eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 577-588 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK DAN PT WASKITA KARYA ( PERSERO) TBK Noor laila1 Abstrak Penelitian ini bertujuan utnuk mengetahui kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2013 – 2015 dan perkembangan berdasarkan atas penilaian yang ditetapkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penilaian kinerja keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP100/MBU/2002 pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk periode 2013 – 2015 menunjukkan bahwa kinerja keuangan mendapatkan predikat Baik. Kemudian pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2013 – 2015 juga menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan kinerja keuangan yang baik. Perkembangan kinerja keuangan dari kedua perusahaan BUMN bidang konstruksi periode 2013 – 2015 secara keseluruhan dengan bertumpu pada akumulasi bobot penilaian menunjukkan kinerja yang cenderung mengalami peningkatan. Kata Kunci : Analaisis Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Keputusan Menteri Bumn Nomor: KEP-100/MBU/2002 Pendahuluan Pemerintah Indonesia melalui perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan perbaikan infrastruktur demi kelangsungan perekonomian Indonesia. Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pertumbuhan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Di dalam setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Pihak intern maupun ekstern membutuhkan laporan keuangan yang akan dianalisa untuk dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang nantinya akan dinilai seberapa efisien perusahaan dalam mengatur biaya-biaya dan mengelola aset untuk menghasilkan return dan penjualan. 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
Penilaian kinerja keuangan dalam menentukan keputusan yang akan diambil oleh perusahaan memerlukan analisis laporan keuangan yang nantinya akan dapat dilihat kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan baik, kurang baik, atau tidak baik menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Tingkat kinerja BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan seperti dalam aspek keuangan, aspek opersional dan aspek administrasi. Dalam penelitian ini peneliti hanya menilai dalam aspek keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang hanya menganalisis laporan neraca dan laba rugi. Dapat dilihat laporan penjualan perolehan laba periode tahun 2013 hingga 2015 sebagai berikut: Tabel Laporan Penjualan dan Laba Bersih PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun
Penjualan
2013 Rp 11,884,667,652 2014 Rp 12,463,216,288 2015 Rp 13,620,101,419 Sumber: idx.co.id
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 1,016,690,189 Rp 1,145,890,238 Rp 1,098,081,759
Rp Rp Rp
Laba Bersih Setelah Pajak 624,371,679 750,795,820 703,005,054
Dari data diatas dapat dilihat bahwa perkembangan penjualan dari tahun 2013 hingga 2015 mengalami peningkatan, namun laba di tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun 2014. Peningkatan penjualan periode tahun 2013 hingga 2015 tidak sesuai dengan pendapatan laba yang dihasilkan yang mengalami peningkatan di tahun 2014 dan penurunan di tahun 2015. Sedangkan laporan penjualan dan perolehan laba pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2013-2015 dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel Laporan Keuangan dan Laba Bersih PT Waskita Karya (Persero) Tbk Laba Bersih Laba Bersih Sebelum Pajak Setelah Pajak 2013 Rp 9,686,610,301,864 Rp 611,200,634,867 Rp 367,970,229,295 2014 Rp 10,286,813,284,004 Rp 755,601,959,710 Rp 501,212,792,063 2015 Rp 14,152,752,847,612 Rp 1,398,004,123,804 Rp 1,047,590,672,774 Sumber: idx.co.id Tahun
Penjualan
Dapat dilihat dari data diatas bahwa PT Waskita Karya (Persero) Tbk memperoleh laba dalam period 2013-2015 yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, berbeda dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan, perusahaan harus melakukan analisis laporan keuangan terhadap kinerja perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan keuangan, dengan cara menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan ditetapkan.
578
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan (Ila)
Kerangka Dasar Teori Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi keuangan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari Neraca, Laporan Rugi/Laba atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Harahap (2007: 105) mengatakan, Laporan Keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012: 17) laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan pada pihak-pihak berkepentingan. Laporan keuangan adalah gambaran kinerja keuangan perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Dan laporan keuangan adalah ringkasan suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode. Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi. Tujuan laporan keuangan menurut M. Sadeli (2002: 18) adalah: a. Menyediakan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban. b. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha. c. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. d. Menyajikan informasi lain yang sesuai dengan keperluan para pemiliknya. Analisis Laporan Keuangan Analisis atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen suatu perusahaan diperlukan karena informasi yang disajikan relatif seragam, sedangkan kebutuhan dari pemakai laporan beragam. Subramanyam dan Wild (2010: 4) mengatakan bahwa analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Menurut Kasmir (2010: 66) analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Seperti diketahui bahwa laporan keuangan, merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkannya pada suatu periode tertentu. Apa yang dilaporan kemudian di analisis, sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini.
579
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
Analisis Rasio Keuangan Menurut Kasmir dalam buku “Pengantar Manajemen Keuangan” (2010: 93) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang di manfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu periode tertenntu (Irawati, 2005: 22). Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja Keuangan Priansa dan Suwatno (2011: 196) mendefinisikn kinerja sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Kinerja keuangan adalah sebagai hasil dari aktivitas bisnis perusahaan dalam mengelola aset perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Semakin efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola aset perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan umumnya dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Menurut Jumingan (2006: 239) kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Badan Usaha Milik Negara Dalam pertemuan di Tangier pada tahun 1981, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan organisasi yang dimiliki oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dengan penyertaan modal sebesar 50% atau lebih. Sementara menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN di Indonesia terdapat beberapa jenis yaitu: a. Persero (Perusahaan Perseroan) b. Perjan (Perusahaan Jawatan) c. Perum (Perusahaan Umum) d. BUMD ( Badan Usaha Milik Negara) Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu. Penelitian menggunakan data kuantitatif dari laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi karena dalam penelitian ini peneliti mempelajari, menganalisis dan menarik kesimpulan dari laporan keuangan PT 580
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan (Ila)
Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode Tahun 2013-2015. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis rasio keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP100/MBU/2002. Data kuantitaif yang diperoleh akan di analisis melalui tahapantahapan sebagai berikut: 1. Menghitung masing-masing rasio sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. 2. Menentukan masing-masing skor yang telah ditentukan oleh Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. a. Rasio Likuiditas 1) Cash Ratio Kas Cash Ratio = x 100% Utang Lancar 2) Current Ratio Aktiva Lancar Current Ratio = x 100% Utang Lancar b. Rasio Solvabilitas 1) Total Modal Sendiri terhadap Total Assets (TETA) TETA
=
Total Modal Sendiri Total Assets
x
100%
c. Rasio Profitabilitas 1) Return on Equity (ROE) Laba setelah Pajak ROE = x 100% Ekuitas 2) Return on Investment (ROI) EBIT + Penyusutan ROI = x 100% Rata-rata Ekuitas d. Rasio Aktivitas 1) Perputaran Persediaan Total Persediaan PP = x 365 Total Pendapatan Usaha 2) Total Assets Turn Over (TATO) Penjualan Total Assets Turnover = x 100% Total Aset 3) Colection Periods CP
=
Total Piutang Usaha Total Pendapatan Usaha
x
365
581
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
3. Menentukan tingkat penilaian kinerja keuangan perusahaan BUMN dengan menjumlah keseluruhan skor. Indikator yang di nilai dalam aspek keuangan adalah sebagai berikut: Tabel Daftar tabel indikator dan bobot aspek keuangan BOBOT INDIKATOR NON INFRASTRUKTUR INFRASTUKTUR Rasio Kas (Cash Ratio) 3 5 Rasio Lancar (Current Ratio) 4 5 TETA (Total Equity to Total Assets) 6 10 ROE (Retun on Equity) 15 20 ROI (Return on Investment) 10 15 Perputaran Persediaan 4 5 TATO (Total Assets Turn Over) 4 5 Collection Periods 4 5 TOTAL BOBOT 50 70 Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil analisis rasio keuangan tersebut akan dibagi dengan total bobot sesuai dengan jenis perusahaan (infrastruktur atau non-infrastruktur) yang dikalikan dengan seratus persen. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan non-ifrastruktur. Hasil tersebut akan menentukan tingkat kinerja keuangan perusahaan sesuai dengan tabel dibawah ini: Tabel Daftar tabel penilaian kinerja keuangan KATEGORI
KETERANGAN Jika hasil akhir lebih dari 95 SANGAT BAIK Jika hasil akhir antara 86 hingga 95 Jika hasil akhir antara 76 hingga 85 BAIK Jika hasil khir antara 66 hingga 75 Jika hasil akhir antara 51 hingga 65 KURANG BAIK Jika hasil akhir antara 41 hingga 50 Jika hasil akhir antara 31 hingga 40 TIDAK BAIK Jika hasil akhir antara 21 hingga 30 SANGAT TIDAK Jika hasil akhir antara 11 hingga 20 BAIK Jika hasil akhir dibawah atau sama dengan 10 Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002
582
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan (Ila)
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan yang telah dihitung dan mendapatkan perolehan hasil mengenai indikator-indikator penilaian pada aspek keuangan yang telah sesuai dengan standar Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara, maka perolehan nilai pada setiap rasio kedua perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dapat disimpulkan pada tabel berikut ini : Tabel Hasil Perhitungan dan Penilaian Aspek Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2013 – 2015 2013 2014 2015 Bobot Bobot Bobot 1 Rasio Kas (Cash Ratio) 3 4 3 2 Rasio Lancar (Current Ratio) 3 4 4 3 TETA (Total Equity to Total Assets) 7.25 7.25 7.25 4 ROE (Retun on Equity) 20 20 18 5 ROI (Return on Investment) 10.5 9 9 6 Perputaran Persediaan 5 4.5 4.5 7 TATO (Total Assets Turn Over) 4 3.5 3 8 Collection Periods 5 4.5 4.5 Total Skor Bobot Penilaian 57.75 56.75 53.25 Dibagi dengan total skor Non-Infra (70) 0.8250 0.8107 0.7607 Dikalikan dengan 100% 82.50% 81.07% 76.07% Penilaian Kategori Baik Baik Baik Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002, Data yang telah diolah No
Indikator
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat penilaian kinerja keuangan dalam 3 periode yaitu tahun 2013-2015 mengalami penurunan kinerja dikarenakan tingkat laba yang mengalami penurunan. Tabel Hasil Perhitungan dan Penilaian Aspek Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2013 – 2015 2013 2014 2015 Bobot Bobot Bobot 1 Rasio Kas (Cash Ratio) 3 3 5 2 Rasio Lancar (Current Ratio) 5 5 5 3 TETA (Total Equity to Total Assets) 7.25 6 7.25 4 ROE (Retun on Equity) 20 20 16 5 ROI (Return on Investment) 7.5 6 5 6 Perputaran Persediaan 5 5 5 7 TATO (Total Assets Turn Over) 5 3,5 2,5 8 Collection Periods 4.5 4.5 4 Total Skor Bobot Penilaian 57.25 49.50 47.25 Dibagi dengan total skor Non-Infra (70) 0.8179 0.7071 0.6750 Dikalikan dengan 100% 82% 71% 68% BAIK BAIK Penilaian Kategori BAIK Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002, Data yang telah diolah No
Indikator
583
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
Pembahasan Hasil Penelitian a. PT Wijaya Krya (Persero) Tbk Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 dan 2014 dapat dikatakan baik karena hasil penilaian menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Kemudian pada tahun 2015 dapat dikatakan baik namun tingkat penilaian rasio kas pada tahun ini menurun dikarenakan kenaikan total hutang sebesar Rp 10.597.534.431 yang kemudian diikuti dengan peningkatan kas, bank dan surat berharga jangka pendek sebesar Rp 2.560.120.483, tingkat rasio ROE (Return On Equity) yang juga menurun disebabkan oleh laba setelah pajak sebesar Rp 703.005.054 diikuti modal sendiri sebesar Rp 4.735.096.311 yang berarti setiap 1 rupiah modal diperoleh keuntungan sebesar 0,1485 rupiah. Lalu pada rasio ROI (Return In Investment) mengalami penurunan yang disebabkan oleh EBIT dan penyusutan sebesar Rp 2.025.378.106 diikuti capital employed sebesar Rp 19.602.406.034 yang artinya setiap 1 rupiah yang diinvestasikan diperoleh keuntungan kotor sebesar 0,1033 rupiah. b. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 dan 2014 dapat dikatakan baik karena hasil penilaian menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Kemudian pada tahun 2015 dapat dikatakan baik namun tingkat penilaian pada rasio ROE (Return On Equity) disebabkan oleh laba setelah pajak sebesar Rp 1.047.590.672.774 diikuti modal sendiri sebesar Rp 8.656.616.194.889 yang berarti setiap 1 rupiah modal diperoleh keuntungan sebesar 0,1210 rupiah. Lalu pada rasio ROI (Return In Investment) mengalami penurunan yang disebabkan oleh EBIT dan penyusutan sebesar Rp 1.787.215.824.283 diikuti capital employed sebesar Rp 30.309.111.177.468 yang artinya setiap 1 rupiah yang diinvestasikan diperoleh keuntungan kotor sebesar 0,0590 rupiah. Penutup Perhitungan rasio-rasio keuangan pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; Rasio Kas (Cash Ratio) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan dalam penyediaan dana tunai untuk membiayai operasi perusahaan atau untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, Rasio Lancar (Current Ratio) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 yang selalu mengalami peningkatan dalam 3 periode ini menunjukkan bahwa seluruh aktiva lancar dapat menutupi seluruh kewajiban lancar yang dimiliki oleh perusahaan, Total Modal Sendiri terhadap Total Aset/ Total Equity to Total Assets (TETA) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 ini menujukkan bahwa pencapaian modal sendiri terhadap total aktiva dalam keadaan yang kurang baik mengelola kedua komponen tersebut. Hal ini 584
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan (Ila)
disebabkan karena rendahmya modal sendiri atau terlalu besarnya aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan, Return on Equity (ROE) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 cukup baik karena perusahaan mampu mengelola modal untuk menghasilkan laba setelah pajak. Namun pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan ROE, dikarenakan rendahnya laba setelah pajak yang dihasilkan perusahaan, Return on Investmen (ROI) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 yang mengalami penurunan menunjukkan bawha kinerja perusahaan kurang bik dalam mengelola kegiatannya untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham, Perputaran Persediaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk periode tahun 2013-2015 menunjukkan efektivitas operasional perusahaan dalam keadaan baik karena persediaan yang ada dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan, Total Assets Turn Over (TATO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 mengalami penuruan efektivitas yang berarti kemampuan perusahaan kurang baik untuk menghasilkan pendapatan dengan didukung oleh aktiva perusahaan yang tersedia, Colletion Periods PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 menunjukkan bahwan kinerja perusahaan dalam melakukan pencairan piutang usaha mempunyai kemampuan yang cukup baik sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk modal kerja perusahaan. Kemudian perhitungan rasio-rasio keuangan pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk; Rasio Kas (Cash Ratio) PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 juga selalu memperlihatkan peningkatan di tiap periode, ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan dalam penyediaan dana tunai untuk membiayai operasi perusahaan atau untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, Rasio Lancar (Current Ratio) PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan di tiap tahun selama 3 periode, Total Modal Sendiri terhadap Total Aset/ Total Equity to Total Assets (TETA) PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 ini menujukkan bahwa pencapaian modal sendiri terhadap total aktiva dalam keadaan yang kurang baik mengelola kedua komponen tersebut. Karena TETA yang dihasilkan menurun di tahun 2014 dan kembali meningkat di tahun 2015, ini menunjukkan bahwa perusahaan belum stabil dalam mengelola modal sendiri dengan total aktiva, Return on Equity (ROE) PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 cukup baik karena perusahaan mampu mengelola modal untuk menghasilkan laba setelah pajak. Di tahun 2014 ROE yang dihasilkan meningkat namun kembali menurun di tahun 2015, Return on Investmen (ROI) PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013-2015 yang mengalami penurunan menunjukkan bawha kinerja perusahaan kurang baik dalam mengelola kegiatannya untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham, Perputaran Persediaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode tahun 2013-2015 menunjukkan efektivitas operasional perusahaan dalam keadaan baik karena persediaan yang ada dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan, Total Assets Turn Over (TATO) PT Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 mengalami penuruan 585
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
efektivitas yang berarti kemampuan perusahaan kurang baik untuk menghasilkan pendapatan dengan didukung oleh aktiva perusahaan yang tersedia, Colletion Periods PT Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 menunjukkan bahwan kinerja perusahaan dalam melakukan pencairan piutang kurang baik karena dalam 3 periode mengalami peningkatan, yang berarti bahwa semakin tinggi collection periods yang dihasilkan maka semakin lama pencairan piutang tersebut. Kinerja keuangan kedua perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 dapat dikatakan baik menurut standar penilaian kinerja keuangan sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Pihak manajemen perusahaan sebaiknya mengevaluasi kebijakan berkaitan dengan indikator penilaian kinerja keuangan yang mendapat skor bobot masih rendah. Dengan pemilihan kebijakan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan indikator penilaian kinerja keuangan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebaiknya memperhatikan tingkat Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI) perusahaan, karena perusahaan memiliki kecenderungan yang menurun. Untuk meningkatkan ROE dan ROI, perusahaan sebaiknya meningkatkan kemampuan dalam mengelola aktiva, dapat juga dengan meningkatkan pendapatan usahanya dan mengefesiensikan proses operasi perusahaan. PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebaiknya memperhatikan tingkat Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI) perusahaan, karena perusahaan memiliki kecenderungan yang menurun. Pihak manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebaiknya mempertahankan tingkat likuiditas yang diperoleh saat ini untuk menjaga kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Penelitian berikutnya, diharapkan dapat memasukkan aspek lain tentang penilaian kinerja Badan Usaha Milik Negara dari Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 yaitu aspek operasional dan aspek administrasi. Sehingga diharapkan penelitian kinerja perusahaan BUMN bidang konstruksi dapat dilihat dalam keseluruhan aspek. Daftar Pustaka Sumber Buku : Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Ghalia Indonesia, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. PT Bumi Aksara, Jakarta ———. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
586
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan (Ila)
Hery. 2012. Akuntansi Dan Rahasia Dibaliknya. Cetakan Pertama. PT Bumi Aksara, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Irawati, Susan. 2005. Manajemen Keuangan. Pustaka, Bandung. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. ——. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Kedua. Kencana, Jakarta. M. Sadeli, Lili. 2002. Dasar-dasar Akuntansi. PT Bumi Aksara, Jakarta. Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty, Yogyakarta. ———. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Liberty, Yogyakarta. Rudianto, 2012. Pengantar Akuntansi. Erlangga, Jakarta. Santoso, Iman. 2009. Akumtansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting). Buku Dua. Cetakan Pertama. Refika Aditama,Bandung. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan & Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketiga. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sawir, Agnes. 2009. Analisis Kinerja Keuangan & Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Srimindarti, C. 2006. Balanced Scorecard SebagaiAlternatif Untuk Mengukur Kinerja. STIE Stikubank, Semarang. Subramanyam, K.R dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kesepuluh. Jilid Satu. Salemba Empat, Jakarta. Sudana, I. Made. 2011. Manajemen Keuangan perusahaan. Erlangga, Jakarta. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonisia, Yogyakarta. Suwatno dan Donni Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Alfabeta, Bandung. Warindrani, Armila Krisna. 2006. Akuntansi Manajemen. Cetakan Pertama. Graha Ilmu, Jakarta. Sumber Jurnal dan Skripsi: Saputro, Fandy Giyono. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Konstruksi Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013”. Yoyakarta: Program Sarjana Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Aryati, Galih Retno. 2014. “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja BUMN Pada PT PLN (Persero) Tahun 2012”. Yogyakarta: Program Gelar Ahli Madya Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Ismayanti, Fenty. 2015. “Penggunaan Analisis Rasio Keuangan Dan Market Value Added Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan
587
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 577-588
(Studi Pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2011-2013)”. Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Sumber Internet: Laporan Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2013. Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202013/Audit /WIKA/WIKA_LKT_Des_2013.pdf. Pada tanggal 1 Januari 2017. Laporan Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2014. Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202014/Audit /WIKA/WIKA_LKT_Des_2014.pdf. Pada tanggal 1 Januari 2017. Laporan Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2015. Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202015/Audit /WIKA/WIKA_LKT_Des_2015.pdf. Pada tanggal 1 Januari 2017. Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2013.Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202013/Audit /WSKT/WSKT_LKT_Des_2013_Revisi.pdf. Pada tanggal 23 Maret 2017. Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2014.Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202014/Audit /WSKT/WSKT_LKT_Des_2014_Revisi.pdf. Pada tanggal 23 Maret 2017. Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Periode Tahun 2015.Diakses http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Ac tions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Co py_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202015/Audit /WSKT/WSKT_LKT_Des_2015_Revisi.pdf. Pada tanggal 23 Maret 2017. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Diakses Pada http://bumn.go.id/data/uploads/files/1/Kepmen_Kep_100_tahun_2002_Pe nilaian%20Kesehatan.pdf. Pada tanggal 1 Januri 2017. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, tentang informasi perusahaan. Diakses pada http://www.wika.co.id/idpages/who-we-are. Pada tanggal 21 Desember 2016. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, tentang informasi perusahaan. Diakses pada http://www.waskita.co.id/en/. Pada tanggal 23 Maret 2017.
588