ANALISIS MANAJEMEN PENGENOALIAN PERSEDJAAN IKAN HIAS AIR TA'WAR DI CV. VIV A JAYA INTERNATIONAL
AG UNG SUPRIY ANTO
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006Ml1427 H
ANALISIS MANAJEMEN PENGENUALIAN PERSEDIAAN IKAN RIAS AIR TA \VAR DI CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL
Oleh AGUNG SUPRIYANTO 101092123349
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International". Telah di !\ii dan dinyatakan Lulus dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari Sabtu, 17 Juni 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu J urusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
Jakarta, Juli 2006
Tim Penguji
Penguji II
/J DR.H. Kushlo:o, SE, MM I
r---..
Men~etahut, ...·
I'
HJ~i
"' IJ it 'i ,;
'--·-···--~- ...
Dekan
Ketua Jurusan Sosek Pertanian/ Agribisnis
r
,,-;«'~)l_ 1 Ja a Putra. M.Sis : 150 317 956
Ir. Mudatsir Najamuddm, MMA
NIP: 150 317 958
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
: Agung Supriyanto : 101092123349 : Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis : Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International.
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sa1jana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2006 Menyetujui Dosen Pembimbing,
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Lilis Imamah I, M.Si
Drs. Ac:ep Muhib, MM
~
Mengetahui, Dekan
Ketua Jurusan Sosek Pe:rtanian/ Agribisnis
RIWAYATHIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Februari 1983. Penulis adalah anak pertama dari Iima bersaudara dari pasangan Bapak Suroto dan !bu Sulasmiyati. Tahun 1995 penulis lulus dari SDN Kedaung 01 Bekasi Barat, kemudian pada tahun 1998 menyelesaikan studi di SLTP I Cipasung Tasikmalaya. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah umum di SMU Plus BBS Bogor, Jawa Baral pada tahun 2001. Tahun 2001 penulis diterima sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1tanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi. Selain dalam kegiatan perkuliahan, penulis aktif di sebagai pimpinan redaksi Buletin Jumat Al Waasit. Selain itu penulis juga sebagai editor buku be1judul "Meluruskan Radikalisme Islam" karya Dr. Ali Syu'aibi terbitan Pustaka Azhary, Jakarta, tahun 2004 dan "Muhammad Seorang Milyuner?" karya Dr. Ali Syu'aibi terbitan Pustaka Azhary, Jakarta, tahun 2004.
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL
I(ARYA
SENDIRI
YANG
BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU ¥..ARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA M.ANAPUN
.Jakarta, Juli 2006
Penulis
RINGKASAN AG UNG SUPRIY ANTO, Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan Ikan Hias Air Tawar di CV. Viva Jaya International. (Di Bawah Bimbingan LILIS IMAMAH ICHDAYATI dan ACEP MUHIB).
Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, terrnasuk di dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Bean hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara. Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan hias mernpakan komoditas potensial karena pasar luar negeri sangat respon terhadap ikan hias dari Indonesia. Perkembangan nilai ekspor ikan hias dari tahun 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai ekspor ikan hi.as sebesar 13,6 juta US $ mengalami peningkatan pada tahun 200 I sebesar 14,6 juta US $ dan tahun 2002 sebesar 15, l juta US $. Nilai ekspor ikan hias terbesar yaitu tahun 2003 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Berdasarkan data tersebut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat baik. Untuk memenuhi peluang tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis dalam pelaksananannya, antara lain memperkuat daya saing dengan meningkatkan manajemen pengendalian persediaan agar mencapai efisiensi dan efektifitas. CV. Viva Jaya International merupakan salah satu perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia. Masalah pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu permasalahan yang sering dihadapi CV. Viva Jaya International, sehingga perusahaan harus menangani pengadaan dan penyaluran ikan hias dengan serius. Dengan melakukan manajemen pengendalian persediaan ikan hias secara tepat maka perusahaan dapat melakukan efektifitas pengendalian persediaan dan efisiensi biaya persediaan (biaya pemesanan dan biaya penyimpanan). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya, menganalisis jumlah pemesanan optimal dan frekuensi pembelian optimal bahan baku/ ikan hias, menghitung titik optimal persediaan pengaman serta titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan. Penelitian ini merupakan studi kasus pad a CV. Viva Jaya International yang berlokasi di Jl. Raya Patriot Gg. Al Falah Rt. 01/ Rw. 02 Kel. Jakasampurna Bekasi Barat 17145. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari CV. Viva Jaya berupa data kualitatif dan kuantitatif. Untuk sistem pengadaan ikan hias akan dipaparkan secara deskriptif (kualitatif). Sedangkan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan data-data kuantitatif dan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ditunjang dengan analisis persediaan pengaman dan analisis titik pemesanan kembali (ROP).
CV. Viva Jaya International mengkhususkan diri memperdagangkan berbagai jenis ikan hias untuk elcspor. Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar dengan berbagai ukuran yang di ekspor oleh perusahaan ini. Penghitungan data kuantitatif untuk pengendalian persediaan menggunakan data pembelian dan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil sebagai sampel penelitian dikarenakan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan hias untuk ekspor yang lain. Ketiga jenis ilcan hias ini pun selalu diekspor oleh perusahaan minimal seminggu. Ketiga jenis ikan hias ini dapat dijadikan contoh penghitungan data, berdasarkan metode EOQ dan ROP. Sistem organisasi untuk mengendalikan persediaan dalam perusahaan ini sudah terstruktur dan fungsional. Setiap bagian dalam perusahaan ini telah menjalankan tugas sesuai fungsi dan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi dengan bawahan dan manajer yang lain untuk melaksanaan keputusan yang diambil perusahaan. Untuk melakukan persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan mengatur jenis ikan hias dan penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembe:lian ikan hias, sistem penyimpanan ikan hias dan mengkontrol proses perdagangannya. Pembelian persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak memenuhi kuantitas. Sedangkan sistem penyimpanannya diberlakukan CV. Viva Jaya International adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang terdahulu dibeli merupakan ilcan hias yang dijual pertama kali. Total biaya persediaan bahan baku per tahun adalah total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan pe11ahunnya. Total biaya persediaan ikan hias pada CV. Viva Jaya International periode Januari 2005 sampai Desember 2005 untuk ikan hias Black ghost sebesar Rp. 2.523.637,-, ikan hias Rainbow bosmani sebesar Rp. 2.010.586,- dan pada ikan hias Congo tetra sebesar Rp. 2.240.688,- dengan frekuensi pembelian ikan hias yang dilakukan perusahaan unt:uk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghost, 927 ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor untukjenis Congo tetra. Apabila perusahaan melakukan penghitungan persediaan dengan model EOQ maka diperoleh total biaya persediaan optimum untuk Ikan Black ghost sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow sebesar Rp. 1.020.391,- serta untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Frekuensi pembelian ikan hias berdasarkan model EOQ hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbow dengan rata-rata tiap pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra dengan rata-rata tiap pesanan 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV. Viva Jaya Internasional dapat melakukan efisiensi dan efektifitas. Perusahaan dapat menghemat biaya total persediaan sebesar 12 % yaitu Rp. 314.135,- untuk ilcan Black ghost, untuk ilcan Rainbow bosmani penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195,- dan sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,untuk ikan hias Congo tetra.
Persediaan pengaman/ safety stock yang dilakukan perusahaan juga lebih tinggi dibandingkan persediaan pengaman berdasarkan perhitungan EOQ. Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan menjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan, persediaan pengaman dari ikan hias jenis Black ghost adalah 5.636 ekor yaitu sebesar Rp. l.690.726,- dan Rainbow bosmani adalah l.202 ekor, yaitu sebesar Rp. 360.593,- serta Congo tetra adalah l.740 ekor yaitu sebesar Rp. 957.153,-. Sedangkan dengan model EOQ persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost yaitu sebesar Rp. 1.573.435,- dan 498 ekor untuk Rainbow yaitu sebesar Rp. 149.535,- serta l.096 ekor untuk Congo tetra yaitu sebesar Rp. 602.916,-. Berdasarkan hasil tersebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat mengefisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % yaitu Rp. 117 .290,- untuk ilrnn Black ghost, 59 % yaitu Rp. 211.058,- untuk ikan Rainbow dan 37 % yaitu Rp. 354.236,- untuk ikan Congo tetra. Titik pemesanan kembali dimaksudkan agar perusahaan melakukan pembelian ikan hias pada saat dimana persediaan perusahaan mencapai jumlah tertentu dan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan stok. Berdasarkan perhitungan model EOQ, titik pemesanan kembali (ROP) pada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor untuk ikan Conggo tetra. Dalam penelitian ini disarankan agar pengendalian persediaan ikan hias di CV. Viva Jaya International sebaiknya memperhatikan frekuensi pembelian ikan hias. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan terlalu sering dilakukan. Perlu dilakukan pengurangan frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pembiayaan persediaan dan jumlah pembelian ditingkatkan dengan memperhatikan efektifitas waktu dan tempat. Selain itu perusahaan perlu meminimalkan persediaan pengaman agar biaya penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat berkurang serta perusahaan perlu memperhatikan titik pemesanan kembali dalam jumlah te1ientu agar perusahan tepat waktu dan tidak kehabisan stok dalam melakukan pembelian.
KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kila. Tiada daya upaya dan kekualan kecuali hanya milik Allah SWT. Shalawal dan salam semoga tercurah kepacla Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat clan penerusnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah wa syukurillah, alas kehenclak clan izin-Nya serla clengan perjuangan yang cukup panjang penulis bisa menyelesaikan skripsi sebagai salah salu syaral menclapalkan gelar sarjana. Karena sesungguhnya Allah SWT Sang Maha Pengasih menjanjikan kemuclahan di dalam kesulitan yang kita haclapi. Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang clhoif clan lak lepas clari kesalahan, penulis memohon maaf alas segala kesalahan clan kekurangan yang lerdapal clalam skripsi ini. Semoga perbedaan dapat menjadi kebaikan dan manfaat bagi kita semua. Akhirnya penulis mengucapkan syukron katsiron alas segala saran clan bimbingannya maupun pengetahuan yang telah diberikan sehingga penulis clapat menyelesaikan slucli dan skripsinya. Rasa lerimakasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepacla : I. Kedua Orang Tua ku lersayang (Suroto dan Sulasmiyati) yang telah mengorbankan segalanya untuk memberikan yang terbaik bagi pulra-pulrinya. Cinta dan kasih sayangnya selalu menghiasi dalam setiap langkah hidup ini.
2. Jbu Ir. Lilis I. Ichdayati, M.Si, selaku pembimbi.ng materi yang telah meluangkan waktu serta sangat sabar dan bijaksana dalam memberikan arahan maupun bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Ors. Acep Muhib, MMA, selaku pembimbing teknis yang telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis. 4. Bapak DR. Kusharyono, SE, MM, selaku penguji I yang telah menguji dan memberikan banyak saran dan masukan agar skripsi ini lebih baik. 5. Bapak Ir. Andy Afandy, MM, selaku penguji II yang telah menguji dan membantu penulis memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. 6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua .lurusan Sosial Ekonomi Pe1ianian/ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Ddrnn Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 8. Para dosen-dosen ku tercinta yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya (Ir. !wan, Prof. Aki Baihaki, Ir. Enny W, Ir. Djunaidi, Ir. U Maman, Jr. Tun Kelana Jaya, dan lain-lain) Jasanya tak terbalas sepanjang masa. 9. Pihak CV. Viva Jaya International khususnya Mr. Yarto Kamadi yang memberikan izin dan kemudahan penulis dalam penelitian. Kepada Bapak Erik Sahusilawane dan Bapak Sukim yang sangat membantu dalam proses penelitian.
I 0. Para staff kantor dan
karyawan CV. Viva faya International atas
kerjasamanya dan telah membantu dalam penelitian. 11. Adik-adikku tercinta (Amry "Bejo" Nurcahyo, Atik 'Noe" Nurul Hidayanti, Aziz "Gjis" Kurniansyah, dan Arafie "Ucrit" Fikri Al Dzaky).Terimakasih atas kasih sayangnya yang telah menjadikan mas sabar dalam hidup ini. Segala yang mas lakukan untuk kalian semua. 12. Non Mutia Syamsuri, atas dorongan, motivasi dan kesabarannya dalam melalui serta menemani pe1jalanan ini. Your kindness make me meaningful. 13. Keluarga besar penerbit Pustaka Amri dan Pustaka Azhary (Bpk. Muhtarom dan Istri, Bpk Tosik Abdul Ghrofur dan lstri) yang telah memberikan bantuan moril dan materil serta pelajaran tentang kehidupan dan kemandirian.
14. Teman-teman terbaikku sepanjang masa (Slamet Riyanto dan Rahmat Akhiri beserta si kecilnya dan istri). Susah dan senang milik kita semua, makan gak makan asal kumpul. 15. Teman-teman dekatku (Nasrodin Hasan, Didin Muhidin, Ade Lili Muflihah, Nur Aqidah, Rosmiati, Nia Rusnia, dan Lili Rusmawatie) yang telah menjadi teman bertukar pikiran dan semoga kalian sukses dalam cinta dan cita. 16. Teman seperjuangan di kampus (Ilham Nurrochman, Nurul Mubarok, Delvin
Raya Siregar, Riko Saputra, Chandra S, Ahmad Naoval, Evi Mustopiah, Hermovana dan Siti Nurlaela) thanks for the experiences.
17. Agribsinis angkatan 200 I kelas A (Saparullah, Abdul kadir, Asep Noorman, Ahmad Isra, Siti Zaenab, Mira Nunnagribah, Rahmayanti Adi, Dian TW, Andari, Angga Ginanjar, Ahmad Riza, Khairil Rasyid, Khotib, dll) Kelas B (Kaswid, Khairil Anwar, Tri Aji, Taufan Sukrno S, Aditya Fajri, Susi S, Firrnansyah, Irwan, M Faisal, Teh !is, dll) mohon rna.af yang belurn tersebut namanya. 18. Seluruh rnahasiswa Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah. 19. Seluruh staffUIN SyarifHidayatullah 20. Sernua orang yang telah rnernbantu saya dan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Sernoga segala kebaikan dari seluruh pihak yang tersebut diatas diterirna dan mernperoleh pahala dari Allah SWT. Tiada kata-kata yang dapat menggarnbarkan kebaikan kalian sernua. Semoga skripsi ini dapat memberikan rnanfaat dan kernashalatan bagi semua orang.
Jakarta, Juli 2006
Agung Supriyanto
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ···················································································· KATA PENGANTAR DAFTAR ISi
I
................................................................................ .ii
................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... .ix DAFTAR GAMBAR
................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
I.
PENDAHULUAN
............................................................................ I
I. I Latar Belakang ...................................................................... I I .2 Perumusan Masalah ............................................................. .4 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7 2. I Ikan Hias Air Tawar
............................................................. 7
2.1. I
Sifat Produk Ikan Hias Air Tawar ............................. 8
2. I .2
.Tenis Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor ................... I I
2.1.3
Budidaya Hean Hias Air Tawar .................................. I 4
2.2 Sistem Manajemen ................................................................ 20 2.2. I
Pengertian Manajemen
.............................................. 20
2.2.2
Manajemen Modern ................................................... 2I
2.3 Manajemen Pengendalian Persediaan ................................... 22 2.3. I
Pengertian dan Peranan Pengendalian Persediaan ..... 24
2.3.2
Fungsi Persediaan ......................................................... 26
2.3 .3
.Tenis-jenis Persediaan
................................................ 27
2.3.5
Penentuan Persediaan
................................................. 34
2.4 Model-model Analisis Pengendalian Persediaan ................. .35 2.4.1
Economic Order Quantity (EOQ)
............................. 36
2.4.2
Persediaan Pengaman
2.4.3
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ............... .38
............................................... .37
2.5 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan .................................... .40 2.6 Kerangka Pemikiran Penelitian
III.
........................................... .42
METODE PENELITIAN ............................................................... .45 3.1 Lokasi clan Waktu Penelitian ............................................... .45 3.2 Jenis clan Sumber Data ......................................................... .45 3.3 Batasan Penelitian/ Sampel Data ............................................ .46 3 .4 Metode Penelitian ................................................................ .47 3.5 Metode Analisis Data
.......................................................... .47
3.4.1 Model Persediaan Economic Order Quantity ............ .47 3.4.2 Persediaan Pengaman (Safety Stock)
....................... 50
3.4.3 Analisis Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ... 51 3.6 Definisi Operasional .............................................................. 52
IV.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 54 4.1 Sejarah clan Perkembangan Perusahaan ................................ 54 4.2 Lokasi Perusahaan ................................................................ 55 4.3 Struktur Organisasi ............................................................... 56 4.4 Tenaga Kerja ......................................................................... 59 4.5 Pemasaran ............................................................................. 60
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 63 5.1 Jenis Ikan Hias ...................................................................... 63 5.2 Kualitas Ikan Hias ................................................................. 64 5.3 Proses Pembelian Ikan Hias .................................................. 70 5 .4 Sistem Penyimpanan Bahan Baku ........................................ 71 5.5 Proses Perdagangan .............................................................. 73
5.7 Analisis Biaya Persediaan Hean Rias
..................................... 79
5.8 Pengendalian Persediaan Hean Rias dengan Model EOQ ..... 83 5.9 Waktu Tunggu (Lead Time) 5.10 Persediaan Pengaman
................................................. 90
.......................................................... 91
5.11 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) .......................... 95
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 99 6.1 Kesimpulan ........................................................................... 99 6.2 Saran
DAFTARPUSTAKA
..................................................................................... 102
.................................................................................. 103
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005 ................................... 3 2. Pembelian Hean Hias (Black Ghost, Rainbow, Congo Tetra) pada CV. Viva Jaya International selama periode Januari 2005-Desember 2005 (per ekor) ....................................................... 77 3. Komponen Biaya Pemesanan Ikan Hias CV. Viva Jaya International .......... 79 4. Komponen Biaya Penyimpanan Hean Hias CV. Viva Jaya International ....... 81 5. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan KebijakanPerusahaan pada CV. Viva Jaya International. .............................. 82 6. Jumlah Pemesanan Optimal lkan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 85 7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International. ................................................................................................... 86 8. Perhitungan Biaya Persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Perusahaan pada CV. Viva Jaya International. ............................ 87 9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Viva Jaya International. ............. 88 10. Waktu Ttmggu Rata-rata dan Standar Deviasi Ikan Hias di CV. Viva Jaya International. ....................................................................... 90 11. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International periode Januari 2005-Desember 2005 ......................................................................... 91 12. Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menumt Metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005 ..................................... 93 13. Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengan1an yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International. .................................................................. 94
14. Persediaan Maksimum Ikan Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 -Desember 2005 ............ 98 15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut Metode EOQ .................................................................................... 96
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Hubungan Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan ............................. 37 2. Kurva Titik Pemesanan Kembali .............................................................. .39 3. Bagan Alur Pemikiran Penelitian .............................................................. 44 4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International ....................................... 75
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halam an
1. Bagan Struktur Organisasi CV. Viva Jaya International .......................... .105
2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Hean Hias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 106 3. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ilrnn Hias Rain bow bosmani CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 ........... 107 4. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Hias Congo Tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005 .......... .108 5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005 .... 109 6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan .............................................................. 110 7. Perhitungan Waktu Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi ...................... 111 8. Perhitungan Persediaan Pengaman ........................................................... .112 9. Kurva EOQ Ikan Hias Black Ghost.. .......................................................... 113 10. Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani .................................................. .113 11. Kurva EOQ Ikan Hias Congo tetra ............................................................ 113 12. Perencanaan persediaan ikan hias Black ghost berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 114 13. Perencanaan persediaan ikan hias Rainbow bosmani berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 116 14. Perencanaan persediaan ikan hias Congo tetra berdasarkan perhitungan EOQ ....................................................................................... 118 15. Grafik Perencanaan Persediaan Ilrnn Hias Black ghost (Tahun) ............... 120 16. Grafilc Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahw1) .... .121 17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Congo tetra (Tahun) .............. .122
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belalrnng Indonesia mernpakan negara yang kaya sumber daya alam baik dar; sektor m1gas maupun non migas. Sektor migas mencakup kekayaan minyak dan gas burni y,mg sifatnya tidak dapat diperbaharui. Sedangkan s<:ktor non migas yaitu kekayaan alam yang tidak termasuk dalam minyak dan gas bnmi yang sifatnya clapat clipe:·baharui, misalnya sektor pe1ianian. Kelebihan tersebut meqjadi ki;unggulan komparatif bagi Indonesia untuk lebih. maju dan bcrsaing dalam pcrdagangan dunia. Salah satu sektor yang masih dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhar1 ekonomi adalah sektor p;;rtanian, termasuk di dalamnya sub sektor perikanan. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yaug sangat besar. Untuk menumbuhkembangkan potensi tcrsebut, pemerintah dalam ha! ini Direktorat Jenderal Perikanan Bud.idaya telah mcnyusun program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu: I. Program peningkalan produksi perikanan hudidaya unluk ckspor (PROPEKAN) 2. Program peningkatan produksi perikanan umuk konsumsi 1113syarakat (PROK.SIMAS)
3. Program peningkatan dan rehabilitasi smr.berclaya perikanan budiclaya
Sebagai bagian dari sektor non migas yang memiliki input positif oagi pemasukan devisa negara, komoditas ikan hias juga memiliki potensi yang besar. Hal ini karena Indonesia memiliki keunggulan dalam jumlah clan jenis ikan hias air tawar. Hampir 75% ilrnn hias dunia berasal dari Indonesia, tercalt\l tidak :rnrang clari 363 jenis ilcan hias air tawar dikembangkan di Indonesia clan telah diekspor ke berbagai negara di dunia. Keadaan tersebut mcnempatk:.m Indonesia sebagai saldh satu negara terkaya clalam jenis komoditas ikan him, jika clibandingkan clengan negara tropis lainnya (Bachtiar, 2004: 7). Ikan hifls air tawar termasuk komoclitas yang clapat dibudiclayakan secara ten's-menerus dan clapat diperbaharui sewaktu-waktu. Sedangkan Ikan bias air laut tid.ik dapat dibudidayakan clan diperbaharui, jika ten,s-rnenerus dilnkukan pellangkapan, 1- .eseimbangan ekosistem air laut dapat berubah. !kiln bias air laut memiliki nilai jual yang lebib tinggi dibandingkan ikan hias <1ir tawar. Tetapi keterbatasan ikan bias air laut menyebabkan peluang pasr:r ikan bias air tawar semakin terbuka lebar. Sampai saat ini ikan bias belum mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintab dibandingkan perikanan konsumsi atau basil komoditas pcrtanian lainnya. Walaupun belum mendapatkan perbatian yang b~sar dari per.1erintah, sektor ikan hias telah memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara. Peningkatan nilai ekspornya tiap tahun menjadikan ikan bias merupakan komoditas yang potensial karena pasar diluar negeri sangai: respon terhadap ikan bias tropis dari Indonesia. Perkembangan ikan hias periode 2000-2005 disajikan
Tabel 1. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Periode 2000-2005
Tahun
Nilai (juta US:b)
13,6
2000 -------
2001
I
2002
I
.
14,6 15, 1
-·-
-----~---··
2003
15,8
2004
15,8 -----
Su111bcr : llm:an l'usal Statistik, diolah Deparlcmen Pc:-industrian, 2005
L\u-; Tabd 1 tersebut c\apat cliketahui perkembangan nilai ekspor ikan hias dari tulrnn 2000 - 2004 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 nilai c·:,spor ilrnn hias scbcsar 13,6 juta US$ mengalami pcn;nglrntan pada tahun 2001 scbcsar 14,6 j1.Jta US$ clan tahun 2002 sebesar 15,1 juta US$. Nilai ekspor ikan bias tcrbcsar yaitu tahun 20\)3 dan 2004 sebesar 15,8 juta US $. Bcrdasarkan data tcrscbut maka peluang dalam pengembangan pasar ekspor ikan hias masih sangat ' baik. Untuk mememihi peluang tersebut, diperlukau lang,kah-langkah s!rategis dalam pelaksananannya, antara lain mernperkuat daya saing, dengan melakukan cfisiensi biaya produksi. Komponen utama dari biaya proc\uksi adalah biaya pcrscdiaan bahan bairn oleh lrnrena itu pengenc\alian terhadap persediaan bahan bairn hams clijalankan secara optimal agar biaya persediaan dapat ditekan dan kuantitas persediaan dapat te1jaga.
Si stem
clistribusi
clan
pemasaran
hasil-hasi I
perikanan
harus
rncmpcrtimbangkan manajemen pengendalian persediaan bnlmn balm. Perscdiaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terns menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali (I-bndoko, 1992: 3 34).
1.2 Pcrumusan Masalah
Untuk menjaga kelangsungan sistem distribusi dan pemasaran hasil-hasil perikanan yang sifatnya unik yaitu perishable dan bulky,
pengendalian bahan
bairn memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan clalam mengelola jumlah persecliaan yang harus climiliki perus2.haan agar terhinclar clari te1jaclinya kelebihan atau kekurar1gan procluk dalam perusahaan tersebut, sehingga ticlak mengganggu kelancaran proses pemasaran. Kegiatan pembelian ilcan hias merupakan aktivitas yang clilaksanakan sccara rutin oleh CV. Viva Jaya International. Perusahaan membdi ikan-ikan hias dari pemasok/ supplier clan ikan hias clitujukan untuk memenuhi kebutulrnn ekspor ke Amerika, J cpang, Hongkong, Ero pa clan negara lainnya. Masalah
pengendalian
persecliaan
bahan
bairn
merupakan
sualu
permasalahan yang sering clihaclapi CV. Viva Jaya International sebagai sal:lh satu perusahaan ekspor ikan hias di Indonesia, sehingga perusahaan harus menangani pengr1cban clan penyaluran ilrnn hias clengan serius. Pengenclalian persediaan ikan hias yang clilak:ukan perusahaan harus
Persediaan ikan hias adalah faktor produksi modal yang merupakan investasi terbcsar di CV. Viva Jaya International dan mempengaruhi aktiva lancar dnri pcrusahaan.
D~ngan
secarn terJat
melakukan manajemen pengenJalian persediaan ikan hias
a1aka perusahaan dapat
persediaan dan
efisiensi
melakukan efektifitas
biaya persediaan
(biaya pemesanan
penge:1daiian dan
biaya
penyimpanan) sehingga mengoptimalkan aliran cash )low perusahan. Pengadaan ikan hias hams tepat jumlah, tepat mum, lepat waktu dan tepr.t harga, untuk menentuknn persediaan optimal ikan hias maka pernmusan masalah yang clikaji adalah: 1. Bagaimanakah sistem pengadaan ikan hias ,Jru1 keputusan yang dilakukan
CV.
Viva
Jaya
International
J,alam
pengendalian
persediaannya? 2. Apa'cah jumlah pemesanan Hean hias (Q) clan frc:kuensi (F) pernbelian ikan hias yang dilakukan perusahaan telah optimal'?
3. Berapa titik optimal persediaan pengaman (Sctfely Stock) dan titik optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat di l.:ikukan perusahaan?
J .3 Tujuan dau Kegunaan Penelitian Tujtwn penelitian yang clilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sistem pengadaan ikan hias clan k~putusan yang dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendaliru1 persecliaannya. 2. Menganalisis jumlah pemesanl.Ul optimal clan frekuensi pe,nbelian
3. Menghitung titik optimal persediaan pengaman yang dapat menjamin kebutuhan bahan bairn dan menghitung waktu tunggu optimal serta titik optimal pemesanan kembali yang dapat dilakukan perusahaan. Kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pertanian
Pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri., Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pt.mtsahaan dalam mengambil keputusan untuk besarnya
peme~anan
bahan bal::µ sehingga diperoleh
tingkat persediaan optimal 3. Sebagai
bahan
masukan
bagi
pihak
perusahaan
untuk
memperhitungkanjumlah persediaan pengaman (safety stock) sd1ingga tidak terj adi kekurangan bahan baku dan titik pemesanan kembali. 4.
Sebag~i
informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
BABU TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hem Bias Air Tawar
Ikan-ikan hias dipelihara untuk tujuan kesenangan. Menurut Bachtiar (2004) kesenangan ini mengacu kepada keunikannya. Faktor-faktor ketrnikan ikan hi::is clapat clilihat clari : 1.
Bentuk ikan hias meliputi tubuhnya yang pipih a tau bulat, pendek atau panjang, siripnya berjuntai atau normal, rnatmiya besar atau menonjol.
7.. Ukuran ilrnn hias, clari yang hanya 1 cm hini;ga kbih clari 20 CJ'l. 3.
Corak warna, jumlah warna, serta kesernsi:m warna.
4.
Kebiasaan ikan,
seperti
gaya berenangnya tenang atau
gesit,
bergerombol atau tic!ak, serta suka menjahili ikan lain atau ticlak. Keunggulan setiap jenis il(an hias tersebut berclasarkan pada sudut pandang konsumen. Misalnya, ikan hias yang berukuran kecii mudah diangkut clan lebih tahan atau ticlak mudah mati dibandingkan dengarr ikan yang hL:l"l'.kuran lxsar, baik karena penyakit maupun akibat kualitas air yang rendah. Namun, hal itu bukai•lah pr.tokan yang bersifat mutlak. lkan hias berukuran kecil lebih disukai konsumen karena kemudahan dalam pemberian pakan, pc rawatan, clan air ticlak im.dah kotor. Selain memiliki kelebihan tersebut, ikan hias berukuran kecil
lcrnyata cukup sulit dibudidayakan, terutama clari segi perkembang-biukannya dibancli:1gkan
d~ngan
ikan hias berukuran besar. Tctapi k1Jsulhan tersebut dapat
incluk, men.J<:ga kualitas air, menentukan ikan ;1ang
~.iap
kawin clan cara
perkawina11nya, serta memelihara telur clan larva ikan hias. 2.1.1 Sifat Produk lkan Hias Air Tawar
llrnn bias air rnwar termasuk clalam p:·oduk agribisnis perikanan. Prociuk agribsinis umumnya memiliki sifat rawan terhadap kernsakan (perishable), memiliki uhnan yang besar per tumpukan (bu/J..y/ voluminous), clan beraneka ragam mutunya (quality variation). Kerawanan terhaclap kerusakan sangat berpcnm untuk menentukan metocle clan tempat penyimpanan, metocle clan alat pengangkutan, serta penjaclwalan. Di lain pihak, keanekaragaman mutu mernerlukan stanclarisasi, penyortiran, clan pengelomjiokan berdasarkaH stanc1.ar produk yang baku atau cliinginkan oleh konsnrnen. Menurul Said clan Intan \2004: 63) serta Kuncoro (2004: 75) sifat-sifat procluk agribisnis clalam hal ini ikan hias
air tzmar cliuraikan sebagai berikut.
1. Mm/ah rusak. Sifat procluk agribisnis yang muclah rusak, yaitu clalam hal ini ikan hias air tawar, memerlukan penanganan yang cepat clan cermat untuk menjaga mutu sesuai clengan yang diinginkan oleh konsumen. Penanganan yang Japat clilakukan adalah pengepakan (packing), penclinginan (cooling) dan pengangkutan clengan cepat, sr:suai dengan jenis procluk. Sifat muclah rusak menycbabkan kegiatan pada fungsi pcngangkutan clan penyimpanan menjacli lebih kompleks clan mahal. Pengangkutan iknn hias lmms dilnkuktm dengan cepat dim lrnti·hati. Selama pengangkutan, tingkat oksigen dan suhu harus tetap clapat clikoHlrol dan
oksigcn, suhu, dan goncangan.Sebelum melakukan ke:c,i:;lan pengangkutan, pengepa;rnn harus clibkukan unt11k mengurangi kerusakan ;:elama pengangkutan. Jcnis clan cr.ra pengepakan clisesuaikan dengan angkutan yang cligunakan ser•a rnma clan jauhnya jarak pengangkutan. Fungsi penyimpanan berperaa un,uk mengurangi jumlah kerusakan procluk clan agar clapat bertah::tn lebih lama.
2. Sifat Ukuran yang Besar Per Tumpuk1111 Sifat tersebut menyebabkan procluk pertanian memerlukan tempat yang besar, terutama untuk kebutuhan penyimpanan clan pengangkutan. Pengangkutan yang dilakukan dengan jarak yang relatif ja•.th
d~ri
sumier produK kc daerah
pcmasaran 8kan menelan biaya pcngangkc1t:m yang rebtif tinggi. Begitlt juga dcngan fungsi penyimpanan yang clilakukan, memerlukan tempat atau gudang yang relatif besar sehingga biaya penyimpanannya juga relalif besar. Hal ini secara relatif akan memperbesar marjin biaya pemasaran komoditas tersebut.
3. Keser11g11m1111 produk kurang sesuai Kesera;iaman ikan yang cliharapkan pembeli dalam j umlah ban yak sering tidak dapat dipenuhi oleh eksportir. Masalahnya, ikan di peroleh clari beberapa peternak yang tentunya berbecla ukurannya. Misalkan, pacla bulan H, beberapa peternak memelihara ikan A, sedangkan dari luar menginginkan ikan B sehingga pesanan tidak terpenuhi k&rena di pasaran saat itu hanya ikan jenis A yar.g ))Uling banyak, seclangkan ikan jenis B hany& dipelihara beberap 1 peternak. Akibatnya, ikan yang diambil tidak berukuran sama. Sementara bila pada saal di 1)i lih ii
4. K1111ti1111itas paso/11111 yang kuraug te1j11ga Permasalahan pasokan juga merupakan kendala kare:na banyaknya pesanan tidak dapal dip<:nuhi. Hal tersebut disebabkan oleh bcbernpa hal, di antaranya sL:bagai berikut.
a. Mengandalkan ikan tangkapan alam Beberapa jenis ikan yang diekspor oleh pengurnha Indonesia rnerupakan hasil iangkapan alarn, seperti ikan arwana Kalimantan (Sceropagesformosuo), botia (Botia macracantha), dan beberapfl kelornpok ikan rainbow (genus
:J/oso/epis, Te/111aterina, Iriantherina). Bila pcsanan pernbeli jatuh pada musim saat ikan tersebut mudah clitangkap rnaka pasokan akan mulus-nrnlus saja. Akan lctapi, bila pesanan datang pada musim jarang diternui ikan maka kontinuitas pasokan menjadi berkurang sehingga pembeli hanya bisa kecewa. karena, ilrnnikan tersebut tidak dapat dipesan dari negara lain. b. Teknologi bucli daya belum banyak ditcrn;?kan Teknologi bucli daya belum banyak diterapkan dalnm biclang ikan hias. Masih banyak eksportir yang menerima ikan tangkapan alam, stper:i botia. Karena belum banyak hasil budi daya yang diterapkan pacla ikan ini. Pengembangan ikan botia masih merupakan peke1jaan rumah bagj praktisi ikan bias maupun pemerintah melalui Departemen Kelautan clan Perikanan. Ikan tersebut belum berhasil dibudidayakan. Kalaupun bisa, tingkat kematian larva masih tinggi (di alas 60%). ltupun semua ikan tidak sampai dewasa. Bila budi daya ikan ini tidak dicoba terus, ada kemungkinan suatu saat botia akan punah di
Toba,
~ umatra
Utara. Eksploitasi ikan yang berlebihan tanpa usaha untuk
mcmbuclida;-ahmnya akan berakibat fatal bagi spesieo. yang bersangkutan. Bahkan, pameo pencari ikan maupun eksportir yang dengan gegabah mer,gatakan selama di alan; masih banyak mengapa hams membudidayakannya. c. Pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan kurang beraga1n Kurang beragamnya jenis ikan yang dibudidayakan akan berakibat penolakan pcsanan dari pembeli oleh eksportir. Karena tidak adanya ikan yane dipesan. Sebagai contoh, ilrnn frontosa (CypJ10tilap!a ji·o1Josa) merupakan ikaP clengan kebutuhan ekspor yang tinggi, tet'.lpi jarang sekali peh:rnak ikan yang mcmbudidayakan-nya sehingga kerap kali pcsanan ikan tcrscbut tidak dapat dipenuhi dalam jumlah banyak karena kurangnya stole Demikian juga clengan ilrnn siklicl Afnka, seperti tropeus (Tropeus brichardi), red katanga (Aulonocara sp.), rnlvus (Lamprologus ca/vus), serta berbagai ikan cmfish scperti corydoras
(Corydoras sp.), sinodontis (Synodontis sp.), clan Sorubrim iima. Adapun earn mengatasinya dengan meningkatkan kemampuan bucli daya yang sclama ini masih menggantungkan pada hasil tangkapan alam, serta clengan lllCningkatkan kemampuan eksportir dalam hal keanekaragaman dan jumlah stole ikan yang cliperlukan.
2.1.2 Jcnis Ikan Hias Air Tawar untuk Ek.s\)O!" .Tenis ikan hias air tawar cukup banyak. Namun, tidak semua jenis wr.,ebut bisa diekspor. Ada kalanya jenis ikan hias air tawar !idak diekspor karena
terjacli, misalnya karena ikan tersebut suclah sangat umurn clibucliclayakan atau semua negara tdah memilild pasokan ikan tersebut clalam ju ml ah cukup banyak. Penggolongan ilcan hias umumnya clilakukan sesuai clengan selera para pembeli atau buyer di luar negeri. Hal inilah yang akan menjadi penentu bagi para pctani untuk memilih jenis ikan hias yang akan dikembangkannya. Ikan hias air tmvar untuk ekspor dikelompokkan bcrdasarkan keluarga atau l'amili (Bachtiar,
2004: 7).
::. Famili Characidae 1. Neon terra (Paracheirodon innesi).
2. Phantom (Megalomphoduss). 3. Red nose atau rummy nose (Petitel/a georgae). 4. Black teJTa (Gymnocorimbus temetzi).
S. Kaisar I emperor tetra (Palmed, Nematobricon pahneri I Jnpaicthis kerii). 6. Congo tetra (Hemigrammopetersius caudalid). 7. Silver dollar (Methynis hypsaucheri). b. Famili Anllbantidae
I. Cupang atau betta (Betta splendens). 2. Sepat biru (Golden strain gourami atau Trichogaster trichoptem:,). 3. Sepal mutiara (Pear/gourami a/au Trichogaster /eeri).
·I. Tambakan (Kissing gourami atau Helostoma temmineki). 5. Labiosa (Thick lipped gourami atau Colisa labiosa,I. c. Famili Cicblidae
2. Seven:m (Cichlasoma severuiri). 3. Manfis (Angelfish atau PterophyUum sea/are). 4. Ramirezi (Apistograma ramirezi). ~.
Oskar (Astmnotus ocellatus).
d. Famili Poicilidae
1. Platy (Xiphophorus maculata). 2. Guppy (Poecilia reticulata). 3. Molly (Poecilia sphenops). e. F:unili Cyprinidac I. Sumatranus (Barbus letrazona,Puntius tetrazona,atau Capocta /elrazona.) ~.
Cheker barb (Barbus oligolepsi).
3. Suberti (Bar bus suberti). 4. Rosy barb (Puntius conchonius).
5. Maskoki (Carrassius aurah10).
6. Koi (Cyprinus carpus). f. Famili Callichthydae
Corydoras (Corydorassp.)
g. Famili Rainbow l.
Rainbow bosmani (Melantonia bosmani).
2.
Blue rainbow (Melantonia lacuslris).
h. Famili Ancient
Black ghost (Apteronotus aldiji·ons).
2.1.3 Budidaya Ilmu Hias Air Tawar. (Black ghost, Rainbow bosmani, clan Congo tetra) Dengan budidaya yang baik, diharapkan standar atau kriteria ikan untuk mampu menembus pasar ekspor akan tercapai. Berikut ini akan diuraikan mengenai ikan hias air tawar jenis Black ghost, Rainbow bosmani, dan Congo
tetra (Bachtiar, 2004: 17). a. Black Ghost (Apteronotus altlifrons) lkan hias air tawar jenis Black
ghost merupakan salah satu ikan hias air tawar famili ancient. Black ghost memilki
nama
latin
Apteronotus
aldifrons. Karakteristik ikan ini adalah sekujur tubuh ikan Black ghost berwarna hitam kelam. Sirip perut be1:juntai meliuk-liuk. Sirip ekor mengeras seperti lidi dan terdapat lingkaran berwarna putih denganjumlah tertentu dan bentuk tubuhnya tampak seperti daun pisang.
Memilih lnduk lnduk sebaiknya berumur 10-12 bulan. Induk jantan memiliki tubuh ramping, hitam mengilap, dan tampak panjang. Induk betina memiliki perut gemuk dan warna tubuh agak buram.
-
Mempersiapkan Pemijahan •
Wadah untuk pemijahan bisa berupa akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dengan tinggi air 25-30 cm dan bak tembok berukuran 100 x 50 x 50 cm atau I x 1 x 0,5 m dengan tinggi air 25-30 cm.
•
Air hams steril danjernih dengan pH 6,5, serta suhu 24- 26 °C
o
Substrat berupa pakis atau benda keras seperti pi pa PVC atau keramik.
Proses Pemijahan •
\Vadah disucihamakan dengan PK agar nyaman bagi induk untuk kawin.
•
Pemijahan dilakukan secara massal yaitn perbandingan j antan betina 1: 1.
•
Telur akan keluar setelah induk betina dikawini indukjantan.
Merawat Telur dan Larva •
Setelah telur keluar sebaiknya segera diangkat bersama sarangnya dan dipindahkan ke wadah penetasan yang beraerasi lemah. Substrat diganti dengan yang baru km-ena masih ada induk yang kawin. Telur akan menetas setelah 48 jam.
•
Setelah semua menetas, wadah atau air dari sisa telvr dan telur yang tidak menetas dibersihkan. Wadah juga diberi aerasi lemah.
•
Setelah 3 hari, larva diberi pakan berupa infusoria atau cacing rambut (yang dimakan berupa sari/lendir dari cacing biru).
•
P~meliharaan
ini berlangsung selama 25-30 hari.
Mcniwat Bcnih llurn
•
Tahap pertama di bak atau akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm yang beraerasi lemah dengan padat tebar 500- 800 ekor/l 00 liter air.
o
Tahap keclua di bak atau akuarium dengan ukuran sama dengan tahap pertama. Han ya, padat tebarnya menjacli 300-500 ekor/100 liter air.
•
Fakan berupa cacing rambut clan lama pemeliharaan setiap tahap 25-30
-
Merawat Telur, Larva, dan Beuih lkan Telur akan menetas setelah 5 hari keluar dari induk bctina. lnduk jantan
dari jenis rainbow tidak akan memakan telurnya. Agar telur terhindar dari jamur, air di dalam wadah penetasan diberi larutan MGO. Selama 3 hari sejak menetas, larva tidak perlu diberi makan karena masih hertahan hidup dengan egg yolk. Pakan berupa infusoria dapat diberikan setelah 4--5 hari scjak menetas. Perrmeliharaan berlangsung hingga 25-30 hari. Setelah 30 hari, ikan dapat dijual atau dibesarkan lagi hingga 2 bulan. Pembesaran ini dapat dilakukan di dalam akuarium atau bak tembok. c. Congo tetra (Hemigrmnmopetersius caudalis) lkan Congo tetra tetap tampak indah, rneskipun tidak dipelihara di akuariurn. Badannya panjang agak tipis (compressed)
dengan warna
yang rnenyala, sisi tubuhnya berwarna-warni antara kuning hijau dan biru, serta pcrut berwarna silvers atau perak. Jenis ini memiliki keunikan di bagian siripnya. Bentuk sirip punggung dan sirip ekor bc1juntai, sehingga jika berenang tarnpak sepe1ii sedang menari Bali. Sirip-sirip tersebut rnemiliki warna abu-abu dan kadang··kadang memiliki corak violet.
Memilih Induk lnduk jantan memiliki warna lebih mencolok, jelas, dan cemerlang, sedangkan warna induk betina agak burarn. Sirip punggung ikan jantan agak
panjang, sirip ekor berjuntai dan memiliki 2 cagak seperti garpu, sedangkan ikan betina tidak. Induk yang telah siap kawin biasanya ben.nnur 8-10 bulan dengan panjang 5-6 cm.
Mcmpersiapkan Pemijahan Ikan ini dapat dipijahkan secara berpasangan atau massal. Secara berpasangan membutuhkau akuarium berukuran 40 x 40 x 40 cm dengan tinggi air 30 cm. Pemijahan secara massal bisa menggunakan bak tembok bernkuran 1 x 1 x 0,5 m atau 2 x 1 x 0,5 m dan akuarium berukuran 100 x 50 x 40 cm dengan kepadatan 8 ekor/100 liter air. Perbandingan jantan dan betina dalam pemijahan secara massal adalah 1 : 3. Sebelum digunakan, wadah bernpa akuarium atau bak tcmbok hams disucihamakan dengan larutan PK. Air harus jernih
Proses Pemijahan Sebelum dilepaskan ke wadah pemijahan, sebaiknya induk jantan dan bclina dipisahkan selama 24 jam di dalam wadah yang berb•oda dan dibero terlebih dabulu (tidak diberi makan). Kemudian, barn dilepaskan ke wadah pemijahan. Scbelum memijah, ikan jenis ini akan mengalami proses pemijahan yang berlangsung c1.1kup lama, yakni sekitar 1-2 hari. Setelah bercumbu, seekor induk bctina akan beflelur, lcemudian disusul oleh betina yang lain dengan selang 1 jam. 1-Ial terscbut akan terjadi pada pemijahan secara massal dan umumnya terjadi
..
hanya akan berlangsung satu kali. · Telur-telur yang te!ah dikeluarkan bisa ditetasb.n di tempat tersendiri atau cukup induk-induknya yang diangkat dan dipindahkan ke tempat semula. -
Mcrawat Telur dan Larva
Wadah diisi air, kemudian anti jamur MOO dilarutlrnn kc dalam rir (0,01 mg/liter) dan MB I tetes untuk 5 liter air. Telur ym;g mer:.empel di tan<1man air dibiarkan berada di akuarium atau bak pemijahan. Telur baru akan nwr.etas setelah 48 jam. Sambil menunggu telur menetas keseluruhm1, air diberi udara dengan perlahan-lahan untuk memberikan tambahan 02 kepada telur dan Jarva. Setelah 3 hari, pakan berupa rotifera clan nauphi artemia diberikan hingga larva bcnunur l 0 hari. Setelah itu, barn didederkan di akuarium ymg lebih luas. Mcrawat Bcnih Ikan
Sebelum dijual atau dipasarkan, anak ikan hams melalui 2-3 tahap pcrawatn. Sctiap tahap membutuhkan perlakuan yang sama. Perbedaannya hm1ya pad a padat tcbarnya. Tahap pcrtanm padat tebarnya 10--1.5 ckor/ liter nir, tahap kcdua mcnjadi 7-10 ekor/liter air, dan tahap ketiga 5 ekoriliter air. Pemcliharaan set1ap tahap sekitar 25-30 hari. Penggantian air dapat. dilakukan setiap satu minggu sekali dengan cara disifon sebanyak 1/4 bagim1 akuarium (bagian dasmnya). Selama pemeliharaan, aernsi ringan tetap diperlukan. Dalam pembesaran ini wadah yang digunakan sclain akuariurn oisa bak tembok dengan ketinggian air 20---30 cm dari dasar 1.Jak.
2.2 Sistcm Manajcmcn Istilah mrmajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum
ada
lceseragaman.
Berbagai
istilah
yang
dipergunakan,
seperti
ketatalaksanaan, manajemen, management dan pengurusan. Untuk mengilindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam penelitian ini dipakai istilah aslinya, yaitu 11
n1anajcn1cn
11 •
2.2.l Pengertian Manajemen Istilah
manajemen
mengandung
tiga
pengertian,
yaitu
pertama,
manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga, manajemen sebagai ~uatu seni (arl) dan sebagai suatu ilmu. (Manullang, 2004: 3) Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses. Dalam Encylopedia of the Social Sciense dikatakan bahwa manajen:en adalah suatu proses dengan mana, pelaksanaan suatu tujuan tcrtentu diselenggarakan dan diawasi. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu di>ebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut manajer. Manajer adalah pej abat yang bertanggung j awab atas terselenggaranya aktivitas-akti.vitas mmrnjemen agm· tujmm unit yang dipimpinnya te1·oapai dengnn bantnan orang lain. (Manullang, 2004: 3)
men1uiunnlmn
Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu? A ktivitas mtmaJcmen dimaksudkan kegiatan-kegiatan
at~u
fungsi-fungsi yang dilakukan
oleh setiap manaJer. Pada umunmya, kegiatan-kegiatan manajer dan aktivitas manajer itu adalah planning, organizing, ste<jfing, directing, dan control1ing. Ini Jering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen, bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen. Menurut pengcrtian yang ketiga, manajemen itu adalah seni atuu suatu ilmu. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapid tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen s::bagai ilmu berfungsi m-enerangkaa fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadii1n-kejadian, keadaankeadaan, dan memberikan penjelasan-penjelasan. (Manullang, 2004: 3) Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu. seperti yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau
stat~men-st.atemen
umum, dan
dipertaht'.nkan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penydidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada satu situasi tertent:i. Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan, kira-kira suatu panca indera keenam, keahlian yang bcrsifat intuisi. Dalam lwhiduoan nyata sehari-hari, manajemen benar-benar me:takukan kedua fongsi tersebut, yaitu selain fongsi ilmu juga sebagai seni. 2.2.2 Manajemen Modern Seiring berkembanganya ilmu pengetahuan, pengertian clan pengap'ikasian manajemen pun mengalami perkembangan. Istilah manajemen saat ini mengacu
cliselesaikm: secara efisien clan efektif clengan clan melalui orang lain. (Coulter clan Robbins, 1999: &) Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-
kegiatan utama yang clilakukan oleh pm·a manajer. Fungsi-fungsi ini lazimnya clisebut 111erancang, mengorganisasi, memimpin clan mengenclalikan. Melalui manajemen (yakni melalui pengkoorclinasian clan pengintegrasian peke1jaan orang-orang lain) kegiatan-kegiatan kerja organisasi itu cliselesaikm1 secara efisien clan efektif; atau sekurang-kurangnya itulah apa yang cliclambakan oleh manajemen. Efisiensl merupakan bagian penting mmmjemen. Efisiensi itu mengacu pacla hubungan masukan clengm1 keluaran. mePclapatkan
lebih
bm1yak
keluaran
Seandainya manajer mampu
dm·ipada
masukan,
manajer
telah
meningkatkan efisiensi. Sedangkan efektivitas seringkali dilukiskan sebagai melakukan hal-hal yang tepat, artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mcncapai sasarannya. Sementara efisiensi lel:ih memperhatikan "sm·ana-s.:irana" melaksanakan segala sesuatunya, efektivitas itu berkaitan dengan "hasil akhir," atau pencapaian sarana-sarana organisasi. (Coulter clan Robbins, 1999: 8-9)
2.3 MaPajcmen Pengendalian Persediaan Pcngendalian dalam hal ini diartikan sebagai pengawasnn, sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan. Dengan demikian
kegiatan dalarn sebuah perusahaan, rnelainkan juga terrnasuk pengurnpulan data sebagai rnasul< an (input) guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang akan datang. Manajernan pengendalian persediaan beiarti mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan pengendalian persediaan agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain untuk masa saat ini dan akau datang. Manajemcn Pcrscdiaan (inventory control) atau clisebut juga inventory
management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuban material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investm:i persediaan material clapat ditekan secara optimal. Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai efisiensi dan efektivitas optimal dalam penyediaan material. Dalam peng0rtian di atils, usaha yang peilu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003: 4-5): 1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi; 2. Membatasi nilai seluruh investasi; 3. Membatasi jenis danjurnlah material; 4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada. '
Sedangkan dalam menangani per5ediaan barang haruslah dianut prinsip
clisimpan clalam persccliaan haruslah seclemikian rupa sehingga procluksi clan opernsi perusahaan ticlak terganggu, tetapi di lain pihak s ~kaiigus harus dijaga agar biaya invcstasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal tI1ungk!n."
Prinsip tersebut memang selaras dengan prin:;ip ekonomi, yakni "menghasilkan keluaran tert1;ntu dengan biaya seminimal rnungkin, atau dengan biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin." (Indrajit clan Djokopranoto, 2003: 10-11) 2.3.1 Pcngcrtian dan Peranan Pcngcndalian Perscdiaan Pengertian dari pcrsediaan adalah suatu aktiva y.mg mcliputi barangbarang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dolarn suatu periode usaha yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/ proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Jadi persediaan mernpakan sejumlah bahan-bahan yang dis<:diakan chm bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam pcrnsahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/ produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan sctiap waktu (Assauri, 2004: 169-170). Adapun alasan diperlakukannya persediaan oleh suatti perusahaan adalah karena: I. Dibutuhlrn1111ya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari suatu tinglrnt ke tingkat proses yang lain,
2. Alasan organisasi, untuk memungkinkan saiu unit atau bagian membuat skedul operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi pernsahaan yang secara kontinu diperoleh, diubah, yang kernudian dijual kmnbali. Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan di dalam persediaan yang akan digunakan dalam perusahaan. Ni!ai dari persediaan harus clicatat, cligolong-golongkan menurut jenisnya yang kcrnudian clibuatkan perincian clari masing-masing barangnya dalam suatu periocle tertentu. Pacla akhir suatu periode, pengalokasian biaya-biaya dapat dibebankan pada aktivitas yang te1jadi dalam periode tersebut. Dalam mengalokasikan biayabiaya, biasanya setiap perusahaan mengenal pos-pos biaya untuk mengukur hasil yang
telah
dicapai
dalam
suatu
pcriode
tertentu.
Kegagalan
dalam
mengal•)kasikan biaya dapat menimbulka.'1 kegagalan dalam mengetahui posisi keuangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh suatu perusahaan secara layaK. Dari keterangan di atas dapatlah di!(etahui bahwa persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara operasi yang berurutan clalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepacla konsumen. Hal ini berarti clengan aclanya persediaan memengkinkan lcrlaksananya climinimumkan.
operasi
produksi dan faktor
Persediaan
dapat
waktu
diminimumkan
antara operasi dengan
dapat
mengatlakan
percncanaan produksi yang lebih baik, serta organisasi bagian produksi yang lebih
2.3.2 Fungsi Perscdiaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fongsi penting persediaan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi (Handoko, 1992:335): I. Fungsi Decoupling
Yaitu fungsi persediaan bahan baku yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan Jangganan tanpa tergantung pada pemasok. Persecliaan bahan bairn diaclakan perusahaan agar ticlak sepenuhnnya tergantung pacla pengaclaannya clalam ha! kuantitas clan waktu pengiriman. Persecliaan barang jadi cliperlukan untuk memenuhi permintaan procluk yang ticlak pasti dari para langganan. Persecliaan yang cliadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan kurm1men yang ticlak dapat cliperkirakan clisebutjluctuation slack. 2
Fungsi Economic lot Sizing
Yaitu fungsi yang menyimpan persecliaan sehing.ga perusahaan clapat men1p~·ocluksi
dun membeli sumberclaya-sumberdaya clalam kuantitas yang dapat
mengurangi biaya-biitya per unit. Persedian Lot Size ini mempertimbangkan potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murnh, clan sebagainya karena µerusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibanding dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya per3ediaan.
3. Fungsi Antisipasi Yaitu
fi.mgsi
yang
berguna bagi
pernsahaan dalam
menghadapi
ketidakpastian j «ngka waktu pengiriman clan pesanan barang selama periode pemesanan kcmbali
sehingga memerlukan persediaan
pengaman.
Fungsi
23.3 Jenis-jenis Persediaan Persediaan yang terdapat dalam pernsahaan dapat dibedakan n 1enurut becerapa cara. Memm1t Assauri (2004) dilihat dari fungsinya, persediaan dapat dibcdakan atas :
I) Barch Stock atau Lot Size Inventory yaitu persc!diaan yang diadakan karena memb<:li atau membuat bahan-bahan/ barang-barang dalam jmnlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pacia saat itu. Jadi dalan1 h;il ini pembclian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaa.1 karena peno,adaan bahan/ barang yang clilakukan lebih banyak daripacla yang dibutuhkan. Perseclirmn ini timbul di mana bahan/barang yang clibeli, dike1j akan/dibuat atau diangkut dalam jumlah y"ang besar (bulk), sehingga barang-barang diperoleh lcbih b<:nyak dan cepat daripada penggu11aan atau penge:luarannya, dan untuk scmcntara tcrcipta suatu persecliaan. Perlu kita ketahui bahwa adalah rdatif lebih mcngunt•.111gkan apabila kita melakukan pembelian dalam jumlah yang hesar, lrnrcna kemungkinan untuk mendapatkan potongan harga pembelian, hiaya pengangkutan yang lebih murah per unitnya dan penghematan dalam biaya-biaya lainnya yang mungkin diperoleh. Untuk ini kita perlu membandingkan antara penghcmt1tan-penghematan karena mengadakan pembelian secara besar·')esaran dengan biaya-biaya yang timbul karena besamya persecliaan tersebut, seperti biaya scwa guclang, biaya investasi, risiko penyimpanan clan sebagainya. Jadi keuntungan yang akan diperoleh dari adnnya batch-stock atau lot size
a) Memperoleh potongan harga pada harga pembelian. b) Mempcroleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena adanya operasi atau "production run" yang lebih lama. c) Penghematan di dalam biaya angkutan. Bagi negara-negara yang sudah maju, persoalan perbandingun dari ket,ntungan atau penghematan yang diperoleh dengan besarnya biaya yang dit;mbulkan oJeh persediaan ini sangat diperhatikan. Sedang di negara-negara yang sedang berkembang, di mana masalah kelangkaan (scarcity) masih merupakan ha! yang umum, maka persoalan efisiensi clari batch stock (lot size invento1J) ini kurang cliperhatikan; sehingga selalu terclapat kecenclerungan tmtuk
mengaclakan pembelian secara besar-besaran tanpa memperhatikan biaya yang tirnbul knrenanya. 2)
Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
tluktuasi permintaan konsumen yang ticlak clapat diramalkan. Dalam ha! ini perusahaan
mengadakan
persediaan
untuk
clapat
memenuhi
permintaan
konsum..:n, apabila tingkat permintaan men:mjukkan kcadaan yang tidak berah1ran atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dalmlu. Jadi apabila I ordapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persecliaan ini (fluctumion stock) dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik
'.uru1mya permintaan tersebut 3)
Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
i1uktuasi permintaan yang clapat diramalkan, berdasarkan pola musima11 yang
permintaan yang meningkat. Di samping itu anticipation stock dimaksudkan pula untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-hahan sehingga tidak mengganggu jalannya produk atau menghindari kemacetan produksi. Walaupun kita mengetahui bahwa persediaan dapat dibedakan menurut fungsinyH, tetapi perlu kita ketahui bahwa persediaan itu sendiri merupakan fungsi cadangan dan karena itu hendalmya harus dapat digunal:an s,ecara efisien. Di samping perbedaan menurut fungsi, persed 1aan itu dap1t pula dibedakan atau dikelompokkan menurnt jenis dan posisi barang tersebut di dalam urutan penge1jaan produk yaitu: 1) Persediaan Bahan Baku (Raw JV!aterials Stock) yaitu persediaan dari
barnng-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat dipernleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau pcrusa'.1aan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaqn pabri:c yang menggunabnr;ya, Bahan bairn diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah !11elalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished good). Sebagai contoh b~nang diolah menjadi kain atau kaos, kapas dipintal mt:njadi benang, dan !rnlit diolah Il1enjadi sepatu. Contoh lain, kertas yang merupakan bahan balm bagi perusahaan perc
2) Persediaan bagian produk atau suku cadang yang dibeli {purchased parts/ components stock) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts
yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang yang merupakan parts ini tidak mengalami perubaban dalam operasi. Misalnya pabrik mobil, di mana dalam ha! ini bagian-bagian (part.1) dari mobil
~ersebut
tidak diprodusir dalam pabrik mobil, tetapi diprodusir oleh perusahaan lain, dan kemudian diassembling menjadi barang jadi yakni mobil. 3) Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang··barang perlengkapan (supplies stock) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakaE dalmn bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian amu kornponen dari barang jadi. Misalnya minyak solar dan minyak pelumas hanya merupakan bahan pembantn. 4)
Pers~diaan
barang setengah jadi atau barang clalam proses (work in
pnicess/ progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap
bagian dalem satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bcntuk, telapi lebih perlu di proses kembali untuk kcmudian menjadi barang jadi. Tctapi 1r.tmgkin saja barang setengah jadi bagi suatu pabrik, merupakie1 barang jadi bagi pabrik lain karena proses produksinya memang hanya sampai pada tahap itu. Mungkin pula barang setengah jadi !tu merupak1m bahan bnku bagi perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Pengertian dari
Y"ng belum berupa barang jadi, akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut. Sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual kepada konsumen atau pelanggan. 5) Persediaan barang jadi (finished goods stock) yaitu persediaan barangbarang yang tel ah selesai di proses atau diol ah dalarn pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan Jain. Dengan demikian barang jadi ini adalah produk selesai dan telah siap tmtuk dijual. Biaya-biaya yang meliputi pembuatan procluk selesai ini tercliri dari biaya bahan baku, upah buruh langsung, serta biaya overhead yang berhubungan dengan produk terse but. 2.3.4 Iliaya-biaya yang timbul dari persediaan Menu rut Assauri (2004: 172) unsur-unsur biaya yang terdapat dalam pcrsediaan dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu : l. Biaya pemesanan (ordering costs). 2. Biaya ya10g te1jacli dari adanya persediaan (inventory canying costs). 3. Biaya kekurangan persecliaan (out of stock cost;). 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity cissociated costs). a.
Bjaya pemesanan (ordering costs).
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual, sr:jak dari pesanan (orde1) dibnat clan dikirim ke penjual, sampai barang .. barang/ bahan-bahan
terscbut clikiri,n dan cliserahkan se1ia diinspeksi di guclang alau claerah pengolahan (process areas). Jacli biaya ini berhubungan dengan pesanan, tetapi sifr.tnya agak
atau banyalmya barang yang dipesan. Yang termasuk dalam biaya pemesanan ini ialah semua hiaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan bahan ttrscbut, di antaranya biaya administrasi pembelian dan penempatan ordt-r (cost of piili'ing onle1), biaya pcngangkutan dan bongkar muat (.1·hipping and handling cosf,1), biaya pcnerimaan dan biaya pemeriksaan.
b. Bmya yang terjadi dari adanya persediaan (invem'o1y canying 1:osts). Yanis d11nakst1d dengan Inventory carrying 1:ost atL1lah bi.iya-biaya ya!1g dipcrlukan
berkenaan dengan
adanya persediaan
yu:1g
meliputi
scluruh
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan scbagai akitiat adanya sejumlah pcrsed:aan. Jadi biaya ini berhubungan dengan te1jadinya persediaan dan disebut juga dengan biaya mengadakan persediaan (stock holding costs). Biaya ini berlmbungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat di guclang. B"sarnya biaya ini bervariasi tergantung clari besar kecilnya "ata-rata persecliaan, Yang tennasuk clalam biaya ini ialah semua bi:;,ya yang timbul karena barang clisimp<m yaitu biaya pergudangan (storage costs) yang terdiri dari biaya sewa gudang, 11pah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan, biaya pcrnlatan m.iterial handling di gudang, biaya administrasi
:~.udang
dan biaya-biaya
lainnya. Biay'l pergudangan ini tidak akan ada, apabilu ticlak ada persecliaan, Di sampbg biaya pergudangan dalam "inventory carrying costs" termasuk pula asurausi atas persediaan yang dimiliki seperti halnya dengan aktiva lainnya, dan pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biasanya
rata-rata selaPla satu tahun. Selain itu, dalam biaya ini juga 1ermasuk penghapusan dan risiko-risiko karena ketinggalan zaman atau m1mjadi tua, kerusakan, kecurian da11 turnm1ya nilai/harga barang dalam persediaan itu (depreciation and oiJsolescence)
Akhirnya yang termasuk dalam biaya ini adalah bunga atas modal yang dii11vesla>.ika11 dalam inventory untuk mcngganti biaya (co."/
«l capital tied up)
yang timbul karena hilangnya kesempatan untuk mrmggunakan modal tersebut dalam investasi lain s~hingga disebut juga cost offorgone inveslmcnl opportunity. Biasa11ya "inventory carrying cost" ditentukan sebagm rnatu persr;;ntase (%) dari nilai uang dari persediaan tersebut per unitnya dalam sarn tahun. c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock cosr.1). Yang dimaksudkan dengan biaya ini adalah biaya-biaya yang timbul sebagai akil:>at terjadinya persediaan yang lebih kedl d.aripada jumlah yang diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang diperlukan karena seorang pelange;an meminta atau memesan suatu barang sedangkan barang atau bahan yang ciibutuhkan tidak tersedia. Di samping juga dapat merupakan biayabiaya yang ti:nbul akibat pengiriman kembali pesanan (orde1:1 tersebut.
cl. Bi.aya-biaya berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs). Yang dimaksnd dengan capacity associated C'.Jsls adalah biaya-biaya terdiri 2tas biaya kerja lembur, biaya latihan, biaya pemberhentian ke1ja dan biaya-biaya pengangguran (idle time coJts). Biaya-biaya ini terjadi km·ena adanya penam bah an a tau pengurangan kapasitas, atau bi la terlal u banyak a tau terlalu
2.3.5 Pcnentuan Persediaan Apabila barang-barang yang telah dibeli atau cliprocluksi sencliri semuanya te1jual clalam suatu periocle fiskal maka clalam meaentukan gross profit atas penjualan akan clapat clitentukan clengan muclah, yaitu total harga pokok ~ernbclian
atau biaya produksi yang juga merupakan harga pokok pcqjualan
dibebar.kan pada hasil penjualan (Revenue fi"om Saleo"'}. Tetapi biasanya sebagian barang yang dibeli, ticlak atau belum terjual pada al(;'lir suatu periode. Hal ini rnemerlukan penilaian atas barang-barang tersebut. Yang menjadi persoalan dalam menentukan nilai dari persediaan yang dilaporkan pada ncraca sebagai laporan keuangan aclalah faktor-faktor apakah yang termasuk clalam. suatu persediaan dan berapa besarnya nilai persecliaan tersebut (Assauri, 2004: 173) a. Cara-cam Penentuan Jumlah Persediaan. Sistem yang umum clikenal clalam menentukan jumlah persecliaan pacla akhir suatu periode aclalah: I. Periodic System, yaitu setiap akhir periode dilakukan pe:rhitungan secara flsik dalarn menentukan jurnlah persediaan akhir. 2. Perpitual System atau juga clisebut Book Inventories yaitu persediaan yang diatur dalam catatan administrasi. Setiap mutasi clari pers-~cliaan sebagai akibat dari p~mbdian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalmn kartu administrasi persediaannya. Bila metode ini yang clipakai, maka perhitungan secara fisik hanya clilakukan paling ticlak setalrnn sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan
cou/1/er checki11g anta,ra jumlah persecliaan menurut fisik d•;ngan menurut catatan
b.
M~tode
Penilaian Persediaan.
Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang r!apat digunakan, di antaranya dengan: 1.
First-Jn, First-Out (FIFO- Method), bahwa barang-bi1rnng yang terdahulu
dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali. 2.
Rata-rata ditimbang (Weighted Average Methoa), bahwa barang-barang yang
dijual rnerupalmn barang yang terdapat dalam pcrsediaan. 3.
Last-Jn, First-Out (LIFO-Methtod), bahwa barang-banmg yang paling akh.ir
dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali.
2.4 Model-Model Analisis Pengendalian Persediaan Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003:47) ada berbagai model dalam analisis pengendalian persediaan, diantaranya adalah. sistem pengendalian persediaan yang berdasarkan permintaan yang independen, yaitu :
1. Sistem pemesanan tetap Dalam sistem ini, untuk setiap kali pemesanan, jumhth yang dipesan seialu
krsifat \etap. Model yang paling populer ialah model EOQ (economic order quontity).
2. Sistem Droduksi tumpukan. Sistem ini berorientasi pada produksi barang dal;i.m tumpukan tertentu. Model yang cukup populer adalah formula economic prod.11ction quanlily (EPQ), runout lime method (ROT), dan aggregme run out lime 111ethod (AROT).
3. Si stem periodik tetap
Sistem ini digunakan cintuk perhitungan atau tinjauan pemesanan kembali persecliaan baning
berdasarkan jadwal waktu yang
:etap.
Model
yang
clikembangkan dalam sistem ini, di antaranya adalah economic order interval. 4. Sistcrn rninitnurn-maksimum Sistem ;ni menganut paham bahwa sebaiknya cliusahalrnn suatu jumlah perseoiaan minimum untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan, namun juga perlu ditetapkan jumlah maksimal untuk menjamin tidak tertumnuknya barang secara tidnk terkendali. Ini sesuai dengan prinsip manajemen persecliaan. 2.4.l
Economic Order Quantity (EOQ)
Metode EOQ merupakan teknik pcngendalian per>ediaan yang tertua dan paling stderhana. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Ford W. Harris pada I <115. Metode ini bertujuan untuk meminimisasi biaya total (keseluruhan) dan untuk mendapatkan hasil persediaan ekonomis maka dilakukan efisiensi biaya. Biaya yang mempengaruhi kuantitas pemesanan optimal (Economic Order Qillmlily) menurut Assauri (2004:181) adalah biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan. Untuk menekan biaya persediaan, perusahau menghadapi clua 3ifat yang bertentangan. Sifat yang pertama menekankan pada jumlah pesanan sangnt besar sehingga biaya pemesanan selama satu periode menjadi lebih kecil. Tetapi sebaliknyn, biaya penyimpanan menjadi besar. Sifat kedua menekan agar jumlah pesanan sangat kecil, sebalik.nya biaya pemesanan menjadi sangat be:mr per
ciigambarkan hubungan biaya-biaya tersebut pacia Gr.mbar 1 bahwa .iumlah pesanan yang ekonomis terletak antara perbatasan biaya penyimpanan ciengan biaya pemcsanan yang mencapai nilai minimum.
Biaya Biaya Total (TC)=
I-I (Q) + S (Q) 2 Q
Biaya P.;nyimpanan = H (~)
·~~
Biaya Pemesanan ~ S (D)
Q
~~~~~~~~~~~-0
EOQ
Kuanti tas bahan bairn
Gambar 1. Hubnngan biaya pemesanan dan Biaya penyimpanan Sumber: Handoko (1992)
2.4.2. Persediaan Pengaman Y
te~jDdinya
stock out dapat
disebabkan karena penggunaan bahan balm yang lebih besar daripada perkiraan semula, atau keterlambatan dalam penerimaan bahan bairn yang dipesan. Akibat pengadaan persediaan pengaman terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi 1---··-~=·---
----- --
_J~_,_·
1
11
akan menambah besarnya "carrrying cost''. Oleh karena itu pengadaan perscdiaan pengaman oleh perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan kare.-ia te1jadinya stock out, tetapi juga pada saat itu diusahakm1 agar "carrying cost" adalah serendah mungkin (Assauri, 2004: 186). Waktu tunggu (lead time) adalah lamanya waktn antara mulai dari dilakukannya pemesanan bahan baku sampai dengan kedatangan bahan baku tersebut dan diterima digudang pemesan. Lamanya waktu tersebut tidaklah sama antara satu pesanan dengan pesanan yang lain, tetapi bervariasi. Untuk m-:ngurangi kesalahan dari perkiraan waktu tunggu
r.ua~u
pesanan digunakan rata-
rata lead time daH standar deviasi lead time.
2.4.3. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) 1'itik
pemesanan kembali adalah suatu titik ata1.1 bat11s
perse
Dengan memperhatikan kedua faktor tersebut maka dapat digambarkan hubungan titik pemesanan kembali pada Gambar 2 bahwa suatu volume pesanan (Q), diterima dan digunakan pada tingkat yang konstan. Jika persediaan berkurang
s::impai reorder point (ROP), pesanan berikutnya segera ditempatkan, tidak perlu menunggu persediaan habis karena waktu penyerahan barang (lead time). Setiap pesanan diterin1a seluruhnya pada saat persediaan habis, sehingga tidak acla stock 011/
(Mulyono, 2002: 302).
Volume Pesa mm
...
Slope =unit/day= d
Q' I
''' '' '' ' -----------r----'' ' '' ----~-----------'' I
ROP
I
I
I
''
'' '' '' I
• . • • • • 1. I
'' '
[__~~~~--''--~.J...-~~~~~-'-~-""'~-~~~~-'-~~.~
Waktu Lead Time
Gambar 2. Kurva Titik Pemesanan Kembali Sumber: (Mulyono, 2002)
2.5 Hasil-lrn$il Penclitian yang Relevan
Manajemen pengendalian persediaan bahan baku nwmerlukan penelitian untuk dilakukannya optimalisasi pada sistem pengadaan persediaan bahan baku perusaluan.
Penelitian seperti ini
telah banyak dilakukan.
Pada kajian
pengenJalian persediaan bahan baku teh ekspor pada PT. Sar.iwangi AEA Gunung Putri,
Bogor (Hikmawan,
2002)
menunjukkan babwa
sistem pengadaan
perscdiaannya belum optimal, hal ini berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode EOQ. Hal ini dikarenakan pembelian atas baban bakunya bcrsifat speculative purchasing sehingga biaya persediaim yang dikeluarkan perusahaan sangat besar. Frekuensi pembelian yang dilakukan perusahaan lebih t;nggi dibandingkan dengan frekuensi pembelian optimal sehingga biaya pemesana'1 menjadi tinggi. Aspek persediaan
pengamm~
d.1 perusabaan ini juga
lebih tinggi dengan persedian pengaman dengan perhitungan metode EOQ dan ha! ini
mengakibatkan
perusabaan
mengeluarkan
biaya
yang
besar
untuk
penyimpanan. Basil penelitian tentang pengendalian persediam1 bahan baku produk ikan tuna kaleng di PT JUI FA International Foods dengan menggunakan mode\ EOQ (Annika, 2002), menyatakan bahwa pengendalian persediaan perusahaan ini belumlah optimal, ha! ini dikarenakan frekuensi pem1:sanan terlalt: tinggi dibanclingkan frekuensi pemesanan optimal. Jumlah pemesanan pun harus clitingkhtkan q;ar dapat mengefisienkan biaya pengadam1 persediaan, akan t.::tapi jumlah pemesananjuga harus disesuaikan clengan kapasitas ruang inventory.
Llerdasarkan beberapa hasil penelitian m&ka kecertderungan yang bisa disimpulkan dari hasil penelitian di berbagai perusahaan, yaitu: 1. Perhitungan dengan metode EOQ menghasilkan frekuensi pengadaan persedir an optimal lebih kecil dibandingkan frekuensi yang clilukukan perusahaan selama ini. 2. Perhitungan jumlah pemesanan optimal dengan metode EOQ memberikan nilai yang lebih besm· darijumlah pemesanan yang dilakukan perusahaan.
3. Persediaan pengaman perusahan lebih bes'ar clibandingkan dengan persediaan pengaman optimal dengan metode EOQ. Kcmungkinan pernsahaan melakukan frekuensi pemesanan yang terlalu senng dikarenakan dari permintaan perusahaan yang sifatnya tidak tetap dan perusanaan berspckulatif terhadap persediaan, sehingga perusahan terlalu S<"ring melakukan pemesanan dengan jumlah yang relatif sedikit. Hal ini akan mengak!batkan tingginya biaya pemesanan serta jumlah pemesanan dan pe!·sediaan pengaman yang besar mengakibat tingginya biaya pemesanan. Hal ini berlawanan rlengan perhitungan yang menggunakan metode EOQ, dimana frekucnsi pemesanan optimal yaitu lebih kecil clari frekuensi yang dilakukan pcrusahaan. M ctode EOQ menyimpulkan berclasarkan hasil permintaan yang ada pcrusahaan harus dapat realistis dan lebih efisien dalam pengadaan persediaan di pernsahaan, sehingga dengan perhitungan yang optimal maka akan mengurang1 biaya total
p~rsecliaan
clari persediaan perusahaan.
2.6
Kcrnngl~a
Pemikiran Pcnelitian
Melihat potensi perikanan yang dirniliki Indonesia dan dikaitkan dengan konclisi pasaran ikan hias clunia, pada prinsipnya peluang untuk rneningkatkan ckspor ikan lii'.is Indonesia rnasih sangat terbuka. Prospek inihch yang harus dapat di manl'aadrnn olch perusahaan-perusahaan pengekspor ilrnn bias di Indonesia dengan rneningkatkan lagi usahanya. Dalarn rangka pernenuhan ekspor tersebut ha! terpenting yang ti.nut mendukung yaitu persediaan ikan hias sebagai asset penting bagi perusahaan knrcna persentasenya terhadap investasi cukup besar. Persediaan yang di
s~cara
disicn dan cfeki.if. Analisis pengadaan ikan hias air tawar merupakan ar,alisis kt;alitatif yang meliputi jenis dan asal ikan hias, identifikasi kebutuhan ikan hias, proscdur pembelian ikan hias, pengujian mutu ikan hias dm cara penyirnpanan ikan hias air tawar. Identifikasi kebijakan perusahaan dalam sistem pengendalian bahan baku yaaL1 meliputi pembelian ikan atau banyaknya ikan yang digunakan oleh perusahaan untuk dipasarkan, biaya persediaan ikan hias, serta w<:ktu tunggu yang diperlukan perusahaan untuk mernperoleh ilrnn hias tersebut. Biaya penyimpanan clan biaya pemesanan merupakan dua biaya yang saling bertentangan. Bila perusahaan rnemesan bahan balrn dalam jumlah kecil,
scbaliknya teijadi bila perusahaan memesan dalam jurnlab besar, yang mengakibatkan biaya pernesanan menjadi rendah dan biaya penyimpanan menjadi tiuggi. Maka cligunakan analisis model EOQ (Economic Order Quantity) yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ha! tersebut clengan menentukan suatu jumlah pembelian dimana biaya pemesanan sama clengan biaya penyimpanan. Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) merupakan kuantitas climana biaya total untuk persiapan pemesanan clitambah clengan biaya penyimpanar. aclalah !11inimal, sehiugga efisiensi persecliaan bahan baku di clalarn perusahaan tenebut cbpat dilaksanakan clengan baik. Persediaan pengaman merupakan jurnlah persediaan yang paling rendah yang harus ada untuk semua jenis bahan. Persediaan pengaman bcrfungsi melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kek urangan bahan yang clisebabkan oleh kebutuhan bahan yang lebih besar dari rerkirmm semula, atau keterlambatan dalam penerimaan bahan yang dipesan. Dalam optimasi persediaan perlu juga ditentukan su
Mauajcmen. PengendalfanPe.rsecli·a·a.u·.··· .. CV. VIVA JAYA INTERNATIONAL
I
---------~-----------.,,..,
Kebijakau Pernsa~~au ·dala1i1 · Sistem Peugcndaliau limn Hias
Kebutuh1111·nm11 Hi as
·--'-'-__....,
Wllktu l)inggu Pcmesauan
Binya Pcrsedinan I.kanHias
MetodeROP
·MetocleEOQ
Efisiensi.. Pe.ugendaliau.Persedimln • I(nantitas Pe111es1111a~ Q1~~inl11l • Frekuensi l'emesa.n1111 Optimal o Pcrsediaa~ Pcngl}lllllJI • Wakt11J~emcs11mmKe11Jbali
Gum bar 3. Bagan Alnr Pemikiran Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelifom Penentuan tempat penelitian dilakukan secara seng
CV. Viva fay
.l.2
.Jenis dan Sumber Data Jcnis data yang digunakan adalah data text, b'.lik ya:1g berbentuk alphabet
maupun numerik. Data text bisa berbentuk apa saja (misal satu atau sepulvh digit) kare1u yang menentukan arti dari data tersebut adalah interpretasi. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode oengumpulan df!ta primer dengan melakukan pengamllan dan wawancara langsung
cl-:1~gan
pihak perusahaan, serta dokumen-dokumen perusahaan terutama
li tcrntur yang berhubungan dengan manajemen produksi khususnya manajemen ocn,ecliaan. Data sekuncler juga cliclapat clari informasi yang berlrnbungan clengan ckspor impc'r ikan hias dari BPS (Baclan Pusat Statistik), data/ dokumen pcrusalrnn dan lembaga-lcmbaga pemerintahan. Data kualitatif mengenai kegiatan pengendalian per.,;ecliaan cliperoleh dari lrnsil pcngamalan langsung di pernsahmm d:m penjclasan tlari pihak perusahaan. Informasi mengenai data kuantitatif diperoleh dari Iaporan bulanan dari bagian produksi CV.Viva Jaya International.
3.3
Batasan Penclitian/ Sampel Data Penghitungan
data
kuantitatif
untuk
peng1)ndalian
persediaan
mcnggunakan data pembelian clan penjualan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow
bosmani clan Congo tetra selama satu tahun. Ketiga jenis ikan hias ini diambil sebagai sampel penelitian berdasarkan pertimbangm1 oebaga' berikut : 1.
Ikan hias jenis Bleck ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra tingkat permintaannya paling besar diantara jenis ikan bias untuk ekspor yang lain. Maka nilai in vestasi yang terbesar dijadikan contoh uta111a dalam penelifom ini.
2.
Ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmani dan Congo tetra selalu diekspor oleh perusahaan minimal scminggu sekali. Sehingga frekuensi permintam1 ketiga jeni~ ikan bias ini konstan.
3.
Kctiga jenis ilrnn hias ini dapat dijadikan sebagai contoh penghitungari data, yang nantinya dapat cligunakan untuk penghitungan jenis ikan hias yang lain oleh pemsahaan berdasarkan metocle clan rumusan
yan,i.~
digunaknn dalam
penelitian ir.i bila terbukti optimal.
CIA
l'Vlctodc Penclitian MetoJe penelitian Analisis Pengendalian Perscdiaan lkan Hias di CV.
Viva faya International menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus meru1Jakan metcde penelitian tentang status subjek yang berkenaan cler.gan suatu fase spesifi!J khas dari keseluruhan personalitas (Nazir 2004).
3.5
Mctnde Analisis Data
Pengenclalian persediaan bahan baku menggunakan data kuantitatif c:lan dianalisis cleng1ln menggunakan model Economic Order Qu.mtity (EOQ) , analisis persecliaan pengaman dan analisis pemesanan kembali. Pengo\aha11 data kuantitatif ini menggunakan alat bantu software komputer berupa program
Microsoji Excel.
3.5.l Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ} Metocle EOQ bertujuan mencntukan jumlah clc.n frek1;ensi peml::elian yang optimal. Melalui penentuan jum\ah dan frekuensi pembeli:m yang optimal maka
Dengan menggunakan variabel-variabel dibawah ini dapat ditentukan total biaya pemesanan clan penyimpanan, sehingga didapatkan nili:i EOQ,
s
=
Biaya pemesanan per pesanan
H
=
Biaya penyimpanan per unit per periode waktu
TS
Total biaya pemesanan tahunan
TH
=
Total biaya penyimpanan tahunan
Q
=
Kuantitas barang setiap pemesanan
Q*
--
Kuantitas ekonomis barang setiap pemesanan (EOQ)
TC
Total biaya persediaan bahan baku
F
=
Frekuensi pembelian bahan balm
D
=
Permintaan bahan baku per periode waktu
l'erscdim111 bahan baku yang optimal dianalisis clengan metocle Economic Ord:r Quantity (EOQ), secara sistematis, biaya pengendalian persediaan dapat ditulis sebagai berikut (Handoko, 1992:340): l. Tuuil biaya r,emesanan tahunan (TS)
=
2. Total biaya penyirnpanan tahunan (TH)
=
3.
[
;~) (S)
['22J1 CHJ
Tot_il bi a ya persediaan cliketahui dari penjumlalmn total biaya pemesanan
uht111a11
Q
4.
2
Untuk rnc1;dapatka1111ilai Q* (EOQ), dilakukan perkalian silang dan pisahkan
Q di scbelah kiri tanda sama dengan ..
2DS =
Q2H
Q2
2DS H
=
Q* -
~ I-I
5. Untuk mengetahui frekuensi yang optimal selama satu periode digunakan rumus sebagai b0rikut: 1: ,,
D
Q* Metode EOQ mengasumsikan bahwa biaya pengendalian persediaan terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Handoko (1992:341) penerapan model EOQ dasar menggunakan beberapa asumsi, yaitu: I. Uemand dikctahui, konstan dan diketahui (clctcrmanistik). 2. Ilarga per unit procluk aclalah konstan. 3. Biaya penyimpanan per unit pe1iahun (H) aclalah konstan. 4. Biayn pemesanan per pesanan (S) aclalah konstan. 5. Waklll tunggu (lead time) cliketahui dan konstan. 6. Ticlak te1jacli kekurangan bahan atau "back orders". Dengan aclanya asumsi bahwa pennintaan dan waktu tunggu konstan menycbt' bkan metocle ini kurang clapat cliterapkan pacla pembelian bahan bairn clan waktu tunggu ;'ang berfluktuasi. Pacla kenyataannya permint:wn clan waktu tunggu besarnya
relatir' berfluktuasi.
Sehingga
perlunya
menghitung
persecliaan
pengaman untuk mengantisipasi keticlakpastian clari permintaan clan waktu
3.5.2 Pcrscdiaan Pcngaman (Safety Stock) Sebelum persediaan pengaman dapat ditentukan, ada dua faktor das'1! lain yang perlu diperhatikan dan dihitung, yaitu: I)
Jarak waktu penyerahan (Delive1y !ead time) yaitu jarak waktu yang
terdapat antara saat pengaclaan pesanan untuk pengisian persediaan clengan saat pcncrimmm barang-barang yang dipesan itu di gudang persediaan. 2)
Waktu yang terlinclung (Coverage time) yaitu jangka wakt'! yang
efoktif climana persecliaan pengaman dapat menutup fluktuasi pcrmintaan tanpa dibnntu oleh penambahan persecliaan. Hubungan yang tepat antara "coverage time" dan "delivery lead time", terlihat bahwa makin l8ma "coverage time" berlangsunr, maka makin besar persediaan pengaman (Assauri, 2004: 192) Rumus perhitllngan persediaan pengaman adalah sebagai berikut:
S
=
K.
CTu
Swndar dcviasi dari pcnggunaan bahan baku selama pengisian adalah:
clirnana: S
= pcrscdiaan pengaman (safety stock)
K
~policy
Ot,
00
:; u
= stanclar cleviasi clari penggunaan bahan bairn
factor yang nilainya tcrgantung pacla bcsarnya tingkat pelayam.n
stanclar cleviasi dari waktu yang terlinclung
L
= waktu tunggu rata-rata
D
= penggunaan bahan baku rata-rata Rumus
tersebut
dipakai
untuk
menentukan
persediaan pengaman
berdasarkan distribusi normal yaitu bahan baku yang dipakai bergerak cepat. Persediaan minimum besamya sama dengan
p1~rsediaan
per1gaman.
Persediaan maksimum diperoleh dari jumlah persediaan pengaman ditambah de1.gan jumlah pembelian bahan baku optimal.
S = K . cru
Persecliar.n minimum
=
Persccliaan maksimum
= persecliaan pengaman + persecliaan optimal = S + Q
3.5.3. Analisis Titik Pemcsanan Kembali (Reorder Point) Menurut As$auri (2004: 196), titik pemesanm1 kembaii adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pacla suatu sar.t climana pemesanana haru:; diadakan kembali. Titik pemesanan kembali mun·~ul ketika persecliaan
oarung di
gudang perusahaan menjacli
berkurang kuantitasnya, sehingga
persecliaan yang dibutuhkan tersebut hams dipesan kemhali, agar kontinuitas procluksi teijagc;. Hes,irnya titik 'pemesanan kembali dapat diketahui rndalui rumus berikut:
T = S + (L.cl) Dimana : T S
= =
titik pi;;mesanan kembali persecliaan pengaman
d
= rata-rata pembelian per hari
L.cl
= pemakaian bahan balm selama waktu tunggu
3.1)
Definisi Operasional a. Jcnis Bahan Bairn/ Ikan Hias
Jenis Ika11 bias yang cligtmakan untuk mewakili penelitian persecliaaan ikan hias terdiri jadi 3 jenis ikan hias yaitu Black ghost, Rainbow bosmani, clan Congo tetra. Dengan ukurannya yaitu Black ghost ukuran 2 inci up, Rainbow bo.1·11u1ni ukuran 2 inci up, clan Congo tetra ukuran XL.
b. Kebutuhan Ikan Hias
lkan hias yang dibutuhkan (ekor per tahun) yaitu jumlah ikan hias yang dibutuhlrnn olel1 perusahaan. Kebutuhan ini berdasarkan pembelian yang dilakukari oleh perusahan dari pemasok selama satu tahun.
c. Biaya-Biaya Persediaan I. Biaya pemesanan bahan baku/ ikan hias (Rp per pesanan per tahun)
yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan ;etiap kali me;akukan pem~sanan,
antara lain biaya telepon/ fax dan biaya surat pesanan.
2. B;aya penyimpanan bahan baku/ ikan hias (Rp per ekor per tahun)
yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusnhaan akibat aclanya penyimpanan persediaan bahan baku/ ikan hias, antara lain biaya
fosilitas perseditum, biuyn perawatan persediaan.
pers~diaim
clan biayti asunmsi
d. Waktu Timggu Waktu tunggu yaitu selang waktu antarn pemesanan bahan baku/ ikan hias c!cngan saat datang dan diterimanya bahan baku/ ikan hias di gudang persediaan. Waktu tunggu ini dapat dihitung dengan hari atau bulan :ergantung dari sifat dan kcbutuhan bahan yang diperlukan perusahaan. e. Frekuensi Pembelian Frekuensi pembelian Gumlah pembelian per taLun) yaitu banyaknya pembelian yang dilakukan perusahaan selama satu tahun. f. Pcrscdiaan Pengaman Pcrscdiaan pcngaman adalah sualu pcrsediaan yang disimpan di luar kebutuhan yang diharapkan untuk menjaga kemungkinan adanya kekurangan bahan (stock out).
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
-1.1. Sejarah dan Pcrkcmbangan Perusahaan Perusahaan CV.Viva Jaya International adalah salah satu perusahaan di biclang ekspor impor ikan hias air tawar yang ada di Indonesia. Perusahaan ini mengutamakan kegiatan usahanya pada penjualan ikan hias jenis air tawm skala besar untuk pasar dalam dan luar negeri. Perusahaan ini di sahkan menjadi perusahaan komanditer (CV) pada tanggal 5 Desember 1988, berdasarkan akta notaris No. I. 7 Anianny Lamoen Tecljo, Sh. yang berkedudukan di JI. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimalang, Kranji, Bekasi, Jawa Barnt. Luas areal lahan seluruhnya adalah 9850 m2 dengan luas tempat penyimpanan clan perawatan ikan 7500 m2 dan selebihnya digunakan sebagai kantor, mess karyawan, tempat packing clan lapangan clahraga. CV. Viva Jaya International clidirikan oleh bapak Kam Tjui Ing, yang merupakan salah satu perintis dari eksportir ikan hias air tawar di Indonesia. Beliau mengklmsuskan untuk mengekspor ikan bias Botia marchanta sejak tahun 1962 di claernh Jambi, kepulauan Sumatera. Saat ini CV. Viva Jaya International men.1adi lebih berkembang setelah clipimpin oleh anak terlua heliu yaitu bapak \' arlo l(nn1adi.
Pndu masa seknrang perusahaan hanya berorientasi ti'.war
m~nj1rnl
ikan hii1s ail·
uutuk skala ckspor. Sebelunmya CV. Viva Jaya Internatioual juga
ckspor tetapi seiring pe1jalanan waktu hanya ikan hias air tawar yang rnemiliki kontinuitas yang baik untuk dipasarkan. Di tahun 1926 CV. Viva Jaya International mulai mendirikan kantor di daerah Slipi, Jakarta Pusat. Akan tetapi perusahaan tidak memiliki tempat untuk packing dan penyimpanan ikan. Perusahaan ini hanya mcmilild kantor dan sedikit ru3ngan untuk melakukan perclagangan ikan hias. l'uda Tahun 1988 sciring
p·~rusuhaan.
CV. Vivn
Jaya International memindahkan kegiatan usaha ke lokasi yang lebih luas dan kondusi f yaitu di daerah Bekasi Barat. Untuk memenuhi peningkatan permintaan ikan hias di luar negeri maka perusahaan melakukan intensilikasi usaha dengan rnenambah tenaga kerj a, memper!tlngkapi infrastruktur serta meningke.tkan permo'.lalan dari investor maupun lembaga keuangan. Pada saat ini perusahaan menjual berbagai jenis tropical.fish untuk pasaran luar negeri, seperti Hongkong, Amerika Serikat, Singapura, Eropa dan lain-lain.
"f.2 LoLasi Pcrusahaan Kantor clan lempat penyimpanan produk clari CV. Viva Jaya International terktak di Jl. Patriot, gg Masjid Alfalah No.8 Kalimc.lang, Kranji, Bekasi 17145, Ja\va l3arat. Pcmilihan lokasi ini karena strattgis dan kondusif. Strnlcgis karena lokasi usalia Li'.lak jauh
untuk mendapatkan ikan hias siap ekspor. Lokasi ini dikatakan
Yang perlu cliwaspaclai perusahaan aclalah keamanan ikan terhaclap pencurian, karena banyak juga jenis ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi, misalkan ikan arwana super red, aligator, clan lainnya. Pengamanan dilakukan dengan memperlengkapi sistem keamanan perusahaan dengan kamera CCTV, rnempcrketat keamanan 24 jam (2 Shift), serta menerapkan kejujuran karyawan un 1.uk turul meujaga keamanan dan ketertiban perusahaan.
4.3 Struktur Organisasi Perusahaan
CV.
Viva
Jaya
International
pada
awal
berdirinya
menggunakan sistem manajemen organisasi yang sedcrhana, tetapi saat ini tdah dilakukan pembaharuan. Struktur organisasi mengalami perubahan total clari orgamsas1 bersifat sederhana menjacli struktur organisasi fungsional. f;trnktur org1nisasi ini mengelompoklcan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan sejenis ke dabm unit-unit organisasi yang terpisah. Perusahaan ini dipimpin oleh komisaris utama
yang
memiliki
wewenang
untuk
memimpin
serta
menentukan
kcbijaksanaan perusahaan. (Lampiran I) Kelebihan clari sistem organisasi fungsional yang diterapkan perusahaan nu aclalah aclanya pembidangan tugas-tugas yang jelas maka pencleiegasian keputusan operasional clapat berjalan clengan tepat clan benar. Spesialisasi kur;'awan pun dapat dikembangkan clan cligunakan semaksimal mungkin, dengan digunakl\nnya tenaga-tenaga ahli yang sesuai fungsinya dapal mempermuclah pcn'sahaan
melaksanakan ·keputusan
strategiknya
sesuai
clengan
tuj\wn
diadakannya koordinasi dan pengawasan terhadap sesama tenaga ahli. Rangkap jabatan pun dapat le1jadi dalam sistem ini yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan. Tugas-tugas dan tanggungjawab dari jabatan dan staf maupun karyawan CV.Viva Jaya Inl'ernational dapat dijelaskan sebagai berikul: •
Komisaris.
Komisaris ini adalah puncak pimpinan tertingg,i. dalam organisasi, mempunyai pengaruh terbesar atas kebijakan yang akan diambil dan mengawasi kinerja perusahaan agar berjalan sesuai dengan lltjuan. •
Dirnktur
Direktur memiliki wewenang dalam menentukan kebijaksan&im yang terkai t dalam seluruh kegiatan dalam perusahaan, melakukan koordinasi atas kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan bawahannya, dan melakukan perenc:maan, menganalisis dan mengevaluasi terhadap pro;iram kerja yang akan clan tclah clilaksanakan. o
Ms11ajer Utama
Memimpin para manajer dibawahnya dan mernbentuk team work, sebi11gga dapal melaksanakan program kerja yang telah diletapkan. Bertanggung
jawab unluk memotivasi clan mengaktiflrnn bawalmn scrla rnemberikan instruksiinslrul.si kepada para manajer dibawahnya. •
Manajer Ekspor/ Impor
Tugas dan wewenang manajer ekspor/impor adalah mengatur ke:giatan
;1ent;aturan pemenuhan order. Manajer ini membawahi ;angsung para staff ekspor dan impor yang rncngatur pcmenuhan bahan bairn, operasional e)(spor impor, dan <:kspor/ impor per wilayah pemasaran. Diantara tugas manajer ekspor/impor beserta staff nya adalah,
1.
Melaksanakan transaksi ekspor/impor.
2.
MG!akukan kontrol dan pelaksanaan terhadap kegiatan ekspor/imoor produk perusahaan.
3.
Mengatur administrasi dokumen ekspor/impor beserta tata cara pembayaran produk.
4.
Mt'nangani pemasaran dan perencanaan ikan hias untuk ekspor/ impor. •
Manajer Keuangan dan Akunting
Secara spesifik tugas manajer keuangan dan akunting adalah mengatur ktluar masuknya kas dalam perusahaan dan membuat laponmnya secara periodik, menyiapkan dan mengelola sumber-sumber keuangan secara efektif serta bertanggung jawab atas pengaturan pembayaran kewajiban perusahaan dan penerimaan perusahaan. •
Manajer purchasing, packing, dan inventory.
Manajer ini mengatur tiga hal bersamaan yaitu pembc:lian, pengepakan, dan invcntaris perusahaan. Ketiga tugas tersebut mempakan ujung tombak pcrusahaan dalam hal persediaan ikan bias perusahaan. Manajer ini berscntuhan lnng;.ung dengan pihak supplier sebagai penyedia produk. Manajer ini membawahi staff pengepakan dan staff penanganan inventaris. Tugas dar,
1. Mengatur pembelian produk dari pihak suppli9r mulai dengan masalab harga, kualitas hingga kuantitas 2. Mcngatur pengepakan terhadap produk yang akan dikirim, menangani secara detail masalah-masalah pengepakan dan tata caranya hingga prodnk dapat dibawa dengan baik sampai ke tempat tujuan. 3. tvle1:gatur infarstruklur yang climiliki oleh perusahaan, penanganan gedung, fasilitas perusahaan bese1ia peralatmmya. 4. Melakukan pengawasan clan kontrul agar alat-alat pemeliharan clan penanganan procluk berfungsi dengan baik.
4.4 Tenaga Kerja CV. Viva Jaya International saat ini memiliki 30 (!rang karyawan yaitu terdiri dari 8 orang staff kantor, 8 orang staff keamanan, 14 orang staff guclang dau perawatan. Karyawan di CV. Viva Jaya International berstatus tetap maupun kontrak dan sistcm pembayaran gaji clilakukan tiap awal bulan. Staff ahli perusahaan seperti manajer dan supervisor diduduki oleh SDM yang berkualitas dan berpengalaman. Pengalaman dan kemampuan manajerial bagi para manajer sangatlah berperan dalam peningkatan kine1ja perusahaan. Para staff ahli pun diharapkan man1pu mengusasai pengetahuan dan te knologi penanganan ikan te1mutakhir, sehingga menj adi ke'mggulan internal organisasi pert1sahua11.
Karyawan di CV. Viva Jaya International sebagian besar aclalab warga di
CV. Viva Jaya International memberlakukan jam kerja normal unt1.lk para
slaff tllllllrn nmlai pukul 09.00-17.00 dengan l jam istirahat yaitu pukul 12.00!3.UO, total jam ke1ja karyawan adalah 7 jam. UntuL staff gudang cliberlakukan 2
d1iji yaiti, shiji 1 mulai pukul 09.00-17.00 dan shifl 2 mulai pukul 17.00-01.00. Scdanglrnn untl'k staff keamanan jam kerja sclama 24 jam dengan 2 shiji. Hari kc1ja pcrusahaan cliberlakukan selama 6 hari yaitu dari hari Senin hingga Sabtu clan khusus untuk smff keamanan selama 7 hari. Salah satu fasilitas yang diberikan oleh perusahaan adalah tempat linggal bagi para karyawan di dalam lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diberikan untuk para ma,1ajer maupun untuk para staffumum perusahaan. Dengan adanya fasilitas :ni
l"tll~mberikan
stimulus positif dalam peningkatan scm:u1gat clan kine1ja para
karya\van.
4.5 Pemasarnn Pemasaran merupakan ha! utama dalam pernsahaan agribisnis yang bcrgera'' dalam bi dang ekspor ikan hias. CV. Viva Jaya International memiliki sis:em pemasa :an yang aktif, yaitu selain menunggu pesanan yang clatang, perusahaan ini pun gencar melakukan ekspansi pemasaran ke negara-negm-a lain. Bagian yang bertanggung jawab dalam kegiat,m pemasaran dalam perusahaan ini adalah manajer ekspor/impor. Selain menangani ha! yang bersifat operasional pelaksanaan ekspor/impor, manajer ini bertugas manang<111i pcmasaran bc:rik<1t pengembangannya.
a.
Daerah pemasaran
Daerah pemasaran CV. Viva Jaya International aclalah negara-negara benua '\sia, Eropa dan Amerika, cliantaranya Jepang, Hongkong, Singapura, inggris, Belancla, Italia, Brazil, Amerika Serikat clan lain-lain. Pengiriman clalam negeri pun terkaclang clilakukan apabila terclapat pesanan, biasanya pesanan ini hanya berlaku khusus untuk beberapa jenis ikan hias. b. Promosi Perusahaan pun giat melaksanakan promosi procluk ilcan hias yaitu clengan memasang iklan di majalah ikan hias luar negeri, promosi melalui berbagai situs pcrikunan di internet clan mcngikuti berbagai pamernn di dalam clan luar negeri. Parneran di luar negeri sangat banyak manfaatnya bagi perus:ihaan, cliantaranya: I) Men12etahui pangsa pasar ikan hias international, baik harga, tren, clan para kompctitor/pesaing. 2) Mengetahui tren ikan hias yang akan clatang. 3) Diperoleh database pembeli, penyuplai, farm breeder (peternak ilrnn) dari berbagai negara. 4) Memperoleh permintaan ilrnn hias dari seluruh dunia sehingga pendapatan perusahaan akan bertambah. 5) Mcnambah pengetahuan tentang teknologi budi daya ilrnn hias dt:ngan rnelihat pcrkembangan tcknologi dari pescrta pameran negara lain
c. Price (harga) Barga yang diberlakukan oleh CV. Viva Jaya International adalah harga ikan hias yang berlaku di pasar. Salah satu hal yang mempe:ngaruhi harga adalah ukuran ilcan hias. Ukuran ikan hias dapat diten!ukan dalam 2 hal : I. Ukuran pasti (inci), Misal; 2 inci, 3 inci, 4 inci dan seteru:mya 2. lJkuran besar-kccil, yaitu; S = 2 cm, M =3,5 cm , L
= 4 cm,
XL= 5 cm serta
Jumbo= 7 cm. d. Packing dan shiping Bagi perusahaan yang bergerak dalam ekspor ikan hias proses pengemasan merupakan hal yang sangat penting, karena pengemasan akan mempi;mgaruhi kcscla1nala11 ikan yang dikirirn kc ncgarn tujuan. Pcr,gcrnasan yang baik disc·suaibn ckngan ukuran, jenis dan banyaknya ikan dalam kantong plastik. Teknik
pengemasan
pen~rbrn1gan
dan
prosedur
pengmman
harus
mengikuti
standar
international. Biasanya sebelum dilakukan pemberangkatan di
banciar:i, ierdapat pemeriksaan dan kelengkapan dokurnen. Konfirmasi ke negara luj uan
teniang pengiriman ikan hias dilakukan tiga/ clua hari sebelum
pembcrnngkatan.
BABV HASIL DAN PEMBAHASAN
Persecliaa11 baban baku/ ikan bias
yang clilakukan CV. Viva Jaya
International berdasarkan permintaan order clari costumer luar negeri. Ikan bias yang biasanya rutin Ulltuk clilakukan pengirilmm ekspor ke luar negeri aclalah jenis ikan Iii as 11/ac·k gho.1·1, Rainbow, clan Congo lelra. Biasanya ketiga jenis ikan bias ini dikirim ke negara tujuan ekspor minimal sekali dalam setiap minggunya. Sistcrn organisasi untuk rncngcnclalikan persecliaan dalarn perusabaan ini suchth terslruktur clan fungsional. Setiap bagian clalam perusahaan ini telah menj~dankan
tugas sesuai fungsi clan kapasitasnya. Setiap manajer berkoordinasi
ckngan bwah,m dan manajer yang lain untuk melahanaan keputusan yang telah ditetapkm1 perusahaan.
S. l Jeuis ikan Hi'.ls CY. Yiv:t Jaya International mcngkhtisuskan diri memperdagangkan bcrbagai jcnis ikan hias untuk ekspor. Sebagian ikan hias yang dipasarkan aclalah jenis ikan hias tropis (tropical fish). Ada lebih dari 100 jenis ikan hias air tawar dcngan berbagai ukuran yang di ekspor oleh CY. Viva Jaya International. Namun
j .1rnlah ini sifatnya ticlak tetap, karena ekspor ikc.n hias yang dilakukan perusahaan bcrdasarkan permintaan konsumen. Apabila konsumen/ pasar tidak lagi respon terhadap jenis ikan hias tertentu maka ~kspornya tidak dilakukan. Misalnya, pacla
nrnka ekspor jenis ikan ini pun jarang dilakvkan. Padahal pada tahun 2002-2004, ikan hias jenis Lau han mengalami booming/ lonjakan permintaan. Konsumen perusahaan ini adalah hobiis ikan hias mancanegara. Sebagai eksportir, perusahaan ini dituntut memi!iki ikan hias yang beragam dan mampu mernasok ikan hias secara kontinyu. Bila perusahaan ini tidak mampu memem1hi pcrmintaan para pclanggannya maka kredibilitas pernsahaan akan dipertanyakan dan membuat perusabaan kehilangan konsumert.
5.2 Kualitas Ikan Hias S·.:lain jenis ikan hias yang harus diperhatikan, kualitas ikan hias juga 1m:njadi perhatian utama pcrusahaan ini dalam mengekspor produknya. Dengan kualitas ikan yang baik maka daya saing produk akan meningkat dan kepuasan konsurnen tctap te1jaga. Untuk menjaga kualitas ikan hias maka diperlukan pe1Emg1111w1 khusus sehingga ikan yang akan di ekspor memiliki kualitl.s terbaik
untuk memeauhi permintaan ekspor. CV. Viva Jaya International menerapkan sistcm manajemen kualitas untuk menjaga kualitas produk:nya, yaitu 1)
Manajemen kedatangan ikan
Manajemen kedatangan ikan merupakan suatu cara untuk pengaturan ikanikan yang clatang dari luar negeri (biasanya ikan indukan atau ikan impor yang nkan
di~kSJl')J"
lngi) maupun yang clatang clari supplier lokal. Ikan yang baru
cbtang tcrscbut ticlak boleh dicampur dengan stok lama, kecuali ikan telah
dises\'aikan (beradaptasi) dengan lingkungan baru minimal selama 48 jam dari
2)
Manajeman knalitas air
Kualitas air selalu harus dijaga agar selalu baik. Air yang jernih dan bening belum tentu baik untuk ikan. Peugukuran kualitas air harus sesuai dengan kondisi standar. Kondisi standar itu rneliputi oksigen terlarut, pH, se1ta kanclungan air yang bcbas amonia, nitrit dan nitrat. Kualitas air tersebut hams clisesuaikan dengan kebutuhan hidup ikan hias. Misalnya, a) lkan yang berasal dari Afrika lebih scsuai dengan air yang ber-pl-l
netrnl hingga basa (7-9) clan kesadahan air 20-30 di-I, kandungan oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1 ppm. b) lL:m yang berasal dari Amerika Tengah clan Amerika Se Iatan membutuhkan air clengan pH mendekati asam sampai netral (5,57),
l~csadahannya
kurang dari I 0 dH, bmdungan oksigen ter!arut 2-
5 ppm clan kandungan amoni~·, kurang dari I ppm. c) lkan daerah tropis, seperti ikan yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia membutuhkan pH netral (7), kesadahan 10-20 di-I, oksigen terlarut 2-5 ppm, clan kandungan arnonia kurang dari 1 ppm. 3)
Pencegahan dan pengobatan penyakit ilcan
Pencegahan penyakit ikan yang dilakukan CV.Viva Jaya Inten,ation~l c:iantaranya dengan melakukan sterilisasi desir.fektan terhadap semua peralatan. Masing-masing akuarium dan bale menggunakan skoop jaring yang berbeda untuk
gejala sa:dt, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolasi ke tcmpat terpisah, clan tidak boleh di ekspor. 4)
Perawatan ikan sebelum dikirim
lb11 yn11g akan dikirim kc luar negeri ticlak boleh rnendapatkan flukt,rnsi sinar d;111 kt1nli1<1.' air ya11g berbcda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di tempat penyimp:1ua11. CV. Viva Jaya International melakukan
pelabelan untuk scmua
<1ku:1riurn pt.:nyin1rnnan yang di scsuaikan dcngan nan1a dun jenis ikan hias. l·lal ini
dilakukan agar ilrnn bias rnuclah diambil, kesalahan pengan1bilan dapat dihindari, sena rnudah dikontrol. Akuarium di!etakkan pada pMisi rnuclah dijangkau agar mudah melakukm1 perneliharaan. Perawatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap hari yaitu pemeriksaan d:m pernbersi11dn akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan clan ikan hiao yang mati di dnlmnnyn dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan mengacu pada komlisi kesehatan dan nilai gizi pakan yang diberilrnn. Serla kepadatan ikan l-.ias dalam wadah tidak t<:l'lalu tinggi agar stres pada ikan hias dapat dirninimalisir 5)
Manajernen pengirirnan ikan :1ias
Jkan hias yang akan diekspor harus dipastikan schat secarn klinis dan bebas dari penyakit 11.iar. Bila pada saat pcngemasan terlihat tvnda·tanda sakit, maka ikan tidak boleh dik'rim. Berikut adalah beberapa ha! yang dilakukan CV.Viva Jaya l11tenwtional dalarn rnanajemen pengirirnan ikan, a. Seleksi lkan hias. Jkan hias yang akan diangkut dipilih yang m;impunyai ciri, diantaranya sebaga: bcrikut.
gcjala sakit, stres atau luka maka ikan tersebut harus di obati dan diisolas; ke lcmpat terpisah, dan ticlak boleh di ekspor. 4)
Perawatan ikan sebelum dikirim
lkan yang akan dikirim ke luar negeri tidak boleh mendapatkan fluktuasi sinar dan kualitas air yang berbeda drastis dari kondisi saat ikan hias masih di te1npat pc;1yim1n1nan. CV. Viva Jaya International melakukan
pdabelan untuk semua
akuarium penyirnpanan yang di sesuaikan clengan nama dan jenis ikan hias. Hal ini dilakukan agar ikan hias mudah diambil, kesalahan pengambilan dapat dihindari, scrta mudah dikontrol. Akuarium diletakkan pada pcsisi muclah dijangkau agar mudah moiakukan pcmcliharaan. Pcrnwatan yang biasanya harus dilakukan rutin setiap
~1ari
yaitu pcmeriksaan
dan pcmbersihan akuarium atau bale Pengambilan sisa pakan dan ikan hias yang mati di dalamnya dilakukan secara · cepat. Pemberian pakan dilakukan menga1:u pada kondisi kesehatan clan nilai gizi pakan yang diberikan. Serta kepadatan ikan hias dalam waclah tidak terlalu tinggi agar stres pacla ikan hi2s dapat diminimalisi:. 5)
Mamtjernen pengiriman ikan hias
lkan bias yang akan diekspor harus dipastikan sehat secara klinis dan bebas clari pcnyakit luar. Bila pada saat pengemasan terlihat tanda .. tanda sakit, maka ikan tidak boleh dikirirn. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan CV.Viva Jaya International dalam manajemen pengiriman ikan, a.
Seleksi lkan hias.
lkan bias yang akan cliangkut dipilih yang mcmp1myai ciri, di«ntaranya scbagai bcrikut.
Kantong plastik yang dibuat khusus untuk ikan hias biasanya tidak \Jersuclut di bagian bawalmya untuk menghindari ikan yang tc!1jebak masuk. Selain itu, untuk menghinclari terjadinya kebocoran akibat ilrnn bergerak munclur clan duri sirip punggungnya akan mengenai plastik. Khusus untuk ikan hias yang berduri clan bcrsirip tajam biasanya plastik dilapisi clengan kertas/ koran lalu clilapisi plastik lagi. Setelah semua ilrnn hias dimasukkan clan banyaknya air memadai, sekitar dua per tiga bagian kantong plastik. Kemuclian kantong plastik diberi oksigen dari tabung oksigen clan diikat dengan karet gelang. Banyaknya ikan hias dalam plastik dapal clihitung berdasarkan kepadatan per liter ail media sehingga besarnya kantong plastik disc:suaikan dengan jumlah clan besar ikaa hias. Plastik yang berisi ikan hias climasukkim ke dalam kardus karton yang clilapisi styrofoam. Kegunaan styrofoam aclalah untuk menstabilkan suhu ikan hias selama perjalanan clan memuclahkan pengemasan sehingga kantong plastik tersusun rnpi. Biasanya untuk pengangkutan jarak jauh cligunakan es batu yang dirnasukLan clalam kantong plastik tersencliri. Kemudian disimpan di antara turnpukan kantong plastik yang berisi ikan sehingga suhu air di kantong ikan hias menjadi dingin. Jumlah es batu clisesuaikan clengan jurnlah clan ukuran ikan hias. Dengan perlakuan demikian, ikan hias menjadi pasif dan kebutuhan oksigen ~1erkunrng
d.
sehingga kandungan amonia clan gas karbonclioksicla tidak nwningkat. PL:11ycdiaan air
,\ir yang clipakai untuk transportasi ikan hias h2.rus benar-benar berkualitas
ada di akuariurn atau kolam tempat semula ikan hias yang akan diangk11t berada. Air yang akan clipakai harus suclah clicliamkan, ticlak acla ikan yang climasukkan
Cara pengemasan
Untuk ikan karnivora, pengemasan clalam kantong plastik yang baik
sdanrn 40 jam setelah clilakukan pengemasan. Pcnerapan earn pengangkutan yang baik tentu harus dilakukan oleh CV. Viva Jaya lntcrnational agar kualitas ikan bias yang dikirirn seiama penerbangan ,clcip dal~1m
komlisi baik.
5.3 Proses Pcmbclian llum Hias Dalam proses perdagangan dikenal proses tahap awal bagaimana barang terscbut didapatkan dan awal perusahaan melakukan perseciiaan. Tahap tersebut dikenal sebagai tahap pembelian barang .. Puda CV. Viva Jaya International proses pembelian barang ini ditangani oleh manajer purchasing, packing dan inventory. M1majer ini berperan penting dalam segala kegiatan perusahaan dalam melakukan pembelian ikan hias, penyimpanannya serta bagaimana barang tersebut di kemas untuk dipasarkan. Perusahaan memperoleh ikan hias 8ecara kontinu dari para supplie1· tetap yang jumlahnya saat ini terdapat 30 pem2sok. Para pcmasok ini berloka3i umumnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Adapun pemasok dari luar kota sifatnya ticlak tetap, hanya mengirim ikan pacla saat clibutuhkan pcrusahaan . Dalam menentukan kebutuhan ikan hias, bagian ekspor/impor membuat perencan:.rnn .iumlah ikan hias yang akan clijual. Perencanaan ini berdasarkan permintaan costumer di luar negeri, clan persediaan yang ada di gudang penyunpanan. Setelah bagian ekspor/ impor melakukan perencatman jumlah produk maka dilnkukan follow up kepada bagian keuangan yang mengeluarkan PO (Purchusing Orde1) clan diteruskan kepacla bagian purchasing, packing clan invc11101-y. Bagian ini yang menghubtrngi para supplier-o·upplier.
l'erusahaan memperoleh ikan hias dari pihak supplier yang dilaksanakan
lainnya pun dilakukan pembelian. Dalam setahun pembelian ikan bias dilakukan rnaksimal 50 kali, pada umumnya pembelian dilakukan perusahaan 48-49 kali dalam setahun. Setelah mendapatkan ikan hias sesuai dengan yang dibutuhkan, transaksi te1jadi antara pihak perusahaan dengan pihak supplier. Ikan hias yang dikirim
supplier dilakukan pemeriksaan ulang (cross check), limn hias ini harus sesuai jumlah, kualitas clan ukurannya dengan permintaan. !kan hias yang lolos seleksi kondisi fisiknya harus bagus, tidak ada yang mati maupun saldt. Apabila terdapat ikan hias yang mati atau sakit malca ikan tersebut tidak di proses oleh perusahaan. Mengenai sistem pembayaran ikan hias yang telah dikirim oleh supplier dibcrlakukan sistem kredit. CV. Viva Jaya International akan membayar ikan hias biasanya satu bulan setelah pengiriman dengan pemberian giro pada pihak
supplier. Sistem ini dirasakan efektif karena perusahaan dapat lebih mengatur kondisi keuangan clan permodalan.
SA Sistcm Prnyimpanan Bahan Balm Scte!ah dilakukan proses pembelian oleh perusahaan, ikan bias yang telah di perib·1 saa: transaksi disimpan di tempat
penyimp~nan.
Penyimpanan ikan hias
diternpmkan pada bak-bak akuarium ynng sudah disterilisasi. Pada ikan-ikan tertentu yang mudah sakit, (rentan terhadap perubahan) diberikan perlal:uan kitusus, misalnya kwidungan oksigen hams t0Lap kaya dan kandungan arnoniak harus benar-benar minim. Ikan seperti ini biasanya ikan yang diambil dari alam
Pada ikan hias jenis Black ghost, Rainbow bosmania dan Conggo tetra tidak ada perlakuan khusus dalam penanganan penyimpanan. Ikan hanya dilakukan pengccekan apakah selalu dalam kondisi baik Karena ketiga jenis ikan ini biasanya ticl::ik lama di tempat penyimpanan, hanya 1Jengiriman.
b<~berapa
hari scbelmn
Tempat penyimpanan bagi jen!s Black ghost, Rainbow bosmania dan
Conggo tetra hanya sebagai tempat transit, pemberokan clan pengecekan kondisi ikan agar siap untuk di ekspor. CV. Viva Jaya International tidak menggunakan rnetode yang khusus dalam
1m~nilai
persediaan ikan hias. Namun berdasarkan mutu clan penanganan
ikrn hias sebelum keberangkatan ekspor, perusahaan menggunakan metode First /Jz First Out (FIFO) yang berarti barang yang terdahulu dibeli merupakan
ba~ang
yang dijual pertama kali. Ilcan hias untuk ekspor, mutu d.an konclisinya harus te1jaga. Ilrnn hias yang pertama kali dibeli perusahaan telah diberlakukan pcnanganan. Penangansn ilrnn hias yang pertama kali masuk ini memungkinkan ikan untuk siap diekspor, baik ditinjau dari segi kualhas maupun kekuatan ikan clalam pe1jalanan ke luar negeri. D~.lam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode CV. Viva jaya
Intcrnallcnal nienggunakan metode Pe11Je/ual System atau juga disebut Book im'clllories yaitu diatur clalam catatan aclministrasi persediaan. Semua ikan hias
yang masuk yaitu pcmbelian clan ikan hias yang telah dikirim atau penjualan dicatal dalarn buku catalan l.ogistik pcrusahaan. Pcncataltlll ini dilnkukun U&:nr mlminis:rnsi pen1sahaan lebih tertib dan terstruktur. Hal ini akan memuclahkan
dalam
pembua.an
laporan
neraca tahunan,
yang dapB.t
menggambarkan
profitabilitas, dan eksistensitas perusahaan.
5.5 Proses Perdagangan CV. Viva Jaya International merupskan perusahc:an dagang, yang kegiatan usahanya memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan in.i bergerak t:ebagai c!(sportir ikan hias air tawar, dimana perusahaan ini tidak rnclakukan budidaya ikan secara i..husus. Ikan bias yang akan diekspor ini dibeli dari supplier dan petani ikan hias, kemudian CV. Viva Jaya International menampung dan m.:rawat ikan hias agar siap ekspor. Secara go.ris hesar perusahaan ini bergerak dahm lingkup pemasaran ilcan hias untuk pasar luar negeri. Karena perusahaan menitik beratkan pada proses Jl•ordagangan ikan hias untuk ekspor, maka di dalam perusahaan terdapat stru.kturisasi pengambil keputusan dalam kegiatan perdagangan CV. Viva Jaya International. Aciapun prosedur perclagangannya adalah: a.
Bagian ekspor/impor memperoleh permintaan dari pa:sar luar negeri.
b.
Bagian ekspor/impor berkoorclinasi dengan bagian persediaan untuk mcngetalrni ketersediaan ikan hias di tempat penyimpanan mengenai kuantitas dan kualitasnya. Apabila ketersediaan ika.n hias di pt':rusahaan kurnng maka bagian persecliaan melakukan permir taan kepada supplier untuk dilakukan pengiriman.
c.
Llagi~111
ekspor/impor mengevaluasi permintaan luar negen dcngan
d.
Pihak perusahaan rnelakukan kesepakatan dengan i:mportir luar neceri rnent;enai jenis ikan, karakteristik ikan hias, harga jual dan sistern pernbayaran yang digunakan. Biasanya pembayaran dengan transfer setelah ikan hias diterima importir.
e.
Setelah ada kesepakatan maka bagian ekspor/ impor menyiapkan dolrnmen untuk pengiriman ikan hias dan menghubungi bagian pengepabn dan persedir.an untuk dilakukan pengepakan ikan hias yang sesuai dengan pesanan. Kegiataa ekspor diawali dengan pemindahan ikan hias yang sudah
dikemas dari ternpat penyimpanan menuju bandara. Pada
~mat
di bandara pibak
berwenang (bea cukai) melakukan pengecekan terhadap barang yang :tl
hnl ini CV. Viva Jaya International, yaitu dengan sistem Cash, Insurance and
Freight (CIF). Sistem ini menjelaskan apabila terdapat sesuatu bal mengenai kondisi barang, misalkan ikan mati sampai negara tujuan maka pibak eksportir bertanggung jawab penuh sampai barang diterima importir. Dari uraian diatas alur perdagangan CV. Viva Jaya International dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut,
Pencari Ikan
Pedagang Pengumpul (Supplier)
CV. Viva J~!:
.· J_
Importir dari
Inter11atio~ ~~N-·~eg_ra_r_a_L_a_in_·~
Peternak lkan Hias Gambar 4. Alur Perdagangan CV. Viva Jaya International.
Berdasarkan Gambar 4 diatas dapatlah diketahui bahwa CV. Viva Jay a International mendapatkan pasokan ikan hiasnya (persedia:an) untuk dijual kepada importir luar negeri dari tiga sumber yaitu pencari ikan, peternak ikan dan pedagang pengumpul. Pencari ikan hias yang menjual ikan hias-nya ke CV. Viva Jaya International karena jenis ikan yang diperoleh tidak hisa dibudidayakan atau hanya dapat ditangkap dari alam. Peternak ikan hias terkadang pula memasok ikan hias ke perusahaan ini. Namun karena keterbatasan modal, pencari ikan hias dan peternak ikan hias tidak dapat memasok ikan secara kontinyu kepada CV. Viva Jaya International yang melakukan pembayaran dengan cara kredit. Untuk memperoleh pasokan ikan hias secara kontinyu CV. Viva Jaya International mengandalkan pedagang pengumpul karena lebih luas jaringannya
kcpada pcncuri ikan hias dan pclcrnak ikan hias. P1;daga11g ptmgumpul pun memililj pcrmodalan yang cukup baik untuk memasok ikan kc perusahaan ini. CV. Viva Jaya International tidak hanya menganclalkan pasokan ikan hias dari bebcrapa pengumpul saja, juga menjalin ke1jasama
mer~ka
miliki.
Hal ini dilakukan agar CV. Viva Jaya International dapat menjaga ketersediaan ikan hias untuk di ekspor. Agar kerjasama selalu terjalin baik dengan pihak pedagang pengumpul/ supplier, CV. Viva Jaya International memberikan harga yang bai k dan proses pembayaran yang tepat waktu.
5.6 Pembe!ian Ikan llias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV. Viva Jaya International CV. Viva Jaya International menggum,kan ilrnn hias berdasarkan pcnninl'ian dari pasar ekspor/ luar mgeri. Besar kecilnya permintaan dari pasar di luar negeri menentukan seberapa besar pembelian ikan hias untvk diekspor. Apabila permintaan dari luar negeri meningkat berarti pembelian ikan hias pun akan meningkat. Pembelian ikan hias diketahui ti'.tp bulan mengaiami fluktuasi, baik itu peningkatan maupun mengalami penurunan pembelian ikan hias. p,ombelian ikan hias j~nis Black ghost, Rainbow, Congo tetra dapat di!ihat pada Tabel 2 .'ebagai berikut,
Tabel 2. Pembelian Ikan Hias (Black ghost, Rainbow bosmani, Congo tetra) pada CV.Viva Jaya International selama periocle .Tanuari-Desember 2005 (per ekor) -
Tnhun 2004-2005
Black ghost
l'embelian (ekor) ---------30.240 Ja11uari . --··- ···- ..... _, __ ---·-----31.570 Februari Bulan
!V1aret --
-------~--·
Awil IV!ei ---
Jt111i
~-
Juli _Agustl12_ September Oktober -November ----Desembcr
~-
Total
--·----
r--1~~!'!.:_l":\_( a Standar Dev.
Fluktuasi
(%)
-
Rainbow bosmani Pembelian Flu:(tuasi (ekor) (%)
34.520 26.635 12.510 15.390 25.067 9.540 7.130 8.460 7.110 9.207 217.379 18.114,9
4,40 9,34 (22,84) (53,03) 23,02 62,88 (61,94) (25,26) 18,65 (15,96) 29,49 (31,25) (5,21)
3.975 4.260 3.050 3.640 4.520 3.075 3.830 2.910 3.250 5.242 3.750 4.860 46.362 3.863,5
10.637,9
-
746,32
Congo tetra Pembelian (ekor}
-·
Fluktuasi
(%)
4.200 7,17 4.985 -- 18,69 (28,40) 5,72 5.270 ···--19,34 6.775 28,56 (57,20) 24,18 2.900 (31,97) 1!4,14 6.210 ----"l (45,09) 24,55 ! 3.410 7.940 I 132,84 (24,02) i 11,68 5.540 _J30,23) 3.000 (45,85) 61,29 (28.46) 145,l 7 7.355 29,60 9.540 - 29,71 64,96 67.125 296,46 49,41 10,83 - 5.593,75 ----2.069,88
-·-·---
l
-
-
Surnbtr: Bagian Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005
Berdasarkan Tabel 2 di atas clapat cliketahui bahwa adanya fluktuasi clari kebutuhan ikm: hias atau pembelian ikan hias menunjt:kkan karena adanya 11crubalwn
perrnintaan clari pasar Juar negeri tiap bulmmya. Pcmbelian ikan hias
icrt'n;\gi pacla ilrnn Black ghost yaitu pacla bulan Maree 2005 sebesar 34.520 ekor atau rncningkat sebesar 9, 34% dari bulan sebelumnya. lkan jenis ini Jebih banyak diminta r.lari daerah Hongkong. Pembelian ikan
Blac~
ghosr pacb bulan ini tinggi
brcna pcrndntnan dari konsurnen Chimil Hongkong yang meningkat. Pada 1wal diwn k1Jnsurnc11
di Hongkong memiliki minat yang tinggi u11tuk ikan Black ghost
-
n1enunmny« p~mbelia;1 ikan hias jenis Black ghost teijadi di akhir tahun tahun. i'ermintaan p1.1da akhir tahun berkurang khususnya di negara-negara Asia seperli Cl1ina daa kpang karena pacla bulan-bulan ini rata-rata penclucluknya banyak yang rnelakukan libman akhir tahun. Pcmbelian ikan hias Rainbow bosmani tertinggi yaitu pacla bulan Oktober 2005 sebesar 5.242 ekor atau meningkat sebesar 61,29 %. Begitu pula ikan hias
Congo tetra pembelian tertinggi pada bulan Desember 2005 sebesar 9.540 ekor atau mening'.rnt sebesar 29,71 %. Pangsa pasar jenis ikan hias adalah di negarancgara Eropa dan Amerika. Peningkatan pembelian ikan hias jenis Rainbow
bosmani clan Congo tetra terjadi di akhir tahun yai1g biasanya terdapat b1t11yak pamcrnn ikan hias di negara-negara tersebut. Sedangkan rata-rata menurunnya punbclian ikan hias jenis Rainbow bosmani dan Congo tetra te1jadi di awal tahvn. Pcrmintaan pada awal tahun berkurang khususnya di negara-negara Eropa dan An:erika karena pada bulan-bulan ini merupakan musirn dingin yang pada umurnnya pemeliharaan ikan hias menjadi sulit CV. Vi"a Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan adanya stock list maka perusahaan dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak rncrnenuhi ku'.!Etitas. Sistem penyimpanannya diberlakukan sistem First In Firs/ Out (FIFO) yang bcrarli ikan hias yang terclahulu dibcli mer.Ipakun ikan hi as yang
dijual pertama kali.
5.7 1\ rrnlisis Bia ya l'crscdiaan limn Hias Dalam analisis biaya persediaan bahan bairn di CV. Viva Jaya International terdapat dua komponen biaya, yaitu biaya p1:mesanan dan biaya pcnyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya yang
timbu! dikarenakan
perusnhaan rnelakukan pembelian bahan bairn. Biaya pemesanan didalamnya terdapat biaya telepon dan biaya surat pesanan. Biaya telepon timbu! karena perusahaan memes1m ikan hias dengan menggunakan telepon dan biaya faksimili karena pengit'iman PO (Purchase Order) clalam bentuk faksimili kepada supplier. Hal ini dirasakan efektif dan tepat untuk mempercepat proses pemesanan dibandingkan utu:mn perusahaan hams cltttang langsung kepacla supplier untuk memesan. Sedangkan biaya surat pesanan tirnbul clari biaya yang hams clikeluarkan perusahaan uutuk membuat surat pesamm per satu pesanan. Seclangkan biaya transportasi pengiriman i\,an hias rlitanggung oleh pihak supplier. Sehingga biaya pemesanan t'.dak mencakup biaya trnnsportasi. Dengan clemikian komponen biaya pemesanan ikan hias jenis Black ghost, Rainbow vosmani, dan Congo tetra pacla CV. Viva Jaya International disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut, Tabel.3 Komponen Biaya Pemesanan Hean Hias CV. Viva Jaya International
KQmponen Biaya Telenon & Fax ,-::- ..
-
Jenis lkan Hias Rainbow bosmani Nilai (Rn\ %
Black host Nilai (Rn) %
750
1,8
,.,,.. """'
IV"I ('\(\
750 ".I
c r.,-:-n
Comw tetta Nilai IRn\ % 1,8.
0'7 00
~i;
750
1,8
/;RI\
97.40,
Dalam biaya pemesanan dapal dilihat dalam Tabel 3 bahwa nominal biaya 1,cmc:sanan tiap jcnis ikan hias yang dipesan adalah sama, yaitu total biaya yang dikduarkan Rp. 37.430,-. Hal ini dikarenakan pengiriman fax atau waktu penggunaan telcpon untuk memesan tiap jenis ikan hias adalah sama yaitu lrnrang lcbih sch1111:1 6 menit' sehingga biaya telepon dan fax nominalnya tidak berl:ieda yaitu scbesar Rp. 750,- setiap pemesanan. Sedangkan biaya surat pesanan juga tklak bcroccla antar tiap pemesanan ikan hias karena biaya material surat pesanan (kcrtas) dan biaya pemprosesan surat pesanan memiliki biaya yang sama, tfop pernesanan tiap jenis ikan hias membutuhkan satu surat pi::sanan yang biayanya sebcsar Rp. 36.680,-. Penjelasan penghitungan surat pesanan dapat dilihat pada lr.11npiran u.
Jenb biaya persediaan yang kedua yaitu biaya penyimpanan. B;aya penyirnpanaa yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya International yaitu biaya-biaya yang timbul dari perawatan tempat penyimpanan, biaya pe11yediaan fasilitas, dan
opporlunily cost. Yang dimaksud dengan opportunity cost adalah pengorbanan atas sejumlah biaya apabila biaya tersebut di simpan di bank, dalam ha! ini biaya yang dimaksud adalah biaya persediaan. lndikator penghitungan opportunity cost acblah tingkat suku bunga peminjaman rata-rata pada bulan Januari 2005 srtmpai bulan Desember 2005 yaitu sebesar 8,06% (Lampiran 5). Selain biaya pengorbanan alas investasi, yang termasuk komponen biaya pcnyimpanan adalab biaya perawatan clan biaya fasilitas. Fliaya perawatm1 adalah biaya kebersihan dan kesehatan ikan bias sebelum di ekspor. Biaya fasilitas adalah
.
,.
.,.,
-
yang clibutuhkan ikan hias. Dengan demikian biaya penyimpanan masing-1:msing ikan '.crcantum dalam Tabel 4 berikt1t. Ta be I. 'I Komponen Biaya Penyimpanan llrnn Hias CV. Viva Jaya International ,·--·
Jeni; Ikan Hias
I' \ l(ornp 011 .n Biaya
Black !!.host
1
L._.. "-----·--·· - - - - - ·
I Fasilita s
an \. ?e~~~~;--
--
J?Jll'.O.':l.lmil)' Cost
-
I Total _ \,......
Nilai (Rn1 104,1
34,7
75 120,9
25 40,3 100
300
..
Rainbow bosmani %
Nilai (Rn)
._ _Congo tetra %
Nilai (Rp)___ %
104, 1 34~?_ ·----'-1~90~ 34,7 75 25 137 5 25 120,9 40,3 ____2,,,2:.!l ,65_ 40 :l 550 100 300 100 ·-·---""-"-'-'--"-'-"--'
Sumber: Bagtan Keuangan, CV. Viva Jaya International, 2005, data diolah
Bercbsarkan Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa biaya fasilitas yang dikeluarkan adalah 34,7% dari total biaya penyimpanan atau sebesar Rp. 104,1,-, oiaya perawatan 25% dari total biaya penyirnpanan aiau sebesar Rp. 75,- dan biaya yang krbe3ar adalah biaya pengorbarn;n atas investasi yaitu 40,3% dari total biaya
~1cnyimpanan
atau sebesar Rp. 120,9,-. Berdasarlrnr. perhitungan diatas
perusahaan mengeluarkan biaya untuk melakukan penyimprnan sebcsar Rp. 300,per ekor untuk ikan hias Black ghost, Rp. 300,- per ekoi u!1':uk ikan hias Rainbow bosmwii clan Rp. 550,- per ekor untuk ikan hias Congo tetra,
Untuk perhitungan biaya penyimpanan, perusahaan mengambil kebijakan bahwa biaya penyimpanan ikan hias adalah sekitar 20% dari harga beli ikan hias per ekor. Harga ikan hias yang berlaku di tingkat supplier, Black ghost Rp. 1.500,per ekor, ikan hias Rainbow bosmani Rp. 1.500,- per ekor clan ikan hias Congo tetrn Rp. 2.750,- per ekor. Biaya-biaya ini rutin dikeluarkan perusahaa~1 dalam
Dari biaya pemesanan dan penyimpanan yang terdap~t pada Tabel 2 dan 3 dib~tahui
dapat
biaya total pengendalian persediaan yang dilakukan oleh
per,isahaan. Perhitungan biaya total persediaan berdasarkan rumus biay?i total persediaan yaitu biaya total pemesanan · dijumlahkan dengan biaya total penyimpanan, disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut berikut.
Tabd 5. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarkan Kebijakan Pernsahaan pada CV. Viva Jaya International Jen is
Frckucnsi
Jun1lah ·
Jkan
Pcmbelian
Pe1nesanan
(x)
(Ekor/Pesan)
-\ !) ,.. 1.:.<.~ "~. ------. v\a.:ib(h! )'i()SlllU!li
1-------·-·['_'on,\~O
I
e'.!.~~-.,-
Biaya
Biaya Total
Biaya Tota!
Biaya Total
Penyin1panan
Pemesanan
Pcnyimpanan
(Rp/Ekorffhn)
(Rpffh)
(Rpffh)
Persediann (Rpffh) ..
(2)
(3)
(4)
(5)=(1)x(3)
(6)=(2)x(4)/2
(7)=(5)+(6)
4.348
37.430
300
1.871.500
652.137
2.523.637
50 927 -~3----
37.430
300
1.871.500
139.086
2.010.586
37.430
550
1.871.500
369.188
2.140.688
--;;--r
r1!;~r-
Biaya Pcn1esanan (Rp/Pesan)
50
J.343
Surnbcl': Dagnn Keua!1gan, CV. Viva Jaya lnternat10nal, 2005, data d10lah
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dijelaskan bahwn. frekuensi pembelian yang clibkL:irnn pacla 'tiap jenis ikan hias aclalah sama yaitu sebanyak 50 kali ;:icmbelirn1. Sedangkan jumlah pemesanan atau kuantitas ekor pemesanan diperoleh dari total pembelian ikan hias dibagi dengan frekuensi pemesan"n yang
,Jilakukan p<;rusahaan. Jumlah pemesanan yang dilakukan setiap pemesanan sebesar 4.348 ek.or untuk ikanjenis Black ghost, 927 ekor w1tuk Rainbow bos1.wni dan 1.343 ekor untukjenis Congo tetra. Dalam biaya total persediaan terdapat perbedaan yaitu, ikan hias Black
Tabcl 6. Jumlah Pcmesanan Optimal Ilrnn Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International n1bc!ian
Biaya
Biaya
·orlThn)
Pe1nesanan
Penyirnpanan
(Rp/Pesanan) · (Rp/Ekor/Thn) D
s
H
(:)
'(2)
(3)
2 SD
-
I I
EOQ
1.2 S D)/H
'
(4)=2(2)(1)
EOQ [(2SD)/ H]'l'
(5)=(4)/(3)
(6)=.J(5)
' '4,243.306
7.365
I-
17.379
37.430
300
16.272.991.940
-
6.3G2 (_'u,1gu
37.430
300
3.470.659.320
37.430
550
5.024.977.500
"-·----·
67.125
L/_l!fl_
I
11.568.864
-·
9.136.323
_____
_,_3.401
3.023
-
Berclasarkan hasil penghitungan dari metocle EOQ diperoleh jumlah pemesanan yang ekonomis yaitu sebesar 7 .365 ekor
untuk ikan Black ghost,
3.401 ckor tmtllk ikan Rainbow bosmani dan 3.023 ekor untuk ikan Congo tetra. Jumlab pemesanan ekonomis ini memiliki nilai yang Desar clibandingkan jumlah pcmcsanan yang clilakukan perusahaan. Banyaknya jumlah pcmesanan ikan hias akan berpengaru h pad a frekuensi pembelian yang dilakukm1 perusahaan clan pada akhirnya berpengaruh pada total biaya persediaan ikan hias. Dengan cliketahuinya jumlah pemesanar1 ekonomis maka frekuensi per1esanan yang optimal dapat diketahui. Frekuensi pembelian optimal adalah banyalrnya pembelian yang dilakukan perusahaan berdasarkan jumlah pemesanan optimal. Frekuensi pembelian optimal aclalah basil perhitungan EOQ dibagi dc:ngun pembeliun selama satu tahun oleh perusahaan. Berciasarkan penghitungan dcngan pendekatan metode EOQ maka frekuensi pembeEan optimal ikan hias
Tabel 7. Frekuensi Pembelian Optimal Ikan Hias Air Tawar pada CV. Viva Jaya International I
I
Jenis lkan Bias
···--
Pembelian
EOQ
Frdrnensi
(1)
(2)
(3)=( 1)/(2)
Black ghost
217.379
7.365
30
Rainbow bosmani
46.362
3.401
14
Congo tetra
67. 125
3.023
22
·--
~-
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa, ikan Blac,'; ghost memiliki frekuensi 30 kali pembelian dalam setahun, Rainbow 14 kali, dan Congo tetra scbanyak 22 kali. Jumlah frekuensi ini sangatlah berbeda dengan yang
dilakukan perusahan yaitu sebanyak 50 kali dalam setahun untuk ketiga jenis ikan hi as. Perbedaan ini dikarenakan jumlah pomesanan optirr al kuantitasnya lebih tinggi dcngan pemesanan yang dilakukan perusahaan. Pemesanan sebanyak 50 kali oleb perusahaan disebabkan stok di perusahaan h:mya tergantung duri "'J'JJiicr tanpa melakukan penyirnpanan ikan hias. Hal ini juga dikarenakan
p~rJ,Jintaan ikan bias oleh pelanggan luar negeri untuk ketigajenis ikan hias Hlacli
ghosl, Ifoinbow bosmani dan Congo ietra dilakukan seminggu sekali atau st:banyak 48-50 kali permintaan tiap tahunnya. Setelal1 mendapatkan basil perhitungan dari keseluruhan variabel maka dapatlah diketahui biaya total persecliaan secara optimum. 3iaya total persediaan optimun, aclalah jumlah nominal yang dikeluarkan untuk melakukan pcrsecliaan ikan bias secJra ekonomis clan efisien. Berclasarkurr penghitungan clrngaa nendekatan metocle EOQ maka total biaya persediaan optimal ikan hias clapat
Tabel 8. Perhitungan Biaya persediaan Ikan Hias Air Tawar Berdasarka:l Economic Order Quantity (EOQ) pada CV. Viva Jaya International Jt;,liS
Frekucnsi
Biaya
Biay1
Biaya Total
Biaya Total
Biaya Total
!kan J-llas
Pe•nbelian
Pemesanan
Penyimpannn
Pemcsanan
Penyin1panan
Pcrsediaan
(x)
(Rp/Pesanan)
(Rp/Ekorffh)
(Rp/Th)
(Rpfl'h)
(Rpffh)
(7)=(5)->(6)
-----· Black l!,:105/
EOQ
(I)
(2)
(3)
(4)
(5)=(l)x(3)
(6)=(2)x(4)/2
30
7.365
37.430
300
l.104.751
1.104.751
l<11111boH'
Uos11u111
2.209.502 ·-
\--'-:·"-:
14
3.401
37.430
300
510.196
510.196
l.020.391
22
3.023
37.430
550
831.225
831.225
1.662.449
1-,
Congo
tutra
Berdasarkan model EOQ yang terdapat pada Tabd 8, diperoleh biaya pcrsediaan optimal tiap !kan hias. !lean Black ghost memi liki biaya persediaan optimum sebesar Rp. 2.209.502,- dan untuk ilrnn Rainbow st:besar Rp. l.C20.391,scrrn untuk ikan jenis Congo tetra sebesar Rp. 1.662.449,-. Perhitungan biayahia)a ini dilrnrapkan dapat diterapkan perusahaan dalam rnenentukan kcbijakan percedia,.nnya. Dari hasil penghitungan ini terdapat pcrb·;daan antara Tabel 5 dengan Tabel 8, yakni antara total biaya persediaan ikan hias menurut kebiJakan perusahaan clengan yang me1iggunakan model EOQ. Perhitungan pada Tabel 5 memiliki nilai yang, lebih besar dibandingkan pada Tabel 8. Perbeclaan ini mengicientifikasikan bahwa perhitungan dengan metocle EOQ menjaclikan pernsaha :111 dapat melakukan efisiensi biaya persediaan. ?erbedaan ini menunjukkan adanya penghematan total biaya persecliaan liari sistem yang digunakan perusahaan terhadap sistern EOQ. Bernasarkan penghitungan dengan pendekatan metode EOQ rnaka penghematan biaya
Tabel 9. Penghematan Biaya Persediaan untuk CV. Vivajaya International 1 otal Biava Persedinan nis lkan 1-lias -----J~lack ghost ··-l~ainbow
ongo tetra
..
-
Sistem yang Diuunakan Pcrusahaan
Sistem EOQ
Peng -ic1natan
2.523.637
2.209.502
31 l.135
Perscntase (O(L_ 12 -
2.010.586
I.020.391
2.240.688
1.662.449
_
99 0.195
49 ..
57 o.238
26
·--
Bcrdasarkan Tabel 9 di alas dapat dijclaskan bahwa, perusahaan dapat menghemat total biaya persediaan 12 % yaitu Rp. 314.13:5,- untuk ikan Black
ghost, tmtuk ikan Rainbow penghematan sebesar 49 % yaitu Rp. 990.195, .. dan sebesar 26 % yaitu Rp. 578.238,- untuk ikan hias Congo tet1 a. Total bis.ya persediaan yang dikeluarkan perusahaan lebih besar dari perhitungan menurut metode EOQ. Dalam hal ini sistem pengendalian persediaan yang clilakukan perusahaan belumlah optimal. Perusahaan sebenarnya dapat mr-nghemat biaya pengeluaran yang biasa dilakukar. untuk melakukan pemesanan. Penghematan berdasarkan perhitungan ini dapat dilakukan bila frekuensi pembclian yang dilakukan perusahaan diperkecil sampai pada titik optimal. \Jntuk mendapatkan nilai optimal dalam melakukan pemesanan ikan hias perlu memperhatikan frekuensi pemesanan berdasarkan perhitungan EOQ. Dengan menggunakan metode EOQ diperoleh j. umlah dan frekuensi pernesanan yang lebih rendah. Sehingga biaya..biaya yang dikeluarkan perusahaan d~dnrn
mengelola persediaan dapat ditekan, seperti biaya pemesanan dan biaya
pc:nyin1pc.nan. Dengan adanya optimalisasi biaya persediaaan rnaka pernsahaan dnpnt lebih efisien dalam mengatur persediaan ikan hias.
Biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan jumlah pemesanan saling mempengaruhi
untuk memperoleh kuantitas pemesanan
optimal. · Dalam
persecliaan biaya penyimpanan clan biaya pemesanan acalah keclua ha! yang saling bertolak belakang. Apabila jumlah pemesanan menjadi besar, biaya pemesanan r~nclah
maka biaya penyimpanan menjadi tinggi. Sedangkan apabila jumlah
pemesar1an seclikit agar biaya penyimpanan renclah tetapi hal ini menyebabkan biaya pemesanan menjacli tinggi. Maka tmtuk memperoleh jumlah pemcsanan optimal, biaya pemesanan harus samadengar. biaya penyimpman. Berclasarkan Tabel 8 pacla ikan hias Black ghost biaya pemesanan adalah Rp. 1.104.751,- yang besarnya sama clengan biaya penyimpanan Rp. 1.104.751,sehingga biaya total persecliaan Rp. 2.209.502,- clan jumlah pemesanan c.ptimal sebesar 7.365 ekor. Untuk ikan hias Rainbow bosmani biaya pemesanan adalah Rp. SlC.196,- yang besarnya sama dengan biaya penyimpanan Rp. 510.196,sehingga biaya total persediaan Rp. 1.020.391,- clan jumlah pemesanan optimal scbesar 3.401 ekor. Sedangkan untuk ilcan hias Congo tetra biaya pemenanM adalah Rp. 831.225,- yang besarnya pun sama dengan biaya penyimpanan Rp.
831.225,- maka biaya total persecliaan Rp. 1.662.449,- clan jumlah pemesanan optimal
scbesar 3.023 ekor. Hubungan antara
biaya pemesanan, biaya
penyimp:111an, biaya total persediaan clan jumlah peme•sanan optimal yang dipaparkan diatas dapat dilihat pada kurva EOQ tiap jenis ikan hias di Lampiran
9, 10 clan 11.
5.9 Wakt11 Tunggu (Lead Time) Dalam mcngatur inventory perusahaan sangatlah penting memperhatikan waktu tunggu (lead time) yang tepat. Hal ini clilakukan agar perusahaan cla1)at mengantisipasi ketidakpastian pasokan ilcan yang berasal dari supplier srh!ngga perusahaan terhindar dari keterlambatan penerimaan yang dapat mcnyebabkan keterlambatan perusahaan saat ikan hams di ekspor. Disini perusahaan membutuhkan waktu tunggu paling cepat 1 hari sampai 7 hari untuk menerima ikan hias dari supplier .. Sedangkan setelah ikan diterima r.kri supplier 1m1ksimal batas waktu pengiriman permintaan ikan hia~ kepada
pdangga;1 di luar negeri adalah selama kurnng lebih 7 hmi Dari perhitungan tcrsebul dapat dilihat waktu tunggu rata-rata clan standa:r cleviasi dari waktu lunggu ikan hias sepcrti pada Tabel I 0 di bawah ini
Tabd. l 0 Waktu tunggu rata-rata clan Sta11dar Deviasi llrnn Hias di CV. Viva Jaya International, Periocle Oktober 2004-September 2005
1-------Waktu Tunggu Rata-rata
Standar Deviasi
I
I
Hari
Bulan
Hari
Bulan
4
o,13333
2, 1602
0,072
I
I
L
Berdasmkan Tabel.10 di atas clapat terlihat bahwa waktu tunggu iata-rata dalam kurun waktu bulan adalah sebesar 0,13333 clan standar deviasi bula.mya adalah sebesar 0,072. dua variabel ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan '"'c,,,i;,,,rn_,.,,n"arnan nntimal. Perhituurmn waktu tunggu beserta stlmdar deviasi
5.10 Pcr~ediaan pcngmnan Persediaan pengaman dilakukan pernsahaan agar perusahaan tidak mengalami stock out apabila ada permintaan. Untuk mengantipasi keadaan tersebul CV.Viva Jaya International melakukan peroediaan pengaman yang dilakukan berdasarkan kebutuhan ilrnn hias serta waktu tunggunya. Persediaan pcngam»n berfungsi untuk mengantisipasi permintaan dan waktu tunggu yang 'luktuatif'. Pada kenyataannya permintaan ikan hias d
:no
hari kc:rjr, perusahaan dalam bulan Januari 2005 - Desember 2005 dan
~1csarnya
persediaan pengaman berdasarkan perkalian c\ari jumlah rata-rata
vu!u111c Jic:mbdian pcrhari tkngan waktu tunggu tcrlama yaitu 7 li.u'i. Per,;edimm yang biasa dilakukan perusahaan dapatlah dilihat pada Tabel 11 berikut ini.
Tabel.11 Pe1hitungan Persediaan Pengaman CV. Viv8. llya lnternational periode Januari 2005-Desember 2005
l;cnis-
Voh1n1e
!kan
Pe1nl,elian
I li;ts
(ekor)
I
Rnta~Rata
~
O\V
, bu.11 iani
\ C'ongo tetra
,;,,8
Persediaan
Bi aya
Pembelian
Pcngan1an
Penyitnpanan
Pcnyi111panan
perhari (ekor)
(ekor)
(R p)
PersediaL.n
!b)~!a1/270
(a)
\ mack
Vohnne
hari
(c~bx7)
Pengaman (RE)_
2;7379
805
5.636
31 )0
1.690.726
46.362
172
1.202
300
360.593
67.125
249
1.740
550 -
957.153
~
•
1
•
~
,.
-
Rp. 1.690.726,- untuk ikan hias Black ghost, Rp. 360.593,- untuk ikan hias Rainbow bosmani, dan Rp. 957.153,- untuk ikan hias Congo tetra. Sedangkan
jumlah ilrnn untuk persediaan pengaman yang dila!rnkan p
~ebanyak
5.636 ekor untuk ikan Black ghost, 1.202 ekor untuk ilrnn
Rainbow bosmani clan 1.740 ekor untuk ikan Congo telra. Jumlah pernediaan
pengaman ini biasa dilakukan perusahaan untnk mengantisipasi apabila adanya rcsiko kematian terhadap ikan bias maupun kekurangan stole untuk pengiriman. Dalam menentukan persediaan pengaman yang optimal, penelitian ini nwnggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan (service !eve{). Tingkat pclay<'IWJ\
yang dilakukan olch CV. Viva .Jaya lnti.:rnational dilakukan
berdasarkt
Tabel.12 Perhitungan Persediaan Pengaman CV. Viva Jaya International menurut metode EOQ periode Januari 2005-Desember 2005 Jcnis
Policy
St. Deviasi
Persediaan
Biaya
Biaya
\kan
Factors
Waktu
Pengan1r.n
Penyin1p nnan
Peny impannn
Pclindung
(Ekor) S=KxBu 5.245
30C
1.573.435
I !ins
Black ghost
90% (1,28)
Bu 4.097
Rainbo\v
89% (1,28)
389
498
300
149.53:0
Co11go tetr.i
90% (1,28)
856
1.096
550
602.916
(Kl
--
-
Pcrscdiaan Pcngu1n~!L_
·-
Berdasarkan Tabel 12 di atas memperlihatkan bahwa biaya Persediaan
F<.:ns«rnan menurut metode EOQ pada tiap jenis ilcan hi as adalah ikan Black ghost udulah sebcsl\r Rp. l.573.435,-. ikan Rainbow sebesar Rp. 149.535,- sedangkan ilrn11 C\mgo tetra sebesar Rp. 602.916,-.
Dulr.m perhitungan metode EOQ perusahan harus melakukan persediaan Jengaman sebesar 5.245 ekor untuk ilcan Black ghost, 498 ekor untuk Ra!nbow
1
dan 1.096 untuk ikan Congo tetra. Dimana jumlah persediaan tersebul adalah
1ll·1:.c'Cliaun 1nini111u111 u11tuk pcrnsahmm 1nc11ghindari lwkura11g11n ikun hiu:;,
Dari perhitungan persediaan pengaman menurut mei:ode EOQ pada Tabel 12 diatas apabila dibandingkan dengan persediaan pengaman yang dilakukan perusahaan tertera pada Tabel 11, menunjukkan bahwa persediaan pengaman vang dilakukan perusahaan belumlah optimal. Persediaan pengamm1 meto
Tabel.13 Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman yang dikeluarkan oleh CV. Viva Jaya International ~
Jenis Ilcan Bias Black ghost
Biava Persediaan Pen12aman Perhitungan Perhitungan rerusahaan MetodeEOQ (Rn) (Rn)
Efisiensi Biaya Pernediaan Pengaman (Rp)
1.690.726
1.573.435
117.290
Rtiinbo\V
360.593
149.535
211.058
Congo tetra
957.153
602.916
354.236
Berdasarkan Tabel
13
di
atas dapat dibuktikan bahwa apabila
menggnnakan metode EOQ malca perusahaan dapat mengefisiensikan biaya pcnyimpanan sebcsar 7 % untuk ikan Black ghost, 59 % unluk ikan Rainliow dan 37 % untuk ikan Congo tetra. Berdasarkan perhitungan jumlah persediaan ekonomis dan jumlah persediaan pengaman minimum, CV. Viva Jaya International dapat meh1k•1kan efisiensi dalam biaya persediaan. Efisiensi ini ditentukan dengan jumlah persec\iaan maksimum yang clapat c\ilakukan perusahaan. Persec\iaan maksimnm merupakan batas jumlah persediaan paling besar yang diadakan perusahaan supaya tidak melakukan persediaan secara berlebihar1. Dengan persediaan maksimum, CV. Viva Jaya International dapat melakukan batasan dalam pembelian ikan hias. Sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya dan elisiensi daya tamptmg atas ikan hias yang dimiliki perusahaan. Pcrsec\iaan maksimum ini diperoleh dari penjumlahan antara jumlah pcmesanan ekonomis dan jumlah persediaan pengmnan berdasarkan perhitungan
' maksimum yang dapat dilakukan oleh CV. Viva Jaya International dapat diketahui dalam Tabel I 4 sebagai berikut.
Tabel 14. -·---~·----
Persediaan Maksimum Ilrnn Hias CV. Viva Jaya International Berdasarkan Metode EOQ. Periode Januari 2005 - Desember 2005 ---
Ikan Bias
Black ghat/
Rainbow Congo tetra
--
Jumlah Pemesanan Ekonomis {ekor) 7.365
Persediaan Pengaman (ekor) 5.245
3.401 3.023
498 1.096
-
---
Persediaan Maksimum (ekor) ___- - 1 12.610 3.899 4.119
Berdasarkan Tabel 14 di atas dapatlah diketahui bahwa pcrsediaan maksimum dad ikan hias CV. Viva Jaya International sebe;:ar 12.610 ekGr untuk ikan Black ghost, 3.899 ekor untuk ikan Rainbow, dan 4J 19 ekor untuk ikan Congo tetra. Jumlah ini adalah jumlah persediaan paling banyak yang boleh
clilakukan perusahaan berclasarkan metode EOQ. Dengan menggunakan metode EOQ pcrusahaan clapat melakukan efisiensi clan efoktifitas dalmn mcngcndalikari persediaan ilrnn hias. Metode ini memberikan keuntungan bagi pernsahaan clalam hal biaya, waktu clan jumlah persediaan ilcan hias.
5.11 Titik Pemesanan Kembali (reorder point)
Apabila metode EOQ menjawab pertanyaan berapa banyak pemesanan yang optimal, sedangkan reorder point (ROP) menjawab pertanyaan kapan mulai m~ngadakan
pemesanan kembali.
ROP te1jadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok bcrkurang terus. Oleh karena itu perusahaan menentukBn titik pemesanan kembali yang harus dilakukan perusahaan agar perusahaan tidak kehabisan stok maupun kelebihan stok. Untuk mengetahui besarnya titik pemesanan kembali maka dipcrlukan data rata-rata pembelian per hari, waktu tunggu rata-rata perhari dan persediaan pengaman. Untuk itu maka perhitungan titik pemesanan ki.'mbali berdasiirkan pendekatan metode ROP dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut.
Tabei 15. Perhitungan Titik Pemesanan Kembali CV. Viva Jaya International menurut metode ROP
~enis lkan
Hias
Waktu ·runggu
RatnMRata Volu1ne
Pen!belian
Perscdiaan
Titik
R:ltaMrata
Pen1belian perluui
Sclama Waktu
Pengmnan
Pe1nesanan
(hari)
(ckorlhari)
Tun•Jl_ll~kor)
(ekorl
Kc1nhali
L
D
(DxL)
s
T~S+DL
4
805
3.220
5.245
S.465
4
172
687
498
1.185
4
249
994
--
Black Ghost
Rninbow bosn1ani Congo ,Vf/'i/
.•...
'."!.091 ---·
Lt.096
-.--~--~-
Waktu tunggu rata-rata yang digunakim adalah selama 4 hari dilwlikan cicngan rnta-rata volume pembelian per hari sehingga didapatkan pembelian sdama waktu tunggu yaitu sebanyak 3 .220 ekor untnk ikan hia~ Black ghost, 687 ckor ttnluk ikan hias Rainbow bosmani dnn 994 ekor untuk ikan hias Congo tetra. 1mtuk mendapatkan jumlah titik pemesanan kembali pernbelian selama waktu trnggu dijumlahkan dengan persediaan pengaman berdvsarkan m<::tode EOQ. Maka nntuk memenuhi
titik pemesanan
kemb'1li
yang
optimum
8.465 ekor untuk ikan Black ghost, 1.185 ekor untuk ilcc.n Rainbow dan 2 091 ekor untuk ikan Conggo tetra. Jumlah ini adalah titik optimum agar tidak te1:iadi kdrnrnngan stole maupun kelebihan stok bagi perusahaan dalam melakukan pemesanan kembali persediaan ilcan hiasnya. Dalam aitian perusahaan llapat melakukan pemesanan kembali untuk kebutuhan ekspor apabila stole ikan hias berada 1iada jumlah yang te1tera diatas. Dengan adanya titik pemesanan kembali maka persediaan ikan hias pnda tempat penyimpanan perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kehabisan stole Perusahaan dapat menentukan kapan pembelian ilcan hias dilaksanakan clcngan titik pemesanan kembali. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis diatas malca dapat di.lakukan pcrcncanaan pcrsecliaan pacla masing-masing ilcan hias seperti tercantum pacla lrnnpirnn 12, i 1 dan I 4. Dalam perencanaan persecliaan ikan hias dilakukan perencanaan atas Lc:buculrnn/ pcrmintaan, kekurangan pesanan, persecliaa>1 ditangan, stok pengaman, rcncana penc:rimaan dan rencana pemesanan. Permintaan adalah kebutuhan ikan hias yang harus dipenuhi, kekurangan pesanan adalah kekurangan ikan hias sc:bclum aclanya pemesanan, persediaan di tangan adalah jumlah ikan hias yang ,ida setelah pemesanan cliterima, stok pengaman adalah jumlah ilcan hias yang d:jadikan persecliaan pengaman apabila permintaan ikan fluktuatif atau pemesanan ikan bclum dilerima, rencana penerimaan adalah rencana kedatangan ikan yang telah clipesan, dan rencana pemesanan adalah rencana atau clilakukannya
dilakulcan perencanaan berdasarkan hasil penghitungan EOQ dan periode
w~.ktu
selmna 48 minggu. Perencanaan persediaan dipaparkan pula dalam bentuk grafik. Grafik perencanaan persediaan dapat dilihat pada Lampi ran 15, 16 dam 17. Den gan ad an ya perencanaan persediaan maka diharapkan pernsahaan dapat merencanakan persediaan ikan hiasnya secara periodik dan sistematik berdasarkan penghitungan Economic Order Quantity (EOQ). Melalui metode EOQ dan perencanaan persediaan malca manajemen pengendalian persediaan ikan bias air tawar di CV. Viva Jaya International dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
G.J Kc!Jimpulan
1. Ber·:lasarkan penelitian manajemen pengendalian persediaan ikan hias di CV.
Viva Jaya International, sistem pengadaan ikan hias dan keputusan yang dilakukan CV. Viva Jaya International dalam pengendalian persediaannya dapat diketahui bahwa: •
Sistem organisasi untuk mengendalilrnn persediaan dalam perusahaan ini sudah terstruktur dan fungsional. Untuk mela'.cukan persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International terlebih dahulu mengatur jenis ilcan hi as dan penanganan kualitas ikan hias, setelah itu proses pembelian ikan hias, p~nyimpanan
•
ikan hias dan mengkontrol proses pcrdagangannya.
CV. Viva Jaya International melakukan pencatatan terhadap semua jenis ikan hias yang ada di tempat penyimpanan. Dengan stock list perusa\iaan dapat melakukan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Pembelian dilakukan apabila ikan yang terdapat di tempat penyimpanan tidak memenuhi kuantitas.
•
Sistem penyimpanan yang diber!akukan CV. Viva Jaya International adalah sistem First Jn First Out (FIFO) yang berarti ikan hias yang tcrdahulu dibeli mernpakan ikan hias yang dijual pertama kali.
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jumlah pemesanan ikan hias (Q) clan frekuensi (F) pembelian ikan hias yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya ln~ernational,
•
yakni:
Jumlah pemesanan ikan hias dan frekuensi pembdian ikan hias yang dilakukan oleh CV. Viva Jaya International belum mencapai titik optimal. Masil1
terdap~tnya
perusahaan,
ha!
kelebihan jumlah pesanan ] ang dilakukan oleh
ini
mengakibatkan
biaya persediaan
yang harus
dikeluarkan perusahaan menjadi besar. Frekuensi pembelian ikan hias yang dilakukan perusahaan untuk setiap jenis ikan hias sebanyak 50 kali dengan setiap pesanan rata-rata 4.348 ekor untuk jenis Black ghusl, 927 ekor untukjenis Rainbow, 1.343 ekor tmtL1kjeni3 Congo tetra. •
Apabila perusahaan melakukan persecliaan dengan model EOQ frekucnsi pembelian hanya 30 kali pesanan untuk Black ghost dengan rata-rata tiap pesanan 7.365 ekor, 14 kali pesanan untuk Rainbov1 dengan rata-rata tiap pesanan 3.401 ekor, dan 22 kali pesanan untuk Congo tetra clengan ratarata tiup pesana!1 3.023 ekor. Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya CV. Viva Jaya lnternasional dapat melakukan efisiensi. Perusahaan clapat E1enghemat biaya persediaan sebesar 12 % untuk ikan hias Black ghost, 49 % untuk ikan hias Rainbow bosmani dan 26 % untuk ikan hias Congo tetra
apabila melakukan sistem persediaan berdasark&n model EOQ.
3. Be;·da3arkan hasil penelitian dapat diketahui persediaan pengaman (Safety
Stock) yang optimal dan waktu optimal pemesanan kembali (ROP) yang dapat di lakukai> oleh CV. Viva Jaya International, yakni: s
Persecliaan pengaman/ safety stock yang dilakukan pcrusahaan lebil1 tinggi dibandingkan persecliaan pengaman berdasarkan
pcrhilungan LOQ.
Persediaan pengaman yang tinggi akan mengakibatkan biaya penyimpanan 111enjadi tinggi. Berdasarkan kebijakan perusahaan persediaan pengaman clari ikan hias jenis Black ghost sebesar 5.636 ekor, Rainbow sebesar 1.202 ekor, dan Congo tetra sebesar 1.740 ekor. Sedangkan dengan model EOQ persediaan pengaman sebesar 5.245 ekor untuk Black ghost, 498 ekor untuk Rainbow, dan 1.096 ekor untuk Congo tetra. Berdasa;·kan hasil tcrsebut apabila menggunakan metode EOQ maka perusahan dapat mengcfisiensikan biaya penyimpanan sebesar 7 % untuk ikai1 Black ghost, 59 % untuk ikan Rainbow dan 37 % untuk ikan Congo tetra. •
Bcrdas:trkan pcrhitungan model EOQ, waktu peme:mnan kembali (ROP) rada persediaan ikan hias CV. Viva Jaya International sebesar 8.465 ekor untuk i!can Black ghost, 1.185 ekor untuk ikan Rainbow dan 2.091 ekor untuk ikan Conggo tetra. Dalam artian perusahaan dapat melakukan pemesa1an kembali untuk kebutuhan ekspor apabil2. stok ikan hias berada pada jumlah 8.465 ekor untuk ikan Black ghost, l.185 ekor untL1k ikan Rainbow dan 2.091 ekor untuk ilcan Conggo tetra.
6.2 Sanui 1. Menyarankan agar di terapkan metode EOQ dalam manajemeu perscdiaan ikan hias di CV. Viva Jaya International agar persl'cliaan dapat di optimalisasikan. Berdasarkan hasil penelii:ian memperlihatkan bahwa frekuensi pembelian yang dilakukan pemsahaan terlalu sering dilakukan.
Dengan metode EOQ Perlu clilakukan pengurangan
frekuensi pembelian agar lebih efisien dalam pe:mbiayaan
pcr~ediaan
dan jumlah pernbelian ditingkatkan dengan memperhatikan efrktifitas waktu dan tempat. '2. Ti1:gkat persediaan pengaman perlu disesuaikan sehingga biaya
penyimpanan untuk persediaan ikan hias dapat optimal. Pemsahaan pun
perlu memperhatikan wakt.u pemesanan l:embali (ROP) dalam
jumlah tertentu agar perusahan tepat waktu clalam mdakukan pembelian clan perusahan tidak kehabisan stok persecliaannya.
3. IC;rcna total biaya pcnyirnpanan dilakukan per tahun. Scbclum mdakukan pcrhitungan EOQ malrn disarankan untuk mcmpcrhalikan ken:ba!i stok yang ada di perusahmm (standinr stock) per bulannya. Sehingga diketahtii riil biaya penyimpanan yang harus dikeluarkim rerusahaan per bulan. (
DAFTARPUSTAKA
Annika. Ana/isis Penge11dalian Persediaan Bahc
Eket, Y. A. Ku11111s Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Tiga Dua, 2004) l lmdoko T. H. Dasar-Dasar ivfanajemen Produksi clan Operasi. (Y ogyakarta: BPFE, 1992)
Hikrnawan, J. A. Kcijian Pengendalicm Persediaan Bahan Baku Teh Ekspor pada -"T S{frhvcmgi AEA Gunung Putri Bogar. Skripsi. (Bogor : Jurus:m lhm1Ilmu Sosoial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertan an. lnstitut Pcrtanian Bogor, 2002) ' lndrnjit, E. R. dan Djokopranoto. R. Jvfancyemen I'ersediaan. (Jakarta: Grnsindo, 2003) Kuncoro, Budi, Elrn. Kial Memasarkan Jkan Hias. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004) l\lanullang, M. Das{fr-Dasar ]vf{fnajemen. (Yogyakarta: Gajahmada Univ ~1sity
Mulyono, S. Rise/ Operasi. 21)02)
(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1'\azir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 20014)
'.Zc111tdrnti. F. Mwwjemen J'ersediaan. (Jakarta: PT Rcija Grafindo l'ersac\a, :W04) J~~nder,
lJ dan Heizer, J. Prinsip-prinsip 1\!fanajemen <)perllsi. (Jakarta: Sakmba E•npat, 2001)
:said, Gumbirn. E. dan Intan, Haritz. A. Manajemen Agribisnis. (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2004) Stoner, James A. F. dan Freeman, R. Edward. Manajemen. Jilid I. (Jakarta: PT Indeks, 2002) Sugiyono. Metode Penelilian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2003) Tim Pcnyusun Pcdoman Penulisan Skripsi Fakultas Sains dan Tcknologi UIN Syahid Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi. (.Jakarta: Universitas Islam Negeri Press, 2004) Umar, Husci1~. Research Methods in Finance and Bankin. (hkarta: PT Gramedia Pustalrn Utama, 2002)
~
-JJ
Vivajaya ii
~
L!l!J
International
:{::\:1 1~;,11·1.Jl
(Jg. i\l~Fa!ah Nu. 89 \{'f. OJ RV/. 021, l<el. J:ika -~·,unplir11;1 l(ec. Bt.·kasi Barat 17145, INJ)()I'1ESIA ! \.•! p. {02 I ) 8E6<11 16~7, 8890987, 8850022 Fax. ( o:~ ! ) gg500 .:7 /~-1n:iil
· vivajaya(fJ)cbn-nvt id, ka1nadi((!)(,.:bo.11<:! id
SJ1_i:at J~dcrmlliilll No : 00 l /II/ A/2006
Yung bt_:rlanda tangan di bawah ini 1ncnyatakau bali\\i.l
Nama : Agung Supriyanto Nim
Fakultas
Sains
dan
: JO 109212349
Teknologi,
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
1lidayatullah, Jakarta, telah melakukan penelitaian ,1ada periode Agust\ls 2005 sampai November 2005. Dengan judul "Analisis Manajemcn Pengendalian l\:rsedim1 !kan llias Air Tawar di CV. Viva Jaya International" den;:,an hasil yang baik .
Dcmikian surat kcterangan semestinya,
lkknsi, 28 Februari 2006
.J)f1VRr\ '· ,/
/
/ fa!!< Sahusil:iwane. S.E. Ckncral Man 1ger
1111
dibuat untuk dapal dipergunakan dengan
m 1. B8!?:an Siruktur O:lrnnisasi CV. Viva .lava ' . lnternasional ~
Slruktur Organisasi
CV. \'iva Jaya Internasional
l'J'CS1ctc11
L'>icck•··"·
W.:..a~i;."'..f.' 1-~am~
KepalaUrut. Keama."1l'.l.n
51.uf pern~a=an Ekspor·Irnpor
StaffK.e.a.."nar.a.n
Assistenl:eama.:.tan
Kepala Penyimp.anan Jkan 1
IL___.Assston ____. __I r-:ffPanmhlur~nl
Me.."1B.je:r E kspor-Irr1 per
Il/lanaj er Keuangan
IVia."l.r!.je: pw-chJ .;ack, i1're
S~ffOr~a:iio:i.tl
~taffSDM & Ekspor-Irnpor Wil Asia
Ekspot·Impor
I
Ke p.ala Ba.;En
Stafi'Per~~U:.n
Pengepakan
Gedutt;; d
Staff Per..g.;,;;a.kan
Ke?al.a Peny:unpan.an 1 bm 2
K'-'p.al.a.R&D
l:..::pah Th n:,..i:::.-.;o.a..'tan lkan 3
Fenyim.p:t.!.anll:an
Ass.i~..en
-- T--
~:;;om~=]
EP=clili== ] l .
Staif.R&D
l
Pen:;"impa:r= D:an
J
Lampira!1 2. Tabel Data Pembelian dan Penjualan Ikan Bias Black ghost CV.Viva Jaya International Periode Janumi 2005-Desember 2005 ------
Tahun
Black ghost I 2005 (ekor) f! Bulan Pembelian Penjualan --------30240 .l:tnuari 31570 Februari --·--34520 Maret 26635 April , Mei 12510 15390 .!uni 25067 .Juli --·-9540 Agustus 7130 , September 8460 Oktober 7110 , November 9207 Desember 217379 Total a - ;:;;-t a 18114,9 1· - - - - · · · - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10637,9 L•?;td. Dev. __
I
-----~-·-
~··--·--------
I
I
\R;;-t
-
--
%
-- - -
2700 0 -2800 0 300(1 0 235(I0 110(I0 135 00 22.5( 0 90( 0 65( 0 80( 0 65() 0 85( i()
89 89 87
19401;10 16166 ,7
-
9244,'.18
88
88 88 90 94 91 95 91 92. 90
-----
-
I .11npirn11 3. Tabcl D::la Pcmbclian clan Penjtialan lkan Hias Rainbow bm:mani CV. Viva Jaya lntcrnational l'criodc Januari 2005-Dcsember 2ll05
-----T:--llrnn-·1--------l-(,-·1i_n_b_ow--bo_s__n_1_t_m_i__ _ -~~lO~-----·L__ (ekor) _____ % i ______ l~_l:ll_t11_1__ ____________l_'c_·n_1_b_e_li_a_n_ _1_P_enjualan _____ ._____ I ) anuan' 3975 .)''5(.-10 88 1 1 Fcbrudn 4260 3850 90 .. ---- . 2800 92 l.~'.~1n?l___________ __ 3050 i-
I'"'---~-------------·
r--~-
---~--··---
----
i!\p_i:ji____
3 l:iO 87 3640 I Mei 4520 4200 93 f----·-- ---------+-----------+----------t-------i 2800 91 I1--.luni 3075 35•)0 91 .lul_!____________________3_8_3_0-l-------2450 84 i i\gustus 2910 1- ------- ----+------------+----------28•)0 86 1s,,plembcr 3250 4550 87 1 Oktobcr 5242 Nc~;~-,n--be_r_____1 3750 3500 93
i
! 1--·----- --------·--!---·- - - - - - · - - t - - - - - - - - - - 1 - - - - 1 I Dc:;_c:m~e_r-·------ _____ 4860 4200 \ 86_ I Tola!
46362
4130~-)-i9
l~t:~t.aJ;~:l -~ -i_-------------~-~-~-~~~~-:-----!-~-:--~~~
Larnpirnn 4. Tabcl Data Pernbelian dan Penjualan !lean Hias C:ongo tetra CV.Viva Jaya International Periode Januari 2005-Desember 2005
i--- . ~'~~~1 r----- Bulan 1
~J;;;~,-u !'I
·--·-----·-·
Febru ar1 -
Maret--··-·-·-·--
---~
_l':J?!:i I Mei
;l;l-;-
---"'··----" ·----
uli ------A gust us Septe mber
U I
I Oktol)Cl'
r---
---~
Nove mber ··-··------ - - - U)_~SCJ nber
i
I Total --· 1-------1 Rata- rata t_ Std.!)ev. -
Congo tetra (ekor) % -Pembelian Penjualan 385()- - -92 4200 ·---91 455(J 4985 490() 5270 1----- ' - - 93 ----93 6775 6301) ) 84 2900 2451----------90 6210 5601) -----92 3151) 3410 88 700 0 ---7940 ·I 88 490 c 5540 2801-I - 193 3000 ---86 6301J 7355 ----88 9540 840 (J 60201[I-· 67125 90 5016,6':r 5593,75 2069,88
179~.J.i()
-
Lampiran 5. Suku Bunga Deposito Rata-rata Periode Januari 2005-Desember 2005 Pcriocle
Nilai
2005
(%)
Janua n
-
Fcbru ar\
I , \pril
7,09
I
I Mei
7,16
1 - - - -·---
\Jun~-
7' 11
-
I 1u1i
7,3
tus
1
7,11 8,04
Murel
f
7,06
7,46
-
Sep le mber
8,65
Oktob er
9,21
Nove rnbcr ··--·-
-
·--
9,6
Dcsc1 nb:r
10,95
lb ta- rata
8,061666667
·---·-·----~--------
Sum her: Bank Indonesia, Suku Bunga Deposito Rata-rata Bank Um um I 2 Bulan, 2005
Lampi ran 6. Perhitungan Biaya Surat Pesanan
Diketahui: Biaya Tetap: - Gaji pegawai bagian adsministrasi
'= Rp. 1.500.000,-
- Biaya operasi bagian adsministrasi
=
Rp. 300.000,-
·· Biaya 1;emrosesan surat pesanan
=
Rp. 680/ surat pesanan
- h:mbuatan sun'tt pesanan rata-rata/ tahun
= 50 Eksemplar
Biava Variabel:
Biaya Surnt Pesanan
=
Biaya Tetap
+ Biaya Variabel
Jumlah Surat Pesanan
= 1.500.000 + 300.000
+ 680
50
=
1.800.000
+ 680
50
=
Rp. 36.680/ per surat pesanan
(Sumber: Bagian Keuangan CV. Viva Jaya International, data diolah)
Lampiran 7 . Tabel Perhitungan Wakti1 Tunggu Rata-rata dan Standar Deviasi -·-
---------~-------
hari 1 2 3
Rata-rata StancLir cleviasi
4 5 6 7 4 2,1602
bulan __ 0,0333 Q,0667 0,1 0,1333 -0,1667 ---0,2 0,2333 .0,1333 0,072
i .arnpiran. 8 Perhitungan Persediaan Pcngaman l'c:1lii1u11ga11 l'crscdiaa:111 l'cngrnnan untuk lkan llias J\ir T•1war CV. Viva .Jaya
iPt<:rnational adalah sebagai berikut: ;\ lkan /Jlack ghost
CTf '' ~ L (0D') + D2 (0L2) 2 cc -I (0, J 3 333) (10637 ,9)2 + ( 18114,9) (0,072)2 • -J 1G.789.405,84 = 4.097
S=k(CTT) s = 1,28 (4.097) S ·= 5.245 Ekor B. llun Rainbow CTT =\IL (0D 2) + D 2 (0L2) =-I (0,13333) (746,32) 2 + (3863,5) 2 (0,072) 2 =-I 151.643,61 = 389
S=k(ar) s ,, J ,28 (389) S cc 408 Ekor B.Conggo Tetra GT =
-J L (aD 2) + D2 ( aL2)
=-I (0, 13333) (2069,88) + (5593,75) =-I 733.447,04 2
= 856 S=k(al) s = 1,2~ (856) S = 1. 096 Ekor
2
(0,072)2
Larnpirn:}. 9 Kurva EOQ lkan Hias Black ghost
l31aya Total {TC)
B1nyt1 p..:nyimpmiim (I!) Rp. J.2\/9502,· ---- ----"'-"'-~__..
7.365
EOQ
I .rnnpiran. l (J
Kirnnt!tas lkan Hias (ckor)
Kurva EOQ Ikan Hias Rainbow bosmani
Biaya Biaya lotal (TC)
~onyirnpnnnn
(Ii)
Rp.510.196,~
Biaya µcmcsanan (S}
3AOI Kuantit1.!: !kan l \ias (ckor)
EOQ
L.ampiran.11 K urva EOQ Ilrnn Bias Congo tetra Ilia ya
Biaya Torn! (TC)
Rp.831.225,~
3n 12. f'crenc311aa111Jersediaan ikan 11ias Blaci.: gi1ost bcrdasarkan perl1itu11gan EOQ
I o
I
i
ban Ikan Hias
- - --·· 1 7560
2
I 7560
3
4
7560
7560
I
-P~ricd~-·
5
6
7893
i1gan Pesanan
7735
7910
8085
8593
aan di Tangan
-175
-350
-525
-700
-1208
5245
5245
5245
5245
7385
7385
7385
7385
7385
7385
~ngaman
a Penerimaan 7385
,a Pemesanan
I-
I
13
14
15
16
-2732
-3977
-5222
5245
5245
5245
5245
5245
5245
I 7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
7385
I
17
Periode 18 19
20
22
3128
3848
3848
-987
312D 3128
mgan Pesanan
• i4371
13645 !2919
i2193
7936
3679
25so
1-6986 J -6260 -5534 -4s~-551 . . 5245 - - 5245 ~~--- ' 5245 I 5245 -5245 5245
/ 4835 5245 5245
n
1a1--e111esa.112U1
I
J
7385 I 7385
,.,,0, I 1 ~ 0 .: J
-;'~' I :.o_,
I
-i-vt5o)
7385
7385
I _,Q, I '7'0< I
! !.:io_- ·
..::v__,,
I -578 3106 I .'.i78
7385
I
I
i
I
I
,-- " -
Ii
8630 I
1
I
15097
-6467
-7712
5245
5245
7385
7385
7385
7385
7385
7385
I
23
24
! 3848
i 676 I 4213
I s245
Im i
--1 7335-
i
5245
7385
I' 7385
s63o
13852
I 3848 1 2s61 / -676 3112 ,
987 j 4524 5245 s245
I - 17385
-__L2":-~_:::
ii
11
I 21
3128
7385
8630
-2224
6659
1a Penerirnaan
8630
-1716
1
6659
engaman
io
10117 11362 12607
6659
I
7893
9
9609
I 6659 --
1
I
9101
ihan Ikan Hias
iaan di Tangan
s
7
7893 : 7893
7560
I
·-
7385 ·1
--~---'
-
r--
I
i
25
26
27
28
I
~~e 29
30
3l
32
I
33
34
35
1783
1783
3~
ban llcan Hias
I 6267
6267
6267
6267
2385
2385
i 2385
2385
I 1783
n gan P es an an
2054
936
-1s2
I -1300
-6300
-3915
-1530
-6530
-4747
-2964
I -8566
-6783
aan di Tangan
5331
I 6449
7567
8685
6300
3915
89i5
6530
4747
10349
8566
6783
~ngan1an
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
5245
7385
7385
7385
-
7385
-
-
7385
7385
7385
-
-
7385
-
-
7385
-
45
46
47
48 2302
-·-··
•a Penerima.Bn
7385
ta Pemesanan
7385
~'!:7
I
---~
I
38
39
40
I
Peri ode
41
42
43
44
I
1
1
1783
- I -
I
1har1 lkan Hias
2115
2115
2115
2115
1778
1778
1778
1778
2302
2302
2302
mgan Pesanan
-4668
-2553
-7823
-5708
-3930
-2152
-7759
-5981
-3679
-1377
-6460 -4158
9938
7823
I 3930
9537
7759
5981
3679
8762
6460. 4158
5245
5245 i 5245 I
iaan di Tangan x engarr1a11 .13
I 4668
lsllil~ls~i™s\~15~5 5lli/~i~ 7385
7385
Penerimaan
1a Pemesanan
I 5708
7385
7385
7385 7385
I
!
ngan Pesarn:n aan di Tangan
I I
:ngaman
I
1a Pen~esanan
mQCJ.!. Pc:sanr:n
I
2
1
3
4
I 994 I 994 ! 994
i
I
Periode
5
6
7
8
-696
369
-1967
-1174
-381
412
-2196
1761
696
3032
1967
2989
I 498
1114 1 381
2196
498
498
498
498
498
498
498
-
-
-
3401
-
-
3401
-
-
21
22
23
24
769
I 769
I'
419
2826
498
1
498
498
-
3401
-
-
3401
-
-
3401
-
! 3401
13
14
15
16
I 910 i
910
I 910 I
910
l -1286 I -376 I 534 I -1957 i
I
Peri ode 18 19
17 1130 -827
I
20
I
1130
I 1130 I i 130
769 1 76')
303
I -1968 j
-838
-69
I 700
69
2701
498
498
I
' 1286 ' 376 I' 2s61 j 1951
827 ' 3098 j 1968
838 i
engaman
I 498
498
498
na Pemesanan
49sf4981 498
I 3401
j 3401 '
I
498
I 498
3401
3401
1--
·
I 793
-1761
1413
I:
793
575
iaan di Isngan
na Penerimaan
793
I
12
-419
2407
r
11
1065
1
I
10
1C65
i -14131 -
9
1065 11065
s15
1. 498
I
I
994
I
I i 3401 I 3401 i -
r Ihan Ikan Hi as
0
I!
ban lkan Bias
a P enerimaar1
berdasar}·_an
1;;__~iinl 1\1\\
ll1 13. Fen-:nc;in.:;;
3401
3401
I -1932 1-1163 'I
1 /'V'l""
1932 498
'
1
1163 498
I
7;1
I
I
-·-
------··-
--·------- -----
--------__ ('. -------- / .,~
ian lkr.n Hias
I
~gan Pesan_§Ji_ I
-205
ian di Taugan
j
205
ngaman
I 498
a Penerimaan
I -
a Pemesanan
I
I han Ikan Hias ~anPesanan
,,,_~,.-,.."'"""'""""""'
p
1a Penerimaan ia Pemesanan
340 J
j ~53_
1
I
59
!
49R
'
f
_:1690 ) -732
I
3401
JJeriode ....,, _11
732
i
-4
724
I
4
I 2677
498
I
498
728
I
I -1949
~,,j -'-"-
!'
:."' _,.:,
'°"/1 _,..,.
...,5 .)
728
I
813
813
813
-408
405
-1221
/ 1949 / 1221 / 408
498
I - I - . I - I 3401 I - I - j -
J
12s2
i 1311
1311
I -838
473
I 2149 I
838
I
498
498
- 40
I
I I '
I I
2928 498
41 938
42
Periode 43- -
I 938
44 J
'6 .:>) j
i
813
) -2183 / -1370
I 2996 I 2183
11370
498
498
498
-
3401
-
I 498 I -
3401
-
-
! -
45
46
47
: 938
/ 938
1215
1215
1215
48
I 1215
-1990
-1052
-114
824
-1362
-147
1068 / -1118
1990
1052
114
2577
1362
147
233~
, 498
I 3401 I - I 3401 I
I
"'O ..)
"''
I 498 I 498 i 498 I 498 I 3401 l - I - I - I 3401 I - I 1
37--3;;-_ 39
-59
' 0.· ~·-:0
----..----·-----------------------------,
I .9~-8T958 T-728-1-728--
) 2648 \ 1690
11311 11311 I
.aan di Tangan
~~-
9ST i_ 958
----·--
--·----·-·-·---
I -
498
I ,
498
I - I -
I - I 3401 I - I - I - I 3401
......
-.
'
I
·-- !
·--
4'.;115
II
·--
't::tO
I .
I
1118 ·-'t'.10
I I
I
I 3401 I - I - I 3401 I ~ I - I - f34o1/- --- T -~ -I
., '111as · 1.r;:an
<:n : ...:
Ll_-1 -
c 011gu tetra 'ocrct asark a:n pcr111tu11ga11 ,· b-oQ
2
3
Periode -6 1
I- 5 -
4
s
I
I
I
9
10
n
12
bar:. lkan }ii2s
I
1050 1050 1050
1050
1246
1246
1246
1246
131s
I i31s
131s
ngan Pesanan
I I
963 1-923
127
-1846
-600
646
-1131
115
-1590
-212
I 1046
1 -659
2896
1846
600
2377
1131
2908
1590
272
1977
659
1096 1096 1096
1096
1096
1096
1096
1096
1096
1096
1096
1096
3023
-
-
3023
-
3023
-
-
3023
-
-
-
3023
-
3023
-
-
3023
-
3023
21
22
23
24
aan di Ta11can
I I
1973
1a Penerimaan
I I
1a Pemesanan
13023
:ngan1an
923
3023 - -
-
,----
-
3023
-----
-
!
I
is
14
13
1l1an Ikru, Hias
l 1694 I 1694 I 1694
mgan Pesa.nan
) 1035 -294 / 1400
iaan di Tangm1
[ 19881 294
I
I
""'"
0a Penerirnaan
~3023
na Pemesanan
i '
1
i 1623
16
-
I
-
Periode
11
I
I
18
19
20
1694 I 725 I 725
725
725
1553
1553
1553
1553
-777
-52
1501
31
-1439
114
777
52
1522
2992
I 1439
2909
i
1096
1096
1096
1096
1096
I
71 / -2227 / -1502 2952
I
.,--------2227 I 1502 /
"'96 I 1096 1096 3023 3023 / 3023 I 3023 1
I'
H1096
-
-
I 1096
23 3023 ---+----+-3_0_--!---..+----j_::.=:_ II 3073 !j _:v.;...) on-- ij _, !I _,'0L.-c:_, !! II
I
1318 ~
I
- ..
l)eriode
25 han Ikan Hias
I
853
26 853
-1203
I
1203
aan di Tanaan
2056
:ngaman
1096
1096
a Penerimaa1
-
-
.a Pemesanan
-
-
"'
---
-,c ..;;,()
853
ss3
-350
,o- I -- -
i
I
-2056
ngan Pesanai1
r~-::;~---"-1----,)T.:_j _;u :J ,:,.._
~I
I
I, I
I
_. ..1
1985
1985
1935
l 985
I
.J_J
"'
-1 ~").._,.
1385
1385
"6 I -' J ·
"'
.J_-
I
13s5
1385
I
1450
-)J)
412
-626
2611
626 1 2264
7S9
I
350
2520
535
1573
I 1096 I -
1096
1096
1096
3023
-
3023
3023
-
3023
-
3023
3023
-
3023
-
43
44
I
45
1839
I
2385
I 3023
·-·---]
1 f
1096 [ 1096
J
I 506 1-1132
-879
i
879 1 2s11
1096 [ 1096
1
i 132
I
1096 [ 1096
I I .)-o--
"or " _j
-
~.J
I I I
-
Peri ode 37
38
39
han Ikan Hias
750
750
I
ngan Pesa.nan
'-3s2
368
I -1905-
.aa.n di Tangan
[ 382
,
1096
;ngaman ia
I 2655 I 1905 1 AO::::
3023
Penerimaan
ia Pemesanan
I
1
3023
I
I
I
I
750
mo;;
.l.V./V
40
I
41
750
I
1839
-11551 6s4 1155 / 2339
Ii
moi::
,:.,v,,-v
I
I
(
42
I
1839
I
1839
I
-~.500 TB39
155
-:i-s3
! 1634
_2868
483
500
rnoi:: I mo;; iI rno;; ,_,_,_,..._, ! ~·--'~"-'
:..·-·~---·
mo,:: I' :..·.·-··-·
100,c; lHJH
I 3023 I - I 3023 I 3023 I 3023
-
I 3023
3023
46
47
48
I 2385 I 2385 2385 I 1~ 1264 I 626 : 1121
I
i
I
i
mo;;
•V/V
!
I 3023 I
3023 I 3023
l 759
J
rno;; I1
.J..V/V
3023
,
-626
I
1 f\o;;
I
-
I
~~~
l
piran 15. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Black ghost (Tahun).
85001=-----------.~-.·1·~'1:'.'=)1--~~~~--~-------~---~----------:_::::::::::::::::::::::::::::::::=::=::=::=::j
I
8000 7500 7.000
1---~~~~=====4~==~!
1_
c•;·····-~~==· I
6500 600(! ~
5500
+--
1--+l--l+-H-·-
i ::~
" " .r· ·: ·"······11• -.-1·····
..., 3500 3000
~~~~ 1500
1
- ·--·--
I
~~~ I0 .
-I -
I I II ll I ~ --l
l
II
-1
- - - - - - - - - - - - - .. - - - _,_, !z '5000 , ____________________
....... 11
II I I I · I·\· · · ~t·. ·l·t· /I lJ.\.. i I I 1·r·1 . I I 2_·1
\-
!
·,~:ti -1
\r 1r \- r ·-\ - ·r r ·r ·\ .
. .
. "
. .
. .
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849 Waktu (minggu kc-)
•",,.,,,,,. '"'' Kebutuhan Ikan Hias ---Jumlah Pesanan - .. - · Persediaan Pcngaman
piran 16. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Hias Rainbow bosmani (Tahnn). 3600r;-.--.--.--.--.--~-"---'-~.----'-.--.--.--.--.--.--~.--.--~.----'----~~~--'---'-.--.----'---'-.--.--.--.--c...
3400
I
3200 1:.._-~p-~j---·~t~.--~t-~~-t-'--'-ccf-'--'-c~ff.--~lc-c--'--:iC---cci·'--'-c-'-c-~lc-.--l~~~~t~-'--:ii-·~ 30001_,-c1-.--'-.,jt---cc-c1t-~~.--111--~-"'ll~-,-'--n~~'-"'11-c-~.--~1
?Ann.ic-~+-•:~11-----.il~··'·'J~·-~~-·ll•.--··+l•·-•-----'l!l'--··•·····'...-'fl''·--~;11----·-····•·l!l--"·-"c-ll·•~l'l·•-'··•·~~l'
..
.I :··········H·'·'···
l+·····ll•"'•••cflF'·'·'····-+l··•··•··A'l···••····· ··II•··················· ··---
tEl~l+-'-
11:
II
i ~:~ rl-1-.· 1-1 11 1~- ~u==I=\=l=~=WI=\--•·;. -r--•··•. s"' ' .;; :::: _· · · · · =~ · · · · - --=/=\ =--··.-._,_ ::~q____:_ l _2········ ' l=tt_j 2400
1800
Fff
I
I
~·-----·-·-
!-
.. L._
!"
J
1600
····=·
1000 800
·······-·
..... ·--
····· ··········I +; ~ ···-
.··-·--! -
\
---,····-
-
--
-
·r-
.............
-.....
-r-,--·
~ §T-\:f-J:'V\-T 1fftf ff f+-r-v-/'t4'-t~Ff~ 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849
Waktu (mingu ke-) ---Kebutuhan Ikan 1-Iias ---Jumlah Pesanan .... - · Persediaan Pengaman
piran 17. Grafik Perencanaan Persediaan Ikan Rias Congo tetra (Tahun). -
--
.
3200 3Q00 2800 2600 2400 2200 0 -;:' 20 0 0 1800
~ "5
i
•••
.·.·. • .·
. · · . • · ·. . . • .·
I
,
•
·.....
•
i.
<•I•
.. ··•·•
.•
i •
• · ·.
1
--
•
•.
··•.
•
•••
•.
-C
r--"- •:---.-- --'-c--"
.
.
.· '
. I
--
-
i
1
..
·.
·.•
•
. .•.
i
••
..
-
I .•
·•
.
.
.•
· I • 1 § 14001 ···· . ,_ -'··········· ___ ,__. , __. --.-+-. L. '
1.
.
.
- • - - - - - - · -·--- ---•··
. •·
·.
,
.
-~·-· I
•..•.
'
>
•.
r
:
' •
I
···-
••
l
.
I
i
->.'
_,
·.i
:
-' f--
.·
l. -•··-. ·. ·.•
·
.
.•• ••·-·
----
··· · .. · • ' 1.•··
·.
.•
. ..
. I i-
··.
-
\ •
h
. ..
.
1·
·--icii'·=I·- ' " " , '
·
d
--
,1---1:-
•
.
•
1-- - '--l-+---4-
'
i
......·· ; .'..
•·,_.
•.-1··- - ·-···· --
··.
1-
-·····
; . ·..
.·
!' , ·.
- - - · · , ..
_--
'
·.•
•··
.-.-;-
··-- --· - .. ....,- .
.... , '
•
'•·•····••·•
1.
....-
·.··
. . • • . . . . • • • . • .·
..·
i·:
..::::_
J.__
.
·· .. • · .
· ·•.• ·.. ·.. •
'
""~
•
....•
I
<
· ·.·. ·• <, . ·•.• i•.
···
•
•
. _.. ,1.•·•·-1.•I•.·•• .[;..:•···. .. . ..· I .. ••• ' ... . • • •;; • ..• i. 1...••..•. 1• . . 1.... • · .•• ··••·.·• . • . . . • i·· ·•· .· .·_. . . .•... . .• . , r >, .. >I -•-·• i .· •.. ·. •-·' ·--~. ' ,.-.---' ; . l.>· >·o:: ,' ">. . : '', , , ',>· r·.; ~. '.;' ·. •
1600
1200
: .....
..
..:;::-
..;
-----
'
·
I
..
i \ ~ -1-++-+-~~1
, __ ,_ ··-
.
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849
Waktu (minggu ke-) --Kebutuhan Ikan Hias ----Jmnlah Pesanan .. - - · Persediaan Pengan1an
Lampiran 18. Dokumentasi
I. Tempat penyimpanan ikan hias dalam akuarium kaca.
2. Perawatan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.
3. Tempat penyimpanan ikan hias dalam bak-bak permanen.
4. Pakan ikan hias yang termasuk dalam biaya penyimpanan.
5. Tempat packing dan penyortiran ilrnn hias.
6. lkan hias di packing dan dimasukkan dalam kardus untuk ekspor.
7. Penyesuaian suhu ikan hias di ruangan AC sebelum di ekspor.
8. Jumlah ikan hias per kardus disesuaikan denganjenis ikan.
9. Tempat karantina kura-kura