1
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN TORTILLA CHIPS JAGUNG DI HOME INDUSTRY INSAN MANDIRI KLATEN Nonik Desi Tri Lestari, Kusnandar , Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax(0271)637457 Email :
[email protected]. Telp. 085755086848 Abstract : The main aim of this study are to examine the amount of expense, income, profit, and value added per raw material over tortilla chips production in Insan Mandiri home industry Klaten and to determines appropriate alternative strategies for InsanMandiri home industry Klaten. The research proposes an analytic framework that combines descriptive analysis method as the basic method and purposive technique as the technique to select the respondents, which means it was applied to the people who had involved on the research for a long time and still in active condition. The analysis yields four results: (1) the total expense for tortilla chips production is Rp. 37.215.944,19/month, (2) the income over tortilla chips is Rp. 47.474.500,00/month, (3) profits gained from tortilla chips is Rp. 10.258.555,81 (4) value added per raw material of tortilla chips is Rp. 4.916,56/Kg. For the marketing strategies, SWOT analysis is applied to identify external factors and internal factors and SWOT matrix to formulate the alternative strategies in marketing Insan Mandiri home industry Klaten. The alternative strategies that can be applied are keep or expanse the current market, keep a good partnership with suppliers to guarantee the continuity of production, improve the production to meet the demands of agents and consumers, utilize governments facilities, take part in bussines micro, small and medium training to increase and improve the marketing technology marketing management; keep the good relationship and cooperation with consumers and agents; improve the product quality and maximize the packaging to reach all societies. Keywords: processing, home industry, corn, tortilla chips, value added, marketing strategy. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, dan nilai tambah per bahan baku pada olahan tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri Klaten dan untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk Home industry Insan Mandiri. Metode dasar penelitian ini adalah adalah metode deskripsi analisis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara studi kasus yaitu Home Industry Insan Mandiri. Teknik pengambilan responden secara purposive yaitu kepada orang-orang yang telah cukup lama dan masih aktif terlibat dalam kegiatan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)biaya total tortilla chips sebesar Rp 37.215.944,19/bulan, (2)penerimaan tortilla chips sebesar Rp 47.474.500,00/bulan, (3) keuntungan tortilla chips sebesar Rp 10.258.555,81, (4) nilai tambah per bahan baku pada tortilla chips Rp 4.916,56/Kg. Strategi pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal dan matrixs SWOT untuk merumuskan alternatif strategi dalam pemasaran Home Industry Insan. Alternatif strategi yang dihasilkan antara lain memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada, menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi, meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen, pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatihan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan memperbaiki managemen pemasaran, mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen dan agen, memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat. Kata kunci: Home industry, jagung, tortilla chips, nilai tambah, dan strategi pemasaran.
1
2
pertanian, perikanan, peternakan, PENDAHULUAN Sektor utama dalam kehutanan mencapai 3,97%, perekonomian bangsa Indonesia sedangkan untuk sektor adalah sektor pertanian. Hampir pertambangan dan penggalian hanya semua sektor yang ada di Indonesia 1,49%. Sektor pertanian mampu tidak lepas dari sektor pertanian. memberikan kontribusi yang cukup Merurut Badan Pusat Statistik tahun besar terhadap total PDB. 2011-2012 laju pertumbuhan pada Tabel 1. Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Pangan di Indonesia pada Tahun 2013 Komoditi Padi Jagung Kedelai
Luas Panen (hektar)
Produksi (KU)
Produktivitas (Ku/Ha) 13.769.913 51,46 3.857.359 47,99 554.132 14,57
7.086.657.100 1.851.043.500 80.756.800
Sumber : BPS Indonesia 2013 Banyaknya hasil pertanian di Indonesia Tahun 2013, jagung Indonesia menjadikan para pelaku merupakan kebutuhan yang cukup usaha untuk menciptakan nilai penting bagi kehidupan manusia dan ekonomis terhadap hasil pertanian. merupakan komoditi tanaman Menurut data Badan Pusat Statistik pangan kedua setelah padi. Tabel 2. Komposisi Nutrisi Jagung Muda dan Jagung Tua Komponen Kalori Protein Lemak Kalsium Fosfor
Kadar
Komponen 33 kal 2,2 gr 0,1 gr 7 mg 100 mg
Sumber : Gayo (1990) dalam Warisno 1991 Jagung yang kaya akan nutrisi dan kandungan gizinya menjadikan daya tarik terhadap minat konsumen didalam mengkonsumsi jagung. Nilai tambah terhadap produk hasil pertanian diperoleh dari adanya proses pengolahan. Proses pengolahan jagung menjadi tortilla chips dikembangkan di Home Industry Insan Mandiri. Pengolahan jagung menjadi Tortilla chips dapat memberikan nilai tambah pada produk olahan bahan makanan tersebut. Dengan terbentuknya harga baru dari produk olahan jagung dapat memberikan
Kadar Besi Nilai Vit A Vit B1 Vit C Air
0,5 mg 200 SI 0,08 mg 8 mg 89,5 g
keuntungan yang lebih tinggi bila dibandingkan tanpa melalui proses pengolahan. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. Home Industry akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan pengelolaan manajemen Pemasaran secara baik. Potensi pemasaran tortilla chips belum dioptimalkan secara maksimal oleh pengusaha. Hal ini terlihat dengan kegiatan pemasaran yang masih terbatas ke delapan agen besar yang terletak di daerah Solo, Klaten, magelang dan Yogyakarta, promosi belum gencar
3
masih dari mulut ke mulut. Suatu manajerial sangat sederhana yang terdapat di dalamnya, sangat membutuhkan perumusan strategi pemasaran yang tepat sebagai alternatif untuk mengembangkan pasar Home Industry Insan Mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan jagung menjadi tortilla chips, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan Internal (kekuatan dan kelamahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pada pemasaran tortilla chips, serta mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri Klaten. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara studi kasus. Dalam metode studi kasus, populasi yang akan diteliti lebih terarah atau terfokus pada Home Industry Insan Mandiri Klaten. Metode Penentuan Responden Penentuan responden (Key Informan) dipilih secara purposive yaitu pengusaha (Wiyono), dua konsumen (Nila dan Taufik), dua distributor (Iswanto dan Purwanto), satu pemasok (Agus) dan dua akademis (Ir. Choirul anam, M.P, M.T dan Erlyna Wida R., SP, M.P). Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan berupa data primer yang bersumber
dari Data yang diambil meliputi penggunaan sarana produksi pengolahan tortilla chips, penggunaan tenaga kerja pengolahan tortilla chips, besarnya produksi pengolahan tortilla chips, harga produksi pengolahan tortilla chips, serta data-data lain yang menunjang tujuan penelitian ini. Data sekunder berasal dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2013 yaitu data luas panen produktivitas – produksi tanaman jagung di Indonesia pada Tahun 2013 dan Badan Pusat Statistika Kabupaten Klaten. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara (interview), metode angket dan pencatatan. Metode Analisis Data Untuk menghitung besarnya biaya menggunakan rumus TC= TFC + TVC...........................(1) dimana TC adalah biaya total usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln), TFC adalah total biaya tetap usaha pengolahan tortilla chips (RP/bln) dan TVC adalah total biaya variabel usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln). Untuk menghitung penerimaan menggunakan rumus TR = Q x P....................................(2) dimana TR adalah penerimaan total usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln), Q adalah jumlah tortilla chips yang dihasilkan (Kemasan), dan P adalah harga tortilla chips per kemasan (Rupiah) (Boediono, 2008). Analisis nilai tambah yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan rumus :
4
Tabel 3. Perhitungan Nilai Tambah No 1. 2.
Variabel Output (kg/bulan) Input bahan baku (kg/bulan)
Simbol (1) (2)
Rumus (1) (2)
3.
Input tenaga kerja (jam/bulan)
(3)
(3)
4.
Faktor konversi
(4)
(4) =
5.
Koefisien tenaga kerja (jam/kg)
(5)
(5) =
6. 7.
(6) (7)
(6) (7)
8. 9.
Harga produk (Rp/kg) Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/JKO) Harga bahan baku (Rp/kg) Sumbangan input lain (Rp/kg)
(8) (9)
(8) (9)
10. 11.
Nilai output (Rp/kg) Nilai tambah (Rp/kg)
(10) (11)
(10) = (4) x (6) (11) = (10) – (8) – (9)
12.
Rasio nilai tambah (%)
(12)
(12) =
13.
Imbalan tenaga kerja (Rp/kg)
(13)
(13) = (5) x (7)
14.
Bagian tenaga kerja (%)
(14)
(14) =
Sumber : Sudiyono, 2002 Tujuan dari analisis faktor internal adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan didalam pengembangan industri. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
x 100%
x100%
eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan industri. Analisis Matriks SWOT digunakan untuk menetapkan alternatif strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang.
Tabel 4. Matriks SWOT Kekuatan (S) Daftar Kekuatan
Kelemahan (W) Daftar Kelemahan
Peluang (O) Daftar Peluang
Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Ancaman (T) Daftar Ancaman
Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2001
5
HASIL DAN PEMBAHASAN pengolahan jagung menjadi tortilla Analisis Biaya Analisis biaya digunakan untuk chips. Biaya ini terdiri dari biaya menghitung biaya total Home tetap dan biaya variabel. Industry Insan Mandiri dalam proses Tabel 5. Rata-rata Biaya Total per Bulan Home Industry Insan Mandiri No. 1. 2.
Macam Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya total
Nilai (Rp) 211.344,19 37.004.600,00 37.215..944,19
Sumber : Analisis Data Primer (2014) Tabel 5 menunjukkan bahwa besar biaya total yang dikeluarkan adalah Rp 37.215..944,19. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variable.
Analisis Penerimaan Penerimaan merupakan hasil perkalian dari jumlah produk yang dihasilkan dengan harga satuan produk yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Tabel 6. Rata-rata Penerimaan per Bulan Home Industry Insan Mandiri Jenis
Plastik 200gr Plastik 2,5kg Penerimaan (Rp)
Volume (bungkus) 415 1.076
Harga (Rp) 5.500 42.000
Nilai (Rp) 2.282.500,00 45.192.000,00 47.474.500,00
Sumber : Analisis Data Primer (2014) Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahuibahwa besar penerimaan yang diperoleh satu bulan di Home Industry Insan Mandiri adalah Rp 47.474.500,00,00.
Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total yang telah dikeluarkan. Keuntungan tiap bulan di Home Industry Insan Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut :
Analisis Keuntungan Tabel 7. Rata-rata Keuntungan per Bulan Home Industry Insan Mandiri No. 1. 2.
Macam Biaya Penerimaan Total Biaya Total Keuntungan
Rata-rata (Rp) 47.474.500,00 37.215..944,19 10.258.555,81
Sumber : Analisis Data Primer (2014) Tabel 7 menunujukkan bahwa ratarata keuntungan yang diperoleh tiap bulan oleh Home Industry Insan Mandiri adalah sebesar Rp 10.258.555,81.
Analisis Nilai Tambah Nilai tambah merupakan selisih rupiah yang dihasilkan oleh produk pertanian sebelum terjadi pengolahan hingga menjadi sebuah produk baru.
6
Pada tabel berikut akan disajikan jagung menjadi tortilla chips di nilai tambah dari proses pengolahan Home Industry Insan Mandiri. Tabel 8. Analisis Nilai Tambah Usaha Torttilla chips di Home Industry Insan Mandiri No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Uraian Hasil produksi (kg/bulan) (1) Bahan baku (kg/bulan) (2) Input tenaga kerja (jam/bulan) (3) Faktor konversi (1) / (2) Koefisien tenaga kerja (3) / (2) Harga produk (Rp/kg) (6) Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/jam) (7) Harga bahan baku (Rp/kg) (8) Sumbangan input lain (9) Nilai output (Rp/kg) (4)x(6) Nilai tambah (Rp/kg) (10)-(8)-(9) Rasio nilai tambah (%) (11) / (10) x100% Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) (5)x(7) Bagian tenaga kerja (%) (13) / (11) x100%
Nilai 2.773,00 2.744,00 210,00 1,01 0,08 16.800,00 2.857,14 4.200,00 7.851,44 16.968,00 4.916,56 28,98 228,57 4,65
Sumber : Analisis Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 8 nilai tambah diperoleh dari pengurangan antara nilai output tortilla chips sebesar Rp 16.968,00 dengan harga bahan baku sebesar Rp 4.200,00 dan sumbangan input lain sebesar Rp 7.851,44.
Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan hasil analisis faktor internal maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pemasaran Home Industry Insan Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan dalam Pemasaran Home Industry Insan Mandiri di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. FAKTOR INTERNAL Sumber Daya Manusia
Pemasaran
KEKUATAN a) Pengalaman mengusahakan tortilla chips yang lama b) Tenaga kerja terampil, disiplin dan etos kerja tinggi a) Proses distribusi lancar b) Berlangganan dengan agenagen besar c) Harga produk terjangkau
Keuangan Produksi
a) Tortilla chips bermanfaat bagi kesehatan dan rasanya enak
Teknologi
Sumber : Analisis data Primer (2014)
KELEMAHAN a) Tingkat pendidikan sumber daya manusia rendah b) Pengusaha menangani semua managemen a) Cangkupan pasar belum meluas dan promosi kurang b) Daya tahan kurang dan Kemasan tortilla chips tidak menarik c) Distributor tortilla chips masih sedikit dan belum meluas a) Tidak mengakses perbankan padahal modal terbatas a) Kapasitas produksi terbatas
a) Belum menggunakan internet
7
Berdasarkan tabel 9 identifikasi Identifikasi Faktor Peluang dan kelemahan paling banyak adalah Ancaman kelemahan di pemasaran Home Berdasarkan hasil analisis Industry Insan Mandiri diantaranya faktor eksternal maka dapat seperti; cakupan pasar belum meluas, diidentifikasi peluang dan ancaman kurangnya promosi, daya tahan yang berpengaruh terhadap produk kurang, kemasan produk pemasaran Home Industry Insan tidak menarik, distributor tortilla Mandiri dapat dilihat pada Tabel 10. chips masih sedikit dan belum meluas. Tabel 10. Identifikasi Peluang dan Ancaman dalam Pemasaran Home Industry Insan Mandiri di di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. FAKTOR EKSTERNAL a) Konsumen
PELUANG
ANCAMAN
a) Respon konsumen tinggi a) Produk pesaing memiliki kualitas yang lebih baik b) Tingginya tingkat persaingan
b) Pesaing
c) Agen atau pelanggan
d) Pemerintah
e) Pemasok
a) Agen selalu memesan setiap bulannya b) Pangsa pasar yang masih luas a) Bantuan Pemerintah b) Pelatihan UMKM dari UNS a) Bermitra dengan pemasok b) Jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat
Sumber : Analisis data Primer (2014) Berdasarkan tabel 10 identifikasi peluang paling banyak diantaranya seperti respon konsumen tinggi, agen selalu memesan setiap bulannya, pangsa pasar yang masih luas, bantuan dari pemerintah, pelatihan UMKM dari UNS, bermitra dengan pemasok, jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat. Peluang-peluang ini dapat mengatasi kelemahankelemahan yang ada di pemasaran Home Industry Insan Mandiri.
a) Kurangnya pendampingan dan pemberdayaan dari pemerintah a) Fluktuasi harga bahan baku
Alternatif Strategi Pemasaran di Home Industry Insan Mandiri Perumusan untuk alternatif strategi yang diperlukan dalam Pemasaran Home Industry Insan adalah dengan menggunakan analisis matriks SWOT. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T. Adapun Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 11.
8
Tabel 11. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pemasaran Home Industry Insan Mandiri Di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Kekuatan (S) 1. Pengalaman mengusahakan tortilla chips yang sudah lama 2. Tenaga kerja terampil, disiplin dan etos kerja tinggi 3. Proses distribusi lancar 4. Berlangganan dengan agen-agen besar 5. Harga produk terjangkau 6. Tortilla chips bermanfaat bagi kesehatan dan rasanya enak
Peluang (O) 1. Respon konsumen tinggi 2. Agen selalu memesan setiap bulannya 3. Pangsa pasar yang masih luas 4. Bantuan Pemerintah 5. Pelatihan UMKM dari UNS 6. Bermitra dengan pemasok 7. Jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat
Strategi S-O 1) Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada (S1,S2, S3,S4,S5, O1,O2,O3) 2) Menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi (S1,O6,O7)
Ancaman (T) 1. Produk pesaing memiliki kualitas lebih baik 2. Tingginya tingkat persaingan 3. Fluktuasi harga bahan baku 4. Kurangnya pendampingan dan pemberdayaan dari pemerintah
Strategi S-T 1) Mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen, dan agen (S4,S5,S6 ,T1,T2, T3, T4)
Kelemahan (W) 1. Tingkat pendidikan SDM rendah 2. Pengusaha menangani semua managemen 3. Cangkupan pasar belum meluas dan promosi kurang 4. Daya tahan kurang dan kemasan tortilla chips tidak menarik 5. Tidak mengakses perbankan padahal modal terbatas 6. Kapasitas produksi terbatas 7. Distributor tortilla chips masih sedikit dan belum meluas 8. Belum menggunkan internet Strategi W-O 1) Meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen (W3, W6,W7, O1,O2,O3) 2) Pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatiahan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan manajemen pemasaran. 1. (W1,W2,W5, W7,W8, O4,O5) Strategi W-T 1) Memperbaiki kualitas produk dan kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat (W3,W4, W7, T1,T2)
Sumber : Analisis Data Primer (2014) Berdasarkan tabel 11 dapat diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan diantaranya memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada, menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk
menjamin kontiyuitas produksi, meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen, pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatiahan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan manajemen
9
pemasaran, mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen, dan agen, serta memperbaiki kualitas produk dan
kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
fasilitas pemerintah dan pelatihan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan managemen pemasaran, Strategi Strength-Threat (S-T): Mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen dan agen, Strategi Weakness-Threat (W-T): Memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan diantaranya adalah home Industry Insan Mandiri ini mampu memberikan nilai tambah per bahan baku sebesar Rp 4.916,56/Kg. Hal ini berarti bahwa setiap satu kilogram bahan baku yang digunakan dalam proses produksi mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 4.916,56/Kg, faktorfaktor eksternal dan internal dalam pemasaran Home Industry Insan Mandiri menunjukkan faktor eksternal pada peluang lebih banyak dibandingkan dengan ancaman. Kemudian pada faktor internal menunjukkan bahwa kelemahan lebih banyak dibandingkan kekuatan. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten antara lain : Strategi StrengthOpportunity (S-O): Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada; dan menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi, Strategi WeaknessOpportunity (W-O) : Meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen; dan pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan untuk perkembangan pemasaran Home Industry Insan Mandiri adalah sebaiknya dilakukan pergantian minyak goreng setelah melakukan 3kali penggorengan, untuk menjaga daya tahan produk, sebaiknya dilakukan penganekaragaman rasa produk dan bentuk dengan berbagai macam variasi rasa dan yang terakhir sebaiknya Home Industry Insan Mandiri melakukan penganekaragaman kemasan dengan menggunakan aluminium foil dan kemasan plastik diperbaiki lagi dengan ukuran plastik yang lebih tebal dengan bentuk merk yang lebih kreatif. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik 2012. Industri Pengolahan. www.bps.go.id. Diakses pada 17 November 2013.
10
Badan Pusat Statistik 2013. Tanaman Pangan.http://www.bps.go.id/ tnmn_pgn.php?kat=3. Diakses pada 08 Desember 2013. Boediono 2008. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus
Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sudiyono, A. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Warisno. 1991. Seri Budidaya Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta