ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA RSPI PROF.DR.SULIANTI SAROSO Nama : Tressa sariyanti NPM : 28213944 Dosen Pembimbing : Dr.Sigit Sukmono,S.E., M.M.
LATAR BELAKANG MASALAH Menurut peraturan departemen kesehatan RI pada tahun 2002, limbah medis dikategorikan bedasarkan potensi bahaya yang terkandung didalamnya serta volume dan sifat persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Kategori tersebut ialah: limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah laboratorium, limbah patologi, limbah sitotoksik, limbah farmasi dan limbah radioaktif. Dapat dilihat dari kategori limbah tersebut bahwa apabila limbah tidak diolah dengan benar maka akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan sekitar rumah sakit. Dampak semacam inilah yang dinamakan eksternality. Besarnya dampak Eksternalities ini terhadap kehidupan masyarakat yang menginginkan manfaat rumah sakit, menyebabkan timbulnya keinginan untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh rumah sakit secara sistematis sehingga dampak negatif dari Eksternalities ini tidak menjadi semakin besar.
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penerapan akuntansi lingkungan di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso ? 2. Apakah terdapat kesesuaian antara proses Pengidentifikasian, Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian Akuntansi Biaya Lingkungan yang diterapkan RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan konsep yang ada dan mendukung ? 3. Apakah RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso telah menerapkan sistem akuntansi lingkungan sebagai pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat, khususnya dalam pengelolaan limbah dan lingkungan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ? TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Penerapan akuntansi lingkungan di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso 2. Pengelolaan limbah dan lingkungan yang diterapkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. 3. Kesesuaian antara proses Pengidentifikasian, Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian Akuntansi Biaya Lingkungan RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dengan konsep yang ada dan mendukung.
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN Salah satu upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh RSPI ialah a) Menurunkan beban pencemaran sampai dengan baku mutu limbah cair yang ditetapkan. Berikut adalah standar pelayanan minimal untuk layanan pengolahan limbah dengan baku mutu limbah cair sebagai indikatornya. Standar
Hasil
BOD < 30 11,7 mg/l
Keterangan 100%
mg/l COD < 80 65,8 mg/l
100%
mg/l TSS < 30 20,2 mg/l mg/l
100%
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN b) Menstabilkan dan mengurangi debit limbah yang dihasilkan oleh perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: meminimalisasi pemakaian air dan mengurangi limbah-limbah medis. Dampak lingkungan dari pengelolaan sisa operasional rumah sakit yang timbul diantaranya adalah : • Limbah padat umum • Limbah padat infeksius • Limbah padat sitotoksis • Limbah benda runcing • Limbah farmasi • Limbah cair
ANALISIS NERACA RSPI SULIANTI SAROSO PENGAKUAN ELEMEN AKTIVA Berdasarkan klasifikasi elemen aktiva diatas dapat diketahui bahwa item item Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya pada Laporan Keungan RSPI Sulianti Saroso tidak menunjukkan indikasi khusus yang berkaitan dengan perlakuan lingkungan. Aktiva tetap diatas jika ditelusuri lebih jauh ke dalam pembagian aset tetap terdapat aktiva tetap yang meliputi hak jalan, irigasi dan bangunan. Dalam sub aktiva pada Jalan, Irigasi dan jaringan terdapat instalasi dan instalasi untuk limbah (IPAL) yang kemudian disatukan bersama instalasi lain dalam sub asset pada Jalan, Irigasi Dan Jaringan dengan nama Istalasi.
PENGAKUAN ELEMEN KEWAJIBAN Berdasarkan uraian diatas dengan mengamati penjelasan pos-posnya diatas, dapat diketahui pula bahwa pos kewajiban pada laporan Keuangan RSPI Sulianti Saroso tidak menunjukkan indikasi khusus terhadap pengakuan utang lingkungannya. RSPI Sulianti Saroso dapat menerapkan akuntansi lingkungan dengan cara melakukan taksiran kewajiban (utang) lingkungan melalui evaluasi dan pencadangan biaya pengolahan limbah oleh unit sanitasi lingkungan yang kemudian diakui sebagai pos kewajiban di neraca
ANALISIS NERACA RSPI SULIANTI SAROSO Landasan yang dapat dipakai oleh RSPI Sulianti Saroso sebagai pedoman akuntansi lingkungan tersebut adalah PSAK 33 perihal pengelolaan lingkungan hidup (PLH) paragraf 59, yang menyatakan bahwa taksiran kewajiban PLH harus diakui apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul kewajiban pada tanggal neraca akibat kegiatan yang telah dilakukan b. Terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah kewajiban yang timbul PENGAKUAN ELEMEN MODAL • Berdasarkan penjelasan pos- pos akuntansi, pos modal tersebut tidak ada kaitannya dengan aspek lingkungan atau dengan kata lain bahwa didalam neraca perusahaan tidak ada pengakuan modal lingkungan. • Seiring perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk melakukan operasi usaha yang ramah lingkungan maka tidak menutup kemungkinan bagi RSPI Sulianti Saroso untuk mengungkapkan modal lingkungan sebagai pelayanan yang ramah dan bersahabat dengan lingkungan. Atas dasar itulah, RSPI SS dapat menerapkan akuntansi lingkungan dengan memperluas akuntansi konvensional dengan cara mengungkapkan modal lingkungan disamping modal saham dineraca.
ANALISIS REALISASI ANGGARAN • Analisis untuk penerapan akuntansi lingkungan dilakukan dengan pengamatan terhadap setiap pos elemen laba rugi dicatatan atas laporan keuangan untuk kemudian ditelusuri lebih lanjut pada elemen biaya-biaya pada laporan laba rugi, biaya administrasi dan umum merupakan satu satunya elemen yang berhubungan dengan lingkungan (unit pengolahan limbah) Rumah Sakit. • Pembiayaan yang dilakukan Unit Sanitasi Lingkungan didalam rencana strategis perusahaan, Rencana Anggaran Unit Sanitasi dimasukkan sebagai program kerja yang diposting sebagai belanja tidak langsung. • Pengakuan selanjutnya terhadap anggaran biaya unit sanitasi tersebut akan dimasukkan bersamaan dengan biaya-biaya operasional unit-unit lainnya yang digolongkan sebagai unit operasional penunjang medis dan unit lain sebagai biaya administrasi dan umum sebagaimana tertera dalam laporan keuangan diatas.
ANALISIS TAHAP PERLAKUAN AKUNTANSI LINGKUNGAN 1. Pengidentifikasian RSPI SS mengidentifikasikan semua kegiatan medis dan non medis memiliki potensi menimbulkan pengaruh lingkungan. Secara teori, RSPI SS telah melakukan tahapan pertama ini dengan mengalokasikan sejumlah biaya untuk pengelolaan kemungkinan pengaruh negatif dari kegiatan operasional usaha di Rumah sakit. 2. RSPI SS mengakui elemen biaya tersebut sebagai biaya pada tersebut digunakan untuk operasional pengelolaan lingkungan.
saat biaya
3. Pengukuran RSPI SS dalam mengukur nilai dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan lingkungan ini dengan acuan realisasi anggaran periode sebelumnya.
ANALISIS TAHAP PERLAKUAN AKUNTANSI LINGKUNGAN 4. Penyajian
RSPI SS melakukan penyajian alokasi biaya lingkungan tersebut secara bersama-sama dengan biaya unit-unit lain yang serumpun. Penyajian tersebut dilakukan bersama sebagai sub-sub biaya dalam rekening biaya administrasi dan umum. 5. Pengungkapan RSPI SS mengungkapkan pembiayaan akuntansi lingkungan didalam laporan keuangan menganut model normatif, artinya pengungkapan biaya lingkungan tersebut seolah-olah diungkapkan sebagaimana biaya overhead dalam perusahaan manufaktur sehingga tidak memerlukan penyajian secara khusus dalam laporan keuangan.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1.
Berdasarkan analisis neraca dan laporan realisasi anggaran pada laporan keuangan RSPI SS, dapat diketahui bahwa elemen yang terkait dengan pengelolaan lingkungan belum tersaji secara eksplisit didalam laporan keuangannya sebab elemen tersebut masih tergabung dengan elemen lainnya yang dianggap satu kategori.
2.
RSPI Sulianti Saroso tetap mencantumkan biaya pengelolaan lingkungan dalam rencana strategis perusahaan yang disusun oleh unit Sanitasi Lingkungan yang kemudian dalam pelaksanaannya diakui sebagai biaya administrasi dan umum bersama sama dengan biaya-biaya lainnya yang serumpun.
3.
RSPI Sulianti Saroso dapat disimpulkan mengunakan model normatif dalam perlakuan biaya lingkungannya yaitu manajemen menggabungkan rekening biaya-biaya yang serumpun menjadi satu pos biaya dan tidak dibuat dalam jurnal khusus tersendiri.
KESIMPULAN DAN SARAN SARAN BAGI RSPI SULIANTI SAROSO 1. Menindak lanjuti kepeduliannya terhadap lingkungan dengan cara menyajikan berita singkat didalam laporan keuangan perusahaan 2. RSPI SS dapat lebih menyempurnakan kepedulian lingkungan tersebut dengan menyajikan “laporan lingkungan hidup” sebagai tambahan melengkapi laporan keuangan RSPI SS disamping memberikan catatan-catatan akuntansi mengenai kebijakan lingkungan yang telah ditempuhnya. 3. Model normatif yang telah diterapkan oleh RSPI SS dapat lebih disempurnakan dengan memberikan penjelasan dalam perlakuan biaya yang disisipkan dalam rekening biaya lain yang serumpun dan memberikan rincian yang jelas mengenai pembiayaan lingkungan tersebut meskipun dimasukkan dalam sub-sub rekening biaya lainnya yang serumpun.
SEKIAN DANTERIMAKASIH