Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENERAPAN KONSEP BALANCED SCORECARD (BSC) SEBAGAI SUATU ALAT PENGUKURAN KINERJA DI KOPERASI BAHAGIA KOTA KEDIRI
JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH: FRIDA INDRILESTARI NIM. 11.1.01.04.0039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan)
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENERAPAN KONSEP BALANCE SCORECARD SEBAGAI SUATU ALAT PENGUKURAN KINERJA DI KOPERASI BAHAGIA KOTA KEDIRI
FRIDA INDRI LESTARI NPM : 11.1.01.04.0039 FKIP-PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI Email:
[email protected] Dra. Elis Irmayanti, S.E., M.Pd
danTjetjep Yusuf Afandi, S.Pd, S.E., M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini mengenai “Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja ‘’(Studi Kasus pada KSP Bahagia Kota Kediri)”. Dengan adanya Balanced Scorecard sebagai analisis kinerja dalam perusahaan KSP Bahagia Kota Kediri dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan tujuan Balanced Scorecard adalah sebagai tolak ukur yang tidak hanya menilai dari aspek keuangan tetapi juga dari aspek non keuangan, melalui empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, internal bisnis, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu dengan penyebaran kuesioner pada pelanggan dan karyawan, kuantitatif yaitu dengan menggunakan rasiorasio dari empat perspektif Balanced Scorecard.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Balance Scorecard sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif.Sedangkan Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif.Tempat peneltian adalah di Jl Anjasmoro no 12 A Kecamatan mojoroto dengan waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan mulai bulan Februari sampai Juli.Dari jumlah Populasi 45 orang diambil sampel sejumlah 15 orang dan dari data keuangan tahun 2008-2014 diambil sampel data keuangan tahun 2012-2014. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dari perspektif keuangan belum dapat diukur dengan baik dan sempurna karena peningkatan asset tiap tahun masih kecil yaitu ROA tahun 2013 turun dari 0,22% menjadi 2,03% di tahun 2014. Kinerja dari perspektif pelanggan secara umum sudah sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pelanggan setiap tahunnya misalnya saja untuk customer retention naik dari 112,1% di tahun Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 2013 naik menjadi 111,98% di tahun 2014. Pada perspektif proses bisnis internal diperoleh gambaran bahwa KSP Bahagia Kota Kediri dalam memproduksi baranganya secara efesiensi dan efektif yaitu MCE tahun 2013 adalah 43,85 naik menjadi 43,75 di tahun 2014. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilakukan dengan baik karena diterapkannya peraturan bagi karyawan mengenai kehadiran misalnya saja untuk employing training program tahun 2013 sebesar 39,97% naik menjadi 46,78% untuk tahun 2014. Dari empat perspektif dapat dinilai bahwaukuran KSP Bahagia Kota Kediri sudah cukup baik.Perspektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan, pembelajaran danpertumbuhan Koperasi Bahagia terlihat cukup baik. Hal ini disebabkan langkah-langkah yang diambil perusahaan berhasil dijalankan sehingga menghasilkan output yang maksimal.
Kata Kunci: balanced scorecard, kinerja
kondisi ekonomi dan sosial secara
I. LATAR BELAKANG Dampak
globalisasi
era
dinamis juga telah mengubah secara
pasar bebas di dunia bisnis sangatlah
drastis perilaku dan sikap konsumen.
terasa. Perusahaan hendaknya terus
Olehkarena
berupaya
dan
pilihan produk dan jasa, konsumen
strategi-strategi
memiliki ekspektasi yang lebih besar
untuk
merumuskan
menyempurnakan bisnisdalam
rangka
persaingan.
pada
memenangkan
Perusahaan
memerlukan pertimbangan
juga terbaik
itu,
dari sebelumnya
dengan
banyaknya
yang tidak hanya
mengharapkan produk dan jasa yang berkualitas
tinggi,
namun
juga
dalam membawa perusahaan menuju
dengan harga yang terjangkau.Penilaian
masa
kinerja
depan
yang lebih baik.
memegang peranan penting
Pertimbangan yang baik hanya dapat
dalam setiap aspek dunia usaha, karena
dilakukan
dengan adanya penilaian kinerja dapat
jika
dilaksanakan
secara
Perkembangan semakin perubahan persaingan,
manajemen
strategi
komprehensif.
dunia bisnis
yang
diketahui efisiensi,
seberapakah dan
efektivitas,
ekonomis penetapan
kompetitif mengakibatkan
strategi serta implementasinya dalam
yang luar biasa dalam
kurun waktu tertentu. Didalam sistem
produksi,
pemasaran,
pengendalian manajemen
pada dunia
pengelolaan sumber daya manusia, serta
bisnis, pengukuran kinerja merupakan
penanganan transaksi antara perusahaan
usaha
dengan
manajemen
pelanggan
dan
perusahaan
dengan perusahaan lain. Perubahan Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
yang
hasilhasil
dilakukan untuk
pihak
mengevaluasi
kegiatan
yang
telah
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dilaksanakan oleh masing-masing pusat
mengetahui dan mengevaluasi kinerja
pertanggungjawaban
secara
yang
keseluruhan
(Atmadja
dibandingkan dengan tolok ukur yang
2013:100).
telah
ditetapkan (Widayanto, 1993
memenangkan persaingan dalam abad
dalam Supriadi, 2014).Selama ini yang
informasi diperlukan kemampuan baru
umum dipergunakan dalam perusahaan
dari perusahaan
adalah pengukuran kinerja tradisional
untuk
yang hanya menitikberatkan pada sektor
berwujudnya.Kemampuan
keuangan saja.
lebih
dengan
Pengukuran
sistem
rangka
yaitu
mengelola
kemampuan aset
tak baru ini
menguntungkan
perusahaan
menyebabkan
daripada melakukan
hanya
pada
pengelolaan aset fisik atau berwujud
pendek
dan
(Zudia, 2010). Pengelolaan aset-aset
cenderung mengabaikan kelangsungan
tak berwujud tersebut memungkinkan
hidup
organisasi untuk: 1)
orientasi
ini
kinerja
Dalam
dkk,
perusahaan
keuntungan
jangka
perusahaan
dalam
jangka
panjang. Selain itu pengukuran kinerja
customer
dengan cara ini juga kurang mampu
mempertahankan
bercerita banyak mengenai masa lalu
pelanggan lama
perusahaan,
untuk
sektor
kurang memperhatikan
eksternal, serta tidak mampu
sepenuhnya menuntun perusahaan
ke
investasi
pada
Membangun
relationship dengan cara kesetiaan
dari
dan memungkinkan
melayani
segmen
pelanggan
serta pangsa pasar baru secara efisien dan efektif,
2)
arah yang lebih baik (Kaplan dan
produk
Norton, 1996:234). Pengukuran kinerja
diharapkan
yang terlalu ditekankan
sasaran, 3) Menghasilkan produk dan
pada
sudut
dan jasa
Memperkenalkan inovatif
oleh segmen
yang
pelanggan
pandang finansial sering menghilangkan
jasa
sudut pandang lain yang tidak kalah
tingkat harga serta waktu tunggu yang
pentingnya.
singkat dan, 4) Menyebarkan teknologi
kepuasan adaptasi Sehingga
Seperti, pelanggan dalam dalam
pengukuran dan
proses
suatu perubahan. suatu
yang berkualitas tinggi pada
informasi,
data bases
dan
system
(Kaplan dan Norton, 1996:259). Untuk
pengukuran
dapat mewujudkan hal tersebut, maka
kinerja diperlukan suatu keseimbangan
diciptakan suatu metode konsep yang
antara pengukuran
mengukur kinerja perusahaan dengan
kinerja
finansial
dan pengukuran kinerja non finansial.
mempertimbangkan
Keseimbangan tersebut
dapat
yakni financial perspective, customer
dalam
perspective, internal businessprocess
membantu
akan
perusahaan
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
empat
konsep,
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perspective, dan learning and growth
bagaimana
perspective Nano (2005).Konsep
menyempurnakan prestasi keuangannya
berusaha
untuk
ini
menyeimbangkan
perusahaan
(Amin
Wijaya
Tunggal,
pengukuran aspek keuangan dengan
2002:1).Penelitian ini akan dilakukan di
aspek
Koperasi Bahagia
non
keuangan yang
secara
yang
bergerak
umum dinamakan Balanced Scorecard.
dalam bidang simpan pijam. Di dalam
Konsep berbasis Balanced Scorecard
organisasinya terdapat banyak aktivitas
merupakan
yang diselenggarakan berbagai jenis
suatu
sarana
untuk
mengkomunikasikan persepsi strategis
profesi,
baik
dalam
maupun
distributor.
suatu
sederhana oleh
perusahaan
dan
mudah
berbagai
perusahaan, dalam
dimengerti
pihak
terutama
dalam pihak-pihak
organisasi
merumuskan
secara
yang
strategi
akan
perusahaan
penjual,
pembeli,
Dari
sisi
manajemen, Koperasi Bahagia sendiri tentunya
selalu melakukan
inovasi-
inovasi, khususnya di dalam membuat kebijakan internal perusahaan. Salah satunya
yang
sudah berjalan adalah
(Wahyuni, 2011). Pengertian Balanced
mengenai aturan hari libur karyawan
Scorecard sendiri jika diterjemahkan
yang
bisa bermakna sebagai raport kinerja
libur nasional, melainkan hari libur
yang seimbang (balanced). Scorecard
sesuai hari raya agama. Di samping
adalah kartu yang digunakan untuk
itu, perusahaan juga harus memiliki
mencatat skor hasil kinerja seseorang
keunggulan dalam persaingan bisnis
dan/atau suatu kelompok, juga untuk
yang pesat, sehingga
mencatat
Bahagia
skor
diwujudkan.
yang
Beberapa
telah mencoba konsep ini
hendak perusahaan
mengimplementasikan
dengan
perlu
pengukuran Namun,
lagi
menggunakan hari
di
Koperasi
memiliki
sistem
kinerja
yang tepat.
pengukuran
kinerja
untuk
perusahaan belum dilakukan dengan
perusahaan
konsep berbasis Balanced Scorecard,
mereka. Konsep ini juga membantu
tetapi perusahaan hanya menggunakan
para manajer agar mampu mengukur
analisis
bagaimana
keuangan).Penelitian
memperbaiki
tujuan
tidak
kinerja
unit
bisnis
mereka
laporan
keuangan terdahulu
(rasio telah
melakukan penciptaan nilai saat ini
banyak dilakukan oleh peneliti, salah
dengan
satunya adalah
tetap
mempertimbangkan
kepentingan-kepentingan akan
datang.
Serta
masa
yang
menunjukkan
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
dilakukan Nugroho
penelitian
oleh Wayan (2013)
dengan
yang Aditya judul
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
“Analisis
Pengukuran
Kinerja
generalisasi yang terdiri atas objek
Perusahaan dengan Konsep Balance
atau
Scorecard (Studi Kasus PT. Wijaya
kualitas dan karakteristiktertentu
Karya)”.
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Tujuan
tersebut adalah
dari
penelitian
untuk
mengetahui
bukti empiris tentang kinerja organisasi
subjek
dipelajari
yang
mempunyai
kemudian
ditarik
kesimpulan.
objek penelitian dengan menggunakan
Dalam penelitian ini digunakan 2
konsep Balanced Scorecard. Sebagian
macam populasi yaitu data keuangan
besar dari hasil penelitian menemukan
tahun 2008-2014 dan jumlah seluruh
bahwa
karyawan
kinerjapada
masing-masing
koperasi
organisasi adalah baik, dan dengan
berjumlah 45 orang.
konsep
2. Sampel
berbasisBalanced
Scorecard
diharapkan adanya penilaian yang lebih
Menurut
Bahagia
Sugiyono
yang
(2009:80)
signifikan.Berdasarkan latar belakang
sampel adalah sebagian dari jumlah
tersebut, maka menarik untuk diteliti
dan karakteristik yang dimiliki oleh
lebih dalam agar mengetahui bukti
populasi tersebut.
empiris analisis
kinerja
di Koperasi
Sedangkan
sampel
dalam
Bahagia. Adanya penelitian terdahulu
penelitian ini digunakan /diambil 2
dimana objek yang digunakan adalah
macam sampel yaitu data keuangan
pada sektor publik dan
tahun
yang
sudah
go
perusahaan public juga
mendorong penulis untuk menganalisis
2012-2014
dan
koperasi bahagia yang berjumlah 15 orang.
pengukuran kinerja pada perusahaan
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
retail yang berlokasi di daerah Kediri.
PENELITIAN
Sehingga
penulis
melakukan
penelitian
judul“Analisis
Balance
bermaksud dengan Scorecard
karyawan
Definisi
operasional
variabel
bertujuan untuk menjelaskan makna variabel
yang
sedang
diteliti.
Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja
Singarimbun (2003:46) memberikan
Di Koperasi Bahagia Kota Kediri”.
pengertian
A. POPULASI DAN SAMPLE
yang memberitahukan bagaimana cara
Populasi Menurut
populasi
definisi
operasional sebagai unsur penelitian
II. METODE
1.
tentang
mengukur suatu variabel. Sugiyono adalah
(2009:80)
Definisi operasional dapat juga
wilayah
dikatakan sebagai informasi ilmiah
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang sangat membantu peneliti lain
Dari beberapa pendapat diatas
yang akan menggunakan variabel yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa
sama.
variabel
Dengan
demikian,
definisi
adalah
himpunan
operasional dalam sebuah penelitian
sejumlah gejala yang dimiliki yang
harus dapat diukur dan spesifik serta
mempengaruhi
dapat
variabel terikat atau variabel alin yang
dipahami
Sedangkan
oleh orang lain.
variabel
penelitian
menjadi
atau
variabel
menentukan
bebas.
Dalam
menurut Sugiyono (2010:38) adalah
penelitian ini yang menjadi variabel
‘sebagai
bebas
segala
sesuatu
yang
adalah
Balance
berbentuk apa saja yang ditetapkan
Scorecard.Sedangkan
oleh peneliti untuk dpelajari sehingga
bebasnya
dperoleh
keuangan,
informasi
tersebut,
tentang
kemudian
hal
ditarik
Dengan demikian sesuai judul maka
mengelompokan
akan
variabel-variabel
perspektif
perspektif
pelanggan,
pertumbuhan
2.
Variabel terikat ( Variable Dependen) Menurut Sugiyono(2010:39)’variabel
yaitu :
adalah
Variabel bebas (Variabel Independen)
dipengaruhi
variabel
bebas
dan
pembelajaran.
yang digunakan menjadi dua variabel
Pengertian
variabel
adalah
perspektif
penelitian,
sub
perspektif proses bisnis internal,
kesimpulannya’.
1.
bebas
merupakan atau
terikat
variabel menjadi
yang akibat
karena adanya variabel bebas’.
menurut Sugiyono (2010:39) adalah
SedangkanmenurutUmar(2005:63)’var
‘variabel yang mempengaruhi atau
iabel
yang menjadi sebab perubahannya
adalah variabel yang dijelaskan atau
atau timbulnya variabel terikat.’
yang
Sedangkan
menurut
Ardhana
terikat
(variabel
dipengaruhi
dependen)
oleh
variabel
bebas(variabel independen).
(2007:14)’variabel
bebas
atau
Dari beberapa pendapat diatas dapat
independen
variabel
yang
disimpulkan bahwa variabel terikat
menjadi sebab atau berubahnya suatu
adalah himpunan sejumlah gejala yang
variabel lain juga sering disebut
dimiliki yang dipengaruhi variabel
dengan
bebas
prediktor,stimulus,eksogen,atau
penelitian ini yang menjadi variabel
antencendent.’
terikatnya
adalah
atau
variabel
lain.
adalah
KinerjaKoperasi.Sedangkan Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
Dalam
sub
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabel terikatnya adalah Penilaian
menyederhanakan sekumpulan data
kinerja, Umpan balik karyawan,
yang saling
Catatan
kelompok-kelompok
karyawan,
Keputusan
menjadi
variabel
kecil (faktor) agar dapat
SDM. C. PENGUMPULAN DATA Untuk
mendapatkan
data
dan
nilai
rata-rata
tersebut diberikan
skor
serta sebagai
likert.
bantu
dalam
penelitian ini, metode pengumpulan yang
akan dilakukan
dianalisis
mudah. Selanjutnya
bobot
alat
lebih
dengan
informasi yang valid dan akurat
data
berkorelasi
nilai
mengacu
pada skala
E. METODE ANALISIS DATA
dalam
Metode analisis dalam penelitian
penelitian ini sebagai berikut: studi
ini
pustaka yang diperoleh dari buku atau
menggambarkan
literatur-literatur
relevan dari 4 (empat) perspektif
maupun sumber
adalah
dengan
cara
pengukuran
yang
data lainnya yang ada hubungannya
balanced scorecard, sebagai berikut :
dengan masalah yang diteliti dan
1. Analisis Perspektif Keuangan
juga studi lapangan yang meliputi
yaitu
merupakan
wawancara, kuesioner, dan observasi
kinerja
(Umar, 2000).
pandang keuangan berdasarkan atas
D. INSTRUMENT PENELITIAN Instrument merupakan alat untuk
yang
Instrumen
ditinjau
dari
sudut
konsekuensi ekonomi yang dilakukan
penelitian
terdiri atas :
digunakan
Return On Asset (ROA) dengan
mengukur variabel
rangka
yang
pengukuran
mengumpulkan
dalam data.
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner yang
formulasi :ROA = a. Return On Equity (ROE) dengan formulasi :
berisi daftar pertanyaan yang akan disebarkan kepada
karyawan dan
pelanggan. Pengujian data dilakukan untuk mengetahui
nilai
dan karyawan dapat diukur dengan uji
analisis
dengan
Asset
Turnover
formulasi
(TATO) :
rata-rata
tingkat kepuasan pelanggan, supplier,
menggunakan
b. Total
c. Profit Margin On Sales (Pmos) dengan
formulasi
:
faktor.
Analisis faktor merupakan salah satu
d. SalesGrowthdenganformulasi:
metode reduksi data yang bertujuan Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
oleh Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut: 2. Analisis Perspektif Pelanggan yaitu
suatu
menganalisis
analisis
kepuasan
untuk
pelanggan
Koperasi Bahagia: a. Customer
= Sangat tidak setuju (STS)
2.
= Tidak setuju (TS)
3. = Tidak berpendapat (TB) 4. = Setuju (S)
Retention
Formulasi:
1.
dengan
CustomerRetention
5. = Sangat setuju (SS) 2) Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden
b. Number
Of
formulasi
Complain
dengan
akan
diketahui
kepuasan
:
pencapaian
karyawan,
indeks
seperti
yang
dirumuskan oleh Sugiyono (2002; 79) c. Customer formulasi
Acquistion
dengan
sebagai berikut: IKC = PP
:
Dimana : IKC = Indeks Kepuasan Karyawan d. Customer Satisfaction Index
PP = Perceived Performance
Pegukuran dilakukan untuk mengukur
3) Setelah diketahui IKK dari seluruh
tingkat kepuasan pelanggan atas harga
responden kemudian digolongkan pada
dan
skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas,
pelayanan
perusahaan.Kepuasan
konsumen mencerminkan kemampuan
c. cukup, d. puas, dan e. sangat puas.
perusahaan
memuaskan
Untuk menentukan skala ini terlebih
kebutuhan pelanggan atas jasayang
dahulu ditentukan indeks kepuasan
digunakan.
minimal
dalam
Untuk
mengetahui
tingkat
dan
indeks
kepuasan
maksimal, interval yang dapat dicari
kepuasan pelanggan, maka pengolahan
dari
data yang digunakan adalah sebagai
kepuasan maksimal dengan kepuasan
berikut :
minimal dibagi menjadi lima seperti
1)
Data
Kualitatif
yang
diperoleh dari pengisian kuesioner oleh
pengurangan
antara
yang dirumuskan oleh Sugiyono (2002: 80) sebagai berikut:
para responden diubah menjadi data
IK maks = R x PP x EX maks
kuantitatif dengan memberikan skor
IK min = R x PP x EX min
masing-masing pilihan jawaban dengan
Interval = ( IK maks – IK min )
skala linkert seperti yang dikemukakan
Dimana :
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
indeks
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PP = Banyaknya Pertanyaan
EX min = Skor minimal yang bisa
IK min = Jumlah Responden
diberikan
EX min = Skor minimal yang bisa
EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan
diberikan 4) Dari hasil penjumlahan seluruh nilai
Mengartikan nilai minimal yang harus
yang diperoleh dari seluruh responden
diperoleh
akan diketahui pencapaian indeks
dikategorikan puas, dengan melihat
kepuasan
yang
nilai minimal yang harusdicapai seluruh
dirumuskan oleh Sugiyono (2002; 79)
responden untuk bisa dikategorikan a.
sebagai berikut:
sangat tidakpuas, b. tidak puas, c.
IKK = PP
cukup, d. puas, e. sangat puas.
Dimana :
3.
IKK = Indeks Kepuasan Karyawan
MCE =
PP = Perceived Performance
4.
karyawan,
seperti
kemudian
digolongkan
e.sangat puas.
Perspektif Pembelajaran Dan
Percentage last time = Employeetraining total=
III.
Untuk menentukan skala ini terlebih
HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL PENELITIAN
dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal
dan
indeks
kepuasan
maksimal, interval yang dapat dicari dari
pengurangan
antara
indeks
kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di bagi menjadi lima seperti yang
dirumuskan
oleh
Sugiyono
(2002: 80) sebagai berikut: IK maks = R x PP x EX maks IK min = R x PP x EX min Interval = ( IK maks – IK min ) Dimana : PP = Banyaknya Pertanyaan
X 100%
Pertumbuhan
pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan
untukdapat
Proses Bisnis Internal
5) Setelah diketahui IKK dari seluruh responden
responden
Hasil
Analisis
Kinerja
Perspektif Keuanganhasil perspektif
keuangan
analisis koperasi
Bahagia setelah dianalisis dengan perspektif keuangan
(ROA, ROE,
TATO, PMOS) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Analisis Kinerja Perspektif KeuanganRasio Tahun 2012Sampai Tahun 2014 Rasio
2012
2013
2014
a. ROA
0,15
0,22
2,03
b. ROE
14,48
0,96
0,88
IK min = Jumlah Responden Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri c. TATO
36,8
34,7
44,2
menggunakan
d. Pmos
0,42
0,65
4,61
program dan absenteeism) adalah
Tabel 4. Hasil Analisis Kinerja Perspektif
Koperasi Bahagia
Pemebelajaran dan Pertumbuhan
Hasil Analisis kinerja perspektif pelanggan diukur dengan menganalisis
Rasio
atribut produk dan jasa, citra (image) perusahaan,
sertahubungan
pelanggan/supplier.Hasil perspektif
supplier
2012
2013
2014
a. Employee
37,
39,97
46,78
dengan
training
45
analisis
programme
2,72
1,79
pelanggan
dan
denganmenggunakan
(Customer
Retention,Number
of
Complain, Customer Acquisition) adalah
b. Absteeism
5,59
Sumber: data diolah B. SIMPULAN Berdasarkan
masalah
dan
pembahasan pada bab sebelumnya,
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Analisis Kinerja Perspektif
peneliti dapat menyimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:
Pelanggan Rasio
2012
2013
a. Customer
117,2
112,1 111,98
2014
1. Berdasarkan perspektif keuangan, dimana
rasio ROA-nya
mengalami
peningkatan, yakni pada tahun 2013
Retention b. Number of
30,8
34,76
52,74
Complain
mengalami
peningkatan
dari
tahun
sebelumnya yaitu dari 0,15% menjadi
c. Customer
18,24
17,94
20,83
Acquisition
0,22%. Sedangkan pada tahun 2014 kembali mengalami kenaikan yaitu
Hasil Proses
training
sebagai berikut :
Sumber: Laporan Keuangan
kinerja
employee
Analisis
Bisnis
Perspektif
Internal
dengan
menggunakan MCE dapat dijelaskan sebagai berikut:
menjadi 2,03%. Begitu pula dengan rasio ROE yang mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu di tahun 2012 sebesar 14,48% di tahun 2013 turun
Tabel 3. Hasil Analisis Kinerja Perspektif Pelanggan (Supplier)
menjadi 0,96% kemudian di tahun 2014 turun
kembali
sebesar
0,88%.
Rasio
2012
2013
2014
Sedangkan untuk TATO mengalami
MCE
43,33
43,85
43,75
fluktuatif setiap tahunnya di tahun 2012
Perspektif
sebesar 36,8% turun menjadi 34,7% di
Pertumbuhan
tahun 2013 kemudian naik menjadi
dengan
44,2% di tahun 2014, dan Profit Margin
Hasil
analisis
Pemebelajaran dapat
dan
digunakan
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 0,42% di tahun 2012 naik menjadi 0,65% di tahun 2013 dan naik lagi menjadi 4,61% di tahun 2014. Berdasarkan hanya
perspektif
customer
Daya Manusia Cabang Cianjur
Di
Bank
Bri
Alwi, Syafrudin. 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif
pelanggan,
retention
yang
mengalami kenaikan terus menerus tiap tahunnya yaitu dari 77,18% di tahun
Bungin, Burhan. 2001.Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press
2012 naik menjadi 77,91% di tahun 2013 dan naik lagi menjadi 79,16% di
Fauzi.2000. Kamus Akuntansi Praktisi.Suarabaya : Indah
tahun 2014. Sedangkan number of complain dan customer acquisition tiap tahunnya
mengalami
penurunan.
Untuknumber of complaindari 4,49% di tahun 2012 turun menjadi 3,95% dan turun lagi menjadi 2,32% di tahun 2014. Untuk customer acquisitiondari 22,81% di tahun 2012 turun menjadi 22,08% di tahun
2013
kemudian
turun
lagi
menjadi 20,83% di tahun 2014. Kondisi yang hampir sama dengan MEC yang mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meskipun pada tahun 2014, MEC mengalami penurunan yang relatif kecil dari tahun 2013 yaitu dari 43,85% turun menjadi
43,75%.
absenteeism
terjadi
Kemudian penurunan
untuk
Hadi, Sutrisno. 2000.Metodologi Research, Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi . Yogyakarta: Andi Offiset Hermawan, Ancella. 2000.Balanced Scorecard Sebagai Sarana Akuntansi Managemen Strategi.Jakarta : IAI Hoggson, N. F. (2006). Banking Through the Ages, New York, Dodd, Mead & Company Indriantoro, Nur dan Bambang S. 2000.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Managemen.Yogyakarta : BPFE Kaplan, Robert S, and Norton, David P. 2000.Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga
tiap
tahunnya dari 5,59% di tahun 2012 turun menjadi 2,72% di tahun 2013 dan turun lagi menjadi 1,79% di tahun 2014.
Kaplan. Robert S dan David Norton.2000.Balanced Scorecard : Transalting Startegi Info Action Bostom : Harvard Business School
IV. DAFTAR PUSTAKA Agustin, Fina. 2014. Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Press Kotler, Philip. (editor AB. Susanto). 2000. Manajemen Pemasaran di simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indonesia (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian). Jakarta: Salemba Empat Mangkuprawira, Sjafri. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia Mirza, Teuku. 2000. Scorecard. Usahawan. tahun XXVI 1997
Balance No. 06
Mulyadi. 2001.Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. STIE YKPN. Yogyakarta Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta : Salemba Empat Mun`im Azka.2001.Balance Scorecard Sebagai Alat ukur Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). Tidak untuk diterbitkan.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Mutasowifin, Ali. 2002. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penlian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi, Jurnal Universitas Paramadina Vol. 3 : Hal 245-264 Nawawi, Hadari. 2000.Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.Yogyakarta: Pers Universitas Gajah Mada Niven, Paul Scorecard
R.
Mempertahankan Maksimal.Jakarta. Komputindo
Elex
Kinerja Media
Pangabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia Sinamo, Jansen. 2005.Visi dan Misi: Kekuatan atau Hiasan. Yogyakarta. Andi Offset Santoso, Singgih. 2005.SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Cetakan Keempat.Penerbit PT Elexmedia Komputindo. Jakarta Saunders Anthony, Marcia Millon Cornett. 2006. Financial Institutions Management: A Risk Management Approach. Singapore: McGraw Hill. 2006 Srimindarti, Ceacilia.Balanced Scorecard Sebagai Alternatif Untuk Mengukur Kinerja.Sumber :http://www.stiestikubank.ac.id/webjurnal Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta Wayuni, Sri. 2011. Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada Pt. Semen Bosowa Maros Weston, J. Fred dan Thomas, E Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Jilid I, Edisi ke.Jakarta ; Binarupa Aksana Wijaya, Tunggal, Amin. 2002. Mamahami Konsep Balance Scorecard Cetakan ke 2 : Harvindo
2005.Balanced Diagnostic:
Frida Indri Lestari|11.1.01.01.0039 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 15||