PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA KELAS X SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh : NATALIS EMANUEL KOLI SOGE NIM : 091424035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Natalis Emanuel Koli Soge (091424035). Analisis Pemahaman Konsep Vektor pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor; dan (2) pemahaman konsep siswa tiap sub konsep vektor. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20-24 September 2016 di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta berjumlah 50 siswa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini digunakan teknik Certanty of Response Index (CRI) untuk mengidentifikasi pemahaman siswa. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dan 1 butir soal esai yang dilengkapi indeks keyakinan siswa terhadap jawaban tes. Untuk mempertegas jawaban siswa dilakukan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 22,08%); (2) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep mendefenisikan vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 28,40%); (3) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menguraikan komponen-komponen vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 11,30%); (4) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 29,20% dan 22%); (5) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara aanalisis berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 23,25%); (6) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menghitung perkalian titik dan perkalian silang vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 11%). Kata Kunci: pemahaman konsep, pemahaman konsep vektor, Certanty of Response Index (CRI).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Soge, N.E.K. 2016. The student’s comprehension analysis of vektor concept on students class X SMA BOPKRI I Yogyakarta. Physics Education Studies Program, Department of Mathematics and Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This research aimed to figure out: (1) student’s comprehension on vektor material; and (2) student’s comprehension in each sub concept of it. This research was conducted on 20-24th September 2016 where its subjects were students class X in SMA BOPKRI 1 Yogyakarta in number of fifty. The method used was a descriptive method. In addition, Certainty of Response Index (CRI) was used to identify if the materials were understandable. As much as 25 lists of multiple choices and an essay question completing by student’s index of confidence were a diagnostic test supporting its identification. Besides, an interview had been conducted to make sure students’ answer. The results showed: (1) students were in the low category in case of vektor concept understanding (in range 0-30%, the percentage was in 22,08%); (2) students’ understanding in each sub concept of vektor defined the low category (in range 0-30%, the percentage was in 28,40); (3) students’ understanding on sub concept of analysing vektor’s components was in low category (in range 0-30%, the percentage was in 11,30%); (4) students’ understanding especially on adding and reducing number of vektor by geometry was in low category (in range 0-30%, the percentage was in 29,20% and 22%); (5) students’ understanding on adding and reducing number of vektor by analysis was in low category (in range 0-30%, the percentage was in 23,25%); (6) students’ understanding on sub concept of calculating point-multiplication and cross-multiplication vektor was in low category (in range 0-30%, the percentage was in 11%). Keywords: conceptual understanding, vektor concept, certainty of response index (CRI).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis hadiratkan kepada Bapa di Surga atas segala rahmat dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik semua proses dari awal sampai akhir dalam penyusunan skripsi ini, baik penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Pemahaman Konsep vektor pada Siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik dalam hal material, saran dan dukungan, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Penulis secara khusus mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed. Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar saat memberi bimbingan, saran dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Andar Rujito, M.H
selaku Kepala Sekolah SMA Bopkri 1
Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan memperkenankan penulis untuk melakukan penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. 3. Bapak Andy Setiawan selaku guru mata pelajaran fisika kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam melakukan
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian. 4. Semua teman-teman kelas X MIPA 3 dan MIPA 4 SMA Bopkri 1 Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berpikir dan mengerjakan soal test; terlebih untuk teman-teman yang bersedia untuk diwawancarai, “kalian semua keren!!”. 5. Segenap staf karyawan Sekretariat JPMIPA atas segala bantuan dan informasi yang telah diberikan. 6. Segenap dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis melakukan studi di Universitas Satana Dharma. 7. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan semua dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini. 8. Bapa Ignasius Nasu Soge, Mama Theresia Bali Tukan,
dan semua
keluarga di Boru atas segala dukungan baik material, doa, semangat, saran dan kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis. 9. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009 atas kebersamaan dan dukungannya selama masa perkuliahan, “kalian luar biasa”. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan. Terima kasih teman.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Natalis Emanuel Koli Soge
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIError!
Bookmark
not defined. ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6 A. Hakekat fisika ........................................................................................... 6 B. Pemahaman, konsep dan pemahaman konsep .......................................... 7 C. Vektor ....................................................................................................... 9 D. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................................. 20 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23 A. Jenis Penelitian........................................................................................ 23 B. Setting Penelitian .................................................................................... 23 C. Data Penelitian ........................................................................................ 24 D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 24 E. Uji Coba Instrumen penelitian ................................................................ 27 F. Data Hasil Uji Coba ................................................................................ 29 G. Teknik Analisis Data............................................................................... 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 34 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 35 1.
Hasil tes diagnostik .......................................................................... 35
2.
Hasil wawancara .............................................................................. 36
C. Analisis data ............................................................................................ 64
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor dengan menggunakan CRI. ............................... 64
2.
Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub vektor dengan menggunakan CRI. ............................ 66 a. Mendefenisikan vektor ............................................................. 67 b. Menguraikan komponen-komponen vektor .............................. 70 c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri .................................................................................................. 73 d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis .................................................................................................. 81 e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik ............................................................................ 85
D. Pembahasan............................................................................................. 88 1.
Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor ......... 88
2.
Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub konsep vektor dengan menggunakan CRI.................................................... 89 a. Mendefenisikan vektor ............................................................. 89 b. Menguraikan komponen-komponen vektor. ............................. 91 c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri. .... 92 d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis. ...... 95
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik. ........................................................................... 97 E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 99 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 101 A. Kesimpulan ........................................................................................... 101 B. Saran ..................................................................................................... 103 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 104
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Besaran fisika ....................................................................................... 10 Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Tes ................................................................................ 25 Tabel 3. 2 Tabel kisi-kisi wawancara.................................................................... 26 Tabel 3. 3 Kriteria soal .......................................................................................... 28 Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran Soal ....................................................................... 29 Tabel 3. 5 Tingkat kesukaran soal setelah diuji cobakan ...................................... 29 Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Setelah Divalidasi ....................................... 30 Tabel 3. 7 Kriteria Penilaian Soal ......................................................................... 32 Tabel 3. 8 Ketentuan berdasarkan jawaban dan kriteria CRI............................... 32 Tabel 3. 9 Persentase Tingkat Pemahaman ........................................................... 33 Tabel 4.1 Tabel Proses Pelaksanaan Penelitian .................................................... 34 Tabel 4.2 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Pilihan Ganda . 35 Tabel 4.3 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Essai ............... 36 Tabel 4.4 Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda Terhadap 10 Orang Siswa 37 Tabel 4.5 Data Hasil Wawancara Soal Essai Terhadap 10 Orang Siswa.............. 58 Tabel 4.6 Rerata Persentase Pemahaman Konsep Siswa Soal Pilihan Ganda ...... 65 Tabel 4.7 Tabel Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Skor ............................... 66 Tabel 4.8 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Mendefenisikan Vektor ...................................................... 67 Tabel 4.9 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menguraikan Komponen-Komponen Vektor ..................... 70
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.10 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Pilihan Ganda Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri .................................................................... 73 Tabel 4.11 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Essai Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri .................................................................................. 76 Tabel 4.12 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Analisis ............................................................................................ 81 Tabel 4.13 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menghitung Hasil Perkalian Vektor Dengan Perkalian Silang Dan Perkalian Titik ............................................................... 85
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 107 Lampiran 2 Instrumen Penelitian ....................................................................... 108 Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa .................................................................. 120 Lampiran 4 Uji Kesukaran Soal Tes Pilihan Ganda .......................................... 135 Lampiran 5 Uji Kesukaran Soal Tes esai ........................................................... 136 Lampiran 6 Data Penelitian ................................................................................ 137 Lampiran 7 Frekuensi Siswa Berdasarkan Kategori Pemahaman ..................... 143 Lampiran 8 Persentase Tiap Nomor Soal Berdasarkan Kategori Pemahaman . 144 Lampiran 9 Frekuensi Untuk Soal Essai ............................................................ 145 Lampiran 10 Persentase Untuk Soal Essai ......................................................... 145 Lampiran 11 Dokumentasi (Foto-foto) .............................................................. 146
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat karena pendidikan dapat mempengaruhi dan mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan ke arah peningkatan kualitas diri sesuai harapan pelaku pendidikan. Pendidikan
yang dibutuhkan adalah
pendidikan yang berkualitas dan demokratis (Mastuhu, 2004 dalam Syafaruddin, 2008:6). Salah satu pelajaran di bidang pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan IPTEK adalah fisika. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam dan seisinya serta perubahan - perubahan yang terjadi di dalamnya. Fisika diberikan sejak tingkat SMP dan SMA. Fisika merupakan ilmu empiris, sehingga langkah penyelesaian soal fisikanya harus memahami konsep dari materinya. Sebagaimana ciri dari ilmu sains, bahwa sains merupakan pemahaman konsep akan alam sehingga dalam fisika tidak lengkap rasanya mempelajari fisika jika yang mampu dipelajari hanya pemahaman hitung-hitungan rumusnya tanpa memahami makna atau konsep dari materi fisika tersebut. Keberhasilan siswa dalam mempelajari materi fisika tidak hanya ditentukan oleh seberapa pandai siswa tersebut mengerjakan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
soal-soal fisika, tetapi juga ditentukan oleh seberapa maksimal siswa tersebut memahami konsep dari materi fisika yang sedang mereka pelajari. Namun, dalam
pelaksanaan proses pembelajaran tidak luput dari
permasalahan-permasalahan
yang ditemui ketika melakukan proses
tersebut. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah dalam menginterpretasikan berbagi konsep dan prinsip fisika. Sedangkan dalam mempelajari fisika hal utama yang di butuhkan adalah pemahaman konsep. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Widodo (2006:6) yaitu langkah awal yang paling tepat untuk mempelajari fisika adalah memahami konsepnya terlebih dahulu. Konsep-konsep pembelajaran tersusun secara sistematis. Sehingga diperlukan penguasaan konsep dalam setiap materi pelajaran sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya. Konsep yang lebih awal diajarkan akan menjadi dasar bagi pengembangan konsep-konsep selanjutnya. Jika konsep dasar yang diajarkan belum dikuasai dengan baik, maka akan berpengaruh pada penguasaan– penguasaan konsep selanjutnya. Hal tersebut dapat mengakibatkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Salah satu Pokok bahasan mata pelajaran Fisika kelas X pada semester 1 adalah pokok bahasan besaran, satuan dan pengukuran. Didalam pokok bahasan tersebut, terdapat materi vektor. Materi ini tergolong sulit karena pada waktu SMP materi tersebut tidak dijelaskan secara mendalam pada siswa. Materi ini meliputi pelukisan vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor, serta penentuan resultan vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
yang
dimana dalam pembahasan masalah tersebut tidak lepas dari
pemahaman konsep. Oleh karena itu, penguasaan konsep vektor merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan pada materi vektor. Jika siswa belum mampu menguasai konsep vektor, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan pada materi vektor. Sehubungan
dengan
hal
diatas,
maka
dilakukan
analisis
pemahaman konsep siswa dalam mempelajari fisika materi vektor untuk mengevaluasi
hasil
dari
pembelajaran
dengan
judul
“Analisis
Pemahaman Konsep Vektor pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahaman konsep siswa kelas X pada materi vektor dengan menggunakan CRI? 2. Bagaimanakah pemahaman siswa pada tiap sub konsep vektor dengan menggunakan CRI? C. Pembatasan Masalah Supaya rumusan masalah yang diteliti tidak menjadi luas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
1. Peneliti hanya menganalisis pemahaman konsep siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor dengan menggunakan CRI. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pemahaman konsep siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor. 2. Untuk mengetahui persentase pemahaman konsep siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada tiap sub konsep vektor. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Guru dapat mengetahui pemahaman konsep siswa pada materi vektor. 2. Peneliti yaitu sebagai referensi untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran kemampuan siswa SMA kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor. F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian ini yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti menyajikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Pada bab ini, peneliti menyajikan teori-teori yang berhubungan dan mendukung pembahasan-pembahasan penelitian ini. Teori-teori tersebut yaitu hakekat fisika, pemahaman, konsep serta pemahaman konsep, vektor, CRI (Certainty of Respon Index), kajian penelitian yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, peneliti menyajikan jenis penelitian, setting penelitian (tempat penelitian, waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian), data penelitian, metode dan instrument pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, data hasil ujicoba, dan analisis hasil uji coba. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti menyajikan tentang deskripsi pelaksanaan penelitian, data hasil penelitian, analisis data penelitian, pembahasan hasil analisis data, dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini, peneliti menyajikan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Hakekat fisika Suparno (2009: 75-76) mengemukakan hakekat fisika sebagai berikut: 1. IPA, termasuk di dalamnya Fisika, bukan hanya berisi tentang pengetahuan, melainkan juga proses penemuan. 2. Fisika mendasari perkembangan teknologi dan juga konsep hidup harmonis dengan alam. 3. Beberapa alasan mengapa Fisika perlu diajarkan di SMA/MA sebagai mata pelajaran tersendiri, antara lain sebagai berikut: a.
Fisika mampu menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
b.
Memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang diperlukan di perguruan tinggi dan pengembangan ilmu serta teknologi.
c.
Pelajaran Fisika perlu dilaksanakan secara inkuiri ilmiah agar menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah dalam hidup.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, perubahanperubahan yang terjadi didalamnya, serta pengalaman disekitar kita.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
B. Pemahaman, konsep dan pemahaman konsep 1. Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. Pemahaman merupakan proses perbuatan, cara memahami (KBBI,1990). Sementara itu, menurut Anas Sudijono (1996:50) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Siswa dikatakan paham jika mampu memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci dengan menggunakan katakatanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan (Sudijono, 1996: 50). 2. Konsep Konsep memiliki pengertian berbeda dari tiap ahli. Berikut beberapa pengertian konsep menurut ahli dalam Santyasa ( 2006:9): a. Menurut Breg Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. b. Menurut Rosser Dahar (1989) konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Kemampuan membangun konsep terjadi apabila seseorang mempunyai kemampuan memberikan respon terhadap stimulus yang berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik. Berikut adalah ciri-ciri konsep yang dikemukakan oleh Dahar, dalam (Santyasa, 2006:10-11), antara lain: a. Konsep timbul dari hasil pengalaman manusia dengan lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta, konsep merupakan suatu generalisasi dari fakta-fakta tersebut. b. Hasil berpikir abstrak manusia dari fakta-fakta tersebut; c. Suatu konsep dapat dianggap kurang tepat disebabkan timbulnya
fakta-fakta
baru,
sehingga
konsep
dapat
mengalami suatu perubahan (bersifat tentatif). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep adalah
abstraksi
dari
ciri-ciri
sesuatu
untuk
mempermudah
komunikasi antara manusia serta mampu mendorong manusia untuk berpikir. 3. Pemahaman konsep Satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa memahami konsep. Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan suatu konsep menurut Budi (2009:114) antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri; b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain; c. Dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum; d. Dapat menerapkan suatu konsep untuk: 1) Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus; 2) Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis; 3) Mempredikisi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi. e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat; f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan; g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsepkonsep yang ada dalam suatu pokok bahasan. C. Vektor Menurut Sunardi dan Zenab (2014:26), besaran-besaran fisika dibedakan menjadi dua yaitu besaran skalar dan besaran vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Tabel 2. 1 Besaran fisika Besaran fisika
Definisi
Contoh
Besaran skalar
Hanya mempunyai besar atau nilai tanpa mempunyai arah.
Besaran vektor
Besaran yang mempunyai besar dan arah
Semua besaran pokok, jarak, laju, usaha, energi, daya, massa jenis, luas, volume, tekanan, muatan listrik, potensial listrik, dan lain-lain. Perpindahan, kecepatan, gaya, impuls, momentum, momen gaya, medan listrik, medan magnet, dan lain-lain.
1. Menotasikan Vektor Besaran vektor dituliskan dalam huruf bercetak tebal dan huruf miringnya digunakan untuk menyatakan nilai skalar (besar vektor tersebut). Contoh, vektor A dituliskan dengan A dan besarnya dituliskan dengan A. selain itu, digunakan juga tanda pembeda untuk menuliskan vektor seperti anak panah diatas lambang vektor tersebut. Contoh, vektor A dituliskan dengan ⃗⃗ dan besarnya ditulis |
|.
Menurut Kanginan (2013:44), untuk buku cetakan lambing vektor juga dapat ditulis dengan menggunakan huruf kecil (bukan kapital) yang dicetak tebal, misalnya a. 2. Menjumlakan dan Mengurangkan vektor Pada dasarnya dua buah vektor misalkan A dan B dapat dijumlahkan. Hasil penjumlahan dari sejumlah vektor disebuut vektor resultan. Contoh, penjumlahan dua vektor dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
A+B=R Penjumlahan vektor berbeda dengan penjumlahan bilangan skalar, tetapi penjumlahan vektor juga memenuhi hukum komutatif penjumlahan dan hukum asosiatif penjumlahan.
Hukum komutatif penjumlahan: A + B = B + A Hukum asosiatif penjumlahan: A + (B + C) = (A + B) + C Sedangkan, pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor dengan mendefenisikan vektor negatif sebagai vektor lain yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Contoh: A – B = A + (-B) Penjumlahan dan pengurangan vektor dapat dilakukan dengan cara geometri dan analisis. a. Cara geometri Dengan menggunakan metode jajargenjang dan metode polygon (segitiga).
Gambar 2.1 Cara jajargenjang dalam melakukan penjumlahan vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Gambar 2.2 Cara polygon dalam menjumlahkan vektor
Gambar 2.3 Pengurangan vektor dengan cara geometri
b. Cara analisis Dari gambar dibawah ini, sudut yang dibentuk oleh dua buah vektor tersebut adalah α dan sudut antar vektor resultan (R) dengan vektor a adalah β
Gambar 2.4 Menentukan resultan dua buah vektor secara analitis
Berdasarkan gambar diatas, besar vektor R dapat diperoleh dengan menerapkan aturan cosines pada segitiga sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Untuk penjumlahan √ Untuk pengurangan √ dengan R adalah besar vektor resultan ⃗ , A adalah besar vektor A, B adalah besar vektor B, dan
adalah sudut apit antara ⃗ dan ⃗ .
Misalkan, sudut β merupakan sudut yang dibentuk antara R dan A , maka dengan menggunakan aturan sinus pada segitiga, akan diperoleh :
3. Menguraikan komponen-komponen vektor
Gambar 2.5 Komponen-komponen vektor A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa vektor A mempunyai komponen kearah sumbu-X, yaitu Ax dan mempunyai komponen kearah sumbu-Y, yaitu Ay. besarnya masing-masing komponen vektor A tersebut adalah: , ,
Sementara itu, arah vektor A tersebut memenuhi dengan
,
adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dengan sumbu-X
positif. Vektor Satuan (Unit Vektor) Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang besarnya sama dengan 1 (satu) dan tidak mempunyai satuan serta berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga memiliki komponen-komponen terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z, seperti gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Pada gambar di atas, tampak bahwa vektor satuan i menunjukkan arah sumbu x positif, vektor satuan j menunjukkan arah sumbu y positif, dan vektor satuan y menunjukan arah sumbu z positif. Kita dapat menyatakan hubungan antara vektor komponen dan komponennya masing-masing, sebagai berikut: Fx = Fx ̂ F y = Fy ̂ Fz = Fz ̂ Kita dapat menulis vektor F dalam komponen-komponennya sebagai berikut: F = Fx ̂ + Fy ̂ + Fz ̂ Sedangkan besar vektor F dapat dihitung dengan menentukan komponen-komponen vektor yang saling tegak lurus satu sama lain dengan persamaan: F = √(Fx2 + Fy2 + Fz2) Misalnya terdapat dua vektor pada ruang tiga dimensi yakni A dan B, maka jika dinyatakan dalam komponen-komponennya, sebagaimana tampak di bawah : A = Ax ̂ + A y ̂ + A z ̂ B = Bx ̂ + By ̂ + Bz ̂ Besar resultan penjumlahan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R=A+B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
R = (Ax ̂ + Ay ̂ + Az ̂ ) + (Bx ̂ + By ̂ + Bz ̂ ) R = (Ax + Bx) ̂ + (Ay + By) ̂ + (Az + Bz) ̂ Besar resultan pengurangan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R=A–B R = (Ax ̂ + Ay ̂ + Az ̂ ) – (Bx ̂ + By ̂ + Bz ̂ ) R = (Ax – Bx) ̂ + (Ay – By) ̂ + (Az – Bz) ̂ Vektor Posisi (Vektor Kedudukan) Vektor posisi (r) atau vektor kedudukan adalah posisi atau kedudukan suatu benda pada bidang datar maupun ruang yang dapat dinyatakan dalam sebuah vektor pada saat tertentu. Vektor posisi dalam dua dimensi dapat dituliskan sebagai berikut: r=x ̂+y ̂ sedangkan untuk vektor posisi dalam ruang (tiga dimensi) dapat dituliskan sebagi berikut: r = x ̂ + y ̂ + ẑ dengan: x, y , z menyatakan komponen (nilai/besar) vektor, dan ̂, ̂, ̂ menyatakan arah vektor. 4. Mengalikan Vektor Mengalikan dua buah vektor menghasilkan hasil skalar atau hasil vektor. Hasil skalar biasanya dikenal sebagai hasil perkalian titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
(dot product), sedangkan hasil vektor dikenal sebagai hasil perkalian silang (cross product). 1) Hasil Perkalian Titik Secara umum, perkalian vektor A dan B menghasilkan hasil skalar dapat dinyatakan sebagai berikut:
dengan
adalah sudut antara A dan B Untuk memudahkan perhitungan perkalian titik dua
vektor, perlu dipahami terlebih dahulu sifat-sifat perkalian titik sesama vektor satuan. Perkalian titik antara dua vektor satuan akan bernilai satu jika kedua vektor tersebut sejenis dan bernilai nol jika tidak sejenis. ̂ ∙ ̂ = ̂ ∙ ̂ = ̂ ∙ ̂ = (1)(1) cos 0° = 1 ̂ ∙ ̂ = ̂ ∙ ̂ = ̂ ∙ ̂ = (1)(1) cos 90°= 0 Sudut antara vektor satuan ̂ dan ̂ adalah 0˚ maka ( ̂)( ̂) cos 0° = 1, sedangkan sudut antara vektor satuan ̂ dan ̂ adalah 90˚ maka ( ̂)( ̂) cos 90° = 0. Ketentuan ini memenuhi sifat perkalian titik sesama vektor. Berdasarkan sifat-sifat perkalian titik antara vektor satuan, maka perkalian titik antara vektor A dan vektor B dapat diperoleh sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
A ∙ B = (Ax ̂ + Ay ̂ + Az ̂ ) ∙ (Bx ̂ + By ̂ + Bz ̂ ) = AxBx + AyBy + AzBz 2) Hasil Perkalian Silang Secara umum, hasil perkalian vektor A dan B yang menghasilkan hasil vektor dapat dinyatakan dengan C = A × B, dengan C merupakan vektor baru yang besarnya adalah sebagai berikut. |
|
dengan, Ɵ adalah sudut antara A dan B Arah dari vektor C ini tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh dua vektor tersebut. Di mana arahnya adalah sesuai dengan aturan tangan kanan di mana ujung vektor A menuju ujung vektor B searah dengan lipatan empat jari sedangkan jempol menunjukkan arah vektor C (lihat gambar di bawah).
Arah Vektor C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Pada perkalian silang vektor ini tidak berlaku sifat komutatif, jadi A×B ≠ B×A. Akan tetapi berlaku sifat antikomutatif, yaitu A×B= -B×A. Artinya besar vektor B×A memiliki besar yang sama dengan vektor A×B namun arahnya berlawanan. Untuk menentukan nilai resultan vektor dan persamaan perkalian vektor, dapat digunakan sifat-sifat perkalian silang sesama vektor satuan: 1. Perkalian silang antara dua vektor satuan yang sama besar dan searah bernilai nol. Misalnya, ̂ x ̂ = 0, ̂ x ̂ = 0, dan ̂ x ̂ = 0. 2. Perkalian antara dua vektor satuan yang berbeda akan bernilai positif jika searah jarum jam, dan bernilai negatif jika berlawanan arah dengan jarum jam.
̂ × ̂ = ̂ , ̂ × ̂ = ̂, ̂ × ̂ = ̂, ̂ × ̂ = - ̂ , ̂ × ̂ = - ̂, ̂ × ̂ = - ̂ Berdasarkan sifat-sifat perkalian silang antara vektor satuan tersebut, maka perkalian silang antara dua vektor A dan B dapat diperoleh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
A×B = (Ax ̂ + Ay ̂ + Az ̂ )×(Bx ̂ + By ̂ + Bz ̂ ) = (AyBz - AzBy) ̂ - (AxBz - AzBx) ̂ + (AxBy - AyBx) ̂ Untuk mempermudah dalam mengingat rumus di atas bisa menggunakan metode determinan seperti berikut ini:
A×B = ̂ AyBz + ̂ AzBx + ̂ AxBy - ̂ AyBx - ̂ AzBy - ̂ AxBz = (AyBz - AzBy) ̂ - (AxBz - AzBx) ̂ + (AxBy - AyBx) ̂ D. Kajian Penelitian Yang Relevan 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yolanda, Syuhendri dan Andriani pada tahun 2015 mengenai pemahaman konsep siswa SMA kelas X pada materi suhu dan kalor di SMA se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang, dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemahaman konsep siswa materi suhu dan kalor dinilai masih rendah, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya skor pemahaman konsep rata-rata siswa sebesar 45,28%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa terdiri dari paham konsep sebanyak 45,28%, kurang pengetahuan sebanyak 0%, dan miskonsepsi sebanyak 54,72%. (2) Terdapat miskonsepsi pada seluruh konsep yang diujikan materi suhu dan kalor, miskonsepsi yang tertinggi banyak terjadi pada konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
perubahan fase sebanyak 83%, miskonsepsinya meliputi siswa beranggapan bahwa saat terjadi perubahan wujud juga terjadi perubahansuhu,kemiringangrafikantarasuhudanwaktutidakdipengaruhi kalor jenis, fase zat padat dan cair yaitu saat terjadi perubahan suhu, saat terjadi dua fase zat (padat dan cair) ditunjukan saat air menguap. (3) Tingkat miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep pemuaian zat sebanyak 32%, konsep perubahan pertambahan panjang terhadap perubahan suhu sebanyak 44%, sifat anomali air sebanyak 45%, perubahan fase sebanyak 83%, laju masukan panas terhadap perubahan suhu 53%, suhu yang dibagi sama rata sebanyak 52% dan hubungan kapasitas kalor dengan perubahan suhu sebanyak 82%. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh M”rifa, Kamaludin dan Fihrin mengenai analisis pemahaman konsep gerak lurus pada siswa SMA Negeri di kota Palu menyimpulkan bahwa siswa SMAN di kota palu yang memahami konsep 23,90%, yang tidak memahami konsep 42,71% dan mengalami miskonsepsi 33.39% 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujianto, nurjannah, dan Darmadi mengenai
Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep
Kinematika Gerak Lurus menyimpulkan bahwa hasil rerata presentase konsepsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu untuk konsep kinematika gerak lurus adalah sebesar 50,00% mengarah ke miskonsepsi dan siswa dengan pemahaman konsep yang baik hanya sebesar 21,67%. Sedangkan siswa yang menjawab benar dengan menebak dan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kurang pengetahuan masing-masing sebesar 10,42% dan 17,50%. Hasil wawancara diketahui bahwa siswa lebih banyak memiliki konsepsi yang tidak benar ketika menganalisa suatu kasus, khususnya tentang materi kinematika gerak lurus. Salah satu faktor penyebab konsepsi siswa adalah pengalaman sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Herdiansyah (2010 :9), penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya pelaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Penelitian kualitatif lebih tertarik pada proses daripada hasil dan srategi kualitatif menekankan bagaimana harapan-harapan diterjemahkan dalam kegiatan-kegiatan, prosedur dan interaksi setiap hari (Suparno, 2010:154). B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan dari Agustus - September 2016 3. Subyek dan Obyek Penelitian a. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas X di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
b.
Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pemahaman konsep vektor.
C. Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data pemahaman konsep vektor siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi vektor serta hasil wawancara. D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes diagnostik, wawancara dan dokumentasi a. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang telah disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan (Jihad&Haris, 2013:67). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pemahaman siswa pada materi vektor. b. Wawancara Wawancara pada penelitian kualitatif ini menggunakan bentuk wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
datanya, pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010:197). c. Dokumentasi Pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai dan foto-foto, dll (Suparno, 2010:64). 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Soal Tes Instrumen penelitian berupa tes pilihan berganda dan essai. Soal tes diambil berdasarkan pada indikator yang ingin dicapai pada materi materi vektor, soal tes pilihan berganda berjumlah 25 buah dan essai berjumlah 1 soal. Berikut ini kisi-kisi soal tes yang digunakan: Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Tes Materi Kompetensi Nomor Indikator Pokok Dasar Soal Besaran Melakukan Mendefenisikan 1, 2, dan penjumlahan vektor 17, 21, satuan dan perkalian 24 dua buah Menguraikan 13, 23, vektor komponen 10 komponen vektor Menjumlahkan 3, 4, 5, dan 9, 25 mengurangkan dan 26 vektor dengan (soal cara geometri esai) Menjumlahkan 6, 7, dan 8, 11, mengurangkan 12, 14, vektor dengan 15, 22 cara analisis Mengalikan dua 16, 18,
Jumlah soal 5
3
6
8
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Materi Pokok
Kompetensi Dasar
Indikator vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik
Nomor Soal 19, 20
Jumlah soal
b. Pedoman wawancara Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berupa garis besar permasalahan. Garis besar permasalahan tersebut berupa bagaimana
langkah-langkah
yang
digunakan
siswa
untuk
memperoleh jawabannya. Siswa yang di wawancarai adalah sepuluh (10) orang perwakilan dari siswa dan dipilih secara acak. Berikut ini kisi- kisi wawancara yang digunakan: Tabel 3. 2 Tabel kisi-kisi wawancara No.
Soal Wawancara
1 2
3
4
Apakah anda bisa membedakan besaran skalar dan besaran vektor beserta contohcontohnya? Bagaimana anda menjawab soal nomor 1 dan 2? Bagaimana Anda menjawab soal nomor 3 Dan 4? Apakah anda bisa menyebutkan metode untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih dan bisa membedakannya? Apakah anda memahami gambar yang ditampilkan pada soal? Apakah anda paham cara menjumlahkan dan mengurangkan 2 buah vektor atau lebih dengan cara analisis dan yang disertai dengan sudut apitnya? Bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?
Nomor soal
1 dan 2
3 dan 4
5 dan 25 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15 dan 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
No. 5
6
7 8
Nomor soal
Soal Wawancara
Apakah anda yakin atau ragu-ragu atau tidak yakin dengan jawaban anda? Apakah anda paham cara menghitung hasil perkalian dua buah vektor dengan cara perkalian silang atau titik? Apakah anda dapat menentukan komponen-komponen vektor? Apakah anda dapat mendefenisiskan vektor? Bagaimana anda menjawab soal tersebut? Apakah anda dapat memvisualisasikan soal tersebut kedalam bentuk gambar? Bagaimana cara anda menghitung perpindahan atau resultannya?
16, 18, 19 dan 20 13, 23 dan 10 9, 17, 21 dan 24
26
E. Uji Coba Instrumen penelitian 1. Tingkat Kesukaran Soal Kriteria soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar (Arikunto, 1990 :209). Sukar atau mudahnya soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran (difficulty index). Tingkat kesukaran
(TK)
masing-masing
butir
soal
dihitung
dengan
menggunakan rumus (Arikunto, 2010:208) : , dengan P adalah angka indek kesukaran item, B adalah banyaknya siswa yang menjawab benar, dan JS adalah jumlah peserta tes. Kriteria interpretasi menurut sudjana (dalam Jihad & Haris, 2013:183):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Tabel 3. 3 Kriteria soal TK
Tingkat Kesukaran
0,00-0,30
Sukar
0,31-0,70
Sedang
0,71-1,00
Mudah
2. Validitas Instrumen Penelitian Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data juga valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Seperti yang dijelaskan oleh Azwar (1987:173) bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suryabrata (2000:41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya menunjuk kepada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya adalah seberapa jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung dari tingkat validitastes yang bersangkutan. Menurut Matondang (2009:89) konsep validitas tes dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas empiris atau validitas kriteria. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validasi konstruk yang dilakukan oleh pakar dalam bidang fisika. F. Data Hasil Uji Coba 1. Tingkat Kesukaran Sebelum instrumen diuji, peneliti mengkategorikan tingkat kesukaran soal sebagai berikut: Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Nomor Soal Mudah 1,2,3,4,17,21,24,25 Sedang 5,6,7,9,10,11,14,22,23,26 Sukar 8,12,13,15,16,18,19,20
Jumlah 8 10 8
Instrumen penelitian kemudian diuji cobakan kepada 10 orang responden pada tanggal 14 Agustus 2016, sehingga tingkat kesukaran soal setelah diuji cobakan adalah sebagai berikut: Tabel 3. 5 Tingkat kesukaran soal setelah diuji cobakan Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Mudah 1,2,3,4,5,11,13,21, 7 Sedang 6,7,8,12,15,17,18,22,24,25,26 11 Sukar 9,10,14,16,19,20,23 8 2. Uji Validasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes pilihan berganda dan soal essai. Untuk memvalidasi instrumen penelitian, peneliti menggunakan uji validitas konstruk (construct validity). Proses validasi konstruk sebuah instrumen dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui penilaian sekelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten dari variabel yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, validasi konstruk dilakukan oleh salah satu Dosen Fisika Sanata Dharma dan salah satu guru fisika SMA. Setelah dilakukan uji validasi konstruk, kisi-kisi instrumen yang disusun oleh peneliti tidak mengalami perubahan. Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Setelah Divalidasi Materi Kompetensi Nomor Jumlah Indikator Pokok Dasar Soal soal Besaran Melakukan Mendefenisikan 1, 2, 17, 5 dan penjumlahan vektor 21, 24 satuan dan perkalian Menguraikan 13, 23, dua buah komponen 10 3 vektor komponen vektor Menjumlahkan dan 3, 4, 5, 9, mengurangkan 25 dan 6 vektor dengan cara 26 (soal geometri esai) Menjumlahkan dan 6, 7, 8, mengurangkan 11, 12, 8 vektor dengan cara 14, 15, analisis 22 Mengalikan dua 16, 18, vektor dengan 19, 20 4 perkalian silang dan perkalian titik G. Teknik Analisis Data Data utama dalam penelitian ini adalah data hasil pemahaman konsep vektor. Data ini diperoleh dengan cara pemberian tes berupa pilihan ganda dengan menggunakan lembar jawaban model Certanty of response index (CRI) kepada sampel. Teknik CRI (Certainty of Respon Index) merupakan salah satu teknik untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
pemahaman konsep fisika yang dimaksud adalah konsep vektor. Teknik CRI merupakan teknik yang sederhana dan efektif untuk mengukur pemahaman. Teknik CRI (Certainty of Respon Index) bisa digunakan untuk membedakan siswa yang tahu konsep, siswa yang tidak tahu konsep, dan yang siswa mengalami miskonsepsi. Teknik ini menggunakan soal tes pilihan berganda yang disertai dengan indeks keyakinan (CRI). Nilai CRI yang rendah menunjukan adanya penebakan sedangkan nilai yang tinggi menunjukan responden memiliki tingkat kepercayan diri (Confidence) yang tinggi terhadap jawabannya. Dalam keadaan ini, jika jawaban responden benar, artinya tingkat keyakinan tinggi akan kebenaran konsepnya telah teruji (justified) dengan baik (Murni, 2013:206). Akan tetapi, jika jawaban responden salah, hal terebut menjadi suatu indikator terjadinya miskonsepsi (Murni, 2013:206). Tes diagnostik CRI bisa digunakan untuk mengetahui miskonsepsi siswa secara efisien, namun tidak bisa mengungkap proses penalaran siswa dan penyebab terjadinya. Alasan inilah yang menyebabkan beberapa ahli tertarik untuk menggunakan kombinasi tes diagnostik beralasan dengan wawancara (two-tier diagnostik) untuk mengidentifikasi miskonsepsi. Pada instrumen CRI ini siswa diberikan gambaran mengenai tingkat keyakinan responden terhadap jawaban yang dipilihnya. Pilihan tingkat keyakinan lebih dimodifikasi menjadi lebih sederhana dari skala 6 menjadi skala 3, yaitu: yakin, ragu-ragu dan tidak yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Data yang diperoleh dari hasil tes diagnostik CRI. Jawaban siswa dinilai dengan criteria penilaian sebagai berikut: Tabel 3. 7 Kriteria Penilaian Soal Bentuk Soal Nilai Keterangan 1 Jika jawaban benar Pilihan ganda 0 Jika jawaban salah Jawaban siswa dianalisis dengan menggunakan model CRI. Merujuk pada jawaban yang benar dan yang salah dari siswa dan merujuk pada
klasifikasi
CRI.
Bentuk
matriks
jawaban
siswa
dan
pengkategoriannya disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 3. 8 Ketentuan berdasarkan jawaban dan kriteria CRI Kriteria CRI Kriteria Jawaban Yakin Ragu-ragu Tidak Yakin Jawaban benar
Paham
Kurang Paham
Tidak Paham / Menebak
Jawaban salah
Miskonsepsi
Kurang Paham
Tidak Paham / Menebak
Jawaban
siswa
berdasarkan
kategori
CRI
dipersentasikan
berdasarkan kelompok kategori paham, miskonsepsi, dan tidak paham, dihitung dengan menggunakan rumus menurut (Sudijono,2009:43): , dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel. Sedangkan persentase tingkat pemahaman dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Tabel 3. 9 Persentase Tingkat Pemahaman Persentase Kategori 0 – 30% Rendah 31% - 60% Sedang 61% - 100% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bopkri I Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Agustus – September 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA SMA Bopkri I Yogyakarta dengan jumlah siswa 130 orang dan sampel berjumlah 50 orang siswa terdiri dari: siswa kelas X MIPA 3 berjumlah 25 orang siswa dan kelas X MIPA 4 berjumlah 25 orang siswa. Proses pelaksanaan penelitian ini
akan disajikan dalam tabel
dibawah ini: Tabel 4. 1 Tabel Proses Pelaksanaan Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kegiatan
Hari/Tanggal
Menyerahkan surat ijin penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta Mendapatkan informasi dari pihak sekolah bahwa bisa melakukan penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta Menjelaskan tujuan penelitian ke Pak Andi selaku guru mata pelajaran fisika Konsultasi instrumen penelitian bersama Pak Andi Setiawan Mendapatkan informasi dari Pak Andi bahwa materi vektor telah selesai diajarkan Melakukan pengambilan data di kelas X MIPA 3 Melakukan pengambilan data di kelas X MIPA 4 Mewawancarai 3 orang siswa Wawancara ulang untuk 10 orang siswa
34
16 Agustus 2016 23 Agustus 2016 24 Agustus 2016 30 Agustus 2016 19 September 2016 20 September 2016 21 September 2016 24 September 2016 14 - 16 Oktober 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Kegiatan wawancara ulang dilakukan selama tiga hari. Hal ini dikarenakan waktu melakukan wawancara setelah siswa/i selesai melakukan kegiatan belajar di sekolah. Wawancara dilakukan di 2 tempat yaitu di sekolah dan di warung makan. Hal ini dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan kegiatan siswa/i yang pada saat itu mengerjakan tugas kelompok di warung makan tersebut. B. Hasil Penelitian 1. Hasil tes diagnostik Berikut disajikan tabel persentase jumlah siswa yang menyelesaikan soal tes. Soal tes berupa soal tes pilihan ganda dengan jumlah butir soal sebanyak 25 dan soal essai sebanyak 1 butir. Tabel 4. 2 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Pilihan Ganda Persentase jumlah siswa Nomor soal yang menjawab benar (%) 1 82 2 76 3 60 4 84 5 70 6 82 7 48 8 70 9 58 10 28 11 28 12 38 13 20 14 44 15 40 16 14 17 22 18 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Nomor soal 19 20 21 22 23 24 25
Persentase jumlah siswa yang menjawab benar (%) 10 38 34 42 22 8 20
Tabel 4. 3 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Essai Persentase jumlah siswa yang menjawab benar Nomor soal (%) 26 34 Dari tabel 4.2 terlihat bahwa persentase jumlah siswa paling banyak menjawab benar adalah pada soal nomor 4 dengan persentase jumlah siswa sebesar 84%, sedangkan persentase jumlah siswa paling sedikit menjawab benar adalah pada nomor 24 dengan persentase jumlah siswa sebesar 8%. Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa persentase jumlah siswa yang menjawab benar untuk soal essai sebesar 34%. 2. Hasil wawancara Wawancara dilaksanakan untuk mendukung hasil penelitian. Wawancara ini dilakukan setelah peneliti mengoreksi seluruh jawaban siswa dan memperoleh hasil persentase jawaban siswa yang benar pada setiap butir soal. Wawancara dalam penelitian ini hanya difokuskan pada soal yang persentase jawaban siswa yang benar paling banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
dan paling sedikit untuk setiap sub konsepnya. Berikut disajikan tabel hasil wawancara dengan 10 orang siswa. Tabel 4. 4 Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda Terhadap 10 Orang Siswa Nomor Indikator Siswa Wawancara soal 1 1 (KP) Dek, nomor 1 kamu jawab apa? 1. Saya jawab C mas mendefinisi Itu kamu jawabnya gimana, nebak kan vektor atau kamu emang tau jawabannya Gak mas, saya tu bingung antara pilihan C atau E 2 Dek, nomor 1 kamu jawab apa? (MS) Saya jawab D mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar saja sedangkan skalar memiliki besar dan arah? iya mas coba kamu baca buku ini (siswa mengambil dan membaca defenisi besaran skalar dan vektor) Wah, berarti saya salah dong mas, kebalik ya..hehehe 3 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas 8 (KP) Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab C mas Itu kamu yakin apa gak? Saya bingung mas, antara C atau D Coba kamu baca buku ini, liat bedanya besaran skalar dan besaran vektor (siswa mengambil dan membaca buku) Sekarang yang mana yang benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Indikator
Nomor soal
Siswa 25 (P)
26 (MS)
34 (P)
Wawancara Hehhe. Yang E mas. Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab D mas Itu kamu yakin apa gak? yakin ga yakin mas kok bisa? Coba kmu lihat di kolom tingkat keyakinanmu itu, kamu centang yang mana? Saya centang di kolom yakin mas berarti kmu yakin dengan jawabanmu yang D yaitu besaran vektor itu memiliki besar saja sedangkan skalar memiliki besar dan arah? iya mas coba kamu baca paragraf yang ini (sambil memberikan buku yang berisi defenisi besaran vektor dan besaran skalar) (siswa mengambil dan membaca defenisi besaran skalar dan vektor dan membandingkan dengan jawabannya) Hahaha,.. saya salah ya mas? Menurut kamu gimana? Jawabannya E mas. Maaf mas saya salah Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas. Vektor punya besar dan arah, kalo skalar cuman punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Indikator
Nomor soal
Siswa
besar saja. Nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas 39 (P) Coba kamu perhatikan jawaban nomor 1 mu. Menurut kamu, kamu benar atau salah? Iya mas. Benar mas Kamu yakin? Yakin mas Kenapa kamu segitu yakin? Yakin mas. Besaran vektor itu punya besar dan arah kalo skalar hanya besar saja tidak punya arah 40 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas 1 (Mn) Dek, coba kamu lihat soal nomor 24 kamu jawab apa, dan tingkat keyakinanmu gimana? Saya jawab D mas. Terus tingkat keyakinanmu? tidak yakin mas kenapa kamu tidak yakin dengan jawabanmu? Setahu saya itu pilihannya benar semua mas Kalau menurut kamu semuanya benar, kenapa kamu gak jawab yakin aja pada tingkat keyakinanmu? Saya bingung mas makanya saya jawab tidak yakin Terus kalo semua jawaban benar, 35 (Mn)
24
Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara
kenapa kamu memilih jawaban D? Gak tau mas kenapa milih D. sepintas aja milih D Dengan cara menebak? Iya mas. Mau gimana lagi. Mau nyontek teman ada masnya ma pa Andi yang jaga. Hehehe 2 (KP) Coba kita ke soal nomor 24. Menurutmu, jawabanmu gimana? Maksudnya mas? Kamu jawab apa trus tingkat keyakinanmu? Jawab C mas ma ragu-ragu Kamu ragu dengan jawaban yang mana? Sama yang B mas Kenapa kamu ragu? Bingung aja mas Apa yang kamu bingungkan? Vektor kan biasanya ditulis dengan huruf besar trus ada tanda panahnya Maksudnya huruf besar? Huruf kapital? Iya mas. Huruf kapital Kamu pernah baca buku matematika atau fisika yang ada cara penulisan vektor selain menggunakan huruf kapital? Belum mas Kalau kamu punya waktu buat baca, coba kmu cek lagi ya. Hehe Iya mas 3 Nomor 24 kamu jawab apa? (MS) Saya jawab C mas Tingkat keyakinanmu gimana? Yakin mas Kenapa kamu yakin dengan jawabanmu? Yakin aja mas. Karna penulisan vektor tidak pernah memakai huruf kecil. biasanya yang kapital Begini, coba kamu bandingkan jawabanmu yang C dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara
jawaban B (A). bagaimana menurutmu? Menurut saya kalo gak kapital berarti tebal Kan jawaban B gak ditebalin. Gimana tu? Tapi kan dia kapital mas. Jadi dia benar mas 8 (KP) Nomor 24 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Terus untuk tingkat keyakinanmu? Saya ragu-ragu mas Kenapa kamu ragu? Bingung aja. Gak terlalu ngerti mas. Yang saya tahu ada tanda panah diatasnya mas. Selain itu gak ngerti mas 25 Kamu jawab apa nomor 24? (KP) Saya salah mas Memangnya kamu jawab apa? A mas. Yang bener yang mana mas? Menurut kamu yang mana? Gak tau mas kalo tau pasti bener mas jawabanku. Hehe 26 Nomor 24 kamu jawab apa? (MS) Saya jawab A mas. Kok salah ya? Iya menurut kamu kenapa? Kenapa mas? Bukannya penulisannya seperti itu ya mas? Memang salah satu penulisan vektor memang seperti itu Kok salah mas? Coba kamu baca soalnya ulang Hahaha.. gak lihat mas kalo ada kecualinya. Kurang cermat mas. Hehehe 34 Nomor 24 kamu jawab apa? (KP) A mas. Kalo tingkat keyakinanmu? Ragu-ragu mas Kenapa kamu ragu-ragu? Bingung mas Apa yang kmu bingungkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Indikator
2. Menguraik an
Nomor soal
10
Siswa
Wawancara
Gk tau mas. Ya bingung aja Bingung Ddngan pilihan jawabannya ato gimana? Pokoknya bingung aja mas. Hehehe Jawabannya ato soalnya? Jawabannya mas. Hampir sama semua. Jawabnnya beda semua lho itu. Gini aja kalo misalkan kamu milih, kamu pilih jawaban yang mana selain jawabanmu skrg ni? Saya milih B mas Kenapa B? Kemarin kan bingungnya antara A ato B itu mas. Hehehe 35 Nomor 24 gimana? Jawaab apa? (KP) Jawab E mas Kenapa E? Bisa jelaskan kenapa kamu pilih E? Saya salah baca soal mas kemarin tu 39 Nomor 24 kamu jawab apa? (MS) Jawab D mas Tingkat keyakinanmu gimana? Yakin mas Kenapa kamu yakin dengan jawabanmu itu? Karna itu bukan tanda panah mas. Itu kan cuman strep gtu aja bukan tanda panah Jadi menurut kamu, harus pake tanda panah ya? Kalo strep gitu salah ya? Iya mas 40 Nomor 24 kamu jawab apa? (MS) Jawab E mas. Kenapa kamu jawab E? Tingkat keyakinanmu gimana? Kemarin saya salah baca soalnya mas. 1 (Mn) Untuk nomor 10, kamu jawab apa? Nomor 10 saya tidak kerjakan mas Kenapa kamu tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Indikator komponenkomponen vektor.
Nomor soal
Siswa
Wawancara
mengerjakannya? Karna saya tidak tau mas 2 (Mn) Nomor 10 kamu jawab apa dek? Jawab A mas. Klo tingkat keyakinanmu gimana? Tidak yakin mas Kenapa? Gak ngerti mas 3 (KP) Nomor 10 kmu jawab apa? A mas Tingat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa kamu ragu? Ya ragu aja mas dengan jawabnnya Kamu dapat jawaban itu hasil hitungan kah? Iya mas. Saya sudah hitung saya dapat hasilnya itu mas Kamu ngitungnya gimana? Kalo komponen di sumbu-y pke sin kan mas? Iya pake sin. Trus gimana? Jadinya kan Iya. Terus? Sepertinya saya salah ngitung mas Coba kamu jelaskan cara ngitungnya gimana 20 x =10. Saya bingung di √ nya itu mas.bingung ngitungnya klo ada akarnya. Saya lihat di jawaban ada 10 jdi saya pilih yang A mas.
8 (KP) Nomor 10 kmu jawabnya apa? Jawab C mas Kamu yakin dgn jawabanmu? Sebenarnya saya ragu mas Kamu ngitungnya gimana? Boleh share? Pake rumus komponen itu mas Rumus yang mana yang kmu pakai? Yang itu mas Iya.. terus gimana lgi? Saya gak bisa ngitung akar mas. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara saya milih jawaban itu Kok bisa kmu milih jawaban itu? Saya jumlahkan √ nya mas makanya saya pilih jawaban itu mas
25 (KP)
26 (Mn)
34 (P)
35 (Mn)
39 (P)
40
Nomor 10 kmu jawab apa? Jawab A mas Yakinkah dgn jawaban itu? Gk begitu yakin sih mas Klo kmu gk begitu yakin, kenapa milih jawaban itu? Coba kalo gak pake akar mas, pasti ku bisa mas Mmngnya kalo gak pake akar, cara kamu ngerjainnya gimana? Pake F sin mas Sin atau cos ? Sin mas. Kan itu di sumbu-y Nomor 10 kamu jawab apa? Aku gak jawab mas Kenapa gak jawab? Gak ngerti mas Nomor 10 kamu jawab apa? Saya jawab D mas Yakin dengan jawabanmu dek? Yakin mas Kamu tau cara ngerjainnya? Tau mas Nomor 10 kamu jawab apa? Jawab B mas Yakinkah dengan jawabanmu? Gak yakin mas Terus kamu jawab itu, kamu ngitung terlebih dahulu? Gak mas Terus dapat itu darimana? Nebak aja mas Kalo nomor 10, kamu jawab apa? Jawab D mas Kamu tau cara ngitungnya pake rumus apa? Iya mas Yakin kah dengan jawabanmu? Iya mas Nomor 10 kmu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Indikator
Nomor soal
Siswa (KP)
13
Wawancara
A mas Yakinkah dengan jawabanmu? Gak terlalu yakin mas Kamu tau cara ngitungnya pake rumus apa? Tau mas. Tpi dah malas kalo ada akar-akarnya. Malas buat ngitung Kmu ngitungnya pke rumus yang mana untuk soal ini? Sumbu-y ya? Klo sumbu-y pake F sin θ mas 1 (Mn) Kalo nomor 13, kmu jawab apa? Sama mas. Gk ngisi juga Gak sempat ngerjain ato gimana? Gak ngerti mas 2 (Mn) Kalo nomor 13? Kamu jawab apa? B mas. Sama dengan yang tdi. Gk ngerti juga 3 Kalo soal nomor 13, kamu jawab (MS) apa? Jawab D mas Yakin kah dengan jawabanmu? Iya mas. Saya yakin Kenapa kamu yakin? Sudah ngitung kah? Sudah mas Terus dapat hasil sesuai dengan jawabanmu? Iya mas. Gimana ngitungnya? Waah lupa e mas. Oret-oretannya dah ilang Mungkin kmu masih ingat caranya walaupun cuman sedikit? Lupa e mas. Hehhe 8 (KP) Nomor 13 kamu jawab apa? Jawab C mas Terus tingkat keyakinan mu gimana? Saya jawab ragu-ragu mas Kamu ngitungnya gimana? Lupa mas gimana ngitungnya. Kamu dapat hasilnya begitu atau hasil tebakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Indikator
Nomor soal
Siswa 25 (KP)
26 (P)
34 (P)
35 (KP)
39 (MS)
Wawancara Saya lupa mas Nomor 13 kamu jawab apa? B mas Kamu pilih itu kenapa? Saya pilih ini karna ini mas
Nomor 13 kamu jawab apa? Jawab A mas Kmu yakin dgn jawabanmu? Yakin mas Kamu ngerjainnya gimana? Pake F cos dengan F sin mas F cos itu untuk komponen di sumbu mana? Kalo cos untuk sumbu x mas Nomor 13 kamu jawab apa? Jawab A mas Kmu yakin dgn jawabanmu? Yakin mas Kamu ngerjainnya gimana? Pake F cos dengan F sin mas F cos itu untuk komponen di sumbu mana? Kalo cos untuk sumbu x mas. Kalo sin itu untuk sumbu-y sama kaya nomor 10 Nomor 13 kamu jawab apa? Jawab C mas Terus tingkat keyakinan mu gimana? Ragu-ragu mas Kamu ngitungnya gimana? Pake sin cos itu mas Sin cos yang mana? Yang F sin θ tu mas Trus kenapa jawabanmu itu? Susah mas ngitungnya Nomor 13 kmu jawabnya gimana? Pake rumus komponen itu mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Indikator
Nomor soal
Siswa
40 (KP)
3. menjumlah kan dan mengurang kan vektor dengan cara geometri.
4
1 (P)
2 (P)
3 (MS)
8 (MS)
25
Wawancara Trus kamu jawab apa? Jawab B mas Yakin kah? Iya. Yakin mas Dapat hasilnya itu? Iya mas Nomor 13 kamu jawab apa? Jawab B mas Terus tingkat keyakinan mu gimana? Saya jawab ragu-ragu mas Kamu ngitungnya gimana? Lupa mas gimana ngitungnya. Mungkin kamu masih ingat sedikit? Gak mas Soal nomor 4 kamu jawab apa? B mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Bukan hasil menebak? Bukan mas Soal nomor 4 kamu jawab apa? B mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Bukan hasil menebak? Ya gaklah mas Soal nomor 4 kmu jawab apa? Jawab C mas Yakinkah? Yakin mas Jadi itu metode polygon? Iya mas Kamu jawab apa nomor 4? A mas Yakinkah? Waktu itu yakin mas.. hahaha Jadi itu metode jajargenjang? Waktu itu yakinnya itu mas Terus sekarang? Ya tidaklah mas. Salah tu mas. Hahaa Nomor 4 kamu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Indikator
Nomor soal
Siswa (KP)
25
Wawancara
Jawab B mas Tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa ragu-ragu? Kemaren bingung dengan yang polygon mas. Hehehee 26 (P) Kamu jawab apa nomor 4? Jawab B mas Yakinkah? Sangat yakin mas 34 Nomor 4 kamu jawab apa? (KP) Jawab B mas Yakin, ragu ato tidak yakin? Ragu mas Kenapa ragu? Sebenarnya yakin mas. Tapi takut salah jadi ragu mas 35 Nomor 4 kamu jawab apa? (KP) Jawab A mas Kenapa pilih itu? Bingung aja mas. Bingung antara segitiga ato jajargenjang 39 (P) Kamu jawab apa nomor 4? Jawab B mas Yakinkah? Yakin mas 40 Nomor 4 kamu jawab apa? (MS) Jawab A mas Yakin kah itu? Kemarin yakinnya itu mas. Ternyata segitiga ya? 1 (KP) Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab C mas Tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa kamu ragu-ragu? Karena aku bingung antara A ato C. bingung resultannya yang mana mas 2 (Mn) Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab E mas Yakin kah? Gak mas Kenapa kamu pilih jawaban E?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara
Ku gak tau mas jadi ku nebak aja Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab C mas Yakin kah? Yakin mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena setahu saya, resultannya itu F2 8 (KP) Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab B mas Tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa kamu pilih jawaban B? Ya ku milih aja mas. Gak tau resultannya yang mana 25 Nomor 25 kamu jawab apa? (KP) Jawab A mas Tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena saya bingung milih antara A ato B. jadi kemarin itu q lebih milih A mas 26 Nomor 25 kamu jawab apa? (MS) Jawab A mas Tingkat keyakinanmu gimana? Yakin mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena aku ingatnya rumus phytagoras mas jadi F3 = F1 + F2 34 Nomor 25 kamu jawab apa? (KP) Jawab A mas Tingkat keyakinanmu gimana? Aku ngisinya ragu-ragu mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena aku mikirnya F3 itu sisi miringnya. Jadi ku pikir F3 itu = F1 +F2 35 Nomor 25 kamu jawab apa? (Mn) Waduh.. kalo yang itu ku gak ngerti mas Trus jawabanmu itu gimana? ya nebak aja mas 39 Nomor 25 jawab apa? 3 (P)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Indikator
Nomor soal
Siswa (KP)
4. menjumlah kan dan mengurang kan vektor dengan cara analisis.
6
Wawancara
Jawab C mas Tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa ragu? Ya ragu aja mas dgn jawabanku 40 Trus klo nomor 25 jawab apa? (Mn) Jawab A mas Kenapa pilih A? Gak tau mas Kenapa gak tau? Gak ngerti mas 1 (KP) Nomor 6 kmu jawab apa dek? Jawab C mas Terus tingkat keyakinanmu gimana? Ragu-ragu mas Kenapa kamu ragu? Memangnya kamu ngerjainnya gimana? Saya jumlahkan biasa mas. Saya takutnya itu jawaban jebakan mas 2 (P) Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas 3 (P) Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas 8 (KP) Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Gak yakin mas. Saya ragu-ragu Kenapa kamu ragu-ragu? Saya bingung mas jawaban C ato E Memangnya kamu ngitungnya gimana? Jumlahkan seperti biasa mas. Yang i dengan i, j dengan j, k juga dengan k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Indikator
Nomor soal
Siswa
25 (KP)
26 (P)
34 (P)
35 (KP)
39 (P)
40 (Mn)
Wawancara Caramu itu bener lo. Tpi kenapa kamu ragu dengan itu? Aku tu gak ngerti jumlahin min dengan positif itu. Seringnya keliru mas Nomor 6 kamu jawab apa? Jawab C mas Yakinkah dengan jawaban C? Awalnya yakin mas. Terus waktu lihat jawaban temen saya jadi ragu mas. Lho kenapa ragu? Karena jawaban temen juga ragu mas Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Trus kenapa kamu centang raguragu di tingkat keyakinanmu itu? Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas. Gak tau mas. Mungkin waktu itu aku bingung mas Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Itu kan tinggal dijumlahin aja mas Nomor 6 kamu jawab apa? C mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Indikator
Nomor soal
11
Siswa
Wawancara
Yakinkah dengan jawaban itu? Ga mask yakin Kenapa gak yakin? Bener lho itu Gak tau klo bener. Tebak aja sih itu. Soalnya ku gak tau ngerjainnya mas 1 (KP) Trus klo nomor 11 kmu jawab apa? Saya jawab C mas Kamu yakinkah dengan jawabanmu itu Saya ragu mas Kamu ngitung gimana? Gak ngerti e mas ngitungnya gimana. Dah lupa mas Trus dapat hasilnya itu? Sepertinya itu mas Trus takut jawaban jebakan lagi? Nggak mas 2 (KP) Kalo Nomor 11 kamu jawab apa? D mas Kamu yakinkah dengan jawabanmu itu Saya ragu mas Kamu ngitung gimana? Saya lihat ada 45onya jdi saya milih itu Sempat gak coba-coba buat menyelesaikan soal itu? Sempet mas tpi gk dapat hasilnya 3 Kalo Nomor 11 kamu jawab apa? (MS) C mas Kamu yakinkah dengan jawabanmu itu Saya yakin mas Kamu ngitung gimana? Lupa mas caranya gimana Tapi kamu yakin menemukan jawaban itu? Iya mas. Tapi lupa kemarin ngitungnya gimana 8 (KP) Kalo Nomor 11 kamu jawab apa? E mas Kamu yakinkah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Indikator
Nomor soal
Siswa
25 (Mn)
26 (Mn)
34 (Mn)
35 (KP)
39 (Mn)
Wawancara jawabanmu itu Ragu-ragu mas Kamu ngitung gimana? Kalo ini pake jajar genjang bisa ya mas? Iya. Pake jajar genjang bisa. Memagnya kmarin kamu ngerjainnya gimana? Gk pek jajar genjang mas Terus kamu pake apa? Gak ngerti mas kmarin pake apa. Hehehe Trus kalo nomor 11 kamu jawabnya apa? jawab C mas yakinkah dengan jawaban itu? Gak yakin mas Kenapa gak yakin? Gak ngerti mas Gak tau cara nerjainnya gitu? Iya mas. Gak tau Trus kalo nomor 11, kamu jawab apa? Ampun maas.. blaas gak ngerti nek nomor sewelas kui Terus jawabna itu kamu nebak? Ato lihat punya temen? Nebak sendiri mas Kalo Nomor 11 kmu jawabnya apa? D mas Yakinkah dengan itu? Gak mas Kenapa? Gak ngerti mas Nomor 11 kmu jawab apa? Jawab 0o mas Tingkat keyakinanmu? Ragu-ragu mas Kenapa ragu-ragu? Bener lho jawabnamu itu Ya ragu aja mas ma jawaban itu Terus kalo nomor 11 kamu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Indikator
5. Menghitun g hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik.
Nomor soal
20
Siswa
Wawancara
Jawab D mas Dapat dari mana jawaban itu? Menghitungkah? Gak mas. Gak bisa ngerjain soal yang ini mas. Terus jawabannya darimana? Nebak aja mas. Kan di soal ada 45o jadi q jawab aja 45o mas Nebak? hehee 40 (P) Terus kalo nomor 11 kamu jawab apa? Jawab B mas Yakin kah? Yakin mas Kenapa yakin? Itu kan sudah jelas mas. Jelas gimana? Kalo pake jajaran genjang kan resultannya tetep di sumbu-x itu mas. Jadi besarnya 0o 1 (KP) Nomor 20 kmu jawab apa? Jawab D mas Yakinkah dengan jawaban itu? Ya saya gak tau mas. Saya jawab A.B itu ya sama dengan 8 x10 Terus? Ya udah gtu aja. Makanya ku jawab D 2 (KP) Nomor 20 kamu jawab apa? Jawab B mas. Tapi gak yakin mas dengan jawaban itu? Kenapa gak yakin? Lupa mas cos 30 itu berapa. Bingung antara √ dengan √ Tapi akhirnya kamu bener dek. Gimana tu? Iya mas. Masalahnya ragu kemarin tu mas 3 (P) Nomor 20 jawabanmu bener apa salah dek? Bener mas Kamu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara
B mas Tingkat keyakinanmu? Yakin mas Masih ingat caranya gimana kamu ngerjain soal itu? Udah gak inget lagi mas. Dah lupa. Hahaha 8 (KP) Nomor 20 kanu jawab apa dek? Ini ku jawab C ato D ya?kayanya D mas Ya menurut kamu yang mana? Saya gak tau juga kamu jawab yang mana tu dek. Iya mas D mas Itu kamu ngerjainnya gimana? Waah.. ku gak tahu mas gimana kerjainya tu. Terus jawaban itu dari mana? Gak tau mas daeri mana tu 25 Nomor 20 kamu jawab apa? E mas Yakinkah dengan jawaban itu? Ragu-ragu mas Terus kamu jawab itu dapat dari mana? Gak tau mas Kamu tau cara nerjainnya gimana? Gak tau mas 26 Nomor 20 kamu jawab apa? (KP) E mas Yakinkah dengan jawaban itu? Aku lupa mas cos 30 itu brapa mas. Seingatku kemarin √ mas. Jadi ku jawab 80√ 34 Kalo nomor 20 kamu jawab apa? (KP) D mas Tingkat keyakinanmu? Ragu-ragu mas Kenapa ragu? Habisnya aku gak yakin dengan jawabanku mas. Memangnya kamu jawab itu dapat darimana? Dari 8 x 10 mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Indikator
Nomor soal
Siswa 35 (Mn)
16
Wawancara
Nomor 20 mu gimana? Kamu bisa gak? Gak tau ngerjainnya mas. Nebak aja mas jawabannya itu 39 Kamu jawab apa nomor 20? (KP) B mas Di tingkat keyakinanmu, kamu yakin kah? Saya ragu mas Kamu bener lho itu dek. Kenapa masih ragu? Iya mas. Ya memang ku dapat hasilnya itu tpi ku ragu bener pa salah jawaban itu mas 40 Nomor 20 kamu jawab apa? (MS) Jawab C mas Kamu tau cara menyelesaikan soal itu? Tau mas yang A B cos kan mas? Iya. Terus kok bisa dapat hasil itu? Sepertinya saya salah di cos 30 itu mas 1 (Mn) Trus klo nomor 16? Saya gak tau mas. Jadi aku gak ngisi 2 (KP) Soal nomor 16 kamu jawab apa? jawab B mas untuk tingkat keyakinanmu, kamu jawab apa? Ragu-ragu mas Cara kamu ngerjain soal itu gimana dek? Yang panjang tu lho mas. Sepertinya saya salah ditanda positif dan negatifnya mas. Berarti kamu keliru di hitunghitungannya ya? Iya mas. Sepertinya begitu 3 Soal nomor 16 kamu jawab apa? (MS) Saya jawab B mas Yakinkah? Iya yakin mas Jawabanmu belum benar lho dek? Mmngnya kamu ngerjainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Indikator
Nomor soal
Siswa
Wawancara
gimana? Seingatku kalo ku centang yakin berarti ku dapat hasilnya seperti itu mas. Iyaa.. tapi cara kamu menyelesaikan soal itu gimana? Waah.. gak ingat lgi e mas 8 (KP) Nomor 16 kamu jawab gimana? Gak gimana gimana mas Maksudnya? Ya gak tau mas ku jawabnya gimana. Hehehe Nebak? Iya mas Kok ragu-ragu di tingkat keyakinanmu itu? Ya ragu aja mas 25 Terus kalo nomor 16 kamu jawab (Mn) apa? Ku jawab C mas Dapat C dari mana? Gak tau juga mas Kamu kemarin coba ngerjain soal ini gak? Gak mas. Ku gak tau mas 26 (P) Nomor 16 kamu jawab apa? Jawab A mas Yakinkah dengan itu? Yakin mas Kenapa kamu yakin dan kenapa kamu jawab A? Ya karna ku tau ngerjainnya mas 34 Nomor 16 kamu jawab apa? (KP) Jawab B mas Yakinkah dengan jawaban-mu? Tidak mas Kenapa tidak yakin? Kamu jawab itu darimana? Ya kulihat aja mas dari soalnya positif semua. Trus ku lihat di jawaban ada yang positif semua jadi ku pilih jawab itu mas 35 Kalo nomor 16 gimana kamu (KP) menjawabnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Indikator
Nomor soal
Siswa
39 (KP)
40 (KP)
Wawancara Gak tau mas. Gak tau ngerjainnya ato gimana? Iya mas. Gak tau ngerjain-nya mas Nomor 16 kamu jawab apa? Jawab E mas Kamu ngerjainnya gimana? Pake cara yang gimana? Gak tau mas. Ku gak ngerti soal itu mas Gak tau ngerjain soal itu kah? Gak tau mas Nomor 16 kamu jawab apa? Jawab A mas Yakinkah dengan jawaban itu? Ragu mas Lho kenapa ragu? Kamu ngerjain sampai dapat hasil itu kan? Iya mas. Kan cara ngerjainnya kan panjang mas. Ku takut aja salah di tanda positif ma negatifnya mas
Keterangan tabel: 1. (P) = Paham; (MS) = Miskonsepsi; (KP) = Kurang Paham; (Mn) = Menebak atau Tidak Paham 2. Pada kolom wawancara, tulisan yang tegak merupakan kalimat dari peneliti sedangkan tulisan dengan huruf miring atau italic merupakan kalimat dari siswa.
Tabel 4. 5 Data Hasil Wawancara Soal Essai Terhadap 10 Orang Siswa Nomor Siswa Wawancaara soal 26 1 (KP) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Gini mas gambarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Nomor soal
Siswa
Wawancaara
Bisa kamu jelaskan gimana gambarnya itu? Ku gak ngerti e mas arah timur barat itu. Maksud saya begini, kamu bisa gak jelasin ke saya proses amu gambar itu sampai kamu dapatkan gambar seperti itu? Gak ngerti e mas. Ngasal aja tu gambarnya. Gak tau arah-arahnya mas Hmm.. trus untuk perpindahannya gimana? Ku kuadratin semua mas sampai dapat hasil kaya gitu
Itu kamu pake rumus yang mana dek? Gak ngerti mas. Ngasal aja jawab seperti itu Yakinkah dengan jawaban seperti itu? Ya gak yakinlah mas 2 (Mn) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Q gak ngerti mas. Jadi ku gak gambar mas Gak coba gambar sedikitpun? Iya mas Terus untuk perpindahannya gimana? Perpindahannya itu resultannya ya mas? Iya. Gak ku kerjain juga mas. Gak ngerti soalnya 3 Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. (MS) Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Nomor soal
Siswa
Wawancaara
Bisa kamu jelasin ke saya bagaimana kamu menggambar itu? Bisa mas. Gini.. awalnya berjalan kearah timur sejauh 4 meter. empat kotak yang ini mas. Iya terus? Trus ke arah utara sejauh 3 meter. tiga kotak yang ini mas Terus? Terus ke barat sejauh 8 meter. yang ini mas Itu 7 ato 8 menurut gambarmu itu? Ow iya mas salah itu. Seharusnya tambah 1 kotak lgi mas Oke oke.. terus untuk perpindahannya gimana? Dari gambarmu itu, mana sih yang merupakan perpindahan ato resultannya? Yang saya tulis x ini mas Arahnya dari mana kemana? Dari sini ke sini mas (ujung tanda panah 8 ke arah pangkal 4) Yakinkah arahnya seperti itu? Iya mas Terus untuk besar resultannya? Resultannya itu jarak dari 4 + 3 + 8. Jadi = 15
Menurut kamu, yang kamu jawab itu resultan/perpindahannya atau jarak yang ditempuh Totti? Jadi bingung ku mas Gini aja, jadi menurutmu yang kamu kerjakan itu resultannya? Iya mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Nomor soal
Siswa
Wawancaara
Untuk tingkat keyakinanmu, kamu yakin? Iya. Yakin mas 8 (Mn) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Aku gak mudeng mas Sama sekali gak ngerjain kah? Iya mas Gambar? Gak mas Terus untuk perpindahannya? Gak ku kerjain juga mas 25 (P) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu menggar seperti itu? Pertama Totti berlari ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini mas (4 paling atas) Kenapa kamu tidak wakilkan saja 1 kotak itu dengan 1 meter saja Biar lebih mudah? Terus arahnya kenapa ke arah itu? Kan kelas kita menghadap ke sana mas (selatan). Jadi arah timur nya ya kesini (seperti di gambar) Ow.. terus gimana lagi? Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas (kiri gambar) Okee.. terus? Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini (paling bawah) Ow.. oke oke. Terus resultannya yang mana? Yang ini mas. (menunjuk 5) Arahnya gimana? Arahnya dari sini ke sini mas (pangkal 4 ke ujung 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Nomor soal
Siswa
26 (Mn)
34 (Mn)
35 (P)
Wawancaara Oke oke. Terus dapat resultannya 5 dari mana? Gampang mas. Pake rumus phytagoras mas. Ini 3, ini 4, jadi sisi miringnya ini pasti 5 mas Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Aku gak kerja mas Kenapa gak kerja? Gak ngerti mas Sama sekali tidak mengerti? Iya mas Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ini mas. Tpi ku gak ngerti mas. Ini salah
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu gambar ini? Gak bisa mas. Gak ngerti soalnya Terus perpindahannya? Gak tau mas Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu gambar ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Nomor soal
Siswa
39 (KP)
Wawancaara Bisa mas Gimana? Pertama ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini mas (4 paling bawah) Oke.. terus? Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas (kanan gambar) Okee.. terus? Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini (paling atas) Oke. Terus resultannya yang mana? Yang ini mas (menunjuk 5) Kenapa 5? Dapatnya darimana? Saya pake rumus phytagoras mas. Jadi dapatnya 5 Oke oke. Terus arahnya gimana? Dari sini (ujung kiri 8) ke sini mas (pangkal 4 awal gambar) Kamu yakinkah dengan jawabanmu ini? Iya mas. Saya yakin Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas
Bisa kamu jelaskan ke saya bagaimana kamu menggambar ini? Kita mulai dari sini mas 4 meter ke arah timur (4 bawah) iya? Lanjut lagi ke utara sejauh 3 meter. (menunjuk 3 pada kanan gambar) Iya.. terus? Terus ke barat 8 meter mas. Ini (menunjuk garis paling atas) Oke. Terus 3 ini darimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Nomor soal
Siswa
40 (Mn)
Wawancaara Ini kan 8 kurang 4 ini... ow iya mas. Sebenranya ini 4 mas bukan 3. Jadi kalo pake rumus phytagoras 3, 4 sisi miringnya 5 mas. Saya salah disitu mas. Iyaa.. kamu mengerti caranya.cuman kamu kurang teliti Iya mas. Harus lebih teliti lagi mas Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ku gak ngerti mas jadi gak ku kerjain Sama skali tidak mengerti? Iya mas. Terus kenapa di tingkat keyakinan kmu centang yakin? Oh iya mas. Seharusnya ga yakin mas. Hehehe.. Maaf mas
Keterangan tabel: 1. (P) = Paham; (MS) = Miskonsepsi; (KP) = Kurang Paham; (Mn) = Menebak atau Tidak Paham 2. Pada kolom wawancara, tulisan yang tegak merupakan kalimat dari peneliti sedangkan tulisan dengan huruf miring atau italic merupakan kalimat dari siswa. C. Analisis data Analisis data dalam penelitian ini adalah analis data hasil tes diagnostik yang berupa 25 butir soal pilihan ganda serta 1 butir soal essai dengan menggunakan lembar jawaban model Certainty of Response Index (CRI) dan data hasil wawancara terhadap 10 orang siswa. 1. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor dengan menggunakan CRI. a. Analisis hasil penelitian soal pilihan ganda. Pada tabel 4.6 dibawah ini, dicantumkan hasil analisis data penelitian soal pilihan ganda dengan menggunakan CRI. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
penelitian dipersentasikan berdasarkan kelompok kategori paham, miskonsepsi, kurang paham dan tidak paham; dihitung dengan menggunakan rumus (Sudijono, 2009:43): , dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel. Tabel 4. 6 Rerata Persentase Pemahaman Konsep Siswa Soal Pilihan Ganda No Kategori Persentase (%) 1 Paham 22,08 2 Miskonsepsi 8,72 3 Kurang Paham 43,36 4 Menebak 25,84 Berdasarkan tabel diatas menunjukan dari 25 butir soal pilihan ganda dan 50 siswa proporsi rerata siswa dalam kategori paham sebesar 22,08%, miskonsepsi sebesar 8,72% dan menebak sebesar 25,84%. Proporsi terbesar dari keseluruhan siswa berada dalam kategori kurang paham, yaitu sebesar 43,36%. b. Analisis hasil penelitian soal essai Pada tabel 4.7 dibawah ini, data penelitian soal essai dipersentasikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh. Data tersebut
dihitung
dengan
menggunakan
2009:43): ,
rumus
(Sudijono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel. Tabel 4. 7 Tabel Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Skor Persentase No Skor Keterangan (%) Tidak menjawab 1 0 46 Hanya gambar 2 2 18 Hanya menggambar + keterangan 3 5 14 gambar Menggambar + keterangan + 4 10 22 penyelesaian Dari tabel diatas, terlihat bahwa dari 1 butir soal essai dan 50 siswa proporsi rerata siswa yang tidak menjawab dengan skor 0 sebesar 46%, hanya menggambar dengan skor 2 sebesar 18%, Hanya menggambar dan memberi keterangan pada gambar dengan skor 5 sebesar 14% dan yang bisa menyelesaikan soal secara lengkap dengan skor 10 sebesar 22%. 2. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub vektor dengan menggunakan CRI. Berdasarkan hasil penelitian pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor dengan menggunakan CRI, berikut peneliti menyajikan hasil analisis data penelitian pemahaman siswa kelas X MIPA pada tiap sub konsep vektor dengan menggunakan CRI. Hasil penelitian kemudiaan dipersentasikan berdasarkan kelompok kategori paham, miskonsepsi, kurang paham dan tidak paham; dihitung dengan menggunakan rumus (Sudijono, 2009:43): ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel. a. Mendefenisikan vektor Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal dalam sub konsep mendefenisikan vektor: Tabel 4. 8 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Mendefenisikan Vektor Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%) Nomor Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak Soal 1 2 17 21 24 Jumlah
48 54 14 22 4 28,4
6 6 4 18 26 12
44 36 48 36 50 42,8
2 4 34 24 20 16,8
Dari tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 1 paling banyak berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 48%, sedangkan miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 44% dan menebak sebesar 2%. Pada butir soal nomor 2, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 54%, sedangkan miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan menebak sebesar 4%. Pada butir soal nomor 17, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 48%, sedangkan paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
34%. Pada butir soal nomor 21, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 36%, sedangkan paham
sebesar 22%,
miskonsepsi sebesar 18% dan menebak sebesar 24%. Pada butir soal nomor 24, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 50%, sedangkan paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 26% dan menebak sebesar 20%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep mendefenisikan vektor seperti dibawah ini: Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab E mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan skalar memiliki besar saja? iya mas Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa siswa 3 untuk soal nomor 1 benar-benar paham dan yakin akan jawabannya. Dek, nomor 1 kamu jawab apa? Saya jawab D mas Itu kamu yakin apa gak? yakin mas berarti besaran vektor itu memiliki besar saja sedangkan skalar memiliki besar dan arah? iya mas coba kamu baca buku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
(siswa mengambil dan membaca defenisi besaran skalar dan vektor) Wah, berarti saya salah dong mas, kebalik ya..hehehe Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa siswa 2 untuk soal nomor 1 mengalami miskonsepsi yaitu membenarkan bahwa besaran vektor itu memiliki besar saja sedangkan skalar memiliki besar dan arah. Coba kita ke soal nomor 24. Menurutmu, jawabanmu gimana? Maksudnya mas? Kamu jawab apa trus tingkat keyakinanmu? Jawab C mas ma ragu-ragu Kamu ragu dengan jawaban yang mana? Sama yang B mas Kenapa kamu ragu? Bingung aja mas Apa yang kamu bingungkan? Vektor kan biasanya ditulis dengan huruf besar trus ada tanda panahnya Maksudnya huruf besar? Huruf kapital? Iya mas. Huruf kapital Kamu pernah baca buku matematika atau fisika yang ada cara penulisan vektor selain menggunakan huruf kapital? Belum mas Kalau kamu punya waktu buat baca, coba kmu cek lagi ya. Hehe Iya mas Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa siswa 2 untuk soal nomor 24 mengalami kebingungan untuk memilih jawaban. Siswa tersebut hanya mengetahui sebagian cara penulisan vektor tetapi tidak mengetahui secara keseluruhan cara penulisan vektor. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan siswa tersebut ke dalam kategori kurang paham dilihat dari jawaban dan tingkat keyakinan pada jawaban soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Dek, coba kamu lihat soal nomor 24 kamu jawab apa, dan tingkat keyakinanmu gimana? Saya jawab D mas. Terus tingkat keyakinanmu? tidak yakin mas kenapa kamu tidak yakin dengan jawabanmu? Setahu saya itu pilihannya benar semua mas Kalau menurut kamu semuanya benar, kenapa kamu gak jawab yakin aja pada tingkat keyakinanmu? Saya bingung mas makanya saya jawab tidak yakin Terus kalo semua jawaban benar, kenapa kamu memilih jawaban D? Gak tau mas kenapa milih D. sepintas aja milih D Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 1 untuk soal nomor 24, tidak paham terhadap soal tersebut. siswa tersebut mengganggap bahwa semua jawaban tersebut benar dan tidak yakin akan jawabannya. Kalimat “sepintas aja milih D” meyakinkan peneliti bahwa siswa tersebut tidak paham dan menebak jawaban untuk soal tersebut. b. Menguraikan komponen-komponen vektor Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal dalam sub konsep menguraikan komponenkomponen vektor: Tabel 4. 9 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menguraikan Komponen-Komponen Vektor Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%) Nomor soal Paham Miskonsepsi Kurang paham Menebak 10 16 8 44 32 13 10 10 46 34 23 8 12 34 46 jumlah 11,33 10 41,33 37,34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Dari tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 10 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 8% dan menebak sebesar 32%. Pada butir soal nomor 13, menunjukkan bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 46%, sedangkan paham sebesar 10%, miskonsepsi sebesar 10% dan menebak sebesar 34%. Pada butir soal nomor 23, menunjukkan bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada kategori menebak dengan persentase sebesar 46%, sedangkan paham sebesar 8%, miskonsepsi sebesar 12% dan kurang paham sebesar 34%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menguraikan komponen-komponen vektor seperti dibawah ini: Kalo nomor 10, kamu jawab apa? Jawab D mas Kamu tau cara ngitungnya pake rumus apa? Iya mas Yakin kah dengan jawabanmu? Iya mas Dari kutipan wawancara diatas, terlihat jelas bahwa siswa 39 untuk soal nomor 10, benar-benar paham dan tahu cara menyelesaikan
soal
tersebut.
oleh
karena
itu
mengkategorikan siswa tersebut ke dalam kategori paham.
peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Klo soal nomor 13, kamu jawab apa? Jawab D mas Yakin kah dengan jawabanmu? Iya mas. Saya yakin Kenapa kamu yakin? Sudah ngitung kah? Sudah mas Terus dapat hasil sesuai dengan jawabanmu? Iya mas. Gimana ngitungnya? Waah lupa e mas. Oret-oretannya dah ilang Mungkin kmu masih ingat caranya walaupun cuman sedikit? Lupa e mas. Hehhe Dari kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa 3 untuk soal 13 mengalami miskonsepsi. Hal ini terlihat dari yakin akan jawabannya dan mengklaim bahwa sudah menghitung dan memperoleh
jawaban
tersebut.
oleh
karena
itu,
peneliti
mengkategorikan siswa 3 untuk soal 13 kedalam kategori miskonsepsi karena yakin akan jawabannya meskipun jawaban tersebut kurang tepat (salah). Nomor 13 kamu jawab apa? B mas Kamu pilih itu kenapa? Saya pilih ini karna ini mas
Dari kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa 25 untuk soal 13 menunjukkan cara menyelesaikan soal tersebut. cara mengerjakannya sudah benar namum mengalamni kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
dalam menentukan nilai dari Cos 45. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal 13 ke dalam kategori kurang paham. Nomor 10 kmu jawab apa? Jawab B mas Yakin kah dengan jawabanmu? Gak yakin mas Terus kamu jawab itu, kamu ngitung terlebih dahulu? Gak mas Terus dapat itu darimana? Nebak aja mas Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa 35 untuk soal nomor 10 tidak yakin akan jawabannya dan tidak menghitung terlebih dahulu dan mengakui bahwa jawaban tersebut adalah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk soal nomor 10 ke dalam kategori menebak atau tidak paham. c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal pilihan ganda dalam sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri: Tabel 4. 10 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Pilihan Ganda Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%) Nomor Soal Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak 3 24 4 58 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Nomor Soal 4 5 9 25 Jumlah
Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%) Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak 52 6 36 6 24 4 54 18 42 12 40 6 4 16 58 22 29,2 8,4 49,2 13,2
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 3 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan paham sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 14%. Pada butir soal nomor 4 paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 52%, sedangkan miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan menebak sebesar 6%. Pada butir soal nomor 5 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 54%, sedangkan paham sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 18%. Pada butir soal nomor 9 paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 42%, sedangkan miskonsepsi sebesar 11%, kurang paham sebesar 40% dan menebak sebesar 6%. Pada butir soal nomor 25 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 16% dan menebak sebesar 22%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
vektor dengan cara geometri soal pilihan ganda seperti dibawah ini: Soal nomor 4 kamu jawab apa? B mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Bukan hasil menebak? Bukan mas. Kalo yang ini saya tahu mas Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa siswa 1 untuk soal nomor 4 benar-benar paham, yakin dengan jawabannya serta menyatakan bahwa bukan hasil tebakan. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan siswa 1 untuk soal 4 ke dalam kategori paham. Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab A mas Tingkat keyakinanmu gimana? Yakin mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena aku ingatnya rumus phytagoras mas jadi F3 = F1 + F2 Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa siswa 26 untuk soal nomor 25 salah dalam menentukan resultan vektor dan salah dalam menerapkan rumus serta yakin akan jawabannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 26 untuk soal nomor 25 ke dalam kategori miskonsepsi. Nomor 4 kamu jawab apa? Jawab A mas Kenapa pilih itu? Bingung aja mas. Bingung antara segitiga ato jajargenjang Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 35 untuk soal nomor 4, mengalamai kebingungan antara 2 jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
dimana salah satu jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk soal nomor 4 ke dalam kategori kurang paham. Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab E mas Yakin kah? Gak mas Kenapa kamu pilih jawaban E? Aku gak tau mas jadi ku nebak aja Dari kutipan wawancara diatas, siswa 2 untuk soal nomor 25 tidak yakin akan jawabannya dan mengakui bahwa jawabannya tersebut adaslah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 25 ke dalam kategori menebak atau tidak paham. Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal essai dalam sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri: Tabel 4. 11 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Essai Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri No Persentase Tingkat Pemahaman Soal (%) Tinggi Sedang Rendah 26 22 14 64 Dari tabel 4.11 dapat dinyatakan bahwa pemahaman siswa berada pada semua tingkatan yaitu pada tingkat rendah sebesar 64% yang merupakan persentase jumlah yang terbanyak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
sedangkan pada tingkat pemahaman sedang dan tinggi sebesar 14% dan 22%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri untuk soal essai no 26 seperti dibawah ini: Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu menggar seperti itu? Pertama Totti berlari ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini mas (4 paling atas) Kenapa kamu tidak wakilkan saja 1 kotak itu dengan 1 meter saja Biar lebih mudah? Terus arahnya kenapa ke arah itu? Kan kelas kita menghadap ke sana mas (selatan). Jadi arah timur nya ya kesini (seperti di gambar) Ow.. terus gimana lagi? Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas (kiri gambar) Okee.. terus? Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini (paling bawah) Ow.. oke oke. Terus resultannya yang mana? Yang ini mas. (menunjuk 5) Arahnya gimana? Arahnya dari sini ke sini mas (pangkal 4 ke ujung 8) Oke oke. Terus dapat resultannya 5 dari mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Gampang mas. Pake rumus phytagoras mas. Ini 3, ini 4, jadi sisi miringnya ini pasti 5 mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 25 untuk soal nomor 26 dapat menggambarkan dan menjelaskan soal tersebut dengan baik. Siswa tersebut dapat menentukan resultan dari soal yang dimaksud serta dapat menghitung besarnya resultan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori paham. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas
Bisa kamu jelasin ke saya bagaimana kamu menggambar itu? Bisa mas. Gini.. awalnya berjalan kearah timur sejauh 4 meter. empat kotak yang ini mas. Iya terus? Trus ke arah utara sejauh 3 meter. tiga kotak yang ini mas Terus? Terus ke barat sejauh 8 meter. yang ini mas Itu 7 ato 8 menurut gambarmu itu? Ow iya mas salah itu. Seharusnya tambah 1 kotak lgi mas Oke oke.. terus untuk perpindahannya gimana? Dari gambarmu itu, mana sih yang merupakan perpindahan ato resultannya? Yang saya tulis x ini mas Arahnya dari mana kemana? Dari sini ke sini mas (ujung tanda panah 8 ke arah pangkal 4) Yakinkah arahnya seperti itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Iya mas Terus untuk besar resultannya? Resultannya itu jarak dari 4 + 3 + 8. Jadi = 15
Menurut kamu, yang kamu jawab itu resultan/perpindahannya atau jarak yang ditempuh Totti? Jadi bingung ku mas Gini aja, jadi menurutmu yang kamu kerjakan itu resultannya? Iya mas Untuk tingkat keyakinanmu, kamu yakin? Iya. Yakin mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 3 untuk soal nomor 26
dapat
menggambarkan
soal
tersebut
walaupun
belum
sempurna.siswa 3 juga dapat menentukan dengan benar resultan dari gambar tersebut tetapi siswa tersebut mengalami kekeliruan dalam menghitung resultan. Yang dihitung bukan resultan tetapi total jarak yang ditempuh bukan resultan (perpindahan). Ketika peneliti mencoba untuk mengkonfirmasi jawaban siswa tersebut, siswa tersebut tetap yakin bahwa yang dikerjakannya itu merupakan resultan.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori miskonsepsi. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Bisa kamu jelaskan ke saya bagaimana kamu menggambar ini? Kita mulai dari sini mas 4 meter ke arah timur (4 bawah) iya? Lanjut lagi ke utara sejauh 3 meter. (menunjuk 3 pada kanan gambar) Iya.. terus? Terus ke barat 8 meter mas. Ini (menunjuk garis paling atas) Oke. Terus 3 ini darimana? Ini kan 8 kurang 4 ini... ow iya mas. Sebenranya ini 4 mas bukan 3. Jadi kalo pake rumus phytagoras 3, 4 sisi miringnya 5 mas. Saya salah disitu mas. Iyaa.. kamu mengerti caranya.cuman kamu kurang teliti Iya mas. Harus lebih teliti lagi mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 39 untuk soal nomor 26 dapat menggambar soal tersebut dengan baik namun salah dalam
menghitung
resultannya.
Oleh
karena
itu
peneliti
mengkategorikan siswa 39 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori kurang paham karena ragu-ragu atas jawabanya. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ku gak ngerti mas jadi gak ku kerjain Sama skali tidak mengerti? Iya mas. Terus kenapa di tingkat keyakinan kmu centang yakin? Oh iya mas. Seharusnya ga yakin mas. Hehehe.. Maaf mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 40 untuk soal nomor 26 tidak mengerjakan soal nomor 26. Ketika diatanyai, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
tersebut secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak mengerti dengan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 40 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori menebak atau tidak paham. d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal dalam sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis: Tabel 4. 12 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Analisis Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%) Nomor soal Paham Miskonsepsi Kurang paham Menebak 6 46 6 36 12 7 28 12 34 26 8 26 4 32 38 11 16 6 48 30 12 10 2 44 44 14 18 6 40 36 15 12 4 44 40 22 30 4 32 34 Jumlah 23,25 5,5 38,75 32,5 Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 6 paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 46%, sedangkan miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan menebak sebesar 12%. Pada butir soal nomor 7 paling dominan berada pada kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
kurang paham dengan persentase sebesar 34%, sedangkan paham sebesar 28%, miskonsepsi sebesar 12% dan menebak sebesar 26%. Pada butir soal nomor 8 paling dominan berada pada kategori menebak dengan persentase sebesar 38%, sedangkan paham sebesar 26%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar 32%. Pada butir soal nomor 11 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 48%, sedangkan paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 6% dan menebak sebesar 30%. Pada butir soal nomor 12 paling dominan berada pada kategori kurang paham dan menebak dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham sebesar 10%, miskonsepsi sebesar 2%. Pada butir soal nomor 14 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 40%, sedangkan paham sebesar 18%, miskonsepsi sebesar 6% dan menebak sebesar 36%. Pada butir soal nomor 15 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham sebesar 12%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 40%. Pada butir soal nomor 22 paling dominan berada pada kategori menebak dengan persentase sebesar 34%, sedangkan paham sebesar 30%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar 32%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis seperti dibawah ini: Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Cara kamu ngerjainnya gimana? Ya dijumlahkan seperti biasa mas Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 2 untuk soal nomor 6 yakin dengan jawabannya dan tahu cara menyelesaikan
soal
tersebut.
Oleh
karena
itu
peneliti
mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 6 ke dalam kategori paham. Kalo Nomor 11 kamu jawab apa? C mas Kamu yakinkah dengan jawabanmu itu Saya yakin mas Kamu ngitung gimana? Lupa mas caranya gimana Tapi kamu yakin menemukan jawaban itu? Iya mas. Tapi lupa kemarin ngitungnya gimana Dari kutipan wawancara diatas, siswa 3 untuk nomor 11 sangat yakin dengan jawabannya dan menyatakan bahwa menemukan jawaban tersebut. ketika ditanya cara mengerjakannya, siswa tersebut mengatakan bahwa lupa cara menghitungnya. Karena yakin akan jawabannya dan mengklaim bahwa menemukan jawaban tersebut, peneliti dapat mengkategorikan siswa 3 untuk soal nomor 11 ke dalam kategori miskonsopsi karena jawabannya tersebut kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Nomor 6 kamu jawab apa? C mas Yakinkah dengan jawaban itu? Gak yakin mas. Saya ragu-ragu Kenapa kamu ragu-ragu? Saya bingung mas jawaban C ato E Memangnya kamu ngitungnya gimana? Jumlahkan seperti biasa mas. Yang i dengan i, j dengan j, k juga dengan k Caramu itu bener lo. Tpi kenapa kamu ragu dengan itu? Aku tu gak ngerti jumlahin min dengan positif itu. Seringnya keliru mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 8 untuk soal nomor 6 tahu dan mengerti akan soal tersebut. namun siswa tersebut kurang yakin dengan jawabannya karena merasa kurang yakin akan hasil perhitungannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 6 ke dalam kategori kurang paham. Trus kalo nomor 11 kamu jawabnya apa? jawab C mas yakinkah dengan jawaban itu? Gak yakin mas Kenapa gak yakin? Gak ngerti mas Gak tau cara ngerjainnya gitu? Iya mas. Gak tau Dari kutipan wawancara diatas, siswa 25 untuk soal nomor 11 dengan jelas mengatakan bahwa tidak yakin atas jawabannya serta tidak mengerti soal tersebut. siswa tersebut juga mengtakan bahwa tidak tahu cara menyelesaikan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 11 kedalam kategori menebak atau tidak paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal dalam sub konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik: Tabel 4. 13 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub Konsep Menghitung Hasil Perkalian Vektor Dengan Perkalian Silang Dan Perkalian Titik Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%) Nomor soal Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak 16 4 14 50 32 18 22 6 28 44 19 4 14 58 24 20 14 8 54 24 Jumlah 11 10,5 47,5 31 Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 16 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 50%, sedangkan paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan menebak sebesar 32%. Pada butir soal nomor 18 paling dominan berada pada kategori menebak dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 6% dan kurang paham sebesar 28%. Pada butir soal nomor 19 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan menebak sebesar 24%. Pada butir soal nomor 20 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 54%, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 8% dan menebak sebesar 24%. Hasil
wawancara
menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik dengan cara analisis seperti dibawah ini: Nomor 16 kamu jawab apa? Jawab A mas Yakinkah dengan itu? Yakin mas Kenapa kamu yakin dan kenapa kamu jawab A? Ya karna ku tau ngerjainnya mas Gimana caranya? Panjang banget mas cara ngerjainnya. Klo jelaskan lagi makin lama mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 26 untuk soal nomor 16 yakin akan jawabannya dan tahu cara untuk menyelesaikan soal tersebut. namun ketika dimintai untuk
menjelaskan cara
mengerjakannya, ia tidak bisa menjelaskan dengan alasan panjang penyelesaiannya dan akan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 26 untuk soal nomor 16 kedalam kategori paham. Nomor 20 kamu jawab apa? Jawab C mas Kamu tau cara menyelesaikan soal itu? Tau mas yang A B cos kan mas? Iya. Terus dapat hasil itu? Iya mas Jawabanmu ini belum benar dek. Menurutmu gimana? Salah dimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Sepertinya saya salah di cos 30 itu mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 40 untuk soal nomor 20 yakin akan jawabannya dan tau cara menyelesaikan soal tersebut. namun iya kurang teliti dalam menyelesaikan perhitungan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 40 untuk soal nomor 20 kedalam kategori miskonsepsi karena jawabannya kurang tepat (salah). Nomor 20 kmu jawab apa? Jawab D mas Yakinkah dengan jawaban itu? Ya saya gak tau mas. Saya jawab A.B itu ya sama dengan 8 x10 Terus? Ya udah gtu aja. Makanya ku jawab D Dari kutipan wawancara diatas, siswa 1 untuk soal nomor 20 ragu akan jawabannya dan kurang paham dalam menyelesaikan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 1 untuk soal nomor 20 kedalam kategori kurang paham. Kalo nomor 16 gimana kamu menjawabnya? Gak tau mas. Gak tau ngerjainnya ato gimana? Iya mas. Gak tau ngerjainnya mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 35 untuk soal nomor 16 dengan jelas mengatakan bahwa tidak tahu cara menyelesaikan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk soal nomor 16 kedalam kategori menebak atau tidak paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
D. Pembahasan Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa siswa telah diajarkan materi vektor sesuai dengan apa yang akan diukur tingkat pemahamannya. Berikut akan dibahas tingkat pemahaman siswa terhadap materi vektor secara keseluruhan dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi vektor pada setiap sub konsep vektor: 1. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor Berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui CRI menunjukan dari 25 butir soal pilihan ganda dan 1 butir soal essai, proporsi rerata siswa dalam kategori paham sebesar 22,08%, miskonsepsi sebesar 8,72% dan menebak sebesar 25,84%. Proporsi terbesar dari keseluruhan siswa berada dalam kategori kurang paham, yaitu sebesar 43,36%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%. Hasil
tersebut
didukung
oleh
hasil
wawancara
yang
menunjukkan bahwa dari 10 orang siswa yang diwawancarai rata-rata berada pada kategori kurang paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub konsep vektor dengan menggunakan CRI. a. Mendefenisikan vektor Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali pemahaman konsep siswa tentang mendefenisikan vektor adalah butir soal nomor 1, 2, 17, 21 dan 24. Pada soal nomor 1 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 48%, miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 44% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 2%; soal nomor 2 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 54%, miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 4%; soal nomor 17 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 48%, paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 34%; soal nomor 21 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 36%, paham sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 18% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 24%; soal nomor 24 dominan proporsi siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 50%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 26% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub konsep mendefenisikan vektor, persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 42,8%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar 28,4%, miskonsepsi sebesar 12% dan menebak atau tidak paham sebesar 16,8%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep mendefinisikan vektor berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa salah dalam memahami pengertian besaran vektor dan besaran skalar; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan, selain itu, siswa juga hanya tahu sebagian materi tidak secara keseluruhan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
b. Menguraikan komponen-komponen vektor Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali pemahaman konsep siswa tentang menguraikan komponenkomponen vektor adalah butir soal nomor 10, 13, 23. Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI untuk butir soal nomor 10 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 8% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 32%; soal nomor 13 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 46%, paham sebesar 10%, miskonsepsi sebesar 10% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 34%; dan soal nomor 23 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham sebesar 46%, paham sebesar 8%, miskonsepsi sebesar 12% dan kurang paham yaitu sebesar 34%. Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub konsep menguraikan komponen-komponen vektor, persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 41,33%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar 11,33%, miskonsepsi sebesar 10% dan menebak atau tidak paham sebesar 37,34%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep komponen-komponen vektor berada pada kategori rendah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal. c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali pemahaman
konsep
siswa
tentang
Menjumlahkan
dan
mengurangkan buah vektor secara geometri adalah butir soal nomor 3, 4, 5, 9, 25 dan 26. Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI untuk butir soal nomor 3 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 58%, paham sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 14%; soal nomor 4 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 52%, miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 6%; soal nomor 5 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 54%, paham sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 18%; soal nomor 9 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 42%, miskonsepsi sebesar 12%, kurang paham sebesar 40% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 6%; dan soal nomor 25 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 58%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 16% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 22%. Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal pilihan ganda untuk sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri, persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 49,2%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar 29,2%, miskonsepsi sebesar 8,4% dan menebak atau tidak paham sebesar 13,2%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri, berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30% dan persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal. Hasil analisis pada soal essai yaitu soal nomor 26, menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang paling banyak adalah tidak mengerjakan soal yaitu sebesar 46%; yang hanya dapat menterjemahkan soal cerita ke dalam bentuk gambar sebesar 18%; yang dapat menerjemahkan soal cerita ke dalam bentuk gambar dan memberi keterangan dengan benar pada gambar sebesar 14%; dan yang dapat menyelesaikan soal dengan benar sebesar 22%. Hal ini menunjukkan tingkat pemahaman siswa berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari persentase banyaknya siswa yang dapat menyelesaikan soal dengan benar berada pada rentang 0% - 30 %. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah, salah dalam menterjemahkan soal serta salah dalam melakukan perhitungan resultan; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan untuk menentukan resultan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal. d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali pemahaman
konsep
siswa
tentang
menjumlahkan
dan
mengurangkan vektor secara analisis adalah butir soal nomor 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15 dan 22. Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI untuk butir soal nomor 6 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 46%, miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 12%; soal nomor 7 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 34%, paham sebesar 28%, miskonsepsi sebesar 12% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 26%; soal nomor 8 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
sebesar 38%, paham sebesar 26%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar 32%; soal nomor 11 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 48%, paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 6% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 30%; soal nomor 12 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham dan kurang paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar 10% dan miskonsepsi sebesar 2%; soal nomor 14 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 40%, paham sebesar 18%, miskonsepsi sebesar 6% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 36%; soal nomor 15 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar 12%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 40%; dan soal nomor 22 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham yaitu sebesar 34%, paham sebesar 30%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar 32%. Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal pilihan ganda untuk sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis, persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 38,75%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar 23,25%, miskonsepsi sebesar 5,5% dan menebak atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
paham sebesar 32,5%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis, berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal. e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali pemahaman konsep siswa tentang menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik adalah butir soal nomor 16, 18, 19 dan 20. Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI untuk butir soal nomor 16 dominan persentase jumlah siswa berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
pada kategori kurang paham yaitu sebesar 50%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 32%; soal nomor 18 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 6% dan kurang paham sebesar 28%; soal nomor 19 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 58%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 24%; dan soal nomor 20 dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 54%, paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 8% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 24%. Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik, persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 47,5%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar 11%, miskonsepsi sebesar 10,5% dan menebak atau tidak paham sebesar 31%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara. Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal. E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan instrumen soal essai yang hanya untuk indikator menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor dengan cara geometri. 2. Pada saat pengambilan data, ada 1 (satu) kelas yang tidak langsung didampingi oleh peneliti. 3. Pada saat wawancara, tidak semua siswa bisa dilibatkan dalam proses ini. Wawancara dilakukan pada saat pulang sekolah sehingga kegiatan ini dilakukan secara singkat dan tidak mendalam dikarenakan ada beberapa siswa yang terburu-buru karena sudah ditunggui orang tuanya di depan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
4. Keterbatasan waktu dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada dibawah 30% yakni sebesar 22,08%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 8,72%; kurang paham sebesar 43,36%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 25,84%. 2. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep mendefinisikan vektor dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa
yang berada dibawah 30% yakni sebesar
28,40%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 12%; kurang paham sebesar 42,80%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 16,80%. 3. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menguraikan komponen-komponen vektor dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada dibawah 30% yakni sebesar 11,30%. miskonsepsi sebesar 10%; kurang paham sebesar 41,33%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 37,34%.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
4. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa dalam menjawab soal pilihan ganda yang berada dibawah 30% yakni sebesar 29,20%; dan soal essai sebesar 22%. Analisa lanjutan tingkat pemahaman konsep siswa dalam menjawab soal pilihan ganda didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 8,4%; kurang paham sebesar 49,20%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 13,20%. 5. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada dibawah 30% yakni sebesar 23,25%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 5,50%; kurang paham sebesar 38,75%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 32,50%. 6. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menghitung hasil perkalian titik dan perkalian silang vektor dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada dibawah 30% yakni sebesar 11%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 10%; kurang paham sebesar 47,50%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar 31%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
B. Saran 1. Bagi guru a. Guru diharapkan lebih banyak lagi memberikan latihan soal secara bervariasi kepada siswa agar siswa lebih terampil dalam mengerjakan soal b. Guru diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran agar siswa mampu memahami materi vektor dengan baik. 2. Bagi siswa a. Siswa sebaiknya berani bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pada
saat
proses
pembelajaran berlangsung, sehingga ketika mengerjakan soal tidak mengalami kebingungan b. Siswa sebaiknya rajin mengerjakan soal latihan tentang materi vektor. 3. Peneliti selanjutnya a. Peneliti
diharapkan
untuk
menggali
faktor-faktor
yang
menyebabkan siswa SMA kelas X kurang memahami materi vektor. b. Pertanyaan wawancara diharapkan mengkaji lebih dalam jawaban
siswa dan
jawabannya.
tingkat
keyakinan
siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. (1998). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Liberty: Yogyakarta Budi, Kartika. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi Yang Terjadi. Widya Dharma. Yogyakarta: Pendidikan IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (Th. III. No 1. Oktober 1992) Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Dr. Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Herdiansyah, Haris. (2010). Metode penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba. Humanika Jihad, Asep & Haris, Abdul. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Kanginan, Marthen. (2013). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga Ma’rifa, Kamaludin dan Fihrin. Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus Pada Siswa SMA Negeri Di Kota Palu . Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 3 Matondang, Zulkifli. (2009). Validitas dan reabilitas suatu instrument penelitian, jurnal tabularasa, volume 6, nomor 1 Murni, dewi. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi Genetika Menggunakan CRI. Semirata 2013: FMIPA UNILA Hal.206 Permana, Iwan. (2013). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certainty of Response Index) Termodifikasi. Jurnal Laporan Lemlit UIN, Hal. 4 Pujianto, nurjannah, dan Darmadi. Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 1
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Santyasa, I W. (2006). Konsepsi, Miskonsepsi, dan Model Pembelajaran Konstruktivisme Tipe Novick. http://repository.upi.edu/operator/upload/s _fis _ 054039_chapter2.pdf. (diakses 5 Agustus 2016) Saripudin, Aip., Dkk. (2009). Praktis Belajar Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sudijono, anas. (2009). Pengantar statistic pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&H). Bandung: Alfabeta Sunardi dan Siti Zenab. (2014). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Bandung : Yrama Widya Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: PT. Grasindo Surya, Yohanes. (2001). Fisika Itu Mudah 1/A. Tangerang: Bina Sumber Daya Mipa Suryabrata, Sumadi. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis,Yogyakarta: Andi Offset Syafaruddin. (2008). Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Widodo, Y. T. B. (2006). Brilliant Solution- Cara Cerdas Mengerjakan Soal Fisika Mekanika untuk SMA/MA. Yogyakarta: Andi Offset Yolanda, Syuhendri dan Andriana. (2015). Analisis Pemahaman Konsep siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Materi Suhu dan Kalor dengan Instrumen TTCI dan CRI. Palembang: Prosiding Seminar Nasional pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Nama Nomor induk siswa Kelas/semester
: …………………………………….. : …………………………………….. : ……………………………………..
SOAL TES MATERI POKOK: VEKTOR PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL a. Tulislah terlebih dahulu nomor absen anda pada tempat yang telah disediakan. b. Bacalah dengan teliti petunjuk soal dan cara mengerjakannya sebelum menjawab. c. Kerjakan soal-soal pada lembar jawaban yang telah disediakan d. Waktu tes menit. e. Jumlah soal sebanyak 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda f. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru. g. Bacalah dengan tenang dan teliti. h. Setelah mengisi jawaban pada tiap soal, centanglah tingkat keyakinan jawaban anda pada kolom yang sudah disediakan! 1. Pernyataan yang benar tentang besaran vektor dan besaran skalar a. Sama-sama memiliki besar dan arah b. Sama-sama memiliki besar saja c. Besaran skalar memiliki besar dan arah sedangkan besaran vektor memiliki arah saja d. Besaran vektor memiliki besar saja sedangkan besaran skalar memiliki besar dan arah e. Besaran skalar memiliki besar saja sedangkan besaran vektor memiliki besar dan arah Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
2. Besaran yang merupakan besaran vektor adalah a. Luas b. Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
c. Gaya d. Volume e. daya Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
3. Metode yang bukan metode untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih adalah… a. Metode segitiga b. Metode lingkaran c. Metode polygon d. Metode jajar genjang e. Metode analisis Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
4. Perhatikan gambar berikut
R B
A Metode yang digunakan untuk menjumlahkan vektor A dan vektor B adalah: a. Metode jajar genjang b. Metode segitiga c. Metode polygon d. Metode lingkaran e. Metode analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
5. Perhatikan gambar berikut: C D B
a. b. c. d. e.
A A=B+C+D B=C+D+A C=D+A+B D=A+B+C A+B=C+D Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
6. Diketahui dua buah vektor : A= 3i – 6j + 2k B= i + 3j – 5k Penjumlahan vektor A dan vektor B adalah a. 3i + 3j + 2k b. i - 6j - 5k c. 4i – 3j - 3k d. 2i - 9j + 7k e. 4i - 9j - 3k Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
7. Dua buah vektor D dan E dijumlahkan. Jika besar vektor D dan E masing masing 4 satuan dan 5 satuan serta sudut apitnya 600, vektor resultan dari penjumlahan tersebut adalah…. Satuan a. √ b. √ c. √ d. √ e. √ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
8. Perhatikan gambar berikut
R
2 0
60
3 Besarnya vektor R adalah a. √ b. √ c. √ d. √ e. √ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
9. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok keselatan sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal … a. 18 meter arah barat daya b. 14 meter arah selatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
c. 13 meter arah tenggara d. 12 meter arah timur e. 10 meter arah tenggara Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
10. Sebuah vektor gaya F = 20 √3 N membentuk sudut 60° terhadap sumbu-x. Besar komponen vektor pada sumbu-y adalah ... a. √ N b. 20 N c. √ N d. 30 N e. 60 N Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
11. Vektor x besarnya 3 satuan dan membentuk sudut 450 terhadap sumbu x positif. Adapun vektor y besarnya 3 satuan dan berarah -450 terhadap sumbu x positif. Jika kedua vektor tersebut dijumlahkan, sudut yang dibentuk resultan vektor tersebut terhadap sumbu x positif adalah…. a. -300 b. 00 c. 300 d. 450 e. 600 Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
12. Perhatikan gambar gaya berikut ini!
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah.... a. 2,0 N b. 2 √3 N c. 3,0 N d. 3 √3 N e. 4√3 N Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
13. Sebuah vektor gaya F nilai 5 N dan membentuk sudut 450 terhadap sumbu x positif. Nilai komponen-komponen vektor gaya F terhadap sumbu x dan sumbu y adalah… a.
√ N dan √
b.
N dan
c. d. e.
√ N dan √ N √ N dan N N dan √ N
√ N
Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
14. Perhatikan gambar berikut. x
F =2 N 300 600
Supaya benda tetap diam, besar gaya x adalah … a. 2 b. √ c. √ d. 4 e. 2√ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
15. Diketahui 2 buah vektor sebagai berikut A = 2i + 3j B = 4i + 6j + 8k Vektor C merupakan vektor hasil penjumlahan di vektor A dan vektor B. besar vektor C adalah … a. √ b. √ c. √ d. √ e. √ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
16. Diketahui 2 buah vektor sebagai berikut A = i + j + k dan B = 2i + j + 3k Perkalian silang antara vektor A dan vektor B adalah a. 2i – j – k b. 2i + j + k c. 2i + j – k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
d. 2i – j + k e. i - 2j + k Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
17. Dari pernyataan-pernyataan berikut, pernyataan yang benar adalah… a. Penjumlahan dua buah vektor akan menghasilkan sebuah konstanta b. Penjumlahan dua buah vektor akan menghasilkan sebuah vektor yang nilainya selalu lebih besar daripada vektor pertama c. Perkalian silang dua buah vektor menghasilkan konstanta d. Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan sebuah vektor e. Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan sebuah konstanta. Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
18. Diketahi : A = i + 3j + 5k B = 3i + j + 5k Hasil dari A.B adalah … a. 27 b. 28 c. 29 d. 30 e. 31 Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Untuk nomor 19 dan 20 Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan, B = 10 satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 30°. 19. Nilai dari (A x B) adalah: a. 40 b. √ c. √ d. e. √ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
20. Nilai dari (A • B) adalah: a. 40 b. √ c. √ d. e. √ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
21. Diketahui vektor A:
Gambar dibawah ini yang menunjukan vektor -2A adalah: a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
d.
e.
Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
22. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90°. Resultan kedua vektor tersebut adalah .... a. 20 cm b. √ cm c. cm d. √ cm e. √ cm Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
23. Sebuah vektor kecepatan membentuk sudut 600 terhadap sumbu x positif dan besarnya 20 m/s. besar komponen kecepatan tersebut dalam arah sumbu y adalah: a. 10 m/s b. √ m/s c. √ m/s d. √ m/s e. √ m/s Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
24. Penulisan vektor A yang benar, kecuali… a. A b. A c. d. ̅ e. ⃗⃗ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
25. Perhatikan gambar berikut. F3
F2
F1 Tiga buah gaya F1, F2, dan F3 memiliki arah dan besar seperti pada gambar berikut ini. Hubungan yang benar untuk ketiga gaya tersebut adalah ... a. F1 + F2 = F3 b. F2 + F3 = F1 c. F3 + F1 = F2 d. F1 + F2 = F3 = 0 e. F1 = F3 = F2 Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Soal Uraian. 26. Totti berlari kearah timur sejauh 4 meter. Kemudian ia berbelok ke arah utara sejauh 3 meter. Setelah beristirahat sejenak, ia berjalan lagi ke arah barat sejauh 8 meter. Gambarkan vektor pergerakan Totti dan hitung perpindahannya (resultan). Jawaban uraian
........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ Tingkat Keyakinan Jawaban Tidak Yakin
Ragu-Ragu
Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa 1. Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
2. Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
3. Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
4. Siswa 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
5. Siswa 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Uji Kesukaran Soal Tes Pilihan Ganda No
Nama
1 MN 2 FL 3 C 4 AL 5 CL 6 YS 7 BS 8 I 9 H 10 J Jumlah Benar Jumlah Siswa Tingkat Kesukaran
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 10 10
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 10
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 10
1
0.8
1
0.9 0.7 0.4 0.6 0.3 0.1 0.9 0.7 0.9 0.3 0.7 0.3 0.7 0.6 0.1 0.3 0.8 0.7 0.3 0.4 0.4
1
6 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 10
TK 0,00 - 0,30 0,31 - 0,70 0,71 - 1,00
7 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 4 10
8 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 10
9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 3 10
10 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 10
Nomor Soal Pilihan Ganda 11 12 13 14 15 16 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 9 7 9 3 7 3 10 10 10 10 10 10
Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah
Soal Pilihan Ganda 9,10,14,16,19,20,23 6,7,8,12,15,17,18,22,24,25 1,2,3,4,5,11,13,21,
17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 10
18 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 10
19 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10
20 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 3 10
21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 10
22 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 10
23 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 10
24 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 10
25 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 4 10
Jumlah Soal 7 10 8
135
Jumlah 14 15 16 20 11 14 19 15 10 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Uji Kesukaran Soal Tes esai No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama MN FL C Alixia Clansa YS Beatrix Sari Inggrida Herlina Junai Jumlah Benar
Soal 26 (soal esai) 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5
Jumlah Siswa
10
Tingkat Kesukaran
0,5 ( Sedang)
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Data Penelitian kelas
no
X MIPA 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No. soal 1 Inisial b/s 0 R. A 0 T.W 1 S. S 1 P. K 1 S. B 1 R. E 1 L. M 0 R. S 1 T. A 1 V. N 1 Y. K 1 Y. K2 1 R.C.S 1 P 1 N. A 1 S. T 1 M. A 1 Y. D 1 M. R 1 T. E 1 R. A 1 N. B 1 P. L 1 N. A 1 G. J
2
3
4
5
6
7
8
9
10 cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri R 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 0 T Y 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 0 T 1 Y 0 T Y 1 Y 1 Y 0 Y 1 R 1 Y 0 R 1 Y 0 R 0 R Y 1 Y 1 R 0 T 1 R 1 R 0 R 1 T 0 T 0 T Y 1 Y 1 Y 1 R 0 R 0 R 0 Y 1 R 0 R 0 Y R 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 0 T 0 T 1 Y 0 T R 1 Y 1 R 0 Y 1 R 1 R 0 R 0 R 1 Y 0 R Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 1 R Y 1 Y 1 R 0 T 1 R 1 R 0 R 1 T 0 T 0 T Y 1 Y 0 R 1 Y 0 R 1 R 0 Y 1 R 1 Y 0 R Y 1 Y 1 R 0 R 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 0 R Y 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 Y 1 T 1 R 1 Y R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 1 T R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 0 Y 1 R 1 R 1 Y 1 R R 1 R 0 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 T 1 T 0 Y 0 T Y 1 R 1 R 1 R 1 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R Y 1 Y 1 R 1 R 1 T 0 R 0 R 1 T 0 R 0 R R 0 R 0 R 1 R 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 0 R R 1 R 1 R 1 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 R 1 R Y 1 Y 1 T 1 R 0 Y 1 Y 1 T 1 T 0 R 0 R Y 1 Y 0 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 T R 1 T 0 R 1 R 0 T 1 R 1 T 1 T 1 Y 0 R 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas
no
X MIPA 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No. soal Inisial R. A T.W S. S P. K S. B R. E L. M R. S T. A V. N Y. K Y. K2 R.C.S P N. A S. T M. A Y. D M. R T. E R. A N. B P. L N. A G. J
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri 0 R 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R 0 R 1 T 0 T 1 T 0 R 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 0 T 1 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T 0 R 1 R 0 Y 1 R 1 T 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 Y 0 Y 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 T 0 T 1 T 1 R 0 T 0 T 1 Y 0 R 1 Y 0 T 1 T 0 Y 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R 0 R 0 R 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R 1 R 1 R 0 R 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 0 T 0 T 0 T 1 T 1 R 0 T 0 T 0 T 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 T 0 R 0 R 1 T 0 R 0 T 0 T 1 Y 0 R 1 R 0 R 1 R 0 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 1 R 0 R 1 R 0 T 1 T 0 T 0 R 0 T 1 Y 0 T 1 R 0 R 1 Y 0 Y 0 T 0 T 0 R 0 T 1 Y 0 T 0 R 0 R 0 R 0 T 0 T 1 T 0 T 0 T 0 T 0 R 1 T 0 T 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 T 1 R 0 R 0 R 0 Y 0 T 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 Y 0 T 0 T 0 R 1 R 0 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas
no
X MIPA 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No. soal Inisial R. A T.W S. S P. K S. B R. E L. M R. S T. A V. N Y. K Y. K2 R.C.S P N. A S. T M. A Y. D M. R T. E R. A N. B P. L N. A G. J
21 22 23 24 25 26 Total Benar b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri PG 1 Y 0 T 1 T 0 T 1 R 0 R 11 1 R 1 T 0 T 0 R 0 T 0 T 10 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 0 Y 10 0 T 0 T 0 T 0 R 1 R 0 T 9 0 R 0 R 0 R 0 Y 1 R 0 T 9 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 6 0 T 0 T 1 R 0 Y 0 T 0 T 8 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 7 1 Y 0 R 0 T 0 T 0 T 0 R 7 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 4 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 R 1 R 14 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 0 R 8 1 R 1 Y 0 R 0 T 0 T 0 T 12 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 9 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 0 R 15 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T 1 T 12 0 R 0 R 0 R 0 Y 0 Y 0 R 12 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 1 T 10 0 R 0 T 0 R 0 R 0 R 0 T 10 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 10 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 7 0 R 1 T 0 T 0 R 0 R 0 T 10 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 9 1 Y 1 Y 0 T 0 Y 0 Y 0 T 11 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 1 R 10
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas no 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 X MIPA 38 4 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
No. soal Inisial E. S A. P A. U.A A.A.A G.O A.H A.E F.H.W F A.R.A A.P.P Y.P.R J.L Y.N.H T.A F2 V.C.T E.K G.C A.A E.A.N B.E.S C.L E.D A
1
2
3
b/s cri b/s cri b/s cri b/s 0 Y 1 Y 1 Y 1 1 R 0 Y 1 Y 1 1 Y 0 R 1 Y 1 0 R 1 R 0 R 1 0 R 0 R 1 R 1 1 Y 1 R 0 T 1 1 Y 1 Y 1 R 1 0 R 0 Y 1 Y 1 1 Y 1 Y 0 Y 1 1 T 0 T 1 R 0 1 R 0 R 1 Y 1 1 Y 1 R 0 R 1 0 Y 1 Y 0 R 1 1 Y 1 Y 0 R 1 1 Y 1 R 0 T 0 1 R 1 R 1 R 1 1 R 0 R 0 T 1 1 Y 1 R 0 R 1 1 Y 1 R 0 T 1 1 R 0 R 0 T 0 1 R 0 Y 0 R 1 1 R 0 R 0 R 1 0 R 0 R 0 R 1 1 R 1 Y 1 T 1 1 Y 1 Y 1 Y 1
4
5 cri Y Y Y R Y Y R Y R R Y R Y Y Y Y R Y R T Y Y Y R Y
6
b/s cri b/s cri 1 Y 1 Y 0 T 1 T 1 Y 0 R 0 R 1 Y 1 Y 0 Y 0 T 1 T 0 R 1 T 0 Y 1 Y 0 T 1 Y 0 T 1 R 1 R 1 R 1 Y 0 Y 1 R 0 T 1 R 1 Y 1 Y 1 T 0 R 1 T 1 R 1 R 1 T 1 R 0 T 0 R 1 R 1 R 1 R 1 Y 0 R 1 Y 1 R 1 R 1 R 1 Y 1 Y 1 Y
7 b/s 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
8
9
10 cri b/s cri b/s cri b/s cri Y 1 Y 0 Y 0 T T 0 R 1 R 0 Y R 0 Y 1 Y 1 R R 0 R 1 Y 1 R T 1 R 1 Y 0 R Y 1 Y 0 Y 1 Y T 1 R 1 Y 1 Y Y 1 Y 1 Y 0 Y Y 1 Y 1 Y 1 Y Y 0 R 1 Y 0 T Y 1 Y 1 Y 0 R Y 1 Y 1 Y 1 Y T 1 T 1 R 0 R Y 1 Y 1 R 1 Y R 1 Y 0 R 0 R R 1 Y 0 R 0 R Y 0 T 0 R 1 Y Y 1 T 1 R 1 Y R 0 T 1 R 0 T Y 1 R 1 Y 0 T Y 1 Y 0 Y 0 T Y 1 R 0 Y 0 R R 0 T 1 R 0 T Y 0 T 1 R 0 T Y 1 Y 1 Y 0 R
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas
no
X MIPA 4
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
No. soal Inisial E. S A. P A. U.A A.A.A G.O A.H A.E F.H.W F A.R.A A.P.P Y.P.R J.L Y.N.H T.A F2 V.C.T E.K G.C A.A E.A.N B.E.S C.L E.D A
11 12 13 14 b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri 0 T 0 T 1 Y 0 T 0 Y 0 T 0 T 1 Y 0 R 0 R 1 R 1 Y 0 R 0 R 1 R 1 R 1 R 0 R 0 R 1 Y 1 Y 1 T 0 R 0 Y 1 Y 0 T 1 R 1 Y 1 Y 0 R 1 Y 1 Y 0 T 0 T 1 Y 1 Y 1 R 1 T 0 R 0 R 1 R 0 R 1 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T 0 Y 0 Y 1 Y 1 Y 0 R 0 R 1 T 0 R 1 R 0 R 1 R 1 T 1 T 0 T 0 R 0 R 0 R 0 R 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 1 T 0 T 0 T 1 Y 1 T 0 T 0 R 1 Y 1 Y 1 Y 0 T
15 b/s 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
16 cri Y T R R R T R R T T Y Y R R T R T Y T T T T R T Y
b/s 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
17 cri Y Y Y R R T T R R R R R R R R R T Y Y T Y R T T T
b/s 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
cri Y Y R R R T Y R R R R Y T R R R T R T Y Y R T T Y
18 19 20 b/s cri b/s cri b/s cri 1 T 0 R 0 R 0 Y 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 1 Y 1 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 T 0 R 0 R 0 T 0 T 0 T 1 Y 0 R 0 R 1 Y 1 R 1 Y 0 R 0 T 0 R 1 Y 0 Y 1 R 1 T 0 T 0 Y 0 R 1 R 0 R 0 T 0 R 1 T 1 R 0 Y 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 1 Y 0 T 0 R 0 T 0 R 1 R 0 T 0 Y 0 T 0 T 0 R 1 T 1 Y 1 Y 1 Y
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas
no
X MIPA 4
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
No. soal Inisial E. S A. P A. U.A A.A.A G.O A.H A.E F.H.W F A.R.A A.P.P Y.P.R J.L Y.N.H T.A F2 V.C.T E.K G.C A.A E.A.N B.E.S C.L E.D A
21 b/s cri 0 T 0 Y 0 Y 1 R 1 R 1 Y 1 Y 0 R 1 Y 1 R 1 R 1 Y 0 Y 1 Y 0 T 0 Y 0 T 0 Y 0 T 0 T 1 Y 0 Y 0 Y 1 Y 1 Y
22 b/s 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
cri Y Y Y Y R R Y Y R T Y Y Y Y T R T R T T R Y Y Y Y
23 24 b/s cri b/s cri 1 Y 0 Y 0 Y 0 T 0 R 0 Y 0 Y 1 R 1 Y 0 R 1 T 0 R 0 T 0 R 0 Y 0 Y 1 Y 0 R 0 R 0 R 1 Y 0 R 1 T 0 Y 0 R 0 Y 0 Y 0 Y 0 R 0 Y 0 R 0 R 1 R 0 T 1 R 0 Y 0 T 0 R 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 0 R 0 T 1 T 0 Y 1 Y 0 T 1 Y
25 b/s cri 0 Y 1 R 0 Y 0 R 1 Y 0 R 1 R 0 Y 0 R 0 T 1 R 0 Y 0 R 1 R 0 T 0 R 1 T 0 R 0 T 0 T 0 Y 0 R 0 Y 0 R 0 R
26 b/s 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
Cri T T Y Y R Y T Y T Y Y Y R R Y T T T Y T Y Y Y Y Y
Total Benar PG 13 10 9 11 11 12 19 12 14 8 19 21 6 15 10 10 12 12 7 7 9 6 10 15 20
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Frekuensi Siswa Berdasarkan Kategori Pemahaman Kategori Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak Jumlah
1 24 3 22 1 50
2 27 3 18 2 50
Kategori Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak Jumlah
3 12 2 29 7 50
4 26 3 18 3 50
16 2 7 25 16 50
5 12 2 27 9 50
17 7 2 24 17 50
6 23 3 18 6 50
18 11 3 14 22 50
7 14 6 17 13 50
19 2 7 29 12 50
NOMOR SOAL 8 9 10 13 21 8 2 6 4 16 20 22 19 3 16 50 50 50
NOMOR SOAL 20 21 7 11 4 9 27 18 12 12 50 50
11 8 3 24 15 50
22 15 2 16 17 50
12 5 1 22 22 50
23 4 6 17 23 50
13 5 5 23 17 50
14 9 3 20 18 50
24 2 13 25 10 50
25 2 8 29 11 50
15 6 2 22 20 50
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Persentase Tiap Nomor Soal Berdasarkan Kategori Pemahaman
Paham
1 48
2 54
3 24
4 52
5 24
Persentase Tiap Nomor Soal 6 7 8 9 10 46 28 26 42 16
Miskonsepsi
6
6
4
6
4
6
12
4
12
8
6
2
10
6
4
Kurang Paham
44
36
58
36
54
36
34
32
40
44
48
44
46
40
44
Menebak
2
4
14
6
18
12
26
38
6
32
30
44
34
36
40
100
100
100
10 0
10 0
10 0
10 0
100
100
100
100
100
100
100
100
Kategori
Jumlah
Kategori
Persentase Tiap Nomor Soal 19 20 21 22 4 14 22 30
Paham
16 4
17 14
18 22
Miskonsepsi
14
4
6
14
8
18
Kurang Paham
50
48
28
58
54
Menebak
32
34
44
24
Jumlah
100
100
100
100
11 16
12 10
13 10
14 18
15 12
23 8
24 4
25 4
4
12
26
16
36
32
34
50
58
24
24
34
46
20
22
100
100
100
100
100
100
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Frekuensi Untuk Soal Essai Kategori Penilaian Tidak Gambar Gambar+Keterangan Penyelesaian Jumlah
Jumlah Siswa 23 9 7 11 50
Lampiran 10 Persentase Untuk Soal Essai Kategori Penilaian Tidak Gambar Gambar+Keterangan Penyelesaian Jumlah
Persentase (%) 46 18 14 22 100
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 11 Dokumentasi (Foto-foto)