Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
ANALISIS MATERI BUKU TEKS AL-JAMIAH LI TA’LIMI AL-LUGHAH AL-‘ARABIYAH
Oleh: Syarifah Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN SAS BABEL
Abstract Learning Arabic language, as well as learning other languages, is a system that involves many components. These components are intertwined and affect the success of language learning. These components are learning objectives, materials, methods, learning resources, instructional media, teaching and learning interactions, evaluation of learning outcomes, learner and teacher. Among the various components, learning objectives is the main basis before moving to the next component. To achieve the goal of learning the Arabic language, of course, we need a means which is the learning material. In this paper the author focused on the analysis of teaching materials (textbooks) as the material taught in one of Arabic language learning programs. The textbook analyzed was the one sourced from Arab Academy Program which has been modified into a textbook entitled Al-Jāmiah li Ta’līmi Al-Lughah Al-Arabīyah. In consist of three series. To analyze this textbook, the author used the selection and gradation principle so that the relevance of teaching materials to the learner could be found out. Keywords: Material Analysis, Textbook, Al-Jamiah li Ta’limi Al-Lughah Al‘Arabiyah
A. Pendahuluan Salah satu sarana informasi dan komunikasi yang berperan penting dalam merekam dan mentransfer berbagai peristiwa dari waktu ke waktu adalah bahasa. Bahasa merupakan suatu sistem unsur-unsur dan kaidah-kaidah
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
199
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial dalam berinteraksi untuk mengungkapkan pikiran, keinginan, perasaan dan lain sebagainya. Bahasa Arab sebagaimana bahasa yang lain juga berfungsi sebagai alat komunikasi, baik bahasa lisan maupun tulisan. Namun lebih jauh, bahasa Arab juga merupakan bahasa persatuan agama, bahasa persatuan umat Islam, yang mempersatukan jiwa mereka walaupun berbeda-beda kebangsaan, tanah air, serta berlainan bahasa asli mereka. Karena itu di mana agama Islam berkembang maka di situlah bahasa Arab berkembang pula.1 Sebagaimana yang terjadi di Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Islam. Jelaslah bahwa perkembangan bahasa Arab di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan Islam itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan dua landasan utama bagi umat Islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadits diturunkan dalam bahasa Arab. Sehingga umat Islam merasa perlu belajar bahasa Arab sebagai sarana untuk memahami isi ajaran Islam dari sumber aslinya secara lebih komprehensif dan mendalam. Mempelajari dan mendalami pengetahuan agama Islam dari sumber aslinya memang tidak mungkin terwujud tanpa menguasai bahasa Arab lebih dulu.2 Apalagi dalam perspektif yang lebih luas kita juga melihat bahwa bahasa Arab di antara bahasa-bahasa lain di dunia menempati posisi yang cukup strategis. Terlebih sejak disahkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi PBB pada tahun 1973, peranan bahasa Arab semakin nampak nyata, baik dalam bidang keagamaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan maupun dalam hubungan yang berskala internasional. Oleh sebab itu jelas kiranya, mempelajari bahasa Arab akan selalu menjadi kebutuhan mendasar bagi umat Islam dan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai. Pembelajaran bahasa Arab, sebagaimana pembelajaran bahasa lainnya merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen. Komponen1
Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada PTA/IAIN (Jakarta: Depag RI, 1975), hlm. 41. 2 Ahmad Janan A., "Pembelajaran Bahasa Arab dengan Cara yang Menyenangkan", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 3, Nomor 1, Juli 2006, hlm. 3.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
200
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
komponen tersebut saling kait mengkait dan mempengaruhi berhasil tidaknya pembelajaran bahasa. Di antara komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, interaksi belajar mengajar, evaluasi hasil belajar, pembelajar atau siswa dan komponen guru (pengajar).3 Di antara berbagai komponen tersebut, komponen tujuan pembelajaran tentunya menjadi dasar utama sebelum melangkah kepada komponen selanjutnya. Adapun tujuan pengajaran bahasa asing di Indonesia termasuk pengajaran bahasa Arab adalah agar siswa atau pelajar mampu menggunakan bahasa asing secara aktif maupun pasif. 4 Sedangkan menurut Muljanto Sumardi,5 apapun yang ingin dicapai seseorang mempelajari bahasa asing, tujuan akhirnya adalah agar ia dapat menggunakan bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan secara tepat, fasih dan bebas untuk berkomunikasi dengan orang yang menggunakan bahasa tersebut. Dengan kata lain ada empat kemahiran yang harus dicapai, yaitu: kemahiran menyimak, berbicara (bercakap-cakap), membaca dan menulis. Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
bahasa
Arab
tentunya
memerlukan sarana yaitu berupa materi pelajaran. Dengan kata lain, materi pelajaran adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mendukung tercapainya suatu tujuan belajar dan mengajar, materi pelajaran harus dipilih dengan tepat.6 Dalam tulisan ini penulis memfokuskan pada analisis materi ajar (buku teks). Buku teks yang dianalisis adalah buku teks yang bersumber dari
3
Syamsuddin Asyrofi, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 18. 4 Umar Asasuddin Sokah, Problema Pengajaran Bahasa Arab & Inggris (Yogyakarta: Nurcahaya, 1982), hlm. 33. 5 Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 56. 6 Syamsuddin Asyrofi, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 21.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
201
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
program Arab Academy.17 Arab Academy merupakan program pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing dan ditujukan terutama bagi peminat bahasa Arab dari non Arab di seluruh dunia. Tentunya program ini bisa diterapkan di Indonesia sebagai salah satu negara non Arab yang memiliki peminat bahasa Arab cukup besar. Salah satu lembaga yang menggunakan Arab Academy yang selanjutnya dimodifikasi dengan judul Al-Jāmiah li Ta’līmi Al-Lughah Al-Arabīyah.8
B. Materi Pelajaran Bahasa Arab Dalam pembelajaran bahasa Arab ada empat kemahiran (mahārāt), yaitu al-istimā‘, al-kalām, al-qirā’ah, dan al-kitābah. Media yang dipakai dalam kemahiran al-kalām dan al-istimā‘ adalah suara (al-ṣaut) yang pertama melalui komunikasi langsung antara pembicara dan pendengar, dan yang kedua melalui pendengaran atas orang berbicara atau melalui media suara. Sedangkan kemahiran al-qirā’ah dan al-kitābah terkait dengan media huruf yang tertulis. Pembelajaran bahasa Arab kepada pembelajar tentunya terkait dengan empat kemahiran tersebut.9 Tujuan pokok pembelajaran bahasa Arab adalah mengembalikan pembelajaran pada fungsi bahasa yang hakiki yaitu sebagai alat komunikasi,
7
Arab Academy atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Akademi Arab merupakan penyaji kursus bahasa Arab dan tes kemahiran online yang terkemuka di dunia. Diluncurkan pada bulan September 2000. Ide pembuatan program ini dimulai pada tahun 1996 oleh Sanaa Ghanem, seorang guru dan pemerhati bahasa Arab yang kemudian diujicobakan serta disempurnakan hingga diluncurkan tahun 2000. Program ini dibuat dan dijalankan oleh para professional di bidang pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing dan diperuntukkan terutama bagi peminat bahasa Arab dari non Arab. Lebih lanjut lihat: www.arabacademy.com. 8 Buku Teks ini digunakan oleh Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai bahan ajar setelah dilakukan beberapa improvisasi. Buku teks ini dianggap menarik karena merupakan adopsi dari Arab Academy yang berbasis online. Sehingga mahasiswa bisa belajar mandiri via internet tanpa didampingi pengajar. 9 Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzani, dkk., Durūs Ad-Daurah At-Tadrībiyyah li Mua‘llimil Lugah Al-‘Arabiyyah li Ghairi An-Nātiqīna biha: Al-Jānib An-Nazari (Riyadl Muassasah al-Waqf al-Islami, 1426 H), hal. 26. Lihat juga Sembodo Ari Widodo, "Model-model Pembelajaran Bahasa Arab", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 2, Nomor 2, Januari 2006, hal. 1.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
202
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
membina kemampuan berbahasa Arab baik secara aktif maupun pasif. 10 Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum menurut Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar,11 diarahkan agar: siswa/pembelajar dapat memahami alQur'an dan al-Hadits sebagai sumber hukum Islam dan ajaran, memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab, pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab, dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary), dan membina ahli bahasa yang professional. Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, seorang pengajar tentunya harus betul-betul kompeten dalam bidang pelajaran tersebut, dan semestinya mengetahui pula buku ajar (buku teks) mana yang telah memenuhi kriteria yang baik dan tepat. Berkaitan dengan buku ajar (buku teks) ini hendaknya sesuai dengan kondisi.12 Pengajar hendaknya selektif dalam memilih materi pelajaran yang akan diberikan. WS. Winkel memberikan batasan-batasan sebagai berikut: 1.
Materi atau bahan pelajaran harus relevan terhadap tujuan instruksional yang harus dicapai.
2.
Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan taraf kesulitannya dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan itu.
3.
Materi atau bahan pelajaran harus menunjang motivasi siswa antara lain karena relevan dengan pengalaman hidup siswa sejauh itu mungkin.
4.
Materi atau bahan pelajaran harus membantu untuk melibatkan diri secara aktif baik dengan berfikir sendiri maupun melakukan berbagai macam kegiatan.
10
Lebih jelas baca Depag RI, Kurikulum Madrasah Aliyah GBPP Metode Pengajaran Bahasa Arab (Jakarta: Depag RI, 1994), hlm. 1. Lihat juga Umar Asasuddin Sokah, Problema Pengajaran Bahasa Arab & Inggris (Yogyakarta: Nurcahaya, 1982), hlm. 33. 11 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997), hlm. 189-190. 12 Lebih lanjut baca: Syamsuddin, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Analisis Textbook Bahasa Arab (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1988), hlm. 4.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
203
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
5.
Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktik yang diikuti.
6.
Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan pelajaran yang tersedia.13 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, materi ajar
merupakan sarana yang sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu dalam pemilihan bahasa ajar harus mempertimbangkan kemampuan awal calon pembelajar. Karena jika tidak tepat maka akan menyulitkan pengajar dalam memfasilitasi pembelajaran dan terlebih bagi pembelajar menjadi sulit untuk mengerti.
C. Seleksi dan Gradasi Mackey yang dikutip Nurhadi,14 mengungkapkan empat aspek penting dalam analisis desain pengajaran bahasa, yaitu: (1) seleksi, (2) gradasi, (3) presentasi, dan (4) repetisi. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan dua aspek saja yaitu seleksi dan gradasi, karena menurut penulis untuk mengetahui relevansi materi buku ajar (buku teks) terhadap level pembelajar cukup dengan menggunakan dua prinsip di atas. 1. Seleksi Tujuan suatu program bahasa tentu akan mempengaruhi seleksi materi yang akan diberikan dan diajarkan. Seleksi tersebut bisa dilakukan terhadap materi yang akan diajarkan, baik seleksi terhadap unsur tatabunyi, kosakata, tata-makna atau semantika maupun gramatika.15
13
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia, 1991), hlm. 194-195. Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan (Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa) (Semarang: IKIP Semarang Press, 1995), hlm. 402. 15 Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 42-43. 14
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
204
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi seleksi materi yang akan diajarkan, yaitu di antaranya: Tujuan program pengajaran bahasa, tingkat kemahiran pembelajar dan lama program pengajaran.16 Sedangkan menurut Mackey yang dikutip Nurhadi, ada lima prinsip yang melandasi seleksi, yaitu: tujuan belajar, tingkat kemampuan pembelajar, lama waktu belajar, pilihan tipe bahasa yang dipelajari dan faktor kemungkinan dipelajari.17 Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyeleksi kosakata yaitu: frequency, range, availability, coverage, learnability. Adapun penjelasan masingmasing istilah tersebut adalah sebagai berikut: Frequency: seleksi atas dasar frekwensi diperoleh dengan mengambil contoh materi yang kemungkinan akan dicoba atau didengar pembelajar, kata-kata yang sering digunakan dihitung dan kemudian disusun berdasarkan frekwensi penggunaannya. Kata-kata yang sering muncul tersebutlah yang akan dipilih. Range: adalah luas daerah pemakaian suatu kata. Suatu kata yang terdapat di mana-mana lebih penting daripada suatu kata yang terdapat dalam situasi tertentu saja, meskipun frekwensinya tinggi. Dengan demikian, semakin luas daerah pemakaian suatu kata, maka makin penting pulalah frekwensinya. Frekwensi pemakaian suatu kata yang digunakan dalam situasi dan konteks yang banyak tentu saja lebih penting daripada kata yang digunakan dalam satu situasi atau konteks saja. Kata-kata yang memiliki daerah pemakaian yang luas inilah yang selanjutnya dipilih. Adapun kata-kata yang memiliki range yang luas ini di antaranya adalah structure words, yaitu kata-kata yang tidak memiliki arti leksikal tetapi mempunyai fungsi yang penting dalam struktur kalimat dan memberi arti tertentu secara gramatikal. Di samping structure words, juga termasuk kata
16 17
Ibid., hlm. 43. Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, hlm. 402.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
205
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
keadaan (keterangan), kata sifat, kata kerja, serta kata benda abstrak tertentu.18 Availability: yaitu pemilihan suatu kata yang dikarenakan kata tersebut diperlukan dan paling tepat untuk situasi tertentu.19 Coverage: adalah kemampuan suatu kata untuk mencakup beberapa arti. Kata-kata yang mempunyai daya cakup yang luas inilah yang biasanya dipilih.20 Learnability: yaitu suatu kata dipilih karena kata tersebut mudah dipelajari. Salah satunya adalah dikarenakan ada persamaannya dengan bahasa pembelajar. Kesamaan tersebut biasanya disebut dengan istilah cognate.21 2. Gradasi Setelah proses penyeleksian materi selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun materi yang sudah diseleksi tersebut tahap demi tahap, karena materi yang telah diseleksi tersebut tidak mungkin bisa diajarkan sekaligus, dengan kata lain penyajian materi tersebut haruslah berangsur-angsur. Prinsip utama gradasi adalah bahwa setiap pengetahuan datang bertahap dan kemahiran dapat dicapai hanya secara berangsur-angsur.22 Commenius, peletak dasar prinsip-prinsip gradasi, sebagaimana yang dikutip Muljanto Sumardi, mengungkapkan bahwa pengajaran yang baik adalah pengajaran yang memungkinkan seseorang belajar secara cepat, senang dan mendalam. Lebih jauh Commenius berpendapat bahwa gradasi yang sistematis akan mengurangi kesulitan mempelajari bahasa dengan cara menyususn materi yang banyak itu ke dalam bagian-bagian 18
Lebih jelas baca Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 45. Ibid. 20 Ibid., hlm. 45. 21 Ibid., hlm. 46. 22 Ibid., hlm. 48. 19
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
206
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
yang berurutan tahap demi tahap. Salah satu tujuan dari gradasi yang baik adalah untuk menghindari kekacauan.23 Mackey dalam Nurhadi mengungkapkan dua aspek dalam melakukan
gradasi;
pengelompokan
(grouping)
dan
pengurutan
(gradation). Pengelompokan, menurut Mackey harus didasarkan pada prinsip-prinsip: keseragaman, kekontrasan, dan kepararelan. Sedangkan pengurutan harus didasarkan pada prinsip psikologi belajar: dari yang umum ke khusus, dari yang ringkas ke panjang, dari yang sederhana ke kompleks, dari bentuk-bentuk yang analogous ke bentuk-bentuk anomalous, dan dari yang paling berguna bagi siswa ke yang kurang berguna.24 Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan pengurutan materi, di antaranya:25 a.
Bentuk yang sama (uniformity) memacu kecepatan belajar, sehingga perlu diajarkan bersama-sama.
b.
Bentuk-bentuk yang berlawanan (beroposisi) juga perlu diajarkan bersama-sama, karena secara psikologis akan membuat jelas bentukbentuk tersebut.
c.
Bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga perlu dikelompokkan, karena akan memberiikan kejelasan.
d.
Kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu, sebelum kaidahkaidah yang spesifik.
e.
Kaidah-kaidah yang ringkas perlu diajarkan sebelum kaidah yang berpanjang-panjang.
f.
Kaidah yang sederhana diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang kompleks.
23
Ibid. Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, hlm. 402. 25 Ibid., hlm. 377-380. 24
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
207
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
g.
Kaidah yang teratur diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang menyimpang (pengecualian).
h.
Kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar diajarkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang berguna (prinsip kebergunaan).
i.
Urutan penyajian juga harus mempertimbangkan urutan pemerolehan.
D. Analisis Materi Buku Teks Al-Jāmi‘ah li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah 1.
Seleksi Materi Seleksi terhadap kosakata adakalanya dilakukan secara acak (random) saja tanpa prinsip sama sekali, namun adakalanya juga digunakan kriteria tertentu sebagai acuan dalam proses penyeleksian. Kriteria yang sering dipakai sebagaimana diungkapkan oleh Muljanto Sumardi26 adalah frequency, range, availability, coverage, dan learnability. Frequency Seleksi atas dasar frekwensi diperoleh dengan mengambil contoh materi yang kemungkinan akan dicoba atau didengar pembelajar, katakata yang sering digunakan dihitung dan kemudian disusun berdasarkan frekwensi penggunaannya. Kata-kata yang sering muncul tersebutlah yang akan dipilih. Sejauh pengetahuan penulis, belum terdapat buku yang secara khusus memuat frequency counts kosakata bahasa Arab, berbeda dengan bahasa Inggris yang sudah ada beberapa para ahli27 yang menyusun frequency counts, sehingga para pengajar bahasa Inggris tidak perlu bersusah payah menentukan kata-kata mana yang sering dipakai dan sebaliknya. Walaupun demikian, sejauh pengamatan penulis terhadap ketiga jilid buku teks al-Jāmi‘ah li Ta‘līm al-Lugah al-‘Arabiyyah, 26
Ibid., hlm. 44. Di antaranya adalah Michael West, Thorndike, dan Charles C. Fries, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muljanto Sumardi dalam Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 44. 27
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
208
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
sebagian besar kosakata yang digunakan adalah kosakata yang menurut penulis termasuk kategori sering digunakan sehari-hari seperti: kosakata yang terkait dengan sekolah dan profesi, 28 Ism dlamīr (kata ganti),29 Ism isyārah wa makān (kata penunjuk),30 kosakata yang berkaitan dengan anggota keluarga,31 kosakata yang berhubungan dengan tempat tinggal, 32 Kosakata yang berhubungan dengan minuman,33 kosakata yang berhubungan dengan pakaian dan accessories,34 kata sifat,35 kata kerja, 36 Huruf Jar (salah satu dari structure word dalam bahasa Arab), Zharaf Makān (keterangan tempat), Zharaf Zamān (keterangan waktu),37 dan kata sambung.38 Range Menurut penelusuran penulis, kosakata yang memiliki range yang luas yang terdapat dalam ketiga buku teks tersebut, antara lain adalah: kata sifat,39 kata kerja,40 Huruf Jar (salah satu dari structure word dalam bahasa Arab),41 Zharaf Makān (keterangan tempat),42 Zharaf Zamān
28
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, (Yogyakarta: Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga, t.t), hlm. 3. 29 Ibid., hlm. 11. 30 Ibid., hlm. 13. 31 Ibid., hlm. 23. 32 Ibid., hlm. 24. 33 Ibid. 34 Ibid., hlm. 62. 35 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 13-62 dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 6-36. 36 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 17-65 dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-43, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-62. 37 Ibid., hlm. 64. Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 25, 44 dan 64. 38 Ibid., hlm. 20-68, dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 958, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 8-67. 39 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 13-62, dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 6-58, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-36. 40 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 17-65, dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-43, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-62. 41 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 25-68, dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 9-58, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 8-67.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
209
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
(keterangan waktu),43 Kata sambung,44 Kata benda abstrak tertentu, misalnya termasuk kosakata-kosakata yang terdapat dalam buku jilid III.45 Availability Dalam ketiga buku teks tersebut sebagian besar kata memenuhi prinsip ini, karena kata yang disajikan dalam ketiga buku teks tersebut selalu disesuaikan dengan konteks percakapan maupun cerita yang terdapat dalam buku teks. Misalnya apabila berbicara mengenai sekolah tentu saja kata yang digunakan adalah kata-kata yang berhubungan dengan sekolah dan ruang kelas. Demikian juga apabila berbicara mengenai anggota keluarga tentu saja melibatkan semua kata yang berhubungan dengan anggota. Berbicara mengenai rumah dan isinya tentu saja yang disampaikan adalah kata yang berhubungan dengan rumah dan berbagai macam isi rumah.46 Selain itu masih banyak lagi kata yang sifatnya kontekstual dan situasional dalam ketiga buku teks tersebut sehingga dianggap perlu dan tidak bisa dipisahkan walaupun memiliki frekwensi dan range yang rendah. Selain yang tersebut di atas, kosakata yang masuk kategori penting dan perlu yang bersifat kontekstual dan situasional misalnya: kosakata yang terkait dengan pakaian dan bermacam-macam accessories, tentunya dibutuhkan jika berbicara di toko pakaian, kosakata yang terkait dengan buah-buahan, makanan, minuman, tentu akan dibutuhkan jika konteks pembicaraan di sebuah restoran, kosakata yang terkait dengan transportasi dan informasi tempat wisata, tentu sangat dibutuhkan jika konteks pembicaraan adalah mengenai perjalanan ke tempat wisata, kosakata yang terkait dengan perhiasan dan berbagai macam barang 42
Ibid., hlm. 44 Ibid., hlm. 64. 44 Ibid., hlm. 20. 45 Ibid., hlm. 3-51. 46 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 3-43. 43
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
210
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
berharga, tentu sangat diperlukan jika konteks pembicaraan tentang pusat perbelanjaan, kosakata seputar profesi (pekerjaan), tentu sangat dibutuhkan jika konteks pembicaraan mengenai cita-cita dan masa depan dan lain sebagainya.
Coverage Kosakata yang masuk kategori ini antara lain: كتابmemiliki beberapa arti, di antaranya: buku, himpunan, takdir, keputusan, risalah, surat dan jika menggunakan alif lam qamarīyah maka bisa berarti kitab suci al-Qur‟an; قهىmencakup beberapa arti di antaranya: pena, garis, garis panjang, kantor, dan departemen, biro; يكتةjuga mencakup beberapa arti di antaranya: kantor, biro, kamar kerja/belajar, dan meja tulis; طانة memiliki beberapa arti, di antaranya: murid, mahasiswa, pencari, orang yang mencari, yang memohon (pelamar), dan calon/kandidat; يىظّف mencakup beberapa arti, di antaranya: dirut, direktur, administrator, manajer, yang diinvestasikan, pegawai, pekerja, dan yang telah ditentukan;
جايؼح
mencakup
beberapa
arti
di
antaranya:
universitas/perguruan tinggi, persekutuan, liga, asosiasi, organisasi; يدرسح memiliki beberapa arti di antaranya: madrasah, sekolah, akademi, doktrin, ajaran, mazhab; درصmeliputi beberapa arti, di antaranya: pelajaran, pendalaman, penelitian, penggalian, bagian/fasal dari buku, jam pelajaran, penebahan (gandum), penghapusan) dan keterhapusan; شثّاكmencakup beberapa arti, di antaranya: jendela, jaring, jala, perangkap; تابmeliputi beberapa arti, di antaranya: pintu, daun pintu, pintu masuk, gerbang, jalan masuk, bagian, bab (buku), kategori, kelompok, macam, rupa, keanekaragaman, urusan, keadaan, bidang (garapan), dan topic; َذ ِسزmemiliki beberapa arti, di antaranya: merugi, menghilangkan, sesat, dan hancur, rusak, binasa; حفعmemiliki beberapa
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
211
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
arti di antaranya: menghafalkan (di luar kepala), menjaga, memelihara, menghormati, mematuhi, dan melaksanakan; ركةmencakup beberapa arti, di antaranya: pergi keluar/berangkat, naik, dan berbuat dosa; حكى mencakup
beberapa
memerintahkan,
arti,
di
antaranya:
mendekritkan,
mengatur,
menitahkan
dan
memimpin, memutuskan,
menetapkan; قتمmemiliki beberapa arti, di antaranya: membunuh, meringankan, mengurangi dan mencampuri air; أذذmeliputi beberapa arti, di antaranya: mengambil, meraih,
mengalahkan, berkuasa atas,
memiliki, berkeras kepala, tidak mengindahkan orang lain, menghukum, menyiksa, mencela, menegur, menyalahkan dan lain-lain; صزخ mencakup
beberapa
arti,
di
antaranya:
berteriak,
memanggil,
mengundang, minta tolong dan menolong; َظزmemiliki beberapa arti, di antaranya:
memandang,
melihat,
merenungkan,
memikirkan,
memutuskan, mengadili, memperhatikan, dan menolong; درصmencakup beberapa arti di antaranya: mempelajari/belajar, mempelajari dengan mendalam, meneliti, menggali, membahas, mendiskusikan, menghapus, menjadi terhapus, hilang bekasnya dan lain-lain; أبٌبmeliputi banyak arti, di antaranya: orang tua laki-laki/ayah, peramal, dukun dan kakek; أ ّو mencakup beberapa arti di antaranya: ibu/emak/mbok/orang tua perempuan, sumber, asal, pangkal, induk, dan matriks, acuan; سوج memiliki beberapa arti, di antaranya: suami, isteri dan lain-lain; ج ّد meliputi beberapa arti, di antaranya: kakek, bagian, dan nasib baik; ذال mencakup banyak arti, di antaranya: paman, tahi lalat, yang takabbur, sombong, kesombongan, keangkuhan dan dugaan, sangkaan; ػ ّىmemiliki beberapa arti, di antaranya: paman, mertua, dan kelompok yang banyak/besar; تيتmemiliki banyak arti, di antaranya: rumah, tempat tinggal, keluarga, family, tutup, kotak, sarung, istana, petak, bagian dari suatu tempat, kompartemen dan lain-lain; قصْ زmencakup beberapa arti, di
antaranya:
gedung,
istana,
batas/limit,
perbatasan/limitasi,
pemendekan, pengurangan, pemutihan, segenap, kemampuan dan kekuatan; يُشلmemiliki beberapa arti, di antaranya: rumah, tempat
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
212
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
tinggal, domisili, dan tempat turun; يطثدmencakup beberapa arti, di antaranya: dapur, restoran, rumah makan, dan cara memasak/makanan yang dimasak; سزيزmemiliki beberapa arti, antara lain: tempat tidur, dipan, ranjang, kenikmatan dan lain-lain; كزس ّسmeliputi banyak arti, di antaranya: kursi, tempat duduk, kekuasaan, tempat kedudukan, singgasana,
tahta,
ilmu,
(penopang,
penyangga),
dan
(WC/jamban/kakus); أريكحmemiliki beberapa arti, di antaranya: sofa, tempat duduk panjang, dan tahta, singgasana; َظّارجmeliputi beberapa arti, di antaranya: penonton, hadirin, penggembira, kaca mata, dan keker; ثىبmencakup beberapa arti, di antaranya: pakaian, garmen dan bentuk/rupa lahir.47 Dalam buku II, kosakata yang masuk kategori coverage di antaranya: تؼثّدmeliputi banyak arti, di antaranya: beribadah, menjadi rata/diratakan,
diaspal,
menjadikan
(seseorang)
budak),
dan
memperlakukan (seseorang) sebagai budak); ٌ ّ تًزmemiliki beberapa arti, di antaranya: berlatih, (belajar sambil bekerja/magang untuk memperoleh keahlian), dan menjadi terbiasa, membiasakan; تىقّفmencakup beberapa arti, di antaranya: berhenti, berhenti sementara, menahan diri, menjauhkan diri dari, berhenti, tidak berlanjut dan bimbang, ragu-ragu; تُثّأmeliputi beberapa arti, di antaranya: meramal, memprediksi, dan mengaku, mengklaim sebagai nabi; تصىّرmemiliki banyak arti, di antaranya:
membayangkan,
menggambarkan,
memvisualisasikan,
muncul, memperlihatkan diri, terbentuk, tersusun, dan (roboh, jatuh); ت ّكزرmencakup beberapa arti, di antaranya: berulang kembali, dan dijernihkan, dimurnikan; وجدmeliputi banyak arti, di antaranya: mendapatkan,
menemui,
mendeteksi,
menemukan,
mendapatkan,
memperoleh, menganggap, rindu, sangat mencintai, marah kepada, dan sedih; وقفmencakup banyak arti, di antaranya: berhenti, berhenti sementara, berhenti, selesai (berdiri di atas kedua telapak kaki), berdiri, 47
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 3-65.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
213
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
bangkit, ragu-ragu, bimbang, mengetahui, memahami, minta, mencari keterangan tentang, memeriksa, menginspeksi dan menghentikan; وضغ memiliki banyak arti, di antaranya: menempatkan, menempelkan, melampirkan, membentuk,
menjatuhkan, menyiapkan,
menyusun, membangun
mengarang,
membuat,
(membuat,
berkreasi),
mengurangi, menurunkan pangkat/kedudukan dan merendahkan; وقغ mencakup banyak arti, di antaranya: tinggal, bertempat, berlokasi, jatuh, terjadi, menangkap, mempengaruhi, berpengaruh, tersusun, terdiri dari, mencela, mencaci (bertemu, berpapasan secara kebetulan), hinggap (menyerang) dan memerangi; جزّارmeliputi beberapa arti, di antaranya: pembuat bejana, guci, traktor, motor penarik, yang sangat besar/banyak, kolosal (pasukan), dan laci; سيّارجmencakup beberapa arti, di antaranya: planet, bintang yang mengelilingi matahari, dan mobil, auto mobil; شارع memiliki beberapa arti, di antaranya: jalan, pembuat
undang-
undang/aturan; طزيقmencakup beberapa arti, di antaranya: jalan, gang, lorong, jalan besar/bebas hambatan, yang dipukul/ditempa; جايغmeliputi banyak arti, di antaranya: masjid, masjid jami‟ (besar), pengumpul, penghimpun, kolektor, penyusun buku (dengan mengutip dari buku-buku lain), penata huruf cetak, tukang setting dan yang lengkap, komprehensif, general; ً أتmencakup banyak arti, di antaranya: datang, tiba, member, membekali, mensuplay pada, menghadirkan, mendatangkan, berbuat, melakukan,
mengerjakan
(telah
terjadi),
menyempurnakan,
menyelesaikan, (memusnahkan, menghabisi), memakai, menghabiskan; جزيmemiliki banyak arti, di antaranya: mengalir (lari, berlari), terjadi, yang sudah berjalan, berlalu, diikat, disimpulkan, (terjadi, terkena, tertimpa) dan bermaksud pada, menyengaja; ًُّ غmeliputi beberapa arti, di antaranya: menyanyi, bersuara, memuji, menyanjung, membuat (seseorang) kaya; menumbuhkan,
ًس ّك
mencakup beberapa arti, di
mengembangkan,
mensucikan,
antaranya:
membayar
zakat,
membenarkan dan memberikan pesan, wasiat/rekomendasi; َاديmemiliki beberapa arti, di antaranya: memanggil, mengundang, mengumumkan,
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
214
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
menyatakan, menyokong, mensponsori, melihat, mengetahui (sesuatu), dan bermusyawarah (dengan seseorang); ً أَهmencakup beberapa arti, di antaranya: menyelesaikan, menyempurnakan, membatasi, menghentikan, menyampaikan, dan memberitahukan (kabar); ذاتىmeliputi beberapa arti, di antaranya: cincin, cap, stempel, akhir, penghabisan, dan kesudahan; طث ٌبmemiliki beberapa arti, di antaranya: piring, pinggan, mangkuk, baki, ق talam, tutup dan kelompok, kumpulan orang; اَكسزmencakup beberapa arti, di antaranya: menjadi pecah, hancur, retak, terkalahkan, terpukul mundur dalam keadaan kacau, bangkrut berkurang, susut, mereda, dan lain-lain; اَفؼمmemiliki beberapa arti, di antaranya: terpengaruh, bereaksi, merespon, bergoncang/bergetar, berkobar/bergolak, (menjadi) dilakukan, dikerjakan), dan marah (ammiyah); اَتصزmeliputi beberapa arti, di antaranya: memperoleh kemenangan, keberuntungan, menang atas, mengalahkan, menuntut balas (dendam), dan menyiksa; احتزو mencakup beberapa arti, di antaranya: menghormati, memulyakan, menetapi, dan memenuhi janji; ضاتظmeliputi banyak arti, di antaranya: pembagi, pengendali, pengontrol keabsahan sesuatu, standar, kriteria, ukuran, norma, patokan, kaidah dan polisi.48 Sedangkan dalam buku III, kosakata yang masuk kategori memiliki banyak arti di antaranya: رأيmencakup banyak arti, di antaranya: melihat, memandang, mengerti memahami, menganggap, mempercayai, menyelidiki, mendengarkan, mensurvei, memeriksa, menyangka, mengira, menduga, dan minta nasehat kepada, berkonsultasi dengan; ًً حmemiliki beberapa arti, di antaranya: melindungi, menjaga, menolong, mensponsori, melakuan diet/pantangan terhadap makanan; ػالقحmeliputi banyak arti, di antaranya: perhubungan, pertalian, persahabatan, perbantahan, pertengkaran dan cinta; اتّفقmencakup beberapa arti, di antaranya: menyetujui, setuju/sepakat dengan, saling menyetujui, 48
menyepakati,
menandatangani/mengikat/meratifikasi
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-54.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
215
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
perjanjian, selaras, sesuai dengan, cocok, serasi, bertemu, terjadi secara kebetulan; إجاسجmemiliki banyak arti, di antaranya: ijazah, izin, legitimasi, lisensi, pengakuan, penetapan, izin, persetujuan, keringanan, dispensasi, izin cuti, izin tidak masuk, liburan, dan ijazah akademik, lisensi (Lc); تًثّمmeliputi banyak arti, di antaranya: menyerupai, meniru, mengcopy,
mengikuti
model/contoh
jejaknya,
memberikan
mengikuti/menjadikan
sebagai
contoh,
sebagai
membayangkan,
menggambarkan, menampakkan, dan memunculkan diri; ً قضmencakup banyak
arti,
mengerjakan,
di
antaranya:
memenuhi,
melaksanakan,
mempergunakan/menghabiskan, mentakdirkan,
melaksanakan,
mengkodratkan,
menyempurnakan,
membayar,
mengharuskan, memutuskan,
melunasi,
memerintahkan,
memberi
keputusan,
membinasakan, membunuh, menindas, dan memadamkan; إحياءmemiliki beberapa arti, di antaranya: pemberian semangat/vitalitas hidup, animasi, hari kebangkitan, kiamat dan pembaharuan; فزصحmencakup beberapa arti, di antaranya: kesempatan waktu yang tepat, pertunjukan jenaka dan hari libur, liburan; راتطحmeliputi beberapa arti, di antaranya: hubungan, ikatan, liga, asosiasi, lembaga, organisasi, kopula, bagian yang menghubungkan (log); يفهىوmencakup beberapa arti, di antaranya: konotasi, pengertian tambahan, yang dipahami, dimengerti, yang rasional, masuk akal, pikiran, konsep, arti; راع memiliki beberapa ٍع cakupan arti, di antaranya: penggembala, pengampu, penjaga, care taker, supervisor, penolong, dan sponsor; ظزفmeliputi beberapa arti, di antaranya: amplop, sampul, container, bejana, kondisi, keadaan, waktu, lelucon, banyolan, lawakan, kepandaian, kecantikan, kerapian, dan kata keterangan tambahan/tambahan adverb (ing); وافقmencakup beberapa arti, di antaranya: menerima baik, menyetujui, mengakui, patut, pantas, sesuai dengan, cocok, dan sekurun, semasa; ٌ إػالmemiliki beberapa cakupan arti, di antaranya: pengumuman, deklarasi, proklamasi, statemen, penjelasan, pemberitahuan, pengumuman, iklan, publisitas, advertising, dan poster, plakat, spanduk; ػادmeliputi banyak arti, di
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
216
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
antaranya: kembali, berkenaan/berhubungan, berkaitan dengan, memulai baru, mengulangi, menarik, meniadakan, mencegah, menjauhkan diri (menarik), meminta, mengklaim, menuntut, menjadi dan mengunjungi. 49
Learnability Seleksi materi pelajaran bisa juga didasarkan pada prinsip learnability, yaitu suatu kata dipilih karena kata tersebut mudah dipelajari. Salah satunya adalah dikarenakan ada persamaannya dengan bahasa pembelajar. Kesamaan tersebut biasanya disebut dengan istilah cognate.50 Adapun kosakata yang memiliki kesamaan dengan bahasa asli pembelajar yaitu bahasa Indonesia dalam hal ini biasa disebut cognate51 dalam ketiga buku tersebut antara lain: ( يشكهحmusykilah), artinya masalah. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „musykil‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya sesuatu yang sulit; ( كتابkitāb), artinya kitab (buku). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kitab‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya sesuatu yang dibaca; ( طثيةtabīb), artinya dokter. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „tabib‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya seseorang yang memiliki keahlian dalam mengobati orang sakit; ( يدرسحmadrasah), artinya sekolah. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „madrasah‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya sekolah yang berbasis agama (Islam); ( ياهزmāhir), artinya pintar (pandai). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mahir‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya pintar (pandai); ( س ّجادجsajjādah), artinya karpet. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „sajadah‟ 49
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 18-72. Lebih jelas baca Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 46. 51 cognate dalam konteks bahasa adalah kesamaan yang muncul karena asalnya sama. 50
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
217
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
dalam bahasa Indonesia yang artinya tikar (karpet) shalat; ( كزس ّسkursī), artinya kursi. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kursi‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya tempat duduk; ( األولal-awwal), artinya pertama. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „awal‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya pertama atau permulaan; جهثاب (jilbāb), artinya jilbab, pakaian panjang/longgar (penutup aurat perempuan). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „jilbab‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya kerudung (penutup kepala), yaitu penutup aurat perempuan dalam pengertian yang lebih sempit; Namanama bulan masehi memiliki kesamaan dengan nama bulan dalam bahasa Indonesia, yaitu: Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember; Nama-nama hari dalam bahasa Arab memiliki kesamaan dengan nama-nama hari dalam bahasa Indonesia, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum‟at dan Sabtu.52 ( طًاطىtomātim), artinya tomat. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan kata „tomat‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu sejenis sayuran yang berbentuk buah yang biasa dibuat lalapan dan terkadang juga dibuat jus; ( يُجحmanjah), artinya mangga. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan kata „mangga‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu salah satu dari jenis buahbuahan; ( نيًىَحlaimūnah) yang bentuk jamaknya adalah laimūn, artinya lemon. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „lemon‟ dalam bahasa Indonesia yaitu salah satu jenis buah jeruk yang biasa dibuat minuman; ( أَاَاسحanānāsah) yang bentuk jamaknya adalah أَاَاص (anānās), artinya nanas. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „nanas‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu salah satu jenis buah-buahan yang memiliki sisik; ( نذيذlazīz), artinya enak (lezat). Kata tersebut memiliki kemiripan dengan kata „lezat‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya enak (berhubungan dengan makanan); ٍ( قطqutn), artinya kapas (katun). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „katun‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu kain (bahan) yang terbuat dari kapas; ( اندتهىياسسad-dublūmāsi), 52
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 2-63.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
218
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
artinya diplomat. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan kata „diplomat‟ dalam bahasa Indonesia; 53 ٍ( األيal-amn), artinya: aman. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „aman‟ bahasa Indonesia; انحياج (al-hayāh), artinya: hidup atau kehidupan. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „hayat‟ dalam bahasa Indonesia; حق
(haq),
artinya: hak. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „hak‟ dalam bahasa Indonesia; ٍ( روتيrūtīn), artinya: melakukan sesuatu secara berulang-ulang (terus menerus) setiap hari. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „rutin‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ( فائدجfā’idah), artinya: manfaat. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „faedah‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ً( انحقيقal-haqīqy), artinya: sesungguhnya (sejati). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „hakiki‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ( يفهىوmafhūm), artinya tahu, pengertian. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mafhum‟ dalam bahasa Indonesia, yang artinya tahu atau mengerti; ( انسؤالas-suāl), artinya pertanyaan. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „soal‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ٌ( اإلػالal-i‘lān), artinya iklan. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „iklan‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ( يهزmahr), artinya mas kawin yang diberikan mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika menikah. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mahar‟ dalam bahasa Indonesia dengan arti yang sama; ( قصحqissah), artinya kisah atau cerita. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kisah‟ dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti yang sama yaitu cerita.54 Secara morfologis semua kata tersebut di atas memang tidak memiliki kesamaan sama sekali bahkan cenderung jauh berbeda dengan bahasa target (bahasa asli pembelajar) yaitu bahasa Indonesia. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan jenis huruf yang digunakan (yaitu antara 53
54
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 4-55. Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 1-62.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
219
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
huruf Arab dan huruf Latin). Akan tetapi kesamaan itu akan tampak jelas jika ditinjau dari aspek fonetis. Titik kesamaan terlihat jika semua kata tersebut dilafalkan dan diperdengarkan dengan seksama. Kenyataan yang demikian tentunya sangat memudahkan para pembelajar menguasai bahasa sasaran karena adanya kesamaan bunyi antar bahasa tersebut walaupun kesamaan itu tidak total 100%. Selain adanya kesamaan (cognate), faktor lain yang menjadi alasan dipilihnya suatu kata sebagai materi ajar adalah karena artinya mudah dan jelas. Kata yang bisa ditunjukkan bendanya tentu saja memiliki tingkat kesukaran yang rendah dalam mempelajarinya dibandingkan dengan kata yang memerlukan definisi yang rumit. Demikian juga kata yang pendek dan mengikuti pola yang teratur tentu saja lebih mudah dipelajari daripada kata yang panjang dan pola yang rumit. Dari ketiga buku teks tersebut terutama buku I dan II, penulis menemukan sebagian besar kata yang dimasukkan adalah kata yang bisa ditunjukkan bendanya (kongkrit) dan juga pendek-pendek serta mengikuti pola yang teratur. Namun buku III sudah memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi karena kata yang digunakan juga lebih banyak kata abstrak dan agak rumit. Tidak semua kata yang mengalami proses seleksi harus memenuhi kelima prinsip seleksi di atas. Kelima prinsip tersebut pada dasarnya tidak bertentangan. Jadi, apabila suatu kata sudah memenuhi salah satu dari prinsip seleksi tersebut di atas, maka kata tersebut sudah bisa dianggap layak untuk diajarkan dan dipelajari. Adapun seleksi dari segi gramatika memang masih belum memiliki acuan atau kriteria tertentu, akan tetapi menurut hemat penulis seleksi atau pemilihan materi gramatika dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah jilid I, II, dan III ini lebih didasarkan pada kebutuhan riil pembelajar, sebagaimana yang disajikan dalam buku
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
220
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
I dan II. Gramatika yang disampaikan masih berupa gramatika dasar yang memang harus dipahami oleh pembelajar bahasa Arab sehingga empat aspek pembelajaran bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis bisa teraplikasi dengan baik. Materi gramatika yang dipilih masih terbatas pada pembagian jenis kata, kata benda dilihat dari segi jenisnya, kata benda dilihat dari segi bilangannya, macam-macam kalimat, proses pembentukan kata kerja (sharaf) berikut derivasinya, kata bilangan baik bilangan asli maupun bilangan urutan (muannats maupun muzakkar), zharaf (keterangan tempat dan waktu), jenis frase dalam bahasa Arab (na‘at wa man‘ūt dan idlāfah), ismu at-tafdīl (bentuk perbandingan), serta kata sambung sebagaimana tercantum dalam buku I dan II. Sedangkan dalam buku III, aspek gramatika sudah jarang disinggung kecuali sekedar penguatan pada materi tentang kata sambung.
2.
Gradasi Materi Setelah proses penyeleksian materi selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun materi yang sudah diseleksi tersebut tahap demi tahap, karena materi yang telah diseleksi tersebut tidak mungkin bisa diajarkan sekaligus, dengan kata lain penyajian materi tersebut haruslah berangsur-angsur. Gradasi materi secara umum sebagaimana yang diungkapkan Breal yang dikutip Muljanto Sumardi, 55 adalah hendaknya diawali dengan mengajarkan struktur kalimat terlebih dulu, baru dilanjutkan dengan daftar kosakata dan kaidah-kaidah gramatika. Secara garis besar urutan penyajian materi ajar dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah I, II, III sudah sesuai dengan prinsip di atas. Sebagaimana seleksi materi, gradasi materi dalam tinjauan materi buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah ini menekankan 55
Lihat Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 48.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
221
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
pada gradasi kosakata dan gramatika. Adapun gradasi kosakata dalam buku teks tersebut secara umum sudah bisa dikatakan proporsional (sesuai dengan level buku itu sendiri), walaupun tidak menggunakan standar atau kriteria tertentu, yakni dalam buku satu kosakata yang disajikan
cenderung lebih sedikit dan hanya terbatas pada kosakata
kongkrit terutama kata benda, walaupun sebagian kecil juga diselipkan kosakata dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang disajikan juga terbatas pada kata kerja (fi`il) asli yang terdiri dari tiga huruf dan kata kerja (fi`il) asli dengan tambahan satu huruf. Selain itu disajikan juga isim dlamīr (kata ganti), isim isyārah (kata penunjuk), zharaf makān (kata keterangan tempat), bilangan 1-10 (baik yang cardinal maupun ordinal), nama-nama bulan masehi, nama-nama hari dalam seminggu, dan bilangan puluhan. Buku II lebih penyajian kosakata lebih banyak daripada dalam buku satu. Kosakata yang disajikan berupa kosakata yang sesuai dengan tema bacaan sebelumnya, dan dikelompokkan sesuai jenisnya (misalnya kelompok buah-buahan, kelompok minuman, kelompok protein dan karbohidrat, kelompok kata sifat dan kelompok kata kerja). Kata kerjanya pun lebih bervariasi, selain kata kerja asli tanpa tambahan huruf juga terdapat kata kerja dengan tambahan dua huruf atau lebih. Sedangkan kosakata dalam buku tiga kosakata yang disajikan sudah lebih kompleks dan terlebih lagi kosakata abstrak sangat mendominasi sehingga perlu diaplikasikan di dalam kalimat agar maknanya lebih jelas. Adapun gradasi gramatika dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah berdasarkan prinsip-prinsip gradasi adalah sebagai berikut: a) Bentuk yang sama (uniformity) memacu kecepatan belajar, sehingga perlu diajarkan bersama-sama, misalnya: pembahasan mengenai macam-macam jamak (plural) yaitu jamak muzakkar salim, jamak
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
222
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
muannats salim dan jamak taksir disajikan secara bersamaan.56 Bentuk-bentuk yang berlawanan (beroposisi) juga perlu diajarkan bersama-sama, karena secara psikologis akan membuat jelas bentukbentuk tersebut, misalnya: pembahasan mengenai macam-macam kata benda dilihat dari jenisnya, yaitu: muzakkar (masculine) dan muannats (feminine) beserta contoh-contohnya disajikan bersamasama
sehingga
bentuk-bentuknya
menjadi
jelas.
Selain itu
pembahasan mengenai angka dan kata benda muannats diajarkan bersama-sama dengan angka dan kata benda muzakkar dengan contoh-contoh yang kongkrit dan jelas.57 b) Bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga perlu dikelompokkan, karena akan memberikan kejelasan, misalnya: pelajaran mengenai macam-macam kata dalam bahasa Arab, yaitu kata benda, kata kerja dan kata sambung (huruf) beserta contohnya masing-masing dikelompokkan secara bersamaan; pelajaran mengenai macammacam kata kerja dalam bahasa Arab, yaitu madly (past), mudlari’ (present/future) dan amr (request) beserta contohnya dikelompokkan secara bersamaan; pelajaran mengenai kata benda dilihat dari bilangannya yaitu: mufrad (tunggal), mutsanna (dua) dan jamak (plural) juga dikelompokkan secara bersamaan; Pembahasan mengenai bentuk perbandingan dalam bahasa Arab (ismu at-tafdīl), yaitu membandingkan antara dua entitas (tafdlil baina itsnaini), membandingkan dengan semua yang lain (tafdlil min al-Jami’) serta bentuk perbandingan dengan menggunakan kata “aktsar” disajikan secara bersamaan.58 c) Kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu, sebelum kaidah-kaidah yang spesifik, misalnya: pembahasan mengenai bentuk kalimat dalam bahasa Arab diawali dengan pembagian
56
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 28-29. Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 6 dan 49. 58 Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 6-30. 57
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
223
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
kalimat kepada dua macam yaitu kalimat nominal (jumlah ismiyah) dan kalimat verbal (jumlah fi’liyah). Setelah itu dilanjutkan kepada kalimat nominal (jumlah ismiyah) dan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) secara lebih spesifik, yaitu mengenalkan tentang subjek (almusnad ilaihi) dan predikat (al-musnad) yang terdiri dari mubtada’ dan khabar dalam jumlah ismiyah dan yang terdiri dari fi’il dan fa’il dalam jumlah fi’liyah. Setelah itu baru dijelaskan jumlah fi’liyah yang terdiri dari fi’il + fa’il + maf’ul bih. d) Kaidah-kaidah yang ringkas perlu diajarkan sebelum kaidah yang berpanjang-panjang, seperti: pembahasan mengenai subyek (musnad ilaihi) dan predikat (musnad) yang terdiri dari mubtada’ dan khabar dalam kalimat nominal (jumlah ismiyah), dan subyek dan predikat serta obyek yang terdiri dari fi’il, fa’il dan maf’ul bih dalam kalimat verbal (jumlah fi’liyah) dijelaskan dalam contoh-contoh yang ringkas (dalam kalimat tunggal dan bukan frase).59 Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai predikat dan subyek serta obyek dalam bentuk frase baik berupa na’at wa man’ut atau mudlaf wa mudlaf ilaihi.60 e) Kaidah yang sederhana diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang kompleks, misalnya: Pelajaran mengenai tasrīf fi’il tsulatsī,61 diajarkan lebih dulu daripada tasrīf fi’il mazīd satu huruf.62 Setelah itu baru dilanjutkan kepada tasrīf fi’il mazīd dua huruf.63 Kemudian dilanjutkan kepada pelajaran mengenai fi’il wazan lima huruf,64 dan terakhir disajikan pelajaran mengenai fi’il wazan enam huruf.65 Pembahasan mengenai angka dan kata benda muannats dan angka serta kata benda muzakkar (bilangan pokok) dari satu sampai dengan Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 31. Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 31 dan 67. 61 Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 33. 62 Ibid., hlm. 53. 63 Ibid., hlm. 69. 64 Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 10. 65 Ibid., hlm. 27. 59 60
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
224
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
sepuluh (1-10) diajarkan terlebih dahulu,66 berikutnya dilanjutkan dengan angka serta kata benda muannats dan angka serta kata benda muzakkar (bilangan pokok) dari 11-19.67 f)
Kaidah yang teratur diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang menyimpang (pengecualian). Pembahasan mengenai angka (bilangan pokok) dan kata benda muanntas serta angka (bilangan pokok) dan kata benda muzakkar dari satu sampai dengan sepuluh (1-10) dijabarkan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan bilangan urutan dari yang ke-satu sampai dengan yang kesepuluh (I-X).68 Penjelasan mengenai jamak muzakkar salim dalam kondisi rafa’ yang ditandai dengan adanya huruf wāw dan nūn yang terletak di akhir kata, diajarkan terlebih dahulu daripada jamak muzakkar salim dalam kondisi nasab dan jar yang ditandai dengan huruf yā’ dan nūn di akhir kata.69
g) Kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar diajarkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang berguna (prinsip kebergunaan). Kriteria ini menurut analisa penulis sudah tergambar jelas pada urut-urutan penyajian gramatika dalam ketiga buku teks tersebut. Gramatika dasar yang penting untuk diaplikasikan pada keempat aspek kompetensi bahasa Arab (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) diajarkan terlebih dahulu tentunya dibandingkan dengan gramatika yang kurang berguna h) Urutan
penyajian
juga
harus
mempertimbangkan
urutan
pemerolehan. Urutan penyajian materi ajar dalam buku teks tersebut tentunya memang telah disesuaikan dengan urutan pemerolehan kompetensi bahasa sebagaimana tergambar jelas pada ketiga buku teks.
Sebagaimana
diketahui
bersama
bahwasanya
urutan
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 49. Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 49. 68 Ibid., hlm. 49. 69 Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 29. 66 67
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
225
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
pemerolehan suatu bahasa diawali dengan kompetensi menyimak, karena secara naluriah yang pertama kali dikenal oleh manusia di masa awal kehidupannya adalah menyimak, lalu dilanjutkan dengan berbicara, membaca dan menulis. Atas dasar itulah para ahli pengajaran bahasa menetapkan satu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis.70 Gambaran tersebut terlihat jelas pada penyajian materi pada buku I dan II yang lebih didominasi oleh pembelajaran menyimak dan berbicara yang tentunya lebih didahulukan daripada penyajian materi dalam buku III yang lebih menekankan pada pembelajaran membaca dan menulis, walaupun pada dasarnya keempat aspek kompetensi bahasa Arab tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya karena saling berhubungan erat.
E. Kesimpulan Berdasarkan prinsip-prinsip seleksi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kosakata yang digunakan adalah termasuk kategori kosakata yang sering digunakan sehari-hari sehingga memenuhi kategori frekuensi. Kosakata tersebut juga memiliki range yang luas. Selain itu jika ditinjau dari prinsip availability, sebagian besar kata memenuhi prinsip ini, karena kata yang disajikan dalam ketiga buku teks tersebut selalu disesuaikan dengan konteks percakapan maupun cerita yang terdapat dalam buku teks. Masih banyak lagi kata yang sifatnya kontekstual dan situasional dalam ketiga buku teks tersebut sehingga dianggap perlu dan tidak bisa dipisahkan walaupun memiliki frekwensi dan range yang rendah. Kosakata-kosakata tersebut juga memiliki banyak arti sehingga memenuhi prinsip coverage. Salah satu prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah learnability, yaitu memiliki kesamaan
70
Abdul Mun`im, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2004), hal. 168.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
226
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
dengan bahasa asli pembelajar (cognate) sehingga sangat mudah untuk dipelajari. Jika ditinjau dari prinsip-prinsip gradasi gramatika, dapat disimpulkan bahwa gramatika yang digunakan dalam ketiga buku tersebut sudah memenuhi prinsip-prinsip gradasi seperti: memiliki bentuk yang sama sehingga memacu kecepatan belajar, bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga dikelompokkan, kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu, sebelum kaidah-kaidah yang spesifik, kaidah-kaidah yang ringkas perlu diajarkan sebelum kaidah yang berpanjang-panjang, kaidah yang sederhana diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang kompleks, kaidah yang teratur diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang menyimpang (pengecualian), kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar diajarkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang berguna (prinsip kebergunaan) dan urutan penyajian juga mempertimbangkan urutan pemerolehan. Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa materi pelajaran bahasa Arab dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah jilid I-III telah memenuhi prinsip-prinsip seleksi dan gradasi materi. Sehingga buku tersebut dapat diterapkan untuk pembelajar level pemula, menengah dan lanjutan sesuai dengan urutan penyajian pada setiap buku.
DAFTAR PUSTAKA A.,
Ahmad Janan, "Pembelajaran Bahasa Arab dengan Cara yang Menyenangkan", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 3, Nomor 1, Juli 2006.
al-Fauzani, Abdurrahman bin Ibrahim, dkk., Durūs Ad-Daurah At-Tadrībiyyah li Mua‘llimil Lugah Al-‘Arabiyyah li Ghairi An-Nātiqīna biha: Al-Jānib AnNazari, Riyadl Muassasah al-Waqf al-Islami, 1426 H. Asyrofi, Syamsuddin, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
227
Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….
Depag RI, Kurikulum Madrasah Aliyah GBPP Metode Pengajaran Bahasa Arab, Jakarta: Depag RI, 1994. Mun`im, Abdul, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2004. Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan (Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa), Semarang: IKIP Semarang Press, 1995. Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada PTA/IAIN. Jakarta: Depag RI, 1975. Sokah, Umar Asasuddin, Problema Pengajaran Bahasa Arab & Inggris, Yogyakarta: Nurcahaya, 1982. Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis, Jakarta: Bulan Bintang, 1974. Syamsuddin, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Analisis Textbook Bahasa Arab, Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1988. Tim Penyusun, Al-Jāmi‘ah li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I-III, Yogyakarta: Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga, t.t. Widodo, Sembodo Ari, "Model-model Pembelajaran Bahasa Arab", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 2, Nomor 2, Januari 2006. Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1991. Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997.
TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam
228