Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rafi Rahayu Firdaus, Kustamar, Subandiyah Azis
Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Nasional Malang [Rafi Rahayu Firdaus] E-mail :
[email protected] Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Nasional Malang [Kustamar] E-mail :
[email protected] Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Nasional Malang [Subandiyah Azis] E-mail :
[email protected]
Abstrak Banyak sumber risiko yang dapat menghambat pencapaian sasaran proyek baik secara biaya, mutu dan waktu, terlebih jembatan yang akan dibangun pernah runtuh sebelumnya, sehingga saat pelaksanaan mungkin terjadinya bahaya/hazard yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko dengan mengelompokkan risiko menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dan melakukan pengelolaan risiko dominan dari pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka baja untuk mengetahui penanganan guna memaksimalkan kejadian positif dan meminimalisir kejadian negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 15 sumber risiko yang teridentifikasi, dan terdapat 6 risiko yang menunjukkan risiko dominan. Mitigasi yang dilakukan pada risiko dominan yang tidak dapat diterima (unacepptable) yaitu Faktor Proyek dimana menunjukkan bahwa terjadinya keterlambatan waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman adalah dengan melakukan tindakan membuat schedule kedatangan material yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan melakukan evaluasi jumlah material yang datang dengan yang dibutuhkan lapangan. Kata Kunci : Faktor, Jembatan, Manajemen Risiko, Mitigasi 1.
PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan manusia khususnya dalam proyek konstruksi tidak lepas
dengan risiko, demikan halnya dalam konstruksi jembatan. Khususnya dalam pembangunan kembali Jembatan Kutai Kartanegara yang pernah runtuh sebelumnya sehingga saat pelaksanaan memungkinkan terjadinya bahaya. Dengan melakukan pengelompokkan pengelolaan risiko menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dapat diketahui risiko apa saja yang teridentifikasi guna mendapatkan penanganan/mitigasi dari risiko tersebut. Sebuah artikel Hilson (2002) yang berjudul Use a Risk Breakdown Structure (RBS) to
Understand Your Risk menyebutkan bahwa RBS merupakan struktur hirarki sumber risiko, yaitu metode pengelompokkan risiko proyek berdasarkan sumbernya yang dapat mengorganisir dan mendefinisikan keseluruhan risiko yang dihadapi suatu proyek. Dalam penyusunan RBS diperlukan partisipasi yang cukup dari anggota organisasi terkait, terutama dari mereka yang memahami proses organisasi dan dapat membedakan dengan rinci potensi dari masing-masing risiko yang ditemukan. Selain itu ketersediaan struktur organisasi dengan kejelasan sasaran fungsi akan sangat membantu. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi,
menganalisis
risiko
dengan
mengelompokkan risiko menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dan melakukan pengelolaan risiko dominan dari pelaksanaan pekerjaan Pemasangn Rangka Baja untuk mengetahui penanganan guna memaksimalkan kejadian positif dan memanimalisir dari kemungkinan kejadian negatif.
Jurnal Info Manajemen Proyek
20
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus
2.
METODE PENELITIAN Ada beberapa jenis metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian antara lain
adalah metode resarch and development, eksperimen, kuantitatif, kualitatif, deskriptif, history. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam membahans permasalahan dalam penelitian adalah dengan
menggunakan
metode
analisis
kualitatif
untuk
mengetahui
risiko
yang
paling
mempengaruhi dan masing-masing pekerjaan dan pembahasan penanganan risiko. Metode penganmibilan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu melakukan proses pengambilan data yang secara langsung oleh peneliti dari sumber utama dilapangan dengan melakukan wawancara dengan kontraktor, survey lapangan, di proyek tersebut. Data sekunder dengan cara melakukan proses pengambilan data dengan survey langsung pada instansi-instansi untuk mengambil data yang didapat berupa dokumen yang sudah ada. Dari data yang diperoleh pada tahap sebelumnya, peneliti melakukan identifikasi risiko awal yang dapat terjadi dalam proyek. Selain itu juga menggunakan metode kuisioner untuk mendapatkan masukan aspek risiko yang mungkin belum disebutkan. Setelah mendapatkan masukan, seluruh aspek-aspek tersebut akan digunakan dalam membuat kuisioner mengenai dampak
risiko.
Untuk
mendapatkan
strukturisasi
risiko
pada
tahap
ini
peneliti
akan
mengelompokkan risiko menggunkan metode Risk Breakdown Structure (RBS) Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan tingkat penerimaan risiko (risk
acceptable) untuk menentukan risiko-risiko dominan (major risk) dengan mempertimbangkan nilai risiko yang diperoleh dari skala consequences dan skala likelihood untuk bisa dilakukan penangan/mitigasi. 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Risiko bisa diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan sumber risiko kedalam kategori
(Smith, 1999). Identifikasi risiko-risiko yang terjadi dalam pelaksanaaan konstruksi Pemasangan Rangka Baja Jembatan Kutai Kartanegara diperoleh dari penelitian sejenis dan dari hasil wawancara terhadap responden mengenai identifikasi risiko, disertai penjelasan tiap faktor risiko agar tidak terjadi kesalahpahaman asumsi anatara responden, peneliti, dan pembaca. Dari hasil proses tersebut selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel 1. sebagai berikut : Tabel 1. Identifikassi Risiko dalam Risk Breakdown Structure
Level 0 Program Yang Beresiko
Level 1 A
Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Rangka Baja
Level 2 1
Sumber Risiko
Level 3 Lingkungan
Level 4 1.1 1.2
Alami
2.1 2.2
2.3
Jurnal Info Manajemen Proyek
Sisa-sisa/bagian material yang jatuh ke sungai Debu yang disebabkan saat pengangkutan material baja Cuaca yang panas menyebabkan pekerja cepat kelelahan Kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasangan rangka baja Perubahan arus debit air karena massa muatan dari ponton batu bara dan muatan ponton untuk pengankat crane berbeda
21
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Ekonomi
3.1
Proyek
4.1
Tingginya nilai tukar rupiah dengan dollar sehingga biaya bahan bakar meningkat Pengadaan material yang tidak sesuai denganspesifikasi teknis. Terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek Adanya kecelakaan ponton pengangkut batu bara dengan pengangkut alat berat (crane) sehingga menghambat pekerjaan. Kondisi kesehatan pekerja yang kurang terjamin dilokasi proyek Pekerja tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja Perilaku pekerja yang menjurus ke cerobohan, kelalaian, ketidakpatuhan Tingkat kemampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya Kecelakaan kerja menjadi penghambat kelangsungan pemasangan rangka baja
4.2
4.3 Teknis
5.1
Keselamatan
6.1 6.2
Manusiawi
7.1
7.2
7.3 Sumber : Hasil analisis, wawancara
Uji validitas dan Uji Reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut mampu mengukur variabel yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara cepat. Dimana tingkat validitas, uji ini dilakukan dengan Teknik Korelasi Product
Moment Pearson (r). Jika rhitung>rtabel (Riduan, 2011), maka item tersebut valid dengan menggunakan distribusi tabel r untuk α = 0,05 dengan df = (N2) sehingga didapat rtabel = 0,2787. Uji Reliabilitas dilakukan dengan menganalisa data yang berasal dari satu kali pengujian kuesioner. Reliabilitas diukur dari koefisien Alpha (Prayitno, 2008). Bila koefisien Alpha (Cronbach's
Alpha)>0,60 maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Sehinnga demikian, dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Rekapitulasi jawaban responden terhadap frekuensi dan konsekuensi kejadian untuk setiap jenis risiko sebagai representasi dari jumlah ilihan terbanyak dari jawaban responden sesuai dengan skor skala yang dipilih. Skala yang mendapat skor pilihan terbanyak akan menjasi modus prekuensi untuk tiap jenis risiko. Hasilnya disajikan pada tabel 2. dan 3., sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kejadian Jawaban responden No
Butir Pernyataan
Jml
Modus
2
50
3
2
50
3
1
2
3
4
5
3
15
18
12
4
16
19
9
1.1
1.2
Sisa-sisa/bagian material yang jatuh ke sungai Debu yang disebabkan saat pengangkutan material baja
Jurnal Info Manajemen Proyek
22
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus Jawaban responden No
Butir Pernyataan
2.1
Cuaca yang panas menyebabkan pekerja cepat kelelahan 2.2 Kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasangan rangka baja 2.3 Perubahan arus debit air kaena massa muatan dari ponton batu bara dan muatan ponton untuk crane berbeda 3.1 Tingginya nilai tukar rupiah dengan dollar sehingga biaya bahan bakar meningkat 4.1 Pengadaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis 4.2 Terlambatanya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengirimna 4.3 Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek 5.1 Adanya kecelakaan ponton pengangkut batu bara dengan pengangkut alat berat (crane) sehingga menghambat pekerjaan 6.1 Kondisi kesehatan pekerja yang kurang terjamin dilokasi proyek 6.2 Pekerja tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja 7.1 Perilaku pekerja yang menjurus kecerobohan, kelalaian, ketidakpatuhan 7.2 Tingkat kemampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya 7.3 Kecelakaan kerja menjadi penghambat kelangsungan pemasangan rangka baja Sumber : Hasil penelitian
Jml
Modus
11
50
3
20
3
50
4
21
13
2
50
3
13
16
12
2
50
3
0
13
25
12
0
50
3
0
5
10
17
18
50
5
0
0
22
20
8
50
3
10
20
11
4
5
50
2
8
21
12
6
2
50
2
11
16
14
7
2
50
2
9
23
12
5
1
50
2
7
17
15
9
2
50
2
6
19
14
9
2
50
2
Jml
Modus
1
2
3
4
5
1
7
18
13
0
11
16
1
13
7
Tabel 3. Distribusi Konsekuensi Risiko Jawaban responden No
1.1
1.2 2.1 2.2 2.3
3.1 4.1 4.2
4.3
Butir Pernyataan
Sisa-sisa/bagian material yang jatuh ke sungai Debu yang disebabkan saat pengangkutan material baja Cuaca yang panas menyebabkan pekerja cepat kelelahan Kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasangan rangka baja Perubahan arus debit air kaena massa muatan dari ponton batu bara dan muatan ponton untuk crane berbeda Tingginya nilai tukar rupiah dengan dollar sehingga biaya bahan bakar meningkat Pengadaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis Terlambatanya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengirimna Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek
Jurnal Info Manajemen Proyek
1
2
3
4
5
9
15
15
10
1
50
3
7
17
16
8
2
50
2
1
12
22
14
0
50
3
0
14
21
10
5
50
3
3
13
23
8
3
50
3
9
22
11
6
2
50
2
10
25
14
1
0
50
2
0
6
20
21
3
50
4
0
9
28
13
0
50
3
23
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus Jawaban responden No
Butir Pernyataan
Adanya kecelakaan ponton pengangkut batu bara dengan pengangkut alat berat (crane) sehingga menghambat pekerjaan 6.1 Kondisi kesehatan pekerja yang kurang terjamin dilokasi proyek 6.2 Pekerja tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja 7.1 Perilaku pekerja yang menjurus kecerobohan, kelalaian, ketidakpatuhan 7.2 Tingkat kemampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya 7.3 Kecelakaan kerja menjadi penghambat kelangsungan pemasangan rangka baja Sumber : Hasil Penelitian
Jml
Modus
1
50
2
12
4
50
2
14
9
6
50
2
14
14
13
5
50
3
5
17
14
10
4
50
2
6
16
18
6
4
50
3
1
2
3
4
5
14
16
15
4
7
16
11
4
15
4
5.1
Menyusun tingkat kepentingan risiko (importance level) untuk mengetahui risiko mana yang paling berpengaruh mengganggu jalannya proyek. Tingkat kepentingan risiko tergnatung pada nilai risiko yaitu hasil perkalian antara skala frekuensi dan dampak (Godfrey, 1996) sebagaimana pada tabel 4. berikut :
Level 0
Tabel 4. Risk Breakdown Structure (RBS) Pemasangan Rangka Baja
Level 1
A
Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Rangka Baja
Level 2
1
Level 3
Sumber Risiko
Level 4
1.1 Lingkun gan
1.2
2.1
2.2
Program Yang Beresiko
Alami
Jurnal Info Manajemen Proyek
2.3
Sisa-sisa/bagian material yang jatuh ke sungai Debu yang disebabkan saat pengangkutan material baja Cuaca yang panas menyebabkan pekerja cepat kelelahan Kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasangan rangka baja Perubahan arus debit air karena massa muatan dari ponton batu bara dan muatan ponton untuk pengankat crane berbeda
Fre Konse kue kuensi nsi
N
3
3
9
3
2
6
3
3
9
4
3
12
3
3
9
Tingkat Penerimaan Risiko
Undesirable
(Tidak diharapkan)
Acceptable (Dapat diterima)
Undesirable
(Tidak diharapkan)
Unadesirable (Tidak diharapkan)
Undesirable
(Tidak diharapkan)
24
Level 0
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
3.1 Ekonom i
4.1
4.2
Proyek
4.3
5.1
Teknis
6.1
Keselam atan
6.2
7.1
7.2 Manusia
Jurnal Info Manajemen Proyek
Tingginya nilai tukar rupiah dengan dollar sehingga biaya bahan bakar meningkat Pengadaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis Terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek Adanya kecelakaan ponton pengangkut batu bara dengan pengangkut alat berat (crane) sehingga menghambat pekerjaan. Kondisi kesehatan pekerja yang kurang terjamin dilokasi proyek. Pekerja tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja Perilaku pekerja yang menjurus ke cerobohan, kelalaian, ketidakpatuhan Tingkat kemampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya
Fre Konse kue kuensi nsi
N
3
2
6
3
2
6
5
4
20
3
3
9
2
2
4
2
2
4
2
2
4
2
3
6
2
2
4
Tingkat Penerimaan Risiko
Acceptable (Dapat diterima)
Acceptable (Dapat diterima)
Unacceptable (Tidak dapat diterima)
Undesirable
(Tidak diharapkan)
Acceptable (Dapat diterima)
Acceptable (Dapat diterima)
Acceptable (Dapat diterima)
Acceptable (Dapat diterima)
Acceptable (Dapat diterima)
25
Level 0
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
7.3
Fre Konse kue kuensi nsi
Kecelakaan kerja menjadi penghambat kelangsungan pemasangan rangka baja
2
Tingkat Penerimaan Risiko
N
3
Acceptable
6
(Dapat diterima)
Sumber : Hasil Penelitian
Risiko-risiko dominan yang bersifat dominan (major risk) adalah risiko-risiko yang termasuk kategori (unacceptable) risiko yang tidak dapat diterima dan risiko-risiko yang termasuk kategori (undesirable) risiko yang tidak diharapkan. Risiko-risiko ini merupaka ntingkat penerimaan ridiko (acceptability) nilai perkalian likehood dan consequences sama dengan atau diatas 6 (enam) keberadaan risiko-riisko dominan (major risk) akan berpengaruh besar pada pekerjaan Pemasangan Rangka Baja. Seperti pada tabel 5. sebagai berikut :
Level 0
Tabel 5. Major Risk pada pemasangan Rangka Baja Jembatan Kutai Kartanegara
Level 1
Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Rangka Baja
1
Sumber Risiko
Program Yang Beresiko
A
Level 2
Level 3
Level 4
Lingkung 1.1 an 2.1
2.2
Alami 2.3
Proyek
4.2
4.3
Kon sek Freku uen ensi si
N
Tingkat Penerimaan Risiko
Undesirable
Sisa-sisa/bagian material yang jatuh ke sungai
3
3
9
Cuaca yang panas menyebabkan pekerja cepat kelelahan
3
3
9
Kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasangan rangka baja
4
3
12
Perubahan arus debit air karena massa muatan dari ponton batu bara dan muatan ponton untuk pengankat crane berbeda
3
3
9
Terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman
5
4
20
Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek
3
3
9
(Tidak diharapkan)
Undesirable (Tidak diharapkan)
Unacceptable (Tidak diharapkan)
Undesirable (Tidak diharapkan)
Unacceptable (Tidak dapat diterima)
Undesirable
(Tidak diharapkan)
Sumber : Hasil Penelitian
Jurnal Info Manajemen Proyek
26
Analisis Manajemen Risiko Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara Kustamar, Subandiyah Aziz, Rafi Rahayu Firdaus Tindakan mitigasi untuk risiko yang termasuk aktegori tidak dapat diterima ( unaccepptable) pada pekerjaan terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman adalah dengan membuat schedule kedatangan material yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan melakukan evaluasi jumlah material yang datang dengan yang dibutuhkan dilapangan. Mitigasi risiko-risiko yang tidak diharapkan (undesirable) padafaktor kecepatan angin berpengaruh pada saat pemasanagn rangka baja dengan melakukan prediksi keadaan cuaca wilayah proyek, dan melakukan percepatan pekerjaan. Faktor cuaca panas yang membuat pekerja cepat kelelahan dapat dilakukan penangan pembagian waktu pekerjaan denganpekerja lain. Sisa-sisa material yang jatuh ke sungai dapat menyebabkan pencemaran kualitas permukaan air sungai dapat dilakukan mitigasi dengan menyediakan tempat penumpukan (disposal area) yang tepat untuk penumpukan sisa-sisa material yang tersisa. Risiko perubahan arus air yang dapat menumbulkan kecelakaan karena adanya perbedaan massa dapat dilakukan penangan dengan melakukan koordinasi dengan pihak DISHUB Kutai Kartanegara untuk pengamanan alur sungai. Risiko keterlambatan penyelesaian proyek dapat dilakukan mitigasi dengan meningkatkan prestasi kerja dengan menambah jam kerja lembur, melakukan perbaikan metode kerja.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisi risiko yang telah dilakukan, dapat dilakukan kesimpulan sebagai berikut :
Pada Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Rangka Baja Jembatan Kutai Kartanegara teridentifikasi 15 (limabelas) sumber risiko. Terdapat 6 (enam) jenis risiko dominan (major risk) yang teridentifikasi dengan kategori unacceptable dan undesirable. Mitigasi untuk risiko yang termasuk kategori yang tidak dapat diterima (unacceptable) pada pekerjaann terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman adalah dengan membuat schedule kedatangan material yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan melakukan evaluasi jumlah material yang datang dengan yang dibutuhkan dilapangan. Saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : Risiko yang tidak termasuk kategori dominan semestinya juga mendapat perhatian dengan melakukan tindakan-tindakan upaya jika risiko itu terjadi sehingga, mengetahui tindakan yang akan dilakukan. Keberadaan risiko-risiko yang telah teridentifikasi sebaiknya disesuaikan dengan pelaksanaan dilapangan. Sehingga jika terjadi risiko diluar risiko dominan untuk segera dilakukan penanganan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mengidentifikasi risiko dan melakukan tindakan mitigasi bagi peneliti selanjutnya. Peneliti berikutnya agar memperhatikan pada faktor keamana agar tidak mangganggu waktu pelaksanaan yang mempengaruhi produktivitas pekerjaan dalam proyek konstruksi. 5.
REFERENSI
Godfrey, P.S., Sir William Halcrow and Partners ltd. 1996. Control of Risk from Constructions. Wesminster London: Construction Industry Research and Information Association (CIRIA) Hilson, David. 2002. Use a Risk Breakdown Structure (RBS) to Understand Your Risk. San Antonio. Texas. USA Prayitno, Dwi. 2008. Mandiri belakar SPSS untuk Analisa Data & Uji Statistik. Media Kom, Jakarta Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Alfabeta. Bandung Smith, N. J. 1999. Managing Risk in Construction Project. London Blackwell Science
Jurnal Info Manajemen Proyek
27