ANALISIS PENDEKATAN 5S UNTUK MENGHILANGKAN PEMBOROSAN (KASUS: PT. DIAN SEMANGAT INSANI) Christine Leowardy, Dyah Budiastuti Binus University, Jakarta
[email protected],
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pemborosan dan mengatasi pemborosan yang ada diperusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang industri plastik yang merupakan memproduksi barang berupa berbagai macam produk plastik. Adapun beberapa produksi utama perusahaan, yaitu produk OPP tape atau disebut juga dengan lakban, dan OPP bag atau bisa disebut juga tas plastik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode penelitiannya adalah survei, yaitu dengan cara mengamati kondisi perusahaan, kondisi lantai produksi dan mengumpulkan data yang diperoleh melalui survei dengan cara mewawancarai dan pengambilan sampel terhadap 70 orang karyawan produksi dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui tanggapan responden tentang penerapan 5S. Metode analisis data dengan mengetahui proses pembuatan produk, mengidentifikasi jenis pemborosan dan penerapan 5S. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada perusahaan agar mengetahui penerapan 5S ,jenis-jenis pemborosan, dan cara untuk mengatasi pemborosan, sehingga perusahaan untuk kedepannya dapat menerapkan 5S dan dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pemborosan.(CL) Kata Kunci: Proses pembuatan produk, Identifikasi Pemborosan, Penerapan 5S
PENDAHULUAN Potensi konsumsi produk plastik di Indonesia masih cukup besar dan merupakan peluang bagi para produsen plastik. Dengan pertumbuhan yang signifikan, maka importasi plastik dan barang dari plastik membengkak selama empat bulan pertama tahun ini. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (DPS), importasi plastik dan barang dari plastik selama Januari sampai April 2013 naik 11,7% secara year on year menjadi USS 2,48 miliar. Berdasarkan hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa permintaan industri plastik di Indonesia mengalami kenaikkan, dengan kenaikkan industri plastik harus menjaga kegiatan operasionalnya yang baik termasuk penyimpanan bahan baku. Dengan pada tahun 2014 dipastikan meningkat, sehingga perusahaan yang bergerak dalam bidang industri plastik akan terfokus pada memproduksi macam produk plastik. 1
2
PT.Dian Semangat Insani bergerak dibidang industri plastik yang merupakan memproduksi barang berupa berbagai macam produk plastik. Adapun beberapa produksi utama perusahaan, yaitu produk OPP tape atau disebut juga dengan lakban, dan OPP bag atau bisa disebut juga tas plastik. Perusahaan mengutamakan penggunaan bahan baku yang berkualitas, selain untuk mempertahankan nilai pelanggan, penggunaan bahan baku yang berkualitas juga akan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Semakin baik kualitas bahan baku, maka kualitas mesin tidak terganggu. PT.Dian Semangat Insani berdiri pada tanggal 7 Oktober 1989 di Bogor, Jakarta. Dalam perusahaan ini memproduksi jenis barang antara lain adalah OPP tape, OPP bag, double tape, label paper. PT.DSI (Dian Semangat Insani) memiliki satu pabrik yang terletak di Bogor, akarta dan satu kantor marketing terletak di Mangga 2 Raya, Jakarta. Masalah yang ditemukan dalam PT. Dian Semangat Insani adalah pemborosan bahan baku terutama bahan baku tinta (bahan pendukung). Menurut hasil wawancara kepada kepala produksi pada PT. Dian Semangat Insani, Pak Halim, menjelaskan bahwa pemborosan bahan baku terjadi dikarenakan kadarluasa banyak jumlah bahan baku lewat tanggal kadarluasa, sehingga beberapa bahan baku tinta tidak dapat dipakai dan ada masalah pada jumlah bahan baku yg rusak terus meningkat sehingga membuat banyak bahan baku terbuang tanpa ada manfaat. Dengan terbukti bahwa terdapat data tinta mengalami rusak yang menyebabkan pemborosan. Pada dasarnya, menurut bapak halim selaku kepala produksi perusahaan, tidak semua pemborosan terjadi pada bahan baku, namun ada beberapa karyawan yang tidak menjaga bahan baku dan meletakkan bahan tidak strategis sehingga menyebabkan kerusakan bahan baku tinta. Terkadang kedatangan bahan baku tersebut sudah rusak (tinta mengental) sehingga tidak dapat dipakai dan perusahaan mengalami kerugian pada financial (keuangan). Karena tinta mengandung zat kimia sehingga mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama. Namun, permasalahan pemborosan bukan hanya timbul pada bahan baku atau inventori, melainkan biaya dan karyawan yang tidak bertanggung jawab dan disiplin sehingga banyak kendala dihadapi pada pemborosan. Permasalahan terakhir yang dialami perusahaan adalah hingga saat ini perusahaan tidak maksimal untuk menyelesaikan masalah pemborosan yang terjadi.
3
Dari uraian-uraian, teori, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini akan dilanjutkan untuk melakukan analisis dengan pendekatan 5S pada PT. Dian Semangat Insani, dan selanjutnya penelitian ini akan diberi judul: “Analisis Pendekatan 5S Untuk Mengilangkan Pemborosan (Kasus: PT. DIAN SEMANGAT INSANI)”
METODE PENELITIAN Metode
analisis yang diguanakan untuk melakukan penelitian mengenai
pemborosan pada PT. Dian Semangat Insani adalah Pendekatan 5S. Analisis ini digunakan untuk menghilangkan pemborosan terhadap PT. Dian Semangat Insani. 5S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. 5S merupakan konsep yang sangat mendasar bagi perusahaan dalam setiap usaha peningkatan mutu 5S dan merupakan langkah penting untuk menghilangkan pemborosan dan peningkatan kesinambungan (Continuous improvement).Semua data kuesioner yang akan diolah dengan menggunakan cross tabulasi seperti terlihat dilampiran.
HASIL DAN PEMBAHASAN 5S terdiri dari 5 tahap antara lain adalah 1. Tahap Seiri Seiri (sort) merupakan memisahkan item yang dibutuhkan dari item yang tidak dibutuhkan, kemudian menghilang atau membuang item yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Fungsi seiri untuk dijalankan diperusahaan dengan mengatur bahan baku di perusahaan agar tidak terjadinya penumpukan bahan baku dengan bahan yang digunakan maupun tidak. Dari metode seiri ini dapat dilihat hasil pernyataan kuesioner yang menjelaskan dengan melakukan penyimpanan bahan baku digudang dan menyisihkan barang yang tidak berhubungan dengan proses kerja produksi. 2. Tahap Seiton Seiton (stabilize,straighten, set in order, simplify) merupakan memyimpan item yang diperlukan di tempat yang tepat agar mudah diambil jika digunakan. Fungsi seiton untuk dijalankan diperusahaan dengan melakukan pemisahan bahan baku di tempat mudah diambil dengan cara membuat lemari yang berisi peralatan produksi dan bahan yang akan dipakai saat proses
4
berjalan. Dari metode seiton ini dapat dilihat hasil pernyataan kuesioner yang menjelaskan dengan tempat penyimpanan bahan baku terindentifikasi secara jelas serta mudah diambil atau dikembalikan. 3. Tahap Seiso Seiso (shine, sweep) merupakan mempertahankan area kerja agar tetap bersih dan rapi. Fungsi seiso untuk dijalankan diperusahaan untuk mempertahankan area kerja tetap bersih dan rapi. Dari metode seiso dapat dijelaskan melalui kuesioner yang berisi menjaga area kerja tetap bersih dan dari mempertahankan area kerja tetap bersih memiliki penangung jawab pada mesin dan area kerja yang telah di tentukan agar area kerja tetap bersih. 4. Tahap Seiketsu Seiketsu (standardize) merupakan untuk melakukan standardisasi terhadap praktek 3S (seiri,seiton, dan seiso) di atas. Fungsi seiketsu untuk dijalankan diperusahaan untuk melakukan standarlisasi 3S dan perusahaan penerapkan seiketsu dengan mengevaluasi 3S tersebut. Dari metode seiketsu dapat dijelaskan melalui kuesioner yang berhubungan dengan 3S agar dari hasil kuesioner tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. 5. Tahap Shitsuke Shitsuke ( sustain, self-discipline) adalah membuat agar kedisplinan menjadi suatu kebiasaan melalui mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Fungsi shitsuke dijalan kan perusahaan untuk dapat membuat kedisplinan agar dapat dilaksanakan dengan prosedur yang telah ada. Dari metode shitsuke dapat dijelaskan melalui kuesioner yang berhubungan dengan membuat pelatihan terhadap 5S dengan memberikan hasil yang adil terhadap 5S dengan adanta reward dan juga menerapkan fomulir audit 5S untuk mengetahui barang baku yang digunakan secara teratur dan tidak teratur.
KESIMPULAN Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai analisis pendekatan 5S untuk menghilangkan pemborosan (Kasus: PT. Dian Semangat Insani), maka dapat disimpulkan :
5
•
Pemborosan yang terjadi di PT. Dian Semangat Insani adalah pemborosan inventories. Telah terbukti dengan data inventori yang ada pernah terjadi pemborosan pada tabel 1.1.
•
Mengatasi pemborosan di PT. Dian Semangat Insani dengan seiketsu dan shitsuke yang berasal dari metode 5S. Seiketsu mengatasi pemborosan dengan melakukan standarlisasi keseluruhan 3S yang merupakan seiri, seiton, dan seiso dengan cara mengevaluasi 3S dengan cara: 1. Evaluasi tahap Seiri dengan memperkuat rak-rak penyimpanan material, membuat papan dan memberi nama menandakan tempat penyimpanan barang yang digunakan maupun tidak digunakan dan membuat data barang- barang yang telah tersimpan. 2. Evaluasi tahap Seiton dengan membuat lemari yang berisi alat atau barang pendukung produksi dengan mamberi tulisan, apabila selesai menggunakan dikembalikan ditempat semula. 3. Evaluasi tahap Seiso dengan membuat kegiatan untuk menjaga semua peralatan mesin,bahan material di tempat yang sejuk dan tidak panas. Sedangkan Shitsuke dapat mengatasi dengan cara menerapkan fomulir audit 5S untuk mengetahui barang-barang terpakai secara teratur maupun tidak digunakan dengan teratur.
DAFTAR PUSTAKA Fontana, A. & Gaspersz, V.(2012). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz,V.(2012). All-In-One Production And Inventory Management. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, V.(2012). All – In-One Management Toolbook. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Ghodrati, A. & Zulkifli, N. (2012). A Review on 5S Implementation in Industrial and Business Organizations. Journal of Business and Management, Volume 2 Issue 3, hal 43. Haming, M. & Nurnajamuddin, M. (2012). Manajemen Produksi Modern dan Operasi Manufactur dan Jasa (buku 2, edisi 2). Jakarta : Bumi Askara.
6
Hazmi,F.W.,
Karningsih,P.T.&
Supriyanto,
H.(2012).
Penerapan
Lean
Manufacturing Untuk Mereduksi Waste di PT. Arisu. Jurnal Teknik ITS, Vol. 1, No. 1, hal 1. Heizer, J. & Render, B.(2009). Manajemen Operasi (buku 1, edisi 9). Jakarta : Salemba Empat. Heizer, J. & Render, B.(2009). Manajemen Operasi (buku 2, edisi 9). Jakarta : Salemba Empat. Heni, Y.(2011). Improving Our Safety Culture. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Holweg, M.(2007). The genealogy of lean production. Journal of Operations Management, 25, hal 420. Ishak, A. (2010).Manajemen Operasi. (edisi-1). Yogyakarta : Graha Ilmu. Joshi,C.K., Rao,S. & Choudhary,V. (2013). Analysis and Minimization of Industrial Wastages. International Journal of Emerging Trends in Engineering and Development, Issue 3, Vol.4, page 376. Khedkar,S.B. & Thakre,R.D,Mahantare,Y.V,Gondne,R(2012).Study of Implementing 5S Techniques in Plastic Moulding International.
Journal of Modern
Engineering Research (IJMER), Vol.2, Issue.5, hal 3653. Murdifin, H. & Nurnajamuddin, M.(2011). Manajemen Produksi Modern (buku 1, edisi 2). Jakarta : .PT.Bumi Askara. Prasetya, H. & Lukiastuti, F. (2009). Manajemen Operasi. Jakarta : PT.BukuKita. http://www.sarjanaku.com/2010/06/konsep-dasar-manajemen.html http://leansystem.wordpress.com/2012/06/18/lean-production-berartimenghilangkan-sampah-pemborosan/ http://k12008.widyagama.ac.id/osp/diktatpdf/BabV_LA.pdf/ http://kemenperin.go.id/artikel/7336/Industri-Plastik-Terbatas-Kapasitas-Produksi http://kemenperin.go.id/artikel/7336/Industri-Plastik-Terbatas-Kapasitas-Produksi
RIWAYAT PENULIS Christine Leowardy lahir pada tanggal 10 Juni 1991. Peneliti menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Bisnis Manajemen pada tahun 2014.