetapi, penulis hanya menganalisis dua
Berdasarkan penerjemahan tersebut terdapat
puluh satu data. Setelah data dianalisis
fungsi verba _te aru, yaitu menyatakan „
terdapat
keadaan hasil dari perbuatan atau pekerjaan
empat
strategi
penerjemahan
berdasarkan teori Newmark.
seseorang yang sudah selesai‟
3.1.1 Strategi Penambahan (Addition)
3.1.2
Strategi Pengurangan (Subtraction)
+ Transposisi
+ Transposisi
Strategi penambahan (addition) +
Strategi pengurangan (Subtraction) +
transposisi ini terdapat dua data dari dua
transposisi ini terdapat dua data dari dua
puluh satu data yaitu sebagai berikut:
puluh satu data yaitu sebagai berikut:
[5] Tsu:「ほう。これは」入って来る なり諸将はみな眼をみはった。 広やかに筵が敷き のべてあったからだ。[UK:158] (Hou. Kore wa) haitte kuru nari shoshou wa mina me o mihatta. Hiro ya ka ni mushiro ga shiki nobete atta karada.
[8] Tsu:「北越軍記」 には、居たようにも誌し、 居なかったようにも書いてある 。 [UK:231] (Hokuetsu gunki) ni wa, ita you ni mo shishi, inakatta you no mo kaite aru.
Tsa: “Oh! Ada apa disini?” Ketika memasuki markas utama, semua komandan terbelalak melihat tikar besar digelar di markas. [UK,DLK:186] Pada data [5] Penerjemahan verba
Tsa: Menurut Hokuetsu Gunki (“Catatan Perang Hokuetsu”), kurang jelas apakah benar-benar ada orang yang bernama Yamamoto Kansuke. [UK,DLK:275] Pada data [8] Penerjemahan verba bantu _te aru yang diikuti verba gol I kaku
bantu _te aru yang diikuti fukudoushi „shiki
„menulis‟
noberu‟ „membentang‟ menjadi shiki nobete
merupakan verba transitif, diterjemahkan
atta „dibentang‟ merupakan verba transitif
oleh penerjemah ke dalam bahasa Indonesia
pada teks sumber (Tsu), diterjemahkan oleh
dengan
penerjemah ke dalam bahasa Indonesia juga
verba kaku „menulis‟ dan mengubahnya
menjadi verba transitif pada teks sasaran
dengan verba „menurut‟ pada kalimat teks
(Tsa) yaitu mengubah verba „dibentang’
sasaran juga merupakan verba transitif.
menjadi
penyesuaian
Adanya pengurangan dan pengubahan verba
struktur kalimat teks sumber ke teks sasaran
pada teks sasaran penerjemah menggunakan
dan penambahan atribut pada teks sasaran
strategi
berupa
transposisi.
„digelar’,
“di
menggunakan penambahan
adanya
markas”.
Penerjemahan ini
strategi (addition)
penerjemahan +
menjadi
cara
kaite
aru
menghilangkan
pengurangan
„ditulis‟
terjemahan
(substraction)
Berdasarkan
+
penerjemahan
tersebut terdapat fungsi verba bentuk _te aru,
transposisi. 4
yaitu menyatakan „keadaan suatu perbuatan
[11] Tsu: なぜならば、 濠際の高札にも、 yang telah lalu‟. 鴨捕ること厳禁 3.1.3 Strategi Transposisi と、はっきり書いてあるし、 日ごろから主君の謙信の Strategi transposisi ini terdapat lima こと belas data dari dua puluh satu data yaitu ばにも、「_濠の水禽も、 要害一ツ」[UK:119] sebagai berikut: To, hakkiri kaite aru shi, hi goro [9] Tsu: 軍令状は、すなわち軍法である。 kara shukun no kenshin no kotoba いま謙信の手から発しられた ni mo, (hari no suikin mo, それには、こう書き流されて yougai ichitsu) あった。[UK:173] Tsa: Karena di papan peringatan di tepi Gunreijou wa, sunawachi gunpou parit tertulis jelas: Dilarang keras dearu. Ima kenshin no te kara mengambil itik. Kenshin juga hasshirareta sore ni wa, kou kaki sering mengatakan , “Unggas air nagasarete atta. pun merupakan pertahanan penting.” [UK,DLK:140] Tsa: Surat perintah perang adalah peraturan perang. Surat yang baru Pada data [11] penerjemahan verba saja diserahkan Kenshin berbunyi sebagai berikut: [UK, DLK: 203] bantu _te aru yang diikuti verba gol I kaku Pada data [9] penerjemahan verba
„menulis‟ menjadi kaite aru merupakan
bantu _te aru yang diikuti gabungan dua
kalimat dalam bentuk pasif, karena tidak ada
„berbunyi‟
objek dari perbuatannya. Frasa Nazenareba,
merupakan verba transitif diterjemahkan oleh
o horigiwa no kousatsu ni mo dan klausa To,
penerjemah ke dalam bahasa Indonesia juga
hakkiri kaite aru shi, diterjemahkan oleh
menjadi kalimat tidak langsung „berbunyi‟
penerjemah terjadi pergeseran sudut pandang
merupakan
atau pesan teks sumber ke dalam teks sasaran
verba
kakinagasarete
verba
aru
intransitif.
Agar
penerjemahan tersebut berterima dalam tata
menjadi
bahasa Indonesia, penerjemah menyesuaikan
peringatan di tepi parit tertulis jelas‟ juga
verba tersebut. Penerjemah menggunakan
dalam
strategi
menggunakan
transposisi.
Berdasarkan
kalimat
bentuk
„Karena
pasif.
di
papan
Penerjemahan
ini
strategi
penerjemahan
Berdasarkan
penerjemahan
penerjemahan tersebut terdapat fungsi verba
modulasi.
bentuk _te aru, yaitu menyatakan „perbuatan
tersebut terdapat fungsi dari verba _te aru,
yang telah dilakukan‟.
yaitu menyatakan „keadaan sebagai hasil
3.1.4 Strategi Modulasi
perbuatan akibat suatu perbuatan‟.
Strategi modulasi ini terdapat dua data dari dua puluh satu data yaitu sebagai berikut: 5
penerjemahan ini terdapat fungsi dari verba
3.2 Penerjemahan Verba Bantu _Te Iru Verba
bantu
_te
iru
ditemukan
bentuk _te iru, yaitu menyatakan „kondisi
sebanyak 313 data pada novel. Penulis hanya
hasil suatu perbuatan atau kejadian‟.
menganalisis
3.2.2
26
data
agar
dapat
Strategi Pengurangan (Subtraction)
membandingkannya dengan data _te aru juga
+ Transposisi
ditemukan empat strategi penerjemahan pada
Strategi pengurangan
(subtraction)
verba bantu _te iru.
+ transposisi ini terdapat empat data dari dua
3.2.1 Strategi Penambahan (Addition)
puluh enam data yaitu sebagai berikut:
+ Transposisi Strategi penambahan (addition) + transposisi ini terdapat satu data dari dua puluh enam data yaitu sebagai berikut: [13] Tsu: 割ケ嶽の一城には彼らの血も つながっている。 [UK:28] warigadake no ichi jou ni karera no chi mo tsunagatte iru Tsa: Mereka memiliki hubungan darah dengan para komandan dan prajurit yang gugur di Warigadake. [UK, DLK:33]
[14]Tsu:「ど うです、 地愛ないものではありませんか 。これですから、わが部下とい うものは、可愛くてなりません 」座を遴りあわせている石側の 人へ、謙信はこう はなしかけた。[UK:7] [Dou desu, chiai nai mono dewa arimasen ga. Kore desu kara, waga fuka to iu mono wa, wakai kute narimasen ] za o rinri awasete iru ishigawa no hito e, kenshin wa kou hanashi kaketa.
tsunagaru „berhubungan‟ menjadi tsunagatte
Tsa: “Bagaimana, anak buah saya sangat polos, kan? Itulah alasannya saya sangat menyayangi mereka.” Kenshin berbicara kepada orang yang duduk di sebelakanannya. [UK, DLK:5-6]
iru merupakan verba intransitif. Kalimat itu
Pada data [14] Penerjemahan verba
diterjemahkan oleh penerjemah ke teks
bantu _te iru yang diikuti gabungan dua
sasaran dalam bahasa Indonesia dengan cara
verba rinriawasete iru merupakan verba
mengubah arti verba bentuk kamus menjadi
intransitif, diterjemahkan oleh penerjemah ke
nomina „hubungan‟ dan penambahan verba
teks sasaran dalam bahasa Indonesia dengan
„memiliki‟ menjadi verba transitif „memiliki
cara menghilangkan arti nomina za „tempat
hubungan‟ dan nomina warigadake no ichi
duduk‟ dan menyesuaikan struktur kalimat
jou „satu kastel warigadake‟ menjadi „para
teks sasaran. Penerjemahan ini menggunakan
komandan dan prajurit yang gugur di
strategi subtraction atau pengurangan +
Warigadake‟.
ini
transposisi. Berdasarkan penerjemahan ini
atau
terdapat fungsi dari verba bentuk _te iru,
Pada data [13] Penerjemahan verba bantu _te iru yang diikuti verba gol I
menggunakan
Penerjemahan strategi
addition
penambahan dan transposisi, berdasarkan 6
yaitu menyatakan „aktivitas atau kejadian yang sedang berlangsung‟ 3.2.3 Strategi Transposisi Strategi transposisi ini terdapat tujuh belas data dari dua puluh enam data yaitu sebagai berikut: [16] Tsu: こうした荒武者ばかりの席に 平然と臨んでともに酒を酌み、 ともに歓を尽している この公卿も、 [UK: 8] Koushita aramusha bakari no seki ni hirazen to nozonde tomo ni sake o kumi tomo ni kan o tsukushite iru kono kugyou mo, Tsa: Sang bangsawan malah menghadiri perayaan tahun baru dengan santai di antara para samurai yang beringas sambil minum sake dan bersenangsenang. [UK, DLK:6] Pada data [16] Penerjemahan verba bantu _te iru yang diikuti verba kan o tsukushite
iru
„menikmati
sepuasnya‟
merupakan verba transitif, diterjemahkan oleh penerjemah ke teks sasaran dalam bahasa Indonesia dengan cara penerjemah menyesuaikan struktur teks sumber ke teks sasaran dengan mengubah bentuk kalimat tersebut. Penerjemahan ini menggunakan strategi
transposisi.
Berdasarkan
penerjemahan ini terdapat fungsi dari verba bentuk _te iru, yaitu menyatakan „kondisi hasil suatu perbuatan atau kejadian‟. 3.2.4 Strategi Modulasi Strategi modulasi ini terdapat empat data dari dua puluh enam data yaitu sebagai berikut:
[18]Tsu: どう見ても臨済の若僧がひとり そこに交ざっているよう であった。[UK: 7] Dou mitemo rinzai no wakasou ga hitori soko ni mazatte iru you de atta. Tsa: Bagaikan pendeta muda Rinzai* yang berada di antara kaum samurai. [UK, DLK:5] Pada data [18] Penerjemahan verba bantu _te iru yang diikuti verba gol I mazaru-majiwari
„bergaul
bersahabat‟
menjadi mazatte iru merupakan kalimat dalam bentuk pasif karena tidak melibatkan aksi oleh pelaku aktif, diterjemahkan oleh penerjemah
juga
menjadi
bentuk
pasif
„berada di antara‟, adanya perubahan arti verba pada teks sumber ke teks sasaran agar tidak
merubah
maksud
atau
makna,
penerjemahan tersebut menggunakan strategi modulasi. Berdasarkan penerjemahan ini terdapat fungsi dari verba bentuk _te iru, yaitu menyatakan „keadaan yang terjadi secara alami‟. Kesimpulan Dalam penelitian pada novel Uesugi Kenshin ini ada banyak kendala atau permasalahan
yang
terjadi
ketika
menganalisis untuk menentukan strategi penerjemahan verba bantu _te aru dan _te iru. Ada beberapa strategi penerjemahan verba bantu _te aru dan _te iru berdasarkan verba yang mengikutinya, yaitu strategi penambahan (edition), strategi pengurangan (subtraction), transposisi dan modulasi.
7
Berdasarkan verba yang mengikuti kata
Universitas Bung Hatta sekaligus
_te aru dan _te iru terdapat beberapa bentuk
sebagai pembimbing I yang telah
verba, yaitu bentuk ukemi/pasif dan bentuk
meluangkan
shieki/perintah. Sementara itu, verba bantu
dengan sabar, memberi inspirasi dan
_te aru dan _te iru termasuk ke dalam aspek
memotivasi
merupakan ungkapan yang menunjukkan
menyelesaikan skripsi ini;
waktu.
3.
Pada penelitian ini penulis menemukan gabungan
dua
penambahan
strategi
+
pengurangan
membimbing
penulis
dalam
Bapak Syahrial, S.S, M.Hum. sebagai pembimbing
II
yang
waktu,
telah
yaitu
strategi
meluangkan
dan
strategi
dan memberikan masukan-masukan
transposisi +
waktu,
transposisi
pada
penerjemahan verba bantu _te aru dan _te
membimbing,
dalam penyusunan skripsi ini; 4.
Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum.
iru.
selaku dosen pembimbing akademik
Ucapan Terima Kasih
yang
Alhamdulillahi rabbil „alamin, segala
telah
memberikan
bantuan, dan masukan dari awal
puji dan syukur penulis ucapkan kepada
sampai
Allah SWT, atas rahmat dan karunia-NYA
sebagai penguji;
serta
petunjuk
yang
telah
dilimpahkan
banyak
5.
selesai
kuliah
sekaligus
Ibu Nur Sumie Ali, S.Pd. yang telah
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
meluangkan waktu untuk penulis
penulis
selesaikan.
memperbaiki ronbun yang masih jauh
Skripsi
ini
Dalam
penulis
penyelesaian
banyak
mengalami
kesulitan dan kesalahan karena keterbatasan
dari sempurna; 6.
Bapak Eduardus Agusli, S.S. yang
pengetahuan yang penulis miliki. Namun,
telah
berkat bantuan dan masukan dari berbagai
meminjamkan
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
membantu
persatu, akhirnya skripsi ini dapat penulis
skripsi ini;
selesaikan.
Oleh
karena
itu,
penulis
7.
meluangkan
waktu,
buku-buku
dalam
dan
menyelesaikan
Ibu Dra. Dewi Kania Izmayanti,
mengucapkan terima kasih yang sebesar-
M.Hum
besarnya kepada:
waktu untuk meminjamkan buku-
1.
Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S. sebagai
buku
Dekan
skripsi ini;
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas Bung Hatta; 2.
8.
Ibu Dr. Diana Kartika. Sebagai Ketua Jurusan
Sastra
Asia
yang
teori
telah
dalam
meluangkan
menyelesaikan
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta;
Timur 8
9.
Seluruh
karyawan
Tata
Usaha
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta; 10. Teristimewa orang tuaku tercinta, Ibunda
tersayang
„Juwahir‟
dan
Ayahanda tercinta „Syaiful B Syam‟ yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan limpahan kasih sayang yang tak terhingga, pengorbanan, perhatian serta do‟a yang tak pernah putus yang selalu mengiringi langkah penulis; 11. Adik-adikku Adam Rosadi, Khoirul, dan
Rif‟ah
tercinta
yang selalu
memberikan dukungan dan selalu mendoakan
yang
terbaik
kepada
penulis; 12. Kak Masna Radiah, S.pd yang telah membantu memeriksakan abstrack sebagai bagian dari skripsi ini
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan dkk, 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Barathayomi, Wieka. 2012. Strategi Penerjemahan Istilah Budaya dalam Novel Olive Kitteridge: Kritik Terjemahan Berdasarkan Model Analisis Teks yang Berorientasi pada Penerjemahan. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia (Dikutip dari Jurnal http://lontar.ui.ac.id) Chan, Phyq. 2012. “Struktur Tata Bahasa Jepang”. (Diunduh pada tanggal 13 februari 2012 dari: http://phyqchanphyq.blogspot.com/2012/02/structuretata-bahasa-jepang.html Derita, Alvi. 2009. “Verba Te-imasu dalam Novel Becham Karya Natsume Soseki: Kajian Makna”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta Hojin, Zaidan. 1996. Shin Nihon Go no Kiso II; Bunpo Kaisetsusho Indoneshia Go Han. Tokyo: Soeikikaku Kabushiki Kaisha
13. Citra Hezan sobat seperjuangan yang telah membantu membuatkan ronbun dan memberikan semangat kepada
Iwaoka, dkk. 2011. Doushi; Gaikoku Jin no Tame no Nihon Go Reibun – Mondai Shiriizu 3. Tokyo: Aratake Tsutomu
penulis; 14. Putri Wulandari teman seperjuangan yang telah membantu meminjamkan novel sebagai sumber data pada penelitian ini; Kemudian tidak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam menyelesaikan
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kuma, Isti. 2009. “Kata Kerja Transitif dan Intransitif Bahasa Jepang”. (Diunduh pada tanggal 8 September 2009 Jam 1:02 pm) dari: http://istikuma.files.wordpress.com/200 9/09/verba-transitif-dan-intransitif.pdf
penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat. 9
Masrenie, Putri Yuli. 2008. Analisis Terjemahan Morfem Simulfik Ke-An Bahasa Insonesia ke dalam Bahasa Jepang pada Novel Padang Ilalang di Belakang Rumah Karya NH. Dini. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta Nasihin, Anwar. 2008 (a). Dasar-dasar Kajian Morfologi Jepang. Padang: Bung Hatta University Press _______Pengantar Terjemahan Jepang – Indonesia, 2009 (b). Padang: Bung Hatta University Press Putra, Yandra. 2009. “Verba bantu _te oku dan _te aru dalam bahasa Jepang”. Skripsi. Padang: Universitas Andalas
Rusli, lina. 2011. “Wikipedia dan Informasi: Analisis Ekuivalensi Terjemahan”. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara Said,
Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press Berkhidmat untuk Ilmu Syihabuddin. “Penerjemahan; Teori dan praktek”.(Diunduh pada tanggal 11 Juni 2013 dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/Jur._ Pend._Bahasa_Arab/131664371Syihab uddin/Presentasi_Perkuliahan /Terjemah.pdf. Yadya, Ida Bagus Putra. 2013. Masalah Penerjemahan; Sebuah Tinjauan Teoretis. (Diunduh pada 6 Januari 2013 dari : http://terjemahaninggrisindonesia.com/ series/masalah-penerjemahan-sebuahtinjauan-teoritis/ Yoshikawa, Eiji. 2012. Uesugi Kenshin; Daimyo Legendaris Dari Kasugayama. Indonesia Edition Copyright: Kansha Books
Mashadi, dkk. 2003. “Strategi Penerjemahan untuk Konsep yang tidak dikenal dalam Bahasa Penerima”.Tesis. Jakarta: Universitas Gunadarma (Diunduh dari:http//:mashadi.staff.gunadarm a.ac.id
Septian. “Strategi Penerjeman”.2013. (diunduh pada tanggal 25 Mai 2013 dari: http://strategi-penerjemahan.html Surya, Adek. 2012. “Analisis Terjemahan Partikel Made ke dalam Bahasa Indonesia dalam Novel Umibe no Kafuka dan Terjemahannya Karya Haruki Murakami”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
10