ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK TENTANG MAHAR MITSIL YANG BELUM DIBAYAR KETIKA SUAMI MENINGGAL DUNIA QABLA DUKHUL
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)
SAPRI MARLIAN NIM. 11021104101
PROGRAM S 1 JURUSAN AHWAL AL SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2014
ABSTRAK
Mahar adalah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri dalam akad atau karena sebab akad nikah sebagai lambang kecintaan calon suami terhadap calon istri serta kesediaan calon istri untuk menjadi istrinya. Walaupun mahar tidak disebutkan dalam akad, bila sudah terjadi hubungan suami istri, mahar tetap diberikan, hal ini disebut dengan mahar mitsil. Namun terjadi perbedaan pendapat ulama tentang mahar mitsil yang belum dibayar ketika suami meninggal dunia qabla dukhul. Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa ketika suami meninggal dunia qabla dukhul dan maharnya belum ditentukan ketika akad, maka istri berhak mendapatkan mahar mitsil secara penuh dengan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Arba’ah. (Hadits shahih menurut At-Tirmidzi dan hasan menurut sekelompok ahli hadits) bahwa Rasulullah SAW pernah menetapkan kasus mahar mitsil ini kepada Barwa’ binti Wasyiq. Sedangkan Imam Malik dan salah satu pendapat Imam Asy-Syafi’i berpendapat bahwa ketika suami meninggal dunia qabla dukhul dan maharnya belum ditentukan ketika akad, maka istri tidak berhak mendapatkan mahar mitsil dan juga tidak berhak mendapatkan Mut’ah tetapi istri hanya berhak mendapatkan warisan. Bertolak dari masalah di atas, penulis tertarik untuk menganalisis dan meneliti lebih lanjut tentang bagaimana pendapat dan metode istinbath hukum Imam Malik tentang mahar Mitsil yang belum dibayar ketika suami meninggal dunia qabla dukhul. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis dan mengetahui pendapat serta istinbath hukum Imam Malik tentang mahar mitsil yang belum dibayar ketika suami meninggal dunia qabla dukhul. Penelitian ini berbentuk kepustakaan (library research), dengan menggunakan buku Imam Malik yang berjudul “Al-Muwatta’ dan AlMudawwanah al-kubra” sebagai rujukan bahan hukum primernya, sedangkan yang menjadi bahan hukum sekunder dalam penulisan skripsi ini adalah Syarhu Az-Zarqaani Alaa Muwaththa’ Imam Malik, Karya Muhammad bin Abdul Baqi bin Yusuf Az-Zarqaani, Tanwirul Khawalik Syarah Muwaththa’ Imam malik, Karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi As-Syafi’i, karya Imam Sakhnun bin Said Al-Attanukhi, Bidayatul Al-Mujtahid Wa Nihayatul AlMuqtashid, karya Ibnu Rusyd, Hukum Islam Di Indonesia, Ahmad Rofiq, Fiqih Sunnah, karya Sayyid Sabiq, fiqih lima mazhab, karya Muhammad Jawad Mughniyah dan buku-buku yang menunjang dan relevan dengan pembahasan skripsi ini. Menurut pendapat Imam malik bahwa ketika suami meninggal dunia qabla dukhul dan maharnya belum ditentukan saat terjadinya akad nikah, maka istri tidak berhak mendapatkan mahar, tetapi istri hanya berhak mendapatkan warisan. Yang dijadikan sebagai dasar beristinbath oleh Imam Malik tentang mahar mitsil yang belum dibayar ketika suami meninggal dunia Qobla Dukhul, adalah atsar sahabat yang disampaikan oleh Imam Tirmidzi dan juga berdasarkan
atsar yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. Karena menurut Imam Malik bahwa hak istri untuk mendapatkan mahar kalau sudah berhubungan suami isteri. Menurut penulis alasan yang digunakan Imam Malik dengan menggunakan atsar sahabat kurang kuat, karena Hadits Barwa’ binti wasiq tersebut lebih kuat untuk dijadikan hujjah dan ini sejalan dengan pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Pendapat Imam Malik tentang Mahar Mitsil yang Belum Dibayar ketika Suami Meninggal Dunia Qabla Dukhul” dengan lancar dan kesehatan yang sangat tak terhingga nilainya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang berilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu keislaman yang menjadi bekal bagi kita, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat. Tiada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ayahanda tercinta Yuliusman dan Ibunda tercinta Jusniati. Kedua orang tua yang senantiasa mendo’akan ananda, mendidik dan merawat ananda dengan penuh kasih sayang serta banyak mengajarkan tentang kehidupan ini.
2.
Abangku Surya Adinata, ST., MT., Perdiman, S.Pi, kakanda Reni Handayani, S.E.Sy beserta suami., adik-adikku Nurhasanah beserta suami, Nur Samsi, Nur Hamzah, dan Nur Ihsan Muhammad yang telah memberikan do’a dan semangat kepada penulis.
iv
3.
Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4.
Bapak Dr.H.Akbarizan, M.Ag.,MPd. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Ibu Dr. Hj. Hertina, M.Pd., Bapak Mhd. Kastulani, SH.,MH., Drs. H. Ahmad Darbi B, M.Ag.
5.
Bapak Drs. Yusran Sabili, M.Ag selaku ketua Jurusan Ahwal AlSyakhshiyyah dan Bapak Drs. Zainal Arifin, MA selaku sekretaris Jurusan yang telah memberikan berbagai motivasi dan arahannya mulai dari proses pengajuan judul skripsi sehingga proses-proses berikutnya.
6.
Bapak Rahman Alwi, MA selaku penasehat akademik dan Ibu Jumni Nelli, M.Ag dengan penuh kesabaran telah mencurahkan perhatian yang besar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
7.
Seluruh dosen, karyawan dan karyawati UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Khususnya Fakultas Syari’ah dan Hukum.
8.
Semua teman-teman seperjuangan khususnya lokal Ahwal al-Syakhshiyyah 1 yang ikut memberikan dukungan demi terlaksananya proses pengerjaan skripsi ini.
9.
Teman-teman KKN di desa Pauh Angit Hulu, Rendi Herlin, Rendy Trias Pribadi, Asrul Amin, Wahyu Muhammad Yunus, Risma Siregar, Rina Tayu Desi, dan Wicha Yulianti Nasution.
10. Semua pihak yang ikut serta dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
v
Semoga kebaikan dan keikhlasan semua pihak yang ikut serta dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penyusunan skripsi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin agar tercapai hasil yang maksimal pula. Namun penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT memberikan ridha-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Pekanbaru, 13 Mei 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING.........................................................
i
ABSTRAK.............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR..........................................................................
iii
DAFTAR ISI ........................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1
A. Latar belakang Masalah ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah........................................................................
10
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................
10
D. Metode Penelitian..........................................................................
12
E. Sistematika Penulisan....................................................................
16
BAB II BIOGRAFI IMAM MALIK...................................................... 17 A. Riwayat Hidup Imam Malik........................................................... 17 B. Pendidikan dan Guru-guru Imam Malik......................................... 21 C. Karya-Karya dan Murid-Murid Imam Malik.................................. 25 D. Metode Istinbath Hukum Imam Malik............................................ 30 BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MAHAR............................. 44
vi
A. Pengertian Mahar............................................................................ 44 B. Dasar Hukum Mahar....................................................................... 48 C. Bentuk Mahar.................................................................................. 51 D. Macam-Macam Mahar.................................................................... 54 E. Syarat-Syarat Mahar........................................................................ 59 F. Kedudukan Mahar............................................................................ 62 G. Gugurnya Mahar............................................................................... 65 H. Hikmah Mahar................................................................................. 67 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK TENTANG MAHAR MITSIL YANG BELUM DIBAYAR KETIKA SUAMI MENINGGAL DUNIA QABLA DUKHUL..............
69
A. Pendapat Imam Malik Tentang Mahar Mitsil yang Belum Dibayar Ketika Suami Meninggal Dunia Qabla Dukhul.............
69
B. Metode Istinbath Hukum Imam Malik Tentang Mahar Mitsil yang Belum Dibayar Ketika Suami Meninggal Dunia Qabla Dukhul.................................................................................
72
C. Analisis Pendapat Imam Malik Tentang Mahar Mitsil yang Belum Dibayar Ketika Suami Meninggal Dunia Qablab Dukhul... 81 BAB V PENUTUP...................................................................................... 86 A. Kesimpulan...................................................................................... 86 B. Saran.................................................................................................. 87 DAFTAR KEPUSTAKAAN
vii