ANALISIS PENCIPTAAN SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE MELALUI KEBIJAKAN INTERNAL (STUDI DIVISI PUBLIC RELATIONS & PUBLICITY DEPARTEMEN METRO TV) Sharon Elvire Jurusan Marketing Communication, Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon Jeruk – Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp (021) 53696969/Fax (021) 5300655 E-mail Penulis :
[email protected] Elsye Rumondang Damanik,S.E.,M.Si
ABSTRAK Untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif Perusahaan harus memiliki nilai yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Perusahaan harus mampu menganalisis kelemahan serta kelebihan yang dimilikinya serta perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya. Melalui Kebijakan Internal yang berlaku di perusahaan tepatnya didalam suatu divisi, perusahaan dapat memiliki Standard Professional sendiri untuk mengatur sumber daya yang ada didalamnya yang berdampak terhadap kinerja yang dihasilkan dari sumber daya tersebut. Tujuan dari Penelitian adalah memahami proses penciptaan Sustainable Competitive Advantages melalui Kebijakan Internal yang ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) dan aspek Peningkatan Program Tayangan yang dihasilkan. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian Kualitatif deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan Purposive Sampling. Hasil dari penelitian ini membentuk Citra perusahaan yang kuat melalui program tayangan serta menghasilkan karyawan yang memiliki etika yang baik. Kesimpulan yang dapat diambil adalah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif beberapa cara yang harus dilakukan adalah Training untuk karyawan, Penegakan SOP (Standard Operasional Prosedur) serta menayangkan program-program Televisi yang berisi pesan-pesan edukatif. (SE) Kata Kunci : Sustainable Competitive Advantage, Kebijakan Internal, Lima Unsur Strategi, Organizational Image.
ABSTRACT In order to obtain Competitive Advantage, organization should have/adopt its unique values. Organization must be able to understand its strengths, weaknesses, and opportunities. With the applied internal regulations, organization may use professional standard in coordinating its resources. The ability to properly coordinate resources would result in/excellent performance. This research is aimed at understanding the process of creating Sustainable Competitive Advantage. The process is achieved through the application of Internal Regulation observed from the aspects of Human Resources and of Program Quality in solving problem. The research used Qualitative Descriptive method while purposive sampling is technique applied in determining informants. The result is, to establish an image of a solid company through the impressions and produce employees having good ethics. Research concluded in order to achieve Sustainable Competitive Advantage, organization must among others provide training for employees and conduct SOP (Standard Operational Procedure) enforcement. Moreover, organization must be able to deliver educative messages with the production of Good Quality television programs. (SE)
Keywords : Sustainable Competitive Advantage, Internal Policies, Five Strategic Elements, Organizational Image
PENDAHULUAN Dalam keadaan yang kita alami sekarang ini tidaklah mudah bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang tanpa strategi khusus yang harus dilakukan. Setiap organisasi bisnis dihadapkan kepada dua jenis lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar suatu perusahaan, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut. Perusahaan perlu memahami kondisi lingkungan internal secara luas dan mendalam untuk dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Salah satu kendala yang terlihat jelas dalam dunia bisnis adalah terjadinya persaingan yang ada kalanya makin tajam. Salah satu penyebab terjadinya persaingan yang semakin tajam adalah makin banyak Stasiun Televisi (TV) yang menghasilkan dan menampilkan tayangan yang serupa atau sejenis atau makin banyaknya Stasiun TV yang mampu menawarkan hiburan yang menarik kepada konsumen melalui program dengan manfaat yang relatif sama. Sifat, bentuk dan intensitas persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh pengambil keputusan mempengaruhi tingkat rating suatu Stasiun TV. Dalam kondisi demikian, manajemen perusahaan akan berusaha untuk melakukan perbaikanperbaikan secara terus menerus untuk kemajuan perusahaannya di mata masyarakat. Adanya persaingan yang semakin ketat, menuntut kemampuan perusahaan untuk dapat menentukan strategi yang cocok bagi jalannya perusahaan, sehingga dapat tetap bertahan dalam persaingan. Menurut data yang didapat di Swa.co.id dipaparkan bahwa Media Televisi Indonesia atau yang dikenal dengan Metro TV merupakan salah satu Stasiun TV berita yang mucul pertama selama hampir empat belas tahun mengudara. Ditahun ke dua kemunculanya disusul dengan Stasiun TV berita lainnya, diawal kemunculanya Metro TV telah meraih 1,6% penonton atau 153 miliar dalam tiga bulan pertama kemunculanya. Meskipun Rating ini masih kalah dibanding dengan Stasiun TV lainya dengan Genre non News TV (Swa.co.id). Metro TV merupakan TV berita tetapi memiliki citra yang baik dimata masyarakat serta memiliki program yang edukatif bagi para audience yang menonton, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan karyawannya. Hal ini yang membuat Metro TV layak dijadikan sebagai suatu Stasiun TV yang memiliki Keungulan dibanding Stasiun TV lain dengan genre News TV. Banyaknya persaingan dengan sesama Stasiun TV lain membuat perusahaan tersebut mencari strategi yang terbaik untuk dapat memenangkan persaingan melalui program-program yang ditampilkan kepada masyarakat. Untuk memenangkan persaingan tersebut dibutuhkan dua dimensi yaitu Teknikal dan Fungsional. Technical quality berfokus kepada pelayanan, program-program apa yang ditampilkan kepada masyarakat yang membuat masyarakat merasa puas dan tertarik mencangkup juga inovasi yang berbeda terhadap tayangan maupun program-program yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh Stasiun TV lain (Javadein,et al.,2011). Sedangkan Functional quality menurut Javadein,et al.(2011) berfokus kepada bagaimana setiap karyawan menjalin hubungan yang baik serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat melalui Audience Service. Menerima setiap masukan masyarakat mengenai perusahaan dan menjawab setiap pertanyaan masyarakat dengan layanan yang terbaik. Selain itu perusahaan dalam menjalani proses untuk memenangkan kompetisi dapat memberikan semua yang terbaik kepada masyarakat sehingga perusahaan mendapat nilai serta keunggulan lebih dimata masyarakat. Dalam hal ini untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan perusahaan memerlukan peran divisi Public Relations yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan internal.Bagaimana kebijakan internal yang berlaku di perusahaan harus memiliki standard professional perusahaan itu sendiri yang digunakan untuk mengatur diri mereka sendiri dan memberikan pedoman standard kepada karyawan sehingga karyawan dapat memahami apa jenis pesan dan interaksi seperti apa yang dilakukan dengan audience dan interaksi seperti apa yang tidak dapat dilakukan oleh audience.Kebijakan Internal suatu divisi dalam organisasi media dapat berpengaruh kepada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dari riset yang dilakukan terdapat beberapa penelitian serupa yang membahas mengenai pentingnya suatu kebijakan internal dalam suatu perusahaan dan organisasi. Dari Jurnal yang berjudul Organization Culture as Driver of Competitive Advantage by Madu – Grand Canyon University 2010 dijelaskan bahwa budaya suatu perusahaan berdiri sebagai salah satu komponen yang penting untuk mempertahankan kinerja dan dapat dijadikan sebagai salah satu keunggulan kompetitif dan alasan
yang baik untuk menjadi perusahaan besar. Penelitian ini membahas mendalam bagaimana suatu budaya perusahaan dapat mendukung perilaku dan etika para karyawannya agar dapat dijadikan sebagai salah satu keunggulan kompetitif. Terdapat persamaan dalam penelitian tersebut bahwa Kebijakan Internal suatu perusahaan sangat penting dan berpengaruh besar kepada karyawan serta kinerja karyawan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul yang diangkat dalam karya tulis ini adalah “Analisis Penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal (Studi Divisi Public Relations & Publicity Departemen MetroTV)” Penelitian ini difokuskan pada Unit analisis Penciptaan Sustainable Competitive Advantages melalui Kebijakan Internal yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Program Tayangan yang disusun oleh Public Relations & Publicity MetroTV untuk menciptakan Sustainable Competitive Advantage. Penelitian dilakukan di Divisi Internal Public Relations & Publicity MetroTV. Penelitian dilakukan pada Maret 2014 – Mei 2014 Rumusan masalah pada penelitian ini terdapat dua poin utama yaitu Bagaimana proses penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) (Studi Divisi Public Relations & Publicity Departemen MetroTV)? Bagaimana proses penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal ditinjau dari aspek Peningkatan Kualitas Program Tayang (Studi Divisi Public Relations & Publicity Departemen MetroTV)? Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Dengan adanya kedisiplinan, etos kerja dan integritas yang dimiliki oleh setiap karyawan maka akan terciptanya performa organisasi yang menghasilkan program tayangan yang berkualitas yang dapat menigkatkan citra maupun rating dari Metro TV. Dari rumusan masalah yang dipaparkan maka dapat dilihat Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah Memahami proses penciptaan Sustainable Competitive Advantages melalui Kebijakan Internal yang ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) serta Memahami proses penciptaan Sustainable Competitive Advantages melalui Kebijakan Internal yang ditinjau dari aspek Peningkatan Kualitas Program Tayang. Konsep Utama dari penelitian ini adalah Komunikasi Organisasi yang dikaitkan langsung dengan Kebijakan Internal, didalam perusahaan pasti dibutuhkan komunikasi untuk dapat mencapai tujuan tertentu didalam komunikasi organisasi bagaimana individu yang ada didalamnya ingin men disiplinkan diri mereka agar dapat meberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan. Bagimana unsur utama dalam organisasi juga merupakan komunikasi. Memahami keberhasilan perusahaan melalui komunikasi yang ada didalamnya. Kebijakan Internal dibutuhkan untuk dapat menghasilkan karyawan yang memiliki integritas, etos kerja dan kedisiplinan yang tinggi. Didalam suatu kebijakan terdapat Garis Panduan, Aturan serta Procedure untuk sampai kepada tujuan tertentu dalam perusahaan (Abdelhadi,2012) Selanjutnya Sustainable Competitive Advantage atau dapat diartikan dengan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Apa yang dilakukan perusahaan kita yang tidak dapat dilakukan oleh peusahaan lain dan bagaimana kita dapat melakukan lebih baik dari perusahaan lain lakukan (Cole Ehmke,2009). Untuk mengupas dan menciptakan suatu strategi dibutuhkan Lima Unsur Strategi, dimana didalamnya terbagi atas Arena menjelaskan mengenai Aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi. Vehicles menjelaskan mengenai Bagaimana cara mencapai suatu tujuan dalam organisasi. Differentiators menjelaskan megenai hal pembeda yang membuat divisi PR berbeda dibanding divisi lain. Staging & Pacing menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam urutan pergerakan kegiatan. Economic Logic menjelaskan mengenai Bagaimana agar hasil yang diinginkan dapat tercapai dan keuntungan apa yang dihasilkan.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif. Data Kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam arti variasi data yang diberikan oleh sumbernya (orang,partisipan,atau responden yang ditanyai) sangat beragam.Kondisi ini memang disengaja oleh periset karena tujuannya untuk memperoleh ide atau pandangan yang mendalam dan luas dari setiap partisipan.Kebebasan partisipan dalam menyampaikan pendapat membuat periset mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik atas masalah yang sedang diteliti.Penelitian kualitatif cenderung tidak terstruktur, tujuan nya cenderung untuk pemahaman,informasi yang dihasilkan mendalam, dimungkinkan untuk disertai alasan yang melandasi dan non statistic , jumlah sampel sedikit (Istijanto,2009:48). Alasan mengapa memilih Metode penelitian Kualitatif ialah karena peneliti ingin penelitian ini bersifat mendalam dan peneliti dapat mengerti akan apa yang disampaikan di penulisan ini secara langsung.Dan penelitian ini berkaitan dengan Internal perusahaan mengenai Strategi , Peranan yang
erat kaitannya dengan metode Penelitian Kualitatif.Yang dibutuhkan wawancara untuk mendapat setiap datanya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kenyataan-kenyataan (faktafakta) dengan mengemukakan keadaan-keadaan mengenai objek penelitian sebagaimana adanya secara lengkap.Hasil temuan dari penelitian ini berbentuk kesimpulan,merupakan masukan untuk pengambilan keputusan (Malhotra,2006:115). Desain penelitian deskriptif bermaksud mengamati secara lengkap dan mencari hubungan dengan konsep lain,tanpa pengujian hipotesa atau hubungan tersebut dalam kaitan dengan penelitian ini,maka objek penelitian ialah penerapan prinsip Sustainable Competitive Advantage yang berkaitan dengan Kebijakan Internal perusahaan. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menggambarkan bagaimana adanya fakta-fakta yang ditemukan pada masa sekarang,selanjutnya menganalisa dan menafsirkan fakta-fakta tersebut serta mengambil kesimpulannya. Teknik Pengumpulan data didapatkan dengan Data Primer dan Data Sekunder. Primer menggunakan Wawancara secara mendalam dan Sekunder diambil melalui Data Internal dari perusahaan. Dalam penelitian ini Teknik Penentuan Informan menggunakan Purposive Sampling yaitu memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus disesuaikan dengan topic penelitian dan informan yang dipilih harus dianggap Kredibel untuk menjawab masalah penelitian. (Neuman,2006:117). Teknik Analisis Data menurut Miles dan Huberman dibagi atas beberapa tahapan yaitu Reduksi Data, Penyajian Data serta Verifikasi & Pengesahan Kesimpulan. Teknik Keabsahan Data menggunakan Triangulasi Metode.
HASIL DAN BAHASAN Untuk menjelaskan mengenai Proses Penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal, diperlukan hasil dari pengolahan data yang didapat dari hasil wawancara yang dilakukan bersama para narasumber menghasilkan informasi konkrit yang akan dijelaskan kembali bersama teori-teori dan data hasil observasi yang dapat mendukung analisa penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Maka dibutuhkan konsep-konsep yang mendukung, terdapat tiga konsep utama yaitu Sustainable Competitive Advantage, Kebijakan Internal serta Lima Unsur Strategi. Dari hasil wawancara langsung dengan Manager Public Relations dan PR Officer Internal maupun PR Officer Eksternal maka hasil yang didapatkan adalah Sustainable Competitive Advantage merupakan suatu daya saing yang diciptakan oleh perusahaan agar dapat bertahan ditengah persaingan, perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri sehingga dapat menjadikannya daya tarik atau ciri khas bagi penonton atau Audiens nya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan hasil wawancara yang terstruktur sama dengan teori yang digunakan yaitu perumusan strategi yang dibagi menjadi lima unsur strategi. Dibahas mulai dari Arena merupakan merupakan area dimana organisasi akan beraktivitas.Unsur Arena ini merupakan hal yang ditekankan dalam menetapkan visi atau tujuan yang lebih luas dari unsur strategi itu sendiri. Unsur arena ini sangat mendasar bagi pemilihan keputusan oleh para strategis. Maka Aktivitas yang dilakukan divisi Public Relations & Publicity untuk mencapai Sustainable Competitive Advantage adalah : Dengan melaksanakan Training mengenai kebijakan dan peraturan perusahaan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh setiap karyawan, terdapat Tiga kebijakan utama yang dibuat yang harus diikuti agar dapat mencapai Sustainable Competitive Advantages kebijakan itu berkaitan dengan Training yang pertama adalah Regular training on basic Etiquette, yang kedua Excellent Service Quality dan yang ketiga adalah Product Knowledge Training. Dari ketiganya masing-masing memiliki keunggulan sendiri yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Regular Training on Basic Etiquette berkaitan dengan karyawan baru (History perusahaan, Peraturan perusahaan, Kebijakan yang berlaku, Seragam serta Visi Misi). Excellent Service Quality berkaitan dengan Audience Service, penerimaan Kunjungan. Product Knowledge Training menjelaskan mengenai Program-Program Metro TV. Hal ini sangat penting dan wajib dilakukan karena dapat berpengaruh kepada tingkah laku serta etika dari setiap karyawan dan berdampak pada komunikasi organisasi yang baik. Pentingnya komunikasi organisasi dijelaskan dalam The Hawthrone Effect bahwa Moral dan Produktivitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Menerima Kunjungan terdapat SOP dalam Kunjungan yaitu tidak lebih dari 40 orang, kunjungan berasal dari beberapa instansi pendidikan seperti SMU/Universitas juga merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Dalam kunjungan tersebut diadakan diskusi seputar dunia Jurnalistik dan touring hal ini dapat menarik perhatian para peserta dan menjalin hubungan baik
dengan Audiens, dapat mengetahui pandangan mereka tentang Metro TV serta dengan menerima kunjungan dari luar dapat melatih perilaku para karyawan untuk menerima tamu. Selain itu aktivitas yang kami lakukan adalah meningkatkan Awareness dari Audiens pada program-program yang ditawarkan atau disuguhkan oleh Metro TV melalui Tools yaitu Press Release program unggulan Metro TV yang di share kepada media lain, diantaranya Tabloid Bintang, Femina, Kompas, Jakarta Post dan Media Indonesia aktivitas ini dilakukan satu kali dalam satu bulan. Terdapat SOP yang mengatur mengenai penyampaian informasi melalui Press Release tersebut karena dengan penyampaian Press Release tersebut dapat berdampak kepada kepuasan konsumen serta akan terjadi peningkatan kualitas program tayang, Metro TV akan lebih mengetahui pandangan masyarakat mengenai program-program yang ditampilkan dan Hal ini dilakukan memiliki tujuan khusus yaitu untuk memberikan informasi kepada Audiens melalui setiap program kami dan selalu memperbarui program kami yang memiliki rating buruk. Dalam Jurnal yang dipaparkan oleh Cole Ehmke dijelaskan bahwa bagaimana kita harus memiliki kejutan dan inovasi yang berkelanjutan melalui program maupun tayangan yang kita tampilkan kepada Audiens serta terus memperbaiki program yang ada sejalan dengan kebutuhan Audiens dengan Press Release program tayangan unggulan maka dapat membuat perusahaan kita berbeda dari yang lain. Jadi aktivitas tersebut mengarah kepada Internal dan Eksternal. Internal kepada Training yang diberikan kepada karyawan serta Kunjungan yang dapat melatih setiap karyawan berperilaku dengan Audiens, melatih setiap kebijakan serta peraturan yang dibuat dapat dijalankan atau tidak dan Eksternal yaitu dengan Press Release program unggulan yang berakitan dengan program tayangan. Vehicles adalah sarana kendaraan yang digunakan untuk dapat mencapai arena sasaran, bagaimana Divisi Public Relations & Publicity dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu dengan cara memaksmimalkan fungsi-fungsi Public Relations yang berlaku/ yang telah ditetapkan perusahaan secara berkelanjutan, menjalani setiap kebijakan yang berlaku yang dibuat oleh perusahaan maupun divisi Public Relations, dapat menjadi contoh bagi divisi lain dan yang ketiga adalah mendukung perusahaan dalam pembuatan peraturan serta kebijakan dengan cara patuh terhadap setiap peraturan yang ada, bagaimana dalam bersikap,berbicara dengan orang didalam maupun diluar kantor (Attitude), Filtering Information harus mengelola setiap informasi yang ada mana yang boleh disampaikan dan mana yang tidak. Sarana atau instrumen yang digunakan untuk mencapai Sustainable Competitive Advantage adalah Buku Peraturan Perusahaan, Sosialisasi peraturan/kebijakan yang dibuat perusahaan atau masing-masing divisi memahami Standard Program Siaran (SPS) serta P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran) Differentiators ialah hal pembeda yang membuat divisi Public Relations & Publicity berbeda dengan yang lain serta apa yang membedakan Metro TV dengan Stasiun TV lainnya. Keunikan atau Inovasi apa yang membuat berbeda dibanding yang lain. Hal yang tidak dimiliki atau tidak dapat dilakukan oleh divisi maupun Stasiun TV lain. Sebagai seorang Public Relations harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh divisi lain dan hal ini merupakan upaya kami untuk dapat memenangkan persaingan yaitu dengan cara Kebijakan yang berlaku sebisa mungkin dilakukan seperti seragam bagi divisi Public Relations diwajibkan memakai Rok serta Heels dan Make Up, dilarang menerima amplop dari instansi pemerintah maupun perusahaan atau perorangan, dilarang memasang status atau foto sembarangan. Divisi Public Relations cenderung diperhatikan lebih oleh BOD karena Public Relations membawa citra perusahaannya dan yang terakhir sebagai Public Relations kami harus meningkatkan skill yang dimiliki. Mentaati peraturan serta kebijakan yang berlaku dan meningkatkan Skill maka divisi lain akan melihat perbedaan dari divisi Public Relations yang berpengaruh terhadap Performa divisi Public Relations. Dari segi Eksternal Hal pembeda juga dapat dijelaskan yang membedakan program tayanan Metro TV dengan yang lain adalah Metro TV selalu mengutamakan bagaimana Citra Perusahaan dimata masyarakat, dalam setiap program yang ditampilkan harus bermutu, edukatif dan tidak sembarangan harus seturut dengan UU Pers, UU Penyiaran karena melalui program yang ditampilkan Metro TV ingin mencerdaskan Audiens yang menonton bukan hanya saja hiburan. Staging & Pacing merupakan langkah-langkah dalam urutan pergerakan kegiatan dimulai dari sisi Eksternal dan sisi Internal.Eksternal dimulai dari Costumer Loyalty yaitu dimulai dari program tayangan Metro TV yang mendapat nilai Positif dari Audience, Membentuk Citra Perusahaan yang kuat, mempertahankannya dan meningkatkan terus menerus. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan Tiga Perspektif dalam keunggulan bersaing yang dipaparkan oleh Carpenter and Sanders salah satunya adalah bahwa untuk dapat memiliki performa organisasi maka hal yang dapat dilakukan adalah menganalisis Sumber Daya perusahaan yaitu karyawannya, dari segi Internal perusahaan harus menghasilkan karyawan yang memiliki etika, baik dengan pihak internal maupun eksternal, mentaati tata tertib yang ada sampai menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sehingga dapat menciptakan Opini Publik yang baik dan berpengaruh kepada Brand Metro TV.
Economic Logic adalah bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai dan manfaat/keuntungan apa yang akan dihasilkan adalah Loyalitas Pemirsa yang semakin tinggi tentang Brand Metro TV (Melalui tayangan yang berkualitas serta layar Metro TV yang bersih dari VHS (Violence, Horror, Sex) maupun SDM yang ada didalamnya) Peningkatan Citra perusahaan yang menghasilkan meningkatnya Rating Metro TV. Untuk melengkapi proses pelaksanaan Kebijakan Internal berikut alur tahapan yang akan diberlakukan bagi Karyawan yang melanggar setiap peraturan maupun Kebijakan perusahaan : Alur proses pelaksanaan Kebijakan Internal (Jika Karyawan melanggar peraturan serta kebijakan yang ada) semua tergantung tingkat kesalahan karyawan tersebut 1. Teguran lisan 1,2,3 – Kepala Departmen & HRD memiliki wewenang 2. Peringatan tertulis 1 – Kepala departmen yang bersangkutan & HRD 3. Peringatan tertulis 2 - Kepala departmen yang bersangkutan & HRD 4. Peringatan tertulis 3 - Kepala departmen yang bersangkutan & HRD cc : Instansi Ketenagakerjaan 5. Skorsing atau Pemutusan hubungan kerja - Kepala departmen yang bersangkutan & HRD cc : Instansi Ketenagakerjaan Setelah perusahaan memiliki Keunggulan dalam bersaing maka perusahaan perlu mempertahankannya agar terus dapat unggul caranya ialah melalui tiga elemen yang dapat mendukung. Tiga elemen tersebut adalah (Abdelhadi,2012) : 1. Integritas yaitu mutu, sifat para pekerja yang berada didalamnya atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran dalam bekerja. 2. Performance ialah hasil yang ditunjukan setiap pekerja , kinerja yang ditampilkan kepada perusahaan menunjukan bahwa mampu melalukan setiap kegiatan yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.Secara konsisten memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan agar menghasilkan tayangan yang terbaik dan elemen yang terakhir ialah 3. Non – Kompetitif yaitu setiap pengerja yang berada didalamnya tidak bersaing satu sama lain melainkan melaksanakan kegiatan pekerjaan dengan besama-sama dan tidak berkompetisi.Sehingga kerukunan dan keadaan yang harmonis dapat tercipta. Dengan mempertahankan keunggulan perusahaan, maka perusahaan akan dapat terus menjaga terus keunggulan yang ada dan terus menggali lagi apa kira-kira yang dapat diangkat menjadi keunggulan perusahaan secara berkelanjutan.
SIMPULAN DAN SARAN Setelah menganalisa data dan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian yang berjudul “Analisa Penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal (Studi Divisi Public Relations & Publicity Departemen Metro TV)” maka diperoleh kesimpulan berikut : 1. Proses Penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia dilakukan dengan cara : a. Mentaati semua Kebijakan Internal yang berlaku di perusahaan maupun divisi Public Relations & Publicity. Kebijakan Internal yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan yaitu Training Karyawan serta SOP yang berkaitan dengan Kunjungan. b. Memaksmimalkan fungsi-fungsi Public Relations yang berlaku/ yang telah ditetapkan perusahaan secara berkelanjutan, menjalani setiap kebijakan yang berlaku yang dibuat oleh perusahaan maupun divisi Public Relations, dapat menjadi contoh bagi divisi lain dan yang ketiga adalah mendukung perusahaan dalam pembuatan peraturan serta kebijakan dengan cara patuh terhadap setiap peraturan yang ada. c. Sarana yang digunakan untuk dapat menciptakan Sustainable Competitive Advantage melalui aspek Sumber Daya Manusia (SDM) adalah Buku Peraturan Perusahaan, dilakukan juga Sosialisasi langsung tentang Kebijakan Internal yang berlaku di perusahaan kepada masing-masing divisi. d. Memiliki perbedaan maupun keunikan yang tidak dimiliki divisi lain yaitu berkaitan dengan Kebijakan yang ada didalamnya seperti seragam, Public Relations diwajibkan memakai Rok, Heels serta Make Up dan dilarang menerima amplop dari instansi pemerintah maupun perusahaan atau perorangan, dilarang memasang status atau foto sembarangan. Karena untuk dapat memenagkan persaingan dibutuhkan usaha yang besar agar divisi memiliki Nilai tersendiri dibanding yang lain.
e.
Mampu menghasilkan karyawan yang memiliki etika, baik dengan pihak internal maupun eksternal, mentaati tata tertib yang ada dan dapat menjaga citra perusahaan Metro TV sebagai TV berita. 2. Proses Penciptaan Sustainable Competitive Advantage melalui Kebijakan Internal yang ditinjau dari aspek peningkatan program tayang dilakukan dengan cara : a. Mentaati semua Kebijakan Internal yang berlaku di perusahaan maupun divisi Public Relations & Publicity. Kebijakan Internal yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan yaitu SOP tentang penyampaian Informasi ke Publik melalui Press Release Program Unggulan Metro TV. b. Mendapatkan Costumer Loyalty yaitu dimulai dari program tayangan Metro TV yang yang mendapat nilai Positif dari Audience, Membentuk Citra Perusahaan yang kuat, mempertahankannya dan meningkatkan terus menerus. c. Memiliki Karyawan yang mampu menjalin hubungan baik dengan masyarakat sehingga dapat menciptakan Opini Publik yang baik dan berpengaruh kepada Brand Metro TV serta meningkatnya Citra Perusahaan. d. Menghasilkan Program Tayangan yang mencerdaskan Audiens harus bermutu, edukatif dan tidak sembarangan yang seturut dengan UU Penyiaran, UU Pers dan Layar Metro TV yang bersih dari VHS (Violence, Horror, Sex) e. Sarana yang digunakan untuk dapat menciptakan Sustainable Competitive Advantage melalui aspek Peningkatan Program Tayang adalah Standard Program Siaran (SPS) serta Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Saran Praktis 1. Metro TV merupakan TV berita pertama di Indonesia maka harus terus mempertahankan Identitas tersebut. Dengan Kebijakan dan Peraturan perusahaan yang ada didalamnya harus terus diterapkan karena Kebijakan dan Peraturan tersebut sangat berpengaruh bagi kualitas karyawan yang berdampak terhadap kualitas program tayang. 2. Training seperti Regular Training on Basic Etiquette, Excellent Service Quality dan Product Knowldege Training bagi Karyawan baru harus terus dilakukan agar setiap karyawan memiliki tingkat disiplin yang tinggi, wawasan yang luas tentang perusahaan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam menghasilkan Program tayangan. 3. Metro TV dapat terus menciptakan Program berkualitas seperti program talkshow maupun entertainment yang mengangkat hal-hal menarik yang tidak dimiliki oleh Stasiun TV lain dan menghasilkan tenaga kerja yang potensial yang memiliki sikap kedisiplinan dan skill yang baik melalui setiap kebijakan dan peraturan yang berlaku. 4. Ukuran Buku Peraturan Perusahaan yang diperkecil sesuai ukuran saku agar mudah dibawa dengan praktis oleh setiap Karywan. 5. Bagi perusahaan lain agar dapat mencontoh Metro TV berkaitan dengan tata tertib serta Kebijakan yang berlaku, terdapat sanksi tegas bila melanggar. Serta memperhatikan bukan hanya kualitas Program tetapi Sumber Daya yang ada didalamnya, terus menciptakan tenaga kerja yang potensial akan kedisiplinannya terhadap tata terib yang berlaku Saran Akademis 1. Bagi peneliti diharapkan agar dapat memperdalam penelitiannya tentang Kebijakan Internal suatu perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap Sustainable Competitive Advantage karena masih banyak teori serta konsep maupun ilmu-ilmu yang dapat digunakan selain teori yang digunakan dalam penelitian ini. 2. Agar peneliti selalu mau untuk belajar dan mencari informasi berkaitan dengan Sustainable Competitive Advantage. Agar kelak dapat menciptakannya ditempat peneliti bekerja sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. 3. Membuat Penelitian dengan Metode Kuantitatif, dimana hal ini dilakukan agar dapat mengetahui dampak Kebijakan Internal Metro TV dimata Masyarakat seperti apa. Saran Umum/ Masyarakat 1. Sebagai pengetahuan untuk mencapai Sustainable Competitive Advantage dapat dilakukan melalui penerapan SOP (Standard Operational Proedure ) yang baik secara jelas dan tegas di perusahaan.
REFERENSI BUKU : Assauri, S. (2011). Strategic Management Sustainable Competitive Advantages. Jakarta: Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Duncan, T. (2008). Advertising & IMC. Singapore: Mc Graw Hill. Indonesia, P. T. (2011). Peraturan Perusahaan 2011-2013. Jakarta: PT.Media Televisi Indonesia. Istijanto. (2009). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT.Gramedia. K.Malhotra, N. (2006). Basic Marketing Research. United States: Pearson International Edition. K.Malhotra, N. (2009). Riset Pemasaran. Jakarta: PT.Indeks. Mason A.Carpenter, W. S. (2009). Strategic Management A Dynamic Perspective Concepts and Cases. United States: Pearson International Edition. Michael A.Hitt, R. I. (2006). Manajemen Strategis Daya saing & Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat . Neuman, W. (2006). Social Research methods : quallitative and quantitative approaches. United States of America: Pearson Education. R.David, F. (2011). Strategic Management Concepts and Cases. United States of America: Pearson Education. R.Wayne Pace, D. F. (2010). Komunikasi Organisasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian . Denpasar: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Uma Sekaran, R. B. (2010). Research methods for business : a skill building approach . United States of America: Wiley. JOURNAL : Abdelhadi, D. s. (2012). Impact of Sustainable Competitive Advantage. European Scientific Journal, 179-208. Azzam Azmi Abou-Moghli, G. M. (2012). Impact of Innovation on Realizing Competitive Advantage in Jordan. American Academic & Scholarly Research Journal. C.Madu, B. (2010). Organization culture as driver of competitive advantage. Journal of Academic and Business Ethics, 1-9. Ehmke, C. (2009). Strategies for Competitive Advantage. Journal of Agricultural and Applied Economics, 1-8. Gunawan, L. (2011). Enterpreneurs to Win their Sustainable Competitive Advantages . Journal The Winners , 40-46. John Tokarczyk, E. H. (2009). Creating Intangible Competitive Advantages in The Forest Products Industry. Forest Product Journal, 4-13. Mahnaz Hemmati Noedoust Gilani, M. S. (2012). The Role of Strategic Human Resource Management in Creation of Competitive Advantages. International Journal of Business and Social Science, 225-238. P.Murthy, V. (2012). Integrating corporate Sustainable Competitive Advantage and Strategy for business Performance . World Journal of Enterpreneurship Management and Sustainable Development, 5-17. Rand H.Al-Dmour, R. O. (2009). Determinants of The Implementation Level of Human Resource Management. European Scientific Journal, 204-234. S.R.Seyed Javadein, H. M. (2011). The Roles of Internal Marketing in Creation of Sustainable Competitive Advantages. Academic Journals, 364-374. Zulhamri Abdullah, C. A. (2012). Perception of Employees on Internal Communication of a Leading Five Star Hotel in Malaysia. Journal Asian Social Science, 17-26. Website : Swa.co.id, http://www.swa.co.id/ (Juni 2014)
RIWAYAT PENULIS Penulis lahir di Jakarta pada 14 Juni 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi tepatnya Public Relations pada tahun 2014.